MODEL KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERTAMBANGAN MINERAL YANG BERKELANJUTAN (Studi Kasus: Pengelolaan Lingkungan Mod-ADA di Kabupaten Mimika, Papua)
BAMBANG WIBISONO
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Model Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Mineral yang Berkelanjutan (Studi Kasus: Pengelolaan Lingkungan Mod-ADA di Kabupaten Mimika, Papua) adalah karya saya sendiri dengan arahan komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.
Bogor, Juni 2008
Bambang Wibisono NIM: P062040384
ii
ABSTRACT BAMBANG WIBISONO. Policy Model for Mineral Mining Environmental Management Sustainability (Case Study: Mod-ADA Environmental Management in Mimika Regency, Papua). Under the direction of ERIYATNO, ERLIZA NOOR, FADJAR SOFYAR.
Mineral mining is important sector which contributes significantly to the national and local government’s revenue as well as for local community prosperity. Most mineral mining to the ore process is using flotation process, which produces concentrate with tailing as waste products. Tailing is finely ground natural rock residue from the processing of mineralized ore which amount to approximately 96-97% of the processed ore and only 3-4% concentrate containing copper, gold and silver. Tailing should be managed properly to minimize environmental impact. The objective of this study is to identify the elements of mineral mining environmental management system, to study existing environmental policy and to design sustainable model on the tailing handling. Case study was done in the Modified Ajkwa Deposition Area (Mod-ADA) at the Mimika Regency, Papua. This research was using soft system methodology (SSM) and policy development was using the total system intervention (TSI) procedure which highlighted environmental care, complementarism and community development. The system modelling techniques used were Strategic Assumption Surfacing and Testing (SAST), Interpretative Structural Modelling (ISM) and Issue Management Technology (IMT) with Face validation by expert survey and FGD. Effective cost parameter and related SME business feasibility were calculated through field survey. The strategic policy model was formulated based on COMHAR sustainable development themes: satisfaction of human needs by the efficient use of resource, respect for ecological integrity and bio diversity, social equity and good decision making. This study resulted conceptual model which consists of the tailing management model (PETAS) for the physical environmental aspect and the ModADA land rehabilitation (RELAWI) for the biological aspect. The strategic policy model was developed according to environmental management and monitoring procedure (RKPL). The strategy should be strengthened by community empowerment and local environmental forum for stakeholder engagement. Based on the model formulation, the policy implication is carried out through regional control of Informal Mining, community participation in the reclamation of deposition area activities and optimalization of the CSR-fund with CSER guideline. The long-term solution of Mod-ADA environmental management is tailing processing to increase added value such as cement industry. This plan should be supported by integrated environmental impact analysis (EIA) and environmental audit in line with the clean development mechanism (CDM) principles. Key words: Mineral mining, tailing management, sustainable development, SSM, CSER, CDM
iii
RINGKASAN BAMBANG WIBISONO. Model Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Mineral yang Berkelanjutan (Studi Kasus: Pengelolaan Lingkungan Mod-ADA di Kabupaten Mimika, Papua). Dibimbing oleh ERIYATNO, ERLIZA NOOR, FADJAR SOFYAR. Pertambangan mineral merupakan sektor penting yang memberikan kontribusi signifikan bagi pendapatan nasional dan daerah sebagaimana juga untuk peningkatan kemakmuran masyarakat. Sebagian besar proses pengolahan bijih pada pertambangan mineral dilakukan dengan proses pengapungan yang menghasilkan konsentrat dan tailing (pasir sisa tambang). Pasir sisa tambang merupakan batuan alami yang halus yang tetap tersisa setelah pengambilan mineral (3-4%) yang mengandung tembaga, emas, perak dan mineral lainnya. Pasir sisa tambang tersebut terdiri atas 50 persen fraksi pasir halus dengan diameter 0,075 - 0,4 mm dan 50 persen berupa fraksi lempung dengan diameter kurang dari 0,075 mm. Pasir sisa tambang yang dialirkan melalui sungai harus dikelola secara tepat untuk mengurangi dampak lingkungan. Perubahan lingkungan di sekitar pertambangan dapat terjadi setiap saat, sehingga manajemen pengelolaan limbah yang efektif menjadi indikator keberlanjutan usaha pertambangan mineral. Penelitian ini bertujuan merumuskan model konseptual kebijakan pengelolaan lingkungan pertambangan mineral berdasarkan konsep pembangunan berkelanjutan dan faktor-faktor pendukung yang terdapat di wilayah pengelolaan pasir sisa tambang Modified Ajkwa Deposition Area (ModADA) di Kabupaten Mimika, Papua. Tujuan khusus untuk mendukung perumusan model adalah: (1) menganalisis situasi sistem pengelolaan limbah tambang mineral di Mod-ADA Kabupaten Mimika, Papua, (2) memunculkan dan mensintesis asumsi dasar yang mendukung model kebijakan pengelolaan lingkungan pertambangan mineral di Mod-ADA melalui pendekatan system