MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN KADER (PRESEPSI ORGANISASI OTONOM MUHAMMADIYAH) Neneng Istiqomah (201410070311126), Muhimatul Arifah (201410070311127), Ikhza Naharul Umam (201410070311128), Nurul Khunaidah (201410070311129), Senly Sixnuar Indrakinati (201410070311130), Mochammad Kafa (201410070311131) Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Jalan Raya Tlogomas 246 Malang Telp 464318
Abstrak Muhammadiyah merupakan organisasi yang memiliki cita-cita ideal yaitu mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Hal itu sesuai dengan apa yang termaktub dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah, Pasal 6 Maksud dan Tujuan: “Maksud dan tujuan Muhammadiyah ialah menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Dengan cita-cita yang ingin diwujudkan itu, Muhammadiyah memiliki arah yang jelas dalam gerakannya (yakni dalam bentuk amal usaha, program, dan kegiatannya). Untuk mencapai maksud dan tujuan itu, Muhammadiyah melaksanakan Da’wah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan Tajdid yang diwujudkan dalam usaha di segala bidang kehidupan. Agar dalam pelaksanannya tidak terjadi gesekan dan benturan yang dapat mengancam kesatuan umat. Maka diperlukan adanya pemikiranpemikiran yang komprehensif di kalangan cendekiawan Muslim Muhammadiyah dan gerakan-gerakan yang nyata amaliyahnya. Key Word: Muhammadiyah Sebagai Gerakan Kader, Tapak suci, Ikatan pelajar Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
1
Pendahuluan
demikian menjadi sangat penting
Kader (Perancis:cadre)
karena kader dapat dikatakan
atau les cadres maksudnya
sebagai inti pergerakan
adalah anggota inti yang menjadi
organisasi. Di samping itu, kader
bagian terpilih, dalam lingkup
juga merupakan syarat penting
dan lingkungan pimpinan serta
bagi berlangsungnya regenerasi
mendampingi di sekitar
kepemimpinan (Waterfall, 2012).
kepemimpinan. Kader bisa
Muhammadiyah
berarti pula sebagai jantung suatu
merupakan organisasi islam yang
organisasi. Jika kader dalam
didirikan oleh KH. Ahmad
suatu kepemimpinan lemah,
Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah
maka seluruh kekuatan
1330 H atau bertepatan pada
kepemimpinan juga akan lemah.
tanggal 18 November 1912 M.
Kader berarti pula pasukan inti.
Muhammaddiyah merupakan
Daya juang pasukan inti ini
organisasi yang menegakkan
sangat tergantung dari nilai
keyakinan “tauhid” yang murni
kadernya yang berkualitas,
sesuai dengan Al-Qur’an dan
berwawasan, militan, dan penuh
Sunnah Rasul atau
semangat (Waterfall, 2012).
membersihkan amalan islam dari
Menurut pengertian lain,
tradisi dan kepercayaan yang
kader (Latin:quadrum), berarti
bersumber dari selain Al-Qur’an
empat persegi panjang atau
dan Sunnah Rasul (Amien ed,
kerangka. Dengan demikian
2012).
kader dapat didefinisikan sebagai
Susunan dan penetapan
kelompok manusia yang terbaik
Muhammadiyah diatur dalam AD
karena terpilih, yaitu merupakan
Muhammadiyah BAB V, pasal 9
tulang punggung (kerangka) dari
terdiri atas ranting, cabang,
kelompok yang labih besar dan
daerah, wilayah dan pusat.
terorganisasi secara permanen
Organisasi Otonom
(Waterfall, 2012).
Muhammadiyah ialah organisasi
Fungsi dan posisi kader
atau badan yang dibentuk oleh
dalam suatu organisasi, termasuk
Persyarikatan Muhammadiyah
di Persyarikatan, dengan
yang dengan bimbingan dan 2
pengawasan, diberi hak dan
akan didapatkan data yang
kewajiban untuk mengatur
kemudian disimpulkan dari
rumah tangga sendiri, membina
sebuah eksperimen atau
warga Persyarikatan
penelitian.
