Millata Zamana1 dan Siti Rosnawati, Penerapan Metode Menghafal... PENERAPAN METODE MENGHAFAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI MENGHAFAL SURAT-SURAT PENDEK PADA SISWA KELAS RENDAH (III) SD NEGERI 7 LINGE Millata Zamana1 dan Siti Rosnawati2
Abstrak
Salah satu tolok ukur keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar adalah prestasi belajar.Hasil prestasi siswa sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya siswa, metode, strategi pembelajaran, media pembelajaran, bahan/materi, dan lingkungan belajar.Tanpamereka sadari bahwa ilmu Agama merupakan kunci utama sebagai bekalkehidupan, terutama yang bersumber dari al-Qur‟an. Karena kurang kesadaranakan pentingnya ilmu Agama, maka dalam pembelajaran Pendidikan AgamaIslam (PAI) di kelas III SD 7 Linge mengalami banyak kendala, terutama yang berhubungandengan membaca dan menghafal surat-surat pendek. Oleh sebab itu pembelajaranmenghafal surat-surat pendek ini sangat mengalami kesulitan.Salah satu solusi untuk mengatasi masalah di atas adalah dengan menerapkan suatu metode pembelajaran yang sesuaidengan materi menghafal ayat-ayat pendek yaitu metode menghafal.Fokus penelitian ini adalah penerapan metode menghafal untuk meningkatkan hasil belajar materi hafalan surat-surat pendek pada siswa kelas III SD Negeri 7 Linge.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan Metode Menghafal dalam Meningkatkan Hasil Belajar Materi Hafalan Surat-Surat Pendek Pada Siswa Kelas III SD Negeri 7 Linge.Pendekatan Kualitatif dan kuantitafif dengan metode Penelitian tindakan kelas ini dipilih model spiral dari Kemmisdan Taggart.Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat pada nilai ketuntasan setiap siklus. Jumlah siswa yang tuntas pada setiap siklus yaitupra siklus ada 2 siswa atau 13,3%, siklus I 8 siswa atau 63,3% dan siklus II 12 siswa atau 80% dan keaktifan siswa yang terlihat dari nilai ketuntasan keaktifan siswa yaitu siklus I 10 siswa atau 46,7% dan siklus II 13 siswa atau 86,7%, hal ini menunjukkan bahwa pada siklus II siswa dominan aktif dalam proses belajar mengajar.Dapat disimpulkan bahwa metode menghafal dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi menghafal surat-surat pendek.Sebaiknya guru Al-Qur‟an Hadits menambah wawasan dengan mengikuti beberapa pelatihan dan seminar tentang strategi pembelajaran yang dapat dikembangkan di kelasnya sehingga mampu mencapai hasil optimal dan untuk siswa sebaiknya meningkatkan lagi kemampuan belajar dengan belajar dengan teman lain sekolah yang lebih maju teknik pembelajarannya. Kata Kunci: Hasil Belajar Siswa, Metode Menghafal, Al-Qur’an Hadist.
1
Millata Zamana, STKIP Bina Bangsa Getsempena. Email:
[email protected] Siti Rosnawati, STKIP Bina Bangsa Getsempena
2
ISSN 2355-102X
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |31
Millata Zamana1 dan Siti Rosnawati, Penerapan Metode Menghafal... yang
PENDAHULUAN
luas
serta
menumbuhkembangkan
1. Latar Belakang
mampu
kesadaran
peserta
sebagai
didik untuk belajar sehingga pengalaman yang
pendidikan
diperoleh peserta didik selama ia terlibat di
Agama, memang bukan satu-satunya faktor
dalam proses pengajaran itu dapat dirasakan
yang menentukan dalam pembentukan watak
manfaatnya
dan kepribadian peserta didik, tetapi secara
perkembangan pribadinya.
substansial mata pelajaran Al-Qur‟an dan
Sekarang
Pendidikan landasan
yang
Al-Qur‟an
integral
dari
secara
ini
langsung
bagi
masyarakat
pada
Hadist memiliki kontribusi dalam memberikan
umumnya
motivasi
untuk
padaurutan kedua setelah ilmu-ilmu umum.
keyakinan
Hal ini menunjukkan belum adanyapemikiran
keagamaan (tauhid) dan Akhlakul karimah
menyeimbangkan antara ilmu Agama dengan
dalam kehidupan sehari-hari.
ilmu umum. Tanpamereka sadari bahwa ilmu
kepada
mempraktekkan
peserta
didik
nilai-nilai
memposisikan
ilmu
Agama
Hadist
Agama merupakan kunci utama sebagai
adalah bagian dari mata pelajaran Pendidikan
bekalkehidupan, terutama yang bersumber dari
Agama Islam pada Madrasah Ibtidaiyah yang
al-Qur‟an.
Karena
kurang
dimaksud
pentingnya
ilmu
Agama,
Mata
pelajaran
untuk
Al-Qur‟an
memberikan
motivasi,
kesadaranakan maka
dalam
bimbingan, pemahaman, kemampuan dan
pembelajaran Pendidikan AgamaIslam (PAI)
penghayatan terhadap isi yang terkandung
di kelas III SD 7 Linge mengalami banyak
dalam Al-Qur‟an dan Hadist sehingga dapat
kendala, terutama yang berhubungandengan
diwujudkan
sehari–hari
membaca dan menghafal surat-surat pendek.
sebagai manifestasi iman dan taqwa kepada
Hal itu disebabkan karenakurang dibiasakan
Allah Swt.
dalam kehidupan sehari-hari terutama di
dalam
perilaku
Salah satu tolok ukur keberhasilan
rumah,
jugakurangnya
lingkungan
belajar. Prestasi belajar dimaksudkan untuk
pembelajaranmenghafal surat-surat pendek ini
meningkatkan kemampuan akedemik yang
sangat mengalami kesulitan.
prestasi
siswa
sangat
dipengaruhi
oleh
Oleh
sebab
dari
siswa dalam kegiatan belajar adalah prestasi
dilalui dengan proses pembelajaran. Hasil
sekitar.
dukungan
itu
Salah satu solusi untuk mengatasi masalah di atas adalah dengan menerapkan
beberapa faktor, diantaranya siswa, metode,
suatu metode
strategi pembelajaran, media pembelajaran,
dengan materi menghafal ayat-ayat pendek
bahan/materi,
yaitu metode menghafal. Menghafal adalah
dan
lingkungan
belajar.
yang
yang
digunakan
sesuai
Pengajaran menuntut keaktifan kedua pihak
suatu
(guru dan siswa) yang sama-sama menempati
mengingat kembali sesuatu yang pernah
obyek pengajaran, karena suatu pengajaran
dibaca secara benar seperti apa adanya.
akan disebut berjalan secara baik manakala ia
Metode tersebut banyak digunakan dalam
mampu mengubah diri peserta didik dalam arti
usaha untuk menghafal al-Qur‟an dan al-
ISSN 2355-102X
metode
pembelajaran
untuk
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |32
Millata Zamana1 dan Siti Rosnawati, Penerapan Metode Menghafal... Hadits.Istilah
menghafal
juga
bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya
mengingat dengan sengaja dan dikehendaki,
adalah perubahan tingkah laku yang telah
artinya dengan sadar dan sungguh-sungguh
terjadi
mengingat sesuatu.Dikatakan dengan sadar
Perubahan
dan
pula
kemampuan-kemampuan peserta didik setelah
dalam
melakukan aktifitas belajar yang menjadi hasil
memperoleh suatu pengetahuan.Berdasarkan
perolehan belajar. Dengan demikian, hasil
uraian
belajar merupakan perubahan yang terjadi
sungguh-sungguh,
mengingat
yang
di
“Penerapan
karena
tidak
atas
mengadakan
disebut
sengaja
penulis
tertarik
penelitian Metode
ada
untuk
mengenai:
Menghafal
dalam
pada
melalui
proses
tingkah
individu
pembelajaran.
laku
dapat
setelah
berupa
mengalami
pembelajaran.
