MET O DE PENGELO LAAN DAN PELA KSANAAN PEMBA NGU NAN
6.1. PENETAPAN PRIORITAS DAN PENTAHAPAN PEMBANGUNAN Prioritas dan pentahapan pembangunan Kabupaten Lamongan seiring dengan pengembangan sumber daya manusia adalah sektor-sektor dibidang ekonomi terutama keterkaitan sektor industri dan pertanian serta bidang pembangunan
METODE PENGELOLAAN DAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN AH I AG
lainnya berupa peningkatan sumber daya manusia. • Peranan sektor industri untuk meningkatkan keadilan, kemakmuran dan pemerataan
pembangunan
serta
kesejahteraan
rakyat
diarahkan
pada
penguatan struktur industri yang didukung dengan kemampuan teknologi yang
b
makin meningkat. Peningkatan sektor pertanian serta pemantapan sistem dan
a e
AM
Girik
d
AF I AE
kelembagaan koperasi, penyempurnaan pola perdagangan dan jasa serta sistem
c
distribusi juga merupakan prioritas pembangunan di Kabupaten Lamongan.
b a
• Peningkatan upaya-upaya penanggulangan masalah kemiskinan terus dilanjutkan
e d
AD I AC
sehingga dapat memperkecil jumlah penduduk miskin dan meningkatkan
c
Slaharwotan b
kualitas hidupnya.
a e
Kakatpenjalin
d
AB I AA
c
• Peningkatan kualitas sumber daya manusia diupayakan agar mampu mendukung
NGIMBANG Sendangrejo
Ngimbang
b
pengelolaan pembangunan daerah, serta peningkatan produktivitas tenaga kerja
Pasarlegi Drujugulit
a AL e
KEC. SAMBENG
melalui pendidikan dan pelatihan berbagai bidang pembangunan.
d
z I y
c
• Pemerataan
b a
pembangunan
mengembangkan
e
keserasian
dan
hasil-hasilnya
pertumbuhan
terus
antar
ditingkatan
daerah
serta
untuk lebih
d
x I w
mendayagunakan secara optimal potensi yang ada.
Munungrejo
c b 5 a
1
2
3
4
5
1
2
35 - 36
3 37 - 38
166
4
5
1
2
3 39 - 40
4
5
1
2
3
4
41 - 42
5
1
2
43 - 44 167
• Peningkatan efektivitas penataan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah pada tingkat Kabupaten dan tingkat Kecamatan, serta dengan Kabupaten yang berbatasan.
F akta
dan
Analisa Data
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
Hal
6-1
MET O DE PENGELO LAAN DAN PELA KSANAAN PEMBA NGU NAN ? terbatasnya jenis-jenis pajak dan retribusi daerah yang dapat dipungut dan
6.2. ANALISIS KEMAMPUAN KEUANGAN Untuk mendukung terlaksananya pembangunan daerah sesuai dengan arah dan
kebijaksanaan
pembangunan
daerah
yang
bertumpu
pada
Prioritas
perlu ditingkatkannya potensi jenis-jenis pungutan yang ada di daerah ? tingkat kesadaran dan kondisi masyarakat perlu dipacu untuk mendukung usaha meningkatkan PAD
Pembangunan Daerah, maka strategi pembiayaan diarahkan untuk : a) Pemanfaatan secara optimal semua potensi pembiayaan yang tersedia serta
Dalam melaksanakan pungutan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang intensif
menggalisumber-sumber pembiayaan baik daerah maupun dari luar daerah,
dibutuhkan prasarana dan sarana yang memadai, mengingat terbatasnya dana
baik dana dari pemerintah maupun dana dari peran serta masyarakat dan
belum dipenuhinya dengan sebaik-baiknya. Demikian juga dalam pelaksanaan
swasta
pungutan PAD sering terbentur pada tingkat kesadaran dan kondisi masyarakat
b) Menggunakan dana-dana pembangunan tersebut secara berdayaguna dan
yang belum mendukung usaha peningkatan PAD mengingat masih rendahnya
berhasilguna sesuai dengan skala prioritas baik dari segi sosial, ekonomi
tingkat kemampuan masyarakat. Untuk meningkatkan intensifikasi PAD dibutuhkan
maupun
tingkat kemampuan aparat pemungut yang memadai, sehingga diperlukan usaha
teknis
yang
kesemuanya
diarahkan
untuk
sebesar-besar
bagi
kemakmuran rakyat Usaha peningkatan penerimaan daerah telah dilaksanakan dalam rangka
peningkatan kemampuan dari aparat Dinas Pendapatan Daerah. Upaya lain yang perlu
