perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PARTISIPASI ARSITEK
DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT (Merancang Bersama Masyarakat Desa Kalibening - Salatiga)
LAPORAN PERANCANGAN PARTISIPATIF
T U G A S A K H I R DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU ( S1 ) PROGRAM STUDI ARSITEKTUR PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET, SURAKARTA
Oleh :
BOERHAN ROESTAMAJI I 0204035
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS SEBELAS MARET Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta Telp. 37067 LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Judul Nama Nim
: Partisipasi Arsitek dalam Pengembangan Masyarakat: Merancang Bersama Masyarakat Desa Kalibening - Salatiga : Boerhan Roestamaji : I 0204035
MENYETUJUI, Surakarta, xx April 2010 Pembimbing I
Pembimbing II
Ir. Edi Pramono Singgih, MT NIP. 19531117 198003 1 001
Ir. Edy Hardjanto NIP. 19560128 198503 1 001
MENGESAHKAN, Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UNS
Ketua Jurusan Arsitektur
Ir. Noegroho Djarwanti, MT NIP. 19561112 198403 2 007
Ir. Hardiyati, MT NIP. 19561209 198601 2 001
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Salam dari Pramoedya "Setiap tulisan merupakan dunia tersendiri, yang terapung-apung antara dunia kenyataan dan dunia impian. (Pangemanann, 138) "Kehidupan lebih nyata daripada pendapat siapa pun tentang kenyataan. (Kommer, 199) "Setiap hak yang berlebihan adalah penindasan. (Minke, 82) "Selama penderitaan datang dari manusia, dia bukan bencana alam, dia pun pasti bisa dilawan oleh manusia. (Kommer, 204) "Melawan, Minke, dengan segala kemampuan dan ketakmampuan. (Jean Marais, 60) "Kau terpelajar, cobalah bersetia pada katahati. (Jean Marais, 203) "semua yang terjadi di kolong langit ini adalah urusan setiap orang yang berfikir. (Kommer,
390) "Kalau kemanusiaan tersinggung, semua orang yang berperasaan dan berpikiran waras ikut tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang memang berjiwa kriminil, biar pun dia sarjana. (Kommer, 390) "Jangan anggap remeh si manusia, yang kelihatannya begitu sederhana; biar penglihatanmu setajam elang, pikiranmu setajam pisau cukur, perabaanmu lebih peka dari para dewa, pendengaran dapat menangkap musik dan ratap-tangis kehidupan; pengetahuanmu tentang manusia takkan bakal bisa kemput. (Mama, 119) "Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji, dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya . (Minke, 135) "Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai. (Magda Peters, 233) "Ilmu pengetahuan, Tuan-tuan, betapa pun tingginya, dia tidak berpribadi. Sehebathebatnya mesin, dibikin oleh sehebat-hebat manusia dia pun tidak berpribadi. Tetapi sesederhana-sederhana cerita yang ditulis, dia mewakili pribadi individu atau malahan bisa juga bangsanya. (Von Kollewijn, 32) "Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun ? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari. (Mama, 84) "Tatap hidup dan mati, berani" Pramoedya Ananta Toer (Tetralogi Buru) http://id.wikiquote.org/wiki/Pramoedya_Ananta_Toer
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGANTAR
Arsitek, bisa saja merancang layaknya titisan dewa, yang mempunyai kekuatan untuk merubah segala sesuatu dan mengadakan sesuatu yang belum ada. Bisa juga merancang bak master builders, yang dengan ledakan-ledakan gagasannya mengada-adakan sesuatu. Menebar angannya jauh tinggi di atas awan tanpa pernah melihat ke bumi, siapa yang akan menggunakan rancanganya itu, kalau bukan manusia. Arsitek tipe ini jamak dianut mahasiswa arsitektur dalam tugas akhirnya, yang (sebenarnya) hanya merancang untuk diri sendiri, meski diberi selaput gula: untuk masyarakat, mewadahi kegiatan masyarakat, dll, sungguh ’manis’ sekali...! Dan arsitekpun, bisa melakukan perancangan bersama (partisipatif). Melibatkan diri di tengah-tengah masyarakat, dengan melakukan aksi langsung menemui masyarakat. Sebuah kegiatan ber-arsitektur yang berupaya menempatkan kembali masyarakat sebagai subjek. Memandang masyarakat sebagai manusia yang mampu berpikir dan merasakan segala sesuatu yang telah dialaminya. Dalam buku ini, menunjuk pada yang terakhir. Tugas akhir ini ‘sedikit’ berbeda dengan umumnya, karena proses perancangannya dilakukan di lapangan. Pada bulan April 2009 s/d Desember 2009, di Desa Kalibening—Salatiga. Buku ini adalah laporan kerja perancangan partisipatif seperti disebutkan di atas. Akhir kata, tidak ada karya yang benar-benar selesai, karena semuanya berada dalam proses menjadi. Akan sangat naif bila kemudian menganggap karya ini sebagai keputusan final, karena karya ini pun masih hijau. Kalaupun ada kebenaran di sini, itupun bukan kebenaran yang ‘mati’. Sehingga, selalu layak dan selalu terbuka untuk dikaji ulang. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Mari ber-arsitektur! Surakarta, Akhir Maret 2010 Salam hangat
Boerhan Roestamaji
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Untuk ibu-bapak, Masyarakat-Kalibening dan semua teman yang berjuang menelan kemerdekaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TERIMAKASIH ALLAH SWT, SANG HIDUP, YANG HIDUP, MENGHIDUPI DAN ABADI IBU&BAPAK [untuk doa—restu yang tiada pernah terputus] di setiap helaian nafas…, di setiap tetesan darah…, di setiap detak jantung…, di setiap denyut nadi…, di setiap jengkal langkah…, …, takkan pernah sanggup aku membalas… Mas Cut+ BIMA +Mba’RATRI, LIO, NALA, NIA Pembimbing & Pengajar: EDI PRAMONO SINGGIH + EDY HARDJANTO [terimakasih atas bimbingan, gemblengan dan kebebasan yang diberikan] M. ASRORI – untuk cambukan api-semangat,, MOHAMMAD ‘UPOK’ MUQOFFA – yang telah memberikan dukungan dari jarak jauh,, KAHAR SUNOKO – atas masukannya, khususnya tentang berpikir gambar(sketsa) Paul Lasseau dan paradigma naturalistik—fenomenologi-nya,, HARDIYATI – untuk kepeduliannya, terimakasih telah berkenan menjadi ‘ibu’ di kampus,, YOSAFAT WINARTO – selaku panitia TA,, DJOKO WINARNO, PURWANTO SETYO NUGROHO, HADI SETYAWAN Pengajaran: MAS TONY, PAK BEJO, BU RUQOIYAH, dkk PartiSipan: MASYARAKAT KALIBENING : PAK BAHRUDIN & KELUARGA, PAK AHMAD, PAK JONO, PAK RIDWAN, ANSORI & KELUARGA, PAK ATIQ, PAK LAZIM, BU SITI AMINAH, BU LAKHAH, MAS FARIKIN, MAS TAFI, KELUARGA FAHMI, KELUARGA AMRI, KELUARGA AS’AD dan semuanya; SPPQT: PAK FAISOL, PAK ABDUL, PAK MAKSUM, MAS WAWAN, MBAK NURUL, dan semuanya [yang menerima saya dengan hangat, terimakasih atas partisipasinya] KOMUNITAS BELAJAR QARYAH THAYYIBAH: SAKER [S a r a n g A n a k K r e a t I f]: FAHMI ‘KINJENG’, AMRI ‘POTING’, IPUL ‘KEMPUNG’, AS’AD ‘KOTENG’, AJIB, ADI, RIDHO ‘KONDOM’, KUNCEN,FAJAR ‘BOB MAKOLE’, GHOSONG, IBAD ‘TEMON’, GILANG ‘CETHOL’, SYAM ‘GEMBES’, IPIN ‘PINCUK’, AHAD, PANGGIH, GYAS ‘SAYIG’, MUHIB, HILLMY, ZULFI, DILLA dan semuanya [Terimakasih untuk persahabatan kalian] PouSerS: EDY HARDJANTO – Sosok yang menorehkan jejak mendalam dalam pemikiran, [kkejujuran, keberanian, tanggung jawab dan kesederhanaan, saya tidak berani menilai lebih, karena saya masih harus belajar banyak dari bapak],, EKO PRAWOTO [yang telah meyakinkan saya untuk mengikuti kata dan mata hati, terimakasih…, saya belajar banyak dari panjenengan…] BAHRUDIN[yang telah memberikan pelajaran berharga tentang hidup, terimakasih pak… saya diijinkan nguri kawruh di QT] ALFIAN HASAN [yang mendorong saya untuk terus belajar, yang menjadi saksi dan selalu memantau karya ini, terimakasih untuk semangat dan kepercayaannya, semoga kau masih menulis…],, DJUNEIDI SARIPURNAWAN – yang sangat antusias merespon dan mengapresiasi karya ini, terimakasih untuk diskusi dan masukannya, ternyata saya tidak berjalan sendiri,, AGUNG WIBOWO SUWOTO, DODI ARIS SAPUTRO, DWI HARI SUSAMTYO – untuk diskusi yang mencerahkan,, ARYO BUDI MANIKO – yang menyambut kedatanganku di 'belantara’ filsafat, f e n o m e n o l o g i , terimakasih untuk respon dan masukannya,, IDEN WILDENSYAH – yang telah menyuntikkan energi lewat tulisannya : “Menggugat Arsitektur”, dan kata-kata mutiara di blog-nya yang sangat inspiratif…,, M. MUSTACHIR & SRI LESTARI – yang selalu menyediakan waktu, tempat dan memberikan semangat,, FADLUL FADKURRAHMAN – yang berandil besar membuat aku memasuki ‘belantara’ arsitektur, mbabat alas…ku buat jalanku sendiri meski terjal berliku! tidak asyik kalau segala sesuatunya mudah, terimakasih telah berbagi ilmu dalam proses belajar ini, TIMBUL RAHMANTO – untuk pelajaran arsitektur di luar kampus,, rumadesain
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id Volunteer: teman-teman seperjuangan: GUNAWAN ‘GONDRONG’ AGUNG – MAKETOR, yang rela lembur lima hari buat bantuin bikin maket tanpa dibayar, Salute…!, AGUS ’SIMBAH’’ PURNOMO – ‘si pengide’, piye proyekmu? menara bola + intelegen building dengan penekanan pada basement, isoh edan…!, thank’s ‘dah nganterin ke tempat pak Djuneidi di Jogja, [buat kalian berdua, thank’s ‘dah rela jalan kaki bawain maket sebesar itu dari Pedaringan sampai Kampus], MOH. ANSORI – untuk bantuannya, mulai dari tawaran, pasang panel sampai menyempatkan datang ke pendadaran, termasuk juga diskusi dan perbaikan gizi selama di Kalibening,, NURI HARYANTO – untuk diskusi dan pinjaman bukunya, thank’s…‘dah nengok ke Kalibening dan bawain supply pakaian,, ANTON ROHMAN – yang merelakan kontrakannya menjadi ‘kamar iblis’ alias berantakan menjelang pendadaran,, YUSTISIONO DEWANTO– untuk transportasi dan dokumentasinya,, ROJIF[yang tertunda] – untuk donasi bahan maket,, ARYANTO ’02 – the pencoleng’s, thank’s transportasinya buat angkut-angkut maket,, LUTFI ’02 – thank’s adobe acrobatnya,, CHOIRI ekstensi ’02 – untuk bantuannya lembur ngeprint,, FERY ‘BONTHOT’– dokter komputer, tanpamu… komputerku ra waras...! thank’s scanernya,, & BANG YUDHA [Alm]– the rock 'n' roll rebel [kita muda dan berbahaya] – thanxÊs a lot bro! [untuk sayap-sayap yang selalu menjagaku]
ITA LIANA SARI, teman yang pengertian, dan telah banyak membantu, terimakasih buat semuanya,, JATU PUJOWATI– terimakasih sudah menjadi teman yang sabar, menjadi teman diskusi tentang kegelisahan ber-arsitektur, serta untuk dukungannya atas karya ini,, KARISMA ANINDITA–pendengar setia, yang selalu menyediakan waktu mendengar segala ocehanku, tolong sampaikan ke mama: terimakasih burung-burung manyarnya,, ELOK – untuk semangatnya, RETNO – trim’s…’udah bantuin Ita, yang sedikit meringankan beban di otakku buat ngurusin konsumsi,, SEPTI+RINDA – yang menyempatkan bangun pagi untuk datang ke pendadaran,, KESTI – untuk toto chan dan apresiasinya atas karya ini,, MIMING – untuk keceriaan di studio dengan membawa bala pasukannya, tanpamu… bilik ruangan kalian pasti sepi…,, WIDI[trims…’udah nganterin ke FKIP GEO buat beli peta Salatiga]+AMEL – untuk komputer, printer dan traktirannya,, YAYAN, NOVIA[yang tertunda], ERA HOKKI, ERY, KARTIKA MAYA – untuk dukungan dan bantuan-nya,, WINDHA [yang paling rajin datang di studio, trims…untuk kopinya, mau nggak kopi tubruk bis kota…?he,,]&& BETHA [untuk setengah gorengannya] – dua penghuni studio 117 yang paling sering terganggu ketenangan bilik ruangnya. Untuk teman-teman di persimpangan jalan, perjuangan tak selalu harus beriringan. (i tell you people it’s harder than it looks, cause it’s a long way to the top if you wanna rock and roll )
TERY ADE ’03 – untuk pengalaman nge-draft-nya,, HERI+DDADAH – untuk mp3 playernya,, DELON+GGENDUT – untuk printer dan scanernya, DIAH PRATIWI – untuk alih bahasa-nya Para KORBAN TRADISI : ANGKATAN ’04—maaf… aku bukan teman yang baik IÊm just a man, IÊm not a hero and I donÊt care⁄! THE “DARKESS ROOM” STUDIO PERIODE—117 [yang selalu aku ganggu waktu-waktu studionya] IWAN FALS — untuk lirik lagunya yang sangat inspiratif, tujuan bukan utama, yang utama adalah prosesnya, seperti matahari yang menyinari bumi…
Musik ROCK, yang semakin ‘merusak’ jiwaku… G ’N R, Rage Against The Machine, System Of A Down, Velvet Revolver, Slash Snakepit, The SEX PISTOL, AC/DDC, CREED, Audioslave, QOTSA, etc..
Senantiasa mengusik mimpi buruk yang tengah berlangsung…ffreedom of creative mind! Untuk jiwa yang diam, halus tetapi tajam
Dan Kepada mahasiswa Arsitektur UNS—termasuk dosen-dosennya— yang aku “temui” selama proses belajar ini, yang menjadi “inspirasi terbesar” tugas akhir ini.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PENGANTAR PERSEMBAHAN UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR
i ii iii iv v vii viii
[1]
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN PERANCANGAN C. METODE PERANCANGAN D. SISTEMATIKA PENULISAN
1 1 2 2 2
PROSES PERANCANGAN JEJAK PERTAMA : Melakukan Pegalaman Nyata JEJAK KEDUA : Mencermati dan Merefleksikannya JEJAK KETIGA : Konseptualisasi Abstrak JEJAK KEEMPAT : Bereksperimen Secara Aktif
3 7 13 31 202
HASIL AKHIR
223
[2]
[3]
xiii
DAFTAR BACAAN LAMPIRAN
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
[1] – PENDAHULUAN [2] – PROSES PERANCANGAN Gb.1 – Cah Arsitek Gb.2 – Pemadangan di sore hari Gb.3 – Teras SAKE Gb.4 – Senjoyo Gb.5 – Perspektif rancangan kantor SPPQT Gb.6 – Belik Luweng Gb.7 – RC Gb.8 – Sticker Seminar HarLah SPPQT ke-10 Gb.9 – Seminar HarLah SPPQT ke-10 Gb.10 – Memo dari ayah Fahmi Gb.11 – Nota pembelian printer di pameran computer Diamond Solo Gb.12 – Foto ketika teman-teman alternatif mampir ke rumah saya Gb.13 - Komunikasi gagasan melalui sketsa Gb.14 – Komunikasi gagasan melalui sketsa Gb.15 – Sketsa bentuk gubuk Gb.16 – Sketsa bentuk gubuk Gb.17 – Sketsa respon gagasan ’gubuk’ Gb.18 – Pemotongan bambu pertama Gb.19 – Amri mengkofirmasi ulang tentang bentuk denah ’gubuk’nya Gb.20 – Pemotongan bambu kedua Gb.21 – Bambu-bambu yang telah dipotong Gb.22 – Menurunkan bambu dari truk di rumah Fahmi Gb.23 – Mengambil genteng di rumah pak Satari Gb.24 – Membersihkan truk Gb.25 – Mengukur dan mematok lahan Gb.26 – Memilih dan menempatkan bambu Gb.27 – Membuat lubangan podasi Gb.28 – Membersihkan bambu Gb.29 – Membuat adukan semen Gb.30 – Mendirikan kolom Gb.31 – Pengecoran pondasi kolom Gb.32 – Kolom-kolom yang sudah berdiri Gb.33 – Membuat pondasi selokan Gb.34 – Sketsa respon gagasan ayah Fahmi Gb.35 – Memotong bambu di kebun milik kakek Amri Gb.36 – Nuri—teman yang mengunjungi saya—ketika di depan rumah Ansori Gb.37 – Pohon klengkeng di depan rumah Ansori commit to user Gb.38 – Rumah Mas Ridho—kakak Ansori viii
3 7 14 18 19 21 22 23 29 31 32 32 33 34 51 53 61 61 61 61 62 62 62 63 63 63 64 64 64 64 65 65 65 65 65 66 66 67
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gb.39 – Membuat ‘galar’ (tikar dari bambu) Gb.40 – Memasang ‘galar’ Gb.41 – Gang di depan rumah Fahmi Gb.42 – Mencari bahan bekas Gb.43 – Perspektif salah satu ruangan SAKE yang digunakan sebagai dapur Gb.44 – Sketsa respon gagasan perubahan ruangan di rumah SAKE Gb.45 – Sketsa sumur tanpa pagar pembatas Gb.46 – Sketsa ide pagar pembatas sumur Gb.47 – Sketsa respon dari gagasan ayah Fahmi tentang pintu ‘gubuk’ Gb.48 – Foto perumahan di timur desa Gb.49 – Foto sumur peresapan Gb.50 – Lokasi dan Sketsa kolam ikan bawel milik mbah Kastolani Gb.51 – Mbah Kastolani Gb.52 – Sketsa ide pengelolaan air wudlu Gb.53 – Pembuatan batako di rumah pak Baderun Gb.54 – Pak Maskur Gb.55 – Pembongkaran dan pemindahan garasi di rumah Mas Nurcholis Gb.56 - tempat sampah, tempat kerja bu Lakhah, comberan Gb.57 - Sketsa pemetaan permasalahan di tempat kerja bu Lakhah Gb.58 - Sketsa respon gagasan tempat kerja bu Lakhah Gb.59 - Tempat kerja bu Lakhah Gb.60 - Sketsa ide, respon permasalahan di tempat kerja bu Lakhah Gb.61 - Sketsa ide tempat kerja bu Lakhah Gb.62 - Kegiatan pelatihan kemandirian perempuan Gb.63 - Sketsa biopori Gb.64 - Rumah SAKE Gb.65 - Sketsa respon perubahan ruangan rumah SAKE Gb.66 - Membersihkan ruangan Gb.67 - Membersihkan halaman samping rumah SAKE Gb.68 - Tanah di samping rumah Sake yang digunakan untuk berkebun Gb.69 - Mengurug tanah becek dengan kerikil Gb.70 - Santai di teras, seusai membersihkan rumah Sake Gb.71 - Sketsa respon gagasan Gyas tentang bentuk peruangan SAKE Gb.72 - Sketsa respon gagasan Gyas tentang kebun di samping rumah SAKE Gb.73 - Rumah Ansori Gb.74 - Pemetaan genangan air dan saluran air di Kalibening Timur, berdasarkan keterangn Ansori Gb.75 - Sketsa respon gagasan perletakan biopori di depan rumah Asori Gb.76 - Pemasangan pyan plastik dan pembongkaran talang Gb.77 - ‘wot’ yang telah selesai dibuat Gb.78 - Kandang sapi Gb.79 - Ideagram kandang bersama untuk pengelolaan biogas Gb.80 - Sketsa ide tempat pupuk sementara Gb.81 - Sketsa rumah Panggih di Kradon, Kab. Semarang Gb.82 - Sketsa ide sumur dengan pagar pembatas Gb.83 - “Mbonek” dari commit Krandon keto kalibening user
ix
68 68 69 70 70 71 71 72 73 74 74 89 89 97 104 104 105 106 106 106 107 107 108 108 133 134 134 134 135 135 135 135 136 136 137 154 154 155 155 155 162 167 168 168 168
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gb.84 - Sketsa ruang duduk di warung pak Atiq Gb.85 - Pak Lazim Gb.86 - Ruang duduk depan—di warung pak Atiq Gb.87 - Respon dan pengembangan salah satu ruang duduk warung Pak Atiq Gb.88 - Sketsa awal pengembangan salah satu ruang duduk warung Pak Atiq Gb.89 - Pengembangan gagasan salah satu ruang duduk warung Pak Atiq Gb.90 - Sketsa permasalahan yang terjadi di warung Pak Atiq Gb.91 - Sketsa ide ruang duduk di warung pak Atiq Gb.92 - Foto (ki-ka) survey Koran ibu Gb.93 - Burdahan Gb.94 - Ibu Siti Aminah Gb.95 - Pak Bowo, pembudidaya jamur tiram Gb.96 - Ibu Siti Amiah Gb.97 - Comberan—yang juga berisi sampah Gb.98 - Site dan sketsa pengukuran lahan Gb.99 - Sketsa awal tempat budidaya jamur tiram Gb.100 - Sketsa awal pengembangan tempat budidaya jamur tiram Gb.101 - Sketsa tempat kerja Ibu Lakhah Gb.102 - Sketsa letak biopori di depan rumah Asori
169 170 178 180 208 208 209 209 210 211 211 212 216 218 219 219 220 220 221
[3] – HASIL AKHIR Gb.103 - Rumah SAKE Gb.104 - Keyplan letak rumah SAKE Gb.105 - Sketsa ide tempat berkebun di rumahSAKE Gb.106 - Sketsa respon gagasan penataan ruangan rumah SAKE Gb.107 - Sketsa awal suasana dalam ruang rumah SAKE Gb.108 - Suasana dalam ruang rumah SAKE Gb.109 - Perhitungan dana untuk pembuatan rental pengetikan Gb.110 - Keyplan letak rumah Fahmi Gb.111 - ‘Gubuk’ Fahmi Gb.112 - Suasana dalam ruang ‘gubuk’ Fahmi Gb.113 - Keyplan letak rumah Mbah Kastolani Gb.114 - Sketsa ide kolam mbah Kastolani Gb.115 - Lokasi kolam mbah Kastolani Gb.116 - Warung pakAtiq Gb.117 - Keyplan letak Warung Pak Atiq Gb.118 - Sketsa respon dan pengembangan salah satu ruang duduk di warung Pak Atiq berdasarkan gagasan Ipul Gb.119 - Sketsa keputusan awal gagasan penataan salah satu ruang duduk di warung Pak Atiq Gb.120 - Sketsa pengembangan gagasan salah satu ruang duduk di warung Pak Atiq Gb.121 - Sketsa permasalahan yang terjadi di warung Pak Atiq Gb.122 - Sketsa ide ruang duduk di warung pak Atiq Gb.123 - Keyplan letak rumah ibu Siti Aminah Gb.124 - Sketsa awal tempat budidaya jamur tiram, saat wawancara denganto Ibuuser Siti Aminah commit
x
223 223 224 224 225 225 226 227 227 228 229 229 230 230 231 231 232 232 233 233 234 234
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gb.125 - Sketsa pengembangan tempat budidaya jamur tiram, berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Siti Aminah 234 Gb.126 - Alternatif 1- tempat budidaya jamur tiram 235 Gb.127 - Alternatif 2- tempat budidaya jamur tiram 235 Gb.128 - Suasana dalam ruang tempat budidaya jamur tiram Ibu Siti Aminah 236 Gb.129 - Keyplan letak rumah Ibu Lakhah 237 Gb.130 - Sketsa tempat kerja Ibu Lakhah, saat cross-check dengan Bu Lakhah 237 Gb.131 - Suasana tempat kerja Ibu Lakhah 238 Gb.132 - Keyplan letak rumah Ansori 239 Gb.133 - Pemetaan genangan air di halaman rumah penduduk dan saluran air di Kalibening Timur, berdasarkan keterangan Ansori 239 Gb.134 - Sketsa saluran air di bawah jalan paving, respon gagasan Ansori 240 Gb.135 - Skema perencanaan saluran air 240 Gb.136 - Potongan saluran air tanpa plesteran pada bagian alasnya 240 Gb.137 - Sketsa letak biopori di depan rumah Asori 241 Gb.138 - Pohon 242 Gb.139 - Keyplan letak rumah Bapak Bahrudin 242 Gb.140 - Keyplan letak Belik Luweng 244 Gb.141 - Respon gagasan pak Bahrudin tentang tempat sampah 246 Gb.142 - Suasana kegiatan membuang sampah 247 Gb.143 - Respon gagasan bahrudin pembangunan rumah 247 Gb.144 - Respon gagasan bahrudin tentang pembangunan rumah 248 Gb.145 - Respon gagasan pak Bahrudin tentang pembangunan rumah, untuk bangunan bertingkat 248 Gb.146 - Keyplan letak rumah Mas Arif 249 Gb.147 - Sketsa ide sumur dengan pagar pembatas 249 Gb.148 - Keyplan letak rumah Mas Farikin 250 Gb.149 - Sketsa ide tempat kotoran sapi sementara 251 Gb.150 - Sketsa ide tempat kotoran sapi sementara menggunakan kajang 251 Gb.151 - Memberdayakan sampah plastik 252 Gb.152 - Sketsa pergerakan membuang ke tempat sampah 252 Gb.153 - Sketsa ide pergerakan ke tempat sampah 252 Gb.154 - Keyplan letak mushola di Kalibening 253 Gb.155 - Tempat wudlu 253 Gb.156 - Ideagram pengelolaan air wudlu 253 Gb.157 - Keyplan letak Belik Luweng 254
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Salah satu kesenangan yang diperoleh dari pendidikan arsitektur adalah kelantangan menerobos penghalang ’suci’ buatan dalam usaha mencari kenyataan. Arsitektur bukan cuma lingkungan yang dibangun melainkan perbuatan komunikasi antara manusia dengan lingkungan. Mengikuti pikiran lebih lanjut, ‘manusia sebagai komunikator’ tak dapat dipisahkan dari ‘manusia sebagai pemikir’; karena itu arsitektur benar-benar suatu interaksi antara pikiran, perilaku dan lingkungan.
[Paul Laseau, (1986), Berpikir Gambar Bagi Arsitek dan Perancang; terj. Sri Rahayu (dkk), Penerbit ITB, Bandung. hal: 208]
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
[1] PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Meng-ide, ternyata bukan hal yang mudah—bagi saya—karena memang tidak pernah dikondisikan, apalagi diajarkan. Yang sering muncul adalah keraguan, kebimbangan dan ketidakpercayaan diri untuk melakukan suatu hal.
Tugas akhir ini dimulai dengan pertanyaan: merancang. Pertanyaan ini berlanjut ke pertanyaan selanjutnya, dan selanjutnya. Bagaimana merancang? Untuk siapa?...dst. Arsitektur identik dengan dunia rancang bangun, begitulah kesan awal ketika memilih jurusan ini. Menurut sejarah, merancang bangunan tidak terlalu tak acuh pada kesejahteraan manusia, sehingga tak terjadi masalah mengenai ’komunikasi dengan masyarakat’1. Demikian halnya dengan arsitektur, yang dibuat untuk kehidupan yang lebih baik. Namun, arsitek selalu saja memandang masyarakat—selaku pengguna rancangan arsitektur—sebagai pihak yang perlu untuk diberi penjelasan dan bukannya diajak berbicara. Arsitek selalu saja menawarkan ’kehidupan yang lebih baik’ tetapi hanya berdasarkan keinginan pribadinya. Seolah-olah hanya arsiteklah yang mampu merencanakan dan merancang arsitektur (dan yang akan menggunakannya sendiri). Sedangkan masyarakat hanya dipandang sebagai ’benda mati’. Tidakkah masyarakat adalah manusia yang (sebenarnya) mampu berpikir dan merasakan segala sesuatu yang dialaminya2. Setidaknya, hal itulah yang mengendap selama proses belajar ini. Kita dibiasakan dengan rencanarencana besar tanpa pernah mengetahui kebutuhan dan keinginan mereka secara langsung. Arsitek hendaknya memecahkan masalah bersama rakyat(masyarakat-pen) ketimbang untuk rakyat. Berupaya memahami kebutuhan mereka dan pilihan rancangan yang memenuhi kebutuhan itu3. Arsitek harus lebih banyak bekerja langsung dengan masyarakat untuk menghindarkan kesalahan masa lalu. Beberapa perubahan lingkungan... mempunyai dampak negatif yang semula tak terlihat. Semula nampaknya baik untuk dikerjakan – memindahkan museum atau menyediakan perumahan baru atau membangun gedung olah raga di sebuah taman. 1 2 3
Laseau, Paul. (1986). Berpikir Gambar Bagi Arsitek dan Perancang; terj. Sri Rahayu (dkk). Penerbit ITB: Bandung. hal: 5a Alfian Hasan, A.M. Nizar. (2007). Desaku Sekolahku. Pustaka Q-Tha : Salatiga. hal:12 Laseau, Paul. (1986). Berpikirto Gambar commit userBagi Arsitek dan Perancang; terj. Sri Rahayu (dkk). Penerbit ITB: Bandung. hal:7a
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Apa yang terjadi pada akhirnya, museum tidak dikunjungi orang, perumahan tidak disukai, pengayom taman tidak memperdulikan sarana olah raga. Yang menjadi sebab kegagalan seperti itu biasanya karena perubahan itu memutuskan hubungan antara masyarakat dan kesempatan yang diberikan oleh komunitas. Cara terbaik untuk memastikan agar orang tidak terputus dari komunitas adalah dengan melibatkan mereka dalam perancangan komunitas mereka.4 Gagasan ini pun berkembang. Berawal dari tawaran membantu menggambar rancangan kantor sekretariat Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah (SPPQT) di Desa Kalibening - Salatiga dan terinspirasi setelah membaca salah satu literatur—adalah buku Dunia Yang Dilipat5, ada gagasan untuk mengkaitkan antara desa Kalibening dengan kampung hijau alternatif (Eco-estate). Gagasan ini membawa saya sampai ke Desa Kalibening. Dan menjadikan Desa Kalibening sebagai objek studi untuk tugas akhir ini. B. TUJUAN PERANCANGAN Perancangan ini bertujuan untuk pengembangan masyarakat Desa Kalibening—Salatiga. C. METODE PERANCANGAN Secara umum perancangan ini menggunakan pendekatan partisipatif. Dengan pendekatan perancangan partisipatif memungkinkan terciptanya suatu pemahaman yang sama antara arsitek dengan masyarakat yang terlibat/dilibatkan dalam perancangan desa mereka. Proses perancangan secara keseluruhan adalah: Mengunjungi Desa Kalibening–Salatiga dan melihat langsung kegiatan masyarakat. Menemui masyarakat, melakukan perbincangan seputar permasalahan yang ada di Desa Kalibening. Urun rembug dalam perancangan. Mengkonsultasikan kepada pihak-pihak yang berkompeten untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul. Melakukan cross-check (silang pembuktian-pen) dengan masyarakat D. SISTEMATIKA PENULISAN [1] PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, tujuan, metoda perancangan, dan sistematika penulisan. [2] PROSES PERANCANGAN Menceritakan proses perancangan bersama masyarakat Desa Kalibening [3] HASIL AKHIR Berisi tentang hasil perancangan bersama masyarakat Desa Kalibening 4
5
Laseau, Paul. (1986). Berpikir Gambar Bagi Arsitek dan Perancang, terj. Sri Rahayu (dkk). Penerbit ITB: Bandung. hal:190 commit to user Salah satu buku karya Yasraf Amir Piliang
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
“Ngelmu iku kalakon’e kanthi laku”
– Ronggowarsito “Satu-satunya Alasan Mengapa Ada Waktu, Karena segala sesuatu tidak terjadi sekaligus”
– Albert Einstein ”Marilah kita mulai dengan yang tak-mungkin”
– Jecques Derrida
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Perjalanan dimulai… commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
[2] PROSES PERANCANGAN
(Gb.1) Cah arsitek (sumber: sketsa pribadi)
Bayangkan paradoks berikut ini. Kita hidup di dunia yang penuh dengan terobosan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mencengangkan. Nyatanya dewasa ini kita masih saja dibayangi oleh konflik, kekejaman, ketidakmenentuan ekonomi yang melemahkan dan kemiskinan yang tragis.1
Dalam konteks tantangan sosial dan ekonomi global ini arsitektur tidak dapat lagi bertahan dengan fungsi konvensionalnya, yaitu merancang bangunan tunggal di sana-sini. Arsitektur harus melewati batas tersebut, untuk menyambut tantangan masyarakat dengan menyusun wacana kritis baik di tingkat sosial maupun teknis secara responsif. 2
[Ismail Serageldin]
FAKTA Di Kalibening – Salatiga, ada masyarakat yang mempunyai gagasan tentang desa yang berdaulat. Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah [SPPQT] adalah organisasi massa petani yang didirikan pada 10 Agustus 1999 Semua deskripsi dan gambar dalam buku ini adalah akurat
1
Dikutip dengan mengedit dari buku Arsitektur Di Luar Jangkauan Arsitektur, Kreativitas dan Transformasi Sosial dalam Kebudayaan Islam Penghargaan Aga Khan untuk Arsitektur 1995. hal: 6 commit to user 2 Ibid. hal: 8
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
... ”Tapi, masih mungkinkah mewujudkan desa yang berdaulat?” ”Kalau tanya mungkin atau tidak, tidak mungkin,” ... ”Qaryah Tayyibah,” ”Qariyatun tayyibatun warobbun ghafur itu tidak mungkin,” ... ”itu sebenarnya sesuatu yang tidak mungkin, karena itu semacam pintu masuk surga” ”ya...iku wis capaian...” ”Jadi...” ”Adil makmur ...nahh... itu kan tidak mungkin, sesuatu yang ga mungkin, yang ga mungkin terjadi...” ... ”makanya kalau ditanya mungkin ga, tidak mungkin...!” ... ”adil makmur gemah ripah loh jinawi, kwi ra mungkin... karena itu rumusan mimpi... visi, macem-macem itu ga mungkin...” ... ”opo ngko nek yen wis urusan Gusti Allah, ha... wis ra mungkin meneh...” ...
commit to user 4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Rumah Eko Prawoto, Yogyakarta 12 Juli 2009, jam 13:00 WIB Bau khas menusuk hidung, entah dari bunga atau kayu; Terdengar lolongan anjing; Memasuki pintu gerbang, melalui jalan setapak; Di kiri kolam dan di samping kanannya taman; Ke teras rumah, memasuki ruangan, duduk di ruang tamu; Hawa di rumah ini terasa sejuk, ”idum” bahasa jawanya.
Buku ”Desaku Sekolahku” karya mas Alfian membuka perbincangan kami. Apresiasi yang dalam muncul dari pak Eko Prawoto, tapi berbenturan dengan apa yang diperkirakan. Kampus yang dianggapnya maju, ternyata kurang antusias dalam merespon dan mengapresiasi karya tugas akhir mahasiswanya yang telah dibukukan ini. Ironis. Sebuah metode perancangan arsitekturlah yang menjadi kelebihan buku ini. Objek yang dijadikan studi, yakni SLTP Alternatif Qaryah Thayyibah di Desa Kalibening – Salatiga, juga sangat inspiratif menurutnya. Sebuah masyarakat yang dinamis. Mencoba memancing saya berbicara, mas Alfian memaparkan kepada pak Eko bahwa objek studi untuk Tugas Akhir saya juga di Kalibening. Namun yang membedakan, mas Alfian lebih kepada anak-anak SLTP Alternatif QT karena berangkat dari tema pendidikan, sedangkan saya lebih kepada orang-orang dewasa karena berangkat dari tema sosial-budaya masyarakat, meski tak menutup kemungkinan melibatkan mereka (muridmurid sekolah alternatif QT) nantinya. Ketika berbicara tentang masyarakat, tak bisa dipungkiri adalah arsitektur yang sustainable. Termasuk juga arsitektur tradisional daerah setempat. Secara teoritis Arsitektur tradisional termasuk Green Architecture, dan juga suistainable. Kenyataannya, penerapan di lapangan tidak benarbenar suistanable. Pak Eko merasakan ada sesuatu yang mengganjal terkait dengan pengalamannya di Padang – Sumatera Barat. Ada bangunan pabrik megah yang didirikan di antara kesederhanaan rumah-rumah penduduk. Kemakmuran yang dihasilkan—oleh pabrik—tidak menyentuh masyarakat sekitarnya. Sesuatu yang timpang. Begitu juga dengan kondisi arsitektur tradisionalnya yang memprihatinkan. Kemajuan hanya dinilai dari penggunaan bahan material yang lebih modern dan warna yang mencolok. ”Coba kita rasakan, ada sesuatu hal yang tidak hanya bersifat fisik”. ”Entah apa itu. Mungkin terkait nilai-nilai, norma, adat istiadat, suasana atau yang lainnya. Dan pada akhirnya akan kembali ke social-culture masyarakat setempat”, ungkapnya. Untuk hal-hal yang menyangkut tradisi khususnya Jawa, pak Eko menyarankan menemui pak Josef Prijotomo di Surabaya. ”Mungkin bisa melalui email”, saran mas Alfian. Di Australia, ada sebuah kota yang kaya potensi lokal. Saat itu, dari Indonesia hanya pak Eko yang diundang menghadiri acara yang digelar, sebuah Art Festival. Tetapi kelihatannya—menurut pak Eko—Pemerintah setempat kurang tanggap terhadap kondisi ini. Sumberdaya alam cenderung user dikeruk dan dijualcommit oleh paratoinvestor. 5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pemerintah seharusnya bertindak sebagai pembeli—potensi yang ada di dareah setempat—, bukan menjualnya kepada investor. Salah satunya yang menarik adalah batu alam. Yang digunakan untuk bahan pembuatan pedestrian ataupun dinding bangunan. Pemakaian batu alam tersebut sekilas tampak biasa, tapi masyarakat setempat mengatakan berbeda. Bila diamati seksama, tampak bahwa batu itu terlihat berkilap. Ternyata karena dicampuri kulit kerang. Mereka memanfaatkan kulit kerang yang menjadi sampah di daerah tersebut. Salah satu potensi yang mereka miliki karena berada di dekat laut. Seharusnya kekayaan sumber daya alam ini dapat dijadikan modal untuk mengembangkan kotanya. Hal ini akan menjadi daya tarik tersendiri dan dapat mempertahankan lokalitas arsitekturnya. ”Pengertian Arsitektur sebenarnya luas. Pengertian desain pun luas. Kita tidak bisa mempersempit ataupun menkotak-kotakkan. Tugas Akhir mahasiswa kebanyakan juga terlalu main-main dan bohong-bohongan, hanya asal taruh sana-taruh sini,” kata pak Eko. ”Pada tahap ini, permasalahan yang muncul—karena masalah bisa muncul sepanjang jalan—adalah tentang format/sistematika penulisan. Seperti kita tahu, Arsitektur berada dalam Fakultas Teknik, dan format penulisan Tugas Akhirnya mengacu pada ilmu teknik (ilmu pasti). Sementara tema saya berangkat dari sosial, sehingga tidak bisa dipaksakan menggunakan format ilmu pasti.”3 Pak Eko memahami maksud saya dan mencontohkan: ”Seperti seorang dokter bedah tulang disuruh memeriksa pasien. Jika penyakit pasien belum terdeteksi, maka tak mungkin jika dokter—bedah tulang—tersebut langsung mengoperasi pasiennya.” ”Jadi harus dideteksi dulu penyakitnya apa, jangan-jangan cuma flu. Sehingga tak perlu langsung menyuruh sang dokter bedah tulang mengoperasinya.” ”Memang, kalau ilmu teknik itu kita harus menetapkan tujuannya kemudian membuktikannya. Sementara kalau sosial, kita tidak bisa menebaknya. Jadi....... ”Tetapi, pasti ada sesuatu di sana. Pasti ada...”, Selain itu saya juga memaparkan bahwa salah satu tulisan pak Eko tentang bekerja bersama komunitas4, juga menginspirasi saya. ”Peran arsitek tidaklah besar, kadang cuma mengingatkan yang sudah ada, sedikit memberi inspirasi”, ungkap pak Eko memberi masukan. ... ”Sekarang ini yang diserang adalah cara pandangnya”, kata pak Eko. *** 3
Saya mengungkapkannya karena teringat bahwa kita mengakui arsitektur adalah seni dan teknik, bukan teknik saja. Dan hal ini pun diajarkan. Tapi mengapa kita sendiri mengingkarinya. 4 Eko Prawoto, Mewujudkan Kota untuk Semua: peran arsitek dalam memperkuat commit to user keterlibatan komunitas, Makalah dies natalis IAI ke-48
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Jejak Pertama Melakukan Pengalaman Nyata
Pada umumnya para perancang sependapat bahwa merancang bukanlah proses yang ’rapi’; dengan kata lain, tidak berlangsung dengan sendirinya, teratur, terarah, tertib, atau nalar. Barangkali kita sependapat bahwa merancang bersifat sangat pribadi, terpisah-pisah namun menyeluruh, kadang-kadang amat jelas dan kadang-kadang kabur sekali, kadang-kadang cepat dan kadang-kadang amat lamban, menegangkan dan juga menjemukan. Singkatnya, merancang lebih bersifat manusia dari pada mesin.
[Paul Laseau]5
Desa Kalibening, Salatiga 26 April / 3 mei 2009
(Gb.2) Pemandangan di sore hari (foto diambil dari sendag Jenglong—Desa Kalibening) (sumber: dok. pribadi)
Sejak lama, saya berkeinginan mengunjungi Desa Kalibening. Setelah sekian waktu menunggu, mas Alfian—yang menawari untuk membantu mengambar desain kantor SPPQT—mengajak saya bekunjung ke sana. Kunjungan mas Alfian ini sebenarnya mengantarkan desain kantor SPPQT yang dipesan beberapa waktu sebelumnya. Sedangkan saya, selain ingin mengetahui lokasi dan kondisi fisik Desa Kalibening juga dalam rangka membuka pandangan awal tentang masyarakat Desa Kalibening.
5 Paul Laseau; 1986; Berpikir Gambar Bagi Arsitek dan Perancang; terj. Sri Rahayu (dkk); commit to user Penerbit ITB: Bandung. hal: 63
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kami menemui Bapak Bahrudin, yang menurut mas Alfian merupakan salah seorang tokoh sentral di desa ini. Setelah bertegur-sapa kami berbincang di ruang tamu rumahnya. Mas Alfian memulai perbincangan tentang konsep perancangan kantor SPPQT yang merupakan sebuah upaya untuk mendukung konsep Desa Kalibening sebagai desa mandiri. Dimana kemandirian desa ini diterapkan antara lain pada pengolahan limbah dari kotoran sapi, pengolahan sampah organik sampai me-recycle bahan bangunan. Pak Bahrudin mengiyakannya, kemudian menambahkan tentang konsep pengelolaan sampah. Hal ini terkait dengan kebijakan Pemkot Salatiga yang ingin menerapkan incenerator. Dari data yang diperoleh pak Bahrudin, total biaya yang dikeluarkan Pemkot Salatiga untuk mengelola sampah mencapai 1,2 M dalam satu tahun. Sementara setiap harinya peralatan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) hanya mampu mengelola 4 truk sampah. Artinya dalam satu bulan biaya yang dikeluarkan 100 juta. Gagasan pak Bahrudin adalah bagaimana jika biaya sebesar itu digunakan oleh masyarakat di desanya untuk mengelola sampah. Lahan di samping kantor SPPQT mejadi tempatnya. Kantor ini sangat cocok sebagai model percontohan, mengingat lokasi yang lebih tinggi dari daerah di sekitarnya. Untuk biaya pembelian peralatan diperkirakan menghabiskan biaya sekitar 4,5 - 6 M. Jika diperkirakan jumlah anggotanya 10 orang, maka masingmasing mendapat 10 juta per bulan. Beberapa anggota SPPQT setuju, namun ketika gagasan ini di sampaikan ke masyarakat kurang mendapat respon. Alasannya bermacam-macam, misalnya masyarakat mengeluhkan bau yang ditimbulkan karena setiap hari akan dilewati truk sampah. Apalagi jika setiap hari truk sampah mogok di jalan karena bannya bocor – yang menurut mas Alfian merupakan wujud protes warga (sabotase). Menurut Pak Bahrudin, sampah seharusnya menjadi tanggung jawab si produsen sampah. Apabila tidak sempat mengelolanya, dapat dikelola oleh orang lain dengan konsekuensi adanya biaya yang dikeluarkan untuk jasa ini. Hal ini tentunya perlu dukungan berupa peraturan atau kebijakan pemerintah. Konsep TPA—lanjut beliau—seharusnya bukanlah Tempat Pembuangan Akhir, melainkan Tempat Pengelolaan Akhir. Dengan ini dimungkinkan sampah dapat dikelola, bukan dibuang. Ada dua hal yang menjadi gagasan pak Bahrudin. Selain masalah sampah, adalah masalah air hujan. Berdasar perhitungan yang dilakukan beliau di suatu tempat—saya lupa nama tempatnya—tingkat curah hujan di Indonesia paling tinggi adalah sekian .......m3/hari. Di Indonesia yang sebenarnya sering diguyur hujan ini, air hujan malah kurang diberdayakan. Air hujan dibiarkan menetes dan mengalir begitu saja. Seharusnya—menurut pak Bahrudin—air hujan dapat dikelola oleh masing-masing rumah. ”Bagaimana air hujan ini tidak setetes-pun dibiarkan keluar dari lahan milik, sehingga menjadi tanggung jawab pemilik lahan untuk mengelolanya”, tegasnya. Mas Alfian sempat menanyakan tentang pembangunan perumahan yang cenderung merubah area pertanian menjadi pemukiman. Bila diamati, pembangunan perumahan ini kurang memperhatikan peresapan air hujan. Namun pak Bahrudin tidak selama pembangunan commit to mempermasalahkannya, user
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perumahan itu tetap memungkinkan air hujan dapat meresap ke tanah. Pak Bahrudin mencontohkan lapangan di UKSW Salatiga, yang sebenarnya merupakan area untuk peresapan. Lokasi yang lebih rendah dari sekitarnya memungkinkan menjadi muara aliran air hujan. Dapat kita lihat setiap hujan turun, lapangan ini selalu tergenangi air. Dalam perbincangan ini, saya hanya menjadi pendengar dan mencoba menangkap gagasan yang muncul dari Pak Bahrudin. *** Siang ini, Bus Apollo membawaku pergi Menjauhi ruwetnya kota Solo Membuka pengalaman baru Menuju... Kalibening... (di dalam bus, 13 Mei 2009)
Di Kalibening. Dari rumah Pak Bahrudin ke Research Center (RC). Tempatnya tidak jauh, hanya berada di samping rumah. Ada Ulum—salah seorang murid SLTP QT—dan beberapa yang lain sedang main kompeter di ruang internet. Terdengar gema suara musik dari studio musik di lantai dua. Kami ngobrol. Dia menceritakan ketertarikannya dengan komputer. Tapi, menulis masih menjadi hal yang terus diasahnya. Di depan RC ada beberapa ember dan sebuah screen (plangkan sablon). Ternyata mereka (murid-murid SLTP QT) sedang mencoba mendaur ulang kertas. ”Untuk mengurangi dampak global warming”, kata Ulum. ”Kertaskan.. dapat menyebabkan global warming”, tandasnya. Tak lama, Gyas—juga seorang murid (SMA) QT—muncul, dan ikut ngobrol dengan kami. Gyas adalah salah satu siswa penggerak acara bakti sosial dan kampanye lingkungan untuk merespon isu global warming. Kegiatannya antara lain : Memunggut sampah di jalan-jalan desa (sebulan sekali). Sempat pulang mengambil mesin jahit untuk memberdayakan sampah plastik yang kemudian dibuat kerajinan seperti tas dan dompet. Tetapi kegiatan ini terhenti karena perbedaan konsep dengan rekannya. Konsep Gyas sebenarnya hanya untuk kampanye lingkungan, namun rekannya ingin membawanya ke bisnis sehingga bertentangan dengan konsep awal. Kecuali jika dari awal niatnya ingin ke bisnis, Gyas tidak akan beralasan menolaknya. Pembibitan tanaman cabai yang kemudian diserahkan pada masyarakat. Kegiatan ini pun terhenti karena pembibitan menggunakan polybag—yang sama saja menggunakan plastik— bertantangan dengan upaya pengurangan dampak global warming. Kemudian saya diajak Gyas ke kos-kosan siswa. Tempatnya di belakang masjid yang berada di depan RC. Kami melanjutkan ngobrol di ruang bersama. Kali ini ia menceritakan pengalamannya dengan Minan ketika berkunjung ke tempat Pak Tanto salah seorang petani organis di daerah Sleman–Yogyakarta. Mereka mencoba belajar bertani organis di sana. Menurut mereka, pak Tanto—yang notabene mantan dosen UGM—masih commit to user menggunakan pola tradisional dalam mengelola sawahnya. Peralatan yang
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
digunakan masih sedarhana (manual) dan menghindari penggunaan pupuk urea (kimia). Kualitas beras yang dihasilkan lebih baik, putih alami. Pernah ada yang ingin membeli berasnya, tapi ketika ditanya ternyata hanya ingin menjualnya kembali. Pak Tantopun menolaknya, ia lalu mengatakan ”kalau ingin beras ini untuk makan silahkan ambil, tidak usah bayar”. ”Agama saya adalah tani”, ungkap Gyas menirukan pak Tanto. Pak Tanto juga memberi saran kepada Gyas dan Minan untuk selalu menulis, meski saat nganggur sekalipun. Buku ’Catatan Seorang Penganggur’ milik Pak Tanto pun sempat di baca dan kemudian dibawa pulang Minan. Malam hari, saya kembali menemui Pak Bahrudin bersama Minan yang mengantar seorang teman dari Jombang untuk meminta ijin ingin belajar di Qaryah Thayyibah. Saya menanyakan apakah beberapa kegiatan yang dilakukan siswa merupakan sebuah pembelajaran sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungannya. Pak Bahrudin lalu menambahkan tentang konsep desa Kalibening (Qaryah Thayyibah) yakni pemberdayaan masyarakat yang berdasarkan keadilan, termasuk salah satunya adalah keadilan terhadap lingkungan. Saya bermalam di rumah pak Bahrudin. Pagi harinya saya berpamitan pulang, tapi pak Bahrudin masih tidur. Kemudian saya pamit ke pak Ahmad—pendamping siswa—yang dulu sempat bertemu ketika kunjungan pertama. *** Tanpa pesan Tanpa persiapan matang Ber’SAFARI’ ke Kalibening... (setelah turun dari bus SAFARI, 28 Mei 2009)
Di rumah pak Bahrudin, tapi beliau tidak di tempat. Ada pak Ridwan—orang tua salah satu murid dan juga fasilitator. Kami ngobrol di ruang tamu sambil menunggu kedatangan pak Bahrudin yang sedang rapat di kantor SPPQT, mengurusi tawaran dana dari bank dunia. Menurut pak Ridwan, pak Bahrudin harus turun tangan sendiri untuk mengurusi tawaran dari Bank Dunia ini karena masih selit belit. Ada kejanggalan dalam tawarannya, yakni bermaksud ingin mendanai tetapi harus menggunakan tenaga ahli dari luar. Tak lama Pak Bahrudin datang menyalami, kemudian menonton televisi. Saya berpamitan ke SAKE (nama kos-kosan siswa) menemui temanteman. Keluar dari rumah pak Bahrudin sandal jepit saya tidak ada. Akhirnya mengenakan sembarang sandal yang ada. Petang datang, adzan magrib berkumandang. Seorang hamba mengelu-elukan namaNya, terdengar sampai penjuru desa. Perlahan mulai sunyi-sepi, hanya terdengar derik jangkrik. Suasana desa tersuntikan lagi membangkitkan memori yang sempat hilang karena terbiasa dengan hingar bingar kota. Tangisan bayi memecah kesunyian, membangunkanku dari lamunan. Meski bukan orang yang religius, tapi dapat terasakan nuansa spiritual yang masih kental di desa ini.
commit (Kalibening, 28 Mei 2009)
to user
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Semua berkemas membersihkan SAKE. Menggelar tikar di tengah ruangan. Akan ada Burdah’an. Setiap malam jumat mereka rutin melakukannya. Kami menunggu pak Ridwan di tengah ruangan. Selepas isya’ acara dimulai. Pak Ridwan memimpin acara. Bersama-sama menyenandungkan nada memuji namaNya. Berhenti sejenak untuk bertegur sapa. Saya memperkenalkan diri menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan. Pak Ridwan memulai diskusi tentang pendidikan bebas dan pendidikan formal, yang menurut salah satu siswa tergantung cara pandang masing-masing. Untuk Gilang yang masih kelas 2 SMP, tentu masih membutuhkan bimbingan dan mencari panutan yang baik. Lain halnya dengan Amik yang akan mendaftar SPMB dan rencananya memilih kuliah di jurusan geofisika UGM. Pak Ridwan memaparkan gagasan pak bahrudin, setelah lulus SMA—maksimal 1 tahun setelah lulus—diharapkan untuk pulang ke rumahnya masing-masing membentuk komunitas belajar sendiri. Mengajak 1-2 orang teman yang tidak bersekolah ataupun yang bersekolah. Burdah’an dilanjutkan dan diakhiri dengan doa bersama. Setelah itu kami berbincang. Tiba-tiba beberapa anak datang membawa kluban yang diambil dari rumah pak Bahrudin. Satu baskom nasi dan satu baskom lalapan. Fahmi mengambil lengser (tepak) yang dicuci tanpa sabun. Sedikit kotor, tapi ’anggap saja bersih’, kata dia. Kami makan bersama. Satu lengser lima orang. Tak ada minuman, air yang mengalir dari kran kamar mandi pun halal.