thinking, dan (3) merumuskan struktur model kebijakan pengelolaan lingkungan pertambangan mineral. Penelitian dilakukan dengan pendekatan sistem melalui soft system methodology (SSM) (Checkland 1981), dimana dalam penyusunan kebijakan digunakan mekanisme total system intervention (TSI) (Jackson 2000) yang mengedepankan kepedulian lingkungan, complementarism dan komitmen terhadap kesadaran lingkungan serta pemberdayaan masyarakat. Teknik pemodelan sistem menggunakan Strategic Assumption Surfacing and Testing (SAST), Interpretative Structural Modeling (ISM) (Saxena et al 1992) dan Issue Management Technology (IMT) serta face validation dengan survai pakar dan focus group discussion (FGD). Analisis biaya efektif dan kelayakan usaha kecil diprediksi berdasarkan survai lapangan. Perumusan model kebijakan strategis pengelolaan pertambangan mineral yang berkelanjutan didasarkan pada konsep COMHAR tentang sustainability development, yaitu: pemenuhan kebutuhan manusia dengan efisiensi sumberdaya, menghargai integritas ekologi dan keanekaragaman hayati serta pengambilan keputusan yang tepat. Komitmen perusahaan pertambangan melakukan reklamasi selama operasional pertambangan disesuaikan dengan Undang-undang No. 41 tahun 1999 mengenai kewajiban melakukan reklamasi lahan bekas pertambangan oleh pemegang ijin pertambangan. Oleh karena itu, dilakukan pengelolaan ekologi dengan reklamasi Mod-ADA di wilayah pengendapan pasir sisa tambang yang diarahkan untuk peningkatan jumlah dan variasi jenis tanaman serta luas lahan yang dapat ditanami. Perusahaan pertambangan juga melakukan pemeliharaan
iv
lingkungan fisik secara terpadu daerah pengendapan Mod-ADA dengan pengaturan arah aliran pasir sisa tambang di aliran sungai (river training), pemantapan tanggul dan pembuatan gabion. Pelaksanaannya ditargetkan 63.700 unit dengan anggaran sebesar US$ 12,5 juta, sedangkan target pemeliharaan tanggul barat dan timur sepanjang 20 km diperlukan anggaran sebesar US$ 8-12 juta per tahun dari total panjang tanggul barat 50 km dan tanggul timur sepanjang 54 km. Berdasarkan RKL-RPL tahun 2007 perusahaan pertambangan mengalokasi anggaran sebesar 27,62 persen dari total anggaran untuk kegiatan lingkungan, sedangkan untuk reklamasi dialokasikan sebesar 2,65 persen dari anggaran kegiatan lingkungan. Berdasarkan hasil ISM diperoleh elemen kunci upaya pengelolaan lingkungan fisik di Mod-ADA meliputi stabilitas tanggul dan pembuatan sistem saluran aliran pasir sisa tambang atau sistem kanalisasi dan pembuatan permeable dikes untuk retensi sedimen agar endapan pasir sisa tambang tidak mencemari lingkungan. Mekanisme prosedur darurat terhadap kerusakan tanggul dilakukan dengan upaya peninggian dan pelebaran tanggul. Elemen kunci upaya pengelolaan lingkungan biologik dilakukan untuk mengurangi kerusakan lahan terhadap tingkat erosi sehingga berbagai jenis tanaman dapat tumbuh lebih luas di lahan pasir sisa tambang. Kendala utama upaya tersebut adalah curah hujan yang tinggi serta kesadaran lingkungan masyarakat dan aktivitas pertambangan informal. Asumsi strategis yang dirumuskan melalui teknik SAST dalam proses pemodelan sistem kebijakan lingkungan di Mod-ADA adalah perusahaan pertambangan memiliki kegiatan pengelolaan lingkungan yang baku serta suksesi alami merupakan bagian kegiatan reklamasi lahan selama operasional pertambangan. Asumsi strategis lainnya adalah keterbukaan informasi, alokasi dana serta kesadaran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan. Asumsiasumsi dengan tingkat kepentingan yang tinggi tetapi memiliki ketidakpastian adalah ketersediaan dana pengelolaan lingkungan dan kondisi infrastruktur daerah, kesiapan dan ketersediaan SDM lokal untuk terlibat dalam program pemberdayaan masyarakat serta legalitas dan jaminan keamanan dalam pelaksanaan program-program. Model konseptual pengelolaan lingkungan pertambangan mineral yang telah dirumuskan terdiri atas model Pengendalian Endapan Pasir sisa tambang pada Aliran Sungai (PETAS) untuk pengelolaan lingkungan fisik dan model Rehabilitasi Lahan Wilayah Mod-ADA (RELAWI) untuk pengelolaan lingkungan biologi. Dalam perencanaan strategi yang sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan dari COMHAR, kedua model tersebut didukung dengan upaya pemberdayaan masyarakat yang efektif. Sasaran model PETAS adalah stabilitas wilayah pengendapan Mod-ADA dengan resiko lingkungan yang rendah dan didukung kebijakan manajemen perusahaan dalam pengelolaan lingkungan fisik melalui penyediaan dana operasional. Dalam teknis pelaksanaannya perusahaan pertambangan melibatkan UMK lokal dan tenaga kerja setempat, agar dapat menumbuhkan kepedulian lingkungan serta penguatan ekonomi masyarakat. Integritas dan kesadaran masyarakat ditingkatkan untuk menjaga keutuhan ekologi dan keanekaragaman hayati dalam aktivitas pertambangan. Model RELAWI bertujuan untuk melakukan revegetasi yaitu penanaman kembali dengan tanaman lokal musiman atau pohon tahunan seperti mangrove dan tanaman produktif lainnya seperti buah-buahan dan sayuran serta tanaman perintis dari kelompok rerumputan. Model tersebut juga sebagai arahan reboisasi (penghijauan) untuk tanah marjinal di pusat reklamasi dan sekitar wilayah pengendapan. Pelaksanaan kebijakan diarahkan pada pembinaan UMK lokal sebagai upaya peningkatan peranserta masyarakat.
