Online Jurnal of Natural Science, Vol 2(3) : 39-53 Desember 2013
ISSN: 2338-0950
MODEL MATEMATIKA UNTUK SISTEM EVAKUASI TSUNAMI KOTA PALU (SET-KP) BERBASIS JALUR TERPENDEK DAN WAKTU EVAKUASI MINIMUM I W. Sudarsana1*, S. Mendi1**, Abdullah2, A. Hendra3 dan A. Sahari1*** 1
Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Tadulako 2 Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Tadulako 3 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako Jalan Sukarno-Hatta Km. 9 Palu 94117, Indonesia
ABSTRAK Kota Palu memiliki tingkat resiko tinggi terhadap ancaman gempa bumi dan tsunami karena terletak dalam Sabuk Gempa Pasifik dan bentangan sesar Palu Koro. Kriteria InaTews waktu yang tersedia untuk evakuasi setelah peringatan dini tsunami berbunyi adalah 15 menit. Evakuasi penduduk dari pesisir pantai kota Palu ke tempat aman merupakan tindakan yang harus dan segera dilakukan sebagai langkah penyelamatan bila terjadi tsunami. Informasi tentang tempat, jalur terpendek, dan waktu tempuh minimum untuk evakuasi memainkan peranan yang sangat penting dalam keselamatan penduduk yang akan dievakuasi. Pada penelitian ini telah dihasilkan sebuah perangkat lunak Sistem Evakuasi Tsunami untuk kota Palu (SET-KP) berbasis jalur terpendek dan waktu evakuasi minimum. Penentuan jalur terpendek dalam SET-KP menggunakan algoritma Dijkstra dan menghitung waktu evakuasi 1+β π‘βπ‘ 0 .π π‘ ,π 0 β1 π
π+πΏπ
minimumnya menggunakan model matematika ππ‘,π = . Skenario evakuasi π£ penduduk di semua cluster pesisir kota Palu menggunakan perangkat lunak SET-KP diperoleh bahwa cluster dengan jumlah penduduk cukup banyak waktu evakuasinya melebihi ketentuan InaTews. Sementara itu, cluster dengan jumlah penduduk sedikit ketentuan InaTews dapat dipenuhi, seperti cluster C70, C76 dan C79. Oleh karena itu, shelter (titik evakuasi) yang telah didefinitifkan sebelumnya dalam dokumen BPBD perlu direposisi untuk memenuhi ketentuan InaTews. Kata Kunci: Dijkstra, Evakuasi, Gempa Bumi, Kota Palu, SET-KP, Tsunami.
[email protected],*
[email protected], 2
[email protected],
[email protected], ***
[email protected] Corresponding author:
**
39
Online Jurnal of Natural Science,Vol 2(3) : 39-53 Desember 2013
I.
ISSN: 2338-0950
Pendahuluan
bencana tsunami, dalam dokumen tersebut
Sabuk Gempa Pasifik (Ring of Fire)
telah
ditetapkan
titik-titik
aman
untuk
merupakan daerah berbentuk seperti tapal
pengungsian, yaitu Stadion Gawalise, STQ,
kuda yang mengelilingi Samudera Pasifik
Kampus UNTAD dan Lapangan Vatulemo.
mencakup panjang 40.000 km. Sekitar 90%
Lebih lanjut, berdasarkan spesifikasi tempat
gempa bumi terjadinya di daerah ini dan
evakuasi tsunami maka di kota Palu telah
81%
dikembangkan menjadi 14 titik tempat
gempa
bumi
terbesar
terjadi
di
evakuasi tsunami (Magfirah, 2013).
sepanjang Cincin Api tersebut. Indonesia masuk ke dalam Sabuk Gempa Pasifik
Mengungsikan penduduk dari daerah
sehingga sering terjadi gempa bumi dan
banjir, gunung meletus, dan tsunami ke
letusan gunung berapi. Seringnya Indonesia
tempat aman merupakan tindakan yang harus
dilanda gempa bumi menyebabkan resiko
dan
terjadinya tsumami akan semakin besar pula.
penyelamatan penduduk. Informasi tentang
Resiko tersebut akan semakin meningkat
tempat, jalur terpendek, dan waktu tempuh
karena Indonesia berada pada pertemuan
minimum
lempeng
peranan
Indo-Australia
dan
lempeng
segera
dilakukan
untuk yang
keselamatan
Eurasia.
sebagai
evakuasi sangat
langkah
memainkan
penting
dalam
yang
akan
penduduk
dievakuasi. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dibuat suatu model matematika sederhana untuk sistem evakuasi tsunami kota Palu (SET-KP) berbasis jalur terpendek dan waktu evakuasi minimum. II.
