Momentum Verifikasi dan Pengecekan Ulang Arah Kiblat
MIN Doho Madiun
Madrasah Adiwiyata Satu Siswa tanam Satu Pohon
ISSN: 0215-3289
NO. 332 / RAJAB / SYA’BAN / TH. 1435 H / MEI 2014 / TH. XXXXI
Rosydul Kiblat
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MEI 2014 - KOPIAN.pmd 1
4/29/2014, 6:42 AM
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MEI 2014 - KOPIAN.pmd 2
4/29/2014, 6:42 AM
MPA 332 / MEI 2014
Media informasi, komunikasi, dan edukasi, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur
Pemimpin Umum: H. Mahfudh Shodar Wakil Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: H. Musta'in Wakil Pemimpin Redaksi: H. Ramin Abd. Wahid Staf Ahli: H. Husnul Maram, H. Ach. Faridul Ilmi, H. Supandi, H. M. Sakur, H. M. Fachrur Rozi Dewan Redaksi: H. Ramin Abd. Wahid, H. Abd. Hadi AR H. Athor Subroto, H. Hartoyo H. Ahmad Husein AR Sekretaris Redaksi: H. Fatchul Arief, H. Samsul Anam Bendahara: H. Sugianto Staf: Khusnul Khotimah Distribusi/Tata Usaha: Husnul Khotimah Staf: Sukardjito Hukum dan Litbang: Hj. Hikmah Rahman Staf Redaksi Editor: Choirul Mustofa Reporter: M. Hisyam, Suprianto, Dedy Kurniawan Anni Athi'ah dan Feri Ariya Santi Design-Layout: Mey Sutrisno, Muhammad Munif Korektor: Rasmanna Rahiem Khoththot: M. Midzhar Koresponden: Berkedudukan di setiap Kankemenag Kab/Ko se-Jawa Timur. Alamat Redaksi: Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo, Telp. 031 - 8680490, Fax. 031 - 8680490 e-mail:
[email protected] Diterbitkan Oleh: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Dicetak oleh: PT. Antar Surya Jaya, Jl. Rungkut Industri III/68 & 70 SIER Surabaya, Telp. (031) 8475000 (2200-2203) Fax. : 031-8470600 Isi di luar tanggung jawab percetakan
Pembaca setia, banyak liputan menarik yang terkaver dalam edisi ini. Diantaranya, adalah soal Rosydul Kiblat. Ini merupakan metode yang paling gampang untuk pengecekan ulang arah kiblat. Apalagi bulan ini merupakan momentum verifikasi yang paling tepat untuk pengecekan tersebut. Caranya? Anda bisa membacanya pada rubrik Jelajah Ilmu. Kabar dari madrasah, sengaja kami rilis MIN Doho Madiun. Sebab madrasah yang terletak di pelosok desa ini, berhasil menyabet anugerah adiwiyata. Di tahun 2012 memperoleh predikat Sekolah Adiwiyata Nasional, dan di tahun 2013 meraih penghargaan bergengsi sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri. Berita selengkapnya tertuang di rubrik Serambi Madrasah. Sementara MAN Mojokerto kami tampilkan di rubrik Inspirasi. Sebab madrasah ini berhasil Go Internasional dengan memperbanyak kerjasama global. Diantaranya dengan menggaet dua sekolah asal negeri jiran; Science School Batu Pahat Johor dan SMA Tengku Muhammad Faris Petra Kelantan. Oh ya.. bagi yang suka dunia MC-mengMC, Anda bisa simak rubrik Lensa Khusus. Sebab dari agenda rutin DWP Kanwil Kemenag Prov. Jatim, kali ini diisi dengan materi teknik menjadi MC. Teori singkatnya, adalah dengan menggunakan BCAE Formula. Ini singkatan dari singkatan Brieff, Clear, Audible dan Ease. Sedangkan dari Konferensi Ulama Internasional yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Sukorejo, Situbondo, telah menghasilkan 9 rekomendasi. Isinya berkenaan dengan konsolidasi ulama internasional dalam meneguhkan kembali nlai-jilai Islam moderat. Beritanya ada di rubrik Liputan Khusus. Di rubrik yang sama, juga kami tampilkan berita tentang MTQ KORPRI. Yang menarik dari kegiatan dengan 280 peserta yang berasal dari anggota KORPRI unit SKPD Provinsi, unit instansi vertikal Provinsi Jatim dan anggota KORPRI Kabupaten/Kota se Jatim ini, bahwa acara tersebut disiarkan langsung melalui live streaming youtube. Tak kalah menariknya, adalah Pendidikan Vokasional yang diselenggarakan ITS Surabaya. Dari beberapa Madrasah Aliyah yang berkerjasama dengan ITS, terbukti minat entrepreneur lulusan MA sangat tinggi sekali. Bahkan kualitas mereka tak kalah jika dibandingkan dengan D1 yang ada di ITS sendiri. Semenatara dari Universitas Muhammadiyah Malang yang telah terakreditasi A, kita bisa belajar tentang pengelolaan sebuah perguruan tinggi swasta. Kampus ini merupakan satu diantara tiga kampus swasta yang telah memperoleh peringkat A akreditasi institusi. Dengan diraihnya akreditasi A, UMM masuk sebagai kampus swasta unggulan di Jawa Timur. Selebihnya, kami ucapkan selamat membaca! Kontak dan Pendapat ---------------- 4 Teropong ------------------------------ 5 Lensa Utama -------------------------- 6 Lensa Khusus ------------------------ 13 Inspirasi -------------------------------- 18 Cahaya Hati --------------------------- 19 Agama ---------------------------------- 20 Tafsir Maudlu’i ----------------------- 24 Figur ------------------------------------ 26
Bilik Santri ----------------------------- 27 Uswah ---------------------------------- 34 Edukasi --------------------------------- 36 Serambi Madrasah ------------------- 42 Lintas Peristiwa ----------------------- 51 Pesona --------------------------------- 58 LAA Remaja --------------------------- 59 Cermat ---------------------------------- 61 Dunia Islam ---------------------------- 66 MPA 331 / April 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MEI 2014 - KOPIAN.pmd 3
4/29/2014, 6:44 AM
3
Entrepreneurship
Pak Gito, Sukses Mengembangkan Bisnis Bakso dalam hal mencari sesuatu yang baru berkaitan dengan pengembangan usahanya, telah membuat naluri bisnisnya semakin terasah. Baik yang berkaitan dengan formula olahan daging baksonya maupun model dan sistem penjualan dan pemasarannya. Setelah puas dan jenuh dengan model berdagang bakso melalui cara berkeliling pakai gerobak selama 2 tahun masuk kampong keluar kampung. Lelaki yang hanya tamatan SLTP ini-pun, putar akal untuk mencari tempat mangkal permanen agar bias jualan bakso secara menetap. Akhirnya, Pak Gito membuka warung bakso di sebuah kedai kaki lima dengan cara sewa lahan milik Jawatan Kereta Api. Ternyata, usahanya berkembang semakin pesat, pelanggannya Kemampuannya dalam mengolah produk bakso, telah mengantarkan Soegito (atau biasa dipanggil Pak Gito), sukses sebagai salah seorang pengusaha bakso terkenal di daerah Malang, Jawa Timur. Kejeliannya menangkap peluang pasar membuatnya tertarik untuk melakukan “inovasi” produk makanan khas Malang, yang kemudian dikenal dengan “bakwan malang” menjadi makanan bercita rasa istimewa. Lelaki kelahiran Gunung Kawi Kabupaten Malang ini, memulai usahanya sebagai pedagang bakso di Malang sejak tahun 1970-an. Jika orang lain, banyak yang menyepelekan bakso sebagai suatu bisnis. Menganggap jenis makanan ini hanyalah semacam makanan rakyat biasa. Bahkan umumnya dipasarkan dengan cara berkeliling dari kampong ke kampung, maka tidak demikian halnya bagi Pak Gito. Besarnya selera masyarakat Malang terhadap makanan yang bernama “bakwan malang” ini, justru telah membuatnya tertarik dan tertantang untuk mengembangkan beberapa inovasi baru. Pertama dari segi rasa. Jika selama ini, orang hanya mengenal olahan bakso dengan cara biasa dan dengan rasa yang biasa- biasa saja. Maka Pak Gito, selalu serius untuk mencoba dan mencari-cari temuan cita rasa baru yang lebih enak dan lebih nikmat rasanya. Begitu seterusnya, dia selalu mengembangkan temuan olahan daging baksonya yang berbedadengan rasa bakso yang beredar di pasaran. Demikian akhirnya, ditemukan formula olahan daging baksonya dengan aroma dan citarasanya yang khas dan istimewa, yang kemudian dikenal dengan “bakso president”. Inovasi kedua. Perjalanan panjang usahanya yang dirintis sejak muda dan dilaluinya secara bertahap ini, telah mempertajam pengalaman dan daya intuisi Pak Gito. Terutama 4
semakin banyak, berdatangan lewat promosi dari mulut ke mulut. Dari sebuah kedai kecil itulah, Pak Gito kemudian mampu mengembangkan dan membangun 3 kedai lainnya di tempat yang berbeda. Dua macam inovasi cerdas, yaitu formula olahan daging baksonya yang ber-aroma dan ber-citarasa khas dan istimewa, serta kedai tetap strategis sebagai pangkalan jual baksonya, dan sekaligus promosi tanpa biaya dari mulut kemulut, itulah kiranya yang telah mampu mengantarkan Pak Gito menjadi pengusaha “bakso-president” yang terkenal di Malang dan daerah sekitarnya. Pak Gito, termasuk salah seorang yang telah mengenali tantangan pasarnya dan mampu mebalik tantangan menjadi peluang bisnisnya. Man jadda wajadaa, barang siapa berusaha sungguh-sungguh maka akan menuai hasilnya. (sumber “dari peluang menjadi usaha”, Jackie ambadar dkk, bandung kaifa 2010 dan beberapa sumber lainnya) Ahar
MPA 332 / Mei 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MEI 2014 - KOPIAN.pmd 4
4/29/2014, 6:44 AM
SHALAT: Mi’raj Orang Beriman Peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi pada tahun yang disebut dengan Aamu-al-Huzni. Karena dua orang yang dicintai oleh Nabi Muhammad Saw telah dipanggil oleh Allah Swt. Pertama, Hadijah ra, isterinya yang mendampingi dan mendanai perjuangan Nabi Saw. Kedua, Abu Thalib, paman Nabi Saw yang memelihara, menyayangi dan melindunginya. Pada hal perjuangan Nabi belum selesai. Sementara tantangan dan ancaman dari orang kafir Quraisy makin menjadi-jadi, makin ganas dan berani. Allah tidak membiarkan Rasul-Nya terus berduka-cita. Maka Allah membesarkan hatinya dengan Isra’-Mi’raj. Suatu perjalanan jauh dari Baitullah di Mekah ke Baitulmaqdis di Palestina. Dari sini yaitu dari QubbatusSakhroh Nabi Muhammad Saw diangkat ke langit paling tinggi hingga sampai di Sidratul Muntaha. Suatu tempat paling tinggi dan paling mulia, tidak ada seorangpun yang dapat menjangkau tempat itu kecuali Nabiyullah Muhammad Saw. Di tempat ini Allah menyampaikan perintah shalat lima waktu sehari semalam yang harus dilaksanakan oleh umat Nabi Muhammad Saw. Shalat disebut sebagai mi’raj orang beriman. Sebab dengan mengerjakan shalat, seseorang dapat menghadap Allah dan berdialog dengan-Nya. Shalat adalah puncak dari dzikrullah. Dzikr kepada Allah mempunyai makna merasakan kehadiran Allah di hatinya. Maka tatkala seseorang mendirikan shalat, tidak terpikir olehnya kecuali hanya ingat kepada Allah. Menyadari bahwa ketika shalat seseorang berdialog dengan Allah. Seolah-olah seorang mushalli itu melihat Allah di hadapannya. Bila tidak ia meyakini bahwa Allah senantiasa mengawasinya. Inilah yang dalam agama disebut dengan Ikhsan. Firman Allah dalam al-Qur’an surat al-Ankabut ayat 45, disebutkan bahwa sholat dapat mencegah seseorang dari
perbuatan keji dan mungkar. Keji adalah perbuatanasusila yang merusak martabat kemanusiaan. Sedangkan munkar ialah perbuatan dan sikap seseorang yang melawan kebenaran dan hukum yang berlaku. Agar manusia tidak berbuat keji, maka hubungan seseorang berlainan jenisharus melalui lembaga pernikahan. Seks bebas, melakukan hubungan dengan lain jenis tanpa melewati lembaga akadnikah adalah perbuatan keji yang dilarang. Shalat sebagai salah satu cara agar seorang muslim tidak melanggar perbuatan asusila terebut. Kalau seorang muslim telah mngerjakan shalat, tetapi masih berbuat kriminal dan asusila, dapat dipastikan shalatnya belum sempurna, dengan kata lain sholatnya tidak khusyu. Mendirikan shalat khusyu’ adalah suatu pekerjaan yang sulit dan berat. Namun bukan berarti mustahil dilakukan. Makna khusyu’ sangat dekat dengan khudhu’. Kalau khudhu’ tunduk dalam arti pisik, maka khusyu’ tunduk dengan hati. Jika hati dalam keadaan khusyu’ maka akan diikuti oleh seluruh anggota badan. Ibnul Qayyim menuturkan dalam kitabnya Madaarijul Salikiin, bahwa khusyu’ adalah menghadapkan hati kepada Allah dengan penuh kerendahan dan kehinaan. Khusyu’ bersumber dari hati yang tercermin dalam ketenangan, ketundukan, kelembutan, ketakutan dan kehinaan kepada Allah. Bila seseorang dapat melakukan shalat dengan khusyu’ terbuka kemungkinan baginya untuk menjalani hidup seharihari dengan tenang. Shalat khusyu’ berarti berdzikir kepada Allah dengan hati yang tulus. Sedangkan berdzikir kepada Allah akan menenangkan hati. Shalat khusyuk merupakan shalat fungsional. Sebab hanya dengan kekhusyuan shalat benar-benar dapat mencegah seseorang dari perbuatan keji dan mungkar. RAW MPA 332 / Mei 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MEI 2014 - KOPIAN.pmd 5
4/29/2014, 6:47 AM
5
Terapi Shalat Sehat Lahir Batin Bahagia
Shalat, ternyata tak sesederhana baik. Sebab organ-organ pencernaan sangkaan kita. Jika semua syarat-pra- mengalami pemijatan dan pelonggaran syaratnya dipenuhi, maka atsar atau secara bergantian. Sujud yang dilakukan dengan medampak shalat pasti bisa dirasakan. “Agar shalat fungsional, tata cara mulai letakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki takbir, ruku’, i’tidal, sujud, duduk dian- dan dahi pada lantai, katanya, ternyata tara dua sujud hingga salam, semuanya turut menjadikan aliran getah bening harus sesuai standar yang diajarkan dipompa ke bagian leher dan ketiak. Saat Rasululah.” tutur Dr. Ali Mas’ud Khal- sujud, posisi jantung berada di atas otak. Hal tersebut menyebabkan darah qillah, M.Ag, M.Pd. Salah satu manfaat dari gerakan yang kaya oksigen bisa mengalir maksishalat yang nyata, ujarnya, adalah be- mal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada rupa kesehatan. Telah banyak kajian da- daya pikir seseorang. Postur ini juga lam bidang kedokteran yang membuk- menghindarkan gangguan wasir. “Getikan manfaat gerakan shalat. Sebut saja rakan ruku’ dan sujud juga mampu metakbiratul ihram. Dengan berdiri tegak ningkatkan kesuburan dan kesehatan sambil mengangkat kedua tangan sejajar organ kewanitaan,” urainya. Adapun manfaat duduk diantara telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah, secara medis dua sujud, terang dosen Pascasarjana gerakan ini melancarkan aliran darah, UIN Sunan Ampel Surabaya ini, bisa getah bening dan kekuatan otot lengan. menghindarkan nyeri pada pangkal paDengan posisi jantung di bawah ha (duduk iftirasy). Disamping itu juga otak, lanjut Wakil Ketua PWNU Jawa menekan aliran kandung kemih (duduk Timur ini, memungkinkan darah tawaruk). Jika tata cara duduk dilakumengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat kan sesuai tuntunan syariat, maka bisa kedua tangan didekapkan di depan bermanfaat untuk mencegah impotensi. perut atau dada bagian bawah, ternyata “Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy bisa menghindarkan dari berbagai gangguan persendian – khususnya pada tubuh bagian atas. Gerakan ruku’ dengan menyerupai sudut 90 derajat, sambung Ketua Puslitpen (Pusat Penelitian dan Penerbitan) UIN Sunan Ampel Surabaya ini, juga bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. “Pada posisi ruku’, jantung sejajar dengan otak. Jadi aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah,” ulasnya. Begitupun dengan tangan yang bertumpu di lutut, berfungsi pula sebagai relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, ruku’ adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat. Kemudian tentang i’tidal, yakni bangun dari ruku’, merupaDr. Ali Mas’ud Khalqillah, M.Ag, M.Pd. kan latihan pencernaan yang 6
dan tawarruk bisa menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak,” paparnya. Yang terakhir, adalah gerakan salam dengan cara menoleh ke kanan dan kekiri. Hal ini berguna untu relaksasi otot sekitar leher dan kepala untuk menyempurnakan aliran darah di kepala. “Gerakan salam juga mampu mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah,” ulasnya. Uraian di atas, simpul pria kelahiran Gresik 23 Januari 1963 ini, menunjukkan bahwa secara fisik shalat memang menyehatkan. Kemanfaatan shalat akan lebih sempurna, jika dalam pelaksanaannya disertai dengan tersambungnya hati dengan Allah (mu’allaq ilallah). “Jika kekhusyu’an terengkuh, maka dampak shalat pasti bisa dirasakan secara kaffah atau sempurna,” tandas suami Fita Syafi’ah ini. “Sebaliknya, shalat yang tidak sempurna tentu tidak akan banyak memberikan manfaat bagi kehidupan seseorang,” imbuhnya. Menurut pengamatan ayah empat anak ini, orang yang selalu menyempurnakan shalatnya secara ekonomi kehidupannya pasti tercukupi. Sebab shalat merupakan tiang agama. Jadi orang yang menegakkan shalat, berarti dia turut menegakkan tiang agama. “Lha masak orang yang mendidirikan agama tidak dijamin ekonominya oleh Allah,” tukasnya bernada tanya. Senada dengan ungkapan di atas, apa yang disampaikan oleh Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag. Shalat yang sempurna, katanya, selalu berbanding lurus dengan perilaku mulia. Hal itu sudah menjadi garansi Allah, yang ditegaskan dalam surat QS. al-‘Ankabut ayat 45: “Bahwa sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar.” Menurut Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya ini, jika ada orang berbuat semenamena, itu lantaran dirinya merasa memiliki kekuasaan dan kekuatan. Orang yang marah lantaran dihina, itu dikarenakan dia merasa layak mendapatkan pujian. “Bagi orang yang shalat dengan sungguhsungguh, dirinya merasa bahwa pujian dan kekuatan hanya
MPA 332 / Mei 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MEI 2014 - KOPIAN.pmd 6
4/29/2014, 6:48 AM
milik Allah,” jelasnya. “Jadi tak ada alasan baginya untuk berbuat zalim dengan kekuasaanya. Lha wong dia tahu bahwa Allahlah yang Maha Kuasa,” tambahnya. Penulis buku ‘60 Menit Terapi Shalat Bahagia’ inipun menggaransi, bahwa orang yang shalat dengan penuh penghayatan, niscaya menjadikannya sebagai orang yang penuh kebaikan dan kebahagiaan. Orang yang selalu khusyu’ dalam shalat, pasti menghantarkannya menjadi pribadi yang mampu menyebarkan kebaikan dan kebahagiaan bagi orang di sekelilingnya. “Sudah menjadi keharusan bagi orang yang melakukan shalat, tambah hari bertambah baik tutur kata maupun pekertinya,” ujar mantan pengurus Pembaca dan Penghafal al-Qur’an Jatim ini. Begitu pula orang yang pergi ke masjid. Sudah seharusnya tumbuh menjadi pribadi yang menawan dari hari ke hari. Jika saban hari beribadah di masjid tapi tak berdampak pada perubahan sikap, tutur kata, pola kerja dan motivasi hidup, maka sesungguhnya itu menandakan secara fisik dia hidup tapi imannya telah mati. “Masjid harus menjadi motor perubahan,” tegasnya. “ Jadi tiap keluar dari masjid, berdoalah memohon karunia Allah disertai janji dengan mengubah pola hidup. Niscaya perubahan menuju yang lebih baik akan menghampiri kita,” imbuhnya. Selain dapat membentuk karakter pribadi Muslim, kata mantan Ketua Asosiasi Profesi Dakwah Indonesia (APDI) ini, ternyata shalat juga bisa jadi sarana untuk mengatasi berbagai permasalahan hidup. Sebab selain bacaan shalat yang penuh dengan doadoa dan pengagungan kepada Allah, ketika shalat inilah saat yang paling dekat antara hamba dengan Tuhannya. “Jadi segala permasalahn apapun otomatis bisa disampaikan secara langsung. Dan janji Allah sudah tegas, bahwa setiap doa dan harapan yang diucapkan pasti dikabulkan,” paparnya. Bahkan melalui media shalat, sahabat Umar bin Khattab pernah mencari strategi perang. “Ini adalah salah satu bukti, bahwa shalat mampu memberikan beragam solusi,” tandas pengisi Mimbar Islam TVRI Jatim ini meyakinkan. “Tapi tentu saja dengan catatan, bahwa shalatnya harus khusyu’,” tandasnya.
Namun yang disayangkan, lanjut Ketua Dewan Pengawas Syariah Bank Jatim ini, seiring waktu fungsi shalat makin terdistorsi hanya hadir sebagai seremoni dan tradisi semata. Shalat hanya penuh gerakan tanpa renungan. Akibatnya, meski rajin ruku’ tapi hati tidak menunduk. Aktif bersujud di atas tanah, tapi angkuh dan tidak merendah. “Shalat hanyalah aktivitas raga tanpa nyawa,” ucap pria kelahiran Lamongan 9 Juni 1957 ini menyayangkan. Hasan ibn Ali ibn Abi Thalib pernah mengingatkan, bahwa shalat yang tidak dibarengi dengan perenungan akan mendatangkan musibah dan ma-
melaksanakannya dengan berpikiran daripada tidak shalat. “Meski pelaksanaannya belum sempurna, tapi itu sudah cukup bagus,” jelasnya. Kedua, shalat sudah dijadikan sebuah kebutuhan. Jika orang itu tidak shalat, sepertinya ada yang mengganjal di hati. Ini biasanya bagi orang yang sudah biasa shalat tahajud, kemudian tidak tahajud. Lalu dirinya menyesal dalam hati, sepertinya ada yang kurang. “Itu tandanya, bahwa shalat sudah menjadi kebutuhan,” simpulnya. Sedangkan yang ketiga, shalat sudah mempunyai efek positif terhadap perilaku sehari-hari. Inilah yang disebut
Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag.
rabahaya. Jadi, musibah dan bencana akan menimpa sekalipun telah dibacakan sederet doa. Penyebab bencana, malapetaka dan musibah, simpulnya, bisa jadi lantaran shalat kita yang tak dilaksanakan dengan khusyu’. “Mari kita pahami shalat kita. Paling tidak kita bisa memahami inti kandungan bacaan doa di dalamnya, agar kekhusyu’an shalat dapat kita raih,” tutur Pengasuh Kajian Shalat Bahagia RRI Jakarta dan RRI Surabaya ini menghimbau. Menurut KH. Abdurrahman Navis, LC, M.HI, orang yang melaksanakan shalat itu terbagi kedalam tiga kriteria. Pertama, melaksanakan shalat hanya sekedar melaksanakan kewajiban. Mereka
dalam al-Qur’an ‘innash-shalata tanha ‘anil fakhsya-i wal munkar – sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar. “Jadi.. kalau ada orang shalat belum ada efek positif dalam perilakunya, maka yang perlu dievaluasi adalah shalatnya sudah sampai tingkatan mana,” terangnya. “Bukan malah dibalik, ketimbang shalat tapi tetap maksiat lalu lebih baik meninggalkan shalat,” tambahnya. Evaluasi shalat tersebut, lanjut Navis, dapat dilihat pada pelaksanaan shalatnya apakah sudah sesuai dengan syarat dan rukun shalat. Mulai takbir, baca fatihah, ruku’, sujud, dan sebagainya. Termasuk di dalamnya adalah kekhusyu’an. Kita harus sadar hukum shalat. MPA 332 / Mei 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MEI 2014 - KOPIAN.pmd 7
4/29/2014, 6:48 AM
7
Lalu kita menjiwai makna harfiah shalat. “Lisan melafazkan, hati memahami, memaknai dan menghayatinya,” jelasnya. Yang tak kalah pentingnya, sambung Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim ini, kita harus tahu apa tujuan dari shalat tersebut. “Jadi, kita shalat tidak hanya gerakan dhohir tubuh saja. Ini semua akan menunjukkan sejauh mana shalat itu sudah dilaksanakan dengan baik,” tuturnya. Selain itu, evaluasi juga dapat dilakukan terhadap sejauh mana efek positif shalat terhadap perilaku seseorang pada kehidupan sehari-hari. Sesudah shalat, orang tersebut menghindari perbuatan jelek. Yang biasanya korupsi, lalu menghindari korupsi. Yang biasanya berhubungan dengan yang bukan mahromnya, lalu dihentikan. “Jadi hal-hal yang maksiat dihindari dan menambah perbuatan yang baik. Jika efek positif tersebut sudah terlihat, ini menjadi indikator keberhasilan shalat,” urainya. Agar shalat seseorang menjadi lebih baik, kata Navis, hendaknya memunculkan dua hal; yaitu al-khouf war raja’. Pada saat shalat haruslah ada rasa takut kepada Allah. Jika meninggalkan shalat, dirinya ingat bahwa azab 8
Allah itu sangat pedih. Lantas memunculkan pula rasa raja’ atau harapan. Kalau kita shalat, insya Allah tujuan kita akan tercapai. Jika kita shalat, nanti hajat kita dikabulkan. Keinginan kita akan dimudahkan olehNya.
KH. Abdurrahman Navis, LC, M.HI
Sesungguhnya, orang yang shalatnya baik otomatis perilakunya juga baik. Shalat adalah merupakan tolok ukur baik tidaknya seseorang. Sebab awal mula yang dihitung di hari kiamat adalah shalat. Kalau shalatnya baik, akan baik seluruh amalnya. Tapi jika shalatnya sudah “bolong-bolong”, tentu amalanamalan yang lain “bolong-bolong” juga. Dengan demikian, tutur Navis, kita menjadi mengerti bahwa ajaran Islam itu tidak hampa. Sebab ajaran Islam itu punya tujuan; yakni Allah SWT. Disamping itu juga memiliki hikmah yang terkandung di dalamnya, demi kemaslahatan dan kebaikan manusia. Secara lahir, dunia kesehatan sudah membuktikannya. Dan secara batin, jika kita menghayati dengan hati tentu akan mengerti bahwa Allahlah yang Maha Besar. Selain Allah itu kecil. “Itu semua akan memunculkan rasa qona’ah, sabar, tawakkal dan al-khudhu’ ilallaah. Jika orang mengetahui hal ini, tentu akan mengalami ketenangan dalam hidupnya,” pungkasnya. Laporan: Suprianto, Feri Aria Santi (Surabaya).
MPA 332 / Mei 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MEI 2014 - KOPIAN.pmd 8
4/29/2014, 6:48 AM
Pendidikan Shalat Masih Fiqhiyah, Belum Menyentuh Makna
Drs. Istiqlal Arif Lazim Shalat menjadi cerminan kepribadian seseorang. Bila shalatnya baik, maka bagus pula kepribadiannya. Menurut Drs. Istiqlal Arif Lazim, menata kepribadian siswa akan lebih mudah jika didahului dengan menata shalatnya secara sempurna. “Mari kita lihat shalatnya, apakah rajin, benar rukun dan syarat sahnya, ataukah hanya sekedar memenuhi kewajiban semata,” tukas Direktur Perguruan Al Irsyad Surabaya ini. Shalat yang dilakukan dengan sempurna, terang suami Fauziah Husein Attamimi ini, akan membentuk pribadi yang terhindar dari perbuatan
keji dan munkar. Dalam kehidupan sehari-hari, akan terlihat jelas bagaimana shalatnya seorang alim dibandingkan dengan shalatnya para koruptor. Atau shalatnya pejabat yang alim dan yang zalim. “Jika kita menjaga shalat dengan sepenuh hati, otomatis akhlakul karimah akan terbentuk,” tandasnya. Meski demikian, perilaku yang mencerminkan kesempurnaan shalat seseorang tidak serta merta tercipta begitu saja. Tapi perlu dilakukan pelatihan dan pembiasaan sejak usia dini. Dan sekolah, adalah pusat pendidikan yang bagus untuk membentuk karakter anak sejak usia dini. “Bila sekolah tidak meng-
ajarkan shalat sejak dini, maka hilanglah akhlakul karimah di lingkungan sekolah. Kebiasaan mencontekpun dianggap hal biasa,” ucapnya prihatin. Selama ini, lewat pendidikan di sekolah, shalat masih dipahamkan lewat Fiqhiyah saja dan belum belum menyentuh pada arti. Padahal yang lebih penting, adalah bagaimana mengantarkan peserta didik pada pemahaman terhadap makna bacaan dan inti shalat. “Ini PR bagi para pendidik, khususnya guru agama agar peserta didik paham dengan apa yang dibacanya dalam shalat,” jelasnya. Dengan begitu, diharapkan mereka dapat mengaktualisasikan makna shalat itu dalam kehidupan sehari-hari. “Jadi yang perlu ditanamkan. adalah perbuatan melanggar aturan Allah itu bisa merusak shalat kita. Sehingga mereka akan lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupan,” terangnya. Namun demikian, alumni Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Surabaya ini menyadari, betapa sulitnya membentuk kepribadian dengan karakter akhlakul karimah di tengah terjangan zaman globalisasi. Sebab modernitas dengan dukungan teknologi informasi yang serba canggih, telah banyak mempengaruhi pemikiran anak-anak bangsa, baik melalui televisi, internet, maupun kecanggihan HP. “Anak-anak kini mudah saja meniru apa yang dilihatnya dari media-media tersebut tanpa ada filter sama sekali. Ini sangat memprihatinkan,” ujarnya. Oleh karena itu, para pendidik maupun orangtua, agar lebih hati-hati dan mewaspadai tumbuh kembang anaknya. Cara terbaik untuk membentuk karakter akhlakul karimah, adalah kita harus bisa menjadi teladan yang baik bagi anak-anak kita. “Salah satu caranya, dengan mengajak anak-anak untuk selalu mengikuti shalat jamaah, baik di sekolah maupun di rumah,” tambah alumni Pondok Pesantren Maskumambang Dukun Gresik ini srius. Laporan: Dedy Kurniawan (Surabaya). MPA 332 / Mei 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MEI 2014 - KOPIAN.pmd 9
4/29/2014, 6:48 AM
9
Menegakkan Shalat Berkaitan dengan Praktik Kehidupan Sehari-hari
Shalat, dalam sistem peribadatan kita, sangatlah penting dan fundamental. Seperti yang dinyatakan dalam sebuah Hadits, bahwa shalat itu tiang agama. Bagi siapa yang menjalankan shalat dengan baik, maka akan baik pula semua amal ibadahnya. Dan begitupun sebaliknya. Namun yang sering dilupakan orang, kata Dr. Biyanto, M.Ag, adalah dimensi sosial dari shalat. Padahal kalau dilihat dalam keseluruhan ajaran tentang shalat, baik itu pada gerakan, serta ucapan ataupun bacaannya, shalat itu memiliki dimensi ajaran yang sangat jelas. Di dalamnya ada hubungan vertikal dan horisontal; hablum-minallah dan hablum-minannas. Dalam shalat ada takbir. Menurut Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur ini, hal itu merupakan sebuah refleksi hubungan dengan Allah SWT. Sedangkan iftitah, adalah sebagai pernyataan resmi seseorang tengah melakukan hubungan denganNya. Tapi jangan lupa, bahwa dalam shalat juga ada salam atau taslim. Salam adalah manifestasi dari perwujudan dimensi sosial dari shalat. “Jadi, jika seseorang mengerjakan dan menegakkan shalat, tentu akhlak sosialnya akan baik pula,” simpul pria kelahiran 1972 di desa Gampang Sejati, Laren, Lamongan ini. Yang jadi persoalan, lanjut ayah dua anak ini, kita justru sering mengetahui adanya kesenjangan antara hablum-minallah dengan hablumminannas. Ibadah ritualnya baik, tetapi sebaliknya kesalehan sosialnya tidak baik. Di dalam kesalehan sosial itu termasuk pula moral kebangsaan. “Jadi tak heran, jika dulu kita kenal istilah STMJ; shalat terus maksiat jalan. Ini mengartikan bila shalat seseorang tersebut tidak bermakna,” ulasnya. 10
Dalam al-Qur’an surat al-Ma’un disebutkan, bahwa orang-orang yang tidak bisa memahami dan menerjemahkan makna shalat dalam kehidupan sosial, dikatakan sebagai pendusta agama. Celakalah orang yang shalat tetapi lupa dengan makna shalat. “Jadi prinsipnya, karena shalat mengajarkan dua dimensi tersebut, maka menjadi penting memahami shalat dan mengaitkannya dengan praktik kehidupan sehari-hari,” ujarnya. “Hubungan vertikal dan horisontal harus sama-sama menjadi baik,” tandasnya menambahkan. Doktor jebolan IAIN Sunan Ampel Surabaya dengan predikat Cumlaude ini
Dr. Biyanto, M.Ag mengatakan, jika kita memotret peribadatan shalat selama ini yang terjadi masih sebatas ritual saja. “Tak heran bila kita temukan moralitas politik yang mengenaskan,” kritiknya. Dalam ilmu psikologi ada istilah split of personality; kepribadian yang terbelah. Mereka yang mengidap penyakit tersebut, biasanya mampu melakukan kebaikan dan kejahatan secara bersamaan. Menjalankan shalat tapi amal sosialnya buruk. “Mereka
tidak menyadari, bahwa ibadah shalat itu tujuan akhirnya menjadikan pelakunya harus berakhlak baik,” imbuh dosen teladan UIN Sunan Ampel ini mengingatkan. Jadi kebanyakan problem kita dalam perilaku keagamaan, tutur penulis buku ‘Teori Siklus Peradaban; Perspektif Ibn Khaldun’ ini, adalah masih banyaknya orang yang cenderung memisahkan antara amal ritual dengan amal sosial. Padahal jika mau mencermati lagi, bahwa dalam seluruh ibadah – tak hanya shalat, yang diperintahkan Allah SWT pada kita, bahwa tujuan akhirnya adalah demi kepentingan kemanusiaan. Asesor BANPT (Badan Akreditasi Nasional untuk Pendidikan Tinggi) dan anggota BAPSM (Badan Akreditasi Profinsi untuk Sekolah dan Madrasah) ini lantas memerinci, bahwa shalat diawali takbir dan diakhiri dengan salam. Puasa diakhiri dengan membayar zakat fitrah. Ibadah haji diakhiri dengan melakukan kurban. “Jadi, semua itu merupakan dimensi kemanusiaan yang sangat kuat. Ini menunjukkan bila komitmen kemanusiaan dalam ajaran agama kita menjadi sangat penting,” tandasnya. Menurut dr. H. Ahmad Salim Sungkar, SPK, pengaruh shalat dalam kehidupan keseharian, itu tergantung sejauh mana seseorang meyakini yang dibaca dalam shalatnya. Dalam surat Thoha ayat 14 disebutkan: tegakkan shalat untuk mengingatKu. Artinya, janganlah waktu shalat ingat yang lain-lain selain Allah. “Aplikasinya, dimanapun, kapanpun dan dalam situasi apapun, kita hendaknya mengingat Allah,” urainya. Terjadinya penyimpangan di dalam kehidupan sehari-hari seperti kasuskasus kriminalitas, korupsi dan lain sebagainya, kata psikiater dari UNAIR Surabaya ini, itu lantaran kurang menjiwai tujuan ibadah shalat. Yang tampak
MPA 332 / Mei 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MEI 2014 - KOPIAN.pmd 10
4/29/2014, 6:50 AM
hanya sekedar gerakan bak senam aerobik belaka. Padahal shalat itu adalah ibadah. “Pengaruh ibadah shalat yang baik, akan melahirkan akhlak yang baik dan mulia,” tegasnya. Untuk mengukur ketaatan seseorang di dalam memaknai ungkapan diatas, lanjutnya, tidak cukup hanya sekedar menegakkan shalat. Urusan lainnya juga harus diperhatikan. Di akhirat nanti, shalat adalah yang pertama kali dihisab. “Kalau shalatnya baik dan benar, insya Allah amalan ibadah lainnya akan dianggap baik juga. Jika shalatnya buruk, nanti berdampak pada omongan, pikiran, perasaan dan perilakunya,” paparnya. “Rusaknya tatanan pemerintah baik legislatif, yudikatif dan ekskutif, karena kurang ada perhatian pada ruh shalat,” tambahnya. Disisi lain, sambungnya, semangat, malas, takut dan amarah, adalah modal yang diberikan Allah SWT. Semua itu tergantung bagaimana cara memenejnya. Semangat orang kafir beda dengan semangat orang beriman. Orang kafir, semangatnya berbuat munkar dan maksiat, serta malas berbuat amal saleh. Sebaliknya, semangat orang beriman bernuansa semangat Ilahiyah seperti yang dicontohkan Nabi. “Semangat orang beriman berbanding terbalik dengan orang kafir; malas berbuat maksiat dan bersemangat beramat shaleh,” tegasnya. Jadi semangat Ilahiyah Nabi, adalah merupakan cerminan ibadah yang konkret setelah beliau Isra’ Mi’raj.