dilakukan
dalam
rangka
meningkatkan
penerimaan
daerah
adalah
usaha pembiayaan pengeluaran daerah yang semakin besar, terutama pelaksanaan
mengembangkan dunia usaha, karena itu perlu diciptakan iklim usaha yang
program-program pembangunan sesuai dengan prinsip anggaran daerah yang
menunjang investasi. Dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan keuangan
berimbang dan dinamis. Mengingat perkembangan perekonomian Indonesia pada
daerah dalam membiayai program-program pembangunan perlu dilakukan upaya-
saat dengan tingkat pertumbuhan minus dan tingginya tingkat inflasi, maka perlu
upaya sebagai berikut:
dilakukan upaya untuk meningkatkan penerimaan daerah melalui penyempurnaan
1. Peningkatan pendapatan daerah melalui penggalian sumber dana asli daerah
mekanisme pelaksanaan agar sistem perpajakan menjadi efektif, sederhana dan
dengan tidak menghambat kegiatan ekonomi, disamping itu pendapatan daerah
adil maupun perlu penyesuaian dari berbagai peraturan yang berlaku. Masalah-
juga diperoleh melalui bantuan Pemerintah Pusat, pinjaman daerah dan
masalah yang masih dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan khususnya
investasi di daerah.
bidang pendapatan asli daerah adalah : ? hambatan yuridis formal
F akta
dan
2. Anggaran daerah tetap didasarkan prinsip anggaran berimbang dan dinamis, maka peningkatan penerimaan daerah terus diupayakan dengan menggali dan
Analisa Data
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
Hal
6-2
MET O DE PENGELO LAAN DAN PELA KSANAAN PEMBA NGU NAN mengembangkan
semua
sumber
penerimaan
daerah
dengan
tetap
4. Menarik dana-dana dari luar Kabupaten Lamongan untuk diinvestasikan di
memperhatikan peningkatan kemampuan pembiayaan pembangunan oleh
Kabupaten Lamongan baik dalam bentuk PMDN dan PMA secara terkendali dan
masyarakat dan dunia usaha.
terarah.
3. Pengembangan penerimaan daerah yang meliputi perpajakan dan berbagai
Dalam menunjang peningkatan kemampuan keuangan daerah dalam
bentuk pendapatan lainnya dilaksanakan berdasarkan asas keadilan dan
pelaksanaan pembangunan diperlukan program-program sebagai berikut :
pemerataan dengan meningkatkan peran pajak langsung sehingga mampu
? Program Penerimaan Pendapatan Daerah
berfungsi sebagai alat untuk menunjang pembangunan.
? Program Pengembangan Kelembagaan Keuangan
4. Sumber dana Pemerintah Pusat dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi pembangunan daerah sebagai salah satu sumber pelengkap pembiayaan pembangunan.
? Program Pembinaan Kekayaan Daerah ? Program Pembinaan Perusahaan Daerah
5. Penanaman modal asing terus didorong bagi kegiatan ekspor dan kegiatan
Progran-program tersebut diatas merupakan program pokok Pemerintah
pembangunan yang belum mampu ditangani dengan modal dalam negeri,
Daerah Kabupaten Lamongan, selain itu diperlukan juga program penunjang
melalui iklim investasi yang menarik, prosedur perijinan yang sederhana,
seperti program pendidikan dan latihan serta program penyuluhan. Program pokok
pelayanan lancar, sarana dan prasarana ekonomi menunjang.
ini bertujuan untuk meningkatkan penerimaan PAD melalui usaha-usaha untuk
Strategi Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam menangani masalah-
merealisasi rencana penerimaan yang telah ditetapkan dalam APBD Kabupaten.
masalah kemampuan keuangan daerah adalah :
Program penunjang ditujukan pada aparatur pengelola keuangan melalui
1. Menyempurnakan struktur dan pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja
pendidikan
dan
latihan,
sedangkan
daerah, baik yang berasal APBN, APBD Propinsi dan APBD Kabupaten sehingga
masyarakat.
dana pembangunan di segala sektor menjadi semakin meningkat.
