EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PQ4R (PREVIEW,QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) PADA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X SMA
Husnul Basriyah, Bambang Genjik, M. Basri Program Studi Pendidikan Ekonomi Bkk Koperasi FKIP Untan, Pontianak Email ;
[email protected] Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas model Pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada mata pelajaran Kewirausahaaan di kelas X SMAN 01 Sei Raya Kubu Raya 2013. Penelitian ini dilakukan 2 kelas sebagai kelas kontrol diantara 7 kelas yang lain kelas eksperimen. Adapun kelas kontrol dan kelas ekperimen pembelajaran dimulai dengan evaluasi post test materi kemudian dianalisis data nilai hasil belajar siswa berkontribusi normal. Namun ketika dilakukan strategi pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) terjadi peningkatan efektivitas pembelajaran siswa yang tinggi. Hal ini dilihat dari Hasil Belajar siswa diatas nilai ketuntasan (>75). Kata Kunci : Model, Pembelajaran, Hasil Abstract: This study aims to know the effectiveness of learning models PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) on Kewirausahaaan subjects in class X SMAN 01 Sei Kingdom Kubu Raya 2013, research was conducted as a class 2 grade 7 classroom control between experimental class. The control class and experimental class learning begins with the post-test evaluation of the material was then analyzed the data analyzed student learning outcomes contribute to normal. But when it is done learning strategies using learning models PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) an increasing the effectiveness of student learning are high. It is seen from the above student learning outcomes completeness values (> 75). Keywords: Model, Learning, Results
P
endidikan merupakan kebutuhan bagi setiap manusia, untuk mencapai tujuan pendidikan nasional maka berbagai macam komponen pendidikan yang ada harus diberdayakan semaksimal mungkin, satu diantara komponen tersebut adalah peserta didik. Peserta didik merupakan suatu komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga jadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Penelitian ini akan dilihat dari Nilai Ulangan Harian Murni (NUM) yang diperoleh siswa di semester 1 tahun ajaran 2012/2013. 1
METODE Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasy Experiment Research) dengan maksud agar diperoleh keterangan optimal mengenai cara membuat dan melaksanakan guna menjawab masalah penelitian. Tabel 1 : Rancangan penelitian. Post test 1 Kelompok
Perlakuan
Post test 2
Eksperimen
01
XE
O2
Kontrol
03
XK
04
Sumber :Sugiyono,2011 Keterangan : O1 : Postest 1 pada kelas eksperimen O2 : Postest 2 pada kelas eksperimen X E : Perlakuan pada kelas eksperimen yaitu model pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,Review) X K : Pelakuan pada kelas kontrol yaitu model pembelajaran O2 : Postest 1 pada kelas kontrol O4 : Postest 2 pada kelas kontrol HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pretest dan Posttest kelas Kontrol Penelitian ini adalah ada dua kelas yaitu kelas XA dan XB SMA N 01 Sei Raya tahun 2012/2013. Terdiri atas kelas control dan kelas eksperimen yang berjumlah 57 siswa. Kelas XA menjadi kelompok control dan XB menjadi kelompok eksperimen.Masing-masing kelas dalam penelitian ini diberi pretest dan posttest. Tujuannya untuk mengetahui keadaan awal dan akhir masingmasing kelas. Berdasarkan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dengan model pembelajaran PQ4R(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional dapat dilihat dari hasil post-test berupa skor. Maka dapat dilihat rata-rata skor hasil tes siswa yang disajikan dalam tabel di bawah ini.
