Modul 02 Static Routing Windows dan Linux
Tujuan Tatap Muka Praktek • Setelah praktek dilaksanakan, peserta praktek diharapkan memiliki kemampuan • Melakukan konfigurasi Static Routing dengan text-mode pada Router Windows XP • Melakukan konfigurasi Static Routing dengan GUI-mode pada Router Windows Server 2008 • Melakukan penelusuran jaringan dengan tracert • Melakukan konfigurasi Static Routing dengan text-mode pada Router Linux Ubuntu 8.10 • Melakukan konfigurasi Static Routing dengan GUI-mode pada Router Linux Ubuntu 8.10 • Melakukan penelusuran jaringan dengan tracert dan mtr
Perangkat Praktek 1. 2. 3. 4. 5.
Windows Server 2008 Windows XP Linux Ubuntu 8.10 Kabel UTP Straight atau Cross Switch
Router • Tugas Router • Menentukan jalur terbaik untuk mengirim paket • Meneruskan paket ke tujuan yang sesuai dengan informasi pada routing table
• Routing Table • Berisi daftar jaringan yang “dikenal” dengan cara • Directly connected • Configured statically (remote network) • Learned dynamically (remote network)
Router • Router dapat belajar mengenai remote network dengan cara • Manual (static routes) • Otomatis (dynamic routing)
Routing Table • Routing Table Principles (from Cisco Network Academy) • Principle 1: "Every router makes its decision alone, based on the information it has in its own routing table.“ • Principle 2: "The fact that one router has certain information in its routing table does not mean that other routers have the same information.“ • Principle 3: "Routing information about a path from one network to another does not provide routing information about the reverse, or return path."
Default Static Route • Default Gateway / Default Static Route • Route yang sesuai dengan seluruh paket Network : 0.0.0.0 Subnetmask : 0.0.0.0
• Default static routes digunakan • Router hanya punya satu router lain yang terhubung • Ketika tidak ada routing table yang sesuai dengan IP Address tujuan
Routing Troubleshooting • ping • traceroute • route -n
Static and Dynamic Routing • Untuk menjalankan fungsi routing dengan benar dapat digunakan dua cara : • Menambahkan routing table secara manual dengan menggunakan perintah Route Add/Delete di command prompt atau menggunakan Routing and Remote Access. Dinamakan static routing • Menggunakan RIP atau OSPF agar setiap router yang bertetangga dapat saling bertukar informasi routing table. Dinamakan dynamic routing
Static Routing • Informasi routing tambahan melalui gateway • Dibentuk secara manual oleh administrator berdasarkan konfigurasi network • Cocok untuk network yang hanya memiliki beberapa gateway
Static Routing • Menggunakan perintah : route • Berdasarkan konfigurasi network address & subnet mask
• Jika hanya ada satu gateway, dapat memakai default route
Static Routing
router(config)# ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.10.2 router(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 192.168.1.1 root@gap02015:~# route add -net 192.168.150.0 netmask 255.255.255.0 gw 192.168.100.100 root@gap02015:~# route add default gw 192.168.100.100
Keuntungan dan Kerugian Static Routing • Keuntungan – Lebih mudah diimplementasikan dalam jaringan skala kecil dibanding dynamic routing – Static routing tidak membutuhkan router yang mendukung Routing Protocol, sehingga biaya implementasi lebih murah dibanding dynamic routing – Tidak menghabiskan bandwith, karena tidak ada pertukaran informasi routing table antar router
• Kerugian – Sangat memusingkan jika jaringan berkembang menjadi besar – Sangat peka terhadap kesalahan konfigurasi (konfigurasi yang salah akan mengakibatkan routing tidak dapat bekerja)
Prosedur PraktekRouter Xp
Windows XP (router) 192.168.1.100/24 192.168.2.1/24
Windows Server 2008 (router) 192.168.3.100/24 192.168.2.2/24
Switch-1
Windows XP (client) 192.168.1.1/24 Gw:192.168.1.100
Switch-2
Linux CentOS (client) 192.168.1.2/24 Gw:192.168.1.100
Windows XP (client) 192.168.3.1/24 Gw:192.168.3.100
Linux CentOS (client) 192.168.3.2/24 Gw:192.168.3.100
Prosedur PraktekRouter Linux
Windows XP (router) 192.168.1.100/24 192.168.2.1/24
Linux Ubuntu (router) 192.168.3.100/24 192.168.2.2/24
Switch-1
Windows XP (client) 192.168.1.1/24 Gw:192.168.1.100
Switch-2
Linux CentOS (client) 192.168.1.2/24 Gw:192.168.1.100
Windows XP (client) 192.168.3.1/24 Gw:192.168.3.100
Linux CentOS (client) 192.168.3.2/24 Gw:192.168.3.100