PENERAPAN KORELASI KANONIK TERHADAP BUTIR PERNYATAAN AKREDITASI DAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL TINGKAT SMP/MTs
ANNISA SATIARANI
DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Penerapan Korelasi Kanonik Terhadap Butir Pernyataan Akreditasi dan Indikator Standar Pelayanan Minimum Tingkat SMP/MTs adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, September 2016
Annisa Satiarani NIM G14120046
ABSTRAK ANNISA SATIARANI. Penerapan korelasi kanonik terhadap butir pernyataan akreditasi dan indikator Standar Pelayanan Minimal tingkat SMP/MTs. Dibimbing oleh BUDI SUSETYO dan CICI SUHAENI. Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan dasar dirancang guna menilai serta menjaga mutu layanan pendidikan. Hasil akreditasi diharapkan dapat menggambarkan pemenuhan SNP. SPM merupakan tahap awal untuk mencapai SNP, maka seyogyanya kedua instrumen penilaian tersebut memiliki hasil yang sejalan. Pada penelitian ini digunakan data akreditasi SMP/MTs tahun 2015 dan data SPM 2014. Tujuan penelitian ini adalah menerapkan analisis korelasi kanonik untuk melihat hubungan antar 2 kumpulan peubah yaitu butir-butir pernyataan akreditasi dan indikator SPM yang digunakan untuk menilai SNP dan SPM. Hasil analisis korelasi kanonik pada aspek pendidik dan tenaga kependidikan menunjukkan korelasi sebesar 0.579. Butir pernyataan akreditasi yang mendominasi yaitu tentang kualifikasi pendidikan tenaga administrasi, kepala perpustakaan, dan kepala laboratorium. Sedangkan 3 indikator SPM yang mendominasi yaitu mengenai jumlah minimal guru yang bersertifikat, guru mata pelajaran bersertifikat, serta kepala sekolah bersertifikat. Aspek sarana dan prasarana menghasilkan korelasi kanonik sebesar 0.654. Pada aspek ini 3 butir pernyataan yang mendominasi yaitu sekolah memiliki ruang pimpinan sesuai ketentuan, ruang tata usaha sesuai ketentuan, dan prasarana yang lengkap. Indikator SPM yang mendominasi pada aspek sarana dan prasarana adalah ruang kepala sekolah yang terpisah, terdapat buku pengayaan dan buku referensi, dan meja kursi ruang guru yang cukup. Kata kunci: akreditasi, korelasi kanonik, indikator SPM
ABSTRACT ANNISA SATIARANI. Application of canonical correlation to accreditation statement and indicators of minimum service standards SMP / MTs. Supervised by BUDI SUSETYO and CICI SUHAENI. The Fulfillment of National Education Standard (SNP) and Minimum Service Standard (SPM) in the primary education sector is designed to evaluate and maintain the quality of education services. Accreditation result is expected to describe the fulfillment of SNP. SPM is the beginning stage to achieve SNP. Thus, both of those evaluation instruments should have parallel result. This research used Junior High School (SMP/MTs) accreditation data in the year of 2015 and SPM data in 2014. This research used canonical correlation analysis to examine the relationship between two sets of variables, accreditation statements and SPM indicators, that are used to assess the SNP and SPM. The results of the canonical correlation analysis on the teachers and the school’s staff aspect showed
0.501 for its correlation. The point of accreditation statement that dominated most were education qualifications of head of laboratory, administration staff, and head of library. Whereas, The three SPM indicators which dominated most were minimum number of certified teachers, certified subject teacher, and certified headmaster. The result of canonical correlation from facilities and infrastructure aspect was 0.614. In this aspect, the three most dominated points were have appropriate boardroom (accordance with the provisions), have appropriate administrative room (accordance with the provisions), and have complete infrastructure. SPM indicators which dominated to the aspect of facility and infrastructure were have separated headmaster’s office, have excercise and reference books, also have enough both chair and desk in the teacher’s room. Keywords: accreditation, canonical correlation, SPM indicator
PENERAPAN KORELASI KANONIK TERHADAP BUTIR PERNYATAAN AKREDITASI DAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL TINGKAT SMP/MTs
ANNISA SATIARANI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Statistika pada Departemen Statistika
DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016
PRAKATA Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi berjudul “Penerapan korelasi kanonik terhadap butir pernyataan akreditasi dan indikator Standar Pelayanan Minimal tingkat SPM/MTs” ini berhasil diselesaikan. Terselesaikannya skripsi ini tak lepas dari dukungan dan doa dari semua pihak. Terima kasih penulis ucapkan kepada: 1. Bapak Dr Ir Budi Susetyo MS dan Ibu Cici Suhaeni SSi MSi selaku pembimbing yang telah banyak memberi masukan dan bimbingan selama penyusunan skripsi ini. 2. Keluarga penulis, Bapak, Ibu, dan Kakak tercinta yang selalu memberi motivasi dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 3. Seluruh dosen statistika IPB atas ilmu yang telah diberikan selama perkuliahan dan penyusunan skripsi, serta para staf departemen statistika IPB yang membantu penulis selama perkuliahan dan penyusunan skripsi. 4. Teman-teman statistika angkatan 49 atas semangat, bantuan, dan kebersamaannya selama ini. Akhir kata, semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, September 2016
Annisa Satiarani
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Tujuan Penelitian
2
TINJUAN PUSTAKA
2
Akreditasi
2
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
3
Analisis Korelasi
3
Analisis Korelasi Kanonik
5
METODOLOGI
7
Data
7
Prosedur Analisis Data
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
8
Analisis Desktiptif
8
Analisis Korelasi Kanonik
9
SIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13
LAMPIRAN
15
RIWAYAT HIDUP
26
DAFTAR TABEL 1 2 3 4 5 6 7
Tabel kontingensi 2×2 Korelasi antar peubah Hasil analisis korelasi kanonik Beban kanonik pendidik dan tenaga kependidikan peubah 𝑣𝑖 Beban kanonik pendidik dan tenaga kependidikan peubah 𝑢𝑖 Beban kanonik sarana dan prasarana peubah 𝑣𝑖 Beban kanonik sarana dan prasarana peubah 𝑢𝑖
4 8 10 10 11 11 12
DAFTAR GAMBAR 1 2
Rata-rata skor standar akreditasi Rata-rata skor standar akreditasi berdasarkan status sekolah/madrasah
8 9
DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Peubah-peubah akreditasi Peubah-peubah Standar Pelayanan Minimum (SPM) Korelasi antar X dan Y standar pendidik dan tenaga kependidikan Matriks korelasi antar X dan Y standar sarana dan prasarana Rata-rata skor dan ragam butir pernyataan akreditasi Cross-loading kanonik pendidik dan tenaga kependidikan peubah 𝑣𝑖 Cross-loading kanonik pendidik dan tenaga kependidikan peubah 𝑢𝑖 Cross-loading kanonik sarana dan prasarana peubah 𝑣𝑖 Cross-loading kanonik sarana dan prasarana peubah 𝑢𝑖
15 17 19 20 21 24 25 25 25
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Hak setiap warga negara Indonesia salah satunya adalah memperoleh pendidikan. Pemerintah mewajibkan setiap warganya mengikuti pendidikan dasar, sebagai mana yang tercantum dalam Undang-undang Dasar (UUD) 1945 pasal 31. Pendidikan dasar bertujuan untuk mengasah pola berpikir serta menumbuhkan minat untuk meneruskan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Melalui pendidikan suatu bangsa dapat meningatkan kualitas sumber daya manusia. Mengingat pentingnya pendidikan dasar maka peningkatan mutu pendidikan dasar perlu menjadi perhatian pemerintah. Salah satu ukuran mutu pendidikan adalah hasil akreditasi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Sekolah/Madrasah (BAN-S/M). Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab XVI Bagian ke-2 pasal 60 ayat 1 menyatakan bahwa, akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Akreditasi terbagi menjadi 4 peringkat yaitu A, B, C, dan D. Pemeringkatan tersebut didasarkan pada agregat skor dari butir-butir pernyataan akreditasi. Butirbutir pernyataan tersebut dibagi ke dalam 8 standar yaitu standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian. Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan dasar juga merupakan salah satu tolak ukur mutu pendidikan disamping akreditasi. SPM pendidikan dasar merupakan standar minimal suatu satuan pendidikan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai yang telah ditetapkan oleh pemerintah pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 23 tahun 2013 tentang SPM Pendidikan Dasar. Jenis pelayanan penilaian SPM meliputi indikator sarana prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan, kurikulum, penjaminan mutu pendidikan, penilaian, dan manajemen sekolah. Keenam indikator tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota dan sekolah/madrasah itu sendiri. Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) menyebutkan bahwa akreditasi dan pemenuhan SPM merupakan bagian dari rancangan kerja tahunan pemerintah di bidang pendidikan. Langkah awal mencapai SNP adalah terpenuhinya SPM. Oleh karena itu, sekolah yang telah mencapai SNP seharusnya telah memenuhi SPM. Akreditasi merupakan alat ukur pencapaian SNP. Penilaian SPM dilakukan oleh pemerintah daerah (pemda) dan penilaian akreditasi dilakukan oleh BAN-S/M. Sering kali terjadi kasus sekolah/madrasah dengan akreditasi yang baik namun SPM belum terpenuhi. Oleh karena itu, perlu diketahui hubungan antara akreditasi dan SPM di tingkat satuan pendidikan SMP/MTs. Analisis statistika yang dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antar akreditasi dan SPM adalah analisis korelasi kanonik. Analisis korelasi kanonik merupakan analisis peubah ganda yang digunakan untuk melihat keeratan hubungan antar 2 kumpulan peubah. Pada umumnya analisis korelasi kanonik dilakukan pada data berskala numerik, sehingga korelasi antar peubah yang
2
digunakan adalah korelasi Pearson. Penelitian ini menggunakan 3 macam skala pengukuran, yaitu skala ordinal, nominal, dan interval. Oleh karena skala pengukuran masing-masing peubah yang digunakan berbeda maka teknik perhitungan korelasi antar peubah yang digunakan juga berbeda-beda, yaitu korelasi Pearson, korelasi rank Spearman, koefisien phi, dan korelasi biserial. Penelitian serupa telah dilakukan oleh Isnaini (2015), yaitu menganalisis korelasi antara standar akreditasi, hasil agregat dari skor butir-butir pernyataan akreditasi, dengan indikator SPM pada tingkat satuan pendidikan SMP/MTs. Perbedaan antara penelitian sebelumnya adalah pada penelitian ini akan dilihat hubungan secara detail antara akreditasi yaitu pada butir-butir pernyataan dengan indikator SPM. Oleh karena mayoritas indikator SPM berhubungan dengan standar sarana dan prasarana serta pendidik dan tenaga kependidikan, maka dalam penelitian ini akan difokuskan pada kedua aspek tersebut. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antar butir-butir pernyataan akreditasi dengan indikator SPM, serta menguraikan struktur hubungan dalam butir-butir pernyataan akreditasi dan indikator SPM.