v
Model kebijakan strategi dikembangkan sebagai upaya evaluasi rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan (RKL-RPL). Kebijakan strategi perlu didukung dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan musyawarah lingkungan daerah (MLD) untuk stakeholders engagement. Implikasi kebijakan dilakukan dengan penataan pertambangan informal melalui mekanisme registrasi usaha, partisipasi masyarakat dalam kegiatan reklamasi wilayah pengendapan. Pengembangan arahan pelaksanaan CSR sebagai corporate social and environmental responsibility (CSER) merupakan upaya perwujudan kepedulian lingkungan dari perusahaan. Dalam jangka panjang solusi manajemen lingkungan Mod-ADA dilakukan dengan pengembangan unit pengolahan pasir sisa tambang untuk meningkatkan nilai tambahnya, seperti industri semen. Pendirian industri ini perlu dilakukan AMDAL terintegrasi dan audit lingkungan yang sejalan dengan clean development mechanism (CDM). Perencanaan tindakan lainnya adalah penataan pertambangan informal, optimalisasi program CSR, reklamasi lahan endapan pasir sisa tambang dan penyesuaian Peraturan Daerah dengan manajemen lingkungan Mod-ADA. Kata
kunci:
pertambangan mineral, pengelolaan pasir sisa tambang, pembangunan keberlanjutan, soft system methodology, CSER, CDM
vi
Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2008 Hak cipta dilindungi undang-undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber a. pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritis atau tinjauan suatu masalah b. pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB
vii
MODEL KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERTAMBANGAN MINERAL YANG BERKELANJUTAN (Studi Kasus: Pengelolaan Lingkungan Mod-ADA di Kabupaten Mimika, Papua)
BAMBANG WIBISONO
Disertasi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
viii
Penguji Luar Komisi Ujian Tertutup
:
Prof. Dr. Ir. Bambang Pramudya N., M.Eng
Penguji Luar Komisi Ujian Terbuka
:
1. Dr. Eko Sugiharto 2. Dedi Mahdar, B.Sc, M.App.Sc, PhD
ix
Judul Disertasi
:
Model Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Mineral yang Berkelanjutan (Studi Kasus: Pengelolaan Lingkungan Mod-ADA di Kabupaten Mimika, Papua)
Nama
:
Bambang Wibisono
NIM
:
P062040384
Disetujui Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Eriyatno, MSAE Ketua
Dr. Ir. Erliza Noor Anggota
Dr. Fadjar Sofyar Anggota Diketahui
Ketua Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Dekan Sekolah Pascasarjana
Prof. Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, MS
Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodipuro, MS
Tanggal ujian: 03 Juni 2008
Tanggal lulus:
x
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya dapat menyelesaikan disertasi dengan judul “Model Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Mineral yang Berkelanjutan (Studi Kasus: Pengelolaan Lingkungan Mod-ADA di Kabupaten Mimika, Papua)” di Institut Pertanian Bogor. Isu lingkungan pada masa sekarang merupakan hal yang sangat penting, terutama mengenai perkembangan arah kebijakannya. Kompleksitas isu lingkungan dapat diselesaikan dengan system thinking melalui system approach agar dapat mengambil keputusan secara tepat terhadap arah kebijakannya. Sebagai peminat bidang ilmu lingkungan, khususnya bidang kebijakan manajemen lingkungan, maka dari disertasi tersebut penulis mengembangkan menjadi beberapa tulisan ilmiah. Naskah pertama berjudul ”Studi Pengelolaan Lingkungan yang Berkelanjutan di Wilayah Pengendapan” sedang dalam proses penerbitan pada Jurnal Geografi Vol.1, No.2 edisi Oktober 2008. Naskah kedua berjudul ”Penerapan Soft System Methodology (SSM) dalam Permodelan Kebijakan Lingkungan Pertambangan Mineral” yang akan dimuat pada Jurnal Ekologia Vol.8, No.2 edisi Oktober 2008. Kedua tulisan ilmiah tersebut merupakan hasil pengarahan pembimbing untuk memperdalam pemahaman mengenai kebijakan lingkungan dengan penerapan soft system methodology. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggitingginya kepada Prof. Dr. Ir. Eriyatno, MSAE., Dr. Ir. Erliza Noor dan Dr. Fadjar Sofyar selaku Komisi Pembimbing yang telah memberikan motivasi, bimbingan dan arahannya dalam menyelesaikan disertasi ini. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodipuro, MS., selaku Dekan Sekolah Pascasarjana IPB, Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc selaku Sekretaris Program Doktor Sekolah Pascasarjana IPB, Prof. Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, MS dan Dr. Ir. Etty Riani, MS. selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi PSL-IPB serta para dosen di lingkungan PSL dan Sekolah Pascasarjana IPB atas bekal ilmu, arahan dan segala masukan yang diberikan selama penyusunan disertasi ini. Tak lupa penulis sampaikan terima kasih atas kritik dan saran perbaikan sehingga disertasi ini lebih lengkap kepada Dr. Ir. Anas Miftah Fauzi, M.Eng selaku penguji ujian pra kualifikasi dan Prof. Dr. Ir. Bambang Pramudya N., M.Eng sebagai penguji luar komisi pada saat ujian tertutup. Penulis juga sampaikan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Sjafrida Manuwoto, M.Sc dan Prof. Dr. Ir. Rudy C. Tarumingkeng, MF atas dukungannya selama menempuh studi di Sekolah Pascasarjana IPB. Penulis tidak lupa sampaikan ungkapan terima kasih secara khusus kepada Adrianto Machribie, SH, MSS; Ir. Armando Mahler; Tony Wenas SH; August Kafiar, MA atas ijin dan dukungan untuk melakukan studi kasus di PT Freeport Indonesia. Penulis juga sampaikan terima kasih kepada Ir. Gatut Adisoma, PhD; Ir. Rusdian Lubis, PhD; Dr. Ir. Yahya Husin; Ir. Hary T Budhyono, MBA; Cornelles Yom; Wisnu Susetyo, PhD; JB Hersubeno, PhD dan Judy
