Enterprise Mobile Connectivity - eBizzAsia April 2005
Volume III No 25 - April 2005
Mobile
Enterprise Mobile Connectivity Berbagai pilihan layanan komunikasi data bergerak kini telah tersedia untuk mendukung tren berkembangnya “enterprise mobility”. Bagaimana dengan perusahaan Anda?
Konektivitas bergerak atau mobile connectivity adalah penyediaan berbagai aplikasi, jaringan dan akses komunikasi data bagi para karyawan, pelanggan dan konsumen suatu perusahaan. Pemenuhannya dapat dilakukan melalui beragam koneksi bergerak, bukan bersifat tetap (fixed location atau fixed connection ), antara lain dapat melalui komunikasi data menggunakan Wi-Fi, GSM, GPRS, 3G dan tak berapa lama lagi, WiMax (jaringan broadband nirkabel).
Wi-Fi Jaringan area lokal nirkabel atau Wireless local area network (WLAN), yang juga dikenal sebagai WiFi ( wireless fidelity ), merupakan konektivitas jarak pendek yang bersifat nirkabel. Layanan ini juga http://www.ebizzasia.com/0325-2005/enterprise,0325,04.html (1 of 5)7/30/2005 8:05:01 PM
Enterprise Mobile Connectivity - eBizzAsia April 2005
dikenal sebagai “hotspot”. Kisaran radius layanannya berkisar antara 30 sampai 40 meter, terutama banyak digunakan untuk akses Internet nirkabel di lingkungan terbatas, seperti bandara, kafe, hotel atau conference centre . Menurut penelitian IDC jumlah pengguna 'hotspots' nirkabel emningkat cukup besar di seluruh dunia. Di Indonesia, meski jumlah masih belum banyak, namun di sejumlah kafe, bandara dan beberapa lingkungan perusahaan, hotspot ini sudah mulai banyak diterapkan. Hotspot atau W-Fi biasanya disediakan oleh pada ISP (Internet service providers) dan penyedia layanan seluler. Namun, karena kalangan operator juga memiliki layanan yang cukup handal, yang bergerak dari layanan GSM, misalnya yang kemudian berkembang ke GPRS ( Global Packet Radio Service ) dan terakhir EDGE ( Enhanced Data-rates for GSM Evolution ), untuk akhirnya menuju layanan 3G. Dengan layanan 3G, sebenarnya para operator seluler yang ada sekarang juga menujukan layanannya untuk pasar yang sama, yakni mereka-mereka yang membutuhkan layanan komunikasi data berkecepatan tinggi, namun nirkabel. Sasaran pasar, boleh dikata kurang lebih sama dengan Wi-Fi atau hotspot . Karenanya, mereka sedikit kurang antusias untuk mengembangkan layanan hotspot ini, kecuali para ISP, yang memang tak memiliki izin untuk menyelenggarakan layanan seluler. Secara teknologi, sebenarnya apa yang dilayanan Wi-Fi, meski untuk area terbatas, namun cukup besar kapasitas komunikasi datanya. Kecepatan komunikasi datanya berkisar antara 11Mbps (standar 802.11b) hingga 54Mbps (standar 802.11a dan 802.11g). Sementara itu, apa yang dapat dilayani GPRS, yang biasa juga disebut 2.5G, hanya sekitar 56Kbps dan 114Kbps dan 3G sekitar 380Kbps hingga 2 Mbps. Dengan begitu, sebenarnya Wi-Fi jauh lebih tinggi dan yang terbesar saat ini, sebelum munculnya WiMAX.
