Modul 2.2.
Ilmu Alamiah Dasar
Definisi
Definisi Tujuan pembelajaran: "Definisi," menjelaskan bagaimana definisi diciptakan dan bagaimana mengkritisinya. Anda perlu dapat menerapkan teknik definisi untuk melakukan analisis sebuah perselisihan. Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa seharusnya dapat untuk: 1. 2. 3. 4. 5.
Membedakan antara perdebatan yang sungguh-sungguh dan perselisihan yang hanya verbal. Memahami lima jenis definisi, dan penggunaannya. Tahu bagaimana membangun definisi denotatif dan definisi konotatif. Mengidentifikasi variasi dari definisi. Mengaplikasikan lima aturan tradisional definisi berdasarkan jenis dan kelompoknya.
A. Pengertian Definisi Kata definisi berasal dari bahasa Latin definitio yang artinya pembatasan. Definisi adalah suatu bagian yang menjelaskan makna sebuah istilah (kata, frase atau simbol). Setiap definisi terdiri dari dua bagian, yaitu definiendum dan definiens. Definiendum adalah kata atau kelompok kata yang didefinisikan. Definiens adalah kata atau susunan kata yang mendefinisikan. Contoh: Es adalah air yang membeku. Term “Es” disebut definiendum dan susunan kata-kata “air yang membeku” disebut definiens. Definisi mempunyai tugas untuk menetukan batas suatu pengertian dengan tepat, jelas dan singkat. Maksudnya menentukan batas-batas pengetian tertentu sehingga jelas apa yang dimaksud, tidak kabur dan tidak dicampuradukkan dengan pengertian-pengertian lain Definisi merupakan langkah pertama untuk menghindari kekeliruan, terutama kekeliruan yang disebabkan oleh faktor bahasa. Pada hakekatnya, definisi merupakan komponen dari ilmu pengetahuan yang merumuskan dengan singkat dan tepat tentang sesuatu objek. Definisi yang disusun dan disepakati menjadi alat dan prasyarat untuk berfikir dengan logis. Definisi bertugas menetukan batas suatu pengertian dengan tepat, jelas dan singkat. Definisi terdiri atas dua bagian, yaitu definiendum (kata yang didefinisikan) dan definiens (sejumlah kata yang menjelaskan batasannya). Kesulitan utama dalam membuat definisi adalah kebutuhan untuk menggunakan istilah-istilah lain yang telah dipahami atau mudah didapat. Penggunaan istilah dengan contoh sederhana mungkin cukup. Sebaliknya, definisi kamus memiliki rincian tambahan, biasanya termasuk ulasan singkat tentang asal usul kata yang menunjukkan makna sebelumnya dan bahasa turunan. Irving M Copi, menjelaskan ada 5 tujuan membuat definisi, yaitu:
1
Modul 2.2. 1.
Ilmu Alamiah Dasar
Definisi
Menambah perbendaharaan kata. Pada hakekatnya bahasa merupakan suatu instrumen yang rumit dan terus berkembang, padahal perannya sangat penting. Berdasarkan hal ini, sangat mungkin sebuah kata akan berkembang mempunyai arti baru atau suatu kejadian akan menimbulkan suatu istilah baru. Istilah baru dibutuhkan untuk satu fenomena baru misalnya. Hal ini memperkaya perbendaharaan bahasa.
