Mochammad Yuli Arifin et al., Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Kesehatan, Pengeluaran.....
1
Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Kesehatan, Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Indeks Pembangunan Manusia Jawa Timur 2006-2013 (Influence of Government Expenditure of Health Sector, Government Expenditure of Educational Sector and Economic Growth toward Human Development Index Jawa Timur 2006-2013 ) Mochammad Yuli Arifin, Petrus Edy Suswandi, Moh. Adenan Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail:
[email protected]
Abstrak Pembangunan manusia merupakan salah satu indikator kemajuan suatu negara, dimana pembangunan suatu negara belum bisa dikatakan berhasil apabila dilihat hanya dari besarnya pendapatan domestik bruto tanpa adanya upaya peningkatan pembangunan manusianya. Indeks pembangunan manusia merupakan suatu indeks yang digunakan dalam mengukur capaian pembangunan manusia. Jawa Timur merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang terdiri 38 Kabupaten/Kota. Banyaknya jumlah Kabupaten/Kota dan jumlah penduduk di Provinsi Jawa Timur ini dapat memberikan gambaran pembangunan manusia yang bervariasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh pengeluaran pemerintah sektor kesehatan, pengeluaran pemerintah sektor pendidikan dan pertumbuhan ekonomi terhadap indeks pembangunan manusia di Provinsi Jawa Timur tahun 2006-2013. Model analisis data yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel digunakan analisis data panel menggunakan pendekatan fixed effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pengeluaran pemerintah sektor kesehatan dan pengeluaran pemerintah sektor pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap indeks pembangunan manusia Jawa Timur tahun 2006-2013 sedangkan pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap indeks pembangunan manusia Jawa Timur tahun 2006-2013. Kata Kunci: Indeks Pembangunan Manusia, Pengeluaran Pemerintah Sektor Kesehatan, Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi
Abstract Human development is one indicators of the progress of a country, where the development of a country can not be considered successful if seen only from the size of gross domestic product in the absence of efforts to improve human development. Human development index is an index used to measure the achievement of human development. East Java is one of the provinces in Indonesia which comprised 38 Regency/City. A large number of Regency/City and population in East Java can provide a varied picture of human development. The purpose of this research was to determine the influence of government expenditure of health sector, government expenditure of educational sector and economic growth toward human development index East Java in 2006-2013. Model analysis of the data used to determine the relationship between variables used panel data analysis using a fixed effect approach. The results showed that, government expenditure of health sector and government expenditure of educational sector and significant positive effect on the human development index East Java 2006-2013, while economic growth positive effect and not significant on the human development index East Java 2006-2013. Keywords: Human Development Index, Government Expenditure of Health Sector, Government Expenditure of Educational Sector and Economic Growth
Pendahuluan Latar Belakang Selain kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki oleh Indonesia, Sumber Daya Manusia (SDM) juga menjadi faktor penentu pembangunan. Manusia menjadi sentral dalam kelancaran pembangunan setiap negara karena manusia merupakan makhluk yang dikaruniai akal dan pikiran yang dapat digunakan dalam pengelolahan sumber daya yang ada. Negara yang memiliki Sumber Daya
Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015
Manusia yang berkualitas, akan membantu kelancaran dalam pembangunan perekonomian negara menuju kesejahteraan. Pembangunan manusia merupakan salah satu indikator bagi kemajuan suatu negara, dimana pembangunan suatu negara belum bisa dikatakan berhasil apabila dilihat hanya dari besarnya pendapatan domestik bruto tanpa adanya upaya peningkatan pembangunan manusianya. Banyak cara yang dapat digunakan dalam mengukur keberhasilan pembangunan manusia suatu negara, salah satunya adalah mengukur keberhasilan pembangunan manusia dengan menggunakan Indeks Pembangunan
Mochammad Yuli Arifin et al., Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Kesehatan, Pengeluaran..... Manusia (IPM). IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Jawa Timur merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang terdiri dari 29 Kabupaten dan 9 Kota atau 38 Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk sebanyak 37.476.757 jiwa pada waktu dilakukan sensus penduduk tahun 2010. Banyaknya jumlah Kabupaten/Kota dan jumlah penduduk di Provinsi Jawa Timur ini dapat memberikan gambaran pembangunan manusia yang bervariasi. Dalam rangka mewujudkan perekonomian pemerintah harus bisa dalam mengalokasikan belanja daerah melalui pengeluaran pembangunan di sektor-sektor pendukung untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia misalnya realisasi belanja daerah untuk bidang kesehatan dan pendidikan. Selain dari sisi anggaran, kondisi perekonomian suatu daerah juga dapat mempengaruhi indeks pembangunan manusia. Perekonomian yang baik dapat menyebabkan terjadinya pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan uraian diatas, mengingat pentingnya indeks pembangunan manusia bagi pembangunan dan kesejahteraan suatu negara. Dalam penelitian ini penulis akan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Jawa Timur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai variabel terikat (variabel dependen) dan pengeluaran pemerintah sektor kesehatan, pengeluaran pemerintah sektor pendidikan dan pertumbuhan ekonomi sebagai variabel bebas (variabel independen). Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh pengeluaran pemerintah sektor kesehatan terhadap indeks pembangunan manusia di Provinsi Jawa Timur tahun 2006-2013. 2. Untuk mengetahui pengaruh pengeluaran pemerintah sektor pendidikan terhadap indeks pembangunan manusia di Provinsi Jawa Timur tahun 2006-2013. 3. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap indeks pembangunan manusia di Provinsi Jawa Timur tahun 2006-2013.
