Meretas Batas Geografis dalam Melaksanakan Tugas Pengawasan Berkualitas Berbantuan Software Pengendali Dekstop; Radmin Viewer 3.5 Didik Nurhadi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumenep
[email protected]
Pengantar Tulisan ini penulis awali ketika pada bulan Februari 2016 dilantik menjadi Pengawas Madrasah RA/MI di Kecamatan Giligenting pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumenep. Pada mulanya tidak ada bayang-bayang kesulitan yang akan dihadapi oleh sebab proses penerimaan jabatan fungsional tertinggi ini dilalui sesuai tahapan mekanisme yang berlaku; mulai dari seleksi administrasi, test kemampuan akademik, wawancara dan diklat teknis kepengawasan dapat dilalui tanpa hambatan yang berarti. Bahkan dapat dikatakan ini adalah pekerjaan yang menantang setelah 10 tahun mengabdikan diri sebagai guru Madrasah Tsanawiyah. Setelah proses pelantikan jabatan fungsional dilalui dan arahan teknis dari pejabat berwenang selesai, barulah mencari informasi mengenai wilayah binaan yang akan menjadi medan tugas baru. Giligenting, wilayah kepulauan terdekat kedua yang ada di wilayah kerja Kementerian Agama Kabupaten Sumenep bukanlah wilayah yang tabu bagi penulis. Sebab lebih dari sekali dua penulis dekati dari kegiatan rutin memancing yang dilakukan paling tidak sebulan sekali. Jadi rasa hawatir dan perasaan terbuang karena ditugaskan ke wilayah kepulauan sama sekali tidak pernah terlintas. Rasa hawatir itu mulai muncul ketika mulai melakukan orientasi wilayah pada pengawas demisioner; Drs. Moh. Ya’kub. Dari beliau diketahui bahwa wilayah kecamatan Giligenting mempunyai 13 Madrasah
Ibtidaiyah dan 10 Raudatul Athfal. Lembaga-lembaga binaan itu tersebar di tiga pulau; 5 MI dan 1 RA di Pulau Giligenting, 7 MI dan 9 RA di Pulau Giliraja dan 1 MI di pulau Gilingan. Terus terang rasa gelisah mulai merayap dalam hati mendengar kabar tersebut. Terlebih ketika merancang proses serah terima jabatan yang tidak bisa dilakukan di satu tempat dan satu waktu. Untuk menyatukan kepala madrasah di satu pulau, diperlukan waktu minimal 2 hari bermalam di pulau tersebut. Timbul ide untuk melaksanakan kegiatan itu di daratan, tetapi tentu tidak sekhidmat bila dilakukan di tempat kerja. Akhirnya serah terima jabatan itu dilakukan dua kali, di dua pulau yang berbeda; Giligenting dan Giliraja. Kegiatan di pulau Giliraja diikuti madrasah yang ada di pulau Giliraja dan Gilingan, begitu juga yang di pulau Giligenting. Untuk mencapai kota Kecamatan Giligenting harus melalui empat jenis alat transportasi yang berbeda. Berangkat dari rumah naik sepeda motor sejauh 20 km, dilanjutkan dengan naik perahu kecil yang digerakkan dengan dayung selama 20 menit, lalu dilanjutkan dengan naik perahu motor sampai ke pulau Giligenting selama 1 jam. Sampai di sana dilanjutkan dengan naik mobil bak terbuka untuk sampai ke Ruang Pengawas di KUA Kecamatan. Berlaku sebaliknya untuk jalur pulang. Untuk sampai ke Pulau Giliraja dimulai dengan naik motor dari rumah sampai pelabuhan sejauh 20 km, dilanjutkan dengan perahu dayung selama 30 menit, lalu naik perahu motor selama 1 jam, naik lagi perahu dayung selama 20 menit dan dilanjutkan naik ojek menuju madrasah terdekat. Untuk sampai ke Pulau Gilingan dari Pulau Giliraja harus naik perahu nelayan (karena tidak ada transportasi laut komersial) selama 1 jam. Semua itu dalam cuaca normal dan air laut pasang. Tidak jarang ketika air laut surut, harus membuka sepatu untuk terjun ke laut sebatas pinggang.
