Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,Review) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Fitria Linayaningsih Fakultas Psikologi Universitas AKI
Abstract The objective of this research is to find out whether PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) method can increase elementary student learning achievement, especially on Civics subject for the fifth grade students. PQ4R method was developed by Thomas and Robinson. PQ4R method is a learning strategy that consists of six stages. Those are Preview, Question, Read, Reflect, Recite and Review. This method facilitates students in memorizing and recalling information when it is needed. The hypothesis of this research is PQ4R method may increase the learning achievement of students on Civics subject, in which the achievement of experimental group is higher than control group. This research used experimental method. The subject of the research were the fifth grade elementary students of A and B class with thirteen students as sample for each class. The instrument to measure learning achievement was summative test. The materials for test were taken from Civics subject on Appreciate Collective Decision chapter. The data analysis technique was Mann-Whitney U test. The result of this research showed that the learning achievement of experimental group was higher than control group with U value = 0,000 with p < 0,01. It can be concluded that PQ4R method can increase the learning achievement of the fifth grade elementary student on Civics subject.
Key words : PQ4R method, Civics subject, learning achievement
memberikan akses bagi anak didik untuk
Pendahuluan Prestasi ini tentunya merupakan hasil
berkembang
secara
mandiri
melalui
kondisi pembelajaran yang masih bersifat
penemuan dan proses berfikirnya (Trianto,
konvensional dan tidak menyentuh ranah
2009).
dimensi peseta didik itu sendiri, yaitu
Pengertian prestasi belajar dalam
bagaimana sebenarnya belajar itu. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)
arti yang lebih substansial, bahwa proses
adalah
pembelajaran hingga dewasa ini masih
ketrampilan yang dikembangkan oleh mata
memberikan
dominasi
guru
dan
penguasaan
pengetahuan
atau
tidak -75-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 2, Mei 2011
pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan tes
memfokuskan pada pembentukan diri yang
atau angka nilai yang diberikan guru.
beragam dari segi agama, sosio-kultural,
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar,
bahasa, usia, dan suku bangsa (Depdiknas, 2006).
karena kegiatan belajar merupakan proses
Metode PQ4R merupakan strategi
sedangkan prestasi belajar merupakan hasil
belajar
dari proses belajar. Prestasi belajar yang
Metode PQ4R membantu siswa memahami
baik diperoleh melalui proses belajar yang
dan mengingat materi yang dibaca, Metode
baik, sedangkan proses belajar yang kurang
PQ4R merupakan salah satu metode dalam
baik dapat menyebabkan prestasi belajar
strategi
yang buruk. Kemampuan belajar peserta
merupakan
didik sangat menentukan keberhasilannya
sehingga informasi baru akan menjadi lebih
dalam proses belajar (Djaali, 2000). Di
bermakna, oleh karena itu pengkodean lebih
dalam proses belajar tersebut, banyak faktor-
mudah dan lebih memberikan kepastian.
faktor yang mempengaruhinya antara lain
Strategi elaborasi membantu pemindahan
motivasi, sikap, minat, kebiasaan belajar dan
informasi baru dari memori jangka pendek
konsep diri.
ke
Pada
penelitian
diberikan
elaborasi. proses
memori
kepada
Strategi
elaborasi
penambahan
jangka
siswa.
panjang
rincian
dengan
peneliti
menciptakan gabungan dan hubungan antara
mengambil salah mata pelajaran di Sekolah
informasi baru dengan apa yang telah
dasar yaitu Pendidikan Kewarganegaraan
diketahui. Tiga metode dalam strategi
(Pkn).
elaborasi yaitu pembuatan catatan, analogi
Mata
Pelajaran
Kewarganegaraan
ini,
yang
Pendidikan
merupakan
mata
dan PQ4R. (Trianto, 2007). Strategi ini
memfokuskan
pada
dicetuskan oleh Thomas dan Robinson tahun
pembentukan warganegara yang memahami
1972. Metode yang akan digunakan dalam
dan mampu melaksanakan hak-hak dan
penelitian ini adalah metode PQ4R. Pada
kewajibannya untuk menjadi warga Negara
bagian ini peneliti akan menjelaskan secara
yang baik, yang cerdas, terampil, dan
teoritis tentang metode PQ4R.
pelajaran
berkarakter
yang
yang
diamanatkan
oleh
Metode
PQ4R
digunakan
Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan
membantu
Kewarganegaraan (Citizenship Education)
mereka baca. P singkatan dari Preview
merupakan
(membaca selintas dengan cepat), Q adalah
-76-
mata
pelajaran
yang
siswa mengingat
apa
untuk yang
Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,Review) Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (Fitria L)
Untuk
Question (bertanya), dan 4R singkatan dari
memperoleh gambaran mengenai apa
Read (membaca), Reflecty (refleksi), Recite
yang akan dipelajari. Memperhatikan ide
(tanya – jawab sendiri), Review (mengulang
pokok
secara menyeluruh). Melakukan preview
pembahasan dalam bahan bacaan siswa.
dan
Dengan ide pokok ini memudahkan
mengajukan
sebelum
pertanyaan-pertanyaan
membaca
mengaktifkan
pengetahuan awal dan mengawali proses pembuatan hubungan antara informasi baru dengan
apa
yang
telah
diketahui.
yang
akan
menjadi
inti
mereka memahami keseluruhan ide yang ada. b) Question Langkah kedua adalah siswa diminta
Mempelajari judul-judul atau topik-topik
mengajukan
utama membantu pembaca sadar akan
kepada diri sendiri untuk setiap pasal
organisasi
tersebut,
yang ada pada bahan bacaan siswa.
sehingga memudahkan perpindahannya dari
Pergunakan “judul dan sub judul atau
memori jangka pendek ke memori jangka
topik dan sub topic utama”. Awali
panjang (Trianto, 2007).
pertanyaan dengan menggunakan kata
bahan-bahan
baru
pertanyaan-pertanyaan
harus
“apa, siapa, mengapa dan bagaimana”.
dilakukan dalam metode PQ4R adalah
Kalau pada akhir bab telah ada daftar
sebagai berikut :
pertanyaan yang dibuat oleh pengarang,
a) Preview
hendaknya
Langkah-langkah
yang
dibaca
terlebih
dahulu.
Langkah pertama ini dimaksudkan agar
Pengalaman telah menunjukkan bahwa
siswa membaca selintas dengan cepat
apabila
sebelum memulai membaca bahan siswa.
menjawab sejumlah pertanyaan, maka
Siswa dapat memulai dengan membaca
akan membuat dia membaca lebih hati-
topik-topik, sub topic utama, judul dan
hati serta seksama serta akan dapat
sub judul, kalimat-kalimat permulaan
membantu mengingat apa yang dibaca
atau akhir suatu paragraf atau ringkasan
dengan baik.
pada akhir suatu bab. Apabila hal itu
seseorang
membaca
untuk
c) Read
tidak ada siswa dapat memeriksa setiap
Langkah ketiga yaitu siswa membaca
halaman dengan cepat, membaca satu
karangan itu secara aktif, yakni dengan
atau dua kalimat di sana-sini sehingga
cara pikiran siswa harus memberikan
-77-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 2, Mei 2011
reaksi terhadap yang telah dibacanya.
menjawab pertanyaan-pertanyaan. Siswa
Janganlah
dapat melihat kembali catatan yang telah
panjang.
membuat Cobalah
catatan-catatan
mencari
jawaban
dibuat dan menggunakan kata-kata yang
terhadap semua pertanyaan-pertanyaan
ditonjolkan dalam bacaan. Dari catatan-
yang diajukan sebelumnya.
catatan yang telah dibuat pada langkah
d) Reflect
terdahulu dan berlandaskan ide-ide yang
Reflect bukanlah suatu langkah yang
ada pada siswa, maka mereka diminta
terpisah dengan langkah ketiga (read),
membuat intisari materi dari bacaan.
tetapi
merupakan
suatu
komponen
f) Review
esensial dari ketiga langkah tersebut.