6.3. ANALISIS KELEMBAGAAN
program
penyuluhan
ditujukan
pada
2. Pengendalian, pengarahan dan pengawasan terhadap pengeluaran pemerintah
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan tidak terlepas dari peranan apatur
daerah dapat dipertajam, sehingga peranan tabungan PEMDA didalam anggaran
pemerintah, oleh karena itu peningkatan aparatur pemerintah perlu secara terus
pembangunan menjadi semakin meningkat dan investasi pemerintah mampu
menerus baik kualitas maupun kuantitasnya seiring dengan tuntutan kemajuan dan
menciptakan kondisi yang mendorong meningkatnya peranan investasi swasta.
dinamika pembangunan. Disamping itu juga diperlukan sarana dan prasarana yang
3. Menginvestasikan upaya penggalian sumber pembiayaan yang ada.
F akta
dan
memadai guna kelancaran tugas. Pada masa yang akan datang tantangan
Analisa Data
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
Hal
6-3
MET O DE PENGELO LAAN DAN PELA KSANAAN PEMBA NGU NAN pembangunan yang harus dihadapi oleh aparatur pemerintah semakin komplek dan memerlukan pemecahan yang cepat, tepat dan akurat agar lebih dapat
2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan aparat, kemampuan pengelolaan pembangunan daerah dan aspek organisasi.
memberikan hasil guna yang maksimal dan ditunjang dengan kedisiplinan, dedikasi
3. Melaksanakan pembinaan dalam rangka pemantapan penyusunan program,
dan kesungguhan serta tanggung jawab. Dalam melaksanakan tugas pemerintahan
pelaksanaan dan pengendalian/pengawasan sehingga berbagai permasalahan
dan pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna diperlukan peningkatan
yang timbul dapat diatasi.
manajemen
aparatur
yang
menunjang
peningkatan
mutu
kepemimpinan,
6.4. ANALISIS MEKANISME PENATAAN RUANG
penyederhanaan prosedur pelayanan terhadap masyarakat. Berbagai permasalahan
Prinsip penataan ruang pada hakekatnya adalah merupakan pemanfaatan
yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten dalam kaitannya dengan kelembagaan,
ruang bagi semua kepentingan secara terpadu, efektif dan efisien, serasi, selaras,
yang dapat menjadi hambatan dalam pelaksanaan tugas adalah :
seimbang, berkelanjutan, keterbukaan, persamaan, keadilan dan perlindungan
1. Rincian dan pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang tersedia
hukum. Dengan demikian suatu penataan ruang adalah merupakan kerangka
belum dapat dilaksanakan secara konsekuen.
strategis dalam mengelola dan mengatur sumber daya tanah, sumber daya alam
2. Struktur kelembagaan belum sesuai kebutuhan
dan sumber daya lainnya, serta merupakan proses untuk menstranformasikan
3. Masih perlu ditingkatkannya kemampuan dan keterampilan aparatur pemerintah
ruang yang ada serta tendensinya menuju kearah suatu struktur ruang dan pola
4. Keterbatasan
pemanfaatan ruang wilayah dimasa yang akan datang. Struktur dan pola
kemampuan
pendanaan
Pemerintah
Kabupaten
untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
pemanfaatan
ruang
wilayah
pada
dasarnya
merupakan
pedoman
dalam
5. Pelaksanaan pembangunan, baik sektoral maupun daerah belum konsisten
merumuskan kebijaksanaan pokok pemanfaatan ruang, mewujudkan keterpaduan,
dengan Undang-undang No: 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang sebagai
keterkaitan dan keseimbangan perkembangan antar wilayah serta keserasian antar
acuan dan perangkat koordinasi pembangunan daerah.
sektor dan pengarahan lokasi investasi. Dengan demikian struktur dan pola
Langkah-langkah yang perlu diambil dalam meningkatkan kelembagaan di Kabupaten Lamongan adalah : 1. Penyempurnaan pola mekanisme kerja antar aparatur sehingga masing-masing aparatur dapat berdaya guna dan berhasil guna sesuai dengan fungsinya.
F akta
dan
pemanfaatan ruang wilayah harus berisikan : 1. Kawasan-kawasan yang perlu dikembangkan pemanfaatan ruangnya untuk kegiatan pembangunan sektor-sektor dalam rangka peningkatan pertumbuhan dan penyebaran kegiatan ekonomi.
Analisa Data
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
Hal
6-4
MET O DE PENGELO LAAN DAN PELA KSANAAN PEMBA NGU NAN 2. Kawasan kritis baik ditinjau dari sudut lingkungan maupun sosial ekonomi yang
•
perlu ditangani.