Gambar 1: Ring of Fire (Sumber: Kusdiantara, 2011:1)
Landasan Teoritis Tsunami berasal dari bahasa Jepang,
Palu merupakan ibu kota Provinsi
Tsu berarti pelabuhan, dan nami artinya
Sulawesi Tengah. Kota Palu tepat berada
gelombang. Dengan demikian, tsunami dapat
dibawah
dengan
diartikan sebagai gelombang pelabuhan.
ketinggian 0-700 meter dari permukaan laut
Tsunami adalah gelombang air sangat besar
garis
khatulistiwa
2
dengan luas wilayah sekitar 395 km .
yang
Berdasarkan dokumen BPBD kota Palu, Palu
gangguan di dasar samudra. Gangguan ini
memiliki tingkat resiko tinggi terhadap
dapat
ancaman
lempeng atau gunung meletus. Tsunami
gempa
bumi
dan
tsunami
dibangkitan
berupa
oleh
gempa
macam-macam
bumi,
pergeseran
(Sarmanto, 2012). Sebagai antisipasi Sistem Evakuasi Tsunami Kota Palu (SET-KP) Berbasis Jalur Terpendek dan Waktu Evakuasi Minimum (I W. Sudarsana et al.) 41
Online Jurnal of Natural Science,Vol 2(3) : 39-53 Desember 2013
ISSN: 2338-0950
tidak kelihatan saat masih berada jauh di
http://zulrafliadityaofficialblog.wordpress.co
tengah lautan, namun begitu mencapai
m/2012/08/31/10-gempa-besar-yang-pernah-
wilayah
terjadi-di-sulawesi-tengah,
dangkal,
gelombangnya
yang
bergerak cepat ini akan semakin membesar dalam
(Online)
pada
tanggal 05 September 2013).
Banten, T., (2009) Tsunami di
Indonesia,
diakses
Sistem
http://taganabanten-
Indonesia
peringatan (Indonesian
dini Tsunami
tsunami Early
info.blogspot.com/2009/11/tsunami-di-
Warning
indonesia.html, di akses: 20 Februari 2013.
dikembangkan oleh pemerintah Indonesia
SystemβInaTEWS)
telah
Berikut adalah sejarah gempa bumi
dengan bantuan negara donor. Sistem ini
besar yang disertai tsunami. Pada tanggal 11
dikontrol langsung oleh Badan Meteorologi,
Maret 2011, Gempa Bumi di Jepang, 373 km
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di
dari kota Tokyo berskala 9.0 SR, yang
Jakarta. Menggunakan InaTews ini, BMKG
sebelumnya direvisi dari 8.8 SR, gempa ini
dapat mengirimkan peringatan tsunami jika
menimbulkan
terjadi gempa yang berpotensi tsunami.
gelombang
tsunami
disepanjang pesisir timur Jepang. Kemudian,
Sistem
26 Desember 2004, Gempa Bumi dahsyat
memberikan waktu cukup singkat untuk para
berkekuatan 9.0 SR mengguncang Aceh dan
penduduk mencari dan mencapai tempat
Sumatera Utara sekaligus
evakuasi. Waktu
menimbulkan
peringatan
tsunami
ini,
hanya
yang tersedia setelah
gelombang tsunami di Samudera Hindia.
peringatan ini berbunyi adalah sekitar 15
Bencana alam ini telah merenggut lebih dari
menit. Jadi dengan waktu yang sangat
220.000 jiwa. Pada tanggal 26 Oktober 2010,
terbatas
Gempa Bumi di Mentawai Berskala 7.2 SR,
evakuasi terbaik untuk para penduduk di
gempa ini kemudian juga menimbulkan
daerah rawan. Mekanisme evakuasi yang
tsunami.
dilakukan adalah saat peringatan tsunami
Sementara itu, gempa dan tsunami
tersebut,
akan
dicari
skenario
berbunyi para penduduk diarahkan untuk
juga pernah terjadi di Palu, yaitu pada
berkumpul
tanggal 1 Desember 1927 pukul 13.37 WIB,
berkumpul), kemudian dari muster point para
gempa berkekuatan 6.5 SR terjadi dengan
penduduk bergerak menuju shelter (titik
intensitas VIII-IX MMI (Modified Mercally
evakuasi,
Intensity). Gempa ini berasal dari aktifitas
ilustrasi untuk skema evakuasi dengan satu
tektonik Watusampu berpusat di Teluk Palu
dan multi lajur.
yang
menimbulkan
gelombang
di
muster
disingkat
S).
point
Berikut
(tempat
adalah
tsunami
setinggi 15 meter di Teluk Palu. (sumber: Sistem Evakuasi Tsunami Kota Palu (SET-KP) Berbasis Jalur Terpendek dan Waktu Evakuasi Minimum (I W. Sudarsana et al.) 42
Online Jurnal of Natural Science,Vol 2(3) : 39-53 Desember 2013
ISSN: 2338-0950
d
= Jarak antar orang dalam lajur,
v
= Kecepatan bergerak penduduk,
l
= Banyaknya lajur
Persamaan (1) dan (2) memperhatikan jumlah Gambar 2: Mekanisme evakuasi untuk satu lajur (Sumber: Kusdiantara, 2011)
penduduk
(N)
statis,
pada
kenyataannya jumlah penduduk yang akan dievakuasi sangatlah dinamis, berubah dalam kurun
waktu
persamaan
tertentu.