Tinjauan Pustaka Hubungan Pengeluaran Pemerintah Sektor Kesehatan terhadap Indeks Pembangunan Manusia Menurut Suparmoko yang dikutip oleh Desi dalam (Patta, 2012: 31) bahwa pengeluaran pemerintah dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Pengeluaran itu merupakan investasi yang menambah kekuatan dan ketahanan ekonomi dimasa yang akan datang. 2. Pengeluaran itu langsung memberikan kesejahteraan dan kegembiraan bagi masyarakat. 3. Merupakan penghematan pengeluaran yang akan datang. 4. Menyediakan kesempatan kerja lebih banyak dan penyebaran tenaga beli yang lebih luas. Schultz dalam Jhinghan (2002: 414) mengemukakan bahwa fasilitas dan pelayanan kesehatan, pada umumnya diartikan mencakup semua pengeluaran yang mempengaruhi
Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015
2
harapan hidup, kekuatan dan stamina tenaga serta vitalitas rakyat. Meier, et al (Winarti, 2014: 41), suatu bangsa harus meningkatkan investasi bidang pendidikan dan kesehatan untuk mencapai pembangunan. Hubungan Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia Meier, et al (Winarti, 2014: 41), suatu bangsa harus meningkatkan investasi bidang pendidikan dan kesehatan untuk mencapai pembangunan. Isu mengenai sumber daya manusia (human capital) sebagai input pembangunan ekonomi sebenarnya telah dimunculkan oleh Adam Smith pada tahun 1776 yang mencoba menjelaskan penyebab kesejahteraan suatu negara dengan memberikan dua faktor yaitu; pentingnya skala ekonomi dan pembentukan keahlian dan kualitas manusia (Khusaini dalam Syam, 2014: 21). Menurut Hasibuan (1996: 31) peningkatan efisiensi, khususnya efisiensi masyarakat dengan cara meningkatkan investasi di sektor pendidikan, sehingga terdapat keseimbangan yang lebih serasi antara investasi bagi sumber daya manusia dan investasi bagi modal fisik. Hubungan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Indeks Pembangunan Manusia Dalam teori pertumbuhan klasik terdapat kekurangan penduduk dan produksi marjinal lebih tinggi daripada pendapatan per kapita maka, pertambahan penduduk akan menaikkan pendapatan per kapita. Tetapi, apabila penduduk semakin banyak, hukum hasil tambahan yang semakin berkurang akan mempengaruhi fungsi produksi marjinal mengalami penurunan yang nantinya akan menyebabkan lambatnya pertumbuhan terjadi pada pendapatan nasional dan pendapatan per kapita. Schumpeter menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh kemampuan entrepreneurship. Menurut W.W Rostow, pembangunan ekonomi atau transformasi suatu masyarakat tradisional menjadi modern merupakan suatu proses yang berdimensi banyak. Analisis Rostow ini didasarkan pada keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi akan tercipta sebagai akibat dari timbulnya perubahan yang fundamental bukan saja dalam corak kegiatan ekonomi, tetapi juga dalam kehidupan politik dan hubungan sosial dalam suatu masyarakat dan negara.