Pengembangan kawasan budidaya dan keterpaduan dalam pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)
3. Kawasan yang berfungsi lindung
•
4. Kawasan-kawasan untuk pertahanan keamanan
Pengembangan Kegiatan Industri. Memantapkan usaha operasionalisasi kebijaksanaan tata ruang dalam
5. Rumusan sistem kota-kota yang memperlihatkan fungsi kota, keterkaitan kota dan keterkaitan kota dengan kawasan
tingkat yang nyata, baik berupa peraturan, pedoman perangkat lunak berbagai tingkat, sistem administrasi perijinan dalam rangka pembinaan dan pengendalian
6. Rumusan sistem transportasi yang memperlihatkan keterkaitan antar moda untuk pengembangan kota dan kawasan serta untuk meningkatkan keterkaitan wilayah.
serta perwujudannya dalam program-program baik fisik maupun non-fisik.
6.5. KEADAAN ORGANISASI PEMBANGUNAN KOTA Aparat daerah selaku penyelenggara pemerintahan dan pembangunan di
7. Rumusan sistem prasarana utama untuk pengembangan kota dan kawasan serta untuk peningkatan keterkaitan wilayah
Kabupaten Lamongan dapat dibagi atas tiga kelompok sebagai berikut: a. Kelompok yang menangani langsung pembangunan di singkat KLP.
8. Identifikasi kawasan strategis untuk pengembangan ekonomi, untuk pemerataan kegiatan ekonomi dan untuk penanganan kawasan kritis.
b. Kelompok yang tidak menangani langsung (pendukung) pembangunan, disingkat KTLP.
Dalam rangka pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan
c. Kelompok partisipasi (pelibatan) masyarakat, disingkat KPM.
dan peningkatan pemanfaatan sumber daya alam secara efisien, serta koordinasi yang mantap antar wilayah serta sektor dan daerah, dilaksanakan penataan ruang
kelompok tersebut, dapat dirinci sebagai berikut :
daerah yang meliputi: ? Pemantapan penataan ruang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku ? Perencanaan Tata Ruang secara lebih rinci sehingga dapat menjadi acuan bagi
penataan
ruang
secara
Pengembangan Kawasan Khusus yang meliputi :
yang terdiri dari unit-unit kerja :
b) Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah dan Kasi Ekonomi dan Pembangunan
? Peningkatan penataan penggunaan tanah dan administrasi pertanahan dilakukan
1. Kelompok yang menangani langsung pembangunan, selanjutnya disebut KLP
a) Bappeda Kabupaten Lamongan.
pelaksanaan pembangunan serta pengawasannya
Selain
Diantara ketiga kelompok ini saling mendukung satu sama lain. Ketiga
umum
juga
ada
Program
Kecamatan. c) Badan Keuangan dan Barang Daerah dan Sekretaris Kecamatan. d) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten.
F akta
dan
Analisa Data
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
Hal
6-5
MET O DE PENGELO LAAN DAN PELA KSANAAN PEMBA NGU NAN e) Dinas Pendapatan Daerah.
c) Tokoh-tokoh Pemuda.
f) Dinas Terkait.
d) Tokoh-tokoh Wanita.
2. Kelompok
yang
tidak
menangani
langsung
(pendukung)
pembangunan,
e) Tokoh-tokoh Masyarakat. f) Organisasi sosial politik, sosial budaya dan sosial ekonomi, serta,
selanjutnya disebut KTLP, terdiri dari unit-unit kerja :
g) Organisasi-organisasi kemasyarakatan lainnya.
•
Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah dan Kasi Pemerintahan Kecamatan.
•
Kantor Pertanahan Kabupaten Lamongan.
•
Bagian perekonomian Sekretariat Daerah.
PEMBANGUNAN
•
Bagian Kesmas Kabupaten Lamongan.
Berpijak pada beberapa rumusan kebijaksanaan pemerintahan Kabupaten
•
Camat Kecamatan.
Lamongan, yaitu :
•
Danramil Kecamatan.
q Penetapan wilayah pembangunan harus dirumuskan dengan mempertimbangkan
•
Kapolsek Kecamatan.
•
Para Kepala Desa yang tercakup dalam batasan wilayah ibu kota kecamatan
6.6. POSISI
PERATURAN
DAERAH
DALAM
PELAKSANAAN
potensi, kondisi, ciri utama daerah, geografis maupun keadaan sosial.
