METODE PENELITIAN
Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif korelasional dengan menggunakan metoda survei. Pemilihan desa, kecamatan dan kelompok dilakukan dengan cara f'purposive", sedangkar~sampel diacak sederhana untuk tiap kelompok. Kecamatan yang dipilih adalah Kecamatan Girimulyo sebagai wilayah sentra pengembangan sentra agribisnis, dan Kecamatan Samigaluh sebagai wilayah yang tidak termasuk wilayah pengembangan sentra agnbisnis meskipun masih dalam satu kabupaten. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara terstruktur menggunakan kuesioner yang sudah terandal dari uji coba di Kecamatan Cijeruk, Bogor, sebagai data primer dan data sekunder dari Desa, Kecamatan/Dinas terkait. Data kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis korelasional 'yang menggunakan uji Khi Kuadrat ( ~ 2 .) Peubah penelitian terdiri dari peubah bebas (independent variabel) yaitu proses komunikasi interpersonal clan keefektivan komunikasi interpersoncl dalam kelompok tani dan motivasi bisnis merupakan peubah respons (dependent variabel). Populasi dan Sampel Populasi penelitian di Kecamatan Girimulyo dipilih Desa Jatimulyo clan Desa Purwosari. Dari Desa Jatimulyo dipilih lima Dusun yaitu Sukomoyo, Banyu Nganti, Sibolong, Jonggrangan, Gendu dan dari Desa Purwosari dipilih lima Dusun yaitu Gedong, Sabrang Kidul, Prangkokan, Patihombo, Wono Sari. Di Kecamatan
Samigaluh dipilih Desa Pagerharjo dm Desa Sidoharjo. Dari Desa Pagerharjo dipilih tiga Dusun yaitu Separang, Sarigono, Nglinggo dan dari Desa Sidoharjo dipilih enam Dusun yaitu Wonotawang, Ma&gondo, Gorolangu, Wonogiri, Nglambur, Nyemani. Tiap Dusun umurnnya diwakili oleh satu kelompok yang juga dipilih secara sengaja kecuali di Kecamatan Girimulyo, Dusun Sukomoyo diwakili tiga kelompok dan Dusun Banyu Nganti diwakili dua kelompok. Jumlah Sarnpel dari tiap kelompok sebanyak 15 orang, dengan demikian sarnpel penelitian ini seluruhnya berjumlah 330 orang. Tabel 1. Populasi Penelitian
Desa
Kecamatan Girimulyo Samigaluh
Purwosari Jati Mulyo Pagerharjo Sidoharjo
4
Kecamatan
Girimulyo
Populasi Jumlah Kelompok Jumlah hggota (orang) 5 125 8 200 3 75 90 6 490 22 dipilih
karena
merupakan
wilayah
'
sentra
pengembangan agribisnis komoditas unggulan kambing peranakan etawah di Kabupaten Kulonprogo, karena di ktxamatan ini terutama di Desa Jatimulyo clan Desa Pwosari kondisi fisik wilayah, potensi surnberdaya serta faktor terkait sudah mendukung. Kecamatan Samigaluh, potensinya untuk pengembangan agribisnis komoditas unggulan kmbing peranalcan etawah belum sebesar yang dipunyai Kecamatan Girimulyo.
Tabel 2. Sampel Penelitian Kecamatan Girimulyo Samigaluh
Desa Purwosari Jati Mulyo Pagerharjo Sidoharjo
Sampel Jumlah Kelompok Jumlah Anggota (orang) 75 5 120 8 3 45 90 6 330 22
Definisi Operasional Untuk
menyamakan
persepsi
peubah
tersebut
secara
operasional
didefenisikan, sebagai berikut: 1. Faktor personal (internal) adalah ciri-ciri individu p e t e d kambing PE yang meliputi: a. Pendidikan: yaitu tingkat pendidikan formal yang telah dicapai responden, +
dikutegorikan SD, SMP, SLTA, dan Sarjana. b. Pengetahuan: yaitu tingkat pengetahuan responden tentang usaha ternak
kambing PE, diukur dengan indikator pengetahuan sapta usaha ternak. c. Keterampilan: yaitu kemumpmm penguasacn teknologi u s a h ternak kambing
PE. Diukur berdasarkan t i i l g h kesulitan dalam pemeliharaan dan
penguasaan teknologi yang berhubungan dengan usaha ternak kambing PE. d. Pengalaman bisnis: yaztu usaha yang pernah dilakukan, kendala-kendala dan
kemajuan yang pernah dialami selarna mengusahakan ternak h b i n g PE. 2. Keterdedahan media massa: yaitu perilaku pribadi yang dilakukan individu terhadap media massa, meliputi radio, televisi, dan surat kabar.
