MODEL PROSES PRODUKSI RUMAH SEDERHANA MASSAL UNTUK MEMPERCEPAT REKONSTRUKSI PASCA BENCANA DI INDONESIA
TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar magister dari Institut Teknologi bandung
Oleh
KIKI ZAKIYATUS SHOLIHAH NIM : 252 05 031 Program Studi Arsitektur
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008
MODEL PROSES PRODUKSI RUMAH SEDERHANA MASSAL UNTUK MEMPERCEPAT REKONSTRUKSI PASCA BENCANA DI INDONESIA
Oleh: Kiki Zakiyatus Sholihah NIM : 25205031
Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Bandung
Menyetujui Tim Pembimbing
Tanggal 30 Juni 2008
Pembimbing I
Pembimbing II
______________________ ( Ir. Tri Yuwono, MT. )
______________________ ( Dewi Larasati, ST. MT. )
ABSTRAK MODEL PROSES PRODUKSI RUMAH SEDERHANA MASSAL UNTUK MEMPERCEPAT REKONSTRUKSI PASCA BENCANA DI INDONESIA Oleh: Kiki Zakiyatus Sholihah NIM : 25205031 Kebutuhan mendesak akan rumah yang banyak dalam waktu singkat seringkali menyebabkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan rumah pasca-bencana di Indonesia berlangsung terburu-buru tanpa melibatkan masyarakat dalam setiap tahapannya. Akibatnya, seringkali produk yang dihasilkan menjadi tidak layak dan keseluruhan proses rekonstruksi menjadi lambat. Sistem produksi rumah secara massal yang dilakukan oleh kontraktor (pihak ketiga) pada rekonstruksi Aceh banyak menimbulkan ketidakpuasan masyarakat dan berdampak timbulnya fenomena rumah kosong. Pembangunan dengan pelibatan masyarakat di Yogyakarta dan Pangandaran menunjukan tingkat kepuasan masyarakat yang lebih tinggi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang membandingkan macam-macam pola pendekatan pelaksanaan rekonstruksi pasca bencana di Gujarat. Dengan mendapat kepercayaan untuk membangun rumahnya sendiri, masyarakat memiliki rasa kepemilikan yang tinggi, sehingga rumah pun sudah dihuni oleh pemiliknya walaupun belum 100% rampung. Akan tetapi, metode konvensional serta kemampuan pekerja yang tidak terlatih pada pembangunan dengan pola pelibatan masyarakat mengakibatkan produktifitas menjadi rendah, tidak efisien, serta kualitas yang tidak memenuhi standar. Oleh karena itu, perlu suatu sistem aplikatif yang dapat mengambil sisi positif dari pola-pola yang telah berjalan tersebut, sehingga pembangunan rumah pascabencana menjadi lebih cepat, sesuai standar, dan dapat diterima oleh masyarakat. Sistem tersebut dirumuskan dalam suatu model proses produksi rumah sederhana untuk mempercepat masa kostruksi rumah pasca bencana. Penelitian ini dilakukan dengan pola pendekatan (1)mengenali fenomena yang terjadi dalam pelaksanaan pembangunan rumah sederhana pada konteks pasca bencana melalui kajian literatur dan studi kasus, (2)analisis untuk mencari pola intervensi yang tepat untuk menggabungkan sistem-sistem yang ada, (3)mengidentifkasi fungsi-fungsi yang perlu ditegakkan serta menggagaskan struktur untuk memungkinkan terlaksananya pola intervensi tersebut, (4)pembentukan model untuk menggambarkan interaksi sistem dengan fenomena yang hendak diintervensi melalui pemfungsian sistem tersebut, untuk kemudian (5)menggagaskan dan merumuskan cara untuk membentuk struktur model yang telah dirumuskan.