xi
Andrina (PhD candidate UBC) yang telah memberikan masukan dan pemikiran yang sangat bermanfaat dalam penyusunan disertasi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Green Team (Napoleon Sawai, MSME, Ir. Herman Dasril, Ir. Dyah Taroepratjeka, Leander Auwe, Marthen Raru dan Ricky Seo) serta Team Tailing and River Management Project, TRMP (Ir. Didiek Subagyo, Ir. Yavid, Ir. Ernawati, Victor Papendang, Jhony Suwarno, G. Theedens, Hermawan Isbandi, Sadono S, Elenoa Rumkorem dan Budi Haris). Terima kasih atas ketulusan doa, pengertian dan kesabaran Istri tercinta Vonny S Wibisono, B.Sc dan ketiga anak kami, Geeta Augustina Wibisono, Priyo Wibisono, SH dan Laksamana Wibisono, SE yang telah memberikan dukungan moril dan spirituil. Tak lupa ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh rekan-rekan PSL Angkatan 2004-2005, Dr. Ir. B.S. Kusmuljono, MBA., Dr. Arif Sumantri, SKM, M.Kes, Rachman Kurniawan, Teguh Adiorasetya dan Dr. Sjofjan Bakar, M.Sc yang telah memberikan dukungan serta memberikan saran yang berharga sampai penyelesaian disertasi ini. Tak lupa penulis juga sampaikan ucapan terima kasih kepada Albert Rotinsulu, S.Si, MM; Roweyna Wenas, SH, MH; Olivia Hasibuan, S.Si, MM; Yeni Suganda, S.Ak; Monica Zeni, S.Ak; Tamalia Kaisiepo, SE; Tommy Lolowang dan dr. Frans Budiman yang telah memberikan dukungannya selama penyelesaian disertasi ini. Atas kerjasama dan dukungannya penulis sampaikan terima kasih kepada Ir. Sugiyono, M.Si; Ir. Dadan Hermajanda, M.Si, Ir. Nunung Nurhayati dan Udin Saefudin, S.Sos serta Ir. Ririn Sutomo dan Ir. Suliati Suci. Akhirnya kepada semua pihak yang telah banyak memberikan dukungan dan kontribusi, baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu per satu, penulis sampaikan terima kasih. Atas segala sesuatu yang terbaik yang telah diberikan kepada penulis, tiada balasan yang dapat disampaikan melainkan lantunan doa yang iklas semoga Allah SWT membalas amal dan kebaikan yang telah diberikan agar senantiasa berada pada tuntunanNya. Tiada kesempurnaan melainkan kesempurnaan-Nya, demikian halnya dengan disertasi ini. Penulis mengharapkan saran dan koreksi yang kiranya dapat menjadi landasan penyempurnaan dan pemahaman ilmu dalam disertasi ini. Bogor, Juni 2008
Bambang Wibisono
xii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 1 Januari 1946 sebagai putera ketiga dari pasangan alm. Bapak Soemitro Moersid dan alm. Ibu Chafifa Soemitro. Penulis lulus SMA pada tahun 1963 di Bandung dan melanjutkan pendidikan Universitas Padjadjaran (Fakultas Ekonomi). Pada tahun 1967 penulis lulus sebagai Sarjana Muda Jurusan Ekonomi Perusahaan. Setelah lulus sebagai sarjana muda penulis melanjutkan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran sampai dengan lulus dengan gelar Doctorandus (Drs) bidang ekonomi perusahaan yang setara dengan strata-2 pada tahun 1970. Pada tahun 1970 belum ada pemisahan antara strata-1 dan strata-2. Pendidikan tinggi lainnya ditempuh pada Program Pascasarjana S3 di Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2004 melalui Program Khusus. Berbagai forum internasional menjadi inspirasi Penulis untuk berperan serta dalam peningkatan sumberdaya manusia. Tahun 1985 sebagai International HR Manager (Indonesia) pada Diamond Shamrock di Dallas-Texas. Pada tahun 2003 menjadi delegasi Indonesia dalam International Organization of Employers (IOE) Asia Pacific di Dhaka, Bangladesh. Selain itu, pada tahun 2004 juga menjadi delegasi dalam International Labour Conference–92 (Bureau International Du Travail 2004 Geneva, Switzerland). Berbekal pengalaman dan wawasan dalam pengembangan sumberdaya manusia, pada tahun 2005 menjadi utusan dalam ILO Tripartite Forum–“The Second South East Asia and the Pacific di Subregional Tripartite Forum”, Melbourne. Penulis juga penuh perhatian dalam pengembangan CSR di Indonesia, seperti yang dipresentasikan dalam NHO and Sister Organizations (China, Vietnam, Indonesia and Norway)–Workshop on Corporate Social Responsibility (CSR) di Bali pada tahun 2008. Pengalaman kerja penulis diawali pada bidang perbankan sebagai Asisten Manager Bank Persatuan Dagang Indonesia pada tahun 1970-1974 dan sebagai Executive Development Program pada tahun 1974-1975 di Citibank N.A hingga sebagai Vice President Chase Manhattan Bank NA pada tahun 1986-1989. Penulis mendapat kesempatan belajar dan bekerja di Asia Pacific Training Center di Manila, Hongkong dan Singapore. Selain dunia perbankan, penulis juga berpengalaman dalam bidang perindustrian, pada tahun 1982-1986 sebagai Manager perusahaan minyak bumi IIAPCO, tahun 1989-1990 di Indomobil sebagai Direktur, tahun 1990-1999 di PT Bimantara Citra sebagai Deputy Director, tahun 1999-2004 di PT Freeport Indonesia sebagai Vice President, dan sekarang sebagai Chairman Dana Pensiun Freeport Indonesia. Penulis menikah dengan Vonny Sudiarti, B.Sc pada tanggal 1 agustus 1976 dan telah dikaruniai seorang puteri (Geeta Augustina Wibisono) dan tiga orang putera (alm. Satrio Wibisono, Priyo Wibisono, SH dan Laksamana Wibisono, SE).