3. Faktor kelompok adalah faktor yang b e d dari luar diri individu (eksternal) peternak kambing PE, dengan memperhatikan: a. Tujuan kelompok: yaitu pengertian yang jelas tentang kegunaan kelompok, dengan t e n yang jelrs, para anggota merasa terikat dengan kelompk sehingga para anggota kelompok memusatkan tenaga pada tujuan-tujuanyang telah ditetaph.
b. Norma-noma yang ada pada kelompok: yaitu standar perilaku yang dapat diterima dan digvnakun bersama oleh anggota kelompoS yang berisikan prosedzu-prosedur kerja, peraturan-peraturan, dan ketetapan-ketetapan yang dilembagakun dalam suatu kelompok.
c. Kepaduan kelompok: yaitu suatu tingkatan dimana anggota-anggota kelompok satu sama lain saling tertarik dan termotzvasi untuk tetap berada dalam kelompoR, ha1 ini penting karena berhubungan dengan produktivitas. d. Kepemimpinan: yaitu suatu kemampuan yang melekat pada diri seseorang
yang &lam aktivitasnya rnempengaruhi orang-orang untuk berusaha mencapai tujuan kelompok secara sukarela. 4. Komunikasi interpersonal dalam ha1 ini dilihat dari dua zspek yaitu: proses
komunikasi interpersonal cia. keefektivan komunikasi interpersonal. Proses komunikasi interpersonal berkaitan dengan arah, media dan pesan. a. Arah: yaitu sasaran komunikasi, komunikasi interpersonal antara pengwudketua kelompok tani dengan anggota atau sebdiknya, &n komunikasi interpersonal antar sesama anggota, serta komunikasi antar sesama p e n e k e t u a kelompok
b. Media: yaitu cara yang digunakan dalam penyampaian pesan, secara
interpersonal (media interpersonal).
c. Pesan: yaitu isi atau maksud pembicaraan saat komunikasi interpersonal berlangsung. 5. Keefektivan komunikasi diukur berdasarkan persepsi anggota kelompok terhadap
proses
komunikasi
interpersonal
yang
berlangsung
dalam
kelompok.
Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran ordinal dalam lima indikator yaitu: /
a. Pengertian: yaitu pemahaman yang sama tentang pesan yang disampaikan dalam kelompok, dan cenderung kearah yang posit$
b. Kesenangan: yaitu adanya keinginan dan tindakan yang berulang-ulang dilakukan dalam proses diskusi tentang ternak kambing PE.
c. Mempengaruhi sikap: yaitu perubahan perilaku kearah yang lebih produktif dengan dorongan intrinsik untuk melakukarz bisnis (peternakannya berkembang lebih dari yang sr&h ada). d. Hubungan sosial yang baik: yaitu interabi yang baik dan tercermin dari
kemauan kelompok yang besar dalam memajukan usaha ternak kambing PE.
e. Tindakan: yaitu melaksanakan kegiatan bisnis ternak. kambing PE sesuai dengan kegiatan program sentra pengembangan agrobisnis komoditas unggulan ternak kambing PE 6. Proses penyampaian pesan dari ketua kelompok (komunikator) kepada anggota
kelompok (komunikan)dan juga antar sesama anggota kelompok yang merupakan cara dasar untuk mernpengamki perubahan perilaku melalui proses psikologis
seperti persepsi, pemaharnan, dan rnotivasi. Motivasi bisnis adalah dorongan yang timbul secara psikologis dari diri peternak untuk mengembangkan usaha ternak kambing PE mereka. Motivasi peternak diukur dalam skala ordinal dengan enarn indikator yaitu: pemyataan kebutuhan, tanggapan akan tujuan, penguatan,
harapan, keterikatan, dan kepuasan. a Pernyataan kebutuhan: yaitu kernampuan untuk rnengemukakan bahwa usaha ternak kambing PE memang merupakan suatu usaha pokok yang sangat dibutuhkun oleh anggota kelompok dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
b. Tanggapan akan tujuan: yaitu respon anggota kelompok tentang tujuan kelompok sesuai atau tidak sesuai dengan tujuanpribadi.
c. Penguatan: yaitu ketertarikan melakukan usaha ternak kambing PE sesuai dengan perilaku orang-orang yang berada di lingkungannya.
d. Harapan: yaitu keinginan yang besar bahwa usaha ini bisa memberikan pendapatan yang lebih layak dari yang sebelumnya (menjanjikan).
e. Keterikatan: yaitu pengaruh yang cukup kuat dari kelompok sehingga jika dilakzlkan secara pribadi merasa kurang terdorong.
f Kepuasan: yaitu kelompok dianggap mampu mengatur hubungan yang baik antar sesama anggota, sehingga menimbulkan rnotivasi yang kuat untuk melaksanakan kegiatan usaha ternak kambing PE yang lebih baik dari sebelumnya
Pengumpulan Data dan Instrumentasi Untuk mendapatkan gambaran yang tepat tentang situasi daerah yang dijadikan bahan penelitian tentang proses dan keefektivan komunikasi interpersonal dalam kelompok tani dalam memotivasi anggotanya (Kasus Pengembangan Sentra Agribisnis Komoditas Unggulan Karnbing Peranakan Etawah di Kabupaten Kulonprogo), dilakukan kegiatan antara lain mengadakan observasi lapangan untuk mengetahui peubah-peubah dominan dan indikator pengukurannya, yaitu dengan mengamati dan mempelajari aktivitas dan perilaku lembaga kelompok tani baik ketua kelompok tani maupun anggotanya, dengan harapan didapatkan standar dan prosedur pelaksanaan pengembangan sentra agribisnis di wilayah tersebut sebagai indikator produktivitas usaha. Untuk keperluan pengurnpulan data primer digunakan jenis instrumen berupa kuesioner yaitu daftar pertanyaan dan pernyataan yang relevan dengan peubah4yang diamati, dan disampaikan kepada responden (sampel) untuk dijawab secara tertulis. Pelaksanaanya dilakukan secara langsung menemui responden guna menjamin validitas dan reliabilitas data yang diperoleh. Pada tahapan ini kuesioner yang disusun terstsuktur yang mencakup antara lain karakteristik individu yang ada didalam kelompok yang diteliti, perilaku kelompok atau perilah individu yang dipengaruhi sikap, motivasi dan persepsi dalam mencapai pelaksanan tugas yang telah ditetapkan oleh kelompok untuk mendukung penelitian lanjutan. Kemudian dilakukan studi literatur, baik pernyataan ahli maupun hasil-hasil penelitian yang berkaitan erat dengan judul penelitian ini. Pada tahapan ini kemudian
dibuat instrumen berupa kuesioner untuk mengukur peubah yang akan diteliti, yang terdiri dari dua bagian, yaitu untuk mengukur proses dan keefektivan komunikasi interpersonal dalam kelompok yang didasarkan pernyataan responden, serta mengukur motivasi prestasi anggota kelompok (responden) yang dipengaruhi oleh keefektivan komunikasi interpersonal dalam kelompok. Kea bsahan (validitas) dan Keterandalan (relMbilitas) Untuk mencapai validitas instrumen, maka kuesioner yang aksn digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu diuji, untuk itu yang perlu dilakukan adalah: 1. Menyusun isi pertanyaan sesuai dengan keadaan respoden. 2. Menyesuaikanlmempertimbangkan hasil penelitian terdahulu sebagai bahan
rujukan untuk mendapatkan data yang sarna. 3. Mempertimbangkan teori-teori dan kenyataan yang telah diungkapkan orang fpada
berbagai pustaka empiris. 4. Memperhatikan saran, pendapat dan petun..uk para ahli, terutama dosen pembimbing penelitian. Untuk menentukan reliabilitas instnunen, rnaka terlebih dahulu dilakukan uji coba @re test) instnunen pada responden yang memiliki karakteristik relatif sama dengan karakteristik obyek penelitian. Uji coba dilakukan kepada 20 orang responden yang berasal dari satu kelompok tani di desa Tajur Halang Kecmatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Berckarkan pengolahan data hasil uji coba kuesioner dengan menggunakan metode Split-half diperoleh nilai koe$Wen reliabilitas 0,6488 seperti dapat dilihat pada Lampiran 2, dari nilai ini dapat dikatakan bahwa kuesioner yang
digunakan reliabel. Teknik perhitungan reliabilitas yang digunakan adalah dengan teknik uji coba belah dua dengan mengoreksi angka korelasi yang diperoleh dengan memasukannya ke dalam rumus:
Dimana: r, r
,
: angka reliabilitas keseluruhan item : angka korelasi belahan pertarna dan belahan kedua.