Muhammadiyah tertentu dan
Dalam penelitian ini,
dalam bidang-bidang tertentu
peneliti mendapatkan data
pula dalam rangka mencapai
dengan cara melakukan
maksud dan tujuan Persyarikatan
wawancara pada organisasi
Muhammadiyah. Ortom dalam
otonom Muhammadiyah.
Persyarikatan Muhammadiyah mempunyai karakteristik dan
Sampel Penelitian
spesifikasi bidang tertentu.
Sampel yang digunakan
Adapun Ortom dalam
dalam penelitian ini adalah kader
Persyarikatan Muhammadiyah
dari organisasi otonom
yang sudah ada ialah sebagai
Muhammadiyah yang meliputi
berikut :
Ikatan Pelajar Muhamadiyah,
1. Aisyiyah
Ikatan Mahasiswa
2. Pemuda Muhammadiyah
Muhammadiyah, dan Tapak suci.
3. Nasyiyatul Aisyiyah 4. Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Pembahasan
5. Ikatan Mahasiswa
Kader Muhammadiyah
Muhammadiyah
adalah anggota Muhammadiyah
6. Tapak Suci Putra
yang terpilih karena kualitas visi
Muhammadiyah
dan missi kejuangan dan
7. Hizbul Wathan (Anonymous,
perjuangannya sebagai
1997).
penggerak, penganjur dan pelaksana kegiatan dakwah dan
Metode Studi
tabligh di dalam Muhammadiyah
Metode studi yang
serta masyarakat luas. Visi dan
digunakan adalah kajian empirik
misi perkaderan muhammadiyah
yaitu sebuah metode yang
adalah:
diperoleh melalui eksperimen,
Visi : Tercapainya tujuan
penelitian, atau observasi dan
persyarikatan. Menuju 3
terbinanya keluarga sejahtera
Muhammadiyah sebagai gerakan
sebagai sendi dan syarat mutlak
kader (Tapak Suci), yakni
menuju terwujudnya masyarakat
mengajak pada amar ma’ruf nahi
Islam yang sebenar – benarnya.
mungkar dengan pendekatan
Misi : Menyiapkan tenaga
pada saudara, tetangga dan
penggerak yang berkemampuan
teman sebaya. Visi dan misi dari
dan memiliki integritas tinggi
tapak suci mencetak atlet yang
dalam mengembangkan misi
berakhlaktul karimah. agar, jika
gerakan Muhammadiyah, baik ke
jadi pemenang kelak tidak
dalam maupun ke luar sehingga
sombong dan melestarikan
tercapai tujuan persyarikatan
budaya pencak silat indonesia,
melalui proses yang
beribadah mencakup semuanya
berkesinambungan.
yakni sholat, puasa, zakat dan
Adapun karakteristik
lain-lain.
seorang kader Muhammadiyah
Penyebarannya lewat
diantaranya : Keteladanan,
pendekatan sikap mengenalkan
Totalitas jiwa, Wawasan Luas,
tapak suci ini, lebih
Keahlian sebagai da’i,
mendepankan keterbukaan
Kepribadian yang matang,
walaupun dari latar belakang
Komitmen terhadap
organisasi non Muhammadiyah
persyarikatan, Berfikir sistematis,
dan non muslim. Dapat dilahat
logis dan rasional, Pemahaman
dari lambang dari tapak suci
Islam yang komprehensif,
yakni jari yang terbuka empat
Memiliki Sifat (shiddiq, tabligh,
filosofinya yakni tetap
amanah, fathanah), Leadership
menganggap dan terbuka pada
yaitu dapat menggerakan orang
setiap anggota yang ingin
lain (masyarakat) untuk
menjadi bagian dari tapak suci
mencapai tujuan persyarikatan.
dan Muhammadiyah itu sendiri.