tersebut
Selanjutnya,
akan
diperbaharui
dengan memperhatikan kedinamisan jumlah penduduk di dalam partisi pesisir pantai kota Palu yang rawan terpapar tsunami. Berdasarkan syarat-syarat suatu lokasi Gambar 3: Mekanisme evakuasi untuk multi lajur (Sumber: Kusdiantara, 2011)
Berdasarkan
mekanisme
dapat
dijadikan
shelter
tsunami
dalam
dokumen BPBD kota Palu oleh Sarmanto (2012:21-24),
evakuasi
maka
Magfirah
lebih
lanjut
(2013)
dengan satu atau multi lajur seperti dalam
mengembangkan
titik-titik
Gambar 2 dan 3 serta prinsip antrian, maka
evakuasi tsunami di kota Palu diperbaharui
Kusdiantara (2011) memberikan total waktu
menjadi 14, yaitu Lapangan Bola Wombo
untuk memindahkan N penduduk memenuhi
Induk (S1), Lembara (S2), Taipa (S3),
persamaan berikut:
Mamboro (S4), Galara (S9), Gawalise (S10), Silae (S11), Tipo (S12), Layana Trans (S5),
π=
π β1 π
π+πΏ
Buluri (S13), dan Watusampu (S14); STQ
............................... (1)
π£
(S7), Kampus UNTAD (S6), dan Lapangan Alun-Alun
Jika
persamaan
(1)
diambil
Vatulemo
(S8).
Kemudian
berdasarkan lokasi Shelter tersebut, area
banyaknya lajur adalah 1 (π = 1) maka
pesisir pantai kota Palu yang rawan terpapar
diperoleh persamaan berikut:
tsunami
dalam
18
kelurahan
dipartisi
menjadi 80 cluster (C) sesuai ketersediaan π=
πβ 1 π+πΏ π£
................................(2)
muster point. Cluster tersebut dinotasikan
Dengan,
dengan πΆπ , i=1, 2, 3, 4, ........, 80. Data-data
T
= Total waktu evakuasi, satuan menit
tersebut disajikan seperti dalam Gambar 4.
N
= Banyaknya penduduk, III. Metode Penelitian
Sistem Evakuasi Tsunami Kota Palu (SET-KP) Berbasis Jalur Terpendek dan Waktu Evakuasi Minimum (I W. Sudarsana et al.) 43
Online Jurnal of Natural Science,Vol 2(3) : 39-53 Desember 2013
ISSN: 2338-0950
Sumber data pada penelitian ini adalah
cluster, dan shelter sebagai objek grafnya.
data
primer
berdasarkan
pengukuran
Model graf ini akan digunakan sebagai input
langsung di lapangan selama pelaksanaan
dalam menentukan jarlur evakuasi terpendek
penelitian dan data sekunder yang diperoleh
melalui
dari instansi-instansi terkait atau studi-studi
berikutnya.
yang telah dilakukan sebelumnya. Jenis data
algoritma
Dijkstra
di
langkah
Analisis penentuan shelter dan
tersebut berupa data kualitatif dan kuantitatif.
jalur
Lokasi penelitian ini adalah di kota
evakuasinya:
Analisis
penentuan
shelter
dilakukan
Palu dan area pesisirnya. Sementara itu,
acuan
dokumen
tempat untuk mengolah data dan aktifitas
dikombinasikan dengan model matematika
pemrograman dipusatkan di Laboratorium
untuk menentukan waktu yang dibutuhkan
Matematika Terapan, Jurusan Matematika
untuk mengevakuasi semua penduduk dalam
FMIPA UNTAD.
area
rawan
menggunakan BPBD
tsunami.
standar
kota
Palu
Penentuan
jalur
Prosedur penelitian meliputi:
terpendek menggunakan algoritma Dijkstra,
Studi Literatur: Pada kegiatan ini
dengan imputan model graf yang telah dibuat
dilakukan pengumpulan dan kajian literatur
sebelumnya.
menyangkut manajemen mitigasi bencana
Membuat
software
untuk
tsunami baik yang berupa jurnal, buku dan
menentukan
tulisan lepas (online).
shelter: Pada langkah ini, dibuat software
jalur
terpendek
menuju
Merumuskan masalah penelitian:
untuk menetukan jalur terpendek yang
Mengumpulkaan data berupa peta daerah
diimplementasikan pada model graf dari
rawan tsunami, jalan, dan daerah aman di
SET-KP. Program aplikasi ini dibuat dengan
kota Palu yang dirumuskan dalam masalah
bahasa pemrograman Mathlab. Berdasarkan
SET-KP.
data cluster dan shelter kota Palu tersebut, kemudian
Mempartisi (clustering) area pesisir
ditentukan
jalur
evakuasi
pantai kota Palu: Mempartisi pesisir kota
terpendek untuk setiap cluster menuju ke
Palu
semua
menjadi
cluster
dengan
pusat
shelter
yang
tersedia
dengan
pergerakan penduduk untuk menuju shelter.
menggunakan algoritma Dijkstra. Sedangkan
Cluster ini diperlukan untuk titik acuan
metode untuk menentukan waktu evakuasi
pergerakan melalui jalur evakuasi ke shelter
minimumnya
sebagai objek dalam model graf.
matematika
Membuat model graf: Membuat
akan yang
digunakan disajikan
model
dalam
sub
berikut.
model graf berbasis infrastruktur jalan, Sistem Evakuasi Tsunami Kota Palu (SET-KP) Berbasis Jalur Terpendek dan Waktu Evakuasi Minimum (I W. Sudarsana et al.) 44
Online Jurnal of Natural Science,Vol 2(3) : 39-53 Desember 2013
Analisis
performansi
ISSN: 2338-0950
program:
pada tahap ini dilakukan pengujian kinerja program.
