20
• Kebutuhan akan perasaan dihormati karena setiap manusia merasa dirinya penting (sense of importance) • Kebutuhan akan kemajuan dan tidak gagal (sense of achievement) • Kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of participation) 4) Esteem or status needs Adalah kebutuhan akan penghargaan diri dan pengakuan serta penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat lingkungannya. 5) Self Actualization Adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan/luar biasa.
21
Gambar 2.2 Hierarki Kebutuhan Menurut Maslow
Sumber: T.B.Sjafri (2007:115) 3. Teori X dan Teori Y Mc Gregor Douglas Mc Gregor adalah seorang psikolog sosial Amerika yang memimpin suatu varietas proyek riset dalam hal motivasi dan tingkah laku umum dari para anggota organisasi. Teori X a). Rata-rata karyawan malas dan tidak suka bekerja. b). Umumnya karyawan tidak berambisi untuk mencapai prestasi yang optimal dan selalu menghindarkan tanggung jawabnya dengan cara mengkambinghitamkan orang lain. c). Karyawan
lebih
mementingkan
mempedulikan tujuan organisasi.
diri
sendiri
dan
tidak
22
Teori Y: a) Rata-rata karyawan rajin dan menganggap sesungguhnya bekerjasama wajarnya dengan bermain-main dan beristirahat. b) Lazimnya karyawan dapat memikul tanggung jawab dan berambisi untuk maju dengan mencapai prestasi kerja yang optimal. c) Karyawan selalu berusaha mencapai sasaran organisasi dan mengembangkan dirinya untuk mencapai sasaran itu. 4. Mc. Clelland’s Achievement Motivation Theory Teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energy potensial. Energi akan dimanfaatkan oleh karyawan. 5. Teori Motivasi Claude S.George Teori ini mengemukakan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan yang berhubungan dengan tempat dan suasana dilingkungan ia bekerja. 6. Teori Kebutuhan Model Edward Edward mengatakan bahwa ada 15 macam kebutuhan yang dapat mempengaruhi motivasi seseorang, yaitu sebagai berikut: a) Achievement Kebutuhan untuk dapat melakukan sesuatu lebih baik daripada orang lain, yang memotivasi seseorang untuk menyelesaikan tugas dengan lebih efektif dan efisien sehingga mencapai prestasi yang lebih tinggi.
23
b) Deference Kebutuhan untuk mendengarkan pendapat orang lain, mengikuti petunjuk yang diberikan, memberikan pujian kepada orang lain, dan penyesuaian diri terhadap adat istiadat. c) Order Kebutuhan untuk melakukan sesuatu secara teratur, membuat rencana secara detail, dan melakukan kegiatan secara teratur. d) Exhibition Kebutuhan untuk deperhatikan orang lain serta menjadi pusat perhatian dari kelompok e) Autonomy Kebutuhan untuk tidak tergantung pada orang lain, hidup mandiri, dan tidak mau diperintah. f) Affiliation Kebutuhan untuk berhubungan dengan lingkungan, menjalin persahabatan,atau berpartisipasi dalam kelompok. g) Intraception Kebutuhan untuk memahami perasaan orang lain dan mengetahui perasaan orang lain dan mengetahui perilaku lingkungan. h) Succorance Kebutuhan untuk mendapatkan bantuan, simpati, dan afeksi dari orang lain terhadap dirinya.
24
i) Dominance Kebutuhanuntukmendominasikelompok,memimpin.menasihati dan mempertahankan pendapatnya. j)
Abasement Kebutuhan perasaan bersalah dan diberi hukuman jika merasa berdosa.
k) Nurturance Kebutuhan untuk membantu orang lain yang sedang dalam kesulitan, bersimpati, dan berbuat baik kepada orang lain. l) Change Kebutukan untuk melakukan pembaruan, tidak menyukai rutinitas, senang bepergian,serta melawan adat istiadat. m) Endurance Kebutuhan untuk dapat bertahan pada suatu kegiatan hingga selesai dan tidak menyukai gangguan pada saat bekerja. n) Heterosexuality Kebutuhan untuk mendekati lawan jenis dan ingin dianggap menarik oleh lawan jenis. o) Aggression Kebutuhan untuk memepertanyakan pendapat orang lain, mengkritik, menyalahkan dan senang pada kekerasan.