Memang tak mudah menegakkan shalat. Sebab kita tengah berhadapan dengan penghalangpenghalang agar berpaling dari iman; seperti setan, hawa nafsu, dan seterusnya. Benteng dari semua itu, orang Muslim harus berani memerangi kerepotan, kemalasan, kesulitan dan keengganan. “Seperti yang disabdakan Nabi SAW, bahwa Islam itu semula repot dan asing. Tapi bagi mereka yang sudah terbiasa melakukan, nantinya akan menikmati indahnya shalat.” Semua kaum Muslimin harus meneladani apa yang telah diperbuat dan dilakukan Nabi SAW. “Oleh-oleh Isra’ Mi’raj adalah perintah shalat lima waktu. Makanya, di dalam pelaksanaan shalat harus sungguh-sungguh,”
Drs. Ahmad Busyairi Mansur, MM
tandasnya. Dalam shalat, kata Salim Sungkar, terkandung disiplin waktu. Dan ini bisa diaplikasikan dalam bidang apa saja. Timbulnya carut-marut dalam pemerintahan bisa saja ditimbulkan oleh ketidakdisiplinan. Mereka tidak mengerti dan memahami apa yang tersirat di dalam rukun shalat; sehingga mengobarkan kepentingan hawa nafsunya yang gemar berbuat pelanggaran dan memutarbalikkan antara yang haq dan bathil. Nemun demikian, dirinya menyadari bahwa memang tak mudah menegakkan shalat. Sebab kita tengah berhadapan dengan penghalang-penghalang agar berpaling dari iman; seperti setan, hawa nafsu, dan seterusnya. Benteng dari semua itu, orang Muslim harus berani memerangi kerepotan, kemalasan, kesulitan dan keengganan. “Seperti yang disabdakan Nabi SAW, bahwa Islam itu semula repot dan asing. Tapi bagi mereka yang sudah terbiasa melakukan, nantinya akan menikmati indahnya shalat,” ucapnya. Bagi Drs. Ahmad Busyairi Mansur, MM, fungsi shalat itu nyata. Apalagi jika dikerjakan secara berjama’ah. Bahkan shalat yang dikerjakan bersama-sama itu ternyata juga mampu menggetarkan musuh Islam. “Yang paling ditakuti mereka, adalah ketika kaum Muslimin berbondong-bondong mengerjakan jama’ah Shubuh seperti halnya ketika berjama’ah shalat Jum’at,” ujarnya. Menurut Ketua Pengurus Wilayah
dr. H. Ahmad Salim Sungkar, SPK MPA 332 / Mei 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MEI 2014 - KOPIAN.pmd 11
4/29/2014, 6:50 AM
11
Persatuan Islam Provinsi Jawa Timur ini, potensi jama’ah memang sangat ditakuti apalagi saat Shubuh. Karena shalat selain di dalamnya ada pengagungan kepada Allah, juga terdapat doa. Dan waktu menjelang dan sesudah Shubuh merupakan tempat mustajabah. Apalagi dengan do’a segala marabahaya bisa ditundukkan. “Inilah yang mungkin ditakuti umat lain. Bahkan syetanpun bergetar ketika banyak kaum Muslimin yang berjamaah Shubuh,” tandasnya. Sesuai tuntunan, shalat sangat dianjurkan dilaksanakan secara berjama’ah. Pantas saja jika dalam satu riwayat Hadis disebutkan tentang diperbolehkannya membakar rumah seorang Muslim yang tidak berjama’ah padahal rumahnya berdekatan dengan masjid. Selain bertujuan syi’ar, tentu saja dengan shalat jama’ah dapat menciptakan persatuan umat. 12
Contoh sederhananya, ketika imam salah dalam bacaan maupun gerakan shalat, dengan bijak makmum mengingatkannya. “Jika difungsikan di luar shalat, tentu akan sangat indah sekali relationship makmum dan imam ini. Yakni pola hubungan yang mengedepankan kebersamaan, kejam’iyahan, dan tidak mengarah kepada sikap individualistis,” beber lelaki kelahiran Banyuwangi 30 Novemver 1948 ini. Menurut ayah empat anak ini, shalat jama’ah hakikatnya adalah manajemen koordinasi. Selain koordinasi kedisiplian waktu, juga koordinasi antara imam dan makmum, serta memungkinkan terjadinya komunikasi antar makmum. Pola interaksi ini bisa dimanfaatkan untuk membicarakan berbagai problematika sosial keumatan. “Tapi sayangnya, pola koordinasi saat shalat jama’ah seakan tak tampak pasca shalat,”
ucapnya menyayangkan. Oleh sebab itu, simpul pengasuh rubrik Bahasa Inggris majalah MIMBAR Pembangunan Agama ini, perlu penguatan dan peningkatan kualitas imam shalat saat ini. Tak hanya penguatan kapasitas, tapi juga empowering institusi imam agar mereka mampu membimbing umat saat shalat maupun di luar shalat. Para imam harus didorong agar mereka meningkatkan kompetensi. Dan yang terpenting, mereka mampu menjadi teladan umat dalam aplikasi keseharian. “Sebab dengan imam berkualitas, pasti akan menghasilkan umat yang berkualitas pula,” pungkas dosen Unmuh Surabaya dan Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Muhammad Natsir Surabaya ini. Laporan: Mey.S, Rasmana Rahim, Suprianto (Surabaya).
MPA 332 / Mei 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MEI 2014 - KOPIAN.pmd 12
4/29/2014, 6:50 AM
Rakerpim Kanwil Kemenag Prov. Jatim
Realisasi Program di Jatim di Atas Rata-rata Nasional urgensinya. Secara Penyerapan angumum, tujuan rakerpim garan DIPA Kanwil Keadalah untuk menyamenag Prov. Jatim tamakan persepsi dalam hun 2013 ternyata merangka meningkatkan lebihi angka realisasi komitmen untuk menprogram tingkat nasiosukseskan program nal. Hal ini terungkap Kemenag tahun 2014, saat rapat kerja pimpindan sekaligus juga unan yang diselenggaratuk mempersiapkan kan pada 10-12 April program tahun 2015 lalu di Malang. “Ratamendatang. rata penyerapan DIPA Dalam rakerpim tingkat nasional adayang mengususng lah 91,43 persen, setema “Memperkokoh dangkan realisasi proKebersamaan dalam gram kita mencapai Rangka Mewujudkan 93,30 persen. Tentu ini Aparatur yang Professangat membanggasional dan Amanah” kan kita semua,” tutur ini, juga dilakukan Drs. H. Mahfudh ShoDrs H Mahfudh Shodar saat membuka rakerpim evaluasi pelaksanaan dar, M.Ag saat memkinerja kegiatan dan buka acara tahunan Kanwil Kemenag Prov. Jatim, juga permasalahan anggaran tahun 2014. tersebut. Menurut Kepala Kanwil Kemenag sangat membanggakan. Ini terlihat dari Dari sinilah diharapkan akan terpetakan Prov. Jatim ini, angka tersebut grafik prestasi yang ditorehakn bidang permasalahn-permasalahan program, merupakan akumulasi penyerapan dari maupun pembimas dalam tiga tahun baik di tingkat Kanwil Kemenag Prov. masing-masing bidang yang ada, terakhir yang terus naik. Beragam piala Jatim maupun di Kankemenag di level kesekjenan dan Pembimas. Sebut saja telah diraih Jatim di ajang nasional; kabupaten maupun kota. “Harapannya untuk realisasi program di bidang semisal acara Pekan Olah Raga dan Seni adalah menghasilkan rekomendasi-rekoPendma menembus angka 90 persen, Pondok Pesantren tingkat Nasional mendasi baik untuk Kanwil Kemenag PAIS 90,47 persen, PHU 87,79 persen, (Pospenas) di Gorontalo sebagai Juara maupun untuk diteruskan ke Kemenag dan Bimas Islam mencapai 100 persen. Umum. Di ajang Komptisi Sain RI,” tutur mantan Kakankemenag KaSedangkan penyerapan anggaran di Madrasah (KSM) dan Ajang Kreasi Seni bupaten Malang ini. Rakerpim yang diselenggarakan di Bimas Kristen di angka 81,74 persen, dan Olahraga Madrasah (Aksioma) Bimas Katholik lebih dari 100 persen, level nasional di Malangpun Juara Hotel Aria Gajayana Malang ini, diikuti seluruh Kakankemenag se-Jatim, para Bimas Hindu 88,91 persen, Budha 79,80 Umum menjadi milik Jatim. Menurut mantan Kabid Mapenda Kabid, Pembimas dan Kasubbag di lingpersen dan kesekjenan 72,84 persen. “Rendahnya penyerapan di sekjen Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini, kungan Kanwil Kemenag Prov. Jatim. disebabkan adanya buffer yang tidak prestasi-prestani tersebut tentu saja ke Selain itu, tampak pula hadir Kepala Balai depan harus dipertahankan. Maka Diklat Keagamaan Surabaya di tengahterserap,” katanya menjelaskan. Dari sisi prestasi yang ditorehkan pelaksanaan rakerpim ini memiliki tengah para peserta Rakerpim. pri
Para anggota DWP (kiri) dan pejabat (kanan) di Lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Jatim saat menghadiri Rakerpim
MPA 332 / Mei 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MEI 2014 - KOPIAN.pmd 13
4/29/2014, 6:52 AM
13
Dari Agenda Rutin DWP Kanwil Kemenag Prov. Jatim
Teknik Menjadi MC: BCAE Formula
Agenda rutin Dharma Wanimemiliki suara yang enak didengar, ta Persatuan Kanwil Kemenag Prov. alamiah dan tak dibuat-buat. Jawa Timur, adalah menyelenggaraDisamping lancar berbicara, kan kegiatan setiap dua atau tiga lanjutnya, seorang MC hendaknya bulan sekali. Pertemuan rutin yang didukung pula dengan pengetahuan dihelat pada tanggal 22 April 2014 yang luas dan kaya perbendaharaan dan bertempat di aula Kanwil terkata. Rumusnya adalah BCAE Forsebut dihadiri oleh pengurus dan mula; yakni BRIEFf (ringkas, langanggota. sung ke inti atau straight to the Para istri pegawai dan pegawai point), CLEAR (jelas, langsung diwanita dengan seksama mengikuti mengerti, tidak membingungkan, kegiatan tersebut. Ketua Dharma pengucapan kata demi kata dilakuWanita yang baru, ibu Hj. Nurul kan dengan jelas), AUDIBEL (daIstiqomah Shodar, dalam sambutpat didengar dengan baik, powerannya berharap kepada seluruh full) dan EASE (lancar, mengalir). pengurus dan anggota agar ikut aktif Bgeitupun dengan kepribadidalam kegiatan dan program yang annya. Seorang MC harus luwes, ada. “Disamping itu, sebagai induk percaya diri, berjiwa besar, memiHj. Nurul Istiqomah Shodar saat membuka acarta dari DWP Kementerian Agama Proliki sense of humor, disiplin, memivinsi Jawa Timur agar dapat menjadi contoh Protokoler, menurutnya, adalah me- liki sikap yang benar, memahami etika, beryang baik bagi daerah,” harapnya. rupakan tata cara khususnya acara resmi se- penampilan bersih, wajar, sopan dan menaKegiatan kali ini diisi dengan pemberian perti acara kenegaraaan atau acara resmi rik, sehingga harus memahami performa dan materi oleh ibu Hj. Zulfatul Mufidah Ma- lainnya. Hal itu meliputi, yang pertama, gestur yang baik. “Oleh karenanya seorang ram. Wanita yang telah berpengalaman seba- adalah tata tempat; yakni tata urutan tempat MC harus memiliki kemampuan menyusun gai MC profesional ini, dengan penuh ikhlas bagi pejabat negara, pejabat pemerintah, dan acara sesuai dengan aturan protokoler, sedan semangat memberikan ilmu dan peng- tokoh masyarakat dalam acara kenegaraan hingga MC bisa memberi masukan pada alamannya kepada para hadirin. Dan tentu atau resmi. Yang kedua, tata upacara. Seperti penyelenggara acara,” ulasnya. “Jadi tidak saja pengetahuan baru itu tidak disia-siakan tata bendera, lagu kebangsaan, pakaian upa- sekedar menuruti keinginan penyelenggara untuk disimak oleh seluruh peserta yang cara dan sebagainya. Ketiga, adalah tata yang belum tentu tepat,” tambahnya. hadir. Sebab mulai dari pemahaman, tugas, penghormatan. Baik penghormatan kepada Disamping hal di atas, sambung Bu serta kewenangan seorang MC, semua di- seseorang, kepada bendera kebangsaan, lagu Zulfa, seorang MC dituntut pula untuk bisa kupasnya lebih dalam. kebangsaan dan seterusnya. “Regulasi me- berfikir dan bertindak cepat serta punya Dijelaskan Bu Zulfa, bahwa MC (Mas- ngenai protokoler sendiri telah ada, yaitu planing-planing cadangan jika terjadi trouble ter of Ceremony) adalah orang yang amat UU No.8 tahun 1987 dan yang diperbaharui yang tidak dikehendaki saat acara berlangbertanggung jawab atas kelancaran rangkaian dengan UU No.9 tahun 2010,” terangnya sung. suatu acara, dan bahkan bertanggungjawab memberikan landasan. Wakil Ketua DWP Kementerian Agaatas keberhasilannya suatu acara. Oleh kaLebih lanjut Bu Zulfa menjabarkan be- ma Ibu Hj. Khusnul Khotimah Musta’in rena itu, pengetahuan tentang MC sangat berapa syarat bagi seseorang untuk menjadi berharap, agar pengetahuan mengenai MC diperlukan mengingat kegiatan maupun MC. Diantaranya, seorang MC harus bersi- dan protokoler tersebut nantinya dapat diacara di kantor ataupun kegiatan/acara kema- kap sebgai penghubung yang mampu men- wujudkan dengan menjadwal petugas/pasyarakatan lainnya. “Tentu kegiatan tersebut jembatani antara keinginan hadirin dan nitia oleh Bidang, Tata Usaha, maupun Pemada protokolernya yang juga melibatkan kepentingan panitia/penyelenggara. Dan bimas dalam setiap kegiatan rutin pertemuan seorang MC,” paparnya. tentu saja, selain itu seorang MC haruslah DWP. Anni
para anggota DWP di lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Jatim saat mengikuti pelatihan MC yang diberikan oleh Hj. Zulfatul Mufidah Maram (kanan).
14
MPA 332 / Mei 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MEI 2014 - KOPIAN.pmd 14
4/29/2014, 6:52 AM
Guru PAI Menjawab Tantangan Abad 21 FKG, KKG, MGMP dan Pokjawas. “Padahal ada sekitar 30 ribu lebih guru PAI se-Jatim, tapi hanya sekitar 13 ribuan guru yang mengikuti Bimtek Kurikulum 2013,” terangnya. Bagi Supandi, pengurus organisasi PAI yang sudah terbentuk ibarat sekoci yang menjadi mitra Kementerian Agama untuk meningkatkan mutu pendidikan agama Islam. “Kurikulum 2013 adalah hak siswa. Anda semua sebagai wasilah, sebagai sarana, untuk Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag menyampaikan kepada anakBidang Pendidikan Agama Islam anak,” tukasnya. “Setelah dikukuhkan, Anda (PAIS) Kanwil Kementerian Agama Prov. bisa bergerak lebih cepat, dimana kurikulum Jawa Timur mengadakan Rapat Koordinasi 2013 ini bisa diterima oleh peserta didik,” dan Pemberdayaan Forum Komunikasi Gu- tandasnya. ru (FKG), Kelompok Kerja Guru (KKG), Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag selaMusyawarah Guru Mata Pelajaran ku Kepala Kanwil Kementerian Agama (MGMP) dan Kelompok Kerja Pengawas Prov. Jatim dalam sambutannya juga berha(Pokjawas) PAI se-Jatim, Rabu, (23/4), di rap, agar pengurus yang baru dikukuhkan ASRI Hall Hotel Utami Sidoarjo yang di- bisa segera berkiprah di masing-masing daeikuti 318 peserta. rah dan bisa mengkoordinasikan di tingkat Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh provinsi sehingga pendidikan agama nantiKepala Kanwil Kementerian Agama Prov. nya bisa menjadi lebih berkualitas. Pria Jatim Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag itu, kelahiran Tuban 30 Januari 1962 itupun mejuga diwarnai dengan pengukuhan dan nyitir sebuah Maqalah: “Laa islaama illaa pengambilan sumpah jabatan pengurus FKG bijama’atin, walaa jamaa’ata illaa biimaaPAI PAUD-TK, KKG PAI SD/SDLB, ratin, walaa imaarata illaa bithaa’atin (tidak MGMP PAI SMP/SMPLB, SMA/SMALB dikatakan Islam tanpa berjamaah, tidak dan SMK, serta pengurus Pokjawas PAI dikatakan berjamaah tanpa imam, tidak dikase-Jatim. “Dengan terbentuknya pengurus takan ada imam tanpa ketaatan kepadanya). organisasi PAI mulai tingkat PAUD hingga Oleh karena itu, tandas suami Nurul SMA/SMK dan juga Pokjawas, kami ber- Istiqomah ini, penting bagi jamaah di orgaharap segera tersusun AD/ART dan pro- nisasi untuk menaati pengurus yang sudah gram kerja,” terang Drs. H. Supandi, M.Pd. terpilih demi mengemban tugas sebagaimana Kepala Bidang Pendidikan Agama Is- yang telah diamanatkan. “Tidak saja dari lam (PAIS) Kanwil Kementerian Agama yang setuju, tapi juga bagi mereka yang tidak Prov. Jatim ini menjelaskan, pada tahun 2013 setuju. Sebab percuma kalau ada pemimpin Bidang PAIS Jatim mengalami kesulitan tapi malah dihujat,” tegasnya. “Jangan sammengakses informasi yang berkaitan dengan pai himpunan yang besar itu nanti akan terimplementasi Kurikulum 2013. Hal ini coreng, hancur, akibat akidah islamiyahnya dikarenakan belum terbentuknya pengurus yang sudah tergerogoti dimakan rayap dari
luar yang sangat besar,” tambahnya. Daniel Mohammad Rosyid, Ph.D yang hadir sebagai narasumber juga memaparkan, betapa berat tantangan guru PAI di abad 21. “Jika guru tidak berubah, maka akan menghadapi masalah besar,” tukas Penasihat Dewan Pendidikan Jatim ini. Fakta bahwa begitu banyak masjid dan antrian panjang jamaah haji, nyatanya tak berbanding lurus dengan peningkatan akhlak di masyarakat. “Sedikit sekali akhlakul karimah,” tukasnya penuh prihatin. “Sekarang ini sudah banyak rumah, tapi sedikit sekali keluarga,” tambahnya serius. Saat ini, terangnya, pendidikan agama semakin kehilangan relevansi. Dirinyapun prihatin melihat gambaran Ujian Nasional yang dilaksanakan dengan ragam kecurangan. “Apakah kita bangga melihat anak didik kita berbuat tidak jujur,” tukasnya dengan suara meninggi. “Internet telah mengubah semua permainan. Cara berpikir, pola kerja dan sikap diubah oleh internet. Tembok sekolahan kita telah dilubangi oleh internet,” tandasnya. Diapun menjelaskan, rumah dan sekolah kini telah berubah fungsinya. Karena itu, menurutnya, kita tidak boleh mengambil pendidikan model Barat. “Ciri model Barat, adalah kehancuran rumah tangga. Jika kita mengikuti mereka, maka kita akan berakhir di tempat yang sama,” tegas pria yang lama tinggal di Inggris ini. Menjadi narasumber kedua, Ilung S. Enha pun menawarkan konsep pendidikan Islam berbasis elkiulogi (LQ). Penulis buku Laduni Quotient; Model Kecerdasan Masa Depan itupun menjelaskan konsep pendidikan Islam yang tidak lagi berpusat di otak. “Dalam al-Qur’an dijelaskan lahum quluubun ya’qiluuna biha. Jadi, di hatilah pusat kecerdasan akal bersemayam, bukan di otak seperti yang dipuja Barat,” tukas penulis buku LQ; Eleven Pillars of Intelligence ini. “Selain IQ, EQ dan SQ, sudah waktunya kita belajar menggunakan Dzauq, Shadr, Fuad, Bashirah dan Lubb,” tambahnya. Ded
Susana Rapat Koordinasi dan Pemberdayaan serta pelantikan Forum Komunikasi Guru (FKG), Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) PAI se-Jatim
MPA 332 / Mei 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MEI 2014 - KOPIAN.pmd 15
4/29/2014, 6:52 AM
15
Rakorev PD Pontren Kanwil Kemenag Prov. Jatim
Koordinasi yang Sempurna Menghasilkan Perencaaan Sempurna
Pada tanggal 2-4 tantangan pekerjaan ke April lalu, Bidang Pendidepan. Paling tidak kita dikan Diniyah dan Pondok harus mempertahankan. Pesantren menggelar RaMemang tidak mudah, tapi pat Koordinasi dan Evadengan kebersamaan saya luasi. Acara yang dihelat yakin pasti kita bisa,” di Hotel Agro Kusuma Batukas Drs. H. Husnul Matu ini, dihadiri seluruh ram, MHI antusias. Kepala Seksi PD Pontren Menurut Kabid PD Kankemenag se-Jatim. RaPontren Kanwil Kemenag korev tersebut dibuka Prov. Jatim ini, semangat langsung oleh Drs. H. kebersamaan tersebut haMahfudh Shodar, M.Ag rus menjadi komitmen berselaku Kepala Kanwil Kesama. Sebab tanpa kebermenag Prov. Jawa Timur. samaan, tentu visi misi dan Dalam sambutannya, cita-cota organisasi tak Kakanwil menyampaikan Drs. H. Mahfudh Shodar MAg saat memberikan pengarahan akan tercapai. “Dengan kedalam Rakorev PD Pontren apresiasinya terhadap pebersaman, mari kita tunApalagi, lanjut Mantan Kabid Ma- jukkan bahwa semua program Kemenag laksanaan acara tahunan tersebut. Sebab sudah seharusnya program ta- penda Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini, di Jatim terlaksana dengan baik,” ajakhun 2014 yang telah berjalan dievaluasi tahun 2014 merupakan tahun terakhir nya kepada para kasi PD Pontren sedan dikritisi sambil mempersiapkan pro- pelaksnanaan Rencana Pembangunan Jatim yang memenuhi ruang pembukaan gram tahun 2015. “Maka sangat pas Jangka Menengah (RPJM) pemerintah Rakorev. sekali ada rapat koordinasi dan evaluasi kedua yang telah dimulai sejak 2009 siSelain untuk mengevaluasi proyang digelar Bidang PD Pontren ini,” lam. “Semoga dengan perencanaan gram, dalam Rakorev kali ini juga digelar ucapya saat seremonial pembukaan yang matang, langkah kita ke depan acara pamit sambut Kabid Pontren lama betul-betul terarah dalam rangka mene- dan baru. Tampak hadir di tengah para Rakorev. Baginya, mengevaluasi program ruskan RPJM yang ketiga,” katanya peserta rakorev, Drs. H. Mohammad Hamerupakan sebuah kebutuhan dalam penuh harap. sin, M.Ag beserta istri. Tidak itu saja, Selain itu, Kakanwil Kemenag Kakankemenag Kota Batu juga turut rangka menyesuaikan dengan kebutuhan ke depan. Oleh sebab itu, diperlukan Prov. Jatim juga merasa bangga dengan hadir sebagai tuan rumah pelaksaan Rakecermatan dalam menghitung prioritas torehan prestasi yang telah dicapai Bi- korev kali ini. “Rakorev ini kita manfaatprogram. “Dengan koordinsai yang dang PD Pontren selama beberapa kan pula sebagai ajang untuk mempersempurna, maka pasti akan dihasilkan tahun terakhir. Seperti Juara Umum Pos- erat tali silaturahim. Sebab tanpa silatuperencaaan yang sempurna pula,” ujar penas di Gorontalo, Juara Umum MQK, rahim, tujuan yang kita kehendaki tidak suami Nurul Istiqamah ini kepada para serta Juara Umum Pramuka Santri Nu- akan tercapai,” pungkas Kabin PD santara di Batam. “Ini merupakan Pontren ini memberikan alasan. pri peserta rakorev.
Suasana pembukaan Rakorev PD Pontren yang dihadiri oleh para Kepala Seksi PD Pontren se-Jatim 16
MPA 332 / Mei 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MEI 2014 - KOPIAN.pmd 16
4/29/2014, 6:53 AM
Rosydul Kiblat
Momentum Verifikasi dan Pengecekan Ulang Arah Kiblat Oleh Syaikhul Hadi, S.Ag, M.Fil.I*) Sangatlah penting meluruskan arah kiblat dalam pelaksanaan ibadah shalat. Sebab menghadap kiblat adalah salah satu syarat sahnya shalat. Baik shalat fardhu maupun shalat-shalat sunat yang lain. Menghadap ke arah kiblat juga diwajibkan bagi jenazah yang hendak dikuburkan – sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW. Para Ulama sepakat bahwa bagi orang-orang yang melihat Ka’bah wajib baginya menghadap dengan penuh yakin (ainul Ka’bah). Sedangkan bagi mereka yang tidak bisa melihat Ka’bah, maka para ulama berbeda pendapat. Selain Syafi’iyah berpendapat cukup dengan menghadap arah ka’bah (jihatul Ka’bah), sehingga arah kiblat di sini bersifat Dzan.
Sementara Syafi’iyah berpendapat, bahwa bagi yang jauh dari Mekkah tetap diwajibkan untuk ainul Ka’bah; yakni wajib menghadap Ka’bah sebagaimana yang diwajibkan pada orang-orang yang melihat langsung Ka’bah. Ada satu metode termudah dan dapat digunakan oleh semua orang – bahkan yang awam sekalipun; yakni roshdul kiblat. Roshdul kiblat ada dua macam. Pertama, roshdul kiblat harian; yaitu posisi matahari berada pada satu garis lurus antara ka’bah, matahari dan daerah kita. Waktu rashdul kiblat harian tidak pasti, artinya setiap hari ada waktu-waktu posisi ka’bah, matahari dan daerah kita berada pada garis lurus. Kedua, roshdul kiblat tahunan; yaitu posisi matahari berada tepat di atas ka’bah. Semua bayangan benda tegak lurus yang ada akan menunjukkan arah ka’bah. Roshdul kiblat tahunan ini terjadi dua kali setahun, yaitu tanggal 27 Mei (Kabisat)/28 Mei (Basithoh) jam 16.18 WIB dan 15 Juli (Kabisat)/16 Juli (Basithoh) jam 16.27 WIB. Kedua momentum/hari tersebut disebut sebagai hari kiblat nasional dan
bahkan internasional. Pada tahun 2014 ini roshdul Kiblat terjadi pada tanggal 28 Mei 2014 jam 16.17 WIB (12.17 waktu Makkah) dan 16 Juli 2014 jam 16.26 WIB (12.26 Waktu Makkah). Pada saat itu semua bayangan benda tegak lurus di atas bumi akan menghadap kiblat (ka’bah). Saat itulah arah matahari yang kita lihat adalah arah kiblat yang tepat. Untuk mempermudah pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan sebatang tongkat yang didirikan secara tegak di tempat yang mendapat sinar matahari. Saat peristiwa ‘Istiwa Utama’ (kulminasi) terjadi, maka bayangan tongkat adalah arah kiblat yang benar. Matahari saat ‘Istiwa Utama’ di atas Ka’bah. Cara Pengukurannya: pertama, tentukan masjid/mushalla/rumah/tempat lain yang akan diluruskan arah kiblatnya. Kedua, siapkan tongkat lurus atau benang berbandul sepanjang 1-2 m serta arloji yang sudah dikalibrasi dengan TVRI, radio atau telpon “103”. Ketiga, cari lokasi yang datar di dalam/sekitar masjid/musholla/rumah/tempat lain yang masih mendapatkan penyinaran matahari antara jam 16.00–16.30 WIB. Keempat, pasang tongkat secara tegak lurus dengan bantuan pelurus berupa benang berbandul atau gantung bandul di lokasi tersebut beberapa menit sebelum peristiwa ‘Istiwa A’dham’ terjadi. Kelima, tunggu sampai saat ‘Istiwa A’dham’ terjadi; yaitu 28 Mei pukul 16:17 WIB atau 16 Juli 16:26 WIB. Amatilah bayangan tongkat saat itu dan berilah tanda dengan menggunakan spidol atau benang kasur yang dipakukan atau alat lain yang dapat membuat garis lurus. Garis itu adalah arah kiblat yang benar. Keenam, gunakan benang dan sambungkan pada tegel lantai atau teknik lain yang dapat meluruskan arah kiblat ini ke dalam masjid. Intinya, yang hendak kita ukur sebenarnya adalah garis shaff yang posisinya tegak lurus (90°) terhadap arah kiblat. Maka setelah garis arah kiblat kita dapatkan untuk membuat garis shaff dapat dilakukan dengan mengukur arah sikunya dengan bantuan benda-benda yang memiliki sudut siku. Misalnya lembaran triplek atau kertas karton tebal. Jadi pada hari Rabu sore tanggal 28 Mei 2014 jam 16.17 WIB dan 16 Juli 2014 jam 16.26 WIB, semua bayangan benda tegak lurus di atas bumi akan menghadap kiblat (ka’bah). Dengan begitu waktu tersebut sangat baik untuk mengecek ulang dan menentukan arah kiblat bagi umat Islam. Namun ini sangat tergantung dari sinar matahari, karena jika mendung metode tersebut tidak dapat digunakan. Mari kita luruskan arah kiblat kita demi kesempurnaan ibadah shalat kita! *) Kasi Produk Halal, Binsyar dan Sistem Informasi Urais.
MPA 332 / Mei 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MEI 2014 - KOPIAN.pmd 17
4/29/2014, 6:53 AM
17
Go Internasional dengan Memperbanyak Kerjasama Global Ingin menjalin kerjasama dengan sekolah di luar negeri? Belajarlah kepada MAN Mojokerto. Sebab baru-baru ini, mandrasah yang beralamat di Jl. RA. Basuni No. 306 Sooko Mojokerto ini berhasil menggaet dua sekolah asal negeri jiran; Science School Batu Pahat Johor dan SMA Tengku Muhammad Faris Petra Kelantan. “Sekolah ini merupakan dua dari sembilan sekolah terbaik di Malaysia,” tutur Drs. H. Bagus Setiaji, M.Pd bangga. Menurut Kepala MAN Mojokerto ini, kerjasama dengan dua sekolah Malaysia itu tertuang dalam tajuk Overseas Partnership Program (program kemitraan luar negeri). Diantara program yang telah disepakati adalah berupa pertukaran pelajar, pertukaran guru, serta pameran antarbudaya. Harapannya, para siswa dan guru madrasah yang memiliki motto the real exelent school ini memiliki pengalaman dan wawasan level internasional. Dan akhirnya berdampak pada peningkatan kualias pendidikan. Semangat untuk memberikan pengalaman bagi siswa mupun guru tentu saja bukan tanpa alasan. Sebab visi pendidikan abad ke-21 yang dicanangkan oleh UNESCO, adalah learning to be together. Artinya dunia pendidikan harus memperbanyak kolaborasi, persahabatan dan kerjasama tidak hanya dengan lembaga pendidikan di dalam negeri tapi juga di luar negeri. Dengan memperbanyak kerjasama global, tentu manfaatnya kualitas pendidikan bisa memenuhi standar
Drs. H. Bagus Setiaji, M.Pd internasional dan lebih kompetitif. “Karena itu, target kami saat ini adalah membuka jaringan seluas-luasnya di tingkat Asia dan Eropa atau Asia and Europe Networking,” tukas lelaki kelahiran Gresik 28 Februari 1967 ini mematok target. Sebagai langkah awal, sebanyak 15 siswa MAN Sooko Mojokerto didampingi tiga guru bertandang ke Malaysia selama sepekan pada pertengahan Januari lalu. Selain menikmati pembelajarn di negeri jiran, mereka juga menyuguhkan culture perform (peragaan budaya). Diantanya adalah menari, sinden, silat, membaca puisi dan festival makanan tradisional. Sedangkan dalam bidang sains
menampilkan online project. Hasil yang tampak pasca kunjungan tersebut, pola belajar siswa dan pola pengajaran guru berubah drastis. Para siswa maupun guru mampu membawa atmosfer pendidikan Malaysia di dalam pembelajaran di madrasah. “Perubahan sikap dan semangat belajar siswa sangat kentara. Mereka semakin aktif di kelas dan sangat saintis. Alhamdulillah.. perubahan inipun sedikit demi sedikit menyebar pada siswa lainnya,” tutur ayah tiga anak ini sumringah. Pada bulan Oktober mendatang, sebanyak 30 siswa dan lima guru dari SMA Tengku Muhammad Faris Petra Kelantan melakukan kunjungan balasan selama seminggu di MAN Mojokerto. Disusul kemudian para siswa dan guru Science School Batu Pahat Johor pada bulan Januari-Pebruari tahun depan. “Pihak Islamic College of Thailand juga akan melakukan pertukaran pelajarnya dengan pelajar kami,” ungkap suami Endang Kusrini ini sambil mengulum senyum. Keberhasilan MAN Mojokerto menjalin kerjasama dengan sekolah di luar negeri ini menunjukkan, bahwa kepercayaan kepada madrasah sangat tinggi. Apalagi kerjasama ini termasuk baru pertama kali dirintis oleh MAN seIndonesia. Pelan tapi pasti madrasah ini makin dekat untuk go internasional. “Dengan kepercayaan ini, ke depan akan kita perpanjang durasi kalaborasi dan kita perbanyak lagi,” pungkasnya optimistis. Suprianto
Kepala MAN Mojokerto saat mempresentasikan profil Para siswa MAN Mojoketo sedang belajar bersama di SMA madrasah di hadapan jajaran petinggi Sekolah Menengah Tengku Muhammad Faris Petra Kelantan Batu Pahat Johor Malaysia 18
MPA 332 / Mei 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MEI 2014 - KOPIAN.pmd 18
4/29/2014, 6:54 AM
“SAYA BUKANLAH ORANG TERBAIK”
Keesokan harinya, selepas dilakukannya sumpah kesetiaan kepada Abu Bakar Al-Shiddiq sebagai khalifah di Bangsal Bani Sa’idah, kaum Muslimin di Madinah yang sedang berduka atas kewafatan Rasulullah Saw, sedang berkumpul di Masjid Nabawi. Mereka sedang mengikuti berita dari Rumah ‘A’isyah (yang berada di samping masjid), isteri tercinta beliau.Saat itu, jenazah beliau belum dimakamkan dan tengah dikelilingi para kerabat dari pihak keluarga. Abu Bakar dan Umar bin AlKhaththab juga telah hadir di masjid itu. Umar, yang merasa bersalah atas peristiwa pada hari sebelumnya yang ketika itu, dia menyatakan kepada kaum Muslimin bahwa Nabi Muhammad Saw tidak wafat, tampil berbicara (yang bermaksud mengklarifikasi atas kesalahan pernyataannya): “Kepada saudara-saudara, kemarin saya sudah mengucapkan kata-kata yang tidak terdapat dalam Kitab Allah Swt, juga bukan suatu pesan yang diberikan Rasul Saw kepada saya. Tapi saat itu, saya berpendapat beliau yang akan mengurus kita sebagai orang terakhir yang tinggal bersama kita. Namun, Allah Swt telah meninggalkan Al-Quran buat kita, yang juga menjadi panutan Rasul-Nya.Kalau kita berpegang pada Kitab itu, Allah Swt menuntun kita yang juga telah menuntun Rasul Saw. Kini, Allah Swt telah menyatukan persoalan kita ditangan sahabat beliau yang terbaik diantara kita, salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua. Karena itu, marilah kita ikrarkan dia!”. Kemudian sesudah itu, orang-orang menyata-
kan sumpah kesetiaan mereka kepada Abu Bakar Al-Shiddiq sebagai Sumpah Kesetiaan Umum, sehabis Sumpah Kesetiaan di Bangsal Bani Sa’idah sebelumnya. Selanjutnya Abu Bakar (mertua Rasulullah Saw) itupun berdiri, mengucapkan puji-syukur kepada Allah Swt, dan berpidato: “Kemudian, saudara-saudara; Saya sudah diangkat sebagai penguasa atas kalian, dan saya bukanlah orang yang terbaik di antara kalian.Kalau saya berlaku baik, bantulah saya.Kebenaran adalah suatu kepercayaan dan dusta adalah pengkhianatan. Orang yang lemah dikalangan kalian adalah kuat di mata saya, sesudah haknya nanti saya berikan kepadanya, inya-Allah. Dan orang yang kuat buat saya adalah lemah sesudah haknya saya ambil, insya-Allah. Apabila ada golongan yang meninggalkan perjuangan di jalan Allah, maka Allah akan melimpahkan kehinaan kepada mereka. Manakala kejahatan sudah meluas pada suatu golongan, maka Allah akan menebarkan bencana pada mereka. Taatilah saya, selama saya taat kepada (perintah) Allah dan Rasul-Nya. Tetapi apabila saya melanggar (perintah) Allah dan RasulNya, maka gugurlah kesetiaan -kesetiaan kalian kepada saya. Laksanakanlah shalat kalian, Allah Swt akan merahmati kalian !”. Ternyata, dalam perjalanan kekhalifaan-nya Abu Bakar konsisten terhadap komitmen yang dinayatakan dalam pidatonya. Pidato Pengukuhan Abu Bakar di atas, mengandung ‘ibrah yang bisa dijadikan pesan moral bagi penguasa dan calon penguasa dimana saja posisinya, seperti : Dia dipilih bukan meminta, bukan mencari apalagi berambisi memburu jabatan. Berani menegakkan kebenaran, karena hal itu di-
satu sisi akan menghindarkan seseorang dari terkontaminasi mentalkepribadiannya, sedang disisi lain dapat memperkokoh kepercayaan atau amanah yang diembannya. Berjanji menjauhi segala dusta-kebohongan, karena hal itu akan berujung kepada berbagai bentuk pengkhianatan. Sanggup berlaku adil terhadap semua pihak dan golongan, dengan kewajiban memberikan pengayoman dan perlindungan kepada pihak yang lemah dan benar. Berani menolak tekanan dari manapun datangnya, termasuk dari pihak yang kuat yang bermaksud mendikte dan menggiring untuk kepentingan pihak dan kelompoknya, bukan untuk kepentingan umum.Tidak takut dan tidak lari dari perjuangan di jalan Allah Swt, lebih-lebih untuk menegakkan yang hak dan menumpas yang bathil. Termasuk berani menumpas segala bentuk kejahatan karena hal itu akan dapat mengundang bala-bencana. Tidak alergi terhadap segala macam kritikan, apalagi bila kritikan itu bersifat membangun, karena jabatan memang bukan untuk pencitraan. Lebih-lebih memang tidak boleh merasa paling pandai dan paling baik. Karena menurut kudratnya kelebihan seseorang selalu bersanding dengan kekurangannya. Dukungan dan partisipasi umat, dibutuhkan untuk dan agar kepemimpinan berjalan dengan baik dalam kebaikan. Bersedia lengser dengan sukarela dari kedudukannya bila dipandang kebijakan dan tindakannya telah menyimpang dari syariat yang telah ditetapkan Allah Swt dan diteladankan oleh Rasul-Nya. Mampu menegakkan dan memelihara shalatnya bahkan sanggup untuk tidak pernah meninggalkan amalan shalatnya. Karena shalat itu disamping media mi’raj dengan Ilahnya sekaligus juga sebagai tameng dalam mencegah fakhsa’ wal munkar dalam segala kebijakan dan tindakannya. Barangkali, bila saja setiap penguasa atau calon penguasa mau merenungi dan mempedomani makna pidato pengukuhan Khalifah Abu Bakar ini, insya-Allah kondisi bangsa ini akan jauh lebih baik lagi. Wallaahu A’laam. (diolah dari pesan indah dari makkah dan madinah ahmad rofi’ usmani bandung mizania 2008). Ahar MPA 332 / Mei 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - MEI 2014 - KOPIAN.pmd 19
4/29/2014, 6:58 AM
19
Sholat
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. (QS. An-Nisaa’ [4]: 103).
Al
-Qur’an dan Tafsirnya Departemen Agama RI, Jilid 2, halaman 247 menyebutkan: Shalat adalah suatu kewajiban bagi orang mukmin, dan mereka wajib memelihara waktunya yang sudah ditetapkan. Paling kurang lima kali sehari semalam umat Islam melakukan shalat agar dia selalu ingat kepada Allah, sehingga meniadakan kemungkinan terjerumus ke dalam kejahatan dan kesesatan. Bagi orang yang ingin lebih mendekatkan diri kepada Allah, waktu lima kali itu dipandang sedikit. Maka dia menambah lagi dengan shalatshalat sunah pada waktu-waktu yang telah ditentukan dalam agama. Shalat adalah tiang agama, ‘imad al-din. Ia merupakan pegangan yang meyakinkan. Penghulu dari amal peribadatan. Shalat, harus dilakukan
20
MPA 332 / Mei 2014
dengan khusyuk. Fikiran hanya tertuju kepada Allah, Tuhan Yang Maha Besar dan Maha Suci. Karena itu, Rasulullah Saw melarang shalat seseorang yang menahan berbuang air kecil atau besar. Juga melarang shalatnya seseorang yang memakai sepatu but (khuf) yang sangat sempit. Sebab semua itu sangat mengganggu kekhusyukan shalat. Juga, dilarang shalatnya orang yang sedang menahan lapar. Dengan pengertian, lapar itu dapat disamakan dengan orang yang mempunyai keperluan sangat penting. Jadi, yang lapar hendaknya makan (dulu). “Apabila hidangan malam telah datang (disediakan) dan shalat dibunyikan iqamatnya, maka mulailah dengan makan malam dulu.” (HR. Bukhari Muslim). Juga yang berkeperluan
hendaklah menyelesaikan dulu – keperluannya. Hal ini tidak ada maksud menunda-menunda shalat, namun, semata-mata mendambakan kekhusyukan di saat melakukan shalat. Dengan demikian, sudah tidak ada sesuatu yang difikirkan –selain shalat. Al-Hasan berkata: “Semua shalat yang didalamnya hati tidak dihadirkan, yakni hatinya lalai dan lengah, maka hal yang demikian itu adalah lebih cepat untuk mendatangkan siksaan”. Dimakruhkan pula kalau seseorang itu meniup-niup tanah diwaktu bersujud. Begitu pula meratakan batubatu kecil (tempat sujud) dengan tangannya. Makruh pula, menyandarkan badan di dinding diwaktu berdiri saat shalat. Sebagaian Ulama’ Salaf berkata: “Ada empat perkara yang kalau
dilakukan waktu shalat –maka termasuk kelengahan. Yaitu, menoleh-noleh, mengusap-usap muka, meratakan batubatu kecil (tempat sujud), dan shalat dijalanan yang di depannya menjadi lalu lintas orang lain”. (Bimbingan Untuk Mencapai Tingkat Mukmin, dari Ihya’ Ulumuddin, 1975). Semua orang Islam sepakat bahwa orang yang menentang kewajiban shalat –atau meragukannya, ia bukan termasuk orang Islam –sekalipun ia mengucapkan syahadat. Karena, shalat termasuk salah satu rukun Islam. Kewajiban menegakkan shalat berdasarkan ketetapan agama, dan tidak mempunyai tempat untuk dianalisa serta ijtihad dalam masalah ini, dan tidak pula taqlid. Para ulama madzhab berbeda pendapat tentang hukum orang yang meninggalkan shalat karena malas dan meremehkan. Sedang ia meyakini bahwa (hukum menegakkan) shalat itu wajib. Imam Syafi’i, Imam Maliki, dan Imam Hambali berpendapat: (ia) harus dibunuh. Imam Hanafi berpendapat lain, ia harus ditahan selama-lamanya. Atau sampai ia (mau) shalat. Imamiyah berpendapat lain: setiap orang yang meninggalkan (perintah yang) wajib, seperti shalat, zakat, membayar khumus, haji, dan puasa, maka bagi hakim (pemerintah) yang melihatnya harus mendidiknya kalau ia patuh (mau mengikutinya). Bila tidak, harus mendidiknya lagi. Bila tidak lagi, sang hakim (pemerintah) harus mendidiknya lagi, dan bila pada keempat kalinya tetap tidak mau mengikuti, maka ia harus dibunuh. (Kasyful Ghita’, Karya Al-Syekh Al-Kabir, halaman 79, cetakan tahun 1317 H). Serimgan-ringannya, hal ini sesuai dengan firman Allah Swt: “Hai orangorang yang beriman, janganlah hartahartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi”. (QS. Al Munafiquun [63]: 9) Soal Ka’bah. Semua ulama madzhab sepakat bahwa Ka’bah itu adalah Kiblat bagi orang yang dekat dan dapat melihatnya. Tetapi mereka berbeda pendapat tentang Kiblat bagi orang yang jauh dan tidak dapat melihatnya. Imam Hanafi, Imam Hambali, Imam Maliki, dan sebagian kelompk dari Imamiyah berpedapat: Kiblat orang yang jauh adalah “syathrah”, arah di mana letaknya Ka’bah berada. Bukan Ka’bah itu sendiri (karena Ka’bah tidak kelihatan). Imam Syafi’i dan sebagian dari kelompok Imamiyah berpendapat: Wajib menghadap Ka’bah itu sendiri,
baik bagi orang yang dekat maupun bagi orang yang jauh. Kalau dapat mengetahui arah Ka’bah itu sendiri secara pasti (tepat), maka ia harus menghadapinya ke arah tersebut. Tetapi bila tidak, maka cukup dengan perkiraan saja. Yang jelas bahwa orang yang jauh pasti tidak dapat membuktikan kebenaran pendapat itu dengan tepat, karena ia merupakan perintah mustahil untuk dilakukannya selama bentuk bumi ini bulat. Maka dari itu, Kiblat bagi orang yang jauh harus menghadap ke arahnya, bukan kepada Ka’bah itu sendiri. Hal ini berdasarkan Firman Allah : “...Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya...” (QS. Al Baqarah [2]: 144) Orang yang tidak mengetahui Kiblat, maka ia wajib menyelidiki, berusaha dan berijtihad sampai mengetahuinya, atau memperkirakan bahwa Kiblat berada di satu arah tertentu. Tetapi, bila tetap tidak bisa mengetahuinya dan juga tidak dapat memperkirakan, maka menurut empat madzhab dan sekelompok dari Imamiyah, ia shalat (menghadap) kemana saja yang disukainya dan sah shalatnya. Ia tidak wajib mengulanginya lagi, (ini) menurut Imam Syafi’i. (Fiqih Lima Mazhab, Muhammad Jawad Mughniyah, hal 77, Terbitan 2008) Menurut Al Ghazali, keistimewaan kehidupan shalat itu amat banyak sekali, tetapi dapat disimpulkan dalam enam buah kalimat. Yaitu: kehadiran hati, mengerti artinya, memaha agungkan, ketakutan, pengharapan dan merasa malu.
Perincinya sebagai berikut:
Pertama: Kehadirn hati. Hati itu dikosongkan dari segala sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan amalan yang sedang dikerjakan. Jangan pula hati itu mengatakan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan perbuatan tadi. Jadi, ilmu itu haruslah dengan perbuatan dan hati, disertakan bersama keduanya. Fikiran jangan sampai berputar pada yang selain keduanya itu. Kedua: Mempunyai pengertian yang mantap tentang apa makna yang menjadi ucapannya tadi. Ini sesuatu hal yang harus ada dibalik kehadiran hati. Yakni mengandungnya hati atas ilmu dengan pengertian lafazhnya. Ketiga: Memaha agungkan. Adalah, dibalik kehadiran hati dan pengertian maknanya (di dalam shalat, terasa memaha agungkan Allah Swt). Ini adalah sebagai tambahan atas keduanya itu. Keempat: Ketakutan. Ini adalah melebihi lagi dari memaha agungkan. Sebab mengandung pengertian takut atau taqwa yang bersumber memaha
agungkan serta memaha sucikan. Kelima: Pengharapan. Yakni berhati tamak pada pahala yang akan dikaruniakan oleh Allah ta’ala, dan disamping itu sebagai imbangannya ialah takut sekali dari siksaan-Nya. Sehingga, tidak akan herlengah-lengah untuk melaksanakan sesuatu yang telah diperintahkan. Keenam: Malu. Hal ini ditimbulkan karena masih ada rasa bahwa dirinya kurang sempurna untuk mengerjakan segala perintah Allah Ta’ala. Merasa bahwa masih ada dosa-dosa dalam dirinya. (Bimbingan Untuk Mencapai Tingkat Mu’min, 1975) Apabila shalat seseorang sudah memenuhi enam kriteria tersebut, pantaslah ia mendapat berbagai fadlilah. Salah satu diantaranya ialah, mendapat pengampunan atas dosa-dosanya dari Allah Swt. Hal ini sesuai dengan Sabda Rasulullah Saw yang artinya kurang lebih: “Nabi Saw keluar dimusim dingin, sedang daun pohon banyak yang rontok. Maka ia mengambil dua dahan, sedang daunnya rontok. Lalu beliau bersabda: Seorang Muslim jika shalat dengan ikhlas karena Allah, maka rontok dosadosanya sebagaimana rontok daun dari pohon ini”. (HR. Ahmad) Dalam kitab Azzawajir susunan Ahmad bin Hajar al-Haitami dijelaskan: Tersebut dalam hadits, Siapa yang menjaga shalat lima waktu, maka Allah akan memulyakannya dengan lima macam. Yaitu: 1. Dihindarkan kesempitan dunia. 2. Dihindarkan siksa kubur. 3. Diberi kitab amalnya dengan tangan kanan. 4. Jalan diatas shirat bagaikan kilat. 5. Masuk surga tanpa hisab. Sebaliknya, siapa meremehkan shalat, akan dihukum Allah dengan lima belas siksaan. Lima di dunia, tiga ketika mati, tiga di dalam kubur, dan tiga ketika keluar dari kubur. Dari lima belas siksaan itu – untuk sementara mari dicermati lima (siksaan) yang di dunia. Yaitu: 1. Dicabut berkat umurnya. 2. Dihapus tanda orang salih dari mukanya. 3. Tiap amal yang dikerjakan tidak diberi pahala oleh Allah. 4. Doanya tidak dinaikkan ke langit. 5. Tidak dapat bagian dari doa orang-orang shalih. (Irsyad al-Ibad Ila Sabil al-Rasyad, H. Salim Bahreisy, Jilid I, hal.70). Bulan Rajab tahun ini, akan lebih bermakna bagi setiap Muslim -karena berusaha meningkatkan kuwalitas shalatnya di tengah gegap gempitanya dalam urusan dunia. Sebaliknya, merugi bagi mereka yang melalaikannya. Dan ini, sebuah penyesalan yang tak tertebus oleh apapun –ketika sampai di alam baqa’nanti. Wallahu a’lam bi al-Shawab. (AS)
MPA 332 / Mei 2014
21
Ketika Perampok Dapat Hidayah Oleh: Bani Imam Sofwan al-Selopuro*)
S
aya ingin mengajak pembaca untuk sejenak melanglangbuana ke negeri Paman Sam Amerika Serikat. Di daratan liberal itu -ada keajaiban diluar dugaan manusia yang sibuk dengan urusan perutnya. Seorang perampok, mendadak memperoleh hidayah Allah –justeru disaat dia sedang beraksi merampok. Ini kisah nyata –yang terjadi di negeri liberal pada tahun 2009 yang lalu. Kisah selengkapnya –berikut ini. Seorang pemilik toko yang sedang menjaga tokonya masuk dalam tajuk utama pemberitaan di berbagai media masa cetak dan elektronik, termasuk CNN, sebuah televisi popular di AS -setelah pertemuannya yang tidak terduga dengan seorang perampok yang
22
MPA 332 / Mei 2014
bersenjatakan pemukul Baseball masuk ke tokonya. Uniknya, dalam kejadian tersebut sang perampok kemudian akhirnya menjadi seorang muslim di tangan si pemilik toko tersebut! Kisah ini terjadi pada bulan Mei 2009. Muhammad Sohail, 47 (sang pemilik toko), kala itu tengah bersiapsiap untuk menutup tokonya “Express Convenience” tepat pada tengah malam. Namun tiba-tiba – “terlihat dalam kamera CCTV/pengawas” – ada seorang pria yang datang menghampirinya dengan membawa tongkat pemukul Baseball dan meminta Muhammad Sohail untuk menyerahkan sejumlah uang. Tidak mau tunduk kepada penjahat tersebut, Sohail langsung meraih senapan Shotgun yang diletakkan di
bawah laci kasir tokonya. Merasa kalah dalam hal senjata, pria bertopeng tersebut langsung kehilangan nyali; seketika itu juga dia menjatuhkan tongkat pemukulnya ke tanah dan berlutut memohon ampun sambil menangis. Perampok tersebut mengatakan bahwa dia terpaksa merampok untuk memenuhi kebutuhan keluarganya yang tengah kelaparan. “Tolong jangan panggil polisi, jangan tembak saya. Saya tidak punya uang, saya tidak punya makanan di rumah saya”, tutur Sohail menirukan kata-kata perampok tersebut. “Dia menangis tersedu-sedu seperti seorang bayi kecil”, tambah Sohail. Tidak seperti kebanyakan warga
kulit putih Amerika Serikat lainnya yang langsung memanggil polisi jika berada dalam situasi seperti itu. Sang pemilik toko justru membuka dompetnya lalu mengulurkan uang tunai sebanyak $40 berikut sebungkus roti; namun dengan satu syarat, pria tersebut harus berhenti sama sekali dan tidak pernah merampok lagi! Seraya memberikan uang Sohail berkata, “Pulanglah, kembalilah kepada keluargamu!” Terlihat saat menerima uang $40 tersebut, sang perampok tampak sangat terkesima. Perampok itu tertegun atas uang yang ia terima. Kemudian secara tidak terduga ia mengatakan kepada Sohail bahwa dia ingin menjadi seorang Muslim seperti Sohail. Sohail dengan disertai rasa takjub kembali berkata, “Apakah kamu serius dengan ucapanmu itu?” Sang perampok dengan yakin menjawab, “Ya. Saya ingin menjadi Muslim sepertimu!” Kisah ini –membuktikan adanya kebenaran firman Allah Swt, bahwa hidayah itu datangnya hanya dari Allah. Seseorang tidak dapat memaksakan hidayah kepada siapapun yang dicintai, termasuk Rasulullah saw. Firman Allah Swt yang artinya: “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi. Tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya. Dan Allah lebih mengetahui orang-orang mau menerima petunjuk.” (QS. Al-Qashash [18]: 56) Proses taslimnya sang singa padang pasir, Umar bin Khatthab –tidak jauh berbeda dengan sang perampok ini. Justeru disaat Umar dalam aksi membasmi pengikut Rasulullah Saw –malah di saat itu dia takluk –lalu menyatakan diri masuk Islam. Di tangan adiknya sendiri –yang dia ancam (akan dibunuh) karena telah mengikuti ajaran Nabi Saw –justeru Umar taslim –setelah mendengar
bacaan Surat Toha dari bibir adiknya. Umar, kemudian membaca syahadat di hadapan Rasulullah saw. Kembali ke kisah perampok. Sohail menuturkan bahwa dirinya kemudian meminta perampok tersebut untuk ikut mengucapkan dua kalimat syahadat seperti yang dia ucapkan sembari mengangkat sebelah tangannya. Kemudian, keadaan tersebut diakhiri dengan berjabatan tangan sang perampok dan pemilik toko yang akan dirampoknya. Sohail berkata, “Tunggulah di sini sebentar, saya akan ke belakang -mencarikan sesuatu untuk Anda, mungkin terdapat susu di belakang yang juga bisa Anda bawa pulang.” Namun ketika Sohail kembali, sang perampok sudah hilang meninggalkan tokonya. Setelah beberapa bulan kemudian, sang perampok mengirim surat kepada Sohail, dan di dalam suratnya itu berisi uang 40 US Dollar; dengan maksud mengembalikan uang yang telah diberikan Sohail sewaktu dirampoknya dahulu. Surat itu diberi judul: “You Change My Life“. Maksudnya bahwa Sohail telah mengubah hidup sang perampok tersebut. Walau pada kenyataannya, Sohail tak pernah tahu dan mengenal siapa pria yang telah merampoknya itu. Ini di isi lengkap suratnya (dalam bahasa Inggris), dikutip apa adanya, karena ada beberapa ejaan dan grammar yang sepertinya salah ketik:
You Change My Life
First of All I would like to say That I am sorry At the time I had no money no food on my table No Job , and nothing for my family. I know that is was wrong, but I had know choice. I needed to feed My family. When You had That gun to my head i was 100% that i was going to die . That was the only reason why I ask you to be one a
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi. Tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya. Dan Allah lebih mengetahui orang-orang mau menerima petunjuk.” (QS. Al-Qashash [18]: 56)
musilim. Because you spared my life, I decieded to become a True muslim. Sense then my life has change. Now i have a new child And good joob Make a good money Staying out of trouble and taking care of my family you gave me forty dollars, and a loaf of bread. Here is fifty dollars Thank you for sparing my life Because of of that you change my life. Di akhir suratnya, sang mantan perampok itu mengakhiri ketikan suratnya dengan kalimat: “Your Muslim Brother“ (dari Saudara Semuslim Anda). Sang mantan perampok benarbenar telah menjadi Muslim. (CNN/ YouTube/Ibrahim2025A/hdn). Diolah dari dakwatuna.com, dan sumber lain. *) Praktisi Dakwah di Jawa Timur.
MPA 332 / Mei 2014
23
Mi’rajul Mu’min
(01)
(Napak Tilas M’raj Nabi) Al-Quran S.4 An-Nisa` 69-70
“Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orangorang yang mati syahid dan orangorang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baikny. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui”(s.4.An-Nisa`69-70).
Tema dan Sari Tilawah
1. Kita umat manusia setelah diangkatnya Muhammad Saw menjadi Rasul adalah umat Nabi Muhammad Saw, khususnya umat Islam. 2. Siapa saja yang tunduk taat kepada Allah dan Nabi Muhammad Saw mereka akan mendapat nikmat yang sangat ideal. 3. Yaitu akan menikmati anugerah Allah bersaama-sama menjadi pengikut yang terhormat para nabi, syuhada` dan ulama alim soleh. 4. Nikmat ini anugerah pilihan Allah yang Maha Mengetahui segalagalanya.
Masalah dan analisa jawaban
~ Masalah ke-1: Nikmat yang bagaimana telah dianugergahkan Allah kepada para nabi dimaksud dalam Qs4a69-70 di atas? Jawaban hipotetis: Tiap nabi memperoleh anugerah nikmat khusus dan nikmat yang sangat besar dianugerahkan Allah kepada Rasulullah Muhammad ialah pengalaman Isra` Mi’raj langsung menghadap Allah pada 27 Rajab 13 Bi’tsah. ~ Masalah ke-2: Apa dan dan bagaimana yang dimaksud dengan tunduk taat kepada Allah dan Rasul sepeninggal Rasulullah Muhammad Saw? Jawaban hipotetis: Tunduk taat kepada Allah dan Rasul setelah beliau wafat ialah tunduk taat kepada Al-Quran dan
24
MPA 332 / Mei 2014
Hadis dengan segala kaitannya. ~ Masalah ke-3: Bagaimana cara kita dapat memperoleh nikmat yang sangat ideal dalam Qs4a69-70 itu? Jawaban hipotetis: Untuk dapat memperoleh nikmat dalam Al-Quran s4a69-70 diatas ialah maksimalisasi sempurnanya pengamalan dan tunduk taat kepada Al-Quran Hadis yang sebenar-benarnya.
Pendalaman dan penelitian BAB SATU Isra` Mi’raj Nabi Saw
~ Masalah ke-1: Nikmat yang bagaimana telah dianugerahkan Allah kepada para nabi dimaksud dalam Qs4a69-70 di atas? Jawaban hipotetis: Tiap nabi memperoleh anugerah nikmat khusus dan nikmat yang sangat besar dianugerhkan Allah kepada Rasulullah Muhammad ialah pengalaman Isra` Mi’raj langsung menghadap Allah pada 27 Rajab 13 Bi’tsah.
@ Catatan ulama hadis
Bukhari hadis no.2968 mencatat bahwa Malik ibnu Sha’sha’ah, meriwayatkan kisah Isra` Mi’raj Nabi Saw. Maka ringkasnya ialah sebagai berikut: Nabi Saw. bercerita ”Sementara aku setengah sadar antara jaga dan tidur di Masjidil Haram dan seterusnya... 1) Datang malaikat kepada Nabi Saw. membawa baskom dari emas yang penuh hikmah dan iman; 2) Dada beliau dibelah dan perut dicuci isinya dengan air zamzam, diisi dengan hikmah dan iman; 3) Disiapkan seekor Buraq putih lebih kecil dari Bighal lebih tinggi dari keledai. 4) Buraq itu mengantar Nabi Saw. dari Masjidil Haram Makkah sampai Baitul Maqdis Yerussalem. 5) Shalat dua rakaat di Baitul Maqdis. 6) Jibril mengantarkan beliau naik ke langit 7) Di langit ke-II beliau bertemu dengan Nabi Isa dan N.Yahya: 8) Di langit ke-III beliau bertemu dengan N.Yusuf 9) Di langit ke-IV beliau bertemu dengan N.Idris
10) Di langit ke-V beliau bertemu dengan Nabi Harun. 11) Di langit ke-VI beliau bertemu dengan Nabi Musa 12) Semua nabi yang ditemui menyambut beliau dengan salam hormat. 13) Nabi Musa menyatakan sangat iri kepada beliau sebab umat Muhammad lebih afdhol dari umat sebelumnya. 14) Di langit ke-VII bertemu dengan Nabi Ibrahim 15) Naik lagi ke Baitul Ma’mur dimana setiap hari ada 70 000 malaikat datang dan pergi. 16) Kemudian beliau naik lagi ke Sidratul Muntaha. Di sinilah Nabi Saw. menerima perintah 50 shalat bagi umat belaiu, lalu turun bertemu dengan Nabi Musa olehnya diminta beliau memohon keringanan kewajiban shalat itu dari Allah. Setelah sekian kali naik-turun memohon kepada Allah dan diberi keringanan sedikit demi sedikit maka terakhir tinggal 5 shalat wajib atas umat Muhammad. Dalam perjalanan itu Nabi Saw. menyaksikan berbagai macam pengalaman dan adegan yang aneh bin ajaib yang mengandung ajaran Islam yang sangat luhur. (Semua ulama hadis meriwayatkan kisah Isra` Mi’raj Nabi Saw.) Dalam serangkaian Isra` Mi’raj ini Jibril mengajari cara shalat kepada Nabi Saw. dengan waktu-waktunya, sebelum Isra`-Mi’raj itu beliau shalat 2 rakaat pagi dan sore mengikuti cara shalat Nabi Ibrahim a.s. Bukhari hadis no.2968 mencatat bahwa Jibril melakukan operasi hati Rasulullah Saw dan mensucikannya dengan air Zam-zam; Maka Agus Musthofa memandangnya sebagai proses untuk memasukkan sistem energi dalam tubuh beliau, sehingga dapat melaksanakan Isra` Mi’raj dan melesat dengan kecepatan cahaya, sehingga perjalanan sejauh 1500 km itu dapat ditempuh hanya dalam waktu 0,005 detik. Perjalanan itu adalah sebuah perjalanan misterius yang sangat dahsyat yang mengandung pelajaran sains dan teknologi mutakhir, yang bermakna sebagai sebuah proses untuk
Pengasuh : Prof. Imam Muchlas, MA
mengenal dan mendekatkan diri kita kepada Allah, Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Demikian Agus Mustofa menulis dalam bukunya "Terpesona di Sidratul Muntaha".
BAB DUA Iman, Islam dan Ihsan
~ Apa dan dan bagaimana yang dimaksud dengan tunduk taat kepada Allah dan Rasul sepeninggal Rasulullah Muhammad Saw wafat? Jawaban hipotetis: Tunduk taat kepada Allah dan Rasul setelah beliau wafat ialah tunduk taat kepada Al-Quran dan Hadis yang sebenar-benarnya lengkap dengan segala yang terkait.
I. Asas agama Islam (Iman, Islam, Ihsan).
Asas agama Islam itu ada tiga, yaitu Iman, Islam dan Ihsan, sesuai dengan Firman Allah dan hadiis Nabi Muhammad Saw:
2:283. Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barang siapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan"(S 2 Al-Baqarah 285). “Dari Abu Hurairah berkata; bahwa Nabi Saw pada suatu hari muncul kepada para sahabat, lalu datang Malaikat Jibril 'Alaihis Salam yang kemudian bertanya: "Apakah iman itu?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Iman adalah kamu beriman kepada Allah, malaikatmalaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, Rasul-Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari berbangkit". (Jibril 'Alaihis salam) berkata: "Apakah Islam itu?" Jawab Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Islam adalah kamu menyembah Allah dan tidak menyekutukannya dengan suatu
apapun, kamu dirikan shalat, kamu tunaikan zakat yang diwajibkan, dan berpuasa di bulan Ramadlan". (Jibril 'Alaihis salam) berkata: "Apakah ihsan itu?" Nabi menjawab: "Kamu menyembah Allah seolah-olah melihatNya dan bila kamu tidak melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatmu”(HR Bukhari no.48 dan Muslim no.10). Para ulama sudah menganalisa tiga asas Agama Islam tersebut, yaitu: Iman, Islam dan Ihsan ini menjadi Rukun Iman yang 6, Rukun Islam yang 5 dan Al-Akhlaqul Karimah dengan rinci dan jeli sekali: a. Iman, dibagi ke dalam rukun iman yang 6, yaitu iman kepada Allah, Nabi-nabi, Malaikat, Kitab, Hari Akhir, Qadla’-Qadar, selanjutnya dibagi lagi sampai mendalam sangat rinci. b. Islam, dibagi ke dalam rukun Islam yang 5, Syahadat, Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji, Hukum Perdata, Hukum Pidana, Hukum Tata Negara, Hukum Peradilan, Hukum Antar Negara. seterusnya dibagi dengan sangat rinci. c. Ihsan, dibagi kepada akhlak, pengembangan ilmu dan tasawwuf. Akhlak dibagi kepada pembinaan pribadi, sikap sopan-santun antar sesama manusia, pengabdian kepada Allah. Ilmu dibagi kepada berbagai macam disiplin ilmu. Dalam bidang pengembangan ilmu, maka Afzalur Rahman dalam bukunya Quranics Science yang telah diterjemahkan oleh H.M. Arifin M. Ed. menyebut lengkap dengan semua ayat Al-Qur’an yang menjadi sumber dan jawaban Al-Qur’an terhadap berbagai macam disiplin-ilmu berikut : (1) Kosmologi;(2) Astronomi; (3) Fisika; (4) Matematika; (5) Sejarah; (6) Antropologi, (7) Geografi; (8) Sejarah alam; (9) Geologi; (10) Mineralogi; (11) Biologi; (12) Zoologi; (13) Ekonomi; (14) Pertanian; (15) Perkebunan; (16) Irigasi; (17) Botani; (18) Perdagangan; (19) Arkeologi; (20) Arsitektur; (21) Psikologi; (22) Pendidikan; (23) Hak Azazi Manusia; (24) Psikatri & Psiko Analisa; (25) Sosiologi; (26) Seksologi; (27) Fisiologi; (28) Kimia; (29) Kedokteran; (30) Hukum Kausalitas; (31) Filsafat Ilmu. Tasawwuf dibagi ke dalam ilmuilmu taqrrub kepada Allah, Maqam sampai masalah dari tingkat ‘Awam, Taubat, Zuhud, Shabar, Tawakkal, Ridho, Mahabbah, Ma’rifat, Fana`Baqa` sampai tingkat Ittihad dan yang terkait.