Kuesioner yang telah dibuat setelah dikonsultasikan kepada para ahli, selanjutnya dilakukan uji coba kuesioner tersebut kesejumlah responden yang diambil dari anggota kelompok yang tidak dijadikan obyek penelitian.
Dari hail uji coba kuesioner dengan tekmk belah dua antara skor bemomor ganjil dan skor bernomor genap, akan didaptkan hasil keandalan kuesioner. Hasil uji coba tersebut dapat membuktikan bahwa kuesioner yang digunakan sebagai instrumen pengumpulan data sangat andal.
Metode Analisis Data hasil penelitian, menggunakan metode deskriptif dan pengujian statistik. Keterkaitan antara variabel-variabel digunakan uji Chi Square, dengan menggunakan
rumus:
.
?
hi - kuadrat ( x ') =
cc
" (0,-E,)
i-1 j=i
Eij
= Khi-Kuadrat
x2
0,= fiehemi yang termasuk pada tiap sel (Ij)
E
,
= fi-ehensiyang diharapkan dalam sel (ij)
Indikator dan Pengukuran Untuk kemudahan menganalisis dan menginterpretasi data, ditetapkan indilcator dan alat pengukur data sebagai berikut:
Variabel Independent 1. Faktor Internal terdiri dari pendidikan, pengetahuan, keterampilan
& I
pengalaman beternak. a. Pendidikan diukur dengan tarnatan pendidikan yang pernah ditempuh oleh responden, dibagi dalam empat tingkatan yaitu SD, SMP, SMA, Akademi/Perguruan Tinggi.
b. Pengetahaan diukur bertharkan
pernyataan
responden
mengenai
pengetahuan mereka tentang petemakan dan pengembangan ternak kambing PE berdasarkan sejumlah pertanyaan. Pengukwan dilakukan dengan mengelompokkannya kedalam tiga ketegori yaitu: skor 3
= tinggi,
skor 2 =
sedang, dan skor 1 = rendah. c. Keterampilan diukur berdasarkan pemyataan responden mengenai cara-cara
beternak kambing PE yang baik sesuai dengan kategori yang ada dalam sapta usaha peternakan. Pengukuran dinilai dalam tiga kategori skor yaitu sering =
3, kadang = 2 dan tidak pemah=l . d. Pengalaman beternak diukur dari lamanya responden beternak kambing PE (bersifat informasi). Pengukuran dilakukan dengan mengelompokkannya kedalam tiga selang waktultahun yaitu: sangat berpengalaman = > 10 tahun, berpengalaman = 5 - 10 tahun, dan kurang berpengalaman = < dari 5 tahuin.
