MINI WORK SHOP ILMU DAN AMAL Sebagai Solusi Meningkatkan Semangat Belajar Guru dalam Menyiapkan Penilaian Kinerja Guru
Disusun Oleh : Andepi Daryana
Untuk Mengikuti Simposium GTK Tingkat Nasional Tahun 2016 Yang diselenggarakan Oleh : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan
Abstrak: Pendidikan Anak Usia Dini Bintang Madani Pesona Intan membuat sebuah program pendampingan dan pembinaan berkesinambungan, yang diberi nama Mini Work Shop Ilmu dan Amal. Sebuah upaya yang dilakukan oleh lembaga dalam menjembatani guru mempersiapkan diri mengikuti kegiatan penilaian kinerja guru. Hal ini dilakukan untuk mempermudah guru dalam memenuhi kompetensinya selaku guru sesuai dengan profesinya. Dengan belajar bersama, saling berbagi ilmu dan berusaha mengaplikasikan setiap ilmu yang didapat dengan bimbingan, arahan dan motivasi dari pendamping atau sesama guru lainnya, membuat guru jadi semangat untuk terus belajar dan berkarya. Sehingga sedikit demi sedikit terpenuhinya setiap kompetensi yang. Terlihat dari hasil PKG, berbagai dokumen dan karya yang dibuatnya. Kata Kunci: Mini Work Shop, pendampingan, berkesinambungan, ilmu, Amal, PKG.
Penilaian kinerja guru merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari guru, sebuah program yang dibuat supaya guru memperoleh gambaran yang tepat tentang kompetensi yang telah dimilikinya, sehingga mutu dan keprofesionalannya tetap terjaga. Dilakukan oleh
lembaga
terhadap
seluruh guru, melalui kepala sekolah terhadap guru, antar guru, atau orang tua Peraturan Mentri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, menjelaskan bahwa penilaian kinerja Guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier, kapangkatan, dan jabatan Untuk mencapai hasil penilaian kinerja guru sesuai dengan harapan, sebuah lembaga pendidikan, termasuk di lembaga pendidikan anak usia dini
perlu membuat sebuah
perencanan dan
strategi yang tepat,
karena hasil yang diharapkan tidak bisa terbentuk dalam satu periode pembinaan atau pelatihan,
akan tetapi memerlukan suatu upaya
pendampingan terus menerus yang berkesinambungan. Kenyataan dilapangan, kurangnya semangat guru untuk belajar dan mengaplikasikan setiap ilmu pengetahuan yang didapat membuat hasil
penilaian kinerja guru tidak sesuai dengan harapan. Hal ini sejalan dengan hasil survei
yang dilakukan oleh penulis kepada lembaga kelompok
bermain yang berada di Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut, tentang salah satu bagian sub kompetensi pedagogik, yakni
pembuatan
rencana pelaksanaan pembelajaran harian, dan hasilnya enam puluh dua persen guru kadang –kadang membuat rencana Program pembelajaran, lima persen tidak membuat, dan tiga puluh dua koma lima persen membuat. Padahal lebih tujuh puluh lima persen mereka sudah mengikuti pelatihan. Begitu pula dengan hasil UKG di tk kecamatan tarogong kaler kabupaten Garut, seluruh gurunya mengikuti program perbaikan. Berdasarkan
kondisi
yang
dikemukakan diatas
program
pendampingan yang berkesinambungan berbasis ilmu dan Amal dapat digunakan sebagai wadah untuk menyemangati guru dalam
belajar dan
mengaplikasikan setiap ilmu yang didapat secara langsung
dengan
berdasarkan kemampuan, pemahaman dan keadaan lembaga, sehingga guru memiliki semangat untuk berkarya, dan tercipta penuh dengan karya,
guru pembelajar
Guru yang menginspirasi, berbagi ilmu dan
