42
BAB 3 KONS EP MOBILE IP
3.1 Mobile IPv4
M obile IPv4 mendukung IPv4 node untuk mobile atau berpindah dari suatu lokasi ke lokasi yang lain pada jaringan IPv4 dan memelihara proses komunikasi yang aktif masih dapat berlangsung. Ketika Ipv4 node berpindah dari suatu lokasi, IPv4 node juga akan mengubah koneksi tersebut baik koneksi Data Link dan Network Link. Ketika proses perpindahaan tersebut terjadi, IPv4 node harus mengubah alamat IPv4 untuk menjaga reachability. Keuntungan pada M obile IPv4 adalah ketika M N berpindah lokasi dan mengubah alamat, proses komunikasi pada mobile yang aktif masih dapat berlangsung. Pemeliharaan koneksi pada M N tidak dilakukan dengan memodifikasi pada protokol transport misalnya UDP atau TCP tetapi mengubah alamat pada lapisan Internet. Protokol lapisan transport tidak mengetahui kalau alamat M N telah berubah. Koneksi yang aktif tersebut masih berlangsung dikarenakan koneksi masih menggunakan alamat yang tetap (home address) pada MN ketika M N berpindah lokasi atau mengubah alamat IPv4 (care-of address).
3.1.1 Komponen Mobile IPv4
43
Gambar 3.1 Komponen M obile IPv4
1. HA HA merupakan router pada home network yang memelihara informasi MN pada home yang berpindah dari home network ke foreign network dan memelihara informasi alamat IP M N yang didapatkan dari foreign network. Jika MN berada pada home network. HA akan berfungsi sebagai router yang bertugas untuk meneruskan paket yang dialamat ke M N. Jika MN berpindah dari home network, HA akan melakukan proses tunnel paket yang dialamatkan ke HoA M N ke alamat M N yang baru (CoA).
2. MN MN merupakan node yang dapat berpindah koneksi, mengubah alamat IP dan memelihara reachability menggunakan HoA. M N mempunyai informasi HA
44
yang digunakan untuk mengidentifikasi informasi pemetaan home address atau alamat lokasi HA dan CN yang sedang berkomunikasi dengan M N.
3. Foreign link atau foreign network Foreign network merupakkan network
yang bukan merupakan home
network pada M N. MN yang berpindah dari Home network ke foreign nework disebut roaming.
4. Foreign A gent (FA) FA adalah router pada foreign network yang berfungsi untuk menyalurkan data M obile IP tunnel kepada M N. FA dapat memberikan satu atau beberapa alamat IP-nya sebagai CoA. M N melakukan proses registrasi dengan HA melalui FA.
5. Care-of Address (CoA) CoA merupakan alamat yang digunakan ketika M N terhubung ke foreign network. M N menginformasikan CoA kepada HA melalui proses registrasi M obile IP. Semua data yang dikirimkan kepada M N, oleh HA dikirimkan kepada M N, oleh HA dikirimkan ke CoA melalui sebuah tunnel, yang merupakan lokasi logical M N yang berada di foreign network. CoA terbagi menjadi 2 macam : •
Colocated Care-of Address (CCoA)
45
MN memiliki alamat IP sendiri yang didapatkan dari foreign network secara dynamic melalui Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). •
Foreign Agent Care-of Address (FA-CoA) MN menggunakan alamat IP yang dimiliki oleh FA sebagai CoA. Pada mekanisme ini, beberapa M N dapat menggunakan satu FA-CoA secara bersama-sama.
6. Correspondent Node (CN) CN merupakan node yang dapat berkomunikasi dengan M N ketika berada pada home network atau ketika berpindah dari home network. CN dapat juga sebagai M N.
7. Home link atau home network Home network merupakan sub-network dari HA. Home network adalah network asal dari M N.
8. Home Address (HoA) HoA merupakan alamat tetap pada M N ketika berada pada home network atau
foreign network. Dengan HoA, proses koneksi antara M N dapat
berlangsung tanpa bergantung pada lokasi M N tersebut. Jika M N berada pada home link, metoda M obile IPv6 tidak digunakan. Jika M N tidak berada pada home network, proses metoda M obile IP digunakan untuk mengirimkan paket yang dialamatkan ke HoA M N ke alamat M N saat ini.
46
3.1.2 Konsep Protokol pada Mobile IPv4
1.