2. Menghilangkan kerancuan atau ambiguitas. Tujuan ini sangat penting karena jika berdiskusi dengan kata-kata yang rancu, maka argumen yang dihasilkan juga menjadi rancu. 3. Memperjelas arti suatu kata. Dengan menetapkan definisi, kita menjadi tidak ragu lagi dalam menggunakan kata yang bersangkutan. Hal ini lebih menjamin efektivitas berkomunikasi, di mana argumen yang diproduksi akan lebih tepat dan benar (secara logika). 4. Menjelaskan secara teoritis. Definisi ini merupakan jenis definisi yang khusus dibuat untuk menjelaskan teori yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Penjelasannya tidak semata menarasikan, tapi lebih berteori. 5. Mempengaruhi tingkah laku. Definisi juga dibuat untuk mempengaruhi pikiran, perbuatan atau mengendalikan emosi seseorang. Kembali kepada tiga fungsi bahasa, disini bahasa lebih untuk fungsi ekspresif dibandingkan fungsi informatif. Merujuk pada lima tujuan di atas, ada lima jenis bentuk definisi, yaitu definisi stipulatif, definisi leksikal, definisi ketepatan, definisi teoritis, dan definisi persuasif. Dalam merumuskan definisi suatu istilah perlu diperhatikan beberapa syarat agar definisi yang dirumuskan tersebut secara tepat mengungkapkan pengertian yang didefinisikan sehingga jelas dan mudah dipahami. Seperti kata-kata yang lain, definisi suatu istilah memiliki arti yang agak berbeda dalam konteks yang berbeda. Sebuah definisi dapat menggambarkan sebuah arti yangdigunakan secara umum, atau makna yang sengaja ditentukan langsung oleh pembicara (stipulatif). Misalnya, dalam bahasa formal seperti matematika, sebuah definisi 'stipulatif' akan memberi panduan bagi diskusi tertentu. Deskripsi dari sebuah definisi dapat dikatakan "benar" atau "salah" jika dibandingkan dengan penggunaan umum, tetapi definisi stipulatif hanya bisa dibantah dengan menunjukkan kontradiksi logis. Contoh dari definisi stipulatif, misalnya dalam teka-teki induksi oleh Nelson Goodman, istilah "grue" ditetapkan sebagai "properti dari obyek yang membuatnya tampak hijau jika diamati sebelum beberapa t waktu di masa depan, dan biru jika diamati sesudahnya." Kata "grue" tidak memiliki makna dalam bahasa Inggris standar, karena itu, Goodman menciptakan istilah baru dan memberinya definisi stipulatif. B. Perselisihan, Perselisihan Verbal, dan Definisi Definisi yang baik dapat menjalankan fungsi ekspresif dan sekaligus informatif. Beberapa kekeliruan dapat bersifat verbal, atau karena kekeliruan berbahasa. Bahasa yang buruk bisa menyesatkan dan sekaligus membatasi efektifitas penyampaian. Perselisihan (disputes) misalnya dapat terjadi karena tiga hal, yaitu: 2
Modul 2.2. 1. 2. 3.
Ilmu Alamiah Dasar
Definisi
Ketidaksepakatan pada apakah proposisinya benar Istilah yang menimbulkan kebingungan Problem ambiguitas yang tidak berhasil dipecahkan.
Dalam bahasa sehari-hari, kita sering menggunakan kata-kata yang ambigu dan juga kata-kata yang tidak jelas, namun kita cenderung membiarkannya. Dalam dunia akademik, kata yang ambigu dan tidak jelas dhihindari, yaitu dengan menetapkan definisi yang jelas dan mudah dipahami. Berdasarkan penyebabnya, perselisihan dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori: 1. Perselisihan sejati (obviously genuine) Dalam perselisihan sejati, pihak-pihak yang terkait secara eksplisit dan jelas menujukkan ketidaksepakatan, baik dalam keyakinan atau sikap. Dengan kata lain, melibatkan ketidaksepakatan tentang apakah atau beberapa proposisi adalah benar. Biasanya orang yang terlibat dalam perselisihan sejati menyetujui makna kata-kata sesuai perspektif masing-masing. Untuk mencapai resolusi dari perbedaan itu, masing-masing dapat mengusulkan dan menilai argumen-argumen secara logis. Sebagai contoh: Anda percaya ada kehidupan cerdas di planet lain tapi saya tidak. Jadi ada peselisihan yang sangat jelas dan bahasa bukanlah merupakan sumber perselisihan kita dalam kasus ini. 2. Perselisihan lisan (verbal) Biasanya perselisihan verbal muncul ketika istilah kunci yang diperselisihkan berdasarkan keyakinan mereka adalah ambigu, atau ketika sebuah frase atau kata yang sentral ditangkap secara berbeda, yang mungkin sama-sama sah tetapi itu seharusnya tidak membingungkan. Sebuah perselisihan verbal akan berakhir jika orang-orang yang terlibat sampai pada kesepakatan tentang arti istilah-istilah mereka. Istilah yang ambigu adalah istilah dengan dua atau lebih makna yang berbeda. Misalnya, kata "man" dalam bahasa Inggris dapat berarti "gender" (laki-laki) atau "spesies" (manusia). Contoh lain adalah kata “rasio”. Rasio adalah akal sehat yang memungkinkan manusia lebih dari mahluk hidup lainnya. Namun rasio juga bisa berarti pembandingan dua angka yang ada dalam laporan keuangan. Sering terjadi di mana dua orang yang tampaknya tidak setuju secara substansial - tetapi ada perselisihan yang sebenarnya merupakan hasil dari penggunaan istilah ambigu – dan jika hal ini terjadi maka disebut perselisihan verbal. 3. Perselisihan nampak seperti verbal tapi sebenarnya sejati (genuine) Jenis perselisihan ini sebagian karena hasil dari bahasa yang ambigu. Namun, meskipun perselisihan verbal diselesaikan, perbedaan nyata dalam kepercayaan atau sikap tetap ada.Jadi, nampak seperti perselisihan verbal di permukaan tapi sebenarnya perselisihan 3
Modul 2.2.