Ngimbang.
q Dalam Pelaksanaan pembangunan daerah, pendekatan sistem pengembangan
wilayah akan lebih dimanfaatkan dan diintegrasikan dengan kepentingan
KTLP ini merupakan kelompok pendukung berhasil tidaknya pelaksanaan pembangunan. Disamping itu, KTLP lainnya adalah instansi-instansi vertikal
keamanan dan ketertiban masyarakat. q Dengan
adanya pusat-pusat pengembangan regional, perlu mendapatkan
tingkat Kabupaten/Kecamatan, bahwa sehubungan dengan otonomi daerah,
perhatian untuk terus didorong pertumbuhan agar dapat melaksanakan
penyelenggaraan
fungsinya sebagai pusat pelayanan dan pusat pertumbuhan bagi kawasan yang
wewenang
yang
dilimpahkan
oleh
Pemerintah
kepada
Gubernur selaku wakil pemerintah dalam rangka dekonsentrasi, dilaksanakan oleh Dinas Propinsi. 3. Kelompok Partisipasi (pelibatan) masyarakat, selanjutnya disebut KPM, yang terdiri atas : a) Tokoh-tokoh agama. b) Tokoh-tokoh Pendidikan/cerdik pandai.
F akta
dan
dilayaninya. q Orientasi pelaksanaan pembangunan daerah diarahkan kepada daerah-daerah
pedalaman yang belum sempat berkembang, dalam rangka perluasan jangkauan tingkat perkembangan dan pertumbuhan daerah. Memperhatikan beberapa rumusan kebijaksanaan daerah tersebut, maka rencana pembangunan Ibukota Kecamatan Ngimbang merupakan salah satu bagian
Analisa Data
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
Hal
6-6
MET O DE PENGELO LAAN DAN PELA KSANAAN PEMBA NGU NAN dari strategi pembangunan daerah di Kabupaten Lamongan dan juga merupakan
yang ada yang bersifat kolonial, agar manfaat tanah benar-benar dirasakan oleh
tindak lanjut salah satu butir dari rumusan kebijaksanaan pembangunan.
rakyat Indonesia, sesuai dengan jiwa yang terkandung dalam pasal 33 UUD 1945.
Kota merupakan tempat konstelasi manusia dengan segala kegiatannya di
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam UUPA tersebut adalah:
berbagai bidang, antara lain bidang ekonomi, sosial, politik, budaya dan lainnya.
a) UUPA bertujuan meletakan dasar-dasar bagi penyusunan hukum Agraria
Kegiatan yang terpola biasanya relatif komplek sehingga sering menimbulkan
Nasional yang dapat memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.
masalah. Dengan demikian aspek perencanaan menjadi cukup penting dalam upaya
b) UUPA meletakan dasar-dasar bagi kesatuan dan kesederhanaan dalam
menciptakan keadaan dan kondisi kehidupan yang memenuhi ketentuan dan persyaratan lingkungan hidup yang layak.
Hukum Pertanahan. c) UUPA
Mengingat aspek perencanaan merupakan unsur penting dalam pembinaan
meletakkan
dasar-dasar
untuk
memberikan
kepastian
hukum
mengenai Hak-hak Atas Tanah bagi rakyat seluruhnya.
kota, maka pada bagian ini akan ditinjau ketentuan-ketentuan hukum yang
Salah satu pasal dari UUPA adalah yang berkenaan dengan pencabutan hak-
berkenaan dengan usaha tersebut, yaitu :
hak atas tanah untuk kepentingan umum dan rangka pelaksanaan pasal ini
1. Ketentuan hukum yang berkenaan dengan perencanaan kota.
diciptakan Undang-undang Nomor 20 Tahun 1961.
2. Ketentuan hukum yang kerkenaan dengan tanah perkotaan. 3. Ketentuan hukum yang berhubungan dengan penghasilan atau pendapatan pemerintah kota, hal ini erat kaitannya dengan kemampuan pembangunan. Perencanaan kota pada dasarnya merupakan usaha pengaturan penggunaan ruang atau tanah/lahan, dengan demikian erat kaitannya dengan masalah tanah. Ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dalam masalah pertanahan tersebut, adalah sebagai berikut : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokokpokok Agraria, lembaran negara tahun 1960 No. 104 yang disingkat UUPA, UUPA disahkan oleh DPR pada Tahun 1960 untuk mengganti undang-undang pertanahan
2.
Undang-undang No. 51 tahun 1960 tentang Larangan Pemakaian
Tanah Tanpa Izin yang berhak atau Kuasanya, Lembaran Negara Tahun 1960 No. 158. Undang-undang ini merupakan Dasar Hukum yang kuat dalam masalah tanah terutama untuk mencegah pemakaian tanah tanpa izin. Dengan Undang-undang tersebut terbuka jalan bagi penguasa daerah untuk mengambil tindakan terhadap para pemakai tanah tanpa izin, khususnya dalam kaitannya dengan rencana kota, sudah
jelas
peruntukkannya
dan
penggunaannya,
maka
tindakan-tindakan
pengosongan dapat lebih ditingkatkan. 3.