TINJUAN PUSTAKA
Akreditasi Akreditasi merupakan penilaian pada sekolah dalam menjalan sistem pendidikan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Akreditasi dilakukan pada jalur pendidikan formal dan nonformal di setiap jenjang dan jenis pendidikan. Penilaian akreditasi sekolah dilakukan oleh badan independen yaitu Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) yang dibantu oleh badan akreditasi provinsi. Penilaian akreditasi bersifat objektif, adil, transparan, dan komprehensif. Aspek-aspek yang menjadi perhatian dalam penilaian akreditasi dibagi menjadi 8 standar yang mengacu pada SNP. Standar yang dinilai pada akreditasi antara lain standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian. Nilai masing-masing standar merupakan agregat skor dari butir-butir pernyataan di setiap standar. Pada jenjang pendidikan SMP terdapat sebanyak 169 butir. Pembagian butir-butir pernyataan tersebut yaitu pada standar isi 17 butir pernyataan, standar proses 12 butir pernyataan, standar kompetensi lulusan 20 pernyataan, standar pendidik dan tenaga kependidikan 26 pernyataan, standar sarana dan prasarana 28 pernyataan, standar pengelolaan 20 pernyataan, standar pembiayaan 25 pernyataan, standar penilaian 21 pernyataan. Peringkat akreditasi diperoleh dari hasil nilai akhir akreditasi. Peringkat akreditasi bagi menjadi 4 yaitu A (sangat baik), B (baik), C (cukup baik) dan D (tidak terakreditasi).
3
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Suatu satuan pendidikan dalam melaksanakan proses belajar mengajar harus memenuhi SPM. Hal ini guna mengontrol mutu pelayanan pendidikan yang diterima oleh peserta didik. Penilaian pemenuhan SPM dilakukan oleh pemerintah daerah. Sistem pendidikan nasional dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila indikator-indikator pelayanannya SPM dikdas telah terpenuhi. Jenis pelayanan yang dinilai pada indikator-indikator tersebut adalah sarana dan prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan, kurikulum, penjaminan mutu pendidikan, proses, penilaian pendidikan, serta manajemen sekolah. SPM dikdas merupakan tanggung jawab bersama pemerintah kabupaten/kota dan sekolah/madrasah, sebagai mana yang tertuang dalam Permendikbud No. 23 Tahun 2013. Menurut PP No. 65 tahun 2005, SPM dilakukan guna menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat. Pemenuhan SPM di bidang pendidikan dirancang guna tercapainya SNP. SPM bersifat sederhana, konkrit, mudah diukur, terbuka, terjangkau dan dapat dipertanggungjawabkan serta mempunyai batas waktu pencapaian. Analisis Korelasi Analisis korelasi adalah analisis statistika yang digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antar 2 peubah. Besarnya korelasi atau disebut juga sebagai koefisien korelasi yang dihasilkan berada pada rentang -1 sampai dengan 1 (Walpole 1988). Terdapat berbagai macam jenis analisis korelasi kanonik, tergantung pada skala pengukuran peubah. Berikut merupakan jenis-jenis korelasi yang digunakan pada penelitian ini 1. Korelasi Pearson Hubungan antar peubah numerik dapat diketahui besarannya dengan menggunakan korelasi Pearson. Besarnya nilai korelasi Pearson berada di antara -1 < 𝑟 < 1. Perhitungan korelasi Pearson adalah sebagai berikut: 𝑟=
𝑛 ∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 𝑦𝑖 − (∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 )(∑𝑛𝑖=1 𝑦𝑖 ) √[𝑛 ∑𝑛𝑖=1 𝑥 2 − (∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 )2 ][𝑛 ∑𝑛𝑖=1 𝑦 2 − (∑𝑛𝑖=1 𝑦𝑖 )2 ]
dengan 𝑛 adalah jumlah observasi, serta 𝑥𝑖 dan 𝑦𝑖 merupakan peubah yang menjadi amatan (Walpole 1988). 2. Korelasi Rank Spearman Analisis keeratan hubungan antar dua peubah ordinal yaitu dengan menggunakan analisis korelasi rank Spearman atau Spearman Rho. Pada korelasi rank Spearman perhitungan korelasi dilakukan dengan menggunakan rank peubah. Rumus korelasi rank Spearman sebagai berikut (Sprent 1991):
4
𝜌𝑠 =
∑𝑛𝑖=1 𝑟𝑖 𝑠𝑖 − 𝐶 √{[∑𝑛𝑖=1 𝑟𝑖2 − 𝐶][∑𝑛𝑖=1 𝑠𝑖2 − 𝐶]} 1
dengan 𝑟𝑖 dan 𝑠𝑖 merupakan rank dari 𝑥𝑖 dan 𝑦𝑖 , dan 𝐶 = 4 𝑛(𝑛 + 1)2. 3. Korelasi Biserial Korelasi biserial digunakan untuk menghitung korelasi antar peubah dikotomi atau peubah biner dengan peubah interval. Korelasi biserial merupakan kasus khusus dari korelasi Pearson product-moment. Perhitungan koefisien korelasi biserial adalah sebagai berikut (Corder dan Foreman 2009): 𝑟𝑏 = [
𝑥̅𝑝 − 𝑥̅ 𝑞 𝑃𝑝 𝑃𝑞 ] 𝑆𝑥 𝑦
dengan 𝑦=
1
𝑒𝑧
2 /2
√2𝜋 Keterangan: 𝑥̅𝑝 : rata-rata dari nilai peubah interval yang berhubungan dengan peubah dikotomi kategori pertama 𝑥̅𝑞 : rata-rata dari nilai peubah interval yang berhubungan dengan peubah dikotomi kategori kedua 𝑃𝑝 : proporsi peubah interval yang berhubungan dengan peubah dikotomi kategori pertama 𝑃𝑞 : proporsi peubah interval yang berhubungan dengan peubah dikotomi kategori kedua 𝑆𝑥 : simpangan baku peubah interval z : nilai dari hasil bagi 𝑃𝑝 dan 𝑃𝑞 4. Koefisien Phi Koefisien phi digunakan untuk melihat hubungan antar 2 peubah dikotomi atau biner. Penyajian data pada perhitungan koefisien phi yaitu berupa tabel kontingensi 2×2 (Tabel 1). Nilai koefisien phi memiliki besar yaitu antara -1 sampai dengan 1 (de Sá 2007). Tabel 1 Tabel kontingensi 2×2 Peubah 1 Total 1 0 1 a b a+b Peubah 2 0 c d c+d a+c b+d a+b+c+d Berikut merupakan rumus koefisien phi: ad − bc Φ= √(a + b)(c + d)(a + c)(b + d)
5
