ANALISIS PERANAN RUMAH SINGGAH DALAM UPAYA PERLINDUNGAN ANAK JALANAN (Kasus Rumah Singgah Rumah Kita, Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)
Oleh : KESPA KRISMITUHU YUDI A14201023
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
RINGKASAN KESPA KRISMITUHU YUDI. ANALISIS PERANAN RUMAH SINGGAH DALAM UPAYA PERLINDUNGAN ANAK JALANAN. Kasus Rumah Singgah Rumah Kita, Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat (Dibawah Bimbingan TITIK SUMARTI M.C) Krisis moneter yang melanda Indonesia beberapa tahun silam membawa dampak yang sangat berarti bagi kehidupan masyarakat Indonesia di segala bidang, terutama di bidang sosial ekonomi yang ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk miskin. Hal ini merupakan salah satu hal yang menyebabkan tingginya fenomena anak jalanan di perkotaan. Kehidupan jalanan yang rawan akan kekerasan baik dalam bentuk fisik, psikologis dan seksual tentu saja membuat kita merasa iba. Oleh karena itu anak jalanan sangat membutuhkan perlindungan. Salah satu upaya perlindungan dapat dilakukan melalui pemenuhan kebutuhan (sandang, pangan, papan, pendidikan, kasih sayang, dan kesehatan) yang dilakukan oleh rumah singgah. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana peranan rumah singgah terhadap upaya perlindungan anak jalanan. Secara rinci tujuan penelitian adalah : (1) mendeskripsikan karakteristik anak jalanan dan latar belakang anak turun ke jalan, (2) mendeskripsikan permasalahan yang dihadapi anak jalanan, (3) mendeskripsikan pola interaksi yang terjadi di rumah singgah dan (4) mengidentifikasi peranan rumah singgah terhadap upaya perlindungan anak jalanan. Penelitian dilakukan pada komunitas anak jalanan binaan rumah singgah Rumah Kita, Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat tepatnya di Gang Mesjid no.158 RT 05 RW 01. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan (1) Rumah Kita merupakan rumah singgah yang cukup lama berdiri yaitu sekitar 5 tahun dan tetap eksis dengan program-program pembinaannya. (2) lokasi mudah dijangkau oleh peneliti. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan metode pemilihan responden dengan sensus, dimana responden adalah seluruh anak jalanan binaan yang berjumlah 30 orang. Karakteristik anak jalanan binaan Rumah Kita dilihat berdasarkan jenis kelamin, jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan. Sebagian besar anak jalanan binaan Rumah Kita adalah laki-laki (25 orang). Jenis pekerjaan yang dominan dilakukan adalah sebagai pengamen. Pendidikan anak jalanan termasuk dalam kategori rendah artinya sebagian besar anak jalanan mengenyam pendidika n hanya sampai tamat Sekolah Dasar. Latar belakang anak turun ke jalan adalah karena kemiskinan keluarga, adanya konflik keluarga dan juga motivasi untuk bekerja (ingin mencari pengalaman). Sebagian anak binaan Rumah Kita berasal dari golongan keluarga miskin sekali. Sebagian besar dari mereka juga mengalami tekanan karena adanya
konflik antar orangtua (broken home) dan juga terlibat konflik antar responden dengan orangtua yang tergolong sedang. Hal ini berarti bahwa cukup sering terjadi perselisihan dalam sebuah keluarga. Selain itu motivasi untuk bekerja yang tergolong sedang (cukup tinggi) membawa mereka turun ke jalan. Hal ini dikarenakan tidak ada pekerjaan lain yang dapat dilakukan oleh anak jalanan seperti menjadi pengamen, pedagang asongan, tukang sol sepatu dan sebagainya. Pekerjaan tersebut dijalani oleh anak jalanan karena tidak membutuhkan pendidikan tinggi. Kehidupan jalanan memiliki konsekuensi yang cukup memprihatinkan bagi setiap orang terutama anak-anak. Penindasan yang dihadapi anak jalanan binaan Rumah Kita tergolong sedang, artinya mereka cukup sering mengalami penindasan di tingkat keluarga, di lingkungan kerja sehari-hari dan di tingkat pemerintah. Di tingkat keluarga mereka mengalami ancaman, pukulan, makian, tendangan, dan pengusiran yang dilakukan orangtua maupun saudara kandung. Ketika di lingkungan kerja mereka harus menghadapi pemalakan, penghinaan, keroyokan, pelecehan seksual dari sesama anak jalanan maupun masyarakat umum. Selain itu mereka juga harus dikejar-kejar aparat keamanan, ditangkap dan dipenjarakan dan tidak jarang yang mengalami