Undang-undang No. 20 Tahun 1961 Tentang Pencabutan Hak-hak atas
Tanah dan benda-benda yang ada di atasnya, Lembaran Negara Tahun 1961 No. 288. Undang-undang ini menyatakan bahwa untuk kepentingan umum, termasuk
F akta
dan
Analisa Data
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
Hal
6-7
MET O DE PENGELO LAAN DAN PELA KSANAAN PEMBA NGU NAN kepentingan bangsa dan negara serta rakyat banyak, hak-hak atas tanah dapat
atas tanah dan benda-benda yang ada diatasnya. Penentuan Hukum ini diarahkan
dicabut dengan memberi ganti rugi yang layak dan menurut cara yang diatur
untuk memperlancar pelaksanaan pencabutan batas tanah disatu pihak dan
dengan Undang-undang ini memberikan kemungkinan yang besar untuk mengatasi
memberikan jaminan bagi para pemilik hak/pemegang hak atas tanah terhadap
hambatan-hambatan pembangunan yang berkenaan dengan masalah pertanahan.
tindakan-tindakan pencabutan hak dipihak lain. Selain itu diharapkan agar
Dengan
dapat
tindakan-tindakan pencabutan itu, bekas pemilik/pemegang hak atas tanah tidak
dilaksanakan dan tidak terhambat oleh sikap tertentu dari penduduk yang terkena
mengalami kemunduran, baik dalam sosial maupun pada tingkat ekonominya.
dari rencana tersebut.
Ketentuan hukum yang berkaitan dengan pencegahan bahwa, kerugian, dan
demikian
4.
rencana
kota
yang
telah
mendapat pengesahan
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran
gangguan bagi kehidupan bersama diantaranya adalah :
Tanah, ketentuan hukum ini merupakan salah satu pelaksanaan UUPA, yaitu untuk
a) Undang-undang Gangguan Lembaran Negara No. 226 Tahun 1926 atau
menjamin kepastian hukum dari hak-hak atas tanah. Pendaftaran tanah ini
disebut "Hinderordonantie", yang disebut H.O. yang kemudian di ubah dan
meliputi :
ditambah berturut-turut dengan Lembaran Negara Tahun 1927 No. 494,
a) Pengukuran dan Pembukuan Tanah.
Tahun 1932 No. 80 dan No. 341, dan Tahun 1940 No.14 dan Nomor 450.
b) Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut.
Undang-undang Gangguan ini mengenakan larangan kepada siapapun untuk
c) Pemberian
mendirikan tempat-tempat
Surat-surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat
usaha
yang
dapat
menimbulkan bahaya,
pembuktian yang kuat.
kerugian dan gangguan, kecuali apabila pihak yang bersangkutan telah
Dengan pendaftaran tanah, maka akan tercipta tertib administrasi
mendapat izin dari para penguasa yang berwenang. Undang-undang
pertanahan, sehingga hak-hak atas tanah dapat diketahui dengan pasti dan
gangguan merupakan suatu pembatasan atas hak milik perorangan dan
pemerintah kota menjadi dipermudah dalam melakukan tindakan-tindakan yang
kebebasan seseorang untuk menghindarkan baahaya, kerugian dan gangguan
berhubungan dengan masalah tanah, antara lain dalam hubungannya dengan
bagi Pihak pihak ketiga. Pembatasan atas hak milik perorangan memang
masalah tanah, antara lain dalam penyediaan tanah, pembebasan tanah dan
perlu, mengingat bahwa hak milik juga memeliki fungsi sosial sedangkan
sebagainya dalam rangka melaksanakan rencana kota.
pembatasan terhadap kebebasan seorang dimaksudkan agar tercipta
5.