Enterprise Mobility Tak semua karyawan maupun eksekutif suatu perusahaan senantiasa berada di kantor, terutama pada jam-jam kerja. Tak jarang, tingkat mobilitas mereka cukup tinggi, terutama apalgi kalau keberadaan mereka seperti itu lebih tertuju karena berhubungan dengan pelanggan, bertemu dengan mitra bisnis, atau kegiatan lain yang terkait dengan kegiatan bisnis perusahaan. Karenanya, mobilitas mereka, justru bukan dilihat sebagai masalah, meski sebelum berkembangnya komunikasi seluler sebagaimana saat ini, hal itu memang cukup bermasalah. Saat ini, mestinya nilai strategis yang dipikirkan oleh perusahaan adalah bagaimana perusahaan justru menyediakan berbagai kemungkinan akses, baik tetap maupun bergerak, untuk para karyawan atau eksekutifnya, guna menunjang produktivitas mobilitas mereka. Artinya, apa yang mereka butuhkan untuk kepetingan bisnis, seperti data dan informasi terbaru, tawaran produk atau jasa terbaru, platform harga yang sesuai dengan kustomisasi solusi yang dibutuhkan pelanggan dan berbagai keperluanlainnya, baik dalam konteks pemasaran maupun penjualan. Saat ini, kemungkinan itu bukan lagi fantasi, tetapi sudah menjadi nyata. Dengan berkembangnya berbagai perangkat nirkabel yang portabel, seperti ponsel, PDA dan berbagai perangkat genggam lainnya, serta tersedianya pilihan akses komunikasi data bergerak, baik menggunakan GPRS, EDGE maupun CDMA, semuanya memberikan peluang dan kemungkinan baru bagi perusahaan. Tentunya, penyediaan itu, harus juga diperhitungkan sebagai biaya yang relevan terhadap perolehan bisnis http://www.ebizzasia.com/0325-2005/enterprise,0325,04.html (2 of 5)7/30/2005 8:05:01 PM
Enterprise Mobile Connectivity - eBizzAsia April 2005
yang akan diperoleh. Selain itu, saat ini juga, sudah layanan bergerak yang menyerupai SMS, namun berbasis e-mail. Kalau Indosat mengintroduksi layanan mobile push e-mail bernama BlackBerry, yang diadopsi dari BlackBerry, Kanada, maka Telkom pun tak mau ketinggalan dengan memperkenalkan layanan mobile push-email Ventus. Dengan kedua layanan ini, para pengguna Smartphone maupun PDA phone dapat mengirim atau menerima e-mail melalui perangkat tersebut di mana pun mereka berada sepanjang akses komunikasi datanya tersedia. Selain layanannya mudah, seperti Anda membuka SMS, layanan mobile push e-mail ini, meski tak berbasis teknologi baru, namun sebagai suatu layanan yang mendorong e-mail, berikut attachmentnya, yang sebelumnya lebih berbasis desktop atau laptop, sekarang berbasis Smartphone dan PDA phone, merupakan layanan baru. Keduanya sama-sama menuju pangsa pasar yang sama, pasar korporat, tentu dengan keunggulan dan nilai lebih lainnya. Namun, kedua layanan ini dapat menjadi pilihan yang strategis bagi kepentingan korporat untuk mendukung kelancaran komunikasi data, khususnya saat ini berupa e-mail, dan peningkatan produktivitas karyawan. Ke depan, layanannya diperkirakan tak hanya e-mail, melainkan aplikasi-aplikasi lainnya yang lebih menarik, misalnya saja berita, CRM ( customer relationship management ) dan juga ERP ( enterprise resource planning ).
Tantangan Baru Manajer TI Dengan begitu, tantangan yang dihadapi para manajer TI, terutama dalam penyediaan dan pengelolaan jaringan infrastruktur TI korporat yang menjadi tanggungjawabnya, menjadi tidak mudah. Bukan saja muncul berbagai pilihan akses bergerak, melainkan juga terkait dengan semakin beragamnya perangkat bergerak yang dapat digunakan. Untuk itu, para manajer TI perlu melakukan pemetaan mengenai pilihan-pilihan konektivitas bergerak yang ada, termasuk perangkatperangkat yang dianggap sesuai dengan kebutuhan, serta aplikasi lainnya yang semuanya bermuara pada pemenuhan keperluan karyawan dengan mobilitas tinggi terhadap data dan informasi yang relevan. Namun, tidak setiap karyawan yang mobile pasti memerlukan hal itu, karenanyalah hal itu perlu dipetakan dan diverifikasi agar pemanfaatannya sesuai dengan kebutuhan, sehingga biaya yang dikeluarkan akan mampu mencapai tujuan bisnis yang utama. Untuk itu, sebelum memutuskan apakah akan menerapkan solusi konektivitas bergerak di lingkungan perusahaan Anda, factor penting yang perlu Anda pertimbangkan secara sungguhsungguh menyangkut tiga aspek utama, yakni kecepatan ( speed ), aksesibilitas ( accessibility ) dan biaya ( cost ). Kecepatan . Seberapa besar kecepatan komunikasi data yang dibutuhkan para pengguna dalam menunjang kegiatan bisnis mereka. Data atau informasi apa saja yang sesungguhnya paling banyak dibutuhkan dan berapa banyak karyawan yang benar-benar membutuhkan layanan tersebut. Aksesibilitas . Selain terkait dengan kapasitas data, ketersediaan akses komunikasi data ini juga http://www.ebizzasia.com/0325-2005/enterprise,0325,04.html (3 of 5)7/30/2005 8:05:01 PM
Enterprise Mobile Connectivity - eBizzAsia April 2005
sangat penting. Kapan dibutuhkan, seberapa besar kapasitas dan sebera kritisnya ketersediaan akses ini bagi para pengguna. Dan bagaimana nantinya penyedia akses mampu memberikan solusi ketersediaan akses ini sebagaiman dibutuhkan. Sedang biaya, tentu akan sangat tergantung pada pilihan-pilihan yang ditentukan dan kesiapan perushaan membayar layanan sesuai pilihan itu, baik itu terkait dengan akses, perangkat maupun dukungan pengelolaannya, termasuk biaya yang dikeluarkan untuk masalah keamanannya. Selain itu, pilihannya pun mungkin tak hanya satu, misalnya apakah GPRS/EDGE, Wi-Fi dan lain sebagainya, dan tak jarang justru beberapa solusi akses yang berbeda dan terkadang tumpang tindah. Namun, pertimbangkan manfaat dan nilai tambah yang optimal dari memeliki solusi yang beragam itu. Dan, itu tak mesti sama antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Lintas Operator Hotspot Salah satu kelemahan Wi-Fi, meski kecepatan transmisi datanya besar, adalah tidak ketidakmampuannya melakukan komunikasi lintas hotspot ( roaming ), atau berpindah dari Wi-Fi ke jaringan GPRS. Hal ini, lebih karena lemahnya kesepakatan kontrak antara operator pengelola Wi-Fi yang saling bersaing, termasuk juga dalam konteks autentikasi muti jaringan dan biaya pemakaiannya ( billing ). Secara teknologi, masalah roaming antar operator penyedia hotspot ini dapat diatasi dengan menggunakan kartu SIM ”Extensible Authentication Protocol (EAP)”. Dengan menggunakan EAP SIM, seorang pengguna yang meminta akses ke suatu wireless local area network (WLAN), pada gilirannya akan dimintai identitas pengguna dan mentransmisikannya ke server autentikasi. Sistem inilah yang tampaknya banyak digunakan oleh kalangan operator hotspot di seluruh dunia. Selain memungkinkan roaming , juga komunikasi antar jaringan lokal dapat berjalan dengan aman. Dengan sistem ini, para pengguna para pengguna tak memerlukan passwords autentikasi dan penagihan yang berbeda-beda dari setiap operator, sehingga dengan begitu para pengguna akan mendapat suatu layanan yang bercakup nasional maupun internasional, mudah komunikasinya dan cukup dengan satu lembar penagihan saja. Selain itu, saat ini juga sudah dikembangkan kartu SIM-on-GPRS yang memungkinkan koneksi antara jaringan GPRS dan W-LAN. Ini berarti perangkat yang berkemampuan GPRS, misalnya laptop , yang berada dalam area W-LAN atau hotspot , maka secara otomatis akan berpindah ke layanan W-LAN.
WiMAX WiMax, saudara kandungnya Wi-Fi yang dikenal berstandar IEEE 802.16 merupakan jaringan akses pita lebar ( broadband ) nirkabel. Jaringan ini diharapkan akan mampu mendukung aplikasi multimedia nirkabel kecepatan tinggi dengan jangkauan yang lebih luas. Kapasitas transmisi datanya dapat mencapai 80Mbps, belakangan diperkirakan bisa mencapai 155Mbps, yang penerapannya diperkirakan sudah akan dimulai akhir tahun 2005 ini di Indonesia . WiMAX merupakan alternatif, meski kapasitasnya jauh lebih besar, dari layanan ADSL, yang juga broadband, yang ada saat ini. Meski ADSL sendiri pun akan terus meningkat melalui pengembangan http://www.ebizzasia.com/0325-2005/enterprise,0325,04.html (4 of 5)7/30/2005 8:05:01 PM
Enterprise Mobile Connectivity - eBizzAsia April 2005
ADSL2 atau ADSL2+, yang mampu mentransmisikan data kecepatan tinggi dan kapasitas besar melalui kabel telepon, yang mampu menjawab kebutuhan jaringan “last-mile” hingga ke rumahrumah. antinya, sebagai kelanjutan dari WiMAX tahap awal akan berkembang lanjutannya, yakni penggunaan konektivitas WiMAX bergerak yang mendukung penggunaan, baik laptop maupun perangkat genggam, seperti ponsel maupun PDA, yang untuk satu pemancar tunggal mampu menjangkau radius layanan hingga 50 kilometer. Insa foto: istimewa © 2003 - 2005 eBizzAsia. All rights reserved.
http://www.ebizzasia.com/0325-2005/enterprise,0325,04.html (5 of 5)7/30/2005 8:05:01 PM