*** Menghisap rokok tinggal sebatang Namun tak sanggup menahan dingin yang kian menusuk tulang Tersandar dipangkuan malam Mencoba mata ini tuk terpejam Ku terbangun berulangkali Tak sanggup melawan dingin ini Berharap segera datangnya pagi Mengawali hari, melanjutkan lagi (Kalibening, 29 Mei 2009)
Pagi hari di teras SAKE, ngobrol dengan pak Ridwan. Kegelisahan tentang pendidikan memulai obrolan kami. Intinya : Komersialisasi Pendidikan. ”Ada lulusan UGM yang sering berkunjung ke sini ketika libur kerja. Biasanya saat bulan purnama. Bersama siswa mengadakan kegiatan mengapresiasi sebuah karya puisi. Di sekitar tempat belajar dipasang lilin yang menyala di malam hari membaca sebuah karya puisi dan kemudian diapresiasi menurut pendapat siswa sesuai hatinya masing-masing”. Pak Ridwan menceritakan tentang beratnya sebuah lembaga, dalam hal ini pendidikan adalah mencari jema’at baru. Selain itu adalah masalah dana. Namun Pak Bahrudin berani menolak ketika konsep yang ditawarkan tidak sesuai dengan konsep Kalibening. Begitu juga dengan pendaftaran siswa. Mulai Juli mendatang akan lebih dipertegas. Tidak menerima siswa yang sekolah di Kalibening hanya untuk mencari ijasah. Siswa yang merokok harus mendapat ijin/persetujuan dari orang tua.
commit to user 11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Saya menyinggung tentang gagasan Konsep TPA Pak Bahrudi. Menurut pak Ridwan seharusnya dimulai dari gerakan kecil dan lebih baik lagi dengan dukungan kebijakan dari pemerintah. Misalnya saja Lumbung sumber daya. Kata lumbung pada suatu desa berfungsi sebagai penyangga kebutuhan panen. Sedangkan lumbung budi daya berfungsi sebagai penyangga kebutuhan masyarakat. *** Hari ini cuaca mendung. Perutku lapar, sudah setengah hari belum makan. Ke tempat mbah Lam, di ujung kamar sebuah rumah di belakang rumah pak Bahrudin. Memasuki ruangan, sedikit gelap. Melintang sebuah meja makan dengan dua kursi panjangnya. Beberapa macam gorengan dan kaleng kerupuk di atasnya. Terpasang berjejer makanan ringan di bilik kayu. Wajan, panci, rak piring, tumpukan kayu, tungku api dan dinding yang berjelaga. (Kalibening, 29 Mei 2009)
Anak-anak QT biasanya makan di tempat mbah Lam ini. Harganya murah. Malam hari ngopi di warung pak Atiq. Suasana sangat ramai. Ada tegur sapa meski kami tak saling kenal. Anak-anak alternatif setiap malam ke sini. ***
commit to user 12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Jejak Kedua Mencermati dan Merefleksikannya
Rumah Pak Maksum,
14 Juli 2009, jam 16.47 WIB Di Lumbung, kita menabung, Datang musim Paceklik, kita tak bingung. Hak petani atas pangan. [tulisan pada poster di rumah Pak Maksum]
Pak Maksum tidak di tempat, karena sedang menghadiri rapat anggota di kantor SPPQT. *** Warung Pak Atiq,
jam 20.00 WIB Labil. Kondisi di Kalibening saat ini sedang mengalami ’metamorfosis’. Entah menjadikannya lebih baik atau tidak, saya belum mampu merabanya. Menurut As’ad—salah satu murid Sekolah Alternatif QT yang juga anggota advokasi SPPQT—SPPQT tidak seperti dulu. Selain telah berganti ketua— yang sebelumnya dipimpin oleh pak Bahrudin—juga kondisi di dalamnya. Kurangnya transparansi dalam pengelolaan dan hanya beberapa anggota saja yang tetap konsisten dalam tujuannya. Kondisi ini menyebabkan salah satu anggota—mbak Nurul, yang menangani pendidikan alternatif—siap-siap hengkang dari SPPQT dan akan pindah ke Yogyakarta. Demikian halnya dengan Sekolah Alternatif QT yang semakin terguncang keberadaannya. Beberapa Sekolah Alternatif di daerah lain sudah tutup dan mungkin hanya Sekolah Alternatif QT Kalibening—yang merupakan pionir sekolah alternatif—yang masih bertahan sampai saat ini. As’ad juga menyinggung soal sampah, yang sampai saat ini masih menjadi kendala. Dengan mengolah/mengelola/memberdayakannya akan lebih terasa manfaatnya bagi masyarakat. Telah lama As’ad bersama beberapa temannya mengolah sampah plastik menjadi tas dan dompet. Saat ini terhenti karena kekurangan modal dan berencana akan menjalankannya lagi. commit to user *** 13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ngobrol Di Teras SAKE [Sarang Anak Kreatif]
sampai dini hari.
(Gb.3) Teras SAKE (sumber: sketsa pribadi)
Perebutan air masih menjadi masalah sejak lama. Setiap petani mendapat jatah air masing-masing. Bila ingin mengairi sawahnya—bagi yang tidak punya jatah air ataupun menambah air di sawahnya—harus meminjam dari petani lain dan kemudian menggantinya. Sulitnya mengubah pola pikir—yang sudah mentradisi—juga menjadi kendala. Petani meminjam modal untuk membeli pupuk seperti sudah menjadi kewajiban. Memang, penggunaan pupuk kimia akan mempercepat produktivitas tanaman. ”Tapi harga pupuk semakin mahal, dan penggunaan pupuk kimia secara terus menerus kelak akan merusak zat-zat yang ada di dalam tanah. Sehingga kalau dibuat grafiknya, akan berbanding terbalik keuntungan jangka panjangnya”, kata Fahmi. Produktivitas meningkat, disisi lain kualitas tanahnya menurun. ***
15 Juli 2009
Jalan-jalan di desa. Menyusuri pematang sawah dipandu peta. Pak tani mencangkul sawah, membajak dengan dua ekor sapi dan bu tani sedang menyemai benih padi.
Berjalan sampai di desa Tegalsari, yang secara administratif masih termasuk dalam Kelurahan Kalibening. Desa ini menjadi perbatasan antara Kelurahan Kalibening dengan Kelurahan Tingkir Lor yang berada di sebelah Selatannya.
commit to user *** 14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Rumah Fahmi, Kemandirian desa semakin pudar. SPPQT yang sebelumnya dapat berjalan dengan kemandiriannya—baik dengan biaya sendiri maupun bantuan dari orang lain tetapi tetap dengan pengelolaan sendiri—kini terasa berubah kondisinya. Pengelolaan semakin diambil alih oleh investor. Dana yang dikeluarkan oleh investor harus sesuai kebijakan investor. *** Kantor SPPQT.
16 Juli 2009 Menemui pak Maksum. Ada tiga departemen di SPPQT, antara lain : [1] Dept. Adokasi, dalam hal kebijakan , oleh Abdul Rohim (koordinator divisi advokasi SPPQT) [2] Dept. PKO, pengorganisasian oleh pak Faisol (Khadzik Faisol), Azis Sultan Abidin Pak Misron menangani pengorganisasian anggota atau keluarga yang bekerja di luar negeri (buruh migran). Mbak Nurul dan pak Mujab menangani pendidikan Alternatif. [3] Dept. Ekonomi, oleh pak Robian, pak Zuadi menangani keuangan, dan pak Mukito menangani KSP (Koperasi Simpan Pinjam). Ketika menanyakan tentang pertanian organik, saya disarankan untuk menanyakan langsung kepada pihak yang berkompeten, salah satunya pak Budi, yang menangani pertanian organik khususnya sayur mayur atau pertanian di daerah dataran tinggi. Sedangkan anggota lain yang menangani padi organik (pertanian di daerah dataran rendah) adalah Pak Mutarom. “Kalau ada yang bilang rokoklah yang meyebabkan penyakit, saya kurang setuju. Karena sebetulnya zat-zat yang terkandung di dalamnyalah yang menyebabkannya.” “Kakek kita dulu lebih ‘liar’ merokoknya, hanya tembakau dan cengkeh yang dibungkus dengan daun tembakau kering, dan kadang ditambah kemenyan. Kalau sekarang sudah ditakar dan ada penyaringnya pula.” “Jadi intinya yang menyebabkan adalah zat-zat kimia yang kita konsumsi sehari-hari, baik dari makanan, minuman maupun udara yang kita hirup.” Pertanian organik pada intinya adalah sebuah upaya penyelamatan lingkungan. Kondisi pertanian saat ini yang cenderung menggunakan bahan kimia, menyebabkan tercemarnya hasil produksi pertanian termasuk tanah sebagai alat produksi pertanian. Kadar zat kimia yang tidak diinginkan menjadi lebih banyak. SPPQT dalam hal ini mencoba melakukan sebuah gerakan ’perlawanan’ (kalau boleh dibilang demikian) ke konsep Pertanian Organik. Pertanian Organik adalah pertanian yang menggunakan pengetahuan dan bahan organik dari daerah setempat. commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Misalnya penggunaan pupuk urea diganti dengan urine sapi. 1 kg urine sapi dapat menghasilkan 40, sedangkan 1 kg urea hanya .... Penggunaan urine sapi tidak merusak kualitas tanah Upaya mengatasi masalah hama dilakukan dengan pencegahan, bukan pemusnahan. Bentuk upaya pemusnahan seperti kita ketahui adalah menggunakan pestisida. Penyemprotan pestisida selain dapat mencemari tanaman juga dapat mencemari udara. Residu pestisida dapat menyebabkan tanah menjadi gersang. Daun kelingkir ditakuti (dihindari) ulat. Pengetahuan lokal ini digunakan dalam upaya pencegahan hama. Selain itu, juga perlu diperhatikan jarak antara lahan pertanian organik dengan non organik. Diperkirakan pula, di sela-selanya dapat tumbuh gulma. Penyusutan modal usaha. Bila anorganik sampai 1 juta, sedangkan organik dapat mencapai 600 ribu. Dari 20 petani belum mau berorganik. Hanya satu atau dua orang saja yang mau bertani organik. Misalnya ada 20 petani, hanya satu atau dua orang saja yang mau bertani organik. Mengajak satu atau dua petani yang mau berorganik. Mendampingi mereka mulai dari pembibitan sampai pemasaran. Rencana ke depannya akan membuat Learning Center (Pusat Pembelajaran), sebagai tempat untuk uji coba, tempat pelatihan dan penelitian. Dalam pelaksanaannya mengindari cara akademisi, agar lebih mudah dimengerti petani. Padi jawaban. Pemerintahan SBY telah mengembangkan padi ini dua tahun terakhir, tapi ternyata gagal. Kok bisa ya? Padahal padi jawaban ini sudah dikembangkan lebih dari lima tahunan yang lalu di GTP Sumbing Inti di Bandungan – Magelang yang menjadi salah satu anggota SPPQT dan hingga saat ini terbukti berhasil. Dalam pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan On farm, langsung terjun ke sawah. Sedangkan usaha-usaha Off farm adalah yang mendukung pertanian, seperti peternakan, perikanan dll. Misalnya kebutuhan akan pupuk. Untuk memenuhinya dengan cara berorganisasi. Dampak dari revolusi hijau adalah petani ketagihan pupuk. Kebijakan pemerintah yang berpihak kepada rakyat atau tidak?
commit to user 16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Komite ekonomi. Bukan usaha, tapi dengan anggota menggerakkan pertanian. Pendidikan teknologi pertanian. Standar Pertanian Organik Internal. Misalnya jarak antara lahan organik dan non organik. Merintis pemasaran. Kluster Pertanian Organik Ada koperasi, meliputi pembibitan, pertanian, peternakan, perikanan, dan petani berbudidaya pertanian organik. Kedaulatan pangan yang dicita-citakan—seperti yang tertera pada poster di kantor SPPQT—sampai saat ini masih dalam proses, belum benar-benar terwujud. Untuk mewujudkan kedaulatan pangan, petani harus diberdayakan. Pemberdayaan ini tentunya membutuhkan kesadaran petani itu sendiri. Dan hal ini tidaklah mudah. Banyak petani yang masih berpikir secara tradisional. Petani jagung, mengkonsumsi beras untuk makan. Padahal jagung merupakan sumber karbohidrat. Dan dapat bertahan lama (sampai 1 tahun). Hasil panen jagung dijual untuk membeli beras. Ketika sekolah mahal, beras dijual. Akhirnya petani jagung kebingungan makan. (Pendidikan yang murah dan berkualitas menjadi salah satu agenda SPPQT). Selama ini program dari pemerintah hanya fokus pada padi. Padahal hasil pertanian tidak hanya padi. Aparat pemerintahan, seperti Kades, kebanyakan hanya menuruti pemodal, bukan masyarakatnya. Berdaulat berarti mampu menyediakan sendiri. Biosfer untuk mempercepat pembusukan. Area persawahan di Kalibening adalah sawah tadah hujan. Aliran air berasal dari Senjoyo. Pembagian aliran air diurus oleh Paguyuban Darmo Tirto. Rapat anggota rutin diadakan setiap hari Rabu, tetapi besok ada rapat anggota sehabis Jum’atan. “Besok ada rapat, semua anggota kumpul. Kalau ingin datang, silahkan saja. Biar nanti dapat lebih banyak masukan”, kata pak Budi. ***
16 juli 2009 SENJOYO. Akhirnya As'ad mengantarkan ke tempat ini. Sebelumnya saya sempat menanyakannya. "Dari mana aliran air yang mengairi sawah kalibening berasal?”. ”Senjoyo!” ”Tempatnya dimana?seperti apa?”. ”Kapan-kapan kitacommit ke sanato saja," userkatanya waktu itu.
17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.4) Senjoyo (sumber: dok. pribadi)
***
17 Juli 2009 Kantor SPPQT. Ada rapat Anggota. Beberapa anggota sedang ngobrol di teras. Saya menyampaikan maksud kedatangan dan menanyakan tentang pemberdayaan masyarakat. Salah satu anggota menyarankan untuk menemui pak Abdul, yang menangani advokasi. Pak Abdul menemui dan ingin mengetahui proposal saya agar penelitiannya lebih terstruktur, tapi saya lupa membawanya. Selasa depan sepakat bertemu. Hari Rabu sebenarnya ada di kantor, tapi sibuk seharian karena ada rapat minguan. Akhirnya berpamitan pulang ke Solo untuk mengambil proposal. ***
21 Juli 2009 Kantor SPPQT. Menemui pak Abdul, tetapi belum datang. Pak Maksum menghampiri dan membaca proposal yang saya sodorkan. Kemudian menyarankan untuk membuat pengantar dengan persetujuan dari pak Bahrudin, ”biar lebih afdhol”, katanya. Tapi daripada saya bolak-balik ke Sekolah Alternatif QT untuk membuat pengantar, lebih baik langsung menemui pak Faisol selaku ketua SPPQT saat ini. ”Saya mau magang di SPPQT pak, untuk menyusun Tugas Akhir saya,” Setelah menerima dan membaca poropsal yang saya ajukan, pak Faisol menyarankan untuk lebih dekat dengan masyarakat Kalibening karena metode yang digunakan adalah partisipatif. Dan mungkin harus live in. Pun karena SPPQT lingkupnya lebih makro, bukan hanya Desa kalibening saja. Qaryah Thayyibah adalah Desa yang Indah. Keindahan desa dapat diwujudkan dalam kemandiriannya. Desa dapat pula sebagai Learning Center.
commit to user 18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.5) Perspektif rancangan kantor SPPQT, hasil rancangan mas Alfian (sumber: dok. QT)
Untuk mewujudakan tata ruang desa Kalibening yang berdaulat, bisa dikembangkan dari desain kantor SPPQT yang telah dibuat mas Alfian. Sambil membuka filenya, pak Faisol menjelaskan: ”Ada pertokoan, yang sangat dibutuhkan karena akan menciptakan pasar.” ”Ada tempat budidaya tanaman (organis). Yang hasilnya untuk kebutuhan sehari-hari.” ”Ada warung makan. Hasil dari budidaya tanaman organis dapat dijual di sini.” ”Ada kolam ikan (perikanan), sisa makanan dari warung makan dapat dimanfaatkan untuk pakan ikan.” ”Ujung-ujungnya soal perut”, kata pak Faisol. ”Orang-orang di SPPQT semuanya sehat, karena makanannya organis semua. Makanan dari bahan organik didapat dari anggota. Beras organik dari anggota di Gardu Paguyuban Tani (GTP) Al-Barokah.Teh juga dari anggota ”. GTP Gedong Songo dan Pasar Pagi dengan pemasaran sayur organiknya. GTP Merbabu, Sumbing, dan Gunung Payung dengan penjualan sarana produksi organik. Pertanian organik terintegrasi. Saling memenuhi antar anggota. ”Ada tempat budidaya tanaman obat. Seperti tanaman toga, yang dapat digunakan untuk pencegahan dan mungkin pula untuk penyembuhan.” ”Ada Kantor sekretariat. Kantor di sini hanya sebagai tempat berkumpul, tidak perlu yang mewah. Dan ada pula koperasi.”
commit to user 19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
”Penggunaan bahan bagunanpun yang ramah lingkungan. Temasuk rumah-rumah harus ramah lingkungan. Seperti kantor SPPQT ini yang menggunakan bahan seadanya. Batu bata tanpa plesteran dan kayu”. ”Hendaknya setiap rumah memiliki kandang sapi. Susunya sebagai gizi, sedangkan kotorannya dapat dimanfaatkan untuk biogas. Bila memungkinkan dapat diolah menjadi pupuk organik, sehingga dapat menambah penghasilan.” ”Bagaimana dengan tempatnya, karena saat ini lahan semakin sempit ?” ”Keterbatasan lahan dapat diatasi dengan pembuatan kandang untuk bersama. Pengelolaannya pun bersama-sama.” ”Kemandirian dapat dimulai dari lingkungan kita. Mengorganisasi sekelompok masyarakat. Membentuk kelompok-kelompok kecil yang dikelola oleh paguyuban setempat.” ”Dasa wisma (tinggalan leluhur) dapat dicoba untuk diterapkan kambali. ” ”Misalnya dalam satu RT ada 10 rumah. Dari 10 rumah dibentuk sebuah kelompok. Masing-masing memiliki seekor sapi. Pengelolaannya diserahkan kepada kelompok itu, tergantung kebijakannya”. ”Dari kelompok kecil dibuat paguyuban. Misalnya ada 3 kelompok. Berarti ada 30 ekor sapi yang butuh kandang. Dibuat kandang untuk bersama. Kotorannya dapat dijadikan pupuk organik dan biogas untuk bersama. Sehingga tidak kekurangan soal gas.” ”Setiap kelompok butuh pula tempat berkumpul, sebagai tempat pembelajaran. Aspek perempuan (agenda SPPQT), ngerumpi untuk sesuatu yang produktif. Misalnya Pendidikan anak usia dini. ”Harus dilakukan bertahap. Pemerintahlah yang sebenarnya bisa segera melaksanakan, tapi seperti kita ketahui kebijakan pemerintah tidak pernah menguntungkan rakyat (petani).” ”Hal lain yang arus diperhatikan adalah teknologi dan modal. Teknologi yang diterapkan tidak harus yang mahal (sederhana) dan tepat guna.” ”Untuk pengelolaan modal dapat menerapkan manajemen Lumbung.” Lumbung Sumber Daya [LSD]1. Ada koperasi simpan pinjam dan usaha. Masyarakat dapat menyewanya. Setiap peminjaman/penyewaan anggotapun harus melalui lumbung. ”Konsep ini dapat diterapkan dalam perencanaan tata ruang desa yang berdaulat.” ”Bagaimana dengan perijinannya pak?” 1 Lumbung sumberdaya atau recources center. Konsep Lumbung Sumberdaya adalah bagaimana menjembatani orang yang tidak memiliki akses terhadap alat produksi. Disisi lain orang-atau anggota yang memiliki alat berproduksi tetapi tidak menggunakannya juga tetap bisa memperoleh manfaat karena di sewa oleh anggota lain. jadi antara pemilik dan pemakai bisa saling menguntungkan. Ketersediaan resources tentu bergantung dari apa yang diinvestkan oleh anggota dan kesepakatan dari seluruh anggota hendak menyediakan apa. sebagai gambaran, bahwa tidak semua resources center di qaryah thayyibah menyediakan internet. tetapi mereka menyediakan peralatan pengolahan hasil pertanian karena itu memang yang lebih dibutuhkan anggota.(sumber: http://sppqt.wordpress.com )
commit to user 20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
”Tidak usah,” kata pak Faisol sambil menggelengkan kepala. ”Tapi mungkin itu untuk kebutuhan anda di kampus. Karena ada formalitas yang harus dipenuhi.” imbuhnya. Setelah jam makan siang, SPPQT mengadakan rapat. Saya mengikuti rapat angota dalam rangka persiapan HarLah SPPQT ke 10. ”Burhan boleh ikut menyaksikan rapat, agar bisa mengikuti prosesnya”. ”Kalau ada yang beradu argumen, berdebat, biarkan saja. Diam saja di tempat.” Dalam rapat ini diputuskan untuk mengadakan acara guna memperingati HarLah SPPQT ke-10, antara lain : seminar, bazaar, band dan musik dangdut, teater, renungan. Termasuk pula pelatihan kader (pengkaderan) anggota SPPQT yang tersebar di provinsi Jawa Tengah. ***
24 Juli 2009
(Gb.6) Belik Luweng (sumber: sketsa pribadi)
Belik Luweng. Senyum ramah seorang kakek menyambut kedatangan kami. Badannya terlihat segar karena usai mandi. Perlahan melangkah pergi menjauh setelah berpamitan. Samar-samar dibalik ranting dedaunan terlihat ibu-ibu mencuci pakaian di sendang, tak jauh dari sini. Bob yang sedari tadi menenteng ember yang penuh cucian segera merendamnya. Saya dan Adi segera saja mandi, setelah As'ad menceburkan Bob ke dalam belik. Di pinggir belik tempat As'ad mencuci pakaian, ada banyak sekali sampah plastik bungkus deterjen. Beberapa orang datang, ketika kami menjemur pakaian di atas dak beton yang ada tepat di bibir belik. Mereka menuju sendang setelah menyapa kami dan melihat beberapa perlengkapan mandi yang ada di dekat belik. Rupanya sendang telah sepi, ibu-ibu tadi sudah pergi. Mereka semua mandi di sendang. Tegur sapa terucap lagi ketika mereka beranjak pergi. Tak terasa temaram senja mulai datang, dan kamipun bergegas pulang.
commit to user *** 21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8 Agustus 2009 Rumah Pak Bahrudin. Mengantarkan buku titipan mas Alfian. Sebuah buku karya anak-anak dari sanggar belajarnya. Karena pak Din tidak di tempat, saya menemui pak Ahmad. "Pak Din sempat memimpin dua periode, tetapi karena angotanya kurang bersemangat dalam perjuangannya, akhirnya memutuskan untuk fokus di sini saja (pendidikan alternatif)", jelas pak Ahmad. *** Recources Center [RC].
(Gb.7) RC (sumber: sketsa pribadi)
Ingin mengirim email, saya ke RC. Tak seperti biasanya, banyak motor parkir di depan RC. Ada mbak Nurul dan mbak Ruth di teras. "Sedang ada acara apa mbak", tanya saya. "Pertemuan dari divisi pendidikan dan perempuan". Rangkaian kegiatan peringatan HARLAH SPPQT, telah dimulai sejak tadi pagi. "besok ada seminar,datang saja", kata mbak Ruth. "seminar apa?" "seperti yang pernah dibahas waktu rapat dulu". Ternyata besok adalah acara puncaknya. Ada seminar, bazzar, band dan dangdut, refleksi dan teater. Sama seperti yang pernah dibahas dalam rapat yang sempat saya ikuti dulu, tapi dalam pelaksanaannya hanya diadakan 2 hari, tanggal 8-9. "jam berapa?" "jam 10".
commit to user 22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Saat mengirim email, mendadak beberapa orang masuk dan duduk lesehan di tengah ruangan beralaskan tikar. Pertemuan divisi pendidikan alternatif dan perempuan dilanjutkan. Saya ingin ikut, tapi proses pengiriman email saya masih terus berjalan. Akhirnya saya tetap di tempat. Sempat menyalami beberapa yang telah saya kenali, seperti pak Munjab dan pak Ridwan. Dan juga minta maaf karena duduk di kursi dan masih menunggu pengiriman email. Dalam perbincangannya, membahas perkembangan sekolah alternatif di daerah masing-masing. Salah satu anggota, akan mendirikan green house di daerahnya. Rencananya akan menggunakan atap screen dari plastik. Ada pula gagasan untuk mengembangkan recources center. Sebagai upaya memperkuat rasa kebersamaan untuk membangun kekuatan bersama. Ditekankan pula bahwa Konsep lumbung sumber daya (recources center) bukanlah alat penyewaan. anak-anak jangan tercerabut dari akarnya. konteks pendidikan alternatif: komunitas belajar. jaringan. ***
9 Agustus 2009 Kantor SPPQT, “KUTUNDUKKAN KEPALAKU KEPADA SEMUA KALIAN PARA KORBAN SEBAB HANYA KEPADAMU KEPALAKU TUNDUK KEPADA PENINDAS, TAK PERNAH AKU MEMBUNGKUK AKU SELALU TEGAK” (Wiji Thukul, 1997)
(Gb.8) Sticker Seminar HarLah SPPQT ke--10 (sumber: dok. pribadi)
Seminar dalam rangka HarLah SPPQT yang ke-10 "Mempertegas SPPQT Sebagai Organisasi Rakyat Berwatak Gerakan commit to userPetani" Untuk Mewujudkan Kedaulatan 23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Acara dibuka oleh Pak Budi—dari Merbabu—selaku ketua panitia HarLah. Dilanjutkan oleh mbak Ruth, mewakili Dewan Pimpinan Petani. Mbak Ruth mengingatkan 10 tahun yang lalu ada 13 paguyuban di Semarang dan Salatiga. Nama Qaryah Thayyibah sendiri, diberikan oleh seorang Katolik Batak, bapak Raymond. Qaryah Thayyibah artinya adalah desa yang indah. Lahirnya SPPQT didasari oleh satu keprihatinan, yaitu karena kondisi yang tidak menggembirakan. Kondisi petani terpinggirkan dan tidak mendapat tempat yang layak di negeri ini. Mbak Ruth melanjutkan: 1. Sampai 10 tahun ini, secara umum kondisi petani tidak beranjak membaik. Yang menjadi akar masalah adalah tidak adanya perhatian dari pemerintah. Sehingga dibutuhkan suatu gerakan yang terus menerus untuk diperluas. 2. Prinsip QT sebagai organisasi, yakni keberadaan QT diperuntukkan bagi golongan rendah. SPPQT sebagai pembela petani miskin, buruh tani dan petani penggarap. 3. Organisasi massa atas kehendak dan kepentingan mewujudkan prinsip dasar Sehingga yang menjadi cita-cita SPPQT adalah mewujudkan kesejahteraan dan kedaulatan petani. Mbak Ruth pun mengingatkan bahwa kondisi ke depan tidak semakin sedikit. :: Sambutan ke-3 oleh perwakilan dari pemerintah provinsi dari kepala Biro Bina Mental, bapak Yusuf. Bapak Yusuf mengatakan bahwa yang dilakukan oleh SPPQT, sama dengan yang dilakukan oleh pemerintah. "BALI DESO MBANGUN DESO". Memaknai pertanian secara luas. Pertanian diperkuat bukan hanya memenuhi pangan nasional, tapi juga kesejahteraan. agribisnis produktivitas untuk mengoptimalkan pertanian 1.pembenahan lahan dan pola tanam 2.klasterisasi pertanian 3.perbaikan irigasi misalnya irigasi dibuat lebih...... 4.pembenahan bibit unggul 5.optimalisasi pupuk RDKK solusi pupuk tepat .... 6. teknologi pertanian membantu pertanian meningkatkan produktivitas 7.perluasan jaringan pemasaran melalui internet menjembatani antara......... media sebagai organisasi intropeksi, menyusun sistem commit to user
24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
disinergikan dengan kebijakan pemerintah agar hasil pertanian meningkan dan petani sejahtera. 15 agustus adalah HUT Jawa Tengah. *mas Mugi r.....(majelis nasional petani) *Handoko Wibowo (Omah Tani Batang) *Agus Setyana (sekjen paguyuban petani pasundan-garut) *Raymond Turuan *Khazdik Faisol (ketua DPP SPPQT) :: Pak Raymond untuk rakyat, kita bertahan “jangan kecil hati, kita harus mempunyai tekad untuk perubahan” "tanah ini milik SPPQT" ”petani itu berdaya, jangan bilang tidak berdaya, kita sudah ada dua koperasi: 1. simpan pinjam SPPQT, dan 2. mentari dana mandiri di Tingkir”, "saat ini seluruh dunia perekonomiannya anjlok" tabungan pedagang kaki lima "SPPQT perlu mendidik" SMP Alternatif, jadi contoh internasional "petani itu punya daya, tapi belum berdaulat" "kembali mencari kunci untuk menegakkan kedaulatan petani. ”kalau mau berdaulat, syarat utama harus punya tempat. batas wilayah NKRI, diatur oleh lembaga nasional, presiden dan DPR provinsi, tingkat kabupaten” ”Batas desa diserahkan kepada desa. Inilah titik pertama kedaulatan desa”. ”yang ke dua, punya uang, bukan utang, hasil sendiri”, kalau dikelola dengan baik target 1 juta petani menjadi anggota, petani bisa mengurus dirinya sendiri asal tidak diganggu. apakah mungkin... 10 tahun mendatang tidak lagi tergantung dana dari luar? :: Mas Mugi hidup petani........!!! idealnya petani berdaulat: 1.petani harus menguasai alat produksi 2.petani harus menguasai hasil produksi 3.petani harus menguasai commit pasar to user
25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
saat ini tidak bisa terpenuhi rata-rata maks. 0,3 ha [di jawa] 1,19 ha [di luar jawa] dari dulu sampai sekarang, kebijakan pemerintah hanya pada pertumbuhan bukan pemerataan. th. 2007 pemerintah membuat UU kepemilikan modal kepemilikan petani sangat kecil, lebih besar pemodal. keppress no. 5 th.2008 tanah yang seharusnya untuk petani tapi diberikan ke pemodal. janji SBY th.2007, akan membagikan tanah 19 juta ha untuk dimanfaatkan oleh petani. mana? pembaruan agraria saat ini belum terwujud pemberian bibit dan pupuk [nasional.... petani tidak diberi kesempatan membuat pupuk sendiri 80% pupuk kimia,4% pupuk organik pasar produksi indonesia sudah membebaskan pasar, tidak bisa melindungi pasar 100% indonesia hanya memproduksi bahan mentah, dikirim ke indonesia dipasarkan kembali [kelapa sawit] karet, indonesia mengimpor bahan dari luar negeri kepemilikan tanah[karena diserahkan perkebunan] sengketa tanah kalau petani ingin berdaulat, kuatkan organisasi ingin merebut kedaulatan petani dengan.... :: Handoko dari Omah Tani Batang petani meminta haknya rebutan tanah,rebutan air harga pupuk terus tinggi, hilang dipasaran rentenir masuk desa benang merah ingin petani berdaulat
commit to user 26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Bung Karno, kemerdekaan itu untuk semua orang bukan segelintir petani harus memiliki alat produksi 10 tahun ini petani tetap miskin setiap orang yang punya harta, selalu punya kewajiban menolong orang miskin petani sendiri sulit berubah sesuatu itu dari diri kita sendiri seluruh korban yang tahu petani yang tahu penyelesaian.... petani jadi dpr selama ini.......wakil petani :: Agus , Pasundan 20 tahun berkawan dengan Bahrudin di Cempogo-Boyolali dengan mbak Ruth di..... cita-cita petani adalah kesejahteraan dalam ruang lingkup desa petani harus mempunyai tanah penataan dan pemberdayaan desa kedaulatan rakyat harus bermuara dalam sebuah wilayah SPPQT bisa mempelopori kesejahteraan desa melakukan penataan institusi pembaruan desa dan agraria :universitas terbuka bersatu menumbuhkan kepercayaan diri kepemimpinan yang lebih baik setan yang menjual pupuk setan yang menjual bibit setan yang menjual politik kita harus berdaulat bagaimana membuat organisasi kuat? seluruh indonesia harus bersatu sampai tingkatan gerakan politik
commit to user 27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
:: Sesi Tanya Jawab 1. Kasmijan, dari Sumber Barokah Ingin bisa membuat pupuk sendiri ingin membuat biogas 2.Suyitno - Omah Tani Batang kita harus.... Batang, sudah merebut politik lokal sampai tingkat kepala desa 3. Ka....[banyu biru], ketua kelompok tani ada pemanfaatan tanah setiap tahun digenangi air rawa pening hanya satu kali musim panen 4. Petani Amrih Tentrem, Boyolali - bagaimana meningkatkan kualitas dan mutu petani? - terbatasnya /kurang dana - sulitnya petani mencari pupuk, memberantas hama ......... -paguyuban -> satu komando/komitmen organisasi harus kuat apapun yang kita lakukan dimulai dari desa hak-hak desa ekonomi, politik 5. Arif, boyolali ada hutan di desa, sampai sekarang belum ada ketegasan hukum petani nanti akan tergusur petani disingkirkan 6. Sugito, Magelang
kuatkan imannya, disiplin, pikiran positif PM mandiri mau menyadarkan tidak harus frontal supaya generasi muda unggulan tidak lari ke kota menjadi buruh, tidak mencintai desanya berorientasi pembangunan desa terjebak pedidikancommit formal to user
28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kedaulatan desa desa tidak punya wilayah desa yang ditentukan oleh desa sendiri melalui peraturan desa desa punya hak konstitusional untuk me...... desanya perhutani itu warisan jaman kolonial menyediakan bahan yang diperlukan untuk industri belanda merusak tanah itu milik desa ”lawan saja, tapi dengan benar”, kata pak Raymond. sumber desa, yang ada di desa yang ada sekarang, wilayah desa yang belum diukur
(Gb.9) Seminar HarLah SPPQT ke--10 (sumber: dok. pribadi)
***
11 September 2009 Di antara lalu lalang orang-orang yang kebingungan Hendak ke manakah gerangan? Dan aku masih saja duduk di sini Menanti bus tak kunjung datang di antara debu-debu jalanan… Sampai kinipun aku tak mencoba untuk mengerti. Aku hanya berusaha menuruti kata hati, meski kadang aku tak tahu apa itu. Karena, yang aku tahu PEMAHAMAN akan datang kemudian. Dan memang ku akui, sabar adalah kata yang tidak memikat anak muda.
***
13 September 2009 Ada sesak di dalam dada. Ada harapan di pelupuk mata. Akankah ada hasilnya? Ataukah Hanya akan tinggal angan saja?
commit to user
*** 29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan darah segar mengalir di hidungku. menetes di baju dan di jalan yang ku lalui. ku usap dengan sapu tangan, dan membiarkannya memerah. sampai hampir seperempat abad usiaku, baru kali ini aku mengalaminya. dalam jejak yang ku telusuri, dalam lelah kaki melangkah rasanya tak sebanding dengan yang ku dapat, tapi tetap saja aku [harus] berjalan.
14 September 2009 Jam 11.34 WIB APA YANG ku tangkap dari fenomena masyarakat sampai saat ini masih saja samar. Potensipotensi di desa belum juga ku ketahui. Kesempatan untuk—sekedar—menanyakan sebenarnya beberapa kali ada. Tapi tak(sempat) ku lakukan. Yang aku rasakan kondisi di sini semacam “kebebasan” atau “kebingungan”. Yang jelas sedang mengalami perubahan. Berproses. Karena tujuan proses adalah perubahan itu sendiri. Di kantor SPPQT, aku coba menanyakan kembali tentang titik utama kedaulatan desa, yakni batas wilayah kepada Pak Abdul . Di Kalibening, ada daerah yang seharusnya menjadi Daerah pertanian abadi tetapi malah didirikan bangunan [SMK N 3 Salatiga]. Dijadikan daerah pertanian abadi dengan pertimbangan medapatkan aliran air dari Senjoyo. SPPQT sempat melakukan demo untuk menolak, tapi pendirian bangunannya tetap saja berjalan. Pak Faisol memaparkan penentuan batas wilayah desa di Kalibening belum dilaksanakan, tapi salah satu anggota SPPQT di daerah Merbabu sudah melaksanakannya. Karena, anggotanya adalah kapala desa, sehingga penentuan kebijakan tentang batas wilayah desa dapat segera dilaksanakan di dalam peraturan desa.
***
18 September 2009 Jam 03.43 WIB Pada kenyataannya, ruang haruslah dialami. Dan butuh perjuangan untuk “mengalami”, bukan hanya “mengetahui”.
***
Dan segera saja hari-hari yang panas itu menyengat kembali...
commit to user 30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Jejak ketiga Konseptualisasi Abstrak
commit to user
(Gb.10) Memo dari ayah Fahmi (sumber: arsip pribadi)
31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11 Oktober 2009 SOLO. Lima anak alternatif “mbonek” dari Salatiga. Mereka berencana ke pameran komputer di Diamond Convention Center. Melalui SMS , sempat menanyakan dimana tepatnya lokasi pameran. “Slamet Riyadi!” “Midun ngendi?” “Karo jalur trek [truk-pen] cedak po ra?” “Trek’e lewat Purwosari ra?” “Kerten,” “Yo, cedak, bablas ngetan,” Selang beberapa lama, hp bergetar, ada pesan masuk. Ternyata mereka “kebablasan” karena turun di daerah Manahan. Saya ke Manahan menemui mereka—dan sempat salah tempat. Kemudian mengantar mereka ke tempat pameran. Amri, Fahmi dan Ipul masuk ke dalam. Sementara Fajar, Ridho dan juga saya menunggu di luar, ‘nongkrong’ di Hik. Ketika keluar dari pameran, mereka membawa kardus yang berisi printer yang telah diinfus.
(Gb.11) Nota pembelian printer di pameran computer Diamond Solo (sumber: dok. pribadi)
Mampir ke rumah saya di Banaran, sebelah selatannya Kampung Batik Laweyan. Saya menyarankan untuk menginap, tetapi Ipul masih ada keperluan. Besok pagi-pagi sekali ia harus membantu ibunya yang bekerja di kantin.
(Gb.12) Foto ketika teman-teman alternatif mampir ke rumah saya (sumber: dok. pribadi)
Setelah mengemas printer, akhirnya malam itu juga, pukul 00.00 WIB, mereka “mbonek”, kembali ke Salatiga.
commit to user *** 32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15 Oktober 2009 Pagi ini ke rumah Fahmi mengukur lahan, setelah semalam mendiskusikan rancangan secara garis besar. Rancangannya adalah tempat usahanya untuk rental pengetikan. Kami sempat menemui kendala tentang ukuran. Malam itu kami mendiskusikan bentuk bangunan yang akan dibuat dan mengira-ira ukurannya. Ada informasi dari Amri, satu batang bambu harganya Rp. 30.000,-
(Gb. 13) Komunikasi gagasan melalui sketsa (sumber:arsip pribadi)
[I: Ipul , A: Amri, F: Fahmi, B: Burhan] B:bentuke piye? kotak tho...? A:rumagsaku rada mersegi manjang sithik, ukurane durung tak etung tho… rene’ne pira, renene pira ngono lho… B:mersegi panjang sithik? A:ho’o…kacek sithik nek ngaran'ku... B:kacek sithik thok..? ngene yo.. A:ho’o, sekirane ngono B:trus…pring- pring 'e A:arep gawe segitiga madep ngene, madhep ngulon madep rene… B:madep’e rene? A:ho’o B:miring ngene opo.. A:ho’o B:o..bentuke segitigane ya A:ho’o B:ki pring'e A:paling kan nyegitiga ngene ngarepe trus di kei ngene sithik kene di kei terusan banyu neh gendheng(genteng-pen) B:o…ngene? A:ho-o.. B:lha iki ne, ngene? A:ho'o…tapi saka samping B:o .. iki saka samping, yen ngarep ngene thok..? A:ho’o B:bahane opo, nganggo pring kabeh tho? A:ho’o, arep gawe panggung B: heh…gawe panggung, kaya cakruk ngono kwi A:kaya gazebo- gazebo kaya nek warung makan lesehan- lesehan ngono kae lho... tapi rapet, bentuk'e rapet commit bera to user B:ngene rti…? pirang meter duwur’e?
33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
A:3 meter sepira sih? semene? B:duwur neh… A:berarti kan,mlebune… kan ditanem tho paling pring’e ditanem’i…2 meter ndak ke dhuwuren? berarti mungkin nganu yo... munggah’e paling 2,5 yo… munggah'e 2,5..berarti ditanem sekitar ¼ kwi njeng ditanam 1/4, manggunge 1/4 B:berarti 25 cm A:panggunge semene thok? B:panggunge semene , tekan kene [mengukur dengan meteran] A:percuma ra, ek kethok'e semene percuma yo? po mungkin 30 yo.. yen 30 sepira? B:semene… A:ketok'e nek, 2 m yen ditanem 20cm ndak kuat? B:yo kuat, 20cm sak mene, tapi mending di jerokke neh, lha anune pak'e kinjeng py? A:py njeng? [amri memanggil Fahmi yang sedang di kamar mandi] A:njeng??? njeng??? F:opo? A:piye? F:piye apane?