25
b. Teori Motivasi Proses Teori motivasi proses pada dasarnya berusaha menjawab pertanyaan bagaimana menguatkan, mengarahkan, memelihara dan menghentikan perilaku individu agar setiap individu bekerja sesuai dengan keinginan manajer. Yang termasuk dalam teori motivasi proses adalah: 1) Teori Harapan (Expectancy Theori) Teori harapan ini dikemukakan oleh Victor Vroom. Vroom mendasarkan pada tiga konsep penting,yaitu: a) Harapan (expectancy) Adalah suatu kesempatan yang diberikan terjadi karena perilaku. b) Nilai (valence) Adalah akibat dari perilaku tertentu mempunyai nilai/martabat terentu (daya atau nilai memotivasi) bagi setiap individu terentu. c) Pertautan (instrumentality) Adalah persepsi dari individu bahwa hasil tingkat pertama akan dihubungkan dengan hasil tingkat kedua. Prinsip Teori harapan: a) P
=
f(MxA).
b) M
=
f(V1xE)
c) V1
=
f(V2x1)
26
Keterangan: P
= Performance
M
= Motivation
A
= Ability
V
= Valence
E
= Expectancy
I
= Instrumentality
2) Teori Keadilan (Equity Theory) Karena egonya, manusia selalu mendambakan keadilan dalam pemberian hadiah maupun hukuman terhadap setiap perilaku yang relatip sama. 3) Teori Pengukuhan (Reinforcement Theory) Teori ini didasarkan atas hubungan sebab dan akibat dari perilaku dengan pemberian kompensasi. Misalnya, promosi tergantung dari prestasi yang selalu dipertahankan. Bonus kelompok tergantung pada tingkat produksi kelompok. Teori pengukuhan terdiri dari dua jenis, yaitu: a) Pengukuhan positif (positive reinforcement) yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi apabila pengukuh positif diterapkan xecara berkala. b) Pengukuhan
Negatif
(negative
reinforcement)
yaitu
bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi apabila pengukuh negative dihilangkan secara bersyarat.
27
Gambar 2.3 Konsep Motivasi \\\\
Tujuan
Pengertian
dan
Jenis alat –
asas – asas
Motif dan
Motivasi atau Motivastion
Kendal -kendala
Proses
Sumber:Hasibuan (2007:168)
Motivasi
Teori – teori Motivasi -Teori Kepuasan -Teori Proses
2.2.10 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Untuk mendapatkan motivasi dibutuhkan suatu landasan yaitu terdapatnya suatu motivator. Dan hal ini merupakan hasil suatu pemikiran dan kebijaksanaan yang tertuang dalam perencanaan dan program yang terpadu dan disesuaikan dengan situasi dan kondisisesuai dengan keadaan eksternal dan internal. Menurut Sinungan (1997:140) adapun yang dibutuhkan motivator adalah sebagai berikut: a. Pencapaian penyelesaian tugas yang berhasil berdasarkan tujuan dan sasaran. b. Penghargaan terhadap pencapaian tugas dan sasaran yang telah ditetapkan. c. Sifat dan ruang lingkup pekerjaan itu sendiri (pekerjaan yang menarik dan memberi harapan) 1. Adanya peningkatan (kemajuan) 2. Adanya tanggung jawab.
28
3. Adanya
administrasi
dan
manajemen
serta
kebijaksanaan
pemerintah. 4. Supervisi. 5. Hubungan antar perorangan. 6. Kondisi kerja 7. Gaji 8. Status 9. Keamanan kerja
2.3 Produktivitas 2.3.1 Pengertian produktivitas Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mempunyai pengertian sebagai sikap mental yang selalu berpandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Menurut Sedarmayanti (2001:58) menjelaskan pengertian Produktivitas adalah keluaran yang dihasilkan diperoleh dari keseluruhan masukan yang ada dalam organisasi, masukan tersebut lazim dinamakan faktor produksi, keluaran yang dihasilkan dicapai dari masukan yang melakukan proses kegiatan yang bentuknya dapat berupa produk nyata atau jasa. Menurut Schroder (1994:259) Produktivitas didefinisikan sebagai: Hubungan antara masukan dan keluaran suatu sistem produksi, hubungan ini sering lebih umum dinyatakan sebagai rasio keluaran dibagi masukanyang sama, maka terjadi peningkatan produktivitas begitu juga kalau masukan yang lebih rendah dapat menghasilkan keluaran yang tetap maka produktivitas meningkat.
29
Menurut Umar (1999:9) pengertian Produktivitas adalah: Perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Dengan kata lain bahwa produktivitas memiliki dua dimensi. Dimensi pertama adalah efektivitas yang mengarah kepada pencapaian untuk kerja yang maksimal yang mengarah kepada pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Yang kedua yaitu efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian produktivitas adalah sebagai berikut: Produktivitas =
Efektivitas menghasilkan keluaran Efektivitas nenghasikan masukan
Menurut Sedarmayanti (2001:65) pengertian Produktivitas kerja adalah: Bukan semata - mata ditujukan untuk mendapatkan hasil kerja sebanyak-banyaknya melainkan kualitas untuk kerja yang penting diperhatikan. 2.3.2 Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
produktivitas
kerja
menurut
Sedarmayanti (2000:72) diantaranya adalah: a. Sikap kerja seperti: kesediaan untuk bekerja secara bergiliran (shift work) dapat menerima tambahan tugas dan bekerja dalam suatu tim b. Tingkat keterampilan yang ditentukan oleh pendidikan, latihan dalam manajemen dan supervisi serta keterampilan dalam teknik industri.
30
c. Hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan organisasi yang tercermin dalam usaha bersama antara pimpinan organisasi dan tenaga kerja, untuk meningkatkan produktivitas melalui lingkaran pengawasan mutu dan panitia mengenai kerja unggul. d. Manajemen produktivitas, manajemen yang efisien mengenai sumber dan system kerja untuk mencapai peningkatan produktivitas. e. Efisien tenaga kerja, seperti: perencanaan tenaga kerja dan tambahan tugas. f. Kewiraswastaan, yang tercermin dalam pengambilan resiko, kreatifitas dalam berusaha pada jalur yang benar dalam berusaha. Disamping hal tetsebut, terdapat pula berbagai faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, diantaranya adalah: 1) Sikap mental, berupa; motivasi kerja, disiplin kerja dan etika kerja 2) Pendidikan Pada umumnya orang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan mempunyai wawasan yang lebih luas terutama penghayatan akan arti pentingnya produktivitas. Pendidikan disini dapat berarti pendidikan formal maupun non formal. Tingginya kesadaran akan pentingnya produktivitas
dapat
mendorongnya
pegawai
yang
bersangkutan
melakukan tindakan yang produktif. 3) Keterampilan Pada aspek tertentu apabila pegawai semakin terampil, maka akan lebih mampu bekerja serta menggunakan fasilitas kerja dengan baik,
31
pegawai akan menjadi lebih terampil apabila mempunyai kecakapan (ability) dan pengalaman (experience) 4) Manajemen Pengertian manajemen disini berkaitan dengan sistem yang diterapkan oleh pimpinan untuk mengelola ataupun memimpin serta mengendalikan staf atau bawahannya. Apabila manajemen tepat akan menimbulkan semangat yang lebih sehingga dapat mendorong pegawai untuk melakukan tindakan yang produktif. 5) Hubungan Industrial Pancasila (HIP) Dengan penerapan hubungan industrial maka akan: a. Menciptakan ketenaga kerjaan dan memberikan motivasi secara produktif sehingga produktivitas dapat meningkat. b. Menciptakan hubungan kerja yang serasi dan dinamis sehingga menumbuhkan
partisipasi
aktif
dalam
usaha
meningkatkan
produktivitas. . c. Menciptakan harkat dan martabat pegawai sehingga mendorong diwujudkannya jiwa yang berdedikasi dalam upaya peningkatan produktivitas. 6) Tingkat penghasilan Apabila tingkat penghasilan memadai maka dapat menimbulkan konsentrasi kerja dan kemampuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya.