Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
METODE PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN REASONING HABIT DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X di SMK MUHAMMADIYAH 2 KEDIRI
SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri
RIZKY FAJARIYADI NPM : 11.1.01.05.0183
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
Rizky Fajariyadi | 11.1.01.05.0183 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Rizky Fajariyadi | 11.1.01.05.0183 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Rizky Fajariyadi | 11.1.01.05.0183 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
METODE PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN REASONING HABIT DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X di SMK MUHAMMADIYAH 2 KEDIRI
Rizky Fajariyadi 11.1.01.05.0183 FKIP – Pendidikan Matematika
[email protected] Feny Rita Fiantika, M.Pd. dan Lina Rihatul Hima, S.Si., M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian ini berdasarkan hal-hal yang dilatar belakangi oleh banyaknya siswa yang mendapatkan kendala dalam pembelajaran, khususnya dibidang matematika. Tidak sedikit siswa yang merasa kesulitan dalam mengerjakan soal-soal matematika. karena sebagian besar siswa mengagap bahwa pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit untuk di pahami, oleh karena itu yang perlu disampaikan terlebih dahulu adalah apa tujuan mempelajari matematika, agar siswa mengetahui apa manfaat mempelajari matematika.Dengan metode yang saya sampaikan ini, diharapkan agar siswa lebih mudah dalam pengerjaan soal-soal yang diberikan. Metode yang simple akan mempermudah siswa belajar matematika dan pemahaman yang mudah akan mempengahruhi hasil belajar mereka.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konflik yang dialami siswa, agar siswa mampu belajar dengan mudah dan hasil yang memuaskan menggunakan metode pemecahan masalah guna mengembangkan Reasoning Habit. Kata Kunci : Metode Pemecahan Masalah, Reasoning Habit, Kemampuan Komusikasi Matematika.
Rizky Fajariyadi | 11.1.01.05.0183 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Tahun
1989
RI
Nomor
tentang
2
Pendidikan
(PP No. 19 Tahun 2005 Ayat 4). Dalam proses pendidikan tentunya
Nasional pasal 1: “Pendidikan adalah
akan
usaha sadar dan terencana untuk
kendala
mewujudkan
penguasaan
suasana
belajar
dan
menemui
berbagai
diantaranya materi
macam adalah
pembelajaran
proses pembelajaran agar peserta didik
kususnya mata pelajaran matematika,
secara aktif mengembangkan potensi
karena sebagian besar siswa mengagap
dirinya
bahwa
untuk
spiritual
memiliki
keagamaan,
kekuatan
pelajaran
matematika
pengendalian
merupakan salah satu mata pelajaran
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
yang sulit untuk di pahami, oleh
mulia,
yang
karena itu yang perlu disampaikan
masyarakat,
terlebih dahulu adalah apa tujuan
bangsa dan negara”. Untuk mencapai
mempelajari matematika, agar siswa
potensi tersebut perlu adanya suatu
mengetahui apa manfaat mempelajari
Standar Pendidikan Nasional yaitu
matematika.
serta
diperlukan
kriteria
keterampilan dirinya,
minimal
tentang
Sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. ( PP No. 19 Tahun 2005 Bab 1 Pasal 1 Ayat 1). Kemudian untuk melihat sejauh mana Kriteria minimal yang dicapai oleh siswa maka kita dapat mengacu pada Lulusan
(SKL)
Standar kompetensi yaitu
kualifikasi
kemampuan lulus yang mencangkup Rizky Fajariyadi | 11.1.01.05.0183 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Berdasarkan pengamatan penulis saat
PPL
2
di
SMK
2
Kediri
MUHAMMADIYAH
sebagian besar dari siswa kurang menguasai
materi
modal untuk memecahkan masalah baru atau masalah yang lain lagi. Selain
kebiasaan
bernalar
telah
kemampuan komunikasi matematika
disampaikan oleh pengajar hal itu
siswa juga perlu dikembangkan, hal
terlihat
ini terlihat ketika siswa mengerjakan
ketika
menerapkan
yang
siswa yang kemudian kembali menjadi
siswa
kebiasaan
matematika
dalam
belum bernalar
menyelesaikan
soal
cerita,
mereka
sulit
mengkomunikasikan dari soal cerita
masalah matematika yang sedang
kedalam
bentuk
dihadapi dalam proses pembelajaran
olehkarena
itu
tersebut, salah satunya terlihat ketika
mengetahui aspek – aspek dalam
siswa mengerjakan materi tentang
komunikasi matematika tersebut.