i
Penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan kinerja fungsi efisiensi, produktifitas, dan kualitas dapat dipenuhi dengan mengadaptasi nilai-nilai positif dari pembangunan pola kontraktor serta pola pelibatan masyarakat, melalui teknik komponenisasi, pre-fabrikasi, standardisasi, dan konsep pembangunan masal, dengan tetap memperhatikan dan melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Kata kunci: Model Proses Produksi, Rumah Sederhana, Pembangunan Masal, Pembangunan Rumah Pasca Bencana
ii
ABSTRACT MODEL OF MASS HOUSE PRODUCTION PROCESS TO ACCELERATE POST-DISASTER HOUSING RECONSTRUCTION IN INDONESIA By: Kiki Zakiyatus Sholihah NIM : 25205031 Due to the urgent need of a large amount of houses in a short time, the planning and execution of post-disaster housing reconstruction in Indonesia proceeded abruptly. It had not involved the community to participate in each phase. As a result, the products constructed were oftentimes unfeasible to be occupied, and the entire reconstruction process became tardy. Mass house production system, whom contractor (3rd party) in Aceh post-disaster reconstruction had conducted (contractor-driven approach), did not satisfy most of the occupants because of its unfitness to the local character. It also generated the vacant house phenomena in some areas. Meanwhile, the reconstruction with community involvement, or called participatory approach, in Yogyakarta and Pangandaran (West Java) showed higher level of satisfaction. This matter also demonstrated by the research of post-disaster reconstruction in Gujarat, India. With the reliance to build their own houses, the occupants showed high sense of belonging. As a proof, the occupants even already stayed in the houses that had not been 100 % built. However, the conventional method and lack ness ability of unskilled labor in the reconstruction with community involvement caused the low productivity, inefficiency, and substandard of quality. However, the applicative system, which takes the positive points from the reconstruction approach conducted, is needed. Expectedly, this system can make the post-disaster housing reconstruction being processed faster; and produce houses which comply with obtained standards and acceptable by the occupants. The system is formulated in Model of Mass House Production Process to Accelerate Post-Disaster Housing Reconstruction in Indonesia. This research conducted with several approach; (1) observing phenomena in postdisaster housing reconstruction through literature analysis and case study, (2) analyzing the appropriate intervention patterns to merge the reconstruction approaches conducted, (3) identifying the required function to be upheld and proposed the structure to enable the implementation of the preceding intervention patterns, (4) forming the model to illustrate interaction between system and phenomena intervened through system functioning, (5) formulating application to shape the proposed model structure. This research indicates that improvement of efficiency, productivity, and quality performance in housing reconstruction process can be obtained by adaptation of
iii
positive points in both contractor-driven and community participatory construction pattern, through techniques of componentization, pre-fabrication, standardization, and mass construction concepts, with the attention to community involvement in the planning and execution of the process. Key Words: Model of Production Process, Common Landed House, Mass Construction, Post-disaster Housing Reconstruction.
iv
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan dan peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.
Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Direktur Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung.
v
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT, kerena ridha dan kekuatan dari-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulis sangat berterima kasih pada Ir. Tri Yuwono, MT. dan Dewi Larasati, ST. MT. sebagai pembimbing tesis, atas segala saran, bimbingan dan nasehatnya selama berlangsungnya penelitian dan penulisan tesis ini. Terima kasih disampaikan kepada Institut Teknologi Bandung atas beasiswa voucher yang diterima penulis selama pendidikan program magister ini, serta hibah dana penelitian pada Program Riset Unggulan LPPM ITB, dimana tesis ini menjadi bagian daripadanya. Ucapan terimakasih sedalam-dalamnya juga disampaikan kepada:
Dr. Ir. Sugeng Triyadi sebagai dosen wali, serta seluruh dosen-dosen pengajar dan karyawan program studi Arsitektur ITB untuk semua dukungan, bantuan, serta ilmu yang telah diamanahkan. Khususnya kepada Ir. Surjamanto, MT. dan Permana, ST., MT. sebagai dosen penguji, terimakasih atas segala masukan kritis terhadap tesis ini.
Kedua orangtua, Drs. H. Mumuh dan Dra. Hj. Euis Nurlaela atas semua dukungan dan doa yang tak pernah terputus, kakak, adik, beserta seluruh keluarga besar di berbagai kota. Semoga persembahan kecil ini dapat memberi sedikit arti.