Location Discovery Pada M obile IP, terdapat dua macam lokasi, yaitu Home Network dan Foreign Network (lokasi yang dikunjungi). Tipe jaringan dimana M N berada berpusat pada protokol, karena setiap protokol berdampak pada M obile IP handover dan menggunakan M obile IP signaling yang berbeda. Lokasi dimana MN berada diketahui dengan cara memeriksa M obile IP agent advertisements, atau dengan memeriksa Colocated CoA.
2. Movemen Detection MN secara kontinu melakukan proses movement detection, dengan cara memonitor perubahan pada path yang valid untuk terhubung dengan jaringan. 3. Update Signaling Setelah proses handover terinisiasi, M N menentukan tipe signal yang dibutuhkan berdasarkan tipe lokasi sebelum dan sesudahnya. M obile IP signaling melakukan Registration Request (RRQ) atau Deregistration Request. Pada tahap ini, FA dan HA mengevaluasi Registration atau Deregistration Request dan mengirimkan Registration Reply (RRP) baik itu berhasil atau gagal kepada M N. Pertukaran signal ini dinamakan registrasi Mobile IP Process. 4. Path (re)establishment Untuk keberhasilan proses M obile IP registrations, CoA dan HA dihubungkan dengan sebuah tunnel. Dan sebaliknya, agar proses M obile IP deregistrations, tunnel tersebut dihilangkan.
47
3.1.3 Mobile IP Agent Discovery
Movement detection dan location discovery, dua hal yang merupakan kebutuhan paling penting pada mobility protocol, dialamatkan pada M obile IP melalui penggunaan agent advertisements. M obile IP agent advertisements dibuat di atas Internet Control M essage Protocol (ICM P) Router Discovery Protocol (IRDP), yang pertama kali diusulkan pada RFC 1256. IRDP terdiri dari dua macam pesan yang digunakan untuk mensuport Mobile IP, sebagai berikut: •
Router Advertisement Yaitu sebuah pesan yang dikirimkan oleh router pada FA sebagai cara untuk meyampaikan pesan kepada M N bahwa router tersebut dapat mensupport service yang spesifik pada M obile IP, misalnya reverse tunneling. Pesan-pesan ini disebut M obile IP agent advertisements, dan dikirimkan baik dengan cara multicast atau broadcast IP.
•
Router Solitication Yaitu pesan yang dikirimkan oleh M N untuk meminta router yang ada untuk mengirimkan router advertisement. Mobile IP agent solitication diset menjadi 1. Dengan mengirimkan Mobile IP agent solitication M N akan mengetahui apakah ada mobile agent yang dapat dihubungi, dan mengijinkan location discovery dapat dilakukan dengan lebih cepat dibandingkan jika M N harus menunggu agent advertisement yang dikirimkan secara periodik. M N dapat mengirimkan solitication.
48
Gambar 3.2 M obile IP Agent Discovery Penggunaan pesan-pesan ini mengijinkan M N untuk mempelajari M obile Agent apa saja yang terdapat dalam jangkauannya, dan service apa saja yang tersedia pada mobile agent. M N juga dapat mempelajari subnet spesifik yang terdapat pada link. M N akan mempelajari beberapa fields penting dan option bits pada mobile IP advertisement extension: •
Lifetime Waktu maksimum yang dapat didukung oleh mobility agent untuk registrasi M obile IP.
•
CoA (s) Jika mobile agent bertindak sebagai FA, field ini berisi Foreign Agent Care-of Address (FA-CoA).
•
R (Registration Required) Bit ini menunjukkan bahwa registrasi M obile Ip dibutuhkan melalui FA tersebut, walaupun MN menggunakan FA-CoA atau CCoA.
49
•
B (Busy) Bit ini menunjukkan bahwa FA sedang sibuk dan tidak dapat menerima registrasi M obile IP dari MN yang baru.
•
H (Home Agent) Bit ini menunjukkan bahwa mobility agent menawarkan service sebagai HA.
•
F (FA) Bit ini menunjukkan bahwa mobility agent menawarkan service sebagai FA.
•
M (Minimal Encapsulation) Agen
ini
mendukung
penerimaan
tunneled
datagrams
yang
tunneled
datagrams
yang
menggunakan minimal encapsulation. •
G (GRE Protocol) Agen
ini
mendukung
penerimaan
menggunakan Generic Routing Encapsulation (GRE) protocol. •
T (Reverse Tunneling) Bit ini menunjukkan bahwa FA mendukung reverse tunneling.