geometri. Siswa cenderung kesulitan dalam
memahami
maksud
dari
matematika
diharapkan
siswa
NCTM, (2000: 63) menyatakan bahwa
program
pembelajaran
permasalahan yang diberikan. Dalam
matematika sekolah harus member
pengerjaanya
kesempatan kepada siswa untuk:
siswa
hanya
menggunakan rumus tanpa memahami
1. Menyusun
dan
mengaitkan
isi dari permasalahan yang diberikan
mathematical thinking mereka melalui
Seperti yang dikatakan oleh NCTM
komunikasi.
(dalam
Russel:
matematik
adalah
matematika. matematika
1999)
Russel adalah
penalaran
pusat
adalah
memahami menambahkan
mathematical
belajar
thinking mereka secara logis dan jelas
berargumen,
kepa dateman-temannya, guru, dan
suatu
disiplin
berkenaan denganobyek abstrak dan penalaran
2. Mengkomunikasikan
alat
abstraksi. penalaran
untuk Russel yang
orang lain. 3. Menganalisis
dan
mathematical thinking dan strategi yang dipakai orang lain. 4. Menggunakan
bahasa
digunakan untuk berpikir tentang sifat-
untuk
sifat sekumpulan obyek matematik.
matematika secara benar.
Pengalaman
menyelesaikan
matematika
mengekspresikan
ide-ide
Selanjutnya menurut Sullivan dan
masalah pada gilirannya memperkuat
Mousley
pemahaman dan penalaran matematika
2003:17)
Rizky Fajariyadi | 11.1.01.05.0183 FKIP – Pendidikan Matematika
menilai
(dalam
Bonsu
komunikasi
Irianto,
matematik
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
bukan hanya sekeda rmenyatakan ide
menurut Wena, (2009: 52) pemecahan
melalui tulisan tetapi lebih luas lagi
masalah
yaitu kemampuan siswa dalam hal
proses untuk menemukan kombinasi
bercakap,
menjelaskan,
dari sejumlah aturan yang dapat
mendengar,
diterapkan dalam upaya mengatasi
menanyakan, klarifikasi, bekerjasama
situasi yang baru. Dengan demikian
(sharing),
diperlukan
menggambarkan,
menulis,
danakhirnyamelaporkanapa
yang
antara
atas
sebagai
kreativitas
kemampuan
telahdipelajari. Dari permasalahan di dapat
dipandang
suatu
serta
mengkombinasikan
kemampuan
bernalar
dan
disimpulkan
perlunya
membuat bentuk matematika dari
kebiasaan
bernalar
suatu masalah matematika sehingga
sehingga siswa lebih mudah dalam
mendorong siswa untuk melakukan
memperkuat
reasoning
menanamkan
pemahaman
dan
penalaran matematik yang kemudian kembali
menjadi
memecahkan
modal
masalah
untuk
baru
atau
masalah yang lain lagi. Selain itu kemampuan komunikasi matematika siswa
perlu
ditanamkan
karena
habit
dan
komunikasi
matematika. Berdasarkan uraian di atas maka penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian berjudul.
“METODE
MASALAH
UNTUK
PEMECAHAN
MENGEMBANGKAN
diperlukan untuk mempelajari bahasa
REASONING HABIT DAN KEMAMPUAN
dan simbol-simbol matematika serta
KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA SISWA
mengekspresikan ide-ide matematis.
KELAS X di SMK MUHAMMADIYAH 2
Untuk mengembangkan kebiasaan
KEDIRI ”
bernalar dan kemampuan komunikasi matematika diperlukan suatu metode
Metode Penelitian
pembelajaran yang tepat salah satunya
Menurut Sugiyono, (2014: 1) penelitian
adalah metode pemecahan masalah
kualitatif adalah metode penelitian yang
( Problem Solving),yaitu suatu
digunakan untuk meneliti pada kondisi
model pembelajaran yang berpusat
obyek alamiah, (sebagai lawannya adalah
pada
eksperimen)
keterampilan
masalah, penguatan
yang
pemecahan
diikuti
kreativitas.