Keterdedahan media massa diukur dari fiekuensi responden dalam mendengarkan radio, menonton televisi, dan membaca swat kabar. a. Mendengarkan radio diukur dengan cara men@utung berapa kali dalam seminggu responden mel-ya
Berdasarkan pengakuan responden maka
dilakukan pengelompokan kedalam tiga kategori pengulangadkali yaitu: Sering kali = > 4 kali, jarang kali = 4 - 1 kali, dan tidak pernah = < 1 kali. b. Menonton televisi diukur dengan cara menglutung berapa kali dalam
seminggu responden m e l w y a . Berdasarkan pengakuan responden maka
dilakukan pengelompokan kedalam tiga kategori pengulangankali yaitu: Sering kali = > 4 kali, jarang kali = 4 - 1 kali, dan tidak pernah = < 1 kali. c. Membaca surat kabar diukur dengan cara menghitung berapa kali dalam
seminggu responden melakukannya Berdasarkan pengakuan responden maka dilakukan pengelompokan kedalam tiga kategori pengulangankali yaitu: Sering kali = > 4 kali, jarang kali = 4 - 1 kali, dan tidak pernah = < 1 kali.
3. Faktor kelompok diukur dari seberapa besar respon mereka terhadap tujuan, norma, kepaduan dan k e p i m p i n a n &lam kelompok.
a. Tujuan diukur berdasarkan pernyataan responden tentang pendapat mereka atas kesesuaian tujuan organisasi/kelompok dengan tujuan mereka secara pribadi dalam ha1 peternakan dan pengembangan ternak kambing PE. Pengukuran dilakukan dengan mengelompokkannya kedalam tiga kategori yaitu: skor 3 = sesuai, skor 2 = kurang sesuai, dan skor 1 = tidak sesuai.
b. Norma diukur berdasarkan pernyataan responden tentang kepharnan mereka atas
norma
organisasikelompok.
mengelompokkannya k&am
Pengukuran
dilakukan
dengan
tiga kategori yaitu: skor 3 = paham, skor 2 =
kurang paham, dan skor 1 = tidak paham. c. Kepaduan diukur berdasarkan pernyataan responden tentang kekompakan mereka
dala. organisasi/kelompok. Pengukuran
dilakukan
dengan
m e n g e l o m p o ~ y kedalam a tiga kategori yaitu: skor 3 = kompak, skor 2 = kurang kompak, dan skor 1 = tidak kompak.
d. Kepemimpinan diukur berdasarkan pernyataan responden tentang sikapl kepemimpinan ketua kelompok mereka dalam organisasi.kelompok. Pengukuran dilakukan dengan mengelompokkannya kedalarn tiga kategori
yaitu: skor 3 = baik, skor 2 = kurang baik, dart skor 1 = tidak baik.
4. Proses komunikasi interpersonal diukur berdasarkan arah, media dan pesan.
a. Arab diukur berdasarkan interaksi komunikasi yang berlangsung, secara vertikal dan horizontal. Dalam pertemuan kecendemgan mana yang lebih sering dilakukan, berhubungan secara vertikal dengan ketua kelompok atau pengurus atau secara horizontal yaitu dengan sesarna anggota kelompok, ha1
ini dapat dilihat dari besar persentasenya. b. Media diukur dari penggunaan media interpersonal saja atau mengunakan media lain seperti surat, memo, dan sebagainya, kemudian besar persentasenya diperoleh dari pemilihan media tersebut.
c. Pesan diuku. dengan i d e n t i m i ada atau tidak ada pesan dalam setiap pertemuan responden, membicarakan tentang pengembangan temak karnbing
PE atau hanya sskedar bertemu, hasilnya dilihat dari besamya persentase dari tiap pilihan.
5. Keefektivan komunikasi diketahui dengan cara menanyakan responden apakah
komunikasi interpersonal yang berlangsung sudah menimbulkan pernuhaman, kesenangan, perubahan sikap, hubungan sosial yang baik, dan tindakan yang
a. Pemahaman diukur berdasarkan pernyataan responden tentang sejauh mana mereka paham atas komunikasi yang berlangsung. Pengukuran dilakukan dengan mengelompokkannya kedalam tiga kategori yaitu: skor 3
=
selalu
paham, skor 2 = kadang-kadang paham, dan skor 1 = tidak paham. b. Kesenangan diukur berdasarkan pernyataan responden tentang sejauh mana komunikasi interpersonal dan keefektivan komunikasi yang berlangsung membuat mereka senang dalam kelompok. Pengukuran dilakukan dengan mengelompokkannya kedalam tiga kategori yaitu: skor 3
=
selalu senagg,
skor 2 = kadang-kadang senang, dan skor 1 = tidak senang.
