Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS SOFTWARE MACROMEDIA FLASH DALAM PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR1
Candra Dewi2 IKIP PGRI MADIUN
ABSTRAK Dalam era modern ini, teknologi semakin berkembang pesat dengan sumber daya manusia yang terus meningkat. Dengan demikian pula kebutuhan informasi akan semakin banyak, sehingga dalam penyampaian dan penyebaran informasi dengan menggunakan teknologi semakin diminati. Multimedia interaktif mempunyai potensi untuk mengakomodasi pengguna dengan gaya belajar yang berbeda-beda dan mempermudah dalam penyampaian informasi kepada peserta didik. Karakteristik terpenting dari multimedia interaktif adalah siswa tidak hanya memperhatikan media atau objek saja, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti pembelajaran. Multimedia interaktif berbasis software macromedia flash mempermudah peserta didik dalam memahami suatu konsep pembelajaran. Sehubungan dengan hal tersebut multimedia interaktif berbasis software macromedia flash sesuai bila diterapkan dalam pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Kata kunci: multimedia interaktif, software macromedia flash, pembelajaran IPA
1
2
Makalah disampaikan pada acara Seminar Nasional Menjadi Guru Inspirator “Kenali dan Kembangkan Kemampuan Intelegensi Emas untuk Indonesia Emas” di Prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto Tanggal 30 April 2016. Koresponden mengenai isi makalah ini dapat dilakukan melalui:
[email protected]
403
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
PENDAHULUAN Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005, tentang standar Nasional Pendidikan, pada BAB VII (Sarana dan Prasarana) Pasal 42 Butir 1 menyebutkan bahwa: ”Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan”. Peraturan ini menunjukkan media pendidikan merupakan salah satu sarana yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Kenyataan tersebut diatas pada umumnya seringkali dilatar belakangi oleh rendahnya motivasi belajar siswa untuk bidang studi IPA Sebagai guru yang akan mentransfer pengetahuan kepada siswa kiranya harus mampu melakukan pembaharuan pembelajaran. Guru memiliki peran untuk meningkatkan mutu pendidikan, karena guru merupakan ujung tombak terdepan dalam pelaksanaan pembelajaran di lapangan (kelas) serta terlibat langsung dalam proses belajar mengajar yang merupakan inti untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa. Sebagai pengelola kelas, guru bertanggung jawab memelihara lingkungan kelasnya agar senantiasa menyenangkan untuk belajar dan mengarahkan atau membimbing proses-proses intelelktual dan sosial di dalam kelasnya. Dengan demikian guru tidak hanya memungkinkan peserta belajar, tetapi juga mengembangkan kebiasaan bekerja dan belajar secara efektif dikalangan peserta didik. Untuk itu pengetahuan, sikap dan keterampilan guru untuk mengembangkan pembelajaran merupakan faktor yang turut menetukan keberhasilan siswa dalam belajar. Media pembelajaran bermanfaat untuk melengkapi, memelihara dan bahkan meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran yang sedang berlangsung, penggunaan media dalam pembelajaran akan meningkatkan hasil belajar, meningkatkan aktivitas siswa, meningkatkan motivasi belajar siswa. Ketepatan penggunaan media pembelajaran tidak terlepas dari pemahaman kita terhadap ragam dan karakteristik media tersebut. Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan dan pelatihan. Komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran. Adapula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar; pemanfaatannya meliputi penyajian informasi materi pelajaran, latihan,
404
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
atau kedua-duanya. Salah satu media yang dapat digunakan yaitu pemanfaatan teknologi multimedia yang sering disebut media pembelajaran multimedia interaktif. Media ini mampu membantu siswa melakukan pembelajaran secara mandiri, dengan menu-menu yang didesain sedemikian rupa sehingga memberi kebebasan kepada siswa untuk memilih materi yang hendak dipelajari khususnya dalam pelajaran IPA materi fungsi organ tubuh manusia dan hewan. Multimedia interaktif ini dapat menjadi media pembelajaran yang tidak hanya melibatkan sisi kognitif dan afektif anak tetapi juga psikomotor. Pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diharapkan dapat memperjelas penyajian pesan, meningkatkan motivasi, dan rangsangan kegiatan belajar, dan membantu keefektifan proses pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan. Pembelajaran Berbantuan Komputer sangat diperlukan sebagai salah satu sumber belajar yang sesuai dengan prinsip pembelajaran, dan produk yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. PEMBAHASAN Hakikat Multimedia Interaktif Secara sederhana, Multimedia berarti “multiple media” or “a combination of media. The media can be still graphics and photographs, sound, motion video, animation, and/or text items combined in a product whose purpose is to communicate information in multiple ways. (Roblyer & Doering 2010:170). Multimedia menurut Vaughan (2006:2) diartikan sebagai kombinasi dari teks, foto, seni grafis, suara, animasi dan elemen-elemen video yang disampaikan kepada pengguna dengan komputer atau peralatan manipulasi elektronik dan digital yang lain. Multimedia merupakan salah satu dari media pembelajaran dengan bantuan komputer yang sering disebut sebagai Computer Assisted Intruction (CAI), yang didefinisikan menurut Ismaniati (2001:22) yaitu media pembelajaran dimana si belajar berhadapan dan beriteraksi secara langsung dengan komputer. Interaksi tersebut terjadi secara individual, dengan adanya link dan tool memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi Definisi senada dinyatakan Tay dalam Pramono (2007:8) bahwa “Multimedia adalah kombinasi teks, grafik, suara, animasi dan video. Bila pengguna mendapatkan keleluasaan dalam mengontrol maka disebut multimedia interaktif”. Sedangkan menurut Riyana (2007:5), “multimedia Interaktif merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi/subkompetensi mata pelajaran yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.” Terdapat perbedaan pendapat beberapa ahli lain tentang penggunaan terminologi multimedia berkaitan dengan interakitivitas komponen-komponen
405
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
yang ada di dalamnya. Roblyer dan Doering (2010 : 170) menyatakan bahwa : “The combination of media such as video and audio with text makes them multimedia. The ability to get from one another makes them hypermedia”. Dengan demikian, menurut Roblyer & Doering jika hanya kombinasivideo,audiodan textmaka disebut multimedia, dan jika memiliki kemampuan interaksi, maka media tersebut menjadi hypermedia. Pramono (2006:43) menyatakan bahwa ”interaksi adalah suatu fitur yang menonjol dalam multimedia yang memungkinkan pembelajaran yang aktif (active learning). Pembelajaran yang aktif tidak saja memungkinkan siswa (pengguna) melihat atau mendengar (see and hear) tetapi juga melakukan sesuatu (do). Dalam konteks multimedia do disini dapat berupa: memberikan respon terhadap pertanyaan yang diajukan komputer atau aktif dalam simulasi yang disediakan komputer. Selaras dengan pendapat di atas Bates (1995) dalam Pramono (2006:11) menyatakan bahwa “diantara media-media lain interaktivitas multimedia atau media lain yang berbasis komputer adalah yang paling nyata (overt). Keunggulan multimedia dalam hal interaktivitas adalah media ini secara tidak langsung memaksa pengguna untuk berinteraksi dengan materi. Interaksi ini bervariasi dari yang paling sederhana hingga yang kompleks. Interaksi sederhana misalnya pengguna harus menekankeyboard atau melakukan klik dengan mouse untuk berpindah-pindah halaman (display) atau memasukkan jawaban dari suatu latihan dan komputer merespon dengan memberikan jawaban benar melalui suatu umpan balik (feedback). Interaksi yang komplek misalnya aktivitas di dalam suatu simulasi sederhana di mana pengguna bisa mengubah-ubah suatu variabel tertentu atau simulasi komplek. Multimedia interaktif mempunyai potensi untuk mengakomodasi pengguna dengan gaya belajar yang berbeda-beda. Suatu media interaktif yang dikembangkan, agar menjadi sebuah IMMI, harus memenui beberapa kriteria. Thorn (2006) mengajukan enam kriteria untuk menilai multimedia interaktif, yaitu (1) Kriteria penilaian pertama adalah kemudahan navigasi; (2) Kriteria kedua adalah kandungan kognisi. (3) Kriteria ketiga adalah presentasi informasi, yang digunakan untuk menilai isi dan program CD interaktif itu sendiri; (4) Kriteria keempat adalah integrasi media, dimana media harus mengintegrasikan aspek pengetahuan dan keterampilan; (5) Kriteria kelima adalah artistik dan estetika; (6) Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi secara keseluruhan, dengan kata lain program yang dikembangkan harus memberikan pembelajaran yang diinginkan oleh peserta belajar.
406
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
Hakikat Software Macromedia Flash Macromedia Flash merupakan aplikasi yang digunakan untuk melakukan desain dan membangun perangkat presentasi, publikasi, atau aplikasi lainnya yang membutuhkan ketersediaan sarana interaksi dengan penggunanya. Flash didesain dengan kemampuan untuk membuat animasi dua dimensi yang handal dan ringan sehingga flash banyak digunakan untuk membangun dan memberikan efek animasi pada website, CD interaktif dan yang lainnya. Selain itu aplikasi ini juga dapat digunakan untuk membuat animasi logo, movie, game, pembuatan navigasi pada situs web, tombol animasi, banner, menu interaktif, interaktif form isian, e-card, screen saver dan pembuatan aplikasi-aplikasi web lainnya. (Ariesto Hadi Sutopo, 2002:60). MacromediaFlas merupakan sebuah program animasi interaktif berbasis vector yang memiliki fasilitas action script. Action script adalah bahasa pemrograman sederhana (serupa Javascript) yang dibuat untuk memudahkan para flash developer dalam mengontrol timeline, suara, gambar, warna dan elemen-elemen lainnya. Action script memungkinkan animasi menjadi lebih interaktif karena file output dari flash dapat berjalan sesuai dengan script yang dimasukkan. Dalam proses pembelajaran Macromedia Flash digunakan sebagai media dalam bentuk presentasi multimedia yang interaktif. Selain dapat dimanfaatkan sebagai perangkat ajar, Macromedia Flash sejak dirilisnya pada tahun 1996 merupakan software yang populer digunakan untuk membuat animasi yang biasanya digunakan untuk berbagai keperluan di Internet. Misalnya, untuk membuat situs, banner iklan, logo yang beranimasi, serta animasi pelengkap lainnya. Selain itu flash juga digunakan untuk mengintegrasi video ke dalam halaman web, dan mengembangkan berbagai aplikasi internet. Flash juga dapat digunakan sebagai tool untuk membuat game dan berbagai aplikasi multimedia lainnya. Menurut Madcom (2004:12) Macromedia Flash adalah program grafis yang diperuntukan untuk motion atau gerak dan dilengkapi dengan script untuk programming (action script) dengan program ini memungkinkan pembuatan animasi media interaktif, game. Arno Prasetio (2006: 9) juga mengemukakan bahwa Macromedia Flash 8.0 adalah suatu suatu software animasi yang dapat digunakan untuk mempermudah penyampaian suatu konsep yang bersifat abstrak yang dalam penerapannya menggunakan komputer dan media imager proyector. Software ini mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan software animasi lainnya di antaranya adalah program yang berorientasi objek, mampu mendesain gambar berbasis vector, kemampuannya menghasilkan animasi gerak dan suara dan dapat dipergunakan sebagai software pembuat situs website, serta masih banyak keunggulan lainnya dibandingkan dengan software animasi lain. Dengan keunggulan dan kelebihan yang dimilikinya, Macromedia
407
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
Flash Professional sebagai teknologi Audiovisual, mampu menghasilkan fitur-fitur baru yang dapat dimanfaatkan dalam pendidikan. Berdasarkan beberapa pengertian Macromedia Flash yang telah di paparkan oleh para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa Macromedia Flash dalam pembelajaran itu adalah Macromedia flash adalah suatu softwere animasi media pembelajaran untuk membantu guru dalam menyampaikan pembelajaran agar lebih menarik dan mudah di pahami Siswa dan penerapannya menggunakan computer dan imager proyektor. Multimedia Interaktif berbasis Software Macromedia Flash dalam Pembelajaran IPA Sekolah Dasar IPA merupakan ilmu yang mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada di permukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati oleh indera, maupun yang tidak dapat diamati oleh indera. Menurut Maskoeri Jasin (2008: 1) mengemukakan bahwa ilmu pengetahuan alam merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk bumi, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ruang lingkup mata pelajaran science meliputi dua aspek: Kerja ilmiah dan Pemahaman Konsep dan Penerapannya. Kerja ilmiah mencakup: penyelidikan/penelitian, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreativitas dan pemecahan masalah, sikap dan nilai ilmiah; sedangkan Pemahaman Konsep dan Penerapannya. mencakup: Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan; Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas; Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana; Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya; serta Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat (salingtemas) yang merupakan penerapan konsep sains dan saling keterkaitannya dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat melalui pembuatan suatu karya teknologi sederhana termasuk merancang dan membuat. Kelimanya merupakan dasar bidang fisika, kimia, dan biologi. Meskipun area tersebut merupakan materi pembelajaran IPA, belajar tidak hanya melibatkan masalah pengetahuan. Pembelajaran IPA terutama lebih menekankan aspek proses bagaimana siswa belajar dan efek dari proses belajar tersebut bagi perkembangan siswa itu sendiri. Pembelajaran IPA melibatkan keaktifan siswa, baik aktivitas fisik maupun aktivitas mental, dan berfokus pada siswa, yang berdasar pada pengalaman keseharian siswa dan minat siswa. Pembelajaran IPA di SD mempunyai tiga tujuan utama : mengembangkan keterampilan ilmiah, memahami konsep IPA, dan mengembangkan sikap yang berdasar pada nilainilai yang terkandung dalam pembelajarannya.