Thoifuri, (2008: 112)
dengan Menurut
sebagai
dimana
instrumen
pengumpulan
data
peneliti
adalah
kunci,
teknik
dilakukan
secara
Selanjutnya,
Rizky Fajariyadi | 11.1.01.05.0183 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
trianggulasi bersifat
(gabungan),
induksif,
dan
analisis hasil
data
pembimbing serta persetujuan dari
peneliti
kualitatif lebih menekankan makna dan
kepala prodi matematika. b.
generalisasi.
Peneliti
berkonsultasi
melakukan
dan
bimbingan
dengan
dosen pembimbing. Kehadiran
peneliti
dalam
penelitian
c.
digunakan untuk penelitian.
kualitatif diperlukan. Sebagai pengumpul data dari sebuah penelitian. Peranan
d.
e.
f.
Konsultasi dengan guru matematika SMK Muhammadiyah 2 Kediri.
akan terjun sendiri ke lapangan untuk melakukan pengamatan, pemberian, soal evaluasi dan proses pembelajaran di SMK
Mengajukan surat izin Kepada SMK Muhammadiyah 2 Kediri.
penelitian, dan sekaligus pengumpul data dalam penelitian. Oleh sebab itu peneliti
Minta surat izin penelitian dari lembaga penelitian UNP Kediri.
peneliti pada penelitian kualitatif ini adalah sebagai instrumen penelitian, observer
Observasi ke sekolah yang akan
2. Tahap Pelaksanaan Setelah persiapan dianggap matang,
Muhammadiyah 2 Kediri. Peneliti bekerja
maka
tahap
selanjutnya
adalah
sama dengan pihak sekolah mulai dari
melaksanakan penelitian, dalam tahap ini
kepala sekolah, guru mata pelajaran, dan
peneliti mengumpulkan data-data yang
siswa, untuk mengumpulkan data yang
diperlukan dengan beberapa metode antara
dibutuhan peneliti.
lain observasi dan dokumentasi. Tahap Pelaksanaan anatara lain: a. Validitas ahli
1. Tahap Persiapan merupakan
Instrumen sebelum di uji cobakan maka
rangkaian kegiatan sebelum memulai
diadakan validasi terlebih dahulu dengan
pengumpulan dan pengolahan data.
mengisi lembar validasi ahli
Dalam
validator yaitu dosen atau guru SMK
Tahapan
persiapan
suatu
penelitian,
persiapan
merupakan unsur yang baik demi
Muhammadiyah
kelancaran suatu pencapaian tujuan
diperoleh instrumen yang valid.
peneliitan.
b. Uji coba terbatas
Tahappersiapan
tersebut
Instrumen-instrumen
anatara lain: a.
Peneliti penelitian
2
mengajukan kepada
Kediri
yang
kepada
sehingga
telah
judul
dinyatakan valid secara validitas ahli dan
dosen
validitas keterbacaan selanjutnya akan di uji cobakan secara terbatas kepada siswa
Rizky Fajariyadi | 11.1.01.05.0183 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kelas lain yang bukan merupakan sampel
b. Peserta didik di SMK Muhammadiyah 2
penelitian dan mempunyai kemampuan
Kediri
setara dengan kelas yang akan digunakan
mengembangkan reasoning habit dan
penelitian.
komunikasi
c. Penelitian sebenarnya
penguasaan konsep matematika.
Pada langkah ini penulis dinyatakan siap
data
karena
sebelumnya
instrumen telah dilakukan uji validitas
matematika
tahun 2015. Tabel 3.2 Sumber Data No
Data
yang
diperoleh
Setelah kegiatan peneliti selesai, penulis
Keterlaksanaan
mulai menyusun kerangka laporan hasil
pembelajaran
penelitian dengan menganalisis data yang
pembelajaran
telah
matematika
dengan
menggunakan
analisis deskriptif kualitatif, yaitu analisis data
dilakukan
dengan
menata
dan
1.
Observasi dan
metode
RPP
pembelajaran
diperoleh.
problem solving pada
Tempat Penelitian
2
Kediri
Pendeskripsian
yang
Reasoning habit
beralamatkan di Jalan Penanggungan No 5
peserta
kota Kediri, akan menjadi lokasi penelitian 2.
dengan alasan sebagai berikut: sudah
proses
belajar mengajar
Penelitian ini dilakukan di SMK
a. Peneliti
Sumber data
menggunakan
menelan secara sistematis semua data yang
Muhammadiyah
pada
sekitar bulan Agustus minggu pertama
kepada siswa.
diperoleh
dalam
Waktu dilaksanakan penelitian adalah
secara ahli, keterbacaan maupun terbatas
3. Penyelesaian
kurang
Waktu Penelitian
terjun ke lapangan untuk penelitian guna pengambilan
masih
pernah
masuk
ke
didik
pada
Wawancara
pembelajaran
dan Tes
matematika
lingkungan SMK Muhammadiyah 2
dalam
Kediri Kediri pada waktu melaksanakan
belajar mengajar
PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) kurang lebih selama 3 bulan. Rizky Fajariyadi | 11.1.01.05.0183 FKIP – Pendidikan Matematika
3
proses
Pendeskripsian
Observasi dan
komunikasi
Tes simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Aktivitas guru pada pertemuan I
matematika peserta
dapat kita lihat pada tabel diatas. Tabel
didik
pada
diatas menunjukkan aktivitas guru pada
pembelajaran
pertemuan Idengan prosentase 75 % atau
matematika
dapat dikatakan baik. Dari pertemuan I ke
dalam
pertemuan II dapat dilihat sebagai berikut:
proses
belajar mengajar Tabel 4.6Hasil Observasi Aktivitas Guru Pertemuan II
Data ini diperoleh dari observasi, tes, dan dokumentasi saat atau setelah proses belajar mengajar berlangsung. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik, guru mata pelajaran, dan semua yang terkait dengan penelitian
Pada pertemuan II aktivitas guru menunjukkan kenaikkan dalam proses kegiatan
pendahuluan,
terkait dengan penelitian kualitatif ini. Tabel 4.5Hasil Observasi Aktivitas Guru
N
Kegiatan
o
Guru
1
Pendahul uan
Pertemuan I 2 Pertemuan I No
1
Kegiatan Guru
Pendahul
Skor
Prose ntase
an
81 %
Baik
25
69 %
Baik
Penutup
10
83%
Baik
Jumlah Skor
48
75 %
2
Kegiatan Inti
3
Rizky Fajariyadi | 11.1.01.05.0183 FKIP – Pendidikan Matematika
3
Penutup
rang
13
uan
Kegiatan Inti
Kete
inti
maupun kegiatan penutup. Ketuntasan
ini. Dari sumber data yang diperoleh tersebut akan diambil informasi-informasi
kegiatan
Jumlah Skor
Pertemuan I Sk
Prose
Keteranga
or
ntase
n
15
93 %
30
83%
12
100%
57
89 %
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik
aktivitas guru sudah sangat baik terbukti dari prosentase yang diperoleh mencapai 89 %.
Cuk up
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tabel 4.7Hasil Rangkuman Observasi Aktivitas Guru
dapat kita lihat pada tabel di atas. Pada tabel diatas menunjukkan aktivitas siswa
% Kegiatan Guru Penda K.Inti
Pen
Klasi
hulua
utup
kal
n Pertemua
81 %
69 %
nI
83
78 %
93 %
83 %
n II
100
85 %
Keterang
87 %
Baik
76 %
Baik
secara klasikal siswa 80 % atau dapat dikatakan kategori baik. Tapi dalam kegiatan
ini,
aktivitas rendah
siswa
masih
belum
maksimal jika dibandingkan dengan siswa berkemampuan sedang dan tinggi. Hal ini
%
Rata-rata
pada pertemuan I dengan ketuntasan
berkemampuan
%
Pertemua
Aktivitas siswa pada pertemuan I
dapat
diketahui
dengan
skor
yang
91,5
81,5
%
%
diperoleh siswa berkemampuan rendah
Baik
Baik
masing-masing adalah 73% dan 75%, dari pertemuan I ke pertemuan II dapat dilihat
an
pada tabel di bawah ini: Hasil Observasi Aktivitas Siswa N
Subje
o
k
1
AN
Tabel 4.9Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan II
Pertemuan I Sko
Prosentas
Keteranga
r
e
n
N
Subj
59
86 %
Sangat
o
ek
Skor
1
AN
63
Pertemuan I
baik 2
AS
59
86 %
Sangat
Prosenta
Keterang
se
an
92 %
Sangat baik
baik 3
MR
55
80 %
Baik
4
MN
54
79 %
Cukup
5
MW
51
75 %
Cukup
6
MI
50
73 %
Cukup
Rata-
54,7
80 %
Baik
rata Pertemuan I
2
AS
91 %
Sangat baik
3
MA
59
86 %
Baik
4
MN
58
85 %
Baik
5
MW
54
79 %
Baik
6
MI
55
80 %
Baik
Rata
58,5
85,5%
Sangat
-rata Rizky Fajariyadi | 11.1.01.05.0183 FKIP – Pendidikan Matematika
62
Baik simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
bahwa
mengalami
meningkatan.
Pada pertemuan II aktivitas siswa
Ketuntasan secara klasikal reasoning habit
menunjukkan adanya beberapa kenaikan
peserta didik dapat dikatakan baik, hal ini
prosentase
terbukti
yaitu
pencapaian
pada
klasikal
subjek
dan
85,5%.
Pada
dari
perolehan
prosentase
sebesar 77,8%.
pertemuan II aktivitas siswa dapat Hasil Rangkuman komunikasi
dikategorikan sangat baik.
matematika Peserta Didik
Berdasarkan tabel 4.8 dan 4.9 hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan I dan Pertemuan II diperoleh:
Skor Persentase Keterangan Pertemuan
Tabel 4.10Hasil Rangkuman Observasi
I
Aktivitas Siswa
Pertemuan
Skor
Prosentase (%)
15,5
77,5%
Baik
16,8
84,2%
Baik
31,5
78%
Baik
II Rata-rata
Pertemuan I
54,7
80%
Pertemuan II
58,5
85,5%
Dari
Rata-rata
56,5
82,75%
matematika peserta didik pada pertemuan
Keterangan
Baik
Baik
I dan pertemuan II terlihat bahwa
hasil
rangkuman
komunikasi
mengalami peningkatan. Hasil Rangkuman Reasoning Habit Siswa DAFTAR PUSTAKA Skor
Persenta
Keter
se
angan
Pertemuan I
12,2
75,6%
Baik
Pertemuan
12,6
80 %
Baik
12,4
77,8%
Baik
II Rata-rata
Dari hasil rangkuman reasoning habit pada pertemuan I dan pertemuan II terlihat Rizky Fajariyadi | 11.1.01.05.0183 FKIP – Pendidikan Matematika
Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Aris Sohimin. 2013. 68 Model Pembelajaran Inovativ dalam simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kurikulum 2013. Yogyakarta:
Profesionalisme Guru. Jakarta:
AR-Ruzz Media.
PT Raja Grafindo Persada
Bansu, Irianto Ansari. 2003. “Menumbuh Kembangkan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematika Siswa SMU melalui Strategi Think-TalkWrite.” diakses tanggal 2 November 2014
Sumiati. 2012. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Thoifuri.
2008.
Penggunaan
Metode
Problem Solving Dalam Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD. Surakarta: PGSD FKIP UNS Surakarta.
http://digilib.upi.edu/union/ index.php/record/view/6238.h tm Hudojo. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: UMPRESS Ismail, dkk. 2004. Kapita Selekta Pembelajaran Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka. Undang – Undang RI. Nomor 2. 1989. Pendidikan Nasional. Peraturan Pemerintah. Nomor 19. 2005. Sistem Pendidikan di Seluruh Wilayah Hukum Negara kesatuan Republik Indonesia. Rusman. 2011. Model – Model Pembelajaran Mengembangkan
Rizky Fajariyadi | 11.1.01.05.0183 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 13||