c. Sikap diukur berdasarkan pernyataan responden tentang sejauh mana komunikasi interpersonal dan keefektivan komunikasi yang berlangsung berhubungan dengan sikap mereka. Pengukuran
dilakukan dengan
mengelompokkannya kedalam tiga kategori yaitu: skor 3
=
selalu
mempenganrhi sikap, skor 2 = kadang-kadang rnempengarut.11 sikap, dan skor
1 = tidak mempengaruhi sikap.
d Hubungan sosial diukur berdasarkan pernyataan responden tentang sejauh mana
komunikasi interpersonal dan keefektivan komunikasi
yang
berlangsung berhubungan dengan hubungan sosial diantara mereka. Pengukuran dilakukan dengan mengelompokkannya kedalam tiga kategori yaitu: skor 3 = selalu membuat hubungan sosid baik, skor 2 = kadang-kadang membuat hubungan sosial baik, dan skor 1 = tidak membuat hubungan sosial baik
e. Tindakan diukur berdasarkan pernyataan responden tentang sejauh mana komunikasi interpersonal dan keefektivan komunikasi yang berlangsung menimbulkan
tindakan
nyata.
Pengukuran
dilakukan
mengelompokkannya kedalam tiga kategori yaitu: skor 3
dengan =
selalu
menimbulkan tindakan, skor 2 = kadang-kadang menimbulkan tindakan, dan skor 1 = tidak menimbulkan tindakan
Variabel Dependent 6. Motivasi bisnis diukur dari jawaban responden tentang pengembangan ternak kambing PE sesuai dengan kebutuhan, tujuan, ada unsur penguatan, memberikan harapan, merasa terikat dengan kelompok, dan menimbulkan kepuasan bagi responden.
a. Kebutuhan diukur berdasarkan pernyataan responden tentang sejauh mana kebutuhan mereka dalam pengembangan ternak kambing PE. Pengukuran dilakukan dengan mengelompokkannya kedalam tiga kategori yaitu: skor 3 = dibutuhkan, skor 2 = r a p - r a p , dan skor 1 = tidak dibutuhkan.
b. Tanggapan akan tujuan diukur berdasarkan pemyataan responden tentang kesesuaian antara tujuan kelompok dengan tujuan individu dalam keiompok terutama tentang pengembangan ternak kambing PE. Pengukuran dilakukan dengan mengelompokkannya kedalam tiga kategori yaitu: skor 3
=
sesuai,
skor 2 = kurang sesuai, dan skor 1 = tidak sesuai.
c. Penguatan diukur berdasarkan pemyataan responden tentang sejauh mana ke cenderungan hati mereka mengtkuti kegiatan-kegiatan kelompok dalam
pengembangan temak kambing PE. Pengukuran dilakukan dengan mengelompokkannya kedalam tiga kategori yaitu: skor 3
=
baik, skor 2
=
cukup, dan skor 1 = h a n g .
d. Harapan diukur berdasarkan pernyataan responden tentang sejauh mana harapan mereka dalam pengembangan ternak kambing PE di masa yang akan datang. Pengukuran dilakukan d e n p mengelompokkannya kedalam tiga kategori yaitu: skor 3 = memberi harapan, skor 2 = kurang memberi harapan, dan skor 1 = tidak memberi harapw-.
e. Keterikatan diukur berdasarkan pernyataan responden tentang sejauh mana keterikatan mereka dalarn dalam kelompok tani. Pengukuran dilakukan dengan mengelompokkannya kedalam tiga kategori yaitu: skor 3
=
selalu
terikat, skor 2 = kadang-kadang terikat, dan skor 1 = tidak terikat.
f. Kepuasan diukur berdasarkan pernyataan responden tentang sejauh mana kepuasan mereka dalam kelompok terutarna yang berhubungan dengan pengembangan ternak kambing PE. Pengukuran dilakukan dengan mengelompokkannya kedalam tiga kategori yaitu: skor 3
=
sangat
memuaskan, skor 2 = cukup memuaskan, dan skor 1 = kurang memuaskan.