METODOLOGIPENELITIAN EKONOMI ISLAM: PERLUKAH BERBEDA? M. Husein Sawit Abstract
Islamic economics in Indonesiahas been less developedrather than in other
countries such as Malaysia and Pakistan. Even though, the mushrooming discussion aboutIslamic economics in manyuniverses recently has been grateful. This article extendstheories and models developed fordoing researchaboutIslamic economics. The models should be graduaJIy researched empirically so that the models could be used as tools to build an alternative solution to micro arid macro
economic problems. Some tools of analysis that have been in the conventional economics could be applied for building the Islarhic economics. Thus, it argues, principally theresearch method oftheconventimal economics is ofsimSar with the Islamic economics.
Selama bebera^ dekade terakhir, semakin besar perhatian para ilmuan Indonesia, khususnya ekonom untuk mengembangkan Ilmu Ekonomi Islam (El). Sejumlah peguruan tinggi (PT) di tanah air, khususnya yang bemafaskan Islam semakin Ihtensif melaksanakan pengajaran El baik yang dlselenggarakan deh Fakultas Ekonomi maupun oleh Fakultas lain. Uli (Universitas Islam Indonesia) merupakan salah satu universitas, diantara 50 universitas
yang bemafaskan Islam, leblh tertonjol dalam mengambil inislatif pengembangan pengajaran ilmu El balk mencakup penyusunan materi, silabus maupun mendidik tenaga-tenaga pe-
ngajar ke luar negeri. Uli juga telah mendirikan lembaga penelitian bernama P3EI (Pusat Pengkajian dan Penembangan Ekonomi Islam). Namun demikian penelitian yang menggunakan alat aiialisa TEI (Teori Ekonomi Islam) masih amat terbatas. PT dan lembaga penelitian seakan-akan tertinggal dari pesatnya permintaan pasar, temtama setelah berkembangnya sejumlah lembaga keuangan (asuransi dan bank) yang berlandaskan Syariah. Terdapat kemajuan dalam bidang penga
jaran El, akan tetapl pemahaman terhadap TEI
JEPVol. 3No. 1,1998
masih amat terbatas dan kadang-kadang lebih tertonjol unsuremosional dari pada unsur scien tific Itu sendin. Kelemahan In! tidakperiu dituding tertiadap pengajamya, tetapl hal ini harus dilihat dalam kerangka yang lebih luas termasuk di dalamnya unsur pendukungnya terutama buku-
buku bermutu yang memb^as teori El, serta mampu menarik s^umlah implikasi buat merumuskan kebijakan b'dak terbatas pada tingkat perusahaan tapi juga tingkat pemerintahan. Jumlah buku-buku teks El, baik yang dikarang oleh para ahli dari dalam negeri maupun buku terjemahan tidak lebih dari 5 buku per tahun. Angka tersebut adalah belum cukup untuk mendukung pengembangan ilmu El di tanah air, ter masuk didalamnya pengembangan penelitian. Di samping itu, peneliti masih sulit mencari jumaljumal ilmiah yang membahas tentahg El baik yang diterbitkan oleh b^agai universitas di Timur maupun Barat Hampir ,semua PT dan lembaga penelitian belum membangun jaringan kerja {network) dengan sejumlah lembaga di luar negeri.yang punya /nfe/esf sama. Penelitian yang' memakai alat anallsa TEI masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan negara lain, misalnya Malaysia dan Paldstan.
19
Husein Sawit, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Perlukah Berteda?
ISSN: 1410 2641
Oleh karena itu, tulisan inidiarahkan untuk
mudian. Sebagal orang beriman, mereka percaya
menjawab pertanyaan apakah dalam El mampu dirumuskan model-model ekonomi yang dapat dipakai untuk menganalisis, memecahkan dan meramaikan suatu masalah?. Pertanyaan selanjutnya yang peHu dijawab adalati perlukah me todologi penelitian tersendiri dl dalam pengem-
bahwa ada dua tahapan kehidupan manusia yaitu di dunia dan dl akhirat, segala perbuatan manusia di bumi inl akan dipertanggunjawabkan di hadapan Tuhan di akhirat nanti (accountability). Oleh karena itu, fondasl El adalah Syariah, yang tentu jauh berbeda dengan fondasl self interest dan invisibie handnya Adam Smith yang dipakai sebagal dasar dalam mengembangkan teori-teori ekonomi konvenslonal yang dikenal sekarang ini (Chapra 1992, Mannan 1995). Perbedaan ketiga sistem ekonomi tersebut disajikandl dalam label 1. Sejumlah ahli m'endefinislkan El sebagai studi ekonomi dengan memakai prinslp-prinsip Syan'ah, baik Itu dalam aspek makro maupun mikro ekonomi. Dengan Syan'ah tersebut munculiah perbedaan nyata dengan ekonomi konvenstional, sepertl tingkat bunga nol, pajak proporsional (zakat) tertiadap semua aset tidak produktif, zakat terhadap dana yang idle (tidak produktlf), tidak adanya spekulasi dan monopoli da lam pasar barang dan tenaga kerja; serta tidak adariya konsumsi dan produksi sejumlah barang danjasa tertentu.