Ilmu Alamiah Dasar
Definisi
sejati. Pihak yang terlibat mungkin memang salah paham satu sama lain dalam penggunaan istilah, tetapi pertengkaran mereka melampaui kesalahpahaman ini. Sengketa semacam ini ketiga kadang-kadang juga disebut "criterial" atau beda secara "konseptual." Hal ini nampak dalam kemampuan pihak-pihak yang terlibat dalam perselisihan itu memecahkan setiap problem ambiguitas. Dengan metode penalaran yang tepat, problem ini dapat diselesaikan.
C. Jenis-jenis Definsi dan Mengatasi Perselisihan Simbol yang didefinisikan disebut definiendum; simbol atau kelompok simbol yang digunakan untuk menjelaskan makna definiendum disebut definien. Definien adalah simbol lain atau kelompok simbol yang, menurut definisi, memiliki arti yang sama seperti definiendum tersebut. Adalah merupakan kesalahan jika mengatakan bahwa defines adalah arti dari definiendum. Yang benar, antara definiendum dengan definien mempunyai makna yang sama. Bruggink (1996) menyebutnya sebagai definiendum untuk perkataan yang harus didefinisikan dan definiens untuk perkataan-perkataan yang mewujudkan definisi. Selanjutnya Bruggink memberikan batasan yang berkaitan dengan definisi, yaitu : 1. Definiens harus lebih jelas ketimbang definiendum. 2. Definiendum tidak boleh ada dalam definien. Misalnya “pelajar” sebagai “seseorang yang belajar” 3. Definiens tidak boleh negatif. Misalnya “wanita” sebagai “seseorang yang adalah bukan pria” Definiendum dan definien harus dapat di putar balik. Dengan syarat ini orang memaksudkan bahwa definieum dan definien harus sedemikian identik, sehingga mereka dalam setiap konteks dapat saling menggantikan. Jadi, definien hanya boleh menunjuk pada definiendum dan sebaliknya. Prinisip penggunaan definisi dalam penalaran adalah untuk menghilangkan ambiguitas. Untuk mengatasi ambiguitas, ada dua bentuk definisi yang secara umum digunakan yaitu stipulatif dan leksikal, yang secara efektif dapat menyelesaikan perselisihan verbal. Secara keseluruhan ada lima jenis definisi. 1. Definisi Stipulatif (Stipulative Definitions) Sebuah definisi stipulatif adalah jika sebuah simbol baru atau istilah diperkenalkan dengan pengertian yang ditetapkan secara sewenang-wenang. Definisi ini dibuat bilamana seseorang ingin memperkenalkan konsep yang sama sekali baru. Jadi yang bersangkutan mempunyai kebebasan penuh untuk memberi isi pada simbol tersebut dengan muatan makna atau konsepsi yang dikehendakinya. Sebuah definisi stipulatif adalah tidak benar atau salah, akurat atau tidak akurat. Contoh: 4
Modul 2.2. • •
Ilmu Alamiah Dasar
Definisi
Quark: Istilah ini diperkenalkan oleh Murray Gell-Mann setelah dia mendengar bunyi bebek (kwork kwork kwork) dan membaca buku karangan James joyce yang berjudul Finnegans Wake yang didalamnya terdapat kata quark. Arti kata quark adalah inti dari suatu atom yang terkecil. Antibiotika: Istilah antibiotik muncul pada literatur mikrobiologi awal tahun 1928. Diperkenalkan oleh Selman Waksman, di mana antibiotik adalah substansi kimia yang diperoleh dari mikroorganisme, dalam larutan encer mereka mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan dan membinasakan mikroba lain.
2. Definisi Leksikal (Lexical Definitions) Sebuah definisi leksikal adalah bentuk definisi yang dapat ditemukan dalam kamus, yang berarti bahwa pengertian dari istilah itu (definiendum) sudah ada. Dengan kata lain, sebuah deskripsi diberikan oleh seorang penutur dengan cara menggunakan istilah tertentu dalam bahasa mereka. Definisi ini dibuat dengan maksud menghilangkan kerancuan atau untuk memperkaya kosa-kata bagi yang menggunakannya. Contoh: • • •
Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi (KBBI) Ateis adalah orang yg tidak percaya akan adanya Tuhan Orang adalah makhluk yg berakal budi.
3. Definisi yang menegaskan (Precising Definitions) Definisi ini berfungsi untuk mengurangi ketidakjelasan, menghilangkan kekaburan, mempertegas dan menjelaskan batas dari muatan makna. Sebuah istilah menjadi ambigu dalam konteks tertentu karena mempunyai lebih dari satu makna dan konteks tidak membuat jelas apa yang dimaksudkan. Definisi jenis ini penting dalam hukum dan undang-undang. Contoh: • •
Dalam UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE): Orang adalah orang perseorangan, baik warga negara Indonesia, warga negara asing, maupun badan hukum. Siang hari adalah waktu antara pukul 06.00 sampai 18.00.
4. Definisi Teoritis (Theoretical Definitions) Definisi teoritis sering disebut juga dengan definisi analitis, dibuat dengan maksud untuk mengungkapkan ciri-ciri yang secara teoritis memadai dari sebuah obyek tertentu. Definisi ini mencoba untuk merumuskan deskripsi teoritis yang memadai atau ilmiah yang berguna dari objek yang istilah berlaku. Definisi teoritis berjalan seiring dengan penerimaan kerangka teoritis yang komprehensif untuk memahami materi subjek yang bersinggungan dengan istilah yang dimaksud. Contoh:
5
Modul 2.2. •
•
Ilmu Alamiah Dasar
Definisi
Logika simbolik adalah ilmu tentang penyimpulan yang sah (absah), khususnya yang dikembangkan dengan penggunaan metode-metode matematika dan dengan bantuan simbolsimbol khusus sehingga memungkinkan seseorang menghindarkan makna ganda dari bahasa sehari-hari (Frederick B. Fitch dalam bukunya “Symbolic Logic”). Hidrogen adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dengan nomor atom 1.
5. Definisi Persuasif (Persuasive Definitions) Definisi persuasif adalah definisi yang dirumuskan dan digunakan secara persuasif untuk menyelesaikan perselisihan dengan mempengaruhi sikap atau mengobarkan emosi, sering mengandalkan pada penggunaan bahasa emotif. Dengan kata lain, tujuan dari definisi ini adalah untuk mempengaruhi sikap terhadap suatu konsep tertentu. Contoh: Ateis adalah seseorang yang masih belum menyadari bahwa Tuhan itu ada.
D. Ekstensional dan Intensional Definisi menjelaskan muatan makna (konsepsi dari sebuah simbol). Muatan makna itu dibedakan ke dalam dua jenis, yakni luas/lingkup pengertian (ekstensional) dan isi pengertian (intensional). •
Luas/lingkup pengertian yaitu semua obyek atau orang yang termasuk dalam pengertian itu disebut ekstensi. Muatan makna ekstensional atau denotatif diberikan atau dilekatkan pada simbol untuk menunjuk obyek atau himpunan obyek. Menunjuk pada gejala yang memenuhi ciri-ciri yang dimaksud dalam terma definiendum atau fakta-fakta yang menjadi anggotanya (makna denotatif).
•
Isi pengertian disebut intensi/konotasi yaitu keseluruhan ciri-ciri yang mewujudkan pengertian itu (dalam bahasa Inggris disebut ”sense” dan dalam bahasa Perancis disebut ”signification”). Muatan makna tertentu diberikan pada atau diisi ke dalam sebuah simbol untuk memperlihatkan adanya ciri-ciri yang mirip dan unik dari obyek atau himpunan obyek tertentu. Menunjuk pada ciri-ciri dari terma definiendum (makna konotatif atau komprehensif).
Sebagai contoh: sebuah definisi intensional dari “Perdana Menteri” bisa berarti menteri yang paling tinggi dari sebuah kabinet dalam sebuah pemerintahan berdasarkan sistem parlementer. Sementara definisi ekstensional akan bisa dimaknai sebagai sebuah daftar dari seluruh perdana menteri dari masa lalu, sekarang dan masa depan. Setiap istilah umum memiliki baik makna sebuah intensional dan makna ekstensional. Dengan eksistensi kita memaksudkan semua objek atau orang yang termasuk ke dalam pengertian itu. Hubungan antara intensi dan ekstensi pengertian dapat dinyatakan dalam dua dalil.
