EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan)
Vol.1, No.1, Januari 2016 e-ISSN 2502-4787
MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI IKATAN KIMIA MELALUI METODE PRAKTIKUM Evi Sapinatul Bahriah1, Sella Marselyana Abadi1 1
Pendidikan Kimia FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta E-mail:
[email protected]
Abstract: This study aims to determine student’s motivation in chemical bonding material throught practical methods. The method used descriptive method. The research instrument used a questionnaire motivation to learn. The sample was students grade X.5 SMA Muhammadiyah 25 Pamulang consist of 11 male and 16 female students. Data obtained in the form of percentage of the average value of each indicator of motivation. Implementasi result of learning using the practical method showed that the students’ motivation in chemical bonding material through practical methods including the high criteria. It can be seen from the average percentage of each indicator learning motivation which includes interest in learning is 84.97% (high), persistence in learning is 83.82% (high), participant in learning is 89.80% (high), the effort to learn is 85.79% (high), and great attention to learning is 77.31% (high). Keywords: Motivation, Practical Methods, Chemical Bonding Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada materi ikatan kimia melalui metode praktikum. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket motivasi belajar. Sampel penelitian ini adalah siswa/i kelas X.5 SMA Muhammadiyah 25 Pamulang dengan jumlah 27 orang siswa/i yang terdiri atas 11 siswa dan 16 siswi. Data yang diperoleh berupa persentase nilai rata-rata tiap indikator motivasi. Hasil imlementasi pembelajaran dengan menggunakan metode praktikum menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa pada materi ikatan kimia melalui metode praktikum termasuk dalam kriteria tinggi. Hal ini dapat terlihat dari persentase rata-rata tiap indikator motivasi belajar yang meliputi minat belajar dengan persentase 84,97% (tinggi), ketekunan dalam belajar dengan persentase 83,82% (tinggi), partisipasi dalam belajar dengan persentase 89,80% (tinggi), usaha untuk belajar dengan persentase 85,79% (tinggi), dan besar perhatian dalam belajar dengan persentase 77,31% (tinggi). Kata Kunci: Motivasi Belajar, Metode Praktikum, Ikatan Kimia
PENDAHULUAN
pembelajaran karena melalui proses ini tujuan pendidikan akan tercapai. Banyak
Proses belajar mengajar merupakan aktivitas
penting
dalam
faktor yang menjadi penentu keberhasilan
kegiatan
86
Motivasi Belajar Siswa Materi Ikatan Kimia 87
proses belajar mengajar. Menurut Makmun
menimbulkan
dalam Sari (2013), setidaknya ada tiga
belajar merupakan suatu bentuk dorongan
unsur yang harus ada dalam proses belajar
dari dalam diri siswa yang ditampilkan
mengajar yaitu (1) siswa dengan segala
dalam bentuk partisipasi aktif siswa untuk
karakteristiknya
melakukan
untuk
mengembangkan
kegiatan
belajar.
serangkaian
Motivasi
kegiatan
guna
dirinya secara optimal melalui kegiatan
memperoleh suatu perubahan tingkah laku
belajar,
sebagai hasil dari pengalaman belajarnya
(2)
pengajar
mengusahakan tepat
yang
terciptanya
untuk
memungkinkan
situasi
belajar untuk
selalu yang
sehingga
terjadinya
proses
yang
menyangkut
kemampuan
kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Secara
umum,
pada
pelaksanaan
pengalaman belajar, dan (3) tujuan, yaitu
proses pembelajaran baik pada pendidikan
sesuatu yang diharapkan setelah adanya
dasar dan terutama pendidikan menengah,
kegiatan belajar mengajar.
masih
Pengajar
sekali ditemukan
proses
peranan
penting
pembelajaran yang mampu menciptakan
pembelajaran
untuk
dan menumbuhkan motivasi belajar dan
menciptakan kondisi belajar yang kondusif
kemampuan bekerja sama dalam sebuah
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
tim atau kelompok bagi peserta didiknya
Pada
dapat
(Buana, 2012). Proses pembelajaran yang
menggunakan berbagai media pendukung,
terjadi masih terbatas pada transfer ilmu
metode
pengetahuan
dalam
memiliki
sedikit
proses
praktiknya,
dan
pengajar
model,
serta
instrumen
semata
sehingga
kurang
penilaian pembelajaran. Faktor lain yang
menimbulkan partisipasi aktif siswa untuk
turut
secara sadar membangun pengetahuannya
menentukan
keberhasilan
proses
pembelajaran adalah faktor yang berasal
secara
dari diri siswa sendiri,
kurang
seperti tingkat
intelegensi, kesiapan belajar, motivasi, dan
mandiri.