2
Tabel 2: Nilai Frekuensi Pretest siswa pada materi Kewirausahaan Kelas Kontrol Frequency Percent Valid .45 1 3.3 .50 1 3.3 .60 2 6.7 .65 5 16.7 .70 9 30.0 .75 10 33.3 .80 1 3.3 .85 1 3.3 Total 30 100.0 Sumber: Data Sumber olahan SPSS
Nilai Valid Percent 3.3 3.3 6.7 16.7 30.0 33.3 3.3 3.3 100.0
Cumulative Percent 3.3 6.7 13.3 30.0 60.0 93.3 96.7 100.0
Tabel 3. Data StatistikHasil Pretest siswa pada materi Kewirausahaan Kelas Kontrol Statistics Nilai N
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Range Minimum Maximum Sumber: Data Olahan SPSS
30 0 .6950 .01485 .7000 .08131 .007 -1.219 .427 .40 .45 .85
Selanjutnya, penulis akan mendeskripsikan hasil post-test kelas kontrol pada tabel sebagai berikut: Tabel 4. Frekuensi Nilai Posttest siswa pada materi Kewirausahaan Kelas Kontrol Nilai Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent 3
Valid .60 .65 .70 .75 .80 .85 Total
1 3.3 3.3 3 10.0 10.0 6 20.0 20.0 5 16.7 16.7 11 36.7 36.7 4 13.3 13.3 30 100.0 100.0 Sumber: Data Olahan SPSS
3.3 13.3 33.3 50.0 86.7 100.0
Tabel 5. Data StatistikPosttest siswa pada materi Kewirausahaan Kelas Kontrol Statistics Nilai N
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Range Minimum Maximum Sumber: Data Olahan SPSS
30 0 .7567 .01240 .7750 .06789 .005 -.523 .427 .25 .60 .85
Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen Berdasarkan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dengan model pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dapat dilihat dari hasil pretest dan post-test yaitu berupa skor.Maka dapat dilihat ratarata skor hasil tes siswa yang disajikan dalam tabel di bawah ini. Tabel 6: Nilai Frekuensi Pretest siswa pada materi Kewirausahaan Kelas Ekeperimen Nilai
.55 .60
1
Frequency Percent 3 10.0 10.0 3.3 3.3
Valid Cumulative Percent Percent 10.0 13.3
4
.65 .70 .75 .80 .85 Total
2 6.7 6.7 4 13.3 13.3 6 20.0 20.0 10 33.3 33.3 4 13.3 13.3 30 100.0 100.0 Sumber: Data Olahan SPSS
20.0 33.3 53.3 86.7 100.0
Tabel 7 : Data Statistik Posttest siswa pada materi Kewirausahaan Kelas Eksperimen Statistics Nilai N
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Range Minimum Maximum Sumber : Data Olahan SPSS 1.
30 0 .7417 .01645 .7500 .09010 .008 -.946 .427 .30 .55 .85
Hasil Uji Normalitas Tes
Untuk melihat apakah sejumlah tes yang diberikan kepada siswa mempunyai sifat distribusi yang normal, maka dilakukan uji normalitas untuk nilai post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol pada tabel berikut: Tabel 8 : Data Uji Normalitas Posttest siswa Dengan One-Sample -Smirnov Test (Kelas Kontrol) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parametersa,b Most Extreme
Mean Std. Deviation Absolute
Nilai 30 .7567 .06789 .238
5
Differences
Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data Olahan SPSS
.131 -.238 1.306 .066
Dari hasil uji tersebut, diketahui hasil post-test kelas kontrol pada kolom Kolmogorov-Smirnov Z nilai statistiknya 1,306. Dari pengujian ini pula diperoleh nilai rata-rata hasil posttest kelas kontrol adalah 0,7567 dengan standar deviasi 0,067. Dari keterangan hasil uji tes, maka diketahui bahwa distribusi soal dinyatakan normal. Tabel 9 : Data Uji Normalitas Posttest siswa Dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (Kelas Eksperimen) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Nilai 30 .9383 .05200 .189 .169 -.189 1.034 .235
Sumber: Data Olahan SPSS Dari hasil uji tersebut, diketahui hasil post-test kelas kontrol pada kolom Kolmogorov-Smirnov Z nilai statistiknya 1,034. Dari pengujian ini pula diperoleh nilai rata-rata hasil posttest kelas kontrol adalah 0,7567 dengan standar deviasi 0,06789. Dari keterangan hasil uji tes, maka diketahui bahwa distribusi soal dinyatakan normal. 1.