Peraturan Pemerintah Tahun 1973 No. 39 tentang Acara Penetapan
ketertiban dan kebahagiaan umum, lebih-lebih untuk kehidupan kota
Ganti Kerugian oleh Pengadilan Tinggi, sehubungan dengan pencabutan Hak-hak
mengingat ketentuan hukum tersebut berasal dari penjajah kolonial, maka
F akta
dan
Analisa Data
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
Hal
6-8
MET O DE PENGELO LAAN DAN PELA KSANAAN PEMBA NGU NAN dalam melaksanakannya perlu penyesuaian-penyesuaian dalam penafsiran
potensi yang ada dalam daerah/kota masing-masing. Oleh sebab itu pembinaan
bunyi-bunyi pasal tersebut dengan berpedoman pada UUN 1945.
dan pengembangan daerah/kota ditentukan pula oleh kondisi potensi daerah/kota
b) KUHP, terutama Pasal 510 yang berkenaan dengan keamanan umum sehubungan dengan keramaian umum yang diselenggarakan oleh perusahaan bioskop,
dan
sebagainya.
Pasal
510
KUHP
6.7. METODA MANAJEMEN PERKOTAAN
memberikan
Terdapat beberapa macam metoda manajemen pembangunan kota yang
kewenangan kepada Kepala Pemerintahan setempat atau pejabat yang
menjadi acuan mekanisme proses pelaksanaan pembangunan kota. Secara garis
ditunjuk untuk memberi izin berkenaan dengan pesta atau keramaian
besar dapat diambil 2 aliran besar yang menjadi pakem utama dalam mekanisme
umum, pawai di jalan umum dan sebagainya. Pasal ini dimaksudkan untuk
pembangunan kota. Hal ini dapat disebutkan sebagai berikut :
menjamin keamanan dan ketertiban hukum.
a. Top-Down Development (Umumnya dengan mengunakan strategi trickle down
6.
sandiwara
yang bersangkutan.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang.
effect)
Untuk terciptanya pembinaan kota, maka setiap bangunan yang berlaku,
b. Bottom –
yang memuat tentang bentuk bangunan, luas bangunan, keindahan bangunan
Up
Development
(Populer
dengan
nama
Community
Based
Development)
dan lainnya, disamping itu juga terdapat beberapa ketentuan hukum yang perlu
DiIndonesia hingga saat ini metoda yang digunakan umumnya masih
diperhatikan, misalnya yang termuat didalam undang-undang kerja kecelakaan
menggunakan metode pertama dimana peran Government (Pemerintah) dalam
dan sebagainya.
mengelola kota begitu dominan dengan program–program yang terjadwal secara
Pembangunan dan pembinaan kota erat kaitannya dengan aspek pembiayaan, oleh sebab itu rencana kota pada dasarnya harus mencerminkan
rapi dan teoritis. Sementara metode yang kedua yaitu Community Based Development (CBD) hingga saat ini masih belum diterapkan dalam program riel.
juga kemampuan akan pembiayaan untuk melaksanakan rencana tersebut.
Sebagai bahan pembanding dari metoda pengelolaan pembangunan yang
Kemampuan pembiayaan berarti menunjukan besarnya pendapatan/penghasilan
telah ada maka konsep CBD ini akan dijelaskan dalam materi ini. Manajemen kota
pemerintah daerah, hal ini mengingat pelaksanaan rencana kota sebagian besar
tersusun dari 4 tahapan besar yang menentukan yaitu Peencanaan, Pembiayaan,
menjadi beban pemerintah daerah.
Pelaksanaan dan Pengawasan dan pemeliharaan. Sesuai dengan tahapannya maka
Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut, didaerah atau kota dalam usaha menggali sumber-sumber keuang annya, tidak dapat melepaskan diri dari potensi-
F akta
dan
uraian mengenai CBD ini akan difokuskan pada tahapan perencanaan. Communit Based Development (CBD)/Pembangunan yang bertumpu pada masyarakat.
Analisa Data
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
Hal
6-9
MET O DE PENGELO LAAN DAN PELA KSANAAN PEMBA NGU NAN Konsep CBD dalam tataran nyata di Indonesia sebenarnya telah dilakukan
Diagram 6.1. Mekanisme Pelaksanaan Self-Help Participatory Planning
meskipun dalam tahapan riset. Sampel Project yang dilakukan oleh DR. Rahman Surbakti pada Kawasan kampung KembangJepun–Surabaya ( 1983 ) dan Kawasan Husni Thamrin–Jakarta ( 1979 ) telah membuktikan bahwa konsep ini memiliki kelebihan yang memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dengan
1
2
PEMERINTAH
RAKYAT
konsekuensi–konsekuensi tertentu. Secara garis besar dalam tahapan perencanaan terdapat 2 metode yang 3
dipakai dalam pelaksanaan CBD.