Hal
termotivasinya
ini
menyebabkan siswa
dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran.
gaya belajar. Menurut Mulyasa (2007),
Berdasarkan hasil observasi di SMA
dari beberapa faktor tersebut aspek yang
Muhammadiyah 25 Pamulang kelas X.5
cukup
penting
selama satu bulan mulai awal Februari
kualitas
pembelajaran
untuk
meningkatkan adalah
motivasi
belajar siswa. Motivasi
sampai awal Maret tahun 2015, peneliti mendapatkan gambaran motivasi belajar
belajar
didefinisikan
oleh
siswa di dalam kegiatan pembelajaran.
Winkel (1996) ialah keseluruhan daya
Hasil
penggerak psikis di dalam diri siswa yang
motivasi
e-ISSN 2502-4787
observasi belajar
menunjukkan siswa
terhadap
bahwa mata
88 EduChemia,Vol.1, No.1, Januari 2016
pelajaran
kimia
bervariasi.
Bahriah dan Abadi
Indikasi
dalam belajar dan bertanya materi yang
bervariasinya motivasi belajar siswa pada
kurang
mata
dalam belajar.
pelajaran
antusiasme
kimia
siswa
terlihat
dalam
dari
mengikuti
dipahami
menunjukkan
usaha
Salah satu cara mengatasi rendahnya
pembelajaran, dimana ada ada siswa yang
motivasi belajar
sering terlambat masuk kelas saat jam
aspek tersebut dapat dilakukan melalui
pelajaran kimia dan meninggalkan kelas
perbaikan kualitas proses pembelajaran.
saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
Hal
Selain itu, selama proses pembelajaran
dikatakan Nurhadi (2003) bahwa proses
sebagian
pembelajaran yang lebih menyenangkan,
siswa
memperhatikan guru,
cenderung
apa
misal
yang
berbicara
kurang
disampaikan
dengan
teman
ini
tidak
didukung
monoton,
menumbuhkan
kurang aktif dalam bertanya. Sementara
akhirnya
sebagian
menunjukkan kemauan
belajar siswa.
belajar yang tinggi dalam belajar yang
Djamarah
terlihat
dari
keaktifan
siswa
dalam
pada beberapa
dengan
apa
melibatkan
yang
siswa
dan
bermakna bagi siswa diharapkan mampu
sebangku, tidak mencatat pelajaran dan
lainnya
siswa
motivasi
mampu
belajar
yang
meningkatkan
hasil
(2010)
mengemukakan
bahwa penggunaan metode mengajar yang
menjawab pertanyaan guru dan bertanya
bervariasi
materi yang kurang dipahami.
belajar siswa. Dalam hal ini guru memiliki
Berdasarkan indikasi tersebut, maka dapat
dikategorikan
lima
indikator
motivasi belajar yaitu minat,
perhatian,
dapat
peranan
meningkatkan
penting
dalam
gairah
mendesain
pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran
yang
tidak
monoton,
ketekunan, partisipasi, dan usaha dalam
interaktif, dan kondusif sehingga mampu
belajar.
meningkatkan
Kurang
aktifnya
siswa
dalam
mengajukan
pertanyaan
atau
bertanya
Salah
menunjukkan
rendahnya
minat
belajar,
paling
satu
motivasi
belajar
siswa.
metode pembelajaran yang tepat
digunakan
untuk
berbicara atau mengobrol dengan teman
menyampaikan konsep-konsep sains yang
sebangku
bersifat
di
luar
materi
pelajaran
abstrak
menunjukkan rendahnya perhatian belajar,
berdasarkan
tidak
adalah
mencatat
menunjukkan
materi
rendahnya
pelajaran ketekunan,
fakta
metode
didukung
oleh
namun ilmiah
dikembangkan yang
praktikum. Purba
terjadi
Hal
(2006)
ini yang
interaksi siswa dengan guru terkait materi
mengatakan bahwa kimia adalah adalah
pembelajaran
ilmu
menunjukkan
partisipasi
yang
berlandaskan
eksperimen.
