METODE NUMERIK UNTUK SIMULASI Pemodelan & Simulasi TM09
Metode Numerik (1) Metode numerik dpt diklasifikasikan mjd: 1. Metode satu-langkah atau single-step 2. Metode multistep Metode single-step Pada metode ini, untuk menentukan variabel tak-bebas Yi+1 saat Xi+1, hanya dibutuhkan informasi tentang Xi. Metode yang termasuk dalam kelas ini misalnya adalah metode Euler, RangeKutta.
Metode multistep Pada metode ini untuk menentukan variabel tak-bebas Yi+1 saat Xi+1, dibutuhkan lebih banyak informasi (tidak hanya Xi saja).
Integrasi Perhatikan pernyataan integrasi sebagai berikut: b
I f ( x)dx a
dengan a
Iy
f ( x)dx
xy
1. The Rectangle Rule (1) Metode ini secara langsung mengaitkan ke definisi integral; hasil integrasi merupakan jumlahan dari luas area berbentuk segiempat fvh dan dapat dinyatakan sebagai:
I h( f 0 f1 ... f n 1 ) atau dinyatakan n
I h f i 1 1
Code_8_1.m
2. The Rectangle Rule (2) Metode ini secara langsung mengaitkan ke definisi integral; hasil integrasi merupakan jumlahan dari luas area berbentuk segiempat fvh dan dapat dinyatakan sebagai:
I h( f1 f 2 ... f n ) atau dinyatakan n
I h f i 1
Code_8_2.m
3. Metode Integrasi Midpoint Metode ini secara langsung mengaitkan ke definisi integral; hasil integrasi merupakan jumlahan dari luas area berbentuk segiempat fvh (namun dengan menggunakan nilai tengah dari setiap selang h) dan dapat dinyatakan sebagai: n
I h f 1
Code_9.m
i
1 2
4. Metode Integrasi Trapesium Metode ini secara langsung mengaitkan ke definisi integral; hasil integrasi merupakan jumlahan dari luas area berbentuk trapesium 0,5(fv+fv+1)h dan dapat dinyatakan sebagai:
I 0,5( f 0 f1 )h 0,5( f1 f 2 )h 0,5( f 2 f 3 )h ... 0,5( f n 1 f n )h 0,5( f 0 f1 f1 f 2 f 2 f 3 ... f n 1 f n )h n 1
h i 1
h fi f0 f n 2
Code_10.m
Metode Integrasi Trapesium
5. Metode Integrasi Simpson Jika diasumsikan bahwa n = 2m (yaitu bahwa n adalah bilangan genap), maka aturan Simpson untuk integrasi dinyatakan sebagai: 4h 2h h I ( f1 f 3 ... f 2 m 1 ) ( f 2 f 4 ... f 2 m 2 ) ( f 0 f 2 m ) 3 3 3
indeks ganjil Code_11.m
indeks genap
awal & akhir
Metode Integrasi Numerik (2) Integrasi numerik tak-tentu adalah metode integrasi yang digunakan untuk menyelesaikan persamaan diferensial. dy ( x) f ( x) dx
Sebenarnya persamaan diferensial di atas dapat diselesaikan secara analitis, namun saat ini akan diselesaikan secara numerik menggunakan: • Metode integrasi Euler • Metode integrasi Range-Kutta
6. Metode Euler Sistem dinamik linier maupun nonlinier dapat dinyatakan dengan persamaan diferensial orde-pertama (state space model) sebagai berikut: dy ( x) f ( x) dx
Atau dinyatakan:
dy ( x) f ( x) dy ( x) f ( x) dx dx
y ( x) f ( x) dx
Akan diestimasi y(xi) untuk x0 < xi < X, dengan xi adalah titik-titik dengan selang yang seragam pada interval x0 hingga X atau dapat dinyatakan:
xi x0 ih dimana h adalah step size dan i = 1, 2, 3, …, m
Sehingga nilai y(x) akan diestimasi dengan cara sebagai berikut:
X x0 h m k1 h f ( xn , yn ) yn 1 yn k1 Dengan m adalah jumlah titik-titik dalam simulasi. Code_12_1.m
7. Metode Euler-Cauchy Metode Euler dimodifikasi menjadi metode Euler-Cauchy sebagai berikut:
h
X x0 m
yn 1 yn
h f ( xn , yn ) f ( xn 1 , yn*1 ) 2
Dengan m adalah jumlah titik-titik dalam simulasi. Code_12_2.m
Contoh: Metode Newton •
Digunakan untuk mencari satu akar fungsi (yaitu perpotongan grafik fungsi
dengan sumbu x) menggunakan iterasi cara numerik •
Satu akar fungsi f(x) yaitu x1 dapat dicari menggunakan formula:
– x0 adal ahperkiraan awal untuk nilai akar yang sebenarnya – x1 adalah hasil iterasi pertama – Lakukan iterasi berikutnya hingga error iterasi sesuai yang diinginkan – Error iterasi didefinisikan sebagai:
error
x n x n 1 x n 1 14
Contoh Mencari akar f(x) = cos x – 2x pada interval [0,2] menggunakan metode Newton. Untuk menemukan akar persamaan f(x) = cos x – 2x maka harus dicari perpotongan grafik fungsi f(x) pada sumbu x, atau secara matematis harus dicari dimana f(x) = cos x – 2x = 0 (bisa dengan cara membuat sket grafiknya dulu). Ingat bahwa kita mencari akar yang berada pada interval
[0,2]. – Tentukan turunan fungsi – Tentukan x0, misalkan x0 = 1 – Lakukan 4 kali iterasi; temukan x1, x2, x3, x4 dan e1, e2, e3, e4
Lakukan secara manual, kemudian cobalah buat script coding dalam Matlab untuk mengimplementasikannya. 15