pelecehan seksual. Ironis karena mereka adalah orang-orang yang sepatutnya dilindungi. Pola interaksi yang tergolong sedang terjadi di tempat ini. Hal ini dapat terlihat melalui frekuensi kehadiran dalam kegiatan pembinaan, tingkat keakraban, dan tingkat penyelesaian masalah. Sebagian besar anak jalanan memiliki frekuensi kehadiran yang cukup sering dalam kegiatan pembinaan, dan mereka akui bahwa kegiatan yang diberikan di rumah singgah sangat bermanfaat. Mereka dapat mengembangkan keterampilan menyablon, menjahit, dan bermain musik. Apabila mereka tekun dan mampu mempraktekan pembinaan yang diberikan di Rumah Kita maka mereka akan hidup lebih baik di masa depan misalnya dengan membuka jasa sablon atau jahit. Suasana keakraban juga terjalin sangat baik, ada keterikatan emosional antar sesama anak jalanan dan antara anak jalanan dengan kakak pembinanya. Anak jalanan cukup sering melakukan pembicaraan dan konsultasi yang bersifat pribadi dengan kakak pembina. Mereka merasa ada yang mendengarkan curahan hati (curhat) dan permasalahan yang dihadapi dalam pergaulan sehari-hari seperti memiliki pacar, bertengkar dengan sesama anak jalanan bahkan bila dikejar-kejar petugas keamanan dan ketertiban. Dalam upaya penyelesaian masalah, mereka cukup sering terlibat dan bebas mengemukakan pendapat sehingga mereka merasa dihargai. Misalnya, pembuatan jadwal kegiatan pembinaan yang dihasilkan atas kesepakatan bersama antara kakak pembina dengan anak-anak binaan sehingga tidak ada yang merasa dipaksakan dalam menjalani kegiatan pembinaan. Peranan rumah singgah Rumah Kita dalam upaya perlindungan anak jalanan dapat dinilai cukup baik. Hal ini dapat terlihat dari terpenuhinya hak dan kebutuhan anak jalanan di Rumah Kita seperti kebutuhan makan, kebutuhan pakaian, kebutuhan kesehatan, kebutuhan tempat tinggal/berlindung, kebutuhan pendidikan, kebutuhan kasih sayang dan perhatian, serta hak untuk memiliki harapan dan cita-cita. Hal-hal yang berhubungan dengan penilaian responden (anak jalanan) terhadap upaya perlindungan yang cukup baik adalah (1) tingkat pendidikan, dimana sebagian besar
pendidikan anak jalanan tergolong rendah (mengenyam pendidikan hingga tamat SD) sehingga pembinaan keterampilan sangat dibutuhkan oleh mereka, (2) tingkat kemiskinan keluarga, karena hampir seluruh anak jalanan binaan Rumah Kita berasal dari keluarga miskin sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup anggota keluarganya dengan baik, (3) tingkat konflik keluarga seperti pertengkaran antar orangtua juga pemukulan yang dilakukan ayah pada ibu atau orangtua pada anak yang cukup sering dialami anak jalanan sehingga mereka membutuhkan rasa aman yang dipenuhi di rumah singgah, (4) penindasan anak jalanan yang terjadi di tingkat keluarga, lingkungan kerja sehari-hari dan tingkat pemerintahan dan (5) pola interaksi yang tergolong sedang (cukup tinggi) antara anak jalanan dengan kakak pembina dan antar sesama anak jalanan di rumah singgah.
ANALISIS PERANAN RUMAH SINGGAH DALAM UPAYA PERLINDUNGAN ANAK JALANAN (Kasus Rumah Singgah Rumah Kita, Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)
Skripsi Sebagai Bagian Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT Agustus, 2006
FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh: Nama
: Kespa Krismituhu Yudi
NRP
: A14201023
Program Studi
: Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Judul Penelitian
:
Analisis Peranan Rumah Singgah dalam Upaya
Perlindungan Anak Jalanan (Kasus di Rumah Singgah Rumah Kita, Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat) Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dr.Ir. Titik Sumarti M.C, MS NIP. 131 569 245 Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Supiandi Sabiham, M.Agr NIP. 130 422 698 Tanggal Lulus Ujian:
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “ANALISIS
PERANAN
RUMAH
SINGGAH
DALAM
UPAYA
PERLINDUNGAN ANAK JALANAN” (KASUS RUMAH SINGGAH RUMAH KITA, KELURAHAN GUNUNG BATU, KECAMATAN BOGOR BARAT, KABUPATEN BOGOR, PROPINSI JAWA BARAT) BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN
UNTUK
TUJUAN
MEMPEROLEH
GELAR
AKADEMIK
TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENARBENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.
