MODUL PELATIHAN PEMBANGUNAN INDEKS KERENTANAN PANTAI
Modul Pengolahan Data Rata-rata Tunggang Pasut
Disusun oleh : Asyari Adisaputra
2010
Pendahuluan Pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan. Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil. Faktor non astronomi yang mempengaruhi pasut terutama di perairan semi tertutup seperti teluk adalah bentuk garis pantai dan topografi dasar perairan. Puncak gelombang disebut pasang tinggi dan lembah gelombang disebut pasang rendah. Sedangkan perbedaan vertikal antara pasang tinggi dan pasang rendah disebut rentang pasang surut (tidal range). Tipe pasut ditentukan oleh frekuensi air pasang dengan surut setiap harinya. Jika suatu perairan mengalami satu kali pasang dan satu kali surut dalam satu hari, maka kawasan tersebut dikatakan bertipe pasut harian tunggal (diurnal tides), namun jika terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari, maka tipe pasutnya disebut tipe harian ganda (semidiurnal tides). Tipe pasut lainnya merupakan peralihan antara tipe tunggal dan ganda disebut dengan tipe campuran (mixed tides) dan tipe pasut ini digolongkan menjadi dua bagian yaitu tipe campuran dominasi ganda dan tipe campuran dominasi tunggal. Karena sifat pasang surut yang periodik, maka pasang surut dapat diramalkan. Untuk meramalkan pasang surut, diperlukan data amplitudo dan beda fasa dari masing-masing komponen pembangkit pasang surut.
TUJUAN Tujuan yang akan dicapai adalah setiap peserta mampu memperoleh, mengolah dan mengintegrasikan data pasang surut untuk penentuan Indeks Kerentanan Pesisir.
1
1. TAHAPAN PENGOLAHAN 1.1.
CARA DOWNLOAD DATA PASUT MELALUI SITUS UHSLC (UNIVERSITY OF HAWAI’I SEA LEVEL CENTER)
1. Masuk ke website UHSLC http://ilikai.soest.hawaii.edu/uhslc/datai.html.
Pilih Data
2. Kemudian akan muncul tampilan seperti di bawah ini
2
Pilih salah satu stasiun yang terdapat pada gambar tersebut. Namun harus diingat dalam web ini tidak semua data pasut di seluruh Indonesia tersedia, hanya beberapa daerah saja yang tersedia di sini.
3. Selanjutnya lokasi yang kita pilih akan diperbesar
Klik tulisan dibawah peta, namun harus diingat jenis data yang kita pilih harus sesuai dengan icon yang terdapat di peta, sebagai contoh misalnya Jakarta memiliki icon putih jadi kita pilih di Research quality data.
4. Kemudian akan tampil pilihan-pilihan downloadnya
3
Disini kita pilih interval data yang akan kita download, misalnya data rataan bulanan, harian atau jam-an.
5. Selanjutnya akan tampil data yang kita inginkan
Selanjutnya data tersebut dapat kita save dalam bentuk*.txt
4
1.2.
PREDIKSI PASUT MENGGUNAKAN SOFTWARE MIKE 21
1. Sebelum memprediksi pasut disuatu daerah kita hasil terlebih dahulu menentukan titik pada sel yang telah dibuat sebelumnya, karena input pada saat memprediksi pasut ini adalah koordinat titik.
Koordinat titik yang akan dicari pasutnya dapat dilihat pada D:\@-IK-Training\Modul-05RKPS\1-ID_Sel\Point_Tide_Tg.txt
2. Double klik icon mike 21 (
) untuk membuka software Mike 21.