Hasil Uji t (Pengujian Hipotesis)
Uji t ini digunakan untuk membandingkan dua nilai rata-rata untuk menentukan apakah perbedaan rata-rata pada hasil pretest dan posttest tersebut memiliki perbedaaan yang nyata atau karena kebetulan.Uji t ini juga sekaligus 6
digunakan untuk menguji benar atau tidaknya sebuah hipotesis yang dbuat. Dari hasil pengujian yang dilakukan, maka diperoleh data sebagaimana ditampilkan pada tabel dibawah ini: Tabel 10 : Data Uji t Nilai Posttest (Kelas Eksperimen)
Nilai
One-Sample Statistics Std. N Mean Deviation 30 .9383 .05200
Std. Error Mean .00949
One-Sample Test Test Value = 0
Nilai
t 98.835
Df 29
Sig. (2tailed) .000
95% Confidence Interval of the Difference Mean Difference Lower Upper .93833 .9189 .9578
Sumber: Data Olahan SPSS A. Pembahasan 1. Analisis Data Hasil Pre-test kelas Eksperimen dan kelas kontrol Populasi penelitian pada kelas eksperimen berjumlah 30 orang dan kelas kontrol sebanyak 30 orang, Pelaksanaan pre-test semua hadir baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol yang dilaksanakan tanggal Untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka diberikan pre-test dimasing-masing kelas lalu dilakukan uji normalitas terhadap hasil pre-test melalui uji statistic pada program SPSS. Berdasarkan table 7 terlihat bahwa hasil pre-test kelas kontrol setelah dibagi antara nilai skewnees -0,681 dengan standar error 0,427 menghasilkan nilai -0,308 sedangkan kelas eksperimen pada table 8,nilai skewness adalah -0,115 dengan stardar error 0,427 maka data dikatakan normal.Hal ini menunjukkan bahwa hasil pres-test kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal. Jika kedua data tersebut normal maka akan dilakukan uji t, berdasarkan uji t dengan taraf α=0,05 pada kelaseksperimen dan kelas kontrol pada kolom sig (2-tailed) 0,000 didapat bahwa tidak adaperbedaaan yang signifikan pada hasil pre-test, sehingga dapat dikatakan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan yang sama.
7
2. Analisis Data Hasil Post-test kelas Eksperimen dan kelas kontrol Kegiatan post-test siswa dilakukan setelah siswa memperoleh pembelajaran yaitu dengan model pembelajaran PQ4R pada kelas eksperimen dan model konvensional pada kelas kontrol. Pembelajaran dari kedua kelas tersebut dilakukan oleh peneliti. Untuk mencapai ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil post-test. Siswa dikatakan tuntas secara klasikal apabila memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan 75 (standar ketuntasan). Berdasarkan table 11,post test kelas kontrol pada kolom skewwness nilai statistic -0,946 dibagi standar error 0,427 menghasilkan nilai -0,768 sedangkan pada table 11,yakni pada kelas eksperimen pada kolom skewness nilai statistic -0,410 dibagi standar error 0,448 menghasilkan nilai -0,915. Jika nilai skewness berasa diantara nilai-2 sampai +2 maka data dikatakan normal. Hal ini menunjukkan bahwa hasil pos-testkelas eksperimen 0,768 dan kelas kontrol-0,915 tidaklebih dari +2 artinya data post-test kelas ekperimen dan kelas control berdistribusi normal. Jika kedua data tersebut normal maka dilakukan uji t, berdasarkan uji t dengan taraf α=0,05 pada tabel12 kelas ekperimen pada kolom sig (2-tailed) 0,009 ,0,05 dan pada tabel13, kelas kontrol pada kolom sig (2-tailed) 0,654.>0,05. Hal ini berarti nilai signifikan kelas eksperimen lebih kecil dari 0,05 sedangkan nilai signifikan untuk kelas kontrol lebih besar dari 0,05, maka Hipotesis alternative dari penelitian ini berupa : Ha : Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kewirausahaan yang diajarkan dengan model pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Ho : Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kewirausahaan dengan model pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) tidak lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada kelas XA dan XB SMA N 01 Sei Raya Kuburaya. Hal ini berarti hipotesis alternative Ha diterima dan Ho ditolak karena terdapat perbedaan hasil belajar anatar rata-rata post-test kelas ekperimen dengan model PQ4R Kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. 3.
Analisis Perhitungan Effect Size (ES) Untuk melihat seberapa besar efektivitas model pembelajaran PQ4R dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kewirausahaan digunakan rumus effect size. Dari tabel 9 diketahui bahwa rata-rata post-testkelas eksperimen sebesar 0,9383 dengan standar deviasi 0,052. Sedangkanskor rata-rata kelas control sebesar 0,7567 dengan standar deviasi sebesar 0,06789. Dengan demikian diperoleh bahwa : 0,34.