Metode Penelitian Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Cakupan penelitian adalah seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jawa Timur yaitu 38 Kabupaten/Kota, dengan series data 8 tahun dari tahun 2006 hingga tahun 2013 dengan jumlah keseluruhan 304 data panel yang merupakan penggabungan data cross section dan time series. Sumber data diperoleh berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK). Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis data regresi data panel. Regresi data panel berbeda dengan regresi biasanya, dalam regresi data panel terdapat tahapan penentuan model estimasi yang harus dilalui. Tahapan
3
Mochammad Yuli Arifin et al., Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Kesehatan, Pengeluaran..... tersebut, antara lain; pertama penentuan analisis regresi data panel terdiri dari (1) Fixed Effect Model (FEM) dan (2) Random Effect Model (REM). Setelah dilakukan analisis regresi data panel, tahap kedua yang harus dilakukan adalah penentuan uji kesesuaian model dengan Hausman test atau uji Hausman. Tahap ketiga yaitu melakukan uji statistik diantaranya adalah uji parsial t (uji t), uji simultan F (uji F) dan uji R2. Kemudian, tahap terakhir yaitu tahap ke empat yang dilakukan dalam metode analisis data adalah uji asumsi klasik (uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan uji normalitas). Model regresi dalam penelitian ini menggunakan variabel terikat yaitu indeks pembangunan manusia (IPM) dan variabel bebas antara lain, pengeluaran pemerintah sektor kesehatan (PPS), pengeluaran pemerintah sektor pendidikan (PPD) dan pertumbuhan ekonomi (PE). Apabila ditulis dalam suatu fungsi matematis, sebagai berikut: Untuk menghindari terjadinya pemahaman yang tidak tepat dan meluasnya permasalahan, maka terdapat batasan-batasan sebagai berikut : 1. Indeks pembangunan manusia (Y) memiliki pengertian sebagai tingkat kesejahteraan hidup yang diukur berdasarkan dengan standard United Nations Development Programme (UNDP). merupakan indeks komposit yang perhitungannya dapat dihitung sebagai berikut: IPM = 1/3 (Y1 + Y2 + Y3) 2. Pengeluaran pemerintah sektor kesehatan (X1) merupakan anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah khususnya Provinsi Jawa Timur dalam peningkatan kesehatan masyarakat per tahunnya. Pengeluaran pemerintah sektor kesehatan dalam penelitian ini diukur nominalnya tahun 2006-2013 dalam milyar rupiah per tahun (Milyar rupiah). 3. Pengeluaran pemerintah sektor pendidikan (X2) merupakan anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah khususnya Provinsi Jawa Timur dalam peningkatan pendidikan masyarakat per tahunnya. Pengeluaran pemerintah sektor pendidikan dalam penelitian ini diukur nominalnya tahun 2006-2013 dalam milyar rupiah per tahun (Milyar rupiah). 4. Pertumbuhan ekonomi (X3) merupakan perhitungan dari laju Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut harga konstan tahun dasar 2000. Dalam penelitian ini pertumbuhan ekonomi diukur pada tahun 2006-2013 dalam persentase (%) dari laju pertumbuhan PDRB menurut harga konstan tahun dasar 2000.
Secara administratif Jawa Timur terbagi menjadi 38 kabupaten/kota dengan batas-batas sebagai berikut; sebelah utara berbatasan dengan Laut jawa dan Pulau Kalimantan, sebelah timur berbatasan dengan Selat Bali dan Pulau Bali, sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan sebelah barat berbatasan dengan Samudra Indonesia.
Hasil Analisis Data Analisis Regresi Data Panel Regresi data panel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua metode dalam pengolahannya yaitu metode metode fixed effect dan metode random effect. Metode fixed effect digunakan dalam memprediksi adanya kemungkinan masalah yang akan dapat merubah intercept pada time series dan cross section. Metode random effect dalam data panel disebut juga dengan pendekatan autokelarasi yang diasumsikan terdapat kolerasi pada observasi time series. Sehingga dibutuhkan untuk mengkoreksi menggunakan koefisien kolerasi dan pendekatan tersebut menggunakan estimasi varians residual cross section. Berikut hasil regresi data panel fixed effect dan random effect ditunjukan pada Tabel 1 berikut: Tabel 1 Hasil Regresi Data Panel Fixed Effect dan Random Effect Variabel Independent C PPS PPD PE R-Squared
Fixed Effect t-Statistic 36.10922 11.65123 4.514019 1.502657
Durbin Watson
Random Effect
Prob.
t-Statistic
Prob.
0.0000 30.82315 0.0000 11.66026 0.1341 4.38107 0.0000 1.649440 0.975704 Weighted Statistic Unweighted Statistics 1.692709 Weighted Statistics
0.0000 0.0000 0.0000 0.1001 0.669361 -0.048964 1.436858
Unweighted Statistics 0.038995
Uji Kesesuaian Model Uji Hausman dilakukan untuk memilih kesesuaian model menggunakan fixed effect atau random effect. Statistik Uji Hausman mengikuti chi square dengan deggre of freedom sebanyak jumlah variabel bebas dari model (Nurcahyono, 2014: 26). Dengan ketentuan Ho dari Uji Hausman yaitu random effect dan H1 dari Uji Hausman yaitu fixed effect, adapun hasil dari uji Hausman dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut: Tabel 2 Hasil Uji Hausman Correlated Random Effects – Hausman Test Equation: Untitled
Hasil Penelitian dan Pembahasan Gambaran Umum Daerah Penelitian Provinsi Jawa Timur secara geografis terletak di antara 11100–11404’ Bujur Timur dan 70 12’–8048” Lintang Selatan, dengan luas wilayah sebesar 47.963 km2 yang meliputi dua bagian utama, yaitu Jawa Timur daratan dan Kepulauan Madura. Wilayah daratan Jawa Timur sebesar 88,70 persen atau 42.541 km2, sementara luas Kepulauan Madura 11.30% atau sebesar 5.422 km2. Jumlah penduduknya pada tahun 2010 mencapai 37.476.757 jiwa (Sumber: BPS dalam Jatimprov.go.id).
Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015
Test cross-section random effects Test Summary Cross-section random
Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. 10.878396
3
Prob. 0.0124
Dari hasil Uji Hausman di atas menunjukan bahwa nilai kritis statistic chi square 10.878396 dan angka probabilitasnya 0.0124 yang menunjukkan nilai lebih kecil dari tingkat signifikasi yaitu 0.05. Sehingga dengan demikian hipotesis nol (H0) ditolak dan model yang digunakan fixed effect.