Meningkatkan Hasil Belajar Materi Hafalan
Selanjutnya sesuai pendapat yang
Surat-Surat Pendek Pada Siswa Kelas III SD
dikemukakan oleh Benjamin Bloom dalam
Negeri 7 Linge.”
(Sudjana, 2009) hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah yaitu: 1) Ranah Kognitif, yaitu
2. Rumusan Masalah Berdasarkan fokus
latar
masalah
belakang
tersebut
dan
diatas,
berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri
dari
enam
aspek
yaitu
makarumusanpermasalahanyangdiajukandal
pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi,
ampenelitianiniadalah:
analisis, sintesis, dan evaluasi, 2) Ranah
“BagaimanakahPenerapan
Metode
Afektif, yaitu berkenaan dengan sikap yang
Hasil
terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan,
Belajar Materi Hafalan Surat-Surat Pendek
jawaban atau reaksi, penelitian, organisasi, dan
pada Siswa Kelas III SD Negeri 7 Linge?”.
internalisasi, 3) Ranah Psikomotorik, yaitu
Menghafal
dalam
Meningkatkan
berkenaan dengan hasil belajar keterampilan
3. Tujuan Penelitian Penelitian
ini
bertujuan
untuk
dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek
mengetahui Penerapan Metode Menghafal
ranah psikomotorik, yakni gerakan refleks,
dalam Meningkatkan Hasil Belajar Materi
keterampilan
Hafalan Surat-Surat Pendek Pada Siswa
perceptual,
Kelas III SD Negeri 7 Linge”.
gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan
KAJIAN PUSTAKA
ekspresif dan interpretatif.
1. Hasil Belajar Proses memperoleh hasil belajar yang
gerakan
dasar,
keharmonisan
atau
kemampuan ketepatan,
Menurut Hamalik (2008) hasil belajar menunjukkan
prestasi
belajar,
sedangkan
baik diperlukan metode pembelajaran yang
prestasi belajar itu merupakan indikator
tepat artinya yang sesuai dengan kondisi dan
adanya derajat perubahan tingkah laku siswa.
keadaan kehidupan sehari-hari, sehingga apa
Nasution (2006) menerangkan bahwa hasil
yang menjadi hasil belajar dapat terpenuhi
belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak
dengan jumlah pengukuran hasil belajar di atas
belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan
standar yang ada. Sudjana (2009) menjelaskan
dengan nilai tes yang diberikan guru. Hasil
ISSN 2355-102X
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |33
Millata Zamana1 dan Siti Rosnawati, Penerapan Metode Menghafal... belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
kemampuan
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi,
eklsternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan
dan keterampilan (Suprijono, 2009).
kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai
Lebih lanjut, pengertian hasil belajar
menginternalisdasi
dan
standar perilaku.
berdasarkan kesimpulan adalah perubahan
Dengan demikian, belajar merupakan
perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah
suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
satu
saja
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
menurut
laku yang baru secara keseluruhan sebagai
Dimyati dan Mudjiono (2002) hasil belajar
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu
dengan
interaksi
kebutuhan-kebutuhan dalam hidupnya, dimana
aspek
(Suprijono,
potensi 2009).
tindak
kemanusiaan Sedangkan
belajar
dan
biasanya
lingkungannya
perubahan
guru. Hasil belajar dapat berupa:
pengalaman seseorang dalam belajar tersebut,
verbal,
yaitu
kapabilitas
mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
laku
memenuhi
ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan
a. Informasi
tingkah
guna
sebagai
hasil
yang diperoleh dari belajar yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. 2. Metode Menghafal
b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan
Setiap orang punya masalah dalam
mempresentasikan konsep dan lambang.
mengingat ada dua hal yang perludiperhatikan,
Keterampilan
dari
pertama apakah hal tersebut belum pernah
kemampuan mengatagorisasi kemampuan
terekam dalamingatan kita atau hal tersebut
analitis–sintesis
sudah pernah terekam namun seseorang tidak
intelektual
fakta
terdiri
konsep
dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.
bisamengumpulkannya
Keterapilan
merupakan
pikirannya menjadi sebuah ingatan.Karena
kemampuan melakukan aktivitas kognitif
bisa saja sudah merekam sesuatu kedalam
bersifat khas.
pikiran
c. Strategi
intelektual
kognitif,
yaitu
kecakapan
kembali
namuntidak menjadi
kembali
bisa sebuah
dalam
mengumpulkan ingatan.
Ada
menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
beberapafaktor yang menjadi penyebabnya,
kognitif sendiri. Kemampuan ini meliputi
tetapi
penggunaan konsep dan kaidah dalam
caramengingatnya dan stress.Ada lima cara
memecahkan masalah.
menurut Lutjito (1996) yang bisa gunakan
d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan
serangkaian
gerak
jasmani
dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. e. Sikap yaitu kemampuan menerima atau menolak
objek
utamanya
adalah
untuk mengingat sesuatu, empatdiantaranya untuk melatih cara merekam memori dan satu sisanya melatihuntuk mengingatnya, yaitu: a. Memecahnya Mungkin ini adalah cara lama dalam
penilaian
mengingat sesuatu. Jadi metode ini akan
terhadap objek tersebut. Sikap berupa
memecah apa yang kita ingat kedalam bagian
ISSN 2355-102X
berdasarkan
faktor
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |34
Millata Zamana1 dan Siti Rosnawati, Penerapan Metode Menghafal... yanglebih
kecil
„merekamnya‟.
agar
mudah
dalam
saattidur. Psikolog hampir selalu menemukan,
ini
baik
jika seseorangmemikirkan masalahnya sesaat
Metode
digunakanuntuk mengingat data dalam bentuk
sebelum
angka, seperti nomor telepon, nomorKTP, atau
yangbaikpada keesokan harinya. Langkah-
lainnya.
langkahnya adalah sebagai berikut: Para
peneliti
dalam
psikologi
menemukan bahwa kapasitas dayaingatan
tidur,
seringkali
ada
solusi
a) Buat suasana hati dan pikiran sesantai mungkin.