xiii
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI............................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi DAFTAR TABEL ........................................................................................ xix DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xxi DAFTAR SINGKATAN .............................................................................. xxiii I.
PENDAHULUAN ................................................................................. 1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1.2. Pokok Permasalahan ................................................................... 1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................... 1.4. Manfaat Penelitian........................................................................ 1.5. Novelty .........................................................................................
1 1 7 9 9 10
II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 2.1. Limbah Pertambangan Mineral .................................................... 2.2. Manajemen Pengelolaan Pasir Sisa Tambang ............................ 2.3. Pembangunan Pertambangan yang Berkelanjutan ...................... 2.4. Permodelan Kebijakan ................................................................ 2.5. Pendekatan Sistem ..................................................................... 2.6. Pertambangan Informal (PI) ........................................................ 2.7. Pemberdayaan Masyarakat ......................................................... 2.8. Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) .............................................................................
11 11 16 17 21 29 41 47
III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 3.1. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 3.2. Obyek Penelitian .......................................................................... 3.3. Tahapan Penelitian ..................................................................... 3.4. Survey Pakar .............................................................................. 3.5. Pemodelan Sistem dan Teknik Analisis ....................................... 3.6. Verifikasi dan Validasi Model .......................................................
54 54 56 62 66 66 73
IV. ANALISIS SITUASIONAL .................................................................... 4.1. Kegiatan Pertambangan Mineral ................................................. 4.2. Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Mod-ADA.................. 4.3. Reklamasi Daerah Pengendapan................................................. 4.4. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Lokal ................................. 4.5. Sosial Kemasyarakatan ............................................................... 4.6. Pelaksanaan Kebijakan Lingkungan Pertambangan ....................
73 73 75 87 91 98 100
V. ANALISIS KEBIJAKAN ....................................................................... 5.1. Pendekatan Kebijakan ................................................................. 5.2. Asumsi Dasar Pengembangan Kebijakan .................................... 5.3. Strukturisasi Elemen Model Pengelolaan Lingkungan Fisik.......... 5.4. Strukturisasi Elemen Model Pengelolaan Lingkungan Biologik ....
102 102 105 107 118
49
xiv
VI. MODEL KONSEPTUAL KEBIJAKAN .................................................. 6.1. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Fisik Wilayah Mod-ADA ...... 6.2. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Bilogik Wilayah Mod-ADA .... 6.3. Kebijakan Strategis Pengelolaan Lingkungan Pertambangan ...... 6.4. Validasi Model Kebijakan ............................................................ 6.5. Prioritas Tindakan Solusi Dampak Lingkungan ........................... 6.6. Implikasi Kebijakan ......................................................................
133 138 143 147 149 150 156
VII. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 7.1. Kesimpulan .................................................................................. 7.2. Saran ...........................................................................................
161 161 163
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
164
LAMPIRAN ...............................................................................................
171
xv
DAFTAR GAMBAR Halaman 1.
Elemen penanganan pasir sisa tambang (MAC 1998) ....................
17
2.
Tiga elemen sistem kebijakan .........................................................
23
3.