8
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka Effect size 0,34 termasuk kriteria sedang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PQ4R memberikan pengaruh yang tinggi terhadap hasil belajar siswa pada materi kewirausahaan dikelas X SMA Negeri 1 Sungai Raya. 4. Proses Pembelajaran kelas Eksperimen dengan Menggunakan Model Pembelajaran PQ4R Pembelajaran dikelas eksperimen menggunakan model pembelajaran PQ4R. Pembelajaran di kelas eksperimen dilakukan sebanyak satu kali pertemuan.Selama proses pembelajaran,siswa belajar secara individu. Salah satu teknik belajar yang paling dikenal untuk membantu siswa memahami dan mengingat materi yang mereka baca adalah metode PQ4R (Thomas dan Robinson, 1972). Metode ini digunakan untuk meningkatkan kinerja memori dalam memahami substansi teks yang dapat mendorong pembaca melakukan pengolahan materi secara lebih mendalam dan luas. Metode PQ4R merupakan suatu strategi belajar yang meminta siswa untuk melakukan Preview (tugas membaca cepat dengan memperhatikan judul-judul dan topik utama, tujuan umum dan rangkuman, serta rumusan isi bacaan), Question (mendalami topik danjudul utama dengan mengajukan pertanyaan yang jawabannya dapat ditemukandalam bacaan tersebut, kemudian mencoba manjawabnya sendiri), Read (tugas membaca bahan bacaan secara cermat dengan mengajukan pengecakan padalangkah kedua), Reflect (melakukan refleksi sambil membaca dengan cara menciptakan gambaran visual dari bacaan dan menghubungkan informasi baru didalam bacaan tentang apa yang telah diketahui), Recite (melakukan resitasi dengan menjawab pertanyaan melalui suara keras yang diajukan tanpa membuka buku) dan Review (mengulang kembali seluruh bacaan kemudian membaca ulangbila diperlukan dan sekali lagi menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan)pada materi yang dipelajari. Melakukan Preview (membaca selintas) dan Question (mengajukan pertanyaan sebelum membaca) dapat mengaktifkan pengetahuan awal danmengawali proses pembuatan hubungan antara informasi baru dengan pengetahuan sebelumnya. Sehingga memudahkan perpindahannya dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang dengan melakukan kegiatan selanjutnya yaitu Read (membaca), Reflect (merefleksi), Recite (tanya jawab sendiri) dan Review (mengulang secara menyeluruh). Jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, maka penelitian ini lebih menitik beratkan pada upa untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat siswa dengan metode PQ4R belajar siswa sebelumnya lebih menitik beratkan pada peningkatan kemampuan guru dalam pemahaman pengajaran. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya.
9
5.
Proses Pembelajaran kelas control dengan menggunakan model konvensional Pembelajaran dikelas control menggunakan model pembelajaran konvensional. Pembelajaran dikelas kontrol dilakukan sebanyak satu kali pertemuan. Yaitu membahas tentang konsep kewirausahaan dengan menggunakan power point. Pembelajaran dengan model konvensional terdiri atas tiga kegiatan utama yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. a) Kegiatan pendahuluan Pada pertemuan pertama guru mengucapkan salam kemudian guru menginformasikan materi yang akan dipelajati yakni tentang konsep kewirausahaan serta guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai selanjutnya guru memotifasi siswa dengan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akandisampaikan. Selama kegiatan tersebut berlangsung, siswa hanya diam dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru. b) Kegiatan inti Pada pertemuan pada saat guru menjelaskan,siswa hanya diam dan mencatat apayang disampaikan oleh guru, bahkan ada beberapa siswa yang mengobrol dengan teman sebangkunya sehingga kurang memperhatikan penjelasan guru dan tidak mencatat apa yang disampaikan oleh guru. Kepada seluruh siswa guru mengatakan bahwa pada saat pembelajaran berlangsung guru akan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dan bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaaan akan diberi poin. c) Kegiatan penutup Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Ada beberapa siswa yang akan menyimpulkan materi sedangkan yang lainnya hanya diam. Kemudian guru menugaskan kepada siswa untuk belajar kembali dirumah tentang materi selanjutnya. 6. Hasil Belajar Dalam penelitian ini, kelas XA merupakan kelas eksperimen sedangkan kelas XB sebagai kelas kontrol. Kelas XA yaitu kelas eksperimen terdiri dari 28 siswa dan kelas XB yaitu kelas kontrol terdiri atas 29 siswa. Pelaksanaan pre-test dilakukan pada dua kelas yaitu kelas XA dan XB dalam 1 hari.Hal ini dimaksudkan supaya tidak kebocoran soal. Di
10