bangan TEI?. RUANG LINGKUP DAN DEFINISI Ei
Setidak-tidaknya ada dua sistem ekonomi besar yang dominan dalam llteratur ekonomi, yaitu sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi soslalis. Sistem ekonomi kapitalis didasarkan pada filosofi individualist atau selfishness serta
bekefjanya invisible hand, sehingga memunculkan persaingan di pasar yang selanjutnya dapat menlngkatkan
efisiensi
serta kebutuhan
masyarakat terpenuhi. KompetisI tersebut didukung pula dengan adanya kebebasan pemilikan atau penguasaan aset secara individu. Berbeda dengan sistem ekonomi soslalis dimana faktor produksl dikuasal negara, sehingga eksploitasi
sesama Individu dapat dihlndari, akan tetapi
kareiia mengabalkan sitem pasar, maka telah membunuh galrah untuk berkompetlsi yang selanjutnya berpengamh negatiftertiadap efisiensi. Sistem ekonomi Islam jauh berbeda de ngan sistem ekonomi yang ada. Dasar filosofi
dari ekonomi Islam diturunkan dari kerjasama (bukan kcmpetisl), serta adanya keseimbangan antara kepentingan individu dengan kepentingan masyarakatyang semuanya dibangun atas dasar Syariah. Perilaku manusia (sepertl produsen atau konsumen) dalam ekonomi Islam adalah jujur, adil, tidak tam.ak, karena mereka adalah makhluk yang beriman. Sistem pasar tetap berperan, akan tetapi tidak seluruh persoalan ekonorni umat harus dan mampu diselesalkan melalul mekanisme pasar, sepertlkeadilan, pemerataan, moral dan sebagalnya. Dengan dasar keimanan tersebut mereka percaya bahwa segala perbuatan termasuk di dalamnya perbuatan ekonomi yang-dilakukan di dunia, akan dlpertanggungjawabkan di hari ke-
20
Sejumlah ekbnom mendefinisikan El (mengikuti pendapat Robbin dalam mendifinisikan ekonomi) adalah merupakan ilrhu yang mempelajari perilaku manusia dalam usaha un tuk memenuhi kebutuhan dengan aiat pemenuhan kebutuhan yang terbatas dl dalam kerangka Syariah. Adajuga yang mendifinislkan El sebagai llmu yang mempelajari perilaku muslim (makhluk beriman) dalam suatu masyarakat Is lam yang mengikuti Syariah. Definisi dl atas men gundang squmlah kritikan karena dapat menghasilkan konsep yang tidak kompatlbel atau tidak uni versal. Kelemahan dari definisi di atas adalah
mendorong seseorang terperangkap dalam
keputusan yang apriori (apiiory judgement), benar atau salah tetap harus diterima. Oleh karena itu, definisi El harus mengakomodasikan sejumlah prasyarat, yaitu karakteristlk dari pandangan hidup islam. Syarat utama adalah memasukkan unsur-unsur Syariah dalam bidang ekonomi. llmu EI adalah llmu sosial se-
JEP Vol. 3 No. 1.1998
ISSN: 1410 2M1
' Husein Sawit, Metodoiogi ^helidan ekbnoihi Islam: Paritikah Berteda?
Tabei 1
Perbandingan Tiga Sistem Bnnomi Utama CompletaSclendflG Struetura uhtuk llmu Ekonomi
kapKaslls
Sodalls
Islamit
PhttosppMc
Indnndualis/se/ffshness.