Analisis Korelasi Kanonik Analisis korelasi kanonik merupakan pengembangan dari analisis korelasi berganda antara 1 peubah respon dengan sekumpulan peubah penjelas. Pada analisis korelasi kanonik akan dilihat keeratan hubungan antar 2 kumpulan peubah, 𝑦 ′ = (𝑦1 , 𝑦2 , … , 𝑦𝑝 ), dan 𝑥 ′ = (𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑞 ), dengan 𝑝 ≤ 𝑞. Pada korelasi kanonik akan ditentukan pasangan kombinasi linier atau disebut juga peubah kanonik 𝑦 dan 𝑥 yang memiliki hubungan paling erat atau nilai korelasi yang paling besar. Peubah kanonik dinyatakan dalam notasi sebagai berikut (Gittin 1985): 𝑢𝑖 = 𝑎𝑖′ 𝑥 dan 𝑣𝑖 = 𝑏𝑖′ 𝑦 dengan 𝑖 = 1,2, … , 𝑠, 𝑠 = min(𝑝, 𝑞), dan 𝑎𝑖 dan 𝑏𝑖 adalah vektor koefisien kanonik. Peubah kanonik pertama, 𝑢1 dan 𝑣1 , merupakan peubah dengan korelasi tertinggi, 𝑢2 , 𝑣2 adalah peubah kanonik yang memiliki korelasi terbesar kedua, hingga 𝑢𝑠 , 𝑣𝑠 merupakan peubah kanonik dengan besar korelasi terbesar ke-s. Terdapat 2 cara untuk menentukan koefisien kanonik yaitu dengan matriks koragam atau matriks korelasi. Matriks koragam digunakan untuk mementukan koefisien kanonik apabila data yang digunakan telah memiliki satuan yang sama. Matriks koragam dari (𝑦1 , 𝑦2 , … , 𝑦𝑝 , 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑞 ) adalah 𝑺𝑦𝑦 𝑺𝑦𝑥 𝑺=( ) 𝑺𝑥𝑦 𝑺𝑥𝑥 dengan 𝑺𝑦𝑦 adalah matriks koragam berukuran 𝑝 × 𝑝 dari 𝒚, 𝑺𝑥𝑥 adalah matriks koragam berukuran 𝑞 × 𝑞 dari 𝒙, dan 𝑺𝑦𝑥 adalah matriks koragam berukuran 𝑝 × 𝑞 dari 𝒚 dan 𝒙 (Rencher 2002). Nilai dari 𝑎𝑖 dan 𝑏𝑖 diperoleh dengan mencari −1/2
−1/2
akar-akar ciri (𝜌12 > 𝜌22 > ⋯ > 𝜌𝑠2 ) dari matris 𝑺𝑦𝑦 𝑺𝑦𝑥 𝑺−1 yang 𝑥𝑥 𝑺𝑥𝑦 𝑺𝑦𝑦 berpadanan dengan vektor-vektor ciri 𝑓1 , 𝑓2 , … , 𝑓𝑠 dan juga akar-akar ciri (𝜌12 > −1/2
−1/2
𝜌22 > ⋯ > 𝜌𝑠2 ) dari matriks 𝑺𝑥𝑥 𝑺𝑥𝑦 𝑺−1 yang berpadanan dengan 𝑦𝑦 𝑺𝑦𝑥 𝑺𝑥𝑥 vektor-vektor ciri 𝑒1 , 𝑒2 , … , 𝑒𝑠 . Nilai 𝑎𝑖 dan 𝑏𝑖 yang didapat adalah sebagai berikut: −1/2 𝑎𝑖 = 𝑒𝑖′ 𝑺11 dan −1/2
𝑏𝑖 = 𝒇′𝑖 𝑺22 Formulasi korelasi kanonik apabila menggunakan matriks ragam adalah sebagai berikut (Johnson dan Wichern 2007): 𝑎𝑖′ 𝑺𝑥𝑦 𝑏𝑖′ 𝜌𝑢𝑖 ,𝑣𝑖 = √𝑎𝑖′ 𝑺𝑥𝑥 𝑎𝑖 √𝑏𝑖′ 𝑺𝑦𝑦 𝑏𝑖 Selain menggunakan matriks koragam menentukan koefisien kanonik juga dapat digunakan matriks korelasi. Matriks korelasi digunakan saat data yang
6
digunakan tidak memiliki satuan yang sama dan harus dibakukan terlebih dahulu. Matriks korelasi dari (𝑦1 , 𝑦2 , … , 𝑦𝑝 , 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑞 ) sebagai berikut: 𝝆𝑦𝑦 𝝆 = (𝝆
𝝆𝑦𝑥 𝝆𝑥𝑥 )
𝑥𝑦
Keterangan: 𝝆𝑦𝑦 : matriks korelasi peubah 𝑦 berukuran 𝑝 × 𝑝 𝝆𝑥𝑦 : matriks korelasi peubah 𝑦 dan 𝑥 berukuran 𝑝 × 𝑞 𝝆𝑥𝑥 : matriks korelasi peubah 𝑥 berukuran 𝑞 × 𝑞 Nilai 𝑎𝑖 dan 𝑏𝑖 menjadi sebagai berikut: −1/2
𝑎𝑖 = 𝑒𝑖′ 𝞺11 dan
−1/2
𝑏𝑖 = 𝑓𝑖′ 𝞺22 −1/2
−1/2
dengan 𝑒𝑖 merupakan vektor ciri dari 𝞺𝑦𝑦 𝞺𝑦𝑥 𝞺−1 𝑥𝑥 𝞺𝑥𝑦 𝞺𝑦𝑦 −1/2
dan 𝑓𝑖 adalah vektor
−1/2
ciri dari operasi matriks 𝞺𝑥𝑥 𝞺𝑥𝑦 𝞺−1 𝑦𝑦 𝞺𝑦𝑥 𝞺𝑥𝑥 . Korelasi antar pasangan kombinasi linier adalah 𝜌𝑢𝑖 ,𝑣𝑖 = 𝜌𝑖∗ dengan 𝜌1∗2 > 𝜌2∗2 > ⋯ > 𝜌𝑠∗2 akar ciri yang berpadanan dengan vektor ciri 𝑒𝑖 dan 𝑓𝑖 . Beberapa cara untuk menginterpretasikan koefisien kanonik yaitu (Mattjik dan Sumertajaya 2011), 1) canonical loadings (beban kanonik) beban kanonik diinterpretasikan sebagai korelasi struktur. Korelasi tersebut dihitung antara peubah asal dengan peubah kanonik. Jika peubah asal memiiki nilai korelasi besar atau > 0.5, maka peubah tersebut memiliki peranan besar pada kumpulan peubah tersebut. Terdapat 2 macam beban kanonik yaitu, a. beban kanonik 𝑥 𝜌𝑥𝑢 = 𝝆𝑥𝑥 𝑎𝑖 b. beban kanonik 𝑦 𝜌𝑦𝑣 = 𝝆𝑦𝑦 𝑏𝑖 Keterangan: 𝜌𝑥𝑢 : beban kanonik peubah 𝑥 terhadap 𝑢 𝜌𝑦𝑣
: beban kanonik peubah 𝑦 terhadap 𝑣
𝝆𝑥𝑥 : matriks korelasi peubah 𝑥 𝝆𝑦𝑦 : matriks korelasi peubah 𝑦 𝑎𝑖 : vektor koefisien kanonik 𝑏𝑖 : vektor koefisien kanonik 2) canonical cross-loadings menginterpretasikan fungsi kanonik dengan canonical cross-loadings yaitu dengan memperhitungkan korelasi antara peubah asal di dalam satu kumpulan dengan peubah kanonik lain. Jika nilai korelasinya besar maka hal ini
7
menandakan semakin erat hubungan peubah kanonik dengan peubah asal. Canonical cross-loadings terdiri dari 2 macam yaitu, a. canonical cross-loadings untuk 𝑥 𝜌𝑥𝑣 = 𝝆𝑥𝑢 𝜌𝑢𝑖 ,𝑣𝑖 b. canonical cross-loadings untuk 𝑦 𝜌𝑦𝑢 = 𝝆𝑦𝑣 𝜌𝑢𝑖 ,𝑣𝑖 Keterangan: 𝜌𝑥𝑣 : cross-loading kanonik 𝑥 terhadap 𝑣 𝜌𝑦𝑢
: cross-loading kanonik 𝑦 terhadap 𝑢
𝜌𝑥𝑢
: beban kanonik peubah 𝑥 terhadap 𝑢
𝜌𝑦𝑣
: beban kanonik peubah 𝑦 terhadap 𝑣
𝜌𝑢𝑖 ,𝑣𝑖
: korelasi kanonik
METODOLOGI Data Pada penelitian ini digunakan 2 data yaitu data SPM dan akreditasi. Data SPM merupakan data hasil survei minimum service standard capacity development program tahun 2014 yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 16 provinsi di Indonesia. Survei ini dilakukan pada tingkat satuan pendidikan SD/MI dan SMP/MTs. Terdapat sebanyak 7 indikator pelayanan pendidik dan tenaga kependidikan, dan 8 indikator pelayanan sarana dan prasarana dengan skala pengukuran yang digunakan yaitu nominal (skala 0 dan 1) dan interval (Lampiran 2). Data akreditasi yang digunakan merupakan data dari BAN-S/M tahun 2015. Skala pengukuran peubah akreditasi adalah ordinal (skala 0, 1, 2, 3, 4) (Lampiran 1). Setelah dilakukan pencocokan antara data akreditasi dengan SPM diperoleh sebanyak 651 SMP dan MTs dari 16 provinsi di 110 kabupaten/kota. Prosedur Analisis Data Tahapan analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data matching dan data cleaning antara data akreditasi dengan data SPM SMP/MTs. 2. Mengeksplorasi data pada peubah-peubah untuk mengetahui karakteristik data. 3. Menghitung matriks korelasi antar peubah (𝞺𝑥𝑥 , 𝞺𝑥𝑦 , dan 𝞺𝑦𝑦 ), dengan korelasi pada Tabel 2 berikut
8
Tabel 2 Korelasi antar peubah
Nominal Interval Ordinal
Nominal koefisien phi biserial Spearman
Interval biserial Pearson Pearson
Ordinal Spearman Pearson Spearman
4. Menganalisis data dengan korelasi kanonik pada aspek pendidik dan tenaga kependidikan serta sarana dan prasarana, sehingga didapatkan koefisien kanonik dari kombinasi liniernya. 5. Menginterpretasikan hasil dari analisis korelasi kanonik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Desktiptif
3.07
3.296
3.125
Pembiayaan
Penilaian
2.848
Pengelolaan
2.718
Sarana dan Prasarana
Proses
2.827
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
3.088
Kompetensi Lulusan
3.064
Isi
Pada tahap awal yaitu data matching data akreditasi dan SPM, didapat 651 SMP dan MTs di 110 kabupaten/kota di 16 provinsi. Rata-rata skor standar akreditasi menunjukkan bahwa standar pembiayaan memiliki rata-rata skor tertinggi yaitu sebesar 3.296. Hal ini menunjukkan bahwa standar pembiayaan yang ada di sekolah-sekolah tersebut sudah cukup baik dibandingkan standar lainnya. Rata-rata skor terendah ditunjukan oleh standar pendidik dan tenaga kependidikan. Rata-rata skor yang didapat adalah sebesar 2.718.