II. Iman dan amal soleh
Hampir semua lafal tentang “Iman” dalam Al-Quran selalu dikaitkan
dengan kata atau lafal “amal soleh” semua ini kembali dan merujuk kepada firman Allah dalam Al-Quran:
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (S.21 Al-Anbiya` 105-107). @Az-Zuhaili dalam tafsirnya (17h147) ketika membahas Qs21a105 tersebut di atas mencatat bahwa Allah sudah menurunkan Syari’at Islam dengan tauhid yang suci, keadilan yang hakiki, membela yang benar dan iman yang shahih, semua itu serba rahmat dan ihsan, menuju kepada peradaban yang benar, menentang kezaliman, melawan kekafiran, mencegah laku jijik-kotor, mungkar dan melanggar hukum Allah, memerangi kezaliman, kebodohan maupun keterbelakangan. Di dalam Al-Quran tercatat bahwa Nabi Ibrahim a.s. berhasil lulus ujian Allah dengan sempurna lalu beliau dianugerahi kedudukan yang terhormat oleh Allah. Dari nash Al-Quran S.21 Al-Anbiya‘ 107 dan berbagai macam nash, maka Abu Zahrah dalam kitabnya Ushulul Fiqh (1958:289) menyebutkan ada 3 target tujuan utama dari Syari’at Islam, yaitu: (1) Pembinaan jiwa agar supaya setiap pribadi dapat menjadi sumber kebajikan dan mengalirkan amal-soleh untuk orang lain, sama sekali tidak membuat masalah tidak membawa penderitaan atau kesengsaraan kepada sesama hidup. (2) Menegakkan dan membela keadilan yang merata bagi seluruh umat manusia di hadapan hukum; (3) Menyelenggarakan suatu kehidupan masyarakat yang penuh maslahah yang hakiki. Maslahah yang hakiki ialah suatu sistem kehidupan bermasyarakat yang serba terpenuhi jaminan hidupnya yang 5 macam, yaitu: (1) Terjaminnya kelangsungan syari’at Tuhan dengan suatu kehidupan yang berjiwa agama. (2) Terjaminnya hak (nyawa) untuk hidup setiap insan. (3) Terjaminnya hak pemilikan atas harta kekayaan. (4) Terjaminnya perkembangan akal yang sehat. (5) Terjaminnya hak berkeluarga dan berketurunan. Dengan demikian semua orang yang beriman itu tidak dapat cuci tangan melainkan wajib beramal soleh, amar ma’ruf nahi munkar terurai di atas ini. Bersambung
MPA 332 / Mei 2014
25
Drs. H. Husnul Maram, M.HI
Menerapkan Manajemen Terbuka Ibnu Malik
Drs. H. Husnul Maram, MHI, kini berkantor di Kanwil Kemenag Prov. Jatim. Sebab per tanggal 13 Januari 2014 lalu, dirinya dilantik sebagai Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren pada Kanwil Kemenag Prov. Jatim menggantikan Drs. H. Mohammad Hasin, MAg. Menjadi Kabid PD Pontren tentu memiliki tanggung jawab besar. Sebab dengan jabatannya yang baru ini, otomatis nasib 26 ribu madin, 38 ribu TPQ dan 6300 pesantren se-Jatim berada dipundaknya. “Tapi sebagai aparatur negara kita harus selalu siap dengan tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita,” tutur mantan Kakankemenag Lamongan ini mantap. “Mudahmudahan saya bisa menjalankan tugas dan amanah ini dengan baik dan benar,” tambahnya seraya memohon doa. Menyadari tanggung jawab yang besar tersebut, mantan Kasubbang TU Kankemenag Gresik inipun langsung tancap gas dengan membuat prioritasprioritas kerja. Salah satunya, adalah program penguatan kelembagaan ma26
din, TPQ dan pesantren. Sebab selama ini ada stigma yang menganggap lembaga-lembaga keagamaan manajemannya amburadul. Maka, lelaki murah senyum inipun bertekad menata kembali lembaga keagamaan yang ada untuk menepis anggapan publik yang tidak sepenuhnya benar itu. Salah satu penguatan yang akan dilakukan suami Hj. ZulfatuI Mufidah, S.Ag ini, adalah penguatan madin, TPQ dan pondok pesantren melalui progam EMIS (education management information system) – yang jauh hari telah diprogramkan oleh Dirjen Pendis Kemenag RI. “Dengan progam ini, lembaga yang kita punyai nanti betulbetul bisa kita baca kekuatan dan kelemahannya,” tuturnya optimis. Tak hanya sisi kelembagaan saja yang ditata, tapi juga dipetakan potensi masing-masing lembaga keagamaan yang ada. Sebab diakui atau tidak, sebenarnya madin, TPQ dan pondok sesungguhnya memiliki keunggulan dan kekhasan masing-masing. Misalkan saja ada pesantren yang memiliki ke-
unggulan di bidang hortikultura, agrobisnis, atau sistem pengajarannya. “Nah, dengan data secara detil dan rinci, nantinya program yang digulirkan bisa tepat sasaran sesuai kebutuhan masingmasing lembaga. Sebab kebutuhan masing-masing lembaga tentu saja berbeda-beda,” kilah mantan Kasi PK Pontren dan Kasi Mapenda Kankemenag Gresik ini. Tentu saja, program tersebut merupakan salah satu program yang menjadi prioritasnya selain program Dikterapan (Pendidikan Terpadu Anak Harapan) dan program Lifeskill bagi santri pondok pesantren. Lelaki yang memulai karir sebagai Calon Pegawai Pencatat Nikah (CPPN) di Sumenep tahun 1995 ini optimis jika program yang dicangkannya itu akan mulus. “Saya akan menerapkan manajeman Ibnu Malik,” ucapnya bersemangat. Pria berkumis ini memang sangat kagum dengan filosofi bait-bait ‘Alfiyah’ karangan Ibnu Malik, yang pernah dipelajarinya saat nyatri di PP Al-Ishlah Bungah – yang diasuh oleh KH. A. Maimun Adnan, PP Qomaruddin Bungah, PP. Ta’limul Qur’an Bungah dan pesantren sekitar Bungah. Terutama pada baik ke-11 yang berbunyi warfa’ bi dlommim wanshiban fathan, wajrur kasran kadzikr lillah ‘abdah yasur (bacalah rafa’ dengan dlommah, dan nashabkan menggunakan fathah, serta bacalah jar dengan harakat kasrah). Filosofi dari syair tersebut, yang pertama, adalah menciptakan kebersamaan dalam lingkungan kerja (warfa’ bi dlommim). Kedua, menerapkan manajemen yang professional dan transparan, sehinga bisa berdampak positif di lingkungan kerja (wanshiban fathan). Ketiga, sekuat tenaga menghindari perpecahan dalam lingkungan kerja (wajrur kasran). Dan yang terakhir adalah kadzikr lillah ‘abdah yasur, yang berarti bahwa kunci kebahagiaan dan kesuksesan adalah senantiasa mengingat Tuhan dalam segala aktivitas. Sedangkan untuk melejitkan prestasi institusi, dibutuhkan inovasi dan terobosan baru. Ini agar roda institusi tidak jumud dan stagnan. “Janganlah kita ini seperti ungkapan laisa mabni ‘ala as-sukun. Jadi kita harus terus menerus melakukan pembaruan-pembaruan, sepanjang sesuai dengan aturan dan regulasi yang ada,” pungkasnya. Pri
MPA 332 / Mei 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MEI 2014.pmd
26
4/29/2014, 7:02 AM
PP. Asy Syifa Jember
Membangun Desa Vokasi dan Taman Baca Masyarakat Bagi kebanyakan orang, limbah dianggap sebagai sesuatu yang tak berguna. Nasibnya pun seringkali berakhir di tempat sampah. Tapi di tangan orang-orang kreatif, seperti yang dilakukan oleh para santri PP. Asy Syifa Jember, limbah-limbah itu menjadi sangat bernilai guna dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Di pesantren ini, para santri tak cuma berkutat pada kajian kitab dan rangkaian ritual ibadah. Saban hari santri mengasah keterampilan dengan membuat beragam hasta karya. Bahan dasarnya cukup sederhana: limbah kayu dan pelepah pohon pisang. Karena limbah, harganyapun terbilang murah bahkan bisa didapatkan dengan gratis. ”Bahan baku untuk pelepah pisang sangat besar di sini.Dan itu bagi kebanyakan orang tidak ada nilainya,” terang Kiai Nisfu Laila. ”Tapi kalau masyarakat yang jemur, biasanya kami beli 7-8 ribu perkilonya,” terang pengasuh PP. Asy Syifa ini. Menurutnya, harga pelepah pisang juga tergantung dari teksturnya. Semakin baik dan kaya akan warna teksturnya, harga perkilonya bisa lebih mahal. Meski demikian, pelepah pisang yang digunakan haruslah dari pohon pisang yang masih hidup. ”Yang bisa dipakai hanyalah tiga lapis di luar,” ujar pria kelahiran Malang 1 Januari 1963 ini. Namun tak semua jenis pohon pisang baik digunakan sebagai bahan dasar pembuatan hasta karya. Di pesantren ini, para santri biasanya memakai pelepah dari pohon Pisang Gajih dan Pisang Emas karena memiliki tekstur warna yang lebih baik. Setelah melalui proses penjemuran selama empat sampai lima hari, pelepah itupun siap dipakai. “Tapi saat menjemur tidak boleh dibolak-balik,” terang anak pasangan Iskamil
dan Sriati ini. ”Musim kemarau, adalah saat dimana para santri bisa memproduksi secara besar-besaran karena bahan yang melimpah,” tambahnya. Dari bahan pelepah pisang itu, para santri bisa membuat beragam kerajinan mulai tempat tisu, wadah gelas air mineral, sandal, kap lampu, dompet, tas, tepak pensil, songkok, pigora foto, tempat HP dan kaligrafi. “Sebenarnya produk yang kita hasilkan juga tergantung pesanan. Selama kami bisa, kami akan layani,” terangnya. Menurutnya, selain bahan bakunya gampang didapat, keterampilan ini juga mudah dipelajari. Asal telaten dan tekun, lambat laun juga akan terampil membuat. “Yang sulit itu kan ide dan inovasinya,” seloroh suami Ratih Kusumadewi Suwanti ini sambil mengulum senyum. Pelepah pisang yang sudah dikeringkan, dipotong sesuai dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan. Lalu guntingan itu ditempel pada kertas karton yang sudah dibentuk dengan menggunakan perekat yang cukup kuat. Setelah didiamkan beberapa menit hingga pelepah pisang menempel kuat dan lem telah mengering sepenuhnya, para santri lalu mulai menambah hiasan pada produk yang dibuat.Baik dengan menggunakan biji-bijian kering, ataupun menggunakan hiasan dari tempurung kelapa untuk menambah kesan etnik dan menarik pada produk kerajinan yang dibuat. Setelah jadi, produk tersebut dilapisi dengan pelapis anti gores dan dilumuri dengan cairan melamin agar warnanya lebih mengkilat. Setelah itu baru dikeringkan. Produkpun siap dikemas dan dipasarkan. Sementara dari bahan baku limbah kayu, selain dijadikan ukiran kaligrafi indah, juga dipakai
Gedung PP Asy Syifa' unit Yatim Piatu, PAUD dan RABATA
Kiai Nisful Laila untuk bahan dasar pembuatan miniatur kapal, serta beragam souvenir cantik. “Setiap santri yang terlibat dalam pembuatan produk, akan digaji sesuai dengan bidang kerjanya masing-masing,” ujar ayah lima anak ini. Tak ingin produk kerajinan tangan para santri PP. Asy Syifa hanya dinikmati konsumen pasar di Jatim saja, pihak pesantren kini mulai menjajagi pasar Jogja dan Bali. Hasil karya santri inipun kerap dipamerkan dalam pameran produk Nusantara yang biasa digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun Kementerian Pariwisata. “Jika pada acara imtihan, lazimnya pesantren lain menggelar pentas seni dan lain sebagainya, kami menggelar pameran produk,” ujar alumni IKIP PGRI Jember Jurusan PKN itu tersenyum. Kepiawaian para santri dalam membuat kerajinan dari produk olahan daur ulang ditularkan pula kepada warga sekitar.Bahkan saat ada kebijakan moratorium TKI beberapa waktu lalu, santridari pesantren ini juga turut memberi pelatihan keterampilan ke-
Taman Bacaan Masyarakat MPA 332 / Mei 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MEI 2014.pmd
27
4/29/2014, 7:02 AM
27
pada 60 orang calon TKI yang tidak jadi berangkat. ”Selain membekali calon TKI dengan beragam keterampilan, sepulang pelatihan mereka diberi hadiah modal mesin jahit agar bisa membuka usaha di rumah dan mengembangkan keterampilan di kampung asalnya,” terangnya. ”Dalam hal pemberian modal usaha itu, kami bekerjasama dengan Dinas Sosial,” tambah alumni IKIP Malang Jurusan Keterampilan Teknik ini. Usaha PP. AsySyifa untuk turut memberdayakan ekonomi masyarakat, juga diwujudkan dengan membangun desa vokasi di Kecamatan Sumberjambe, yaitu di Desa Randuagung, Desa Gunungmalang dan Desa Cumedak. Satu desa vokasi lagi letaknya di Kecamatan Ledokombo, tepatnya di Desa Sukogidri. Program pemberdayaan masyarakat tersebut pada tahun 2008 diganjar oleh Kementerian Sosial sebagai Juara I Tingkat Nasional. Di bawah naungan Yayasan Islam Asy Syifa Jember, pesantren ini juga mengembangkan program Madrasah Diniyah, TPQ, Ngaji Sepuh, Istighotsah, Semaaan Al Qur’an, Muslimatan dan Madarasatul Lail. Di bidang sosial, telah didirikan Panti Sosial Asuhan Putra, Panti Yatim Piatu, Bazis, Senyum Dhuafa, juga Asuransi Kesehjateraan Sosial (Askesos). Semua warga miskin di Kec. Sumberjambe yang bekerja sebagai buruh tani, tukang becak dan lainnya, diasuransikan sepenuhnya. Sedangkan preminya, pemerintah yang bayar. Untuk hal tersebut, pihak pesantren bekerjasama dengan Dinas Sosial. Semua keuntungan asuransi diperuntukkan bagi anggota masyarakat yang diasuransikan. Di bidang kemanusiaan, pesantren ini juga telah menyediakan layanan perlindungan konsumen, siaga bencana alam, Supranatural Consultative Service (SCS), dan Bina Keluarga Sakinah (BKS). Berada di dataran tinggi yang berbatasan langsung dengan Gunung Raung di sebelah Timur, Kec. Sumberjambe merupakan daerah agraris yang memiliki potensi Sumber Daya Alam melimpah yang cukup prospektif bagi pengembangan perekonomian wilayah. ”Tapi sayangnya, SDM masyarakat masih
lemah. Mayoritas warga di sini hanya tamatan SD, bahkan banyak yang tidak sampai tamat,” ujarnya prihatin. Untuk meningkatkan SDM masyarakat Kec. Sumberjambe, PP. Asy Syifa merintis pendidikan Non Formal dengan menyediakan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat yang di dalamnya mengelola program Kesetaraan (Paket B/C), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak Kiai Nisful Laila saat mengawasi pembuatan (TK), serta Pendidikan Ketekaligrafi rampilan (Kaligrafi & Pelepah Pisang) dan beberapa usaha ekonomi pro- peda motor yang sudah dimodifikasi untuk duktif di bidang pertanian dan peternakan. tempat menata buku. “Untuk program ini, PP. Asy Syifa pun gencar melaksana- kami tidak meminjamkan, tapi untuk dibaca kan program gemar membaca di masyarakat di tempat,” terangnya. ”Selain buku, kami lewat program Keaksaraan Fungsional (KF) juga menyediakan e-book, e-kutub dan makdan Taman Bacaan Masyarakat (TBM). tabah syamilah, serta menggelar pemutaran Untuk mendukung program itu, pesantren film. Mereka juga dibekali modem untuk telah menyediakan 12 ribu eksemplar dengan akses internet,” tambahnya. 4 ribu judul buku, juga beragam majalah dan Sementara untuk program Silat Cerdik, buletin. “Barusan kami juga mendapat tam- para santri menyasar daerah terpencil dimana bahan 250 judul buku sebanyak 500 eksem- terdapat sekolahan yang minim buku bacaan plar sumbangan dari Perpustakaan Nasional. atau bahkan tidak punya perpustakaan. “Ini Buku-buku itu merupakan buku terjemahan semacam Bhakti Sosial. Kami biasanya kitab-kitab kuning,” ujarnya. meminjamkan buku secara gratis selama satu Untuk mengembangkan dan menguat- bulan dan akan mengambilnya kembali ketika kan TBM, pengurus selalu aktif mengajak kontrak peminjaman telah usai,” jelasnya. masyarakat agar mau bersedekah buku. PeKeberhasilan PP. Asy Syifa membangun ngurus juga menjalin hubungan kemitraan kemitraan dengan masyarakat dan pemerindengan lembaga pembina dan pendukung, tahan, serta lembaga pendukung, menjadikan Dinas Pendidikan Kabupaten, Perpusda, pesantren Asy Syifa mengalami perkembangPerpusnas, Dinsos, juga Perguruan Tinggi. an yang sangat pesat. Jika luas pesantren pada Ada tiga program yang dikembangkan di awal pendirian di tahun 1997 cuma 370 m2, TBM, yaitu Silat Bunga (Silaturrahim Buku kini sudah berkembang menjadi 4 Ha. Keluarga), Silat Pamer (Silaturrahmi PamerAset pesantren pun kini telah mencaan) dan Silat Pernik (Silaturrahim Perpusta- pai 8 Miliar. ”Saat ini kami sedang membakaan Cerdik). ngun Pondok Model De Wushul dengan konUntuk program Silat Bunga, para santri sep klinik. Jadi di dalamnya nanti ada Klinik akan mendatangi langsung ke rumah keluarga Syari’ah, Klinik Diniyah dan yang lain,” teyang berminat untuk meminjam buku. Seribu rangnya. “Filosofi Klinik itu, ke depan peuntuk satu buku. Pada program Silat Pamer, santren harus bisa menjawab tantangan zapengurus akan mengadakan pameran buku man dan memberikan solusi cerdas bagi perkeluar. Mereka dibagi menjadi dua tim de- masalahan yang dihadapi umat,” tandasnya. ngan menggunakan modal transportasi seDedy Kurniawan, Sri Ratna
Santri putri saat membuat karya dari pelepah pisang
28
Reporter MPA Kab. Jember Sri Ratna, bersama Nyai Ratih Kusumadewi Suwanti dan Nur Hasan
MPA 332 / Mei 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MEI 2014.pmd
28
4/29/2014, 7:02 AM
putri, MHQ golongan 1 juz putri, MHQ golongan 5 juz putra, MSQ (Da’iyah) khusus putri dan MKQ golongan dekorasi putra-putri. Adapun maksud dan tujuan diselenggarakannya kegiatan tersebut, yang pertama adalah un-
(Dari kiri) Drs H Mahfudz Shadar, Wisnu Buana Sakti, KH Abdushomad Buchori dan Gus IPul saati Pebukaan MTQ Korpri tingkat Jatim di Asrama Sukolilo Surabaya yang berlangsung 24-27 Maret 2014
harmonis dengan pengurus KORPRI Jawa Timur. “Sebab pengurus KORPRI Jawa Timur telah mempercayakan pelaksanaan MTQ KORPRI pada Kanwil Kemenag Jatim,” paparnya. Menurut alumnus S2 jurusan Pendidikan Pengajar Bahasa Arab ‘King Saud University’ Riyadh Saudi Arabia ini, acara tersebut kebilang sukses. Parameternya, disamping seluruh kabupaten/kota turut ber-
MTQ KORPRI Disiarkan Melalui Live Streaming Youtube
MTQ KORPRI Provinsi Jawa Timur tuk menanamkan dan membina kecintaan partisipasi mengirimkan pesertanya, pelakyang diselenggarakan pada tanggal 24-27 anggota KORPRI terhadap al-Qur’an. sanaannyapun juga berjalan lancar. Yang cukup menarik pada MTQ Maret 2014 berlangsung semarak. Acara Kedua, untuk membina dan meningkatkan yang dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa ikatan silaturrahim antar anggota KORPRI. KORPRI Jawa Timur kali ini, selain mengTimur, H. Saifullah Yusuf, di Aula Bir Ali Ketiga, meningkatkan dan mengembangkan gunakan penilaian berbasis IT dan langsung Asrama Haji Sukolilo Surabaya ini, diikuti pemahaman dan pengamalan nilai-nilai al- tampil di layar tempat lomba, juga dapat 280 peserta yang berasal dari anggota Qur’an yang berdasarkan pada kaidah ke- diakses melalui website. Sebab MTQ KORPRI unit SKPD Provinsi, unit instansi islaman dan berwawasan global-multikul- KORPRI Jawa Timur disiarkan langsung vertikal Provinsi Jatim dan anggota tural. Keempat, acara tersebut merupakan melalui live streaming youtube, sehingga bisa wahana kompetisi bagi anggota KORPRI diakses oleh seluruh masyarakat dunia KORPRI Kabupaten/Kota se Jatim. Pada perhelatan MTQ KORPRI dalam mengembangkan bakat dan minat di melalui internet. “Seluruh penampilan petersebut, keluar sebagai juara umum adalah bidang tilawah al-Qur’an dan seni lainnya. serta otomatis tersimpan di youtube, seKabupaten Lamongan. Menyusul di bawah Dan yang keenam, adalah untuk mendapat- hingga bisa ditonton oleh siapapun, dimaKabupaten Lamongan secara berurutan; kan kafilah yang terbaik mewakili provinsi napun dan kapanpun,” ungkapnya dengan bangga. Kota Surabaya, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur ke tingkat nasional. Selebihnya, tutur Ustadz Shirot – demiBagi Kanwil Kemenag Prov. Jatim Jombang, Banyuwangi, Kabupaten Madiun, Sidoarjo, Gresik, Lumajang dan Nganjuk. Sebagai juara umum Kabupaten Lamongan akan mewakili Jatim pada perlombaan MTQ KORPRI Nasional di Provinsi Aceh bulan September mendatang. Pada Musabaqah Tilawatil Qur’an atau lomba membaca, menghafal, menerangkan dan menulis al-Qur’an ini, menurut Nur Yasin Shirotol Mustaqim, MA, pesertanya hanya khusus bagi anggota KORPRI atau PNS. “Kalau pada MTQ Nasional pesertanya tidak harus PNS, tapi di MTQ KORPRI pesertanya harus pegawai Drs H Mahfudz Shodar memberikan ucapan selamat kepada Gus Ipul seusai membuka MTQ yang sudah ber-NIP,” ujar Korpri tingkat Jatim, dan Gus Ipul saat membuka MTQ Korpri tingkat Jatim di Asrama Sukolilo Sekretaris Dewan Hakim ini Surabaya 24 Maret 2014 (kanan). menjelaskan. Bedanya lagi, lanjut Kasi Pengemba- sendiri, tutur pria kelahiran Pamekasan 20 kian dia biasa dipanggil, diharapkan MTQ ngan Seni Budaya Islam, Musabaqah al- Juni 1977 ini, kegiatan MTQ KORPRI ter- KORPRI dapat diselenggerakan secara lebih Qur’an dan al-Hadits pada Bidang Penais- sebut sangatlah penting. Sebab kegiatan ini meriah lagi. Sebab akan sangat tampak syizawa Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini, ca- telah membantu program Kementerian arnya jika pembukaannya diadakan di sebang dan golongan yang dilombakan juga tak Agama dalam meningkatkan kualitas buah lapangan terbuka. “Semoga di MTQ sama. Pada MTQ KORPRI hanya ada 4 keagamaan. Dampak positif yang secara KORPRI berikutnya semakin sukses!” katacabang 6 golongan; MTQ golongan Tilawah langsung dirasakan Kemenag Jatim, adalah nya penuh harap. putra-putri, MTQ golongan Tartil putra- terjalinnya hubungan kerjasama yang sangat Feri Aria Santi
MPA 332 / Mei 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MEI 2014.pmd
29
4/29/2014, 7:05 AM
29
Pendidikan Vokasional Minat Entrepreneur Lulusan MA Sangat Tinggi Memasuki era perdagangan bebas komponen menyangkut soft skill. Sedi zaman global, persaingan bisnis di dangkan untuk kompetensi di bidang bidang produk, jasa, modal, maupun technological skills (keterampilan tektenaga kerja makin ketat. Agar dapat nologi) disebut hard skill. “Maka untuk berkiprah di dalamnya, tentu dibutuh- menghasilkan calon tenaga kerja yang kan SDM yang punya daya saing se- memiliki delapan kompetensi lulusan cara terbuka dengan negara lain, adaptif tersebut, dibutuhkan model pendidikan dan antisipatif terhadap segala peru- vokasi yang efektif dan efisien,” tandasnya. bahan dan kondisi baru. Kini UNAIR Surabaya telah memiOleh karenanya, tutur Prof. Dr. H. Achmad Syahrani, Apt, MS, dibutuh- liki sekolah vokasi. Menurut lelaki kekan SDM yang tidak hanya mampu lahiran Kalimantan Selatan 4 Januari belajar bagaimana belajar (learning hot 1954 ini, sekolah vokasi tersebut meruto learn), tapi juga memiliki beragam pakan penggabungan dari 18 program keterampilan, mudah dilatih ulang, serta studi diploma pada 15 fakultas yang ada mempunyai dasar-dasar kemampuan dalam satu unit pengelolaan. Prodi diluas, kuat dan mendasar untuk dapat ploma itu juga akan ditingkatkan menjadi Diploma-4 (setara S-1), magister berkembang di masa depan. Model pendidikan paling tepat terapan dan doktor terapan. “Saat ini untuk menyongsong hal tersebut, ujar ada tiga prodi yang sudah siap menjadi Wakil Rektor I Unair Surabaya ini, D-4 atau setara S-1, yaitu batra (pengoadalah pendidikan vokasional. Sebab batan tradisional), radiologi dan fisiopendidikan semodel itu berorientasi terapi,” jelas suami Judiana Wahyupada pembekalan kecakapan hidup. Ini ningtyas ini. “Kalau D-4 sudah ada, sekaligus sebagai modal awal untuk maka alih jenjang akan ditiadakan,” menghadapi dunia kerja di era globali- tambah ayah tiga anak ini menegaskan. Dengan demikian, UNAIR telah sasi. “Lembaga pendidikan vokasional akan memberi pembekalan kecakapan memiliki tiga bentuk pendidikan; yaitu hidup secara khusus, dimana muatan reguler, vokasi dan profesi. Untuk prodi kurikulumnya membentuk pembelajaran reguler, mahasiswa lebih ditekankan keterampilan fungsional dan kepribadi- pada pemahaman teori sebanyak 60 an profesional,” kata pemilik Sertifikat URGE Award for International Publication ini menjelaskan. Penerima penghargaan Satya Lencana Karya Satya 20 tahun dari Presiden Republik Indonesia Abdurrahman Wahid Tahun 2001 ini menerangkan, bahwa tujuan utama dalam pendidikan vokasi adalah membangun delapan kompetensi lulusan; yakni communication skills, critical and creative thinking, information/digital literacy, inquiry/reasoning skills, interpersonal skills, multicultural/multilingual literacy, problem solving dan technological skills. Dari kedelapan komProf. Dr. H. Achmad Syahrani, Apt, MS petensi tersebut, tujuh 30
persen dan 40 persennya untuk praktek. Sementara pada prodi vokasi justru sebaliknya; 60 persen praktek dan 40 persen teori. “Sedangkan untuk prodi profesi yang merupakan pendidikan pascasarjana, sifatnya akan 100 persen praktek,” papar Guru Besar Fakultas Farmasi ini. Mantan Director Executive IMHERE PROJECT Component B.2a dan B.2b – UNAIR (Program Kompetitif dari Bank Dunia untuk Percepatan UNAIR BHMN) ini menegaskan, dengan adanya sekolah vokasi maka UNAIR memiliki kontribusi untuk mencetak tenaga terampil dalam menghadapi kawasan bebas di tingkat ASEAN pada tahun 2015. Ke depan, ujar anak pasangan Azikin dan Siti Nurjannah ini, UNAIR sudah merencanakan pendirian Sekolah Vokasi UNAIR seluas 100 hektare di Banyuwangi. Rencananya akan dibangun empat prodi untuk 200 mahasiswa baru. “Tapi untuk sementara, perkuliahan akan diawali di Gedung SMA Negeri 1 Giri hingga pembangunan kampus UNAIR di Banyuwangi selesai,” ungkapnya. Tak hanya UNAIR saja. ITS Surabaya juga punya konsens pada program pendidikan vokasional. Pada tahun 2007 kampus ini memperoleh hibah dari DIKTI, yang difokuskan pada pembentukan atau memberikan peningkatan knowledge. Baik terhadap siswa, maupun SDM pelaksana dari Madrasah Aliyah. Dan yang pertama kali melakukan kerjasama dengan ITS, adalah MAN Pamekasan. Namun pada waktu itu, tutur DR. Dra. Ismaini Zaim, M.Si, sifatnya masih berupa kursus-kursus, pengetahuan IT, pengetahuan tentang bagaimana perlunya soft skill di dalam proses belajar mengajar. Tentu program ini sangatlah penting buat bekal setelah lulus SMA maupun
MPA 332 / Mei 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MEI 2014.pmd
30
4/29/2014, 7:06 AM
dari perguruan tinggi. “Tak hanya sekedar hard skill, tapi bagaimana kemampuan personaliti dan sebagainya,” tukas wanita asal Solo ini bersemangat. Apalagi progam ini sudah dianggap bagus oleh DIKTI. Untuk itulah, maka perlu dibentuk menjadi sebuah program yang punya mekanisme yang jelas. Dengan menjadi sebuah program yang terkemas secara apik, tanpa sengaja kemudian program membentuk satu pengetahuan yang setara dengan D1. “Jadi.. kami kemas secara rutin, dengan sistem yang bagus dan bisa dikembangkan, bisa dihargai, serta semua pihak bisa melaksanakan,” terangnya. Setelah berjalah dua-tiga tahun, lanjut Ketua Kerjasama ITS dengan MA/SMA di Prodistik (Program Pendidikan Setara Diploma 1 Bidang TIK) ini, program tersebut laiknya setara dengan Diploma 1. Lalu dilabeli nama Program Pendidikan Setara Diploma 1 Bidang TIK (Prodistik). Dalam aplikasinya di lapangan, program tersebut dilaksanakan selama 5 semester. Sebab setara dengan D1 itu membutuhkan 36 SKS. Karena diberikan kepada anak-anak yang sedang menempuh studi SMA, maka 36 SKS itu dibagi menjadi 5 semester. Dan pelaksanaannya dilakukan sepulang sekolah atau menjadi ekstrakurikuler. Pada awalnya, program tersebut memang seolah-olah menjadi sesuatu yang membebani siswa. Tapi di luar dugaan, program ini berjalan cukup bagus. Mereka merasa enjoy karena fasilitas-fasilitas di sekolah – lantaran bekerjasama dengan ITS – dituntut menjadi lebih baik. Misalnya, harus ada fasilitas wi-fi. Guru-guru yang menjadi instruktur, juga memberikan pengajaran yang sangat berbeda. Misalnya, kalau pelajaran di SMA terlalu banyak teori, tapi di program ini 80 persen praktek dan 20 persen teori. Syarat lainnya, satu komputer maksimum dipakai oleh dua orang. Idealnya, satu komputer untuk satu orang, Dengan begitu mereka akan lebih leluasa memanfaatkan dan mengaplikasikan apa yang
disampaikan. “Terutama apa yang ada di modul atau di buku-buku yang telah kami persiapkan,” paparnya memberikan alasan. Menurut Sekretaris LP2KHA (Lembaga Pengembangan Pendidikan Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni) ITS ini, setiap instruktur harus sudah mendapatkan TOT dari ITS. Termasuk nantinya dalam waktu tertentu melakukan up-grading. Sebab pengetahuan tentang IT selalu berkembang, sehingga setiap satu semester sekali dilaksanakan workshop up-grading untuk materimateri tertentu. “Instruktur di setiap madrasah rata-rata lebih dari 10. Nantinya bisa ditambah dengan asisten instruktur yang boleh dikembangkan sendiri oleh instruktur di sekolah masing-masing,” jelasnya. Melihat hasil dari program tersebut, banyak sekali Madrasah Aliyah yang mengajukan kerjasama dengan ITS. Kini sudah ada 19 madrasah dan akan menyusul 6 lagi. Saat ini pihak ITS lebih fokus kepada madrasah-madrasah yang berada di daerah pinggiran. Jadi lebih mengutamakan daerah-daerah seperti Bondowoso, Tulungagung, Blitar, Lamongan, atau Ngawi. “Makanya
DR. Dra. Ismaini Zaim, M.Si
di Surabaya tidak ada, karena kami anggap sudah maju,” tukasnya. Setelah melaksanakan program tersebut, lanjutnya, terbukti pihak madrasah tak susah-susah untuk cari siswa dan bahkan sudah banyak yang menolak siswa. Artinya ada imej masyarakat bahwa madrasah levelnya bukan di bawah lagi. Sebab lulusan mereka punya double sertificate; dapat ijazah dan sekaligus sertifikat. “Bahkan tak sedikit siswa yang tidak mengikuti wisuda dikarenakan mereka sudah bisa menggunakan sertifikat setara D1-nya untuk bekerja,” ungkapnya. “Nggak tahu.. ini sisi yang menyedihkan atau justru menggembirakan,” tambahnya sambil melepas tawa renyah. Yang diluar dugaan, sambung Ismaini, kemampuan atau minat entrepreneur lulusan Madrasah Aliyah menjadi sangat tinggi. Hal itu dibuktikan ketika tiap tahunnya dihelat Procomit (Prodistik Competition in IT). Tugas akhir para siswa tak kalah jika dibandingkan dengan D1 yang ada di ITS. Di Procomit yang sudah memasuki tahun ke-3 ini, diselenggarakan lomba pembuatan film pendek, kontes robot, media pembelajaran dan poster. Para juri profesional tidak menyangka, bahwa itu semua adalah hasil dari anak-anak yang masih sekolah menengah atas. “Mereka berpikir peserta lomba ini keluaran dari level sekolah minimal di vokasi D3 atau D1 yang sudah khusus,” ujarnya bangga. Melihat hasil yang sedemikian itu, dirinya berharap nantinya ada pintu yang dibukakan khusus untuk mereka yang sudah bergabung dengan program tersebut. Semisal adanya beasiswa dari Kanwil Kemenag Jatim. Entah dari 10 terbaik, 20 terbaik, atau 100 terbaik, mereka diberi beasiswa untuk bisa kuliah di ITS atau di perguruan tinggi lainnya. “Jadi, kalau selama ini beasiswa Kemenag lebih banyak untuk pesantren, ya.. tolonglah dilirik juga anak-anak yang telah mendapatkan pendidikan vokasional,” tukasnya dengan senyum dikulum. Laporan: Dedy Kurniawan, Muhammad Hisyam (Surabaya). MPA 332 / Mei 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MEI 2014.pmd
31
4/29/2014, 7:06 AM
31
UMM Terakreditasi A Kemampuan Mendanai Sendiri Proses Pendidikan
Badan Akreditasi Nasional Perguruan yang berasal dari pendapatan kampus. Tinggi (BAN-PT) telah merilis delapan Per“Untuk itulah, kerja sama dengan berbagai guruan Tinggi yang memperoleh peringkat pihak sangatlah dibutuhkan. Yang tak kalah A akreditasi institusi. Lima di antaranya pentingnya, adalah kerjasama dengan dunia adalah Perguruan Tinggi Negeri (Institut internasional,” paparnya. Teknologi Bandung, Institut Pertanian BoSejak tahun 2004, UMM telah mengor, Universitas Gadjah Mada, Universitas jalin program kerjasama dengan Uni Eropa Indonesia dan Universitas Hasanuddin). dalam program ERASMUS MUNDUS. Ini Sedangkan yang tiga adalah Perguruan adalah program pertukaran budaya dan Tinggi Swasta; Universitas Muhammadiyah pendidikan, baik untuk mahasiswa maupun Yogyakarta (UMY), Universitas Islam Indodosen dalam bentuk kursus maupun praktek nesia (UII) dan Universitas Muhammadiyah mengajar yang dibiayai Uni Eropa. Ini peluMalang (UMM). Seperti yang tertera dalam ang luar biasa untuk mengembangkan SDM, Surat Keputusan dari Kementerian Pendiuntuk kemudian ditransformasikan ke dalam dikan dan Kebudayaan Nomor 074/SK/ pengembangan pendidikan, keilmuan dan BAN-PT/Ak-IV/PT/II/2013 tanggal 21 kebudayaan. Selain itu ada pula program Februari 2013, UMM mendapat nilai akhir ACICIS, Peace Corp yakni sebuah forum 364 dengan peringkat A. kerjasama dengan relawan AS dengan pusat Dengan diraihnya akreditasi A, UMM pelatihannya di UMM. “Semua itu untuk masuk sebagai kampus swasta unggulan di menunjang keberhasilan program kerjasama Jawa Timur. Rektor UMM Dr. Muhadjir luar negeri,” kilahnya. Effendy, MAP merasa bersyukur dengan Yang lebih penting dari itu semua, kata akreditasi yang diraih kampusnya. “Kendati doktor jebolan UNAIR Surabaya ini, adalah Dr. Muhadjir Effendy, MAP bukan satu-satunya ukuran untuk melihat modal dasar berupa semangat ibadah yang kualitas kampus dengan akreditasi A, namun yakni kedokteran, akuntansi dan hukum. telah menjadi panggilan jiwa. Hal inilah yang ini bisa menjadi modal UMM untuk tetap Dalam mengelola sebuah Perguruan selalu dimotivasikan kepada seluruh dosen jadi kampus swasta pilihan,” tuturnya ber- Tinggi, lanjut alumnus S2 Administrasi Publik dan karyawan. Berungtungnya, di UMM sahaja. UGM Yogyakarta ini, ada beberapa sudah terbangun yang namanya institutional Dengan akreditasi A, berarti UMM persyaratan yang ‘harus’ dan ‘perlu’ menjadi culture, budaya coorporasi, serta bekerja yang beralamat di Jalan Raya Tlogomas ini prioritas. Yang harus, misalnya rasio antara dengan motivasi ibadah. tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Sebab jumlah mahasiswa dan dosen harus tercukupi UMM juga senantiasa mengedepanakreditasi A dapat menambah kepercayaan dengan baik dan sesuai persyaratan maupun kan semangat kemandirian, dengan mengmasyarakat luas terhadap kualitas pendi- kualifikasi. Sedangkan ‘perlu’, itu merupakan ambil ajarang Bung Karno yang terkenal dikan di UMM. Dengan begitu mereka tak penunjangnya atau menjadi item tambahan. dengan Trisakti. Pertama, kedaulatan ragu mengirimkan anak mereka menimba “Jangan justru terbalik yang harus malah institusi dengan selalu menjaga tradisi kokoh ilmu di kampus yang berdiri sejak 1964 ini. tidak terpenuhi, sedangkan yang perlu malah dalam keilmuan. Kedua, berdikari atau menMenurut pria kelahiran Madiun 29 Juli diprioritaskan,” tukasnya mengingatkan. jaga semangat kemandirian. Hal itu diwu1956 ini, ada delapan aspek penilaian yang Sebuah PT, kata Muhadjir, perlu judkan dengan kemampuan mendanai sendiri menjadi parameter BAN-PT dalam menilai kemandirian dalam berbagai sisi. Termasuk proses pendidikan dan tidak tergantung pada PT. Baik dari sisi program studi maupun pendanaan, agar tidak mudah terbawa pihak lain. Caranya dengan mengoptimalkan institusi. Secara garis besar aspek penilaian pragmatisme sesaat. Oleh karenanya, PT unit usaha yang dimiliki UMM: Hotel tersebut meliputi; tata kelola, kelulusan, harus mampu menggali sumber daya yang UMM Inn, Taman Rekreasi Sengkaling, kerjasama luar negeri, good governance, out- dimiliki; apakah biaya murni dari SPBU, RS Universitas, Gedung Budaya put antara rasio jumlah mahasiswa yang mahasiswa, pemerintah, atau pembiayaan UMM Dome dan sebagainya. Yang ketiga, masuk dan yang lulus. “Semakin adalah kepribadian yang kuat mendekati rasio input dan output (coorporate culture) dengan memmaka semakin baik sebuah PT,” bangun kebanggaan dan harga diri. terangnya. “Sedangkan tata kelola Untuk harapan UMM keyang dimaksud meliputi acountabidepan, pungkas lelaki yang pernah litas, transparansi, kepemimpinan mengikuti ‘Long Term Course’ di dan administrasi,” tambahnya. Amerika dan Kanada ini, pertama Meski demikian, tutur suami bisa mengepakkan sayap keberhaSuryan Widati, SE.Ak ini, bahwa silan. Kedua, istiqomah. Sebab akreditasi bukanlah tujuan utama. modal yang dimiliki UMM adalah Tapi ia adalah merupakan sasaran kepercayaan umat. Dengan demiantara. Dan itu sangat dibutuhkan kian, seluruh jajaran civitas akaUMM yang kini jumlah mahasisdemik tak akan sembarangan dawanya mencapai 30 ribu, jumlah lam menjalankan amanat tersebut. dosen 800 orang, 10 fakultas, 1 Sebab pada akhirnya, yang akan program direktorat pascasarjana, menilai adalah masyarakat sendiri. Bersama Mendiknas dan Kopertais VII-BW 48 program studi termasuk profesi Syaifudin Ma’arif
32
MPA 332 / Mei 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MEI 2014.pmd
32
4/29/2014, 7:06 AM
9 Rekomendasi dari Konferensi Ulama Internasional Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’i- yang menyakini puritansi nas-nas agama beriman, bagimu atas dirimu sendiri, tidak yah, Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, dalam satu sisi, serta meyakini adanya ada yang membahayakan bagimu orang yang bekerja sama dengan International Confer- korelasi nas suci dengan keadaan waktu dan sesat, bila telah engkau beri petunjuk.” ence for Islamic Scholars (ICIS) menggelar tempat. Kemudian tugas bagi para ulama 5. Moderasi dalam berpolitik, yaitu konferensi ulama internasional pada Sabtu- dan umat Islam adalah memberikan pema- penguatan terhadap teori demokrasi dan hak Minggu, 29-30 Maret 2014. Konferensi haman arti nas suci tersebut pada tataran asasi manusia. Islam tidak hanya mengajartersebut mengambil tema: “Konsolidasi praksis, baik dalam masalah syariat, politik, kan demokrasi dan hak asasi manusia, tetapi Jaringan Ulama Internasional dalam Mene- budaya, kemasyarakatan maupun ekonomi. sebuah konsep yang universal, dengan mengguhkan Kembali Nlai-Nilai Islam Moderat”. Ajaran agama Islam termaktub dalam kum- hargai sikap demokrasi dengan konsep syuSelain dihadiri 200-an Ulama Indone- pulan teks suci yang tidak memberi arti dan ro, serta menempatkan kedudukan manusia sia, hadir pula sejumlah Ulama dari Timur tidak pula memberi kebaikan dan rahmat, dan hak-haknya pada tempat yang hakiki. Tengah antara lain: Prof. Dr. Syeikh Ali Ju- kecuali adanya orang yang menerjemahkan 6. Moderasi di dalam pendidikan dan ma’ah Muhammad (mantan grand mufti dan mengaplikasikannya, sehingga terwujud pengajaran, yaitu peningkatan pendidikan Mesir), Prof. Dr. Syekh Wahbah Az Zuhaili perwujudan nas suci menjadi realita yang bagi umat Islam dari semua disiplin ilmu. (Pakar Fiqih Syiria), Syekh Ahmad Badred- membawa rahmat. Dari sinilah Allah SWT Umat Islam sedang mendapat tantangan dadin Hassoun (grand mufti Suriah), Syekh berfirman: “Bukanlah kami mengutusmu lam bidang ilmu, teknologi dan informasi. Muhammad Rasyid Kabbani (mufti Liba- (Muhammad), melainkan sebagai rahmat Sebab realitanya, kaum terpelajar dan ternon), tokoh pemikir Islam dari Mesir Dr. bagi semesta alam.” Kita ketahui bersama didik dengan kualifikasi ilmu yang mewadahi Muhammad Imarah, Habib Ali bin Ab- bahwa aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah tidak sebanding dengan jumlah umat Islam. durrahman Al Jufri (ulama HaMaka kita harus menyiapkan dramaut), Syekh Muhammad kader yang kompeten sehingga Yisif (mufti Maroko), serta mampu berkompetisi. Syekh Abdul Karim Ad Dhi7. Moderasi dalam ekonobagh dan Syekh Hasani Lancene mi, yaitu menyajikan alternatif bin Muhammed. peningkatan kesejahteraan bagi Tujuan diselenggarakanumat Islam dengan sistem nya acara tersebut, adalah unekonomi yang sesuai syariah. tuk memperkuat jaringan Islam Agama Islam selalu mendorong moderat ke seluruh dunia. Depemeluknya untuk memperngan demikian citra Islam yang kuat ketahanan ekonomi untuk selama ini sarat dengan kekemenegakkan agama. Namun kerasan bisa pulih di mata dunia. nyataanya kebanyakan umat “Radikalisme yang muncul di Islam berada dalam kemiskinan negara-negara Islam telah meyang hanya sebagai penerima nyebabkan perpecahan dalam zakat dan bukan pemberi zatubuh umat Islam sendiri,” tankat. Sementara sistem perekodas KH. Hasyim Muzadi, Senomian dunia dikuasai oleh kretaris Jenderal International sistem kapitalis. Maka kewaConference for Islamic Scholjiban ulama dan cendikiawan Suasana Konferensi Ulama Internasional yang diselenggarakan Inter- Muslim untuk berperan aktif ars (ICIS). Conference for Islamic Scholars (ICIS) PP. Salafiyah Syafi’i- pada pengentasan kemiskinan Dari pertemuan Konferen- national yah, Sukorejo, Situbondo si Internasional Ulama dan Cendengan sistem ekonomi Islam. dekiawan Muslim ini, menghasilkan 9 butir adalah aqidah yang moderat dan mampu 8. Moderasi dalam tradisi dan budaya, pokok-pokok pikiran dan rekomendasi: sebagai perekat segenap umat Islam. yaitu menyebarkan pemikiran moderat dengan 1. Kita sepakat yang dimaksud mode3. Moderasi dalam upaya penerapan sikap toleran. Sekarang ini kebanyakan nilairasi di sini adalah suatu kebenaran di antara syariah, yaitu menjauhkan sikap kekerasan nilai tradisi dan budaya terpasung pada politik dua kebatilan, dan suatu kebaikan di antara dan berlebihan. Dari sinilah bisa dipahami, praktis yang dikendalikan hawa nafsu yang dua keburukan. Sikap moderasi dimaksud sesungguhnya Islam adalah agama damai dan mengakibatkan pada radikalisme dan liberalisme. untuk bisa dilakukan oleh setiap individu rahmat, jauh dari sifat radikalisme maupun Maka kewajiban bagi ulama dan cendikiawan dalam pemikiran, akhlak dan prilaku, serta liberalisme. Selalu berpegang pada prinsip: Muslim untuk memberikan pencerahan kepada segala tidakannya, guna melestarikan ke- menegakkan kebaikan dengan sikap baik, dan masyarakat mengenai pemikiran dan sikap baikan individu maupun kelompok masyara- melarang kemunkaran dengan tanpa kemun- moderat di dalam mempertahankan tradisi, kat dengan tanpa adanya radikalisme atau karan. budaya dan selekta dalam menghadapi liberalisme. Moderasi di sini juga diartikan 4. Moderasi dalam bertoleransi, yaitu transnasional. Indonesia telah berhasil memberi menyepakati segala nas dalil dan sendi-sendi memaklumi dan mentolerir adanya eksistensi pendidikan toleransi dengan pengajaran dan agama yang sudah qath’i (pasti), dan men- agama-agama lain dalam suatu negara. Sebab pembiasan di Pondok Pesantren. tolerir nas dalil yang debatable (mukhtalaf multi agama dalam kehidupan adalah sunna9. Rekomendasi ini ditujukan kepada fih). Dan memegang teguh pada metode tullah (keniscayaan). Kita meneladani sikap para ulama, cendikiawan dan para pejabat yang benar, adil serta rahmat untuk menjaga Rasullah SAW dalam Piagam Madinah, yaitu pemerintah untuk melaksanakan keputusan toleransi dengan tanpa ada tekanan maupun mengakui atas eksistensi multi agama dan ini dan menjaga jaringan antar ulama dan menekan pada kelompok lain dalam segala etnis seperti Ahlul Kitab sebagai kelompok cendikiawan Muslim dalam mengaplikasikan lini kehidupan. masyarakat. Kita akan bersikap sebagaimana poin-poin hasil konferensi tersebut. 2. Moderasi pemikiran, yaitu suatu ide firman Allah SWT: “Hai orang-orang yang Nur Kholis/berbagai sumber
MPA 332 / Mei 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MEI 2014.pmd
33
4/29/2014, 7:06 AM
33
Prof. Dr. H. Husein Aziz, M.Ag
Allah Memberi Lebih Dari yang Saya Pikirkan Menjadi seorang Guru Besar, bagi Prof. Dr. H. Husein Aziz, M.Ag, tak pernah terbesit di benaknya. Sempat mengenyam pendidikan di sekolah menengah saja, sudah sangat disyukurinya. Apalagi sampai melanjutkan ke jenjang kuliah. Sebab di desa kelahirannya, tak banyak yang sanggup merampungkan sekolah di SMP dan apalagi SMA. “Ratarata setetah lulus SD, kalau tidak mondok ya bekerja. Bahkan ada yang langsung menikah,” tutur Direktur Pasca Sarjana UIN Sunan Ampel ini seraya menerawang ke masa kanaknya. Pasalnya, sambung pria kelahiran Malang 3 Januari 1956 ini, saat itu akses desa Sumbermanjing Wetan ke lokasi yang punya lembaga SMP memang tak gampang. Bahkan untuk melanjutkan ke SMA, harus rela “bejibaku” ke daerah Turen yang berjarak 25 Km dari tempat tinggalnya. Itupun dengan kondisi transportasi yang sangat minim. “Bagi warga yang
34
menggantungkan hidup sebagai petani, menikmati sekolah lanjutan menjadi hal yang seakan tak mungkin dicicipinya,” ungkapnya. Beruntung dirinya dilahirkan dari keluarga yang sangat mencintai ilmu. Sehingga setamat SD dirinya diharuskan nyantri di Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan. Meski orangtuanya tak berpendidikan tinggi, tapi selalu mewajibkan anak-anaknya untuk menimbah ilmu di pesantren. “Ayah saya sangat mencintai ilmu dan Kiai,” pujinya pada sosok sang ayah. Anak kedua dari sembilan bersaudara inipun harus rela meninggalkan teman sepermainan di desanya. Kegemaran bermain bola di lapangan juga tinggal jadi kenangan. Kegiatan ‘manjing’, yakni menjadi pesuruh orang dengan imbalan upah, dengan segera ditanggalkannya. Pun pula dengan keluarga besarnya. Selama tiga tahun, dia mencurahkan waktu dan tenaga untuk belajar agama. Meski dunia ngaji jauh hari sudah ditapakinya saat sekolah Diniyah sepulang belajar di SD. Setamat nyantri di Sidogiri, dia hengkang ke PP. Raudlatul Ulum, Gondang Legi, Malang yang dilakoninya selama empat tahun. “Saya beruntung, meski tidak sekolah formal, tapi di pesantren menyediakan ujian persamaan,” ungkap istri Hj. Masruroh ini. Berbekal ijazah persamaan itulah, dirinya hijrah ke Surabaya untuk kuliah di Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel. Setelah merampungkan S1nya, pria berpenampilan kalem inipun mendapatkan beasiswa berdurasi 3 tahun dalam program Mu’adalah di Universitas Al-Azhar Mesir. Nasib seakan kembali berpihak, sehingga bisa mencicipi atmosfer belajar di universitas Islam tertua tersebut. Perjalanan hidup seseorang memang tak gampang ditebak maunya. Oleh karenanya, Prof. Husein – demikian dia karib disapa – dalam hidupnya tak suka berandai-andai. Termasuk dalam perjalanan studinya selama ini. “Lha wong saya ini orang nggunung. Lagian saya bukanlah turunan orang kuliahan,” ujar ayah tiga anak ini merendah. “Yang memotivasi saya
MPA 332 / Mei 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MEI 2014.pmd
34
4/29/2014, 7:06 AM
kuliah itu bukan karena mengejar ilmu, tapi saya ingin mencicipi hidup di kota. Kok kayaknya enak,” kisahnya sambil melepas tawa. Setelah menyelesaikan studinya di Kairo, keberuntungan kembali menghampirinya. Pria yang kerap berkopyah hitam ini memperoleh kesempatan untuk mengajar di Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel. Di tahun 1985, segera dikantonginya SK CPNS sebagai dosen di almamaternya. Di tahun yang sama, penulis buku ‘Ilmu Ma’ani’ dan ‘Ilmu Balagha’ ini mempersunting gadis pujaannya – dan kini dikaruniai tiga anak. Kesibukan mengajar dan mengasuh anak-anak,
ujarnya meyakinkan. Meski sibuk di kampus dan menjadi narasumber di berbagai forum seminar, ternyata tak melupakan tanggung jawabnya di keluarga. Saban ba’da Shubuh, dia mengajar ngaji secara langsung buah hatinya. Baik tentang bahasa Arab maupun kitab kuning. Bukannya tak percaya dengan lembaga pendidikan yang ada, melainkan dirinya ingin membekali pengetahuan agama buat mereka. Apalagi ketiga anaknya lebih condong pada bidang kedokteran dan teknik. “Seorang tukang tentu tidak mau rumahnya dibangun orang lain. Begitu juga saya,” tukasnya berfilsafat.