pendek manusia atau Short Term Memory
b) Tuliskan kedalam kertas, hal-hal yang perlu
(STM) untukmanusia adalah 7±2 artinya pada
diingat diatas selembarkertas.Bacakan itu
kisaran 5-9 saja yang dapat diingat.Jadi harus
dengan keras (jika mungkin) satu atau dua
diingat hal tersebut pada saat akan memecah
kali dan cobamengingatnya dua atau tiga
sesuatuuntuk direkam.
kali (apa yang sebelumnya dibaca).Lalu
b. Menyanyikan
pergilah tidur tanpa mencemaskan sesuatu
Cara ini adalah yang paling popular
atau memikirkansesuatu. Maka kamu akan
dan sudah lama dipakai, yaitu dengancara
mengingat
menyanyikan apa yang akan diingat. Tidak
dapatdengan mudah untuk diingat kembali
terikat dengan jenismusik apa dan bagaimana
saat membutuhkannya.
memecahnya, pastinya jadi menyenangkan.
hal
itu
lebih
baik
dan
c) Mencoba dengan cara “tidak mencoba”
Jika lihat di film-film kolosal china, cara
Setiap orang mengaplikasikan metode-
inidipergunakan dalam membaca sesuatu. Cara
metode ini, baik sadar atautidak sadar dalam
ini selain efektif jugamembuat lebih kreatif,
kehidupan
karena
mencobauntuk mengingat kembali apa yang
mampu
melatih
untuk
membuat
sesuatukedalam nyanyian.
sehari-hari.
Kadang
saat
pernah diingat atau di kedalampikiran, tapi
c. Mediasi/Menjembatani
tidak bisa. Lalu kita memaksa pikiran kita
Dalam metode ini, sesuatu untuk
untukmengingatnya
berulang-ulang,
tetapi
menjembatani ditambahkan kepada apayang
tidak bisa juga.Untuk mengatasi situasi seperti
akan direkam kedalam pikiran.Metode ini baik
ini, abaikan saja dengan melakukanaktifitas
digunakan untuk menghubungkan beberapa
lain. Pada saat yang tepat, tiba-tiba apa yang
kata
tadi
atau
materi
yang
bisa
dicoba
ingatmuncul
ke
permukaan.
disederhanakankedalam beberapa kata yang
Mengapa begitu?Karena informasi yang kita
berhubungan.
cariterhalang untuk keluar, dan pada saat kita
d. Pembacaan sebelum tidur
berhenti mencobamengingatnya, otak kita
Teknik ini merupakan suatu usaha
tetap
mencarinya
dan
jika
informasi
mengingat apa yang sudah direkamsesaat
tersebutditemukan,
sebelum tidur. Pemikiran yang dilakukan
penghalang
sebelum
untukmemberitahukannya kepada kita. Itulah
tidur
akanmenyusun
informasi
dengan cara yang sistematik dan efektif pada ISSN 2355-102X
saat
dimana
otak
menunggu
tersebut
hilang
stress
menghalangiproses
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |35
Millata Zamana1 dan Siti Rosnawati, Penerapan Metode Menghafal... pemanggilan
informasi
(mengingat)
kita.
salat berjamaah, ciri-ciri orang munafik, dan
Karena itu, pentingsekali setiap kita untuk bisa
amal salih.
mengatur atau memanage stress. Karena
METODE PENELITIAN
halitulah yang kerap kali menghalangi kita
Jenis penelitian yang digunakan
untuk mengingat, ataumendapatkan informasi
penulis
yaitu
penelitian
tindakankelas
dari apa yang sudah direkam.
(classroomactionresearch).Penelitiantindakan kelasadalahsebagaisuatu bentuk kajian yang
3. Pelajaran Al-Qur'an Hadits Mata pelajaran Al-Qur'an Hadits di
bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang
Madrasah Ibtidaiyah adalahsalah satu mata
dilakukanuntuk
meningkatkan
pelajaran
rasional
tindakan
PAI
yang
menekankan
pada
dari
kemantapan
mereka
dalam
kemampuanmembaca dan menulis Al-Qur'an
melaksanakantugas,
dan hadits dengan benar, sertahafalan terhadap
pemahaman
surat-surat
yangdilakukan, serta memperbaiki kondisi di
pendek
dalam
Al-Qur'an,
pengenalan artiatau makna sederhana dari surat-surat
pendek
tersebut
dan
hadits-
kehidupan
sehari-harimelalui
keteladanan dan pembiasaan.
mata
pelajaran
tindakan-tindakan
1. Subjek Penelitian Dikarenakan penelitian ini bersifat Action Research (tindakan kelas), maka tidak perlu adanya populasi dan sampel, hanya
Menurut Zakiah (2002) ruang lingkup materi
terhadap
mana praktik pembelajaran tersebutdilakukan.
haditstentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam
memperdalam
Al-Qur'an
hadits
cukup ditetapkan subjek penelitian yang dilakukan pada satu kelas sebagai kelas
diMadrasah Ibtidaiyah meliputi:
perlakuan.Adapun subjek dalam penelitian ini
a) Pengetahuan dasar membaca dan menulis
adalah siswa kelas III SD Negeri 7 Linge
al-Qur'an yang benarsesuai dengan kaidah ilmu tajwid.
dengan jumlah 24 orang siswa. 2. Prosedur Penelitian Tindakan
b) Hafalan surat-surat pendek dalam al-Qur'an
Penelitian tindakan kelas ini dipilih
dan pemahamansederhana tentang arti dan
model spiral dari Kemmisdan Taggart yang
makna kandungannya sertapengamalannya
terdiri
melalui
pembelajaranberdasarkan refleksi mengenai
keteladanan
dan
pembiasaan
dalamkehidupan sehari-hari.
dari
beberapa
siklus
hasil dari tindakan-tindakan
tindakan
pada siklus
Pemahaman dan pengamalan melalui
sebelumnya.Setiap siklus tersebut terdiri dari
keteladanan dan pembiasaan mengenai hadits-
empat tahapan yang meliputiperencanaan,
hadits yang berkaitan dengan kebersihan, niat,
pelaksanaan,
menghormati
danrefleksi.Siklus
orang
tua,
persaudaraan,
silaturahmi, takwa, menyayangi anak yatim,
ISSN 2355-102X
pengamatan
(observasi),
penelitian
selengkapnya
dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut.
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |36
Millata Zamana1 dan Siti Rosnawati, Penerapan Metode Menghafal...
Gambar 3.1 Bagan model spiral dari Kemmisdan Taggart Sumber: Arikunto, 2006
Prosedur penelitian tindakan kelas ini
7.
Siswa mempresentasikan hasil hafalan
terdiri dari 5 tahap. Secararinci prosedur
kepada siswalain dalam kelas
penelitian tindakan ini sebagaiberikut:
8.
Gurumengklarifikasi
Siklus I
9.