'd/afecffca( matenaf/sm
Founcfatfon
berdasarkan Leissez-faire
individudis sebagai hante AOah yang semua per-
buatann^ didimia,'. akan dlp«tan^i^'jaw^Aan dl
(beketjanyainwsible hand) '
kernudian haii facoo(/-fab>m'
Dasam]^ adalah: Tauhid. ~-
r
Basic
Mlcrofyundatlon
Economic man/homoeoonomacus:
;Co(/ecfrve(ni7ie/s/)/j9
PetMu liiusliih inelet^ '(alat imxluksi tiddc dl- keijasama bukaikonpetisi'
penlaku manusia adalah .nulild dan dikuasaioleh materiallsme: keuntungan iindhndu), guna rnengatau u^lityorientedlkBpuas- hlndari exploitasi atas 'mahusla anikebendaan i
Private ownership amat nienonjpl dan antarndivUu saGng berkonpenttsi
-..dik^ , ;jndividi^
oiMKR^
Idietasan
dalam^baifiaf^ tap^a^
kesdmban^rnyaanbra pehSn^iraG^u vs mas)^ ral^ kja& f^:n< terefidrsi
dalam merigoigaTtlslr/memufaatlran.sumbeidaya/
berkonsi^, ia (pmdukd
coiisum^ hanis
aiflf-
^ tanialC .sehi^ apa yang diceijkan, merxapa sukses (dur^ dan akN^' a^maicapaF^ Paradigm (mwhatthemembers
Ekonomi Pa^r
Mands
Syariah
ofasdendfic
cmnmuiuty, andOrey ^ne,share.
Cmversely, itisdreir possession ofa -common paradigm ttiatcmistibjtes a
scenfific community of a group of odienMse disparatemeii)
dilanjution keha! 22
JERVol..3No.1v1998
21
Husein Savwt, Metodologi PenelHian Ekonomi Islam: Perlukah Berbeda?
ISSN; 1410 2641
Lanjutan label 1 CompleteScientific 5tn/cft/reuntk llmu
Kapltaslis
Sosialis
Islamis
SIstem Ekonomi Sosialis
Sistem Ekonomi Islam
Teori Ekonomi
Teori Ekonomi Islam
Ekonomi
SIstem Ekonomi
.SIstem Ekonomi Kapitails
(seperangkat rencana, melaluinya individu dlsuatu masyarakat menentukan pilihan tentang; alokasi sumber dayalangka; dan pem baglan yg adll baiang danjasa). Atau dapat dikatakan juga sbg seperangkat rencana
dari
suatu
masyarakat melaliiiya
nfividiHnMCki d£|st b^ keijasama inliic kesejahteraanekonomi. (ecmomic vialteie)
Teori Ekonomi.
Teori
(Huburigan sebab akP Ekonomi Konvensiona!
Sosialis
bat sabj atau lebih vaiiabel ekonomi de-
ngan satu atau lebih >
variabe! ekonomi lain-
nya.)
t
.
"I
Sumben Arif (1986), kemu'dian dikembangkan lebih detail oleh penulis hinggatidak bebas dari nilai-nllai moral. Nllai-nilal
material agar memberikan kepuasan mahusia,
morarmerupakan aspek normatif yang harus di-
sehingga memungklnkan manusia. malaksanakan tanggungjawabnya te'riiadap.Tuhan dan masyarakat {Islamic economics is the know' ledge and application ofinjunctions and njles of the Shan'ah that prevent injustice in the acquisi. tion and disposalofmateriairesources in order to provide satisfadion to human beingsand enable them to perform theirobligations to Allah and the society).
pakal untuk menganallsa fenomena ekonomi serta msngambil sejumlah keputusan sehingga marnpu meraih tujuan-tujuan yang diridholi Tuhan. Oleh karena Itu Zaman (1984) mendefinish kan El sebagai; suatu pengetahuan dan apllkasi dari perintah dan peraturan dalam
pariah yartu untuk menghindari keSdakadilan dalam p^ehan dan pembaglan sumberdaya 22
JEPVol.SNo. 1,1998
ISSN 11410 2641
Husein Sawit, MetodoJogi Ptfitglitian EkonomiIslam: Periukah Berteda?
Di dalam definisi tersebut terungkap aktivltas ekonomi yailu dari kata-kata "perolehan" dan
pembahan-pembahan. Kelompok in! sering pula memandang 'rendah {look down)' terhadap
'pembagianV Aktivitas ekonomi Ini hams dilaksanakan dengan menghindari ketidakadilan daiam perolehan dan pembagian sumber-sumber ekonomi. Prinsip-prinsip dasar yang digunakan
sistem El, bukan disebabkan karena mereka te
untuk menghindari ketidakadilan tersebut adaiah
lah memfielajari dan memahaminya, tetapi lebih diseb^}kan deh ketidakpahamannya. Oleh karena
itu, alasan yang kurang iimiah tersebut tidak dapat dipakai untuk menolak sistem El.