nyatanya tak menyurutkan minat belajarnya. Dirinya lantas mengambil program S2 Konsentrasi Pemikiran Islam di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pada tahun 2005 dia bahkan memperoleh gelar doktor dari kampus yang saa. “Semua saya jalani mengalir saja laksana air,” tukasnya singkat. “Jalani hidup dengan biasa-biasa saja. Tak perlu menargetkan yang macam-macam. Nanti bisa-bisa jadi pusing sendiri,” imbuhnya mengingatkan. Filosofi itulah yang mengantarkan Guru Besar Bidang Sastra Arab ini, dipercaya sebagai Direktur Program Pascasajana UIN Sunan Ampel pada awal tahun 2014 lalu – menggantikan Prof. Dr. HM. Ridlwan Nasir, MA. Tentu ini merupakan tantangan baginya untuk dapat melejitkan institusi yang dinahkodainya tersebut. “Meski tergolong masih muda, dengan memilki 50 Guru Besar, pascasarjana UIN Surabaya pasti bisa terbang jauh meninggalkan kompetitornya,”
Disamping itu, penulis buku ‘Bahasa Al-Qur’an Perspektif Filsafat Ilmu’ ini juga ingin menjalin komunikasi secara intensif dengan mereka. Yang pasti, ngaji bareng selepas Shubuh merupakan hiburan tersendiri baginya. “Saya merasa gembira karena bisa memberikan menu pendidikan umum melalui sekolah formal, serta memberi bekal ilmu agama kepada anak-anak saya,” ungkapnya bangga. Di usianya yang ke-58 ini, Husein Aziz mengaku sudah memperoleh anugerahNya melebihi dari yang dipikirkannya. “Terlalu besar karunia Allah SWT yang diberikan kepada saya. Maka yang saya kagumi dalam hidup ini hanya Allah,” ucap penulis buku ‘Kesehatan Jiwa Menurut al-Ghazali dan Sigmund Freud’ ini serius. “Kini saya cuma bisa berharap agar selalu diberiNya hidayah, agar bisa menjalani sisa hidup ini dengan sebaik-baiknya” pungkasnya. Suprianto, Dedy Kurniawan MPA 332 / Mei 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MEI 2014.pmd
35
4/29/2014, 7:06 AM
35
Menjadikan Madrasah Sebagai ‘Kiblat’ Pendidikan Nasional Oleh: Trianto *)
A. PENDAHULUAN Madrasah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal berbasis keagamaan memiliki tugas dan fungsi yang sama dengan lembaga pendidikan umum lainnya dalam mencetak kualitas kader bangsa menjadi generasi cerdas, inovatif, kreatif, berbudi pekerti luhur, tanggap, tanggon, trengginas dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana diamanatkan dalam GarisGaris Besar Haluan Negara. Undang-Udang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (sebut, UU Sisdiknas) telah melakukan terobosan baru dalam rangka menuju unifikasi pendidikan nasional secara menyuluruh. Platform ini diindikasikan dengan melakukan proses integrasi madrasah ke dalam sistem pendidikan nasional. Bab VI UU Sisdiknas tersebut secara nyata menyatakan, bahwa Madrasah dikukuhkan sebagai salah satu jalur, jenjang dan jenis pendidikan di Indonesia. Hal ini memberikan implikasi, bahwa tidak ada lagi dikotomi antara pendidikan yang berbasis keagamaan dengan pendidikan umum sebagaimana terjadi pada masa sebelum berlakunya UU Sisdiknas. Pasal 17 ayat (2) menyebutkan, pendidikan dasar terdiri atas Sekolah Dasar [SD] dan Madrasah Ibtidaiyah [MI] serta Sekolah Menengah Pertama [SMP] dan Madrasah Tsanawiyah [MTs]. Sedangkan Pasal 18 ayat (2) menyatakan, pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menegah Atas [SMA], Madrasah Aliyah [MA], Sekolah Menegnah Kejuruan [SMK] dan Madrasah Aliyah kejuruan [MAK]. Berdasarkan kerangka tersebut, maka madrasah pada dasarnya memiliki peluang yang sangat besar untuk bersaing dengan sekolah umum. Pemikiran tersebut tidaklah tanpa alasan. Sebagaimana sering dikemukakan oleh para 36
pengamat pendidikan Islam dan pejabat Kementerian Agama, bahwa di jaman sekarang masyarakat sangat antusias memasukkan anaknya ke sekolah unggulan yang mempunyai nilai plus agama. Madrasah dikenal sebagai lembaga pendidikan yang mengajarkan pendidikan agama dan umum. Dalam pandangan Husni Rahim (2004), hal ini merupakan nilai jual tersendiri bagi madrasah. Karena jikalau madrasah ingin dilirik oleh para orang tua, maka peningkatan kualitas pendidikan melalui manajemen peningkatan mutu mutlak dilakukan. B. URGENSI MENJADIKAN MADRASAH SEBAGAI ‘KIBLAT’ PENDIDIKAN NASIONAL Madrasah sebagai salah satu lembaga pendidikan keagamaan yang memiliki keunggulan dalam membangun komitmen keagamaan jelas memiliki prospek yang sangat baik. Aspek kemandirian yang selama ini dimiliki oleh Madrasah merupakan modal utama dalam memijakkan tekad untuk memperbaiki kualitas dunia kependidikan di Indonesia. Terbukti dengan minimnya dukungan dana dari pemerintah dan kuatnya kepercayaan masyarakat luas terhadap aspek pendidikan dibidang keagamaan, khususnya penguatan akhlak, Madrasah masih tetap eksis sampai saat ini. Bahkan jumlah lembaga pendidikan keagamaan ini memiliki kecenderungan mengalami kenaikan secara kuantitatif. Ini merupakan potensi yang luar biasa untuk kepentingan penciptaan SDM yang berkualitas. Melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional secara sah, Negara dapat menggantungkan harapan agar putra-putri bangsa yang menjadi pusat input lembaga pendidikan madarsah, diolah menjadi sumberdaya manusia
yang memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi secara memadai, memiliki daya kreatifitas yang tinggi pula serta memiliki wawasan keagamaan, nilai-nilai moral-spiritual dan keimanan yang tangguh. Pada gilirannya diharapkan kaum pelajar lulusan lembaga pendidikan madrasah ini sanggup menjadi sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang bisa merespon masa depannya secara cepat, tepat dan akurat. Dalam rangka menciptakan kondisi sebagaimana yang diharapkan maka Madrasah perlu menata diri dan bertransformasi dalam membangun komitmen sebagai pencipta produk SDM yang mumpuni secara fikir (rasio) dan dzikir (hati nurani), dengan melakukan serangkaian reformasi yang konstruktif. 1. Landasan Filosofis dan Nilai Sistem pendidikan di Madrasah didasari, digerakan, dan diarahkan oleh nilai-nilai kehidupan yang bersumber pada ajaran dasar Islam. Ajaran dasar ini berkelindan dengan struktur kontekstual atau realitas sosial yang digumuli dalam kehidupan sehari-hari. Hasil perpaduan dialektis dari kedua inilah yang menetapkan tujuan pendididkan yang hendak dicapai dan dalam menentukan opsi yang hendak ditempuh. Artinya, sistem pendidikan madrasah lahir sebagai penjumlahan dialogis antara keyakinan terhadap doktrin ajaran yang mutlak dan realitas sosial yang memiliki kebenaran nilai relative (Mastuhu, 1994). Dan secara tegas dapat dikatakan, bahwa madrasah modern akan dipandang efektif manakala memiliki filosofi humanis, misi akademis dan keluhuran moral, serta nilai-nilai Islam yang jelas. Dari nilai-nilai inilah, potensi dan aktualitas diri, kelembagaan dan kemasyarakatannya dapat dimulai. 2. Manajemen Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan
MPA 332 / Mei 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MEI 2014.pmd
36
4/29/2014, 7:07 AM
untuk mempengaruhi orang-orang atau kelompok dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan atau karena alasan lain. Artinya, kepemimpinan adalah aktifitas dalam mempengaruhi dan membimbing suatu kelompok dengan segala relevansinya sehingga tercapai tujuan kelompok itu (A. Dawam dan A. Ta’arifin, 2004). Untuk meraih tujuan kepemimpinan itu, harus terwujud kesepahaman dalam meletakan orientasi, visi dan misi Madrasah. Salah satu ciri kepemimpinan yang efektif adalah mengambil inisiatif dan bertindak secara tepat untuk mengatasi pelbagai tantangan yang dihadapi di madrasah. Kepemimpinan membuat rencana untuk pengembangan dan pembangunan Madrasah yang akan datang untuk mencapai misinya. Visi, misi, tujuan dan sasaran madrasah dapat dilaksanakan dengan baik melalui kepemimpinan yang efektif dan pelembagaannya. Karena itulah Kepala Madrasah harus lebih fleksibel. Kepala Madrasah harus mampu mempengaruhi nilai-nilai dan sikap pengurus, kerabat, guru, peserta didik, dan orang tua murid dalam rangka pelembagaan tanggung jawab mereka terhadap misi madrasah. 3. Strategi Pengembangan Multidimensi Pada hakikatnya, proses pendidikan di madrasah dalam penyelenggaraannya memliki tiga pemahaman. Ketiga proses itu harus berjalan secara simultan: yaitu sebagai proses belajar, proses ekonomi, dan sebagai proses sosial budaya. Sebagai proses belajar, pendidikan harus mampu menghasilkan individu dan masyarakat religius Islami, yang secara personal setiap individu diharapakan memiliki integritas, kecerdasan, dan keterampilan serta keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME. Secara ekonomi, pendidikan merupakan suatu investasi, oleh sebab itu pada tingkat tertentu pendidikan harus mampu memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan reproduksi SDM yang lebih baik: Dan sebagai proses sosial budaya yang berlangsung terus-
menerus, tanpa akhir (sampai sekarang). Oleh karena itu Madrasah yang efektif di samping harus mempunyai rencana dan orientasi mondial juga memiliki strategi multidimensi untuk implementasi visi yang dinyatakan dalam prinsip--prinsip dasar, juga harus menyeluruh dan menyentuh segala kebutuhan (need assessment) masyarakat secara efektif. Prinsip “al-muhafadzah `ala qadim al-shalih wa alakhdzu bi al jadid al-ashlah”, mempertahankan tradisi lama yang masih relevan dan mengambil ide baru yang konstruktif dan prospektif, masih dipandang relevan untuk dijadikan
partikular. Efektivitas pengembangan dan pengelolaannya harus merupakan penjumlahan dari partisipasi aktif dan bertanggungjawab dari pelbagai pihak terkait. Bagaimana madrasah mampu mempertahankan nilai dan tradisi lama yang relevan dapat dikembangkan dari pendekatan partisipatif ini. Demikian ini, antara lain, dapat berbentuk sosialisasi tentang jati diri madrasah melalui visi, misi, dan tujuan program; bantuan dan sumbangan saran dari masyarakat; membentuk kerja sama yang saling menguntungkan, dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memanfaatkan madrasah demi kepentingan
pegangan dan perlu pengembangan kreatif dan cerdas. Di sinilah perlunya pengintegrasian antara tradisi lama dan wawasan modern menjadi satu mainstream yang kokoh, yang kesemuanya dilakukan melalui tahapan penaggaan: gradualisasi, stratifikasi, dan strategi (Depag RI, 2004). 4. Partisipasi dan Pengelolaan Pendidikan madrasah hendaknya ditempatkan dalam paradigma sistem yang padu. Sebagai sistem, secara umum, maka program dan proses pelaksanaannya pun harus mencerminkan corak partisipasi aktif pelbagai pihak sebagai stakeholders-nya. Madrasah dipahami tidak berdimensi tunggal dan
umat, khususnya generasi muslim. Sistem pengelolaan madrasah harus diarahkan menuju terciptanya out come dengan tingkat keberhasilan baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Ketiga aspek tersebut terkait saling berkelindan, tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Artinya, di samping pendidikan untuk mendidik seorang peserta didik supaya cerdas secara keilmuan, ia juga bertanggung jawab untuk melakukan pembinaan moral dan akhlak keagamaan para peserta didiknya (Abdullah, 1994). 5. Perimbangan Tanggung Jawab Para pihak terkait (stakeholders) yang sering dipertalikan peran dan MPA 332 / Mei 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MEI 2014.pmd
37
4/29/2014, 7:07 AM
37
kiprahnya meliputi semua orang yang terlibat atau dipengaruhi kegiatan madrasah. Mereka termasuk kepala madrasah, guru, staf pendukung, orang tua siswa, komite madrasah dan tokoh-tokoh masyarakat serta pemerintah. Tanggung jawab mereka meliputi relasi madrasah terhadap peserta didik dan masyarakat di lingkungan madrasah, demikian pula sebaliknya. Hal sama juga adalah menyangkut bantuan keuangan dari masyarakat dan orang tua, tenaga suka rela dan seterusnya. Artinya, tanggung jawab di sini, bisa menyangkut tanggung jawab yang terintegrasi secara padu baik moril maupun materil. 6. Mematok Standar Tinggi Madrasah yang efektif menerapkan standar yang tinggi secara jelas untuk para pihak yang terlibat dalam proses, prilaku, dan kinerjanya. Watak ini dapat dicirikan dalam implementasi aturan yang bernuansa Islami, baik kepala madrasah, guru maupun siswa, ditambah dengan disiplin yang konsisten. Karakter ini juga dapat ditunjukkan berupa standar tinggi dalam pencapaian keberhasilan belajar siswa. Kerjasama yang baik dalam meraih prestasi ini dimungkinkan lembaga madrasah untuk dapat melahirkan generasi islami dengan ciri khas: keutamaan akhlak, memberikan manfaat kepada diri sendiri dan orang lain, serta budi pekerti luhur. 7. Watak Kreatif dan Inovatif Peserta Didik Madrasah sebagai pendidikan berbasis masyarakat muslim mewarisi “suatu budaya tulis” yang demikian matang dan telah menjadi sandaran dari reproduksi intelektual yang amat kaya dalam sejarah. Namun yang mengherankan, kenyataan di lapangan menunjukkan, bahwa sistem pendidikan madrasah lebih sering mengandalkan tradisi “membaca” tanpa mengiringinya dengan kreatifitas menulis. Oleh karena itu, madarasah sebaiknya mengarahkan dan menerapkan sistem belajar yang memotivasi peserta didik ke dalam tradisi menulis, di samping membaca. Ada banyak alasan mengapa terjadi demikian. Pertama, bahwa ketidakdinamisan sistem pendidikan madrasah adalah karena minimnya representasi tradisi diskusi atau kajian-kajian yang mengulas secara tajam pelbagai persoalan yang terjadi di dalam madrasah (Departemen Agama, 2004). Kedua, rendahnya apresiasi 38
terhadap bahasa Indonesia karena bahasa Arab dipandang lebih otoritatif [institusi madrasah tertentu]. Sementara di level yang bersifat diskursif, bahasa Indonesia telah berkembang begitu rupa sehingga dapat digunakan sebagai perangkat komunikasi di kalangan intelektual (Ulil Abshar Abdalla, 1999). Oleh sebab itu, seyogyanya madrasah modern dapat memberikan pemahaman kepada peserta didik untuk belajar mandiri. Keseluruhan sistem belajar di madrasah harus berorientasi kepada terwujudnya kreatifitas otonom para peserta didik. Segala aktifitas peserta didik harus masuk dalam kerangka sadar yang mendapat spirit kemandirian melalui bangunan kreatifitas yang cerdas.
baga pendidikan bercirikhas agama memiliki keunggulan dalam membangun komitmen keagamaan jelas memiliki prospek yang sangat baik. Aspek kemandirian yang selama ini dimiliki oleh Madrasah merupakan modal utama dalam memijakkan tekad untuk memperbaiki kualitas dunia kependidikan di Indonesia. Untuk itu arah kebijakan pengembangan madrasah masa depan setidaknya harus mengakomodasikan 3 (tiga) kepentingan mendasar. Pertama, kepentingan yang memberikan ruang agar aspirasi utama masyarakat, khususnya peserta didik dapat tumbuh secara baik dan progresif. Kedua, kepentingan untuk memperjelas dan memperkukuh keberadaan lembaga pendidikan
8. Optimalisasi SDM dan Penggunaannya Lembaga pendidikan Madrasah, sulit menafikan arti pentingnya sumber daya manusia (SDM) yang tangguh dan trampil bagi kelangsungan lembaganya. Sebaik apapun inpra-struktur Madrasah tanpa perimbangan SDM yang memadai hanya akan membuat bangunan sistem itu akan berjalan zig-zag dan tidak menentu. Terlebih, kalau lembaga itu lemah dalam inprastruktur di tambah SDM yang kurang memadai, maka yang terjadi adalah penyusutan yang kontraproduktif bagi kelangsungan program di dalamnya. Karena itu, dengan pertimbangan yang realistis, sebaiknya civitas Madrasah pandai mengoptimalisasi sumber daya manusia yang ada serta efektif dalam pemanfaatannya. PENUTUP Madrasah sebagai salah satu lem-
madrasah sebagai ajang membina warga Negara yang cerdas, berpengetahuan, berkepribadian serta produktif sederajat dengan sistem pendidikan lain. Ketiga, kepentingan kebijakan yang mengarahkan pendidikan madrasah agar dapat merespon terhadap tuntutan-tuntutan masa depan. Berkaitan dengan arah dan pengembangan madrasah ke depan tersebut, maka diperlukan sinergisitas antara institusi, masyarakat, swasta, dan pemerintah serta pihak yang langsung ataupun tidak langsung dalam proses pendidikan madrasah. Dengan demikian apa yang diharapkan menjadikan Madrasah sebagai Kiblat Pendidikan Nasional adalah sebuah keniscayaan. Insyaalah. *)Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam SMA/SMALB & SMK Bidang PAIS Kanwil Kemenag Prov. Jatim
MPA 332 / Mei 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MEI 2014.pmd
38
4/29/2014, 7:07 AM
PERBAIKAN MORAL BANGSA MELALUI PENDIDIKAN (Secercah Harapan Terhadap Kurikulum 2013) Oleh : Dahlan Efendi *
Pendahuluan Krisis moral yang melanda bangsa Indonesia akhir-akhir ini telah menyebar pada berbagai dimensi kehidupan,yaitu krisis ekonomi, krisis kepemimpinan, krisis kepercayaan, krisis kesejahteraan, keamanan dan sebagainya. Mulai dari perkelahian antar pelajar dan pemuda, pergaulan bebas di kalangan remaja, korupsi yang masuk di semua lini kehidupan bangsa ini, penegakan hukum yang lemah dan cenderung tebang pilih, tontonan di TV yang tidak terkontrol, perselisihan antar tokoh negeri ini yang dapat dikonsumsi di TV, ideologi “wani piro” yang mengejala di masyarakat, terutama terkait setiap pilkada/pemilu, penyalahgunaan narkoba, terorisme yang mengatasnamakan agama dan masih banyak gambaran krisis moral negeri ini. Kondisi ini diperparah oleh iklim pendidikan yang kurang memberikan solusi yang mujarab dalam menyelesaikan berbagai krisis yang melanda bangsa ini. Pendidikan masih berkutat pada masalahnya sendiri, mulai anggaran pendidikan, program sertifikasi guru, pemerataan sarana dan prasarana pendidikan, Ujian Nasional, ujian masuk perguruan tinggi, minimnya minat membaca guru sehingga mungkin ilmu yang ditrasnfer kepada muridnya out of date danyang pasti mereka tidak
kompeten untuk mengajarkan pengetahuan, hilangnya keteladanan dalam bekerja keras, kepercayaan diri serta kejujuran dalam diri guru dan masih banyak masalah pendidikan lainnya yang belum bisa diselesaikan dengan baik dan benar oleh semua insan pendidikan. Kondisi ini menjadi tantangan bagi dunia pendidikan, di satu sisi banyak masalah pendidikan yang harus diselesaikan dan satu sisi lainnya krisis moralitasdimasyarakat, sebagai pangkal berbagai krisis lainnya haruslah mendapat jawaban dari hasil proses pendidikan.Sehingga pada suatu saat nanti Indonesa bisa menjadi Negara yang baldatun thoyyibatun warobbunghofur. Kurikulum 2013 atau K13 mulai diberlakukan di Indonesia pada bulan Juli tahun pelajaran 2013-2014 untuk lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada SD kelas I dan IV sebanyak 2.598 sekolah, SMP Kelas VII di 1.521 sekolah, SMA kelas X di 1.270 sekolah dan SMK kelas X di 1.021 sekolah, sekitar 7 % dari semua sekolah yang ada di Indonesia. Adapun lembaga pendidikan madrasah yang dibawah naungan Kementerian Agama akan memberlakukan kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2014-2015 dengan sasaran semua madrasah di Indone-
sia, yang terdiri dari MI sebanyak 22.468 lembaga, MTs sebanyak 14.757 lembaga dan MA sebanyak 6.415 lembaga.Dengan diberlakukannya kurikulum 2013 ada secercah harapan terhadap perbaikan moral anak dan generasi bangsa Indonesia. Bagaimana kurikulum 2013 menjawab tantangan moralitas bangsa yang dalam krisis stadium lanjut ? sedangkan masyarakat sangat mengharapkan dan menunggu peran pendidikan dalam menyelesaikan problem masyarakat ini, masihkah masyarakat bisa berharap dan menunggu ? Pembahasan Perubahan atau perbaikan kurikulum yang dilakukan oleh pemerintah dalam sejarah kemerdekaan Indonesia mempunyai beberapa tujuan.Pertama, sebagai ikhtiar untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan, dengan meninggikan atau meningkatkan standart tujuan dan standar kompetensi yang akan dicapai. Kedua, sebagai upaya untuk mendekatkan hasil pendidikan dengan kebutuhan perkembangan masyarakat, karena semakin maju suatu masyarakat, maka semakin tinggi tuntutan terhadap proses dan hasil pendidikan. Ketiga, Perubahan orientasi pengelolaan kurikulum.Dari kurikulum yang sifatnya sentralistik diubah menjadi kurikulum yang MPA 332 / Mei 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MEI 2014.pmd
39
4/29/2014, 7:07 AM
39
berbasis pada satuan pendidikan dan keunggulan lokal.Keempat, Mengembangkan pendidikan yang berkarakter untuk menumbuhkan nilai dan budaya Indonesia yang menyeluruh dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), hal ini sebagai jawaban semakin maraknya pahampaham yang ingin meruntuhkan NKRI sebagai Negara yang plural. Menurut M. Nuh (2013), ada tiga kelompok pendidikan karakter, yaitu :Pertama,Pendidikan karakter yang menumbuhkan kesadaran sebagai makhluk dan hamba Tuhan Yang Maha Esa. Kedua,Pendidikan karakteryang terkait keilmuan, dan Ketiga, pendidikan karakter yang menumbuhkan rasa cinta dan bangga menjadi orang Indonesia. Keberhasilan pendidikan karakter pada tiga ranah diatas akan dapat menghasilkan generasi yang mempunyai keimanan dan ketakwaan yang tinggi, yang selanjutnya generasi tersebut menjadi menusia yang berjalan lurus diatas rel agama
40
dan akan menjalankan perintah agamanya dengan baik dan benar serta menjauhkan diri dari perbuatanperbuatan tercela yang tidak sesuai dengan doktrin agama yang dianutnya. Menjadi generasi yang cinta ilmu dan mengembangkan keilmuannya untuk kemaslahatan umat manusia, bukan menjadi generasi yang berilmu tapi menggunakan ilmu dan pengetahuannya untuk melakukan tindakan-tindakan yang mencederainorma dan nilai yang
berkembang di masyarakat. Dan yang terakhir akan menjadi generasi Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga Negara yang baik, tidak mencoba-coba untuk melakukan tindakan yang merusak dan anarkis terhadap keutuhan NKRI sebagai Negara persatuan, sebagaimana yang dicita-citakan para pendiri bangsa ini. Menjawab permasalahan moralitas bangsa yang krisis dalam stadiumakut, ada harapan-harapan
MPA 332 / Mei 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MEI 2014.pmd
40
4/29/2014, 7:07 AM
yang tergambar dalam muatan dan struktur kurikulum 2013, dapat mengobati krisis moral bangsa Indonesia, antara lain sebagai berikut: Pertama, melihat tujuan pendidikan nasional dalamPasal 3 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yaitu “Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Dalam kurikulum 2013 tujuan pendidikan tersebut dirinci menjadisikap spiritual: Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Sikap sosial :Berakhlaq mulia, sehat, mandiri, dan demokratis serta bertanggung jawab dan Pengetahuan : Berilmu. Serta Ketrampilan : Cakap dan kreatif. Dari sikap spiritual dan sikap sosial dikembangkan menjadi kompetensi inti (KI), yaitu KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dan KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama, cinta damai, responsif dan proaktif)dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Sikap spiritual dan sikap sosial yang akan dikembangkan dalam kurikulum 2013 ini akan dapat memperbaiki moralitas anak bangsa. Karena dalam setiap mata pelajaran, muatan sikap spiritual dan sikap sosial menjadi dasar bagi pengembangan keilmuan dan ketrampilan. Si kap spiritual dan sikap sosial harus mewarnai setiap ilmu dan ketrampilan yang diperoleh peserta didik. Kedua, Pendidikan agama ditambah muatan budi pekerti, hal ini penting dan strategis, karena pendidikan agama dan budi pekerti seperti dua sisi mata uang yang saling melengkapi.Budi pekerti atau akhlaq
merupakan aktualisasi (amal) dari agama, karena itu diperlukan adanya berbagai upaya secara terpadu oleh sekolah, keluarga dan masyarakat lewat berbagai proses.Jawaban atas krisis moralitasbangsa, akan dijawab oleh agama yang dianutnya dengan dalil-dalildan perilaku keberagamaanyang santun dan toleran serta perbaikan budi pekerti atau akhlak generasi bangsa Indonesia, yang ditunjukkan dengan pola hubungan yang sesuai dengan norma dan nilai yang disepakati bangsa Indonesia. Ketiga, Belajar di sekolah lebih lama, seiring dengan metode dan pendekatan pembelajaran yang menuntut peserta didik aktif dalam pembelajaran dan melakukan observasi setiap materi yang ada, maka siswa lebih banyak belajar di sekolah, rata-rata bertambah 4 jam pelajaran perminggu, hal ini belum termasuk tambahan-tambahan jam yang biasa dikembangkan oleh daerah atau sekolah masing-masing. Semakin lama siswa di sekolah diharapkan internalisasi nilai-nilai agama, budi pekerti dan akhlaq oleh guru semakin mantap dan dapat mewarnai perubahan sikap peserta didik. Dengan kondisi ini, sekolah harus mengembangkan budaya di lingkungan sekolah yang penuh keteladanan dan pembiasaan, Menurut James W. Fowler (dalam Ahmad Ludjito, 2010) menyebutkan tentang 6 dinamika pertumbuhan keimanan; yaitu anak umur 3-7 tahun, adalah fase penuh fantasi dan peniruan; anak mudah terpengaruh oleh contoh-contoh tentang sikap mental, perbuatan dan cerita keimanan dari orang dewasa yang dekat dengan mereka. Anak umur 7-10/11 tahun; sudah dapat mengambil faedah dari cerita dan contoh yang sesuai dengan kehidupannya, meskipun masih secara harfiah.Dari pendapat ini begitu penting dan sentralnya metode keteladanan dan pembiasaan dalam pembentukan keimanan peserta didik.Penanaman karakter awalnya adalah pengetahuan tentang kebaikan, lalu melahirkan komitmen terhadap kebaikan tersebut dan
akhirnya benar-benar melakukan kebaikan. Adapun budaya sekolah yang perlu dikembangkan antara lain kegiatan sholat berjamaah, kegiatan pembacaan sholawat (terbang banjari), kegiatan istihgosah sebagai saran mendekatkan diri kepada Allah, bakti sosial, kegiatan yang penuh empati, hidup bersih, hidup santun dan rukun, penuh toleransi, hidup disiplin, patuh pada aturandan lainlain. Keempat, Kegiatan Pramuka di sekolah sebagai ekstrakurikuler wajib dan ini diatur dalam undangundang.Pramuka menjadiekstrakurikuler wajib untuk jenjang dasar dan menengah semua jenis pendidikan. Kegiatan Pramuka akan mendorong peserta didik untuk dapat hidup dengan disiplin dan penuh tanggung jawab serta akan menumbuhkan kecintaan terhadap tanah air Indonesia. Hal ini mengarahkan pada tujuan pendidikan aspek sikap sosial, karena begitu pentingnya sikap sosial dalam pergaulan berbangsa dan bertanah air, untuk dapat saling mengormati dan menghargai pluralitas bangsa Indonesia. Penutup Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia, yang tentunya diliputi berbagai dimanika yang kompleks sekali dalam pelaksanaannya. Pembentukan karakter atau moral yang baik bukanlah pekerjaan yanginstan, tetapi merupakan investasi bangsa untuk masa depan Negara yang kita cintai ini dan untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan kurikulum 2013 yang dapat memperbaiki moral anak dan generasi bangsa Indonesia, maka kerjasama dan dukungan semua pihak, antara lain masyarakat, lembaga pendidikan, guru dan pemerintah, adalah sebuah keharusan. Tanpa adanya kerja samadan saling mendukung tidak mungkin investasi perbaikan moral ini akan terwujud dengan baik, semoga. *Guru PAI DPK di SDN Ledug1Kab. Pasuruan MPA 332 / Mei 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MEI 2014.pmd
41
4/29/2014, 7:07 AM
41
MIN Doho Madiun
Madrasah Adiwiyata Satu Siswa tanam Satu Pohon
Drs. Fahrurrozi, M.Pd.I MIN Doho memang bukan “madrasah kota”. Letaknya berada jauh di pelosok desa, sekitar 20 km dari pusat Kota Madiun. Tapi madrasah yang berada di kecamatan Dolopo ini punya prestasi yang mengagumkan. Di tahun 2012 berhasil meraih anugerah Sekolah Adiwiyata Nasional. Bahkan pada tahun 2013 memperoleh penghargaan bergengsi lingkungan hidup tingkat nasional, yakni dinobakan sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri. Untuk menyabet kedua gelar tersebut, bukanlah pekerjaan gampang. Semangat dan kemauan terus-menerus untuk mewujudkan madrasah berbudaya lingkunganlah, yang mengantarkan dirinya ke jenjang nasional. Itupun tak dapat dipisahkan dari kebijakan pemerintah Kab. Madiun yang menjadikan madrasah ini sebagai salah satu pilot projeck program Sekolah Pelaksana Pendidikan Lingkungan Hidup di tahun 2009. Dukungan pemerintah untuk terealisasinya Adiwiyata Mandiri, juga dituangkan dalam MoU antara
bina bagi sekolah atau madrasah lain dalam menuju sekolah/madrasah adiwiyata. “MIN Doho saat ini sudah mempunyai sebelas sekolah/madrasah binaan di wilayah Kabupaten Madiun,” tukas Drs. Fahrurrozi, M.Pd.I penuh semangat. Sejak dini, tutur Kepala MIN Doho ini, peserta didik di sini sudah dikenalkan dengan kepedulian lingkungan. Mereka diberi pengertian dan pemahaman tentang penKepala MIN Doho mendapatkan piala Adiwiyata Mandiri tingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan, dari KLH RI sehingga nanti siswa dihaMIN Doho dengan KLH Kab. Madiun, Di- rapkan bisa menjalankan hidup di lingkungnas Kehutanan dan Perkebunan, Puskesmas an dan masyarakat dengan pola hidup yang dan Perguruan Tinggi. bersih dan sehat. Ada empat prinsip adiwiyata yang haDi area kebun yang letaknya tak jauh rus diterapkan dalam sekolah atau madrasah dari madrasah, para siswa dikenalkan dengan adiwiyata. Pertama, kebijakan yang dituang- berbagai tanaman. Mulai dari tanaman obatkan dalam visi dan misi. Kedua, haruslah batan hingga tanaman-tanaman yang biasa berbasis partisipatif antar keluarga madra- ditanam di kebun atau di sawah. Mereka sah. Ketiga, sarana dan prasarana yang me- dilibatkan langsung dalam proses menanam madai. Dan yang keempat, adalah kurikulum hingga memanen. “Para siswa kelas 3, 4 dan madrasah yang berbudaya lingkungan. 5 diajak mengunjungi kebun madrasah seSekolah atau madrasah adiwiyata mem- minggu sekali dengan didampingi seorang punyai beberapa tingkatan. Untuk adiwiyata guru,” kata suami Titin Susilowati ini menetingkat kabupaten, maka sekolah atau madra- rangkan. sah tersebut harus memiliki visi dan misi yang Budaya peduli lingkungan telah menjaberwawasan lingkungan. Sedangkan untuk dikan MIN Doho tampak hijau dan sejuk. tingkat provinsi, sekolah atau madrasah terse- Di setiap ruang belajar, ada taman yang asri. but haruslah peduli lingkungan. Dan khusus Setiap anggota kelas wajib merawat tamanuntuk tingkat nasional, maka sekolah atau taman tersebut. Di situ juga terdapat tempat madrasah harus sudah berbudaya lingkungan. cuci tangan. Sehingga setelah makan atau Sedangkan untuk kategori adiwiyata aktivitas lain yang mengakibatkan tangan mandiri, dikhususkan bagi sekolah atau kotor, mereka langsung dapat membersihmadrasah yang sudah mampu menjadi pem- kannya di tempat tersebut.
Kebun sekolah, tempat praktek siswa menanam terong, jagung dan sebagainya.