3. Kemudian akan tampil seperti gambar di bawah ini
4. Untuk mulai memprediksi pasut di suatu daerah klik file
new
file
5
5. Kemudian akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini
6. Pada kolom product types pilih MIKE 21, kemudian pada kolom documents pilih MIKE 21 Toolbox (.21t) kemudian klik OK 7. Setelah itu muncullah tampilan seperti di bawah ini
6
Pilih tidal kemudian akan muncul 4 pilihan utama yaitu tide analysis of currents, tide analysis of heights, tide prediction of currents dan tide prediction of heights. Kemudian kita double klik pada tidal prediction of height untuk memprediksi tinggi pasut di suatu daerah
8. Kemudian akan muncul tampilan setup name seperti di bawah ini
Disini setup name tersebut harus diisi, boleh di isi dengan nama anda atau daerah yang akan diprediksi pasutnya, kemudian pilih next>
9. Kemudian akan muncul layar constituent description seperti gambar di bawah ini
·
Prediction based on user defined constituent berlaku apabila kita memiliki nilai konstanta pasut di daerah yang akan diprediksi pasutnya tersebut
·
Prediction based on global tide model data dipilih apabila kita hanya memiliki koordinat titik pasut tersebut tanpa memiliki konstanta pasutnya
7
Karena kita hanya memiliki koordinat pasutnya maka kita memilih pilihan kedua, kemudian pilih next>
10. Kemudian muncul layar general parameters seperti di bawah ini
Pada type of output terdapat dua pilihan yaitu ·
Point series (.dfs0) dipilih apabila kita memiliki beberapa titik atau koordinat yang akan diprediksi pasutnya.
·
Line series (.dfs1) dipilih apabila kita ingin memprediksi pasut pada suatu garis (memiliki koordinat titik awal dan akhir).
Namun di sini kita hanya akan menggunakan pilihan point series saja. Pada pilihan prediction period diisi dengan tanggal yang ingin diketahui prediksi pasutnya beserta interval pasutnya dalam satuan jam. Kemudian pilih next>
11. Kemudian akan muncul
display time series output, pada pilihan number of
station kita isi dengan jumlah titik atau koordinat yang kita ingin ketahui prediksi pasutnya. Kemudian table di bawahnya diisi dengan nama stasiun pada kolom pertama, longitude atau bujur pada kolom kedua dan latitude atau lintang pada kolom ketiga. Caranya cukup dengan mengcopy ketiganya dari worksheet excel.
8
Kemudian pada specify name and title for the output data file bagian name diisi dengan nama file dan folder tempat kita menyimpan file hasil prediksi pasutnya. Sedangkan titlenya tidak perlu diubah karena kita memang ingin mengetahui nilai prediksi pasutnya.
Setelah itu kita pilih next>
12. Setelah itu akan muncul tampilan status, untuk menjalankan prediksi pasutnya kita cukup memilih execute.
Setelah proses execute berhasil kemudian pilih
finish.
9
Dengan ini berarti proses untuk memprediksi pasut pada MIKE 21 telah selesai.
13. Untuk membuka hasil prediksi pasut dari mike, kita dapat memilih open ( pada halaman awal MIKE 21, atau dengan cara klik file
open
) file
seperti di bawah ini
Setelah itu akan muncul data hasil prediksi pasut dari MIKE yang kita hasilkan tadi
10
Buka dengan cara double klik pada file tersebut.
14. Setelah itu akan muncul tampilan seperti di bawah ini
·
Tampilan grafik merupakan prediksi tinggi pasutnya.
·
Sedangkan pada grafik, kolom satu menunjukkan waktunya, sedangkan kolom dua dst menunjukkan prediksi tinggi pasut di stasiun satu, dua , dst.
11
15. Kemudian kita akan mengekspor hasil prediksi tersebut ke dalam format ASCII, dengan cara pilih file
Export to ASCII
Setelah itu pilih ketik nama dan pilih tempan penyimpanan file tersebut
Hasil dari program mike akan menunjukkan pasut pada titik yang telah kita tentukan. Hasil akhir yang didapatkan dari prediksi pasut ini adalah kisaran pasut. Kisaran pasut didapatkan dari pasang tertinggi (HW) dikurangi dengan surut terendah (LW) =
−
Dimana KP
= Kisaran pasut
Maks.L21
= Nilai maksimum tinggi muka laut selama periode 21 hari dari data tiap
jam Min.L21 = Nilai minimum tinggi muka laut selama periode 21 hari dari data tiap jam
12
80 60 40 20
pasut LW
0
HW
-20 -40 -60
Grafik di atas adalah contoh gambaran pasut, pasang tertinggi atau biasa dikenal dengan HW dan surut terendah atau biasa dikenal dengan LW. Untuk mendapatkan kisaran pasutnya kita cukup mengurangi nilai HW dengan LW.
13
1.3.
MEMPREDIKSI PASUT MENGUNAKAN NAOTIDE
1. Sebelum memprediksi pasut disuatu daerah kita hasil terlebih dahulu menentukan titik pada sel yang telah dibuat sebelumnya, karena input pada saat memprediksi pasut ini adalah koordinat titik.
Koordinat titik yang akan dicari pasutnya dapat dilihat pada D:\@-IK-Training\Modul-05RKPS\1-ID_Sel\Point_Tide_Tg.txt
2. Buka program fortran powerstation 4.0
3. Pilih open ( dimana
kita
Microsoft Developer Studio
) kemudian akan tampil tampilan baru kemudian pilih directory menyimpan
folder
naotide
(D:\@-IK-Training\Modul-05-
14
RKPS\naotide
(Heron))
Kemudian akan muncul tiga pilihan setelah kita memilih folder naotide tersebut (nao2xyap.f, naotest.f, naotide.f) kita pilih file naotest.f.
4. Kemudian akan muncul baris program dari file tersebut. Pada baris program ini yang perlu kita ubah hanya waktu prediksi pasut, lokasi titik pasut, dan nama file output
·
Mengubah waktu prediksi pasut
15
Baris program ini berfungsi untuk mengubah waktu awal prediksi pasut Start epoch iyear1 imon1 iday1 ihour1 imin1
= 2008 = 12 = 1 = 0 = 0
! ! ! ! !
year month day hour minute
Baris program ini berfungsi untuk mengubah waktu akhir prediksi pasut End epoch iyear2 imon2 iday2 ihour2 imin2 ·
= 2008 = 12 = 15 = 0 = 0
! ! ! ! !
year month day hour minute
Mengubah lokasi stasiun/titik prediksi pasut
Baris program ini berfungsi untuk mengubah titik prediksi pasut Station location x = 106.397991d0 y = -6.007711d0 ·
! East longitude in degree ! North latitude in degree
Mengubah nama file output
Baris program ini berfungsi untuk mengubah titik prediksi pasut Output file name outfile = 'TideTg1.out'
5. Setelah semua yang diperlukan kita ubah kemudian pilih compile ( setelah proses compile selesai pilih build ( kemudian pilih tanda go (
) kemudian
). Setelah proses build selesai
) untuk merunning baris programnya. Kemudian
akan muncul tampilan running programnya.
16
6. Setelah itu kita buka file hasil running program tadi. misalnya karena tadi kita menyimpan dengan nama TideTg1.out kemudian kita buka file tersebut yang terletak dalam folder D:\@-IK-Training\Modul-05-RKPS\naotide (Heron)
7. Buka file tersebut dalam Microsoft excel untuk melihat hasilnya.
Hasil dari program naotide akan memiliki format seperti tabel di atas, bagian yang diberi warna kuning menunjukkan prediksi pasut yang terdapat pada daerah titik tersebut. Hasil akhir yang didapatkan dari prediksi pasut ini adalah kisaran pasut. Kisaran pasut didapatkan dari pasang tertinggi (HW) dikurangi dengan surut terendah (LW) =
−
Dimana KP
= Kisaran pasut
17
Maks.L21
= Nilai maksimum tinggi muka laut selama periode 21 hari dari data tiap
jam Min.L21 = Nilai minimum tinggi muka laut selama periode 21 hari dari data tiap jam 80 60 40 20
pasut LW
0
HW
-20 -40 -60
Grafik di atas adalah contoh gambaran pasut, pasang tertinggi atau biasa dikenal dengan HW dan surut terendah atau biasa dikenal dengan LW. Untuk mendapatkan kisaran pasutnya kita cukup mengurangi nilai HW dengan LW.
18
2.
DAFTAR FILE
D:\@-IK-Training\Modul-05-RKPS\ 1-ID_Sel
: Point_Tide_Tg.txt
2-Data_Asli_Hasil_Prediksi_Mike
: Td-Tg-1998.txt
3-Data_Eksport_Mike
: Td-Tg-1998.txt
4-Data_Sel
: pasut_tangerang.xls
5-naotide
: naotest.f : TideTg1.OUT
3. BIODATA INSTRUKTUR Nama : Asyari Adisaputra Email :
[email protected] Mobile : 081381597676
Instansi : Institut Pertanian Bogor
19