Syariah yang di dalamnya mengandung perintah {injuctions) dan peraturan {rules) tentang boleh PENGERTIAN PENELITIAN dan larangan. Pengertian "memberikan kepuasan DAN METODOLOG! PENELUIAN Sebelum dibicarakan penelitian ekonomi, terhadap manusia' adaiah mempakan sasaran ekonomi yang ingin dicapai. Sedangkan penger diperiukan keseragaman dalam mengartikan tian 'memungkinkan manusia melaksanakan tang- . tentang penelitian, pengertian in! berlaku umum gung-jawabnya terhadap Tuhan dan masyarakaf untuk semuadisipiin iimu pengetahuan termasuk dimaksudkan tidak hanya terbatas pada aspek di daiamnya ilmu ekonomi. Penelitian adaiah sesosial ekonomi tapi juga mengakomodasikan iuruh proses kegiatan yang digunakan^ untuk
peran pemerintah dalam rriengatur dan meren-
meme^kan suatu mas^ah. Dalam kegiatan ini
canakan semua aktivitas ekonomi ,termasuk di
terungkap adanya sejumlah usaha dan pengor-
daiamnya pajak dan zakat - Waiaupun telah banyak buku ekonomi is
ganisasian yang sistematis untuk meiakukan penyelidikan suatu masalah spesifik yang diper iukan pemecahannya (Sekaran,~1992).
lam yang beredar di tanah air, akan tetapi masih ada kelompok masyarakat yang tetap memper-
tanyakan mengapa periu El tersebut. Arif (1986) mengatagori mereka ke dalam dua aiiran, yaitu the Adjusted Capitalism School dan the Conventional School. Kelompok pertama mengatakan bahwa ekonomi Islam bukan mempakan ekonomi bam akan tetapi mempakan penyesuaian dari sistem ekonomi kapitalis yang ada. Alasannya adaiah dalam ekonomi Islam telah menyingkirkan hal-hal yang haram (seperti alkohol, perjudlan, bunga bank dsb dsb), namun demikian tetap mempertahankan hal4ial yang halal dari sistem ekonomi kapitalis. Akan tetapi seperti yang telah ' disebutkan di atas, El adaiah berbeda dengan
sistem yang ada termasuk di daiamnya dengan sistem EK (lihat juga Tabel 1). Kelompok kedua adaiah kelompok yang mengakul adanya perbedaan sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi- kapitalis, akan tetapi mereka enggan untuk melaksanakan pembahan-pembahan. Mereka pada umumnya memperoieh pendidikan ekonomi dari negara-
negara Barat, dan pada umumnya mereka telah mapan dalam karir sehingga enggan meiakukan
JEPVol. 3 No. 1.1998
Pertama yang periu diperhatikan adaiah memformulasikan masalahnya secara sepesifik
dan jelas serta membatasi permasalahan yang diperiajari, menjelaskan juga tentang pentingnya masalah yang diteliti dan kegunaannya bila masalah tersebut dapat dipecahkan. Kdau hal ini telah dilakukam maka dengan mudah seseorang dapat mengarahkan usahaiya untuk merumuskan variabe) -yang diperiukan, mencari data baik sekunder maupuri primer serta informasi yang relevan dengan masalah yang diteliti. Oieh karena itu, seseorang memeriukan caraK^ra untuk melaksanakan suatu penelitian iimiah, dan
cara-cara pelaksanaan penelitian' ini disebiit metodologi penelitian. Metodologi penelitian mencakup semua kegiatan yang dilaksanakan secara terencana dan sistematis yaitu sejakdari
tahap persiapan, selama di lapangan sampai pengolahan data seperti pengelompokan data, tabulasi dan anaiisis data serta penyeiesaian laporanpenelitian.
Metodologi penelitian Iimiah pada umum
nya dapat dibagi ke daiam tiga kelompok yaitu (i) penelitian akademis {academic reseaich); (ii)
23
Husein Sawit. MetodologiPenelitian Ekonomi Islam: Perlukah Berbeda?