Guru memberikankuis
10. Guru menutup denganberdo‟a
a. Perencanaan 1. Merencanakan
skenario
pembelajaran
c. Observasi danevaluasi
dengan membuatRPP
Peneliti mengamati keaktifan siswa
2. Menyusun LOS (Lembar ObservasiSiswa) b. Pelaksanaantindakan/Implementasi
yaitu
pada
prosespelaksanaan
metode
menghafalpada materi menghafal surat-surat
Kegiatan yang dilaksanakan tahap ini
pendek di kelas rendah (III)SD Negeri 7
melaksanakanmetode
Linge.
menghafalpada
materi menghafal surat-surat pendek di kelas rendah
(III)SD
Negeri
7
Linge
telah
direncanakandiantaranya: 1. Guru melakukan salam pembuka, berdoa, pengaturan kelasabsensi. 2. Guru mengajak siswa membacabersamasama. 3. Guru menerangkan materi suratAl-Lahab.
d. Refleksi 1. Meneliti hasil hafalansiswa. 2. Menganalisis membuat
hasil
pengamatan
simpulansementara
untuk
terhadap
pelaksanaan pengajaran pada siklusI. 3. Menganalisis skenario pembelajaran yang dilakukanguru. 4. Mendiskusikan
hasil
perbaikan
analisis
4. Guru melakukan tanya jawab.
tindakan
pada
5. Guru menerapkan metode menghafal pada
kegiatan penelitian dalam siklusII.
untuk
pelaksanaan
siswa. 6. Siswa melakukan menghafal ISSN 2355-102X
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |37
Millata Zamana1 dan Siti Rosnawati, Penerapan Metode Menghafal... Siklus II
3.
Intrumen Penelitian
Setelah melakukan evaluasi tindakan I,
maka
dilakukan
tindakanII. Langkah-
langkah siklus II adalah sebagai berikut:
Instrumen untuk
padasiklus
sebelumnya
dengan membuat RPP.
tingkatkeberhasilan
siswa
Instrumen observasi adalah lembar pengamatan
yang
harusdiisi
oleh
observer.Lembar observasi berisi aktifitas
2. Menyusun LOS (Lembar ObservasiSiswa). b. Pelaksanaantindakan/Implementasi
rencana
tindakan
siswa dalampembelajaran.Dalam penelitian ini ada
Kegiatan yang dilaksanakan tahap ini yaitupengembangan
gunakan
1. Instrumenobservasi
1. Mengidentifikasi masalah-masalah khusus dialami
peneliti
adalah:
a. Perencanaan
yang
menilai
yang
II
beberapa
aspek
yang
menjadibahan
pengamatan penelitidiantaranya: a. Siswa mendengarkan bacaanguru.
dengan melaksanakan tindakan upayalebih
b. Keaktifansiswadalammenghafal.
meningkatkan semangat belajar siswa dalam
c. Siswa aktif dalam menghafal.
pelaksanaanmetode
d. Siswa aktif diskusikelas.
hafalanpadamaterimenghafalsurat-
2. Instrumen PrestasiBelajar
suratpendekdikelasrendah (III)SD Negeri 7 Linge yang telahdirencanakan.
Instrumenevaluasiadalahalatuntukme mperolehhasilyangtelah
c. Observasi danEvaluasi
sesuai
dengan
kenyataan yang dievaluasi. Sedangkan bentuk
Peneliti mencatat semua proses yang
evaluasiyang dilakukan untuk mengetahui
terjadi dalamtindakan model pembelajaran,
kemampuan peserta didik adalah dengantes
mendiskusikan tentang tindakan II yangtelah
menghafal
dilakukan mencatat kelemahan baik ketidak
setelahtindakan
sesuaian antaraskenario dengan respon dari siswa yang mungkin tidakdiharapkan.
4.
hasil
dapat
pengamatan
simpulansementara
untuk
terhadap
pelaksanaan pengajaran pada siklusII.
Tehnik Pengumpulan Data
diartikansebagai
meliputi
pemusatan
subyekdengan alatinderanya
3. Menganalisis skenario pembelajaran yang dilakukanguru. 4. Mendiskusikan
individu
Sebagai metode ilmiah, observasi
1. Meneliti hasil hafalansiswa.
membuat
secara
1. Pengamatan (observasi)
d. Refleksi
2. Menganalisis
siswa
pengamatan perhatian
menggunakan (Riyanto,
1996).
yang
terhadap seluruh Metode
pengamatan (observasi), cara pengumpulan datanyaterjun langsung ke lapangan terhadap
untuk
objek yangditeliti (Margono, 2000). Metode
pelaksanaan
ini digunakan untuk mengamati keaktifan
kegiatan penelitian dalam siklusberikutnya.
siswa dankinerja guru dalam pelaksanaan
tindakan
hasil
analisis
perbaikanpada
metode menghafalpada materi menghafalsuratsurat pendek di kelas rendah (III) SD Negeri 7 ISSN 2355-102X
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |38
Millata Zamana1 dan Siti Rosnawati, Penerapan Metode Menghafal... Lingedan
yang
menjadi
pengamat
5. Tehnik Analisis Data
adalahkolaborator.
Data-data
2. Tes
yang
diperoleh
dari
penelitian baikmelalui pengamatan, tes atau
Metode tes merupakan seperangkat
dengan
menggunakan
metode
yang lain
rangsangan (stimulus)yang diberikan kepada
kemudiandiolah dengan analisis deskriptif
seseorang
untuk
untuk menggambarkan keadaanpeningkatan
mendapatkanjawaban yang dapat dijadikan
pencapaian indikator keberhasilan tiap siklus
dasar bagi penentu skorangka (Margono,
dan
2000).Metode tes oleh peneliti digunakan
prestasi siswa pada materi menghafal surat-
untuk
surat pendek dikelas rendah (III)SD Negeri 7
berupa
dengan
maksud
mendapatkanprestasi hafalan
siswa
belajar
sebagai
siswa evaluasi
setelahproses pembelajaranberlangsung.
pengumpulan melakukan
data studi
Linge
peningkatan
setelahmenggunakan
metode
menghafal. Adapun tehnik pengumpulan data
3. MetodeWawancara Digunakan
untukmenggambarkan
yang berbentukkuantitatif berupa data-data
sebagai apabila
teknik penelitiingin
pendahuluan
untuk
yang disajikan berdasarkan angka-angka maka analisisyang
digunakan
yaitu
prosentase
dengan rumus sebagaiberikut:
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui halhal respondenyang lebih mendalam dan
6. Indikator Keberhasilan Tindakan Untuk
jumlah respondennyasedikit/kecil (Sugiono, 2007).Metode ini digunakan untuk merefleksi setiap tindakan yangtelah dilakukan peneliti dengan
melakukan
diskusi
dengan
kolabolatortentang kekurangan dan perbaikan
1. Meningkatnya prestasi belajar siswa yang ditandai rata-rata nilaihafalan dengan KKM 7,0 sebanyak 75% dari jumlah siswa.
dari
asal
katanya
dokumen yang artinyabarang-barang tertulis
belajar
PEMBAHASAN
pelaksanaan
metode
menghafal pada materi menghafal surat-surat pendekdi kelas rendah (III) SD Negeri 7 Lingeseperti nama siswa, RPP (Lampiran 3),
Deskripsi Data Pra Siklus Pelaksanaan
2004).Metodeinidigunakanuntukmendapatkan
LOS,nilai.
keaktifan
75%.
a.
(Arikunto,
datatentangpenerapan
peningkatan
siswa pada kategori aktifyang mencapai
4. Dokumentasi Dokumentasi
tingkat
keberhasilan penelitiantindakan iniapabila:
Adanya
terhadap tindakan yangdilakukan.
mengetahui
dengan
pra
menggunakan
siklus
dilakukan
metodepembelajaran
konvensional yaitu ceramah dan tanya jawab. Pelaksanaan prasiklus ini dilakukanbeberapa tahapan diantaranya: 1. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini guru membuat:
ISSN 2355-102X
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |39
Millata Zamana1 dan Siti Rosnawati, Penerapan Metode Menghafal... 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
menyampaikan
materi
pelajaran
2) LOS
tentang
an-nasr
dan
2. Langkah-langkah
surat
lahabdengan
Metode
Konvensional pada Pembelajaran Al-
mempersilakan
Qur’an Hadits
bertanya.
al-
ringkas
lalu
siswa
untuk
1) Proses pembelajaran ini dilakukan
3) Selanjutnya guru mengarahkan siswa
dimulai dengan mengucapkan salam
satu-persatu maju ke depan kelas
dan menyuruh siswa untuk membaca
untuk
do‟a
mengajak siswa untuk membaca
bersama-sama
agar
proses
proses ini guru menata kelas dengan
2) Guru
mengajak
membaca
siswa
bersama-sama
terakhir
guru
hamdalah dan do‟a bersama.
pembelajaran berjalan hikmat, pada
posisi tempat duduk dengan biasa.
menghafal,
Deskripsi nilai menghafal siswa pada pra siklus dapatdilihat pada Tabel 4.1sebagai
untuk
berikut:
dan
Tabel 4.1 Kategori Nilai Prestasi Belajar Materi Menghafal Surat-Surat Pendek di kelas rendah (III) SD Negeri 7 Linge Menggunakan Metode Konvensional Pra Siklus
Nilai
Siswa
Persentase (%)
Kategori
90-100
0
0
Baik Sekali
70-89
2
13,3
Baik
50-69
6
40
Cukup
10-49
7
46,7
Kurang
Ketuntasan Tuntas 2 siswa atau 13,3%
Tidak Tuntas 13 Siswa atau 86,7%
(Sumber: Hasil Penelitian, 2016) Berdasarkan bahwa
pada
hasil
pra
siklus
diatas
terlihat
Data di atas menunjukkan dalam pra
ini
tingkat
siklus ini banyak siswa yang tidak dapat
keberhasilansiswa ialah:
menghafal dengan baik, jika dilihat dari
a. Kategori baik sekali (nilai 90-100) ada 0
tingkat ketuntasannya ada 2 siswa atau 13,3%
siswa atau 0 %. b. Kategori baik (nilai 70-89) ada 2 siswa atau 13,3%. c. Kategori cukup (nilai 50-69) ada 6 siswa atau 40%. d. Kategori kurang (nilai 10-49) 7 siswa atau 46,7%. ISSN 2355-102X
yang tuntas, ini menunjukkan perlu adanya tindakan dari guru kelas, salah satu tindakan adalah penggunaan metode menghafal pada proses pembelajaran. b.
Deskripsi Data Siklus I Berdasarkan hasil dari pra siklus maka
perlu dilakukan penerapan metode menghafal Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |40
Millata Zamana1 dan Siti Rosnawati, Penerapan Metode Menghafal... pada
materi
menghafal
surat-surat
pendek.,siklus ini dilakukan beberapa tahapan diantaranya:
denganbahasa yang dimengerti dan menyenangkan siswa. d) Setelah itu membagi mereka dalam lima kelompok dan tiap kelompokterdiri dari
1) Perencanaan Pada tahap perencanaan ini guru membuat:
4-5 orang. Setelah materi diberikan guru memberikan
tugaskepada
a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
kelompok
b) Menyiapkan LOP.
bacaan teman, dalam kelompok tersebut
c) Merancang pembentukan kelompok.
harus dapat mempraktekkan hafalan
2) Langkah-Langkah Metode menghafal
surat an-nasr dan al-lahabdengan benar
pada Pembelajaran Al-Qur’an Hadits a) Proses
pembelajaran
mengucapkan
salam
di dan
e) Setelah
mulai mengajak
untuk
lima
saling
setiap
belas
melakukan
menyimak
menit
kerja
siswa
kelompok
gurumempersilakan
setiap
semuasiswa untuk berdo‟a bersama,
untuk
mempresentasikan
pengecekan
hasilhafalannya di depan kelas dan
kehadiran
menghubungkanpelajaran
siswa, yang
lalu
dengan yang sekarang. b) Selanjutnya
guru
kelompok
lain
kelompok
mengomentari.
Kelompokdiwakili oleh salah satu dari siswa
anggota kelompok yang dijadikan ketua
membaca bersama-sama surat an-nasr
timyang akan menjawab pertanyaan dari
dan
kelompok lain. Setiap kelompokyang
al-lahab
dilanjutkan
dengan guru
beberapasiswa Kegiatan
mengajak
menghafal, mengarahkan
untuk
dilanjutkan
membaca.
diskusi
mempresentaikannya
baik
dan
juga
baik
guru
diberipenghargaan oleh guru dengan
menerangkanmateri suratan-nasr dan al-
memajang namanya di papan tulis
lahab
danguru
terutama
membaca
menerangkan
surat
lahabdengan
dengan
dalam
an-nasr
benar
cara
dan
dan
alguru
mencontohkan.
jawab
siswa
lain
memberikan applause. f) Setelah
diskusi
selesai
guru
mengarahkan siswa untuk maju ke
c) Setelah materi selesai guru melakukan tanya
mengarahkan
seputar
depan kelas guna untuk menghafal surat
materi
an-nasr dan al-lahab sebagai bentuk
yangditerangkan guru, banyak siswa
penilaian secara individu. Terakhirguru
yang
tentang
mengajak
siswa
pertanyaan
hamdalah
dan
menanyakan
caramembaca,
setiap
dijawab guru dengan baik tentunya
untuk do‟a
membaca
bersama.Nilai
menghafal siswa siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:
ISSN 2355-102X
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |41
Millata Zamana1 dan Siti Rosnawati, Penerapan Metode Menghafal... Tabel 4.2 Kategori Nilai Prestasi Belajar Materi Menghafal Surat-Surat Pendek di kelas rendah (III) SD Negeri 7 Linge Menggunakan Metode Menghafal Siklus I
Nilai
Siswa
Persentase (%)
Kategori
90-100
3
20
Baik Sekali
70-89
5
33,3
Baik
50-69
4
26,7
Cukup
10-49
3
20
Kurang
Ketuntasan Tuntas 8 siswa atau 53,3%
Tidak Tuntas 7 Siswa atau 46,7%
(Sumber: Hasil Penelitian, 2016)
Berdasarkan hasil diatas dapat dilihat
d) Kategori kurang (nilai 10-49) ada 3 siswa
bahwa pada siklus I tingkat keberhasilansiswa
atau 20% (mengalamipenurunan dari pra
ialah:
siklus) yaitu 7 siswa atau 46,7%
a) Kategori baik sekali (nilai 90-100) ada 3
3) Observasi
siswa atau 20% (mengalamikenaikan dari
Kolaborator
pra siklus) yaitu 0 siswa atau 0 %
mengamati
keaktifan
siswa pada saat proses belajar mengajar
b) Kategori baik (nilai 70-89) ada 5 siswa
berlangsung dengan menggunakan lembar.