Pada langkah terakhir ini siswa diminta
Selama membaca siswa tidak hanya
untuk membaca catatan singkat (intisari)
cukup mengingat atau menghafal, tetapi
yang telah dibuatnya, mengulang kembali
cobalah untuk memahami informasi yang
seluruh isi bacaan bila perlu dan sekali
dipresentasikan
lagi jawab pertanyaan-pertanyaan yang
dengan
cara
(1)
menghubungkan informasi itu dengan
diajukan.
hal-hal yang telah anda ketahui; (2) menghubungkan
subtopik-subtopik
di
Teori
belajar
pada
dasarnya
dalam teks dengan konsep-konsep atau
merupakan penjelasan mengenai bagaimana
prinsip-prinsip utama; (3) cobalah untuk
tejadinya belajar atau bagaimana informasi
memecahkan
diproses
kontradiksi
di
dalam
dalam
pikiran
siswa
itu.
informasi yang disajikan; dan (4) cobalah
Berdasarkan suatu teori belajar, diharapkan
menggunakan
suatu
memecahkan
materi
itu
masalah-masalah
untuk yang
pembelajaran
dapat
lebih
meningkatkan perolehan siswa sebagai hasil
disimulasikan dan dianjurkan dari materi
belajar.
pelajaran tersebut.
Mariana dalam Trianto, 2009) menyatakan
e) Recite
Menurut
Gagne
(dikutip
oleh
untuk terjadinya belajar pada diri siswa
Pada langkah kelima ini, siswa diminta
diperlukan kondisi belajar, baik kondisi
untuk merenungkan (mengingat) kembali
internal maupun kondisi eksternal. Kondisi
informasi yang telah dipelajari dengan
internal merupakan peningkatan memori
menyatakan butir-butir penting dengan
siswa
nyaring dan dengan menanyakan dan
Kondisi eksternal meliputi aspek atau benda
-78-
sebagai
hasil
belajar
terdahulu.
Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,Review) Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (Fitria L)
yang dirancang atau ditata dalam suatu
2000).
pembelajaran.
Menurut
Berdasarkan teori diatas, kondisi eksternal
Untuk
(2009),
Dahar
teori
dalam
pemrosesan
Trianto informasi
yang dirancang dalam suatu
menjelaskan pemrosesan, penyimpanan dan
pembelajaran yaitu strategi elaborasi melalui
pemanggilan kembali pengetahuan dari otak.
metode PQ4R pada mata pelajaran PKn,
Peristiwa-peristiwa mental diuraikan sebagai
diharapkan dengan kondisi eksternal yang
transformasi informasi dari input (stimulus)
baik dapat mendukung kondisi internal
ke output (respon). Model pemrosesan
siswa yaitu peningkatkan memori siswa
informasi
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
kumpulan kotak-kotak yang dihubungkan
siswa.
dengan
dapat
digambarkan
dengan
garis-garis.
sebagai
Kotak
itu
Secara umum, proses kognitif dapat
menggambarkan fungsi-fungsi atau keadaan
dibagi menjadi lima bidang studi yaitu
system dan garis-garis menggambarkan
persepsi (perception), perhatian (attention),
keadaan transformasi yang terjadi pada
ingatan (memory), bahasa (language) dan
suatu keadaan yang lain.
berfikir
(thinking).
Persepsi
adalah
Tiap tahapan dalam metode PQ4R
memasukkan dan menganalisa informasi
melibatkan
dari dunia luar. Proses perhatian adalah
informasi. Pada tahap yang pertama yaitu
berkonsentrasi pada satu sumber informasi
preview, siswa diminta untuk membaca
atau
mempertahankan
secara sekilas. Pada tahap yang pertama ini,
Ingatan
terjadi
lebih
konsentrasi
dan
tetap
tersebut.
adalah
tahapan
proses
dalam
pengkodean
berkaitan
dan
meliputi
pengenalan informasi diterima oleh siswa
alat
melalui panca indra, yaitu dengan membaca
komunikasi dan berfikir. Berfikir menurut
sekilas materi bacaan. Kemudian tahap
Groome meliputi beragam aktivitas mental
kedua dalam metode PQ4R yaitu Question,
seperti memikirkan gagasan, mendapatkan
pada tahap ini juga melibatkan pemrosesan
ide-ide
teori,
informasi yaitu encoding terjadi saat siswa
membuat
memilih materi yang akan dibuat menjadi
keputusan dan memecahkan masalah (Jarvis,
pertanyaan, selain itu juga terjadi proses
penggunaan
Bahasa
lambang-lambang
baru,
memperdebatkan
membuat sesuatu,
presepsi
(encoding)
simpanan informasi tentang, fakta, kejadian keterampilan.
dengan
pemrosesan
awal
dan
-79-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 2, Mei 2011
storage saat siswa menuliskan pertanyaan
sudah mereka buat, pada tahap ini terjadi
yang mereka buat pada lembar jawab. Pada
proses encoding, saat mereka membaca
proses
materi, sekaligus terjadi proses storage saat
tersebut
terjadi
penyimpanan
informasi saat siswa harus membaca dan
siswa
menuliskan kembali pertanyaan tersebut.
informasi tersebut disimpan dalam memori.
Tahap ketiga dalam metode PQ4R yaitu Read,
siswa
diminta
berulang-ulang
berarti
Selain itu menurut teori belajar
membaca
Operant Coditioning yang dikemukakan
kembali materi bacaan. Pada tahap yang
oleh E.L. Thorndike (dalam Irwanto, 2002),
ketiha ini pemrosesan informasi yang terjadi
salah
yaitu proses encoding. Tahap keempat
dikemukannya menyatakan bahwa melalui
dalam metode PQ4R yaitu Reflect, dimana
latihan perilaku yang dipelajari menjadi
siswa diminta untuk menjawab pertanyaan
lebih baik atau dikenal dengan prinsip The
yang sudah mereka buat sebelumnya. Pada
Law of Exercise. Jika dihubungkan dengan
tahap ini melibatkan proses encoding saat
metode PQ4R, enam tahapan yang harus
siswa
diikuti siswa merupakan proses belajar
membaca
untuk
membaca
pertanyaan,
kemudian
satu
kembali mengingat letak materi dalam buku
sehingga siswa dapat menguasai materi
bacaan, pada tahap ini juga terjadi proses
pelajaran dan mendapatkan hasil belajar
storage
yang lebih baik.
mengulangi
materi
membaca serta
dan
menuliskan
Diharapkan
dan
yang
dengan
siswa
latihan
belajar
terjadi proses retrieval saat mereka harus
saat
cara
prinsip
melalui
pengulangan
penerapan
jawaban. Tahap yang kelima dalam metode
metode PQ4R ini dapat menolong siswa
PQ4R yaitu Recite, yaitu siswa diminta
dalam belajar. Informasi yang diterima oleh
untuk membuat kesimpulan dari materi yang
siswa berupa materi pelajaran tersimpan
sudah mereka pelajari. Pada tahap ini terjadi
dalam memori jangka panjang. Siswa akan
proses
retrieval,
mereka
harus
lebih mudah mengingat materi pelajaran saat
yang
sudah
mengerjakan tes dan dapat meningkatkan
dipelajari bersama serta proses storage saat
prestasi belajar siswa. Dengan menerapkan
siswa menuliskan kesimpulan dalam lembar
strategi elaborasi melalui metode PQ4R,
kerja siswa. Tahap yang terakhir dalam
dapat menolong siswa dalam memahami
metode PQ4R yaitu Review, mereka diminta
materi bacaan khususnya materi PKn. Saat
untuk membaca ulang kesimpulan yang
siswa memiliki pemahaman yang lebih baik
mengingat
-80-
ketika
kembali
apa
Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,Review) Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (Fitria L)
Untuk
terhadap suatu materi, maka akan hal ini
nilai U = 0.000 dengan p < 0,01. Hal ini
akan berhubungan dengan prestasi belajar
menunjukkan ada perbedaan prestasi belajar
siswa, dimana dengan penguasaan materi
antara kelompok kontrol dan kelompok
yang lebih baik siswa dapat mengerjakan
eksperimen
evaluasi/tes
eksperimen
dengan
baik
dan
prestasi
belajarnya meningkat.
kelompok
dimana lebih
pada
tinggi
kontrol.
kelompok dibandingkan
Sehingga
hipotesis
penelitian yang menyatakan metode PQ4R dapat meningkatkan prestasi belajar PKn,
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah
metode
eksperimen.
Dalam
eksperimen ini, peneliti menerapkan strategi
kelompok eksperimen akan mendapatkan prestasi belajar PKn lebih baik daripada kelompok kontrol dapat diterima.
elaborasi melalui metode PQ4R sebagai
Hasil analisa pretest
dan posttest
perlakuan yang diberikan kepada kelompok
kelompok kontrol ada perbedaan yang
eksperimen
untuk
sangat signifikan dengan p < 0,01 hal ini
meningkatkan prestasi belajar siswa. Alat
menunjukkan bahwa ada perubahan nilai
Ukur yang dipakai dalam penelitian ini yaitu
pada mata pelajaran PKn. Pada kelompok
Tes inteligensi menggunakan CFIT skala 3
kontrol menunjukkan nilai mean pada
bentuk A, adapun reliabilitas alat tes ini
pretest sebesar 36,38 dan nilai mean pada
adalah 0,76 dan validitasnya 0,81. Tes
posttest sebesar 55,85. Hasil analisa pretest
inteligensi CFIT skala 3 bentuk A dapat
dan
digunakan untuk anak usia 7 – 13 tahun
menunjukkan ada perbedaan yang sangat
(Cattle, 1950). Alat untuk mengukur prestasi
signifikan dengan p < 0,01, hal ini berarti
belajar
juga
dengan
Pendidikan
maksud
Kewarganegaraan
digunakan tes prestasi.
posttest
ada
kelompok
perubahan
mata
mean
pada pretest
sebesar 36,15 dan nilai mean pada posttest
Hasil Penelitian perhitungan
pada
pelajaran PKn. Pada kelompok eksperimen menunjukkan nilai
Hasil
nilai
eksperimen
analisis
data
sebesar 73,69, adapun selisih nilai mean
dengan Mann Whitney U untuk perubahan
pada pretest dan posttest yaitu sebesar
prestasi belajar posttest antara kelompok
37,54. Peningkatan mean pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen diketahui
eksperimen setelah diberi perlakuan dengan
-81-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 2, Mei 2011
metode PQ4R menunjukkan nilai yang lebih
rata-rata IQ sebesar 105 dan memiliki nilai
besar
rapot PKn yang setara dengan rata-rata 71.
dibandingkan
dengan
kelompok
kontrol, adapun selisih nilai mean pada
Perbedaan prestasi belajar antara
pretest dan posttest yaitu sebesar 19,47.
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
Dengan membandingkan selisih nilai mean
jaraknya cukup jauh karena melalui metode
pada pretest dan posttest pada kedua
PQ4R memudahkan siswa untuk melakukan
kelompok,
menunjukkan
bahwa
pada
proses belajar. Dengan metode PQ4R siswa
kelompok
eksperimen
lebih
besar
terlibat aktif dalam proses belajar mengajar.
dibandingkan kelompok kontrol. Hal ini
Siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan
menunjukkan bahwa peningkatan prestasi
guru saja, tetapi siswa aktif membaca,
belajar pada kelompok eksperimen lebih
mengajukan
besar
informasi,
dibandingkan
kelompok
kontrol.
pertanyaan, menghafal
memahami
dan
membuat
Peningkatan ini terjadi karena adanya
ringkasan sehingga akan membantu siswa
perlakuan saat pembelajaran berlangsung
untuk dapat lebih memahami materi yang
dengan
PQ4R.
diberikan. Proses belajar PKn yang sebelum
Sedangkan pada kelompok kontrol, dalam
menggunakan metode PQ4R tidak mengajak
proses belajar tidak menggunakan metode
siswa secara aktif untuk membaca, membuat
PQ4R dan proses belajar berlangsung seperti
pertanyaan serta mencari jawaban dari
biasa dan mereka hanya mendengarkan
pertanyaan sudah mereka buat. Siswa tidak
penjelasan yang diberikan oleh guru.
hanya
menggunakan
metode
Peningkatan prestasi belajar pada kelompok
eksperimen
penerapan
metode
penjelasan
yang
diberikan oleh guru namun juga aktif
karena
membaca dan memecahkan masalah dengan
karena
berfikir.
sebelumnya sudah dilakukan penyetaraan
metode
terlebih
berfikir mengenai inti dari tiap pokok
dahulu
terjadi
mendengarkan
PQ4R,
antara
subyek
pada
Belajar PQ4R
dengan mengajak
siswa
bahasan.
berdasarkan
pertanyaan dan berusaha untuk memecahkan
Subyek
pada
subyek
kelompok
penelitian.
control
mereka
untuk
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen kriteria
Kemudian
menggunakan
membuat
dan
persoalan tersebut, selain itu siswa juga aktif
kelompok eksperimen memiliki kemampuan
menjawab pertanyaan yang diberikan guru
intelektual yang setara yaitu dengan nilai
secara lisan. Melalui metode PQ4R siswa dituntut untuk dapat membuat catatan
-82-
Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,Review) Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (Fitria L)
Untuk
mengenai kesimpulan dari pokok bahasan
metode PQ4R melibatkan proses kognitif
tiap pertemuan, hal ini memudahkan siswa
siswa. Pada tahap preview, melibatkan
untuk mempelajari kembali catatan mereka.
proses persepsi dimana siswa menganalisa
Pada metode pembelajaran sebelumnya
informasi dengan membaca sekilas. Tahap
siswa
mendengarkan
selanjutnya yaitu Question, siswa diminta
penjelasan dari guru saja, sehingga pada
membuat pertanyaan dari materi bacaan,
waktu
tidak
proses kognitif yang dilibatkan pada tahap
melakukan
ini yaitu perhatian dimana siswa harus
kegiatan lain di dalam kelas seperti bercerita
berkonsentrasi pada materi bacaan dan
dengan teman, menggambar atau hanya
membuat pertanyaan. Pada tahap Read,
melamun di kelas.
Reflect, Recite, dan Review melibatkan
lebih
banyak
guru
menerangkan
memperhatikan
Metode
dan
siswa
siswa
untuk
proses berfikir (thinking), dimana siswa
yang
diminta untuk memecahkan permasalahan
mereka baca. P singkatan dari Preview
yang ada yaitu dengan menjawab pertanyaan
(membaca selintas dengan cepat), Q adalah
yang sudah mereka buat.
membantu
PQ4R
digunakan
siswa mengingat
apa
Question (bertanya), dan 4R singkatan dari
Informasi dari panca indra disimpan
Read (membaca), Reflecty (refleksi), Recite
secara singkat dalam organ-organ indra,
(tanya – jawan sendiri), Review (mengulang
kemudian diteruskan ke ingatan jangka
secara menyeluruh). Melakukan preview
pendek.
dan
informasi diolah melalui pengulangan dan
mengajukan
sebelum
pertanyaan-pertanyaan
membaca
Dari
ingatan
jangka
pendek,
mengaktifkan
latihan maka informasi akan diteruskan ke
pengetahuan awal dan mengawali proses
ingatan jangka panjang ( Jarvis, 2006).
pembuatan hubungan antara informasi baru
Informasi yang diterima oleh siswa pada
dengan
diketahui.
waktu mendengarkan penjelasan singkat dari
Mempelajari judul-judul atau topic-topik
guru ataupun pada saat mereka membaca
utama membantu pembaca sadar akan
sekilas merupakan penerimaan informasi
organisasi
pada
apa
yang
bahan-bahan
telah
baru
tersebut,
ingatan
jangka
pendek.