e-ISSN 2502-4787
Motivasi Belajar Siswa Materi Ikatan Kimia 89
Berdasarkan hal tersebut maka metode
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar
eksperimen
praktikum
Biologi Materi Pokok Sistem Reproduksi
pembelajaran
Manusia”. Penelitian lain juga dilakukan
diyakini yang
atau
metode
sebagai paling
metode
tepat
untuk
mempelajari
oleh
Nani
Oky
Wahyuningsih
konsep-konsep kimia. Pembelajaran kimia
dengan
yang merupakan bagian dari ilmu sains
“Penerapan
tidaklah cukup hanya dengan mengajarkan
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar
konsep semata, namun lebih penting untuk
Biologi Siswa Kelas XI IPA 2 SMA
menekankan
Negeri
tersebut
cara
yang
mendapatkan konsep
dapat
terbangun melalui
proses sains dalam kegiatan praktikum. Melalui
metode
penelitiannya
(2010)
yang
Metode
6
berjudul
Praktikum
Malang”.
Kedua
Untuk
penelitian
tersebut menunjukkan hasil yang sama, yakni metode praktikum terbukti dapat
praktikum
yang
meningkatkan
pembelajaran
yang
dengan
kriteria
berpusat kepada siswa (student center),
Selain
itu,
siswa berperan dominan dalam kegiatan
berbasis
pembelajaran
tanggapan baik dari siswa dengan respon
merupakan
metode
sedangkan
guru
hanya
motivasi
belajar
motivasi
belajar
penerapan
praktikum
siswa baik.
pembelajaran
juga
sebagai fasilitator, sehingga siswa terlatih
pembelajaran
untuk
melalui
tidak monoton dan membosankan serta
penemuan secara mandiri. Hal tersebut
dapat meningkatkan motivasi dan hasil
tidak akan didapatkan jika pembelajaran
belajar.
memecahkan
masalah
dilakukan dengan metode ceramah yang
menjadi
mendapat
Berdasarkan
hal
selama ini sering diterapkan karena siswa
tertarik
harus
motivasi belajar
dengan
penjelasan
guru
setia
mendengarkan
tentang suatu masalah
untuk
menyenangkan,
tersebut
mengetahui siswa
peneliti gambaran
dalam kegiatan
pembelajaran dengan metode praktikum.
sehingga pada suatu kondisi tertentu siswa
Adapun
merasa bosan (Djamarah, 2010).
sebagai materi penunjang dalam penelitian
Penelitian metode
mengenai
praktikum
penggunaan
pelajaran
yang
dipilih
ini adalah materi ikatan kimia dengan
metode
submateri ikatan kovalen. Materi ikatan
pembelajaran di kelas sebagai upaya untuk
kimia merupakan materi yang membahas
meningkatkan motivasi belajar siswa telah
mengenai
dilakukan oleh Ani Hastuti (2013) dengan
membentuk
penelitiannya
Pembahasan mengenai ikatan kimia yang
yang
sebagai
materi
berjudul “Penerapan
Pembelajaran Berbasis Praktikum Untuk
e-ISSN 2502-4787
bersifat
interaksi
antar
suatu
kasat
mata
ion
ikatan
dalam kimia.
membutuhkan
90 EduChemia,Vol.1, No.1, Januari 2016
pembuktian
melalui
kegiatan
praktikum
yang dapat menghasilkan suatu informasi yang dapat dijangkau secara empiris. Hal ini
didukung
siswa
dalam
kegiatan
pembelajaran
dengan metode praktikum. Subjek
dalam penelitian ini adalah
penetapan
siswa/i kelas X.5 SMA Muhammadiyah 25
kompetensi dasar KTSP pada materi ikatan
Pamulang dengan jumlah 27 orang siswa/i
kimia
yang terdiri atas 11 siswa dan 16 siswi.
yakni
dengan
Bahriah dan Abadi
membandingkan
proses
terbentuknya ikatan ion, ikatan kovalen,
Instrumen
ikatan
penelitian
kovalen
logam serta fisika
koordinasi,
hubungannya
senyawa
dan
ikatan
dengan sifat
ini
digunakan
adalah
Angket
ini
dalam
angket
motivasi
digunakan
untuk
terbentuk.
mengetahui motivasi belajar siswa sesudah
Kompetensi dasar ini kemudian dijabarkan
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
ke dalam bentuk indikator pembelajaran.
metode praktikum. Penilaian pada angket
Salah
meliputi indikator minat, ketekunan dalam
satu
yang
belajar.
yang
indikator
megidentifikasi
tersebut
kepolaran
yakni senyawa
belajar,
partisipasi aktif dalam belajar,
berdasarkan percobaan yang dapat dicapai
usaha dalam belajar, dan besar perhatian
melalui
dalam belajar.
kegiatan
melakukan
pembelajaran
percobaan
ikatan
Skala pengukuran pada angket ini
kovalen. Oleh karena itu peneliti tertarik
menggunakan skala Likert yang memiliki
untuk
alternatif
mengkaji
polarisasi
dengan
bagaimana
motivasi
gradasi
jawaban
dari sangat
belajar siswa pada materi ikatan kimia
positif sampai sangat negative. Menurut
melalui metode praktikum.
Sugiyono (2013) skala Likert digunakan untuk mengetahui sikap, pendapat, dan
METODE
persepsi
Penelitian menggunakan bertujuan
dilakukan metode
untuk
dengan
seseorang
tentang
fenomena
sosial.
deskriptif karena
menggambarkan secara
sistematis fakta dan karakteristik objek
HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil pengukuran motivasi siswa
atau subjek yang akan diteliti secara tepat
dalam
(Sukardi dalam Cici, 2012). Data yang
metode praktikum
untuk masing-masing
diperoleh dari penelitian merupakan data
indikator
pada
kualitatif
dideskripsikan
Berdasarkan Gambar 1, dapat diketahui
untuk mendapatkan gambaran yang jelas
bahwa persentase rata-rata pada setiap
dan mendetail mengenai motivasi belajar
indikator
yang
kemudian
kegiatan
disajikan
pembelajaran
dengan
Gambar
1.
yang meliputi indikator minat
e-ISSN 2502-4787
Motivasi Belajar Siswa Materi Ikatan Kimia 91
belajar dengan persentase rata-rata 84,97%
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
(kriteria tinggi). Pada indikator ketekunan
indikator motivasi belajar yang meliputi
dalam belajar persentase rata-rata yang
minat belajar, ketekunan dalam belajar,
didapatkan yakni 83,82% (kriteria tinggi).
partisipasi
Pada indikator partisipasi dalam belajar
belajar, dan besar perhatian dalam belajar
persentase rata-rata yang didapatkan yakni
mendapatkan
89,80% (kriteria tinggi). Pada indikator
84,34%
usaha untuk belajar persentase rata-rata
menunjukkan
yang didapatkan yakni 85,79% (kriteria
motivasi belajar yang tinggi pada materi
tinggi). Kemudian pada indikator besar
ikatan kimia melalui metode praktikum.
perhatian dalam belajar persentase ratarata
yang
didapatkan
persentase
(kriteria
tinggi).
bahwa
Tingginya
Hal
siswa
motivasi
belajar
metode
praktikum menunjukkan
tiap
penggunaan
kembali
untuk
mendapatkan
persentase
motivasi belajar.
bervariasi
siswa
pembelajaran
metode terbukti
dengan bahwa
mengajar dapat
ini
memiliki
(kriteria tinggi). Persentase rata-rata dari dirata-ratakan
untuk
rata-rata
kegiatan
kemudian
77,31%
nilai
usaha
dalam
indikator
yakni
dalam belajar,
yang
meningkatkan
gairah belajar siswa. Metode praktikum juga
memberikan
siswa
untuk
kesempatan
kepada
membangun
pemahamannya
secara
sendiri
aktif
melalui
penemuan yang didapatkan dengan cara terlibat
langsung
dalam
kegiatan
pembelajaran sehingga menjauhkan siswa dari rasa bosan (Djamarah, 2010). Hal ini sesuai
dengan
hasil
penelitian
yang
dilakukan oleh Ani Hastuti (2013) dan Nani Oky
Wahyuningsih
(2010)
yang
menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
metode
praktikum
dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa. Selain itu, format sajian pengajaran dalam metode praktikum merupakan cara Gambar 1. Nilai Rata-rata Motivasi Siswa Tiap Indikator
belajar
yang
memungkinkan
terjadinya
balikan dan penguatan (Dimyati, 1999).