Kendala geografis tersebut masih ditambah dengan kondisi jamak daerah kepulauan yang terbatas suplai listrik dan sarana telekomonikasi.
Masalah Tugas pertama sebagai pengawas dimulai dengan monitoring kegiatan evaluasi hasil belajar; UAM, US dan UKK sebagai bagian rentetan dari tugas pengawasan sebagaimana tertuang dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 pasal 55. Semua tugas masih berjalan lancar. Seperti jamak terjadi ketika dihadapkan pada tugas dan tanggung jawab baru, hambatan dan kendala kecil yang dihadapi dipandang sebagai sebuah tantangan yang harus dilalui dan dipecahkan. Semua terlihat indah. Bagai buih-buih
kecil
yang
dihempaskan
ombak
dan
gelombang
yang
membentur dinding papan perahu yang tiap hari kami tumpangi. Tetapi ketika dihadapkan pada tertunjuknya 10 madrasah binaan untuk melakukan akreditasi madrasah pada tahun 2016, masalah demi masalah mulai muncul. Semua tambah sempurna dengan tibanya musim ombak dan hujan, diperlukan jiwa yang benar-benar kuat untuk menghadapi semuanya. Tapi demi tugas, semua itu dilalui dengan tabah. Namun secara garis besar berbagai kendala tersebut kami identifikasi sebagai berikut: 1. Kondisi geografis daerah kepulauan yang terpisah lautan dan sarana transportasi yang kurang memadai membutuhkan waktu dan tenaga ektra serta biaya yang tidak sedikit. 2. Merubah pola mindset lembaga pendidikan di kepulauan untuk mau mengikuti pola perkembangan yang ada di daratan, tidaklah mudah. 3. Tidak semua Kepala madrasah dan atau Operator madrasah mempunyai kemampuan IT yang mencukupi. 4. Tidak semua wilayah desa tempat lembaga didirikan mempunyai fasilitas listrik dan jaringan internet yang memadai.
5. Tingkat penguasaan materi ketika pembinaan dilakukan tatap muka cukup beragam. 6. Bertambahnya tugas administrasi yang dibebankan kepada pengawas dan waktu pelaksanaannya bersamaan dengan tugas pembinaan. Demi terpenuhinya sasaran program pada semua madrasah binaan secara maksimal, maka penulis berinisiatif melakukan pola pembinaan komprehensif berbantuan software pengendali desktop; Radminviewer. Pola rancangan pembinaan ini dipilih dengan asumsi bahwa semua program
yang di agendakan dapat menjangkau semua
lembaga secara efektif dan efisien.