(Gb. 14) Komunikasi gagasan melalui sketsa (sumber: sketsa pribadi)
A:ketoke yen 3 meter, berat... panggunge mung pira? pirang senti thok... F:panggung'e setengah meter A:berarti duwure 2,5, lha po ra ditandur? F:heh.. A:pringe ra ditandur? F:ditandur tho.... A:berarti ngethoke punjul ko 3 meter F:3 meter'i kwi wis ukuran sak nduduke 3meter'i wis melu keduduk , berarti kan kalong paling di duduk sekitar 30 cm, ra nganti sekitar 30cm... panggung sak mene yo turah tho ting… B:berarti jik 2,70 lha duwur panggung'e pira,njeng? F:setengah... B:setengah’i, berarti 2,2 commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F:berarti duwure itungane 2 Amri: 2m 30 F:cocok? A:cocok [Amri meminta tolong teman untuk menaruh motor di garasi] B:lha duwur gendeng’e ngko kira-kira pira? F:sak meter tho… ji setengah… B:engko enek pucuke lho…, kene ngko enek pucuk'e tho? A:ho’o… B:berarti enek sing luwih saka 3 meter ngko.. A:nek mikirku kan ngarep 3 cagak samping cuma 2 cagak, ngono lho mas B:samping kene? A:dadi iki 3, kene 3 kene ngko rasah dikei cagak mungkin kene ngko di kei siji, kene siji [adi meminta pulsa amri] F:di peseni pak'ku , pira mau? A:mung dadi 4 thok, patang cagak...enem cagak tilikono...,itungen..., buka'en catetanmu... A: nek iki ngko ngo sak-sak'e isoh njeng.. mung gawe usuk thok, gawe cagak ngo nyambung-nyambung thok F:berarti sing nganu pira? papat? A:enem F:lha pak'ku mau pira? A:ketoke enem F:lha yo pas tho berarti... A:tilikono A:O..yo...berarti, kene 2,5 kene 2,5 F:sing 3 m pira, A:loro [fahmi mencari memo di kantong celananya] F:tak kek’ne ngendi yo ting? Walah…ilang ting...! A:kantong mburi F:3 meter 2 sing 2 meteran pira mau? sing 2,5...? [amri menyahut memo dari fahmi] A:o... yo ding, sing 3m loro, sing 2,5 papat F:lha yo bener tho commit to user
35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
A:mungkin 3 meter’e ples(plus-pen) munggah’e yak’e mas… dadi njeron'e durung keitung F:njero piye? A:sing ditandur B:tak rekam lho...ngko ndak lali B:ki ngko sing nduwur dewe ngko ngo pucukan'e 3 meter’an ki, sing ki? 3 meter ngko tekan duwure kene po wis ke tandur? A:mungkin tekan duwur sisan, tekan nduwur gendheng F:oooo berarti ngene ting 3m tho yo, sing 2 kan 3m, berarti kan tengah A:semeter munggahe F:ho,o A:eh setengah meter F:ho,o A:dadi,cagak sing setara 2,5an ngko sing setengah ngo munggah berarti ngono pas 3 meter B:sing 3 meter iki, sing liyane 2,5? A:berarti durung termasuk diitung’e...durung ke tandur... durung ke tandur, durung ke panggung F:nak ke panggung ra melu itungan ting panggungkan urusane dewe meneh ngko... A:kepotong tho njeng…nek ngko panggunge ra melu ke itung B:masalah’e mlebu wong’e barang duwur’e lawang kan paling-ora 2 meter’an F:berarti ngko nek masalah manggung’e di sesuaikan wae yo po ra.. B:isoh yo..an! A:nek ngaranku sokor iso, pring'e diunggahi neh ki dadi mungkin 3,5, ki 3… F:urusane ngene ting....kowe tuku pring pira? A:loro F:loro cukup ra? A:nek kurang yo gari ngethok neh F:ngthok neh yo tambah neh dwite A:yo..iyo tho... F:pakmu sesok wis siap rung? A:siap tho... F:wis ngomong kowe? A:siap...,ngomong... F:siiip...pakmu, oke... A:sesok klumpuk'ke cah-cah, ngono… F:langsung wae, motore jipuk ngono… dadi rono gowo montor sisan, yo po ra... penak tho malahan tho ting.. A:iyo… yo kesuwen...mending mobil ngko dijipuk keri commit to user
36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F:lhoh.. yo podo wae mbalik meneh ngko pak mu…! A:gowo pit tho pakku…kon gowo pit tho…! F:yo kesuwen... sisan wae gawa ngono, wong akeh sisan tho yo po ra... A:ho'oh F:wong podho wae kok…urusane bensin yo podho wae, solar tho… wong yo rono ngko lak rene meneh A:pak jipuk mobil sisan pak...ngono F:lha iyo… silio ngono, teko njilih pak bis... A:ra etuk yo diengkuk-engkuk F:nak wedi yo pakku sik.. A:tetep etuk tho… hak kuasa’i kan istilahe… saudara lebih dekat dari orang lain tho njeng... mangsaku yo keluarga’ne kono karo keluarga ku yo ra kres tho…,bedo nek urusane karo kres... B:ki ngko butuh pring neh…? sing liyane? pring mu kwi ngko pas? gur ngo iki thok po...jik ngo liyane? A:mung kwi thok, cagak.. petung’e ngo cagak ,liyane ngko golek neh B:o ngono... F:dadi tuku telu nge cagak thok nak ra salah sing... A:tuku loro.. F:o yo, loro ngo cagak thok nak masalah sing nge nganu nganu ngko pring biasa ngko golek meneh B:yo F:penting kan cagak ngadek sik ngko arep mbok piyekno neh kan gari menyesuaikan arep di piye... B:ngko sing rada ruwet di kei pring neh , ngene sing pinggir kene A:ngarepe pingin digw jeplakan’i mas B:ngarepe? iki kan samping? A:separo B:yen ngarep kei jeplakan piye, kaya warung ngono kae? F:di model warung, kan warung tho model'e opo sing model papan, tapi kakehan papan mbenjret larang'e papan siji'e.... A:karuan kaya pager kwi wae , di tata [adi menawarkan bahan kayu dan bambu di jepara] ngowon’e rene ono pirangtotrek, commit user
37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
omehe saka kayu karo papan B:jeplakan’e ngon sisih ngendi karo lawang mlebu’ne? F:lawang ngarep... B:tengah opo pinggir? F:opo? B:mlebune ... F:lawang...? lawange pinggir, pinggir saka omah ku A:ko kene ki berarti F:ko pinggir samping B:ko samping kene berarti F:yo B:nek ngarepan? F:ngarepan biasa, ra ene lawange B:malah ra ono? F:ra ono...tapi jeplakan F:dadi loro…kan ki kan... ngarepe ndi...ngarepe ? gambar posisi ngarep ndi? B:iki F:ngarepe ndi...ngarepe ? Amri:iki lho ngarep'e F:kene? A:he..eh F:kok ngarep ngene, ora kualik? B:lha kan samping'e ngene F:maksud'e… lincip’e kan..dadi lincip’e kan...mujure ngene ya neng ngarep ya.. B:yo F:ra neng samping? Amri:ngene? B:he'e A:o..ngene iso, ngene iso F: dadi... A: iki’ne pindah ngarep kene lho mas... B: endi’ne? F: iki dadi ngarep ngono lho A: gendeng’e iki dadi ngarep F: iki dadi ngarep, iki dadi pinggir dadi ngarep’e iki, posisi ngarep’e iki, iso? B:iso,.. A:gendeng’e iki ganti ko kene, ngono lho... F:dadi lancip’e ngarep A:kaya iki, tapi gendeng’e sing iki lho mas, pindah ngarep thok ngene F:lincipe neng ngarep ngene kan lincipe neng pinggir tho, samping tho dadi iki diputer ngene commit to user
38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
A: gari gendheng’e dipasang kene podho wae tho njeng... F:bedo... A:tapi ngadep’e iki lho…, iki ngarep’e… ngono...lho... F:dadi nak samping ngene kan engko jeplakan’e ngene lho... jeplakan’e loro ngene ki ngko separo kan...njeplak lha iki jeplakan’e ngko sigaran’e kan ene batesan’e cagak iki lho B:yo F:dadi buka'ane loro kene bukak, kene bukak,ngono B:loro ngene ya F:iki bukak, iki bukak dadi kan ombo, tapi ene cagak'e ngene F:lha posisi lawang pinggir kene,posisi lawang... dadi arep mlebu ngonanku kae...ki yo lawang kene.. lawange njeplak mlebu, yo B:berarti lawang’e saka kene? A:he'e B:njeplak mlebu ngene? F:iyo..lawang B:iki cagake? ki jeplakane loro kene? lha engko tamune, mlebune lewat mburi kene ya? F:nek pomo arep mlebu njero yo lewate pinggir kene A:nek ngaranku kene kadohan njeng.. mending pinggir kene njeng! F:he? A:kene kadohan, mending sing pinggir kene ngko dho isin... ki kan ngepres omahmu... isin ngko do'an F:kok isin piye? opo nak wong arep nganu,arep mlebu kene yo kan neng njobo kene, ngarep kene tho.. A:yo nek pingin mlebu barang... F:pingin mlebu yo gari mlebu tho... A:isin... F:nak ngaran ku ra isin, wong ngonanku sepi terus ko' B:kadohan... A:kadoan ya mas ya?kadohan... mending pinggir kene lho... F:yo.. ngarep yo ra popo tapi kan, pokomen posisi lawang neng pinggir... arep tengah, arep pinggir kan ra dadi masalah dari pada neng ngarep, kan mathuk ng pinggir yo pinggir ngarep, yo pinggir ngarep... kene… B:yen pinggir ngarep njeplake piye penake? F:njeplake ora mlebu commit tometu user
39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B:metu? F:ho'o A:mlebu nutup anu.. B:nutup dalan... A:tapi nek mlbune rene ya ora mas... F:nak lawang tetep mlebu, njeplake mlebu A:mlebune ngene isoh... F:tapi nak jeplakane saka ngarep A:engsele dipasang kene tho njeng engsel’e yen dipasang kene nutupi nganu.., tapi nek engsele dipasang kene ,ora.. F:lha iyo...kan ngene saka kene, ngene A:lha ngono... F:tapi ra isoh ding.. A:ra isoh apane? F:ra isoh A:gawekke cagak F:ora masalah cagak'e.. B:ngentekke ngon F:ora.. kan posisi lawang nutup saka ngisor tekan ndhuwur, padahal njero ngko di panggung, berartikan otomatis ra isoh mlebu lawang njeplak mlebu kan ra isoh, bener po ra? A: yo isoh... F: kok isohi piye? A: yo isoh...yo dipres panggung! B:neng duwur panggunge kwi no.. A:dipres panggung… opo yo arep lawang’e tekan ngisor nglamprah lemah? yo ra tho.. F: o yo berarti ngisor ora....o..yo ya... A: kowe edan nok, wong duwur panggung lawange arep tekan lemah B:kei undak-undakan opo...opo ngono F: bener...bener... B:tapi ngebaki nggon iki ngko F:he'? yo iki nutupe ora separo thok ngene tho yo, mblabas tekan kene lho B:o yo ding... F:lha lawang mbukak tekan pojok kene... A:tapi ketoke mangan ngon yo mas yo... B:iyo.. F:tapi kan mlebu rene engko dicagaki ngono A:otomatis kan seumpamane kene ngko arep di kei komputer kan ngko mesti ngeser-ngeser mbukak lawang. mending commitlawange to usernjeplak metu
40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F:njeplak metu yo rapopo, njeplak metu ngene tapi isoh tekan njaba ngene. A:yo mending ensele dipasang kene tapi njeplake rene B:ikine neng tengah F:yo bener B:ngango tritisan ra ngene njeng… ki butuh punjulan F:heh.. A:nek ra , ora dikei iki yo rapopo B:ra di kei? A:ki lurus, ikine dipindah ngarep ngene dadi jendelo’ne men ra ketampiyasan nek udan ko kidul B:ditambahi sing endi iki ngko? A:ngon ngarep njeplak nduwur jeplakan pas B:nduwur jeplakan pas?ngene yo A:ho”o B:nduwure piye ki ngko? Sedeng? A:eh omahmu karo iki ngko ndak ngabung yo, mburine yo njeng? F:gabung’e piye? A:nganggo talang tetepan! F:sak-sak’e gabung keno , ora digabung yo ra popo sing penting ngonanku ora kodanan A:jare arep gawe kamar? dibablaske gawe kamar? F:gawe kamar yo gari gawe kamar, dewe meneh to gawe dewe tho,bingung…, gari teko di tutup-tutup ngono rampung B:mburine ngko, dikei talang tengah ngko ndadakan kan kene ki omah mu lha kene kan talange talang tengah ngeneki.. A:karepe ngon teras kae, mburi kae ngko arep di ngo turu F:opo ra njero sisan, ngono ngo turu A:mending ngon gubuk wae F:lha iyo… A:ngko komputer’e diusung wong, ra ngerti kene dapur’e turu digugah ora ngagas F:nek kurang kwi lho… nek ra cukup wong papat gawe meneh ng pinggir kono opo ng njero commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
A:kaya kowe-kowe turune kaya kebo tenan tangie siji, dikei pangan! F:yo gentenan tho… 24 jam, sing melek sopo sik weleh… angger dolanan kertu yo tekan esuk'e paling ngko awane tutup awane tutup melek’e bengi thok F:pamplete dadi ra? wis didadi rung? A:lha digawe rung.. plang nama tho, yo tekok kempung sing ngeprint nge dolanan yak'e print'e F:ngentek-ngentekke tinta A:iki jane wis musim unggah-unggah’an ki, duwite akeh ki ngko njeng sumpah… F:lha yo, ayo lek ndang sing penting ene papan nama’ne ki lho, yo po ra A:iki delok ngkas dho mantenan, yo ra F:iki wis mulai ngantenan ki, usum ki A:kan tutup’e arep munggah kaji ngko do'a kari sesasi, wektu sesasi ki ngko entek- entek ‘an F:ngenteni tahun ngarep tho B:ki ne diteruske po ra ki, opo pas ng kene pas neng kene po dipunjuli F:yo wis ngono B:berarti ditutupi gedhek po opo A:paling ngko dikei , bolong-bolong F:papan…keno banyu mbenjret B:komputer njero’ne B:lha sing ngunggu kon ngadek ngono njeng? sing tuku kon ngadek? A:lesehan...lesehan... B:lesenan neng ndi, neng njero po? A:ho'o…,ngko di kei papan, kaya di panggung, ngko di kei karpet F:maksude sing tuku tho? sing seko ngjaba tho? seko njobo yo paling dingklik biasa B:lingguhe kek dingklik ngono? A:nek ra, kon mlebu sisan, ra popo F:mlebu yo ra popo, nek cewek kon mlebu ? Matamu! A:yo ra popo F:nak aku ra popo, mak’ku pak’ku kwi… A:jak spik-spik F:bar kwi dibrakot mak'ku gelem kowe! A:nek ra pingir wae, pinggir omah kene karo ngarepan commit to user
42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F:yo iyo tho.. , yo ngon pinggir mau, jare pinggir lawang [ipul datang] F:sesok ndandani A:dilist kabeh, modale entek pira B:mejo-mejo’ne wis enek? F:mejane sak ene’ke sik A:gawe dewe B:kene ngko butuh ngon ngo wira wiri [Ipul, Amri, Fahmi membahas papan nama] A:gawe sing tulisan cet pasang ngone mbakyumu karo lor sego goreng B:mejone kene tho…? A:nek mejo’ne...ngarep’e sing ndi... nek mejone kene, terus ngene, leter L B:kan kowe ngko ngurusi… sing tuku barang, po jak omong-omongan sik A:o… iki duwur, iki mungkin duwur. ora? B:duwur opone? yen di leter L… ngene yo isoh B:ngo nunggu, lha kan kaya kasir’e ngono lho mbayar- mbayar kan paling ora tekan kene ki mau, tekan tengah kene ki mau A:kei mejo siji gedhi B:ho'o… ngo ngurus- ngurus’i iki sak mene thok paling…gur ngo kwitansi, opo opo , opo mbayar- mbayar'e tho, ngko nunggune neng kene kei kursi, di kei kursi, po lingguh njero neng njero lesehan… A:yo ra popo… wong lawange dibukak kabeh 'o Ipul : lha nek iki setuju aku desain'e ting, aku ting… A: lha sing desain sopo… Ipul : yo ki pas konsep'e awake dewe pertama A: ra...ora yo njeng yo… iki ganti, lawang piye jal? Ipul : piye? A: ra reti kw ko' mugakno urun utek commit m toelu user
43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ipul : lawang neng ndi, iki tho, samping tho ! A:njeplak'e ngendi? Ipul : njeplak’e ngarep A:lho wong salah kok… Ipul : iki’ne tho, njeplak’e lawang tho yo nganu tho ,mlebu rene… A:yo ra…, ra urun utek yo ngono kwi mugakno dilihat dulu, ditanyakan F:njeplak'e yo metu tho Ipul : iki kan isoh mlebu njero, iso metu rene yo ra.. F:yen kwi semplok… hahahahaa….[semua tertawa kecuali Ipul] A:ngopo ra kok gawe kamar sing kaya pesawat Ipul : yo.. ra dadine iki iki iso… iki yo , iki anune neng kene, opo…engsel’e mlebu’ne ngko rene, iso mlebu… A:piye ? Ipul : ki deloki…engsel’e neng kene iso ngo model loro iso mlebu , iso njobo… A: mlebu mangan ngon Ipul : gari milih endi, ngono maksude A:yo wis milih metu kok Ipul : yo wis... A:nek lawang gawe jeplakan munggah keren yo F:ngaling-ngaling’i dalan A:main’e hidrolik tho yo…nek ra dikerek tho plo…. mainkan otaknya, fungsi’ne katrol ngo opo B:lha papane kene wae no…nutupi iki, misale gedhek opo anu, kei papan templek’ke F:desember mbukak warnet piye? A:iki oktober B:duwure bukaan ko gendheng pira njeng? F:heh… B:duwure bangunane…, jik butuh ngenekan’e ra? A:nek ngaranku ngarep di kei dingklik ora nyandak mas, ncommit gepres kalen to user
44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F:jare kalen ditutup A:yo po wis karuan… wong rung karuan kok…! F:rung karuan piye? maksude…? A:lha ndi…? mestikan krungu berita tho yo… wis diukur-ukur… Ipul : nutup’e kwi ngomone pakne kinjeng yo… kwi di tutup pring sik F:ngo pring kwi lho…ditutup ngo pring kwi lho ora di tutup , di plester edan , yo ra wani tho yo dudu bandane kalen kok ngo wira -wiri sik… Ipul: ho'o ngo wira wiri tok F:ditutup ngowo biasa ngono lho ngowo pring kae lho…dadi dingklike ngepres ngono A: ra kuat ,ngantuk ki... B:wong ngadek ki ngko keduwuren ra A:setengah meter duwur yo B:lha ngko kan misale lingguh barang kan ngulatine ngulati iki, ngulati.... B:misale wong ngadek ligguh ki 50 cm, ngene,madepe… A:semeter, mesti magan’e… B:keduwuren ra ? A:nek wong lingih dingklike…,duwurke dingklike berarti… B:lha dingklike enek’e sepira duwure A:75 cm kan ketoke B:penak’e lingguh kan karo dep-dep’an karo wong sing neng njero kene dep-dep’an A:berarti panggung’e ndek wae B:panggung’e keduwuren ra ngko... wong nunggu neng njobo kan mesti lingguh tho paling ora nganggo dingklik F:ho'o B:lha yen ... maksude tambah, duwure misale anu...kan... kowe neng jero linguh karo ngadepi wong’e , klien mu kwi lho F:yo kan kan setara karo jeplakan B:setara karo jeplakan ngene? F:ho'o…, setara karo jeplakan B:dadi, perkiraan wong'e sak menek’e wonge, wong linguh... F:berarti kan sakmeter A:duwurmen? commit to user
45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F:setengah mbek setengah eh setengah karo pira yo, jeplakan’e yo? setengah meter'i sepira, sik tilik’i sik A:semeter tilik’i… duwur lho le , lingih semeter ki F:setengah meter sak mene kok sak mene kok, yo bener tho... setengah meter mbek setengah meter kan sakmeter berarti dingklik yo setengah meter sakmene! A:wong linggih…ukuren kowe linggih’o ukuren awak mu, kira-kira sepira F:setengah meter sak mene ya A:linggih, kwe linggih! F:tambah setengah meter kan, berarti turah yo berarti kan ketok ndase A:sakmeter F:ndase thok! sak meter soko lemah A:darani ngindik mengko njeng, ngindik toge F:yo ra.. yo kan cocok tho wisan tho B:iyo F:dadi mejo njero, cocok mbek iki podo karo jeplakane cocok tho berarti tho B:iyo F:yo paling ora, dingklik ngko isoh diunggahke wong soal’e yo biasa dingklik sakmene kan ketok endek paling ora sak mene B:iyo F:karo nge kongkow, ngo kongkow njero wae , rasah kono, saru… nak cewek ra gelem nyedak A:ra gelem nyedak, isin… [Ipul datang, setelah dari warung pak Atiq] I:tembok, bener B:tembok’e F:kulon omah ku tembok B:dipepetke, opo... F:pepetke I:bener ngono wae, bener ngono… B:lha ki tritisane anu no... F:tritisane mlebune rono… B:ngone tanggomu no... F:ho'o I:silitmu commitkwi, to bener user ngono wae, bener ngono
46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
A: opone? B:tritisane mlebu nggone tanggane A:ora, digeser'o kan dikei selo I:yo bener ngene tho berarti tho ting! B:ngene berarti... A:ho'o, antara tembok iki, karo ini ngko di kei selo nek ra, pingin aman tho… iki dikei ngene talang di-pres dikei talang F:ayo tanda tangan kontrak ayo tanda tangan kontrak kene sanggup ra... jam pira.. Ipul:jam pira.. F:jam pira.. jam pira pak mu kira-kira isoh A:jam 8 F:jam 8 yo, kontrak tanda tangan A:ngko nek pak ku ra isoh, mangkat dewe ngoleki omahe tekek… tekek kalilondo mung siji tho… F:lha trek’ke A:yo di kethoki sik ngko bali jipuk trek karo pakku A:mangasku, nek sak mono kecendaken digambar sik ngko gawe cagak’e manut wae digambar sik ngko agi manut gambar’e [TANDA TANGAN KONTRAK] Gembes’e ndi? [ipul menjadi penyiar radio] Opo tho… B:pinggire 2,5 tho, duwur’e? F:berarti duwure ki pira..?loro tho B:siji no F:kok siji B:loro.. F:iki kan saka panggung tekan duwur kan loro saka panggung, saka panggung tekan duwur kan loro B:iki loro to kene commit user
47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B:saka panggung tekan duwur...?yo F:yo to loro tho... B:he..em F:soale kan kepotong setengah B:setengah dienggo iki F:terus setengah, yo..bener tho B:he..em F:berarti kan sakmeter 3m kalong 1m A:panggunge duwure pira? B:sing tengah kan duwure 3m A: woh...50cm po ra kecendheken ki? B:lha iyo mulaknen kwi F:tapi keliru yo? B:miringe dadi, landai banget A:mending 3m wae mas F:berarti sing pinggir kene ora di anu ya ting ya... ra diduduk ya..? A:rung mlebu lemah iki ki di atas panggung jikan B:jik neng duwur ki F:berarti nak diduduk kalong ki... A:ha…saiki bayangno! nek gawe jeplakan warung setengah meter'i ombone sepira? F:o..berarti iki ganti ngko berarti... A:ho'o iki 3m F:2,75, yo…, 2,75 A: tanggung men B:ngo dudukan F:berarti kan setengah, pas duwur saka atas panggung berarti wis loro A: loro setengah mending F:loro wae lho... wongi ra ono sing duwure 2m kowe siji setengah ra genep'e ngaya... wong aku sing duwur'e santai'o yo tho bener po ra yo to bener tho berarti siji,eh loro pitu limo A:po arep manggung setengah? F:iyo... ki ngko baturan ngarep omah ku pira? A: ngko dadi rongmeter njeng, eh sakmeter setengah ngko.. eh sak meter yo... commit to user
48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F:ndi tho ukuran'e mau? delok'i… ngonanku'i sepira yo?kira-kira yo? iki setengah yo, setengah sak mene B:3meter, gur pirang senti ngko,pucukan’e I: kedawan kwi.. B:yo isoh wae..landai banget ning F:anu lho , opo jenenge, baturanku lho A:ra ene setengah F:ra ene setengah A:ra ene F:masa ra ene setengah A:ra ene I: la mau ra thok ukur? F:lha iyo A:paling nek ra lho 25nan nek ra 30 F:berarti rata-rata wae lah I:ngeneki'o ndez, wek'mu'i ndez A:sekitar sak mene I:ngeneki ya ting ya A:kedhuwuren malahan ketok'e semono I:semene A:ho'o F:yo punjul nek sak mene I:setengahe anu F:berarti awe rata-rata wae A:ket mau di gawe rata-rata wae F:lha kesuwen'o, timbange mikir B:gedene jeplakae pira? A:nek iso ojo setengah meter mas, keciliken mas B:sing anune'o, bangone ding bangone kwi pira? A:piye? B:gedene bangone,kan engko dibukak ngono tho, dianok'ke neng duwur tho F:ho'o B:lha kwi pira, gedene bangone,jendelane pira F:jendelane paling sak meter A:sak meter A:nek sak usuk,tekan usuk pira njeng F:tekan duwur ngono, wah ra tekan ting! A:yo ra,siji thok F: ra tekan A:siji thok kwi pirang meter kira-kira F ngukur neng dinding A:mlakuo , maju'o
commit to user 49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F:kene? A:ho'o nek ra tengah yo ra popo F:tekan tengah yo semene tho A:yo ra, maksud'e,nek ra kwi, tengah thok plo F:he A:nek ra kwi, tengah thok ngono lho ketok'e sing duwur dewe karo tengah gedhe nduwur mudeng ra milih sing tengah po sing duwur sih ra mudheng B:sak mene thok, opo iki, opo sakmene sakmene ngko munggahe kadohan F:ngene yo,ting,itungane yo nek sak mene setengah, setengah kan manggunge setengah lantaine setengah A:masa setengah tho sak mono F:kan dicocok'e karo baturanku A:ora'i lho…, tak darakku nek setengahi sakmono gedene F: yo ra ,bener tho, berarti jeplakane ndi mau B:kwi anune,panggunge opo anune F:ki kan saka panggung, ki saka panggung B:sing ki lemah, opo iki... F:sik sik sik A:lantaine ki saka mulai panggung mas, ngono lho mas, maksude… B:o saka panggung'e wis'an F:oyo iki wis tekan panggung berarti sak mene tutup, iki tutup B:yo, tutup F:berarti saiki garek bukaane , jeplakane tho A:rongmeter'i sepira duwure? F:sak meter'i semene bukan sakmene yo,kecendeken ya B:wong'e gur sak mene thok, dep-depane nek ngo ngadek, sepira F:maksude saka njobo kan,ngene kan dibukak negene ra kethok kabeh F:berarti sakmeter setengah o..pas tekan nduwur kene B:durung tritisan'e, ra ene tritisane no berarti? F:tritisan? commit to user
50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B:ngarepe F:o ya njebles ndalan kene'i ngko tritisane B:kan sing keneki ngko ene tritisane ngarepane kene ki sak mono natap kwi A:natap wit,nek wit klengkeng piye njeng seumpamane natap wit klenkeng ngko
(Gb.15) Sketsa bentuk gubuk (sumber: sketsa pribadi)
F:di kethok... A:wis ...berat F:wong ngreget-ngregeti, timbange nyopa-nyapu wae, neg aku yo'an A: wong ra tau nyapu F:mbendino nyapu le A:po... yo... F:berarti di duwurke meneh B:ko anu we, ko lemah wae berarti F:sik, berarti,ngene kan, gen saka ndalan, kethok padang ngono lho nek di bukak sak meter thok kan, berarti sak meter kan pol'e kene tho yo tho… , sak meter tho… bukak sak mene kan… saka ndalan ra patek kethok nek duwur sak mene kan kethok kabeh model warung- warung ngono kan kethok kabeh B:berarti manut turahane pring'e yen ra siji setengah, po sijinan, siji punjul F:tapi ngko, ki njeplake maju soal;e tekan ndalan B:mepet dalan tho kae F:maksude kan ngepres, paling kalenan kalenan paling pira yo B:yen siji setengah metu tekan ndalan , di sampluk motor F:paling siji ya'e F:soal'e aku rung ngukur omah barang tho [Amri tidur di ganggu Fahmi] F:nek ngonanku kae kira-kira pira,pirang meter? soko ngon ngarep ngomah,teras, tekan kalen, kira-kira pirang meter B;paling loro setengah njeng,tak kira F:kwi teka kalen, ngepres B:po diukur sik wae
commit to user 51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
lha po sesok langsung main ngarap ngono tho, rencanamu karo cah-cah? F:sing pertama ngethok pring, [diusungi] tekan ngomah, ngko ngukuri neng omah, nduduk sisan…, ngawe…! F:kira-kira sepira yo, sak mene ono ra? ngarep omah B:yo sak mene tho, paling punjul sithik F:siji setengah B:paling loro setengah F:loro'o , loro punjul sithik kalong sak meter komputer 1,64 B:until-untel’an B:pring’e, langsung duduk, diurugi thok ngono, po tambahi opo ngono, ra? F:maksud’e? B:maksude buntel plastik,opo, opo... F:yo,tetep kan kwi kan gen ra… B:dianu rayap F:sih kei lengo tanah paling, buntel plastik kei minyak tanah, cor barang ketoke, gen kuat B:di cor barang,lha semen’e F:golek’ke... F:paling pira thok sih B:paling gur sithik F:lha iyo,nge nganu thok, buntel plastik, lemah, cor sisan cor tapi sithik thok, sepira'e nek mung pasir ambi semen nak mung nge ngecor, turah paling yak'e
F:kalen,ora masalah ngono, ngko masalah jeplakan'e, angger pinggir saka kalen kan nutupi dalan kwi lho kena dalan'i kesampluk yo meng kwi thok permasalahane B:lha iki, kan ngko yo nyampluki barang tho kan misale dikei tritisan'e F:he’e B:kei tritisan ngene,rencana’ne? F:ho'o, lha yo kwi B:lha kwi... tapi kan,ngko mbuka'e kan tekan kene thok ngko commit to user
52
perpustakaan.uns.ac.id
(Gb.16) Sketsa betuk gubuk (sumber: sketsa pribadi)
digilib.uns.ac.id
F:yo nak sing iki ngko paling , ngene dadi nak masalah sing iki tho B:tritisan’e…? F:tritisane iki ngko di nganok'ke dalan di sesuai'ke dalan B:sesuai'ke dalan? F:yo tekane kalen,maksude, piye.. di pas, karo ora nyenggol ora melu dalan ki kan dalan, ora metu dalan ngene dikepras ngene, trus ngene..,disesuaikno saiki diganti ngene ndi model'e B:ki F:nak jeplakane ora munggah B:jeplakane midun? F:nak midun.... B:midun kan, turu'ke ngono tho? kan ngko dinggo wong tenguk-tenguk ngene tho kwi ora nganjel F:yo tapi....diukur sik mau kan panggung setengah karo seko lemah setengah seko panggung setengah berarti sak meter thok, berarti jeplakane sakmeter thok kan B:cendek.........nak sak meter berartikan gari setengah F:sakmeter B:eh sakmeter,duwure sak meter turu'ke ngisor F:sakmeter sepira sih? sakmeter? ora, permasalahane ki,iki lho nek jeplakane sak meter opo yo ketok kabeh ngono lho maksude B:tur yo anu ding ,nek udan kwi lho kan sing ngisor genah kenek terus, banyune F:yo,bener B:yen kenek kayu, genah gampang remuk F:ho'o nek di sesuaikan karo dalan, cocok ra yo B:opone? tritisane opo buka'ane? F:buka'ane? B:iyo, buka'ane kudune nyesuaikne dalan F:nyesuaikno dalan, dadi ngko tekane tapi ngko yo ra mepet banget B:sik, ki dalan'e ngene tho.... F:nek gabug iso ra?gambaro ngabung B:gabung opo ne F:ngene, tho, mburi ki...iyo tho commit dadi to user
53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mburiikiisoh gabung tekan teras ngongnku B:ho'o F:dadi teras ngongnku ngko ditutup B:Ooo F:dadi ki gabung wis B:luwih ombo F:ho'o dadi ngko sing ngarep tho B:yo F: sing ngarep B:nyesuaikke ngarep? F: diundurke, diundurke dadi kan arep di gawe 2m, arep 3m kan isoh B:yo F:jeplakane arep munggah midun kan ora nganu karo dalane B:iki terasmu..... F: digabung, carane ngabung piye?isoh?kiro2 piye? B:anu...ngetutke gendheng ngarepmu kae F:ngonanku asbesik, dadi ngene thok'ik,piye? B:miringe sakmono thok? F:iyo, miringe sak mene thok paling miringe setengah yak'e setengah...yo sekitar sepuluhlah...sepuluh senti B:ngene F:ho'o, miringe sak mene thok, nggonanku’i sakmenen thok B:yen ngethutke ngarepmu, anune ngethutke miring kwi tapi ngko yo cendek bangeti yo'an kwi dadi lurus anune........ bentuk'e gur ngene ki ko terasmu yo,kan ngene F:nak tetep ngono mau...tapi ngabung'e piye?isoh? B:nek ngabug penake ngethutke miringe asbes kwi njeng...., ning yo dadi miring cendek benget kwi ngko F:piye? B:dadi ruanganmu gur sak teras kae paling tapi kelong anu,kelong miringe gendhenge iki lho B:misale iki asbesmu yo, penak'e ngethutk’e iki, miring'e ngene? miring’e ngene dadikan banyu langsung miring ngene dadi bentuk'e ngko yen ko ngarep gur ngene thok ki gur miringe atap mu thok kwi ki ngethutke mburi omahmu kono tapi ki ngko lho miringe cendik banget ngko,ki F:o...berarti kleru, ngene ...diwalik wae berarti F:tapi kira-kira cukup ra sik ya B:yo, kira-kira F:rung ngukur, kesalahane neng kwi commit to user
54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kudu sesok ki B:kwi ene sik kebagian ngukur ra? F:ra ngono'o, modele karo cah kucluk-kucluk'o yo awut-awutan ngono kae langsung nyah-nyoh nyah-nyoh , ra mikir opo-opo'e F:dadi miringe di walik? B:piye? F:bener?bener lancipe neng pinggir mau,maksude mau kan, endi? B:sik…, ngene? F:lha ...ho'o dadi iki bener ngarep, trus ki ndalan ya, ki ndalan, dadi miringe ngene, ki ngene,tetep ngene dadi iki ngko, kene'ne ngko tetep tho dadi kan iki banyu ngko kan miline rene, ngonanku miline rene bener tho? dadi kan dadi siji, kene ngko di talang B:o...ngono F:dadikan isoh gabung B:yo F:bener tho? B:dadi iki ngko enek talang neng kene... punjulane kene opo mungkin... F: yo pas tengah-tegahan'ne iki B:tengah-tengah’an iki? F:ho'o, dadi tengah-tengahan ngonanku, banyu saka ngomahku mili karo sing kene mau mili rene ngko dikei talang isoh tho? dadikan njero kene rasah ndadak nutupi los,ngko nutupi’ne neng kene ngonanku, jero kene pas keno lawang B:jendelomu? kene ono jendelo ra tho? F:sing ngendi? B:sing ngon terasmu kwi ene jendelo ra? ngko nutupi jendelo ngko? F:nak jendelo ra...opo yo... koco thok, koco kamar koco kamar.. B:lha kene jik enek jendelo liyane ra? ruangane ngko peteng, mburi sing njero kwi F:maksud’e? B:maksud’e kene ki teras ,ki teras F:ho'o commit to user
55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B:ki sing anumu, ruangan'e F:ho'o, sing endi sing peteng B:kene? kene ono jendelo ra sik ngono lho? F:yo ono tho… B:enek neh? yo wis.. yen jik enek F:tapi peteng'o yo ra popo paling nge turu thok kang'ku ora ge nopo-nopo B:yen kono jik enek jendelo, jik entuk cahaya ruangan'e, jik penak yen ditutupi ra masalah B:ki ngko terase ditutupi ki pringe mulai’ne ko kene kene ngko ene talang, neng tengah F:ho'o B:berarti bali sing awal ki mau F:yo B:berarti pring sing duwur 3meteran neng kene F:yo,berarti ngko kene, kene ngko kei sijingkas tapi kas sak-sak’e ora popo tapi kene ora, iki thok B:rasah? F:ra kikan baturan ngonanku B:ene anune... F:baturan ngonanku kan ene tiyange tho dalan kan, iki dalan mlebu tapi ki kosong ding, kene kene tiyang tapi tetep iki ngko tiyang B:ditambahi... F:eh terasi iki yo, bener yo... yo bener , kene tetep ngene mau tapi mur sing ngabung mung kene thok sing ndhuwur B:sing kene ra mbok tambahi? kene tambahi tho? F:ora B:nyonggo talang, banyune anu tengahe kan, gampang jebole njeng yen misale ngene thok tho,ki tiyang kan nyonggone gur kene karo kene thok, sing kene kan banyune kan sok-sok miline rene rawandadi mlengkung ngene lho ki paling ora ditambahi tamba hi anu commit to user
56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F:tambahi opo? B:cagak F:oooo berarti, ora ngono berarti B:piye? F:rasah dikei cagak meneh kene B:lha? F:tapi...nduwur tho kan, talang'i neng duwur posisine B:yo F;sik...dadi ngon pas tengahane iki talang yo kene kitalang ya B:yo F:ngko ngisore dikei pring, songgo pring B:ho'o F:digathukno karo cagak B:cagakmu? F:cagak sing pinggir kene mau ki cagak tho B:he'em F:talangane kan neng kene tho B:yo F:ngko kene kei pring,pojok kene karo pojok kene dadi, posisine talang'i neng nduwur pring dadi iki talange neng kene, dadi ngisore kene pring B:kei pring pringe kene tho berarti yo'an F:tengah kan berarti B:neng kene to F:lha....berarti kan tengah rasah dikei songgo B:neknu iki turu,pringe ngene tho F:ho'o B:lha ngko yenngisore dawa ngene ya,oponeh nyonggo banyu kananune rada mlengkung ngono tho F:opone B:pringe ngko kan yen dowo, dadi.... F:piye B:ngene, yen iki dowo ngono kan, kene banyu opo...opo, kan suwe-suwe dadine ngko rodo mlengkung ngono lho F:mosok sih, pring kena banyu mlengkung sih? B:yo kan,opo...nyonggoe banyu dadi iki nyonggo banyu, nyonggo bebane F:berarti kurang kuat ya B:paling ora disonggo neh, ngo gonggo pringe kwi F:nak kenek'e kayu, cagak, dadi kaya blandar ngene ki lho masa ra kuat sih? B: yo kuat...gari dowone pira sik ding... yen soyo dowo kan mungkin saya mlengkung rada mlengkung sithik ngono lho lha ngko yen biasane anu kan di ceklek kan anteng kwi yen kayu... commit to user
57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F:masa, masa kayu sak mene di anu ra kuat? iso mlengkung? sak mene....blandar ngene ki B:kuat sih kuat,yo gur njagani ngono lho, paling ora disonggo yen sak mene tho....piro tho dawane? F:nek masalah dawa, ndek aku dawane paling, gedhene rong meter kuat tho? B:jik wani F:lha kan sakmene thok, berarti tengah kan... maksude, gen tengah posisine... B:los ngono F:yo los dadi ngko dho mleba-mlebu kan rasah enek cagak'e lha kaya kongene-kongene , wong pencilakan-pencilakan natap cagak dadi di los ngono B:nek rong meter jik wani F:ngonanku pinggir kan paling rong meter kan B:sing kwi, cagak iki tekan lawang omahmu? F:paling rong meter yo itungane,anggep wae terasku sing kulon sing sebelah kono pirang meter,rong meter tho,ra ono malahan yak'e B:ra ono F:yo kan,dadi kene ngejare posisine dawane thok ra gedhe'ne , ra lebare berartikan rasah ngawa cagak dadi dingenek'ke thok ra mentelung B:yen rong meter jik wani F:yo koyo pring ngko,paling mlengku'o paling setahunlah paling ra setengah tahunlah iso diganti kan ngono musim udan kan setahun pisan thok paling pirag sasi thok kan ngono iki kan njagani udan thok B:rongmeter wani jikan.. F:sebenere sing sak mene thok iki kan dadi posisine, walik! B:malah dawa sing kene F:dawa sing kene kan! B:ngene F:dadi kan sing asli kan dawane ngene B:maju ya? F:dawa, ya ngene ki lah itungane posisine diwalik ngene B:sik, ngene berarti ngene ya? F:dawa,dawa renene ikicommit cilik iki dikethok to user
58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B:kira-kira mau 2,5an ya F:opone? B:ketutup kalen barang ya F:yo,kan kalen...kalen berarti di kei jangka, yo 2,5lah, tekan kalen tekan pinggir,kalen tengah punjul lah yo wes pokokmen ra tekan dalan B:sik ki kalen,ki ruanganmu terase sakmene ya ngene F:yo, nak teras paling pirang meter ngonanku 1,5 yo? B:ra nganti, sijinan F:ki mau loro'i, sak mene'i,ngonanku sak mene meh ono lho yo tho, teras ngarep ku kursi sakmene, kursi lorolah itungane sak kursi paling dawane pira? B:kursi'i 50-60an F:berartikan 1,5m itungane ngono wae F:sakmeter setengah itungane ki nge posisi turulah, nge turu ngene dadi kene,ngko neng ngon teras cah loro, ngko sing kene cah loro kan wong papat... durung nak konco2 nak turu kono, kan ngono B:rentale kene tho F:yo B:terase ngko dadi siji karo iki F:tapi tetep njero ngawe kursi ya tetepan B:njero ngendi? F:njero neng kene piye kursine ya kan posisi,ki wis tekan panggung panggung mung setengah , kan setengah sak mene kan egko mejo podho mbek iki,podho berarti nduwure komputer, yo tho mosok ngetek arep ngene...kan ra mungkin beartikan perlu dingklik meneh, khusus nge ngetik, nge anu thok nek masalah kongkow tetep lesehan dadi khusus dingklik thok B:opo anu njeng, ngarep kwi di enggo anu wae, dienggo kasire ngono lho opo mungkin kowe agi ngeklipi kwi neng ngon ngarep kwi opo...ngetik opo nyetak'e neng jero, sing sisih njero dadi mungkin mejone luwih duwur ra masalah
commit to user 59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dadi yen sing tengah mau gur ngo dep-depan karo wong tukune F:o..yo bener dadi iki tho, posisi iki, setengah kan.... setengah... ngko mejo setegah...pas tumpuk saka pojok tekan pojok, dadi modele kaya lemari nge nyimpen kertas, nge nyimpen opo... B:nota, kwitansi ngono..karo opo.. klip-klip kan nang kono F:dadi ngko komputer neng pinggir, pojok kulon yen lawang etan berarti kan komputer pojok kulon, moso kek'ne ngon lawang ,kan ra mungkin tho F:berarti kan,posisi komputer kan neng kene sak print'e B:yo yen anune poting mau leter L ngene F:opone B:mejone rencanane F:lha yo leter L kan saka kene tho saka kulon kwi, tekan kene B:yo saka kene F:berarti kan engko ngene kene ngko iso nge wadah opo jenenge wadah-wadah buku, kertas,nge opo.... B;berart iki mejone ra nganti anu njeng? kene ngko ngo wira-wiri kwi ngko F:opo B: kan iki njabane mau, lawange mau tho misale mlebu ..kene kan yo butuh... F:iyo tho, kwi ra sampe, ra sampe tekan kono gur semene yo paling sekitar pira yo,yo cocok...isoh nge mlebulah B:nyesuaike F:berarti paling ora nyesuaike F:ki perlu jendelo ra ki ki kan lawang, kene perlu jendelo ra B:yo perlu kudune perlu....ngon pinggiran cedak anumu kwi no...cedak opo cagakmu kwi..sak mene paling F:jendelo nduwur yo, ge nganu cahaya B:njero peteng yo... F:dw ide ra kowe liyane ge percetakan, nge photo, terus rental , opo meneh? sing kira-kira cocok B:photo uwis...terus rental komputer tho servis komputer'e ono tho? F:ono commit to user
60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.17) Sketsa respon gagasan ’gubuk’ (sumber: sketsa pribadi)
Tak lama kami berangkat ke daerah Kalilondho bersama ayah Amri, Pak Siri, untuk megambil bambu. Kami berencana membawa potongan-potongan bambu dengan truk. Kegiatan ini sebenarnya telah direncanakan beberapa hari yang lalu. Mereka membuka usaha ini atas inisiatif mereka sendiri, biayanya patungan. Beberapa hari sebelumnya Amri telah memesan bambu. Truk diparkir. Kami menyusuri jalan kecil, dinaungi rindangnya pepohonan. Pak Siri menyapa pemilik, meminjam peralatan lalu menuju ke kebun bambu. Pak Siri memilih bambu yang ’tua’, kemudian memotongnya.
(Gb.18) Pemotongan bambu pertama (ki –ka) Memilih bambu yang akan dipotong, Memotong bamboo yang pertama, Memotong bambu menjadi beberapa bagian. (sumber: dok.pribadi)
(Gb.19) Amri mengkofirmasi ulang tentang bentuk denah ’gubuk’nya (sumber: dok.pribadi)
(Gb.20) Pemotongan bambu kedua. (ki –ka) Memotong bambu ke dua yang tersangkut, Menarik bambu yang tersagkut, Memotong bambu menjadi beberapa bagian. (sumber: dok.pribadi)commit to user
61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.21) Bambu-bambu yang telah dipotong (sumber: dok.pribadi)
Bambu yang telah dipotong dibawa satu per satu sampai di dekat tempat parkir truk. Karena berat, kami membawa dua bambu untuk dua orang— kecuali ayah Amri. Pak Siri membawa potongan bambu sendirian. Istirahat sejenak di rumah Ridho, kemudian mengangkat bambu ke truk dan membawanya ke rumah Fahmi.
(Gb.22) Menurunkan bambu dari truk di rumah Fahmi (atas) (Gb.23) Mengambil genteng di rumah pak Satari (bawah) (sumber: dok.pribadi)
Di rumah Fahmi, bambu-bambu diturunkan satu per satu dan diletakkan di halaman rumah. Setelah itu, kami ke rumah pak Satari mengambil genteng dan membawanya ke rumah Fahmi. Genteng-genteng yang dibawa diturunkan dari truk dan ditata di dekat teras. Kemudian kami membawa truk ke sungai dan membersihkannya sebagai pertanggungjawaban meminjam truk.
commit to user 62
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.24) Membersihkan truk (sumber: dok. pribadi)
(Gb.25) Mengukur dan mematok lahan (sumber: dok. pribadi)
Ayah Fahmi mengambil potongan bambu, membelahnya menjadi beberapa bagian. Kemudian mengukur lahan—dengan meteran yang saya bawa—dan menandainya dengan bambu. Di tempat yang telah dipatok dengan bilahbilah bambu ini nantinya akan didirikan tiang (kolom).
(Gb.26) Memilih dan menempatkan bambu (sumber: dok. pribadi)
Potongan bambu dipilih berdasarkan ukuran dan ketebalan. Kami mengangkatnya, sementara ayah Fahmi menunjuk perletakannya. Potongan bambu yang panjangnya 3 meter diletakan di tengah, sedangkan yang 2,5 meter di pinggir.
commit to user *** 63
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16 Oktober 2009 KAMI membuat lubangan sedalam 25 cm di setiap titik yang telah dipatok, seperti yang diminta ayah Fahmi sebelum berangkat kerja.
(Gb.27) Membuat lubangan (atas), (Gb.28) Membersihkan bambu (bawah) (sumber: dok. pribadi)
Sepulang dari padat karya, ayah Fahmi mengomentari hasil pekerjaan kami. Lubangan yang sudah dibuat ternyata kurang dalam. Ayah Fahmi mengambil potongan sebilah bambu, menaruhnya di salah satu lubang yang lebih dalam, dan menandainya dengan pensil. Kemudian menyuruh kami menambah kedalaman lubang-lubang yang lain sesuai dengan ukuran yang dibuat. Ayah Fahmi memangkas potongan bambu di salah satu ujungnya—sebagai tempat perletakan balok, sambil membersihkan ranting-ranting bambu. Menyuruh Fahmi dan Syam mengambil pasir dan semen di kandang bebeknya. Kemudian kami membuat adukan semen untuk pengecoran pondasi. Satu per satu, tiang-tiang didirikan dengan ’skur’ dari pepan sebagai penopangnya.
(Gb.29) Membuat adukan semen (sumber: dok. pribadi)
(Gb.30) Mendirikan kolom (sumber: dok. pribadi)commit
to user 64
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.31) Pengecoran pondasi kolom (atas) (Gb.32) Kolom-kolom yang sudah berdiri (kiri) (Gb.33) Membuat pondasi selokan (bawah) (sumber: dok. pribadi)
Adukan semen masih tersisa. Ayah Fahmi menggunakannya untuk membuat pondasi di selokan, sebagai penopang ‘jembatan’ nantinya. Ayah Fahmi masukan, agar tidak mengganggu pekerjaan, ruang santainya di teras rumah. Gubuknya khusus untuk tempat kerja.
(Gb.34) Sketsa respon gagasan ayah Fahmi (sumber: sketsa pribadi)
***
17 Oktober 2009
(Gb.35) Memotong bambu di kebun milik kakek Amri commit to user (sumber: dok. pribadi)
65
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MEMOTONG lima batang bambu di kebun milik kakek Amri untuk bahan usuk. Bambu dipilih yang sudah ’tua’. Kami membawanya ke rumah Fahmi. Setelah ayah Fahmi datang, kami melanjutkan membuat pondasi selokan. Pasir diambil dari kandang bebek yang berada di sawahnya. Kericaknya meminta ke pak Junto—tetangga yang berada di depan rumahnya. Sebelum dipasang dibuat cetakan dari papan. Agar lurus, dipasang tali rafia. Batu kali diletakkan terlebih dahulu ke dalam lubang. Kemudian diberi adukan semen, pasir dan kricak yang sudah dicampur dengan air. Melepas ‘skur’ yang dipasang sebagai penguat kolom bambu, karena dirasa sudah kuat. Paku-paku yang menempel di papan dicabut dan diluruskan kembali, karena masih dapat digunakan untuk keperluan selajutnya. Seperti misalnya ketika pemasangan reng. Di halaman rumah terlihat tanaman dalam pot yang terbuat dari kaleng bekas. Tetapi belum tertata rapi. Adik dan keponakan Fahmi biasa bermain di tempat itu. Tempatnya teduh ternaungi daun dan ranting pepohonan.
(Gb.36) Nuri—teman yang mengunjungi saya—ketika di depan rumah Ansori (sumber: dok. pribadi)
18 Oktober 2009
(Gb.37) Pohon klengkeng di depan rumah Ansori (sumber: sketsa pribadi)
Rumah Ansori. SAYA, Nuri dan Ansori ngobrol di halaman rumah. Di bawah naungan pohon rindang beralaskan tanah. “banyak masalah air di sini, mungkin bisa jadi bahan penelitianmu”, kata commit to user Ansori. 66
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ansori adalah kakak tingkat yang juga penduduk asli Kalibening. Ketika pertama kali masuk kuliah di jurusan Arsitektur UNS, ia ingin memberikan sesuatu (arsitektural) untuk desanya. Di Kalibening etan (timur-pen), masalah yang nampak adalah ketika turun hujan. Genangan air hujan tak kunjung surut. Selain tidak adanya saluran khusus, juga kontur tanahnya yang lebih rendah dari Kalibening kulon (barat-pen). Sirkulasi di desa ini terbentuk secara alami. Jalan-jalan kecil di antara rumahrumah penduduk sudah dipaving. “Seharusnya ketika jalan dipaving dibuatkan sekalian saluran drainase di bawahnya. Sehingga salurandrainasenya mengikuti jalan yang sudah terbentuk secara alami ini”, kata Ansori. Namun ide ini muncul setelah paving selesai dibuat. “itulah sebenarnya masalahnya selama ini”, kata Ansori menanggapi pernyataan saya soal keterlibatan masyarakat dalam perancangan [pembangunan]. Ansori menceritakan pembangunan tandon air di desanya yang sudah setahun ini selesai dibangun, tetapi tidak jalan. Rencananya, pembuatan tandon itu akan mengalirkan air dari belik Luweng menggunakan genset. Air ditampung di tandon air yang berada di Balai Desa, disalurkan ke tandon-tandon kecil, kemudian disebar ke rumah-rumah penduduk. “Kalau masalah air (bersih), di Kalibening etan ini tidak ada masalah, sudah lebih dari cukup”, ungkapnya. ***
20 Oktober 2009
(Gb.38) Rumah Mas Ridho—kakak Ansori (sumber: dok. pribadi)
Rumah Mas Ridho [kakak Ansori] Pagi hari, sambil menikmati teh hangat dan gorengan, kami bertiga ngobrol di ruang tamu. Masyarakat Kalibening sangat susah disatukan. Setiap orang punya kemauan sendiri-sendiri. Sekarangpun demikian. Mungkin perkembangan jaman juga turut mempengaruhi. Kalau dulu bisa menyatu, antara pondok dan masyarakat tidak ada jarak. Kadang ngaji di pondok ini, besok di pondok lain, tidak masalah. commit to user
67
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Apalagi ketika jamannya mas Ridho. Karang taruna yang diisi oleh pemuda bisa mencakup satu desa. Tapi sayang, karena para penggeraknya menikah dan ada pula yang bekerja, lambat laun mulai surut. Mulai ada lagi perkumpulan pemuda ketika jamannya Ansori waktu masih SMA. Dimulai dari lingkungan RT-nya, kemudian pemuda di RT-RT lain ikut membentuk. Tetapi juga mengalami penurunan minat pemuda ketika ditinggal para penggeraknya, sama seperti sebelumnya. Meskipun hanya di tiap RT, namun cukup menggembirakan, tidak seperti sekarang ini. ***
23 Oktober 2009
(Gb.39) Membuat ‘galar’ (tikar dari bambu) (sumber: dok. pribadi)
Sebagian bambu yang kami bawa dari kebun kakek Amri, dibuat galar (tikar dari bambu). Bambu di’cacah’ dengan parang, dibelah dan dirapikan bekas potongannya. Selesai dijemur, galar dipasangkan di atas panggung dan dipaku.
(Gb.40) Memasang ‘galar’ (sumber: dok. pribadi)
*** “Kata Ansori pembangunan tandon air di Kalibening yang telah selesai kurang lebih satu tahun ini tidak jalan? Tanyaku mencoba mencari penjelasan. commit to user “yo, sajen’e kurang”, 68
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menurut Amri, tidak berjalannya tandon air di Kalibening yang telah selesai kurang lebih satu tahun ini karena kerusakan genset meski berulang kali diperbaiki. Amri pernah mememikirkan tentang sesuatu yang kira-kira bisa diterapkan di desanya. Sebelum pembangunan, Amri mengusulkan menggunakan pompa hidrolik seperti yang pernah dilihatnya di daerah Merbabu. Tetapi tidak ada tanggapan. Baru-baru ini pemerintah desa sudah mengukur jalan. Rencananya akan dibuat selokan. Amri pernah sekolah pertanian di Bogor. Untuk menerapkan di desanya, ia masih mengalami kendala. Selain karena keterbatasan lahan, juga belum ada cukup modal. ”Sebenarnya—untuk pertanian organik—tidak ada lahan yang benar-benar murni, hampir kebanyakan adalah campuran”, ungkapnya. ***
30 Oktober 2009 Setiba di Salatiga, tepatnya di desa Ledok, bertemu As’ad. Saya diajak ke rumah temannya. Ketika ngobrol tentang tugas akhir saya yang berhubungan dengan masyarakat, ada tanggapan dari As’ad tentang masyarakat Kalibening—khususnya tentang potensi-potensi di desanya. Yakni home industry [industri rumah tangga]. Di Kalibening ada banyak industri rumah tangga. ***
... Oktober 2009 Menurut Ajib, pembangunan rental pengetikan sudah sampai pada pemasangan usuk dan reng. Tinggal pemasangan genteng. ***
(Gb.41) Gang di depan rumah Fahmi (sumber: sketsa pribadi)
commit to user *** 69
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31 Oktober 2009
(Gb.42) Mencari bahan bekas (sumber: dok. pribadi)
Kekurangan bahan, kami mencari bahan bekas di dekat rumah SAKE. Kebetulan ada bekas pintu dapur. Kami membawanya, untuk membuat jendela. *** SAKE, dini hari.
(Gb.43) Perspektif salah satu ruangan SAKE yang digunakan sebagai dapur (sumber: sketsa pribadi)
Kemarin ada burdahan, membahas permasalahan yang terjadi di SAKE. Selain masalah hp, juga membahas rencana SAKE ke depan. Menurut pak ridwan, kontrak SAKE masih bisa diperpanjang. Sehingga teman-teman tidak kebingungan lagi mencari kost. Ayah Amri—yang masih saudara sama pemilik rumah SAKEpun—tidak mempermasalahkan. Dengan catatan merawat rumah dengan baik dan menjaga kebersihannya. Akan diadakan iuran untuk memperbaiki rumah. Mengganti bahan bangunan yang sudah rapuh. Kegiatannya akan dilakukan beberapa minggu ke depan. Pak Ridwan menyarankan untuk membuka kamar tidur depan, agar ruangan terlihat lebih luas.
commit to user 70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Mulai kemarin tingkat kebersihan sake sudah mulai membaik. Meski kadang setelah dibersihkan, ruangan kembali kotor. Mungkin butuh proses, karena mereka belum terbiasa berada di tempat yang bersih.
(Gb.44) Sketsa respon gagasan perubahan ruangan di rumah SAKE (sumber: sketsa pribadi)
***
1 Nopember 2009 Mampir di rumah tetangga Amri. Di rumah ini, yang berada di samping (sebelah barat) rumah Amri, ada sumur tanpa pagar pembatas. “Bagi orang dewasa, masih bisa menjaga jarak darinya. Tapi bagaimana dengan anak kecil?” Pikir saya.
(Gb.45) Sketsa sumur tanpa pagar pembatas (sumber: sketsa pribadi)
*** Malam hari diajak Ansori ke tempat mas Ridho berjualan, di daerah kota. Sambil minum susu, mas Ridho cerita tentang kematian balita karena tercebur ke sumur. Dulu waktu masih kecil, mas Ridho pernah tercebur sumur. Terpelanting oleh tali yang terlepas Kedalaman air hanya sampai pusarnya. Untung bisa selamat. Menurut Ansori, di Kalibening masih banyak sumur tanpa pagar pembatas. Kalaupun ada, tingginya hanya sekitar 40 cm.
commit to user
71
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.46) Sketsa ide pagar pembatas sumur (sumber: sketsa pribadi)
***
3 Nopember 2009 MENCARI bambu lagi, di kebun milik kakek Amri di daerah Klumpit. Sebagai bahan pembuatan “wot’ [jembatan/kreteg] untuk penutup selokan yang akan digunakan untuk jalan/akses ke rental pengetikan. Kemudian kami membawanya ke rumah Fahmi. Setiba di rumah Fahmi, memotongi papan untuk penutup jendela depan. Jendela samping sudah dibuat dan dipasang sendiri oleh ayah Fahmi. Perletakan papan menyesuaikan lebar jendela [horizontal]. Bahan menggunakan papan yang masih tersedia. Berbeda dengan perletakan papan untuk dinding, yang dipasang vertikal. Dan kini sudah dicarikan lagi papan untuk penutup jendela depan yang kami potongi. Papan-papan ini di bawakan kakak Fahmi yang berkerja di tempat pemotongan kayu di daerah Klumpit. Selesai memotongi papan, kami memasang bingkai jendela depan. Kayu— bekas usuk—yang sudah diukur dipasang di bagian atas terlebih dahulu. Tapi masih renggang sedikit. Diberi potongan bambu untuk menutup celahnya. Kayu dipaku, tapi karena terlalu besar dan memukulnya ke atas, pakunya bengkok. Akhirnya, kayu diturunkan dan dipasangi paku dulu di bawah. Paku dipasang dibeberapa titik. Dua di samping dan satu di tengah. Kayu usuk dipasangkan lagi di sebelah atas untuk mebingkai jendela. Salah satu paku sempat bengkok, diluruskan dengan palu dibantu tang sebagai penahan pukulan untuk meluruskannya. Akhirnya bisa masuk dan menancap. Dua paku yang lain juga sempat bengkok setelah dipukul beberapa kali. Tapi meski dengan bantuan tang atau palu, paku tetap saja bengok. commit to user
72
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Akhirnya dibengkokkan sekalian karena ujung paku sudah menancap di bambu yang ada di atasnya. Kemudian dipukul lagi agar bisa menancap lebih dalam. ***
4 Nopember 2009 Saya tertarik dengan gagasan Amri tentang pompa hidrolik. Ia pernah melihatnya di daerah Merbabu. Saya ingin mengajaknya ke sana, untuk survey. Tapi ada kendala, yakni transportasinya harus menggunakan roda dua. Karena tidak ada angkuta atau bus yang menjangkau ke sana. Amri-pun lupa nama desanya. Dulu ia ke sana dengan pak Munjab, pak Musa dan Hilmy dalam rangka observasi tentang masalah air. Pompa hidrolik dibuat oleh mahasiswa teknik di salah satu universitas di jawa Tengah. Tempat pembangunan pompa berada di antara lereng dan jurang. *** Ayah Fahmi mempunyai gagasan untuk membuat pintu belakang tidak terlalu tinggi, tapi cukup untuk orang masuk. Toh, orang yang masuk hanya anakanak [fahmi dan teman-temannya] sendiri. Selain itu, juga karena orang yang masuk akan naik melewati panggung dan akan sedikit menunduk. Tidak seperti pada lantai yang datar.
(Gb.47) Sketsa respon dari gagasan ayah Fahmi tentang pintu ‘gubuk’ (sumber: sketsa pribadi)
*** Amri memaparkan bahwa ketika masih berstatus desa atau sebelum diubah menjadi kelurahan, petani biasanya menggarap tanah bengkok. Semisal sewa tanahnya 1 juta, asilnya bisa lebih dari 1 juta. Tapi sekarang petani hanya sebagai penggarap. Lahan pertanian di Kalibening semakin berkurang akibat pembangunan rumah [perumahan]. Seharusnya peraturan agraria dipatenkan. Karena seperti yang sudah terjadi, lahan basah yang seharusnya untuk pertanian, seharusnya tidak boleh didirikan bangunan. Tapi kenyataannya ada yang didirikan bangunan. Amri menunjuk perumahan di sebelah timur desa sebagai contoh. commit to user 73
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.48) Foto perumahan di timur desa (sumber: doc. pribadi)
Menyinggung soal masyarakat, Amri memaparkan bawa masalah utama di desanya adalah semakin panasnya suhu dan masalah air [khususnya air hujan]. Sebelumnya, suhu udara di desa tidak sepanas seperti sekarang ini. Menurut Amri, mungkin karena perubahan fungsi lahan dan semakin berkurangnya pepohonan. Sedangkan masalah air hujan, dikarenakan kontur tanah di Kalibening lebih rendah dari desa-desa di sekitarnya. Sehingga menjadi muara aliran air hujan dari daerah di sekitarnya. Pak bahrudin pernah mengusulkan ke pemerintah desa untuk membuat sumur resapan. Di dekat rumah pak Bahrudin sudah dibuat sumur peresapan, tepatnya di jalan samping rumah dekat selokan. Sumur resapan dibuat dengan pasangan bata dan penutupnya dengan plesteran. Sedangkan alasnya dibiarkan tetap tanah agar air bisa meresap. ***
6 Nopember 2009 KETIKA berjalan menuju rumah Fahmi, Amri menunjukkan beberapa sumur peresapan di jalan yang kami lalui. Amri mengatakan bahwa ada pembangunan sumur bor untuk memfungsikan kembali tandon air yang telah selesai dibangun satu tahun lalu.