LSM
Metode tersebut ialah : 4
a. Self-Help Participatory Planning
PROGRAM PEMBANGUNAN
b. Advocacy Planning/Pendampingan Perbedaan kedua metode ini terletak pada 3 lembaga yang secara proporsi dan karakter pekerjaan yang dipegangnya berbeda pada tiap metode. Hal ini akan dijelaskan dalam diagram berikut ini.
Keterangan : Pada metode ini yang berperan secara langsung adalah dewan masyarakat
Pengelolaan pembangunan di wilayah Kota Ngimbang sebenarnya dapat
yang langsung berkomunikasi dengan pemerintah mengenai program pembagunan
dilaksanakan dengan melalui salah satu dari 2 metode diatas. Hal ini bertujuan
yang terdapat di lingkungannya sementara LSM yang umumnya berasal dari
untuk memberikan solusi atas kesenjangan antara kepentingan masyarakat dan
masyarakat ilmiah yang berasal dari luar komunitas masyarakat itu sendiri
program pemerintah yang telah dijadwalkan
berperan sebagai kosultan teknis .
F akta
dan
Analisa Data
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
Hal
6-10
MET O DE PENGELO LAAN DAN PELA KSANAAN PEMBA NGU NAN
6.8. DANA PEMBANGUNAN DAN SUMBER-SUMBER PENDAPATAN
Diagram: 6.2 Program Advocacy Planning/Pendampingan
KOTA
1
2
PEMERINTAH
RAKYAT
Untuk mencapai hasil yang diharapkan dalam usaha-usaha pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Lamongan pada umumnya dan untuk Ibukota Kecamatan Ngimbang pada khususnya, maka diperlukan dana-dana dan sumber
3
dana. Pergerakan dana dan sumber dana memerlukan peran serta masyarakat dan
LPM
swasta yang sebesar-besarnya. Atas dasar inilah, maka pembiayaan tidak hanya dari keuangan Pemerintah tetapi juga dari masyarakat dan swasta. Untuk jelasnya dapat dikemukakan bahwa
4 4
PROGRAM 4 PROGRAM 4 PEMBANGUNAN PROGRAM 4 PEMBANGUNAN PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
sumber-sumber pendapatan yang diharapkan dapat membiayai investasi terdiri dari : 1. Biaya investasi Pemerintah Pusat yang berasal dari APBN serta bersumber di luar anggaran, dalam bentuk kredit melalui bank-bank pemerintah serta penanaman langsung oleh perusahaan-perusahaan pemerintah.
Keterangan: Peran LPM dalam metode ini sangat besar. lembaga ini berfungsi tidak hanya sebagai konsultan teknis untuk masyarakat, tetapi juga berperan sebgai mediator antara masyarakat
dan
pemerintah
sekaligus
perumus
program
pembangunan yang akan dilaksanakan pemerintah dengan dukungan masyarakat. Peran LPM disini adalah sebagai organisasi katalis fasilitator.
2. APBD Kabupaten Lamongan, di samping itu juga bantuan dari APBD Propinsi. 3. PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) dan PMA (Penanaman Modal Asing). 4. Investor Swasta 5. Biaya Investasi Masyarakat Desa. Kemudian bertitik tolak pada Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan Dibidang PU Kepada Daerah, dimana seluruh kegiatan pembangunan harus didukung oleh kemampuan daerah sendiri, maka kaitan dengan keperluan dalam pembahasan ini hanya akan membahas yang berkaitan dengan Pendapatan Asli Daerah Sendiri (PADS).
F akta
dan
Analisa Data
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
Hal
6-11
MET O DE PENGELO LAAN DAN PELA KSANAAN PEMBA NGU NAN
METODE
PENGELOLAAN
DAN
PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN
............................................................................................................................................... 6-1 6.1.
PENETAPAN PRIORITAS DAN PENTAHAPAN PEMBANGUNAN.......... 6-1
6.2.
Analisis Kemampuan Keuangan...................................................................... 6-2
6.3.
ANALISIS KELEMBAGAAN ............................................................................. 6-3
6.4.
Analisis Mekanisme Penataan Ruang ............................................................ 6-4
6.5.
KEADAAN ORGANISASI PEMBANGUNAN KOTA ..................................... 6-5
6.6.
POSISI
PERATURAN
DAERAH
DALAM
PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN............................................................................................................ 6-6 6.7.
METODA MANAJEMEN PERKOTAAN.......................................................... 6-9
6.8.
DANA PEMBANGUNAN DAN SUMBER-SUMBER PENDAPATAN KOTA 6-
11
F akta
dan
Analisa Data
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
Hal
6-12