Hasil wawancara dengan
Bagi pemula biasanya diajarkan
salah satu kader dari organisasi
dari yang dasar yakni Darul
otonom Muhammadiyah dari
Arqam (mengajarkan agama dan
Tapak suci yaitu Didin
aqidah mengenai ketapak
menjelaskan bahwa “
sucian). Ketika ujian kenaikan 4
tingkat terdapat 4 aspek dalam
besar. Buktinya muhammadiyah
Tapak Suci yang wajib lulus yakni
mengatur dari tingkat tertinggi
: Keorganisasian, Al Islam,
yaitu Pimpinan Pusat yang
Kemuhammadiyaan, Ketapak
menaungi seluruh wilayah dan
sucian”.
yang terbawah yaitu dari tinggat
Muhammadiyah sebagai
ranting yaitu desa, kemudian dari
kader menurut presepsi
tinggat bawah yaitu tingkat
narasumber Alex sebagai kader
pelajar bisa kita sebut Ikatan
dari Ikatan Pelajar
Pelajar Muhammadiyah.
Muhammadiyah menyebutkan
Organisasi otonom yang
bahwa perkaderan pada
dimilkii muhammadiyah
hakikatnya merupakan
menurut singkat saya juga sangat
pembinaan personil anggota dan
profesional dalam mengurus
pimpinan secara terprogram
organisasinya, masing-masing
dengan tujuan tertentu bagi
memiliki ADART sendiri,
persyarikatan. Dalam
memiliki perarturan sendiri
muhammadiyah perkaderan
tetapi peraturannya tidak
dititik beratkan pada pembinaan
menyeleweng dari ADART
ideologi, pembinaan
muhammadiyah, Organisasi
kepemimpinan, membangun
otonom ini juga sangat patuh
kekuatan dan kualitas pelaku
dengan Muhammmadiyah, bisa
gerakan, ideologi gerakan dan
di ibaratkan organisasi
mengoptimalkan sistem
muhammadiyah adalah sebuah
kaderisasi yang menyeluruh dan
keluarga, Muhammadiyah adalah
berorientasi ke masa depan.
bapaknya, Aisiyah adalah ibunya,
Masalah perkaderan dalam
Naisiyatul Aisiyah anak
muhammadiyah sudah di atur di
perempuan, pemuda
dalam Sistem Perkaderan
muhammadiyah anak laki
Muhammadiyah (SPM).
lakinya, IPM adalah anak
Muhammadiyah memiliki
terkecilnya dan HW TS adalah
sistem organisasi yang tertata
saudaranya. Itulah organisasi
rapi, mulai dari bawah sampai
otonom di Muhmmadiyah”.
atas, mulai dari yang kecil hingga 5
Menjalankan Pesan dari
Muhammadiyah) yaitu,
Mbah Dahlan “Hidup-Hidupilah
Mengawal Dakwah
Muhammadiyah Jangan Mencari
Muhammadiyah di kawasan
Hidup di Muhammadiyah”
pelajar, Menerapkan “Nuuuuun
sebagai kader IPM Berperan
Wal Qolami Wama Yasturun”
dalam menghidupkan
demi pena dan apa yang
Muhmmadiyah dengan cara
dituliskannya ”.
menerapkan ajaran
Muhammadiyah sebagai
muhammadiyah dalam
gerakan kader sangat benar-
kehidupan bermasyarakat
benar menitik beratkan pada
maupun di sekolah, berdakwah
penyebaran
dengan teman sebaya, dan semua
kemuhammadiyahan. Artinya,
kegiatan yang mampu
pada setiap gerakan kader
menghidupkan Muhammdiyah.
berupaya untuk menyebarkan
Menurut narasumber
kemuhammadiyahan melalui
diatas, peran kader Ikatan Pelajar
kader- kader.