4
Mochammad Yuli Arifin et al., Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Kesehatan, Pengeluaran..... Hasil Analisis Data Panel dengan Fixed Effect Hasil pengolahan analisis regresi data panel dengan menggunakan pendekatan fixed effect bertujuan untuk mengetahui besarnya koefisien regresi dari pengaruh pengeluaran pemerintah sektor kesehatan dan pengeluaran pemerintah sektor pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap indeks pembangunan manusia Provinsi Jawa Timur tahun 2006-2013, sedangkan pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Jawa Timur tahun 2006-2013. Keputusan yang digunakan dalam membandingkan antara nilai probabilitas dengan tingkat signifikasi α = 0.05. Berikut adalah hasil estimasi persamaan regresi pooled data dengan pendekatan fixed effect dapat dilihat pada Tabel 3 berikut: Tabel 3 Hasil Regresi Data Panel dengan Pendekatan Fixed Effect Variabel
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
42.49326
1.176798
36.10922
0.0000
LOGPPS
1.775316
0.152371
11.65123
0.0000
LOGPPD
0.586615
0.129954
4.514019
0.0000
PE
0.080097
0.053304
1.502657
0.0000
Nilai koefisien variabel Pengeluaran Pemerintah sektor Kesehatan (PPS) untuk masing-masing kabupaten/kota memiliki nilai sebesar 1.775316. Pengeluaran pemerintah sektor kesehatan secara statistik signifikan pada α = 0.05 dengan nilai probabilitas sebesar 0.0000 lebih kecil dari tingkat signifikansi. Artinya, setiap kali terjadi peningkatan pengeluaran pemerintah sektor kesehatan akan merangsang pada peningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Jawa Timur tahun 2006-2013. Nilai koefisien variabel Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan (PPD) untuk masing-masing kabupaten/kota sebesar 0.586615. Pengeluaran pemerintah sektor kesehatan secara statistik signifikan pada α = 0.05 dengan nilai probabilitas sebesar 0.0000 lebih kecil dari tingkat signifikansi. Artinya, setiap kali terjadi peningkatan pengeluaran pemerintah sektor pendidikan maka akan merangsang pada peningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Jawa Timur tahun 2006-2013. Koefisien variabel Pertumbumbuhan Ekonomi (PE) memiliki nilai koefisien sebesar 0.080097 dan memperoleh probabilitas signifikasi sebesar 0.1341 lebih besar dari ketentuan taraf signifikasi 0.05. Artinya, setiap terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi tidak mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Jawa Timur tahun 2006-2013. Uji Statisik Uji Statistik merupakan pengujian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan tiga pengujian, yaitu; Uji F, Uji t dan Uji R2. Hasil dari uji secara simultan (uji F), uji parsial (uji t), dan koefisien determinasi berganda (R2) dapat ditunjukkan dalam Tabel 4:
Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015
Tabel 4 Hasil Uji Statistik Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
Variabel
42.49326
1.176798
36.10922
0.0000
LOGPPS
1.775316
0.152371
11.65123
0.0000
LOGPPD
0.586615
0.129954
4.514019
0.0000
PE
0.080097
0.053304
1.502657
0.0000
R-squared
0.975704
Prob(F-statistic)
0.000000
Pengujian Simultan (Uji F) Uji F merupakan salah satu uji statistik yang digunakan untuk melihat pengaruh semua variabel secara bersama-sama yaitu variabel independen antara lain; pengeluaran pemerintah sektor kesehatan, pengeluaran pemerintah sektor pendidikan dan pertumbuhan ekonomi terhadap variabel dependen (variabel terikat) yaitu indeks pembangunan manusia. Probabilitas F-statistik = 0.000000 ≤ nilai probabilitas α = 5%, berarti H 1 diterima yang artinya seluruh variabel bebas yaitu pengeluaran pemerintah sektor kesehatan (PPS), pengeluaran pemerintah sektor pendidikan (PPD) dan pertumbuhan ekonomi (PE) berpengaruh signifikan terhadap indeks pembangunan manusia (IPM). Pengujian Parsial (Uji t) Probabilitas t hitung pada Tabel 4 variabel pengeluaran pemerintah sektor kesehatan = 0.0000 ≤ nilai probabilitas α = 5% artinya, variabel pengeluaran pemerintah sektor kesehatan berpengaruh signifikan terhadap indeks pembangunan manusia (IPM). Variabel pengeluaran pemerintah sektor pendidikan memiliki probabilitas t hitung = 0.0000 ≤ nilai probabilitas α = 5% artinya, variabel pengeluaran pemerintah sektor pendidikan berpengaruh signifikan terhadap indeks pembangunan manusia (IPM). Selanjutnya, nilai probabilitas t hitung variabel pertumbuhan ekonomi = 0.1341 ≥ nilai probabilitas α = 5% artinya, variabel pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap indeks pembangunan manusia (IPM). Pengujian R2 Koefisien determinasi (R2) pada umumnya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah nol (0) dan satu (1). Semakin tinggi nilai koefisien determinasi, maka semakin tepat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel tak bebas. Sebaliknya, semakin kecil nilai koefisien determinasi, maka semakin lemah kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel tak bebas. Hasil perhitungan pada Tabel 4 menunjukkan nilai adjusted R-squared = 0.975704, dengan demikian dapat diartikan bahwa total variasi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Jawa Timur dapat dijelaskan oleh variabel independen pengeluaran pemerintah sektor kesehatan (PPS), pengeluaran pemerintah sektor pendidikan (PPD) dan pertumbuhan ekonomi (PE) sebesar 97,57% sedangkan sisanya 2,43% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
Mochammad Yuli Arifin et al., Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Kesehatan, Pengeluaran..... Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini menggunakan empat pengujian, diantaranya adalah uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan uji normalitas.
autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan DurbinWatson dengan kriteria pengujian, sebagai berikut; Tabel 7 Kriteria Pengujian Durbin-Watson Nilai D Hitung
Keterangan
Uji Multikolinearitas
0 ≤ DW ≤ DL
Autokorelasi positif
Uji Multikolinearitas ini dilakukan dengan adanya tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan ada tidaknya korelasi antar variabel bebas (independen). Dalam Tabel 5 akan dikehaui hasil dari uji multikolinearitas. Uji multikolinearitas menggunakan uji korelasi sederhana, hasil dari uji multikolinearitas menggunakan korelasi sederhana dapat dilihat pada Tabel 5.
DL ≤ DW ≤ DU
Daerah keragu-raguan
2 ≤ DW ≤ 4-DU
Tidak terdapat autokorelasi
4-DU ≤ DW ≤ 4-DL
Daerah Keragu-raguan
4-DL ≤ DW ≤ D
Autokorelasi negatif
Tabel 5 Uji Multikolinearitas Korelasi Sederhana LOGPPS
LOGPPD
PE
LOGPPS
1.000000
0.758719
0.175171
LOGPPD
0.758719
1.000000
0.180882
PE
0.175171
0.180882
1.000000
Menurut Gujarati (2012: 251) indikasi terjadinya multikolinearitas adalah korelasi sederhana yang relatif tinggi (0.8 atau lebih) antara satu atau lebih pasang variabel bebas. Jika koefisien korelasi kurang dari 0.8 berarti tidak terjadi multikolinearitas. Hasil dari uji multikolinearitas pada Tabel 5 diatas dapat diketahui bahwasanya nilai korelasi dari antar variabel berada di bawah 0.8, sehingga dapat dikatakan tidak adanya multikolinearitas antar variabel bebas. Uji Heteroskedastisitas
Untuk menguji gejala heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan menggunakan Uji Park. Uji Park merupakan prosedur dua tahap, pada tahap pertama kita lakukan regresi OLS dengan mengabaikan heteroskedastisitas, kemudian didapatkan nilai residual. Pada tahap kedua dilakukan regresi dengan mentransformasi nilai residual menjadi logaritma, dengan menggunakan kriteria pengujian, Apabila β ≤ 0.05, maka heteroskedastik terjadi pada data dan apabila β ≥ 0.05, maka heteroskedastik tidak terjadi pada data. Tabel 6 Hasil Uji Heteroskedastisitas menggunakan Uji Park Variabel
Probabilitas
Signifikan
Keterangan
LOGRES2 (IPM)
0.1416
≥
0.05
Tidak Signifikan
LOGPPS
0.4755
≥
0.05
Tidak Signifikan
LOGPPD
0.2977
≥
0.05
Tidak Signifikan
PE
0.3475
≥
0.05
Tidak Signifikan
Hasil menggunakan Uji Park pada tabel 6 dapat diketahu bahwa nilai probabilitas pengeluaran pemerintah sektor kesehatan yaitu 0.4755, pengeluaran pemerintah sektor pendidikan 0.2977 dan pertumbuhan ekonomi 0.3475 dengan keseluruhan dianggap lebih besar dari nilai signifikansi yaitu 0,05, maka dapat disimpulkan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada data. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji ada tidaknya korelasi antar anggota dalam observasi. Uji
Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015
5
Tabel 8 Nilai Durbin-Watson Durbin-Watson
1.692709
Pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai DurbinWatson yang diperoleh adalah 1.692709 dengan batas DL 1.79726 dan batas DU 1.82410. Nilai Durbin-Watson 1.692709 lebih kecil dari nlai DL 1.79051 yang artinya terdapat autokorelasi positif, dan dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1 Hasil Uji Durbin Watson Sumber: Pusattesis.com
Ariefianto (2012: 27) juga memberikan pendapatanya tentang penyebab autokorelasi, yaitu; Inertia salah satu karakteristik umum dari data yang bersifat time series adalah adanya inertia (sluggishness). Penyesuaian akibat suatu goncangan terhadap variabel makroekonomi adalah bersifat bertahap dan berlangsung sepanjang waktu tertentu. Hal ini juga terjadi pada sekelompok variabel, dengan demikian kita dapat mengobservasi adanya pergerakan bersama, misalnya; GDP, pengangguran, dan tingkat harga yang sebenarnya disebabkan adanya goncangan pada variabel-variabel tersebut dan mereka saat ini berada dalam penyesuaian menuju ekuilibrium. Dalam kondisi ini tentu saja model regresi yang menggunakan variabel-variabel dimaksud akan mengalami autokorelasi. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat variabel pengganggu yang memiliki distribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak digunakan uji Jarque-Bera (J-B test). Adapun kriteria pengujian Jarque-Bera (J-B test), antara lain: 1. Bila nilai JB hitung ≥ nilai X2 Tabel atau nilai probabilitas J-B hitung ≤ nilai probabilitas (α = 5%), maka hipotesis yang menyatakan bahwa residual, error t erm adala berdistribusi normal ditolak; 2. Bila nilai JB hitung ≤ nilai X2 Tabel nilai probabilitas J-B hitung ≥ nilai probabilitas (α = 5%), maka hipotesis yang menyatakan bahwa residual error term adalah berdistribusi normal diterima.