ISSN : 1410 2641
penelitian kebljakan {pol'icy rBse&ch)', dan (iii) p^elitian kebutuhan niasyarakat (part/bpato/y re-
saja dapat digunakan untuk penelitian dl perde-
search). Penelitian keiompok pertama dilaksanakan dengan metodologi, yang formal tenitama alat anallsis, penentuan dan jumlah sample yaitu disesuaikan dengan kaedah-kaedah statistik (guna mengurangi kesalahan sampling atau sampling error), daftar pertanyaan yang berstmktur, ana-
Akhlr-akhir ini berkembang pula metodologi PRA [Participatory Rural Appraisal) dimana
lisa data khususnya terfokus pada' angka rata> rata yang diperoleh dari Inyidu responden atau individu rumah tangga responden. Dari hasil penelitian ini kemudian ditarik kesimpulan tentang populasi. Metoda penelitian jenis In) banyak
digunakan oleh kalangan akademisi baik yang berada dl Peguruan TinggI maupun ilmuan yang -berada dl lembaga-lembaga penelitian. Pada
umumnya, penelitian Ini memerlukan dana yang relatif besar serta waktu penyelesaia^nya lebih lama. Metoda pen^itian-penelitian in! amat cocok untuk penelitian kuantitatif. Sejumlah hasil
saan tapi jugadi perkotaan.
penellti bersama masyarakat melaksanakan suatu kegiatan penelitian. Tujuan penelitian ini umumnya untuk memberdayakan masyarakat dengan rnelibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan sejak dari awal. Suatu pro gram yang akan dilaksanakan pada suatu
keiompok masyarakat, biasanya dilakukan penelitian terlebih dahulu, sehlngga masyarakat terlibat sejak dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pemetikan hasil. Dengan oara ini maka program yang diintroduslr tersebut akan ber-
kelanjutan, dipellhara dan dilanjutkan oleh masyarakat setempat. Metodologi penelitian ini berkembang sejak akhir 1980an dan awal
1990an banyak digunakan oleh LSM dan pemerintah setempat yang paling banyak berhadapan
penelitian Ini telah mampu dipakal untuk menyempumakan teori dan model ekonomi yang amat berguna buat pengembangan llmu dan
todologi penelitian adalah suatu kegiatan
umatmanusia.
sistematis yang dipakal dalam melaksanakan
Dua keiompok peneGb'an terakhir (penelitian kebljakan dan partlsipasi] adalah penelitian semi-
suatu kegiatan- penelitian. Cara-cara tersebut
formal, yaltu tidak terialu terfokus pada sampling yang kaku dan daftar pertanyaan yang terpola (berstruktur), akan tetapi lebih' flekslbel .yaltu dapat.dinibah segera bila tidak sesuai dengan situasi dl - lapangan. Demlklan . juga dalam pemilihan responden dan waktu dl lapangan lebih fieksibel. Pengumpulan data lapangan umumnya tidak; dilaksanakan oleh'aslsten . pehelltl, akan tetapi, dilaksanakan oleh satu tim penellti yang berbeda dislplin llmu yaltu dengan rnelibatkan ahll-ahli llmu sosial ekonomi dan blo-flslk.
Metodologi peneClian yang lazm (Sgun^can keiompok kedua Ini adalah metoda RRA {Rapid Rural Appraisal). Metoda penelitian Ini sering digunakan oleh pemenntah dan lembagalembaga penelitian untuk memperoleh lnformasl secara cepat (namun tidak sesat dan informaslhya tidak basi) dalam pemahaman suatu
masalah serta mencari pemecahannya, tidak
24
dengan pembangunan masyarakat. ' Seperti yang telah disebutkan di atas, me
meliputi -cara perumusan masalah, penentuan variabel, cara pengumpulkan -data, pengorganlsasian -data baik sekunder maupun data primer; analisa data balk secara diskriptif mau pun analitis, penulisan serta menarik kesimpulan seila pemecahaannya. Oleh karena itu, semua kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis
tersebut merupakan kebutuhan standar yang periu dilkuti oleh setlap penellti dalam melak
sanakan .penelitian tidak terkecuaii bidang El. Hampir semua tods yang sering dipakal dalam ilmu ekonomi konvenslonal seperti matematika, statistika, ekonometrika, dan matematika dapatdlpakai dalam El. Sejumlah tods seperti konsep optallsasi guna mencapai equilibrium konsumen dan produsen. Alat analisa ekonometrika
dapat dipakal untuk menguji hubungan fungsional antara satu variabel ekonomi dengan vari abel ekonomi lainnya seperti dalam aspek produksi, konsumsi, Impor dan ekspor yang kese-
JEPVol.SNo. 1.1998
Husein Sawit MetoddfoglPencHtien EkonomiIslam: Peilukah Berbeda?