Muhammadiyah (IPM) yaitu
Hasil wawancara dengan
“Menjalankan Pesan dari Mbah
salah satu kader dari organisasi
Dahlan “Hidup-Hidupilah
otonom Muhammadiyah yakni
Muhammadiyah Jangan Mencari
Ikatan Mahasiswa
Hidup di Muhammadiyah”
Muhammadiyah oleh saudara
sebagai kader IPM Berperan
Mukhlish menjelaskan bahwa
dalam menghidupkan
“Muhammadiyah sebagai gerakan
muhmmadiyah dengan cara
kader sebenarnya tidak lepas dari
menerapkan ajaran
makna kader itu sendiri bahwa
muhammadiyah dalam
setiap organisasi baik organisasi
kehidupan bermasyarakat
keislaman atau organisasi secara
maupun di sekolah, Berdakwah
umum tentu membutuhkan
dengan teman sebaya, dan semua
kader, dimana kader ini
kegiatan yang mampu
kemudian sebagai penerus atau
menghidupkan Muhammadiyah.
pelangsung dari organisasi
Spesifik gerakan rganisasi
tersebut masa ke masa,
Otonom dari IPM (Ikatan Pelajar
Muhammadiyah sebagai gerakan 6
kader tentu tidak lepas dari
motor kehidupan organisasi tiu
tujuan Muhammadiyah berdiri
dimasa yang akan datang”
yaitu sebagai gerakan pemurnian,
Pada pernyataan diatas
tajdid yang artinya adalah selain
Muhammadiyah sebagai gerakan
sebatas mencari kader, selain
kader tidak lepas dari tujuan
sebatas kaderisasi. Melalui
Muhammadiyah berdiri yaitu
Muhammadiyah kemudian
sebagai gerakan pemurnian, dan
berharap bahwa bangsa ini
tajdid. Dan melalui kader sebagai
menjadi kader-kader yang
penggerak atau motor kehidupan
tercerahkan melaui gerakan
organisasi itu dimasa yang akan
tajdid Muhammadiyah, melalui
datang.
gerakan purifikasi Muhammadiyah, nah itulah
Kesimpulan
mengapa Muhammadiyah
Perkembangan
disebut gerakan kader. Disisi lain
Muhammadiyah sebagai kader
dengan gerakan kader ini pula
Muhammadiyah yang baru
harapannya nanti
didasarkan pada kemampuan
Muhammadiyah tidak berhenti
seorang kader tersebut
satu titik, tapi selalu melakukan
mengetahui lebih dalam tentang
dinamika, selalu melakukan
kemuhammadiyahan, sehingga
pembenahan dalam setiap aqidah
nantinya akan terpilihlah suatu
karena kan penting kemudian
kader Muhammadiyah yang
kita kaji kembali apakah hari ini
Islami serta dapat berguna bagi
lakukan menjadi kebenaran
nusa dan bangsa. Melalui kader
mutlak atukah ada pembenaran
pula sebagai penggerak atau
di masa-masa yang akan datang.
motor kehidupan organisasi itu
Pada prinsipnya atau pada
dimasa yang akan datang.
dasarnya, atau pada intinya semua organisasi membutuhkan
Daftar Pustaka
kader sebagai pelangsung
Amien, Syaiful ed. (2012).AIK 3 Kemuhammadiyahan. Malang: UMM Press Anonymous. (1997). Organisasi Otonom (Online).
kehidupan di masa yang akan datang, sebagai penggerak atau
7
http://www.muhammadiy ah.or.id/id/ content-48cam-organisasiotonom.html Diakses pada 03 Desember 2016 Waterfall, Nirmansyah. (2012). Konsep Dasar Pengkaderan Muhammadiyah (online). http://nierman.blogspot.c o.id/2012/07/konsepdasar-perkaderanmuhammadiyah1.html. Diakses pada 03 Desember 2016
8