Teman seperjuangan, seluruh rekan-rekan S2 Arsitektur ITB, terutama Wardi dan Dina yang sangat membantu pelaksanaan pengamatan lapangan.
Responden di Aceh, Pangandaran, dan Yogyakarta, serta berbagai pihak yang telah membantu terhimpunnya data.
Sahabat-sahabat terdekat, yang selalu ada untuk memberikan dukungan serta doa selama penulis menjalani program magister ini.
Akhir kata, penulis menyimpan satu harapan agar tesis ini dapat dikembangkan hingga dapat bermanfaat bagi masyarakat luas, dan menjadi langkah awal penulis untuk dapat berkarya lebih baik di hari-hari berikutnya. Bandung, Maret 2008 Penulis
vi
DAFTAR ISI ABSTRAK .............................................................................................................. i ABSTRACT........................................................................................................... iii PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS .................................................................... v KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi DAFTAR ISI......................................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI ............................................................... x DAFTAR TABEL................................................................................................ xiv Bab I
Pendahuluan ............................................................................................. 1 I.1 Latar Belakang ................................................................................ 2 I.2 Rumusan Permasalahan .................................................................. 4 I.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 6 I.4 Pertanyaan Penelitian ...................................................................... 6 I.5 Manfaat Penelitian .......................................................................... 6 I.6 Pendekatan Penelitian ..................................................................... 7 I.7 Sistematika Pembahasan ................................................................. 9
Bab II
Kajian Teori ........................................................................................... 11 II.1 Rumah Sederhana.......................................................................... 11 II.2 Konsep Rumah Tahan Gempa ...................................................... 25 II.3 Sistem Bangunan Produksi Industri.............................................. 28 II.4 Penelitian Terdahulu Mengenai Industrialisasi Produksi pada Bidang Perumahan ........................................................................ 34 II.5 Membangun Pada Konteks Pasca Bencana................................... 41 II.6 Studi Kasus Sistem Pre-fabrikasi pada Pembangunan Rumah Massal Pasca Bencana: RISHA .................................................... 50 II.7 Kesimpulan Kajian Literatur dan Studi Kasus.............................. 57
Bab III Metodologi ............................................................................................. 67 III.1 Observasi....................................................................................... 68 III.2 Analisis dan pembentukan kerangka model.................................. 69 III.3 Pengembangan model ................................................................... 69
vii
III.4 Penarikan Kesimpulan .................................................................. 71 Bab IV Analisis Dan Pembentukan Kerangka Model ........................................ 72 IV.1 Pendekatan Pelaksanaan Rekonstruksi di Indonesia..................... 72 IV.2 Fungsi-fungsi yang Mempengaruhi Keberhasilan Rekonstruksi .. 75 IV.3 Kesimpulan ................................................................................... 87 Bab V
Pengembangan Kerangka Model ........................................................... 92 V.1 Pengembangan Model................................................................... 92 V.2 Proses Membangun Rumah Sederhana Dengan Industrialisasi Bangunan Pada Pelaksanaan Rekonstruksi Pasca Bencana Yang Melibatkan Masyarakat................................................................. 98 V.3 Prinsip Desain Proses Produksi Rumah Sederhana Massal Untuk Mempercepat Rekonstruksi Pasca Bencana di Indonesia ........... 100 V.4 Model Sistem Perencanaan / Perancangan.................................. 106
Bab VI Kesimpulan & Saran ............................................................................ 110 PUSTAKA .......................................................................................................... xvi LAMPIRAN....................................................................................................... xviii
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Model Lampiran B Contoh Alternatif Basis Data Pemilihan Tipologi Rumah Sederhana Sehat Lampiran C Kuisioner Penelitian, Lembar Kendali Observasi & Pedoman Pengumpulan Data Penelitian Tahap Awal Lampiran D Hasil Wawancara Tokoh Masyarakat (Pangandaran) Lampiran E Hasil Pengamatan Lapangan dan Studi Kasus
ix
DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI
Gambar I.1
Latar Belakang Penelitian ............................................................ 4
Gambar I.2
Alur penelitian untuk memperbaiki sistem .................................. 9
Gambar II.1
Rumah Sederhana Sehat T-36.................................................... 13
Gambar II.2
Pola pertumbuhan RIT menuju Rs Sehat-2................................ 16
Gambar II.3
Bowplank, pondasi, dan pembuatan sloof.................................. 21
Gambar II.4
Pembuatan kuda-kuda kayu ....................................................... 22
Gambar II.5
Pekerjaan pembesian untuk kerangka bangunan dari beton bertulang, pemasangan kusen pintu, dan pekerjaan pasangan dinding ....................................................................................... 22
Gambar II.6
Pemasangan kuda-kuda serta gording kayu ............................... 23
Gambar II.7
Pemasangan penutup atap .......................................................... 23
Gambar II.8
Pekerjaan finishing..................................................................... 24
Gambar II.9
Pekerjaan sambungan tulangan sloof untuk pembangunan ruang-ruang pertumbuhan pada RIT .......................................... 24
Gambar II.10 Pekerjaan sambungan tulangan ring balok untuk pembangunan ruang-ruang pertumbuhan pada RIT................... 25 Gambar II.11 Denah skematik bangunan tahan gempa .................................... 26 Gambar II.12 Setiap elemen bangunan diikat dan menjadi satu kesatuan pada bangunan tahan gempa ...................................................... 27 Gambar II.13 Produk dapat dipisahkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan poin kostumisasi (Mintzberg dkk. 1998) ............... 34 Gambar II.14 Sistem panel untuk bangunan .................................................... 36 Gambar II.15 Konstruksi hunian berdasarkan tipe-tipe dasar sistem bangunan .................................................................................... 37 Gambar II.16 Perbandingan prosentase kepuasan dari 5 pendekatan rekonstruksi di Gujarat............................................................... 44 Gambar II.17 Pelaksanaan Rekonstruksi di Nangroe Aceh Darussalam (2007) ......................................................................................... 46 Gambar II.18 Pelaksanaan Rekonstruksi di D.I. Yogyakarta (2007); ............. 47 Gambar II.19 Pelaksanaan Rekonstruksi di Pangandaran, Desember 2006..... 47
x
Gambar II.20 Masyarakat dapat terlibat dalam pembuatan komponen RISHA........................................................................................ 51 Gambar II.21 Pembuatan Panel Struktur Risha................................................ 52 Gambar II.22 Panel Struktur Risha................................................................... 53 Gambar II.23 Panel Partisi Risha ..................................................................... 53 Gambar II.24 Komponen Kamar Mandi Risha ................................................ 54 Gambar II.25 Komponen Atap Risha ............................................................... 54 Gambar II.26 Perakitan Komponen Struktu Risha........................................... 55 Gambar II.27 Modul Pembentukan Risha ........................................................ 56 Gambar II.28 Pengembangan Risha sesuai dengan pengembangan RIT menjadi RsS ............................................................................... 56 Gambar II.29
Pembangunan Risha .................................................................. 57
Gambar II.30 Pengembangan Risha ................................................................. 57 Gambar II.31 Diagram Handler untuk tahapan pembangunan ........................ 60 Gambar II.32 Alternatif material untuk rumah sederhana................................ 66 Gambar III.1 Alur penelitian untuk memperbaiki sistem ................................ 67 Gambar III.2 Kerangka penelitian .................................................................. 68 Gambar IV.1
Model proses membangun rumah sederhana pada masyarakat . 76
Gambar IV.2
Potensi lokal masyarakat pasca bencana yang akan mempengaruhi pembangunan rumah ......................................... 76
Gambar IV.3
Model proses membangun rumah sederhana dengan pelibatan masyarakat, berkaitan dengan fungsi kualitas............................ 78
Gambar IV.4
Struktur sistem membangun rumah sederhana dengan pola kontraktor (1 & 2), berkaitan dengan fungsi kualitas ................ 79
Gambar IV.5
Struktur sistem membangun rumah sederhana dengan pola pelibatan masyarakat, berkaitan dengan fungsi kualitas ............ 80
Gambar IV.6
Struktur sistem membangun rumah sederhana dengan pola kontraktor (1 & 2), berkaitan dengan fungsi efisiensi................ 81
Gambar IV.7
Model proses membangun rumah sederhana dengan pelibatan masyarakat, berkaitan dengan fungsi efisiensi........................... 83
Gambar IV.8
Struktur sistem membangun rumah sederhana dengan pola pelibatan masyarakat, berkaitan dengan fungsi efisiensi ........... 84
xi
Gambar IV.9
Struktur sistem membangun rumah sederhana dengan pola kontraktor (1 & 2), berkaitan dengan fungsi produktifitas ........ 85
Gambar IV.10 Model proses membangun rumah sederhana dengan pelibatan masyarakat, berkaitan dengan fungsi produktifitas.................... 86 Gambar IV.11 Struktur sistem membangun rumah sederhana dengan pola pelibatan masyarakat, berkaitan dengan fungsi produktifitas.... 87 Gambar IV.12 Struktur sistem membangun rumah sederhana dengan pola kontraktor (1 & 2), berkaitan dengan ketiga fungsi yang berpengaruh................................................................................ 88 Gambar IV.13 Struktur sistem membangun rumah sederhana dengan pola pelibatan masyarakat berkaitan dengan ketiga fungsi yang berpengaruh................................................................................ 88 Gambar IV.14 Tahap Desain proses dan desain produk harus dilakukan secara bersamaan dan direncanakan timbal balik ...................... 89 Gambar IV.15 Menggabungkan sistem industri (pola kontraktor) pada sistem membangun rumah konvensional (pola masyarakat) ..... 90 Gambar IV.16 Menggabungkan sistem industri (pola kontraktor) pada sistem membangun rumah konvensional (pola masyarakat)................. 91 Gambar V.1
Model Planned Control (kontrol yang direncanakan) sebagai pengembangan model proses membangun rumah sederhana dengan pelibatan masyarakat, berkaitan dengan fungsi kualitas ....................................................................................... 93
Gambar V.2
Pengembangan model proses membangun rumah sederhana dengan pelibatan masyarakat, berkaitan dengan fungsi efisiensi ...................................................................................... 95
Gambar V.3
Pengembangan model proses membangun rumah sederhana dengan pelibatan masyarakat, berkaitan dengan fungsi Produktifitas ............................................................................... 97
Gambar V.4
Proses membangun rumah sederhana dengan industrialisasi bangunan pada pelaksanaan rekonstruksi pasca bencana yang melibatkan masyarakat............................................................... 99
xii
Gambar V.5
Proses produksi, perbedaan antara metode konvensional (eksisting) dan metode non-konvensional (dengan adaptasi industrialisasi produk).............................................................. 104
Gambar V.6
Contoh simulasi pembuatan komponen (T1x) ......................... 105
Gambar V.7
Contoh simulasi konstruksi di site (T2x) ................................. 106
Gambar V.8
Kerangka Model Sistem Perencanaan Rumah Sederhana ....... 107
xiii
DAFTAR TABEL Tabel II.1 Tabel II.2 Tabel II.3 Tabel II.4 Tabel II.5 Tabel II.6 Tabel V.1
Perbandingan Rekonstruksi Pasca Bencana Antara 3 Daerah Yang Terkena Bencana Di Indonesia............................................... 48 Tabel KriteriaPenerapan Sistem Produksi Industri pada Masyarakat Pasca Bencana .............................................................. 61 Tabel Komponen Bangunan untuk Rumah Inti Tumbuh dan Pengembangannya ........................................................................... 62 Tabel Waktu dan Uraian Pekerjaan Yang Diperlukan Untuk Membangun Satu Unit Rumah Inti (RIT-1, tembok)....................... 63 Tabel Kriteria Ketahanan Gempa & Tsunami ................................. 64 Tabel Material Berdasarkan Elemen Bangunan............................... 65 Penjelasan Sistem Perencanaan Rumah Sederhana Pasca bencana109
xiv