atau 33,3% (mengalami kenaikan dari pra
;embar
siklus) yaitu 2 siswa atau 13,3%
mendapatkan
c) Kategori cukup (nilai 50-69) ada 4 siswa
observasi
ini
nilai
digunakan
untuk
aktivitas
siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan kolaborator
atau 26,7% (mengalamipenurunan dari
didapatkan
nilai
keaktifan
belajar
siswa
pra siklus) yaitu 6 siswa atau 40%
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Kategori Nilai Keaktifan Belajar Materi Menghafal Surat-Surat Pendek di kelas rendah (III) SD Negeri 7 Linge Menggunakan Metode Menghafal Siklus I Jumlah Aktivitas
Jumlah Siswa
Persentase (%)
Kategori
Ketuntasan
4
4
26,7
Baik Sekali
3
6
40
Baik
Tuntas 10 siswa atau 66.7%
2
4
26,7
Cukup
1
1
6,7
Kurang
Tidak tuntas 5 siswa atau 33,4%
(Sumber: Hasil Penelitian, 2016) ISSN 2355-102X
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |42
Millata Zamana1 dan Siti Rosnawati, Penerapan Metode Menghafal...
Berdasarkan
tabel diatas dapat dilihat taraf
keaktifan siswa pada siklus I sebagai berikut: a) Kategori baik sekali (jumlah aktivitas 4) ada 4 siswa atau 26,7%.
Berdasarkan kekurangan-kekurangan tersebut guru dan kolaborator mencari solusi bersama
terhadap
ditemukan
b) Kategori baik (jumlah aktivitas 3) ada 6
di
permasalahan
kelas
dengan
yang
melakukan
tindakan : a) Guru membacakan al-Qur‟an surat al-lahab
siswa atau 40%. c) Kategori cukup (jumlah aktivitas 2) ada 4 siswa atau 26,7%.
dengan pelan-pelan. b) Guru menerangkan materi lebih detail dan
d) Kategori kurang (jumlah aktivitas 1) ada
juga menjelaskan bacaantajwidnya lebih
1 siswa 6,7%.
jelas lagi.
Data ini menunjukkan kecenderungan
c) Guru menyetting kelas dengan huruf U
siswa masih belum maksimal dalamproses
agar komunikasi diantarakelompok siswa
pembelajaran atau kurang aktif.
menjadi baik. d) Guru menekankan kelompok untuk aktif
4) Refleksi Pada
tahap
refleksi
ini
peneliti
dalam
melakukan mengevaluasi kegiatan yang ada di siklus I, di dapatkan beberapa kelemahan dari sistem
pelaksanaan
pembelajaran
kerja kelompok siswa untukmemberikan motivasi dan bimbingan.
siswa
f) Guru memancing kelompok yang tidak
banyakkurang
maju untuk berpendapat.
berminat mendengar bacaan guru.
Hasil refleksi ini akan dijadikan
b) Guru kurang dapat menerangkan materi sehingga
tidak
tertarik
untuk
mendengarkan.
sebagai rumusan untuk diterapkan pada siklus II sebagai upaya tindak perbaikan terhadap upaya perbaikan siswa pada siklus I.
c) Guru kurang dapat mengatur kelas dengan
c. Deskripsi Data Siklus II
baik.
Tindakan pada pelaksanaan siklus II
d) Guru kurang dapat membimbing diskusi kelas,
sehingga
siswa
kurangaktif
mengomentari hafalan kelompok lain. e) Guru
menyimakhafalan
e) Guru lebih banyak berkeliling mendekati
yang
a) Guru kurang dapat membaca dengan pelansehingga
dan
kelompok.
dilakukan guru diantaranya:
pelan
diskusi
kurang
membimbing
dapat kerja
memotivasi
ini merupakan hasil perbaikanyang didapatkan dari
siklus
I dengan
beberapa
tahapan
diantaranya : dan
1) Perencanaan
kelompokdengan
Pada tahap perencanaan ini guru
banyak di depan kelas, sehingga ada
membuat :
beberapa siswa yangkurang antusias dalam
1)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
kerja kelompok.
2)
Merancang pembentukan kelompok.
ISSN 2355-102X
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |43
Millata Zamana1 dan Siti Rosnawati, Penerapan Metode Menghafal... 3) Mengatur kelas dengan huruf pola U.
menyimak bacaan teman, dan kelompok
4) Menggunakan media gambar dan audio
tersebut
visual.
harus
dapat
mempraktekkan
hafalan suratan-nasr dan al-lahab dengan
5) Menyiapkan lembar observasi . 2) Langkah-Langkah menghafalpada
benar baik bacaan maupun tajwidnya. Pada Metode
Pembelajaran
Al-
Qur’an Hadits 1) Proses
proses
diskusi
mengelilingi
kelompok
kelompok
ini
guru
belajar
untuk
memberikan motivasi dan memberikan
pembelajaran
di
mulai
mengucapkan salam dan mengajaksiswa
bimbingan kepada kelompok yang kurang mampu.
untuk berdo‟a bersama, mengabsensi siswa,
5) Setelah lima belas menit siswa melakukan
menghubungkanpelajaran yang lalu dengan
kerja kelompok gurumempersilakan setiap
yang sekarang.
kelompok
2) Kegiatan
dilanjutkandengan
untuk
mempresentasikan
guru
hasilhafalannya di depan dan kelompok
suratal-‘Adiyat
lain mengomentari. Kelompokdiwakili oleh
terutamamenerangkan cara membaca surat
salah satu dari anggota kelompok yang
an-nasr
dijadikan ketua timyang akan menjawab
menerangkan
materi
dan
al-lahabdengan
benar
denganditekankan bacaannya tajwid, untuk
pertanyaan
memperjelas pemahaman siswa. Guuru
memancingkelompok
menggunakan
mengomentari
menuliskan
media bacaan
karton
untuk
tajwid,
guru
menerangkandengan pelan-pelan sehingga siswa
betul-betul
memahami
diikuti
gurumencontohkan.
