BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Sistem informasi geografis (SIG) ialah suatu sistem komputasi yang memiliki kemampuan untuk melakukan proses manipulasi, analisa, hingga menampilkan data yang memiliki orientasi spasial. Salah satu kemampuan sistem informasi geografis dalam dunia pertambangan yaitu kemampuannya dalam mengkompilasi data dari beberapa tahapan eksplorasi yang bersumber dari beberapa metode dan tipe data ke dalam suatu data model. Seiring dengan perkembangannya, data eksplorasi digital baik yang bersifat kualitas maupun kuantitas seperti data citra satelit yang menghasilkan multispektral dengan resolusi tinggi, metode geokimia yang dapat menganalisa unsur – unsur dalam berbagai fase kimiawi. Data eksplorasi yang ada tersebut menimbulkan permasalahan baru dalam dunia pertambangan yaitu integrasi data yang rumit (Bonham - Carter, 1997). Data yang paling sulit diintegrasikan ialah data geofisika. Hal ini disebabkan data – data geofisika memerlukan pengolahan yang cukup rumit secara matematis sebelum dapat ditampilkan atau dikombinasikan dengan data lainnya. Metode induced polarization (IP) dikatakan sulit diintegrasikan ke dalam SIG dikarenakan hasil pengolahan data metode ini menghasilkan citra bawah permukaan (pseudosection) secara vertikal, berbeda dengan metode
1
geofisika lainnya seperti metode geomagnetik dan gaya berat yang menghasilkan citra bawah permukaan secara horizontal (Swangga, 2011). Metode geofisika yang umum dilakukan dalam ekplorasi mangan yaitu metode induced polarization. Respon polarisasi mineral – mineral tersebut merupakan fungsi dari beberapa parameter seperti kandungan sulfida, porositas batuan asal, ukuran butir, densitas, hingga saturasi air. Hasil pengolahan data dengan metode ini menghasilkan beberapa parameter turunan berupa resistivity, chargeability, sudut fase, dan faktor logam. Keberadaan potensi mangan dari metode ini dapat diketahui berdasarkan pada perbedaan nilai resistivity dan chargeability dari batuan, (Winarti dan Ansori, 2009). Mangan adalah unsur/elemen logam berharga yang memiliki lebih dari 10 jenis mineral. Kesepuluh mineral tersebut termasuk kelompok oksida : pirolusit/grup rutil (MnO2), braunit (Mn2O3), hausmanit (Mn3O4); kelompok oksigen garam (oxygene salt) : rodhokrosit (MnCO3), rodhonit (Mn,Ca)SiO3; dan kelompok hidroksida/hidrate : manganit (Mn2O3(OH)2), psilomelan (m.MnO.MnO2.nH2O). Mangan merupakan salah satu bahan galian mineral logam yang keterdapatannya sangat dipengaruhi oleh faktor mineralisasi dan kimiawi dalam suatu batuan. Di Pulau Sumatera sendiri banyak dijumpai potensi deposit mangan seperti yang terdapat di daerah Aceh yang diindikasikan berupa deposit metasomatik yang berasosiasi dengan mineral besi dengan mineral utama penyusunnya yaitu berupa pirolusit. Selain itu terdapat juga di daerah bagian timur Sumatera dengan konsentrasi Mn3O4 mencapai 20 % (Van Bemmelen,
2
1949). Sedangkan pada bagian barat deposit mangan ditemukan dengan asosiasi dengan Au dan Ag sebagai rhodokrosit pada urat breksi. Di daerah Singingi Riau dijumpai berupa sedimen di dalam breksi, dan di daerah Belang Beo mangan oksida dijumpai dalam bentuk bongkah (Sukandarrumidi, 2009).
I.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang dirumuskan pada penelitian ini adalah: 1. Bagaimana
mengintegrasikan
polarization ke dalam
metode
geofisika
induced
sistem informasi geografis untuk
menghasilkan model bawah permukaan dari endapan mangan ? 2. Bagaimana kondisi bawah permukaan berdasarkan parameter fisik pada endapan mangan dengan parameter nilai resistivity dan chargeability? 3. Bagaimana potensi endapan mangan pada daerah penelitan?
I.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang dilaksanakan adalah : 1. Mengintegrasikan data induced polarization dan data lainnya ke dalam sistem informasi geografis dan untuk menghasilkan model bawah permukaan hasil integrasi dari endapan mangan. 2. Mengetahui variasi bawah permukaan berdasarkan kontras sifat fisis, yaitu resistivity dan chargeability daerah penelitian. 3. Mengetahui potensi endapan mangan pada daerah penelitian
3
I.4 Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada menghasilkan suatu metodologi untuk mengintegrasikan data geofisika dalam hal ini metode induced polarization dan data lainnya ke dalam sistem informasi geografis untuk mengetahui potensi endapan mangan pada daerah penelitian. Hal ini didasarkan bahwa data geofisika induced polarization sangat sulit didalam proses integrasinya sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
I.5. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian secara administrasi pemerintahan terletak di Desa Domo, Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar.
Gambar 2.1 Peta lokasi penelitian dengan lokasi penelitian ditunjukkan dengan kotak merah
4
I.6. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memberikan gambaran proses atau metodologi yang dapat digunakan dalam melakukan integrasi data geofisika metode Induced Polarization dan data geologi dalam suatu tahapan eksplorasi mineral, sehingga pada penelitian – penelitian selanjutnya integrasi eksplorasi endapan mineral dengan sistem informasi geografis (SIG) akan semakin banyak dimanfaatkan dalam tahapan eksplorasi potensi mineral.
I.7. Peneliti Terdahulu Dari studi literatur diperoleh peneliti terdahulu pada daerah penelitian, serta penelitian – penelitian yang berkaitan dengan integrasi data geofisika dan geologi yaitu : 1. Djumhana, 2011 Pada daerah penelitian dilakukan pemetaan potensi mineralisasi galena dengan menggunakan metode IP. Selain pemetaan potensi mineralisasi galena juga dijumpai potensi mineralisasi mangan. Kedua mineralisasi ini dijumpai pada batuan metasedimen. 2. Sirinyildiz, 2003 Dalam penelitiannya dilakukan integrasi data gaya berat, magnetik, ke dalam sistem informasi geografis (SIG) dalam analisis struktur dari data geofisika.
5
3. Ansori, 2010 Dalam
penelitiannya
Polarization
(IP)
dengan dalam
menggunakan pemetaan
metode
mineralisasi
Induced mangan
menghasilkan parameter fisis untuk endapan mangan berupa nilai resistivity rendah (<40 Ω meter) dan nilai chargeability tinggi (135 – 250 msec). 4. Swangga , 2011 Melakukan penelitian dengan mengintegrasikan sistem informasi geografis dengan sistem pemodelan geologi untuk tipe endapan skarn . Berdasarkan dari penelitian – penelitian yang telah dilakukan sebelumnya di atas, diketahui bahwa potensi endapan mangan pada daerah penelitian dijumpai pada batuan metasedimen dengan batuan induknya berada pada batuan metamorf. Sedangkan untuk aplikasi metode geofisika dalam hal ini Induced Polarization dalam eksplorasi endapan mangan telah banyak dilakukan, akan tetapi mengintegrasikan data – data tersebut ke dalam sistem informasi geografis masih sangat kurang dilakukan. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran lebih jelas mengenai integrasi metode Induced Polarization dalam sistem informasi geografis dalam eksplorasi potensi mineral secara luas.
6