Siklus kebijakan (Clay & Schaffer, 1984) .........................................
24
4.
Kerangka kerja analisis kebijakan (Thorbecke & Hall, 1982) ...........
25
5.
Diagram keseimbangan kompleksitas sistem berkelanjutan ............
32
6.
Proses pembelajaran soft systems methodology (Checkland, 1981)
34
7.
Grafik assumption rating .................................................................
36
8.
Pendekatan keterkaitan antar aspek dalam pembangunan berkelanjutan ..................................................................................
55
Kerangka pemikiran pengelolaan pertambangan mineral secara berkelanjutan ..................................................................................
55
10.
Wilayah Kontrak Karya PT Freeport Indonesia ................................
59
11.
Rencana Detail Tata Ruang DAS KAMM ........................................
61
12.
Tahapan penelitian kebijakan dengan pendekatan sistem ..............
62
13.
Diagram Teknik ISM (Saxena, 1992) ...............................................
69
14.
Penggunaan reagen dalam pengolahan konsentrat ........................
74
15.
Produksi pasir sisa tambang ...........................................................
75
16.
Citra satelit daerah Mod-ADA pada September 2007 (PTFI 2007) ..
77
17.
pH air sugai aliran pasir sisa tambang .............................................
79
18.
pH air muara pasir sisa tambang .....................................................
80
19.
Padatan tersuspensi total dalam air muara sungai pasir sisa tambang ..........................................................................................
81
20.
pH air sumur pemasok air minum karyawan ....................................
82
21.
Padatan terlarut total dalam air sumur pemasok air minum karyawan .........................................................................................
82
22.
pH sumber air bagi masyarakat .......................................................
83
23.
Padatan terlarut total dalam sumber air bagi masyarakat ................
84
24.
pH air sekitar tanggul Mod-ADA ......................................................
84
25.
Alokasi dana kegiatan lingkungan (PTFI 2007) ...............................
85
26.
Dana kemitraan perusahaan untuk masyarakat (PTFI 2006) ..........
91
27.
Perkembangan peserta program pembinaan UKM (1998 -2006) ....
92
28.
Pendapatan pengusaha binaan pada tahun 2002-2006 (PTFI 2006)
94
29.
Bidang usaha UKM binaan ..............................................................
95
30.
Kesempatan kerja ...........................................................................
98
9.
xvi
31.
Penyerapan tenaga kerja pada UKM binaan ...................................
99
32.
Sistem Manajemen Lingkungan pertambangan mineral berkelanjutan. ..................................................................................
103
33.
Peta kuadran asumsi ......................................................................
107
34.
Klasifikasi elemen sasaran berdasarkan Driver Power-Dependence
109
35.
Level hirarki dan hubungan elemen sasaran ...................................
109
36.
Klasifikasi elemen kebutuhan berdasarkan Driver PowerDependence.....................................................................................
111
37.
Level hirarki dan hubungan elemen kebutuhan ...............................
112
38.
Klasifikasi elemen perihal berdasarkan Driver Power-Dependence..
113
39.
Level hirarki dan hubungan elemen perihal .....................................
114
40.
Klasifikasi elemen tolok ukur berdasarkan Driver PowerDependence.....................................................................................
115
41.
Level hirarki dan hubungan elemen perihal .....................................
116
42.
Klasifikasi elemen aktivitas berdasarkan Driver Power-Dependence
117
43.
Level hirarki dan hubungan elemen aktivitas yang diperlukan dalam program ..........................................................................................
118
44.
Klasifikasi elemen aktivitas berdasarkan Driver Power-Dependence
120
45.
Level hirarki dan hubungan elemen aktivitas ...................................
121
46.
Klasifikasi elemen kendala berdasarkan Driver Power-Dependence
122
47.
Level hirarki dan hubungan elemen kendala ...................................
123
48.
Klasifikasi elemen perihal berdasarkan Driver Power-Dependence..
125
49.
Level hirarki dan hubungan elemen perihal .....................................
125
50.
Klasifikasi elemen komponen masyarakat berdasarkan Driver Power-Dependence ........................................................................
127
51.
Level hirarki dan hubungan elemen komponen masyarakat ............
127
52.
Klasifikasi elemen lembaga berdasarkan Driver PowerDependence.....................................................................................
128
53.
Level hirarki dan hubungan elemen lembaga yang terlibat ..............
130
54.
Klasifikasi elemen tolok ukur berdasarkan Driver PowerDependence.....................................................................................
131
Level hirarki dan hubungan elemen tolok ukur ................................
132
55.
xvii
56.
Pemodelan kebijakan berdasarkan konsep keberlanjutan Comhar ..
135
57.
Model Pengendalian Endapan Pasir sisa tambang pada Aliran Sungai (PETAS) ..............................................................................
141
58.
Model Rehabilitasi Lahan Wilayah Mod-ADA (RELAWI) .................
145
59.
Model kebijakan strategi rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan .......................................................................................
148
60.
Perbandingan Kekuatan tekan beton ..............................................
155
61.
Arahan pengembangan CSER dalam MLD ....................................
160
xviii
DAFTAR TABEL Halaman 1.
Sifat kimia fraksi pasir sisa tambang pada emas dan tembaga .......
12
2.
Keterkaitan antar sub-elemen pada teknik ISM ...............................