ISSN: 1410 2641
mua aspek tersebut dibahas.dalam ekonomi islam.
-
'
lam .menerahgkan hubungannya, tetapl seba-
likriya yang terjadi blla semakin mendekati noi
tersebut valid
yaitu semakin lemahlah teori terisebuL Kalau
untuk dilaksanakan dalam kerangka metodologi
suatu teori dapat menerangkan suatu masalah
penelHIanEI?. Untuk penjelasannya, perlu diberikan contoh kongrit seperti berikut. Baju misalnya,
secara mutlak 1(k)%, maka dalam kasus Inl tidak
Apakah argumentasi di
pada umumnya dapat dibagi dua kelompok yaltu
baju musllm ;dan baju konvensional. tujuan seseorang memakai baju adalah hampir sama yaitu sama^ama sebagal alat untuk menutupi tubuh
dapat disebut lagi sebagai teori, akan tetapl telah menjadi hukum yang tidak dapat dibantah. Jadi setiap teori, khususnya teori ekonomi dlmungkinkan adanya peluang untuk membantah-
nya, karena setiap ieon dibangun berdasarkan
dan keindahan sebagai layaknya manusia fcieradap. Akan tetapl tujuan seorang memakai
asumsl. .
baju musllm tidak hanya terbatas seperti :di atas, tetapl juga menutup aurat yaitu sesual dengan tuntunan Syariah. Di sinilah letak bedanya ant^ keduanya, akan tetapl tools atau alat yang dlguriakan untuk menjahit pakalan adalah sama, yaitu memakai mesin jahit, benang, penjahit dan sebagainya. Demlkian juga halnya metoda penelitian yang dlterapkan dalam El sebagal metoda
hlngga dunia nyata akan lebih mudah dipahaml.
llmlah adalah tldak berbeda dengan EK.
nurut TEI yang tentu berbeda .dengan rumusan fungsi permlntaari yang diturunkan dari TEK. Metwaily (1995) merumuskan fungsi permintaan kpnsumen yang diturunkan dari fungsi utilltas seorang musllm dengan kendala pendapatan yang telah dikurangi dengan zakat Model, per mintaan suatubarangdirumuskansbb:' .
Sejumlah tods yang sering dipakai dalam llmu EK seperti ekonometrika, matematlka program, dsb tetap retevan dapat dipakai dalam El. Akan tetapl yang membedakannya adalah teori dan. modelnya, karena-maslng-masing diturunkan darl sistem ekonomi yang berbeda,
Model adalah abstraksi suatu teori se-
Model-model di. dalam llmu ekonomi dapat
berbentuk fiingslonal atau kurva yaitu memakai rumusan matematlka atau geometrika. Sedikit sekall buku-buku El yang beredar dl tanah air
yang mampu memb^as dengan balk modelmodel El. Seseorang mungkin bertanya, bagal-
mana bentuk fungsl permintaan korisumen me-
seperti yang akan diuraikan b^kut Inl. XA = F(hA.hi,M, H)
Model Eldan Testing Model Dunia nyata pada umumnya kompleks, dengan pemahaman teori seseorang akan' lebih mudah memahami suatu masalah, karena teori
dapat memberlkan petunjuk kepada seseorang agar tidak sesat misalnya pemilihan variabel penting, dan penylsihan variabel yang tidak
penting apalagi tidak relevan dengan masalah* nya. Dalam setlap teori ekonomi akan selalu ditemukan hubungan sebab akibat antara satu vari able ekonomi Quga variabel ekonomi Islam) de ngan satu atau lebih variabel ekonomi jainnya. Hubungan tersebut tidaklah mutlak benar 100 persen, tetapl juga tidak pula seluruhnya salah atau 0% yang benar. Semakin mendekati angka 100%, maka semakin kuatiah teori temebut da
JEPVo!. 3No.1;1998
(1)
d'imana:
Xa adalah jumlah barang a yang halal. hA dan hi adalah maslng-masing harga barang ,Adan hargabarang lain. M adalah pendapatan setelah pengeluaran untuk zakat,H adalah besamyasedekah. Arah hubungan variabel harga atau Mterhadap Xa adalah sama seperti ekonomi konven sional yaltu bergantung apakah barang tersebut barang Inferior atau normal, barang- substitusi atau komplementer, diperklrakan angka elastlsltasnya'(absolut) lebih rendah, karena pengaruh zakat dan sedekah. Hubungan XA d^gan Gdapatmegatif,'yaitu semakin tinggi sedekah yang
25
Husein Sawit. Metodologi Penelilian Ekonomi Islam: Perlukah Berbeda?
