METODE PENELPTIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sungai Mookernart berawal dari Pintu Air Sewan Gate Cisadane Kodya Tangerang hingga bertemu dengan Cengkareng Drain Wilayah Jakarta Barat (Gambar 2). Waktu penelitian adalah delapan bulan mulai Nopember 2004 sampai dengan Juni 2005. Data dan Alat Data yang digunakan dalam penelitian berupa data sekunder yaitu: data curah (hujan harian maksimum) dengan tiga stasiun hujan dari tahun 1973-2003, data wilayah administrasi, sosial ekonomi dan peta rupa bumi skala 1 : 25 000 yang mencakup Sungai Mookewart. Peta lokasi studi (Gambar 2) menggunakan dari Bakasurtanal yaitu Tangerang nomor 1209-432 ,Jakarta nomor 1209-441 dan peta situasi Sungai Mookewart menggunakan Jabotabek edisi 2001102. Data primer yang digunakan adalah data pengukuran langsung dilapangan yaitu: penampang sungai per 100 m antar jarak penampang dan debit. Alat yang digunakan adalah seperangkat komputer yang digunakan untuk menyusun dan mengolah data, kamera dokumentasi, alat theodolit yang di gunakan untuk pengukuran penampang sungai dan perangkat alat berat yang digunakan untuk penge~kansungai. Metode Penelitian Penelitian yang dilaksanakan menggunakan beberapa metode untuk mengatasi pennasalahan banjir yang terjadi di sungai Mookewart, antara lain: menggunakan metode yang dapat menganalisa besaran curah hujan yang tejadi
dan besamya debit banjir rancangan. Debit banjir rancangan dapat digunakan untuk menghitung besarnya dimensi sungai, sehingga debit tersebut dapat dialirkan. Untuk mendapatkan besamya dimensi sungai yang direncanakan maka dibutuhkan suatu metode pengerukan sungai dan perencanaan bangunan air sehingga dapat rnengakomodasikan debit air yang direncanakan. Menentukan Curah Hujan Areal Jika di dalam suatu areal terdapat beberapa alat penakar atau pencatat curah hujan, maka dapat diambil nilai rata-rata untuk mendapatkan nilai curah
23 hujan areal. Dalam menentukan tinggi curah hujan rata-rata rnenggunakan cara metode poligon Thiessen.
Poligon Thiessen Metode Poligon Thiessen berdasarkan rata-rata timbang (weighted
average). Masing-masing penakar mempunyai daerah pengaruh yang dibentuk dengan menggambarkan garis-garis sumbu tegak lurus terhadap garis penghubung di antara dua buah pos penakar. Misalnya A1 adalah luas daerah pengaruh pos penakar 1, A2 luas daerah pengaruh pos penakar 2 dan seterusnya. Jumlah A, + A2
+ . . . A,
=A
adalah jumlah luas
selumh areal yang dicari tinggi curah hujan rata-ratanya. Jika pos penakar 1 menakar tinggi hujan dl, pos penakar 2 menakar d2, dan pos penakar n menakar
d,,, maka metode ini menggunakan persamaan sebagai berikut:
Ai Jika - 8 mempakan persentase luas pada pos i yang jumlahnya untuk seluruh A
luas adalah loo%, maka menggunakan persamaan sebagai berikut:
dimana: A
= luas areal
D
= tinggi curah hujan rata-rata areal
dl, 4,dj, .. d,,
= tinggi
curah hujan di pos 1,2,3, . . . n
Al, A*, A3,. A,, = luas daerah pengaruh pos 1,2,3, n
4
=jumlah
. . .n
persentase luas = 100%
1.1
Data hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum dari tiga stasiun hujan yakni Stasiun Tangerang, Stasiun Cengkareng dan Stasiun BMG Jakarta dengan periode pencatatan dari tahun 1973 sampai 2003.