37
3.
Matrik Perihal ..................................................................................
40
4.
Kategori pertambangan skala kecil dan pertambangan informal .....
46
5.
Motif perusahaan dalam menjalankan program CSR ......................
52
6.
Jenis dan sumber data pendukung .................................................
64
7.
Kategori responden .........................................................................
65
8.
Partisipan dalam penelitian .............................................................
65
9.
Curah hujan dan suhu udara di daerah pertambangan PTFI............
78
10.
Analisis biaya pengelolaan lingkungan fisik (rehabilitasi) .................
85
11.
Dana reklamasi dan rencana pasca tambang .................................
87
12.
Analisis biaya pengelolaan lingkungan biologik (revegetasi) ...........
88
13.
Jumlah bibit hasil pembibitan di pusat reklamasi Maurujaya tahun 2007 ................................................................................................
88
14.
Pencapaian reklamasi lahan pasir sisa tambang di dataran rendah
89
15.
Pembelian lokal produk non pertanian ............................................
90
16.
Pembelian lokal produk pertanian ...................................................
90
17.
Alokasi anggaran LPMAK tahun 2006-2007 ....................................
91
18.
Pencapaian Program Ekonomi Tahun 2006 ....................................
92
19.
Jumlah KSM Berdasarkan Suku (2003-2006) .................................
93
20.
Kinerja kelompok RIGA tahun 2006 ................................................
93
21.
Bantuan modal usaha UKM Binaan ................................................
94
22.
Asumsi-asumsi kebijakan pengelolaan lingkungan pertambangan mineral yang berkelanjutan .............................................................
106
Hasil ISM VAXO pada elemen sasaran pengelolaan lingkungan fisik ..................................................................................................
108
Hasil ISM VAXO pada elemen kebutuhan pengelolaan lingkungan fisik ..................................................................................................
110
Hasil ISM VAXO pada elemen perihal yang berubah dan dapat diubah dalam pengelolaan lingkungan fisik .....................................
112
Hasil ISM VAXO pada elemen tolok ukur sasaran pengelolaan lingkungan fisik ...............................................................................
114
27.
Hasil ISM VAXO elemen aktivitas pengelolaan lingkungan fisik .......
117
28.
Hasil ISM VAXO elemen sasaran pengelolaan lingkungan biologik .
119
29.
Hasil ISM VAXO elemen kendala pengelolaan lingkungan biologik..
122
23. 24. 25. 26.
xix
30. 31. 32. 33. 34.
Hasil ISM VAXO elemen perihal yang berubah dan dapat diubah dalam pengelolaan lingkungan biologik............................................
124
Hasil ISM VAXO elemen komponen masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan lingkungan biologik............................................
126
Hasil ISM VAXO elemen lembaga yang terlibat dalam pengelolaan lingkungan biologik...........................................................................
128
Hasil ISM VAXO elemen tolok ukur sasaran pengelolaan lingkungan biologik...........................................................................
129
Matrik perihal solusi untuk dampak lingkungan ...............................
151
xx
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1.
Kebijakan lingkungan terkait kegiatan pertambangan mineral (Emas dan Tembaga) .....................................................................
171
2.
Analisis biaya penanaman rumput Phragmintes karka ....................
178
3.
Analisis biaya penanaman rumput vetiver (akar wangi) ...................
179
4.
Analisis biaya penanaman legume cover crop (LCC) ......................
180
5.
Analisis biaya penanaman king grass ..............................................
181
6.
Analisis biaya penanaman Mangrove ..............................................
182
7.
Analisis biaya penanaman sengon ..................................................
183
8.
Analisis biaya pembersihan saluran air dan kolam penampungan air ....................................................................................................
184
9.
Analisis usaha pengolahan pakan ternak ........................................
185
10.
Analisis usaha pertambangan informal (PI) .....................................
186
11.
Matrik V, A, X dan O sasaran program pengelolaan lingkungan fisik
187
12.
Matrik V, A, X dan O kebutuhan program pengelolaan lingkungan fisik ..................................................................................................
187
Matrik V, A, X dan O perihal yang berubah dan dapat diubah dalam program pengelolaan lingkungan fisik .............................................
187
Matrik V, A, X dan O tolok ukur sasaran program pengelolaan lingkungan fisik ...............................................................................
188
Matrik V, A, X dan O aktivitas yang diperlukan dalam pelaksanaan program pengelolaan lingkungan fisik .............................................
188
Matrik V, A, X dan O sasaran program pengelolaan lingkungan Biologik ...........................................................................................
189
Matrik V, A, X dan O kendala program pengelolaan lingkungan Biologik ...........................................................................................
189
Matrik V, A, X dan O perihal yang berubah dan dapat diubah dalam program pengelolaan lingkungan biologik .......................................
190
Matrik V, A, X dan O komponen masyarakat yang terlibat dalam program pengelolaan lingkungan biologik .......................................
190
Matrik V, A, X dan O lembaga yang terkait dalam program pengelolaan lingkungan biologik .....................................................
191
Matrik V, A, X dan O tolok ukur pencapaian target program pengelolaan lingkungan biologik .....................................................
191
Pendapat pakar terhadap perihal solusi dampak lingkungan dari teknik IMT .......................................................................................