50
3.1.4 Mobile IP Handover
Beberapa tipe pada proses Mobile IP Handover: •
Home network ke foreign network MN berpindah dari home network ke foreign network. Ketika M N meninggalkan home network, M N menginisiasi registrasi M obile IP baru kepada HA.
•
Foreign network ke foreign network yang lain Proses handover terjadi dari satu FA ke FA lainnya. Pada kasus ini, M N memutuskan apakah memerlukan registrasi M obile IP atau tidak dari CoA-nya. Jika CoA telah berubah, M N menginisiasi M obile IP Registration.
•
Foreign network ke home network Proses handover yang terjadi ketika MN kembali ke home network. MN akan melakukan proses M obile IP deregistration untuk memastikan bahwa HA sudah tidak membutuhkan tunnel pada traffic-nya.
51
Gambar 3.3 Tipe M obile IP Handover
3.1.5 Tunneling
M obile IP membuat sebuah single-hop link secara logic, atau membuat tunnel dari home network ke foreign network dimana M N berada. Tunnel dapat membawa paket IP diantara endpoints. Pada M obile IP, endpoint tunnel pada foreign network dapat berupa CoA FA atau CCoA. Apabila HA menangani beberapa M N yang terregistrasi dengan FA yang sama, paket dikirimkan melalui single-tunnel FA-CoA. HA dapat memiliki beberapa tunnel dengan CoA yang sama, tetapi protocol enkapsulasinya harus berbeda untuk setiap tunnel.
52
Gambar 3.4 M obile IP Tunneling
3.2 Permasalahan
Pada M obile IPv4 ada beberapa permasalahan yang timbul. Selain permasalahan dari IPv4 yang saat ini persediaannya telah semakin menipis, ada pula beberapa permasalahan
lain
dalam mekanisme pengiriman
paketnya.
Hal ini sangat
mempengaruhi latency untuk pengiriman paket yang ditujukan kepada M N. 1. Triangle Routing Triangle Routing merupakan masalah utama pada M obile IPv4. Triangle Routing terjadi ketika M N berpindah dari home link. Pada Triangle Routing, semua paket yang dikirimkan dari CN akan dikirimkan terlebih dahulu ke home link dan kemudian diteruskan ke lokasi M N yang sekarang oleh HA pada home
53
link. Sedangkan pada pengiriman paket dari M N ke koresponden node secara langsung melalui metoda routing atau dikirimkan terlebih dahulu ke HA. Triangle Routing mempunyai pengaruh besar terhadap kinerja sistem M obile IP tersebut. Network congestion dan latency merupakan masalah yang dapat ditimbulkan oleh adanya Triangle Routing.
Gambar 3.5 Triangle Routing 2. Ingress Filtering pada router Router akan membuang paket jika alamat sumber pada paket tersebut tidak sesuai dengan alamat pada network link tersebut. Ketidaksesuaian terjadi dikarenakan alamat sumber paket harus merupakan alamat yang digunakan
54
untuk membangun proses koneksi yaitu home address agar proses komunikasi antara M N dan CN tetap berlangsung.
3.3 Mobile IPv6
M obile IPv6 memungkinkan user dengan peralatan mobile dapat berpindah dari satu jaringan ke jaringan lainnya tanpa merusak aplikasi yang sedang berjalan. Hal ini dapat terjadi karena M N dengan home address-nya selalu terjangkau oleh HA. Inefisiensi yang terjadi akibat triangular routing pada M obile IPv4 dapat dieliminasi oleh M obile IPv6 dengan menggunakan route optimization. Pada route optimization, MN mengirimkan BU kepada Correspondent Node (CN) untuk menginformasikan dimana lokasi M N berada dengan memberitahu Care of Address (CoA). Setelah BU diterima oleh CN komunikasi dapat dilanjutkan melalui jalur langsung antara M N dengan CN tanpa melalui triangular routing.
3.3.1 Komponen Mobile IPv6
1.
Home link atau home network Home link merupakan sub-network dari HA. Home link mempunyai subnet prefiks network yang dikirimkan oleh HA melalui router advertising. M N menggunakan home subnet prefiks untuk menentukan home address.
2.
Home address
55
Home address merupakan alamat tetap pada M N ketika berada pada home link atau foreign link. Dengan home address, proses koneksi antara M N dapat berlangsung tanpa bergantung pada lokasi M N tersebut. Paket yang dialamatkan ke alamat yang sesuai dengan home subnet prefiks akan dikirimkan ke home link menggunakan proses IPv6 routing. Jika M N berada pada home link, metode M obile IPv6 tidak digunakan. Jika M N tidak berada pada home link proses metode M obile Ipv6 digunakan untuk mengirim atau tunnel paket yang dialamatkan ke home address MN ke alamat M N yang sekarang. 3.
HA HA merupakan router pada home link yang memelihara informasi MN pada
home link yang berpindah dari home link dan memelihara informasi alamat M N yang sekarang. Jika M N berada pada home link, HA akan berfungsi sebagai Ipv6 router yang bertugas untuk meneruskan paket yang dialamatkan ke M N. Jika MN berpindah dari home link, HA akan melakukan proses tunnel paket yang dialamatkan ke home address MN ke alamat M N yang sekarang. 4.
MN MN merupakan IPv6 node yang dapat berpindah koneksi, mengubah alamat
IPv6 dan memelihara reachability menggunakan home address. M N mempunyai informasi
home
address
dan
alamat
global
pada
lokasi
sekarang
yang
mengidentifikasikan informasi pemetaan home address atau alamat lokasi sekarang HA dan IPv6 node lain yang sedang berkomunikasi dengan M N. 5.
Foreign link atau foreign network
56
Foreign link merupakan link yang bukan merupakan home link M N. Foreign link ditandai dengan forign subnet prefiks. 6.
CoA CoA merupakan alamat yang digunakan M obile ketika M N terhubung ke foreign
link. CoA merupakan kombinasi anatara foreign subnet prefiks dan interface ID yang dimiliki oleh M N. MN dapat memiliki lebih dari satu CoA, tapi hanya satu Coa yang terdaftar sebagai primary CoA pada HA. Asosiasi CoA dengan home address untuk M N dinamakan binding. Correspondent node dan HA mengetahui informasi lokasi M N pada binding yang dinamakan binding cache. 7.
Correspondent node Correspondent node merupakan Ipv6 node yang dapat berkomunikasi dengan
MN ketika berada pada home link atau ketika berpindah dari home link. Correspondent node dapat juga sebagai M N.
3.3.2 Mobile IPv6 Handover
Handover adalah proses dimana MN berpindah dari satu jaringan access point (home network) ke jaringan access point yang lain (foreign network). Secara umum handover yang hanya mengalami perubahan pada link layer (layer 2 OSI) tanpa mengubah alamat IP dinamakan horizontal handover. Contohnya adalah ketika M N berpindah pada access point wireless LAN yang dilayani oleh IP access router yang sama. Pada terminology 802.11 kedua access point berada pada Extend Sevice Set (ESS) yang sama. Sedangkan handover yang terjadi ketika M N berpindah diantara
57
access point yang berbeda ESS dan dilayani oleh access router yang berbeda dinamakan Vertical Handover. Vertical handover dapat terjadi diantara provider yang sama maupun provider yang berbeda.
Gambar 3.6 Horizontal Handover
58
Gambar 3.7 Vertical Handover pada ISP yang sama
Gambar 3.8 Vertical Handover pada ISP yang Berbeda
59
Gambar 3.9 Vertical Handover antara WLAN dan Jaringan 3G
3.3.2.1 Proses Handover
Karakteristik M IPv6 pada wireless LAN mengidentifikasikan bahwa latency mempengaruhi handover delay selama proses handover. Proses handover delay meliputi: o Waktu deteksi perpindahan (td) Waktu yang diperlukan M N untuk mendeteksi dan memproses perpindahan ke titik akses yang baru. o Waktu konfigurasi CoA(ta)
60
Waktu antara proses perpindahan dan waktu untuk mendapatkan alamat IPv6 global o Waktu registrasi binding (tr) Waktu
selama
pengiriman
BU
ke
HA
sampai
menerima
binding
acknowledgement. o Waktu route optimation (to) Selang waktu dari registrasi CoA baru dengan HA dan CN sehingga metode route optimization dapat digunakan. Total proses handover latency pada M IPv6 (th) digambarkan dengan formula th = td + ta + tr + to
3.3.2.2 Prosedur Proses Handover Mobile IPv6
Ketika M N berpindah jaringan (point of attachment), MN akan melakukan prosedur handover. Prosedur handover pada M IPv6 hampir sama dengan prosedur autoconfiguration pada saat IPv6 node booting up ke sebuah jaringan, tetapi terdapat beberapa perbedaan penting : 1. MN harus mengetahui bahwa dirinya telah berpindah ke jaringan baru. 2. Setelah terkonfigurasi M N harus menginformasikan HA dan CN mengenai lokasi barunya. 3. selama prosedur handover berlangsung, layer 4 sampai dengan 7 masih aktif sehingga prosedur handover harus dilakukan secepat mungkin untuk meminimalisasi packet loss dan packet delay.
61
Prosedur handover pada M obile IPv6 adalah sebagai berikut : 1. Deteksi perpindahan (M ovement detection) MN memiliki kemampuan untuk mendeteksi apakah dirinya masih berada di home network atau sudah berpindah ke foreign network. Untuk mengetahui apakah CAR (Current Access Router) masih terjangkau secara dua arah, M N melakukan Neighbour Unreachability Detection (NUD) secara berkala. Apabila CAR tidak terjangkau maka MN akan mengirimkan router solicitation untuk mencari router yang baru. 2. Router discovery Proses router discovery terjadi ketika MN menerima Router advertisement dari Access router yang baru (NAR). Hal ini bisa terjadi karena router advertisement yang dikirimkan secara periodic oleh NAR ke semua Node secara multicast, atau bisa karena router solicitation yang dikirimkan oleh M N. M N akan mengirimkan router solicitation ke CAR tidak dapat dijangkau dan akan mengirimkan solicited router advertisement, atau bisa pula menerima unsolicited router advertisement dari NAR yang dikirim secara periodic. 3. Konfigurasi CoA MN mengkonfigurasikan dirinya dengan alamat IPv6 pada jaringan yang baru. Ini yang dinamakan CoA. Konfigurasi alamat IPv6 dapat dilakukan dengan dua cara, yakni stateful atau stateless autoconfiguration. a) Stateless Autoconfiguration Address MN secara otomatis mengkonfigurasi alamat IP dengan menggabungkan prefiks NAR dengan M AC address NIC b) Stateful Configuration
62
M ekanisme ini menggunakan DHCPv6. kebanyakan operator jaringan yang berbasis 6Net lebih menyukai penggunaan DHCPv6 agar dapat mengontrol dan mendokumentasi penggunaan alamat IPv6. 4. Duplicate Address Detection MN yang berpindah ke jaringan yang baru melakukan proses DAD untuk CoA yang didapatkan dari hasil konfigurasi stateless atau statefull. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi duplikasi alamat IPv6 yang sama di dalam jaringan. Apabila terdapat node lain yang menggunakan alamat yang sama seperti CoA, akan terjadi dua hal : •
Node duplikat tersebut akan mendapatkan pesan neighbour solicitation dan akan membalas dengan neighbour advertisement (dikirimkan ke semua node secara multicast) dan memberitahukan alamatnya kepada M N.
•
MN akan menerima neighbour solicitation (dengan CoA-nya sebagai alamat pentargetan) dari node duplikat yang juga sedang melakukan proses DAD
Kemudian DAD memberikan indikasi kepada M N bahwa ada node lain yang menggunakan alamat yang sama dengan CoA. Dengan begitu maka salah satu dari mereka harus mengganti IP. Akan tetapi kemungkinan terjadi duplikasi dengan menggunakan mekanisme stateless hampir tidak ada karena merupakan penggabungan antara prefix jaringan dan M ac Address yang memiliki sifat unik. 5. Otentikasi dan Otorisasi (AAA) Ketika MN berpindah ke jaringan lain, maka M N harus melewati mekanisme Authentication and Authorization (AAA) agar dapat mendapatkan hak akses ke jaringan yang baru. Pada proses AAA ini terjadi interaksi yang melibatkan proses encompass dan handshake diantara MN, server local (AAAL), dan home server MN (AAAH).
63
6. Registrasi CoA baru Setelah M N menerima CoA dan mendapatkan hak untuk mengakses jaringan yang baru, M N harus menginformasikan kepada HA tentang lokasinya yang baru. Selama koneksi M N terputus dengan PAR sampai dengan M N menginformasikan lokasi barunya kepada HA, semua paket yang dikirimkan ke M N hilang dan tidak dapat mengirimkan paket ke CN manapun. HA mendaftarkan CoA-nya kepada HA dengan cara
mengirimkan
BU.