Pembahasan dan Solusi Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan penjaminan mutu Pendidikan Kementerian Pemdidikan Nasional dalam sambutan pada Buku Kerja Pengawas Tahun 2011 mengatakan bahwa kegiatan kepengawasan adalah kegiatan pengawas sekolah dalam menyusun,
melaksanakan
kepengawasan
serta
dan
evaluasi
melaksanakan
pelaksanaan
pembimbingan
dan
program pelatihan
profesional guru. Hal ini sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 pasal 15 ayat 4 tentang kewajiban pengawas untuk melakukan tugas pengawasan akademik dan manajerial. Peningkatan mutu dan kualitas pelaksanaan pendidikan disekolah berbanding lurus dengan peningkatan profesionalisme pengawas dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Pengawas profesional adalah pengawas yang melaksanakan tugas pokok kepengawasan yang erdiri dari melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial serta kegiatan pembimbingan dan pelathan profesional guru dengan optimal yang didukung oleh standar dimensi kompetensi prasyarat yang dibutuhkan yang berkaitan dengan (1) pengawasan sekolah, (2) pengembangan profesi, (3) teknis operasional dan wawasan pendidikan (Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, 2011)
Sebagai supervisor akademik dan manajerial setiap pengawas harus mampu menganalisa berbagai persoalan yang dihadapi masingmasing madrasah yang beragam. Dari hasil pengamatan yang efektif dan cermat itu kemudian dilanjutkan dengan ketajaman analisis dan sintesis, ketepatan dan kreatifitas dalam memberikan treatment yang diperlukan serta kemampuan berkomunikasi yang baik dengan setiap individu; dalam semua tugas dan jabatan di setiap madrasah. Bila hal demikian yang dilakukan oleh pengawas maka peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di madrasah sesuai dengan standar pendidikan nasional dapat terwujud nyata. Dalam kaitannya dengan tugas pengawasan di daerah terpencil, khususnya pulau Giligenting yang menjadi wilayah tugas penulis, dengan berdasar kendala yang sangat kompleks, maka kreatifitas dan keberanian melakukan
inovasi
menjadi
dasar
bagi
terlaksananya
tugas
kepengawasan yang efektif. Dalam hal ini penulis menggunakan bantuan software pengendali dekstop; Radmin Viewer 3.5 Radmin (Remote Administrator) is a product of Famatech Corp. It is remote control software for Microsoft Windows which uses the mirror driver (video hook driver) to remotely control another computer (Wikipedia, 2016).
Radmin
Viewer
merupakan
software
yang
dibuat
dan
dikembangkan oleh Famatech Corp. Radmin Viewer 3.5 dirilis pada tanggal 25 desember 2012 merupakan software remote control yang mampu mengendalikan dekstop dari jarak jauh dengan menggunakan LAN atau internet. Software ini pertama kali dikembangkan oleh Dmitry Znosko pada tahun 1999, kemudian pada tanggal 16 Juni 2004 ditingkatkan pada versi 2.2, dapat digunakan pada OS Window. Dengan menggunakan software ini, komputer induk (viewer) dapat mengendalikan komputer lain (server) dari jarak jauh dengan cara menampilkan tampilan dekstop dari komputer server pada dekstop komputer viewer. Dengan bantuan software ini
diharapkan kendala yang disebabkan oleh jarak dan sarana transportasi yang kurang baik dapat terselesaikan dengan baik. Dalam petunjuk manualnya; karena software ini sudah beredar dalam berbagai versi, Radmin viewer versi yang lebih tingi mampu mengendalikan server yang setara dan atau yang lebih rendah, begitu berlaku sebaliknya. Kemudahan-kemudahan
pengendalian
dekstop
yang
dapat
dilakukan oleh Radmin Viewer adalah sebagai berikut: 1. Full Control; dalam hal ini komputer viewer dapat melihat dan mengendalikan komputer lain dengan menggunakan mouse dan tombol keyboard yang ada di depannya. Fungsi ini menyebabkan seolah-olah kita berada di hadapan komputer yang akan kita kendalikan dengan keleluasaan fungsi seperti komputer kita sendiri.
2. View Only; hampir sama dengan fungsi full control, tetapi hanya pada fungsi mengontrol yang tampak pada layar komputer (tampilan dekstop) 3. File Transfer; adalah salah satu kelebihan software ini. Fungsi ini dapat menyalin file secara langsung dengan fungsi copy-paste atau memindahkan langsung secara drag and drop.
4. Shutdown; fungsi ini untuk mematikan komputer target dari komputer kita sendiri. 5. Tex abd voise chat; fungsi ini memungkinkan kita melakukan pembicaraan langsung baik menggunakan teks (chatting) maupun suara secara langsung dari microphone internal. 6. Send Message; dapat mengiri pesan dari langkah-langkah remote dekstop.
Cara instalasi Radmin Viewer 3.5 Software Radmin Viewer 3.5 terbagi menjadi 2 bagian; radmin server (rserv3.5) dan radmin viewer (rview3.5). Keduanya mempunyai fungsi yang berbeda; pada software rserv3.5 kita install pada komputer yang akan kita monitor atau kita kendalikan dan software rview3.5 kita intall pada komputer yang akan menjadi pengendali. Langkah-langkah instalasi radmin server 3.5 pada komputer yang akan dikendalikan: 1. Buka file installer radmin servernya (rserv3.5) 2. Setelah jendela radmin server terbuka, klik ‘next’ untuk melanjutkan 3. Lalu tandai ‘i accept .....’ dan klik tombol ‘next’
4. Klik ‘instal’ dan tunggu prosesnya sampai selesai 5. Klik ‘finish’ sebagai penanda proses instalasi selesai 6. Lakukan setting radmin server, jika tidak muncul otomatis maka bisa dilihat pada start menu-all program- setting radmin server. 7. Klik ‘permisson’ 8. Pilih radmin security lalu klik ‘permisson’ 9. Pilih Add User dan isikan nama pengguna, password dan konfirmasi password. (pada langkah ini yang harus diingat betul adalah password, karena akan dimasukkan pada komputer pengendali) 10. Centang tanda full control lalu klik OK Selanjutnya proses instalasi radmin viewer 3.5 pada komputer pengendali: 1. Buka file installer radmin viewernya (rview3.5) 2. Setelah jendela radmin viewer terbuka, klik ‘next’ untuk melanjutkan 3. Lalu tandai ‘i accept .....’ dan klik tombol ‘next’ 4. Selanjutnya pada jendela destinations foldel klik ‘any one who use this computer (all user) 5. Klik ‘instal’ dan tunggu prosesnya sampai selesai. 6. Lalu klik finish. Setelah proses instalasi selesai selanjutnya kita bisa menggunakan software radmin viewer sebagai berikut: 1. Klik simbol radmin viewer pada start menu atau dekstop shortcut 2. Setelah tampilan radmin vieweer terbuka, klik adds a new connection, jika sudah tecantum pada komputer, langsung klik kanan pada kode komputer yang akan dikendalikan.
3. Lalu masukkan IP address DNS name dari komputer yang akan kita kendalikan; bila mengalami kesulitan, letakkan kursor pada simbol radmin pada komputer yang akan dikendalikan biasanya pada letak simbol tersembunyi bagian kanan bawah. 4. Lalu masukkan user name dan passwoard komputer yang akan kita kendalikan. 5. Pada penggunaan fungsi dari radmin viewer ini bisa dipilih langsung pada icon yang tersedia pada tampilan radmin viewer yang ada dekstop komputer pengendali.
Penggunaan Radmin Viewer 3.5 dalam Program Pengawasan Dalam usaha membantu peningkatan kinerja pengawas dalam melakukan program kepengawasan, penggunaan software radmin viewer 3.5 ini dapat direkayasa penggunaannya sebagai berikut: 1. Alat bantu dalam memahami penggunaan aplikasi baru dalam sebuah pembinaan berkelompok (Workshop). Pada fungsi ini, pengawas sebagai supervisor dalam dunia pendidika pastinya akan mendapatkan informasi dan pelatihan yang lebih awal dari pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di madrasah. Karenanya dalam hal menyamaikan informasi tersebut akan lebih mudah jika menggunakan bantuan software ini. Salah satu kasus ketia penulis
mendapat
tugas
untuk
menyamaratakan
kemampuan
penggunaan aplikasi LPJ BOS pada madrasah binaan yang tersebar pada tiga pulau di kecamatan giligenting, maka disetting pola pembinaan berbentuk workshop dan kerja mandiri dengan bantuan software Radmin Viewer. Berikut pola yang bisa dilakukan:
a. workshop
terintegrasi,
artinya
pelaksanaan
workshop
ang
dilakukan di dua tempat dalam waktu yng bersamaan. Yang pertama mengintall Radmin Server pada laptop atau komputer masing-masing madrasah. Kemudian membagi dua tempat pelaksanaan workshop pada dua pulau utama; pulau Giligenting dan Giliraja. Pada pelaksanaan workshop, maka komputer/laptop pengawas yang sudah terinstall radmin viewer dihubungkan dengan salah satu laptop/komputer di tempat workshop yang tidak dihadiri oleh pemateri (dalam hal ini pengawas). Selanjutnya dipilihlah fungsi transfer file pada software ini untuk mengirim file pada laptop/komputer yang dikendalikan, lalu dibuka file yang telah dikirim pada laptop yang dikendalikan. Jika kedua laptop tersebut terhubung pada LCD Proyektor, maka pada saat yang bersamaan di dua tempat yang berbeda dapat dilakukan workshop secara real time dengan satu pemateri dengan satu pengendali laptop/komputer.
Laptop pengendali
Laptop yang dikendalikan
Transfer file
b. Setelah
pelaksanaan
workshop
selesai,
pengawas
bisa
mengetahui secara langsung madrasah binaan yang melakukan belajar mandiri sebagai penguatan hasil workshop. 2. Kontrol dan pengamatan intensif dari kinerja guru dan kepala madrasah pada program pengawasan yang berbatas waktu. Contoh kasus ketika madrasah harus melakukan upload data emis, dengan
bantuan software Radmin Viewer 3.5, pengawas bisa memantau sebatas mana hal yang dapat dikerjakan oleh operator madrasah dan jika ada kendala dalam hal pengisian, maka dengan mudah dapat segera diberi solusi agar pekerjaan selesai tepat waktu
Full controll remote dekstop berbasis jaringan internet
Laptop pengawas
Laptop madrasah
3. Proses interaksi antara pengawas dan kepala madrsah dalam hal melaksanakan tugas dan wewenang masing-masing. Interaksi ini akan berjalan efektif dan efisien jika dan hanya jika pengawas dan kepala madrasah mempunyai niatan yang kuat dalam meningkatkan kinerja dan bersifat terbuka dan saling jujur. Dalam hal ini kemampuan penggunaan teknologi yang terbatas yang dimiliki oleh kepala madrsah tidak menjadi penghamabat dalam melaksanakan tugas karena
akan
dipandu
langsung
oleh
pengawas.
Kata
kunci
keberhasilan pada rekayasa yang ketiga ini adalah komitmen; bahwa pengawas dan kepala madrasah harus bekerja dalam komitmen yang tinggi oleh sebab tidak selamanya jaringan internet bagus pada jam kerja madrasah. Pada suatu waktu jika fasilitas listrik tenaga diesel mengalami kendala, akan berimbas pada jaringan internet yang tersedia, sehingga pengawas dan kepala madrasah harus bekerja pada malam hari. 4. Sebagai anggota Tim Pengembang Madrasah, pengawas mempunyai peran yang sangat strategis dalam upaya pengendalian dan
peningkatan mutu dan kualitas madrasah sebagaimana yang tertuang dalam Permendiknas Nomor 19 tahun 2007
(kemendiknas, 2007)
bahwa setiap madrasah wajib menyusun rencana strategis yang dimulai dari penyusunan EDM, RKM, dan RKAM sebagai acuan pengembangan madrasah yang terarah dan terkendali. Dalam melaksanakan tugas ini, pengawas harus melakukan interaksi yang efektif dan berkesinambungan. Oleh karena itu, dengan bantuan software radmin viewer 3.5 ini, berbagai kendala yang sebabkan kondisi gegrafis dapat teratasi dengan baik. 5. Sharing partner antar pengawas guna konsolidasi dan koordinasi dalam menyiapkan perangkat kepengawasan, baik itu penyusunan program, instrumen kepengawasan maupun transfer file hasil pelatihan.
Kesimpulan dan Harapan Pada akhirnya setiap program yang dilakukan harus dilakukan evaluasi, termasuk juga program kepengawasan. Evaluasi program adalah suatu trangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program (Arikunto, 2015). Oleh karena itu penggunaan
software
Radmin
Viewer
3.5
dievaluasi
efektifitas
penggunaannya dalam usaha sebagai alat bantu dalam menjalankan program kepengawasan madrasah di wilayah kecamatan Giligenting. Lebih lanjut dikatakan bahwa yang menjadi titk awal dari kegiatan evaluasi program adalah keingintahuan penyusun program untuk melihat apakah tujuan program sudah tercapai atau belum. Jika sudah tercapai, bagaimana kualitas pencapaiankegiatan itu, tetapi bila belum tercapai; (1) bagian manakah dari rencana kegiatan yang telah dibuat belum tercapai, (2) apa sebab bagian dari rencana kegiatan tersebut belum tercapai ataukah faktor luar (Arikunto, 2015). Sebagai wujud ketercapaian program ditunjukkan secara kualitatif berupa narasi keberhasilan sebagai berikut:
1. Mempermudah akses komunikasi pengawas dengan madrasah binaan meskipun hanya melalui
jaringan internet, tanpa ada lagi
alasan kesulitan dalam menempuh perjalanan darat dan laut dengan segala pernak-pernik hambatannya, terutama ketika musim barat dimana ombak dan gelombang tidak lagi mampu dihadapi oleh perahu komersial. 2. Sebagai alat untuk dilaksanakan workshop pengembangan madrasah yang dilakukan di wilayah kepulauan yang terpisah antar pulau. 3. Mampu mengatasi kesenjangan kemampuan penggunaan IT pada pendidik dan tenaga kependidikan karena dapat dibantu langsung oleh pengawas. 4. Mampu mengatasi kesulitan dalam beradaptasi dengan penggunaan aplikasi baru. 5. Dapat menjangkau banyak madrasah binaan yang tersebar pada beberapa pulau secara efektif dan efisien. 6. Dapat memantau kinerja madrasah binaan secara faktual dan aktual. 7. Mempermudah penyelesaian tugas yang bertenggang waktu. Namun dari berbagai ketercapaian program di atas, tidak semua fungsi dari software Radmin Viewer 3.5 ini dapat digunakan, hanya pada fungsi full control, view only dan file transfer saja yang bisa dilakukan. Hal ini terjadi karena pengalaman penulis dalam menggunakan software ini masih baru. Untuk bisa memaksimalkan penggunaan semua fungsi tersebuat seharusnya: 1. Kemampuan IT pengawas mumpuni 2. Jaringan listrik dan telekomunikasi lancar 3. Keinginan kuat; bagi dari pengawas maupun madrasah binaan, karena tak jarang ini harus dilakukan sampai larut malam ketika listrik hidup dan jaringan internet bagus. Oleh karenanya diharapkan: 1. Adanya pelatihan kemampuan penggunaan IT bagi pengawas secara berkesinambungan.
2. Optimalisasi sebaran bantuan sarana bagi madrasah kepulauan. 3. Reward and Punishment yang jelas, terukur dan terencana; baik bagi pengawas, pendidik dan tenaga kependidikan. 4. Perhatian khusus dari pemerintah dengan diberikannya Tunjangan Khusus pengawas yang bertugas di wilayah kepulauan.
Daftar pustaka Arikunto, S. (2015). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. kemendiknas. (2007). Permendiknas NO 19 . Jakarta. Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, B. P. (2011). Buku Kerja Pengawas Sekolah. Jakarta: Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Kemendiknas. Wikipedia. (2016, 11 12). wikipedia. Diambil kembali dari wikipedia: https://en.wikipedia.org/wiki/Radmin Peraturan Pemerintah NO 74 tahun 2008 Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005