192
Kualitas air tanah di sekitar tanggul .................................................
193
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
xxi
24.
Kualitas sumber air bagi masyarakat ...............................................
194
25.
Kualitas air sumur pemasok air minum karyawan ............................
195
26.
Kualitas air di muara sungai pasir sisa tambang .............................
196
27.
Kualitas air di muara sungai acuan .................................................
197
28.
Kualitas air di sungai pasir sisa tambang ........................................
198
29.
Kualitas air di sungai acuan ............................................................
199
30.
Biaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan .............................
200
31.
Konsentrasi logam pada sedimen di beberapa sungai dan muara ...
201
32.
Ukuran partikel sedimen di beberapa sungai dan muara..................
202
33.
Lokasi reklamasi wilayah Mod-ADA ................................................
203
34.
Pengendapan pasir sisa tambang di wilayah Mod-ADA ...................
204
35.
Reklamasi wilayah pengendapan Mod-ADA.....................................
205
36.
Kegiatan pembuatan dan pemasangan gabion/bronjong kawat ......
205
37.
Kegiatan revegetasi ........................................................................
206
38.
Pasir sisa tambang (tailing) dari wilayah Mod-ADA ..........................
207
39.
Aktivitas pertambangan informal (PI) ...............................................
208
40.
Suasana area pertambangan informal di camp 55 sampai TSUGIMA mile 72 ...........................................................................
209
Kondisi aliran pasir sisa tambang dan aktivitas pertambangan informal ...........................................................................................
209
42.
Perkampungan kelompok pertambangan informal ..........................
210
43.
Aktivitas pertambangan informal di wilayah Mod-ADA ....................
210
44.
Usaha pakan peternakan sapi di wilayah Mod-ADA ........................
211
45.
Usaha budidaya tanaman hortikultura di pusat reklamasi ................
212
41.
xxii
DAFTAR SINGKATAN AAB
:
Air Asam Batuan
AMDAL
:
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
APBD
:
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBN
:
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
ARD
:
Acid Rock Drainage (air asam batuan)
BEP
:
Break Even Point
BPS
:
Badan Pusat Statistik
CSP
:
Critical System Praxis
CSER
:
Corporate Social and Environmental Responsibility
CSR
:
Corporate Social Responsibility
DAS-KAMM
:
Daerah Aliran Sungai Kamoro, Ajkwa, Minajerwi dan Mawati
DESDM
:
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
Digraph
:
Directional Graph
DOZ
:
Deep Ore Zone
DPA
:
Modifikasi Daerah Pengendapan Ajkwa
DP-D
:
Driver Power-Dependence
FGD
:
Focus Group Discussion
HSM
:
Hard System Methodology
IMT
:
Issue Management Technology
IOZ
:
Intermediate Ore Zone
ISM
:
Interpretative Structural Modeling
K3
:
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kepmen
:
Keputusan Menteri
Keppres
:
Keputusan Presiden
KK
:
Kontrak Karya
KSM
:
Kelompok Swadaya Masyarakat
LAPI-ITB
:
Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri – Institut Teknologi Bandung
LCC
:
Legume Cover Crops
LML
:
Lembaga Masyarakat Lokal
LPEM-UI
:
Lembaga Penelitian Ekonomi dan Management Universitas Indonesia
LPMAK
:
Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro
MA
:
Monitoring Access
MLD
:
Musyawarah Lingkungan Daerah
MMSD
:
Mining Mineral and Sustainable Development
xxiii
Mod-ADA
:
Modified Ajkwa Deposition Area
MP
:
Mile Post
P3MD
:
Program Pendampingan dan Pengembangan Masyarakat di Lima Desa
PBB
:
Perserikatan Bangsa-Bangsa
PBP
:
Pay Back Period
PDB
:
Pendapatan Domestik Bruto
PDRB
:
Pendapatan Domestik Regional Bruto
Perda
:
Peraturan Daerah
PETAS
:
Pengendalian Endapan Pasir sisa tambang pada Aliran Sungai
PETI
:
Pertambangan Tanpa Ijin
PI
:
Pertambangan Informal
PP
:
Peraturan Pemerintah
PSO
:
Prosedur Standar Operasi
PTT
:
Padatan Terlarut Total (total suspended solid)
RDTR
:
Rencana Detail Tata Ruang
RELAWI
:
Rehabilitasi Lahan Wilayah Mod-ADA
RIGA
:
Rural Income Generation Action
RKPL
:
Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
RM
:
Reachability Matrix
RPL
:
Rencana Pemantauan Lingkungan
SAG
:
Semi Outogenous Grinding
SAST
:
Strategic Assumption Surfacing and Testing
Sirsat
:
Pasir Sisa Tambang
SK Dirjen
:
Surat Keputusan Direktorat Jenderal
SLD
:
Social Outreach and Local Development
SSIM
:
Structural Self-Interaction Matrix
SSM
:
Soft System Methodology
TRMP
:
Tailing and River Management Project
TSDU
:
Tanggungjawab Sosial Dunia Usaha
TSI
:
Total System Intervention
TSLP
:
Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan
UMK
:
Usaha Mikro dan Kecil
WALHI
:
Wahana Lingkungan Hidup
YBUM
:
Yayasan Bina Usaha Mandiri
xxiv