jawab
kelompok lain, lain
dengan
guru untuk
memberikan
stimuluskesalahan dari yang presentasi agar ditanyakan kelompok yang tidakmaju. 6) Setiap kelompok yang melakukan diskusi dengan baik danmempresentasikannya juga
3) Setelah materi selesai guru melakukan tanya
dari
seputar
baik
diberi
penghargaan
oleh
guru
materi
denganmemajang namanya di papan tulis
yangditerangkan guru, banyak siswa yang
dan guru menyuruh siswa lainmemberikan
menanyakan tentang bacaantajwid dan cara
applause.
membacanya pada surat an-nasr dan allahabsetiap
pertanyaandijawab
7) Setelah diskusi selesai guru siswa untuk
guru
maju ke depan menghafal suratan-nasr dan
dengan baik tentunya dengan bahasa yang
al-lahabsebagai bentuk penilaian secara
dimengertisiswa dan menyenangkan
individu. Terakhir gurumengajak siswa
4) Membagi siswa dalam lima kelompok dan
untuk
membaca
hamdalah
dan
do‟a
tiap kelompokterdiri dari 3-4 siswa. Setelah
bersama.Nilai menghafal siswa siklus I
materi diberikan guru memberikan tugas
dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut:
kepada setiap kelompok untuk saling
ISSN 2355-102X
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |44
Millata Zamana1 dan Siti Rosnawati, Penerapan Metode Menghafal... Tabel 4.4 Kategori Nilai Prestasi Belajar Materi Menghafal Surat-Surat Pendek di kelas rendah (III) SD Negeri 7 Linge Menggunakan Metode Menghafal Siklus II
Nilai
Siswa
Persentase (%)
Kategori
90-100
6
40
Baik Sekali
70-89
6
40
Baik
50-69
3
20
Cukup
10-49
0
0
Kurang
Ketuntasan Tuntas 12 siswa atau 80%
Tidak Tuntas 3 Siswa atau 20%
(Sumber: Hasil Penelitian, 2016)
Berdasarkan hasil di atas terlihat
menghafal dengan baik, jika dilihat dari
bahwa pada siklus II tingkat keberhasilan
tingkat ketuntasannya sudah mencapai 80%
siswa ialah:
dan hanya menyisakan 20%, ini berarti
a)
Kategori baik sekali (nilai 90-100) ada 6
prestasi siswa sudah sesuai dengan indikator.
siswa atau 40% (mengalamikenaikan dari
3) Observasi
siklus I) yaitu 3 siswa atau 20%. b)
c)
d)
Nilai keaktifan belajar terutama yang
Kategori baik (nilai 70-89) ada 6 siswa
menyangkutkeaktifan
siswa
dalam
atau 40% (mmengalami kenaikan dari
mendengarkan bacaan guru, keaktifan siswa
siklus I) yaitu 5 siswa atau 33,3%.
dalammenghafal bersama, keaktifan siswa
Kategori cukup (nilai 50-69) ada 3 siswa
dalam kerja kelompok dan keaktifansiswa
atau 20% (mengalami penurunan dari
dalam diskusi kelas diamati dan didata dengan
siklus I) yaitu 5 siswa atau 26,7%.
menggunakan lembar observasi.Berdasarkan
Kategori kurang (nilai 10-49) tidak ada
hasil pengamatan kolaborator di dapatkannilai
siswa atau 0% (mengalami penurunan
keaktifan belajar siswa tercantum pada Tabel
dari siklus I) yaitu 3 siswa atau 20%.
4.5 berikut:
Berdasarkan data di atas menunjukkan dalam siklus ini banyak siswa yangdapat
Tabel 4.5 Kategori Nilai Keaktifan Belajar Materi Menghafal Surat-Surat Pendek di kelas rendah (III) SD Negeri 7 Linge Menggunakan Metode Menghafal Siklus II Jumlah Aktivitas
Jumlah Siswa
Persentase (%)
Kategori
Ketuntasan
4
6
40
Baik Sekali
Tuntas 11 siswa atau
ISSN 2355-102X
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |45
Millata Zamana1 dan Siti Rosnawati, Penerapan Metode Menghafal...
3
7
46,7
Baik
2
1
6,7
Cukup
1
1
6,7
Kurang
86,7% Tidak tuntas 2 siswa atau 13,4%
(Sumber: Hasil Penelitian, 2016)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat
mencapai
diatas
75%,
peningkatan
a) Kategori baik sekali (jumlah aktivitas 4)
menghafal surat-surat pendek dikelas rendah
ada 6 siswa atau 40%(mengalami kenaikan
(III)SD Negeri 7 Linge setelahmenggunakan
dari siklus I) yaitu 4 siswa atau 26,7 %.
metode menghafal, dengan demikian siklus dapat
dihentikan
siswa
menunjukkan
keaktifan belajarsiswa pada siklus II yaitu :
b) Kategori baik (jumlah aktivitas 3) ada 7
prestasi
ini
dikarenakan
siswa atau 46,7% (mengalami kenainkan
ketuntasan telah tercapai.
dari siklus I) yaitu 6 siswa atau 40%.
5) Pembahasan
c) Kategori cukup (jumlah aktivitas 2) ada 1
pada
Pelaksanaan
materi
indicator
pembelajaran
materi
siswa atau 6,7% (mengalamipenurunan dari
menghafal surat-surat pendek dikelas rendah
siklus I) yaitu 4 siswa atau 26,7%.
(III)SD Negeri 7 Linge yang digambarkan di
d) Kategori kurang (jumlah aktivitas 1) 1
atas telah menunjukkan kenaikan pada tiap
siswa atau 6,7%(sama seperti siklus I) yaitu
siklusnya
1 siswa 6,7 %.
menggunakan metode ceramah dan tanya
Berdasarkan
data
diketahui bahwa dominan
di
atas
dapat
kecenderungan
jawab
dari
dimana
tindakan
pra
siklusyang
prestasinyamasih
rendah,
menjadi lebih baik ketika menggunakan
siswa sudah aktif dalam prosespembelajaran.
