Modul ke:
Fakultas
FEB
Program Studi
MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id
ETOS KERJA H. JAZULI SURYADHI, MS.i (HJS)
Etos Kerja adalah pandangan bagaimana melakukan kegiatan yang bertujuan mendapatkan hasil atau mencapai kesuksesan Bekerja di dunia, bagi umat Islam merupakan bekal di akhirat kelak. Mencapai kesuksesan kehidupan di surga dai akhirat kelak merupakan tujuan dan impian kesuksesan setiap muslim. Kesuksesan di akhirat tidak terlepas dari keberhasilan amal ibadah dan bekerja sebaik mungkin selama di dunia yang sesuai aturan Allah dan Rasul. Islam tidak menghendaki kaun muslim menjadi orang yang malas. Firman Allah swt: Apabila telah menunaikan sholat. Maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah..
Tentang bekerja Kewajiban dalam hidup: • • •
Dapat bermanfaat secara pribadi dan masyarakat Harta yang diperoleh dari bekerja dapat digunakan berbuat amal dan membantu masyarakat Allah tidak menurunkan rizki dari langit tanap dimulai upaya manusia dalam bekerja
• • Tentang Pengangguran:
• •
Islam membenci kemalasan Sebagai penyakit yang dapat melemahkan kemampuan fisik dan pikiran Ketiadaan harta karena menganggur menjadi beban orang lain Tangan yang memberi lebih baik dari tangan yang meminta.
Bekerja ikhlas Bekerja Tuntas
Bekerja Kelompok
7 Bekerja Keras
Etos Kerja Muslim
Bekerja Sbg Pelayanan
Bekerja dgn Ilmu
Bekerja Jujur
Pengertian bekerja dengan tuntas adalah pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dengan hasil memuaskan, proses kerjanya baik, dan semua direncanakan dengan baik.
Bekerja dengan baik berarti telah bertindak secara profesional.
Seorang profesional dituntut memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan kompetensi atas apa yang dikerjakan: sebagai ekonom, artis, arsitek, akuntan, penyiar, psikolog, insinyur, dll.
Seorang professional dituntut memiliki komitmen yang tinggi atas kepercayaan yang telah diberikan
Hadis Rasul: “Sesungguhnya Allah mencintai seseorang diantara kamu yang apabila mengerjakan suatu pekerjaan, dia merapikan pekerjaan itu.”
•
•
• •
Islam memandang tujuan bekerja tidak hanya untukkepentingan di dunia tetapi juga kepentingan di akhirat. Bekerja yang baik adalah bekerja yang tidak merugikan orang lain, tidak melanggar hukum dan mendapat keridhoan Allah. Dalam bekerja dituntut mengkombinasikan potensi akal, fisik dan hati nurani yang ikhas Bekerja secara ikhlas dapat dicapai bila pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan pilihan hati dan bermanfaat bagi orang lain
Hadis Rasul: “Usaha dan bekerja yang baik adalah usaha dan bekerja dengan ikhlas dan bersih.”
Bekerja dengan jujur adalah bekerja untuk mencapai tujuan dengan tidak berbohong dan tidak berkhianat dengan senantiasa dapat dipercaya dalam ucapan dan perbuatan. Dalam bekerja harus jujur karena setiap pekerjaan merupakan amanah bagi setiap orang dan aka dimintai pertanggungjawabannya di dunia ataupun di akhirat. Perlu ditanamkan dan diyakinkan di hati kita bahwa Allah senantiasa mengawasi seluruh perlaku kita sehingga dapat dijadikan alat kontrol kta dan dapat mencegah dari keinginan berbuat hal-hal tercela seperti membolos, korupsi, penyelewangan.
Hadis Rasul: “Siapa saja yang memperoleh harta dengan jalan tidak halal dan menafkahkannya, maka ia dan hartanya tidak akan memperoleh berkah dan apabila dia bersedekah tidak akan diterima dan sisanya menjadi bekal di neraka.”
Bekerja menggunakan teknologi dapat diartikan bahwa dalam melakukan pekerjaan menggunakan alat/teknologi yang dikembangkan manusia untuk memenuhi segala macam kebutuhan hidupnya. Saat ini untuk dapat sukses hidup di dunia, kita umat islam tidak dapat lepas dari teknologi. Karena teknologi dapat memudahkan pekerjaan dilakukan. Kita sebagai umat Islam harus belajar dengan keras agar mampu menciptakan teknologi dan harus menguasai teknologi.
Minat.. Japri aja Gan!
Teknologi harus dijadikan umat Islam sebagai alat memperbaiki mutu hidup dan kualitas hidup bukan sekedar gengsi semata.
Hadis Rasul: Rasulullah mengambil dua dirham dan memberikan ke seorang Ansor dan berkata: “Satu dirham untuk membeli makanan dan berikan kepada keluargamu dan satu dirham untuk membeli kampak…. Kemudian Rasul berkata, “pergilah mencari kayu kemudian juallah kayu tsb…”
• •
• • •
Bekerja dengan kelompok adalah melakukan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan bersama-sama dengan orang lain. Allah menciptakan manusia dengan kemampuan yang berbedabeda dan terbatas pengetahuan serta ketrampilannya sehingga perlu melakukan kerja sama dengan orang lain. Etos kerja kelompok harus dimulai dengan bidang yang kita sukai juga disukai teman-teman kita. Etos kerja kelompok harus melibatkan harus melibatkan setiap orang dalam kemampuannya masing-masing. Etos kerja kelompok yang baik harus mampu menyelesaikan permasalahan yang ada dalam kelompok secara bersama-sama.
Diriwayatkan oleh Salman Al-Farisi: “Rasulullah pergi bersamaku ke tempat yang telah aku gali tanahnya dan aku menunjukkan bibit kepada Rasulullah yang kemudian menanamkannya dengan tangannya sendiri sehingga selesai.”
• •
•
Etos Kerja dengan cara bekerja kerasa adalah bekerja dengan penuih semangat atau penuh motivasi Manusia merupakan ciptaan Allah yang paling sempurna, oleh karenanya umat Islam harus memicu diri untuk berbuat yang terbaik dalam hidupnya agar bermanfaat di dunia dan di akhirat. Bekerja keras didahului dengan menciptakan harapan bahwa keinginan kita pasti berhasil baik dalam waktu dekat atau di masa mendatang. Karena kita yakin bahwa pertolongan Allah akan datang membantu orang yang telah berusaha dengan sungguh-sungguh dan tidak mudah putus asa.
Kisah Rasul: Ketika kaum kafir Quraisy dan para sekutunya dari kabilah Arab dan Yahudi hendak menyerang Madinah, maka beserta para sahabatnya menggali parit dan Rasulullah ikut memecah batu dengan linggis dan menggali tanah.
•
•
Bekerja sebagai bentuk pelayanan dapat diartikan bahwa dalam bekerja senantiasa memiliki motivasi melayani keperluan orang lain. Bekerja sebagai bentuk pelayanan kepada orang lain akan bernilai lebih bila diiringi keikhlasan dalam melakukannya serta diniatkan mencari ridho Allah.
Hadis Rasul: Rasulullah berkata: “tidak ada Nabi yang tidak menggembalakan kambing.” Kemudian ada yang bertanya: ”Engkau juga, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab: ”Ya, aku juga.”