42
Didampingi guru pendamping, siswa diajak praktek langsung
MPA 332 / Mei 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MEI 2014.pmd
42
4/29/2014, 7:07 AM
Lahan kosong pinggir sungaipun, tak lepas dari perhatian para Stakeholder MIN siswa Pada setiap minggunya ada kegiatan Disamping mengenalkan budaya ber“Jum’at Bersih”. Para siswa-siswi yang su- sih, madrasah ini juga menekankan budaya dah duduk di kelas 3 hingga 5, secara bergan- sehat. Setiap siswa selalu dihimbau untuk tian diwajibkan membersihkan mushalla dan cuci tangan memakai sabun sebelum dan WC. Untuk menanamkan rasa sadar ling- sesudah makan atau selesai buang air. Para kungan, mereka juga dilibatkan dalam ke- wali murid juga diserukan agar memberikan giatan menanam di sekitar sungai. Pihak ma- makan dan minum yang sehat; yaitu yang drasah juga menyediakan area pengenalan tidak mengandung 5 P (pengawet, pewarna, lingkunga berupa “green house”. Di area ini pemanis buatan, penguat rasa dan pengeterdapat bermacam-macam tanaman yang nyal). Sebab zat-zat tersebut bila masuk ke bisa digunakan sebagai tempat belajar siswa. dalam tubuh secara berlebihan dapat menyeMadrasah ini telah menjadikan PLH babkan sumber penyakit. Diharapkan pula sebagai muatan lokal. Melalui pelajaran ter- makanan dan minuman anak-anak memenuhi sebut, siswa-siswi MIN Doho diajarkan ten- kriteria 4 sehat 5 sempurna; nasi, sayuran, tang bagaimana merawat taman kelas dan lauk-pauk, buah-buahan dan susu. taman sekolah. Mereka juga diajak untuk Pihak madrasah juga melakukan kermelakukan penanaman lahan kosong atau di jasama dengan Puskesmas Dolopo untuk kebun madrasah. Bahkan di madrasah ini mengadakan pemantauan terhadap kesehatan telah diterapkan gerakan Satu Siswa tanam anak-anak, pemberian imunisasi, penyuluhSatu Pohon atau yang lebih dikenal dengan an kesehatan, serta penanganan anak-anak gerakan ‘Sasisapo’. yang sakit melalui program Usaha Kesehatan Meski demikian, pihak madrasah tak Sekolah dan juga program-program lainnya. henti-hentinya melakukan himbauan kepada Satu-satunya yang menjadi persoalan siswa agar senantiasa hidup bersih. Him- serius bagi sekolah, adalah soal sampah. Pihak bauan itu tak hanya disampaikan via lisan madrasah benar-benar dibuat kewalahan semata, melainkan juga berupa tulisan yang dengan adanya sampah-sampah dari sisa-sisa termpampang di berbagai tempat. Pihak ma- snack atau makanan para siswa. Mulai dari drasah juga menyediakan alat-alat keber- sampah biasa hingga sampah plastik yang sihan, wastafel, toilet dan tempat sampah tersebar di halaman madrasah. Untuk meyang memadai. Bahkan setiap minggunya ngatasi hal tersebut, pihak madrasah harus diadakan pula lomba kebersihan kelas. mengerahkan siswa untuk melakukan “gerakan
Mendapatkan kepercayaan sebagai siswa peduli lingkungan
Di depan setiap kelas, disediakan tempat untuk cuci tangan
Doho yang tak kenal lelah membangun madrasah semut”. Mereka disuruh baris berjajar panjang, lalu membungkuk dan memungut sampahsampah yang berserakan. “Bayangkan.. jika satu siswa membuang dua sampah saja, berarti ada sekitar 700-an sampah yang berserakan di halaman madrasah,” tukas alumnus Pascasarjana INSURI Ponorogo ini sambil menggelenggelengkan kepala. Untung saja akhirnya hal tersebut bisa diatasi dengan membentuk paguyuban wali murid. Seluruh wali murid dikumpulkan dan dibentuklah satu wadah paguyubaan. Lalu diberikan sosialisasi dan pengarahan oleh pihak madrasah dan puskesmas akan pentingnya makan dan minum yang sehat bagi siswa/siswi. Lantas disepakatilah satu kebijakan yang melarang anak didik jajan sembarangan di luar sekolah. Untuk menggantinya, para wali murid secara bergiliran membuatkan makanan dan minuman setiap harinya. “Adapun sistem penggilirannya, kalau hari ini wali murid si A yang membawa, maka besoknya wali murid si B dan begitu seterusnya,” tuturnya menjelaskan. “Dalama satu bulan seluruh wali murid kebagihan jatah membuatkan makanan sehat bagi putra-putrinya sendiri dan murid satu kelas,” tambahnya. Mengenai menupun telah disepakati ada dua macam makanan. Yang pertama, makanan berat untuk sarapan pagi. Ini akan dikonsumsi pada saat istirahat pertama. Dan yang kedua, adalah makanan ringan yang akan di konsumsi anak-anak pada saat istirahat kedua. “Kegiatan ini sangat jelas efektivitasnya dan anak-anak dapat memperoleh makanan dan minum secara baik dan sehat,” ungkapnya. “Selain menjaga anak dari jajan sembarangan di luar sekolah, juga sekaligus melatih wali murid untuk bersedekah makanan,” paparnya dengan tersenyum. Yang pasti, dengan program tersebut, disamping wali murid tak perlu lagi menyediakan uang saku bagi putra-putrinya, tentu sampah-sampah yang berserakan di halaman madrasahpun kini telah raib tak tampak lagi. Duhai, nian indahnya! Muhammad Hisyam (Surabaya), Zainul Arifin (Madiun).
MPA 332 / Mei 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - MEI 2014.pmd
43
4/29/2014, 7:07 AM
43
Nilai-Nilai Positif Dalam Shalat Oleh : H. Ahmad Hartoyo Dosen STAI al-Choziny Buduran Sidoarjo
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Marilah kita tidak bosan-bosan untuk bersyukur dan bersyukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, nikmat dan karunia-Nya kepada kita. Sesungguhnya Allah SWT sedikitpun tidak pernah bosan untuk mencurahkan nikmat dan kasih sayang-Nya kepada kita. Rasa syukur di samping kita ungkapkan dengan lisan, yang lebih utama adalah dengan meningkatkan amal kebajikan.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Dalam kesempatan yang baik ini saya berwasiat, wasiat ini saya tujukan kepada diri saya sendiri, dan kepada seluruh jamaah jum’at yang berbahagia, yaitu marilah kita bertaqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan meninggalkan larangan-laranganNya. Dengan begitu, kita akan menjadi manusia yang berbahagia, fid diini
44
MPA 332 / Mei 2014
wad dunya wal akhirah. Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran 102 :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam“.
Ma’asyiral Muslimin calon-calon penghuni surga Allah yang berbahagia,
Peristiwa Isra dan Mikraj yang dialami oleh Rasulullah SAW, bagi orang-orang jahiliyah dianggap sebagai sebuah omong kosong besar dan amat tidak masuk akal. Namun tidak bagi orang-orang yang sudah mendapat hidayah dari Allah SWT,
seperti halnya Sayyidina Abu Bakar as shiddiq RA ! Abu Bakar dengan serta merta dan keimanan yang mantap membenarkan Isra dan Mikraj Nabi Muhammad SAW, beliau berkata :
Artinya : “Sesungguhnya saya akan membenarkannya pada sesuatu yang lebih jauh dari itu --- saya membenarkannya tentang berita langit yang datang kepada beliau waktu pagi atau sore hari“.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Alhamdulillah, kita ditakdirkan menjadi hamba-hamba Allah yang beriman. Kita telah memperoleh hidayah Iman dan Islam. Karena itu peristiwa Isra dan Mikraj Nabi
Muhammad SAW bagi kita adalah sesuatu yang amat masuk akal ! Mengapa? Karena Isra dan Mikraj bukan kemauan baginda Nabi sendiri, tetapi beliau dipanggil oleh Allah SWT. Mari kita perhatikan Firman Allah SWT dalam surat al-Isra ayat 1 :
Artinya : “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam, dari al Masjidil Haram ke al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui“ Kalimat ( ) dalam ayat tadi bermakna, memperjalankan atau memerintahkan berjalan. Di dalam hadits dijelaskan bahwa, perjalanan Isra dan Mikraj itu dibimbing dan dipandu oleh Malaikat Jibril AS. Kesimpulannya adalah bahwa Nabi Muhammad SAW dipanggil oleh Allah SWT, dijemput dan dibimbing oleh Malaikat Jibril AS, karena itu tentu tidak sulit! Apalagi yang memanggil adalah Allah SWT, yang kekuasaan Allah meliputi segala sesuatu, bahkan menguasai di luar batas akal fikiran manusia! Karena itu orang yang beriman dengan keimanan mantap seperti Sayyidina Abu Bakar as Shiddiq RA, peristiwa tersebut justru menambah kokoh iman dan taqwanya. Sebagai konsekwensi berikutnya dari keimanan dan ketaqwaan kita adalah, kita harus melaksanakan apa yang diperoleh Baginda Nabi dalam peristiwa Isra dan Mikraj, yaitu shalat lima waktu dalam sehari semalam.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah, Shalat
amat
besar
faedahnya
bagi kita sendiri, mengapa? Karena shalat bukan saja mempererat hubungan kita dengan Allah SWT, tetapi sekaligus membuat kita menjadi orang baik di tengah-tengah masyarakat. Shalat yang bagaimana? Tentu saja adalah shalat yang baik. Mari kita perhatikan firman Allah SWT dalam surat al-ankabut 45 :
Artinya : “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadatibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” Di dalam shalat akan kita temukan nilai-nilai positif yang amat bermanfaat bagi kita dalam kehidupan sehari-hari. Di antaranya ialah, pertama : Kita dilatih untuk pandaipandai menghargai waktu, sebab shalat diwajibkan dengan waktuwaktu yang sudah ditentukan. Kedua : Kita dibina untuk menumbuhkan persaudaraan Islam (ukhuwah Islamiyah), tanpa memandang status sosial. Siapa yang datang lebih dulu dalam shalat berjamaah, maka dia menempati tempat yang di depan, begitu pula sebaliknya. Tidak peduli apakah ia seorang pejabat, orang kaya, atau orang biasa. Dalam Islam yang paling mulia di hadapan Allah, ialah orang yang paling bertaqwa. Ketiga : Kita diajarkan untuk taat pimpinan. Kita melihat dalam shalat berjamaah, jika Imam belum bertakbir misalnya, makmum tidak boleh mendahuluinya. Begitu tuntunan Rasulullah SAW, kita perhatikan sabda beliau :
Artinya : “ Sesungguhnya ditunjuk imam itu supaya diikuti. Maka jika ia bertakbir, hendaklah kamu takbir. Apabila ia rukuk, maka hendaklah kamu rukuk pula “ Keempat : Berani menegakkan kebenaran, amar makruf nahi munkar. Digambarkan dalam shalat berjamaah, meskipun kedudukan imam lebih utama, tetapi jika ia keliru, maka makmum wajib mengingatkan. Begitu tuntunan Islam ! Allah SWT berfirman dalam al-Quran surat ali Imran 110 :
Artinya : “Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah…“ Kelima : Senantiasa berupaya untuk menebar keselamatan, karena Islam adalah rahmatan lil alamin… Rahmat bagi seluruh alam. Kita perhatikan ketika seorang Muslim selesai melaksanakan shalat, ia akan mengucapkan salam kekanan dan kekiri.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Pada akhir uraian khutbah ini, marilah kita tegakkan shalat sesuai dengan tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Kita laksanakan shalat dengan khusyu dan sematamata mengharapkan ridha Allah SWT, shalat yang demikian niscaya memberikan dampak positif bagi kita dan memberikan manfaat, maslahat fid diini wad dunya wal akhirah, amin ya Rabbal alamin.
MPA 332 / Mei 2014
45
Pengasuh: dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.
Kacamata
Mungkin Memang Perlu
J
ika kita perhatikan anak-anak, kita akan melihat bahwa anak-anak sekarang banyak yang memakai kacamata; bahkan anak yang masih digendong pun ada yang sudah berkacamata, padahal dia belum bisa membaca. Yang jelas semua itu bukanlah hanya karena orang tua sudah kian kaya saja, bukan juga karena orang tua sudah mampu membelikan kaca mata, tetapi karena meningkatnya kesadaran keharusan berkacamata bagi yang memang perlu.
Klinik.
Tidak sedikit juga orang yang berkacamata untuk bergaya; namun yang banyak orang berkacamata karena kebutuhan. Orang yang menjadi tukang las, atau yang berada di lingkungan yang sinar matahari terlalu kuat perlu berkacamata gelap, semisal di padang pasir, di daerah yang tanahnya diliputi salju ataupun es, di tengah laut; itu semua agar mata terlindungi, misalnya dari peluang munculnya katarak lensa, kerusakan retina (bagian belakang bola mata yang merupakan tempat ujung syaraf mata yang “tersambung” dengan sel-sel penerima cahaya). Di daerah yang berdebu ataupun yang banyak angin kerusakan cornea (bagian bening terdepan dari struktur bola mata) dapat dikurangi dengan membiasakan diri berkacamata. Penglihatan yang kurang tajam akan memaksa otot mata “memaksa diri” untuk mengatasi masalah ini, lebih-lebih jika pekerjaan atau tugas menuntut ketajaman penglihatan ini; upaya ini akan memayahkan otot mata yang bersangkutan dengan akibat lanjut muncul rasa pening, dengan atau tanpa disertai mual. Mata kita itu mirip kamera foto; di kamera itu ada lensa, diafragma, dan film. Untuk dapat melihat suatu benda dengan tajam maka benda yang dilihat itu harus membentuk bayangan yang tajam di retina, yang seibarat film di kamera. Untuk membentuk bayangan inilah ada lensa, yang berfungsi
46
MPA 332 / Mei 2014
untuk membiaskan (refracting) agar terbentu bayangan di retina. Pembentukan bayangan yang tajam memerlukan ketepatan focus (titik api) lensa. Untuk menepatkan bayangan ini pada kamera, lensanya dimaju-mundurkan. Pada mata kita yang dilakukan untuk menepatkan bayangan ini adalah dengan mengubah kecembungan lensa agar titik fokusnya tersesuaikan; ini dilakukan dengan mengubah ketegangan otot “pemegang” lensa. Pada orang lanjut usia (sekitar 50 tahun atau lebih) lensa matanya sudah “keras” sehingga kecembungannya tidak dapat diubah lagi, sehingga tak dapat melihat tajam benda yang dekat; keadaan ini disebut presbiopia (rabun tua). Untuk menepatkan bayangan di retina itu maka benda yang dilihat harus dijauhkan dari mata ataupun harus dibantu dengan kacamata plus. Untuk meningkatkan ketajaman penglihatan ini dapat terbantu dengan mengecilkan “lubang” diafragma pupil (orang-orangan mata) yang kadang-kadang dibantu dengan mengernyitkan kelopak mata. Rongga mata kita ada yang terlalu dangkal ada yang terlalu dalam. Untuk rongga yang terlalu dalam bayangan benda terbentuk di depan retina. Untuk melihat benda yang jauh maka bayangan yang tajam di retina tidak dapat tercapai bagaimanapun usaha untuk mengurangi kecembungan lensa; akibatnya penderitanya harus menggunakan kacamata cekung (minus); keadaan ini disebut myopia (rabun jauh). Sebaliknyalah untuk rongga yang terlalu dangkal bayangan terbentuk di belakang retina. Untuk melihat benda yang dekat bayangan yang tajam di retina tidak dapat tercapai bagaimanapun usaha untuk menambah kecembungan lensa; akibatnya penderitanya harus menggunakan kacamata cembung (plus) keadaan ini disebut hyperopia (rabun dekat). Selain adanya kelainan yang “sederhana” itu, ada juga kelainan yang juga mengakibatkan tidak tajamnya bayangan di retina itu, misalnya karena permukaan kornea
yang tidak rata; akibatnya yang terlihat sebagian jelas (tajam) tetapi ada bagian yang kurang jelas. Lensa yang otot pemegangnya tidak merata kekuatannya menjadikan bayangan tidak seluruhnya tajam, karena muncul sifat silindris pada lensa itu. Ada juga orang yang jika menggunakan kedua matanya selalu melihat “dobel”, karena bayangan yang terbentuk di mata kiri tidak “sesuai” dengan yang di mata kanan; ini dapat terjadi karena adanya kelemahan sebagian otot penggerak bola mata sehingga arah penglihatan mata kanan tak sesuai dengan yang kiri. Pada penderita ini yang biasanya mudah tampak adalah arah hitamnya mata (orang-orangan mata) kanan dan kiri tidak “searah”, keadaan yang kita kenal dengan sebutan juling. Bayi yang sudah berumur lebih dari enam bulan yang kurang mengenali ibunya ataupun tidak menanggapi sapaan lambaian tangan mungkin saja mengidap rabun jauh, mungkin perlu ditolong dengan kacamata.
Diagnosa
Untuk orang dewasa ataupun anakanak yang sudah dapat merasakan perlunya ketajaman penglihatan, biasanya muncul keluhannya jika penglihatannya kurang tajam. Untuk memastikan ada-tidaknya gangguan refraksi perlu pemeriksaan ketajaman penglihatan, pemeriksaan “visus”. Dengan pemeriksaan ini dapatlah ditentukan apakah perlu kacamata plus ataukah minus, ataukah mungkin juga perlu kacamata silindris; mata kanan dan mata kiri dapat berbeda ketajamannya, yang berarti kacamatanya dengan ukuran yang berbeda. Pada pemeriksaan visus itu mata normal biasanya memberi hasil 6/6 atau 3/3. Pada yang pertama itu pemeriksaan dilakukan di ruangan yang cukup luas yaitu jarak antara yang diperiksa dengan “layar baca” sejauh 6 meter; angka 6/6 berarti mata yang diperiksa itu mampu membaca sama dengan kemampuan mata orang normal. Jika hasil pemeriksaan 4/6 itu berarti bahwa mata yang diperiksa itu perlu jarak 4 meter untuk dapat membaca tajam yang mata normal mampu membaca tajam pada jarak 6 m. Pada pemeriksaan yang memberi hasil 3/3 untuk yang mata normal itu berarti pemeriksaan dilakukan di ruang yang “sempit” sehingga jarak antara mata yang diperiksa dengan layar baca sejauh 3 m. Jika pada pemeriksaan mata dituliskan hasil 1/3 berarti bahwa mata yang diperiksa itu baru dapat melihat tajam jika tampilan yang dilihat itu berjarak 1 m dari matanya yang untuk mata normal
mampu melihat tajam di kejauhan 3 m. Yang ditampilkan di layar baca itu dapat berupa angka dan ataupun huruf; untuk anak kecil atau orang yang buta huruf dipakai gambar bujur sangkar bergambar seperti huruf E ataupun bulatan yang membentuk huruf C dengan arah “mulut” yang berbeda-beda, sekedar untuk mampu mengenali arah celah atau mulut huruf itu. Ketajaman penglihatan ditingkatkan dengan memberikan kacamata; dengan memilihkan ukuran yang sesuai diupayakan utuk mencapai visus 6/6 atau 3/3. Kadang-kadang tidak dapat dicapai visus yang diinginkan itu, misalnya jika kelainan sangat parah; jika mata harus dibantu dengan kacamata dengan fokus yang sangat tinggi, misalnya lebih dari 6 dioptri, walaupun dengan “soflens” (lensa tempel) masih dapat menolong asalkan tidak lebih dari 10 dioptri. Dioptri (D) adalah satuan kekuatan lensa yang dihitung dengan rumus D=1/f, yaitu membagi 1 m dengan panjang titik fokus lensa dengan satuan m; lensa plus dengan titik fokus 0,25 m berkekuatan +4, yaitu dari perhitungsn 1/(0,25).
dekat), ataupun yang “multi fokus” (tepatnya progressive) kini juga tersedia lensa tempel yang fungsinya seperti itu. Jika kelainan refraksi tidak terlalu parah, telah ada tindakan yag mengupayakan perbaikan refraksi itu dengan cara “mengubah” kecembungan bagian depan mata, yaitu dengan mengubah ketebalan kornea. Jika bagian tengah kornea ditipiskan dengan mengikisnya, maka bagian depan mata akan kian menonjol, sama dengan menambah positipnya sistem lensa mata karena “air” antara lensa dan kornea juga merupakan lensa. Jika bagian tepi kornea yang ditipiskan, maka bagian depan mata akan kian mendatar, sama dengan mengurangi positipnya sistem lensa. Jika dulu untuk mengikis ini digunakan pisau batu ruby (mirah), kini digunakan sinar laser yang dikendalikan dengan komputer sehingga hasilnya lebih sempurna, tidak jarang dapat menjadikan mata tidak perlu tambahan kacamata lagi. Penderita mata juling yang tidak parah dapat ditolong kacamata. Namun untuk yang parah perlu tindakan operasi.
Tindakan
Pada dasarnya tak ada cara yang dapat diandalkan untuk menghindari pemakaian kacamata, karena bentuk atau ukuran kedalaman rongga mata itu terbentuk secara alami yang dipengaruhi oleh faktor keturunan (genetics). Secara menyeluruh struktur mata juga berubah sesuai dengan pertambahan umur. Perubahan struktur jaringan lunak yang menyusun mata itu mengakibatkan orang lanjut usia mengalami presbiopia (perlu kacamata plus) karena tak mampu mengubah fokus lensa matanya.
Orang yang ketajaman penglihatannya berkurang karena masalah “refraksi” perlu kacamata untuk menepatkan bayangan di retina, untuk menormalkan penglihatan. Ahli kacamata (optician) dapat “memilihkan” kacamata yang sesuai setelah memeriksa ketajaman penglihatannya. Tergantung pada keperluannya apakah akan memkai kacamata ataukah tidak; penderita rabun jauh yang kegiatannya banyak menjahit, menyulam, ataupun membaca, mungkin tak perlu kacamata jika tak sering menonton televisi, ataupun pertandingn sepakbola. Selain akan memberikan resep kacamata, dokter ahli mata juga akan memeriksa keadaan mata secra menyeluruh kalau-kalau gangguan penglihatan bukan karena kelainan refraksi, tetapi oleh karena kelainan lain atau penyakit mata semisal katarak lensa, kerusakan retina, kelainan kornea. Pemakaian kacamata pada hakikatnya adalah menambah lensa untuk membantu menepatkan bayangan benda yang dilihat itu tepat di retina. Lensa ini dapat dipakai dengan memasangnya pada rangka kacamata, tetapi dapat juga berupa contact lens atau soft lens (lensa yang ditempelkan di kornea), di permukaan depan mata. Jika lensa kacamata bertangkai itu maksimal hanya berukuran 6 Dioptri, kekuatan lensa tempel itu dapat sampai 10 Dioptri. Jika kacamata dapat “mudah” dibuat dua fokus (untuk melihat jauh dan melihat
Pencegahan
Penutup
Wortel memang berguna untuk ketajaman mata karena mengandung bakal vitamin A. Vitamin A perlu untuk berfungsinya sel-sel penangkap cahaya di retina, bukannya untuk menghindari keharusan memakai kacamata pada saat memerlukan. Begitu jugalah “vitamin mata” yang banyak dipasarkan pada hakikatnya adalah untuk memperbaiki fungsi mata secara umum ataupun menghambat kemunduran penglihatan pada orang tua, bukan untuk menghindari pemakaian kacamata. Anakanak yang biasa membaca dengan mendekatkan bukunya ke mata adalah petunjuk kemungkinan adanya rabun jauh padanya, sehingga dia perlu kacamata minus; bukan kebiasaan itu yang menyebabkan dia harus pakai kacamata minus. Semoga uraian di atas bermanfaat.
MPA 332 / Mei 2014
47
Pengasuh : Drs. Ahmad Busyairi Mansur, MM
A. Reading (Wacana)
Life Under the Guidance of Quran (2) As Muslims we must read, study and implement the teaching of Al Quran because it’s the source of all laws, order and truth. Al Quran is the best reading material to entertain our heart in terms of sadness, to strengthen us when we feel weak, to show our gratitude when we are happy and to heal us when we feel sick. Allah has said in the Holy Quran :”We send down in the Quran that which is healing and a mercy to those who believe”. (Al Isra’ (17):82). Nowadays, we see the reality in our lifetime many people reject the truth of Al Quran. They don’t believe that it is the creation of God. They accuse Al Quran as the creation of prophet Muhammad SAW. They think that they can rule their life merely by depending on their ideas and opinions. These people have gone astray. They robbed the right of God’s sovereignty to rule the human life, where as we know that God Allah is the Creator of universe and He is Alone who has the right to rule our life through His holy book Al Quran. To end my speech, let’s improve our desire to study and implement AL Quran in our life to get happines on the world and the hereafter.
B. Vocabulary (Kosakata) Entertain = menghibur Heart = hati Strengthen = memperkuat Gratitude = rasa terima kasih Heal = menyembuhkan Reject = menolak Rule = aturan Depending = bergantung Merely = hanya Robbed = merampas Severeignty = kedaulatan Whereas = sedangkan Alone = sendiri Through = melalui Desire = keinginan C. Dialogue Mr. Azwar
:
Mr. Ronald
:
Mr. Azwar Mr. Ronald
: :
Mr. Azwar Mr. Ronald
: :
Secretary Mr. Ronald Mr. Azwar Mr. Ronald Mr. Azwar
: : : : :
48
REPORTING A BUSINESS TRIP Assalamualaikum. Good morning Mr. Ronald. How are you this morning ? Waalaikumsalam. Good morning Mr. Azwar. I am fine, thank you. And you ? I am just fine. Thank you Come in dud please have a seat. Welcome back , Mr. Azwar. How was your business trip in Singapore? Did you enjoy it? Yes, I enjoyed it very much (speaks to intercom) Laura. I am going to have talk with Mr. Azwar. Please hold all calls for me Right, Sir I hope everything was running well, Mr. Azwar. I was so busy but I can say that it was fruitful If I may know, what are you looking so pleased about? When I was in Singapore, I had met with Mr. Robert Lee and we had a long talk about our plan of expanding export business
MPA 332 / Mei 2014
Mr. Ronald Mr. Azwar
: :
Mr. Ronald Mr. Azwar
: :
Mr. Ronald Mr. Azwar
: :
Mr. Ronald Mr. Azwar
: :
Mr. Ronald Mr. Azwar
: :
Mr. Ronald Mr. Azwar
: :
Mr. Ronald Mr. Azwar
: :
Mr. Ronald
:
Mr. Azwar Mr. Ronald
: :
Mr. Azwar Mr. Ronald Mr. Azwar Mr. Ronald
: : : :
How did things go with Mr. Lee? Well, not bad. He is interested in our products and he promised to help us Oh, fine, fine. Did he suggest something? He just asked us to guarantee continuous production, maintain high quality and adequate supply of spare parts Yes, of course. We can guarantee that I believe that my second meeting with Mr. Lee in his office will be the beginning of our business in future I hope so Very unfortunately, he was about to leave for Hong Kong, so he could not make any decision yet So? His assistant, Mr. Slade was dealing with me. He was very helpful What did he say? Yes, I told him about our products and he said he liked it. He is coming to Jakarta next week and we will have a talk again in our office That’s a good news When he comes, we will have to show him some samples from the warehouse and where necessary. I will show him round in our factory That’s good. Make him sure that we are serious in our plans Right, Mr. Ronald Now I trust everything to you, especially about our export business I’ll do my best Do you have any plans this afternoon? No, I don’t At three o’clock this afternoon I’ll have a meeting with Mr. Martin. If you dont mind, I want you to join me. Do you have time?
Pengasuh : Ustd. Faiz Abdur Rozak
Kosakata & Lawan Kata : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
menjamu/nyugu makan. petinggi/orang terpandang. undangan makan (prasmanan) yang megah. yang datang/bertamu. menghiasi meja hidangan. bunga-bunga yang harum. makanan yang (menggoda) selera/maknyus! bermacam ragam bentuk dan rupa. dan tidak mengurangi dari kesempurnaan. kecuali tidak adanya (hadirkan). tiba-tiba masuklah.
12. bersamanya seorang nelayan. 13. /14 yang masih hidup meronta-ronta/ menggelepar-gelepar. 15. wahai tuanku yang mulia. 16. membuat kesulitan yang besar. 17. dan membawanya masuk ke haribaan Tuanku. 18. tidak kurang/tak lebih sedikit. 19/20 daripada aku dicambuk 100x cambukan. 21. memaksanya (memaksa kepada Tuannya). 22. mencambuknya.
Orang terpandang >< orang rendahan Pemburu, pemancing, nelayan Masuk dengan membawa Masuk menghadap
Masuk menghadap sang tuan = ............................................................................. Dengan membawa ikan besar = ............................................................................. (coba terjemahkan ke bahasa Arab!)
MPA 332 / Mei 2014
49
Presiden RI Ziarahi Makam Ayahanda dan Keluarga
PACITAN - Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono serta
kedua puteranya Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) berkunjung ke kampung halaman di Pacitan pada Minggu (6/4). Agenda utamanya melakukan ziarah makam ayahandanya, Almarhum R.H. Soekotjo di Taman Makam Pahlawan (TMP) Bunga Bangsa serta makam Pakde dan Bude yang mengasuh SBY sejak SD hingga SMA (Alm. Sastro Soejitno dan Almh. Hj. Watini) di TPU Kucur Kelurahan Sidoharjo. Pada acara ziarah makam tersebut Kankemenag Kab. Pacitan ditunjuk memimpin do’a di dua lokasi. Di TMP Bunga Bangsa, do’a dipimpin oleh H. Zuhri, M.Si., Kakankemenag Kab. Pacitan dan di TPU Kucur dipimpin oleh H.M Nurul Huda, Kasi Pendma Kankemenag Kab. Pacitan. Seusai berdo’a, presiden SBY mengucapkan terima kasih kepada H. Zuhri yang telah memimpin do’a yang langsung dijawab H. Zuhri dengan do’a agar seiring dengan akan berakhirnya masa jabatan sebagai presiden, SBY diberikan kesehatan, keselamatan dan husnul khotimah. Spontan SBY mengamini. •Cros
Empat Pejabat Fungsional Dilantik
Pengukuhan PPKA Kota Malang
Presiden SBY disambut oleh Kakankemenag Kab. Pacitan.
Kakankemenag Kab. Banyuwangi, lantik empat pejabat fungsional.
BANYUWANGI – Pada hari Selasa (8/4), Kakankemenag Kab. Banyuwangi H. Santoso, S. Ag, M.Pd melantik empat pajabat fungsional. Acara pelantikan ini dilaksanakan di aula dan dihadiri oleh seluruh pejabat Kankemenag, Kepala Madrasah Negeri, Kepala KUA, dan Pengawas. Pejabat fungsional yang dilantik adalah Drs. Slamet Rokhman Kepala MTsN Wongsorejo dilantik menjadi Kepala MTsN Banyuwangi II menggantikan posisi Drs. Basori yang dimutasi menjadi Kepala MTsN Genteng, menggantikan Drs. Komarun yang telah memasuki purna tugas. Kemudian, Sugeng Maryono, S.Pd dari MTsN Sambirejo mendapat tugas baru sebagai Kepala MTsN Wongsorejo. Selain itu, Drs. Abdul Malik sebelumnya Guru Madya sekaligus Kepala Madrasah Aliyah Al Amiriyah Blok Agung Kecamatan Tegalsari dilantik menjadi Kepala MTsN Sambirejo. Kakankemenag Kab. Banyuwangi berpesan kepada pejabat yang baru dilantik agar segera menyesuaikan diri ditempat tugas yang baru. Tidak hanya itu, ia juga mengingatkan bahwa jabatan bukan merupakan hak, akan tetapi amanah yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. •Yas
50
MPA 332 / Mei 2014
KOTA MALANG - Kamis (27/3), Drs. H. Roziqi, MM.MBA (Ketua PW PPKA Provinsi Jatim) mengukuhkan Pengurus Cabang Persaudaraan Pensiunan Kementerian Agama (PPKA) Kota Malang masa bhakti 2013-2018 yang diketuai Drs. H. Mohammad Saleh (Mantan Kakankemenag Kota Malang). Hadir dalam acara ini, seluruh pejabat struktural dan fungsional di lingkungan dan jajaran Kemenag Kota Malang. Hadir pula para mantan pejabat dan pegawai Kemenag Kota Malang. Drs. H. Mohammad Soleh menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya acara ini. Karena dengan telah dikukuhkan ini, maka PPKA Kota Malang telah mendapatkan pengakuan. Sementara itu Drs. H. Imron, M.Ag selaku Kakankemenag Kota Malang mengatakan bahwa Kemenag Kota Malang menyediakan ruangan yang akan dipergunakan kegiatan kepengurusan PPKA Kota Malang. Dalam kesempatan ini, Drs. H. Roziqi, MM. MBA selaku Ketua PPKA Provinsi memberikan tips 4 kiat agar seseorang memiliki tubuh yang sehat. Yaitu pertama makan yang pantas, kemudian olah raga dengan takaran yang pas, lalu berhenti merokok dan yang terakhir adalah mental yang terjaga. •Bhn
Pengurus Cabang PPKA Kota Malang, resmi dikukuhkan
Ketua DWP Mengajak Meniru Kartini
Ketua DWP Kemenag Kota Blitar, saat memberikan sambutan.
BLITAR KOTA-Hj. Sudi Astuti selaku Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kankemenag Kota Blitar, menjadi inspektur
upacara dalam rangka Memperingati Hari Kartini ke-135, (21/04). Kegiatan ini diselenggarakan di halaman depan Kankemenag Kota Blitar. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh warga Kankemenag Kota Blitar. Peserta putri semuanya mengenakan pakaian ala Kartini, sedangkan peserta laki-laki mengenakan pakaian Tempoe Doeloe alias Jadul. Dalam sambutannya, Ketua DWP Kankemnag Kota Blitar menguraikan perjuangan yang telah dilakukan oleh RA Kartini pada masanya. Terutama tentang pemikiran RA. Kartini yang sempat mengagetkan wanita-wanita di Eropa. Oleh karena itu, Hj. Sudi Astuti mengajak seluruh peserta perempuan yang hadir agar mencontoh apa yang telah dilakukan oleh RA Kartini. Upacara yang berlangsung cukup bagus ini memperoleh apresiasi dari Kasubbag TU. Karena tidak kalah dengan pelaksanaan upacara yang dipimpin oleh kaum laki-laki. Bahkan Kasubbag TU sempat mengatakan, meskipun dengan segala keterbatasannya, namun upacara Hari Kartini tahun ini bisa berlangsung sempurna. •Moza
Pengukuhan Pengurus FKKBIH dan Sosialisasi Pendaftaran Haji LUMAJANG-Bertempat di aula Kantor KBIH Mabrur, telah dilaksanakan pengukuhan pengurus Forum Komunikasi KBIH periode 2014-2016 serta sosialisasi tehnis pendaftaran ibadah haji tahun 2014, (21/3). Acara ini dihadiri oleh pejabat struktural dan fungsional Kankemenag Lumajang, pengurus IPHI, dan Kepala KUA SE Kab. Lumajang. Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh (Drs. HM. Mudhofar, M.Si) dalam sambutannya berharap agar para pengurus yang telah dikukuhkan bisa melaksanakan amanah, bersinergi dengan Kemenag dalam melaksanakan bimbingan penyelenggaraan haji. Kakankemenag Kab. Lumajang (Nurmaluddin, SE.MPdI) dalam arahannya mengatakan bahwa secara yudikatif Forum Komunikasi KBIH sudah ada, tapi masih belum ada SK-nya. Sehingga setelah dibentuknya pengurus dan di-SK-kan serta dikukuhkan, maka para pengurus punya hak dan tanggung jawab terhadap organisasinya. Pengurus yang dikukuhkan diharapkan bisa bekerja lebih baik
Suasana saat pengukuhan pengurus FKKBIH Kab. Lumajang.
Acara selanjutnya penyampaian materi tentang tekhnis pendaftran haji tahun 2014 oleh Kasi PHU Kab. Lumajang. •Ziza
Kemenag Teken MoU dengan BNN Kabupaten Gresik
Perwakilan BNN dan Kankemenag Kab. Gresik saat menandatangani MoU.
GRESIK-Dalam rangka memerangi narkotika, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Gresik menggalang kerjasama dengan
Kankemenag Kab. Gresik dalam bentuk penekenan MoU. Acara tersebut berlangsung di Kankemenag Kab. Gresik dengan disaksikan seluruh pejabat di lingkungan Kankemenag Kab. Gresik, (8/4). Kedua pihak sepakat bekerjasama mengadakan sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Kabupaten Gresik. Dimana pihak pertama (H. Sudiyono A. SH.MH) selaku Kepala BNN bersedia mengadakan Sosialisasi P4GN kepada Penyuluh Agama Honorer, Kepala KUA, para Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N), Kepala Madrasah dan Pengasuh Pondok Pesantren di lingkungan Kankemenag Kab. Gresik, setiap 3 (tiga) bulan sekali. Sedangkan pihak kedua (Dr. H. Haris Hasanudin. M.Ag) selaku Kakankemenag Kab. Gresik mendukung BNN Kab. Gresik sebagai institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL). Dr. H. Haris Hasanudin. M.Ag. selaku Kakankemenag Kab. Gresik menyampaikan bahwa Kementerian Agama juga mencanangkan tahun 2014 sebagai “Tahun Penyelamatan Pengguna Narkoba”. •Fudlla
MPA 332 / Mei 2014
51
BAZ KABUPATEN PACITAN BERBAGI BERKAH PACITAN-Sebagai program rutin, Badan Amil Zakat (BAZ) Kab. Pacitan melaksanakan pentasarupan zakat 4 kali setahun. Pada tri wulan pertama tahun 2014 ini, BAZ Kabupaten Pacitan mentasarupan zakat kepada 2.268 orang mustahik, terdiri dari fakir miskin, anak yatim, siswa SD dan MI yang kurang mampu, guru mengaji dan khotib masjid. Acara dilaksanakan di 12 Kecamatan se-Kab. Pacitan secara bersafari sejak pertengahan bulan Maret yang lalu. Tim BAZ mentasarupkan dana yang dihimpun dari zakat PNS. Dan sebagai “gong”nya dilaksanakan di Kecamatan Pacitan yang digelar di Balai Kelurahan Ploso pada, (27/3). Kakankemenag Kabupaten Pacitan saat memberikan taushiyah menyampaikan bahwa tahap pertama tahun 2014 ini, BAZ Kabupaten Pacitan mentasarupkan zakat sebesar Rp. 294.840.000,- kepada 2.268 mustahik. Sehingga masing-masing menerima Rp. 130.000,-. Ditambahkannya, pentasarupan ini merupakan bagian dari rasa peduli pengurus BAZ terhadap kaum yang kurang mampu serta kepada para pejuang Islam yaitu guru mengaji yang mengajarkan agama kepada masyarakat, serta para khatib yang tidak pernah mendapatkan gaji dari Pemerintah. •Cros
KAKANKEMENAG HADIRI PENGAJIAN PKK DAN DHARMA WANITA NGANJUK-Untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, setiap satu bulan sekali kelompok tim penggerak PKK dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Nganjuk mengadakan pengajian dihadiri oleh anggota dan pengurus PKK dan Dharma Wanita utusan dari Badan/Dinas/Kantor di lingkungan Kabupaten Nganjuk, dilaksanakan di ruang Anjuk Ladang Pemda Kab. Nganjuk, (21/3). Sebelum acara inti dimulai dihibur dengan lantunan 2 lagu religi dengan iringan rebana dilanjutkan dengan membaca surah yasin bersama kemudian diteruskan dengan rangkaian pengajian yaitu pembacaan ayat suci al-Quran dan sari tilawah. Drs. H. Ngudiono, M.Ag. MM, Kakankemenag Kab. Nganjuk yang juga selaku nara sumber menyampaikan ucapan terima kasih dan bersyukur masih diberikan kesempatan bisa hadir dalam acara pengajian PKK dan Dharma Wanita. Beliau berharap agar kehadiran ibu-ibu dicatat sebagai amal ibadah. Pada pengajian kali ini, Kakankemenag Kab. Nganjuk banyak memberikan tanya jawab serta menyampaikan kiat membentuk pribadi simpatik lagi menawan. Yaitu dengan senyum, salam, sapa, sopan, santun, dan bisa menempatkann diri. •Nur.
RAKOOR ANTAR INSTANSI PEMERINTAH/LSM/ ORGANISASI KEAGAMAAN SWASTA PROBOLINGGO-Bertempat di aula Al-Ikhlas Kankemenag Kab. Probolinggo, diselenggarakan Rakor Antar Instansi Pemerintah/LSM/Organisasi Keagamaan Swasta di Kankemenag Kab. Probolinggo Tahun 2014, (17/4). Acara dihadiri 90 orang peserta yang terdiri dari unsur instansi pemerintah, LSM, dan organisasi keagamaan swasta. Dalam sambutannya Kasi Bimas Islam selaku Ketua Panitia, Drs. H.A. Wafi, M.Pd.I menyatakan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini adalah meningkatkan koordinasi, sinergi serta kerjasama antar instansi pemerintah/LSM/organisasi keagamaan swasta. Bertindak sebagai narasumber, Ketua Pengadilan Agama Kraksaan, Dra. Hj. Lilik Mauliana, M.H.I dengan tema “Faktor Penyebab Tingginya Angka Perceraian di Pengadilan Agama”, yang memaparkan 4 faktor utama pemicu tingginya perceraian pasutri yaitu ekonomi, pernikahan dini, kurangnya wawasan pasutri tentang hak & kewajiban masing-masing, KDRT dan gangguan pihak ketiga. Acara dilanjutkan dengan Sosialisasi Pelaporan Pencatatan Nikah Muslim di Catatan Sipil yang disampaikan oleh Kepala Dinas Catatan Sipil & Kependudukan Kab. Probolinggo. •Yazid Zain
MTQ KORPRI TAHUN 2014, KABUPATEN NGANJUK RAIH JUARA 3 NGANJUK-Dalam ajang Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Korpri Provinsi Jatim tahun 2014 yang diadakan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, (24-27/3), Kabupaten Nganjuk mengirimkan kafilah sebanyak 5 orang untuk mengikuti 5 cabang lomba, yaitu Tartil pa/pi, Tilawah Pa/Pi dan Hifdzil Qur’an 1 Juz. Dengan berbagai persiapan sebelumnya yang tak kenal lelah, dibarengi semangat para pembimbing dan perjuangan serta doa, Kafil MTQ Korpri Kabupaten Nganjuk tahun ini memetik buahnya. Dari ajang tingkat Jawa Timur ini, Kemenag Kab. Nganjuk berhasil meraih peringkat 10 besar dengan mendapatkan 2 kejuaraan. Dua kejuaraan itu didapatkan di cabang Hifdzil Qur’an 1 Juz dengan menjadi Juara 3 yang diperoleh oleh Nihayatul Laili Yuhana M.Pd.I (Penyuluh Agama Islam Fungsional) Kemenag Kab. Nganjuk dan Karomatul Habibah S.Ag (Guru MTsN Termas Baron Kab Nganjuk) yang menjadi Juara 3 di cabang Tartil Qur’an. Prestasi yang cukup menggembirakan dan membanggakan ini patut diapresiasi untuk kabupaten Nganjuk. Semoga di tahun mendatang mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi. •Nur
IGRA KABUPATEN PROBOLINGGO GELAR PELATIHAN GERAK DAN LAGU PROBOLINGGO-Kakankemenag Kab. Probolinggo, H. Busthami, SH. M.H.I membuka kegiatan “Pelatihan Gerak dan Lagu” bagi para pengelola, kepala, dan guru Raudlatul Athfal (RA) se Kab. Probolinggo bertempat di Gedung Islamic Center Kraksaan. Kegiatan ini dimotori oleh Pengurus Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA) Kab. Probolinggo dengan Penerbit Erlangga, (3/4). Acara dihadiri ratusan Kepala, Guru RA se-Kab. Probolinggo, juga dihadiri Kasi PendMa Kemenag Kab. Probolinggo, Drs. H. Taufik, M.Pd serta jajaran Disdikbud Kab. Probolinggo. Kakankemenag dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan SDM para pengelola maupun pendidik RA (Raudlatul Athfal) serta untuk meningkatkan hubungan silaturrahim dan menyatukan persepsi antara kepala, pengelola, maupun para pendidik RA yang ada di Kabupaten Probolinggo. Sedangkan Kasi PendMa dalam kesempatan tersebut berharap agar pelatihan ini mampu meningkatkan kualitas dan memberikan manfaat dan perubahan bagi dunia pendidikan. Karena media lagu, musik dan gerak sangat digemari oleh anak-anak sekaligus ajang ekspresi kreatifitas mereka. •Yazid Zain
BINKARSITAL KANKEMENAG KOTA SURABAYA SURABAYA-Setelah pelaksanaan kewajiban apel pagi hari Senin, Bertempat di Aula Kankemenag Kota Surabaya, diselenggarakan Binkarsital (Pembinaan KariEr, Profesi dan Mental) yang diikuti oleh seluruh pegawai di Lingkungan Kankemenag Kota Surabaya, (7/4). Dalam sambutan dan penyampaian materi pembinaan, Kakankemenag Kota Surabaya, Drs. H. Saifullah Anshari, M.Ag. mengemukakan betapa pentingnya pemahaman tentang Undang-undang ASN (Aparatur Sipil Negara) terbaru yang terkait dengan BUP (Batas Usia Pensiun). Dijelaskan bahwa usia pensiun bagi pegawai adalah 58 tahun, sedang bagi pejabat struktural eselon I dan II adalah 60 tahun. Disamping itu beliau menyinggung soal kedisiplinan sebagai pegawai dalam mengemban tugas keseharian. Beliau juga tidak henti-hentinya mengingatkan agar saling mengingatkan dan berharap agar dengan pembinaan ini para pegawai paham tentang tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara negara. Beliau juga mengingatkan bahwa segala penyakit itu sentralnya adalah dari fikiran kita sendiri. Oleh karena, jaga keseimbangan antara pola makan dan pola pikir, sehingga kita bisa bekerja secara maksimal. •Dori
52
MPA 332 / Mei 2014
Pelantikan Panitia Ujian UAN
Ketua DWP Kemenag Kota Blitar, saat memberikan sambutan.
MADIUN-Bertempat di Gedung Dwijahayu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun dilangsungkan Pelantikan
Panitia Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2014 yang dipimpin langsung oleh Bupati Madiun Mohtarom, S.Sos, (3/4). Kegiatan ini dihadiri pula oleh Wakil Bupati Drs. Iswanto, M.Si, Kepala Dinas Pendidikan Drs. Suhardi, MM, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Madiun Drs. Hafidz, M.Si dan juga Kapolres Madiun. Pada Pelantikan ini Kakankemenag dan Kadin Pendidikan secara simbolis menandatangani SK Panitia Ujian dan Pakta Integritas yang mewakili seluruh Panitia UAN di instansi Kemenag maupun Dinas Pendidikan di hadapan Bupati Madiun. Bupati Madiun berpesan kepada seluruh guru maupun panitia UAN untuk mempersiapkan mental anak didik serta memberikan support dan motivasi seperti doa menjelang pelaksanaan UAN. Bupati juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh insan pendidikan, karena pada tahun 2013 siswa-siswi di Kab. Madiun lulus 100%. Beliau juga berharap semoga pelaksanaan UAN tahun ini lebih sukses dan lebih baik daripada tahun kemarin. •Arf
MAN Sampang Gelar Kegiatan Pra Hari Jadi Ke-36 SAMPANG-Dalam rangka peringatan Hari jadi yang ke-36, MAN Sampang menggelar berbagai kegiatan untuk memeriahkannya. Kegiatan yang berlangsung selama empat hari (27-30/3) ini diisi dengan lomba Kompetisi Sains Madrasah yang diikuti oleh MAN/S se Kab. Sampang, lomba mewarnai tingkat TK/RA, pameran, juga ajang kreasi seni Madrasah (AKSIMA). Kegiatan ini ditutup dengan mengadakan JJS bersama yang dihadiri oleh Bupati Sampang beserta Wabup, Kepala Diknas, Kepala Kankemenag, dan seluruh instansi di Sampang dengan jumlah peserta JJS mencapai 1500 orang. Kepala MAN Sampang Drs. Ali Wafa mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menggali kemampuan dan keterampilan anak yang selama ini belum terekspresikan, sehingga mampu bersaing sehat dengan lembaga pendidikan lain. Selain itu, juga mengajak semua masyarakat ikut berpartisipasi dalam memajukan pendidikan. Drs. Ali Wafa berharap agar MAN Sampang menjadi madrasah pilihan minimal di Kab. Sampang. “Tentunya dibarengi dengan
Salah satu tampilan penyemarak hari jadi MAN Sampang.
program untuk mendukung semua itu dengan mengerahkan semua elemen MAN Sampang,” ungkapnya dengan semangat. •Lely
Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Pejabat Struktural
Kakankemenag: Rolling dan mutasi adalah hal yang biasa.
SIDOARJO-Sebanyak lima orang diambil sumpah dan dilantik sebagai Kepala KUA di lingkungan Kankemenag Kab.
Sidoarjo, (8/4). Acara yang berlangsung di aula Kankemenag Kabupaten Sidoarjo ini dihadiri oleh Kakankemenag Kab. Sidoarjo (Drs. H. M. Nur Nur Sjamsudin M. Si) dan Kasubbag TU (Drs. H. Misbakhul Munir, M.Ag), para Kasi, Gara Syariah, Kepala Madrasah Negeri, Kepala KUA se-kabupaten, dan pejabat-pejabat fungsional lainnya. Pejabat yang disumpah dan dilantik adalah Achmad Choirin, S.Ag (sebagai Kepala KUA Sidoarjo), Drs. Abdul Halim Abdul Rahman, M.HI (sebagai Kepala KUA Sedati), Ahmad Najib, M.HI (sebagai Kepala KUA Taman), Muhammad Khusaeri, S.Ag. M.Pd.I (sebagai Kepala KUA Balongbendo), dan Miftahur Ridho, S.Ag (sebagai Kepala KUA Jabon). Dalam pengarahannya, Kakankemenag Kab. Sidoarjo menyampaikan bahwa rolling dan mutasi adalah hal yang biasa. Jabatan adalah amanat yang harus dilaksanakan dan dijaga dengan penuh amanah. Pejabat hendaknya mempunyai rasa memiliki dan peduli dengan kantor tempat kerjanya dan meningkatkan kompetensi, integritas, dan leadership. •Im2
MPA 332 / Mei 2014
53
PADUKAN BUSANA MUSLIM DAN BATIK TUBAN, MUSLIMAH TETAP TAMPIL ANGGUN Tuban-Sebanyak 40 pasang peserta tampil anggun dalam kegiatan Fashion Show Ibu dan Anak Muslimah, se-Kab. Tuban di Asrama Haji Tuban, (18/3). Dengan memakai busana muslimah batik khas Tuban, para wali murid dan siswi RA dengan percaya diri berjalan di atas catwalk. Acara ini terlaksana atas kerjasama seputartuban. com dengan Kankemenag Kab. Tuban. Di hadapan ratusan guru RA se-Kab. Tuban, peserta memperagakan beragam modifikasi busana muslim, mulai ragam motif batik hingga setelan busana yang menarik. Kakankemenag Kab. Tuban Drs. Abdul Wahib, M.Pd.I berterimakasih kepada seputartuban.com dan PT. Semen Indonesia yang telah menggelar kegiatan ini. Sekaligus kagum karena wartawan juga memiliki kesadaran sosial yang sangat baik. Lebih lanjut, Kakankemenag Kab. Tuban berharap agar acara ini dapat dilaksanakan lagi dengan skala lebih besar. “Kalau anak-anak terbiasa pakai busana muslimah, wartawan ini akan terus mendapatkan kiriman pahalanya,” ungkapnya. Beliau juga berpesan kepada IGRA Tuban agar lebih berinisiatif lagi pada tahun depannya sehingga lebih maju dan besar pesertanya. •Taar
PENGHARGAAN PADA SISWA/SISWI MAN 3 JEMBER JEMBER-Sebagai bentuk apresiasi terhadap para siswa/siswi yang mengikuti program ekstrakurikuler Tahfidhul Qur’an, Kakankemenag Kab. Jember, Drs. H. Rosyadi BR, M.Pd.I, memberi penghargaan kepada sepuluh siswa/siswi MAN 3 Jember yang telah berhasil menghafalkan rata-rata satu juz Al Qur’an seraya berharap agar ke depannya hafalannya semakin bertambah, (21/3). Beliau juga menegaskan bahwa bila program tersebut berjalan lancar, maka ke depan MAN 3 Jember diharapkan bisa membangun Ma’had Tahfid sendiri, sehingga para siswa yang ingin menghafal Al Qur’an bisa semakin cepat. Sementara itu, Kepala MAN 3 Jember, Drs. Suharno, M.Pd menegaskan bahwa kegiatan itu merupakan salah satu bentuk untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di madrasah. Untuk tahap pertama, 10 siswa yang hafal satu juz yang diberi hadiah berupa bebas SPP dan nanti jika sudah lebih dari 3 juz akan dibebaskan dari SPP dan LKS. Lulusan dari MAN 3 Jember – tambah Kepala MAN 3 Jember – diharapkan bisa bersaing dalam hal pengetahuan umum dan pengalaman di bidang agama, sehingga bisa bermanfaat di dunia dan akhirat kelak. •Ratna
OBSESI JUARA KSM, OSN DAN RISET LAMONGAN-Keberhasilan menjuarai Kompetisi Sain Madrasah (KSM), Olimpiade Sain Nasional (OSN), dan riset merupakan dambaan lembaga pendidikan. Dengan keberhasilan lomba tersebut, tentu akan meningkatkan pamor lembaga di masyarakat. Guna memenuhi obsesi itu, Kelompok Kerja Kepala Madrasah (KKM) MAN Lamongan menyelenggarakan seminar Kiat Sukses KSM, OSN, dan riset MA se wilayah KKM bertempat di aula setempat, (29/3). Dalam sambutan saat membuka acara, Kakankemenag Kab. Lamongan Drs. H. Leksono, M.Pd.I mengatakan, mimpi besar madrasah yang tertuang dalan visi madrasah, perlu dijabarkan dan dilaksanakan. Dan arah kebijakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) madrasah harus komitmen pada visi itu. Salah satunya mampu menjuarai berbagai even lomba, maka perlu didukung dengan usaha nyata di antaranya lewat seminar ini. Sebelumnya, Drs. Abdul Hakim, M.Pd, Kepala MAN Babat berharap agar seminar yang diikuti 119 peserta (28 kepala MAS seKKM dan 91 guru MAN Babat) ini mampu meningkatkan kemampuan anggota KKM untuk mampu meraih ajang lomba sain (KSM/OSN) dan riset. Untuk mendukungnya, pihaknya mengundang tim pendamping OSN Unesa Surabaya. •Nsr
DIKLAT TEKNIS SUBTANTIF PENINGKATAN KOMPENTENSI METODOLOGI PEMBELAJARAN JEMBER-Bertempat di aula Kankemenag Kab. Jember, dilaksanakan penutupan Diklat Teknis Subtantif Peningkatan Kompentensi Metodologi Pembelajaran bagi Guru Madrasah Ibtidaiyah yang bekerjasama dengan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya, (7/4). Kegiatan ini dilaksanakan selama 7 hari (1 hingga 7 April) diikuti 30 peserta yang berasal dari guru MI negeri dan swasta di lingkungan Kankemenag Kab. Jember. Dalam acara penutupan, Kasubbag TU Kankemenag Kab. Jember, Drs. H. Hamam M.HI yang didampingi Kasi Pendma serta Kepala BDK Surabaya, berterima kasih dan mengapresiasi yang setinggitingginya kepada BDK Surabaya yang telah memberikan kepercayaan kepada Kankemenag Kab. Jember untuk ditempati kegiatan DDTK. Beliau berharap agar setelah sampai di tempat kerja masing-masing, para peserta dapat melaksanakan tupoksi sebagai guru MI dan mampu meningkatkan kualitas mengajar di madrasah. Para peserta juga diharapkan dapat mengubah yang lebih baik dalam hal pengetahuan, ketrampilan, dan sikap sehingga mampu menerapkan ilmu yang telah disampaikan oleh Widya Iswara dari Surabaya. •Ratna
KAKANKEMENAG BUKA WORK SHOP KURIKULUM 2013 BANYUWANGI-Untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik di lingkungan Kankemenag Kab. Banyuwangi perlu diadakan kegiatan workshop. Hal tersebut sebagaimana yang dilaksanakan di aula MAN Genteng Banyuwangi baru-baru ini, (14/2). Kegiatan yang bertema Menyongsong Kurukulum 2013 Menuju Pendidikan yang lebih berkualitas ini berjalan semarak dan lancar serta diikuti 230 peserta. Para peserta berasal dari guru MTs dan MA negeri maupaun swasta, serta para pendidik dari 10 KKM di wilayah MAN Genteng. Mereka mengikuti workshop selama tiga hari. Tak tanggung-tanggung, nara sumber yang menyampaikan materi adalah Toto Basuki dari LPMP Jawa Timur. Kakankemenag Kab. Banyuwangi, H. Santoso, S. Ag, M.Pd saat membuka acara ini mengatakan bahwa pendidikan yang bermutu selalu diawali dengan input anak didik, dan tenaga pengajar yang selalu mengikuti aturan kurikulum yang telah diterapkan. “Sedangkan guru adalah penentu keberhasilan kurikulum di sebuah lembaga pendidikan”, terangnya. Dalam kegiatan workshop ini berkenan hadir Kasi Pendidikan Madrasah dan juga Pengawas di lingkungan Kankemenag Kab. Banyuwangi. •Yas
WORKSHOP KURIKULUM 2013 DITUTUP KABID PAIS LAMONGAN-Workshop Kurikulum 2013 bagi Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) Dasar dan Menegah dan guru PAI sekolah umum mulai SD, SMP, SMA/K Kab. Lamongan berlangsung selama empat hari, ditutup secara resmi Drs. H. Supandi, M.Pd, Kabid PAIS Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, (4/4). Acara yang dilaksanakan di ruang sidang rumah makan Aqila Deket Lamongan ini diikuti seluruh PPAI Dasar dan menengah, guru SD, SMA, dan SMA/K. Dalam sambutannya, mantan Kakankemenag Kota Madiun ini menegaskan, bahwa sesuai dengan regulasi yang ada, pendidikan agama Islam bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama Islam yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Sebelumnya, Kasi PAIS Kankemenag Kab. Lamongan, H. Abdul Ghofur, M.Ag, mengatakan bahwa arah dan tujuan workshop terkait implementasi kurikulum 2013, khususnya bagi guru, diharapkan ada perubahan pola fikir (mindset) dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasil pembelajaran sesuai dengan pendekatan dan evaluasi pembelajaran Kurikulum 2013 dengan baik dan tepat. •Nsr
54
MPA 332 / Mei 2014
AGAMA SEBAGAI LANDASAN MENUJU KELUARGA SAKINAH BANGKALAN-Sebanyak 70 orang ibu muda dihadirkan ke aula al-Ikhlash Kemenag Kab. Bangkalan, (3/4). Para ibu muda ini diundang guna untuk mengikuti acara pembinaan keluarga sakinah yang diadakan Kankemenag Kab. Bangkalan. Mereka adalah para ibu muda yang sedang berjuang untuk mencapai kehidupan bahagia dan sejahtera dalam keluarga masing-masing. Dengan harapan, setelah mengikuti acara pembinaan ini, para ibu muda ini menjadi siap membina keluarga sakinah. Dalam kesempatan sambutan pembukaannya, Kakankemenag Kab. Bangkalan, Drs. H. Moch. Amin Mahfud, M. Pd.I., menyatakan bahwa pembinaan keluarga sakinah pada waktu akhir-akhir ini semakin penting untuk dilakukan. Mengingat tingginya angka perceraian yang terjadi di mana-mana. Sementara itu dalam materi pembinaan yang disampaikan oleh Nyai Hj. Mufarrohah, SH., tergambar betapa pentingnya nilai-nilai keislaman menjadi landasan kehidupan berkeluarga. “Untuk itu, pembelajaran nilai-nilai agama termasuk al-Qur’an perlu ditanamkan sejak usia dini,” tegasnya. •Sulaiman PEMBINAAN ADMINISTRASI NR BANGKALAN-Bertempat di aula MAN Bangkalan, telah digelar acara pembinaan administrasi NR bagi para kepala KUA dan Penghulu se-Kab. Bangkalan, (15/4). Acara ini menghadirkan nara sumber Kabid Urais dan Binsyar Kanwil Kemenag Jatim, Drs. H. Ach. Faridul Ilmi, M. Ag., dan Kasi Kepenghuluan pada Bidang Urais dan Binsyar Kanwil Kemenag Jatim, Drs. H. Mahmud Fauzi, M. Pd.I yang datang bersama rombongan. Dalam sambutannya, Kakankemenag Kab. Bangkalan berterima kasih kepada Kabid dan rombongan yang telah memilih Bangkalan sebagai tempat kegiatan. Sementara itu, Kabid Urais dan Binsyar Kanwil Kemenag Jatim dalam pengarahannya menegaskan akan pentingnya dokumen pernikahan bagi data seseorang. Sedangkan Kasi Kepenghuluan memerinci tentang bagaimana data pernikahan disiapkan untuk kemudian menjadi dokumen resmi yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia bahkan dunia. Sementara itu, sehari sebelumnya telah berlangsung pelantikan pejabat struktural di lingkungan Kankemenag Kab. Bangkalan. Pejabat terlantik adalah Drs. Mufi Imron Rosyadi, M. EI sebagai Kasi Pendma serta Wafir, S.Ag, M.Si. sebagai Kasi PD dan Pontren. •Sulaiman
RAPAT KOORDINASI PENYULUH HONORER KANKEMENAG KAB. LUMAJANG LUMAJANG-Bertempat di aula Kan ke menag Kab. Lumajang, berlangsung rapat koordinasi antara Bi mas Islam dan Penyuluh Agama non PNS se-Kab. Lumajang dan pembacaan SK pengurus Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) yang diikuti oleh 40 orang, (24/3). Kasi Bimas, Drs. H. Moh. Junaidi menyatakan bahwa maksud dan tujuan rapat kali ini adalah terbentuknya pengurus Pokjaluh di lingkungan Kemenag Lumajang, pemahaman perubahan struktur baru Bimas Islam, tugas pokok serta fungsi penyuluh honorer. Dengan adanya perubahan struktur baru, posisi penyuluh agama kini berubah tempat tugasnya, yaitu dari naungan penyelenggara Binsyar beralih ke Seksi Bimas Islam. Selain itu Kasi Bimas Islam juga berpesan agar penyuluh pandai menjalin kerjasama dengan elemen masyarakat dan profesional dalam melaksanakan tugasnya. Dan demi tertibnya administrasi, agar setelah menerima honor dalam rekeningnya, masing-masing penyuluh menanda tangani SPJ dan laporannya diserahkan secepatnya, jangan sampai terlambat. Tingkatkan tugas dengan sebaik baiknya. Acara dilanjutkan dengan penjelasan admistrasi pokja penyuluh oleh Sriwanti. •Ziza
SOSIALISASI TEKHNIS PENDAFTARAN HAJI TH 1435H/ 2014 M LUMAJANG-Kankemenag Lumajang mulai memberikan pembinaan awal terhadap CJH yang akan menunaikan ibadah haji tahun 2014. Kegiatan ini diikuti 653 CJH dan dilaksanakan 2 tahap secara bergantian di aula Kankemenag Kab. Lumajang, (19/3). Tahap pertama diikuti 353 CJH dan tahap kedua 300 CJH. Kakankemenag Kab. Lumajang, Nurmaluddin, SE. MPd.I. berharap agar CJH selalu bersyukur karena menjadi tamu Allah. Karena masih banyak muslim lain yang sudah niat, tapi masih belum ditakdirkan berangkat. Oleh karena, CJH harus bisa menjaga kesehatan, mengatur pola makan, membiasakan hidup tertib dan disiplin, sehingga pada waktu pelaksanaan ibadah haji sudah siap baik jasmani maupun rohani. CJH juga harus mengerti tentang rukun haji, oleh karena itu harus mengikuti manasik haji baik yang dilaksanakan di Kabupaten dan di KUA dan KBIH, sehingga bisa melaksanakan ibadah haji secara sempurna. Sedangkan Kasi PHU Kankemenag Kab. Lumajang, Drs H. M. Mudhofar, M.S.I, menjelaskan tentang tekhnis persiapan pemberangkatan haji tahun 2014. Mulai dari persiapan biaya pelunasan sampai dengan persiapan manasik haji dan seragam batik. •Ziza
PEMBINAAN PELAYANAN PENDAFTARAN HAJI KEDIRI-Untuk memberikan pelayanan yang prima terhadap persiapan pelaksanaan ibadah haji, Kankemenag Kota dan Kab Kediri menyelenggarakan kegiatan pembinaan pelayanan pendaftaran haji, (8/4). Kegiatan yang berlangsung di aula Masjid Agung Kota Kediri ini diikuti oleh bank penerima setoran haji, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), Penyuluh Agama Islam (PAI) dan kepala KUA di Kabupaten dan Kota Kediri. Sebelum membuka acara ini, Kakankemenag Kota Kediri, Dr. Zaini menyampaikan materi tentang UndangUndang Penyelenggaraan Haji. Sementara Kasi Haji Kota Kediri, Drs. Musyadad memberikan penjelasan tentang persyaratan pendaftaran haji. Sedangkan Kasi Haji Kemenag Kab. Kediri, Drs. H. Abdul Aziz, M.Pd.I. memberikan penjelasan tentang biaya haji, kuota haji dan paspor haji. Seusai penyampaian seluruh materi yang dipresentasikan oleh nara sumber, dilanjutkan dengan dialog. Segala permasalahan yang dihadapi pihak penerima setoran haji, pembimbing calon jama’ah haji, penyuluh haji dan pihak yang terkait dengan ibadah haji terurai dan terselesaikan dengan jelas. Acara ini berlangsung dengan sukses dan lancer hingga akhir acara. •Alfy
PEMBINAAN PELAYANAN PENDAFTARAN HAJI SIDOARJO-Guna mesosialisasikan kebijakan baru tentang pendaftaran haji tahun 2014, Seksi PHU Kankemenag Kab. Sidoarjo menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Pelayanan Pendaftaran Haji Kankemenag Kab. Sidoarjo Tahun 2014. Acara ini diselenggarakan di aula gedung KBIH Rohmatul Ummah An-Nahdliyah Sidoarjo dan diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari kepala KUA dan ketua KBIH seKab. Sidoarjo. Kasi PHU Kankemenag Kab Sidoarjo, H. Moh. Arwani, M.Ag., menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menginformasikan kebijakan tentang pendaftaran haji tahun 2014 kepada pejabat yang berwewang dan tokoh-tokoh yang bersinggungan dengan penanganan ibadah haji. Juga untuk memberi pelayanan prima kepada masyarakat yang daftar haji di tahun ini. Kakankemenag Kabupaten Sidoarjo, Drs. H. Nur Sjamsudin M.Si yang membuka kegiatan sekaligus memberi berbagai pengarahan seputar haji. Di antaranya mengenai penyelenggaraan haji yang merupakan kegiatan tahunan bagi Kementerian Agama dan KBIH, calon jamaah haji yang baru, CJH yang daftar sebelum usia 16 tahun, regulasi pelaksanaan manasik di KUA juga regulasi tentang barang bawaan CJH. •Im2
MPA 332 / Mei 2014
55
Rakorgab Kankemenag Kabupaten Ngawi
Kankemenag: Hasil rapat harus bisa dilaksanakan, jangan jadi arsip begitu saja.
NGAWI-Bertempat di Hotel Merah Sarangan Magetan, para pejabat struktural maupun fungsional berkumpul bersama-sama
mengadakan rapat untuk program kerja ke depan. Kasubbag TU sekaligus panitia penyelenggara menerangkan bahwa tujuan rapat kerja adalah untuk menyusun dan menjabarkan program kerja Kankemenag Kab. Ngawi secara sinergis antara Kankemenag Kabupaten dengan satker-satker yang terkait. Sementara itu Kakankemenag Kabupaten Ngawi, Drs. H. Syahidan, MH berharap agar rapat ini betul-betul dimanfaatkan untuk menghasilkan rumusan program kerja yang baik, benar dan bisa dilaksanakan di satuan kerjanya masing-masing. Rakoor gabungan ini diikuti oleh 95 orang, terdiri dari 8 orang pejabat Kankemenag, 19 orang Kepala KUA, 28 Pengawas Pendais/ Rumpun, 4 Kepala MAN, 10 Kepala MTsN, 14 Kepala MIN dan Kepala TU Madrasah Negeri. Rapat terbagi dalam tiga kelompok sidang komisi yaitu Sekretariat Jenderal, Ditjen Bimas Islam dan Ditjend Haji dan Umrah, serta Ditjend Pendidikan Islam. Rapat ditutup oleh Kakankemenag Kab. Ngawi seraya berpesan agar hasil rapat ini dapat dilaksnaakan dan tidak hanya menjadi arsip begitu saja. •Guh
Kompetisi Sains MI se-Kabupaten Ponorogo PONOROGO-Ajang Kompetisi Sains MI tingkat Kabupaten Ponorogo tahun 2014, kali ini digelar di MI Mambaul Huda Ngabar Ponorogo, yang diikuti oleh seluruh MI se-Kab. Ponorogo, (5/4). Ketua panitia pelaksana Dra. Alminiati,M.Pdi menerangkan bahwa jenis mata pelajaran yang dilombakan adalah Matematika, IPA dan Agama. Untuk masing-masing mata pelajaran diambil juara I, II dan III, Harapan I,II dan III. Untuk juara I,II dan III mendapat tropy, piagam dan uang pembinaan yang selanjutnya akan dikirim ke KSM tingkat Provinsi. Sedangkan Harapan I, II, III mendapat tropy dan piagam. Dalam pembukaan, Kasi Pendma, Drs. Siswo Widodo,MM mengingatkan bahwa para peserta kompetisi haruslah bangga, karena sudah menjadi duta-duta madrasah. Dengan harapan agar para juara nantinya mampu membawa nama baik Ponorogo, baik di tingkat provinsi maupun nasional. Kegiatan ini diadakan oleh K3MI Kemenag Kab. Ponorogo bekerjasama dengan Primagama dan Airlangga. Dengan harapan terciptanya suasana kompetisi yang sehat, peningkatan mutu
Para juara Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Kab. Ponorogo
pendidikan dan tumbuhnya kesadaran siswa dan guru akan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam belajar. •Ifroh
Pembinaan Kepegawaian Oleh Kakanwil
Kakanwil Kemenag Jatim: Seluruh PNS di Kemenag Kab. Tulungagung harus kuat.
TULUNGAGUNG-Kakankemenag Prov. Jawa Timur, Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag untuk kali pertama setelah menjabat
56
MPA 332 / Mei 2014
sebagai Kakanwil berkunjung kembali ke Kab. Tulungagung, (3/4). Beliau diundang untuk memberi pembinaan kepada kepara seluruh pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Kankemenag Kab. Tulungagung. Bagi Kakanwil, Kab. Tulungagung memiliki kesan mendalam. Mengingat selama dua tahun (2009-2011), beliau menjabat Kakankemenag Kab. Tulungagung. Beliau terharu dengan sambutan yang begitu hangat. Rasa kebersamaan di Kab. Tulungagung yang cukup kuat, tak berubah dari dulu hingga sekarang, dan ini merupakan modal dasar untuk bersama membangun Kemenag. Di akhir pengarahannya, Kakanwil berpesan dan mengajak seluruh jajaran PNS di Kemenag Kab. Tulungagung untuk tetap kuat dan teguh menjaga serta mempertahankan Kemenag. Karena kalau lemah, Kemenag bisa hilang yang berakibat menjadi sekuler-lah negara ini. Acara ini diselenggarakan di Hall Barata Tulungagung dan diikuti oleh 150 orang peserta. Selain pembinaan, acara ini juga merupakan sarana temu kangen antara warga Kankemenag dengan Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag. •Nh
DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA HISAB RUKYAT MALANG-Sebanyak 30 orang peserta yang terdiri dari Kepala KUA, Penyuluh Agama, Penghulu, Staf Binsyar dan staf KUA mengikuti kegiatan Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Tenaga Hisab Rukyat bertempat di Kankemenag Kab. Malang (1-7/4). Kakankemenag Kab. Malang, H. Akhiyar, S.Ag. MM. dalam sambutannya berterima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada jajaran panitia dan berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam mensukseskan acara ini. Kegiatan ini merupakan ajang silaturrahmi dan penyampaian informasi untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan di bidang hisab rukyat. Kegiatan ini diharapkan dapat mencetak ahli hisab rukyat yang handal sehingga bisa menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dan bisa memberikan informasi yang akurat dalam penentuan awal bulan Ramadhan dan 1 Syawal. Adapun materi yang disampaikan meliputi materi dasar, inti dan penunjang dengan model pembelajaran di kelas dan luar kelas (praktek). Di akhir kegiatan seluruh peserta mengikuti kegiatan ujian tulis dan praktek yang dipandu dan diawasi langsung oleh widyaiswara dari BDL Surabaya. •Arif UJIAN KDK KOTA MOJOKERTO TAHUN 2014 KOTA MOJOKERTO – KDK (Kecakapan Dasar Keagamaan) adalah salah satu program Pemerintah Kota Mojokerto yang dituangkan dalam Perwali No 23 Tahun 2011. Dalam Perwali ini dijelaskan bahwa setiap siswa SD/MI yang akan mengikuti UNAS harus mempunyai sertifikat KDK. Sertifikat KDK dikeluarkan oleh TPQ dan lembaga keagamaan yang sudah mendapat Nomor Statistik dari Kankemenag Kota Mojokerto. Pada hari Minggu tanggal 13 April 2014, dilaksanakan ujian secara KDK secara serentak. Tak kurang dari 2.532 anak mengikuti ujian yang dilaksanakan di seluruh Kota Mojokerto. Pelaksanaan ujian ini adalah kerjasama Pemkot Mojokerto, Kankemenag dan Diknas Kota Mojokerto. KH. Mas’ud Yunus (Walikota), Drs. Syamsuri Arif, M.Si (Kakankemenag), Drs. M. Shoheh (Kasi PAKIS) Kepala Dinas P&K Kota Mojokerto dan perwakilan Korlap KDK melihat secara langsung pelaksanaan ujian ini. Empat lokasi ujian didatangi langsung oleh rombongan Walikota dan Kakankemenag. Di sela-sela kunjungan Walikota mengapresiasi pelaksanaan ujian KDK yang berjalan lancar dan tertib. “Semoga semua peserta Ujian KDK tahun 2014 lulus semua,” harap Walikota. •FM
SUMPAH JABATAN HARUS DIPEGANG TEGUH MAGETAN – Pejabat yang dilantik diharap dalam menjalankan tugas agar bisa memegang amanah dengan sebaik-baiknya. Utamanya tiga kata bagian terakhir dalam kata-kata sumpah jabatan harus dijadikan modal dasar dalam melaksanakan tugas yang diembanya. Yakni bekerja dengan jujur, amanah dan tanggung jawab. Selanjutnya sebagai seorang pemimpin di madrasah harus bisa bersikap bijaksana dalam memimpin bawahannya, harus bijak dalam berkata, berperilaku, dan memberikan contoh pada bawahannya, serta memprioritaskan tugas-tugas kedinasan dibandingkan kepentingan keluarga. Demikian disampaikan Mas’ud,S.Ag,M. Pd.I, Kakaknkemenag Kabupaten Magetan dalam sambutan pengarahannya pada acara Pelantikan Pejabat Fungsional di aula MIN Baluk Kec.Karangrejo Kab. Magetan, (26/3). Adapun pejabat yang dilantik antara lain Warjito,S.Pd (Kepala MA Ma’arif Baluk Karangrejo), Sunardji,S.Pd (Kepala MIN Kiringan), Mursinah,S.Pd.I (Kepala MIN Kedungguwo), Dra. Sulis Setyowati (Kepala MIN Baluk Karangrejo), Sukatno, S.Pd.I (Kepala MI PSM Sumberjo Karas), Ramelan,S.Pd (Kepala MIN Madigondo Takeran), dan Sulasmi,S.Pd (Kepala RA Nurul Hikmah Babadan). •Mkd
MAN WLINGI RESMIKAN MA’HAD “AL-FIKRI” BLITAR-Dengan diresmikannya Ma’had Al Fikri, menjadikan fasilitas di MAN Wlingi makin lengkap. Peresmian digelar bersamaan dengan dzikir akbar untuk menghadapi ujian nasional (UN) bersama Majelis “Al Khidmah”, (8/3). Pejabat yang hadir antara lain dari Dirjen Pendis Kemenag RI, H. Moh. Nasri dan H.M. Arif Fatkhullah, Kasi Kurikulum Bidang Pendma Kanwil Kemenag Prov. Jatim, Drs. H. Abdul Hakim, Kakankemenag Kab. Blitar Drs. H. Ahmad Mubasyir, MA, Kepala BKD Kab. Blitar Drs. H. Ahmad Lazim, Ketua MUI Kab. Blitar Drs. KH. Ahmad Zamrodji, serta para tokoh masyarakat dan tokoh agama. Peresmian ma’had ditandai dengan pengguntingan pita oleh Kakankemenag Kab. Blitar H. Ahmad Mubasyir, didampingi para tamu dan dilanjutkan penandatanganan secara simbolis batu peresmian ma’had berkapasitas 100 santri tersebut. Drs. H. Ahmad Mubasyir, MA menambahkan, sudah saatnya madrasah menjadi jujugan masyarakat untuk mempercayakan pendidikan putra-putrinya. Sementara Kasubag Perencanaan dan Penganggaran Dirjen Pendis Kemenag RI HM. Nasri, menghimbau agar bangunan ma’had tersebut dimanfaatkan dengan baik, dirawat, dan dilestarikan. •Bam’st
WORKSHOP PENGELOLAAN LAYANAN BASELINE DATA SEBAGAI IMPLEMENTASI E-DATA KOTA PROBOLINGGO-Dengan mendatangkan narasumber dari Kanwil Kemenag Prov. Jatim, Sugianto, S.Sos.,M.PdI (Kasubag Renkeu), Sub Bag TU Urusan Umum Kemenag Kota Probolinggo menggelar kegiatan Workshop Pengelolaan Layanan Baseline Data sebagai Implementasi e-Data, (4/4). Kegiatan ini bertempat di aula Kankemenag Kota Probolinggo Selaku ketua pelaksana, Yuni Purwanto, S.Pd.I (Perencana Anggaran) menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah memberikan dukungan kepada penyedia data dasar (baseline data) dalam perencanaan anggaran dan guna memenuhi kebutuhan data internal dan eksternal serta untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, akuntabel, bersih dan berwibawa. Sementara itu H. Muhammad, S.Sos, M.Pd.I Kakankemenag Kota Probolinggo dalam arahannya menyampaikan bahwa data itu harus benar-benar akurat dan akuntabel sehingga bisa dipertanggungjawabkan. Para peserta diharapkan fokus mengikuti kegiatan sehingga mampu memiliki pemahaman tentang manajemen pengelolaan data yang baik, akuntabel dan akuntabel. Karena narasumber yang didatangkan adalah Kasubag Renkeu Kanwil Kemenag prov. Jatim. •RZ
RAKER DWP KEMENAG KAB. SUMENEP SUMENEP-Ungkapan menyelam sambil minum air, tepat diberikan pada ibu-ibu DWP Kankemenag Kab. Sumenep. Karena pada saat pelaksanaan Raker Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kankemenag Kab. Sumenep di Kab. Kediri, momen tersebut dimanfaatkan oleh Pengurus DWP untuk melaksanakan Raker, yang diikuti oleh sekitar 100 orang, (30/3). Terdiri dari pengurus DWP Kankemenag Kab. Sumenep, istri- istri Kepala KUA, istri-istri Pengawas SLTP/ SMU dan Pengurus SD/MI. Acara Raker ini membahas tentang program kerja tahun 2014 dan evaluasi program tahun 2013. Selanjutnya hasil keputusan di dalam raker tersebut nantinya akan dibawa sebagai rekomendasi dalam acara Raker Pimpinan Kemenag Provinsi Jawa Timur. Raker dilanjutkan dengan baksos kepada korban erupsi Gunung Kelud yang disampaikan melalui Kemenag Kab. Kediri. Dalam sambutannya, Kakankemenag Kab. Sumenep Drs. Ec. H. Moh. Shodiq, M.PdI ikut perihatin atas terjadinya letusan Gunung Kelud dan berharap agar yang tertimpa musibah diberikan ketabahan dan kesabaran. Kasi Bimas Islam Kab. Kediri berterima kasih atas bantuan yang diberikan dan segera menyalurkannya sesuai dengan ketentuan. •Zarkasyi
MPA 332 / Mei 2014
57
Etika Melakukan
Shalat di Fasum Oleh : A.A. Dwisasanti
S
halat sebagai tiang agama dan wanita adalah tiang negara. Shalat, kadang menjadi kendala tersendiri manakala seorang muslim tidak menemui tempat shalat apakah itu masjid, atau mushallah. Hal itu menjadi lebih terasa manakala fasilitas umum/fasum tersebut kurang memadai. Misalnya saja di SPBU, mall/plaza, tempat hiburan/arena rekreasi bahkan kantor, hotel atau pun pabrik kadang kurang memberikan fasilitas tersebut. Ini sangat disayangkan, karena kalau dilihat dari jumlah penduduk Indonesia mayoritas adalah muslim Dan lebih lagi saat ini belum ada regulasi yang lebih spesifik mengenai hal itu kecuali dalam UUD 1945. Untuk itu sahabat Annisa’,kiranya perlu ada kesadaran bagi setiap muslim dan muslimah untuk menjaga etika dan ketertiban, manakala melakukan shalat di fasum tersebut diantaranya : 1. Budaya antri ketika mengambil air wudlu, dan pergunakan air seperlunya. 2. Matikan HP agar tidak mengganggu kekhusyukan shalat. 3. Apabila memakai mukena yang disediakan setelah dipakai hendaklah dilipat rapi dan kembalikan pada tempat semula. 4. Ajaklah orang lain unutk shalat berjamaah, selain pahala yang berlipat juga akan menghemat waktu dan tempat. 5. Usahakan berdoa dan berdzikir tidak terlalu lama, karena akan menambah antrian panjang orang lain yang akan melakukan shalat. 6. Jangan berhias di tempat shalat, karena masih banyak muslimah lain yang antri untuk melakukan shalat, disamping juga akan mengganggu kebersihan dan etika itu sendiri. 7. Jangan jadikan tempat shalat sebagai rest area, tidur apalagi makan. 8. Sebelum meninggalkan tempat periksa semua barang bawaan agar tidak ada yang tertinggal. 9. Jangan lupa selipkan shadaqah/infaq di kotak amal. Nah, sahabat Annisa’ ayo kita bersama-sama dengan kesadaran menjaga kebersihan, ketertiban dari fasum untuk shalat, agar menambah kedekatan kita pada Allahu Rabbi di manapun kita berada.
58
MPA 332 / Mei 2014
Edwin Nofrian Reynaldy
Duta Wisata Jatim Asal Madrasah
E
dwin Nofrian Reynaldy tak bisa menyembunyikan kegembiraanya. Pasalnya, baru-baru ini dia ditetapkan sebagai Raka Favorit dalam pemilihan Raka Raki Jawa Timur tahun 2014. Apalagi dia merupakan satu-satunya peserta yang berasal dari madrasah. “Tidak itu saja saya juga satu-satunya pelajar yang harus bersaing dengan peserta yang umumnya berstatus mahasiswa,” tutur kelas XI IPA 3 di MAN Jung Cang Cang Pamekasan. “Tentu saya sangat bangga sekali dengan capaian ini,” tambahnya legah. Tak mudah memang untuk mendapatkan prestasi di ajang Raka Raki Jawa Timur. Apalagi dia harus bersaing dengan para perwakilan dari seluruh kabupaten/kota se-Jatim. Hanya mental dan kepercayaan dirilah menjadi modalnya. “Ya, ternyata kepercayaan diri dan mental adalah kunci sukses kita selain doa tentunya,” simpul remaja kelahiran Pamekasan 17 Nopember 1996 ini sambil melepas senyum. Dan kepercayaan diri itu juga yang dijadikan modal sulung dari dua bersaudara pasangan Alm. Syamsul Mikraj Heri dan Sitti Nur Laila ini saat pertama kali mengikuti ajang serupa di tingkat Kabupaten. Dan ternyata memang benar, dia menjadi Juara I dalam pemilihan Duta Wisata Kacong
Cebbhing di Kabupaten Pamekasan tahun 2013 lalu. Gelar inilah yang mengantarkannya menjadi wakil Kabupaten Pamekasan dalam ajang Raka Raki Jatim 2014. Di sinilah dia diadu wawasan intelektualnya dan bakal seninya di level yang lebih tinggi. Tapi beruntung, remaja yang memiliki hobi olah raga dan bermain musik ini terlahir sebagai anak yang multi talenta. Selain prestasi akademisnya bagus, penguasan dalam bidang seninya juga mumpuni. Ini tak mengherankan, sebab dia merupakan sosok anak yang rajin belajar dan giat berlatih. “Biasanya selepas belajar di madrasah seharian, malam hari saya aktif latihan seni di Sanggar Mela’ Ate,” beber alumni TK. Al-Munawwarah Pamekasan dan SDN Laden I Pamekasan ini. Kini kerja keras dalam belajar dan latihan remaja yang pernah mengukir prestasi di lomba PASKIBRAKA Kabupaten Pamekasan tahun 2013 ini pun itu pun terbayar sudah. Dan memang tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Dan semoga ke depan, alumni SMPN 8 Pamekasan ini mampu menyuguhkan prestasi demi prestasi yang bisa membanggakan keluarga, madrasah dan tanah kelahirannya. •Sri Mukti.
MPA 332 / Mei 2014
59
Dahsyatnya Sedekah dan
Hinanya Bakhil Oleh : Saiful Asnan *)
D
iceritakan bahwa pada suatu masa kekeringan paceklik sedang menimpa Bani Israel bertahun-tahun. Pada masa itu terdapatlah seorang perempuan yang sedang memegang roti yang akan di makannya, tiba-tiba perempuan tadi mendengar suara dari luar seorang yang memintaminta sesuap makan karena lapar. Lalu perempuan tersebut pun memberikan sepotong roti yang sudah berada di ujung mulutnya itu kepada si miskin tadi. Beberapa hari kemudian pergilah si perempuan bersamasama anaknya yang masih kecil mengumpulkan kayu di suatu tempat yang jauh dari rumahnya. Tiba-tiba sang anak perempuan itu diserang dan dibawa lari oleh seekor srigala. Dia pun berteriak minta tolong sambil lari mengejar serigala itu. Dalam keadaan panik, tiba-tiba malaikat Jibril menyelamatkan si anak dari mulut serigala dan mengembalikan kepada ibunya sambil berkata: Hai hamba Allah! Terimalah anakmu ini sebagai imbalan dan balasan atas roti yang engkau telah berikan kepada orang yang sedang lapar. Dalam sebuah riwayat, Sayyidah Aisyah ra bercerita bahwah ada seorang perempuan datang menghadap Rasulullah dalam keadaan tangan kanannya lumpuh. Dia pun mengeluh kepada Rasulullah: “Wahai Nabi Allah! Tolonglah doakan dan mohonkan kepada Allah untuk menyembuhkan dan menghidupkan kembali tanganku ini. Rasulullah pun bertanya ikhwal penyebab tangannya yang lumpuh. “Aku melihat dalam mimpi seakan-akan hari kiamat. Api neraka telah di nyalakan, surga didekatkan dan terlihat olehku ibuku berada di neraka memegang sepotong gajih di salah satu tangannya dan di tangan yang lain sehelai kain untuk melindunginya dari api, Kemudian aku bertanya padanya: “Kenapa engkau di sini bu, padahal engakau adalah seorang yang taat pada Tuhan dan di ridhoi oleh suamimu ?” “AKu seorang bakhil di dunia dan inilah tempat orangorang bakhil,” jawab ibunya. “Dan apakah itu sepotong gajih (lemak) dan sehelai kain di tanganmu?” “Itu adalah kedua barang yang telah aku sedekahkan di dunia dan tidak pernah sedekah lagi sepanjang umurku.” “Di manakah ayahku?” “Ayahmu adalah seorang yang murah hati dan ia ditempatkan di tempat orang-orang yang murah hati,” jawab ibuku. Lalu aku pergi ke syurga melihat ayakhu berdiri di
60
MPA 332 / Mei 2014
tepi suatu kolam membagi-bagi air. Aku pun berseru pada ayahku. “Ibuku istri yang taat tapi saat ini berada di neraka, sedang engkau di sini membagi-bagi air dari kolam Nabi Muhammad. Tolonglah berilah ia seteguk air dari kolam ini.” “Hai anakku, Allah mengharamkan kolam ini bagi orangorang yang bakhil dan berdosa.,” tutur ayahku. Lalu tanpa idzinnya aku mengambil segelas dan memberikannya kepada ibuku yang sedang dahaga. Seketika itu juga aku mendengar suara berkata: “Semoga Allah melumpuhkan tanganmu yang telah memberi minum kepada si bakhil itu dari kolama Nabi Muhammad SAW. Maka sewaktu aku terjaga dari tidur aku lihat tanganku sudah menjadi kering.” Setelah Rasulullah mendengar perempuan itu, lalu meletakkan tongkatnya di atas tangan si perempuan sambil berdo`a, “Ya Tuhanku. Demi kebenaran mimpi yang di ceritakan, perbaikilah dan sembuhkan tangannya.” Berkat do`a Rasulullah sembuhlah tangan orang perempuan itu dan kembali sebagaimana biasa. Rasulullah SAW pun lalu bersabda: “Tiada seorang muslim memberi makan kepada saudaranya sampai kenyang, memberi minum sampai hilang dahaganya, kecuali dijauhkan oleh Allah dan dipisahkannya dari api neraka dengan tujuh parit. Lebar antara dua parit sejauh perjalanan lima ratus tahun. Dan berserulah api neraka: “Ya Tuhanku izinkanlah aku bersujud tasyakur, karena Engkau telah membebaskan salah seorang dari umat Muhammad dari siksaku. Sesungguhnya aku merasa malu dari Muhammad menyiksa salah seorang dari umatnya yang telah bersedekah.” Allah memerintahkan memasukkan syurga orang yang bersedekah walau dengan sesuap roti atau segenggam kurma. Dalam hadis lain Rasulullah SAW bersabda: “Sifat murah hati laksana suatu pohon di surga yang cabang-cabangnya tunduk menurun di dunia. Siapa saja yang mengambil satu cabangnya, maka akan dituntunnya ke surge. Sebaliknya sifat bakhil ibarat pohon di neraka yang cabang-cabangnya tunduk menurun di dunia. Bagi siapa saja yang mengambil satu cabang. maka akan dituntunnya ke neraka. Pemurah hati itu dekat kepada Allah dan makluk, sedang orang bakhil jauh dari Allah dan makhluk. Orang bakhil tidak akan masuk surga walaupun ia seorang zahid (orang yang menjauhi keduniaan). (Diceritakan kembali oleh Saiful Asnan, Guru MAN Panggul Kabupaten Trenggalek/dari berbagai sumber)
Membaca Perempuan
Oleh: Mey.S
Bulan April identik dengan perempuan. Di bulan April tercatat adanya peringatan hari Kartini. Sebagai bangsa yang menghargai pahlawannya, masyarakat kita pun tak lupa memperingati Hari Kartini. Seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan di helat kaum perempuan, mulai dari anak-anak hingga para ibu dari berbagai level komunitas, lembaga, serta institusi. Perjuangan Kartini dalam masanya dianggap monumental dalam pergerakan perempuan Indonesia. Betapa tidak, Raden Ajeng Kartini, perempuan bangsawan yang terbelenggu dan terjajah oleh adat serta feodalisme, memberontak melalui kemerdekaan berpikirnya untuk mendapatkan kesempatan dan kesetaraan dalam pendidikan bagi kaum perempuan. Pikiran dan perasaannya dapat kita simak dalam tulisan-tulisannya yang kemudian dibukukan dalam “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Esensi yang membedakan Kartini dengan perempuan lain di jamannya sebenarnya adalah kegiatan “menulis”. Kartini memeiliki semangat untuk menulis dan menulis, sementara perempuan lain, kala itu, tidak melakukannya. Ada sebuah ungkapan “satu peluru hanya menembus satu kepala, tapi satu tulisan bisa menembus ribuan bahkan jutaan kepala”. Tentunya tulisan Kartini yang di dalamnya tercermin energi, rasa bahasa, pesona, inspiratif, dan daya tarik yang mampu mengaduk pikiran, perasaan serta imajinasi pembacanya, yang selanjutnya mampu membangun motivasi untuk berbuat lebih baik. Perjuangan Kartini dalam mengangkat harkat serta hak –emansipasi— kaum perempuan tidaklah sia-sia, meski eksesnya baru terasa dalam rentang waktu yang lama. Emansipasi sendiri sesungguhnya berkonotasi dan simbolisasi daripada adanya pemikiran tentang tuntutan para perempuan akan hakhaknya untuk diperlakukan sama dengan kaum laki-laki. Di antaranya yang memprioritaskan peran perempuan berintegrasi dalam pemerintahan dan pembangunan negara. Terkait hal tersebut, kini parlemen sendiri memberi jatah 30 % kursi bagi para legislatif perempuan. Maka berduyunlah calon legislatif (caleg) perempuan menebar aroma politiknya. Kaum perempuan tidak lagi terpinggirkan dalam proses serta kiprah politik. Jika masih ada sebagian orang yang merasa terpinggirkan, itu semata-mata akibat dari adanya aturan main dalam politik. Betapapun, politik tetap mempunyai etika. Bukankah politik berasal, dilakukan dan ditujukan kepada rakyat. Artinya, yang mempunyai peran dalam politik adalah rakyat. Jika ingin disederhanakan, tujuan dari politik adalah rakyat yang berkeadilan dalam kehidupannya. Persoalan ketidakadilan berawal dari aturan main. Kenapa kita termarjinalkan dalam aturan main, karena dulu perempuan jarang terlibat dalam aturan main. Untuk bisa membangun masyarakat yang adil perempuan harus pandai-pandai membuat aturan main. Dan semua itu butuh stategi, taktik, sumber daya dan kerja sama. Kenapa? Karena selama ini perempuan selalu dianggap tidak (belum) mampu. Namun, setiap orang atau kelompok mempunyai hak untuk mengaspirasikan kepentingannya. Beberapa tahun belakangan Caleg perempuan tidak lagi datang dari kalangan elit, seperti kampus, LSM, atau intelektual, melainkan tak sedikit pula dari kalangan artis bahkan kalangan biasa. Dan jika komposisi caleg perempuan masih didominasi oleh kalangan elit itu tidak menjadi soal. Bukankah sejak dulu seluruh gerakan revolusioner di dunia ini, awalnya elitis?. Artinya, semua itu berasal dari pemikiran kelompok elit yang memang mempunyai waktu untuk berfikir. Seluruh gerakan sosial itu elitis awalnya. Bukan hanya gerakan perempuan, gerakan mahasiswa juga elitis, pun gerakan buruh. Kita tak boleh berpikir status buruhnya, tetapi pikir elitnya! Siapa mereka? Banyak persoalan perempuan yang belum tertampung aspirasinya. Tengok saja masih maraknya kekerasan seksual terhadap kaum perempuan bahkan anak-anak perempuan. Belum lagi “women trafficking’. Meski fenomena tersebut tak hanya terjadi di negeri kita. Harapannya, semoga kalangan legislatif (perempuan) tersebut mampu memperjuangkan hak serta perlindungan dan keadilan bagi perempuan. Para caleg perempuan itu telah mengambil kesempatan tersebut. Jika sudah begitu, tentu ada konsekuensi lain yang perlu diperhitungkan dalam ‘perjuangannya’ kelak. Tidak mudah tentunya, namun hidup adalah pilihan, jadi itulah konsekuensi dari sebuah pilihan. Tinggal bagaimana kita memandangnya melalui ‘jendela’ yang lebih bersih dan luas. MPA 332 / Mei 2014
03 LAYOUT C - HAL 61 CERMAT - MEI 2014.pmd 61
4/29/2014, 7:09 AM
61
APA INI NEGERIKU?
APA INI negeriku? yang selalu menyuguhkan kepahitan kehidupan manispun seakan punah meninggalkan Samar gambar elok negeriku APA INI negeriku? Yang generasinya telah layu ditimpa keamoralan yang nista Yang penguasanya sibuk dengan deretan hartanya saja APA INI negeriku? Dimana anak-anak telah direnggut masa depannya Telah diinjak injak kehormatannya.. Lantas... Kemana semua keelokannya... Yang dulu pernah ada.. Yang dulu pernah kurasa.. Astaghfirulloh... Jangan tinggalkan kami ya Allah.. Bukakanlah mata hati kami Allah.. Sambutlah DOA kami dengan rahmatMu.. Agar negeriku elok kembali... Robiatul muthiah MTS Al-hikmah, Janti Jogoroto Jombang Kode pos 61485
PENJUAL AIR LIUR
(Salam dari desa ke kota); Pak, katakan sejujurnya kepada kami Dari sabang sampai meraoke; kau luapkan kata untuk ketenangan bersama Ketenangan siapa? Dari kaki sampai kepala; kau merayu kami agar bisa berteduh dibalik gambar besarmu Pak, katakan yang sebenarnya; Kami makan harta rampasan atau makan paksaan? Pak, orang desa Kami hidup mewah tanpa sebuah janji dan promosi dasi Tak ada transaksi namun tetap saja kami yang rugi Biarkan kami berteduh di antara pohon yang rindang Makan umbi-umbian yang mengenyangkan Tidur tanpa tikar; tanpa air liur yang menjalar Pak, lihatlah sekarang Setelah semua dalam genggaman Tinggal penyesalan yang kami nikmati Bukan kami yang harus mengabdi Bukan pula kami yang harus berlari mencuri hati; Kami hidup di desa yang menjunjung norma agama Hormat pada Negara; Patuh dalam keluarga Pak, berhentilah ! Readi Afandi MA. Raudlatul Ulum Bilapora Rebba Lenteng Sumenep 69461
62
MPA 332 / Mei 2014
SEPIKU
Mengapa, Ketika semua orang tersenyum, bahagia Ketika semua orang bergembira, ceria Hatiku terasa tertutup oleh kabut Pekat, Gelap, Ku coba untuk membaur Namun, apa daya Terasa kebingungan begitu nampak di raupan Seakan tertutup oleh beningnya samudra Bagaikan keramaian dipadang pasir Hatiku terasa tiada tempat untuk membaur Di sekelilingku ada pasar Namun di hatiku liang lahat Aku sepi, Tiada satupun yang dapat mengerti Tiada satupun yang dapat memahami Tuhan, sampai kapan aku kan memendam Kesepian di tengan keramaian Mengapa tak kutemukan kebahagiaan yang dulu? Tersenyum, seakan tiada beban Di sini aku hampa Tanpa kalian yang kini entah dimana M. Nur Farchan Attamami Siswa Kelas XI IPA-1 MAN Kunir Wonodadi Blitar
SAHABAT DUNIA AKHIRAT
Sepotong tubuh manusia Terlahir beda ibu dan bapa Berkat putaran sang waktu Terdetik hasrat ingin menyatu Dalam kerlingan mata penuh keramahan Tertanda hati mulai terpaut Senyuman tipis terurai manis Tertanda ruang kosong dihati Sudi ku singgahi Di sana, di bangku itu Saling bertukar ilmu Berarak mengejah huruf Budi Memahami sejuta ajaran Biarpun berpacu dalam prestasi Yang melebatkan persaingan Di sana, disudut kamarku Bila ku alfa akan ujian dunia Ku bagi setetes luka yang menganga Rela engkau menjadi sehelai tisu Yang senantiasa menyeka bulir airmata Yang menawarkan bahu tuk melabuh Pedih tak terkira Di sana, di hari mati Sejuta asa menghampiri Kebersamaan yang diridhoi Semoga mengantar beban ringan Biarpun rahim menuju wujud manusia berbeda Mihrab akhir haruslah sama Yang menjanjikan ke persahabatan surga Umi Latifah (Ifah Najmun Qowiyyun) Siswi kelas XII ips 1 MAN Ngrambe Ngawi
SEPERTI INILAH KITA
Gugusan binatang gemintang Bertebar di sebuncah awang-awang Di savannah ‘Arsy lazuardi melalang Menghempas ceritera-ceritera Di atas ranah tanah Lepas Inilah laksana alunan lagu Diiring kidung merayu-rayu Mulailah cerita Tentang parit-parit yang menganga lebar Di dalamnya kayu bakar Dengan apinya yang berkobar Segala siksa dunia Datang dari mereka Mereka? Mereka pembuat parit-parit yang menganga lebar Sejangkah langkah-langkah mereka Menyulut kobar Dera api Jahanam Seperti juga kisah-kisah terdahulu Kisah-kisah Fir’aun dan Samud Yang pudar memurba Seiring lirih detak jam waktu Setidaknya Sebait lantunan ampunan terucap Timbul tenggelam Bersama Asma-Nya dan dunia kita Seperti inilah kita Berlarian di padang awang-awang Menari, menangisi diri Menyanyi, mengkhianati hati Mengenyangi perut buncit ini Dengan khuldi duniawi Seperti inilah kita… Cholilatun Nabilah Kelas XII Bahasa MAN Kediri II Kota Kediri Jl. Sunan Ampel, Ngronggo, Kota Kediri, Kode Pos 64127
TTM EDISI 332
BULAN MEI 2014
TTM EDISI 332
MPA
DAFTAR PERTANYAAN MENDATAR : 4. Tarian khas Negara Brazil 7. Tumbuhan yang menumpang pada tumbuhan lain 8. Langgar musholla 9. Permohonan, harapan pada Allah 10. Hidup, hayat 11. Rumah Sakit Islam 13. Kabur, tidak kelihatan nyata 16. Dunia hewan 18. Nomor Induk Pegawai 21. Berjumpa, bertemu 22. Tiga huruf pertama alfabed 23. Arah mata angin 25. Pelabuhan, tempat berlabuh 26. Bau-bauan yang harum MENURUN : 1. Kekal tidak berkesudahan 2. Universitas Darul Ulum 3. Bukti seseorang ada di tempat lain saat peristiwa 5. Laut dimana Comodore Yos Sudarso gugur 6. Sejenis binatang melata 8. Tanda bahaya : Selamatkan Jiwa Kami 12. Huruf hijaiyah 14. Keponakan Nabi Muhammad yang juga menantunya 15. Perdagangan dengan saling menukar barang 17. Harapan 18. Garis keturunan 19. Sejenis beruang pemakan bamboo 20. Hal, pokok yang akan dibicarakan 24. Alat untuk menghentikan kisaran roda
KUPON
NO : 332
JAWABAN TTM NO. 330 MENDATAR : 1.INVESTIGASI 7.RUTAN 8.KADET 9.IGA 11.RELA 14.SOAK 16.KIAT 18.REKA 21.MUK 23.IRAMA 24.ALIBI 25.OSEANOGRAFI MENURUN : 1.IKRAR 2.VITAL 3.SENI 4.INKA 5.AUDIO 6.IMTAK 10.GUNDU 12.EBI 13.ART 14.SAR 15.ABK 16.KRIBO 17.ABATE 19.ETIKA 20.ADISI 21.MAIN 22.KANG
PERAIH HADIAH TTM NO. 330 1. MIFTAHUL CHAMIM MI MIFTAHUL FALAH KAYEN KDEMANGAN, BLITAR (66161) 2. M. FAIQ ROFIFI MTSN NGLAWAK, KERTOSONO (64351) 3. FERI DWI NURBINANTO JL. IKAN KAKAP RT 002/RW 007 KEBON AGUNG-KALIWATES, JEMBER 4. DRS.DIMYATI SMP 4 BABAT DS. PUCAKWANGI KEC. BABAT LAMONGAN (62271) 5. RIFA WILDANIN NAILA MIN TANJUNGSEPREH KEC. MAOSPATI, MAGETAN (63392)
KETENTUAN : 1. Jawaban ditulis pada kartu pos dan ditempeli kupon sesuai dengan nomornya. 2. Jawaban dikirim ke redaksi MPA paling lambat akhir Mei 2014 (cap pos). 3. Peraih hadiah diumumkan pada MPA edisi 334.
MPA 332 / Mei 2014
63
PANGGILAN : Aqla
PANGGILAN : Naila
TTL : Jember, 26 Desember 2006
TTL : Jember, 18 Nopember 2007
ALAMAT : Jl. Puger No. 9 RT 2 RW 8,
ALAMAT : RT 2 RW 4. Desa Wirowongso
Tutul Balung Jember
Kec. Ajung Kab. Jember
SEKOLAH : SD Balung Lor 4 Balung,
HOBI : Belajar
Jember
CITA-CITA : Guru Besar dan Sholehah
HOBI : Belajar
ORANGTUA : Imam Syafi’i dan
CITA-CITA : Guru Besar
Nur Jannah
ORANGTUA : Syaifulloh, S.Pd, M.Pd.I dan Lela Kasif Haereni, S.Pd
PANGGILAN : Dyra
PANGGILAN : Nadhif
ALAMAT : Jl. Lengkong 15 Lambang
TTL : Mojokerto, 7 September 2006
Kuning, Kertosono, Nganjuk HOBI : Menggambar dan mewarnai
ALAMAT : Dsn. Sukorame, 22/06, Ds. Penompo, Kec. Jetis, Kab. Mojokerto
ORANGTUA : Dedik Erwanto dan
CITA-CITA : Ustadz yang Sholeh
Atik Urrohmah.
ORANGTUA : Sofii, M.Pd dan Arik Supriati,S.Pd
PANGGILAN : Neeu
PANGGILAN : Iis
TTL : Tuban, 10 Juni 2013
TTL : Sumenep, 22 Juni 2010
ALAMAT : Prunggahan Wetan,
ALAMAT : Jl. Asta Keramat No. 01
Semanding , Tuban
Ds. Talaga Kec. Ganding Kab. Sumenep
HOBI : Menyanyi
Madura 69462
CITA-CITA : Dokter
HOBI : Mengaji
ORANGTUA : Tatang Bagus Sugiarta dan
CITA-CITA : Ingin Menjadi
Kumala Paramitha Febriyanti
Anak Sholehah ORANGTUA : Suhairi Rachmad dan Ainiyah Mundzir
64
MPA 332 / Mei 2014
Saatnya Bersama OMA Oleh: Alby S.*)
R
eno terlihat kesal. Sesekali matanya menatap di kejauhan. Dilihatnya banyak layangan di atas langit sana. Reno ingin sekali bermain layangan. Tapi, Reno tahu pasti Oma Nanik melarangnya. Apalagi kalau Reno sampai minta uang buat beli layangan. Pasti Oma Nanik akan menceramahinya. “Loh, Reno kok malah bengong. Ada apa?” tegur Oma Nanik yang tiba-tiba saja ada di belakangnya. “Eh..anu Oma. Layangan,” ujar Reno gelagapan. “Layangan? Reno mau main layangan?” tanya Oma lagi. “Iya, Oma. Tapi Reno tidak punya layangan. Boleh tidak Reno minta uang buat beli layangan?” tanya Oma Nanik. “Reno minta uang mau beli layangan?” ujar Oma Nanik masih menatap Reno. Perlahan Reno mengangguk takut. Pasti Oma Nanik tidak akan memberinya uang. Begitu pikir Reno. Selain cerewet, Oma Nanik juga terkenal pelit. Ini yang membuat Reno tidak suka bila dapat tugas menemani Oma Nanik. “Boleh. Nanti Oma kasih Reno uang tapi dengan satu syarat,” ujar Oma Nanik tersenyum. “Syarat apa, Oma?” tanya Reno. “Reno harus bantu Oma mencuci piring dulu. Itu banyak piring kotor di belakang. Reno suka lupa jika Oma menyuruh Reno mencuci piring, kan. Nah, nanti Oma kasih Reno upah sehabis mencuci piring,” jelas Oma. Sejenak Reno berpikir. “Bagaimana Reno? Oma kasih dua ribu setelah Reno cuci 1 piring. Nah, nanti Reno bisa menghitung sendiri ada berapa piring kotor yang telah dicuci?” Sesaat kemudian Reno langsung mengangguk setuju dan segera berlari ke dapur. Reno mencari piring kotor yang harus dicuci. Hari itu, Reno dengan giat mengintip dapur. Dia akan segera mencuci jika ada piring kotor. Bahkan Reno selalu ngintip tempat biasa Oma menaruk piring kotor. Reno berharap dia akan dapat uang banyak dan bisa segera membeli layangan. Sore harinya, Oma Nanik memanggil Reno.
“Reno, sudah berapa piring yang dicuci?” tanya Oma Nanik. “Hm... sepuluh piring dan lima gelas, Oma,” jawab Reno cepat. Oma Nanik tersenyum dan mengangguk-angguk. Kemudian Oma Nanik membuka dompet dan mengeluarkan sepuluh lembar uang dua ribuan. “Nah, karena Reno sudah bekerja dengan baik, Oma akan kasih gaji buat Reno. Ini uang hasil Reno bekerja,” kata Oma menyerahkan uang pada Reno. Reno menerima uang pemberian Oma Nanik dengan mata terbelalak. Dua puluh ribu, batinnya girang dalam hati. “Mumpung masih sore, cepat sana kalau Reno mau beli layangan. Ini Oma kasih bonus lima ribu buat cucu tersayang,” ujar Oma Nanik lagi. Reno tersnyum. Secepat kilat setelah berpamitan, Reno pergi ke lapangan. Dia ingin segera membeli layangan. Namun, saat tiba di tikungan jalan, Reno melihat seorang anak pemulung. Anak itu mengorek-ngorek bak sampah. Tiba-tiba Reno merogoh saku celananya. Ada uang dua puluh lima di saku celananya. Uang itu dia peroleh hanya dengan mencuci piring. Tapi saat dilihatnya anak pemulung itu, tiba-tiba Reno merasa kasihan. Dia merasa sayang jika uangnya harus dibelikan layangan. Reno pun kembali pulang. Dia tidak jadi ke lapangan dan membeli layangan. Ternyata tidak mudah untuk mendapatkan uang. Begitu yang Reno pikrkan. Sampai di rumah, Oma menyambutnya. “Loh, mana layangan reno?” “Reno tidak jadi beli layangan, Oma. Ternyata untuk bisa dapatkan uang itu susah, ya? Uangnya buat di tabung saja,” ucap Reno. Oma Nanik tersenyum dan berkata, “Reno sekarang mengerti, kan? Kenapa Oma selalu melarang Reno minta uang hanya buat beli mainan?” Reno jadi tersipu kemudian dia berdiri dan merangkul Oma. “Oma, Reno mau mencuci piring lagi, tapi Oma kasih Reno gaji, ya?” bisik Reno yang membuat Oma Nanik tertawa.
MPA 332 / Mei 2014
65
“AK Parti, Partai Santri yang sukses di Turki yang sekuler”
A
da sejumlah partai terkenal di Turki (yang menganut model demokrasi dengan ideologi sekuler) seperti Refah Partisi (Partai Kesejahteraan, PK), Milli Nizam Partisi (Partai Tugas Nasional, MNP), Milli Selamet Partisi (Partai Keselamatan Nasional, MSP), Partai Rakyat Republikan (CHP), dan Adalet ve Kalkinma Partisi (Partai Keadilan dan Pembangunan, AKP). AKP atau lazim disebut dengan “AK Parti”, adalah partai yang berkuasa di Turki sekarang ini. Menempati gedung lebar bertingkat delapan. Di puncaknya terdapat logo bohlam kuning yang memancarkan tujuh sinar. Itulah lambang partai yang bertengger diatas markas besarnya. Berada tak jauh dari Ataturk Boulevard, wilayah paling elit di ibu kota Ankara. Tak ada wanita berjilbab, dilantai yang dibagi-bagi dalam banyak ruangan kecil digedung itu. Jilbab, menjadi isu sensitif bagi AK Parti, yang dituduh sebagai partai berakar “Islamis”. Bahkan, AK Parti hampir saja dibubarkan Mahkamah Konstitusi (MK), gara-gara mau meng-amandemen Undangundang (UU) larangan berjilbab di perkantoran pemerintah dan sekolah. Di Turki kekuasaan MK, lembaga yang tidak dipilih rakyat ini, kerap melebihi kekuasaan Pemerintah atau DPR yang justru dibentuk lewat Pemilu. Ketua AK Parti, Recep Tayyip Erdogan selalu menegaskan bahwa partainya bukanlah partai agama. Mantan Wali Kota Istambul itu sendiri menyebut dirinya sebagai “democrat – konservatif”. “Kami tidak mungkin member lakukan syari’ai Islam”, tegas Suat Kiniklioglu, salah seorang anggota parlemen dari AK Parti. Tapi Suat menyebut partainya mendorong pemberlakuan nilai-nilai universal. Di tengah kecurigaan dan tuduhan sebagai “Partai Islamis”, kemenangan AK Parti merupakan prestasi ajaib. AK Parti, baru didirikan setahun sebelum pemilu, yaitu tanggal 14 Agustus 2001. Tetapi ternyata partai itu mampu merebut 34,3 % suara pada Pemilu November 2002. Pemilu itu, dilakukan karena pemerintahan koalisi sebelumnya yang rapuh, bubar. Ekonomi memburuk, sampai-sampai harus mengemisngemis ke IMF. Kemenangan yang cukup signifikan itu, telah membawa kestabilan pemerintahan Turki. Karena sejak 1987, baru kali inilah satu partai mayoritas bisa membentuk pemerintahan (sendiri tanpa koalisi). AK Parti, menduduki 343 diantara 550 kursi parlemen. Sedang pesaing terdekatnya, Partai Rakyat Republikan (CHP), hanya mendapat 19,4 % (178 kursi) . AK Parti, mendapat kursi parlemen lebih dari 50 % karena mendapat suara “murah”, dengan pembagi sedikit, di sebagian besar dari 81 provinsi di Turki. Sukses pemilu itu juga merupakan lonjakan besar dan spektakuler bagi AK Parti. Karena “partai-partai pendahulu” (sebelum AK Parti ada, seperti Refah Partisi, MNP, dan MSP), yang telah dibubarkan MK Turki, hanya mampu menggenggam popularitas tak lebih dari 5 % saja. Ketika memerintah, AK Parti tetap masih terus dicurigai lawan-lawan politiknya. Karena sejumlah agenda yang diangkat dianggap dapat mengusik apa yang sudah biasa terjadi dinegeri sekuler itu. Seperti ketika mengusulkan masalah “perzinaan” menjadi tindak pidana, mengamandemen “UU Larangan Berjilbab” di institusi publik
66
MPA 332 / Mei 2014
(untuk diperbolehkan dipakai di instansi pemerintahan dan di sekolah), larangan pemasangan iklan outdoor “telanjang”, atau membatasi penjualan “alcohol”. Semua itu dianggap sebagai agenda “Islamis”. Sampai-sampai partai tersebut terancam dibubarkan. Selanjutnya walaupun tidak jadi dibubarkan tetapi tetap diadili di MK karena mengamandemen UU Larangan Berjilbab itu, dinyatakan sebagai melanggar sekularisme. Sanksinya, AK Parti di tegur dan dana bantuan untuk partai distop. Konsekuensinya, AK Parti mulai melunakkan agendanya. Misalnya, tidak jadi melarang iklan telanjang, tetapi terus berupaya “menyopankan” tayangan iklan outdoor. Tidak jadi membatasi penjualan alcohol, tetapi tetap memberlakukan lisensi ketat penjualan alcohol dibeberapa daerah. Ketika pemerintahan AK Parti terus menerus didera kritik dan kecaman, Erdogan (Perdana Menteri dan Ketua AK Parti), berusaha memajukan pemilu untuk menguji kepercayaan rakyat. Ternyata posisi AK Parti malah lebih menguat, yakni menjadi pemenang dan mampu meraup sebesar 46,3 % suara (naik 12 % dari pemilu 2002). Meskipun kursinya berkurang 2 sehingga menjadi 341 kursi, tetapi masih tetap mayoritas di parlemen. Kemenangan ini, dinilai sebagai gambaran protes kuat arus bawah di Turki. Di satu sisi, pemerintahan kaum sekularis-nasionalis dinilai telah tidak mampu membawa kemakmuran di Turki. (diangkat dari santri eropa rahman budijanto Surabaya jaringpena 2008) l Ahar Bersambung
04 LAYOUT D - HAL 67 BIDIKAN - MEI 2014.pmd 67
4/29/2014, 7:10 AM
05 LAYOUT E - HAL 68 COVER BLKG - MEI 2014.pmd 68
4/29/2014, 7:11 AM