e-ISSN 2502-4787
92 EduChemia,Vol.1, No.1, Januari 2016
Balikan
yang
setelah
segera
belajar
diperoleh
melalui
Bahriah dan Abadi
siswa
penggunaan
yang memiliki motivasi belajar yang baik ialah
menunjukkan
minat
belajar,
metode, akan membuat siswa terdorong
seseorang
untuk
yang baik maka orang tersebut memiliki
belajar
lebih
bersemangat. praktikum
giat
belajar
Penggunaan juga
dan
metode
memberikan
tantangan
Indikator juga
memecahkan sehingga
mampu
(kriteria
nilai
tinggi).
ketekunan
menunjukkan
dalam
belajar
yang
serupa,
hasil
diajukan
yakni didapatkan nilai persentase 83,82%
mendorong
motivasi
(kriteria
tinggi).
Hal
ini
menunjukkan
bahwa siswa memiliki ketekunan dalam
indikator
didapatkan
belajar
yang
siswa dalam belajar. Pada
minat
motivasi belajar yang kuat.
bagi siswa untuk sungguh-sungguh dalam masalah
menunjukkan
jika
minat
belajar
belajar
persentase
84,97%
kimia
Hal
tinggi pada pembelajaran
melalui
metode
praktikum.
menunjukkan
Ketekunan dalam belajar mengindikasikan
bahwa siswa memiliki minat belajar yang
adanya rasa kesadaran terhadap tujuan
tinggi dalam pembelajaran kimia melalui
kegiatan pembelajaran yang dilakukan dan
metode
tanggung jawab yang tinggi baik secara
praktikum.
ini
yang
Penggunaan metode
praktikum dapat menjauhkan siswa dari
individu
rasa bosan yang dirasakan ketika siswa
menyelesaikan
mengikuti pembelajaran ceramah tenang
dimana
siswa
mendengarkan
ataupun
kelompok
tugas
yang
dengan
metode
dengan
sebaik-baiknya.
harus
dengan
Suhartanto
(2008),
penjelasan
guru
dalam diberikan Menurut
nilai-nilai ketekunan
hanya dapat dilakukan ketika diri sendiri
tentang suatu masalah (Djamarah, 2010).
sadar bahwa untuk
Antusias belajar siswa dapat meningkat
yang baik perlu kerja keras dan sadar akan
ketika
kegiatan
tujuan dari aktivitas tersebut. Ketekunan
pembelajaran dengan metode praktikum
belajar siswa dalam mengikuti kegiatan
yang
pembelajaran dengan metode praktikum
siswa
mengikuti
memberikan
kesempatan
kepada
siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan
dapat
pembelajaran dengan membuktikan secara
dalam
langsung teori yang dipelajari. Hal ini
satunya
dengan
membaca
tentunya mampu mendorong minat belajar
terlebih
dahulu
sebelum
yang
praktikum sebagaimana dinyatakan dalam
belajar
kemudian siswa
mempengaruhi sebagaimana
motivasi dikatakan
Sardiman (2012) bahwa ciri-ciri siswa
terlihat
mendapatkan hasil
melaksanakan
pernyataan belajar.
dari kesungguhan
indicator Tingginya
praktikum, cara
siswa salah kerja
melaksanakan
ketekunan ketekunan
dalam dalam
e-ISSN 2502-4787
Motivasi Belajar Siswa Materi Ikatan Kimia 93
belajar
tersebut
tingginya
menunjukkan
motivasi
bahwa
belajar
siswa
Kemudian pada indikator usaha untuk belajar
memperoleh persentase 85,79%
sebagaimana dikatakan Sardiman (2012)
(kriteria
bahwa
bahwa siswa memiliki usaha untuk belajar
orang
mengerjakan
yang
tekun
dalam
tugas menunjukkan bahwa
yang
tinggi).
Hal
ini
menunjukkan
tinggi dalam pembelajaran
kimia
orang tersebut memiliki motivasi belajar
melalui metode praktikum. Usaha untuk
yang kuat.
belajar berkaitan dengan tantangan dalam
Indikator partisipasi dalam belajar pun
belajar.
Metode
praktikum
memperoleh nilai persentase tinggi sebesar
memberikan
sebesar 89,80% (kriteria tinggi). Hal ini
untuk
menunjukkan bahwa siswa berpartisipasi
mandiri memberikan tantangan bagi siswa
aktif dalam pembelajaran kimia melalui
untuk memahami materi tersebut. Menurut
metode
Davies
praktikum.
merupakan bersifat
praktikum
metode
pembelajaran
yang
konstruktif
dimana
siswa
membangun melalui
Metode
pengetahuannya
pengalaman
sendiri
langsung.
Menurut
kesempatan
membangun
kepada
yang
pemahaman
dalam Dimyati (1999),
tantangan
dalam
belajar
siswa secara
prinsip
bersesuaian
dengan pernyataan bahwa apabila siswa diberikan
tanggung
mempelajari
sendiri,
jawab maka
untuk ia
lebih
Edgar Dale dalam Dimyati (1999), belajar
termotivasi untuk belajar, ia akan belajar
melalui pengalaman langsung merupakan
dan mengingat secara lebih baik. Hal ini
bentuk
menunjukkan
belajar
berdasarkan
yang
paling
penggolongan
baik
pengalaman
motivasi
bahwa
siswa
semakin
dalam
besar
menghadapi
belajar yang dituangkan dalam kerucut
tantangan di kegiatan pembelajaran, maka
pengalaman.
praktikum
kesadaran pada diri siswa untuk berusaha
memberikan suatu masalah yang kemudian
lebih baik dalam memperoleh, memproses,
mengharuskan
Metode
siswa
untuk
mencari
dan
pemecahan
masalah
melalui
kegiatan
pemecahan masalah akan semakin besar.
eksperimen.
Keterlibatan
kegiatan partisipasi
pembelajaran
untuk
tahunya
terhadap
tersebut.
bentuk
perhatian
adanya
persentase 77,31% (kriteria tinggi). Hal ini
memenuhi
rasa
pemecahan
ingin
masalah
pada
dalam
menunjukkan
indikator
terkait
sebagai oleh
Selanjutnya
yang
dalam
belajar
bahwa
besar
memperoleh
siswa
memiliki
perhatian yang besar pada pembelajaran kimia Perhatian
e-ISSN 2502-4787
informasi
siswa
aktif didorong
motivasi
mengolah
melalui
metode
mempunyai
praktikum.
peranan
yang
94 EduChemia,Vol.1, No.1, Januari 2016
Bahriah dan Abadi
penting dalam kegiatan belajar. Menurut
motivasi
Gage dan Berliner dalam Dimyati (1999),
diprediksikan bahwa hasil belajar yang
dari
pengolahan
dicapai akan rendah. Motivasi dikatakan
informasi terungkap bahwa tanpa adanya
sebagai suatu faktor yang penting dalam
perhatian
terjadi belajar.
proses belajar karena salah satu fungsi
Besarnya perhatian belajar siswa dalam
motivasi menurut Rusyan (1992) yakni
kegiatan praktikum menunjukkan bahwa
sebagai pemberi semangat terhadap siswa
motivasi belajar siswa dalam memahami
dalam kegiatan-kegiatan belajar. Adanya
materi pelajaran yang dirasakan sebagai
motivasi belajar yang tinggi terhadap suatu
sesuatu yang dibutuhkan dan diperlukan
pelajaran
untuk
belajar dan ketertarikan yang besar untuk
kajian
teori
tak
belajar
mungkin
dipelajari
pun
besar,
sehingga
belajar
akan
mampu
membangkitkan
perhatian
lebih
mempelajarinya
untuk
mempelajarinya.
Dari
hasil
sehingga
yang
tinggi,
menimbulkan
secara
hasil
dapat
semangat
sungguh-sungguh
belajar
yang
didapat
persentase tiap indikator motivasi belajar
cenderung baik. Hal ini dapat dilihat dari
kemudian didapatkan persentase motivasi
indikator motivasi belajar yang meliputi
belajar
(kriteria
minat belajar, ketekunan, partisipasi, usaha
tinggi). Hal ini menunjukkan bahwa siswa
untuk belajar, dan besar perhatian dalam
memiliki
belajar
siswa
yakni
motivasi
84,34%
belajar
yang
tinggi
yang
tergolong
tinggi
sejalan
dalam pembelajaran kimia melalui metode
dengan hasil belajar yang didapat. Dengan
praktikum.
kata lain, adanya minat belajar yang tinggi,
Motivasi belajar
siswa juga dapat
ketekunan dalam belajar, partisipasi aktif
terlihat dari hasil belajar siswa pada materi
dalam kegiatan pembelajaran, usaha yang
ikatan kimia. Berdasarkan nilai ulangan
besar
pada materi tersebut didapatkan nilai rata
perhatian
rata
nilai
maka proses pembelajaran yang dilakukan
Ketuntasan Kriteria Minimal yakni 75. Hal
dapat berjalan dengan baik dan siswa
ini
dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
siswa
yakni 75,26
menunjukkan
bahwa
dengan
nilai rata-rata
dalam belajar dan menunjukkan dalam
kegiatan
pembelajaran
siswa pada materi ikatan kimia sudah Kriteria
KESIMPULAN
motivasi
Berdasarkan
belajar dan hasil belajar sangatlah erat.
telah dilakukan,
Menurut Purwanto (1999), motivasi adalah
kesimpulan yaitu motivasi belajar siswa
syarat mutlak untuk belajar. Tanpa adanya
pada materi ikatan kimia melalui metode
mencapai Minimal.
nilai
Ketuntasan
Hubungan
antara
hasil
penelitian
yang
maka dapat diperoleh
e-ISSN 2502-4787
Motivasi Belajar Siswa Materi Ikatan Kimia 95
praktikum termasuk dalam kriteria tinggi.
penelitian lainnya guna mendapatkan data
Hal ini dapat terlihat dari persentase rata-
yang beragam dan akurat. 2. Peneliti
rata tiap indikator motivasi belajar yang
selanjutnya disarankan untuk
meliputi minat belajar dengan persentase
penelitian
84,97% (tinggi), ketekunan dalam belajar
metode
dengan
persentase
partisipasi
dalam
sejenis
dengan
pembelajaran
83,82%
(tinggi),
mengetahui
belajar
dengan
pembelajaran
melakukan
menggunakan
berbeda
efektivitas lain
untuk metode
terhadap
motivasi
persentase 89,80% (tinggi), usaha untuk
belajar siswa. 3. Siswa disarankan dapat
belajar dengan persentase 85,79% (tinggi),
menggunakan
dan besar perhatian dalam belajar dengan
bentuk umpan balik untuk meningkatkan
persentase 77,31% (tinggi).
motivasi belajar. 4. Guru disarankan untuk
Sebagai
tindak
lanjut
penelitian,
maka
dapat
beberapa
saran
berikut:
dari
hasil
hasil
menerapkan
penelitian
metode
praktikum
dikemukakan
pembelajaran
1.
keberhasilan pengajaran.
Peneliti
sebagai
guna
dalam
menunjang
disarankan untuk menggunakan instrumen
DAFTAR RUJUKAN Adisendjaja, Yusuf Hilmi. 2015, Peranan
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, vol.
Praktikum Dalam Mengembangkan
9,
Keterampilan
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/p
Proses
dan
Kerja
Laboratorium, dilihat 23 januari 2015, http://file.upi.edu/direktori/fpmipa/jur.
no.1,
dilihat 23
rosbio/article/view/1102. Chang, Raymond. 2005, Kimia Dasar
_pend._biologi/195512191980
Konsep-Konsep
021yusuf_hilmi_adisendjaja/peranan_
Erlangga.
praktikum_dalam_
Januari 2015,
Inti,
Jakarta,
Citrawati, Cici. 2012, Pengembangan Tes
mengembangkan_keterampilan_kerja_
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
laboratorium.pdf.
Pada Materi Pokok Larutan Asam
Buana, M. F. 2012, Penerapan CTL
Basa,
Skripsi
dengan Kooperatif NHT Pada Mata
Bandung,
Pelajaran
UPI Bandung.
Biologi
Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SMA
Muhammadiyah
e-ISSN 2502-4787
1
Malang,
Tidak
Diterbitkan,
Jurusan Pendidikan Kimia
96 EduChemia,Vol.1, No.1, Januari 2016
Dimyati dan Mudjiono.
Bahriah dan Abadi
1999, Belajar
Pembelajaran, Jakartta, PT Rineka Cipta.
Larutan Asam Basa, Skripsi Tidak Diterbitkan, S1 UIN Jakarta. Purwanto,
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010,
Strategi
Belajar Mengajar,
Jakarta, Rineka Cipta.
1: Untuk SMA/MA Kelas X, Jakarta, Perbukuan
Departemen
Pendidikan Nasional. Hastuti,
Ani.
Pendidikan,
1999,
Bandung,
Psikologi PT
Remaja
Rosdakarya. Rusyan, Tabrani dkk. 1992, Pendekatan
Hartanto, Ari dan Ruminten. 2009, Kimia
Pusat
Ngalim.
dalam
Proses
Belajar
Mengajar,
Bandung, PT Remaja Rosdakarya. Sardiman. 2012, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, PT Raja
2013,
Penerapan
Berbasis
Praktikum
Sari, Rizkhi Ika Purnama. 2013, Analisi
Untuk Meningkatkan Motivasi dan
Pengaruh Proses Beajar mengajar,
Hasil Belajar Biologi Materi Pokok
Motivasi Belajar, dan Lingkungan
Sistem Reproduksi Manusia, Skripsi
Belajar Kampus Terhadap Prestasi
Tidak
Belajar
Pembelajaran
Diterbitkan,
Yogyakarta,
S1
UIN Sunan kalijaga Yogyakarta.
Grafindo Persada.
Mahasiswa,
Skripsi Tidak
Diterbitkan, S1 Undip.
Mulyasa, E. 2007, Kurikulum Tingkat
Somadoyo,
Samsu.
2013,
Penelitian
Satuan Pendidikan, Bandung, Remaja
Tindakan Kelas, Yogyakarta, Graha
Rosdakarya.
Ilmu.
Nurhadi dan Senduk. 2003, Pembelajaran
Sukardi.
2012,
Evaluasi
Pendidikan
Konstektual dan Penerapannya dalam
Prinsip dan Operasionalnya, Jakarta,
KBK,
Bumi Aksara.
Malang,
Universitas
Negeri
Malang.
Sugiyono.
Permana, Irvan. 2009, Memahami Kimia 1: SMA/MA Kelas X, Semester 1 dan 2,
Jakarta,
Pusat
Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Kelas XI, Jakarta, Erlangga. Purnomo,
Sarah
Hanifa.
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung, Alfabeta. Suhartanto, Menjadi
Purba, Michael. 2006, Kimia Untuk SMA
2009,
E.P. Lebih
2015,
Agar
Hidup.
Januari
Hidup
Dilihat 23 2015,
http://www.kompas.com. 2014,
Suralaga, Fadhilah dkk. 2005, Psikologi
Pengembangan Buku Suplemen Kimia
Pendidikan dalam Perspektif Islam,
Berbasis Kontekstual Pada Konsep
Ciputat, UIN Jakarta Press.
e-ISSN 2502-4787
Motivasi Belajar Siswa Materi Ikatan Kimia 97
Widoyoko,
Eko
Penyusunan
Putro.
2014,
Instrumen
Teknik
Penelitian,
Yogyakarta, Pustaka Pelajar. –Edisi yang Disempurnakan Cetakan 4,
Jakarta,
Widiasarana Indonesia.
e-ISSN 2502-4787
PT
Gramedia
Tonih
Feronika
dan
Kinkin
Suartini. 2009, Strategi Pembelajaran Sains,
Winkel, W.S. 1996, Psikologi Pengajaran
Ke-
Zulfiani,
Jakarta,
UIN Jakarta.
Lembaga
Penelitian