Pengujian
dilakukan
dengan
menggunakan data-data yang sudah ada selanjutnya dilihat validitas hasil dan kondisi riil dilapangan.
Sistem Evakuasi Tsunami Kota Palu (SET-KP) Berbasis Jalur Terpendek dan Waktu Evakuasi Minimum (I W. Sudarsana et al.) 45
Online Jurnal of Natural Science,Vol 2(3) : 39-53 Desember 2013
ISSN: 2338-0950
Gambar 4: Peta cluster dan shelter kota Palu (Sumber: Magfirah, 2013)
Sistem Evakuasi Tsunami Kota Palu (SET-KP) Berbasis Jalur Terpendek dan Waktu Evakuasi Minimum (I W. Sudarsana et al.) 46
Online Jurnal of Natural Science,Vol 2(3) : 39-53 Desember 2013
ISSN: 2338-0950
IV. Hasil dan Pembahasan ππ‘,π =
4.1. Model Matematika Sederhana
1+β π‘βπ‘ 0 .π π‘ ,π 0 β1 π
π+πΏπ
π£
.....................(5)
Penduduk yang yang tinggal dalam
Jika persamaan (5) diambil banyaknya
setiap cluster pesisir pantai kota Palu jumlah
lajur adalah satu (π = 1) maka diperoleh
selalu berubah (dinamis). Dengan demikian
persamaan berikut:
model matematika dalam persamaan (1) dan
ππ‘,π =
(2)
Dengan,
dapat
dimodifikasi
dengan
memperhatikan kecepatan (rate) perubahan jumlah
penduduk
tersebut.
Oleh
untuk karena
setiap itu,
ππ‘,π
cluster
asumsikan
rate
pertumbuhan/perubahan jumlah penduduk untuk setiap cluster (βπ , i = 1, 2, ..., 80) adalah sama untuk setiap tahunnya, yaitu
β
= Laju pertumbuhan penduduk
π‘
= Tahun selanjutnya, π‘0 = Tahun dasar.
d
= Jarak antar orang dalam lajur,
v
= Kecepatan bergerak penduduk,
l
= Banyaknya lajur
Li
= Jarak shelter terdekat dari cluster ke-i
βπ = β maka diperoleh jumlah penduduk i
untuk setiap cluster dalam rentang waktu (tahun)
tertentu
dihitung
π‘βπ‘ 0
= 1, 2, 3,β¦β¦, 80 (bilangan indeks). Persamaan (3), (4), (5) dan (6)
dengan
memiliki dimensi akhir adalah waktu, dalam
menggunakan persamaan berikut: ππ‘,π = 1 + β
= Banyaknya penduduk pada tahun
dasar (π‘0 ) di cluster ke-i.
.................................(3)
Selanjutnya,
.....................(6)
ππ‘0 ,π = Banyaknya penduduk pada tahun
π π‘,π
ππ‘,π =
π£
ke-t di cluster ke-i.
diperoleh
persamaan berikut:
β1 π+πΏπ π π£
1+β π‘βπ‘ 0 .ππ‘ 0 ,π β1 π+πΏπ
hal ini dikonversi menjadi satuan menit.
. ππ‘0 ,π β¦....................(4)
Oleh karena itu, selanjutnya dengan
4.2. Desain Program SET-KP
menggabungkan persamaan (3) dan (4)
SET-KP adalah perangkat lunak untuk
diperoleh persamaan baru untuk menentukan
menentukan jalur evakuasi terpendek dan
total waktu yang dibutuhkan memindahkan
waktu evakuasi minimum dari semua cluster
semua penduduk dalam setiap cluster di
(area paparan tsunami) menuju setiap shelter
pesisir pantai Kota Palu adalah:
(pengungsian) di kota Palu. Pencarian jalur terpendek dalam SET-KP menggunakan algoritma Dijkstra. Dalam perangkat lunak
Sistem Evakuasi Tsunami Kota Palu (SET-KP) Berbasis Jalur Terpendek dan Waktu Evakuasi Minimum (I W. Sudarsana et al.) 47
Online Jurnal of Natural Science,Vol 2(3) : 39-53 Desember 2013
SET-KP,
jalur
terpendek
yang
sudah
ISSN: 2338-0950
Algoritma program :
terhitung tersebut selanjutnya disinergikan
- Masukkan matriks jarak G, dimana
dengan persamaan (5) agar diperoleh total
matriks ini merupakan kumpulan dari
waktu
untuk
jarak jalan yang ada di kota Palu dan pilih
memindahkan semua penduduk dalam setiap
cluster yang akan dicari jaraknya menuju
cluster menuju shelter terdekat. Perangkat
Shelter,
evakuasi
minimum
lunak SET-KP tersebut dibuat menggunakan
- Berikutnya cari shelter terdekat dilihat
bahasa pemrograman Matlab R.2008b.
dari matriks G untuk cluster yang dipilih
Berikut ini adalah Flowchart dan
menuju semua shelter,
algoritma untuk program SET-KP.
- Didapatkan shelter tujuan terdekat dari cluster
yang
dipilih
beserta
jumlah
penduduk dan informasi jalur yang berupa
Mulai
jalan, Input : Matriks G pilih Cluster i for i=1,2,..,n untuk n=80
- Masukkan laju pertumbuhan penduduk (β), tahun sekarang (t), jarak antar orang (d), kecepatan (v), banyak lajur (l),
Cari Shelter terdekat dari Cluster dan jalur terpendek menuju Shelter Terdekat
- Mencari
jumlah
penduduk
sekarang
dengan memakai persamaan (4), Output : Shelter terdekat Jarak Banyak penduduk di Cluster (i)
- Cari waktu tempuh dari cluster menuju shelter dengan memakai rumus (5), - Tulis
Input : Tahun sekarang (t) Jarak antar orang (d) Laju pertumbuhan penduduk (β) Kecepatan (v) Banyak lajur (l)
waktu
tempuh
total
untuk
memindahkan
penduduk
pada
tahun
terpilih
cluster
dari
menuju
shelter
terdekat, - Selesai.
Cari Jumlah penduduk sekarang dengan menggunakan rumus : Nt = (1+β)t-t0.Nt0,i
Algoritma Psedocode Deklarasi : Jalan Matriks G, jarak, delta d, v, T Cluster, Shelter,lajur, N Jalur, tahun, penduduk
Cari Waktu Tempuh
Tt,i = (( Nt/l-1).d+l)/v
Output : Jumlah Penduduk sekarang Waktu Tempuh
: String : Double : Integer
Deskripsi : //Mencari jalur terpendek dari cluster (i) ke Shelter terdekat. for i=0;i=MatriksG.length;i++
Selesai
Gambar 5: Flowchart program
Sistem Evakuasi Tsunami Kota Palu (SET-KP) Berbasis Jalur Terpendek dan Waktu Evakuasi Minimum (I W. Sudarsana et al.) 48
Online Jurnal of Natural Science,Vol 2(3) : 39-53 Desember 2013 Shelter, jarak, jalan, dan jalur β Matriks G dan Cluster (i) Write β Shelter, jarak, dan jalan // Mencari jumlah penduduk sekarang N β Tahun, delta, lajur, d, delta, v, jarak //Menghitung waktu tempuh TβN / / hasil Write β T (waktu tempuh) end
ISSN: 2338-0950
diperoleh jalur pengungsian dengan jarak terpendek dan waktu evakuasi minimum (satuan menit) untuk tahun 2013 disajikan dalam Table 1 berikut. C
Pada penelitian ini telah dihasilkan
Kel.
πΆ1
Pantoloan
πΆ2
Pantoloan
πΆ3
Pantoloan
πΆ4
Pantoloan
πΆ5
Baiya
πΆ6
Baiya
πΆ7
Baiya
πΆ8
Baiya, Panau
πΆ9
Panau
πΆ10
Panau
πΆ11
Kayumalue
πΆ12
Kayumalue
πΆ13
Kayumalue
πΆ14
Kayumalue
πΆ15
Kayumalue
πΆ16
Taipa
πΆ17
Taipa
sebuah perangkat lunak SET-KP yang dapat digunakan untuk menghitung jalur terpendek menuju semua shelter dari setiap cluster sekaligus waktu evakuasi minimumnya, khusus untuk daerah kota Palu. Perangkat lunak ini dapat dijalankan dalam Laptop dan PC. Tampilan muka perangkat lunak SETKP terlihat seperti Gambar 6 berikut ini.
Gambar 6: Tampilan muka perangkat lunak SET-KP
4.2.1.Skenario Evakuasi Penduduk Kota Palu Menggunakan Program SETKP Model Satu Lajur Berdasarkan data yang sudah ada, yaitu ππ‘0 ,π jumlah penduduk untuk semua cluster dalam tahu 2012 dalam Magfirah (2013), β= 0.2, π = 1, π = 1,
dan v = 2.5 km/jam
RT/RW RT 004/RW 02 RT 002/RW 05 RT 001/RW 09 RT 005/RW 10 RT 004/RW 01 RT 006/RW 03 RT 007/RW 04 RT 010/RW 05 RT 002/RW 04, RT 001/RW 04 RT 001/RW 04, RT 001/RW 06 RT 001/RW 07, RT 001/RW 07 RT 001/RW 01 RT 002/RW 01 RT 003/RW 02 RT 001/RW 03 RT 002/RW 03 RT 004/RW 05, RT 003/RW 05 RT 003/RW 04, RT 004/RW
π΅ππ ,π
π΅π,π
S
π»π,π
751
902
π1
138.40
726
872
π1
113.37
706
848
π1
111.60
821
986
π1
132.28
493
592
π2
97.20
402
483
π2
83.23
555
666
π2
84.16
624
749
π2
72.55
208
250
π2
94.56
317
381
π2
85.89
316
380
π3
78.09
236
284
π3
63.86
223
268
π3
61.84
275
330
π3
58.53
67
81
π3
46.99
318
382
π3
52.53
274
329
π3
64.56
Sistem Evakuasi Tsunami Kota Palu (SET-KP) Berbasis Jalur Terpendek dan Waktu Evakuasi Minimum (I W. Sudarsana et al.) 49
Online Jurnal of Natural Science,Vol 2(3) : 39-53 Desember 2013
πΆ18
πΆ19 πΆ20 πΆ21 πΆ22 πΆ23 πΆ24
Taipa, Mamboro
Mamboro
Mamboro
Mamboro
Mamboro
Mamboro
Mamboro
πΆ25
Mamboro
πΆ26
Layana Indah
πΆ27
Tondo
πΆ28
Tondo
πΆ29
Tondo
πΆ30
Tondo
πΆ31
Tondo
πΆ32
Tondo
πΆ33
Tondo
πΆ34
Tondo, Talise
πΆ35
Talise
πΆ36
Talise
πΆ37
Talise
πΆ38
Talise
πΆ39
Talise
04 RT 001/RW 01, RT 003/RW 02 RT 005/RW 07 RT 005/RW 06 RT 005/RW 02 RT 003/RW 02 RT 001/RW 02 RT 003/RW 01 RT 002/RW 01 RT 001/RW 01 RT 001/RW 01 RT 001/RW 14 RT 001/RW 01 RT 002/RW 01 RT 003/RW 01 RT 001/RW 06 RT 002/RW 06 RT 001/RW 03 RT 001/RW 02 RT 001/RW 14 RT 001/RW 01 RT 002/RW 01 RT 003/RW 01 RT 001/RW 06 RT
344
126
141
143
152
96
122
199
413
152
170
172
183
116
147
239
π4
π4 π4 π4 π4 π5 π5 π5
πΆ41
Talise, Besusu Barat
πΆ42
Besusu Barat
πΆ43
Besusu Barat
πΆ44
Besusu Barat
πΆ45
Besusu Barat
πΆ46
Besusu Barat
πΆ47
Besusu Barat
πΆ48
Besusu Barat
πΆ49
Lolu Utara
πΆ50
Lolu Utara
πΆ51
Ujuna
πΆ52
Ujuna
πΆ53
Ujuna
πΆ54
Ujuna
πΆ55
Ujuna
πΆ56
Ujuna
πΆ57
Ujuna,Baru
πΆ58
Baru
59.59
55.70
52.10
113.25
104.97
88.53
π6
84.60
615
738
π6
72.93
699
839
π6
57.12
611
734
π6
48.96
583
700
π6
53.97
681
818
π6
70.63
633
760
π6
84.74
668
802
π6
88.75
π7
Talise
69.91
993
689
πΆ40 85.10
827
574
ISSN: 2338-0950
62.64
101
122
π7
47.28
123
148
π7
53.59
166
200
π7
61.39
377
453
π7
72.48
203
244
π8
87.67
πΆ59 Baru
002/RW 06 RT 001/RW 03 RT 001/RW 02 RT 005/RW 05 RT 001/RW 05 RT 001/RW 04 RT 003/RW 02 RT 002/RW 02 RT 003/RW 03 RT 001/RW 09 RT 002/RW 09 RT 001/RW 01 RT 001/RW 09 RT 004/RW 04 RT 003/RW 04 RT 002/RW 04 RT 001/RW 04 RT 001/RW 01 RT 004/RW 02 RT 003/RW 02 RT 005/RW 02 RT 001/RW 02
RT 001/R W 01
64
77
π8
78.52
601
722
π8
89.54
893
107 2
π8
103.27
867
104 1
π8
106.08
727
873
π8
99.76
731
878
π8
96.52
913
109 6
π8
101.18
731
878
π8
87.72
913
109 6
π8
124.56
230
276
π8
94.15
180
216
π8
84.16
39
47
π9
62.92
37
45
π9
78.62
28
34
π9
65.56
34
41
π9
66.64
31
38
π9
64.41
36
44
π9
61.12
780
936
π9
79.10
430
516
π9
71.59
533
64 0
π9
79.15
Sistem Evakuasi Tsunami Kota Palu (SET-KP) Berbasis Jalur Terpendek dan Waktu Evakuasi Minimum (I W. Sudarsana et al.) 50
Online Jurnal of Natural Science,Vol 2(3) : 39-53 Desember 2013
πΆ60
Baru, Lere
πΆ61 Lere πΆ62 Lere πΆ63 Lere πΆ64 Lere πΆ65 Lere πΆ66 Silae πΆ67 Silae πΆ68 Silae πΆ69 Silae πΆ70 Silae πΆ71 Silae πΆ72 Tipo
πΆ73 Tipo
πΆ74 Tipo πΆ75 Buluri πΆ76 Buluri
RT 001/R W 01 RT 004/R W 01 RT 003/R W 01 RT 001/R W 01 RT 006/R W 01 RT 002/R W 05 RT 002/R W 05 RT 001/R W 01 RT 002/R W 01 RT 003/R W 01 RT 003/R W 01 RT 002/R W 03 RT 003/R W 03 RT 002/R W 01 RT 001/R W 05, RT 002/R W 05 RT 002/R W 06 RT 003/R W 01 RT 002/R W 02
ISSN: 2338-0950
805
96 6
π9
96.07
Buluri, πΆ77 Watusam pu
419
50 3
π9
83.66
πΆ78
Watusam pu
451
54 2
π9
90.36
πΆ79
Watusam pu
443
53 2
π9
96.48
πΆ80
Watusam pu
513
61 6
π10 89.88
453
54 4
π10 82.03
427
51 3
π10 64.27
419
50 3
π10 40.00
451
54 2
π10 40.94
443
53 2
π10 27.79
513
61 6
π10 24.16
453
54 4
π10 29.35
391
47 0
π10 47.35
RT 002/R W 04 RT 001/R W 01 RT 003/R W 01 RT 003/R W 02 RT 005/R W 03
59
71
π13 42.28
38
46
π13 26.11
36
44
π13 12.91
29
35
π13 18.96
Tabel 1: Simulasi hasil SET-KP untuk satu lajur.
4.2.2.Skenario Evakuasi Penduduk Kota Palu Menggunakan Program SETKP Model Multi Lajur Berdasarkan data yang sudah ada, yaitu ππ‘0 ,π jumlah penduduk untuk semua cluster dalam tahu 2012 dalam Magfirah (2013), β= 0.2, π = 8, π = {0.5, 1} dan v = 2.5 km/jam diperoleh jalur pengungsian dengan jarak
terpendek
dan
waktu
evakuasi
minimum (satuan menit) untuk tahun 2013 disajikan dalam Table 2 berikut. Waktu Evakuasi (menit)
367
44 1
π11 38.40
345
41 4
π11 34.24
230
27 6
π12 33.50
15
18
π12 12.07
C
πΆ1 πΆ2 πΆ3 πΆ4 πΆ5 πΆ6 πΆ7 πΆ8 πΆ9 πΆ10 πΆ11 πΆ12 πΆ13 πΆ14 πΆ15 πΆ16 πΆ17 πΆ18 πΆ19
ππ‘0 ,π
751 726 706 821 493 402 555 624 208 317 316 236 223 275 67 318 274 344 126
ππ‘,π
902 872 848 986 592 483 666 749 250 381 380 284 268 330 81 382 329 413 152
S
π1 π1 π1 π1 π2 π2 π2 π2 π2 π2 π3 π3 π3 π3 π3 π3 π3 π4 π4
d = 0.5
d=1
118.15 93.76 92.53 110.11 83.89 72.37 69.195 55.711 88.947 77.335 69.558 58.296 55.83 51.123 45.181 43.953 57.169 75.823 66.504
119.46 95.06 93.79 111.58 84.76 73.08 70.182 56.823 89.31 77.895 70.116 58.656 56.22 51.606 45.291 44.514 57.651 76.431 66.72
Sistem Evakuasi Tsunami Kota Palu (SET-KP) Berbasis Jalur Terpendek dan Waktu Evakuasi Minimum (I W. Sudarsana et al.) 51
Online Jurnal of Natural Science,Vol 2(3) : 39-53 Desember 2013 πΆ20 πΆ21 πΆ22 πΆ23 πΆ24 πΆ25 πΆ26 πΆ27 πΆ28 πΆ29 πΆ30 πΆ31 πΆ32 πΆ33 πΆ34 πΆ35 πΆ36 πΆ37 πΆ38 πΆ39 πΆ40 πΆ41 πΆ42 πΆ43 πΆ44 πΆ45 πΆ46 πΆ47 πΆ48 πΆ49 πΆ50 πΆ51 πΆ52 πΆ53 πΆ54 πΆ55 πΆ56 πΆ57 πΆ58 πΆ59 πΆ60 πΆ61 πΆ62 πΆ63 πΆ64 πΆ65 πΆ66 πΆ67 πΆ68 πΆ69 πΆ70 πΆ71 πΆ72 πΆ73 πΆ74 πΆ75 πΆ76 πΆ77 πΆ78 πΆ79 πΆ80
141 143 152 96 122 199 827 615 699 611 583 681 633 668 574 101 123 166 377 203 64 601 495 893 867 727 731 913 731 230 180 39 37 28 34 31 36 780 430 533 805 419 451 443 513 453 427 419 451 443 513 453 391 367 345 230 15 59 38 36 29
170 172 183 116 147 239 993 738 839 734 700 818 760 802 689 122 148 200 453 244 77 722 1072 1041 873 878 1096 878 1096 276 216 47 45 34 41 38 44 936 516 640 966 503 542 532 616 544 513 503 542 532 616 544 470 441 414 276 18 71 46 44 35
π4 π4 π4 π5 π5 π5 π6 π6 π6 π6 π6 π6 π6 π6 π7 π7 π7 π7 π7 π8 π8 π8 π8 π8 π8 π8 π8 π8 π8 π8 π8 π9 π9 π9 π9 π9 π9 π9 π9 π9 π9 π9 π9 π9 π10 π10 π10 π10 π10 π10 π10 π10 π10 π11 π11 π12 π12 π13 π13 π13 π13
55.779 51.846 47.998 110.65 101.68 83.170 62.269 56.343 38.254 32.457 38.238 52.239 67.656 70.719 47.149 44.547 50.274 56.904 62.299 82.194 76.807 73.311 79.164 82.669 80.137 76.785 76.536 67.977 30.6 87.954 79.32 61.882 77.623 64.815 65.737 63.573 60.15 58.056 59.994 64.764 74.349 72.358 78.177 84.522 76.032 69.804 52.741 28.702 28.761 15.834 10.32 17.124 36.789 28.489 24.945 27.306 11.679 40.702 25.089 11.934 18.184