diberikan, akan mendorong tingkat konsumsi
ISSN : 1410 2641
barang berkurang, walau tidak berar^ kepuasan
Independen tersebut yaltu Ydan i berbeda nyata dari nol (signifikan). Artinya permintaan uang di
konsumen akari berkurang. Di sinilah terungkap, bahwa adanya unsur moral yang dipakai untuk mengerem konsumsi barang yang beriebihan tanpa pengurangan kepuasan seorang konsumen muslim. Sampai sekarang, belum ada peneliti
oleh pendapatan riil tapi juga tingkat bunga seperti teori yang dipostulatkan oleh Keynes.
negara-negara tersebut tidak saja dipengaruhi Sayang negara Indonesia tidak dimasukkan
yang telah mengetes model permintaan In! secara emplris.
di dalamnya, sehingga peneliti Indonesia tidak memperoleh bukti empiris untuk mendukung atau menolak hipotesanya tersebut. Sekiranya hlpo-
Di bidang makroekonomi, Metwally (1995) juga telah mencoba menguji apakah ada
tesis Metwally tidak bisa ditolak, maka pertanyaan lebih lanjut adalah dapatkah seseorang
pengaruh tingkat bunga terhadap permintaan uang di suatu negara^egara mayoritas muslim. Model permintaan uang dalam ekonomi makro EK padaumumnya dlrumuskan sbb;
merumuskan keseimbangan umum (genera! equilibrium) di pasar uang dan barang (tidak dimasukan pasar tenaga kerja untuk menghindari
Md =f(I.Y)
menurut Eladalah sebagai berikut:
keruwetan).
Model sederhana dalam pasar barang (2)
dimana:
Y
=C + | + G
Md adalah permintaan uang'(baik dalam art! sempit Ml atau dalam art! luasM2) i adalah tingkat bunga bank Y adalah pendapatan naslona! rii!•
C
=bo+b(1-t)Y
I
= io+ra
Metwally (1995) menguji teori tersebut dengan menggunakan OLS [Ordinary Least Squares) memakal data //me series. Hasll penelitiannya mempertihatkan bahwa tidak ada satu negarapun (diantara 11 negara Islam yang dipillh yaltu; Yordanla, Maroko, Pakistan, Bangladesh, Tunisia, Siria, Ubya, Malaysia, Mesir, Mauritania dan Nigeria) memperoleh varibel bunga yang signifikan (tidak berbeda nyata dari nol). Artinya
tingkat bunga bukanlah variabel yang mempengaruhi permintaan uang suatu negara yang dominan penduduk muslim. Akan tetapi permin taan uang berbeda nyata (signifikan) terhadap tingkat pendapatan nasional riil. Dengan model
(3) (4) (5)
dimana:
C I a t
adalah Konsumsi masyarakat adalah Investasi atau bentuk umumnya I= F(a) dan Fa>0, adalah bagi hasll untuk pemilik modal (dalam persen) adalah tingkat pajak
G adalah Pengeluaran pemerlntah (eksogen) Dengan memasukan persamaan (4) dan (5) dalam persamaan (3), maka akan diperoleh keseimbangan (permintaan agregat sama de ngan penawaran agregat) di pasar barang seperti berikut:
Y =A(hAia
yang sama, la aplikasikan terhadap 12 negara non-muslim (yang relatif sama tingkat kemajuan
dimana:
ekonomi dengan negara-negara muslim di atas)
Ao = (bo+io+G)/(1-b(1.t))
dan ke-12' negara tersebut adalah Ghana,
Ai =r/(1-b(1-t))
(6)
Gunea, Bolivia, Yunani, Guatemala, Portugal, Korsel, Kolombia, Thailand, Trinidad, Peru dan
Brazil. Hasilnya jauh berbeda, kedua variabel
26
Hubungan Y dengan a dalam persamaan (6) adalah negatif, sehingga diperoleh kurva IS
JEPVol.SNo. 1, 1998
ISSN : 1410 2641
Husein Sawit, MetoiJologiPGnelitian Ekonomi Islam: Periukah Berbeda?
yang positif. Yaitu semakin tinggi tingkat keuntungan, semakin tinggi pula tingkat Investasi, semakin tinggi tingkat pendapatan nasionai suatu negara.
Seseorang dapat juga menumnkan keseimbangan dengan asumsi bahwa perminlaan uang (Md) ditentukan oleh tingkat pendapatan (Y) dan tingkat pendapatan/keuntungan yang diharapkan dari Investasi {Q)„ atau dirumuskan
Persamaan (10) adalah kurva LAM yaitu berbeda dengan kurva LM seperti yang diru muskan di daiam EK (kurva LAM tidak mema sukan unsur spekuiasi karena hai ini berten tangan dengan Syariah).
Kalau digabungkan persamaan (6) dengan persamaan (10), maka seseorang dapat membuat kurva IS dan LAM dalam satu gambar se perti berikut:
sebagai berikut; Grafik 1
Md =F(Y,Q)
(7)
Hanya ada dua motif seorang muslim memegang uang yaitu motif transaksi dan motif berjaga-jaga, dan tidak ada motif sepekulasi seperti yang dihipotesakan oleh Keynes, karena hai ini bertentangan dengan moral El. Oleh karena itu fungsi permlntaan uang (linear) adalah
Keseimbangan umum di pasar uang dan barang
LAM a®
sebagai berikut: Md =kY-hQ
(8)
Semakin tinggi tingkat keuntungan yang diharapkan (Q), semakin rendah masyarakat memegang uang, akan tetapi hubungan Md dengan tingkat pendapatan (Y) akan selalu positif. Perlu dijelaskan bahwa Q =aR
Keseimbangan umum di pasar barang dan uang dalam El terjadi pada tingkat bagi hasil untuk pemilik modal sebesar ao dan tingkat penda patansebesarYo.
(9) SiMPULAN
Para ahli ekonomi perlu terus mengem-
dimana:
Tingkat keuntungan yang diharapkan (Q) merupakan hasil kali antara tingkat bagi hasil unluk pemillk modal (a) dengan tingkat keun tungan marginal dari usaha (R.). Selanjutnya persamaan (8) dapat ditulis kembali dengan memasukan persamaan (9), dan diasumsikan bahwa supply uang (M) adalah sama dengan Md, dan persamaan tersebut diatur
r •dEPVob.3 No. 1.'1998
solusi altemalif terhadap masalah-masalah ekonomi
mikro maupun makro. Untuk melaksanakan
penelitian tersebut, peralatan yang telah ada atau sering digunakan dalam EK tidak bertentangan
dengan Syariah sehingga tetap dapat dipakai da
sedemikian rupa sehingga menjadi: Y =(Myk)-(hR/k)(a)
bangkan teori dan model-model El. Model-model ini perlu terus diteliti kekuatan dan kelemahannya secara empiris, dan menarik sejumlah implikasi kebijakan sehingga mampu memberikan
(10)
lam El. Metodologi penelitian ilmiah tetap sama antaraEK dengan El.
27
Huseih Sawit, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Perlukah Berbeda?
ISSN : 1410 2641
DAFTAR PUSTAKA
Arif, M(1986), Toward the Shariah Paradigm of Islamic Economics: the Beginning of Scienctific Revolution', American Joi/ma/of/s/am/cSoc/a/ Sience, 2(1} Chapra, M. U(1992), Islam and the Economic Challenge, Int. Islamic Pub. House, and the Intem. institute'of islamic Though:Hemdom VA
Sadeq, A.M (1991). Economic Development in Islam, Seiangor Darul Ehsan, Pelanduk Publications.
Sekaran, U(1992), Research Methods for Business: ASkill Building Approach, (Second Edition), New York, JohnWiley &Sons, Inc.
Khan, K(19?), "A Simple Model of Income Determination Growth and Economic Development on The Prospective of An Interest Free Economy', The International Institute oflslamic Thought VA USA
Kohler, H(1989), Comparative Economic Systems. Foresman and Comp.; Glenview, lliionis
Mannan, M.A (1995), Teori dan Praktek Ekonomi Islam, (teijemahan M. Nastangin), Yogyakarta, PT Dana Bhakti Wakaf:
Metwaily, M.M (1995), Teon dan Model Ekonomi Islam, Jakarta, penerbit Bangkit Daya Insana
28
JEPVol. 3No. 1, 1998