pengetahuan baik dengan teman sejawat dilembagannya atau dilembaga yang lainnya, dan tentunya guru yang siap untuk dievaluasi karena melihat penilaian kinerja guru sebagai jalan untuk memperbaiki diri. Adapun program pendampingan berkesinambungan yang dibuat adalah Mini Work shop Ilmu dan Amal. Sehubungan dengan upaya Menjadi bagian dalam memberikan solusi terhadap masalah penilaian Kinerja Guru, maka dalam uraian berikut ini penulis melakukan penelitian kualitatif dengan pembahasan tentang: (a) Mini work shop ilmu dan amal, (b) Tahapan-Tahapan Mini Work shop ilmu dan amal, (c) Kesimpulan, (d) saran
MINI WORK SHOP ILMU DAN AMAL Mini Work shop ilmu dan amal adalah sebuah program pelatihan yang dibuat untuk memudahkan guru dalam belajar dan mengaplikasikan ilmu yang didapat, karena
proses pembelajaran diaplikasikan dalam
kegiatan sehari-hari saat mengajar dengan siswa atau dengan sesama guru baik dilingkungan lembaga tempat bertugas atau lembaga lainnya. Sehingga sedikit demi sedikit guru dapat mempersiapkan diri menghadapi penilaian kinerja guru. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Permendikbud No. 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD. Pada bab VII pasal 24 disebutkan bahwa terdapat empat kompetensi yang harus dipenuhi oleh Guru paud dalam menjalankan profesinya, yaitu: kompetensi pedagogik yang terdiri dari 11 sub kompetensi, kompetensi kepribadian yang terdiri dari 5 sub kompetensi, kompetensi profesional terdiri dari 3 sub kompetensi dan kompetensi sosial yang terdiri dari 4 sub kompetensi. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran siswa yang meliputi pemahaman terhadap siswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. Dengan rincian kompetensi sebagai berikut: Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa yang akan menjadi teladan bagi peserta didik serta berakhlak mulia. Adapun rincian kompetensinya adalah sebagai berikut\; Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam sehingga guru dapat membimbing siswa memenuhi
standar
tingkat
pencapaan
perkembangan
anak
yang
ditetapkan. Kompetensi ini meliputi: Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif diantara peserta didik, sesama guru, tenaga keguruan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi ini meliputi
TAHAPAN-TAHAPAN MINI WORK SHOP ILMU DAN AMAL Adapun tahapan-tahapan mini work shop ilmu dan amal adalah sebagai berikut: 1. Sosialisasi Kompetensi Pendidik
PAUD
adalah
tenaga
profesional
yang
bertugas
merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran, serta melakukan pembimbingan, pengasuhan, perawatan, dan perlindungan anak didik. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, pendidik PAUD harus memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan Oleh karena itu lembaga pendidikan sosialisasi kompetensi
sangat penting melalukan
guru. Sehingga guru memiliki gambaran
tentang kompetensi yang harus dicapai sebelum mengajar. Mengingat pendidik paud memiliki keragaman dalam kualifikasi pendidikan. Pada tahap ini guru diajak untuk sama-sama
memahami setiap
kompetensi yang harus dicapainya, dan sama-sama meniatkan diri, saling menyemangati
untuk berusaha memenuhi setiap kompetensi
yang disyaaratkan dengan berusaha belajar dan mengaplikasikannya pada saat melakukan kegiatan belajar mengajar. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kesadaran diri bahwa menjadi guru itu merupakan anugrah yang Allah berikan, karena tidak setiap orang dapat kesempatan menjadi guru, Menjadi guru itu sebagai bukti bela negara,
menyiapkan generasi masa depan bangsa Indonesia. Menjadi guru itu sebuah kehormatan, pengabdiaan, dan salah satu jalan untuk menjemput rizki. Sehingga diharapkan dari guru sendiri yang tergerak untuk selalu membuat program peningkatan kompetensi dirinya.