Mochammad Yuli Arifin et al., Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Kesehatan, Pengeluaran..... Hasil dari uji normalitas menggunakan uji JarqueBera (J-B test) dapat dilihat pada Gambar 2 berikut:
Gambar 2 Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan nilai probabilitas X2 hitung sebesar 0,0000 ≤ nilai probabilitas α = 5%, dapat ditarik kesimpulan bahwa model empiris tersebut tidak terdistribusi normal karena nilai probabilitas X2 hitung lebih kecil dibanding nilai probabilitas α = 5%. Menurut Gujarati (2010: 128) ukuran sampel lebih dari 100, maka asumsi kenormalan dapat diabaikan, dalam penelitian ini sampel yang didapat sebanyak 304 sampel dan mengalami pengurangan menjadi 301 sampel karena terdapat data kosong pada pengeluaran pemerintah sektor kesehatan dan pengeluaran pemerintah sektor pendidikan.
Pembahasan Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Kesehatan terhadap Indeks Pembangunan Manusia Pengeluaran pemerintah sektor kesehatan (PPS) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap indeks pembangunan manusia di Provinsi Jawa Timur tahun 20062013. Indeks pembangunan manusia di Provinsi Jawa Timur selama tahun 2006-2013 ditentukan oleh pengeluaran pemerintah sektor kesehatan, hal ini dikarenakan setiap kali pemerintah melakukan peningkatan pengeluarannya khususnya pada sektor kesehatan maka akan meningkatkan indeks pembangunan manusia di Provinsi Jawa Timur. Didukung teori Suparmoko yang dikutip oleh Desi dalam (Patta, 2012: 31) pengeluaran merupakan investasi yang dapat menambah kekuatan dan ketahanan ekonomi di masa yang akan datang. Banyak pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah, salah satunya adalah pengeluaran di bidang kesehatan. Kemudian Schultz dalam Jhinghan (2002: 414) mengemukakan bahwa fasilitas dan pelayanan kesehatan, pada umumnya diartikan mencakup semua pengeluaran yang mempengaruhi harapan hidup, kekuatan dan stamina tenaga serta vitalitas rakyat. Meier, et al (Winarti, 2014: 41), suatu bangsa harus meningkatkan investasi bidang pendidikan dan kesehatan untuk mencapai pembangunan. Untuk dapat meningkatkan pembangunan manusia, pemerintah perlu melakukan peningkatan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah khususnya sektor kesehatan. Karena dengan biaya yang besar yang dialokasikan oleh pemerintah untuk sektor kesehatan akan meningkatkan kesehatan dan produktivitas individu serta nantinya dapat meningkatkan pembangunan manusia. Bukan hanya itu saja, anggaran pada sektor kesehatan dapat digunakan sebagai pembangunan infrastruktur dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015
6
Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia Pengeluaran pemerintah sektor pendidikan (PPD) berpengaruh positif dan signifikan terhadap indeks pembangunan manusia di Provinsi Jawa Timur tahun 20062013. Kenaikan pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan akan merangsang kenaikan indeks pembangunan manusia di Provinsi Jawa Timur tahun 2006-2013. Diperkuat dengan adanya teori Meier, et al (Winarti, 2014: 41) bahwa Tingginya pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan akan berpengaruh terhadap perkembangan di sektor pendidikan yaitu dengan meningkatnya jumlah murid yang mampu menyelesaikan sekolahnya sampai ke tingkat yang lebih tinggi. Semakin tinggi rata-rata tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat, maka semakin mudah bagi setiap individu dalam usia bekerja untuk mengerti, menerapkan dan mendapatkan hasil dari kemajuan teknologi dan akhirnya meningkatkan standar ekonomi dan hidup bangsa. Suatu bangsa harus meningkatkan investasi bidang pendidikan dan kesehatan untuk mencapai tujuan tersebut. Adam Smith pada tahun 1776 yang mencoba menjelaskan penyebab kesejahteraan suatu negara dengan memberikan dua faktor yaitu; pentingnya skala ekonomi dan pembentukan keahlian dan kualitas manusia (Khusaini dalam Syam, 2014: 21). Hasibuan (1996: 133) peningkatan efisiensi, khususnya efisiensi masyarakat dengan cara meningkatkan investasi di sektor pendidikan, sehingga terdapat keseimbangan yang lebih serasi antara investasi bagi sumber daya manusia dan investasi bagi modal fisik. Untuk dapat meningkatkan pembangunan manusia khususnya di bidang pendidikan perlu adanya usaha dari pemerintah, salah satunya meningkatkan anggaran pada sektor pendidikan untuk digunakan sebagai pembangunan sarana pendidikan dan penambahan tenaga guru. Karena dengan biaya yang besar yang dialokasikan oleh pemerintah untuk sektor pendidikan akan membantu peningkatan pembangunan manusia, bukan hanya pembangunan manusia yang akan berkembang, melainkan juga pertumbuhan pembangunan sektor lainnya. Pendidikan telah diidentifikasi sebagai faktor kunci dalam pembangunan ekonomi dan sosial, dan kesetaraan akses terhadap pendidikan yang berkualitas telah menjadi tujuan penting dari kebijakan pembangunan. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Indeks Pembangunan Manusia Pertumbuhan ekonomi (PE) berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap indeks pembangunan manusia di Provinsi Jawa Timur tahun 2006-2013, d iperkuat dengan teori pertumbuhan klasik (Syam 2014: 7) bahwa kekurangan penduduk dan produksi marjinal lebih tinggi daripada pendapatan per kapita maka, pertambahan penduduk akan menaikkan pendapatan per kapita. Tetapi, apabila penduduk semakin banyak, hukum hasil tambahan yang semakin berkurang akan mempengaruhi fungsi produksi marjinal mengalami penurunan yang nantinya akan menyebabkan lambatnya pertumbuhan terjadi pada pendapatan nasional dan pendapatan per kapita. W.W Rostow (Syam, 2014: 7) menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi akan tercipta sebagai akibat dari timbulnya perubahan yang fundamental bukan saja dalam corak kegiatan ekonomi, tetapi juga dalam kehidupan politik dan hubungan sosial
Mochammad Yuli Arifin et al., Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Kesehatan, Pengeluaran..... dalam suatu masyarakat dan negara. Schumpeter dalam teorinya menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh kemampuan entrepreneurship. Schumpeter (Syam, 2014: 7) berpendapat bahwa kalangan pengusaha yang memiliki kemampuan dan keberanian dalam menciptakan dan mengaplikasikan inovasi-inovasi baru baik dalam masalah produksi, penyusunan teknik tahap produksi maupun sistem manajemennya.
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Pengeluaran pemerintah sektor kesehatan (PPS) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap indeks pembangunan manusia di Jawa Timur tahun 2006-2013, artinya setiap kali pemerintah meningkatkan pengeluaran anggaran khususnya pada sektor kesehatan akan meningkatkan indeks pembangunan manusia. Didukung dengan teori yang dikemukakan oleh Suparmoko yang dikutip oleh Desi dalam (Patta, 2012: 31) pengeluaran merupakan investasi yang dapat menambah kekuatan dan ketahanan ekonomi di masa yang akan datang. Banyak pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah, salah satunya adalah pengeluaran di bidang kesehatan. Kemudian Schultz dalam Jhinghan (2002: 414) mengemukakan bahwa fasilitas dan pelayanan kesehatan, pada umumnya diartikan mencakup semua pengeluaran yang mempengaruhi harapan hidup, kekuatan dan stamina tenaga serta vitalitas rakyat. Meier, et al (Winarti, 2014: 41), suatu bangsa harus meningkatkan investasi bidang pendidikan dan kesehatan untuk mencapai pembangunan. Pengeluaran pemerintah sektor pendidikan (PPD) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap indeks pembangunan manusia di Jawa Timur tahun 2006-2013 artinya, setiap kali pemerintah meningkatkan pengeluaran anggaran khususnya pada sektor pendidikan akan meningkatkan indeks pembangunan manusia. Diperkuat dengan teori yang dikemukakan oleh Meier, et al (Winarti, 2014: 41) bahwa tingginya pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan akan berpengaruh terhadap perkembangan di sektor pendidikan yaitu dengan meningkatnya jumlah murid yang mampu menyelesaikan sekolahnya sampai ke tingkat yang lebih tinggi. Semakin tinggi rata-rata tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat, maka semakin mudah bagi setiap individu dalam usia bekerja untuk mengerti, menerapkan dan mendapatkan hasil dari kemajuan teknologi dan akhirnya meningkatkan standar ekonomi dan hidup bangsa. Suatu bangsa harus meningkatkan investasi bidang pendidikan dan kesehatan untuk mencapai tujuan tersebut. Adam Smith pada tahun 1776 yang mencoba menjelaskan penyebab kesejahteraan suatu negara dengan memberikan dua faktor yaitu; pentingnya skala ekonomi dan pembentukan keahlian dan kualitas manusia (Khusaini dalam Syam, 2014: 21). Hasibuan (1996: 133) peningkatan efisiensi, khususnya efisiensi masyarakat dengan cara meningkatkan investasi di sektor pendidikan, sehingga terdapat keseimbangan yang lebih serasi antara investasi bagi sumber daya manusia dan investasi bagi modal fisik. Pertumbuhan ekonomi (PE) berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap indeks pembangunan manusia di Jawa Timur artinya, setiap kali terjadi Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015
7
peningkatan perekonomian tidak berpengaruh terhadap indeks pembangunan manusia,Diperkuat teori W.W Rostow (Syam, 2014: 7) menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi akan tercipta sebagai akibat dari timbulnya perubahan yang fundamental bukan saja dalam corak kegiatan ekonomi, tetapi juga dalam kehidupan politik dan hubungan sosial dalam suatu masyarakat dan negara. Schumpeter dalam teorinya menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh kemampuan entrepreneurship. Schumpeter (Syam, 2014: 7) berpendapat bahwa kalangan pengusaha yang memiliki kemampuan dan keberanian dalam menciptakan dan mengaplikasikan inovasi-inovasi baru baik dalam masalah produksi, penyusunan teknik tahap produksi maupun sistem manajemennya. Saran Variabel pengeluaran pemerintah sektor kesehatan memiliki nilai koefisien yang besar dari variabel pengeluaran pemerintah sektor pendidikan dan pertumbuhan ekonomi maka, disarankan kepada pemerintah untuk mengoptimalkan pengelolahan keuangan dan memberikan peningkatan anggaran pada sektor kesehatan untuk dialokasikan pada pembangunan manusia terutama di bidang kesehatan. Anggaran yang dialokasikan untuk sektor kesehatan ini diharapkan dapat memperbaiki ataupun menambah akses dan fasilitas di bidang kesehatan seperti pembangunan infrastruktur kesehatan (rumah sakit, puskesmas, ataupun klinik) serta pemberian bantuan kepada masyarakat kurang mampu agar mendapatkan fasilitas kesehatan secara gratis. Meningkatnya pengeluaran pemerintah sektor pendidikan akan meningkatkan indeks pembangunan manusia, maka disarankan kepada pemerintah untuk terus meningkatkan pengeluaran pemerintah di sektor pendidikan. Pengeluaran pemerintah yang dialokasikan untuk sektor pendidikan ini diharapkan dapat memperbaiki ataupun menambah akses dan fasilitas di bidang pendidikan seperti pembangunan infrastruktur pendidikan (sekolah) serta pemberian bantuan kepada masyarakat kurang mampu agar mendapatkan sekolah gratis sesuai dengan usia wajib sekolah. Pertumbuhan ekonomi yang memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap indeks pembangunan manusia disebabkan kurangnya peranan sumber daya manusia dalam membantu perekonomian sehingga, disarankan kepada pemerintah untuk meningkatkan kesehatan dan pendidikan tiap individu atau kelompok masyarakat untuk meningkatkan produktivitasnya, karena masyarakat yang produktif akan membantu pertumbuhan ekonomi suatu negara ataupun wilayah.
Ucapan Terimakasih Puji Syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Kesehatan, Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Indeks Pembangunan Manusia Jawa Timur Tahun 2006-2013”. Penelitian ini
Mochammad Yuli Arifin et al., Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Kesehatan, Pengeluaran..... disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan di Fakultas Ekonomi Universitas Jember. Ucapan terima kasih setulus-tulusnya peneliti sampaikan kepada semua pihak yang telah dengan ikhlas membantu proses penyelesaian penelitian ini. Atas segala bantuan yang diberikan peneliti mengucapkan terima kasih kepada Ibunda Sumarni dan Ayahanda Achmad Suhadak. Bapak Drs. Petrus Edi Suswandi, M.P, dan Dr. Moh. Adenan, M.M. Akhirnya, dengan segala keterbatasan dan kekurangannya, peneliti berharap semoga penelitian ini akan dapat memberikan manfaat yang baik. Terima kasih.
Daftar Pustaka Ariefianto, M. D. 2012. Ekonometrika Esensi dan Aplikasi dengan Menggunakan Eviews. Jakarta: Erlangga. Gujarati, D. N., dan Porter, D. C. 2012. Dasar Dasar Ekonometrika, edis 5 buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Hasibuan, S. 1996. Ekonomi Sumber Daya Manusia Teori dan Kebijakan. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia. Jhinghan, M. L. 2002. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Patta, D. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia di Sulawesi Selatan Periode 2001-2010. Skripsi. Makassar: Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin. Portal Pemerintah Provinsi Jawa Timur. (Tanpa Tahun). Sekilas Jawa Timur. http://www.jatimprov.go.id/site/tentang-jawa-timur/ [28 Mei 2015]. Pusattesis.com. 2015. Uji Autokorelasi. http://pusattesis.com/uji-autokorelasi/ [1 Juli 2015]. Syam, S. F. 2014. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah di Sektor Pendidikan, Kesehatan dan IPM terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisni Universitas Hasanuddin. Winarti, A. 2014. Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan, Kemiskinan dan PDB terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia Periode 1992-2012. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015
8