56.022 52.092 48.261 110.82 101.889 83.517 63.747 57.438 39.501 33.546 39.276 53.454 68.784 71.91 48.171 44.718 50.484 57.192 62.967 82.548 76.911 74.382 80.76 84.219 81.435 78.09 78.168 69.282 32.232 88.356 79.632 61.941 77.679 64.854 65.787 63.618 60.204 59.448 60.756 65.712 75.786 73.101 78.978 85.308 76.944 70.608 53.499 29.445 29.562 16.62 11.232 17.928 37.482 29.139 25.554 27.708 11.694 40.797 25.146 11.988 18.225
ISSN: 2338-0950
dan seterusnya sesuai kebutuhan karena perangkat
lunak
SET-KP
telah
memperhitungkan parameter pertumbuhan penduduk secara dinamis. V.
Kesimpulan dan Saran Pada penelitian ini telah dihasilkan
sebuah perangkat lunak Sistem Evakuasi Tsunami untuk kota Palu (SET-KP) yang dapat digunakan untuk menentukan jalur terpendek menuju semua shelter dari setiap cluster
sekaligus
waktu
evakuasi
minimumnya. Penentuan jalur terpendek dalam SET-KP menggunakan algoritma Dijkstra dan menghitung waktu evakuasi minimumnya
menggunakan
model
matematika sederhana berikut 1+β π‘βπ‘ 0 .π π‘ ,π 0 β1 π
ππ‘,π =
π£
π+πΏ
.
Simulasi dengan perangkat lunak SET-KP untuk skenario evakuasi penduduk di semua cluster pesisir kota Palu diperoleh bahwa cluster dengan jumlah penduduk cukup banyak waktu evakuasinya melebihi ketentuan InaTews (15 menit). Sementara itu, cluster dengan jumlah penduduk sedikit ketentuan InaTews dapat dipenuhi, seperti cluster C70, C76 dan C79. Oleh
karena
itu,
shelter
(titik
evakuasi) yang didefinitifkan oleh Sarmanto
Tabel 2: Simulasi hasil SET-KP untuk multi lajur.
(2012) dalam dokumen BPBD dan Magfirah
Simulasi hasil perhitungan di atas juga
(2013) perlu direposisi agar syarat InaTews
dapat dikembangkan untuk memperoleh
dapat dipenuhi.
skenarion evakuasi dalam tahun 2012, 2013 Sistem Evakuasi Tsunami Kota Palu (SET-KP) Berbasis Jalur Terpendek dan Waktu Evakuasi Minimum (I W. Sudarsana et al.) 52
Online Jurnal of Natural Science,Vol 2(3) : 39-53 Desember 2013
ISSN: 2338-0950
Ucapan Terima Kasih Penelitian Unggulan
ini
dibiayai
Perguruan
oleh Tinggi
Penelitian (PUPT)
Universitas Tadulako dengan DIPA DP2M DIKTI berdasarkan nomor kontrak: 162.c/un 28.2/PL/2013. Daftar Pustaka Banten, T., 2009, Tsunami di Indonesia, (Online) http://taganabanteninfo.blogspot.com/2009/11/tsunami-diindonesia.html, di akses: 20 Februari 2013.
Kusdiantara, R., 2011, Model Evakuasi Bencana Tsunami Kota Padang. Bandung: Skripsi. Maghfirah, D., 2013, Pencarian Lintasan Terpendek Graf dengan Algoritma Prim dan Aplikasinya pada Pembuatan Sistem Evakuasi Tsunami di Kota Palu. Palu: Skripsi. Sarmanto, D., 2012, Profil Resiko Bencana Kota Palu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Palu. http://zulrafliadityaofficialblog.wordpress.co m/2012/08/31/10-gempa-besar-yang pernah-terjadi-di-sulawesi-tengah, diakses tanggal 05 September 2013.
Sistem Evakuasi Tsunami Kota Palu (SET-KP) Berbasis Jalur Terpendek dan Waktu Evakuasi Minimum (I W. Sudarsana et al.) 53