Gambar 1 Rata-rata skor standar akreditasi Status sekolah/madrasah terbagi menjadi 2 yaitu negeri dan swasta. Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat bahwa antara sekolah/madrasah negeri dan swasta tidak terdapat perbedaan rata-rata skor yang signifikan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kualitas pendidikan berdasarkan akreditasi antara sekolah/madrasah negeri dan swasta sama.
9
Swasta
3.195 3.065
Penilaian
Pembiayaan
3.38 3.128 3.222 3.02
Pengelolaan
2.917 2.789
Sarana dan Prasarana
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
2.834 2.76 2.821 2.682
Kompetensi Lulusan
Proses
Isi
3.107 3.16 3.025 3.026
Negeri
Gambar 2 Rata-rata skor standar akreditasi berdasarkan status sekolah/madrasah Apabila dilihat per butir pernyataan akreditasi, Butir 54 (guru memiliki integritas kepribadian dan bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku) memiliki nilai rata-rata skor tertinggi, yakni sebesar 3.831 dan ragam sebesar 0.468. Secara umum, guru-guru yang ada di SMP/MTs tersebut memiliki kepribadian yang baik dan sudah mengikuti norma serta ketentuan yang ada. Rata-rata skor terendah ditunjukkan pada Butir 73 (teknisi laboratorium memiliki kualifikasi akademik minimal D-II yang relevan dengan peralatan laboratorium) yaitu 1.339 dan ragam 1.609 (Lampiran 3). Nilai tersebut menunjukkan bahwa rata-rata teknisi laboratorium masih belum memenuhi kualifikasi yang telah ditetapkan. Analisis Korelasi Kanonik Analisis korelasi antar peubah terlebih dahulu dilakukan sebelum analisis korelasi kanonik. Lampiran 3 menampilkan hasil analisis korelasi pada aspek pendidik dan tenaga kependidikan. Hasil ini menunjukkan korelasi antara butir pernyataan akreditasi dan indikator SPM yang memiliki korelasi tertinggi yaitu antar X21 (kepala laboratorium memiliki kualifikasi akademik minimal D-IV/S1 dari jalur guru atau minimal D-III dari jalur laboran/teknisi) dan Y12 (guru S1/D4 bersertifikat untuk mata pelajaran MIPA bahasa dan pkn) sebesar 0.34. Hasil analisis korelasi aspek sarana dan prasarana dapat dilihat pada Lampiran 4. Korelasi antara peubah akreditasi dan indikator SPM menghasilkan X44 (sekolah/madrasah memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan) dan Y6 (ruang kepala sekolah terpisah) sebagai korelasi tertinggi yaitu sebesar 0.44. Analisis korelasi kanonik dilakukan pada 2 aspek yaitu pendidik dan tenaga kependidikan serta standar saran dan prasarana. Tabel 3 menunjukkan hasil analisis korelasi kanonik pada kedua aspek. Berdasarkan hasil tersebut dipilih 1 peubah kanonik untuk diinterpretasikan. Hal ini karena pada peubah pertama aspek pendidik dan tenaga kependidikan nilai proporsi akar cirinya telah
10
mencapai 56.1% sedangkan pada aspek sarana dan prasarana nilai proporsi akar ciri sebesar 66.2%. Angka tersebut dianggap sudah mampu menjelaskan keragaman dari peubah asal. Tabel 3 Hasil analisis korelasi kanonik Kuadrat Peubah Korelasi Proporsi korelasi kanonik kanonik akar ciri kanonik Pendidik dan Tenaga 0.579 0.335 0.561 𝑢1 , 𝑣1 Kependidikan Sarana 0.654 0.428 0.662 𝑢1 , 𝑣1 Prasarana Pendidik dan Tenaga Kependidikan Hasil analisis korelasi kanonik pada standar pendidik dan tenaga kependidikan peubah kanonik (𝑢1 , 𝑣1 ) menghasilkan nilai korelasi yang cukup tinggi yaitu sebesar 0.579. Kuadrat korelasi kanonik 𝑢1 , 𝑣1 menunjukkan nilai sebesar 0.335, sehingga keragaman total yang dapat dijelaskan yaitu sebesar 33.5%. Tabel 4 menunjukkan peubah-peubah indikator SPM yang berkontribusi besar pada 𝑣1 . Indikator SPM yang berkontribusi besar yaitu Y11 (minimal 35% guru S1/D4 bersertifikat), Y12 (guru S1/D4 bersertifikat untuk mata pelajaran MIPA bahasa dan pkn), dan Y13 (kepala sekolah S1/D4 bersertifikat). Tabel 4 Beban kanonik pendidik dan tenaga kependidikan peubah 𝑣𝑖 Peubah Asal 𝑣1 Y9 0.2561 Y10 0.3305 Y11 0.7233* Y12 0.8140* Y13 0.5630* Y14 0.1639 Y15 0.0922 *peubah dengan nilai > |0.5| Peubah-peubah yang berkontribusi besar pada 𝑢1 berdasarkan beban kanonik yaitu butir pernyataan X2 (kesesuaian guru mata pelajaran dengan pendidikannya), X15 (kepala administrasi saat diangkat memenuhi masa kerja minimal), X16 (kualifikasi pendidikan tenaga administrasi), X17 (kesesuaian pendidikan tenaga administrasi dengan pekerjaannya), X18 (kualifikasi pendidikan kepala perpustakaan), X19 (kepala perpustakaan saat diangkat memenuhi masa kerja minimal), X21 (kualifikasi pendidikan kepala laboraturium), X22 (kepala laboraturium saat diangkat memenuhi masa kerja minimal), X23 (kesesuaian pendidikan tenaga laboraturium dengan pekerjaannya), X26 (sekolah memiliki petugas layanan khusus) (Tabel 5).
11
Tabel 5 Beban kanonik pendidik dan tenaga kependidikan peubah 𝑢𝑖 Peubah Asal Peubah Asal 𝑢1 𝑢1 X1 0.4805 X14 0.1767 X2 0.5646* X15 0.5201* X3 0.2280 X16 0.6531* X4 0.3649 X17 0.5534* X5 -0.0168 X18 0.5771* X6 -0.0020 X19 0.5345* X7 0.2703 X20 0.4567 X8 0.2111 X21 0.6490* X9 0.3605 X22 0.5239* X10 0.2081 X23 0.5677* X11 0.3399 X24 0.2692 X12 0.3373 X25 0.3388 X13 0.4872 X26 0.5165* *peubah dengan nilai > |0.5| Interpretasi cross-loading kanonik peubah kanonik pertama dapat dilihat pada Lampiran 6 dan Lampiran 7. Berdasarkan hasil cross-loading peubah 𝑣1 tidak terdapat peubah butir-butir pernyataan akreditasi yang berkorelasi tinggi. Sama halnya dengan 𝑣1 , pada 𝑢1 juga tidak terdapat peubah indikator SPM yang berkorelasi tinggi. Sarana dan Prasarana Korelasi peubah kanonik pertama (𝑢1 , 𝑣1 ) pada standar sarana dan prasarana bernilai 0.654. Nilai kuadrat korelasi kanonik yang dihasilkan sebesar 0.428 dengan demikian keragaman total yang dapat dijelaskan yaitu sebesar 42.8%. Nilai beban kanonik untuk peubah indikator SPM dapat dilihat pada Tabel 6. Peubah yang berkontribusi pada 𝑣1 yaitu Y4 (terdapat alat praktik IPA), Y5 (meja kursi ruang guru cukup), Y6 (ruang kepala sekolah terpisah), dan Y8 (ada 200 judul buku pengayaan dan 20 judul buku referensi). Tabel 6 Beban kanonik sarana dan prasarana peubah 𝑣𝑖 Peubah Asal 𝑣𝑖 Y1 -0.1581 Y2 0.0769 Y3 0.4610 Y4 0.5340* Y5 0.5528* Y6 0.8628* Y7 0.0874 Y8 0.6025* *peubah dengan nilai > |0.5| Tabel 7 menunjukkan nilai kontribusi peubah akreditasi pada peubah kanoniknya. Butir akreditasi yang berkontribusi besar pada peubah kanonik pertama yaitu X35 (bangunan sekolah memiliki daya listrik 1300 watt), X38 (prasarana lengkap), serta 7 butir pernyataan mengenani kesesuaian luas dan
12
sarana ruangan yang ada di sekolah/madrasah yaitu X40 (ruang perpustakaan), X43 (laboratorium), X44 (ruang pimpinan), X45 (ruang guru), X46 (ruang tata usaha), X48 (ruang konseling), dan X49 (UKS/M). Tabel 7 Beban kanonik sarana dan prasarana peubah 𝑢𝑖 Peubah Asal Peubah Asal 𝑢1 𝑢1 X27 0.3350 X41 0.4968 X28 0.3022 X42 0.4728 X29 0.2199 X43 0.7348* X30 0.1955 X44 0.7215* X31 0.3478 X45 0.5327* X32 0.3766 X46 0.6832* X33 0.4349 X47 0.3737 X34 0.2988 X48 0.6264* * X35 0.5662 X49 0.6267* X36 0.2148 X50 0.4819 X37 0.4736 X51 0.1783 X38 0.7217* X52 0.4380 X39 0.3987 X53 0.3740 X40 0.5429* X54 0.4418 *peubah dengan nilai > |0.5| Hasil cross-loading kanonik standar sarana dan prasarana peubah kanonik pertama dapat dilihat pada Lampiran 8 dan Lampiran 9. Pada cross-loading kanonik standar sarana dan prasarana peubah kanonik pertama tidak terdapat butir pernyataan akreditasi yang berkorelasi relatif tinggi. Peubah kanonik 𝑢1 memiliki 1 peubah indikator SPM yang berkorelasi tinggi yaitu Y6 (ruang kepala sekolah terpisah).