2. Tahap Persiapan Tahap Persiapan ini diawali dari
curah gagasan, mengkaji lebih
dalam tentang harapan kedepan jadi guru PAUD, program perbaikan dan peningkatan kompetensi
yang diinginkan dan target
karier
sebagai seorang guru, yang akan di uraikan menjadi kegiatan yang akan dilakukan. Sehingga saat program dijalankan semua orang akan merasa memilikinya. Adapun Tahapan-tahapan untuk membuat program diantaranya: a. Penanggung jawab Program Penanggung jawab program adalah kepala sekolah sekaligus pendamping yang dibantu oleh seluruh guru. b. Kesepakaan waktu kegiatan Waktu kegiatan dilaksanakan satu minggu satu kali c. Merencanakan dan menentukan urutan kompetensi yang akan di bedah, yang dibingkai dalam materi kegiatan. Penentuan materi dimulai dari sub kompetensi yang akan dibahas terlebih dahulu, berdasarkan
kebutuhan prioritas, mudah diaplikasikan, dan
menarik. Berdasarkan hal ini maka diawali dari
kompetensi
PEDAGOGIK,
merupakan
karena
Kompetensi
pedagogik
jantungnya proses pengelolaan pembelajaran di kelas. Adapun materi pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut: HASIL KARYA
MATERI - Kompetensi Guru,
a. Bisa mengelompokan setiap kompetensi guru
- Bedah buku Gurunya
b. Adanya dokumen Kompetensi Guru
Manusai & Arief
c.
Sedikit demi sedikit memenuhi setiap kompetensi
Rachman Guru
yang dipersyaratkan d. Berjalannya program mini work shop Ilmu dan Amal a. Terciptanya berbagai alat permainan dan permainan
Bermain dan Anak, Konsep dasar PAUD
sesuai usai anak b. Membuat dan memperaktekan RPPH berpusat pada anak a. Mengelompokan perkembangan anak sesuai dengan kelompok usianya
Perkembangan Anak Usia Dini
b. Adanya dokumen STPPA anak berdasarkan kelompok usia yang dilayani oleh Guru e. Membuat dan memperaktekan RPPH berpusat pada anak dan berdasarkan usia anak a. Terdokumentasikannya RPP,( Semesteran,
Pengembangan
Mingguan dan Harian)
Perencanaan
b. Guru selalu membuat RPP satu minggu
Pembelajaran
sebelumnya) Terdokumentasikannya evaluasi pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran
(Catatnan Harian: daftar Periksa/Ceklis, Catatan Anekdot dan Hasil Karya)
Membuat Alat
Terciptanya berbagai alat permainan edukatif
Permainan Edukatid
Guru ikut lomba membuat Alat Permainan Edukatif a. Terdokumentasikannya pengukuran Tnggi badan,
Kesehatan & Gizi untuk AUD
Berat Badan, Lingkar kepala b. Memiliki program khas ( pembiasaan cuci tangan, anak senang makan buah dan sayur)
Dongeng untuk AUD Gerak dan lagu Untuk AUD
Guru membuat buku cerita Terciptanya gerak dan lagu
Pengenalan ABK
Bisa membuat Membuat PPI
Etika dan karakter Guru
Dapat menerapkan etika dan karakter
a. Bisa menyampaikan ilmu dan pengetahuan Andragogik
yang dimiliki didepan umum. b. Terciptanya komunitas “Super Team Teacher”
Tabel 1. Materi Pembelajaran yang akan di bahas
d. Narasumber Untuk awal kegiatan, Nara sumber adalah kepala sekolah sekaligus sebagai pendamping, selanjutnya
adalah bergantian berbagi ilmu
antara guru, bedah buku atau mempresentasikan hasil pelatihan yang telah diikuti yang diselenggarakan oleh mitra/organisasi lain e. Inventarisir alat dan bahan yang dibutuhkan Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah, buku sumber yang akan dibedah, printer , laptop, sound dan kamera. Sebagai langkah awal ini bisa di siapkan oleh lembaga atau bisa berbagi antara guru yang punya. f. Sumber Anggaran dana Sumber dana yang digunakan berasal dari : lembaga dan swadaya guru.
3. Tahap Pelaksanaan Menuliskan setiap yang akan direncanakan dan mengerjakan apa yang dituliskan adalah dua hal yang mesti dilakukan. Pendamping memiliki peranan sangat penting sebagai orang yang bertanggung jawab mengontrol, memberikan fasilitas, memotivasi dan mengevaluasi. Tahap pelaksanaan ini adalah tahap yang membutuhkan semangat saling mengingatkan dan menguatkan agar program terus berjalan sesuai dengan tujuan awal, membuat atmosfir selalu menyenangkan dengan berbagai kreatifitas dan membuat proyek karya bersama akan selalu membuat program terus berjalan.
4. Tahap Evaluasi Evaluasi merupakan penilaian keberhasilan dari program yang dijalankan yang dilakukan satu minggu satu kali oleh kepala sekolah sebagai pendamping program. Hal ini juga bisa dijadikan bentuk pengontrolan agar program terus berjalan.
sebagai
Evaluasi yang digunakan berbasis hasil karya, jadi program dianggap berhasil jika guru telah mengasilkan karya yang di bahas dan disepakati pada saat workshop. Dari hasil perencanaan yang telah dilakukan , maka dihasilkan karya sebagai berikut: a. Terdokumentasikannya karya RPP secara lengkap baik itu Rencana
Pelaksanaan
Penilaian
Semesteran,
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan , Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian dan Penilaian b. Terciptanya Alat Permainan Edukatif Alat permainan edukatif merupakan bagian yang penting dalam sebuah kegiatan belajar.
Sehingga guru berusaha untuk terus
berinovasi menciptakan alat permainan edukatif.
Konsep yang
diterapkan saat membuat alat permainan edukatif ini adalah dari hasil karya pemikiran guru ditambah guru melakuakn proses ATM, yaitu amati, Tiru dan modifikasi. Diantaranya: Buku Kreatif Buku Kreatif adalah buku yang dibuat oleh guru-guru PAUD Bintang Madani dengan bahan dasar dari dus bekas susu Formula. Ide awal dari pembuatan buku ini adalah, keinginan guru untuk menampilkan tema pada anak dengan latar belakang kejadian anak itu sendiri yang melakukan misalnya: -
Pada saat ada sub tema tema Musim Hujan, maka guru membuat buku Serunya hujan-Hujanan di Bintang Madani,
buku ini berisi foto kegiatan dan cerita anak saat main hujanhujanan di PAUD Bintang Madani. -
Pada saat ada sub tema Musim salju, maka guru membuat buku Hujan salju di Bintang Madani, buku ini berisi foto kegiatan dan cerita anak saat main salju di PAUD Bintang Madani
Terciptanya berbagai permainan keaksaraan awal, seperti : Berbagai Fazzle, Maze, sumur angka, sumur warna, mancing mania dan lain sebagianya. Terciptanya
berbagai alat permainan untuk bermain peran,
seperti supermarket, bank SBM, Main peran rumah sakit, main peran rental mobil dan Cafe SBM c. Tema pembelajaran dan kegiatan pembelajaran menjadi lebih berkembang dengan mengacu kepada kedekatan, kesederhanaan, kemenarikan
dan
keinsidentalan
yang
dijembatandi
dengan
pendekatan saintifik dan metode pembelajaran BCCT d. Mulai terciptanya program berbagi ilmu dengan guru di lembaga lain dengan terbentuknya komunitas SUPER TEAM TEACHER. Komunitas SUPER
TEAM
TEACHER merupakan program
khas Paud Terpadu Bintang Madani yang terbentuk
untuk
menjembatani seluruh guru paud dan masyarakat yang ingin turut serta sama-sama beramal dengan berbagai hal, bisa dengan ilmu, uang atau barang. Dengan tujuan ikut berkontribusi menjadi bagian
solusi dalam meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan paud, khususnya di Kabupaten Garut. Program ini telah berjalan dimulai dari bulan agustus 2016 dan telah memiliki Laptop, Kamera, printer dan donatur, sehingga sudah mulai terasa manfaatnya oleh para pendidik lain yang ingin meningkatkan kompetensinya. e. Hasil Penilaian kinerja Guru ada perubana yang signifikan, diantaranya: Sebelum Program Mini Work shop Ilmu dan Amal
Setelah Program Mini Work shop Ilmu dan Amal Guru sudah memiliki kemampuan
guru belum memiliki kemampuan
untuk membuat program
untuk membuat program
pembelajaran dan
pembelajaran
terdokumentasikan secara lengkap
Guru belum berani untuk berbagi ilmu dengan teman sejawat dan guru di lembaga lainnya
Guru sudah memulai berani untuk berbagi ilmu
Belum memiliki karya
Memiliki karya
Belum mengetahui kompetensi
Sudah mulai mengetahui dan
yang harus dikuasianya sebelum
menerapkan sedikit-demi sedikit
mengajar
sesuai degan kemampuannya Sudah mulai optimalnya penilaian kinerja guru, terlihat saat guru mulai semangat untuk belajar,
Penilaian kinerja guru belum
berusaha menjadi guru
optimal
pembelajar berbasis hasil karya dan mulai berbagi ilmu dan pengetahuan dengan guru teman sejawat di lembaga tempat
bertugas atau lembaga lainnya
SKor PKG: C
SKor PKG: B
Memiliki dokumen belum lengkap dan mengisinya lengka
Memiliki Dokumen lengkap dan mengisinya belum lengkap
Tabel 2. Perubahan Kompetensi Guru
KESIMPULAN 1. Mini work shop Ilmu dan Amal merupakan program pendampingan berkesinambungan yang memudahkan guru dalam belajar, karena guru akan mengaplikasikan apa yang dipelajari secara langsung. Sehingga sedikit demi sedikit akan terpenuhi setiap kompetensi yang dipersyaratkan
selaku
seorang
guru.
Yang
efeknya
akan
meningkatnya Hasil penilaian kinerja guru. 2. Karya guru yang dibuat dapat menginspirasi orang lain, dan tentunya dapat membuak pintu-pintu rizki. apa yang dipelajari, diamalkan dilembaga dan didokumentasikan sehingga guru lain ingin belajar dari apa yang dilakukannya, sehingga selain dapat pahala berbagi ilmu ada rizki uang, barang atau do’a yang didapatkan. Efek dari ini akan bertambah
semangatnya
guru
untuk
mencari,
belajar
dan
mengamalkan setiap ilmunya. 3. Dengan adanya program pendampingan berkesinambungan Mini work shop ilmu dan amal memudahkan guru untuk berkomunikasi, curah gagasan, saling menyemangati, tempat menemukan solusi terhadap masalah yang dihadapi dan menumbuhkan cita-cita atau karier di masa yang akan datang. 4. Mini Work Shop ilmu dan amal merupakan program Pendampingan berkesinambungan yang tepat, untuk Memudahkan lembaga dalam melakukan pengontrolan terhadap kwalitas kompetensi guru .
SARAN 1. Program pendampingan berkesinambungan berbasis ilmu dan amal,dalam bentuk mini work shop ilmu dan amal
memerlukan
waktu terus berkelanjutan dan relatif lama, sehingga semangat untuk terus menjalankan program agar tidak jenuh dan menjadi rutinitas
harus
terus
di
jaga,
saling
mengingatkan
untuk
memberikan yang terbaik saat mengajar sebagai wujud dari keprofesionalan,
ibadah,
dan
bela
negar
sangat
sangat
dibutuhkan. 2. Pengontrolan terhadap setiap hasil karya merupakan sebuah tantangan bagi pendamping, karena setiap membuat hasil karya pendamping harus ikut serta dalam melakukan evaluasi 3. Pendamping harus memiliki semangat belajar, memiliki jiwa pembelajar dan produktif berkarya
lebih tinggi dari guru yang
didampingi 4. Pemilihan tema-tema kegiatan yang aplikatif antara satu lembaga pendidikan dengan
lembaga pendidikan akan berbeda-beda,
sehingga memerlukan penyesuaian setiap tema kegiatan mini work shop ilmu dan amal 5. Sebuah program pendampingan berkesinambungan akan terus berjalan jika, setiap orang yang ada didalamnya turut berpartisipasi, salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan memiliki projek hasil karya yang dilakukan bersama-sama, yang akan meningkatkan karier para Guru. 6. setiap pelatihan yang dilakukan selayaknya harus ada tindak lanjut pendampingan yang berkesinambungan sehingga, hasil dari pelatihan akan terus terkontrol, yang memudahkan untuk evaluasi terhadap dampak dari pelatihan terhadap setiap kompetensi guru.
DAFTAR PUSTAKA Mulyasa, E. (2013) Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru: Remaja Rosdakarya Chatib, M. (2014) Gurunya Manusia: Mizan Pustaka Komarudin, U. (2015) Arief Rachman Guru: Erlangga Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini Suyitno, I. ( 2012) Menulis makalah dan artikel: Refika aditama