(Gb.49) Foto sumur peresapan (sumber: doc. pribadi)
***
8 Nopember 2009 Jalan-jalan di desa. Di belakang balai desa terlihat pembangunan sumur bor seperti yang diceritakan Amri kemarin. commit to user
74
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menyusuri jalan setapak sampai di belik Luweng, bertemu mbah Kastolani. MK:…………………. …pembukaan sing awal niko, perintise niko niku apik banget, soal'e ngih isih sithik bocah'e nyae B:katah'e tiyang ngriki? MK:nggih, tiyang ngriki sedanten: tiyang kidul niku sing teng pak din niku, enten sing STAIN cedak kecamatan ngriku awit smp dugi sma-ne teng ngriku, alternatif sak niki teng STAIN B:saget kuliah...? MK:nggih... kulo niku ngih... jane... ora diwulang... lha kok yo pinter-pinter men promotore kan pak din ngih... lha kwi yo arang ng omah tindak'an terus… MK:niku pancen anu... otak'e niku... otak'e pancen sae awit bapak'e lha... kang mas'e ngih sing dadi kyai B:mubtadiin niku ngih? MK:niku kakang'e ning keras... yo nek ngaji niku, ngih..pun... sing... diublek-ublek sing larangan-larangan niku pun.... nek pak bahrudin kan mendel awit alit mendel ken mondok yo malah olahraga, taekwondo juara...juara teakwondo indonesia... B:jawa tengah? MK:jawa tengah po indonesia ngih... niku tasih alit riyin ko' bapak'e niku ngih semonten ugi, mboten mondok kangmas'e nikumen ngih mboten mondok ming 1,5 th, 1,5th niku angsal nopo... niku angere dikirimi arto, arto'ne dereng dugi tiyange pun dugi ngriyo commit to user
75
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bapak'e ngih ngoten... niku pancen istimewa otak'e lare tiga niku wong kulo niki pun nate teng jakarta ngih kalih bapak'e, pados nopo ngoten... kulo tasih nem, bapak'e sampun sepuh niku ke'entekan dwit terus..numpak bis niku, disukani cigaret kulo niku disukani cigaret ngko ngo mbayar... kulo lung'ke ngih pun mendel mawon mlebet restoran ngih ngoten niku kulo ngalami piyambak wong kulo ngih kulino banget kulo sering di-jak tindakan- tindakan, kalih bapak'e B:niku pun dangu ngih, pondok'e niku? MK:pun, ning mbiyen mboten ngoteniku namung griyo alit, biasa kados sing sok mang nge tilem B:nge tilem? MK:nge sare... kados griyo ngoten niku mawaon B:sakniki pun ageng? MK:niki nggih pun dereng dangu ngih naliko pun dadi niki,pak.....kang'e pak bahrudin lha wong iku ngih...piyayine [nunut] ngen mondok [.....pak piyagak] [.............] daerah jawa timur niku tindak mriki ajeng ziarah makame bapake niku niku tesih ajeng mlebet niku gapura, pintu sarean nikupun mbrangkang niku kulo ngih nderek,dados mboten omonge wong ngoten lho saking hormate... wau'ne kan bapake niku ngasto lurah mriki niku bengkoke niku... wong tesih anu...dereng kotamdya tesih kabupaten kabupaten kan tesih lurah nek sak nikikan pun pegawe negeri bengkoke niku,mboten ditanduri pari mboten ditanduri napa... ditanduri murbei, kanggo pakan ulet sutra ngeh damel gilingan, kangge sutra niku mengke disetorkecommit teng pekalongan to user
76
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pun dangulah niku istilahe pak... pak bahrudin tesih alit B:riyin anu ngih,lare-lare niku, sing awal-awal niku saget anu kaleh masyarakat ngih, kan kulo sempet maca bukune sinten ngoten... enten kegiatan teng masyarakat, ngoten... MK:ooo... niku malah senes lare-lare mriki malah saking jakarta mrika ngih niku teng mriki pinten dinten ngoten ngih didekek ngen masyarakat, ngih ewang-ewang opo gaweane masyarakat, ngoten niku saking jakarta niku pun kalih tahapan ngoten niku B:sing saking alternatif? MK:lha ngih, niku ngih tumut niku ngih sponsorelah ngoten B:sak niki pun jarang ngih? MK:duko...,wau'ne nek enten...ngih... seking pundi ngih.... saking jakarta sing mesti niku PKL'e ngih kalih tahun berturut turut saking australi enggih... ning niku sepuh-sepuh dekek masyarakat ngoten sing makani ngih masyarakat ngriku, ning dibayar kalih anu...kalih pak bahrudin lha duko pak bahrudin'e… dangu ngih'an teng ngriki, katah nika, wong sakgriya niku dekeni papat ngih niku kegiatane ngih werni2 teng masyarkat nek cah sekolah niku.... kalih musim niku ngih radi dangu sing griyone niku biasane meres susu, tapi niku ngih tumut ngedol ngih tumut wong sing gawe boto'men malu kok cah putri-putri niku..., katah putrine ngih niku ngih rumangsa kula ngih seneng2 men niku ,bocahe niku wong napa ngih,niku kilen kulo let setunggal niku dijak teng sawah pokoke kegiatane ibune niku, sing dienggeni niku, ngriku kudu tumut ibune teng pasar ngih tumut teng pasar, ngaten ibune bakul, teng pasar niku bakul, ngih tumut bakul ibune teng sawah ngih tumut teng sawah masak dewe,ning ngih .... ngih blanja dewe, ning blanjane niku sing di dahar deso ngriki biasane, ngoten ora kok terus enak2an ngoten, mboten niki biasane mangan dong to pohong,niku ngih kudu commit user
77
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ora entuk daging2an ngoten, mboten entuk rek'e pundi? [setelah menyulut perbincangan]
rokok
’linthingan’,
mbah
Kastolani
melanjutkan
wong enten sing anu,bengi niku pados sate sate teng peken, teng pasar, teng salatiga ngriku ngih sate kambing, konangan, diseneni jane sing keengonan ngih seneng,ngih cah nom2 niku ko' jajak'ke sate,kon mborong niko seneni ngih niku lhe nek, kados nek napa niku mahasiswa teng ndusun niku napa jenenge B:KKL! MK:ngih........ngoteniku nek sakniki kan SMA pun pkl,ning kan teng ngen napa ngriku sing ditumuti kan pabrik-pabrik B:sing konveksi niku? MK:lha ngih… anak kulo niku ngih pkl ngoten niku teng solo B:teng pundi? MK:bengkel napa ngoten STM pun mboten kanggo nyambut gawe, lha sak niki bakul bakul elektro nek putu kulo teng Yogya setunggal ning ngih kursus niku lho, pelayaran duwite yo okeh B:niki berarti tanahe pun dianu ngih, dibagi, pun enten pemilike piyambak- piyambak? MK:ngih,kulo ngih meng ngen sebelah mriki kalen niki B:mrika pun benten MK:niku ndhuwur kalen duduk niku pun beda melih meng sithik- sithik kok mas, bagian kulo ming pirangewu meter,2000 pinten ngoten sing...angel men'ek sukoharjo kulo ngih nek lewate nika ngih lewat ngih nek teng solo teng yogya ngih pun nate teng mbayat napa niku nek teng bayat liwat sukoharjo ngih B:tapi kulo sisih ler, cerak kalih surakarta niku kali,lepeng ngoten pun surakarta, mriki sukoharjo MK:oo ngoten commit to user
78
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kulo ngih liwat....numpak montor B:teng ndesa niki sing dados masalah napa? mungkin masalah air ngoten, ente masalah napa mboten? MK:oooo mboten soale ngih, pripun... ngih sumur pun katah,terus pam ngih pun dugi ngriku ngene pak bahrudin nika kan pam ooo mboten ding , sumur sumur pun dadi sanyo kabeh B:sing tandon niku pripun? MK:niku keng ngriki rekakne niku ngih damel niku, ning macet kurang mampu niku ngih malah dereng kanggo niku, kadose pripun duwit muspro B:lha riyin pripun niku, napa saking anune MK:lhaaaaa.... duka niku niku ngih saking pemerintah kotamadya niku sing bola-bali ninjau ngih pun lha waune kan di anu ngriki toya'ne niku dibeta teng gunung sari ngrika niku ngih pun salah sijine terus dianu ..... B:niku malah didamel sumur bor teng kelurahan nika? MK:ngih...ajeng nge ngiseni ngoten jane ngoten... mboten napa-napa, masyarakat pun cukup jane pun cukup banget B:air hujan niku sanjange tasih dados masalah teng kalibening etan niku? sanjange luwih rendah, dadose pas udan milinglumpuk ngoten MK:oooo ngih, nek niku malah ngih ngih niku termasuk pembuangan air keng kilen-kilen ngen ngrasak, napa keng kelurahan napa niku dugine ngriku niku niku pancen tesih dadi masalah B:gadah rencang teng mriku, kulo kakak kelas kula MK:teng? B:sing griyane kalibening sisih wetan niku MK:sinten? putrane pak mundori, B:ansori nika lhe MK:oooo ngih, ansori B:niku kakak kelas kulo MK:ooo teng solo B: ngih,arsitek MK:arsitektur tho niku B:sempet dolan-dolan ngrika MK:kakak'e kelas njenengan? B:ngih...sak nikucommit pun lulus to user
79
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sempet kenal jaman tasih kuliah MK:lha njenengan teng ngriki niku termasuk pripun? B:ngih ndamel skripsi, tentang desa kalibening ngih saking arsitektur’e , madosi...mungkin masalah air, napa napa ngoten niku MK:nek niki air sing dipendet saking mriki, niku ngih kurang anu penelitianipun ngih pancen kurang kirang teliti ngoten lhe... soal'e, niku bak niku tesih teng ndhuwur 'thuk' ndhuwur dasar, lha niku, pelaksanane niku tesih kurang niku B:niku ngih tebih ngih, jarake terlalu jauh ngoten? MK:ngih...jane ngoten ngih kuat toyane katah , nika niku ngih disedot disel’e niku ngih kuat ning ngih niku, bola-bali ngih ngoten niku sing nguripke disel niku yen disangoni 4 liter, di lebok nek neng sepedane 2 liter, lha niku... B:niku sanes tiyang ngriki? MK:senes, niku ngih pihak nganu… kota madya lha ngih ngriku dewe ngih …wah… tugas ngoten niku tugas neng alas B:dewek'an mboten enten rencange MK:tur ngih niku lho, mesine kan nek teng kantor kan yo sepedane yo ra ngunakke bensin lha nek neng luar ngih ...jipuk'ke kwi ngoten lhe B:golek tambahan MK:mboten...mboten tambahan,ngih {sembuli} umpami ming teng kantor kan pomo entek seliter niku hariane entek seliter, lha mrikine B:mrikine butuh meleh MK:tegese niku lak ora dikei kantor, lha niku nek di, khusus kei kator mestine ngih, niku mboten mbutuhke ning niku ngih kira-kira B:macet terus disel'e MK:sakniki disel pun digawa bali, teng desa lha teng ngriku keamanane ngih kirang terjamin, sembarang do dijipuk'i gek mben niko kan dibeta sedaya B:niku ngih sampahe katah sanget, belik luweng niku kulo sempet...wingi napa anu nika, katah plastik2 ngoten niku MK:ngih... niku niku nganu , nek le kulo ngarani ming rembesan saking sawah sekitare toya mlebet ngriku, niku lak rendah lek mriku,misale didamel bak niku niku sak ngingil tuk, lha niku pomo di duduk meleh, niku ngih luwih apik lha sing niki, sing terbuka, niku sak jek'e mboten asat ko' nek niku asat, sing mbelik luweng naliko dereng ditutupmen, sok garing, sok mati soale mbiyenkan dipancur ngoten, niku mati nek niku mboten. commit sak jek'e to sakuser wayahe kulo teng ngriki dereng nate asat
80
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sakmene,kulo teng ndonyo niki dereng nate asat lha niku, kira2 niku pun ndek nek niku dadi umpomo ngriku niku dijerok'ke melih, dipasang bak lha....luwih sae nek saget mili saget tur ngih jane umpomo ngriku, rencanane mbiyen kan nganu bak gede sing teng bale dusun niku mboten enten rencanane lor kuburan, ngen sarean niku lha umpami ngriku men ngih di duduk gede di bak gede, di bak pendem terus ditekak'ke disel sing lewat listrik listrik kan saking desa cedak tur ngih keamanane ngih tetep aman teng ngriku niku malah kuat mengke disalurke teng ndesa pun saget B:diglondorke ngih MK:lha ngih, niku pun duwur ko' ngen sarean kan pun duwur lha ngih malah didamel pirang- pirang lek damele ngoten.... nika pun nate, di isi, terus nganu...pihak kelurahan wangsul, dibukak bocah, lha malah banjir sesuk esuk asat, ora mlebu ndesa ning asat teng ngriku ngih maklum lha nek secara...didamelke bak pendem ngoten...radi... ngriku niku kan gede teng salatiga niku ngih...sing saking dusun pendem bak'e ngih pendem,saestu niku toya saking senjaya niko pam niku ngriku ,tebih niku malah sae jane rencanane ngih ngoten, ko' tutuk'ke ngon ko' duko ngih lha niko ngantos,sak derenge dibangun niku pun digawakke dalan niko kan waune kan senes dalan, saking ndusun... pertigaan...ngih...nika nek enten dalan teng nganu teng sarean nika anyaran nika, dalan anyar, tur ngih pihak desa sing ngawe dadi ngih tanah'e, taneh'e masyarakat, niku pun dikorbani digawe dalan mangke nek sing ngapik'ke ngoten ngih terserah nek arep ngo liwat montor mestine ngih dipaving opo diapakke ngoten ning pun ombo lha malah mboten sido teng ngriku biyayane kwi kurang okeh utawa pripun niku? B:tak kira niku biayane malah cukup, tiyang2e niku lhe mugkin dislunthutke ngiwa-nengen, telas MK:ngih kurang okeh, kurang okeh gembolane B:lha niku rencanane iwak'e niku pripun?dipanen piyambak napa mangke dijual ngoten? MK:yen kulo ngihcommit kulo dol, to ngih kulo pangan, ngih kulo dum2ke user
81
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
keluwargane katah ko' niku meng nge pripun tho, niku niku ngih yen panen yo lumayan waune niat damel...bisnis lah waune dekeni napa ngih, lele... lelene niku ngih katah, wong anak kulo sing ndamel mboten ming siji niki niku ngih, mboten ming siji niku kolam'e niku niku tuno B:dados'e pun sempet ndamel lele niku MK:sampun, pun katah, tur ngih dijaga sakestu B:mboten dipageri ngoten? MK:dipageri, nek nikine mboten, sing iki keri niki sing pun diwatu niki keri wau'ne ming didekeni sasak plastik ngoten terus lemahe diduwur-duwurke ngoten niku ngih ditunggu, kulo gawek'ke omah2 teng mriku nek ndalu ngih ditunggu, awan ngih mboten nate sepi kulo dewe isih rada nom wong kalih,sakderenge alternatif eten, dadi pun rada suwe niku tuno B:Lha napa? MK:mboten saget nganu,mboten saget gede, gedene niku mboten merata ngoten ngih bibite kirang sae, pakane ngih pun nyae,ning gedene niku lha niku saget tuna pakane niku ngih tumbas'ke pelet tenanan nika sing numbaske jatahe sekilo yo tukok'ke sekilo, lha nek kulo lak mboten lha iku ko' akhire tuno tesih diunduh, diundangke pembeli saking salatiga mriko B:diborongke ngoten? MK:ngih,ning tuno tuno,terus ganti tombro niki didamelke niki riyin, kolam niki duwite nge kolam, torah setithik tumbaske tombro tombro niku, niku kulo dewe sing ngopeni, mboten enten kancane wong ngih sithik lha niku ngih mboten tuno ning ngih mboten bathi terus bocahe..empun pak… gah kulo wegah yo wis… terus kulo dekeni pari malahan parine pangan tikus niku waune kan pari sedanten ngih tho, ngih tandur pari dereng enten sengon2napa niku, dereng eten pangan tikus pun ngantos ping telu ping telu ra panen yo wis gawat niku kulo dekeni bawel niku sekedik enten pinten ngih, ming kulo tumbaske pinten tho niku ngih mboten kulo pakani bareng pun kulo unduh ko' to sijiuser niku saget sekilo rata2 commit
82
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mongko nek leh tuku niku cilik2 nika ing ngih ngantos telung wulan niku terus kulo dol, wah...bathi niku seje sing kulo dum2ke anak putu niku keluarga kulo gede teng ngriki, keluarga besar lha niki terus kulo tumbaske melih,rada okeh niki ning pemeliharaane ngih sami mawon mboten kulo kembangke rada apik ngoten mboten ngih sakgeleme siji saget sekilo ko' ,rata-rata niku wong sing kulo sade niku ming pinten, satus pinten ngih sekintalan satus punjul sithik men ngih dadine kulo tumbas men mboten mbejaji wong niku sing ngirimi ngih anak, putu kulo niku putu kulo enten munthilan tumbaske mrika kulo nganu mbah, kulo betak'ke bibit bawel arep ngo opo,kowe arep ngaweke gawean mbahmu lha ngih nge hiburan tho mbah mboten numbaske pelet ko' mbah yo.......... kulo beta mriki, kulo cul’ke duko patang kilo, duko napa nek niki rada okeh niki nek rongewumen ngih enten, rongewu bibit B:enten masalah teng kolame niku napa mboten? pager2e napa ilenane banyu, toyane niku MK:mboten enten nek toya paling ngih nek kulo mboten nganu..., soale ngih niku kulo niku pancen pun teng sawah anggere pun jam 10 pun dugi ngriya niku sok nge ngojek bocah iku kulo ngih, sakkarepmu lha niki kulo dekeni ngeten niki enceng niku, dadi sing mancing napa ngih mboten saget tur kan tebih nika ning nek bawel niku ganas gampang putus, nek sing mboten ahli tenan untune landep wong kulo mancing ngih nganggo pancing gede, saget putus ko' yo rataune le mancing kulo riyin putu kulo, sokmben di unduh yo mbah niki kan mriki, minggu niki, preinan sok mben diunduh yo mbah karepmu........kowe rene yo diunduh kena tho, angger kowe gelem wis gede2'o niku nek siji , setengah kilo ngih enten ngurukaken niku mboten pisan, le ndekeni dadi enten sing gede,ente cilik ngoten commitntosing user
83
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
nek sing ndekenipun dangu, ngih pun gede jane nek ngeten niki kan kudune pisan, sing ndekek'i niku umpami pertama nyemplungke bibit niku,sekilo bibit pira pama sekilo ene satus ngih bibite,satus... niku ngih empun pisan niku thok,ampun didekeni melih pama ndekeni melih, yo sing sekilo ene seket[50] ngaten dadi mangke kan saget ngoyak niku mboten, sing jik enek , sekilo eneng seket, sing keri malah ene wolongpuluh kan ketinggalan tebih B:mboten diperbesar melih? MK:mboten enten modal mas jane ngoten nek niki ngoten gampang dingeten mawon saget , mboten sah dipondasi ngoten niku B:mboten dipageri ngoten saget? MK:ngih, mboten dikolam sisan,di nganu mawon, napa niku niku tho deklit,biru2 nika , dipagerke keliling ngoten nek ngisore mboten perlu , malah sae sing mboten nek ngisore....,sing dingotenke men ngisore mboten di anu niku tesih alami dadi mboten diplester,mboten nek diplester kirang cepet perkembanganipun lha niki ngih perkembanganipun kirang, soale tertutup tertutup enceng, dadi B: sinar mataharine niku yen teng deklit wau ,teng pinggire thok napa....? MK:gih pinggire thok, ngoten toyane nak ngandhape dinganukan supados toya mboten ilang B:ngresep ngih MK:lha ngih, lha nek ngriki nek toya ngih mboten bakal ilang toya, ngoten wong umpami mboten di ...napa...mboten dideklit men anggere diduduk rada jero, saget ning nek kados kulo barang niki kan, nek nduduk kan ngih mboten mampu kudune biyaya,biyayane ra mampu sisan nak le mboten mampu ngih ora kok ngih nek diniyati ngoten ngih saget, ngih mampu ning kados kulo niku wis wong tuwo ngoten lho lha nek sing nom2 ngoten , cah nom ngoten nduwe niat arep ngembangke ngeten niki lak saget , jangkane niku tesih ... umpomo ,napa ngih , upomo didamel sae, niku ene lare2 nom2an ngoten lak sih ....ngko mbok menawa ene majune jaman iso mobil tekan kene, kene gawe pemancigan noten kan sae jangka panjanglah istilahe kados niku barang niku ngih , niki ngih kan sithik tho sing ora isoh kendaraan iku B:pundi? MK:niki tho , kolam niki sing mboten saget , kendaraan dugi ngoten ngih naming sekedik commit to user
84
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kali nika wau ngih megke nek , nganu napa niku dadi mriko kan pun kapling, mengke kan ngih penduduk saya okeh, kan mriki saya rame kados niko, sma pun enten mengke kan ngih mundak....... niku ngih dereng suwe, rada maju kalibening niki soale kali kotamadya ngih nembe pinten tho....pinten tahun dereng dangu kok nganu yak'e mbah dur yak'e sing dados presiden jaman mbah dur riyin kan kabupaten ketok'e ngih pun mbah dur ko' ngih otonom, daerah otonom kan mulai gus dur niku jaman orde baru kan tesih kabupaten B:lha sing niku pun sanes ngen’e njenengan? MK:sanes , niku gandheng niku, ngoten B:niko mados suket tho? MK: mboten, niku ngih nganu ...nyetak2 ngoten B:nyetak nopo? MK:kolam B:oooo niku ndandani kolam MK:ngih, niku kan tunggale niko anak'e ngen kulo ngih mriki B:pundi ?sing kelopo niku napa.. MK:niko, mulai kapulogo B:ngantos kolam niko? MK;ngih, niki....keopo niku B;kelopo cerak kolam niko? MK:ngih B:damel pemancingan MK:waaaa damel pemancingan siiip waune kulo dekeni tombro niku , kulo tebaske nganu ko' tiyang mancing MK:ngih anak kulo niku, anak mantu, sing sebelah mushola, sing golek pembeli niku kan wong solotigo,asline sing lanang, sing putri anak kulo mantu kulo kan lare padang lele niku,mriko ngih enten, cedak kali kolam lele ning sak niki pun dadi pari melih waune digawe kolam, ning ngih meng niku, tradisional pageri, pageri B:bambu nika MK:ngih mboten di ngeten niki ndalu kados ngriki niku padang wong lampu dho nggowo lampu nopo niku, commit sing di... to user
85
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B:saking napa? MK:ngih neon dices niku malah ngih mbeto ding,mbeto listrik saking mriko mendhet setrume sawah-sawah niku nekndalu, nek usum pari B:dipadangi ngoten? MK:ngih, soale tikus nek usum tikus nika dipasang listrik B:mendhete ngih saking rumah penduduk ngoten? MK:ngih mrikomen saget, mriki saget ko' B:napa’ne? MK:listrik B;kabel’e berarti dowo ngih? MK:ngih tho ngih mriki tekan mriko ngoten ngih nek anu di, ngih nekpun bar ngeten niki dijipuki angger bar pari, ngih dijipuki kados kota ngoten B:pas panen nika padang ngriki MK:ngih, bar panen ilang wong mendete setrum ngih kados ................................ nek masyarakat kalibening niku mulai riyin sayuk umpami enten tiyang mati niku sak deso mesti dugi kena dijagakke sak kelurahan niku pun mesti dugi sedanten dari pihak kakung, putri ngih , sebagian nek putri kakung'e mesti dugi yen teng sarean niku mboten kurang yen seket[50],cobi damel kuburane mboten kurang ko seket niku, rata2 niku mboh wong'e sugih, mboh wong ra nduwe mboh wong'e ternama, mboh ora ngoten, samimawon nek enten tiyang sakit, lha anak kulo niku, ngih sing kidul mesjid niku sakit teng pundi nika, teng sanatarium niku mosok 6 kol niku, 6 angkuta, cobi niku pisan 6 angkuta B:sak niki pun berkurang? MK:malah tambah ngih sing lha wingi niku teng rumah sakit solo niku sing RC dede RC ne sing cedak mesjid agung lhasing mrikamen pirang2 niku terus...dino niki dibetato esuk, commit user
86
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sesuk esuk pun pirang2 sing teka padahal sesuk esuk melih pun dibeta wangsul ngriki kulo nganu, ngih kulo, seje2ne ngih mboten lha wong nakilo, lha niku riyin naliko masyarakate dereng pati okeh wongmbongkar MI, MIne dibongkar neng dereng mriko lhe MIne tasih deso mriki niku dugi mesjid, gendheng niki banyu mili mboten kok di pikul, mboten,po diglutuhuk , mboten lung2an, yo wedok yo lanang niku tesih, dereng katah lho masyarakate wong pun pirang-pirang puluh tahun yen sak niki ngoten masy. kalibening pun katah B:katah tiyang anyar? MK;ngih anyar ngih katah anyar'e ning anyar anu niku lho, nikahan kalih laren ngriki..lha ngoten niku tur ngih , asli ngriki,anak-anak pun dho rumah tangga ngoten nek pendatang sekeluarga niku arang, dereng enten pendatang ngih dadi keluarga niki mantu ,opo mboh kwi putrine, mboh kwi kakung'e, ngoten niku nek pendatang terus tumbas omah teng ngriki, opo tumbas pekarangan teng mriki gawe omah, kadose dereg enten enten ngih paling limo, po sepuluh lah ngih enten, 10 kadose ningdereng etan 10 keluarga, KK niku dereng enten B;yesak niki pripun desane, tambah panas aa mboten? MK;mboten, sami mawon ngih niki radi panas, paling musim paling, sumuk mengkeh ager munggah haji, mlampah mriki tahun haji mlampah njing kemis, rebo enten,kemis enten mengke mang saking mesjid lak kebak tiyang ngih acara pemberangkatan niku, perpisahan lah ngih nek teng mesjid, perpisahan niko cobi sesuk esuk njenengan.... ning nek rebo niki kirangan ngih kirangan katahkirangan mboten, soale sing mlampah niku lare nem,sepindah lare nem lak angkat pemerintah , tugas nganu napa niku , kesehatan lha niku ngih beda mas anggepane masy. niku beda nek njing kemis niku ngih termasuk pendatang biasane niku sing asli mriki ngih rukun acara perpisahan niku nikumrn mboten trima teng griyo, mengke tesih dugi masjid dugi salatiga, kotamadya mangkeenten sing mboten trima melih, dugi solo padahal teng solocommit ngih ngoten nika,pun ketemu mboten saget to user
87
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
teng salatiga niku ngih mboten saget ketemu wong calon jamaah niku lebetke teng kantor, munggah bis niki mlebu halaman kantor men mboten sagte ko' teng dalan ning tiyang teng donohudan niko pun pirang2 kol kulodewe ngih,jane do golek opo.... lha wong neng omah uwis, no mesjid uwis neng omahkulo kan ngih moro, pripun iku acarane mengke teng mesjid enggih mengke teng salatiga kadang2 ngih tumut, dugi salatiga isih ora marem butuh piknik napa piye... nek kulo ngarani... lha mengke ngenteni dugi ngriko wong keng salatiga niku pun mlebu halaman kotamadya,empun ngriki dewe-dewe, mengke weruh-weruh ngih niku pun mangkat numpak bis mriki nek ngenteni teng ndalan niku weruh-weruh niku pun numpak bis mangke ngriki pun dugi ngampel, niku pun dugi donohudan nek bisgedhe niku ngih bebas tho enek polisi, abang ijo wae ora dianu ngih nekniku pun ora doyan abang ijone wis ra empan wong sing neng ngarep ngih polisi-polisi, mburi polisi ngate niku ra doyan lha ngriki lak ngih, ngriki dugi boyoali ngoten,ngriko pun dugi tho kulo ngih ngeten niki gaweane pendak dino [terlihat kumpulan batok kelapa dan daun kelapa kering] B:kangge napa? MK:kayu bakar B:kaliyan sinten ngih? MK:Kastolani... B:kulo burhan... MK:nek luhur sing mbengok-mbengok luhur, asar niko ngih sing odo gawe niku ngih kulo B:pudi mushola niku? MK:ngih tho,kan sing sijine kan gadahane makne pak misri makne morotuwo pak bahrudin niku jane ajeng kulo pendhetke ngen kulo separo, ngriku separo wis tek ku kabeh tho, ngoten,mbah'e tek kukabeh weh ngih monggo,aku yo ngono jalan ngen tohar niko ngen kulo sebelah mesjid/mushola waune gandheng griku mepet kulo mepet jane arep diparo-paro ngoten commit to user
88
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.50) Lokasi dan Sketsa kolam ikan bawel milik mbah Kastolani (sumber: sketsa pribadi)
(Gb.51) Mbah Kastolani (sumber: dok. pribadi)
***
10 Nopember 2009 Sepengetahuan Fahmi, adanya tandon air diutamakan untuk mushola. Di Kalibening, ada banyak mushola/masjid. Penyaluran air terutama digunakan untuk wudlu, selain juga untuk keperluan air bersih. Pembuatan sumur bor sebagai pengganti penyaluran air dari belik luweng yang menggunakan genset, dikhawatirkan akan mengurangi cadangan air
commit to user 89
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tanah. Seperti yang mulai dirasakan Fahmi saat ini, ember timba di sumurnya hanya dapat mengangkut air setengah ember, tidak sampai penuh. Menyinggung penggunaan bahan ramah lingkungan untuk rental pengetikannya, seperti penggunaan material bekas dari kayu, Fahmi punya gagasan mengelola sampah. Di setiap rumah-rumah penduduk disediakan tempat sampah. Dipisahkan antara organik dan anorganik. Ia bersedia mengambil sampah dari rumahrumah penduduk—setiap sore hari misalnya—dengan menggunakan gerobak. Tapi seperti kita ketahui, sampah anorganik masih menjadi kendala. Kalaupun didaur ulang menjadi alat rumah tangga, seperti: gayung, tempat sabun, ember, pot, dll toh tidak setiap hari orang membutuhkannya. Plastik yang berasal dari bungkus makanan atau detergen bisa dibuat tas, dompet dll, tetapi bagaimana dengan yang kecil-kecil? masih bingung. Kalau yang organik, tidak jadi masalah. Biasanya, dibuat pupuk kompos. Fahmi pun tahu cara pembuatannya. Pupuk kompos bisa untuk keperluan sendiri—memupuk sawahnya—dan bahkan bisa dijual ke agen-agen pupuk. wawancara [F:Fahmi, B:Burhan] B:asal mula'ne piye? jare inisiatif cah-cah dw F:yo...yo B:sing ngejak piye? F:yo bareng-bareng, ra ene sing ngejak B:sing mara-mara'i, yo gw iki? kok pingin gawe iki F:yo bareng-bareng musyawarah bareng B:kok pingin gawe iki ngopo? pingin gawe usaha dewe ngopo? F:nek ngon dewe kan luwih penak ora beban ng sopo-sopo koyo ngontrak, opo eng ngon piye,tuku ngono kan ...yo ....beban yen gawe dewe kan ora... dadi kan tanah'e ,tanah ngone dw B:ndhisik kok isoh milih neng kene? jare arep neng pertelon? F:yo tapi wah...yen neng kono ora isoh tekan suwe maksud'e ki hanya sementara ngko nak di jipuk sing duwe, yo kene kan ganti meneh... kan ngono... B:kwi dudu lemah mu po? F:wek'e kang ku menawa kan kene pas laris-laris'e, ngko kang ku pas arep gw omah, kan ngono kono asline arep di gawe omah commit to user
90
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
akhire, wah.. wis... neng ngarep omah wae neng kono sak karepe B:nembung wong tuwomu? F:yo...iyo nembung tho.... B:yen dana'ne piye? F:pt-pt B:bagian bahan dewe, komputer dewe? F:kabeh dana dikumpulke butuh opo, tuku...! ko sopo -sopo,didadek'ke siji pingin opo tuku... ndandani omah, ndandani... B:yen komputer? F:komputere rung duwe B:printer kae piye? bareng-bareng yo'an? F: bareng-bareng... "pun sarapan dik", tanya ibu fahmi B:sampun... F:jagung.... sing nandur aku neng sawah, cedak kandang bebek kae telo mbek jagung kae B:agi entuk siji F:opo B:yo kene thok...! golek liyane durung karuan butuh maksude kan yen ngene ki sing ngenek'ke kowe dewe sing piye,sing nganu kowe dewe lha agi entuk kwi thok yo'an sing liyane durung yen sing kaya konveksi , kan mau lewat kono kira- kira butuh ra , tiwas rono F:maksude butuh B:maksude butuh nata ruange po ra [ng konveksi butuh nata ruange po ra garian?] B:ning kan wis termasuk F:ruang jero makasude B:ruang njero durung, lha ndisik sing leter L sing meja-meja’ne.... F:lha yo kwi, B:tapi kan wis gagasan'e muncul F;paling ora ngarep kwi to user commit
91
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B:ngarep , ngarepan kene, sing njero F:njero angger mbuka'e duwur, isoh ketok ko njobo B:sing mejo sing samping sisih kono po ngendi, sisih kulon po etan F:sisih kulon paling yo lemari cilik ditata F:durung jipuk komputer barang B:neng ndi tho komputere F:sekolahan B:neng sekolahan F:yo sing agi didadani mau bengi B:neng duwur kae F:he'e, disilih B:sing diinstal karo ngembes kae tho F:yo B:selametan'e piye? sido po ra? F:sing ndanani sapa?? B:duwe uneg-uneg ngo desomu ra? F:yen desa, rekoso.... angel...natane... kene wae wong awam B:gen desa isoh mandiri F:pinginku ngono mbukak usaha sing nglola cah-cah kene dewe B:sing mburine pak ridwan, wong kalibening kabeh? F:yo kabehi ene wong njobo'ne tapi mbuh nek sing khafa? B:etan’e...cedak pak atiq? F:sing ngisor'e warung, ndhuwur'e ngo jahit B:petuk mbah kastolani ng belik luweng lha... gagasane gawe pemancingan neng kolam'e kan duwe kolam ikan, neng ditutupi enceng gondhok F:sing ngonanku kene wis rada lumayan rada maju B:ngendi, kene? F:lumayan rada majulah B:rt ngonanmu? F:ene kumpulan RT, tiap dino jumat bengi Bapak-bapak minggu... sore pkk bengi ngaji ibu-ibu B:ngone pindah-pindah? F:digilir sing rada ilang remaja-ne mati... mbiyen wis tau ono commit to user
92
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
wis do sibuk dewe-dewe sing teko mung wong 5,6, 7 ngon kwi B:dho merantau? F:yo mboh ene sing dho lungo... wis ra ono remajane kari bapak-bapak ibu-ibu urunan, pendak minggu ngono kwi jimpitan, tiap rumah sak ikhlas'e B:jik jalan? F:wingi aku bar jipuki jatahan... rencana'ne ngo tuku kursi dadi ...peralatan nge ene wong mantu opo ene wong opo iso njipuk soko rt'e dewe kaya gelas piring wis ene B:rt'ne omahe ngendi? F:rt-ne omah'e ng mburine pak Wahib Silit-silit’an siji madhep rene, siji madhep rono kene rt pira? kene rt02, rw 3 mingu wingi dho kerja bakti nduduk luwangan iki minggu wingi, isuk-isuk kae ngresiki kalen banyue saiki wis ora mili rene meneh ora di semen tho? dijerokke thok yen mili udan lemah...ngono kan keli, pasir kan keli akeh regetan- regetan lha kwi diresik'i sing kene urung? [sambil menunjuk selokan di depan rumah Fahmi] F:durung, rencana arep diplester pinggire thok sing deretan ngonanku kene ki durung Rt 2 kwi tekan ngendi batese? Rt 02 termasuk omahe koteng ngone mbak nurul wis bedo maneh itungane sak kotak, sak kotak ko' commit to user
93
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tekan ngendi bates kidule? ngon paving arep mangkat jumatan kae ngerti? yo mentok kwi mentok dalan itungane sak komplek, sak kotak ko' koyo ngone pak din kae kan sak kotak thok, mubeng teko ngarep omahe zati, ngomahe zati ngerti? pertigaan kono ngone kobal ngerti B:sing tandhon kwi? ngon'e ateng ngidul notok kwi F:lha yo kwi we'e zati tandon banyu kwi kan lemah'e zati lha kwi kan sak kotak ngone pak din, kan sak kotak tho lha dikotak-kotak thok sak kotak rt dw, sak kotak rt dw [fahmi njelaske bates2 rt ng kalibening] mesjid kae saka prapatan ngarep omahe pak atiq kae ngarep omahe pak atiq dalan tho dalan nene ki tekan ........] rt'ne mubeng ngono ya? lapangan ...kan kotak dadi’ne kotak-kotak ngono lho sing dibangun ijo-ijo? F:sing di? arah neng makam, dalan saka dapur santri kae... kan ene dalan paving lha kwi terus...nek ngiri neng kuburan lha kwi sing, sak durunge kwi dibangun opo? F:ketoke nek ra salah, di gawe green house SMK nge pertanian lah... kethok'e... aku ra ati mudeng soal'e kwi urusane SMK SMK kan dikotaki kae, tanah SMK kan dikotaki kae deso wis ra melu urusan tapi nek tak kira..., nek didelok-delok'i ketok'e digawe green house aku liwat kae cah-cah'e dho nyirami, dho maculi F:soal'e kono pertanian jurusan'e pertanian kan ono cah wedok-wedok akeh sing pertanian B:tak kiro otomotif thok F:yen arep ng ngone sing nto jahit yah mene ki commit user
94
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kan pas jam kerja ojo karo karyawan'e, karo bos'e langsung penak langsung karo sing duwe penak karo pak... ngone sppqt bapak'e amik B:ngone ngendi? F:mburi lapangan , pinggir gawang pas, warung tho pinggire warung B:lha sing mburine pak ridwan kwi F:lha yo kwi B:tapi kan ngone made rono tho F:sing asli kan omah kwi ya omahe madep'e tapi ruangan sing nge kerja njahitekan ruangan mburi ruang kerjane sing mburi dadi enake saka lapangan kwi opo moro sppqt? ngonanku sing enek hubungan’e karo lingkungan sing koyo ngonanmu, nganggo bahan bekas kan termasuk bahane sak eneke, bahane pring tur malah irit biaya, gendheng'e bekas njaluk kan luwih ....ora boros bahan sak jino ngone ateng, sing sampah2 gawe tas , gawe dompet tapi sayang saiki wis ra jalan yo kae, sumur bor kae pinggir lapangan kwi ngone pemerintah urusane tetep lingk., tapi mong saka pemerintah soale kwi ngko kan banyune dimilekke ngo kabeh sak kampung tapi saka nduwuran asline usulane soko kene usulane soko kene, tapi sing ragat'e pemerintah sing asli mbiyen kan rencana yo... di kumpulkan kabeh sak kalibening iki sing asli kae..belik luwing sing dirembuk kan belik luweng trus belik luweng commit mati, to user
95
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dirembuk meneh ..py kok mati ki.. urusane py... kan ngono yo njaluk ndhuwuran...dana usulane soko kene opo yo nganakake tandon? yo diubengke ngono ide’ne amri, digawe pompa hidrolik kan irit biaya tapi kan seko belik luwing, nak sing saka kwi, yo pancen rencanane ngono tapi kan..belik luwing mati lha..piye nak belik luweng mati kan......gawe sumur bor kwi rencana awal kan tetep sing ragat murah kwi mau dijipukke saka belik luweng diungahke nganggo disel kae aku wingi sempet ngumbahi ng kono banyune itir-itir, ora kebak kan kae wis dibangun tho... piye carane gen tandone sing ng kene ki yo ra sia-sia tapi sumur bor yo merugikan merugikane opo? sumur bor neng kono ngonanku isoh asat'o, sumur'o... ngonanku iki lho..ember ki lho ember ra isoh klelep aku nak nimbo, jatahe pisan'e sak ember kebak saiki setengah ember padahal, mongso rendeng kudune kebak F:ngonanku padahal adoh po neh sing cedak-cedak kono B:tandon'e po tekan kene? F:tadon'e kene, ngendi ya ooo kono...mburi mushola iki ngon warung ngone lik rikah,warung ki tho warung sayuran kae tho pinggire kan mushola lha mburine mushola, pas yen kene kan diutamakan gawe mushola nge wudlu... B:banyu wudu kwi dibuang sia2 no yen daerah bandung [aa gym], diolah ngono lho dadi banyu kwi, bar dienggo terus diproses piye isoh dienggo neh ngono lho dadi ora dienggo, diguak ,ngono...
commit to user 96
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.52) Sketsa ide pengelolaan air wudlu (sumber: sketsa pribadi)
F:nak masalah kwi mboh, tapi ene peresapan B:ngendi? F:o kono kwi peresapan kene ki lho mburi omah iki B:oo F:peresapan B:dibukak po ditutup F:tutup gawe jimbeng ngono lho, ngo wadah banyu B:sing ngone zati kwi opo ono mushola'ne ora!! B:tandon thok'? yo B:koyo kalen ngene lho kalen yen diplester yen ngene isoh ngresep F:tapi kan kalen ra pate' nganggu masyarakat arepo ngresap rene kan malah nambahi sumur salong'e mili'ne ng sawah maksude ora nganggu, dadine umpomo ra merasap rene kan malah nambahi sumur, kan ngono terus kalen'e kan tetep mili mili mlebune neng sawah dua selokan bertemu di pertigaan rumah koteng
commit to user
97
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
awake dw ngusungi mau lho bengkel' ngisore ene kalen iso ngelola plastik ngono genah... iso ngelola plastik ngono aku wani njipuk'i sampah2 plastik sing sampah organik mbek sing ra organik nek aku nganu ngono... di guwak podo wae B:ngelolane? genah enek terus kwi, sampah kwi! pingin.. tapi ra isoh ngelolane nek isoh aku gelem gw tong sampah tak lebokke njero omah pendak dino-pendak sore tak jipuki-tak jipuki organik mbek sing ora, tak dewek-dewek’ke sing organik isoh ngelolane aku isoh nek sing non/an organike, sing aku ra isoh ngelolane pingin jane sing an organik kwi lho piye, bingung arep tak apak'ke sing ngone ateng, plastik sing gede lha sing cilik-cilik piye? F:nek isoh ngelola dw, aku wani [ibu fahmi menawari jagung] B:pak din malah anu, sppqt kwi digawe TPA dudu Tempat Pembuangan Akhir, tapi Tempat Pengelolaan Akhir nang kono dikelola, salah sijine, kan sing bongso anorganik kwi, isoh digawe listrik ngono lho nganggo alat, jenenge incenerator alate ningo gede, maksude gede biayane tapi kwi isoh anu, dadi isoh produksi listrik dewe, bahan bakare sampah F:carane piye? B:lha kwi aku kae ene buku biopori, ngawe lubang cilik-cilik ngo ngresepke, kan yen daerah kot a kan to arang commit userlemah
98
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dadine gur kalen lha kalen kwi dibolongi plesteran kwi dibolong , paling 10 cm jarak'e pira pendak bolongan kwi lha nang kono ene masalah sampah kwi lha kwi nganggo incenerator F:ning alate larang B:lha kwi pak din kwi karepe ngusulke tho nang ngon pemerintah kota biayane kwi, dienggo tuku alate kwi sing ngelola wong kene ngono lho biayane kan luwih[...] daripada dikelola wong liyo gur ngo tuku alate thok dana biaya pembelian alate sak mene wis tapi masalahe masyarakate... sppqt kanngone rada nduwur dienggo proyek percontohan aku yo pingin... sing anorganik angel arep tak dol , yo podo wae, tuno sing asli ora tuno tapi piye yo, ra apik wae usaha'o usaha diri sendiri podo wae, usaha pribadi itungane ora lingkungan, malah dodolan dodolan sampah....rusuh ki iso ngelola dewe ngono ra mungkin nak dw kerjo dw ra mungkin paling ora dw konco opo neh dw karyawan,kan ngono pendak omah ngono kei tempat sampah, tong opo ...opo opo ngo adah plastik ngono lah... elek-elek’ane plastik sing gedhe kei loro ibu-ibu rumah tangga kan...to user commit
99
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
organik dewe anorganik dewe dadi pendak sore jipui thok pasang esuk ngono kae pas esuk ngono kae, pasangke ngko anger sore, nganggo grobak dewe mubeng kalibening sak deso ngono sik wae tapi bingunge sing kwi ... B:sing an organik kwi anorganik’e are tak gawe opo nak sing gede2 , arep gawe sing tas, sing anu jik isoh lha sing cilik-cilik kwi tapi kan nak sampah sing ngene-ngene ki kan wadah’e... paling wadah ko ngono sing cilik-cilik wadah masako, wadah linthingan B:yen plastik geda, cah-cah kae ngenteni ngone pak atiq kae tho? anger kethok maju, ngko malah... dadi kono sampahe sing dijipuki malah dibayar dadi ora cuma2 dijipuki sampahe ngono lho B:dadi keuntungane di bagi ngono ya F:pingin’e... tapi sing anorganik kwi, arep gawe opo dadi kene pendak sore jipuk karo ngei duwit piro piro... tapi...kabeh tetep roto 10ewu kabeh, 10ewu kabeh 20ewu ,yo 20ewu kabeh ra peduli sampah’e sithik, akeh, kan ngono... B:yo kan isoh memotivasi wong’e F:ho'o dadi ora cuma-cuma kene njipuki thok yo ngono melu kene seneng dadi kan luwih seneng ene masukan, yo mbuh kei 5000, 10000 kan lumayan wong kono, sampah lebok'ke thok tapi tetep kene ngei yo mbuh hasile pira, kan ngono commit to user
100
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
hasil’e gede yo kei gede, hasil’e sithik yo sithik B:dadi didum roto F:aku ngoleki sing kwi, sing.... B:sing anorganik kwi? F:bingung B:yo nek sing gede, biayane... sing cilik kwi lho kan...yo kwi teknologi sederhanane piye F:nek sing digawe opo, ngono-ngono kwi sing koyone gawe...opo yo ngko diolah...opo.... dilembutke ngono kae lho, diajurke ngono kae dadek'ke bubur ngono kae ngko dicetaki meneh ngono podo wae rumangsaku sing luwih nganu meneh ngono lho tapi kan, ko ngono yo podo wae ngko pol dadi aqua aling dadi gelas aqua dadi opo neh ngono dadi erabotan rumah tangga ngono kae ra patek efektif ngono lho lha ngono kan moso endak ndino ene sing tuku ember moso pendak ndino tuku anu..kan ngono sing luwih efektif meneh ngono lho neng nek anger ndelok ngon internet paling gawe ciduk, gawe ember palig ngono tho kwi alate'we wis larang, kan ngono alate thok we larang angger iso sing luwih efektif aku wani kan ora dadi nganu... B:plastik neh? F:yo maksude, yo dadi plastik neh ning sing luwih efektif neh ngono lho tapi bali koyo ember, ngono2 kwi kan piye yo,ngko kene isih pemasaran barang ngono lho itungane bingunge neng kwi , dadi dobel-dobel malah ndasku ngelu sing luwih efektif neh ngono lho opo aku sih bingung aku iso-iso malah dadi pupuk, ning pupuk opo ngono lho lumayan ngono lho dadikan kene nguwak'e sekaliyan dadi ember, dadi commit ciduk kantonguwak'e user bingung
101
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dobel-dobel, wis kene nguwak pupuk, nguwak anu sing organik nguwak pupuk kan ngono itungane opo yo arep tak kanggok'ke kabeh, kan yo ra mungkin, kan ngono itungane mesti kan guwak sing isoh dienggo nguwake neng sawah'e dewe kan ngono ngo nge-mes, ngo anu, kan isoh guwakke kwi kan ngko,nek pupuk kan ngko [ngopeni] tanah sik dadi jangka berapa tahun sik koyo pari ngono kan itungane di-mes B:di-mes'i piye disebari benih kwi opo opo? F:mes kwi ,pupuk B:ooo disebari pupuk kan biasane pupuk,lek diorganik kan selot [luru [dikum sik] ngko nak pengembalian tanah, tanah'e agek.... wis mulai apik meneh, ngko tambahi [] munggah terus dadi itungane kayane kaget ngono lho dikei pupuk ra tau dikei pupuk,dikei kayane mes terus kan ngono dikei pupuk lha midun dadi penghasilane mlorot F:ndi lampumu I:neng omah B:yen biopori kwi organik thok'o njeng kan bolongane kwi ngko dileboni godhong-godhong’an dadi banyune iso mili, diresepke rono ngko let pirang minggu ngono, godonge kan mesti ajur F:bosok B:bosok tho F:ho'o B:terus isoh dienggo pupuk ngono lho F:modele kalen tho B:ora, bolongan F:lha yo kalen F:nak sing organik kan gampang lha sing anorganik kwi lho cilik-cilik dadi ngko godonge dilebok'ke kabeh ngko angger pas usum udan kalen dilebok’e rono nek pas ra usum udan ngkotodikei commit userbanyu dewe
102
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B:iso di panen, panene panen kompos tapi kan tetep kudu [...] lahan barang dadine ngelola dewe F:ra diguwak kabeh ngono lho digawe dewe, di ngo sawah dewe awale yo ngogo ki, kan aku ngono jangka kedepan'e pingin nak sing ngendiyo, neng solo ene tho, pengelolaan plastik B:jenenge ?ngon opo? F:alah, ngen cedak ril kwi ngedi yo, arah ngon cedak ril, are neng wonogiri B:sing kowe kebablasen kae po dudu? F:dudu'i, mlebu'i neng mlebune.... aku mbiyen bingung'i tekok-tekok karo minan, karo sapa mbiyen, cah 5 karo poting barang tapi kwi dadine ...opo.... perabotan rumah tangga ngono2 kwi B:sing anorganik?sing plastik-plastik ngono kwi? F:ho'o diremuk, yo dikethok-kethok ngono kae tapi nganggo mesin ngethok'e diubengke ngono kae, terus digodhok digodhok kan meleleh tho plastik ko'o digodhok kan meleleh ngono kae ngko gek dicetak'i neng solo ko' ngendi yo, lali aku enek'o B:solo baru? F:ra ngerti aku area mlebu pokokmen sakdurung'e......... saka kene pertama pas solo kae as opo B:kartosuro? F:kartosuro yo lha...arah kartosuro kwi ngon bangjo mlebu mlebu arah wonogiri aku mbiyen kae ngumpak'e terk arah malang, malang suroboyonan tapi isih neng solo kwi, nganu’ne isih solo... opo, wong aku mlebu sithik thok jebulane arah manahai jeblus'e dadi koyone, yen commit manahankan kotak ya itungan'e to user
103
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dadi, pokokmen mratas ngeneki tekan manahan mlebu dalan ngene B:kwi alur'e trek mau?saka kene mau? F:aku bingung tekok-tekok, jebulane cedak thok, yo paling ora kene ABC-lah neng lumayan dalan’e mlebu gang-gang ora gang-gang gede, tapi gang-gang cilik B:ngone ra ngerti jenenge kowe? F:ora patek ngenah ngendi ya solo o ngendi ya solo ko' gak kelingan aku ko' B:lha jenenge, misale jebres opo anu F:wah ra eruh pokok'e ngon cedak ril B:solo kwi F:solo pokokmen solo opo jogja? *** Sore hari. Menyaksikan pembuatan batako di rumah pak Baderun. Pak Baderun membuat batako hanya ketika ada pesanan. Jadi hanya sebagai buruh. Batako dibuat dari campuran semen ini biasanya untuk bahan pembuatan pagar, termasuk juga untuk perumahan.
(Gb.53) Pembuatan batako di rumah pak Baderun (sumber: doc. pribadi)
Dalam pengerjaannya, dibantu isterinya yang berprofesi sebagai penjahit. Di Kalibening, ada juga yang membuat dan menjual batako tapi bukan sebagai buruh, melainkan pengusaha karena membuka toko bahan bangunan.
(Gb.54) Pak Maskur (sumber: doc. pribadi)commit
to user 104
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Saya juga sempat berkunjung ke rumah Pak Maskur yang berada bersebelahan dengan rumah pak Baderun. Menyaksikan kegiatannya sebagai tukang kayu. ***
11 Nopember 2009 Rumah belakang Mushola [Mas Nurcholis] Pemiliknya berkeinginan memindah garasi. Karena garasi yang ada sebelumya berada di tanah orang lain, bukan tanah miliknya sendiri.Tempatnya memanfaatkan teras rumahnya. Teras diperlebar dengan dinding batako sebagai pembatasnya. Mas Nurcholis bekerja sebagai pedagang buah, mengantarkan buah ke pasar-pasar.