Melalui
sehingga memudahkan perpindahannya dari
tahapan dalam metode PQ4R, yaitu melalui
memori jangka pendek ke memori jangka
pengulangan dan latihan, informasi yang
panjang (Trianto, 2007). Tiap tahapan dalam
diterima oleh siswa yang diterima oleh siswa
-83-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 2, Mei 2011
dilanjukan ke ingatan jangka panjang.
kelompok eksperimen menunjukkan siswa
Informasi yang disimpan dalam ingatan
terlibat lebih aktif pada waktu proses belajar
jangka panjang bersifat lebih permanen,
di kelas. Kegiatan siswa pada kelompok
sehingga hal ini menguntungkan bagi siswa
eksperimen lebih terarah, siswa tidak diberi
karena ingatan mereka mengenai informasi
kesempatan untuk berbicara atau sibuk
pelajaran yang mereka pelajari sebelumnya
sendiri
masih dapat mereka ingat.
mendapatkan
di
dalam
kelas
tugas
karena
siswa
guru
untuk
dari
Berdasarkan hasil observasi yang
melengkapi LKS yang dibagikan. Setiap
dilakukan selama tiga kali pertemuan baik
pertemuan siswa mendapat LKS dan diminta
pada kelompok kontrol maupun kelompok
untuk membuat 10 pertanyaan dan ringkasan
eksperimen,
dari materi yang diajarkan. Siswa juga
menunjukkan
perbedaan
perbedaan kegiatan belajar selama di dalam
terlihat
kelas. Observasi pada kelompok kontrol
pertanyaan yang diberikan oleh guru saat
dimana guru mengajar dengan menggunakan
diskusi
metode non-PQ4R. Selama proses belajar
kelompok eksperimen dilaksanakan pada
siswa lebih banyak mendengarkan guru
jam pelajaran kedua dan ketiga, kondisi
menjelaskan. Siswa tidak memiliki buku
siswa masih dalam keadaan segar dan
catatan, apabila siswa ingin menuliskan
bersemangat.
beberapa catatan penting maka hanya
sangat
antusias
bersama.
Menurut
Pembelajaran
Gagne
(dikutip
oleh
2009)
untuk
Mariana
hasilnya
terjadinya belajar pada diri siswa diperlukan
rapi.
Siswa
kurang
dilibatkan dalam proses belajar sehingga
kondisi
banyak siswa yang sibuk sendiri dan
maupun kondisi eksternal. Kondisi internal
berbicara
merupakan
dengan
teman
sebangku.
belajar,
Trianto,
pada
dituliskan pada buku pegangan sehingga kurang
dalam
menjawab
baik
peningkatan
kondisi
memori
internal
siswa
Pembelajaran pada kelompok eksperimen
sebagai hasil belajar terdahulu. Kondisi
dilaksanakan setelah istirahat sekolah yaitu
eksternal meliputi aspek atau benda yang
jam pelajaran keempat dan kelima, saat
dirancang
masuk ke kelas sebagian besar siswa terlihat
pembelajaran. Kondisi eksternal yang baik
letih dan berkeringat karena bermain dengan
dapat mendukung kondisi internal siswa
teman saat istirahat.
yaitu peningkatkan memori siswa sehingga
Sedangkan -84-
hasil
observasi
pada
atau
ditata
dalam
suatu
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,Review) Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (Fitria L)
Berdasarkan teori tersebut, kondisi eksternal yang dirancang dalam penelitian ini yaitu pembelajaran
melalui
metode
Untuk
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
PQ4R,
ternyata dapat mendukung kondisi internal siswa ditunjukkan dengan meningkatnya prestasi belajar siswa.
Kesimpulan
Depdiknas, 2006. Standar Kompetensi Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan tahun 2006. Jakarta : Depdiknas. Dimyanti & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas V sekolah dasar dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi elaborasi melalui metode PQ4R dapat meningkatkan prestasi belajar PKn.
Djaali. 2000. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Program Pacasarjana Universitas Negeri Jakarta. Dwitagama, D. 2008. Penelitian Tindakan Kelas PKn. http://fotodedi.wordpress.com. ( 29/01/10 )
Daftar Pustaka Ali, M. .2009. Model Pembelajaran Strategi Belajar Elaborasi Metode PQ4R. http://muhammadalitomacoa.blogspo t.com/2009/04/model-pembelajaranpq4r.html. (13/02/10) Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Cattle, R. 1950. Measuring Intelligence with Culture Fair Test : Manual for Scales 2 and 3. USA : University of Illinois. Dalyono, M. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Degeng, S. 1997. Strategi Pembelajaran: Mengorganisasi Isi dengan Model Elaborasi. Malang : IKIP Malang.
Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta : Prehalindo. Jarvis, M. 2000. Teori-teori Psikologi : Pendekatan Modern Untuk Memahami Perilaku, Perasaan, dan Pikiran Manusia. Bandung : Nusa Media. Kinniburg, L., Shaw, E. 2008. Using Question-Answer Relationship to Build Reading Comprehension in Science. Science Activities, Vol. 40, No.4 : 19-26. Lai, M., McNaughton, S., Amituanai, M., Turner, R., Hsiao, S. 2008. Sistained Acceleration of Achievement in Reading Comprehension : The New Zealand Experience. Reading Research Quarterly. Vol 44. 30–56.
-85-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 2, Mei 2011
Meyers, A. 2002. Experimental Psychology. Wadsworth : Okland University. Nur, M. 2000. Strategi-Strategi Belajar. Surabaya : Unesa Press. Peng, Rachel Gan-Goh Swee. Tan Lay Hoon, Sharoon Faith Khoo, Isabel Marilyn Joseph. 2007. Impact of Question-Answer-Relationship in Reading Comprehension. Pei Chun Public School and Marymount Convent Ministry of Education. 119. Purwanto. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rodaskarya. Ratus, S. Proven PQ4R Active Learning. Thomson Wadsworth. http://emeraldinsight.com/insight/ma nualDocumentRequest (14/02/10) Renny, I. 2010. Metode Peta Pikiran Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Geografi : Tesis. Semarang : Magister Psikologi Universitas Soegijapranata. Ross and Divesta, “Oral Summary as a Review Strategy for Enhancing Recall of Textual Material”, in Journal of Educational Psychology. 6 (4), 1976. Sudarman. 2009. Peningkatan Pemahaman Dan Daya Ingat Siswa Melalui Strategi Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Dan Review (PQ4R). Jurnal Pendidikan Inovatif (JPI) Volume 4 Nomor: 2. Hal.16-28. Suharnan. 2005. Psikologi Surabaya : Srikandi.
-86-
Kognitif.
Suhlan, A. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Strategi Elaborasi Melalui Metode PQ4R Dalam Pembelajaran Pai Di Smp Negeri 15 Mataram. Jurnal Penelitian Keislaman, Vol. 4, No. 1, Desember 2007: Hal.65-84 Sumanarahati. Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Strategi PQ4R di Kelas V SDN Sumberpucung 06 Kabupaten Malang. Jurnal Pendidikan Dasar. No.13. Hal.1-12. Suprayetkti. Penerapan Model Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran IPA Di SD. http://www.teknologipendididkan.net . (29/01/10) Thomas, E. L. & Robinson, H. A. (1972), Improving Reading in Every Class: A sourcebook for teachers. Boston. http://www.une.edu/cas/lac/learning/ pdf/pq4r.pdf (28/05/09). Trianto, D. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher. Trianto, D. 2009. Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca Komprehensi Membaca. Yogyakarta : UNY Press. Wiramiharja, S.A. 2003. Keeratan Hubungan Antara Kecerdasan, Kekuatan, Kemauan dan Prestasi Belajar. Jurnal Psikologi. Vol 11, No.1: Hal.76-79.