HA
membalasnya
dengan
mengirimkan
binding
acknowledgement (BA). Kini HA telah dapat men-tunnel paket yang ditujukan ke home address M N ke lokasi barunya (ke alamat CoA baru). 7. BU Completion Pada fase ini, M N menginformasikan kepada semua CN tentang lokasi baru M N dan keterjangkauan M N melalui alamat CoA yang baru. Hal ini dilakukan dengan cara mengirimkan BU kepada semua CN.
3.4 Skenario Implementasi Jaringan Mobile IPv6
Untuk membuktikan bahwa teori M obile IPv6 dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan praktek untuk mengimplementasikan teori-teori yang ada. pengimplementasian
Dalam
M obile IPv6 ini kami akan menyimulasikannya dengan
menggunakan OPNET M odeler, sebagai miniatur jaringan yang mencerminkan keadaan sebenarnya apabila teori ini diterapkan pada kondisi yang sesungguhnya. Jaringan ini harus dapat menggambarkan scenario M N yang bergergak keluar dari jaringan asalnya dan masuk ke dalam jaringan lain.
64
Gambar 3.10 Topologi Skenario MN akan berpindah diantara 4 BSSID yang berbeda. M asing-masing BSSID memiliki network prefix yang berbeda dan terhubung pada router yang berbeda pula. Skenario ini dibuat agar menyerupai keadaan yang sebenarnya jika M N terhubung dengan Internet. Berikut adalah penjelasan bagi masing-masing node dalam scenario implementasi yang digunakan: 1. HA HA yang digunakan pada skenario ini akan terletak pada home network (daerah berwarna kuning). Dengan begitu HA harus memiliki Dua buah alamat IPv6 statis
65
untuk menghubungkan dengan Internet dan home network. Alamat pertama 2001:194::1/64
untuk
menghubungkan
dengan
Internet,
alamat
kedua
2001:193::1/64 untuk menghubungkan dengan home network. 2. MN MN akan berada pada home network, lalu M N akan bergerak memutari foreign networks dan kembali lagi ke home network. Sama seperti HA, MN harus memiliki alamat statis IPv6 yaitu 2001:193::1/64
.
3. Foreign Router Foreign Router dalam scenario ini adalah perwujudan dari jaringan-jaringan lain (foreign networks) yang terdapat pada internet. Dalam skenario ini terdapat 3 buah Foreign Router. Sama seperti HA, Foreign Router memiliki dua buah alamat IPv6 statis untuk koneksi dengan Internet dan untuk koneksi dengan foreign network masing-masing. Alamat pada masing-masing Foreign Router adalah sebagai berikut: • Pada Foreign_Router_0 alamat 2001:196::2/64 terhubung dengan Internet sedangkan alamat 2001:200::1/64 terhubung dengan network-nya. • Pada Foreign_Router_1 alamat 2001:198::1/64 terhubung dengan Internet sedangkan alamat 2001:197::1/64 terhubung dengan network-nya. • Pada Foreign_Router_2 alamat 2001:195::1/64 terhubung dengan Internet sedangkan alamat 2001:192::1/64 terhubung dengan network-nya. 4. CN CN merupakan node yang akan melakukan pertukaran data dengan M N mulai pada saat MN berada pada home network ke foreign network maupun sebaliknya.
66
CN akan berada terus menerus dalam networknya. CN dalam scenario ini adalah sebuah workstation yang terdapat pada area network Foreign Router 0, Foreign Router 1, dan Foreign Router 2 dengan IP address sebagai berikut: •
CN IP address 2001:192::2/64.
•
CN2 IP address 2001:196::3/64.
•
CN3 IP address 2001:198::3/64.
3.5 Skenario Analisis Implementasi Mobile IPv6
Implementasi Jaringan M obile IPv6 dengan OPNET M odeler
Tes delay M obile IPv6 tanpa proses handover
Tes delay M obile IPv6 dengan adanya proses handover
Tes delay M obile IPv6 dengan Router Advertisement Parameter sebagai acuan
67
Tes delay M obile IPv6 dengan Neighbor Cache Parameter sebagai acuan
Tes delay M obile IPv6 dengan M obility Detection Factor sebagai acuan
Analisa konfigurasi terbaik untuk meminimalkan delay M obile IPv6 ketika terjadi handover Gambar 3.11 Flow Chart Skenario Analisis Implementasi M obile IPv6