MtrNGENAL PENGARTIICENDAWAN DALAM LINGKT]NGANBUDIDAYA
Yuni Puji HastutiS.Pi,M.Si NIP. 198106042007 01 2001
DEPARTEMEN B{IDIDAYA PERAIRAN FAI(UL-TAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTAI\IAN BOGOR 2013
LEMBARPENGESAHAN JudulMakalah
: MengenalPengaxuhCendawanTerhadapLingkungan Budidaya : Yuni Puji llastuti, S.Pi.,M.Si : 1981060420070l 2001
Ilisahkan oleh, Ketua Departenen Budidaya Perairan
niIP. 19671013 199302l00t
1l
KATAPENGAI\TTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, tulisan ini dapat dapat diselesaikan denganbaik. Makalah ini berisi tentangp€ngenalanpengaruhcendawanyang mampu menyebabkantimbulnya penyakit mikotik pada lingkungan budidaya. Pentingnyapengenalanterhadapjenis cendawanini sangatmenentukanseberapa baik atauburuk kualitasair dalamlingkunganbudidaya. Besarharapankami sebagaipenulis,semogatulisan ini dapatmemberikan manfaat bagr para pembaca. Banyak saran da:r sumber lain yang perlu ditambalkan demi sempurnaayatulisan ini, oleh karena itu mohon maaf jika masihbanyakterdapatkesalahandankekurangan.
Bogor,
April2013
Penulis,
Yruri Puji Hastuti
lll
DAFTARISI LEMBARPENGESAHAN KATAPENGANTAR DAFTARISI ISI dan TINJAUAIT{ KESIMPT]LAN DAFTARPUSTAKA
Hal ii iii iv I 9 l0
ISI dan TINJAUAN
Akuakultur merupakan salah satu kegiatan budidaya yang sangat menjanjikanbaik untuk menunjangekonomi masyarakatmaupun mencukupi kebutuhangizinyadalamhal sumberproteinhewani. Irianto 1998salahsatustaf pengajardari UniversitasJenderalSoedirmanmengungkapkan, bahwapadaakhir tahun 2005 akuakultur mampu menyedrakan 24,92% produk perikanan. Semakin banyak teknologi budidaya yang dikembangkan guna memperoleh hasil budidaya yang maksimal.
Namun tidak menutup
kemungkingan semuausahapeningkatanhasil budidayaini juga terhadangoleh berbagai permasalahanterutama penyakit sehingga menimbulkan kerugian ekonomiyang cukup besar. Biota yang dipeliharacenderungmudahterserang penyakit,menjadi lambattumbuh,periodepemeliharaan lebih lama dari yang seharusnya,konversi pakan tidak sperti yang diharapkan (tinggi) bahkan bisa menimbulkankematian. Beberapapenyakit yang disebabkanoleh pathogenvirus, balteri, jarnur dan parasitdapatmenyebabkan kerugianyang cukup besarbagi pembudidaya atau penggiatusahadi bidang akuakultur. Sampaisaatini biota budidayadi air payaucendenurglebih mudahterkenaberbagaipenyakit,karenasistembudidaya air payau biasanyamasih menggunakansistem terbuka artinya kontrol pakan, kualitasair maupunaspeklainnyadalambudidayatidak efektif pengontrolamya sepertihalnyabudidayaikan air tawardi kolam. Timbulnyaseranganpenyakitpadaudangataupunikan dalambudidayaair payau merupakanhasil interaksi yang tidak seimbangantara lingkungan (air, tanah, dan udara) denganbiota budidayanya,dan denganpatogennya(parasit, bakteri, virus, maupun cendawan). Oleh karena itu berbagaijenis bacaandan pengetahuanmengenaisumberpenyakitdan faktor-faktor penyebabpenyakitakan sangatmembantupara petani dalam upaya pengendalianmunculnya penyakit, penyebaran,dan pengobatanikan sedini mungkin. Denganberbagai informasi tersebut, petani akan semakin tahu apakah penyakit yang menyerang biota
budidayamerekaberasaldari kualitasair yang kurangmendukung,pakanyang kurangbaik,atausisternbudidayayangkurangmemadai. Pada dasarnya identifikasi atau diagnosis suatu penyakit khususnya penyakit biota budidayaafu payau(udang dan ikan bandeng)dimana airnya dari dua sumberyang berbeda,sistembudidayalebih terbukasehinggalebih mudah terkenasuatupenyakit,dapatdiketahuidenganmelihat kelainan-kelainan yang terdapat pada organ tubuh, sirip tubuhnya, insang pucat atau tidak, respon terhadapmakanyangada,kecepatan berenangdanorganyanglain. Berbagaiciri penyakit di atasdapatdikelompokkanke dalam beberapajenis diantaranyayaitu penyakit
vfial
(epitootiologi
infeksl,
dragnosrs !'lrus),
penyakit
baktenal
(epizootiologi), penyakitfouling(epiziantologi),penyakitmikotik (epizootiologi'1 danpenyakitnutritif Selain pengendalianyang dilakukan" segalaupaya atau tindakan untuk memperkuatsuatutindakanataudalamhal ini adalahidentifikasisuatupenyakit biota budidayamerekajuga seringdilakukanoleh parapetani. Upayadiagnosis yangdapatdiiakukan adalahdenganmenggunakanuji PolimeraseChainReaction (PCR) atau uji balteriologi. Sedangkanpengendalianpenyakitnyadilakukan denganpengobatandenganmengetahuipenyebabpenyakitnya. Dalam pengendalian suatupenyakitselayaknya kita rnengetahui penyebab penyakittersebutapakahdisebabkan oleh virus, bakteri,parasit,cendawanatau lainnya. .:> Penyakityangdisebabkan oleh virus biasanyadiatasidenganmengurangi faktor-fallor yang mampu mendukung penyebaranpenyakit tersebut sepertikualitasair, pakan,vitamin,bahkanbila perlubiotabudidayadiberi multivitamin:> Penyakit yang disebabkanoleh bakteri biasanya dikendalikan dengan menggunakan antibiotikayangtepatwaktudantepatdosis. :l Penyakitinfeksi yang disebabkanoleh parasitdan cendawanatau hama biasanya ditanggulangi dengan menggunakanbahan kirnia atau disinfektan. Dalam pemberiandisinfektanatauantibiotikayangterpenting adalahharusmemperhatikandosis dan cara pemakaiansertawaktu henti obatnya(with drawal titne).
Selain mendiagnosis dan mengendalikan faL1or-faktorpenyebabpenyakit dari segi media hidup ikan (wadahbudidayadan kualitasair) terkadangpakan sangatpenting untuk diperhatikanbaik dari rttlai glzi pakanataupeletnya(pakan buatankhususnya)maupunkualitasdari segi keamananpakantersebut. Bila kondisi ikan menurunakibat keracunanpakanataukekwangangizi, makapaling tidak sistempemeliharaandanpenyimpananpakansebaiknyalebih diperbaiki dan kandungangizi pakan juga perlu ditingkatkan. Jika pelu ditambahkanpula vitamin,mineralmaupunasamamlno. ;
Dalarntulisanini lebih ditekankanpadapemahaman penyakitmikotik yang sering terdapat di biota budidaya air payau. Pemahamanini dilakukan untuk jenis penyakityang kemungkinanbisa menyerangbiota budidaya. mewaspadai Jika kita mengenalpenyakityangmenyerang,makakita mampumenentukanobat atau caft pengendaliannya. Seperti kita ketahui jenis penyakit rnikotik kerap j arangdijumpai. dipandang sebelahmata,karenapenyakitini cenderung Sampaisaat ini penyakitmikotik jarang dijumpai menimbulkanmasalah pada budidaya udang secara khusus, akan tetapi penyakit ini juga bisa menimbulkanmasalahyang tidak ringan. Jamurj enisFusarium sp merupakan jenis jamur yang sering menginfestasiinsang udang. Iamtr Fusariwn sp mengakibatkan penyakit insang berwama hitam.
Fusarium sp mampu
menghasilkanracun berupafumonisin81 (FB1) yang bersifatmerusakbahan pakan.Denganmenggunakan bantuanmikroskop,akanditemukanmakrokondria jamur yangterdapatpadainsangyangberwamakehitaman. Jika ikan mengalami gangguanpada insangnya,maka ikan akan sulit bemafas. Hal ini disebabkan karena tutup insang mengembangdan lembaran-lembaran insang pucat. Terkadang lembaranlembaraninsang terlihat adanya pendarahanjika int'eksi sudahparah. Selun Fwarium .sp,jamur Phycomycetes sp yengtermasukgenus Lagenediwn dan Sir.olpitliwn mampu menyeranglarva dan post larvae udang bahkanmampumembunuhselama24 jam. Penyebaran jenis jamur padawaktu pemberianpakan.
arteri matamajemuk kelenjar hijau mulul esophagus ganglion
Jantung testes 0tot sarafcentral usus anus
pencernaan kelenjar Gambar1. Stmktur anatomiudaag(Googleimages,2011)
Gambar2. ContohcendawanjenisFusariumsp (Googleimages,2011) Pada dasamya jamur merupakan turnbuhan sederhana yang tidak membutuhkancahaya untuk tumbuh, tetapi marnpu memakanbahan organik untuk mendapatkanenerginya. Jamur dapatmenyebabkaapenyakitbila tumbuh pada organisme hidup termasuk ikan dan udang. Dewasa ini terdapat dua penyakitikan yangberasaldarijamur yaitu Saprolegniasisdanlchthyosporidosis. .'t Saprolegniasis Penyakit ini disebabkanoleh jamur yaag disebut Saprolegniasissp seranganjamur ini menyebabkanperubahanwama padakulit dan tumbuhjamur putih keabu-abuanyang makin lamamakin melebar,danmenyebabkankerusakan pada otot.
Ikan-ikan yang sakit tenebut sebaiknya diambil
dari medja
pemeliharaan.Penyatit ini jarang sekali ditemukandan tidak mudah meyerang ikan yang dalam keadaansehat. Biasanyajamur jenis Saprolegniasissp.
menyerangikan kakapputih padabagiansirip punggungdanmelebarke arahsirip ekor. ,
Ichthyosporidosis Penyakit ini disebabkanoleh jamur lchthyosporidosissp (Ichthyophonus sp). Jamur ini berkembangmengikis jaringan luar bagian kepala dan menyebabkanluka dalam yang berwarna kemerah-meralandan dapat jamur masukke dalam sampaike bagiantengkorakikan Kadang-kadang ini juga ditemukan di bawah lapisan kulit dan jaringan epitel kulit dari jaringanorganyangpentingmisalnyainsang,usus,hati maupunjantung. Penyakit akibat jamur ini biasanya terdapat pada ikan kerapu dan berkembanglambat karenapenyakit ini terutamatenmati padaikan-ikan siapjual. Penyakit mikotik termasuk kategori "water born disease". Pemicu
timbulnya penyakit ini juga belum jelas apakahberasaldari kualitas air yarilg kurangmemadaiatauberasaldari kualitaspakanyangdiberikan. Selain penyakitmikotik yang belum jelas asal-usulnya, penyakitnutritif merupakan salah satu penyakit biota budidaya yang te{adi akibat adanya kontaminasidanAspergillussp, dan atauPenicillium sp padapakan. Penyakitini menyebabkankeracunanpada biota. Faktor penyebabnyaadalah pakan yang diberikan sudah masa kadaluwars4 penyimpananterlalu lembab, kurangngya vitamin C yang semuaini rentan mengarahpada timbulnya jamur pada pakan/ pelet biota. Makananyang kurangbaik cenderungmemiliki karakterkekurangan vitamin dan komposisi glzi yang buruk. Selain itu juga makananyang kurang baik cenderungsudahkadaluarsa,busukdantelah berjamw. pemberianmakanan yang kurang bermutu dapatrnenyebabkankekuranganvitamin yang diikuti oleh pertumbuhanyang lambat atiaumenurunnyadaya tahan ikan sehinggamudah untuk terserangsuatupenyakit, disampingtingkat pemberianpakan dan kualitas makananjugaakanmempengaruhisistemkekebalanbiota budidaya.
Gambar3. ContohCendawanJenisAspergillussp (Googleimages,201I )
Gambar4. ContohCendawanlenisPenicilliumsp (Googleimages,2011) Aspergillus sp mampu melakukan fermentasi terhadaptepung ikan atau tepungkedelai sebagaibahan utamapakan atau pelet. Mulai saatini, produsen akuakultur selayaknyamemperhatikankualitas pakan yang diberikan terhadap biota budidayanyakarena mampu menghasilkanlimbah yang tidak aman bagi lingkuagan juga mampu berpengaruhterhadap pertumbuhanbiota budidaya (Almeida et al., 2011). Aspergillus sp meningkatkankadar protein dan kadar peptida berukuran kecil (<20 kDa) dan mampu menghilangkanpenghambat tripsin. Fermentasisuatupakandapatmenguraikansenyawakompleksmenjadi
sederhanasehinggamampu mensintesavitamin dan asam-asamamlno tertentu yang dibutuhkan oleh larvae akuatik. Apabila fermentasiterjadi ketika pakan teiahjadi, artinyaterjadi prosesfermentasiakibat kondisi udarayang lembabdan kurang cahayamatahari, makake4a Aspergillus sp menjadi tidak terkendali dan akan menimbulkanpembusukan pada pakan tersebut. Aspergillus sp mampu menghasilkan racun/ toksin berupa aflatoksin akibatnya lebih cepat terjadi pembusukan.Toksin yang dikeluarkan oleh Aspergillus sp ditetahui sangat merugikan kesehatanikan dan bersifat karsinogenikterhadapmanusia(Irianto,
1e89). Aspergillus sp merupakansalahsatujenis cendawangolongandari kapang anggota jenis Aspergillus, famili Eurotiaceae,ordo Eurotiales, sub kelas Plectomycetes,sub divisi Ascomycotinadan divisi Amastigrnycota. Aspergillus sp rnempunyaikarakterkepalapernbawakonidia yang besar,dipak secarapadat, bulat dan berwarna hitam coklat
atau ungu coklat.
Kapang Aspergillus
sp
mempunyaibagianyang khas yaitu hifanya bersepta,sporayang bersifat seksual dan tumbuhmemanjangdi alasstigma,mempunyaisifat aerobik' sehinggadalam memerlukanoksigen yang cukup. FAO 2004 menyampaikan pertumbuharurya akuakulturdidasarkanpadajenis biota,jenis bahwaselamaprosespengembangan pakannya,baik ukuran , tekstureatau kualitaspakanitu sendiri sehinggamampu mendukungseiuruhsiklus budidaya. Kinetic dan produksiAspergillusakan berubahsecaracepat apabilatedapat pengaruhdari luar yang berkaitandengan kinerja enzimnya(M.E Acuna et al. 1995). Aspergillw sp termasukmikoba maksimumyaitu suhu350-i70C.Aspergillussp mesofilik denganpertumbuhan khususnyaAspergillus niger di dalam perturnbuhannyaberhubungansecara langsung denganzat makaaanyang terdapat dalam suatu medium. Molekul sederhanaseperti gula dan komponen lain yang larut disekeliling hifa mudah untuk diserap. Molekul lain yang lebih komplekssepertiselulose,pati, dan proteinharusdipecahterlebihdahulusebelumdiserapke dalamsel. Aspergillus sp menghasilkan beberapa enzimekstraseluler sepertiamilase,amiloglukosidase, pektinase,selulase,katalase,dan glukosidase.Dalam hal fermentasi,I spergillus sp mampumenghasilkanenzim uteaseunhrk memecahureamenjadi asamamino danCOzyangselaajutnyadigunakandalampembenukkanasamamino.
Dalarn beberapa hasil penelitian yang dicapai, dilaporkan bahwa penggunaan Aspergrlluslp dalam prosesfermentasimampumemberikanhasil yang terbaik dibandingkandenganRhi:opus oryzae. Dalam fermentasiia mampu proteinmurni 25,75%,kehilanganbahankering37,720/o meningkatkaa dan serat kasar16,8%. penyakitatau Dari kajiandi atasdapatdiambilkesimpulanbahwapenyebab pengganggukehidupanbiota perairanpayautidak hanyaberasaldari kualitas air yang kurang memadai, media budidaya yang tidak sesuai dengan yang diinginkan, maupun wadah budidayanya. Pakan merupakansalah satu unsur yangsangatpentingdalmmenentukan keberhasilan suatubudidayapayau. Selain pakan alami (cacing,plankton,maupunrucah) dalam pemeliharaan budidaya udangatauikan payausangatmemerlukantambahanpakanbuatan/pelet. Kualitas dan kuantitasdari pakanbuatar/ pelet sebagaiasupanpakansangat berperansertadalam menentuka:rkeberhasilansuatukegiatanbudidaya.Namun demikian,apabilapakanyangdiberikantidak higienisjuga mampumenyebabkan timbulnya penyakit pada biota budidaya. Sampaisaatini, banyaknyacendawan berfilamen ditemukan dalam produk pakan yang mengandungsereal seperti Aspergillus,penicillir.undan spesiesFusarium(Asbarcaet al 1994;Jostenet al 2001;Martinset a|.2007). Dari 31 sampelyangdiuji padaprodukpakanyang protein,ratarataditemukankontaminasicendatvan rnengandung antara1,7Logro cftr,/gsampau dengan4,6 Logrocfu/g (Ahneida2010) Salahsatucontohnyata yangdapatkita amatiyaitu seringditemukannya bercakhitam/keruhpadainsang udang. Setelahdiamati, ternyataterdapatjenis cendawandi dalam insang tersebut. CendawantersebutadalahsejenisFtnarium sp Berdasarkankajian dari berbagaibacaan,didugabahwabisa terdapatFusarium,rpdalaminsangudang berasaldari polapemberianpakanyangkurangmemadaidanpenanganar pakan yang tidak benar. Diduga, pakanyang telah diberikanke biota budidayatersebut telah kadaluarsaatau 'Jamuran' dn mengandungcendawanjeris F-usariumsp ataujuga karenapenyimpananyang kuranghigienis. Fusariumsp yang biasa terdapatpada pakan mampumenghasilkanracrurberupafumonisin81 (FBl) yang bersifat merusakbahanpakan.Perlunyapenangananyang baik dalam hal monitor dan eketifitaspemanfaatan pakanyang mengandungprotein baik dari
segi iingkungan, higientias dan kontarnintan mycotoksin sehingga tidak berpengaruhburuk pada pemanfaalanrantai makanan(Magandan Aldred 2007), terutamapadalingkunganakuakultur. SelainFusarium,rp cendawanyang sering merusakbahan pakan adalahAspergillus sp dan Penicillium sp. Dalam hal ini Aspergillussp mampumenghasilkan racud toksinberupaaflatoksinyangmampu merusakbahanpakan. Walaupunpenyakit ikan/ udang akibat cendawanjarang kita jumpai bukanberarti kita harussantaidalammengawasibudidayakita.
KESIMPULAN F-usqriumsp, jamurPhycomycetes sp yangtermasukger s Lagenediumdan Sirolpidium nampu menghambatpertumbuhanbiota budidayaperairansedangkan Aspergillus .rp. merupakansalah satujenis cendawanyang dapal rnenghasilkan aflatoksin yang merusak bahan pakan (pellet) ikan dan menyumbangperan pentingdalamkerusakan kesetimbangan lingkungan.
.DAFTARPUSTAKA: AbarcaM.L., BragulatM.R., CastelldG., Cab6nes F.J.(1994):OchratoxinA ProductionBy StrainsOf Aspergillusniger Var Niger . Appl. Environ. Microbiol.,60,2650-26521994 AlmeidaI., MartinsH.M., MarquesM., MagalhdesS.,BemardoF., (20i0): MycobiotaAnd OchratoxinA In LaboratoryMice Feed:PreliminaryStudy, Vet ResCommun.34.381-386 Almeida1.,MartinsH.M.,Santos S.,FreitasS.G.,BemardoF. 2011.Mycobiota in FeedFor FarmedSeaBass(Dicentrarchus labrax).Biotechnology in (l) AnimalHusbandry 27 p 93 100. Anonim, 1993. Petunjuk Pelaksanaan Penanggulangan Penyakit lkan. Dit Sumberhayati.Ditjen Perikanan. FAOAVHO.2004:Codeof practicefor goodanimalfeeding.Joint . FAOAVHOFoods Standards Programme. ReportCAC,RCP5412004. FAO, Rome. Irianto, 1989. PotensiMikroorganisma.FakultasBiologi. UniversitasJenderal Soedirman. JoostenH.L.J.,GoetzJ.,PittetA Schellenberg M., BucheliP. 2001: Production ofochratoxinA by Aspergilluscarbonarius on coffeecherries.Intem.J. FoodMicrobiol.65,39-44.
MaganN., AldredD. (2007):Post-hawest conffolstrategies: Minimize mycotoxinsin the food chain.Int. JoumalofFood Microbiology,119,131139. In MartinsL.M., MartinsH.M. (2001):MouldsAnd AflatoxinasContamination Swine,BovinesAnd PoultryFeedsIn Portugal,Cost,EwopeanCooperation In The FieldOf ScientificAnd Technicalresearch, 835,131-146 M.E Acuna-Arguelles,M. Gutierrez-Rojas,G. Viniegra-Gonzalez andE. Favelapectinolytic activities Tones. 1995. Productionand propertiesof three producedby Aspergillusniger in Submergedand solid-statefermentation. Springer-Verlag. AppliedMicrobiologyandBiotechnology.808-814,DOI: 10.1007/8F02431912. MenteriNegaraRisetdanTeknologi,2007. JenisPenyakitUdangPadaBudidaya Air payau.Warintek. Menegristek, 2000. Budidaya Udang Windu. Kantor Deputi Bidang Pendayagunaan danPemasyarakatan llmu Pengetahuan danTeknologi. Palupi D., 2006. Prinsip Pengobatanpada Budidayalkan. Agrina. Tabloid Agribisnis Mingguan. JakartaSelatan.
10