SIMPULAN Hasil korelasi kanonik menunjukkan bahwa butir-butir pernyataan akreditasi dan indikator SPM pada kedua aspek telah sejalan. Hal ini dapat dilihat dari besarnya nilai korelasi kanoniknya. Peubah kanonik aspek pendidik dan tenaga kependidikan menghasilkan korelasi sebesar 0.579 dengan keragaman 33.5%. Berdasarkan hasil beban kanonik, peubah kanonik 𝑢1 terdapat 10 butir pernyataan akreditasi yang berkontribusi besar yaitu X2 (guru mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan), X15 (kepala tenaga administrasi pada waktu diangkat memenuhi masa kerja minimal), X16 (tenaga administrasi memiliki kualifikasi akademik pendidikan menengah atau yang sederajat), X17 (tenaga administrasi memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang tugasnya), X18 (kualifikasi akademik kepala perpustakaan minimal D-IV/S1 dari jalur pendidikan atau minimal D-II Ilmu Perpustakaan dan Informasi), X19 (kepala perpustakaan pada waktu diangkat memenuhi masa kerja minimal), X21 (kualifikasi akademik kepala laboratorium minimal D-IV atau S1 dari jalur guru atau minimal D-III dari jalur laboran/teknisi), X22 (kepala laboratorium pada waktu diangkat memenuhi
13
masa kerja minimal), X23 (kepala laboratorium minimal memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya), X26 (sekolah/madrasah memiliki petugas layanan khusus). Sedangkan indikator SPM yang berkontribusi besar pada 𝑣1 adalah Y11 (minimal 35% guru S1/D4 bersertifikat), Y12 (guru S1/D4 bersertifikat untuk mata pelajaran MIPA bahasa dan pkn), dan Y13 (kepala sekolah S1/D4 bersertifikat). Pasangan peubah kanonik sarana dan prasarana memiliki korelasi kanonik sebesar 0.654, keragaman yang dapat dijelaskan masing-masing peubah kanonik adalah sebesar 42.8%. Kontribusi peubah terbesar berdasarkan beban kanonik pada 𝑢1 yaitu X35 (bangunan sekolah/madrasah memiliki instalasi listrik dengan daya minimum 1300 watt), X38 (sekolah/madrasah memiliki prasarana yang lengkap), X40 (sekolah/madrasah memiliki ruang perpustakaan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan), X43 (sekolah/madrasah memiliki ruang laboratorium IPA yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar dengan luas dan sarana sesuai ketentuan), X44 (ruang pimpinan memiliki luas dan sarana sesuai ketentuan), X45 (sekolah/madrasah memiliki ruang guru dengan luas dan sarana sesuai ketentuan), X46 (sekolah/madrasah memiliki ruang tata usaha dengan luas dan sarana sesuai ketentuan), X48 (sekolah/madrasah memiliki ruang konseling dengan luas dan sarana sesuai ketentuan), dan X49 (sekolah/madrasah memiliki ruang UKS/M dengan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan). Peubah kanonik 𝑣1 memiliki 4 indikator SPM yang berkontribusi besar yaitu Y4 (terdapat alat praktik IPA), Y5 (meja kursi ruang guru cukup), Y6 (ruang kepala sekolah terpisah), Y8 (ada 200 judul buku pengayaan dan 20 judul buku referensi).
DAFTAR PUSTAKA
Corder GW, Foreman DI. 2009. Nonparametric Statistics for Non-Statisticians: A Step-by-Step Approach. New Jersey (US): John Wiley & Sons, Inc. de Sá JPM. 2007. Applied Statsistics Using SPSS, STATISTICA, MATLB, and R. Berlin (DE): Springer-Verlag. Gittins R. 1985. Canonical Analysis: Review with Applications in Ecology. New York (US). Springer-Verlag. Isnaini KN. 2015. Analisis korelasi kanonik terhadap indikator pencapaian standar pelayanan minimal pendidikan dasar dan akreditasi sekolah tingkat SMP/MTs [skripsi]. Bogor (ID): IPB. Johnson RA, Wichern DW. 2007. Applied Mutivriate Statistical Analysis 6th Ed. New Jersey (US): Pearson prentice Hall. [Kemdikbud] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota. Jakarta (ID): Kemdikbud. Pemerintah Republik Indonesia. 2003. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta (ID): Sekretariat Negara.
14
Rencher AC. 2002. Method of Multivariate Analysis 2nd Ed. Canada (CA): John Wiley & Sons, Inc. Sprent P. 1991. Metode Statistik Nonparametrik Terapan. Osman ER, penerjemah. Jakarta (ID): UI-Press. Terjemahan dari: Applied Nonparametric Statistical Methods. Walpole RE. 1988. Pengantar Statistika Edisi ke-3. Sumantri B, penerjemah. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama. Terjemahan dari: Introduction to Statistics 3rd Ed.
15
LAMPIRAN Lampiran 1 Peubah-peubah akreditasi Butir Peubah Keterangan pernyataan Standar pendidik dan tenaga kependidikan X1 Butir 50 Guru memiliki kualifikasi akademik minimum D-IV atau S1 X2 Butir 51 Guru mata pelajaran mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya. X3 Butir 52 Guru memiliki kesehatan jasmani dan rohani untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnya. X4 Butir 53 Guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran. X5 Butir 54 Guru memiliki integritas kepribadian dan bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku. X6 Butir 55 Guru berkomunikasi secara efektif dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orangtua, dan masyarakat. X7 Butir 56 Guru menguasai materi pelajaran yang diajarkan serta mengembangkan nya dengan metode ilmiah. X8 Butir 57 Kepala sekolah/madrasah memiliki kualifikasi akademik minimum S1 atau D-IV X9 Butir 58 Kepala sekolah/madrasah berstatus sebagai guru, memiliki sertifikat pendidik, dan SK sebagai kepala sekolah/madrasah. X10 Butir 59 Kepala sekolah/madrasah memiliki pengalaman mengajar sekurangkurangnya 5 tahun pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah. X11 Butir 60 Kepala sekolah/madrasah memiliki kemampuan manajerial yang ditunjukkan dengan keberhasilan mengelola siswa. X12 Butir 61 Kepala sekolah/madrasah memiliki kemampuan kewirausahaan yang ditunjukkan dengan kegiatan kewirausahaan: (1)koperasi siswa,(2)peternakan/perikanan, (3)pertanian/perkebunan, (4) kantin sekolah, (5) unit produksi dan lain-lain. X13 Butir 62 Kepala sekolah/madrasah melakukan supervisi dan monitoring. X14 Butir 63 Kepala Tenaga Administrasi memiliki kualifikasi akademik minimal D-III. X15 Butir 64 Kepala tenaga administrasi pada waktu diangkat memenuhi masa kerja minimal. X16 Butir 65 Tenaga administrasi memiliki kualifikasi akademik pendidikan menengah atau yang sederajat. X17 Butir 66 Tenaga administrasi memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang tugasnya. X18 Butir 67 Kepala perpustakaan memiliki kualifikasi akademik minimal D-IV/S1 dari jalur pendidikan/minimal D-II Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
16
Peubah X19
Butir pernyataan Butir 68
Keterangan
Kepala perpustakaan pada waktu diangkat memenuhi masa kerja minimal. X20 Butir 69 Tenaga perpustakaan memiliki kesesuaian latar belakang pendidikan dengan tugasnya sebagai tenaga perpustakaan. X21 Butir 70 Kepala laboratorium memiliki kualifikasi akademik minimal D-IV atau S1 dari jalur guru atau minimal (D-III) dari jalur laboran/teknisi. X22 Butir 71 Kepala laboratorium pada waktu diangkat memenuhi masa kerja minimal. X23 Butir 72 Kepala laboratorium minimal memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya. X24 Butir 73 Teknisi laboratorium memiliki kualifikasi akademik minimal D-II yang relevan dengan peralatan laboratorium. X25 Butir 74 Laboran memiliki kualifikasi akademik minimal D-I. X26 Butir 75 Sekolah/Madrasah memiliki petugas layanan khusus. Standar sarana dan prasarana X27 Butir 76 Lahan sekolah/madrasah memenuhi ketentuan luas minimal. X28 Butir 77 Lahan sekolah/madrasah berada di lokasi yang aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat. X29 Butir 78 Lahan sekolah/madrasah berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan pencemaran air, pencemaran udara, dan kebisingan serta memiliki sarana untuk meningkatkan kenyamanan. X30 Butir 79 Sekolah/Madrasah berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, memiliki status hak atas tanah dan ijin pemanfaatan dari pemegang hak Atas tanah. X31 Butir 80 Lantai sekolah/madrasah memenuhi ketentuan luas minimal. X32 Butir 81 Bangunan sekolah/madrasah memiliki struktur yang stabil dan kokoh serta dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran dan petir. X33 Butir 82 Bangunan sekolah/madrasah memiliki sanitasi sebagai persyaratan kesehatan. X34 Butir 83 Bangunan sekolah/madrasah memiliki ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai. X35 Butir 84 Bangunan sekolah/madrasah memiliki instalasi listrik dengan daya minimum 1300 watt. X36 Butir 85 Sekolah/Madrasah memiliki izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan sesuai dengan peruntukannya. X37 Butir 86 Sekolah/Madrasah melakukan pemeliharaan terhadap bangunan secara berkala. X38 Butir 87 Sekolah/Madrasah memiliki prasarana yang lengkap. X39 Butir 88 Sekolah/Madrasah memiliki ruang kelas dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai ketentuan.