dapat kelas XA sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional dan kelas XB diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Pre-test bertujuan untuk melihat kemampuan awal siswa sebelum diberikan pembelajaran. Setelah skor Pre-test dianalisis, diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar pada kelas ekperimen dan kelas kontrol. Hasil post-test diperoleh setelah siswa diberikan dengan pembelajaran kooperatif teknik PQ4R pada kelas eksperimen dan control. Setelah dianalisis hasil post-test diketahui bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas control. Jika dilihat dari tabel 6 kedua kelas mengalami peningkatan rata-rata skor setelah diberi pembelajaran dengan perlakuan masingmasing pada materi kewirausahaan. Selisih peningkatan yang lebih tinggi dari pada kelas ajar yang menggunakan model PQ4R yaitu sebesar74,07. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran teknik PQ4R, guru menggunakan media melalui materi yang diberikan kepada siswa agar dapat mendeskripsikan dan melatih kemampuan sendiri dalam proses belajar mengajar secara aktif. Pada gambar 5,6,7,8 pada siswa yang tuntas baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.Tetapi jumlah siswa yang tidak tuntas dikelas control lebih banyak dari kelas eksperimen.Pada kelas kontrolsiswa menerimamateri pembelajaran dari gurumelalui media power point tanpa peran aktif siswa. Sedangkan, pada kelas eksprimen selain menerima materi dari guru melalui media power point siswa juga berperan aktif dalam pembelajaran.Hal ini terlihat pada saat siswa mencari jawaban masing-masing. Pada kelas eksperimen ada dua siswa tidak tuntas dari hasil analisis lembar jawaban kedua siswa tersebut diketahui bahwa perolehan ketuntasan paling rendah yakni pada tujuan pembelajaran kelima dimana siswa dapat menjelaskan bidang-bidang dalam profesi dalam kewirausahaaan.Pada kontrol ada tujuh siswa yang tidak tuntas hal ini dikarenakan model pembelajaran konvensional jarang melibatkan pengaktifan pengatahuan awal dan jarang memotivasi siswa untuk proses pengetahuannya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari hasil tes siswa dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ; Pencapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan memiliki hasil yang signifikan dimana nilai posttest antara kelas kontrol dan eksperimen terdapat perbedaan yang cukup besar sehingga menghasilkan nilai effect size 0,3 yang mengindikasikan bahwa terjadi pengaruh yang sedang pada proses pembelajaran kewirausahaan dengan metode PQ4R. Rata-rata skor hasil belajar siswa pada materi kewirausahaan pada kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran PQ4R adalah 0,9383
11
sedangkan kelas kontrol yang diajar dengan pembelajaran konvensional adalah 0,7567. Berdasarkan uji t diperoleh kelas eksperimen pada tabel sig (2-tailed) 0,009<0,05. Hal ini berarti terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan kelas eksperimen dengan pembelajaran PQ4R dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Saran Diharapkan kepada peneliti yang ingin melakukan penelitian lanjutan mengenai model pembelajaran PQ4R dapat mengukur atau melihat keaktifan dan memotivasi siswa dalam proses pembelajaran.Diharapkan dan upaya untuk melakukan penelitian lanjutan dengan memperhatikan dan mengurangi keterbatasan yang ada pada penelitian.Selain kewirausahaan pada model PQ4R dapat diterapkan pada materi DAFTAR PUSTAKA Ahmadi Sofan Amri, Hendro Ari Setyono, Tatik Elisah (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta : Prestasi Pustaka. Asep Jihad dan Abdul Haris (2008). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo Drs. Danang Sunyoto,SH.,SE.,MM. Statistika Induktif untuk penelitian ekonomi dan bisnis. Yogyakarta :CAPS Emerson (Handayaningrat)1996 http://www.scrib.com diakses 1 Februari 2013 Guntur Talijan,SH.,m.Pd. Menumbuhkan kreativitas dan prestasi Guru. Yogyakarta Laksbang Pressindo Hadari Nawawi (2007). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Sugiyono (2011).Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.Bandung :Alfabeta. Soedijarto (Purwanto 2010 Evaluasi Hasil Belajar Yogyakarta:Pustaka Belajar Subana, Rahadi & Sudrajat (2000) Statistik Pendidikan. Bandung Pustaka Setia. Purwanto. (2010) Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata dan Dr.Erliana Syaodih,M.Pd.(2012) Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi,Bandung Refika Aditama Thomas Robinson (dalam Trianto, 2007) Model-Model Pembelajaran Grasindo Jakarta Online Emerson (Handayaningrat)1996 http://www.scrib.com diakses 1 Februari 2013 Online,Glass dalam Sutrisno,2001 http://www.scrib.com diakses 1 Februari 2013 Online,Lindger dalam Atletico,2006 http://www.scrib.com diakses 1 Februari 2013 Online,Karli dalam Atletico,2006 http://www.scrib.com diakses 1 Februari 2013 Online Muhibbin Syah, 2008) http://www.scrib.com diakses 1 Februari 2013
12