408
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
Pembelajaran IPA dengan menggunakan multimedia interaktif berbasis software macromedia flash dapat mempermudah siswa dalam memahami konsep IPA. Selain itu multimedia interaktif tetap menuntut siswa untuk aktif dalam pembelajaran sehingga siswa dapat mengkonstruksi sendiri ilmu yang dia peroleh. Proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar dapat ditingkatkan, dan proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan. Para pakar pendidikan sering menganjurkan bahwa dalam melaksanakan proses pembelajaran sebaiknya guru menggunakan media yang lengkap, sesuai dengan keperluan dan menyentuh berbagai indra. Untuk memenuhi keperluan itu, maka penggunaan multimedia adalah salah satu alternatif pilihan yang baik untuk pengajaran dan pembelajaran yang berkesan. Pembelajaran berbasis multimedia mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan papan tulis dan kapur. Pembelajaran berbasis multimedia melibatkan hampir semua unsur-unsur indra. Penggunaan multimedia dapat mempermudah siswa dalam belajar, juga waktu yang digunakan lebih efektif dan efisien. Selain itu pembelajaran dengan menggunakan multimedia akan sangat meningkatkan motivasi belajar siswa. Dimana dengan motivasi yang meningkat maka prestasipun akan dapat diraih dengan lebih optimal. Penggunaan multimedia dalam pembelajaran juga akan mengenalkan sedini mungkin pada siswa akan teknologi. PENUTUP Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur guru melalui proses belajar mengajar. Perkembangan teknologi informasi khususnya teknologi dibidang multimedia dewasa ini telah berkembang pesat. Penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan semakin disorot oleh khalayak ramai. Media pembelajaran yang berbasis teknologi menjadi media yang banyak diinginkan oleh masyarakat sekarang karena dianggap mempermudah kerja guru dan mempemudah siswa dalam pembelajaran. Multimedia interaktif berbasis software macromedia flash merupakan salah satu contoh penerapan teknologi dalam bidang pendidikan. Peranan multimedia dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: Multimedia
409
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
dapat digunakan untuk membantu pembelajar membentuk model mental yang akan memudahkannya memahami suatu konsep. Pemanfaatan multimedia dapat membangkitkan motivasi belajar para pembelajar, karena adanya multimedia membuat presentasi pembelajaran menjadi lebih menarik. DAFTAR PUSTAKA Andi Pramono. 2006. Presentasi Multimedia dengan Macromedia Flash, Yogyakarta Ariesto Hadi Sutopo, 2002, Analisis Dan Desain Berorientasi Objek, Yogyakarta : J&J Learning. Azhar Arsyad. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Cheppy Riyana. 2007. Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta: P3AI UPI. Ismaniati, Ch. 2001. Pengembangan Program Pengembangan Pembelajaran Berbantuan Komputer, Yogyakarta : FIP UNY Jasin ,Maskoeri. (2012). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Johnson, E.B. 2002. Contextual Teaching And Learning. California: Corwin Press, Inc. Juliette D. G. Goldman, Geraldine Torrisi-Steele. 2004. Education about Child Sexual abuse on Interactive Multimedia CD-Rom for Undergraduate Leachers. Health Education Journal, June 2004; vol. 63, 2: pp. 127-144 Lan Susanna San; Magdy F. Iskander; Lan Yu. 2000. Development of an Interactive Multimedia Module on Antenna Theory and Design. Computer Applications in Engineering Education Volume 8 issue 1. Madcoms. 2004. Seri Panduan Desain Web Macromedia Dreamweaver. Yogyakarta Molenda, & Januszewski, Alan. 2008. Educational Techology: A Definition With Commentary. New York: Lawrence Erlbaum Assosiates. Munir. 2013. Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta Nielsen, Jakob. 2000. Designing Web Usability. New Riders Press Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005. Philips, R. 1997. A practical guide for educational applications. London: Kogan Page limited Ramadianto A, Yuda. 2008. Membuat Gambar Vektor Dan Animasi Atraktif Dengan Macromedia Flash Profesional 8. Bandung: Yrama Widya Ramon Rubio Garcia, Javier Suarez Quiros, Ramon Gallego Santos, Santiago Martin Gonzalez, Samuel Moran Fernanz. 2007. Interactive multimedia animation with Macromedia Flash in Descriptive Geometry teaching. Computers & Education Volume 49, Issue 3, November 2007, Pages 615–639. Reiser J, Iris Tabak, Brian K. Smith, Iris Tabak, at all. 2001. Strategic And Conceptual Scaffolds For Scientific Inquiry In Biology Classrooms. Mahwah, Nj: Erlbaum.
410
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
Reisman, S IEEE. 1991. Developing Multimedia Applications: System Modeling and Implementation. Computer Graphics and Applications Volume 11 issue 4 1991 Developing multimedia applications. Roblyer, M & Doering, A.H. 2010. Integrating Educational Technology Into Teaching. Boston: Pearson. Prasetyo, Dimas Arno. 2006. Panduan Praktis Menggunkan Macromedia Flash. .Jakarta: PT Ercontara Rajawal Suyanto, M. (2003), Multimedia Alat Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Yogyakarta: Andi.
411
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
412