Bogor, 1 Agustus 2006
Kespa Krismituhu Yudi A14201023
RIWAYAT HIDUP Penulis yang bernama Kespa Krismituhu Yudi lahir di Jakarta, 01 Oktober 1982 sebagai anak tertua dari dua bersaudara pasangan Solechan dan Sudarwati. Selama hidupnya, penulis menempuh pendidikan formal pada: q
Tahun 1989-1995 di SD. MARDI YUANA, Bogor.
q
Tahun 1995-1998 di SLTPN 5, Bogor.
q
Tahun 1998-2001 di SMUN 2, Bogor. Pada tahun 2001, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Ujian Seleksi Masuk IPB). Selama masa perkuliahan, penulis mengikuti Lomba Presenter TV yang diadakan oleh Badan Eksekutif Ma hasiswa Fakultas Pertanian pada tanggal 3 Oktober 2005 dan aktif dalam kegiatan kepanitiaan MAKRAB (Malam Keakraban) KPM angkatan 38.
KATA PENGANTAR Penulis mengucapkan terimakasih setinggi-tingginya Kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat cinta dan kasih-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini, juga kepada Bapak dan Ibu tercinta serta Septi Peni Naluri my lovely sister, untuk doa dan dukungannya kepada penulis selama ini. Tuhan memberkati kalian selamanya. Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada : 1. Ibu Dr. Ir. Titik Sumarti M.C, MS. sebagai dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan nasihat berharga kepada penulis selama melakukan penelitian dan penulisan skripsi. 2. Ibu Ir. Sarwititi Agung, M.Si sebagai dosen Penguji Utama atas waktu dan saran yang diberikan kepada penulis. 3. Ibu Ratri Virianita, M.Si. selaku dosen Penguji Komdik yang telah memberikan bimbingan dan pengarahannya kepada penulis. 4. Seluruh dosen pengajar dan staff pada program studi KPM, atas waktu dan bimbingannya kepada penulis, tanpa kalian penulis bukan siapa-siapa. 5. Mbak Eny, Mbak Diana, Mbak Dini dan semua anak jalanan di Rumah Kita. Hanya ucapan ‘hatur nuhun pisan’ yang mampu penulis sampaikan. 6. Heri Purwanto, SE. Masku tercinta yang tak pernah lelah memberikan cinta, doa dan kasih sayangnya dan atas kesetiaannya mendampingi penulis. There
is no end to love you babe. Tidak lupa juga kepada Keluarga Cimanggu atas kasih sayang dan perhatiannya. 7. My Lovely Aunty, Le’Marsih. Atas dukungannya selama ini, walaupun jauh di mata tetapi dekat di hati. 8. Kakak dan sahabatku Mbak Yuana Eviyanti, terimakasih atas suka dan duka yang kita alami bersama, semoga tali silaturahmi tetap terjalin. 9. Sahabat tercintaku Rossy Dinaryati, Monalisa, Santi Rimadias, Rokhila Farida, terimakasih yang sangat luar biasa atas kesetiaan dan atas besarnya perhatian serta kasih sayang yang diberikan tanpa henti kepada penulis. 10. Sahabat setiaku Anik Kurniati, Bravo!! cukup lama dan berkesan perjalanan yang kita lalui sebagai sahabat. Thanks for everything my dear friend. 11. Sahabat-sahabat tercinta Astri Testiandini, Uthie, Butet, Uchie, Vieta, Rika Aprianti, Skini, Aya, Nana, Cecil dan seluruh anak-anak KPM’38 atas dukungan dan kasih sayang kepada penulis. Thats all so sweet guys. 12. Bapak Edy Julianto beserta keluarga di Pondok Aren atas dukungan dan doa yang diberikan kepada penulis. Tuhan memberkati kalian. 13. Bapak Asep Muslihat dan Asep Kurnia beserta keluarga yang telah menyediakan fasilitas demi lancarnya proses penulisan skripsi ini. Akhir kata ‘tiada gading yang tak retak’, semoga tulisan kecil ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan tentu dengan segala keterbatasannya. Bogor, 1 Agustus 2006
Penulis