Curah Hujan Rancangan Dengan analisa frekuensi dapat kita ramalkan berapa besar hujan yang terjadi dalam suatu jangka tertentu. Metode yang digunakan untuk menghitung analisa frekuensi curah hujan adalah Log Pearson Type 111, dengan menggunakan persamaan 2.10. Untuk dapat mengetahui apakah data tersebut benar sesuai dengan jenis distribusi teoritis yang dipilih, maka masih perlu dilakukan pengujian. Pengujian ini biasanya disebut dengan pengujian kecocokan. Cara yang digunakan dalam menguji data hidrologi adalah Chi-kuadrat dan Sminov-Kolmogorov. Debit Banjir Rancangan Dalam memperkirakan besamya debit banjir rancangan Sungai Mookervart menggunakan
metode
Nakayasu.
Metode Nakayasu
yang
dikembangkan oleh Nakayasu dari Jepang sering digunakan untuk perencanaan bangunan air di Pulau Jawa karena hidrograf sungai-sungai di Jepang mempunyai kesamaan dengan hidrograf sungai yang ada di Jawa (Sri Harto 1993) Pengerukan Sungai Pengerukan dilakukan terhadap sungai yang terjadi pendangkalan akibat mempunyai sedimen yang tinggi, sampah dan tidak teratumya bentuk dari alur sungai, sehingga sungai tidak mampu lagi mengalikan debit air. Diperlukan metode pengerukan sehingga dimensi sungai dapat di normalisasikan kembali dan dapat ditingkatkan. Kegiatan pengerukan sungai untuk mengangkat tanah atau lumpur dilaksanakan dengan menjaga stabilitas dan keamanan kemiringan lereng samping sehingga tidak tejadi longsor. Metode pengerukan tersebut antara lain: (a) hasil pengerukan hams sampai peil yang direncanakan sesuai dengar1 gambar, (b) dalam melaksanakan pekerjaan pengerukan dianjurkan memakai alat berat,
dan tenaga manusia diterapkan apabila keadaan medan kerjanya tidak memungkinkan menggunakan alat berat, (c) jenis alat berat yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan serta jumlah alat berat disesuaikan dengan medan dan metode kerja, (d) selain pekerjaan pengerukan, pekej a m pembersihan tetap hams dilaksanakan.
25 Analisa Pengerukan dengan Program HEC RAS
Program HEC RAS adalah sebuah paket program yang didalamnya terintegrasi analisa hidrolika. Dalam terminologi HEC RAS adalah pengaturm file data yang berhubungan dengan sistem sungai dan dapat menunjukkan beberapa atau semua variasi dari tipe analisa, sehingga dapat digunakan untuk mengetahui berapa tingginya muka air yang meluap dari penampang sungai dan besaran kapasitas aliran maksimal yang dapat dialirkan oleh sungai. Data hasil pengukuran lapangan terhadap penampang sungai per 100 m dan data debit banjir rancangan, digunakan sebagai input data dalam program ini. Perencanaan Bangunan Air Perencanaan bangunan air merupakan salah satu metode didalam pengendalian banjir yakni berupa kegiatan pembangunan struktur. Dalam upaya pengendalian banjir Sungai Mookervart bangunan air yang digunakan adalah tanggul. Tanggul yang dibangun di tepian sungai berfimgsi untuk menahan meluapnya air dari suatu sungai. Bahan yang digunakan dapat berupa konstruksi pasangan batu, beton bertulang, tiang pancang dan konstruksi urugan tanah. Penggunaan bahan
akan
dipakai dalam perencanaan bangunan
perlu
memperhatikan faktor biaya, sehingga pelaksanaan nantinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam
merencanakan
dimensi
penampang
sungai dan
tanggul
menggunakan metode perhitungan penampang melinta~~g untuk saluran terbuka dengan rumus Manning persamaan 2.34.
I
Pekerjaan Persiapan
I
Sekunder dan Primer
Analisa Pengerukan Sungai: 1. Kondisi Existing 2. Kondisi Nonnalisasi
Analisa Hidrologi : 1. Perhitungan Frekuensi Curah Hujan & Intensitas Curah Hujan. 2. Perhitungan Banjir Rancangm
I Program HEC RAS
1 Solusi Pengendalian Banjir : Perencanaan Bangunan Air dan Pengerukan sungai.
Gambar 3. Diagram Alir Penelitian
i..
.
. .. ,
,
.
,
, I
,: ,
.,
. . . . . ,. >
, .
i
'11'
.
'
I
s . *#, .,. ,
.
.
.:.ts.
/I/