(Gb.55) Pembongkaran dan pemindahan garasi di rumah Mas Nurcholis (sumber: doc. pribadi)
Bahan material bangunan garasi lama terbuat dari bambu dan papan kayu. Karena sudah tak terpakai, sebagian diminta oleh tetangganya untuk kayu bakar. *** SEORANG ibu sedang mencabuti bulu-bulu ayam di halaman belakang rumahnya. Ketika dipersilahkan memasuki halaman, saya diperingatkan kalau baunya menyengat dan tidak sedap, karena di dekat tempat kerjanya ada comberan dan tempat sampah. Ibu ini hanya membersihkan bulu-bulu ayam dan memotonginya. Ayamnya berasal dari peternakan ayam yang dikirim ke rumah kakanya. Bulu-bulu yang masih bagus dikumpulkan tersendiri karena bisa dijual untuk bahan sulak (kemoceng). Sedangkan bulu-bulu yang basah, dijemur sampai kering/tidak berair dan dijadikan pupuk untuk kebunnya yang berada di daerah Domas. Di daerah ini belum ada selokan. Air dari kamar mandi dibuang di belakang rumahnya. Di Comberan. Ibu ini ingin membuat tempat kerjanya lebih bersih dan tidak berbau. Tapi belum punya cukup uang.
commit to user 105
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.56) (dari kiri ke kanan) tempat sampah, temat kerja bu Lakhah, comberan (sumber: doc. pribadi)
“Ingin membuat apa? Apakah dibuatkan rumah-rumahan? “Cuma plesteran saja …” Tanah diplester dengan semen, agar darah ayam yang menetes dapat disentor dengan air sehingga tidak mengering dan berbau.
(Gb.57) Sketsa pemetaan permasalahan di tempat kerja bu Lakhah (sumber: sketsa pribadi)
(Gb.58) Sketsa respon gagasan tempat kerja bu Lakhah (sumber: sketsa pribadi)
commit to user
***
106
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12 Nopember 2009
(Gb.59) Tempat kerja bu Lakhah (sumber: doc. pribadi)
Rumah Ibu Lakhah. Air sumur di mushola samping rumahnya berbau, “Apakah berasal dari comberan ?” Bisa jadi, karena jaraknya terlalu dekat. “Kalau dibikin sumur peresapan yang memakai seperti sapu itu apakah mahal?” “Mungkin ada yang lebih murah, misalnya menggunakan bahan-bahan …. “Kalau hujan perlukan atap untuk peneduh?” Kalau sekarang berteduh di bawah pohon. Apakah comberan meluap ketika hujan? Kalau hujannya biasa, tidak begitu masalah. Tapi kalau hujannya lebat/deras, air comberan meluap termasuk sampahsampahnya. Sehingga orang yang ada di ‘bawah’ sering mengeluh. Karena selain genanggan air, juga sampah yang berserakan di halaman rumah mereka.
(Gb.60) Sketsa ide, respon permasalahan di tempat kerja bu Lakhah (sumber: sketsa pribadi) commit to user
107
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sebelumnya, Ibu Lakhah memotongi ayam di rumah kakaknya. Tepatnya di sebelah timur rumah pak Bahrudin. Yang menjadi masalah di rumah kakaknya adalah air. Ibu lakah harus bolak balik mengambil air karena tempat pemotongannya berada di depan, sedangkan sumurnya ada di belakang rumah. Kalau sekarang di rumah sambil momong anaknya.
(Gb.61) Sketsa ide tempat kerja bu Lakhah (sumber: sketsa pribadi)
***
13 Nopember 2009 ...”Selama ini kaum perempuan dijadikan target pasar yang potensial bagi kaum kapitalis.... ....Namun perlu diingat sekali lagi, bahwa yang diserang dalam kapitalisme itu adalah gaya hidup1.”
(Gb.62) Kegiatan pelatihan kemandirian perempuan (sumber: doc. pribadi)
Pedidikan Masyarakat PELATIHAN KEMANDIRIAN dan KETERAMPILAN PEREMPUAN .............. ngene ki ra pati masalah nak modal,ra terlalu berat soal'e py tak gawe saiki, sesok payu... kan ngnono tetapi mesin'e kedelai, itu kan larang...larang... wis aku tuku mesin kedelai, tuku 500.000, gedhe'ne 1 juta misal'e duwit'e utang! 1
[Djaya, Ashad Kusuma. Pewaris Ajaran Syekh Siti Jenar: Membuka Pintu Makrifat, Hadi Purwanto dan Nurhadi (edt). Kreasi Wacana: Yogyakarta, 2003.hal 88] commit to user
108
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
moro2...agek seminggu po setengah sasi ,macet... arep tak dhol...yo mungkin nyang2an'e paling kilon kan mumet sementara sing nyaur utang ra mandhek kan kaya gitu problem'e biasa'ne ngoten... akhire...arep mulai usaha, bingung karena keterbatasan alat produksi jan-jan'ne kan ngono dudu bahan bakune nek bahan bakune isih isoh tak enggak-enggokke lah tapi alat produksine niku alat produksi yang sangat mendukung proses produksinya padahal jan-jan’e kanca-kanca liyo yo nduwe tapi kan yo we'e de'e aku nyilih, entuk ra alangkah indahnya kae...alat'e ngone pak Suto kae timbang mangkrak, mbok disilih'ke aku tak nge'ne ajar-ajar ngolek pangan, kan cara kasare kan ngono ngo ajar-ajar nyambut gawe tak gawe berproduksi untuk modal beproduksi biasa'ne, kalau itu bisa dipenuhi akan nyaman karena ora terlalu cemas, tidak terlalu cemas secara psikologis akan nyaman orang kalau nyaman itu akan lebih segar, lebih terbuka dalam berpikir lebih cerdas nah prgram ini, nanti sekuat tenaga akan dibawa kesana peningkatan kecakapan berproduksi itu diuayakan,diupayakan ke sana memfasilitasi kebutuhan sumberdaya produksi dados niku mangke ilustrasi sederhana'ne umpamane.... contoh sisan, umamane... mak siti aminah pingin usaha jamur pingin usaha jamur, nandur...opo... ngolah? NGOLAH...! ngolah jamur terus opo kesulitan'e? KESULITANE BEN NGOLAH ISOH RAJIN commit to user
109
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mesin las... arep tuku yo awang-awang’en regane yo rada muni ga' duwe duwit, isoh-isoh usahaku lancar po ra duwe'o duwit yo awang2en karena itung-itungan'e saya harus mengerjakan sesuatu untuk sesuatu yang jangka panjang mesin kwi misale kanggo'ne setahun, bahkan 2 tahun atau 5 tahun berarti sesuatu yang saya pakai 5 tahun yang akan datang, harus saya bayar sekarang ...itu beban! Jan-jan’e cara diitung-itung kwi saya harus terbebani sesuatu yang dipakai 5 tahun mendatang padahal, mangan wae paribasa'ne rekoso kok malah mengadakan sesuatu yang jauh di depan misalnya mesin las ketok'e mesin las ra patek nganu conto sing paling anu...jane kaya gawe gethuk mesin gethuk... tapi ra popo karena..... Ibu:nambahi rajin..... .... tidak terlalu vital soal'e nak paribasan'e ora dilas, ditanem iso IBU:tapikan tetep nek ene opo-opo ngaruh, kurang rajin tidak sebagaimana mesin, misalnya mesin kedelai sing gawe menghancurkan, kwi kan mutlak nek iki kan urusan performance, urusan marketing membantu penampilan, supoyo payu tapi itu dibutuhkan juga oke berarti mungkin mak siti aminah butuh mesin las mesin las.... tetapi jangan sampai membebani sampai jauh ke depan itu jan-jan’e.... saya wujudkan hal-hal seperti itu terus, nek teori kulo nganggo model sewo upama'ne mesin las iku to user commit
110
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
iki kira-kira kuat pirang tahun rega'ne sejuta, upamane rega'ne sejuta, kuat satu tahun setahun kwi wis rusak setahun ra isoh di enggo, coro kasar'e setahun'i pirang dino? taruh 3 tahun, berarti 1000 hari nah kalau 1000 hari rega'ne sejuta berarti sehari 1000 rupiah nanti , paling minim harga sewanya setelah perhitungane ngono mau iki umpamane umpamane...rega'ne sejuta iki ngko kuat seribu hari berarti sedino’ne kwi 1000 rupiah berarti nanti mak siti aminah terbebani sewanya 1000 rupiah minimal 1000 rupiah tapi mestinya diperhitungkan 1000 dino sing arep teko kwi rega barang iki piro dadi ora harga sekarang misale sing arep teko regane 1500 kan mesti mundak tho...alat-alat kwi kan mundak, mesin, ngono kwi saiki sejuta mungkin 3th sing arep teko dadi regane satujuta limangatus, upamane ki... dari proyek ini kwi satujuta limangatus ooo berarti 1500 coro kasaran'e ngono lha berarti... wis oke aku iki menyatakan ini...aku butuh mesin las, pasti tidak yang otomatis sing regane milyaran karena ini usaha kecil mesin las regane satujuta, sewane 1500 supoyo iki ngko ora rugi logika'ne ngene regane memang sejuta,tapi sewane seribu thok terus setelah 1000hari mesin iki rusak wis ra isoh dienggo tuku meneh ora isoh ngko mendek ngko... opo, organisasi kwi menjadi mandek karena ndak bisa apa-apa harus seribulimaratus beban’e mak sitiaminah wah...aku kan pinjam seminggu iso seminggu commit to user
111
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
iso 10 dino, 10 dino kan 15ribu terus iki mendongkrak produktivitas yang cukup tinggi ya... ya...nyaman tidak harus mengadakan uang sejuta dadi ora usah ngolek'e pangan supoyo ngadak'ke mesin dadi ...ini nanti akan diwujudkan dalam alat produksi yang memberlakukannya itu sewa dadi pomo usahaku mandek, yo tak balek'ke tho masa tak sewa terus kan yo bangkrut masa ra tak nggo , aku nyewa terus nah, kok lancar wah...wis lancar yo aku luwih enak tuku dewe. lebih apik ndak apa-apa, beli sendiri karena wis... moro-moro istirahat misalnya bulan puasa tidak berproduksi selama satu bulan, umpamane nah itu, kalau sewa ya otomatis dikembalikan atau tetep ditempat saya tapi jangan diperhitungkan sewa kecuali kalau ada yang menunggu ada teman lain yang menunggu alate kalau tidak ada yang menunggu, ya bisa saja tetep diamankan ditempat saya tapi saya tidak diberikan sewa, karena alat itu tidak terpakai tapi nak ono konco liyo sing nguna'ke yo ndolim-lah sampai tidak bermanfaat mesti bermanfaat kok malah tidak bermanfaat bisa saja, beli... beli sendiri terus moro-moro istirahat satu bulan, tidak berproduksi tak dokok'ke nong ngon kelompok kwi, istilahnya lumbung saya taruh di lumbung nanti kalau disewa oleh teman lain nanti temen yang... temen lain itu akan menyewa 1500 juga per harinya dadi isoh dimanfaatke sing nyewo yo seneng lha ngopo...lha murah murah...kan praktis... podo wae timbang tuku tapi karena ini lebih.. keuntungan tidak harus terbebani dadi nak misal’e commit to user
112
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sehari konvensional itu kulo sempet ngetung-ngetung, bisa samapai minimal 4-3 kalau konvensional itu 4500 ini bisa 1500 dadi kalau pengusaha sewa, itu dia akan melipatkan tiga kali dari proyeksi rusak aku nduwe... pamane aku tuku kursi regone 30.000 regone 30.000, ini bisa tahan 1000 hari kudune kan 30 rupiah.... tapi kalau pengusaha, dia akan melipatgandakan, ra mungkin misalnya 100 itu, lipat tiga, misalnya kaya gitu lipat tiga harga sewanya itu sampai lipat tapi konsep ini persis sebagai mana perhitungan nopo... iki tidak cari untung, lumbung'e niku ora ngolek untung tetapi ojo ngantek rugi soale nak rugi, yo engko entek nak nganti rugi pamane niko mau lho... sejuta, hanya diperhitungkan sejuta thok moro-moro pas tibo tahun ngarep mundak lha wis...nganu dadi cotho, kan ngono sekabehan’e dadi cotho akhirnya prduktivitas itu akan terganggu kebersamaan akan terganggu semono ugo nak terlalu murah aku nduwe barang, tak dokok'ne kono disewa, yang itu lebih rendah dari perhitungan yo ra gelem musti aku ndokok'ke kono, wah yo....eman-eman nak nganu eman-eman barang nek gur disewa satus rupiah... umpamane jadi..., nah ini kita akan mencari keadilan nah...nanti kalau ini sudah berjalan betul ini sebenarnya semua yang kita miliki bisa 'search' bersama-sama sampai dengan...misalnya sampai mobil misalnya aku nduwe mobil tak per-etung-etungke kwi perkilometernya hanya 1500, upamane perkilometernya hanya 1500 kalau sampai jalan 10 km misale nang salatiga, 10 kilo aku pernah ngetung2ke sekitar 1500 misale nang solotigo tilik wong loro commit to user
113
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kan...bolak-balik kan 10 kilo 10 kilo itu berarti 15.000 15.000 padahal yen nyewo angkot wong siji 5000 isi wong sepuluh wis 50ewu kan kaya gitu jadi akan jauh lebih murah nah...mobilku dho digawa nang rumah sakit kono dengan 15000 kwi aku ra rugi tapi sing nyewa yo seneng, kan ngono timbang 50 ewu karu 15ewu kan seneng 15ewu tapi aku yo nganu... wis pd penak'e yo wis kono dienggo timbang ndongkrok, kan ngono timbang nganu, dimanfaatke sebenarnya saling... nanti akan berkembang samaidengan macem2 misal'e mobile pak Jono ndongkrok ono ngarep omah kan luweh dho digowo tapi, ngowo yo isin, kan ngono dadi yo.... karena tidak ada wadah itu tidak ada wadah yang memperjelas itung-itung’an sing jelas nak ono itung2an sing jelas kan yo wis ora ono nganu, sing ngowo yo penak wae eeee sing disileh yo penak wae,mergo ene aturan-aturan sing jelas tidak ada yang dirugikan, semuanya diuntungkan makanya, ini hanya pemicu nanti program-program yang ...mungkin nanti mesin las,macem-macem yang dibutuhkan terus dietung bareng wah iki, apike sewa’ne semene ojo nganti rugi, soal’e... soal’e nak rugi sesok ra isoh tuku meneh niku lho dadine niku perlu dietung bareng dadi iki sewane pira iki sing paling pantes'i... dietung bareng soal'e iki wek'e dewe kabeh ini jane esensi dari koperasi esensi dari usaha bersama akhirnya nanti semuanya tidak khawatir dengan alat to produksi commit user
114
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bahkan nanti ngembang sampai aku ki wis mobil yo nduwe, sembarang'i aku ki jan2ne senajan omah ku cilik, ora ono opo2 tetapi aku butuh opo wae, bisa, gitu karena nanti akan diwujudkan dengan cara bersama-sama aku nduwe iki, kowe nduwe iki dadi isoh bebarengan niku perlu di..., dari sisi manajemen'e perlu nanti dilatih bersamaan dari kecil2 dari mungkin tiga orang bahkan atau lima orang yang terlibat ini,kaya gitu terus, berjalan berjalan nanti bergabung bergabung begitu ono sing bergabung yo nambah kekuatan karena , kan tidak semua punya semua tidak semua orang itu punya semua, gitu lho semua orang tidak punya semuanya senajan aku duwe mobil kan sugih tho nduwe mobil tapi moro-moro sing jenenge pompa sedepa ra nduwe, kan kaya gitu dadi aku yo butuh pompa sepeda ngone kancane dadi saling.....nanti akan saling membantu jenenge tulung tinulung tidak ada yang dirugikan semuanya bisa saling memanfaatkan nah...itu inti program yang kita usulkan ke direktorat pendidikan masyarakat diharapkan ini nanti akan menjadi model model secara nasional iki lho contoh kebersamaan [ini sambutane ancen menyambut, musyawarah nge conto mangke saget diperjelas melih apik'e kaya ngapa terus nanti di-list kebutuhannya itu apa setelah itu engko dirego bareng-bareng oooo iki harga sewa'ne pentes'e semene wis...nak bareng-bareng paling enak jadi , nanti akan jatuh yang paling adil pasti, pasti semua akan mendapatkan keuntungan dengan ana'ne iki... nanti samapai dengan aturan2 yang disepakati upama'ne aku nyilih barang iki nak ono kerusakan piye to user commit
115
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
nak kerusakan itu pancen wayah'e rusak yo...tidak menjadi tanggungan penyewa coro'ne sepeda kwi napa, ban'e bocor niku kan pancen wayah'e bocor itu menjadi beban lumbung tidak beban penyewa tetapi nak rusak'e ki merga tibo berartikan karena keteledoran misal'e nabrak 'bok' lha wong 'bok' ora ngerti opo opo thok tabrak kan, dadi salah sing nabrak lha itu, salah'e anu, tanggung jawab penyewa karena keteledoran tapi yen karena anu lha kwi resiko kwi sudah diperhitungkan sewa....misalnya 1500 ditambahi 100 ngo cadangan kerusakan, misalnya kaya gitu ngo cadangan kerusakan nanti akan...seeperti itu jadi, enak kabeh o..iki tak rusak'ke mergo mergo yo tak tutuk'ke opo misal'e dadi kan karena keteledoran tetapi nak wis wayah'e tugel misal'e nganu yo...itu tidak menjadi... bukan beban penyewa kurang lebih seperti itu nanti nanti akan dibahas semuanya sehingga semuanya akan bisa dipenuhi sebenarnya semuanya akan bisa dipenuhi yang bisa memenuhi itu sebenarnya, saling.... saling berbagi saling berbagi dadi opo nduwe ku, isoh dianu... aku yo seneng wae wong iki.... aku ra rugi,gitu lho aku ra rugi tetapi, langsung tanpa itu kan kadang2 mlakune... lha iki ada program itu dadi nanti tetep, kebutuhan2 itu di-list dan menurut saya apapun yang dibutuhkan bisa dipenuhi jadi ekstrimnya itu sampai apapun yang dibutuhkan... nek wis omong apapun'i paribasane butuh trek paribasane... isoh dipenuhi nanti teori ini akan membawa ke sana apapun... nanti akan bisa dipenuhi jadi ekstrim'e'i sampe paribasane commit to user 116
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
wah iki mesti diwadahi, ada trek , misalnya ngih, kurang lebih sementara niku ooo ngih mungkin pak jono juga mau bilang produksi itu tidak harus misalnya seperti mak siti aminah mengelola jamur, misalnya kaya gitu tapi bisa juga eee devi mroduk lagu, misalnya itu produksi itu produksi, kan kaya gitu nanti butuh alat produksi saya misalnya saya butuh cd duplikator, lha aku seneng nduplikat cd saya butuh cd duplikator, nanti saya sewa saya sewa jadi enak yo'an lha tuku larang kalau ini diadakan saya injam mungkin hanya lima hari dikalikan karo 10000, lha... aku nyewo 50000, tai aku isoh mroduk kan enak, nduwe cd duplikator misalnya... jadi meneng-meneng aku'e butuh'e.... wah....aku ngko ngincim cd duplikator misalnya sebagai alat produksi karena itu alat produksi misalnya kaya gitu ngaten sementara wallahu wu nafik assalamualaikumwar wb monggo pak jono ooo ya saya kembalikan ke aini zulfa Z:terimakasih sambutannya kita langsung lanjut ke acara selanjutnya untuk acara inti tentang perencanaan kegiatan lifeskill dan program keterampilan commit to user
117
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
aslmualaikum wrwb nglanjutaken ngih dari... tadi sudah dibuka pak din dan nanti kita bisa, istilahe berdiskusi soal...bagaimana kebutuhan apa saja yang akan wujudkan untuk membentuk lumbung tadi dan nanti, berkaitan dengan perencanaan jadwal yang akan kita lakukan selama 6 minggu 6x pertemuan eee... kawan-kawan semua dalam pertemuan ini, kita akan menyepakati yang pertama soal jadwal pertemuannya ngih.... ngih... rencana di dalam program ini harapannya akan berakhir bulan desember ya... selain desember....... dan harapannya ada 6X pertemuan di sini nanti kita bisa beri contoh terus yang kedua soal materi-materi atau kebutuhan2 dari eee...[..]ini materi dari terus yang pertama soal... harapannya begini jadi dalam setiap pertemuan itu akan ada disukusi dulu sebelum kita ke life skillnya atau keterampilan kita akan membahas soal materi2 yang... istilah'e penambahan, opo yo [...........] tegese ki untuk memberikan kesadaran tentang hak2 perempuan soal.....yang terkait dengan keberadayaan perpemuan selain dari keberdayaan itu sendiri untuk yang pertama,materinya apa saja, terus yang kedua soal kebutuhan keterampilannya kalau keterampilan yg kemarin itu commit to user
118
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ada dua sebenarnya itu yang pertama soal ketrampilan membuat handy craf atau kerajinan tangan yang kedua soal peralatan kemudian yang ketiga, kita akan membahas soal kebutuhan alat dados,ada dua hal yang kita butuhkan atau akan kita diskusikan pada pertemuan kali ini yaitu, yang pertama soal daftar pertemuan itu terus yang kedua soal materi dalam pertemuan itu nanti menyangkut soal kebutuhan alatnya sampai disana dan nanti harapannya dari kebutuhan alat ini kita akan sedikit bisa ngetung2 kira2 kesepakatan dari kebutuhan alat itu sewanya berapa dan sebagainya itu nanti urusa kita akan diganti niki ngih sekarang soal jadwal pertemuan ada 6 kali pertemuan [studio musik'i alat produksi? alat produksi] kinten-kinten dinten napa bu, sing panjenengan2 saget weekend hahahhhahhah dinten apa dinten minggu jumat dinten naa jumat minggu kan soale biasane dho njenengan pak din: pendak minggu opo....opo [mbak nurul] niki kan acarane semiggu pisan kantun dinten'e, mcommit anut dinten napa jam pira to user
119
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ada usulan 1.dinten minggu, terus yang ke dua ada hari jumat sing kira2 njenengan tidak berbeda terus yang kedua tidak mengganggu jadwal lain sing aling anu jumat [pak din] sukur2 ngko gabung karo pkk luwih apik ora nyambung, pkk per RT [pak din] ora , suk2 nak wis nyambung disambungke niki nganu ngih, napa 6x sampai desember itu karena program gambarane iki ngko nak ora mandek tho Amri:pasca progarm pak din:iki kan yo terus.... ilang lagi ngono mau lho ilang lagi kwi mikirku kerjo dewe2'o ora pertemuane'o PD:nek pertemuan'e isoh digawe bulanan, opo opo sementara niki nek program ki, cah nom-nom ki kira2 bar luruh isoh ra tergantung selesainya mulaine jam pinten sik bu habis solat dzuhur 1/2 2 PD:dadi dibiasak'ke on time kaya aku mau telat commit to user
120
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ojo bar luhur ngono lho jam pira ngono lho jam 1.30 opo nganu,jam 10 jumatan bagi yang laki2 ngko awak'e dewe luwih apik o yo kene do jumatan ibu:esuk wae ra popo mbak nurul:jam 1 rampung pripun? kulo saget jam 10 mulaine jam 10 ki wisrampungan jam 10 tepat waktu kemudian yang kedua soal materi materi dalam pertemuan ini harapannya 30menit awal itu kita ada diskusi diskusi persoalan2'e awak'e dewe sing mbendinane niku lho bu persoalan apapun sebelum dimulai... harapannya 30menit awal niku ada diskusi ngih ngih sharing misalnya hambatan kerja nyambut, gawe ono persoalan misal'e ko' ora awis itu kan bisa diceritakan ngono ngih 30 menit awal Pak din: tidak harus diskusi 30 menit isoh2 sampai anu...diskusi thok ra popo sing penting angger jam 10 kwi kudu rawuh ojo telat ora ditek 30 menit diskusi, bar kwi nyanyi [kumpul ra kupmulcommit dimulai]to user
121
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
justru diskusine sing penting ada diskusi terus yang kedua soal ee...kita akan menambah keterampilan terutama nanti ada keterampilan soal konsentrasi dan pengolahan kalau harapannya kemarin kan niki keinginan atau...apa ya... kepinginane kan benten2 ngih ada yang ingin di... konsentrasi di kerajinan tangan ada yang di pengolahan lha itu apakah kita akan membagi menjadi 2 kelompok atau bersama-sama monggo ditentok'ke [ditentukan] ibu:pengolahan niku pengolahan opo sik niku pengolahan apa , itu nanti ditentukan bersama N:niki ngih keinginan2 kita niki keinginan kita itu apa misal'e seumpama arep keterampilan tangan keterampilan tangan niku napa, ya njenengan sing nentukan, tidak kita jadi betul-betul menjadi pelatihan pendidikan dan harapannya, ini nanti bisa istilahe digunakan dalam kewirusahaan setelah kita konsentrasi pada produksi secara bersama-sama keadilan itu akan terwujud tadi kelompoknya gimana? bisa dua kelompok atau bersama-sama karena ini kan saya tawarkan atau ngene sik kira2 opo wae kebutuhan'e nanti yang tertarik disitu,ikut atau nek ora tertarik istilah'e ora melu kan ra popo, kan ngono N:kira2 damel napa bu? damel napa mawon
commit to user 122
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dho pingin jamur Ibu SA:aku ngono ingin usaha jamur PD:jamur terus kwi mau mesin las alate PD:alate opo? Ibu SA:ya itu mesin las itu diperalatan ngih PD:jamur niku pengolahan dudu budidaya pengolahan mengolah jamur pengolahan jamur,terus alat terus plastik Ibu SA:pomo aku ngusulke anakku ngono piye D:kosik2 iki peralatane opo sik opo neh liyane kalau budidayanya PD:yo monggo kalau budidaya mungkin.. masalahnya pengeringannya jamur kuping kan perlu pengeringan kalau engeringannya kalau musim hujan kan ngak langsung kering njenengan pingin'e opo usaha opo usaha maksud'e usaha sendiri2 opo.... opo kekurangane njenengan, didaftar ngoten pak din dadi njenengan upamane, mathuk, melu yo monggo opo commit to user
123
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
usulan'e mungkin hari ini.... iki kan kanggo, kepribadiane opo usahane ngono diusahakan bareng2 kalau usahane niku nanti lebih kesendiri-sendiri sendiri2 nak bareng2 niku sok iren-irenan, ngoten niku dadine luwih neng dewe-dewe njenengan mang ngendikan sing dibutuhke napa, mang ngendikan keripik tempe, jarene ndok'e akehmen yo mesin jahit, bordir, ngono mbak iki kan keterampilan, alat keripik tempe ning dadikan mbutuhke mesin bordir PD:nak mesin bordir kwi, tuku kan larang lha...nyewa lha terus kulo iki kan pengolahan pengolahan karo kerajinan nek pomo dibutuhkan usul'o sing dibutuhkan opo betul
commit to user 124
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PD: kwi yo mesin bordir berarti njenengan kalih kulo yang perlu dimengerteni kalih rencang2 niku misalkan di sini kan ada yang sudah punya usaha misalnya kados mbak'e, jahit, misalkan jamur misalkan njahit, bisa menjahit ada orang yang lain yang pingin belajar njahit kan bisa tidak harus kita mendatangkan wong njobo sing isoh njahit, kan ngoten disini kalau ada orang yang sudah ahli dalam hal itu kenapa tidak kita belajar dari sini ngopo ndadak njipuk wong liyo ngak ini tadi kan ada yang pengolahan ada yang interest pengembangan usaha ternyata dia interestnya, tertariknya rasah ndadak ngamatke peraturan kan ra popo mesin jahit bordir usul'o opo sing mbok karepi ngono iki tenanan pupung ono kesempatan sing mbok pingini gen isoh berkembag niki mesin bordir obras kan ngobras dewe njahit dewe
commit to user 125
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
obras, jahit PD:kulo nambahi sitik wae soale ndisik sing rapat mangkeh anu didisikkan sing potensi lokal misalnya koyo jamur, niku paling tepat karena nanti ada pengolahan ono nilai tambah sampai pas saat kae kan meh kabeh ki njahit njahit kan ngono nganti koyo penjahit tapi bukan anu jadi... diupayakan sing ono kreatifitas misale jamur, jamur tiram misale ono sing khas kene , misale dan ya ndak papa boleh kan nambah jadi selalu dikaitkan karo budidaya nak sing mesin jahit sing njahit-njahit kwi ngo kanca2 iki tho untuk temen2 ini atau tidak maksude gen ora tabrakan ngono SA:nanti budidayacommit jamur itutobisa dikasih tahu caranya user
126
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
N:ya, mengke ditawarkan cara nyambut gawene jamur juga pengolahane nanti kan kalau mau konsenrasi SA:awit nandure apa meneh ki ? nak sing mbak wanti, mbak nganu mau sido nganu pie nduk kw mau usul opo nduk? yaitu tadi jamur budidaya sampai pengolahan PD:tapi nanti untuk pelatihan2 akan dibiayai umpamane... jamur nanti pelatihan sampai budaya kwi jan2ne budidaya intine kan mung pembukaan tapi ini nanti berjalan, berjalan SA:tidak mengeluarkan uang mbak, tindak lanjutnya kaya apa sih pelatihan doang, apa nanti kita dibantuin buka usaha apa kita sendiri yang........... N:kita bukan, kita tidak dibantu sampai buka usaha tapi itu nanti kan bisa disampaikan oleh nanti dari reply sekolah alat pengadaan bareng bareng jadi semacam kloter ini nanti kita akan berbagi cuma berjanji alat2nya commit to user
127
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
nanti yang las ,yg mesin jahit itu nanti bersama karena berarti sewa PD: nanti pengertianya selalu alat N:metodenya metode RC PD:selalu alat jadimisalnya budidaya itu misale pengadaan grajen kwi tidak ... tapi mungkin, mesin lah ekstrimnya mesinlah SA:lha untuk bibit, untuk kebutuhan selain grajen itu nanti cara menanamnya PD:kalau cara kan [e...logi] itu pelatihan SA:biayanya PD:dari nganu dari ....... SA:lumbung PD:ngak....dari nganu karena dari lumbung akan selalu berpikirnya lebih ke arah ekologi bukan modal usaha karena logikane wong sing sulit itu.... ketika mesin yang sing berumur panjang... ning nak ora mampu iki yo di iki yo lha are modal usaha po ra pinjaman lah bukan sewa nak urusan pinjaman itu bukan itu bukan commit to user
128
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
N:koperasi pinjam dan koperasi pinjam uang kan koperasi N:pinjamane koperasi candak culak SA:modale nyilih candak culak alate di silihe kene hahahah PD:engko iki terus dadi kaya candak culak kalo nyilih duwit yo nak butuh tuku grajen kan butuhe duwit tho wong kene ra nduwe grajen jadi tidak menyediakan uang tapi, yen alat produksi kan cadak culak ora nduwe alat produksi , kan ngono cadak culak kan nduwene duwit ini kan sebenarnya komplementer, melengkapi N: sinergi sing kene nduwe alate sing kono nduwe duwite kene ngko usahane rembukan karo kene rembukan karo candak culak alate wis nduwe kan dewe gari nglakoni usahane tadi mbak SA menyampaikan akan seperti apa sih akan memodal ngak... tapi ya itu tadi akan mensinergikan jadi bareng-bareng kene karo ngasah keterampilane terus alate ada tinggal kalau masih temen baru nanti info bareng2
commit to user 129
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
makanya kan tadi ada setengah jam atau berapa jam untuk diskusi ya bisa mendiskusikan ruang ini bisa disini, ayo kita saling menyempurnakan neng kene ono iki.... mengke harapane ngoten PD: soal'e, niki mangke masalah teknologi niku jangan bergantung dengan model pelatihan tapi mungkin lucu tak omongke misale mbak siti aminah belajar internet wah internet........kan ngono tetapi itu penting karena era sekarang kwi nak sing jenenge internet, mbukak google pingin teknolog iinformasi apapun disana sudah tersedia, sebenarnya makanya ini kan warga sekaligus nanti warga lumbung itu nanti bisa internet murah, kan kaya gitu jadi akhirnya belajar kan medianya lebih vital 'wong tuwo ko kon internet' yo, akhire lucu tapi ga popo SA:kemajuan nanti akan kesana jadi konsentrasinya tidak harus selalu kovensional koyo kumpulan, penyuluhan , macem2 koyo penyuluhan kwi misale budidaya... teknologi budidaya jamur kwi isoh2 ora lewat pertemuan sing butuh wong pira misale mbak siti aminah,terus sapa, mbak wati wong telu yo wis ngumpul nengone mbak siti aminah, langsung praktek lagi teko aku yo rasah melu, wong aku yo ra tertarik tidak harus semuanya tidak harus,misalnya jumat jam 10 di sini, penyuluhan, lha liyane kan yo.......... sing ora tertarik kan bisa........... makanya itu kan arep dideloki kebutuhane napa
commit to user 130
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ora kudu neng ruang kene nak butuhe bahan jamur kan iso wong limo nengone mbak siti aminah atau ditempat mana atau bahkan langsung neng ngone budidaya jamure kwi bareng2 langsung ra dadi masalah soale ini kan melihat tertarik'e teng pundi lha niku mengke bareng2 direncanakan PD:soale sing manggon ono kene ki mung di enggo adah alat roduksi alat produksine kwi manggone ono kene dadi nyewa mesin las kwi disini ngko mbalek'ke ne yo rene kegiatane opo ono kene , ora kegiatane ono omahe dewe2 termasuk kegiatan pelatihan tidak harus selalu disini no kene malah ora paham tapi langsung wae, ayo praktek ngawe... kwi malah paham SA:misalkan kados kulo kan damel2 yo rada isoh berartikan tidak membutuhkan pelatihan tinggal praktek tinggal saya membutuhkan apa yang merasa saya kurang lha kurang saya itu tadi las......... berartikan saya tidak membutuhkan pelatihan langsung praktek, langsung terjun PD:ya, kwi wis enak, wis garek berarti wis berarti harus berarti lumbung harus ada las SA:tinggal nunggu 'lampu'ne yo paling kan ketika pertemuancommit ini to user
131
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ada hambatan apa ketika saya usaha dewe kok ternyata kurang apik, opo opo..... PD:yo...karo kumpul-kumpullah kumpul-kumpul senajan banyu putih seumpana nanti kan kaya pamane wis siap soal tempat gimana kita cari tempat sendiri atau bagaimana njahit seumpamanya kita cari temat sendiri apa SA:pak din, nanti setelah saya diijinin itu dibelikan alat terus caranya nyewa PD: nanti ditentukan bareng2 N:ya, nanti tapi kan SA:kan nganggone ora tiap hari, ning nek neng ngonku mondok 3 th nek misale, aku kudu misale sedino 1500 berarti aku mbayar 45 padahal nganggoku ora .. berarti aku kan rugi itung-itung kan ngono PD:ngko diatur meneh N:ngih niku mangke didiskusikan melih niki sementara fokus ini dulu mengke kita rembugan sing piye apa nanti kalau alate ada semua dibahas lagi aku kepingine ngene lho tak merintis tapi program
commit to user 132
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
butuh'e butuh mesin produksi kaya jamur berkaitan desainer kok pak din jadi bayangane kene ndesain kaya musik ngono lho pak din yo isoh wae lah sing pentig ono anune lah njahit ketrampilan nanti mekanis dadi sing ono hubungane karo otak lah N:desainer P Din:yo...desainer tapi kan,yen mung mesin, engko dadi menkanis mejadikan diri kita itu mesin dadi sing bahaya itu gawe pola ***
14 Nopember 2009 SAKE. Pagi hari ngobrol sama Amri. Masalah utama di Kalibening etan adalah air hujan. Saya menyampaikan permasalahan yang terjadi di rumah bu Lakhah. Menurut Amri, yang mejadi penyebabnya permasalahan yang terjadi di masyarakat adalah 1. Malas 2. Biaya 3. Waktu Amri menyanggah, gagasan biopori kurang efektif karena lubangnya terlalu kecil.
(Gb.63) Sketsa biopori (sumber: sketsa pribadi)
commit to user *** 133
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15 Nopember 2009
(Gb.64) Rumah SAKE (sumber: sketsa pribadi)
Susunan ruang Sake akan diubah. Ruang di dalam rumah di perluas dengan membongkar kamar depan. Menurut pak Ridwan , pembongkaran kamar tidur depan ini agar ruangan terkesan lebih luas.
(Gb.65) Sketsa respon perubahan ruangan rumah SAKE (sumber: sketsa pribadi)
Hari ini membarsihkan SAKE, seperti yang telah direncanakan kemarin malam. Kami berbagi tugas. Ada yang mencuci perkakas dapur, ada yang membersihkan di dalam rumah termasuk menyapu dan mengepel lantai, dan ada yang membersihkan halaman rumah.
(Gb.66) Membersihkan ruangan rumah SAKE (atas)
commit to user 134
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.67) Membersihkan halaman samping rumah SAKE (sumber: sketsa pribadi)
Sedangkan tanahnya akan ditanami, untuk berkebun. Ide ini muncul dari Gyas. Rencananya akan menanam cabai, tomat, sawi dll. Ia ingin agar tanamannya nanti bisa untuk bahan makanan di Sake. Seperti membuat sambal ataupun membuat sayur untuk acara burdahan.
(Gb.68) Tanah di samping rumah Sake yang digunakan untuk berkebun. (sumber: sketsa pribadi)
Kayu yang menumpuk di samping rumah [sebelah utara], dipindah ke selatan rumah ditumpuk dengan kayu-kayu yang lain. Alas tempat tidur, semacam tikar dari bambu dimanfaatkan untuk alas meja. Sedangkan tempat tidurnya dibongkar untuk kayu bakar. Ruangan tengah disapu, termasuk kamar tidur depan dibersihkan dan ditata barang-barangnya kemudian dipel. Jalan di samping rumah SAKE becek. Kami mengambil kerikil kemudian mengurugnya.
(Gb.69) Mengurug tanah becek dengan kerikil (atas) (Gb.70) Santai di teras, seusai membersihkan rumah Sake (bawah) commit to user (sumber: dok. pribadi)
135
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ketika akan menempati rumah ini (milik mbah menik), Gyas punya gagasan bentuk peruangannya. Di sebelah selatan, bagian tengah ruang di dalam rumah, ditutup papan untuk kamar tidur. Dapur diletakkan di sebelah utara dekat kamar mandi. Tapi pintu masuk ke kamar mandinya tidak dari dalam rumah/bangunan, melainkan dari luar. Sehingga gagasan ini tidak jadi dilaksanakan.
(Gb.71) Sketsa respon gagasan Gyas tentang bentuk peruangan SAKE (sumber: sketsa pribadi)
Bagian depan diberi jendela untuk memasukkan cahaya ke dalam ruangan agar ruangan lebih terang.
(Gb.72) Sketsa respon gagasan Gyas tentang kebun di samping rumah SAKE (sumber: sketsa pribadi)
***
commit to user 136
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
RUMAH ANSORI
(Gb.73) Rumah Ansori (sumber: dok. pribadi)
[A:Ansori, B:Burhan]
B:yen ngonanmu kwi misale diterapke biopori ngeneki efektif ra? ngon ngarepmu? A:biopori?mungkin efektif B:yo mung kwi, bolongane cilik masalahe A:yo garek konstruksine piye? B:kan nglumpuk'e neng ngon daerah mu ngono lho banyune, ho'o tho? nek misale kene omahmu lha misale kan, ngonanmu datar, kene dikei biopori , titik-titik'e ngono lho mungkin meresap tapi kan sing liyane kwi ngembeng yen sing opo, sing di gawe,piye ya...diiringke sithik tanahe, o...yo ra miring banget ding, miring sithik tapi dikei cerukan, digawe saluran ngono piye? saluran sing pas ngon wit-wit’an mu kwi ning ngko miline ngendi... A:kan ki kalen B:ndi? o kwi, kalen sing anu, masalah air, ning podo wae ke guwak neh ngko sepanjang kalen’e dikei biopori A:ki ono masalah air hujan yo masalah air hujan'i nek pikiranku mbiyen yo pas durung ene biopori kwi ngawe saluran-saluran air dadi ngendi-ngendi sing perlu saluran air ngendi wae, kan aku yo pernah udan-udan, sering pas jaman mbiyen udan-udan kene ngembeng, kono ngembeng, kono ngembeng bar kwi ngon peresapan air barang kwi petamu ngendi tak terangke emang rata-rata air hujan sing, yo sing ngembeng'i daerah rt 5, mbiyen rt 5 saiki rt 3 batese iki thok ding B:endi,batese endi?iki? A:kene ki wis rt 1 B:yo A:ngonanku rt 3, ki rt 1....2,3 ki banyu akeh banget commit to user akeh banget'i sumbere saka kene ki 137
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mlayu.....ki, kene ki kan miring dadi daerah kene ki malah ora ngembeng rt 6 kan miring yo miringo kan latar-latar ora miring banget sing kulon ndalan kidul dadi konoki banyune mlayurene kabeh kene kan jino wis ene saluran tho tapi kan saluran ikikan tidak...ra mampulah ra mampu menampung air hujan sing ko kene ki B;kene wis ene? A;saluran air kene ki ono wisan B:kiwo tengen, po kono thok A:kulon thok B:kulon thok'i ngendi,kene? A:kene, bener, garis iki kulon ngon kene tho yen saiki wis kei saluran kabeh kene ki lha iki, walaupun kene ki wis kei saluran, kene ki barang yo saluran tetep nek udan kene ki mbludak mlayune neng daerah kene ki pelataran kene ki ki warung kae tho B:warung ndi? A:iki ngetan, kankene ki, omahe masku kene ki tho kene omahe masku ki mlayu rene, daerah kene ki yo ngembeng kene ki ngembeng pelataran ombo kulon kwi lho B:sing ngon posyandu rono kwi tho A:ho'o. pelataran ombo, kwi yo ngembeng lha ngembeng, mbludak'e neng ngone masku pokok'e daerah kene ki ngembeng ngarepe masku kene ki, banyu gedhe banget, nganti arep munggah rene ki lha mlayune rene,yo karo rene kene ki mlayue ngidul kene ki rene ki ngon kene ki tho , sing pelatarane mbah duri lha sing soko kene,kene ki mlayu rene tho mushola ki ono sing mlayu rene, ki mlayu rene neh, rene ono sing sebagian rene ki oh...ki mlayune saka sing kulon kene ki ding, sik B:sing ndi? A:ndi ngisore, iki terus lha saka kidul kene ki, mlenu rene karo aliran saka kene ki kan dalan kono kwi karo kebonetongonanku commit user kan duwur dalan
138
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dadi mlebu kebonan langsung nang latarku dadi lataku yo dadi yo ngembeng juga mlayune iki, neng mburi rono karo sing rene ki, pelataran kene ki kene ki latar iki yo ngembeng ngembeng banget B:ngarep omahe iki? A:ho'o ngarepe farikin kae lho, cekeh B:yen ko ngonanmu mlayune rene? A:ngonanku mlayune neng sebelah kidul omahku kene ki B:ooo iki? A:ho'o ene kalen tho yen kene ki rada ngembeng, neng mlayune sithik-sithik sing akeh rene, soale yo di gawe saluran mung diendhekke ben mlayu B:iki wis digawe iki? A:yo gur lemah thok diendhekke lha rencana saluran ki sebetule ki, ora kene mbiyen ki,tak pikir ki, sing perlu saluran ki daerah sebelahe masku tapi sing sebelah omah iki, lor omah kene iki, mlayu rono B:isih ono kebon? A:tanah kosong isih ono dadi...untuk...ben adil sebagian jipuk tanah ngonan'e kene nek tanah kene ki kan, ngetan ki, pas kalen kene ki kan tekan mburi kono pelataran ngone mbah nduri kan jik tanah'e kene dadi ki sebagian jipuk tanah ngonanku, sebagian jipuk tanah lor lha... nek sing ngonanku kene, rencanaku mbiyen ki kene ki sebelah lor omah ku kene ki B:sing kene ki A:ho'o, dadi sebagian jipuk tanah kono , sebagian jipuk tanah kene wis ben adil kebeh ngono lho lha...dadi kowe ngko dua alternatif wae bener mbok kenek ke, dadi di samping mbok kei biopori,yo karo ngawe saluran sisan dadikan,berapa persen mengurangi air yang hilang sama air yang masuk ke tanah ngono lho datane curah hujan kene, pernah entuk rung? pak Din ngomong wis pernah nduwe B:wis, tapi aku lali,ndadak tekon neh sik A;yo rata-rata salatiga'i kira-kira pira yo dietung wae ngko kira-kira kene ndisik pira.. dadi mengurangi'ki berapa persen ngono lho yo karo di...di...opo,di karo prinsip eee kok prinsip, semboyan commit tokalibening, user kaline bening
139
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ben suk kaline kalibening ki ben bening terus ngono lho ben sumbere akeh terus golek data, bener, kalibening ki kaline ono piro penting juga, isoh nge data mempertahankan kali-kali B:kaline sing anu ya...mbelik luweng arep mati sing kene yo podho? A:lha sing kene ki,endi mau, kene ki tho, terus rono sithik ki kan kalen gede nek kene ki kan B:kono kalen gede A;kene kalen rada gede, tapi sing daerah kene kene kan kalenan juga tho, ngonane pak din kan iki tho iki kan kalen mblukak , lha neng omah'e kene ki kene ki yo ngembeng juga akeh ngembeng ko' pokok'e daerah sing ngembeng akeh neng RT kene ki nek kulon-kulon ra pati kulon podo karo kan jik sithik-sithik,tekan etan pol dadi akeh sithik-sithik,tapi ngembeng neng kene, nglumpuk ng kene miring ngon kene ki, sing endi tho ngone masku mau iki tho, lha omah iki lho ngon ngarep pelatara iki ngembeng banget mbiyen kene ki nganti mbludak, daerah kene ki mbludak'i pak'ku nganti kalen ketutup, dadi rak ketok neng kalen kan tibo nganti untune pothol siji sikile mbedideng gedhe banget'o yo daerah kono ki thok, nak sing daerah kene ki , ra pati ngon kebon, ene sithik kene ki, yo rodo lha..... karo kwi wae biopori ki dipasang tiap rumah-rumah ngono wae sithik-sithik dadi ora, misale latare ombo ngene tho ora....diblok biopori kabeh, kan ora tapi biopori-biopori kwi neng pinggirane dadi tidak mengganggu fungsi latar'e ngono lho fungsi latar kene'kikan, rata-rata kan nge dolanan cah cilik-cilik nek dikekne tengah, ngko njeglong-njeglong B:ek sing....pak din kwi wis nerapke sumur resapan tapi neng daerah ngendi tho ngarepe kinjeng, kene ki lho, ene A;kene wis ono sumur resapan akeh ko', mbiyen'o B:akeh tho A:tapi neng daerah ngendi, aku ra mudeng daerah kene ki ngendi ngono, aku ra weruh B:cuma kwi mau, kan gur di alir'ke thok,dikelumpuk'ke sementara dalamcommit perjalanane kwi mau, kan ra meresap yo'an to user
140
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
biopori yo kwi cilik, ning tirik2 A:cilik-cilik akeh B:iso panen kompos, kompose isoh ngo kebone dewe B:sing daerah kene piye? kene .... A:daerah kene wis ene kalen iki ko',kene dalan ken kan omah gur iki thok iki kan gur ungkur-ungkur’an tho omah iki dadi kene ki ra ono paling ngembeng daerah kene ki sithik ngon omahe amaludin A:kene ki kalen B:aku rung njelajah rene malahan A:iki lor omah iki lho, lor omah iki,ki omah neh, ngarepan kalen kalen iki B:o'yo A:yo gur sak RT gur siji kwi thok ko' supayane kan ngon kene ki ben ora nganggu karo pemandangan barang ben gur sing ono kalen2an'e ki ngon sing pinggir-pinggir, ra pati kethok , ra pati nganu ndisik ki rencana kene ki ngonanku, mbiyen soale dalane keno wong akeh, rene kene ki ra mungkin ngulon, tok'ke ngendi, lha...thok'ke kene ki mbiyen nyalur rene ki mbiyen tekan ngon mushola kene ki, mbiyen yo pikiran ku, ko' karepku B:ooo kee A:ho'o B:ki terus mengok'e rene? A:iki lurus kene ki iki asline lurus ki B:ooo opo yo? lurus ngene tho A:he'e ki lurus , ben mengok'e neng kene ki thok, rene kwi B:yo... karo anu.... A:kadang bisa memanfaatkan pavinge kwi lho B:paving'e kwi?dalane kwi yo A: kwi ngisor'e iso ngo kalenan opo piye kan ora mengganggu sing daerah kene ki jino yo gur [] kene ki endi mau B:mushola po ... A:mushola tho, lh kidul, mburi omahe pak kom iki lho, omah gedhe lha ki lurus kene, ki yo pavingan tho menggok kene ki, ngene ki tho kan asline menggok rene ki,lha ki ki mlayu ngetan neh commit to user
141
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B:ki lurus A:yo,manut pavinge ki opo tho ki, kok ene dalene iki dalane ki asline iki, ki ra dalan iki ki dalan cilik ding, yo wis di anggep dalan mbiyen kene ki rene ki... manut pavinge rene nek pavinge asline kan,mlebu rene ki tho nek ki langsung blabas ke ngene wae, rono ngone masku kene ki yo kei kalen ki nek iso yo langsung blabas ngulon rene B:ko nduwur kono sisan ya A:tekan kene ki thok yo ra popo B:tekan kono thok malahan?lha ngopo A; kene ngembeng juga kene ki tapi kono ngon pelataran ombo iki B:ngone wong akeh A:gok ngisor kene isoh wae ding iki yo neng mburi musholane wae terus rene,liwat lor mushola wae B:o yo, masalahe tambah siji, sampah kan wingi aku neng ngone bu Lakah lha kene ene tempat sampah kwi,angger udan numpuk yo ra kene thok, mungkin liyane barang klumpukane kan terus..yen udane biasa, ra masalah yen udane deres kan sampahe dho mbludak miline rene kabeh lha neng daerah sing kene, sing sisih ngendi kene , etan nglumpuke...pokok'e midhun ngono lho sing ngisor kan mesti dho mengeluh wahhhh sampahe midun kabeh, lha kwi dadi gawan banyu udan kwi mau masalahe kan jik dho nggawe anu ngono kae A:guwang kek'ne kebon B:ho'o, dicowaki sithik thok ra dikedhuk jero ngono lho lha kwi,sampah A;opo meneh sing sak'iki sing sampah pitik-pitik kwi B:lha kwi,ngone bu Lakhah kan yo pitik kwi Wulu-wulu pitik'e A:sik, sing RT kene sing tukang mbubuti wulu-wulu pitik ki , siji ngone, udu bu solekah ki, B:lha sopo? A:jenengane, oyo ding, sholekhah, lakhah ko' mbak lakhah B:iki tho A:he'em commit to user
142
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kwi, ki ngonanku,adiku ki , sulistiyo B:sulistiyo sapa? A:adhiku B:o sing kae tho,sing pethuk'an karo nuri kae tho A:yo B:wingi yo pethuk aku A:pak bahrudin iki ya, berarti iki ki...ki... B:ene loro ki? A:ho'o ki malah anune, tukang nge kulak'an kwi B:o A:sapa jenengane, bu...wah...aku nek dieling-eling malah lali poko'e ki..., ki... kene ki omah kene ki,wis kene ki,wisan ki B:kono kwi A:ki omah ki, mbak sapajenengane yo dodol iwak juga kwi ki adep2an sithik langsung, nek bu siti ki ki berarti bu'de siti B:sing dodol bebek goreng yo iki tho A:ho'o, bebek goreng B:pitik barang? A:he'em, pitik goreng sing hasile paling gede iki langsung anak'e, iki mbak sholakhah iki B:sing ngon posyandu kwi? sak durunge ,opo... A:posyandu iki... ki terlalu jarak'e adoh men ya asline omah'e yo gur iki iki asline ding ya iki ngone nganu ding,mbak sapa... dudu ding, dudu iki iki, bu'de siti, ki anake iki ,sing posyandu kwi B:kwi yo pitik kwi? A:pitik kwi langsung...ma'de siti sing rada ngarep’e iki B:endi ?kene ki? A:karo lor'e masku, endi lor'e masku, iki B:sing endi?kikabeh opo.... A:wong omah siji thok ko', omah ki'o B:ki memburi yo? A:ho'o terus sapa neh.... kene ki wis ya, siji,commit loro, wistoyauser
143
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B:wis A:sing kidulan..... B:ra oo? A:yo, ketok'e iki thok B:sing iki dudu? bebek goreng opo dudu iki? A:iki, ora ki B:ndek wingi sing bar petang puluh dina kae iki tho? A:ho'o otomatis de'e, sing tukang iwak, mesti ono sampah kwi mambune kwi lho aku,sing neng pawon ngonanku suwe ngono ra betah ko' amis..... tapi yo piye meneh...moso opo arep ngoprak-ngoprak adhiku dewe B:yen ngonanmu kwi piye ,jik mending? cedak banyu, nyentor, kan luwih anu yen sing ngone bu'e iki yo ngono tapi dek'e neng ngon lemah,dadi yo garing ,dirubung laler ngono kae, ambune tekan ngendi- ngendi A:yo ditutupi B:lha biasane terus ngawe anu kwi, diplester mbubutine kan neng ngisor uwit iki kene ki sampah, kene ki sing dienggo peceren karo digawe pavingan,eh ko' pavingan, plesteran semen lha,gur...rencanane kwi...getehe kwi gen isoh disentor kan ra mandhek neng kono kwi ngatasi geteh sik, tapi kan sampahe tetep jik enek sing kene sampah lha ,opo yen dijerok'ke ,aku mikir yen dijerok'ke yo tak kiro yo podo wae ngono lho, gur nimbun thok ngko kan ra urungo yo kebak neh lha peceren iki digawe peresapan tapi yo...biaya larang anune sing liyane, nyemari sumur ngon mushola jare bu'e wis omong kan ndishik'ki sumur'e mambun ngono lho lha saiki ra dienggo yen kene digawe peresapan koyo sing nganggo ijuk ngono kae yo isoh, tapi kan tetep wae nyemari kwi mau tapi piye ya, sumur'e wis ra dienggo ngingo kudune yo isoh, aku bingung malahan A:nganggo ledeng yo'an B;dienggo ngawe opo dirabuki sing kene dienggo wulu-wulu pitik sing digaringke, ngo pupuk kwi sing wulu-wulu jik apik, ora teles kwi di-dol jarene ngo ngawe sulak terus,opo, koyo commit karung-karung, to userisine tanduran
144
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pupuk'e dienggo neng Domas,ngo mupuk'i kebon'e ngelolane wis enek tho cuma efek'e,efek lain'e yen digawe resaan tetep nyemari po ra sampahe, yen dijerok'ke kan raurungo engko kebak kebak golek ngon neh bingung A:sampah'e sampah opo tho?wulu? B:wulu...yo lian'e, dadi dikelumpuk'ke diobong mbeleh'e yo neng jejere sampah kene ki geteh'e yo netes neng kene ki opo sokoanu kwi disalurke ngono piya ya? A:opo? B:soko , yo kan misal'e contoh'e ngone bu Lakhah mau dek'e motong'ine neng kene, lha kene digawe saluran sisan, mlebune neng peresapan peresapane ki, selain iki yo saka omah'e ngono lho dadi sekalian A:he'em B:yo kwi cuman nek oo, njipuk'e banyune nek luwih cedhak karo omah'e luwih mending jaren yen nang ngone sing mbak'e ki,ngarep'e pak din iki jipuk'e neng mburi omah,tapi motong'ine neng ngarepan, kan kesel sing wira-wiri ora nganggo ledeng A;ho'o mbeleh'ine neng nduwur kalen B:ki sing , kene ki resapan ki efektif ra yo A:nek wulune B:wulune tetep dipepe nah...mepene kwi....... A:sing regetan diguwak mau dudu wulu tho? wulu memang sebagian dipepe, digawe sulak, sing regetan dienggogawe pupuk mau opo? B:yo wulu kwi,termasuk wulu barang A:termasuk wulu sing elek-elek B:yo kan yen udan tetep katut, yen ora dikelumpuk'ke karo kene A:berarti perlu tempat nge nandon B:nandon pupuk kwi?eh nandon wulu teles kwi yo A:nek ra kwi nandon'e....biasane njobo ya tapi ben nduwure ora keneng udan'i tempate rada duwur ya tapi keneng sinar matahari, tapi ra keneng udan dikei atap, atap-atap bening kwi, polykarbonat sing murahan kwi B:kei tendo dadi ngone ... misal kene ki lemahe rada duwur, anune tho, motongine tapi dikei ngene commit , ngono maksudmu to user
145
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
A:yo, omah-omah B:tapi malah kwi mau, mempertahanke pohone kwi lho pohone tetep,ngono piye ki pohon tho, lha dek'e neng ngisore tetepan kan kulinone mungki neng kono A:ho'o yo wis ndhuwure dikei deklit thok wae dadi pohone anu dadi kayo deklit, tapi gur kei atap thok ngono lho dadi ora koyo omah dadi cagak-cagak,ndhuwur'e atap,ngono thok B:ngo iyup-iyup, tambah anu A:dadi merekapun kalau hujan pun bisa mengerjakan kwi salah satune,kono kwi dadi desaine yo masing-masing ya misal'e ngone adhiku ngono gur neng mburi omah kae udan ra udan yo neng kono ning mambu B:ambune kwi A:mambu banget B:gen ra mambu opo ya A:dadi ra mambu kwi, bar dek'e mbethet'i opo opo digebyur, dikei sabun, wiskwi ra mambu B:disentor banyu anget ngono piye A:nganggo banyu anget yo luwih B: tapi ndadak ngodhok sik A:sabun jano, dikei sabun ambune kae jino nak...gur digebyuri thok mambu jino ki yo aku mabune ki jino yo ora-ora banget tapi ki ora mambu ngono ki kadang ki ra penak nek mungkin dek'e ngono wis biasa ya dadi ki mlebu metu wis santai, biasa wae ngono lho nek wong sing ra biasa kan, sithik'o kan tetep mambu B:aku mlebu ngon'e bu lakhah kwi lho ngen'e bau mriki mboten napa-napa wah ambune bathang aku yo wis ra betah tapi kudu rono dijak ngobrol-ngobrol delok nganti metu ko kono ambune jik, ijik ambu-ambunen terus ngono lho wah aku mambu ra tho,opo gur irungku thok , aku ngono yo wis B:durung njelajah rene aku mungkin masalahe beda neh tak kira yen kadohan mungkin yo disalurke yen ra kuat nganggo ledeng, mungkin ngawe saluran miring ngene dadi nimba disorke, tekan ngarepan balik neng mburi rasah dicangkingcommit nganggo to ember user
146
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tapi bahane opo, pring opo......... A:kabeh pitik kiasline sing mbelih neng kene ki mbelih'e neng kene,sing tukang njabuti ki mbak Lakhah iki tukang njabuti thok B:sok-sok mbelih'i A:yo ra mudeng aku saiki B:saiki, kethok'e mulai saiki, mbiyen njabuti thok ndisik jare kerjone rene saiki dewe, neng omah karo momong A:nek kondisi sing kulon-kulon kene ki ra pati mudheng aku aku yo ra tau mlaku-mlaku daerah kene wong kene ki omah sing Rt 4, saiki RT 2 B:yen saiki piye tho, aku bigung'i A;wis ki ra mudeng keneki'o, saiki omah wis akeh neng keneki'o B:tambah kebak opo neh tho,o yo sing ngon kwi lho, sing pompa, tandon tandon kan.......jare tiap tandon ki engko disalurke neng masyarakat kwi beberapa neng mushola tho,sing di-ngo wudlu aku kan sempet moco ngone mesjid'e aa gym lha nang kono ki , banyu mushola ki, dikelolagono lho dadi, banyu udan di tandon, ngo wudlu, terus di pokok'e banyu sing regetan kwi diolah neh terus dadi air bersih yo isoh dienggo anu neh, kwi piye? tapi teknologi’ne sing sederhana opo, moso,nyaring, nyarig nyaring entek ngone A:nek kae wis nganggo mesin, nek kae B:kwi mirip karo ngonanku yen ngone aa gym kan, eco pesantren tho ngonanku eco estate, dadi kampung hijau alternatif mbiyen gagasan awal'e kwi tapi,neng kene wis ngono, sing beberapa cirine kan eco estate kwi pokok'e merubah rumah-rumah sing mewah dadi sing komunal dengan kebun, ngene-ngene lha neng kene kan wis alami tho wis, kebon'e neng kene, opo neng konokan wis enek lha gari...mungkin liyane opo, lha kwi singagi tak goleki aku ra ngowo roposale, lali aku arep tak gawak'ke mau lali aku A:yo wis kwi seolah-olah rada....yo arsitek mlenco sithik ra masalah B:mlenco sithik piye A:maksud'e tidak sesuai dengan kondisi kene saiki ra masalah misal'e .... tapi nek ngon'e ...sesuai misal'e koyo rencana mbiyen kan tandon kwi saka kali mbelik luweng salurke tekan ngone masyarakat langsung tandon besar neng endi B:balai desa commit to user
147
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
A:balai desa langsung disalurke neng masyarakat ngontandon sing cilik-cilik kwi dianggep wae bantu kwi mili B:terus sing kwi, digawe sumur bor tho kwi saiki mburibalaidesa digawe sumur bor A:mbiyen ki iki lho, mbiyen ki asline tandon bukan di balai desa tapi sebenere ki neng kene ki, sebelah kuburan dadi ki mlayune banyu ki tekan ngono lho B:o,..yo A:sedot kene ki nek kene ki kan kadohan abot, nyedot'e ra kuat ra mungkin tekan iki mbiyen disetujui neng kene, ujug-ujug digarap neng kene mbiyen yo sopo ra mudheng, tukang ngarap yo masku kwi yo ra mudheng mbiyen persetujuan'e neng kene, yo wis ra dianu B:ide awale kwi asline, jare saka masyarakat ide ngawe tandon kwi A:ho'o, masyarakat B:malah soko masyarakat? A:masyarakat B:terus njaluk pertimbangan karo deso, dilaksanakan tapi terus dalam pelaksanaan kwi mboh.. A:yo, akhire ki dingenek'ke desa akhire ngolek dana saka pemerintah,yo wis wong kalibening kene ki, wonge serakah-serakah dipangani wong-wong ngono kwi makan'e nek berakhir ngono kwi, masku ra tau melu maksude ki ra tau ngerti nek masku biasane disingkirke jino kerep masku ki melu gerakan-gerakan sosial ki masku melu sosial-sosial ki jino masku wis ket mbiyen ngono lho tapi sak iki wis di.... wis'an nek urusan ngono-ngono kwi, masku soale wegah kwi mesti ra dijak, ngono lho dadi ki malah ra ngerti lah ngko berakhir piye piyene ki wis mesti kono ngko ono, keputusane sapa ki ra ngerti masku B:nek sampah kwi kowe kira-kira nduwe masukan opo?mengelola sampah A:sampah B:mungkin yen kompos kan, eee sing organik kan isoh dikomposke tho tapi sing plastik-plastik kwi lho, rung kepikiran A:sampah organik kene akeh lho saka godhong-godhong tibo kwi akeh tenan lho kwicommit to user
148
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ndak ndino ra leren,mbendino nyapu yen plastik yo, opo ya bakar B:bakar paling pol, ujung-ujung'e kwi A:sampah kompos ngo pupuk,klumpukke neng ndi sopo sing ngelumpukke,yo bingung... yen are digawe briket iki yo [] gawene kurang tau genah kwi yo model lama B:briket kwi suwe ngawene? A: dadi sampah organik digawe briket B:yen amri kae ngawe saka lethong kwi, ambyar dadi awu thok ora dadi areng,mboh kurang opone B:yen digawek'ke sing tempat sampah misah kae lho sing organik dewe, anorganik dewe tap kan, wong kan mesti mbuang gari mbuang tho, tak kira maksud'e ora...kon milih malah mungkin ora isoh dadi nguang sampah, yo gari nguang lha sementara yen, gen isoh misah ngono piye, angel ya.... mungkin yen wesi opo anu mugkin jik iso mungkin kene di kei magnet kan engko misale, ngene.... manual ngene,aku ko kene kene ene pemisahe opo piye yen wesi, ngko mlayune rene sementara yen sing plastik karo godhong kwi mbedak'kene piye sing paku-paku ngono jik iso, tapi yen sing plasti karo godhong kwi ene sing nduwe ide dadi neng setiap rumah di kei tempat sampah kwi organik ,anorganik, dipisah lha de'e gelem njipuk'i sampah kwi tapi sing de'e bingung'i sing plastike kwi rung isoh yen sing kompos kan de'e nduwe kebon isoh dienggo dewe, malah mungkin isoh dikek-kek'ne wong-wong sing nduwe kebon ra masalah lha mikir'e de'e sing plastik kwi piye sementara , yen digawe ciduk kan ora mbendino wong tuku adahal kan sampah plastik mbendino ene terus selain kwi,sing luwih efektif opo, rung kepikiran angel jik'an gawe ember,gawe anu yen sing [plastik] gede, cah2 kae ene sing ngawe, tapi agi mandek A:ngawe opo? B:gawe tas, digawe dompet ngono lho commit to user
149
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
molto mungkin sing rinso gede, opo adah cofee-mix sing gede kae di gawe tas kwi sing plastik gede, lha sing plastik ngene2ki, koyo buntel ngene2ki terus digawe piye ngono lho A:tur kae yo ra pati'o ra pati populer sing bahan-bahan, opo tas,adah rinso, adah anu soale wong wis mandhang, seni'ne ki kurang ngono lho B:sak ngertiku kwi gur ngenteni pesenan dadi ngawene, anu , ra dadi gerakan lingkungan ngono lho A:tur neh wong sing pingin ngono yo sithik B:sing kene ra masalah ya ki lak sing toko bangunan kwi tho? pojok'an, eh ngendi...kene opo.... A:o..yo kono latar'e sithik thok ki lho B:ndi A:eh kene ding, lha iki ki bangunane tho, madhepe kene omah kene ki yo ngembeng sithik B:kono wis ene kalene rung kono? A:durung B:yen ngonanmu kene paling banyu tho ya, sing masalah sampah, iyo termasuk? A:sampah kene diguwang kebon, po dibakar sampah tidak terlalu menjadi masalah B:paling nek gur udan thok kwi mau A:yo sing rada mengganggu ki asline ki sampah sing saka pithik2 gur ambune kwi thok mung gur daerah sekitar kene ki thok neng ngonanku mbiyen pas adhiku rung bakul ki aku ki mambu-mambu sampah ki yo ora mambu paling sampah ngonanku barang yo diguwak'i B:yen ngoanmu guwak ngendi? A:lor omah, kebone uwong saiki dikelumpukke sing sih etan guwak kono, guwak kono ngko nek wis rada okeh, diobong B:diobong? A;ho'o wis...yo plastik, yo opo, dikelumpukke dadi siji ndase ngelu B:rencanaku sok seloso bali sik, tapi kethok'e ijik akeh garapan anu ,arep ndandani sing kos-kosan'e cah-cah kwi, ra penak paling mulih delok terus bali rene commit to user
150
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
A:sementara permasalahan selain sing perlu solusi agi iki thok? opo wis ono liyane barang B:sing anu'i... A:kowe neliti banyu kwi penting banget pemfungsian air B:sing anune amri, sing nganggo pompa hidrolik kwi lho kowe mudeng pompa hidrolik opo ora? A:hidrolik B:dadi gerakane kwi ngko saka aliran banyune kwi lho kan jare isoh ngangkat,..... sing enek conthone neng merbabu jare sing ngawe, cah mahasiswa teknik ngendi ngono lho kwi ngonjurang ngono isoh munggah, dialirke lewat pipo A:ooo dadi ko kincir'e dadi ki, koyo kincir ngene kwi ngerak'ke kwi asline nglebokke banyu karo ngunggah'ke nyurung terus, nyurung terus B:kan kwi ngirit biaya, ngirit bahan bakar paling butuh'e gur pipo opo mungkin opo A:nek pompa hidrolik'i, nek seko ngisor bor dikei pompa hidrolik piye B:ngisor bor A:lha iyo bor, lek di unggahke nganggo pompa hidrolik ngono lho ra nganggo listrik B:ooo angel A:lha iyo B:kwi nyedot kudune B:lak sing koyo mbelik luweng kwi lho mbelik luweng dari pada didisel ngono kan , manfaatke kwi kan isoh dadi opo sik-sik’an pol-pol'e A:kwi wong kene, wong kene ki omong opo tho aku lali,masalah pompa-masalah ayo didhisiki wae pompane diuripke sik difungsi'kelah , wis ben nge cah rt 5 thok ra popo wong kwi awale idene wong kene kai kwi asline idene pak Satar B:pak satar, pak satar'i sing endi? ngarep dewe kae po? A:warung B:warung anyar kwi A:ho'o mbiyen kan kwi B:lha kok ngawe kwi malah saiki... A:de'e kan, mbiyen, yen adus kan neng kali terus mungkin saiki malah ora, kaline mati'o ngono kwi commit to user
151
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
gelo nganggo kwi wis gelo, de'e kwi, mbiyen jino arep digawe kwi akhire iso mbali neng masyarakat ,ngono de'e kan juga seneng sosial2 tapi wonge ra vokal, ngono lho isoh'ekwigurngomong karo kanca2ne, karo masku nek de'e masalah dana ngono kwi , yo nyah nyoh -nyah nyoh B:pak sapa A:satari de'e nek masalah pembangunan ngono ra melu maksud'e ki ora melu-metu ngurun ngono ora wong'e kan tur de'e yo ra seneng ngo duwit-duwit urik ngono lho soal'e wingi, de'e wingi ngomong karo masku diuripke disik we yo ngo mbangun desa, ngo nganu desa malah ... karepe mbiyen kulon sing di nganu malah mati ra diuripke kabeh dibatheni sik selak di maling wong nge sak Rt. 5 neh wae ra popo ben kene jino kankene ki sing kepyoh banyu'i yo wong kene tapi timbange ra fungsi wis nge kene weh mbiyen kan biasa langsung dibong koyo kolam renang kae sehingga yo kwi... wis ora masalah yo mung rt kene bareng-bareng ndandani, tapi sing nanggapi wong kono akeh konone akhire malah rame nge dolanan cah cilik-cilik, wis lha ide kwi,yo masyarakat rame akhire malah ra dadi meng’gela’kan cah cilik-cilik wis ra isoh dolanan neng kali meneh A:eh opo,ecosistem B:eco estate mulaine ko kwi sik, ra tak gowo tapi kwi, aku mikir kwi jik sub judule, durung judul asline kan ene telu tho desa hijau alternatif, yo kwi mau kan mamane kampung hijau ide awale kampung hijau alternatif kwi ora bali neng alam tapi gaya hidupe masyarakate ngono lho asline lha kwi tho, terus commit kene anune kan saka sppqt kae mulaine to user
152
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ndesain kono, ngewangine jino yo rung sido sih tapi ene gagasan kwi ngait-ngait’ke antarane desa iki karo kampung hijau kwi lha ternyata neng kene kondisine wis alami, jik sirkulasine alami potensine kan kwi lha aku berpartisipasine neng programe sppqt tho salah sijine kwi ,tata ruang pembaharuan tata ruang ngo penyusunan peraturan desa ngono lho dadi yen isoh ki desa kwi sing ngelola to masyarakate dewe dadi nduwe kewenangan, ora diakon terus karo pemerintah lha gagasane sppqt kwi desa yang berdaulat sementara akune dewe, keterlibatan masyarakat dalam perancangan dadi merancang bersama masyarakat kaya bukune paul laseau kae dadi telu, telung judul tapi kwi mangsaku jik sub judul durung judul asline desa hijau alternatif tata ruang desa kalibening yang berdaulat, sing nata yo masyarakate dewe aku cara2ne gu berpartisipasi, merancang bersama masyarakat saka telung judul kwi aku durung nemu judul intine opo A:ngko lak ketemu kesimpulane,kei judul kwi ngono wae yo kwi berarti menjadi bahan permasalahan juga sih sing sppqt... dadi sebetulnya masyarakat sudah ada keinginan seperti itu tapi belum terlaksana mungkin baru rancangan-rancangan tapi belum sampai selesai A:karo iki, saiki kan perkembangan penduduk semakin besar akhire kebon-kebon dadi omah kabeh conthone dewe, mbiyen kene ki yo kebon, saiki dadi omah kene kebon kabeh , dadi omah telu saiki kan akhire wit-witan ilang kabeh tho lha kwi sejak dini dirintiskan, untuk setiap rumah ki menanam pohon dirumahnya, opolah nek ben rapi yo pohon opolah nebang ning nandur tapi pohone ojo sing mengkrah B:mengkrah'i piye? A:mengkrah'i kaya wit klengkeng, mengkrah, ombo yen ombo kan mengganggu ben tetep hijau B:termasuk konservasi air barang A:misale pinggir dalan sing utama, assalam pinggire kei wit-wit’an, palem, palem sing endek kae kan wis kethok rapi ngono lho ben desone kethok asri ngko suwe-suwe kae lho, dalan ngulon kono kae wit klengkeng pinggir-pinggir gko ilang kabh commit to nuser
153
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B:sing ndi tho, areh ngone pak atiq kae A:ho'o, kan saiki jik enek akeh tho mbiyen luwih akeh neh sing etan kene wis ditegor B:gawe omah kwi A:ho'o, sing kulon yo wis ditegor akeh ko' sing ditegor dhisik luwih akeh omah anyar-anyar misale ki isoh ditegori ilang kabeh kan pomo diganti dengan pohon opo, akhire malah menjadi yo pengganti, tapi lebih rapi ngono lho
(Gb.74) Pemetaan genangan air di halaman rumah dan saluran air di Kalibening Timur, berdasarkan keterangan Ansori (sumber: dok. pribadi)
(Gb.75) Sketsa respon gagasan perletakan biopori di depan rumah Asori (sumber: sketsa pribadi)
***
16 Nopember 2009 KEMARIN hujan deras disertai angin lebat. Gubuk rental pengetikan tampias. Kami memasang pyan di bawah genteng. Dan juga membongkar talang.
commit to user 154
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.76) Pemasangan pyan plastic dan pembongkaran talang (dari atas searah jarum jam) menurunkan genteng, memasang pyan lastik, membersihkan dedaunan, memtotong usuk, memasang talang, pyan yang telah selesai dipasang. (sumber: dok. pribadi)
(Gb.77) ‘wot’ yang telah selesai dibuat (sumber: dok. pribadi)
***
18 Nopember 2009
(Gb.78) Kandang sapi (sumber: sketsa pribadi)
Ngobrol dengan mas Farikin dan Mas Tafi
commit [F: mas Farikin, T: mas Tafi] to user 155
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F:kene ora ono proyek sma kae ono proyek, ngawe green house ngawe proyek green house ning rung rampung jane kandang wedus barang kae padat karya kae, ning wis rampung B:tapi kwi ngone pemerintah... ra isoh..? B:aku malah pingin'e sing butuh'e masyarakat’e opo kwi proyek ngarep langgar kwi yo enek proyek tho... B:ngarep langgar? ngarep mushola ngawe garasi motor B:o... sing mburi mushola? ngarep'e tho... sing mburi mushola lak mindah garasi... ngone mukmin... F:lha amri barang biasan'e ngethok tho...? B:Amri ki mau ngethok delok trus bali, Ndandani lampu jare F:kuliah'e pirang tahun? B:arep 6 tahun T: biasa... kuliah 6 tahuni biasa ono sing kuliah ket 2001 berarti tahun iKi wis 9 th F:skripsi rampung trus wisuda? karek skripsine kanggo o ra F:ansori kae nganti suwe? B:yo kethok'e 6 th-an T:sing marakke suwe opone mas B: yo mungkin ene sing mbaleni, rung lulus mbaleni ene sing mungkin ditiggal mroyek ora kuliah sik, ditinggal proyekan sik F:nyambi kerjo B:ho'o, trus ee sing males-malesan yo...reno-reno T:o saking mumete ditinggal sik B:yo mungkin wis ngerti duwit abot duwite, dari pada F:sori ndhisik lak melu kerjo B:yo commit to user
156
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F:sok'e dek'e melu proyek terus kan suwe ansori nyambine nge ragat... F:neng kono dolanan gitar po dolanan drum eneng njero laras tho debrak-debrek dewe B:mbrebeg'i tanggane F:kae yen dolanan yo dho banter men ko' B:lha dudu studio, dadi gur ruangan thok ngono F:ruangan'i ra nganu... ke'i peredam B:yo F:ra ke'i peredam ke'i peredam suworo wis ra metu T:tekan bengi wis santai F:tekan bengi santai wong ngawe peredam gampang ko' gur busa-busa kwi templek'ke pinggir-pinggir ngono wis dadi'o dolanan'e cah cilik-cilik F:sori barang kethok'e duwe garapan kos-kosan barang tho? B:ra ngerti aku, ngertiku malah neng kalibeing kae, sing ndhisik neng kono kae pas nglembur ngetung biayane kae F:sing kos-kosan kwi? B:rumah bapak sapa ngono, kalibening kene F:o... kwi, ngone Ta'im kwi sing tingkat kwi tho yo F:sing gambare tingkat kwi tho yo B:ho'o, tingkat F:omahe tingkat omah'e Ta'im omah'e we rung di brok'ke ko' T:ngopo ndadak dibrok'ke? F:di-brok'ke total ko' T:gen neng kono, tuku lemah neh ngawe ngono lha dibrok'ke mbek tuku lemah'e malah... F:kono duwite turah T:lha yo kwi, maksude kan sing ono wis ben ono, rasah diowah-owah ndek mben dalan termasuk'e B:kene rung enecommit kalenanto youser mas?
157
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F:durung ono, ra ono proyek yen ene kwi biasane bareng-bareng masalahe B:kono ene sampah karo ene pecerene jare yen udan deres ngono kae kan mbludak F:iyo B:sampahe mili midun karo pecerene F:kene ra ono kalenan kene T:asline ngendi mas? B:sukoharjo, solo T:lha tekan kene ki, sing ngandani sapa? B:ndisik anu, mulaine saka ngewangi ngambar kantor sing kene ki, sppqt F:qaryah thayyibah B:ho'o, sppqt kwi trus pas kwi pas arep ngawe skripsi nduwe ide-ide ngono, tak gathuk-gathukke nyoba rene, survey nganti sak yahene, tekan kene F:kwi sing ngawe kandang sapi barang kwi yo B:kandang sapi F:kwi tho ngon kidul kwi, ngon sawah B:ho'o F:ngawe kandang sapi tho etane B:ho'o, yo kwi termasuk'e F:ngawe kwi barang tho , gas B:biogas, tapi rung sempet ngewangi malah... gor tekan kae thok gambar'e F:biasane anu tho, internet maine B:yo F:kowe skripsi sobone sawah terus malahan lombok di photo, abang semburat difoto [Tafi menceritakan tentang pengolahan tanah Di daerah Kopeng] T:bakal njipuk kwi asline lansekap, pengolahan tanah di .... kambek tukang'e wong kopeng apik sing ngawe wong kopeng F:bedo kono tani'ne rekoso pendak esok, digebyur banyu esok sore kok lha kene... di inguk wae ora! T:lha piye, sik podho ndhisik, commit to aku userngono
158
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mboh ijik F:opo...sing jaga kae T:dudu, wong ...cah skripsi mboh ijik malah apik ngone pendi nok malahan F:wis mulai dibangun rung? T:durung, meh.. tahun iki F:wah...ayam alase yo lungo nek ngono T:lungo, sok nek wis dadi no yo dadi rada patut F:gawe opo tho? T:gawe green house gedhe F:ngendi, kono? T:yo F:neng endi T:kalasan, neng kopeng F:jare wis di kontrak T:lha yo kwi.. tapi kan isih anu gonanku kan isih berhubungan karo yo mboh ngon keuangan ngewangi ngopeni F:karo hotel beringin kwi T:ho'o F:wis dikontrak kabeh tho kwi T:he'em F:ngene ki nek ra ono proyek...trus piye B:yo mboh,bigung aku yo'an proyek'e anu, sing cilik-cilikan masalah'e F:jane karuan golek proyek sing gedhe sisan malah karuan... B:ho'o, tapi tema’ne walikane,masalahe F:piye? B: temaku walikane dadi,,, F:gede B:kan biasane sing anu pemerintah ngono ya iki digawe ngene, lha...kwi ka sing anu ndhuwuran padahal... kan mungkin masyarakate butuh po ra kan kethok'e biasane kan ora butuh sing ngenekke F:o malah golek sing cilik-cilik kwi B:sing masyarakate butuhe opo F:sing malah cocok, sing ngono kwi T:lha bangunan kaya pam to nganu commit userkwi tho, jik se
159
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F:kwi kan sumur bor kae T:kae kan itungane B:termasuk ... F:proyek B:kaya konservasi air dadi aire di kelola ora sekedar jipuk ko belik, di sebar piye carane gen dikelola neh F:kae ngon anu kwi sing gw talup kae , B:gawe talut ngendi? F:kae, kidul B:sing sumur bor kae? F:dudu, sing anu ngon kalen kwi, pondasi inggir kwi B:sing endi yo? F:cedak ngon qaryah thayyibah kidul'e T:kidul'e kan ono kalen ngetan, sing sebelah etan F:urute senjoyo kwi lho T:sing sebelah ngon sawah kae kan F:kwi proyek negoro tapi kan ene pemboronge T:agek entes..!. [menyapa seorang petani] ngih tak tusul F:petani tenan, nek ngono kae T:ki yo tenanan, esuk wis mangkat F:proyek negoro nak gur gawe pondasi kalenan pinggir thok ngono kae F:sekolahan kwi yo enek proyek B:opo F:SD kae B:ngendi? MI? F:dudu, sing kidul Sd kalibening 1 B:o sing tegal sari kae F:ho'o B:ngawe opo F:yo mboh ngawe opo kwi ngone awir kwi tho T:he’em coba tiliki , mlaku-mlaku commit to user
160
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F:mlaku-mlaku B:aku ndhisik tekan kono kae, awal-awal ra mudheg dalan’e, karo nonton peta ki ngendi ki jedus’e, aku ngono F:nek kalen’e kidul sekolahan kae sekolahan gal sari kae B:o menggok rono kae? F:sing sebelah’e, kidul’e B:kidul’e? F:sekolahan kan madep ngetan, kenek’e, kidule... F:sekolahan kan katut yo isoh? Smk kwi gawe green house B:neng kono ene pertanian tho, smk’ne? F:pertanian ono, komplit kono B:tak kira otomotif thok, tiba’e ene sing maculi, ene sing... F:pertanian, terus produksi , elektronik smk’ne malah komplit kono smk ndeso T: dudu deso, kota kene ki, kotamadya F:ganti kotamadya kwi sakjane kleru’o T: penting kotamadya, ndeso’i lak sing kabupaten-kabupaten kwi F:paling akhir dewe yo T:he’e F:paling adoh dewe ndhisik kabupaten kotamadya agek...yo wis suwe tapi yo rung suwe banget T:93 po 94 F:kakean peraturan T:sakiki penak F:yo penak, sembarang cedhak [mas Farikin menyapa tetangganya, menanyakan kondisi kesehatannya] F:neng ndi kang muh? sawah F:wis mari tho? wis F:kok sih pucet ngono nok B:yen sawah ki banyune ko ngendi? kidul kono, senjoyo F:kene sing mbangun omah nendi?ra ono B:ra kudu omah, isoh reno-reno sih..., kaya misal’e gawe pupuk, kan mesti butuh... piye ditata, opo..opo misal’e, jino yo... sing anune wong’e aku gur...opo istilah’e... rembug commitmelu to user
161
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
iso saluran air.... sing genah sing dibutuh’ke masyarakat kan anuku tata ruang desa, tapi sing nata masyarakat’e dewe T:sing...kandang kae apik jane, kandang sapi kae maksud’e kan pomo di gawe kandang sapi kaya qaryah thayyibah ngono kabeh kan apik mesti... sing cedhak kene kan ra masalah ditutup kabeh, po di gawe biogas seko kesehatan, seko manfaate kabeh kan luweh efektif sing ra memungkinkan biasan’e yo... biaya’ne kwi mau F:kendalane yo kwi(biaya) [membahas pembuatan KTP di kabupaten dan kotamadya] B:kene jik akeh sing duwe kandang sapi? kandang sapi kabeh ki ki kandang sapi, kandang sapi, kandang sapi, ki sing ngon ku wis dho ambruk abeh, blandar’e wis dho gapuk masalah’e ragat’e yo kurang gawe biogas di anu bareng-bareng digabungke dadi siji, dadi gawe siji ning isoh ngo bareng F:yo…anu no , penaken, sing siji ra ngarit B:o… F:mesak'ke sing ngarit Biasane ngono nak wong akeh B:anune…opo…biogas’e ngono lho dadi…anune tetep ngene F:oooo biogas’e cuma lahane sing ra ono (Gb.79) Ideagram kandang bersama nek lahan’e paling ora tetep kene dadi omah iki kok untuk pengelolaan biogas lahane ombo…kira-kira ngone… (sumber: sketsa pribadi) biogas nak ng njero omah ki yo bahaya bahayane nek anu nek mbledos po ra ngungkuli bom malahan F:nek gawe kandang-kandang ngono kwi malah karuan B:opone? F:proyek sing ngono-ngono kwi malah F:pirang sasi eneng kene? B:wis suwe... ket april kae rene pisan pindho, terus rene seminggu, juli agustus seminggu F:lha rampunge kapan kwi ngko B:lha yo... aku yocommit bingung, to user
162
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
entek duwite, iki wis nopember F:skripsi ngentek'ke duwit akeh B:iyo F:ngko durung wisudane B: durung wisudane, kan bar iki jik studio kwi , nggarap neng ... nulise ngono lho F:nulis sik? B:nulis, langsung wira-wiri yen ngonanku kan ngaggo nggambar barang lha nggambar, ngeprin’e kertase sing gedhe ngono kae lho durung nggawe maket’e, omah-omahan cilik-cilikane ngono lho mas, durung liya-liyane F:ono keterangane barang kwi mau B:ho’o F:wah kwi ragate yo... B:ragat thok F: kwi rung... wisuda kwi kira-kira ragate entek pira ya? B:wisuda, isoh mundur jik’an maksud’e...misal’e rung ene duwit, sok melu sing anu.. F:tahun mburi? tapi skripsine ora B:skripsine kudu rampung sik, skripsi rampung ...wisuda F:skripsine tetep iki B:he’e ...wisudane isoh F:wis garek wisuda ngono kok yo angelmen tho B:iyo F:ra ono proyek... perumahan sing akeh, kae kulon kono kae gawe perumahan B:sing.. F:smk ngulon, dalan smk ngulon kan gawe perumahan B:smk ngulon kwi...rono...kiri F:rono, sing rono, bablas rono B:sing dalan arah neng qarryah thayyibah F:ora ...sing ngulon neh ngulon kan ono...ngarep MI, ngarep MI kan ene dalan ngulon B:o...belok anu berarti... F:nek arah qaryah thayyibah kan lurus kwi sing belok kanan kan kanan kae kan sebelah ...terus terus gek belok kiri kanan jalan kan ene proyek perumahan B:sing di patok-patok kwi F:yo... sing di patok-patok kwi sing kanan jalan B: sing kanan jalan? F:ho’i, nek sing etan dalan to ketok’e commit userra patek lau,
163
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sing kanan jalan akeh kene perumahan kidul cedak pos tingkir kae yo perumahan sing perumahan tingkir indah, sing qaryah thayyibah munggah terus proyek sing akeh yo perumahan-perumahan kwi B:sawah’e entek suwe-suwe kene F:sing marak’ke sengsoro yo kwi B:ra ene sing nanduri, bingung wis’an F:kene royek ra ono B:tapi yo ora anu...sing ra kudu dibangun kok mas Makeud’e mungkin ... F:sing kecil-kecilan B:ho’o, solusi, yo kaya kwi mau, mungkin isoh dikelola bareng, gawe sak biogas F:o anu kaya gawe septiktank barang kwi tho B:ho’o, ngono-ngono kwi kaya..opo..koyo ide gagasane masyarakat neng kene kok mbelih pitik amis’i, anune di F:ben ra amis’i piye... F:ya nganu...malahan kwi dari pada sing gedhe-gedhe ngono, malahan nganu kwi B:langsung, genah... F:coro anune, kan, manfaate B:dienggo wonge F:nak sing gedhe butuhe kan rampung , dadi ak sing cilik, kan supoyone anu kan iye kan... B:yen ide’ne ansori kae...kwi udan tho...opo...pokok’e masalah banyu sing sisih kalibening etan lha...anu’ne ansori, sakdurung’e digawe paving gawe saluran ngisor’e, dadi sekalian, tapi ki wis bacut dipaving kalene nang ngisor pavingan kwi diilek’ke neng sawah kono F:sing ki anyar [sambil menunjuk selokan didekat kami duduk] Iki tahun wingi nak sing iki wis rada suwe ki yo kerja bakti B:biaya masyarakat dewe opo... F:biayane bantuan, tapi sing ngerjani masyarakat’e setiap minggu kerja bakti yo ono tukang’e, tukang’e tetep bayaran, tapi nganun’e kerja bakti, giliran nek sing minggu bebas, dadi dho mangkat kabeh tapi, desa’i kerja bakti ki wis ra usum gotong royong'e wis ra ono B:wis bedo, ra kaya ndek mben F:rasa persaudaraan'e wis to kurang commit user
164
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B:ndadak dikei anu…embel-embel opo… entuk dwit agi mangkat F:ngonku yo ngawe septictank B:ngonanmu... F:kae mburi omah kae B:wis digawe? F:yo ngawene nyicil angger bali, sithik, sithik guwak’an tai B:langsung digawe?opo direcanakke sik? F:lagsung digawe, di duduk, ditatai Inggir yo ditatani batako dewe ra ono perencanaan nak sig omah kwi sing nggambarke ansori B:sing ndi? F:kae B:sing batakonan kwi? F:ho’o, nak ngarepe dirubah sithik, ngarepe kan emper’e kae kan cilik digedekke ombo dadikan banyu kan ora anu gambare ansori ndhisik kan emper’e ngarep kan cilik ngon ruang tamu kan cilik nak cilik, banyune nak udan kan mlebu kabeh, dadi dirubah nak liyane tetep [mas Farikin menginformasikan, bahwa dirumah Zulfi juga sedang membangun rumah] F:ngono barang yo termasuk katut po ra? B:tapi mungkin, temane kan... F:kurang manfaate kan... sing digoleki kan sing anu isoh mecahke solusi lingkungan hidup kwi mau yo B:koyo setictank kan mungkin, opo... ngo nguwang kotorane kan butuh ngendi luwih anu, manfaate luwih... F:manfaate luwih jelas F:lha yen ngolek proyek-proyek ngonokwi kan angel B:ho’o, cilik-cilikan F:kaya sing saluran banyu kwi barang kanggo malah supoyo banyune ora neng endi-endi kwi sing kidul sekolahan tegal sari kae kidule kan kwi ono kwi, ngon kalenan talut kwi iki mulai wisan wis pirang-pirang dino, sesasi punjul B:barengan karocommit padat karya to user
165
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F:barengan, ndhisik kan sing arah rono, sing adoh sik saiki sing cedhak sing nunggoni mandor’e kwi malah kanggo kae, mlaku ngidul rono, pokok’e kidul sekolahan F:nek kene ki, paling sing akeh ki ayam B:ndek wingi didudu’i ansori, ning aku rung moro rono F:ngone saa? B:yo akeh, ngone sapa aku ra apal Kene ki yo ayam, kene yo ayam F:ayam thok kene deretan kene ki ayam kabeh B:sing pas kae, ngone bu Lakhah kwi didudu’i ansori sing sisih kono, sisih kono ning arep moro rono mau ra nggawa photo, akhire dolan wae... F:gawe gerdu kae yo kanggo kae? B:gerdu ngendi? F:ngone yahya kae pinggir dalan kono kae,pojok lor kae kae gerdu opo warung kae? B:anu tho, ngone fahmi kwi F:ho’o B:kwi anu, rental pengetikan F:o...rental pengetikan B:ndisik ngewangi kono kwi, F:kwi kan yo kanggo kwi? B:ho’o, butuhe kan pingin usaha dewe cah-cah yo terus nggawe dewe, bahan’e yo nganggo baha sing larang-larang bahan bekas papan-papan ngone kang’e B:cilik-cilikan F:sing angel cilik-cilikan kwi malahan F:ngene ki we, lethong kwi we nak ra tak guwak cedak kandang sapi we ngeneki ngrembes ko’ neng sumur, banyune we mambu ko’ mulaknen tak guwak rene [dekat kandang sapi] nak tak guwak rono [cerukan tanah] , angger udan, nek wayah udan ngene ki ngrembes nek mongso terang we, ora nek wayah udan! commit to user
166
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B:ngon cerukan kwi ya F:ho’o, dadine banyune sumur banyu resik ning dadi reget B:podo ngone anu kwi, bu Lakah kwi yo ngono , peceren’e kwi yo ngene ki lha jejer’emushola kwi yo ene sumur dadi yen ditimba ngono mambu akhire sumure ditutup, sak iki ra dienggo pomo di gawe resapan yen jarake cedhak tetap mambu F:ho’o wong sapiteng we mambu ko’ B:yo, kwi ngo rabuk ngono, ngo pupuk F:ho’o diomah-omahi ngono yo ra popo, kan rabuk’e kan garing kendalane ki neng dana nak wong ndeso B:yen kaya sing ngone fahmi kwi, kendalane dana bahane nganggo bahan bekas kaya opo... papan-papan ngono kan,isoh F:kwi yo qaryah thayyibah kan? B:yen kwi jare pinginane bocah-bocahe dewe kan cah papat, fahmi, amri, ipul karo syam, pingin ngawe usaha dewe ngono lho dadi danane urunan cah-cah, ora saka sekolahan ngawe rabuk kendalane dana kalen pinggire di semen dasaran’e tetep lemah, ora disemen disemen nak bocor, kangelan nambale
(Gb.80) Sketsa ide tempat pupuk sementara (sumber: sketsa pribadi)
***
commit to user 167
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19 Nopember 2009
(Gb.81) Sketsa rumah Panggih di Kradon, Kab. Semarang (sumber: sketsa pribadi)
Pergi ke Platungan , Krandon, kabupaten Semarang. Sebelumnya, ketika menunggu angkuta di pertigaan jalan, saya melihat sumur tua di kebun kemudian mendekatinya. Dinding pembatasnya terbuat dari bambu. Ternyata kebun ini milik keluarga Fahmi. Sumur yang sekarang tak terpakai itu, dulu dibuat bersama ayahnya.
(Gb.82) Sketsa ide sumur dengan pagar pembatas (sumber: sketsa pribadi)
Saya teringat sumur tanpa pagar pembatas di rumah mas Arif. Desain sumur di kebun Fahmi ini bisa diterapkan. ***
20 Nopember 2009
(Gb.83) “Mbonek” dari Krandon ke kalibening (sumber: dok. pribadi)
commit to user *** 168
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21 Nopember 2009 Menjelang magrib ngobrol dengan Ajib. Saya melontarkan permasalahan yang ada di warung pak Atiq. Menurut Najib, ruangan di warung pak Atiq terlalu banyak barang-barang yang seharusnya tidak perlu berada di sana.
(Gb.84) sketsa ruang duduk di warung pak Atiq (sumber: dok. pribadi)
***
commit to user 169
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22 Nopember 2009
(Gb.85) Pak Lazim (sumber: dok. pribadi)
Ngobrol dengan pak Lazim .......... B:ngih...rencang'e dolan niku kakak kelas kulo L: sak niki teng pundi ansori? B:tumut teng konsoltan, teng solo tapi ngih mbikak piyambak, nyambi piyambak L:sing nderek pinten? mriki saking mrika cah pinten? B:kulo piyambakan L:o..piyambakan B:ngih... B:niki riyen pun dikandani ansori teng ngriki dereng enten sekokan niki nembe pemetaan'e ngoten madosi saluran-saluran air L:niki sing sebelah ngriko yak'e saluran ... timur, wilayah rt 3 B:ngih, L:mriki enten... mriko niko etan'e pak bahrudin, niku enten saluran ngetan B:ngih L:terus niki... B:sing niki dereng enten ngih L:mboten enten dereng rt 01 karo rt 03 utaran'e ki ngendi commit to user niki 170
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
niki ngen'e ansori niki ngen'e ansori? berarti niki.. niki dalan po saluran niki bates? niki dalan nge angkuta perbatasan RT terus ngidul sithik berapa omah to kae? niki ajeng madosi sing pripun? marai wilayah rt niki gang'e kwi ke sukarela dari yg punya tanah gang untuk masuk wilayah rt 3 nembe mawon wis ter pmpm mandiri kebon ngoten kebon ngoten mesak'ke sing ajeng rono yn coro kebon bukan masyarakat sini nyediani ki panceng ngo dalan semestere pun... 4 th 6 th kon demo turut ndalan, yo wis emoh arep mikir, aku ngko terus piye.. commit to user
171
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
akhir2 usia apalagi wis keluarga untuk menata masa depan lulus sma, pilok2an ngriki enten kandang sapi? enten...,katah... masyarakat sini itu masyarakat nanggung satu desa kalibening itu tidak menunjang, anu, kurang lahan anak'e sekolah smp yo ra ... yen daerah Sragen smk niki dulu tanah pertanian? cengkok selama masih lahan pertanian sing ngarap pira setelah enten segi pendapatan masyarakat ada peningkatan tanah bengkok nanam, sing produksi singkong nek di tebas kurang pendidikan kurang penyuluhan, yo angel dididik sinkong di dol gemblong 1 kg pohong diragati, komplit 12ribu
commit to user 172
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yen di-dol pohong mentah Rp. 600,entek 17ewu di-dol payu nek petani di-dol yen di-dol mentah kurang nya pengertian generasi petani angel nek petani, apalagi petani buruh kuli bangunan, satu tahun ada peningkatan jadi tukang kalo berani wani mborong dw omah gedhong umpomo nge-nek nek sampe tuwo kan tidak ada peningkatan ojo menden2i cara b generasi petani, karena upahnya segi peningkatan taraf hidup itu umpomo nandur dw paling seneng, generasi jalan pintas yo glidik ngono, yo jasa tapi tanin'e juga dipikirkan sppqt, nopo mboten penyuluhan teng ngriki? aktif di situ
commit to user 173
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ga' ke sini satu hari tiap hari, siang malem umurnya sudah agak tuwa adanya pembentukan terussss dalam organisasi tapi tidak ada pembubaran candak culak kumpulan ibu2 untuk simpan pinjam anggota anak2 stain, temennya anak saya monggo pinarak, lha Ana'ne teng pundi kondisi desa pun malih? jane pendidikanne masyarakat kalibening] ndak terpikir sama sekali ngmebeng? independen! kemiringan lumayan tinggal masyarakat tergantung jane yo weruh kekeseten upomo wis di-dandani oleh pemerintah merasa memiliki dan merawat bangunan itu sangat kurang masuk akal mboten? faktor manusianya tinggal merawat sekarang itu sudah lumayan generasi ora di-tomboki pemborong
commit to user 174
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pembohong njengenan njing adepane lak pemborong proyek2 pemerintah itu ngajari kon ngapusi tapi sing bener ada dana niki kulo kinten memang dari sananya, suruh bohong tapi yg benar hukum alamnya banyu itu milih ngon ndhek dipupuri rai'ne tapi sing ngisor lha mbelik luweng disel'e enten tak bertanggung jawab anak kulo yo pirang2, sing gedhe soal kenakalan cah lanang rawan masalan minuman untung'e sih ga' ada muslim nopo, non muslim pupuk'e ndamel piyambak sebagian kandang sebagian kimia kasep ketergantungan neliti tanah tingkat keasaman'e tanah pun dhuwur krokot
commit to user 175
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pepatah jawa: krokot neng ngisor ngiyup2i kon neng ndhuwur ora gelem dadi pernah sosialisasi, briket hemat energi di sangkrah, Solo sampah bio arang di deplok nganti metu ter'e sing ngo nyetaki nganggo adah cet 5 kilo-an lebih bagus dicampuri pupuk kandang daya rekat lebih tinggi hidupnya api seperti gas, dadi biru dulu jadi kepala regu/ kabag ngen'e wong mantu yang paling bagus daun pring tidak boleh nyala dimasukkan drim bolongane kan ng tengah dadi kemendhem terus dibawa ke jakarta di dalam gedung kulo ling gawa nganggu pupouk kandang kulo pas mbeto telo ini ko' agak sangit2 ini, bau apa ini ning kok enak asline bau letong sak niki pun mboten aktif maneh ? keterbukaannya ga' ada kalo punya kekayaan, kekayaan'e apa yn dw utang, ayo di saur menurut jabatan yn bubar, yo di-dum sing kecil dadi peyon
commit to user 176
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yo salahe seneng dadi peyon nek keuntungan'e, kulo mboten merasakan kerugiane yen mangkat tuku rokok niku kerugian ngak perlu, andai kata saya di rumah kan ga perlu biogas nopo mahal biaya pembuatane? nak sak dadine aku gelem rugi ngone wis di duduk2 sak niki lahan selot sithik niko ada 19 kubik, sing paling kecil 12 kubik walaupun tidak merugikan' resiko mbledhos mbledhos, uap'e, kudanan, ambun'e depan masjid mongso udan limbah kotoran ternak biogas masih ada sisa? masih, pupuknya dikemasi untuk pupuk taman kota kalo kemarau, yen rendeng ngeneki lik arep nggaringke py tidak bisa mengadakan yg tidak ada mengada-adakan ya berat tunggal buyut sama bapaknya ansori kakak ansori kena limbah biogas jalan-jalan di sini tanah pemajekan semua tingkat kesadaran jariyah ngarep2 suk nek pemerintah kurang merawat yg berpotensi commit toorang-orang user
177
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ketika masih produk, disanjung-sanjung yen wis, ora di urusi kelompok tani pengajuan pupuk tanpa kelompok ga' bisa sistem pendidikan kota ***
(Gb.86) Ruang duduk depan—di warung pak Atiq (sumber: sketsa pribadi)
Seperti biasanya, malam hari ke warung Pak Atiq, bersama Ipul dan Ajib mikro hidro penerangan sak omah dw nanggo banyu ledeng sumur kebak yen di-ke'i sanyo banyun'e neng bak sin gedhe sisan dari pada sak omah, mending sak deso sisan ajib-
commit to user 178
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pabrik2, listrike nganggo tenaga uap perdagangan karbon semakin lama udara'ne semakin tercemar krisis global hari ini untuk hari ini beras impor utang'e indonesia, dudu utang duwit tapi sumber daya dampak ilmu pengetahuan peningkatan kualitas budaya konsumtif 4 anak alternatif datang ngabung, ngobrol gawe dolanan kapal helikopter dora emon pintu ajaib pesulap gawe pistol banyu meneh yo.... roket air dari botol aqua Di sela obrolan, pak atiq menawarkan kursi melihat ada dua anak yg berdiri P.Atiq Gilang P.Atiq Gilang P.Atiq Ipung
: jipuk'ke kursi ya... : kerdus'e ra ono tho pak atiq? : heh..py...jipuk'e. nge opo....? : ng'e lemek : ngo lemek linguh tho : Pak Atiq...ngene yo pak atig yo... neng kene di-kei lesehan kene di-gelar P.Atiq : ra nyaman ngko malahan... Ipung : malah nyaman, amor yen wong kebak, ngko yen kumpul isoh suwe... ngene ngko yn ene commit to sing userteko meneh, ora entuk ngon..yo ra...
179
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
lha nek lesehan, nek enek sing teko ngko entuk nggon...entuk nggon... Gilang : kene thok wae pak atig, kene ngo dalan semene thok kene ngo dalan Burhan P.Atiq Gilang Ipung P. Atiq Ipung P.Atiq Ipung Burhan Ipung P.Atiq Ipung Burhan P.Atiq Gilang
: lha ikine py [rak2'e] : di ilangi yo.... : di ilangi yo ra popo : iki jan-jan'e di enggo opo? : tak ngo toko : iki jik isoh berguna, yo ra... dipindah kono.... : diilangi sisan : di-ilangi eman2, isoh digunak'ke meneh ki pemanfaatan... :malah dienggo mejo yo Jib...! :lha...ngo meja..., siiiip malahan! : gawe mejo, berarti diawe papan kwi, triplek : papan larang : dikei lemek plastik [perlak] : kwi ora nyaman perlak yo ra isoh yo..yo... : yo dikei triplek sik yo
(Gb.87) Sketsa respon dan pengembangan salah satu ruang duduk di warung Pak Atiq berdasarkan gagasan Ipul (sumber: sketsa pribadi)
commit to user
*** 180
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25 Nopember 2009 Laporan ke Pak Bahrudin apa...? maksude piye...? keterlibatan masyarakat dalam penataan desa selama ini dari atas, keinginan saya, masyarakat terlibat dalam perancangan ruang mereka sendiri-sendiri masalah di desa ini, terutama di kalibening etan adalah air hujan sempat 'rembugan' sama ansori, putra pak mundori masalah air di depan rumah yang sering mengenang selama hujan [sambil menunjuk gambar yang saya lingkari pada peta] sementara baru ada beberapa saluran ada masalah juga di rumah bu Lakhah [istri pak nandari yang bekerja sebagai buruh ayam] gagasan bu Lakhah adalah membuat plesteran, agar sisa darah ayam bisa dialirkan sehingga tidak berbau amis gagasan ini mengatasi satu persoalan, tetapi masih ada masalah 'peceren' gagasan saya dibuatkan saluran selain untuk mengalirkan 'peceren' selain juga air hujan “nopo niku?”, tanya pak ahmad peta desa sudah tambah banyak bangunan di desa pak bahrudin memberitahu pak ahmad bu miskiyah menerima bantuan 50 jt ,dipotong 5 juta dari dinas pendidikan kepala dinase di sms suruh mengembalikan demi kebaikan semuanya geger... kelihatannya, miskiyah langsung ditekan mentang-mentang... bu miskiyah ditelepon, tapi tidak mengakui, terus menelepon pak bahrudin: km jangan mencari gara-gara ”kalau kamu tidak terus terang, aku yang ditangkap polisi”, kata pak din konsep umum desa sebagai pusat pembelajaran itu bagaimana? ya, masalah yang ada di desa itu seharusnya yg menjadi..... tapi susah juga kan anak dibawa ke sana, karena tidak bisa kan, anak dipaksa karena sistem persekolahan mencerabut yg disebut belajar itu mengkonsumsi standar kompetensi yg dirumuskan oleh negara bukan mempelajari desa belajar kan definisinya sudah lain
commit to user 181
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
di manapun, di SD, SMP, SMA,SMK selalu belajar itu ya.. mengikuti alur negara nah...rakyat secara keseluruhan kan juga begitu terus disisi yang lain ketika kita terapkan Learning Center yang berpusat pada anak ya...apa kesenangannya anak!!! itu bagus ketika apa kesenangannya anak masalahnya kesenangan anak itu kan sudah ada banyak variabel yg mempengaruhi, tv..., macem-macem... senenge anak yo nyanyi-nyanyi, misalnya kaya gitu itu kan sebenarnya tidak aslinya kalau aslinya... ”dolan dan dolanan”, sahut pak ahmad ya... dolan dan dolanan,tapi jan-jan’e pasti akan tekait dengan kehidupan orang itu pasti berusaha memenuhi kebutuhan kehidupan mestinya kan dari sana tapi kan ono... varian’e wis ra karu-karuan tapi tetap penting menghadirkan persoalan kehidupan di lingkungannya itu kepada anak itu tetap penting...karena pembelajaran justru itu itu kan kaya... menjadi kaya tarik tambang, menarik agar tidak tercerabut nah..tugas kita mencoba mengembalikan ”bahkan masalah yang dihadapi masyarakat kadang-kadang juga 'bias' misalnya, dho menggenang, trus pingine kwi langsung sat, resik..., langsung neng selokan...nah seperti itu”, itu kan bertentangan dengan konsverasi nggenang itu kan bagus, karena nanti akan kembali ke tanah persoalannya kalau nggenang kan nanti muncul maaf.. mestinya diluwangi...digawe resapan misalnya kaya ngene [sambil menunjuk sumur resapan di jalan samping rumah] mestinya kan begitu nyamuk itu kalau ditutup rapet kan 'ga akan ada nyamuk misale 'peceren'ne ngone Nandari kwi kalo ditutup rapet kan bagus saja jadi malah mustinya digali lebih banyak resapan-resapan bagian atasnya sat,yo koyo iki kan sat [sambil menunjuk sumur resapan di jalan samping rumah] sat resik...tapi justru menyerapkan air itu titik akhirnya di resapan? ya.. selalu resapan... selalu resapan... persoalan itu nanti akan munculnya dimana, wis...luweh air muncule ono sendang, belik kuweng atau mungkin malah muncule ono semarang kono sebagai sumber mata air ya..ga papa commit to user
182
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
atau di sumur-sumur, menjadi lebih bagus kalau sumurnya tidak... terkait konservasi, kan berujung di peresapan, tapi sepanjang perjalanan tidak teresap bagaimana dengan biopori? ya...tapi kan biopori kecil sekali, sangat kecil yo...digali ngono kan pirangatus biopori kapasitase... kapasitase biopori paling kan volume berapa...cuma berapa liter..?? semuanya kan sebagai pintu masuk diperjalanannya kalau penataan termasuk selalu hak, tapi sekaligus kewajiban bagi semua negara mesti kan menyampaikan, ketika rakyatnya wis kebablasen, ndak paham tentang konservasi lha.. negara tugase kwi yang repot itu negara melakukan sesuatu yg kontradiksi dengan konservasi seperti tandon di kalibening yang katanya macet setelah kurang lebih satu tahun setelah dibangun sementara itu belik luweng asat airnya belik luweng itu ternyata hanya air permukaan dari dulu belik luweng kalau sedang musim 'ngrancahi', gede 'ngrancahi'? ngrancahi itu mbuka lahan pertama, arep ngluku garu itu lho, kan di lep sik di lep sik trus diluku garu, 'ngrancahi'...! jadi butuh banyu akeh 'ngrancahi' yen di lep butuh banyu sitik ,'ngrancahi'..... akeh....... karena sih anu tho... porusitasnya durung ..di kei leleran durung digaru, sebelum di bajak kalau musin 'ngrancahi', belik luweng gede berartikan air permukaan kwi yo bagus airnya karena sumber’e yo anu...durug tercemar sawahe yo resik, banyune yo apik ya sederhana.... konserasi belik luweng kan jan-jan’e py kawasan hulune kawasan hulu’ne yo sederhana, mung ngrancahi, mung sungaine lancar, apik belik luweng dadi apik berarti tanaman disekitarnya harus tetap ada? Ya... malah yen koyo belik luweng itu sangat fisik bukan tanaman, bukan konservasi nabati konservasi fisik commit to user
183
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mung dadi wuwungan sederhanalah...blumbanglah .... belik luwing itu blumbang, blumbang.... blumbang’e ke isi kwi yo nak... kaline urip kan blumbange ke isi kalin’e mati , yo blumbang’e mati kan ngono kwi wae dadi lewat sawah-sawah, jan-jan’e kaya kali, ngresep... contoh sederhana konservasi yang bisa langsung dinikmati begitu persawahan menjadi berkurang banyak malah smk, trus ada green house nduwure tidak sawah lagi sejak kuburan, kan wis sengon seolah-olah konservasi nabati belik luweng ra butuh kwi ada resapan-resapan justru belik luweng ketika di adakan "penghijauan" sengon..dll, malah mati.. kasus’e beda kaya belik luweng kwi yen kebutuhan air, malah sawah! malah di sedotk’e.... nanti akibatnya bagaimana? tampungan balai desa kae di isi? dibuat sumur bor sumur bor tidak terpengaruh belik luweng ra terpengaruh sumur bor kan ngisor tampungan gede neng balai desa arep disalur-salurke kan arep ngambil saka belik luweng duwit ratusan juta tidak manfaat sanjange rencanane tandone teng sarean tapi malah dipindah ng balai desa, dadine kadohan... sak niki sumur resapan wis diterapke pak din ng desa? lumayan sih, tapi ra berfungsi ngawe sumur resapan kok cilik-cilik, kaya biopori kae ra berfungsi akhir’e kendalane napa? nganu, piye tho, gw sumur resapan ng kene kok cilik, dikei watu, lha biaya mahal yo wis ke isi walet.... yo wis ra berfungsi tho..... mung ke pendem watu yo wis ra berfungsi tho..... to user commit
184
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kependem watu, terus rapet, yo wis …de'e ra ngisi banyu tanah kene ki kan langsung ngarep iki kan lansung tak keduki ra popo.. ngo lewat mobil, wira-wiri ra popo karena tanahnya bagus sumur resapan yo ngono kwi, amot akeh paling lima tahun agi ngeduki sumur resapan terus...mburi omah malah tak duwurke tho, sing etan dalan ben ngembeng, ora bablas ng selokan ben nembeng, trus tak keduk, tak resapke deres banget kan kebak, kebak ngembeng kaya banjir kae wis ra popo banjir sedela... kwi probleme kurang gede resapane, kurang jero, kurang gede kudu’ne ngono problem’e kwi ra ono sumur resapan, kudu digw sumur resapan selama ini kan, ngembeng malah selokan’e diresiki ngresiki selokan kwi ora ngurangi banjir selain air, juga masalah sampah. seperti kotoran sapi , sisa kegiatan saluran air menjadi mampet problem’e bukan itu sampah itu di tanam ga' papa sampah di pekarangan semua ditanam ga papa,kecuali logam kalo plastik? plastik itu ga' papa malah mbantu gw pori-pori tanah tanem, di urug bicara penataan, misale aku pingin, tanah ku ki tak duwurke lha kwi sampah nduwurke tanah, lha kwi sampah pasti semua orang, gagasane, wah ki tak duwurke... bahane dari itu, sampah itu nek konsepku sampah kwi harus ditangani warga sampah itu menjadi tanggung jawab produsen![produsen sampah] commit to user
185
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kudune negara di bawa ke sana kwi begitu diatur ngono, wis ra ono problem TPA bantar gebang ra ono karena semuanya harus diatasi dewe dan tidak boleh dibakar kendalane kalau dikubur, ketebatasan lahan sak niki kalibening tambah banyak bangunan? itu problem karena penataan, karena land use, problem tersendiri termasuk problem'e yo...keluarga kecil kok omahe ndadak gede itu termasuk probleme opo tho omah kwi jan-jan’e, omah kok ndadak gede-gede ada banyak problem terus, air hujan misalnya itukan juga problem penataan juga air hujan kan sebenarnya bisa di amankan di bawah misal’e depan kene tak keduk jero ngono kan jan-jan’ne aku kan mengamankan air hujan di bawah ini juga umpama’ne kono tak bendung ngono malah..., kan gede nek udan kan kono dho minggir rene kabeh kene tak duduk jeru, resapane jeru... itu artine kan tak amanke, artinya kan dibawah rumah ini sebenarnya itu.... kan akeh tho, sumur di dalam rumah neng pawon kei... diduduk sumur sebenarnya ada lagi sumur untuk air hujan ganti air ini, ngon gending omah’e sak trep, misalnya duwe lahan 100m2, omah’e yo 100m2, itu kan berarti sak trep misalnya itu kan ra duwe ruang lagi, kan kaya gitu.... nah kalau ada sumur resapan di...di dalam rumah bahkan air hujan itu di masukkan ke sumur ini kan ra bakal kebak kan ra ono regetan liyane air saja kan, yo wis ...bar beres tho…ra ono masalah… lha trus sampah... artinya, nak omahku gur sak trep tanah sampah kita harus saya buang karena ga bisa kan, tidak punya lahan itu problem’e mbangun rumah ngak boleh, sak trep itu ngak boleh harus ada ruangan terbuka begitu ada ruangan terbukato2m kali berapa.... commit user
186
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tanam sini begitu penuh.... ngko malah duwe tempat sing rada munggah tapi di tanam, kecuali yang ngak boleh ditanam kaya logam berat kan rakyat yo ra gelem, di dol payu kok plastik yo laku di jual, kertas yo laku di jual nah kalau laku di jual, dipilah di pilah..... ada tong sampah yg berbeda, kalau perlu lima macem organik, plastik, kaca, logam berat, kertas lha payu kabeh.... wong jipuk malah iso di onek-onek'e ini di jual.... iki tak dol kok di jipuk, malah isoh dianggep pencuri mengambil sampah itu sederhana...., logika-logika pengaturan itu menurutku muaranya pada aturan kalo aku, ada perda yg tegas ...yg jelas sppqt, desa yg berdaulat untuk mewujukan itu perlu pemetaan potensi desa, penentuan tegas batas desa untuk pengajuan di peraturan desa batas desa itu pijakan pengakuan atas wilayah, kekuasaan (wilayah kekuasaan) wilayah ki arti harfiah sendiri adalah kekuasaan kata wilayah dari bahasa arab wala itu menguasai wala yali wilayatan wamaulan fa'uwahu wa'alim wa'alim itu penguasa wa'alim itu orang yang berkuasa wilayah itu kekuasaan batas desa itu menegaskan, wilayahku iki..., batese iki... siapapun yang berada di wilayah kekuasaan ku harus ikut aturanku jadi itu dulu.. ada kejelasan batas kekuasaan, untuk menjamin keberlangsungan kedaulatan misalnya nanti ini sudah... koyo negara... kamu masuk..., begitu masuk di sini... harus mengikuti aturanku, aku penguasane... misalnya.. ini saya tetepkan sebagai kawasan penyangga, harus ada tanaman, jenisnya ini.. misalnya... lha kok moro-moro, datang... atau moro-moro nanam tembakau ora isoh....., ga boleh.... commit to user
187
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
senajan tanahmu.... tapi kamu berada di wilayah kekuasaanku ora isoh.... ki wis tak atur, di sini tidak boleh ada perumahan lha kok ngawe omah neng kono, senajan tanah milik dia o... ga bisa.... lha untuk batas wilayah kalau tidak ada aturan tentang batas wilayah kelihatan... lho..kw kok isoh lha iki wilayah ku lha endi batese,batese ndi, lha kaya gitu durung duwe...! opo ki wilayah mu, yo iki wilayah ku... lha endi... dasar hukummu ndi dasar hukum.... begitu di cek dasar hukume wilayahnya hanya berbunyi sebelah barat berbatasan dengan kelurahan ledok ra jelas kan... kalau negara kan jelas titik ordinatnya kan tidak... sebelah utara berbatasan dg negara mana kan yo..titik ordinat kalo sekian derajat macem-macem , sudah... inikan sebenarnya titik ordinat itu dengan patok, dasarnya titik ordinat suatu saat kan patok kan yang akan bergeser bergeser, di cek, cocok ra, lho..beda... di leh meneh kan gitu....... nah ...kalau itu menjadi enak sebenarnya hanya titik pangkal itu saja tapi tetep, yang lebih penting lagi itu berikutnya jadi itu hanya mendasari yang lebih penting lagi itu berikutnya berikutnya itu ya bagaimana tentang kebijakan konservasi, tata guna lahan... tapikan musti punya itu dulu.. lha kowe kwi rung nduwe wilayah kok wis gawe aturan, wis ngwe aturan tata guna lahan lha..kalau kabupaten/kota semuanya punya , dan itu undang-undang undang-undang.... undang-undang tentang commitkabupaten, to user
188
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pasti selalu undang-undang nah desa itu mestinya undang-undang, karena undang-undang tidak mengatur tidak ada undang-undang tentang desa kan yg ada peraturan desa tentang batas wilayah maka’ne desa membuat aturan sendiri sehingga desa menjadi seperti negara.... seperti negara........ membuat nganu dewe... pasti negara akan bersama dengan negara yang lain yo ra mungkin kan negoro gawe aturan dewe, kok iki wis wilayah'e malaysia kan... pasti dengan negara yang lain desa pun dengan desa yg lain tapi ... basis hukum’e itu sendiri-sendiri bukan perda tentang desa, tentang batas wilayah desa tapi perdes tentang batas wilayah jadi tidak diatur oleh kabupaten, tapi diatur oleh perdes sendiri kenapa,karena perda itu, jadi menurut tata urutan perundang-undangan tidak lagi atasannya perdes jadi perda itu ada tiga, provinsi, kabupaten kota, desa perda itu ada tiga, tidak saling membawahi hirarki kebijakan, tidak saling mewmbawahi tata urutan perundang-undangan itu undang-undang terus perda bukan perda prov,perda kababupaten kota dan perdes, tidak ada hirarki sebenarnya kalau berbicara tentang kedaulatan rakyat itu perdes, di desa sebenarnya logikanya nanti akan kesana omong kosong kalau berbicara tentang kedaulatan rakyat, tidak berbicara tentang desa nanti terus ngembang semuanya,tata guna..., bagaimana ini.... ini selalu pijakannya desa artinya begitu berpijak pada perda, menjadi ga mungkin begitu perdes bikin sesuatu yg berbeda dengan perda misalnya perda mengatur zone-zone perkatoran, macem-macem kaya gitu begitu perdes nganu py.. ngak ini bukan kawasan perkantoran,ini kawasan konservasi, nah wis... menang perdes'e... lho iki menang aku commit to user
189
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
diatur oleh TAP MPR tentang tata urutan perundang-undangan misale ngko rame-rame ng mahkamah konstitusi ngono, menang desone kan ono RTRW, perencanaan tentang tata ruang, kaya gitu,kota misal’e tapi kalo iki kan,kalibening kan kasuse wis lain kalibening kasuse wis kelurahan kalibening sudah bukan lagi kesatuan masyarakat hukum, bukan lagi desa kalibening itu bukan lagi desa tapi untuk kabupaten-kabupaten sebenarnya...... desa tegal sari termasuk kalibening? kalibening, tapi kelurahan’e secara substansial, apa..., bicara tentang kekuasaan politik sudah tidak memungkinkan kalibening itu bicara tetang kalibening harus bicara tentang kota, tentang kebijakan perda, ... kota, peraturan daerah kekuatannya hanya di sana, jadi DPR, DPRD tapi... masalahnya kan di republik ini kan super kacau super kacau... DPR'e dw ada problem ora pahamlah, macem-macem kaya ngene-ngene ki...kan ora paham yo wis arep nunggu kwi yo nanti jambul uwan’en tidak akan pernah terwujud. kan kaya gitu.. moro-moro lumayan paham, ee... wis pemilu... ganti meneh.. kan wisss... tidak akan pernah selesai nah dari situ yo.. langsung.. kan kaya gitu langsung ada inisiatif warga bagaimana lha misalnya kaya gini kan langsung langsung berhubungan dg bu Lakhah.. itu kan aksi-aksi yg langsung yg tidak melalui kebijakan jadi nanti trus ada structure of low, implementation of low, cultural of low ini lebih pada cultural of low budaya hidup sehat budaya konservasi, macem-macem… budaya dari pada kegiatan pendidikan langsung, kan kaya gitu tapi problem'e...apa di tingkat scructure of low-nya belum ada belum ada kan kebijakan-kebijakan yang mengatur kaya itu nah perlu juga advoksi kebijakan bagaimana adanya kebijakan itu disamping kebijakan macem-macem itu ya...DPR'e mesti sadar sehingga menjadi serentak ini juga di lakukancommit to user
190
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kalo toh ada kebijakan yg. baik bagaimana diimplementasikannya [ ya ..implementation of low] niku pun dangu , gantose desa dadi kota? tahun 93 tahun 93 itu.... nganu... bukan perubahan desa ke kelurahan tahun 93 itu perluasan wilayah kota statusnya masih desa, masih pilkades, masih desa tetapi wilayah kota jadi wilayah kota ada desa terus tahun 2000 UU 22 itu 2000 ya? UU 22 tentang pemerintah daerah tahun 2000, ada UU tentang pemerintah daerah UU no.22 mengatur bahkan UU itu menetapkan lucu jane, UU kok netap’ke! semua desa yang menjadi wilayah kota sejak UU ini disahkan harus berubah menjadi kelurahan atau disebut dengan nama lain tapi..tidak lagi kesatuan masyarakat hukum tidak lagi kepala desa atau disebut dengan istilah lain tapi lurah... kalau di DIY , kebalik... kepala desa itu kalau di sini lurah jadi kalo di DIY, yang politis itu lurah kalo staf pemerintah daerah, itu kepala desa kalau di sini, yang politis itu kepala desa yang melalui pilkades itu, disini kepala desa hanya DIY yg membedakan kwi yo rada kacau, dan walikan karena...hanya DIY... tapi yang lebih kena itu... , lurah kan lebih anu kan istilah adat kan, mbah lurah...! kalo ndadak ngawe ke..pa..la.. kan wis nanu .. jabatan kwi kan o.. kalo gitu yang politis mesti sing lurah tapi justru sak indonesia justru kebalik,sebaliknya sing kepala desa kwi sing politis nah itu.......... karena UU itu, salatiga termasuk, harus berubah mejadi kelurahan tak lawan mbiyen tak lawan rame-rame aku gawe memorandum memorandum ini...join memorandum karo rektor satya commit wacana barang to user
191
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tanda tangan... menolak ini... ngunggu revisi UU, tuntutanku ngono kosek ojo tok di tetapke sik iki kari sasi ngarep, itu akan ada revisi UU atas UU 22 kami mau fight di revisi itu agar... ini salah...! karena ini kesatuan masyarakat hukum itu kekayaan kita kenapa mesti di hapus ini problem UU jadi... salatiga tunggu sik, ojo di sah'ke sik ora gelem... yen nunggu aku nyalahi UU karena saya sudah diperintahkan UU untuk merubah desa mjd kelurahan alesan’e kono ngono wah...asem... ki ngko ganti yo wis...... akhire berubah semua jadi kelurahan muculah UU 32 UU 32 itu tentang pemerintah daerah, yang merevisi UU 22 UU 32 itu, di wilayah kota dimungkinkan ada desa ngono....walahhhh pomo nunggu ngono ra kelakon dadi kelurahan karena boleh mbiyen tak angkat meneh walikota’ne paham , pak John Manumu de'e kan wong hukum, paham banget pas dialog neng TV, aku ngomong tak angkat yo, paham de'e tp yo wis.........konsen’e.... problem'e kan sing dho konsen neng... kedaulatan rakyat iku kan sesuatu yang ga jelas tho sesuatu yang ga jelas kan semua orang kan konsen dg proyek-proyek, misal’e proyek konservasi konsen'e kan di situ masalah yang mendasar itu kan nganu.... wis...sing penting kan prakteke bicara tentang hal-hal yang mendasar ...kan....... rakyate dewe yo ...walahh malah mikir....! malah mikir kedaulatan... sing penting ki piye ono bantuan, kan ngono nek rakyat nah itu ... commit to user
192
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ono banyak hal-hal yang mendasar kedaulatan desa apakah berarti mampu menyediakan sendiri... mampu mengolah sendiri, menyediakan sendiri untuk masyarakatnya sendiri bakan untuk (penyediaan) keluar, apakah termasuk penyediaan sendiri seperti itu? enggak.... itu kan hanya strategi membangun keberdayaan itu..dimanapun...... terwujudnya kominitas yang berdaya itu kan dimana pun tidak harus di desa... dimanapun...... mestinya... comunity ini dikatakan berdaya itu kan ...kita akan kita berkutat dengan parameter ada orang yang cukup nduwe duwit akeh kan wis berdaya kan..ngono kalau kita mensepakati bahwa yang namanya berdaya itu yang mandiri tidak tergantung dengan siapapun tetapi....... saling mambantu, saling bekerjasama di lingkungan komunitas, maupun antar komuitas misalnya parameter- parameter itu disepakati oooo.....kalo gitu........ perlu diintrodusir kembali konsep-konesp subsisten lha itu......... sederhanan'e kalo komunitas ini, misalnya budidaya tanaman atau ikan misalnya suatu komunitas ini mulai digalakkan ngingu welut.... misalnya belut kan ....banyak sekali tersedia tanaman dari alam debog...macem-macem cacing..macem-macem bukan eksternali, bukan pelet misalnya .......wah ini bagus...... tidak berantung pada pelet wis anu tho...salah satu parameter sudah terjawab karena parameter berdaya itu tidak bergantung trus selanjutnya o.... ini bisa memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi komunitas lha ..itu kan mendukung keberdayaan o...kalo gitu kita nanem belut bukan karena kita butuh duwit, tapi karena kita butuh gizi dan nutrisi kalo begitu.....persetan dengan harga wong iki arep tak pangan kok, aku nandur iki arep tak pangan... aku yo ra butuh duwit tidak mau saya tuker dengan uang, tapi mau saya makan commit to user
193
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
arep murah arep larang... kalo kearah sana kan subsisten nanem untuk dimakan sendiri kan subsisten tapi kan kita butuh uang juga karena...ini kan sudah serba uang bahkan pendidikan saja butuh uang wooo..kalo begitu ya.. kita tetep bicara tentang komoditas banyak hal yang musti kita tuker dengan uang juga tapi ada langkah-langkah yang lebih bagus ya ...tapi...ini kan problemya ini yang musti kita atasi misalnya pendidikan sudah identik dengan uang kalo begitu kita bikin dong... pendidikan sendiri yang tidak identik dengan uang o...pendidikan komunitas ternyata dalam rangka tanam belut saja kan bisa menjadi pembelajaran inilah pendidikan, dikaitkan dengan potensi lokal, macem-macem kaya gitu... under-underan’e nanti pasti akan ke sana o...kalo...gitu... Comunity Learning ini bagian dari upaya pemberdayaan tapi nanti pasti akan ada perdebatan tentang..macem-macem... pasti akan tidak berlaku bagi ..ah...sing penting wis duwe duwit itu trus...itu wis masuk neng idiologi, kan sudah kaya gitu idiologi negara... negara'ne wis dikangkangi karo kapitalis kan kaya gitu yo wis....yo... susah jadi termasuk pendidikan masyarakat itu ya? ya..jadi sebenarnya kita sangat dalem menyelenggarakan pendidikan ini tidak sebatas... apalagi diukur dari prestasi2, walah ..opo...kwi...! tapi betul-betul pada persoalan kehidupan sebenarnya tapi orang-orang pasti melihat sekilas saja wah...sekolah’e maju bocah dho pinter-pinter kaya gitu aja, wis isoh gawe lagu… tapi kenyataannya begitu kenyataan sosial.... kenyataan kita itu seperti itu kita kan selalu dari kenyataan berangkat dari kenyataan karena kalo tidak berngkat dari kenyataan nanti menjadi utopis seolah-olah kita hidup di satu pulau yang tidak ada manusia sebelumnya pulau utopia... membangun masyarakat kaya gitu commitbaru, to user
194
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
itu nihilisme...karena memulai dari nol kita ngak..sudah ada... makanya memulai dari yang ada memulai dari mengada-ada itu sebenarnya nihilisme kita menyelenggarakan sekolah mbangun gedung ...nah itu ..itu sebernarnya nihilisme itu sama saja dengan utopia tapi dengan idiologi yang lain, dengan kapitalisme belajar ya memulai dari yang ada, lha wong belajar kok.... karena kalau memulai dengan mengada-ada, tidak jadi belajar karena harus nunggu yang tidak ada di ada-adakan dulu kan ga jadi belajar... setidak-tidaknya selama ngawe gedung kan ga belajar karena tidak memulai dari yg ada memulai dari yang ada itu sebenarnya yang realitis inilah realitas yang ada ini kita hadapi kita mulai dulu ini melakukan perubahan-perubahan melakukan upaya-upaya pencerdasan, penyadaran itu kan dari... selalu pijakannya dari..... tapi niku tasih mungkin mboten mewujudkan desa yg berdaulat? kalo tanya mungkin atau tidak, tidak mungkin tapi kita harus melakukan , iya.... ! qaryah tayyibah qariyatun tayyibatun warafun gaffur itu tidak mungkin jadi kalo di teori perencanan strategis itu ketika kita mewujudkan goal, your image goal itu sebenarnya sesuatu yang tidak mungkin karena itu semacam pintu masuk surga ya..iku wis capaian........ jadi adil makmur nahh...itu kan tidak mungkin, sesuatu yang ga mungkin yang ga mungkin terjadi tapi kita harus berupaya mewujudkan adil makmur, kan ngono makanya kalau ditanya mungkin ga, tidak mungkin tapi kita harus mewujudkan adil makmur gemah ripah loh jinawi, kwi ra mungkin karena itu rumusan mimpi visi, macem-macem itu ga mungkin ono istilah-istilah, goal purpose itu mungkin purpose itu ene sing membahasakannya maksud goal itu perubahan situasi jadi situasi adil makmur itu to ga user mungkin commit
195
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
purpose itu perubaan tingkah laku perilaku-perilaku dirubah, itu mungkin serentak semuanya juga ga mungkin mulai ada.... dari tidak tahu menjadi tahu tapi kan kecil-kecil perubaan itu yang wajib dilakukan.... itu ikhtiar itu sebenarnya kapasitasnya di situ ikhtiar... opo ngko nek yen wis urusan gusti allah, ha... wis ra mungkin meneh misalnya tiba-tiba terjadi bencana tidak ada yang bisa memprediksi... tapi mengupayakan perilaku-perilaku yg mengarah pada kelestarian , itu kan harus..!! tapi kan siapapun tidak ada yang bisa menjamin di kalibening ini nanti akan terjadi gempa besar karena itu sudah diluar kapasitas kita lha... nanti kalo di teori perencanaan ... yang berada di kapasitas kita itu ... pada program..ngono.. program-program kerja... tapi selalu dibawa, dicantholke neng .... selalu mengarah ke sana jadi perwujudan .... jd bukan terus.... lha..ngapai kalo kita melakukan sesuatu untuk sesuatu yang tidak mungkin terjadi lha logikane...... begitu dijawab ra mungkin kan....hanya!!! itu saja... mungkin ga , tidak mungkin sakniki pun...pertanian teng kalibening niku.... kan diarani pertanian tapi kan sudah berubah tapi masih ada sawah, masih ada petani beberapa, ada paguyuban kecil juga pertanian di kalibening...niku..? kan saking sppqt niku, maksud'e kan, basisnya kan desa sementara desa kan biasanya identiknya dg pertanian, seperti itu sementara di kalibening niki, kegiatannya pun...menurut beberapa itu, sudah berubah mungkin seperti lahan pertanian yg seharusnya untuk tani, sudah diganti smk kalau mau saklekcommit dengan sppqt, ya...itu... to user
196
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tapi kan ra isoh karena... dia disebut paguyuban... serikat paguyuban petani qaryah thayyibah membernya kan paguyuban namanya qaryah thayyibah, nama serikatnya qaryah thayyibah serikat paguyuban petani qaryah thayyibah paguyuban-paguyuban petani yg berserikat oke...berarti, paguyuban petani selama ini, paguyuban petani iku opo tho..... itu kelembagaan civil society, di tingkat desa misalnya desa itu mayoritas petani tapi intinya kan sebenarnya civil society paguyuban petani itu CSO [civil society organisation] sebenarnya paguyuban petani itu o..kalo begitu di manapun... bangunan civil society itu dimanapun... bahkan istilah masyarakat madani itu kan civil society madani itu kan kota , masyarakat madani akhirnya ya udah.... yang penting .........civil society itu komunitas yang mandiri, saling membantu ...itulah paguyuban kalau mau saklek-saklek’an ya.... tapikan rekoso dewe, urip kok saklek-saklek’an, kan rekoso dewe sengsoro ,konyol....... saklek itu konyol nabraki tembok, pager tabraken, loro dewe lho inikan kejahatan....nahi mungkar konyol, loro dewe terkait pembelajaran masyarakat, mungkin budidaya belut, usaha belut untuk gizi kan disini banyak kandang sapi ngen’e mas falikin, ada beberapa kandang sapi ada agasan pemuda, kalau kandang sapi itu di buat biogas, kan lebih manfaat untuk masyarkat langsung tapi niku kendalane keterbatasan lahan dari beberapa kandang kan sebenarnya bisa dikelola bareng cuma balik lagi lahane sopo...? ga ada yg mau... iku perlu dirembug bareng biogas apa harus di luar ruangan? ya..ngak, bisakan di dalam ruangan diatas di gawe seperti... iki kan duwure tak ke'i garasi ketakutan'e... problemnya kan yo iki nyaman, kebetulan iki kan lahir'e Fani,...sudah 13 tahun commit to user
197
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
masih bagus, karena konstruksinya beitu ada kesalahan atau kecalekaan, moro-moro mlethek lha wis piye sing arep nambal... kan kaya gitu... ada problem-problem.... [menunjukan proposal kepada pak bahrudin] apik......... perlu dikembangke karena iki kan ide ngeneki isoh dasar ngko, secara filosofis bisa kena bagaimana kebijakan secara nasional.. bisa-bisa...nanti kan isoh-isoh nyrempet lho ki.... pengukuhan harus dikembalikan lagi pada desa karena UU-nya kan memungkinkan dg UU 32 kan, boleh kok, bisa kalau begitu, ya kemarin itu keliru menjadi kelurahan itu keliru atas nama idiologi kita keliru harus bareng-bareng melakukan pertaubatan, kan ngono..... isoh di anu.... isoh di kelola ngono... isoh.. iki tetep thok pertahanke wae... istilah kedaulatan thok pertahan’ke desa yang berdaulat tapi iki ngko kan... itu kan dudu desa kalibening, iki kan kelurahan lha kowe kan isoh beragrumentasi itu kan perlu harus dijelaskan, sejarahnya kenapa menjadi kelurahan kami tetep menyebut ini desa itu harus dijelaskan menjadi menarik.... lihat... UU 22, UU 32 ketentuan umum desa itu apa kota itu apa kawasan perdesaan atau perkotaan itu seperti apa misalnya masih dominan pertanian, itu musti desa walau pun wilayah kota, tetep dominan perdesaan, itu harus desa berarti yg tepat UU 32 bukan UU 22 commit to user
198
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yg sekarang ini UU daerah-daerah walaupun wilayah kota kok dominan perdesaan itu harus desa atas nama UU wong...atas nama UU selama ini menyimpang, gara-gara UU 22 juga siapa yang salah yo wis ga ada... ga ada yang di salahkan karena...ujung-ujungnya bis DPR RI,dll ini bukan mau menyalakan siapapun, kita mencari kebenaran ngko isoh luar biasa ngrubah meneh kan dan itu.... sak indonesia ini lak mung salatiga menjadi preseden hukum seluruh indonesia wilayah-wilayah ini yang menjadi kelurahan harus dirubah lagi dengan catatan....inix3... atau berkembang lebih lanjut konsep kesatuan masyarakat hukum itu mestinya tidak harus yang dominan kawasan pertanian lha..wong.. kesatuan masyarakat hukum bicara tentang kedaulatan rakayat jangan dikaitkan dengan pertanian makanya kalo gitu semua kelurahan-kelurahan harus menjadi "desa" semua iki mendasar.... ini persoalan , bicara tentang indonesia iyo...tho... kedaulatan rakyat kok... kok dibedakan lha wong ini batasannya desa iki kok kabupaten eh ini...kota kan ...gak misale kelurahan apa di jakarta, itu harus kesatuan masyarakat hukum ini harus politis, misalnya kaya gitu.... ngaco...!!!.kan isoh di nonok'ke jakarta ki..walikota saja, eee... kalo walikota ..dipilih,t api tidak ada DPR DPR tingkat II, DPR Kota kan ga ada jakarta kan hanya DPR DPRD itu ya...... DPR propinsi DKI commit to user
199
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
karena khusus,....kekhususan tapi walikota dipilih, dipilih jadi memang rada beda, karena khusus walikota kan dipilih koyo mahmudi, walikota depok kan dipilih, Pilkada.., dipilih langsung yen ra duwe DPR, DPR'e propinsi makanya gubernur lucu.... walikota di DKI itu ... jan-jan’e kaya lurah di salatiga tetapi dipilih, tetapi nak ng kene kan lurah ga' tetapi bicara tentang kedaulatan, menjadi menarik yo jadi kacau nanti , klo kelurahan- kelurahan di format kaya negara- negara kecil desa kan negara kecil..' yo...nak...ngono... yo...ayo...dibenahi UU kita menjadi perdebatan yang nganu.... UU 22 merubah/merevisi UU... tetapi UU ini nganu....kabupaten kabupaten kan juga pusat kan , kan sentral, belum otonomi dadi di kangkangi, desa di kangkangi jadi perdes, dulu kan perdes bawahan perda kabupaten juga ra wani macem-macem karo gubernur, karo propinsi ...kan begitu berpusat ke atas... ya memang hirearkinya... militer...lah.....militeristik sekali... idiologinya kan pembangunan pembangunan bisa berjalan efektif, kalo oranisasi negaranya.... pertumbuhan ekonomi ya....karena pembangunan itu pembangunan ekonomi karena makna pembangunan itu , bukan pembangunan demokrasi pembangunan ekonomi itu yo wis dho manut kabeh ....kan ngono rasah .... ra sida mbangun kan ngono, logikane kan ngono.... bareng di gawe malah... cara kasar'e...
commit to user 200
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
swasembada pangan semuanya harus ko' lak komanan, ra mungkin ki ngko tak pangan kabeh dwite'i sak akeh-akeh'e tetep amot pakak'ke pitik tak pakani...tak pakani.... semakin berkembang lagi, gur ongko-ongko thok lha kaya wallstreet kae ra ono duwite pasar saham bill gate gur ongko nol'e pira wae tetep amot edan...... hadap-hadapannya akan ke situ “jangan mengerjakan sesuatu hanya karena tugas, apalagi tugas kuliah. Itu tingkatannya paling bawah. tidak…. menuntungkan secara pribadi. Bukan… karena kami ingin menguak kebenaran, apalagi ingin mewujudkan kebenaran”, ungkap pak Bahrudin menutup perbincangan ini, sebuah petuah yang membekas sampai saat ini. *** Aku sendirian di jalan ini, Sementara mereka duduk manis di kursi, Menggauli tumpukan buku, Kemudian mengakuinya sebagai karya Tanpa pernah tahu yang sebenarnya Mereka bilang: Buat apa susah-susah…! Hanya demi selembar kertas ijasah Itu sia-sia… Kalau berpikir seperti itu Tidakkah semua yang kita lakukan ini sia-sia Tidakkah kita hidup ini di dunia hanya untuk mati Arsitektur dibangun untuk dihancurkan ... Tak terasa, semakin jauh ku melangkah Dan aku tak bisa lagi, menengok ke belakang
commit to user
201
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Jejak keempat Bereksperimen Secara Aktif
Burhan,pendftrn stdio smp tgl 30 des..
[pesan singkat (SMS) dari Ita’04—teman satu angkatan, Sent: 10-Dec-2009; 13:33:25]
***
11 Desember 2009 CROSS-CHECK dengan pak Atiq. pak Atiq : ndi... wis dadi? B : ngeten niki lhe pak atiq, dadose… respon uneg-uneg misale ....niki kan tempat berkumpul warga terus enten 'wah... niki penak'e ngeten pak atiq' lha… ide-ide gagasan niku kulo transfer , niki misale kan enten sing di ajeng didamel lesehan pak Atiq : ho'o B : apa sing anu....kan butuh di anu kan niku menata ruang atas uneg-uneg masyarakat sendiri ngoten lhe… tapi kan ngak harus dibangun juga tapi mungkin justru mereka terlibat untuk menata ruang pak Atiq : anu ya....bisa memberikan nganu ya... AJIB : gambaran pak Atiq : menghasilkan positif AJIB : gambaran tata ruang'e B : ngih,misale kan pingin... sing teng mriku kan,nge wira-wiri, tapi kursine kan....anu ngoten pak Atiq : he'e commit to user
202
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B
: terus enten usulan, ajib riyen..... didamel mejane enten sing bentuk lesehan AJIB : lesehan pak Atiq : he'e, enek sing , wis ngene wae ra popo B : ngih, ene sing enten...lesehan... piye anune… pak Atiq : hahahha B
: niku[menunjukkan sketsa] ooo niki sing luwih mriki tapi ngih dereng anu...
pak Atiq : iki durung permanen, agi dianu...po durung? agek... B : ngih niki kan, komunikasine ngoten lhe mungkin yen sampun... mungkin misale pak atiq pun anu... yo anu...sing ngene ki, tapi ora ngene ngene ngene enten, enten masukan melih lha mengke misale sampun fixed,nembe di pak Atiq : agek di anu... B : niki kulo ngih ngambar anune thok dinge laporane thok tapi niki kan prosese digambar tangan misale didamel ngeten niki terus napa niki pak Atiq : ki apik ki malahan ki apik B :pripun ngeten niki kan ,mriki saget nge wira-wiri terus kan sing lenggah teng njero mboten pati ke ganggu pak Atiq B pak Atiq B
: niki termasuk anu tho : pripun? : penelitian'e sampeyan : ngih cuma...napa.... dadose malah saking masyarakate anu masyarakat napa lha...niki sing awal-awal niki yen digawe lesehan, kene lebu mungkin terus dikei amben ngoten-ngoten niku yen sing anu... to user commit
203
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pak Atiq B
pak Atiq B pak Atiq B pak Atiq B
pak Atiq B pak Atiq
niku pak atiq sing sisih mriki kan, enten anu niki lha niki kan ngih sami sing anu yen sing teng mriki sirkulasine nge wira-wirine terganggu, ngoten : sirkulaine? : pun sempat anu kalih ajib yen anu... ketok'e wira-wirine rada terganggu, ngoten : iyo,tho yo : lha niku pripun, misale anune : kei solusi sing isoh nyaman kabeh , ngono yo : ngih : seumpamane dalan sing mau anu ya : niki kulo yen mergone niki cedak saking mriki dadine kan mesti sing daerah mriki lingguh'e : ngih tho... soale kan.... : tapi, niku nge wira-wiri mungkin napa, mejane dianu : atau mungkin dikasih …diberi alternatif ngono- ngono barang kan, kemungkinan-kemungkinan kan banyak tho yo
pak Atiq : tapi yo ini,anu....pasnya gini ko' Soal’ekan wis ra isoh di... lha kwi, semuanya... barang B : dengan sendirinya pak Atiq : dengan sendirinya mbiyen ora tak kei penataan B : ngeten niki sing niki niki niku sing niku pak Atiq : lha dapure endi dapure tengah iki B : ukurane pinten dereng ngertos kulo pak Atiq : lha ini kok sampe di anu napa, dimasuk'ke penelitian'e samapeyan B : lha niku..... pak Atiq : ono kaitane B : kan terkait penataan lingkungan tapi kancommit bukan maksude to user arsitek, cuma....
204
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
arsitek niku sebagai fasilitator dadose memfasilitasi masyarakat maksude ngih....diskusi,ngoten niku kan termasuk maksude ngih menangkap ide-ide masyarakat ngote niku untuk menata lingkungannya sendiri-sendiri riyin ngih.....muncule pas ngobrol ngoten "iki ditata ngene," "enak'e ngene wae, ngene kan kene' lebu" opo piye pak Atiq : iyo, kan ora...corone.... ora diskenario ya spontan B : ngih spontanitas sing kulo padosi malah ngoten iku kan biasane penelitian teng objek penelitiane, terus wah ki tak gawe ngene kan mesti karepe ngoten padahal kan masyarakate mboten perlu napa pripun..... B : yen sing niki kan sing teng mriki pak Atiq : iki B : niki , sempit niki pak Atiq : sikil'e ngasih munggah ya B : teng mriki kan biasa B pak Atiq B
pak Atiq B
pak Atiq B pak Atiq
: yen sing niki, niki pak atiq dereng nemu solusine kulo : ki ngon opo tho? : niki kan konservasi air ngoten lhe kan teng mriki katah mushola lha biasane kan wudlu, air wudlu kan biasane cuma dienggo terus dibuang ngoten lhe wah..pikir kulo piye dikelola, mboten dibuang sia-sia tapi dereng ketemu anune, solusine : paling pengelolaan'e saka t.............. perikanan kwi : niki sing pas kalih ansori niko, daerah mriko malah anu air hujan, ngembeng daerah etan,kalibenineg etan :etan ngendi : ngen daerahe ansori : ngene ansori ya, ho'o kwi kwi ket mbiyen , wilayah kono ngono kwi kwi sampai…sekarang dulu ki pernah termasuk transit ko air kotoran sing sokcommit ngo ngising to user
205
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
saiki wis katah, saiki : air kotoran, napa? napa enten? pak Atiq : ndisik kan enten wc neng kono kwi ning mili kalen kono kae B : sing teng pojok'an anu mrika ngen dapur santri pak Atiq : ndisik kan.... iki agi entes wae ki B : miline mrika pak Atiq : miline rono dadine begitu a.....keluar mili saiki awet temasuk ansori dan keluargane nek ngising etan ngomah kae ndhisik saiki kan, kesadarane wis mulai tumbuh B
wong generasi saiki ko' yen aku mbiyen jik ngono ansori cilik kelingan galo cerito'o aku dhisik nek ngising karo ansori ngono kae "yo etan omahku kae tho' sak mbakyu-mbakyu’ne, sak akangne saiki dho nduwe jamban dewe-dewe yo karo dadi.... B : ki dudu ngawe….bangunan mewah-mewah…. tapi mungkin seperti, mindah kursi tapi kan keterlibatan masyarakate pak Atiq : lha iki ngko dibahasa tuliskan po ra B : ngih niki kan.... justru bahasa'ne'i sih ngih kulo bagaimana me......nya dadi wawancara pak..pak atiq, kan anu niku ipung tho 'digawe lesehan' lha justru niku sing sing tak tulis pak Atiq : asline ket mbiyen permintaane ngono, tapi tak pernah tak respon pripun kan........intine kan aku keset, intine… otomatis di sikati wae bola bali anu kotor
commit to user 206
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
misale kan kena terus misale ngko alat makan kancane saus kecap ngono kwi barang yo ra , pertimbangke B : ngih, enten pertimbangan tersendiri pak Atiq : ndhisik tak toto rapi kae saiki ora kober ndhisik nduwe bojo bagi-bagi tugas bojoku yo luweh keset, yo wis,berjalan ngene neh ndisik kene tak kei tepak dan sebagainya tapi yo wis..... B : mungkin juga termasuk penggunane enten sing, "luweh" istilahe pak Atiq :leleh luweh soale kan, opo meneh eleh…wonge kwi-kwi thok mulo nek ene tamu, mesti tak tahan-tahan mesti rada tak …tak penging jajal gelase loro tak kapak-kapak'ke sepuluh gen ra sido ngono lho gen ra…menilai kondisine kene yen wonge dewe biasa wis maklum kabeh fafa anger anu ngejak kanca2ne wedok aku wis.. tak persulit ngono lho pak kopi… ngaku entek ijik ngaku etek wah entek no' piye iki agek jam 12 sedela meneh wis jam malem ki, ngono B : mungkin pun dados budayane pak Atiq : jane kamu memberi solusi juga kalau penelitian juga saran sarane kan timbul ko' konco dewe ra wani konco-konco kon ngei saran-saran ngono kecualicommit to user
207
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
hal-hal yang tidak sensitive ngono, ra wani yen wong dewe kan karaktere ngerti kabeh kan yo akeh karena sudah tau kondisine kene
(Gb.88) Sketsa awal pengembangan gagasan salah satu ruang duduk di warung Pak Atiq (sumber: sketsa pribadi)
(Gb.89) Sketsa pengembangan gagasan salah satu ruang duduk di warung Pak Atiq (sumber: sketsa pribadi)
commit to user 208
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15 Desember 2009
(Gb.90) Sketsa permasalahan yang terjadi di warung Pak Atiq (sumber: sketsa pribadi)
Ketika ngobrol dengan Ajib di warung pak Atiq, saya memaparkan bahwa di ruangan ini juga ada sedikit masalah, khususnya tentang sirkulasi. Orang yang masuk atau pun keluar harus melewati orang yang sedang duduk. Saya menawarkan gagasan agar ditata seperti ruangan depan. Menempatkan meja dan kursi panjang di kedua sisi dinding. Ditengahtengahnya sebagai sirkulasi. Najib menyetujui hal ini.
(Gb.91) Sketsa ide ruang duduk di warung pak Atiq (sumber: sketsa pribadi)
commit to user
209
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21 Desember 2009 KORAN IBU1 edisi pertama belum naik cetak, masih ada revisi tentang redaksional. Amri menggali lagi “uneg-uneg” dari masyarakat dengan menemuinya langsung, melakukan wawancara dengan kaum perempuan untuk menggali "suara"nya. Mulai dai ibu rumah tangga, pedagang, guru sampai buruh pabrik. Saya merasa perlu untuk ikut dalam wawancara, sebagai upaya penggalian "uneg-uneg" masyarakat khususnya tentang Desa Kalibening – termasuk masalah yang terjadi di dalamnya.
(Gb.92) Foto (ki-ka) survey Koran ibu—bersama Amri dan Adi, Ibu Tumini, Ibu Uswatun (sumber: dok. pribadi)
Bersama Adi, kami bertiga keliling desa selepas magrib. Kami menemui ibu Tumini (40 th). Ibu Tumini adalah ibu rumah tangga yang bekerja sebagai pejual pecel di Pasar Raya 1 Salatiga. Sebagai ibu, mewaklili kaum perempuan, ingin agar kaum perempuan ada di depan. Beliau ingin bekerja. Berwirausaha. "Nyambut Gawe",katanya. Sebagai pedagang, ibu Tumini ingin agar diberikan tempat untuk berjualan. "kalau membangun, membangun di mana....? Sama seperti putrinya yang sudah remaja, ibu Tumini ingin agar desanya lebih maju. Menurutnya masalah yang ada di lingkungannya adalah sampah. "bingung mau dibuang ke mana...! "karena belum ada tempat khusus, kadang dibuang ke jurang di dekat sawah..." “Kalau air bersih, InsyaAllah tidak ada masalah, dan semoga tidak ada. “Di sini sumur dangkal sudah keluar air”. “mau dibuatkan pipa-sanyo, belum ada dana”, imbuhnya. “yo mas,asal mulane masalah yo sampah kwi”, kata Amri. setiap hujan, sampah berserakan di pelataran rumah.
KEMUDIAN menemui ibu Uswatun (33 th). Ibu Uswatun adalah seorang ibu rumah tangga. "saka pribadi, yen ora momong anak, yo pingin wirausaha," kata ibu Uswatun mengungkapkan keinginannya.
1
Koran Ibu adalah sebuah proyek dari pemerintah melalui LSM, dalam hal ini SPPQT. Rencananya ada dua edisi. Pencarian data untuk edisi ke-2 akan dilakukan setelah edisi pertama naik cetak. Dari SPPQT, proyek ini kemudian ditawarkan kapada komunitas belajar QT, sebagai sebuahtobentuk commit user upaya pembelajaran—khususnya dalam bidang jurnalistik. Sebelum terjun ke lapangan, mereka diberi pembekalan.