metode menghafal padasiklus I dan akhirnya
4) Refleksi
mencapai indikator yang ditentukan ketika
Berdasarkan data siklus II ini indikator
dilakukan
refleksi
ketuntasan belajar sudahmencapai diatas 75%
menghafal
pada
begitu juga pada keaktifan baik terutama
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.6
padakategori baik dan baik sekali sudah
berikut:
ISSN 2355-102X
pelaksanaan
siklus
II,
untuk
metode hasil
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |46
Millata Zamana1 dan Siti Rosnawati, Penerapan Metode Menghafal... Tabel 4.6 Perbandingan Prestasi Siswa pada Materi Menghafal Surat-Surat Pendek di Kelas rendah (III) SD Negeri 7 Linge setelah Menggunakan Metode Konvensional pada Pra Siklus dan Metode Menghafal pada Siklus I dan II
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Kategori
Ketuntasan Siswa
Persentase
Siswa
Persentase
Siswa
Persentase
Baik Sekali
0
0
3
20
6
40
Baik
2
13,3
5
33,3
6
40
Cukup
6
40
4
26,7
3
20
Kurang
7
46,7
3
20
0
0
Jumlah
15
100%
15
100%
15
100%
Pra Siklus 2 siswa atau 13,3% Siklus I 8 siswa atau 63,3% Siklus II 12 siswa atau 80%
(Sumber: Hasil Penelitian, 2016) Berdasarkan
atas
8 siswa atau 63,3% , dan pada siklus II sudah
menunujukkan peningkatan prestasi belajar
ada 12 siswa atau 80%. Hal ini menunjukkan
siswa pada materi menghafalk surat-surat
bahwa pembelajaran yang dilakukan sudah
pendek di kelas rendah (III) SD Negeri 7
mencapai indikator keberhasilan yang telah
Linge
metode
ditetapkan yaitu 75%. Gambaran peningkatan
menghafal dapat dilihat dari ketuntasan belajar
prestasi belajar siswa pada materi menghafal
siswa persiklus yaitu pra siklus 2 siswa atau
surat-surat pendek dengan metode menghafal
13,3% mengalami kenaikan pada siklus I yaitu
dapat dilihat pada grafik 4.1 di berikut ini:
setelah
tabel
di
menggunakan
Gambar 4.1 Grafik Histogram Perbandingan Prestasi Siswa pada Materi Menghafal Surat-Surat Pendek di Kelas rendah (III) SD Negeri 7 Linge setelah Menggunakan
Jumlah
Peningkatan Prestasi Belajar 50 40 30 20 10 0
Baik Sekali Baik Cukup Siswa
Persentase
Siswa
Persentase
Siswa
Persentase
Kurang
Pra Siklus
Metode Menghafal pada Siklus I dan II (Sumber: Hasil Penelitian, 2016) ISSN 2355-102X
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |47
Millata Zamana1 dan Siti Rosnawati, Penerapan Metode Menghafal... Keberhasilan
proses
pembelajaran
dapatkan adanya peningkatan aktivitas siswa
tidak hanya dilihat dari nilai ketuntasan saja,
dari siklus I sampai dengan siklus II.
nilai ketuntasan dan aktivitas siswa tidak dapat
Peningkatan
dipisahkan, karena kedua hal tersebut selalu
siklusnya dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut:
aktivitas
siswa
berdasarkan
berjalan berdampingan. Pada penelitian di
Tabel 4.7 Perbandingan Penilain Aktivitas Siswa pada Materi Menghafal Surat-Surat Pendek di Kelas rendah (III) SD Negeri 7 Linge setelah Menggunakan Metode Konvensional pada Pra Siklus dan Metode Menghafal pada Siklus I dan II Siklus I Siswa Persentase
Kategori
Siklus II Siswa Persentase
Baik 4 26,7 Sekali Baik 6 40 Cukup 4 26,7 Kurang 1 6,7 Jumlah 15 100% (Sumber: Hasil Penelitian, 2016)
Berdasarkan menunjukkan
di
terjadi
40
7 1 1 15
46,7 6,7 6,7 100%
atas
Siklus I 10 siswa atau 46,7% Siklus II 13 siswa atau 86,7%
mencapai 10 siswa atau 46,7%
dan pada
peningkatan
siklus II mencapai 13 siswa atau 86,7%.
keaktifan siswa dalam mengikuti proses
Berikut ini gambaran peningkatan aktifitas
pembelajaran
telah
tabel
6
Ketuntasan
Al-Qur‟an
Hadist
materi
menghafal surat-surat pendek juga meningkat
belajar siswa yang digambarkan dalam bentuk grafik 4.2.
persiklus yaitu siklus I keaktifan siswa
Gambar 4.2 Grafik Histogram Perbandingan Prestasi Siswa pada Materi Menghafal Surat-Surat Pendek di Kelas rendah (III) SD Negeri 7 Linge setelah Menggunakan Metode Menghafal pada Siklus I dan II
Aktivitas Belajar 50
Jumlah
40
Baik Sekali
30 20
Baik
10
Cukup
0
Kurang Siswa
Persentase Siklus I
Siswa
Persentase
Siklus II
(Sumber: Hasil Penelitian, 2016) ISSN 2355-102X
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |48
Millata Zamana1 dan Siti Rosnawati, Penerapan Metode Menghafal... Berdasarkan grafik histogram di atas
Peningkatan prestasi belajar siswa
dapat dijelaskan bahwa terjadi peningkatan
dapat dilihat pada nilai ketuntasan
aktivitas belajar siswa dari siklus I sampai
setiap siklus. Jumlah siswa yang
dengan siklus II dengan kata lain tindakan
tuntas pada setiap siklus yaitupra
dalam penerapan metode menghafal pada
siklus ada 2 siswa atau 13,3%, siklus I
materi menghafal surat-surat pendek di kelas
8 siswa atau 63,3% dan siklus II 12
rendah (III) SD Negeri 7 Linge mencapai
siswa atau 80%.
indikator keberhasilan yaitu
di atas 75%
2. Metode menghafal ini juga dapat
tercapai. Hipotesis tindakan yang menyatakan
meningkatkan keaktifan siswa yang
ada peningkatan prestasi belajar siswa pada
terlihat dari nilai ketuntasan keaktifan
materi menghafal surat-surat pendek di kelas
siswa yaitu siklus I 10 siswa atau
rendah (III) SD Negeri 7 Linge setelah
46,7% dan siklus II 13 siswa atau
menggunakan metode menghafal diterima.
86,7%, hal ini menunjukkan bahwa
KESIMPULAN
pada siklus II siswa dominan aktif
Berdasarkan penelitian yang penulis
dalam proses belajar mengajar.
paparkan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut : 1. Metode meningkatkan
Menghafal hafalan
Hal
ini
menunjukan
adanya
peningkatan hasil belajar materi menghafal dapat
surat-surat pendek setelah penerapan metode
surat-surat
menghafal di siswa kelas rendah III SD negeri
pendek pada siswa kelas rendah (III)
linge.
SD Negeri 7 Linge tahun 2016.
ISSN 2355-102X
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |49
Millata Zamana1 dan Siti Rosnawati, Penerapan Metode Menghafal...
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. dan Supriyono, W. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto S. 2004. Prosedur Penelitian Sebuah Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. ----------. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Dimyati dan Mudjiono. 2002.. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik. O. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Ludjito, A. 1996. Pendekatan Integralistik Pendidikan Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Masnur, M. 2009, Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) itu Mudah. Jakarta: PT Bumi Aksara. Margono. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Nasution. 2006. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No.2. 2008. Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah. Jakarta: Tanpa Penerbit. Riyanto, Y. 1996. Metodologi Penelitian suatu Tindakan Dasar. Surabaya: Sie Surabaya. Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya. Suprijono, A. 2010. Cooperative learning, teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugianto, I. A. 2004. Kiat Praktis Menghafal Al-Qur'an. Bandung: Mujahid. Zakiah, D. 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiono. 2007. Metodelogi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
ISSN 2355-102X
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |50