MOTIVASI BELAJAR ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH DILTS FOUNDATION Dwinda Reina Sari. 10500106 SK. Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma,2008 ABSTRAK Di Indonesia akhir masa orde baru yang bersamaan dengan krisis moneter mengakibatkan sulitnya untuk membiayai kehidupan. Banyak yang mengeluh keuangan yang tidak mencukupi anggaran rumah tangga, seperti untuk bahan pokok rumah tangga, listrik, dan juga uang sekolah anak-anak. Apalagi lingkungan perkotaan pada keluarga-keluarga yang taraf ekonominya rendah dan yang tinggal di daerah pemukiman yang kumuh. Banyak pihak yang cukup peduli terhadap anak-anak jalanan dengan cara mendirikan rumah singgah, dimana rumah singgah tersebut sebagai tempat untuk melakukan proses belajar mengajar. Diharapkan dengan adanya rumah singgah yang mengadakan program belajar maka keinginan anak-anak untuk bersekolah akan terwujud. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar pada anak jalanan di rumah singgah, serta faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar anak jalanan di rumah singgah Dilts Foundation. Menurut Fudyartanto (2002) Motivasi belajar yaitu mendorong atau memberi semangat kepada individu yang melakukan kegiatan belajar, agar lebih giat agar prestasinya meningkat menjadi lebih baik. Dan menurut Mulyani (1979) motivasi belajar akan tampak kuat bila motivasi belajar individu cukup menonjol, sebab motivasi belajar inilah yang akan mempengaruhi lebih lanjut timbulnya kepercayaan diri yang mantap, mempunyai tanggung jawab dan mengharapkan pengetahuan yang konkrit tentang hasil kerjanya akan mendapatkan nilai yang baik. Subjek yang dijadikan bahan penelitian ini yaitu dua anak yang berusia 12 dan 13 tahun. Metode yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah Bagaimanakah motivasi belajar anak jalanan di rumah singgah Dilts Foundation dan Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi belajar anak jalanan di rumah singgah Dilts Foundation. Motivasi belajar anak jalanan di rumah singgah yaitu suatu dorongan atau semangat untuk melakukan kegiatan belajar yang dilakukan di suatu tempat yang memberikan perubahan tingkah laku didalam diri anak demi mencapai tujuan belajarnya serta untuk melakukan hal-hal yang positif. Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar adalah: a. Cita-cita atau inspirasi anak: Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil seperti keinginan belajar berjalan, makan makanan yang lezat, berebut permainan, dapat membaca, dapat bernyanyi, dan lain-lain selanjutnya keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuh kemauan bergiat, bahkan dikemudian hari menimbulkan cita-cita dalam kehidupan. b. Kemampuan anak: Keinginan anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Keberhasilan tersebut memuaskan dan menyenangkan
hatinya. Kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugastugas perkembangan. c. Kondisi anak: Kondisi anak yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Seseorang anak yang sedang sakit, lapar atau marah-marah akan mengganggu perhatian belajar sebaliknya seorang anak yang sehat, kenyang dan gembira akan mudah memusatkan perhatian. d. Kondisi lingkungan anak: Lingkungan anak dapat berupaya keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai anggota masyarakat maka anak dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Bencana alam, tempat tinggal kumuh, ancaman teman yang nakal, perkelahian antar anak akan mengganggu kesungguhan belajar sebaliknya kampus atau sekolah yang indah. Pergaulan anak-anak yang rukun, akan memperkuat motivasi belajar. e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran: Anak memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran yang mengalami pembahan berkat pengalaman hidup dengan teman sebayanya berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar. f. Upaya guru dalam membelajarkan anak: Guru adalah seorang pendidik profesional, ia bergaul setiap hari dengan puluhan atau ratusan anak guru adalah pendidik yang berkembang. Tugas profesionalnya mengharuskan dia belajar sepanjang hayat. Upaya guru membelajarkan siswanya terjadi di sekolah dan diluar sekolah. Upaya pembelajaran guru di sekolah tidak terlepas dari kegiatan luar sekolah. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa kedua subjekyang merupakan anak jalanan memiliki motivasi belajar.
Kata Kunci: Motivasi Belajar, Anak Jalanan , Rumah Singgah
A. PENDAHULUAN Di Indonesia akhir masa orde baru yang bersamaan dengan krisis moneter mengakibatkan sulitnya untuk membiayai kehidupan. Banyak yang mengeluh keuangan yang tidak mencukupi anggaran rumah tangga, seperti untuk bahan pokok rumah tangga, listrik, dan juga uang sekolah anak-anak. Apalagi lingkungan perkotaan pada keluargakeluarga yang taraf ekonominya rendah dan yang tinggal di daerah pemukiman yang kumuh. Para orang tua sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari apalagi membiayai sekolah anak. Oleh karenanya banyak anak yang kemudian menjadi putus sekolah dan juga dituntut untuk membantu mencari uang untuk keluarga. Anak-anak yang putus sekolah dan bekerja dijalanan dari siang sampai malam disebut sebagai anak jalanan, walaupun begitu mereka tetap memiliki keinginan untuk sekolah dan mempunyai motivasi untuk belajar. Banyak pihak yang cukup peduli terhadap anak-anak jalanan dengan cara mendirikan rumah singgah, dimana rumah singgah tersebut sebagai tempat untuk melakukan proses belajar mengajar. Diharapkan dengan adanya rumah singgah yang mengadakan program belajar maka keinginan anak-anak untuk bersekolah akan terwujud.
Salah satu yayasan yang membangun rumah singgah adalah Dilts Foundation. Rumah singgah Dilts Foundation didirikan oleh DR. Russel dan istrinya Wahyu Setyowati. Misi dasar dari yayasan tersebut adalah memberikan pendidikan pada anak jalanan dalam belajar (Dilts Foundation 2001). Adanya program belajar di yayasan tersebut diharapkan meningkatkan motivasi belajar khususnya pada anak-anak jalanan. B. PERTANYAAN PENELITIAN Berdasarkan uraian di atas penulis ingin mengetahui: 1. Bagaimanakah motivasi belajar anak jalanan di rumah singgah Dilts Foundation? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi belajar anak jalanan di rumah singgah Dilts Foundation? C. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar pada anak jalanan di rumah singgah, serta faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar anak jalanan di rumah singgah Dilts Foundation. D. MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini diharapkan memiliki dua manfaat, yaitu: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan ilmu pengetahuan dalam bidang psikologi, khususnya psikologi pendidikan, dan psikologi sosial yang berkaitan dengan motivasi belajar bagi anak jalanan di rumah singgah. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi orang tua anak jalanan dan pengasuh di rumah singgah tentang motivasi belajar anak jalanan di rumah singgah. E. MOTIVASI BELAJAR Motivasi belajar yaitu suatu dorongan atau semangat untuk melakukan kegiatan belajar yang memberikan perubahan tingkah laku pada diri individu demi mencapai tujuan belajarnya. F. BENTUK-BENTUK MOTIVASI BELAJAR (MACHRUS dkk, 1987): a. Motivasi Ekstrinsik: Bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang tidak mutlak atau yang berada di luar diri berkaitan dengan aktivitas belajar, seperti lingkungan sekitar. b. Motivasi instriksik: Bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajarnya dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang secara mutlak atau yang berada di dalam diri berkaitan dengan aktivitas belajar, seperti kemauan atau keinginan untuk belajar.
G. FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR Menurut Eva dkk (1999) motivasi belajar anak lebih bersifat eksternal, dimana sangat di pengaruhi oleh lingkungan yang ada, harapan akan mempengaruhi munculnya motivasi sebagai pendorong untuk merealisasikan dalam perilaku kuat atau tidaknya sebuah motivasi dalam diri subjek tergantung pada besar atau kecilnya keyakinan anak dalam mencapai harapannya. H. ASPEK-ASPEK MOTIVASI BELAJAR Aspek-aspek motivasi belajar yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar anak terutama pada pelajaran berhitung harus bertanggung jawab, tekun terhadap tugas, berkonsentrasi untuk menyelesaikan tugas dan tidak mudah menyerah. I. CARA MEMOTIVASI BELAJAR Hal yang mendorong motivasi belajar adalah: a. Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia lebih luas. b. Sifat kreatif untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru dan teman-teman. c. Keinginan untuk mendapatkan atau memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru melalui kemampuan. d. Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai belajaran. e. Adanya hukuman sebagai akhir belajar. J. ANAK JALANAN Anak jalanan adalah anak-anak yang berusia 7-15 tahun yang hidup, bekerja dan menghabiskan waktunya di jalanan atau tempat-tempat umum hampir setiap hari, yang diterlantarkan, atau ditinggalkan, atau melarikan diri, atau masih ada hubungan dengan keluarganya. K. CIRI-CIRI ANAK JALANAN Ciri-ciri anak jalanan secara umum, yaitu: a. Berada di tempat umum (jalanan, pasar, pertokoan, tempat-tempat hiburan) selama 3-24 jam perhari. b. Berpendidikan rendah kebanyakan murid putus sekolah, sedikit sekali yang tamat SD. c. Berasal dari keluarga tidak mampu (kebanyakan kaum urban, beberapa diantara mereka tidak jelas keluarganya). d. Melakukan aktivitas ekonomi (melakukan pekerjaan pada sektor informal).
L. RUMAH SINGGAH Rumah singgah adalah wahana yang dipersiapkan sebagai perantara antara anak jalanan dengan pihak-pihak yang membantu anak jalanan untuk belajar dan melakukan hal-hal yang bermanfaat, serta anak jalanan dibimbing dan dibina dalam suasana kekeluargaan. M. RUMAH SINGGAH DILTS FOUNDATION Ada sebuah yayasan yang membangun rumah singgah yang berdiri pada tahun 1996 dan disyahkan pada tanggal 1 mei 2000 yang dinamakan rumah singgah Dilts Foundation. Rumah singgah Dilts Foundation didirikan oleh DR. Russel Dilts dan istrinya Wahyu Setyowati serta dibantu oleh keluarga dan beberapa rekan-rekannya yang peduli terhadap nasib anak dari keluarga tidak mampu dan terlantar serta anak-anak jalanan. Menurut brosur Dilts Foundation (2001) yayasan sosial ini dikhususkan untuk anak-anak jalanan dan anak-anak yang putus sekolah. Rumah singgah ini bertujuan untuk membantu anak-anak jalanan serta anak-anak kurang mampu menjadi seperti anak-anak pada umumnya. Adapun misi dasar rumah singgah Dilts Foundation adalah menjembatani, mendidik, merubah dan memberdayakan serta memberikan contoh pada masyarakat. Materi pengajaran adalah: budi pekerti, mebaca, menulis, berhitung, menggambar, teater, bahasa inggris, serta bermacam-macam ketrampilan yang nantinya akan mengarahkan pada sistem kelompok usaha bersama. Tujuannya untuk menggali potensi dan merangsang bakat serta minat mereka untuk (brosur N. KARAKTERISTIK SUBJEK -
Laki-laki 12 tahun dan 13 tahun 2 subjek
O. TEKNIK PENGUMPULAN DATA -
Wawancara Obervasi
: Pedoman Umum : Observasi Langsung
P. Analisis Data Pada penelitian ini peneliti akan melakukan analisa intra dan antar kasus. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh pemahaman mengenai motivasi belajar pada anak jalanan di rumah singgah.
Q. HASIL DAN ANALISIS Identitas -
-
-
-
Subjek 1 Nama : A.M Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 12 tahun Alamat : Pasar minggu Subjek 2 Nama : A.S Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 13 tahun Alamat : Pasar minggu Significant Other 1 Nama :D Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 19 tahun Alamat Rumah : Pasar Minggu Hubungan dengan Subjek : Kakak asuh Significant Other 2 Nama : B.K Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 24 tahun Alamat Rumah : Pasar minggu Hubungan dengan Subjek : Kakak asuh PEMBAHASAN
Berdasarkan data-data yang dikumpulkan peneliti dari hasil wawancara dan observasi dengan subjek dan significant others, maka pembahasan dengan teori dari aspek- aspek motivasi belajar dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar, yaitu: R. ASPEK-ASPEK MOTIVASI BELAJAR Subjek terlihat bertanggung jawab, tekun terhadap tugas, berkonsentrasi untuk menyelesaikan tugas dan tidak mudah menyerah pada saat mengerjakan tugas dan mencari tahu. S. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR motivasi belajar anak lebih bersifat eksternal, dimana sangat di pengaruhi oleh lingkungan yang ada, harapan akan mempengaruhi munculnya motivasi sebagai pendorong untuk merealisasikan dalam perilaku kuat atau tidaknya sebuah motivasi dalam diri subjek tergantung pada besar atau kecilnya keyakinan anak dalam mencapai harapannya.
T. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan mengenai motivasi belajar anak jalan di Rumah singgah Dilts Foundation: 1. Aspek-aspek Motivasi Belajar a. Tanggung Jawab Subjek 1 dan 2 sama-sama mempunyai tangggung jawab, tidak meninggalkan tugas belajar yang diberikannya. Subjek 1 dan 2 sama-sama berhasil menyelesaikan tugas belajar apabila subjek 1 dan 2 diberi penjelasan oleh kakak pengajar. Tetapi terkadang objek 2 meninggalkan tugas dikarenakan unsur ketidak sengajaan b. Tekun terhadap Tugas Dijelaskan juga subjek 1 dan 2 sama-sama berkonsentrasi dalam menyelesaikan tugas belajar meskipun terkadang subjek 1 dan 2 tidak berkonsentrasi. Subjek 1 dan 2 sama-sama mengerjakan tugas belajar dalam waktu lama. c. Memiliki Sejumlah Usaha Subjek 1 dan 2 sama-sama memiliki kegiatan belajar selama pelajaran sekolah. Subjek 1 dan 2 juga mendapatkan pelajaran teater, kesenian dan drama, dan juga mendapatkan cara membuat kerajinan tangan, tetapi subjek 1 tidak seperti subjek 2 yang menghabiskan waktu untuk belajar. d. Memperhatikan Umpan Balik Subjek 1 dan 2 sama-sama menyukai umpan balik atas hasil belajarnya. Subjek 1 dan 2 apabila diberi pertanyaan subjek 1 dan 2 bisa menjawab petanyaan yang di berikan, apabila subjek 1 dan subjek 2 mendengarkan penjelasan dari kakak pengajar e. Waktu Penjelasan Tugas Subjek 1 dan 2 sama-sama tidak mengerjakan tugas belajar dengan waktu cepat dan tidak mengerjakan tugas belajar secara efisien, karena subjek 1 dan 2 terkadang waktunya tidak terpakai hanya untuk belajar, melainkan untuk bekerja dijalanan atau bekerja di rumah asuhnya. f. Menetapkan Tujuan yang Realistis Dijelaskan juga subjek 1 dan 2 memiliki tujuan belajar sesuai kemampuan dan mengevaluasi setiap kemajuan hasil belajar, karena subjek 1 dan subjek 2 sebelum menyerahkan tugasnya mereka memeriksa terlebih dahulu dan setelah itu menyerahkan tugasnya lagi dan sama-sama mengevaluasi setiap kemajuan hasil belajarnya. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Dijelaskan juga subjek 1 dan 2 sama-sama mempunyai keinginan sejak kecil dan cita-cita dalam hidupnya. Subjek 1 dan 2 sama-sama mempunyai keinginan yang di ikuti dengan kemampuan untuk mencapainya. Dijelaskan juga subjek 1 dan 2 sama-sama pernah merasakan sakit, pernah merasakan sedih dan gembira. Subjek 1 dan subjek 2 sama-sama biasa beradaptasi dengan di lingkungan tempat tinggalnya, biasa bergaul dengan teman-teman sebayanya dan biasa beradaptasi dengan kehidupan kemasyarakatannya. Subjek 1 dan subjek 2 sama-sama tidak punya pengalaman hidup. Subjek 1 dan 2 terkadang menjadi pelupa. Dijelaskan juga subjek 1 dan 2 sama-sama mendapatkan pelajaran di dalam sekolah maupun di luar sekolah
U. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka saran yang dapat di berikan penelitian sebagai berkut: 1. Pada penelitian ini, penulis menyarankan kepada subjek untuk mencapai citacitanya dan membahagiakan orang tuanya dengan cara rajin belajar. 2. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan lagi penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti. Disarankan untuk mencoba meneliti pada subjek yang bermotivasi belajar tinggi.
This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com. The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.