6
Modul 2.2.
Ilmu Alamiah Dasar
Definisi
•
Dalil pertama: Intensi menentukan ekstensi, yang berarti bahwa isi sebuah pengertian menentukan keluasan lingkup pengertian. Obyek-obyek atau orang-orang siapa saja yang termasuk dalam suatu pengertian bergantung pada keseluruhan ciri-ciri yang mewujudkan pengertian itu.
•
Dalil kedua: Intensi berbanding terbalik dengan Ekstensi, yang berarti semakin sedikit intensi pengertian memuat ciri-ciri (semakin kurang persis), maka semakin banyak obyek atau orang yang termasuk kedalam ekstensi pengertian itu.
•
Jadi, antara isi dan luas pengertian terdapat suatu hubungan. Sifatnya dapat dijabarkan sebagai berikut: semakin banyak isinya, semakin kecil luas (daerah lingkup)nya. Semakin banyak (besar) isinya hanyalah menyatakan bahwa benda yang ditunjukkan itu menjadi semakin konkret, nyata dan tertentu. Sebaliknya, semakin sedikit isinya, semakin luas lingkungan (daerah lingkupnya). Ini pun hanyalah menyatakan bahwa apa yang ditunjukkan itu menjadi semakin abstrak, tidak (kurang) mendekati kenyataan.
Catatan: Definisi sinonim adalah sesuatu yang mendefinisikan kata dengan menyediakan kata lain, yang maknanya sudah dipahami dan memiliki makna yang sama dengan yang pertama. Definisi operasional adalah sesuatu untuk menyatakan istilah yang diterapkan secara benar pada kasus tertentu jika dan hanya jika kinerja operasi tertentu dalam kasus yang menghasilkan akibat spesifik. Ketika definisi sinonim tidak tersedia dan definisi operasional tidak cocok, kita dapat menggunakan definisi berdasarkan genus dan pembeda. Definisi jenis ini paling baik untuk menjelaskan istilah kelas. Kelas adalah definisi abstrak dari sebuah objek. Definisi ini menjelaskan bahwa struktur dan perilaku dari tiap objek tergabung dalam suatu kelas. Kelas adalah kumpulan obyek yang memiliki beberapa karakteristik sama. Banyak kelas dapat dibagi menjadi sub-kelas. Kita menyebut kelas umum sebagai genus dan subclass dengan spesies. Setiap spesies dari genus yang diberikan memiliki karakteristik khusus tertentu yang membedakannya dari semua spesies lain dari genus. Kita dapat mendefinisikan spesies tertentu dari genus dengan bantuan karakteristik khusus (pembeda). Sebagai contoh, kita dapat mendefinisikan segi enam sebagai poligon (genus) dengan enam sisi (pembeda), dan kita dapat mendefinisikan manusia sebagai hewan (genus) yang mampu berpikir rasional (pembeda).
E. Aturan merumuskan Definisi berdasarkan Genus dan Pembeda Lima aturan yang berguna untuk mengevaluasi definisi leksikal berdasarkan genus dan pembeda: Aturan 1: Definisi harus mengacu pada atribut esensial yang dimiliki atau terdapat dalam definiendum. Contoh : sepatu tidak dapat didefinisikan hanya dengan menyebutkan bentuk dan bahan pembuatnya tetapi juga harus diungkapkan kegunaannya. 7
Modul 2.2.
Ilmu Alamiah Dasar
Definisi
Aturan 2: Definisi tidak boleh membentuk lingkaran, atau dengan kata lain apa yang didefinisikan tidak boleh masuk ke dalam definisi. Contoh : Logika adalah ilmu yang menerangkan hukum logika Aturan 3: Definisi tidak boleh terlalu luas dan terlalu sempit. Contoh : Merpati adalah burung yang dapat terbang (terlalu luas) dan Kursi adalah tempat duduk yang terbuat dari kayu (terlalu sempit) Aturan 4: Definisi harus jelas, harus menghindari kerancuan dan kesamar-samaran. Contoh : kehidupan adalah sepotong keju atau aluminium adalah satu tipe besi yang ringan. Aturan 5: Definisi tidak boleh dalam bentuk kalimat negatif. Contoh : Keindahan adalah suatu keadaan yang tidak jelek.
8