17
X40
Butir pernyataan Butir 89
X41
Butir 90
X42
Butir 91
X43
Butir 92
X44
Butir 93
X45
Butir 94
X46
Butir 95
X47
Butir 96
X48
Butir 97
X49
Butir 98
X50
Butir 99
X51
Butir 100
X52
Butir 101
X53
Butir 102
X54
Butir 103
Peubah
Keterangan Sekolah/Madrasah memiliki ruang perpustakaan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan. Sekolah/Madrasah memiliki buku teks pelajaran yang telah ditetapkan dengan Permendiknas. Sekolah/Madrasah memanfaatkan buku teks pelajaran yang telah ditetapkan dengan Permendiknas. Sekolah/Madrasah memiliki ruang laboratorium IPA yang dapatmenampung minimum satu rombongan belajar dengan luas dan sarana sesuai ketentuan. Sekolah/Madrasah memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan. Sekolah/Madrasah memiliki ruang guru dengan luas dan sarana sesuai ketentuan. Sekolah/Madrasah memiliki ruang tata usaha dengan luas dan sarana sesuai ketentuan. Sekolah/Madrasah memiliki tempat beribadah bagi warga sekolah/ madrasah dengan luas dan perlengkapan sesuai ketentuan. Sekolah/Madrasah memiliki ruang konseling dengan luas dan sarana sesuai ketentuan. Sekolah/Madrasah memiliki ruang UKS/M dengan luas dan sarana sesuai ketentuan. Sekolah/Madrasah memiliki ruang organisasi kesiswaan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan. Sekolah/Madrasah memiliki jamban dengan jumlah, ukuran, dan saranasesuai ketentuan. Sekolah/Madrasah memiliki gudang dengan luas dan sarana sesuai ketentuan. Sekolah/Madrasah memiliki ruang sirkulasi dengan luas dan kualitas sesuai ketentuan. Sekolah/Madrasah memiliki tempat bermain/berolahraga dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
Lampiran 2 Peubah-peubah Standar Pelayanan Minimum (SPM) Peubah Indikator Keterangan Skala Sarana dan prasarana Y1 IP 2.3 Rombongan belajar maksimal 36 Nominal siswa (1=Ya,0=Tidak) Y2 IP 2.4 Nominal Meja kursi ruang kelas cukup (1=Ya,0=Tidak) Y3 IP 3.1 Nominal Meja kursi lab IPA cukup (1=Ya,0=Tidak) Y4 IP 3.2 Nominal Terdapat alat praktik IPA (1=Ya,0=Tidak) Y5 IP 4.2 Nominal Meja kursi ruang guru cukup (1=Ya,0=Tidak)
18
Peubah Indikator Keterangan Y6 IP 4.3 Ruang kepala sekolah terpisah
Skala Nominal (1=Ya,0=Tidak) Y7 IP 16.1 Persentase siswa mendapat buku Numerik pelajaran layak Y8 IP 18.2 Ada 200 judul buku pengayaan dan Nominal 20 judul buku referensi (1=Ya,0=Tidak) Pendidik dan tenaga kependidikan Y9 IP 6 Minimal satu guru setiap mata Nominal pelajaran (1=Ya,0=Tidak) Y10 IP 8.1 Nominal Minimal 70% guru S1/D4 (1=Ya,0=Tidak) Y11 IP 8.2 Minimal 35% guru S1/D4 Nominal bersertifikat (1=Ya,0=Tidak) Y12 IP 9 Guru S1/D4 bersertifikat untuk mata Nominal pelajaran MIPA bahasa dan pkn (1=Ya,0=Tidak) Y13 IP 11 Nominal Kepala sekolah S1/D4 bersertifikat (1=Ya,0=Tidak) Y14 IP 19.1 Persentase guru dengan jam kerja Numerik minimal 37.5 jam/minggu Y15 20.1 Persentase rombongan belajar 27 Numerik jam/minggu 34 minggu/tahun
Lampiran 3 Korelasi antar X dan Y standar pendidik dan tenaga kependidikan Y9 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26
Y10
1 . 0.03 1 0.10 0.04 0.18 0.14 0.02 0.13 0.14 0.21 -0.07 -0.06 0.05 0.26 0.07 0.14 -0.03 0.10 0.04 0.06 0.01 0.01 -0.01 0.03 -0.01 0.05 -0.02 0.11 -0.01 0.06 -0.03 0.07 0.03 0.05 0.10 0.05 0.00 0.01 0.04 0.06 0.10 0.06 0.13 0.10 0.11 0.07 0.10 0.06 0.13 0.06 0.11 0.02 0.15 0.09 0.15 0.09 0.12 0.09 0.03 0.03 0.08 0.06 0.15 0.09
Y11
Y12
. . . . 1 . 0.44 1 0.29 0.19 0.14 0.20 0.04 -0.01 0.15 0.19 0.28 0.25 0.09 0.09 0.19 0.15 0.04 -0.04 0.00 -0.03 0.11 0.11 0.11 0.06 0.16 0.07 0.09 0.05 0.11 0.16 0.12 0.19 0.24 0.25 0.04 0.06 0.22 0.24 0.24 0.33 0.19 0.31 0.28 0.29 0.28 0.25 0.19 0.26 0.31 0.34 0.25 0.26 0.26 0.30 0.11 0.16 0.14 0.19 0.19 0.28
Y13 . . . . 1 0.12 0.06 0.19 0.15 0.13 0.13 0.00 0.03 0.14 0.10 0.33 0.16 0.17 0.07 0.17 0.09 0.15 0.21 0.16 0.13 0.12 0.12 0.13 0.11 0.13 0.06 0.06 0.10
Y14 . . . . . 1 0.06 0.06 0.04 0.07 0.01 0.07 0.10 -0.02 0.03 0.10 0.02 0.00 0.07 0.09 0.02 0.03 0.06 0.05 0.09 0.09 0.08 0.10 0.12 0.14 0.07 0.06 0.05
Y15 . . . . . . 1 0.01 0.00 -0.03 -0.02 0.01 0.09 -0.03 -0.04 0.01 0.01 -0.05 0.09 0.03 0.06 0.13 0.05 0.04 0.09 0.10 0.01 0.04 0.04 0.04 0.04 0.03 0.06
X1 . . . . . . . 1 0.43 0.26 0.27 0.16 0.19 0.17 0.23 0.21 0.11 0.13 0.02 0.20 0.14 0.10 0.06 0.11 0.13 0.14 0.11 0.17 0.18 0.15 -0.01 0.01 0.14
X2
X3
. . . . . . . . . . . . . . . . 1 . 0.27 1 0.23 0.30 0.03 0.28 0.10 0.33 0.31 0.10 0.18 0.18 0.17 0.21 0.10 0.15 0.24 0.18 0.16 0.04 0.29 0.24 0.08 0.01 0.19 0.14 0.27 0.10 0.25 0.02 0.21 0.09 0.23 0.07 0.21 0.06 0.25 0.07 0.26 0.11 0.26 0.10 0.08 -0.02 0.15 0.01 0.22 0.03
X4 . . . . . . . . . . 1 0.22 0.18 0.22 0.16 0.16 0.16 0.24 0.10 0.33 0.05 0.14 0.20 0.10 0.22 0.25 0.23 0.17 0.22 0.19 0.01 0.04 0.21
X5 . . . . . . . . . . . 1 0.36 -0.04 0.25 0.20 0.30 0.05 -0.09 0.02 0.00 0.02 -0.04 -0.11 0.00 0.05 0.05 0.01 0.05 0.00 -0.07 -0.05 0.03
X6 . . . . . . . . . . . . 1 0.02 0.18 0.21 0.25 0.17 0.04 0.13 -0.03 0.13 0.00 -0.02 0.01 0.08 0.06 0.01 0.03 0.04 -0.14 -0.10 -0.01
X7 . . . . . . . . . . . . . 1 0.00 0.07 0.05 0.26 0.16 0.18 0.03 0.05 0.16 0.15 0.07 0.10 0.14 0.15 0.12 0.14 0.10 0.11 0.10
X8
X9
X10
X11
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 . . . 0.39 1 . . 0.22 0.44 1 . 0.09 0.19 0.20 1 -0.02 0.00 -0.07 0.19 0.11 0.14 0.11 0.34 0.02 -0.03 -0.01 -0.01 0.01 0.16 0.13 0.11 0.00 0.06 -0.02 0.22 -0.07 0.02 -0.01 0.18 -0.02 0.04 -0.02 0.16 0.02 0.08 0.10 0.19 0.04 0.11 0.06 0.23 -0.01 0.09 0.05 0.17 -0.01 0.09 0.06 0.16 0.04 0.14 0.04 0.20 -0.06 -0.05 -0.04 0.07 -0.05 -0.02 -0.04 0.07 0.02 0.02 0.03 0.11
X12 . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 0.23 0.17 0.24 0.35 0.37 0.30 0.17 0.22 0.25 0.23 0.26 0.28 0.27 0.35
X13 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 0.11 0.24 0.26 0.20 0.29 0.29 0.28 0.30 0.28 0.30 0.14 0.19 0.26
X14 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 0.30 0.15 0.22 0.20 0.17 0.08 0.15 0.19 0.16 0.19 0.18 0.22
X15 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 0.37 0.30 0.33 0.40 0.23 0.22 0.28 0.25 0.15 0.18 0.29
X16 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 0.65 0.31 0.28 0.28 0.28 0.34 0.32 0.29 0.34 0.44
X17 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 0.35 0.24 0.29 0.32 0.38 0.37 0.37 0.35 0.42
X18 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 0.48 0.44 0.48 0.46 0.46 0.26 0.28 0.35
X19 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 0.40 0.45 0.54 0.44 0.16 0.23 0.33
X20 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 0.40 0.40 0.38 0.24 0.30 0.33
X21 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 0.74 0.74 0.29 0.37 0.39
X22 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 0.76 0.36 0.42 0.39
X23 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 0.38 0.43 0.41
X24 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 0.78 0.36
X25
X26
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 0.38
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
19
20
Lampiran 4 Matriks korelasi antar X dan Y standar sarana dan prasarana Y1 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 X27 X28 X29 X30 X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38 X39 X40 X41 X42 X43 X44 X45 X46 X47 X48 X49 X50 X51 X52 X53 X54
1 0.14 -0.08 -0.03 -0.01 -0.14 0.06 0.02 0.04 0.03 -0.02 -0.02 0.01 -0.09 0.03 -0.03 -0.08 -0.12 -0.11 -0.10 -0.02 -0.09 -0.04 -0.01 -0.09 -0.06 -0.06 -0.08 -0.12 -0.11 -0.08 -0.08 -0.01 -0.09 0.01 -0.05
Y2 .
Y3
. 1. -0.01 0.04 0.10 0.10 -0.01 0.06 0.16 0.04 0.06 0.01 0.11 0.10 0.11 0.07 0.04 0.02 -0.01 -0.04 0.11 0.00 0.08 0.03 0.00 0.04 0.05 0.00 -0.07 0.03 0.03 -0.02 0.07 -0.04 -0.02 -0.03
Y4
. . 1. 0.17 0.16 0.22 -0.03 0.27 0.08 0.12 0.08 0.09 0.12 0.13 0.12 0.10 0.15 0.07 0.10 0.22 0.08 0.18 0.18 0.14 0.24 0.20 0.14 0.19 0.15 0.24 0.19 0.14 0.01 0.14 0.15 0.18
Y5
. . . 1. 0.22 0.31 -0.02 0.22 0.11 0.10 0.07 0.10 0.17 0.16 0.15 0.16 0.20 0.12 0.17 0.26 0.16 0.21 0.16 0.13 0.29 0.23 0.16 0.20 0.07 0.20 0.15 0.14 0.07 0.10 0.12 0.15
Y6
. . . . 1. 0.45 0.06 0.21 0.10 0.10 0.07 0.06 0.06 0.08 0.16 0.10 0.22 0.10 0.11 0.31 0.17 0.21 0.15 0.16 0.28 0.28 0.24 0.25 0.13 0.25 0.23 0.19 0.11 0.23 0.18 0.13
Y7
. . . . . 1. 0.01 0.27 0.20 0.14 0.11 0.09 0.19 0.19 0.26 0.19 0.32 0.10 0.29 0.39 0.25 0.30 0.27 0.28 0.39 0.44 0.31 0.39 0.21 0.35 0.37 0.28 0.13 0.26 0.21 0.25
Y8
. . . . . . 1. -0.02 0.00 -0.02 0.00 -0.04 0.03 -0.07 0.03 0.02 0.02 0.01 0.05 0.02 0.01 0.02 0.06 0.02 0.04 0.02 0.02 0.06 0.00 0.00 0.02 0.01 -0.04 0.02 0.07 0.04
X27
. . . . . . . 1. 0.16 0.19 0.12 0.09 0.13 0.21 0.16 0.05 0.23 0.07 0.17 0.28 0.11 0.19 0.21 0.21 0.29 0.26 0.20 0.29 0.17 0.23 0.27 0.18 0.04 0.14 0.11 0.16
X28
. . . . . . . . 1. 0.34 0.27 0.17 0.47 0.15 0.27 0.29 0.22 0.10 0.17 0.22 0.25 0.16 0.20 0.20 0.20 0.27 0.15 0.20 0.06 0.16 0.18 0.12 0.15 0.16 0.10 0.27
X29
. . . . . . . . . 1. 0.45 0.22 0.29 0.30 0.28 0.28 0.21 0.06 0.23 0.25 0.21 0.16 0.21 0.19 0.12 0.22 0.20 0.17 0.12 0.13 0.19 0.15 0.11 0.16 0.16 0.12
X30
. . . . . . . . . . 1. 0.19 0.26 0.26 0.27 0.22 0.21 0.06 0.21 0.23 0.27 0.17 0.18 0.17 0.12 0.21 0.25 0.20 0.07 0.15 0.18 0.13 0.11 0.19 0.18 0.21
X31
. . . . . . . . . . . 1. 0.22 0.14 0.18 0.17 0.14 0.35 0.24 0.11 0.16 0.14 0.09 0.16 0.06 0.15 0.13 0.12 0.08 0.04 0.04 0.02 0.04 0.02 0.07 0.11
X32
. . . . . . . . . . . . 1. 0.23 0.25 0.29 0.24 0.18 0.21 0.19 0.29 0.21 0.23 0.21 0.17 0.19 0.14 0.19 0.02 0.09 0.10 0.09 0.09 0.10 0.11 0.24
X33
. . . . . . . . . . . . . 1. 0.29 0.15 0.30 0.13 0.26 0.33 0.21 0.25 0.23 0.21 0.25 0.26 0.23 0.31 0.26 0.30 0.26 0.24 0.12 0.27 0.14 0.21
X34
. . . . . . . . . . . . . . 1. 0.27 0.31 0.09 0.37 0.44 0.31 0.28 0.23 0.23 0.26 0.31 0.30 0.28 0.24 0.29 0.27 0.28 0.31 0.33 0.20 0.24
X35
. . . . . . . . . . . . . . . 1. 0.24 0.16 0.19 0.18 0.27 0.17 0.21 0.17 0.07 0.13 0.13 0.08 0.07 0.06 0.08 0.06 0.12 0.06 0.06 0.12
X36
. . . . . . . . . . . . . . . . 1. 0.10 0.31 0.42 0.20 0.33 0.27 0.25 0.36 0.27 0.22 0.34 0.32 0.35 0.35 0.33 0.14 0.31 0.24 0.26
X37
. . . . . . . . . . . . . . . . . 1. 0.10 0.08 0.18 0.23 0.10 0.10 0.16 0.12 0.18 0.18 0.03 0.12 0.08 0.09 0.12 0.12 0.12 0.16
X38
. . . . . . . . . . . . . . . . . . 1. 0.30 0.30 0.19 0.23 0.24 0.21 0.34 0.29 0.31 0.22 0.27 0.26 0.24 0.15 0.30 0.22 0.26
X39
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1. 0.30 0.43 0.31 0.25 0.54 0.48 0.40 0.50 0.41 0.52 0.52 0.53 0.23 0.53 0.30 0.37
X40
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1. 0.28 0.27 0.30 0.25 0.28 0.30 0.30 0.07 0.18 0.18 0.14 0.15 0.18 0.12 0.30
X41
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1. 0.28 0.30 0.49 0.41 0.47 0.44 0.25 0.45 0.41 0.45 0.15 0.33 0.26 0.33
X42
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1. 0.40 0.24 0.23 0.19 0.29 0.17 0.25 0.25 0.24 0.11 0.23 0.18 0.25
X43
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1. 0.22 0.21 0.21 0.27 0.08 0.22 0.21 0.20 0.13 0.21 0.16 0.23
X44
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1. 0.41 0.38 0.48 0.29 0.54 0.47 0.51 0.12 0.44 0.31 0.36
X45
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1. 0.54 0.59 0.30 0.44 0.43 0.43 0.22 0.39 0.27 0.36
X46
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1. 0.60 0.29 0.44 0.44 0.45 0.20 0.41 0.23 0.40
X47
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1. 0.34 0.51 0.53 0.48 0.17 0.49 0.32 0.45
X48
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1. 0.41 0.45 0.44 0.23 0.44 0.25 0.26
X49
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1. 0.65 0.67 0.24 0.55 0.32 0.37
X50
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1. 0.64 0.28 0.54 0.32 0.41
X51
X52
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1. . 0.30 1. 0.61 0.35 0.30 0.18 0.33 0.32
X53
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1. 0.35 0.44
X54
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1. 0.35
1
21
Lampiran 5 Rata-rata skor dan ragam butir pernyataan akreditasi Standar
Isi
Proses
Kompetensi lulusan
Butir pernyataan Butir1 Butir2 Butir3 Butir4 Butir5 Butir6 Butir7 Butir8 Butir9 Butir10 Butir11 Butir12 Butir13 Butir14 Butir15 Butir16 Butir17 Butir18 Butir19 Butir20 Butir21 Butir22 Butir23 Butir24 Butir25 Butir26 Butir27 Butir28 Butir29 Butir30 Butir31 Butir32 Butir33 Butir34 Butir35 Butir36 Butir37 Butir38 Butir39 Butir40 Butir41 Butir42 Butir43 Butir44 Butir45
𝑥̅ 3.264 3.047 3.321 2.839 3.147 2.481 2.539 2.655 3.351 3.671 2.901 3.307 3.175 2.911 2.901 3.107 3.464 3.665 3.444 3.174 3.189 3.110 3.183 3.118 3.053 2.782 3.022 2.686 2.626 2.831 2.600 2.509 2.865 2.652 2.876 3.033 3.058 2.842 3.031 3.000 3.254 2.909 3.235 2.787 2.796
𝑥̿
3.064
3.088
2.827
𝑠 0.817 0.913 0.867 0.839 0.785 1.129 0.961 1.079 0.785 0.633 0.805 0.985 0.917 0.978 0.942 1.153 0.906 0.705 0.719 0.776 0.849 0.702 0.773 0.852 0.930 0.872 0.871 0.953 1.029 0.880 0.869 0.896 0.852 0.932 0.784 0.839 0.817 0.878 0.825 0.829 0.817 0.858 0.767 0.903 0.873
22
Standar
Butir pernyataan Butir46 Butir47 Kompetensi lulusan Butir48 Butir49 Butir50 Butir51 Butir52 Butir53 Butir54 Butir55 Butir56 Butir57 Butir58 Butir59 Pendidik dan Butir60 tenaga Butir61 kependidikan Butir62 Butir63 Butir64 Butir65 Butir66 Butir67 Butir68 Butir69 Butir70 Butir71 Butir72 Butir73 Butir74 Butir75 Butir76 Butir77 Butir78 Butir79 Butir80 Butir81 Butir82 Butir83 Sarana dan Prasarana Butir84 Butir85 Butir86 Butir87 Butir89 Butir90 Butir91 Butir92
𝑥̅ 2.475 2.451 2.400 2.926 3.335 2.835 3.575 3.295 3.831 3.676 2.420 3.773 3.743 3.815 3.265 1.903 2.768 2.431 2.749 2.022 1.701 2.316 2.740 2.412 2.276 2.353 2.287 1.339 1.505 2.304 3.310 3.509 3.469 3.466 3.301 2.820 3.177 3.762 3.246 2.387 3.045 2.815 3.428 2.473 3.139 1.750
𝑥̿ 2.827
2.718
2.848
𝑠 1.028 1.128 1.021 0.827 0.944 1.051 0.675 0.783 0.468 0.568 1.200 0.722 0.557 0.511 0.752 1.114 1.126 1.505 1.430 1.234 1.187 1.366 1.356 1.357 1.515 1.581 1.499 1.609 1.676 1.299 0.976 0.646 0.685 0.883 0.926 1.057 0.849 0.537 1.000 1.559 0.970 0.841 0.709 1.218 0.817 0.869
23
Standar
Sarana dan Prasarana
Pengelolaan
Pembiayaan
Butir pernyataan Butir93 Butir94 Butir95 Butir96 Butir97 Butir98 Butir99 Butir100 Butir101 Butir102 Butir103 Butir104 Butir105 Butir106 Butir107 Butir108 Butir109 Butir110 Butir111 Butir112 Butir113 Butir114 Butir115 Butir116 Butir117 Butir118 Butir119 Butir120 Butir121 Butir122 Butir123 Butir124 Butir125 Butir126 Butir127 Butir128 Butir129 Butir130 Butir131 Butir132 Butir133 Butir134 Butir135 Butir136 Butir137 Butir138 Butir139
𝑥̅ 2.944 2.799 2.575 2.743 1.882 2.129 1.987 2.887 2.118 2.557 2.958 3.433 3.299 3.364 2.931 3.194 3.375 2.871 3.143 3.361 2.813 2.912 3.350 3.202 1.855 2.870 2.812 2.840 3.529 3.450 2.804 3.335 2.976 3.151 3.370 3.406 3.105 3.394 3.339 3.447 3.487 3.418 3.240 3.130 3.466 3.276 3.063
𝑥̿
2.848
3.070
3.296
𝑠 1.481 1.115 1.034 1.202 1.506 1.423 1.350 1.436 1.064 1.356 1.454 0.718 0.754 0.814 0.965 0.804 0.887 0.946 0.782 0.769 0.843 0.922 0.819 0.819 1.329 0.971 1.225 0.941 0.738 0.893 1.231 0.801 1.022 1.047 0.818 0.754 1.152 0.817 0.865 0.823 0.782 0.875 1.041 1.100 0.904 1.051 1.101
24
Standar
Pembiayaan
Penilaian
Butir pernyataan Butir140 Butir141 Butir142 Butir143 Butir144 Butir145 Butir146 Butir147 Butir148 Butir149 Butir150 Butir151 Butir152 Butir153 Butir154 Butir155 Butir156 Butir157 Butir158 Butir159 Butir160 Butir161 Butir162 Butir163 Butir164 Butir165 Butir166 Butir167 Butir168 Butir169
𝑥̅ 3.542 3.422 3.039 3.454 3.248 3.400 3.111 3.251 3.321 2.754 3.116 2.883 2.790 2.586 2.580 2.682 3.495 2.792 2.715 3.489 3.632 3.510 3.514 2.881 3.697 3.461 3.290 3.308 3.738 2.719
𝑥̿
3.296
3.125
𝑠 0.877 1.034 1.265 0.830 1.056 1.022 1.009 0.895 0.894 1.046 0.832 0.934 0.916 1.086 1.010 1.046 0.770 1.087 1.092 0.778 0.678 0.756 0.802 1.278 0.652 0.787 0.860 1.025 0.631 1.359
Lampiran 6 Cross-loading kanonik pendidik dan tenaga kependidikan peubah 𝑣𝑖 Peubah Asal Peubah Asal 𝑣1 𝑣1 X1 0.2780 X14 0.1022 X2 0.3266 X15 0.3009 X3 0.1319 X16 0.3778 X4 0.2111 X17 0.3202 X5 -0.0097 X18 0.3339 X6 -0.0011 X19 0.3093 X7 0.1564 X20 0.2642 X8 0.1222 X21 0.3755 X9 0.2086 X22 0.3031 X10 0.1204 X23 0.3284 X11 0.1966 X24 0.1558 X12 0.1951 X25 0.1960 X13 0.2819 X26 0.2988 *peubah dengan nilai > |0.5|
25
Lampiran 7 Cross-loading kanonik pendidik dan tenaga kependidikan peubah 𝑢𝑖 Peubah Asal 𝑢1 Y9 0.1482 Y10 0.1912 Y11 0.4184 Y12 0.4709 Y13 0.3257 Y14 0.0949 Y15 0.0533 *peubah dengan nilai > |0.5| Lampiran 8 Cross-loading kanonik sarana dan prasarana peubah 𝑣𝑖 Peubah Peubah 𝑣1 𝑣1 Asal Asal X27 0.2191 X41 0.3249 X28 0.1976 X42 0.3091 X29 0.1438 X43 0.4805 X30 0.1278 X44 0.4718 X31 0.2274 X45 0.3484 X32 0.2463 X46 0.4468 X33 0.2844 X47 0.2443 X34 0.1954 X48 0.4096 X35 0.3702 X49 0.4098 X36 0.1405 X50 0.3151 X37 0.3097 X51 0.1166 X38 0.4719 X52 0.2864 X39 0.2607 X53 0.2446 X40 0.3550 X54 0.2889 *peubah dengan nilai > |0.5| Lampiran 9 Cross-loading kanonik sarana dan prasarana peubah 𝑢𝑖 Peubah Asal 𝑢1 Y1 -0.1034 Y2 0.0503 Y3 0.3015 Y4 0.3492 Y5 0.3615 Y6 0.5642* Y7 0.0572 Y8 0.3940 *peubah dengan nilai > |0.5|
26
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 19 April tahun 1995 dari Bapak Tri Prijana dan Ibu Listi Andayarini (alm.). Tahun 2012 penulis lulus dari SMAN 65 Jakarta. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke perguruan tinggi di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur undangan dan diterima di Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Pada bulan Juli – Agustus 2015 penulis melaksanakan praktek lapang di sebuah maketing reseach yaitu PT MARS Indonesia. Selama perkuliahan penulis pernah bergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FMIPA di departemen komunikasi dan informasi pada tahun 2015. Selain itu penulis juga pernah mengikuti kepanitiaan yaitu The 10th Statistika Ria pada tahun 2014 sebagai anggota divisi dokumentasi, desain, dan dekorasi.