210
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
“Kalau ada pelatihan-pelatihan, ya ingin ikut, iso nambah-nambah pengalaman,” “ingin kesejahteraan rakyat kecil lebih diperhatikan”, ungkapnya ketika dimintai suaranya mewakili kaum perempuan. "kalau soal kesehatan, yo perlu diadakan pembinaan kebersihan, perlu ada imunisasi, karena banyak balita, demi kemajuan kaum perempuan,” lanjutnya. Menyinggung soal lingkungan, yang menjadi masalah adalah sampah. Tidak ada tempat (karena keterbatasan lahan) “kadang kalau membuang sampah sampai ke Blawuran", naik apa? ngangkot (naik angkuta-pen) membawanya? dipalstik
(Gb.93) Burdahan (sumber: dok. pribadi)
Jam 8 malam, kami kembali ke SAKE karena ada acara burdahan. Kegiatan ini biasanya diadakan tiap malam jumat selepas isya seperti saat ini. Beberapa minggu ini sempat ‘kosong’ karena sering ditinggal Pak Ridwan ke luar kota. Khusus hari ini adalah ‘kaul’nya pak Ridwan. Selesai burdahan, Amri mengajak melanjutkan wawancara. Tapi jam sudah menunjukkan pukul 21.29 WIB. “wis setengah sepuluh….!” “kewengen yo….ditutuk’ke sesok wae! Kata Amri. ***
22 Desember 2009
(Gb.94) Ibu Siti Aminah (sumber: dok. pribadi)
commit to user 211
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ibu Siti Aminah (40 th). Adalah ibu rumah tangga yang juga berperan sebagai kepala keluarga bagi 3 anaknya. Bekerja sebagai pedagang, membuka warung nasi goreng dan aneka cemilan di rumahnya. Sebelumnya ibu Siti Aminah berjualan buah-buahan. Harapannya sebagai ibu adalah “Ngibadah karo anak, semoga menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa terutama agama,” ibu Siti Aminah berkeinginan budidaya jamur tiram untuk mengembangkan usahanya, keripik jamur. Halaman di belakang rumahnya akan digunakan sebagai tempat budidaya jamur. Saya meminta ijin untuk melihat lokasinya besok pagi. ***
23 Desember 2009
(Gb.95) Pak Bowo, pembudidaya jamur tiram (sumber: dok. pribadi)
RUMAH PAK BOWO, pembudidaya jamur tiram nuwun pak, bade mersani... o..mongo saking pundi mas? saking alternatif pak... o..nggih mang bukak,kersane padang! o..nggih... [membuka pintu garasi] saget kulo bantu mas? bade tanglet, kinten-kinten yen bade budi daya ngeten niki bahane napa mawon ngih? niki, niki kulo kemitraan dados mendet’e langsung ngeten niki o..pun dados nggih... commit to user
212
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dados mangke jenengan kantun ngrawat niki saking napa? grajen dibunteli plastik ngeten ? nggih... niki nganggo grajen... trus niki mengkih kan, napa...satu ginine itu 2000 2000 kalo dianter sampai rumah, tapi kalo ambil sendiri itu 1700 nanti tinggal njenengan ngrawat trus hasil panen kalo belum bisa masarkan, setor sana juga ga papa kalo disetor sana harganya 6000 kalo bisa menjual ke tempat lain ya ga papa... kalo saya nga tak setorin, langsung diambil [....] ini 8000 setiap satu kilonya. terus satu ininya itu bisa panen sampai 6 bulan. ini, satunya ini itu bisa menghasilkan satunya ini 8 gram, eh 8 ons dados ngantos 6 bulan nembe ganti? Nggih... 2 bulan pertama panennya setiap hari bulan ke-3,bulan ke-4 sampai bulan ke-6 itu, 2 hari sekali niki tempatnya pake pring nggih? nggih.., diki dikempit tiga tiga dikempit bahan sing dibutuhke napa melih? nek niki enten anu, gipsum , kapur trus nak sae melih tambah susu skim niku, tambah tepung maesena cuma nak njenengan bikin sendiri, nanti pemasarannya ga bisa, karena ga punya chanel kalo kemitraan kan enaknya kalo ginikan oyak2an mbek wektu kalo ini setiap hari harus laku, kalo nga ..busuk jadi misalnya njenengan ko... ya paling baik ya ini bisa panen trus diolah sendiri jadi apa, jadi keripik atau jadi apa... tapi kalo ga bisa ngolah, ini kan kan kita setiap hari harus buang lha, nghindari itu kan ada kemitraan itu misalnya kita ga bisa buang umpamanya 10 kilo baru bisa buang 5 kilo, yang 5 kilo buang sana, itu ga papa selain untuk keripik, saget kagem napa? ooo sak niki katah damel bibit, bakso, sate, macem2 alat semprote niki napa? ini 125 rb, tuku pertama niku toya napa? air'e air biasa kadang2 diberi air beras habis di [jebres...] itu lho, tapi ga tiap hari buat nyirami, kalo udah keluar gini, untuk ukuran segini ga disiram [sambil menunjukcommit jamur ygto sudah userbesar]
213
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
jadi cuma dari atas, diembunke tapi kalo yg kecil gini, langsung disiram pengaruhe napa? busuk, kalo kena ini busuk kuning gitu lho niki[kain/spanduk yg ditaruh diatas tempat budidaya jamur] kangge napa? nek niki, namung anu...dados niki mangke jane niki ngageme paranet,tapi paranete pesen dereng dugi niki mengkeh nganu, dados bar nyirami kan niki disiram, atasnya ngeten niki di basahi, kersane rada.... soalnya atasnya ini kan asbes nek paranet? nek parenet niku fungsinya, ini kan kaya jaring kalo disiram, nanti airnya ga langsung jatuh, tapi netes kaya air hujan jadi nganu, lembab mau nanam? niki kan teng alternatif nembe enten pelatihan perempuan enten ibu-ibu sing badhe budidaya jamur niki kulo pados informasi, mangke saget mbantu kalo misalnya mau budidaya gitu kalo mau manggil dari pihak kemitraan juga bisa nanti yg ngasih presentasi, sana nanti kan juga ada alat-alatnya kalo kemitraan niku pundi? Krajen, Suruh kalo misalnya njenengan tak anter ke kantornya juga ga papa minta tolong dikasih penjelasan gitu, bisa kemarin juga ke Kopeng, juga ngasih penjelasan gitu nge… kelompok tani untuk saat ini, memang ini baru naik ini tahun 96 itu, grafiknya masih dibawah jadi orang mau makan jamur takut keracunan kalo sekarang sudah tahu manfaatnya sekarang kan, yang pertama bebas kolesterol trus ini organik, ga ngandung obat-obatan, sama sekali ga ngandung obat-obatan, jadi dimakan [...]hari trus dari jamurnya sendiri itu, bisa anu, bisa untuk mbunuh sel kanker jadi manfaatnya banyak untuk diet itu, juga bisa diolah seperti makanan daging, tapi pake jamur kaya sate, modelnya kaya sate ayam itu, rasanya mirip, tapi cuma jamur.... pembibitane pripun? beli disana juga ada kalo misale mau bikin sendiri tho, nanti pelatihan disana juga bisa bibitnya ada cuma untuk pelatihan bayar sendiri trus nanti bibitnyacommit itu, kalo to ga user salah lho..kalo jagung 12000
214
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kalo yang padi itu 3500 medianya itu nanti kalo...cuma kalo ambil bibit sana , itu harganya lebih turun lagi tapi kalo ambil 'beglok' ini, sana kalo naik ya naik saat ini baru turun, 6000, 6500 nanti kalo sampai 7000, ya 7000 dinaiknya tapi kalo ambil bibit, setor sana dikorting bukan petani plasma, jadi kaya...cuma...konsumen biasa nanti masuknya sana harganya tetep 6000 nanti bisa tak bantu apa mau saya antar ke sana kapan2... kalo mau minta ngasih pelatihan, presentasi kapan njenengan ada wktu tak anter kesana ngih mungkin ngobrol maleh kaleh sppqt, mrika sing ajeng anu… sampun enten sing ajeng presentasi nopo dereng, kulo ngih dereng ngertos yenn dereng mangke kulo tak sanjang... nak untuk pasar semarang itu, kalo bisa dibuang ke semarang 1 kilonya nyampe 12000 tapi ya ...itu pemakai, user.. bukan pasar lho kalo pasar itu, masih dibuang lagi, itu ga nyampe paling sana itu beli dari kita 7000 dari pada buang 7000 ke semarang, buang 6500 sini kendalane ingkang dihadapi napa? niki cuaca... kalo angin gini, jarang hujan gini sininya cepet kering, kalo kering ya ga mau tumbuh harusnya dikerik, dikerik nanti kalo disiramlagi gitu , bisa terus kalo masih kecil-kecil gini kurang siraman, nanti jadinya ya kaya gini ini gosong gitu, waktu di panen cuma kendalanya itu sama permasaran kalo belum ada, emang sulit kalo berdiri sendiri dulu itu saya main jamur 96/97 itu, masarke ya kelabakan kalo sendiri ini mainnya kan jaringan kaya gini, pemasaran jadi harus punya link2 dulu dari sana, kita baru nanem kalo nanem dulu baru cari link, nanti kesulitan tapi kalo kit udah gabung sama itu kan, santai kita sementara belum bisa...., masih dalam kondisi belum panen gini, ya kita cari dulu aja link, kalo sampe panen kok belum bisa, buang aja ke situ ya enaknya kemitraan, ya itu commit to user
215
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kemitraannya ga mengikat jadi mau dijual kemanapun, boleh tapi kalo misalnya kita ga bisa buang, lempar sana juga boleh lha niki ditutupi ngeten, napa? ya...kersane putih mangke nak pun putih, dibukak niki..nembe niki...ngoten ngih.. kalian bapak sinten niki? bowo lha... iki lho mas, gosong iki kurang siraman ga bisa tumbuh sama musuhnya, hamanya itu kecoa dikasih kapur gitu, kalo kecoak makani ini lho, ngrikiti nah ini sampai jatuh ini kan dimakan kecoa Perlu penerangan? Kalau pakai penerangan lebih bagus, Kadang ada pelanggan yang ingin panen waktu malam hari, tapi kalau saya sekarang jarang panen malam hari. Jadi tidak perlu penerangan, lebih irit listrik. Di sini atapnya pakai asbes, kalau ditambah lampu, ya… tambah panas. Lebih bagus tidak pakai genteng, pakai yang daun-daunan Duk, ijuk itu lebih bagus. Dindingnya lebih bagus pakai ‘gedhek’. Kalau ada bukaan seperti ventilasi ini [sambil menunjuk lubang ventilasi] lebih bagus. Yang penting tidak terkena udara langsung. Dindingnya juga jangan terlalu rendah. Kalau rendah biasanya dimasuki ‘uler’ kecil-kecil. Rumahnya bukan di sini [kalibening], tapi di Tingkir Di sini rumah kakak perempuannya. ***
(Gb.96) Ibu Siti Amiah commit (sumber: dok. pribadi)
to user 216
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
RUMAH IBU SITI AMINAH. kulo nuwun.... durung opo2 mas wong jenenge agek rencana rencanane mriki lak yo mboten kecedaken karo pawon tho mboten.. lha nggih rencanane mriki yen mrika kakean ngyingkirke kapulaga’ne, eman-eman awit ngen...pundi? kelapa nika? sithik mawon,rene ki, napa... waru terus tekan mriki mboten mateni wit niku maksud kulo tekan klengkeng ngolon, tekan kene kan wis ombo tho mas ngih.... sak mene rencanane ngen niku yen semene,cara 2000 lak wis cukup tho rencanane nek diijini yen teng mrika kadohan tur kan mboten enten wit sing anyar-anyar sing kudu tak urip-urip yen mriko kan kulo dekeni mahoni,kulo dekeni kapulogo ngih pas urip yen mriki katah kapulogone yen mriki paling kapulaga agek lekas, dereng katah ra kopen kok mas,ra isoh ngopeni mangke di damel omah-omah’an? nggih tho sanjange malah sae ngagem gedhek, terus atape... gendheng...?napa nganu... mboten, malah ijuk napa sing godhong-godhong’an o...blarak, anyam-anyamanan maksud’e? napa sing damen[dami] oooo... seking alami-alami maksud’e nek suruh, etanan, ngangg’e gendheng ngih... ngendi tho...eh kok suruh, sumber.... dereng mersani kulo.. o...dereng mersani?mrika katah mas lokasine ki, mulai ndi ngih mriki tenkan ngen pring merika katah sak estu ngrika katah mrika... carane wis isoh di pek hasile nek mriki agek,agek iyo po ora..., piye....
commit to user 217
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dados mengke ngih anu, negori niku nghi mboten sah negori, nek saking niki maksud kulo lha ampil , mengke nek nambah kan gawe neh lor kan rasah negori neh ngono mikir kulo... dadi wit'e kan ijik utuh kabeh... mboten ngrusak tanduran sing wis urip lha niki tempat sampahe,ora nduwe.. teko tak guwaki mriki... lha niku napa?
(Gb.97) Comberan—yang juga berisi sampah (sumber: sketsa pribadi)
Kadang-kadang, wong niku saluran toya saking ngene adik'e paling mengkeh nek terang nika, kulo lumpuk'ke, kulo obongi plastik-plastik nek kober...nak ra kober yo nglumpuk sakmono akehe opo pikire sing ra nyandhak, opo tenagane sing ra nyandhak mboh, iki le mikir... lha sembarang berantakan kabeh putri ibu siti aminah, iza, adalah murid QT, angkatan pertama. sekarang kuliah di Unsula, Akper, Semarang ”wit cilik pingin teng kesehatan” Mugo-mugo engko diijini karo pak bahrudin sido budidaya ewodene ora, yo wis tak nandangi sing isoh niki mangke jamure diolah piyambak, napa...? ngih rencana’ne kan anu, rencana kula niku budidaya jamur terus nanti warung saya, saya benahi yang bagus, terus tak tulisi, sedia aneka masakan jamur.. tujuan saya… donga'ke mawon muga-muga tercapai... tak pikir nak niku, tekan niku lak amot akeh tho mas kan ora nganggu adik'e terus banyune saka kolah, tukok'ke selang kari nyentor, mboten sah ngusungi ngko kari Nurul isoh ra ngusahakene commit to user
218
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berhasil lan orane, kulo ngih dereng saget nentok'ke ewodene berhasil yo alhamdulillah ewodene ora..wong kene ki jenenge wong usaha... yo ndak pa-pa... soale kulo leh matur ngoten, wong yo terus... durung berlanjut, ketemune kepiye dereng ngenah ngoten lho... nek niko, pas teng ngen'e pak joko kan ngih diterke kalih Nurul niku pak jokone ngih siap, mengke bibite tumbas mrika lha piyambak'e siap ndidik semaksimal mungkin biar berhasil carane tetep di ingak-inguk, o..iki ora bener...o..iki kudu ngene... ngoten tho... pak joko niku daleme? Sumber… pun berhasil piyambak'e media taname katah?grajen enten bahane napa nika ngih, nanggo di dang, diopen barang
(Gb.98) Site (kiri) dan sketsa pengukuran lahan (kanan) (sumber: sketsa pribadi)
Setelah perbincangan, saya mengukur lahan yang akan dijadikan tempat budidaya jamur tiram. Kemudian berdiskusi dengan Ibu Siti Aminah mengembangkan rancangannya.
(Gb.99) Sketsa awal tempat budidaya jamur tiram, saat wawancara dengan Ibu Siti Aminah commit to user (sumber: sketsa pribadi)
219
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.100) Sketsa awal pengembangan tempat budidaya jamur tiram, berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Siti Aminah (sumber: sketsa pribadi)
***
23 Desember 2009 CROSS-CHECK dengan bu Lakhah. Setelah beberapa kali kesempatan, akhirnya saya kembali menemui bu Lakhah. Mendiskusikan keinginannya tentang pembuatan plesteran di tempat kerjanya. Sambil menunjukkan sketsa, saya menyampaikan gagasan pembuatan plesteran tanpa menebang pohon yang ada—sebagaimana unegunegnya ketika saya temui beberapa waktu lalu. Karena biasanya, di bawah pohon ini bu lakhah melakukan kegiatannya. Melakukan kegiatan di luar ruangan, beresiko terkena hujan. Sementara, Bu Lakhah menginginkan ruangan kerjanya tidak tertutup. Karena jika tertutup, ruangannya menjadi pengap. Akhirnya saya mengusulkan menggunakan deklit. (Gb.101) Sketsa tempat kerja Ibu Lakhah (sumber: sketsa pribadi)
Pendaftaran studio sampai tanggal 30 Desember 2009. to user Saya (harus) kembalicommit ke Solo, untuk mendaftar Studio Tugas Akhir
220
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1 Januari 2010 Rumah Ansori Keluarga Ansori ingin membuat septictank dan sumur peresapan. Karena di belakang rumahnya adalah tanah orang lain, septictank ditempatkan di samping rumah. Sedangkan sumur peresapan nya di tempatkan di halaman depan rumah dekat dengan septictank dan sumur peresapan tetangganya.
(Gb.102) Sketsa letak biopori di depan rumah Asori (sumber: sketsa pribadi)
Aku memulai perjalanan, Tapi tak tahu dimana akan berakhir… Aku menapaki ketakpastian, Satu-satunya yang membuat pasti, hanyalah harapan… Berstudio di lapangan, bukannya tak menggentarkan Tak ada awan yang mengalun pasti, dan ritme yang jelas Apa yang terjadi selanjutnya, selalu di luar dugaan Mencoba tak berjarak, bersentuhan dengan realitas Melihat apa yang ku katakan, dan mengatakan yang ku lihat Berpartisipasi di dalam sebuah spektrum dari semua realitas yang mungkin ‘ruang’ ,pada kenyataannya haruslah dialami commit user Dan butuh perjuangan untuk to “mengalami”, bukan hanya “mengetahui” 221
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
On Facebook Ada ketenangan dalam kesendirian, Di sebuah desa, sedikit menjauh dari hinggar bingar kota Tanpa masa lalu atau masa depan Dan seketika aku dihadapkan pada kenyataan pahit saat ini Petani menggarap sawah yang bukan hak miliknya Meminjam modal untuk membeli pupuk kimia, seperti sudah menjadi kewajiban Ketika dibutuhkan, harganya terus membumbung tinggi dan kadang menghilang di pasaran Adapula petani jagung, mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok Menanam jagung, hasilnya dijual untuk membeli beras Mereka punya anak yang masih sekolah Ketika biaya sekolah mahal, beras dijual Lalu mereka makan apa? Lalu bagaimana mereka mencari makan? Rentenir masuk desa Apakah ini sebuah “terobosan”? Sementara kita disini sibuk dengan lautan keilmuan kita masing-masing Tanpa pernah tahu, untuk siapa ilmu yang kita pelajari bertahun-tahun itu kalau tidak untuk kesejahteraan rakyat Dan tentu saja kita semua tidak ada yang mau menjadi “LILIN” Yang memberi “penerangan” bagi orang lain, tapi ”menghancurkan” diri sendiri Aku mungkin masih bisa “membaca”nya Tapi tak kuasa memberi jawabnya. Aku pun demikian Harus menjalani dua kali studio Studio di lapangan dan studio di kampus [Tidakkah seharusnya bisa “satu kali kerja”?] Tapi mungkin inilah yang cocok untuku Aku sangat sedih dengan ironi hidupku Selalu berada dalam ketidakpastian Dan mungkin inilah yang membuatku, untuk terus mencari kepastian Karena, ketika sudah ‘merasa’ tahu sesuatu maka seketika itu kita akan berhenti belajar
commit to user 222
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Aku cukup berbahagia Telah menjadi bagian dari ini semua meski hanya sebentar…
Dan kekecewaanku sedikit terobati , Tapi entah untuk berapa lama lagi… Semoga penderitaan semakin membesarkan jiwa kami…
Rock ‘n’ Roll…!
Dan perjalanan-pun harus berakhir disini… [untuk saat ini…] commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
[3] HASIL AKHIR
Bagian ini menceritakan ‘hasil‘ yang didapatkan selama proses perancangan. Hasil yang dimaksud di sini bukanlah sesuatu yang final, melainkan sesuatu yang terbuka untuk dikembangkan. Karena kalau pun terpaksa menyebut hasil, ternyata kita hanya bisa merekam proses itu1.
Kegiatan perancangan partisipatif, mesyaratkan saya harus terjun langsung ke lapangan. Sebisa mungkin tak berjarak dengan obyek. Apa yang selama ini dipelajari—tentang arsitektur, sangat dekat dengan keseharian. Tapi ternyata, tak seindah—bahkan tak sehebat—yang diajarkan di kelas. Pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah perancangan bukan lagi menjadi teritori pribadi. Bukan pula menjadi ‘cetak biru’—sebuah keputusan yang tidak bisa dirubah. Melainkan ditangani secara langsung di lapangan, bersama dengan masyarakat yang terlibat. Usulan dan sanggahan menjadi niscaya dalam hal ini. Ide-gagasan pun sebagian besar muncul ketika di lapangan. Sehingga terdapat unsur masyarakat dalam setiap gagasan yang ada. Karena kita tidak hidup sendirian, di ruang yang kosong. Apa yang terekam di sinipun pada dasarnya hanyalah bagian dari proses panjang yang tengah bergulir. Dan tak ada yang bisa membakukannya ke dalam formula tertentu. Karena tujuan dari proses adalah perubahan itu sendiri.
Dukungan moril dari mas Alfian melalui pesan singkat(SMS) pada tanggal 7 September commit to user 2009, 09:16:55 WIB.
1
223
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berikut dipaparkan beberapa kasus yang ditemui selama proses perancangan. 1. Gagasan Menata Ruangan di Rumah SAKE
(Gb.103) Rumah SAKE (sumber: sketsa pribadi)
Rumah SAKE adalah kos-kosan siswa dan menjadi tempat meginap saya selama di Kalibening. Lokasinya berada di lingkungan RT.2. Dekat dengan sekolahan (Sekolah Alernatif QT). Perjalanan selanjutnya untuk berpartisiasi, dimulai dari sini.
(Gb.104) Keyplan letak rumah SAKE (sumber: arsip pribadi)
Gagasan untuk menata ruangan ini muncul dari Pak Ridwan. Hal ini disampaikan ketika burdah’an. Karena kontrak Sake masih bisa diperpanjang, teman-teman tidak perlu lagi kebingungan mencari kos. Akan diadakan iuran untuk memperbaiki rumah. Mengganti bahan bangunan yang sudah rapuh. Pak Ridwan menyarankan untuk mebuka kamar tidur depan, agar ruangan terlihat lebih luas.
commit to user
224
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Saat kegiatan membersihkan rumah SAKE, kami memindah kayu yang menumpuk di samping rumah (sebelah utara) dipindah ke selatan rumah, ditumpuk dengan kayu-kayu yang lain. Alas tempat tidur, semacam tikar dari bambu dimanfaatkan untuk alas meja. Sedangkan tempat tidurnya dibongkar untuk kayu bakar. Setelah tanah di samping (utara) rumah SAKE ini bersih dari bermacam barang, Gyas mengusulkan untuk menjadikannya tempat berkebun. Rencananya akan menanam cabai, bayam, tomat, sawi dll. Ia ingin agar tanamannya nanti bisa untuk bahan makanan di SAKE. Seperti membuat sambal ataupun membuat sayur untuk acara burdahan.
(Gb.105) sketsa ide tempat berkebun di rumahSAKE (sumber: sketsa pribadi)
Karena tanahnya lebih tinggi dari jalan, saya mengusulkan membatasinya dengan batu-batuan agar tanah tidak ‘lari’ kemana-mana bila turun hujan. Tetapi karena ada banyak genteng bekas yang tergeletak di depan rumah SAKE, Gyas menggunakannya sebagai pembatas lahan.
(Gb.106) Sketsa respon gagasan penataan ruangan rumah SAKE (sumber: sketsacommit pribadi) to user
225
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gyas juga mengusulkan agar bagian depan rumah SAKE diberi jendela untuk memasukkan cahaya ke dalam ruangan, sehingga ruangan menjadi lebih terang.
(Gb.107) Sketsa awal suasana dalam ruang rumah SAKE (sumber: sketsa pribadi)
(Gb.108) Suasana dalam ruang rumah SAKE (sumber: sketsa pribadi)
2. Gagasan Tempat Usaha di Rumah Fahmi Amri, Fahmi, Ipul dan Syam adalah murid Sekolah Alternatif QT. Fahmi dan Ipul masih duduk di kelas 3 SMA, sedangkan Amri dan Syam adalah murid generasi pertama yang kini sudah lulus. Karena tidak ingin membebani siapapun, mereka berinisiatif membuka usaha sendiri. Melalui musyawarah bersama, mereka memutuskan membuka usaha rental pengetikan. Dengan biaya patungan, mereka membeli bahan dan peralatan yang diperlukan. Dana yang ada belum mencukupi untuk membeli komputer. Mereka berinisiatif meminjam komputer milik sekolahan yang rusak dengan cara memperbaikinya. Selain rental pengetikan, juga melayani edit dan cetak foto, desain kartu undangan, video shooting dan servis komputer. commit to user
226
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ipul menyenangi desain. Ia sangat suka mengedit gambar, foto bahkan video dengan komputer. Photoshop adalah salah satu program yang dikuasainya. Di komunitas belajar QT, Ipul memegang bagian khusus seperti dekorasi, shooting video klip dan juga film. Syam menyenangi hardware dan software komputer. Teman-teman QT sering menjulukinya dengan sebutan hacker. Ia dipercaya sebagai mekanik. Sedangkan Amri dan Fahmi ingin mempelajari pengoperasian komputer.
(Gb.109) Perhitungan dana untuk pembuatan rental pengetikan (sumber: arsip pribadi)
Awalnya ingin mendirikan di tanah milik kakak Fahmi, di pertigaan dekat tempat pemberhentian (pangkalan) angkuta. Tetapi ke depan, tanah ini akan didirikan rumah oleh kakaknya. Karena bukan milik pribadi, pemakaian—bagunan yang akan didirikan—tidak bisa lama. Jadi hanya bersifat sementara. Kemungkinan jika nanti diambil oleh pemilik, mereka akan mengganti lagi membuat bangunan baru. Hal ini membuat mereka mencari alternatif lain sebagai tempatnya. Akhirnya—setelah meminta ijin orang tua Fahmi—halaman depan rumahnya dijadikan tempat untuk mendirikan rental pengetikan. Rumah Fahmi berada di lingkungan RT. 02/III, di tepi jalan Syarif Hidayat.
commit to user 227
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.110) Keyplan letak rumah Fahmi (sumber: arsip pribadi)
Rancangan dikembangkan bersama dengan mereka. Usulan dan sanggahan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari diskusi kami. Komunikasi terus dilakukan sampai ‘karya’ ini diwujudkan. Meski dalam pelaksanaan di lapangan, rancangannya masih terus berkembang.
(Gb.111) ‘Gubuk’ Fahmi (sumber: sketsa pribadi)
‘Gubuk’ ini menggunakan bambu sebagai bahan utama bangunannya. Kolom-kolom utama mengunakan dua batang bambu petung yang dibeli dari Kalilondho. Rangka dinding, ‘wot’, reng, usuk dan juga ‘galer’/tikarnya menggunakan bambu yang diambil dari kebun kakek Amri. Sebagai penutup dindingnya, digunakan papan-papan kayu yang dibawakan kakak Fahmi dari tempat kerjanya di daerah Klumpit. Mereka juga menggunakan bahan-bahan bekas. Untuk kusen jendela dan pintu menggunakan bekas pintu dapur yang diperoleh dari rumah SAKE.
commit to user
228
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Bahan penutup atanpya menggunakan genteng bekas yang mereka minta dari pak Satari.
(Gb.112) Suasana dalam ruang ‘gubuk’ Fahmi (sumber: sketsa pribadi)
3. Gagasan Mbah Kastolani : Tempat Budidaya Ikan Bawel dan Pemancingan Mbah Kastolani adalah penduduk asli Kalibening. Rumahnya berada di lingkungan RT.2 RW.I. Mempunyai sepetak tanah di dekat belik Luweng yang dimanfaatkan untuk kolam ikan bawel. Beberapa kali, telah mencoba mengembangkan kolamnya. Pada awalnya, mbah Kastolani membudidayakan ikan Lele di tanahnya ini. Tetapi rugi karena besarnya lele tidak merata. Setelah itu, meggantinya dengan ikan Tombro. Tidak untung tapi juga tidak rugi. Kemudian ditanami padi, tapi dimakan tikus sampai tiga kali gagal panen. Akhirnya membudidayakan ikan Bawel. Hasil dari kolam ini sebagian dijual dan sebagian dibagikan sanak keluarganya.
commit to user 229
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.113) Keyplan letak rumah Mbah Kastolani (sumber: arsip pribadi)
Mbah Kastolani sebenarnya mempunyai gagasan untuk mengembangkan kolamnya, tetapi tidak mempunyai cukup modal—dan juga tenaga. Pegembangan kolam sebenarnya mudah. Tidak perlu dipondasi. Cukup memakai deklit yang dipagarkan mengelilingi kolam. Bagian dasar kolam tidak perlu diplester, lebih alami. Dan lebih cepat perkembangannya. Bila dasar kolam berupa tanah, maka air akan meresap ke tanah. Namun— menurut mbah Kastoani, permasalahan air di daerah ini tidak menjadi kendala. Di daerah ini tersedia cukup air.
(Gb.114) sketsa ide kolam mbah Kastolani (sumber: sketsa pribadi)
Mbah Kastolani menaruh harapan pada generasi muda yang mempunyai keinginan untuk mengembangkan usaha, seperti misalnya mengembangkan pemancingan. lha nek sing nom-nom ngoten , cah nom ngoten nduwe niat arep ngembangke ngeten niki lak saget , jangkane niku tesih ... umpomo ,napa ngih , upomo didamel sae, niku ene lare-lare nom-nom’an ngoten lak sih ....ngko mbok menawaene majune jaman commit to user iso mobil tekan kene, kene gawe pemancigan
230
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ngoten kan sae… jangka panjanglah istilahe… kados niku barang niku ngih , niki ngih kan sithik tho sing ora isoh kendaraan iku
(Gb.115) Lokasi kolam mbah Kastolani (sumber: sketsa pribadi)
4. Gagasan Menata Ruangan di Warung Pak Atiq
(Gb.116) Warung pakAtiq (sumber: sketsa pribadi)
Agak sedikit mengherankan, gagasan ini muncul secara spontan, sangat alami. Gagasan untuk menata ruangan di warung pak Atiq ini muncul ketika saya dan teman-teman alternatif sedang ‘wedangan’. Obrolan santai ‘ngalor-ngidul’ membawa perbincangan sampai ke tempat di mana kami duduk (warung commitpak to Atiq). user
231
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.117) Keyplan letak Warung Pak Atiq (sumber: arsip pribadi)
Warung pak Atiq berada di komplek rumahnya. Terletak di sudut perempatan jalan, di wilayah RT. 3 RW.III. Warung ini menjadi tempat berkumpul warga. Setiap malam teman-teman Alternatif biasanya ke tempat ini. Di warung ini banyak barang-barang yang seharusnya tidak perlu. Hal ini membuat ruangan menjadi sempit. Ipul mengusulkan untuk membuat lesehan, agar bisa menampung lebih banyak orang. Namun Ajib menyanggah usulan ini, karena makanannya beresiko akan terkena debu.
(Gb.118) Sketsa respon dan pengembangan salah satu ruang duduk di warung Pak Atiq berdasarkan gagasan Ipul (sumber: sketsa pribadi)
commit to user 232
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.119) Sketsa keputusan awal gagasan penataan salah satu ruang duduk di warung Pak Atiq (sumber: sketsa pribadi)
Akhirnya—setelah melalui usulan dan sanggahan—disepakati untuk menggunakan ‘model lama’, yakni memakai amben, yang dilapis tikar. Rak-rak yang menempel di dinding di pindahkan ke ruang dapur, sedangkan kursinya dipindah ke ruang duduk yang ada samping. Dari kesepakatan bersama, saya mencoba membuat beberapa alternatif rancangan.
(Gb.120) Sketsa pengembangan gagasan salah satu ruang duduk di warung Pak Atiq— alt 1(atas), alt 2(bawah) (sumber: sketsa pribadi)
Kemudian Cross-check (silang-pembuktian-pen) dengan pak Atiq. Pak Atiq memberikan respon positif untuk salah satu alternatif racangannya (alternatif 2).
commit to user 233
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Di ruangan samping, pergerakan pengunjung terganggu karena adanya meja di tengah ruangan. Saya menawarkan gagasan agar ditata seperti ruangan depan. Menempatkan meja dan kursi panjang di kedua sisi dinding. Ditengah-tengahnya sebagai sirkulasi. Ajib—yang waktu itu ngobrol dengan saya—menyetujui hal ini.
(Gb.121) Sketsa permasalahan yang terjadi di warung Pak Atiq (sumber: sketsa pribadi)
(Gb.122) Sketsa ide ruang duduk di warung pak Atiq (sumber: sketsa pribadi)
5. Gagasan Tempat Budidaya Jamur Tiram di Rumah Ibu Siti Aminah Ibu Siti Aminah adalah salah satu dari sekian ibu-ibu yang mengikuti program pelatihan kemandirian perempuan (pendidikan masyarakat) yang dicanangkan pak Bahrudin. Bekerja sebagai pedagang, membuka warung nasi goreng dan aneka cemilan—salah satunya keripik jamur—di rumahnya. Ibu Siti Aminah mempunyai keinginan berbudidaya jamur tiram untuk mengembangkan usahanya. Warungnya akan dibenahi dan ditulisi “sedia aneka masakan jamur”. Kebun di belakang rumahnya akan digunakan sebagai tempat budidaya. Rumah Ibu Siti Aminah berada di lingkungan RT.1 RW.I commit to user
234
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.123) Keyplan letak rumah ibu Siti Aminah (sumber: arsip pribadi)
Rancangan dikembangkan dari penuturan ibu Siti Aminah. Bentuk atap menggunakan model atap pelana dengan bahan penutup atapnya menggunakan genteng. Dindingnya menggunakan anyaman bambu (gedhek).
(Gb.124) Sketsa awal tempat budidaya jamur tiram, saat wawancara dengan Ibu Siti Aminah (atas) (Gb.125) Sketsa pengembangan tempat budidaya jamur tiram, berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Siti Aminah (sumber: sketsa pribadi)
commit to user 235
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.126) Alternatif 1- tempat budidaya jamur tiram (sumber: sketsa pribadi)
(Gb.127) Alternatif 2- tempat budidaya jamur tiram (sumber: sketsa pribadi)
commit to user 236
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.128) Suasana dalam ruang tempat budidaya jamur tiram Ibu Siti Aminah (sumber: sketsa pribadi)
6. Gagasan Tempat Pemotongan Ayam di Rumah Ibu Lakhah Ibu Lakhah adalah ibu rumah tangga yang bekerja sebagai pemotong ayam. Halaman belakang rumah menjadi area kerjanya. Rumahnya berada di lingkungan RT.3. Hal yang segera nampak ketika memasuki halaman belakang rumah adalah bau yang menyengat. Bau berasal dari sisa darah ayam yang mengering di tempat sampah. Comberan, berada tak jauh darinya. Di tengah-tengahnya, di bawah naungan pohon adalah tempat bu Lakah mencabuti bulu-bulu ayam.
commit to user 237
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.129) Keyplan letak rumah Ibu Lakhah (sumber: arsip pribadi)
Ibu Lakhah sebenarnya ingin agar tempat kerjanya tidak berbau, untuk menjaga kesehatan karena banyak anak-anak. Tetapi belum punya cukup modal. Ibu Lakhah mempunyai gagasan untuk membuat plesteran., agar sisa darah ayam dapat disiram air sehingga tidak mengering dan berbau.
(Gb.130) Sketsa tempat kerja Ibu Lakhah, saat cross-check dengan Bu Lakhah (sumber: sketsa pribadi)
Rancangan dikembangkan dari gagasan bu lakhah, yang menginginkan ruang kerjanya tidak tertutup. Saya mengusulkan untuk tetap memertahankan keberadan pohon, karena biasanya di bawah pohon inilah bu Lakhah melakukan kegiatannya memotongi ayam. Penggunaan deklit sebagai penaung sementara dari sinar matahari maupun hujan adalah masukan dari Ansori, agar tetap dapat melakukan kegiatannya.
commit to user 238
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.131) suasana tempat kerja Ibu Lakhah (sumber: sketsa pribadi)
7. Gagasan Ansori Ansori adalah kakak tingkat yang juga penduduk asli Kalibening. Sempat kenal sewaktu ia masih kuliah. Tidak pernah menyangka akan ‘merancang’ di desanya. Rumah Ansori berada di lingkungan RT.3, di Kalibening sebelah timur, dekat dengan sawah.
commit to user 239
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.132) Keyplan letak rumah Ansori (sumber: arsip pribadi)
Melalui Ansori, saya mendapatkan banyak masukan tentang desanya. Mulai dari sejarah, kondisi sosial, kodisi fisik dll. Termasuk juga membantu ‘keberadaan’ saya di desanya. Kami sempat berdiskusi, menggali permasalahan yang ada di desa. Khususnya di Kalibening etan (timur-pen), masalah yang nampak adalah ketika turun hujan. Genangan air hujan tak kunjung surut. Selain tidak adanya saluran khusus, juga kontur tanahnya yang lebih rendah dari daerah di sekitarnya. Sirkulasi di desa ini terbentuk secara alami. Jalan-jalan kecil di antara rumah-rumah penduduk kini sudah dipaving. Untuk mengalirkan air hujan, sebaiknya dibuat saluran di bawah jalan-jalan kecil yang sudah dipaving. Sehingga saluran-drainasenya mengikuti jalan yang sudah terbentuk secara alami ini. Namun ide ini muncul setelah paving selesai dibuat. Gagasan menangani masalah air hujan ini sudah dipikirkan sejak pertama kali masuk kuliah di Jurusan Arsitektur UNS. Karena, ia ingin memberikan sesuatu (arsitektural) untuk desanya.
(Gb.133) Pemetaan genangan air di halaman rumah penduduk dan saluran air di Kalibening Timur, berdasarkan keterangan Ansori (sumber: dok. pribadi)
commit to user 240
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.134) sketsa saluran air di bawah jalan paving, respon gagasan Ansori (sumber: sketsa pribadi)
(Gb.135) skema perencanaan saluran air tanpa (sumber: sketsa pribadi)
(Gb.136) potongan saluran air tanpa plesteran pada bagian alasnya (sumber: sketsacommit pribadi) to user
241
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.137) Sketsa letak biopori di depan rumah Asori (sumber: sketsa pribadi)
Gagasan Penanaman pohon Ansori juga mempunyai gagasan tentang penanaman pohon. Berikut kutipan wawancaranya:. A:karo iki, saiki kan perkembangan penduduk semakin besar akhire kebon-kebon dadi omah kabeh conthone dewe, mbiyen kene ki yo kebon, saiki dadi omah kene kebon kabeh , dadi omah telu saiki kan akhire wit-wit’an ilang kabeh tho lha kwi sejak dini dirintiskan, untuk setiap rumah ki menanam pohon dirumahnya, opolah nek ben rapi yo pohon opolah nebang ning nandur tapi pohone ojo sing mengkrah B:mengkrah'i piye? A:mengkrah'i kaya wit klengkeng, mengkrah, ombo yen ombo kan mengganggu ben tetep hijau misale pinggir dalan sing utama, assalam pinggire kei wit-wit’an, palem, palem sing endek kae kan wis kethok rapi ngono lho ben desone kethok asri ngko suwe-suwe kae lho, dalan ngulon kono kae wit klengkeng pinggir-pinggir ngko ilang kabeh B:sing ndi tho, arep ngone pak atiq kae A:ho'o, kan saiki jik enek akeh tho mbiyen luwih akeh neh sing etan kene wis ditegor sing kulon yo wis ditegor akeh ko' sing ditegor dhisik luwih akeh omah anyar-anyar misale ki isohcommit ditegori ilang kabeh kan pomo diganti to user
242
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan pohon opo, akhire malah menjadi yo pengganti, tapi lebih rapi ngono lho
(Gb.138) Pohon (sumber: sketsa pribadi)
8. Gagasan Pak Bahrudin
(Gb.139) Keyplan letak rumah Bapak Bahrudin (sumber: arsip pribadi)
Rumah pak Bahrudin berada di lingkungan RT.2. Di jl. R. Mas Said. Pak Bahrudin adalah salah satu tokoh di desanya—Kalibening. Dalam kepengurusan SPPQT, sempat memimpin dua kali periode. Beliau juga adalah pendiri Sekolah Alternatif QT. Perbincangan dengan pak Bahrudin setelah melakukan aksi langsung—menemui masyarakat dan menggali permasalahan yang ada di Kalibening—memunculkan beberapa gagasan tentang permasalahan yang ditemui. Desa sebagai pusat pembelajaran, adalah gagasan utama pak Bahrudin untuk desanya. Artinya, masalah yang ada di desa sebagai pembelajaran bagi masyarakatnya.
commit to user
243
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gagasan Konservasi Belik Luweng Salah satu permasalahan yang ditemui adalah tidak berjalannya tandon air yang telah selesai kurang lebih setahun ini dibangun. Rencananya, pembuatan tandon itu akan mengalirkan air dari belik Luweng menggunakan genset. Air ditampung di tandon air yang berada di Balai Desa, disalurkan ke tandon-tandon kecil, kemudian disebar ke rumahrumah penduduk. Baru-baru ini, pembuatan sumur bor untuk memfungsikan lagi tandon air sudah dilaksanakan. Sedangkan saat ini, air di belik Luweng semakin mengering. Pak Bahrudin mengungkapkan bahwa air di belik Luweng adalah air permukaan. Hal senada juga diutarakan mbah Kastolani, bahwa air di belik luweng adalah air resapan dari sawah sekitar. dari dulu belik luweng kalau sedang musim 'ngrancahi', gede ngrancahi itu mbuka lahan pertama, arep ngluku garu itu lho, kan di lep sik di lep sik trus diluku garu, 'ngrancahi'...! jadi butuh banyu akeh yen di lep butuh banyu sitik ,'ngrancahi'..... akeh....... durung digaru, sebelum di bajak kalau musin 'ngrancahi', belik luweng gede berartikan air permukaan Berikut kutipan wawancara dengan pak Bahrudin tentang gagasan konservasi air di belik Luweng: ya sederhana.... konserasi belik luweng kan jan-jan’e piye kawasan hulu’ne kawasan hulu’ne yo sederhana, mung ngrancahi, mung sungaine lancar, apik belik luweng dadi apik malah yen koyo belik luweng itu sangat fisik bukan tanaman, bukan konservasi nabati konservasi fisik mung dadi wuwungan sederhanalah...blumbanglah .... belik luwing itu blumbang, blumbang.... blumbang’e ke isi kwi yo nak... kaline urip kan blumbange ke isi kalin’e mati , yo blumbang’e mati kan ngono kwi wae dadi lewat sawah-sawah, jan-jan’e kaya kali, ngresep... contoh sederhana konservasi yang bisa langsung dinikmati begitu persawahan menjadi berkurang banyak malah smk, trus ada green house nduwure tidak sawah lagi sejak kuburan, kan wistosengon commit user
244
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
seolah-olah konservasi nabati belik luweng ra butuh kwi ada resapan-resapan justru belik luweng ketika di adakan "penghijauan" sengon..dll, malah mati.. kasus’e beda kaya belik luweng kwi yen kebutuhan air, malah sawah!
(Gb.140) Keyplan letak Belik Luweng (sumber: arsip pribadi)
Gagasan Penanganan Sampah dan Pengelolaan Air Hujan Masalah lain yang ditemui adalah sampah dan air hujan. Pak Bahrudin mengungkapkan bahwa penataan termasuk selalu hak, tapi sekaligus kewajiban bagi semua.. Berikut kutipan wawancara dengan pak Bahrudin: ... selain air, juga masalah sampah. seperti kotoran sapi , sisa kegiatan saluran air menjadi mampet problem’e bukan itu sampah itu di tanam ga' papa sampah di pekarangan semua ditanam ga papa,kecuali logam kalo plastik? plastik itu ga' papa malah mbantu gawe pori-pori tanah tanem, di urug bicara penataan, misale aku pingin, tanah ku ki tak duwurke lha kwi sampah nduwurke tanah, lha kwi commit tosampah user
245
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pasti semua orang, gagasane, wah ki tak duwurke... bahane dari itu, sampah itu nek konsepku sampah kwi harus ditangani warga sampah itu menjadi tanggung jawab produsen![produsen sampah] kudune negara di bawa ke sana kwi begitu diatur ngono, wis ra ono problem TPA bantar gebang ra ono karena semuanya harus diatasi dewe dan tidak boleh dibakar kendalane kalau dikubur, ketebatasan lahan sak niki kalibening tambah banyak bangunan? itu problem karena penataan, karena landuse, problem tersendiri termasuk problem'e yo keluarga kecil kok omahe ndadak gede itu termasuk problem’e opo tho omah kwi jan2ne, omah kok ndadak gede2 ada banyak problem terus, air hujan misalnya itukan juga problem penataan juga air hujan kan sebenarnya bisa di amankan di bawah misale depan kene tak keduk jero ngono kan jan-jan’e aku kan menamankan air hujan di bawah ini juga umpamane kono tak bendung ngono malah..., kan gede nek udan kan kono do minggir rene kabeh kene tak duduk jeru, resapane jeru... itu artine kan tak amanke artinya kan dibawah rumah ini sbenarnya itu.... kan akeh tho, sumur di dalam rumah ng pawon kei diduduk sumur sebenarnya ada lagi sumur untuk air hujan omahe sak trep, misalnya dw lahan 100m2, omahe yo 100m2, itu kan berarti sak trep misalnya itu kan ra dw ruang lagi, kan ky gt nah kalau ada sumur resapan di...di dalam rumah bahkan air hujan itu di masukkan ke sumur ini kan ra bakal kebak kan ra ono regetan liyane air saja kan, yo wis ...bar beres tho ra ono masalah commit to user
246
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
lha trus sampah... artinya nak omahku gur sak trep tanah sampah kita harus saya buang karena ga bisa kan, tidak punya lahan itu probleme mbangun rumah ngak boleh, sak trep itu ngak boleh harus ada ruangan terbuka begitu ada ruangan terbuka 2m kali berapa… tanam sini begitu penuh ngko malah duwe tempat sing rada munggah tapi di tanam, kecuali yang ngak boleh ditanam kaya logam berat kan rakyat yo ra gelem, di dol payu kok plastik yo laku di jual, kertas yo laku di jual nah kalau laku di jual, dipilah di pilah..... ada tong sampah yang berbeda, kalau perlu lima macem organik, plastik, kaca, logam berat, kertas
(Gb.141) Respon gagasan pak Bahrudin tentang tempat sampah (sumber: sketsa pribadi)
commit to user 247
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.142) Suasana kegiatan membuang sampah (sumber: sketsa pribadi)
(Gb.143) respon gagasan bahrudin pembangunan rumah (sumber: sketsa pribadi)
commit to user 248
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.144) respon gagasan bahrudin tentang pembangunan rumah (sumber: sketsa pribadi)
(Gb.145) respon gagasan pak Bahrudin tentang pembangunan rumah, untuk bangunan bertingkat. (sumber: sketsa pribadi) commit to user
249
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Urun Rembug 1.
Gagasan Sumur dengan pagar pembatas di Rumah Mas Arif
(Gb.146) Keyplan letak rumah Mas Arif (sumber: arsip pribadi)
Rumah mas Arif berada di lingkungan RT.1, bertetangga dengan Amri. Ketika mampir dirumah mas Arif, saya melihat sumur tanpa agar pembatas. “Bagi orang dewasa, masih bisa menjaga jarak darinya. Tapi bagaimana dengan anak kecil?” Pikir saya. Selain itu—menurut Ansori, di Kalibening masih banyak sumur tanpa pagar pembatas. Kalaupun ada, tingginya hanya sekitar 40 cm. Bagaimana pagar pembatasnya? Rancangan ini mencoba menerapkan sumur tua yang ada di kebun keluarga Fahmi sebagai preseden.
(Gb.147) Sketsa ide sumur dengan pagar pembatas (sumber: sketsa pribadi)
Tiangnya menggunakan bambu. Sedangkan pagar pembatasnya menggunakan bilah-bilah bambu yang dianyam.
commit to user 250
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Gagasan atap kajang dengan memberdayakan sampah plastik Gagasan ini bermula ketika memikirkan persoalan yang terjadi di kandang sapi mas Farikin. Mas Tafi—yang waktu itu ikut ngobrol dengan kami—mempunyai gagasan agar kandang sapi milik masyarakat dapat dibuat biogas seperti kandang sapi di kantor SPPQT. Sehingga hasilnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Karena ada beberapa kandang sapi yang letaknya berdekatan, saya mengusulkan agar kandang dikelola bersama. Kotorannya dapat dimanfaatkan untuk biogas. Tetapi—menurut mas Farikin—kondisi masyarakat sudah berubah. Rasa kebersamaan sudah berkurang. Masyarakat cenderung memikirkan diri sendiri. mesak'ke sing ngarit Jika dibuat kandang bersama, maka harus ada tanah yang diperuntukan sebagai tempat pembuatan biogas. Sementara, tidak semua warga akan bersedia bila tanahnya dijadikan tempat biogas. Karena nantinya tanahtanah yang ada akan didirikan rumah. Apabila dibuat biogas, ada kekhawatiran akan resiko kerusakan biogas. Terlebih jika ditempatkan di dalam rumah. Selain itu pembuatannya memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sempat saya menyampaikan uneg-uneg ini kepada pak Bahrudin, dan perlu dirembug bareng. Menurut pak Bahrudin biogas tidak harus di luar ruangan, bisa di dalam ruangan. Yang menjadi permasalahan adalah konstruksinya .
(Gb.148) Keyplan letak rumah Mas Farikin (sumber: arsip pribadi)
commit to user 251
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kandang sapi milik mas Farikin berada di belakang rumahnya. Lokasinya di lingkungan RT.3, dekat dengan rumah Ansori. Di dekat kandang ada cerukan tanah, sebagai tempat pembuangan sampah. Kotoran sapi biasanya dibuang di pekarangan dan kadang di cerukan tanah ini. Sebagian digunakan untuk pupuk di sawahnya. Mas Farikin mengungkapkan ketika musim hujan air di sumurnya menjadi berbau. Hal ini—menurutnya, disebabkan oleh kotoran sapi yang dibuang di cerukan tanah. Pembuatan resapan akan berbenturan dengan pembiayaan. Saya mencoba mencari pemecahan masalah. Membuat tempat pengeringan sementara. Dan bila memungkinkan kotoran sapi ini bisa dibuat pupuk. Tetapi lagi-lagi biaya menjadi kendala. Hal ini membuat saya berpikir, kira-kira apa yang bisa menghemat biaya, salah satunya adalah bahan bangunan.
Pohon kelapa banyak terdapat di daerah ini. Daun kelapa yang sudah kering dan batok kelapa biasanya dimanfaatkan penduduk untuk kayu bakar. (Gb.149) Sketsa ide tempat kotoran sapi sementara (sumber: sketsa pribadi)
Sepengetahuan saya, daun kelapa kering (blarak) biasanya dimafaatkan untuk kajang. Ketika pulang ke Solo, saya sempat survey dan diskusi— tentang atap kajang. Menurut seorang teman, selain menggunakan daun kelapa kering (blarak), atap kajang biasanya dilapisi dengan plastik atau sejenisnya. Seketika saya teringat teman-teman alternatif yang memberdayakan sampah plastik. Sampah plastik ini bisa diberdayakan untuk melapisi kajang.
(Gb.150) Sketsa ide tempat kotoran sapi sementara menggunakan kajang (sumber: sketsa pribadi)
commit to user 252
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Gb.151) Memberdayakan sampah plastik (sumber: dok. Ajib—QT)
Terkait masalah sampah, saya mempunyai gagasan untuk menata alur pergerakan ke tempat sampah. Menata batu-batuan sebagai pengarah pergerakan. Gagasan ini muncul setelah berulangkali menyaksikan kegiatan membuang sampah ketika duduk di teras SAKE. Ada alur pergerakan yang biasanya dilalui. Pergerakan ke tempat sampah biasanya dari belakang rumah mas Syamsul, namun harus melewati gundukan tanah dan bebatuan—sisa pembongkaran rumah. Dan dari jalan di samping rumah mas Syamsul, memotong halaman menuju tempat sampah. Ada sampah yang berserakan di tempat ini, karena dulunya bekas tempat sampah. Tempat sampah ini berada di pekarangan rumah mas Tohar. Dan menampung sampah dari tiga keluarga—mas Tohar, pak Misri dan pak Bahrudin.
(Gb.152) Sketsa pergerakan membuang ke tempat sampah(kiri) (Gb.153) Sketsa ide pergerakan ke tempat sampah (atas)
commit to user 253
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Gagasan Pengelolaan Air Wudlu
(Gb.154) Keyplan letak mushola di Kalibening (sumber: arsip pribadi)
Di Desa Kalibening, mayoritas penduduknya beragama Islam. Di desa ini banyak terdapat masjid—dan juga mushola. Biasanya air wudlu ‘dibuang’ setelah digunakan. Kemudian muncul ide: bagaimana kalau air wudlu itu dikelola, tetapi dengan teknologi yang sederhana? Mengingat biaya menjadi salah satu kendala di masyarakat. Di beberapa masjid—dan juga mushola, saluran air dari kamar mandi dengan air wudlu dipisah, meski muaranya sama—di selokan. Gagasan ini muncul ketika medapatkan informasi dari Fahmi, bahwa tandon air diutamakan untuk air wudlu di mushola.
(Gb.155) Tempat wudlu (Gb.156) Ideagram pengelolaan air wudlu (sumber: sketsa pribadi)
commit to user 254
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Gagasan Mikro Hidro di Belik Luweng
(Gb.157) Keyplan letak Belik Luweng (sumber: arsip pribadi)
Imajinasi Belik Luweng [Konservasi Belik Luweng—dalam ruang angan] seandainya area di atas belik Luweng dijadikan sawah, akan ada petani yang ‘ngrancahi’ seandainya memang benar air belik Luweng adalah air permukaan maka dengan ‘ngrancahi’ bisa menjamin aliran air di Belik Luweng tetap lancar seandainya aliran air dimanfaatkan dengan mikro hidro akan bisa menghasilkan listrik ketika musim panen tiba, listrik yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk penerangan di malam hari ‘menjaga’ padi dari hama tikus dan untuk kesehariannya, listrik bisa digunakan untuk penerangan di sepanjang jalan menuju belik Luweng atau mungkin untuk yang lain seandainya…
commit to user 255
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR BACAAN BUKU Alfian Hasan, A.M. Nizar, (2007), Desaku Sekolahku, Pustaka Q-Tha, Salatiga. Al-Fayyadl, Muhammad, (2005), DERRIDA, LkiS, Yogyakarta. Brata, Kamir R dan Anne Nelistya, (2008), Lubang Peresapan Biopori, Penebar Swadaya, Jakarta. Chodjim, Achmad, (2003), Syekh Siti Jenar, : Membuka Pintu Makrifat, Hadi Purwanto dan Nurhadi (edt). Kreasi Wacana: Yogyakarta. Djaya, Ashad Kusuma, (2003), Pewaris Ajaran Syekh Siti Jenar: Membuka Pintu Makrifat, Hadi Purwanto dan Nurhadi (edt), Kreasi Wacana, Yogyakarta. Faqih, Mansour, (2001), Sesat Pikir Teori Pembangunan dan Globalisasi, Penerbit: Insist Press bekerjasama dengan Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Kelompok Studi Antropologi, (2002), Saya Mau Cerita... (Karya dan Cerita Kegiatan Belajar Mengenal Lingkungan Desa Dayakan), diterbitkan oleh Plan Indonesia Ponorogo bekerjasama dengan KesAnt (Kelompok Studi Antropologi), Yogyakarta. Keraf, A. Sonny, (2006), Etika Lingkungan, Penerbit Buku Kompas, Jakarta. Kuroyanagi, Tetsuko, (2003), Totto Chan: Gadis Cilik di Jendela (terjemahan), Alih Bahasa: Widya Kirana, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Larasati, Tita, (2008), CURHAT TITA, CV. Curhat Anak Bangsa, Bandung. Laseau, Paul, (1986), Berpikir Gambar Bagi Arsitek dan Perancang, terj. Sri Rahayu (dkk), Penerbit ITB, Bandung. ________, (2004), Sketsa Bebas: Sebuah Pengantar, alih bahasa Paulus Hananto Adji; editor, H.M Wibi Hardani, Penerbit Erlangga, Jakarta. Mangunwijaya, Y.B. (1994), Pengantar Fisika Bangunan, Djambatan, Jakarta. Mardimin, J. dan Adi Ekopriyono (eds), Demokratisasi dan Dinamika Politik di Desa, Forsa Pustaka. Nugroho, Tarli, (2007), Pembangunan Desa: Dari Modernisasi ke Liberalisasi. Amiddanal Khusna (edt), SATUNAMA, Yogyakarta. Piliang, Yasraf Amir, (2004), Dunia Yang Dilipat: Tamasya Melampaui Batas-Batas Kebudayaan, Jalan Sutra, Yogyakarta. ________, (2004), Hipersemiotika: Tafsir Budaya Atas Matinya Makna, Jalan Sutra, Yogyakarta. Purnomo, Adi, (2005), Relativitas: Arsitek di Ruang Angan dan Kenyataan, Borneo Publications, Jakarta. Prawoto, Eko, (2007), Mewujudkan Kota untuk Semua: Peran arsitek dalam Memperkuat Keterlibatan Komunitas, Makalah Diskusi Nasional IAI Jakarta. [(EKO.P)_Makalah_Dis.Nas.IAI.050907.doc] Rahardjo, Toto, et.al (eds), (2001), Pendidikan Popular: Membangun Kesadaran Kritis, Panduan Pendidikan untuk Rakyat, Read Books, Jakarta.
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Saliya, Yuswadi, (2003), Perjalanan Malam Hari : Kumpulan Pilihan Tulisan Karya Yuswadi Saliya, Ikatan Arsitek Indonesia Jawa Barat & Lembaga Sejarah Arsitektur Indonesia, Bandung. Salura, Purnama, (2001), Ber-arsitektur : membuat, menggunakan, mengalami dan memahami Arsitektur, Architecture & Communication, Bandung. Sastrosatomo, Soebadio, (1997), Era Baru: Pemimpin Baru, Pusat Dokumentasi Politik Guntur 49, Jakarta. Sukada, Budi A, (penerjemah), (1996), ”Arsitektur” Di Luar Jangkauan Arsitektur, Kreativitas dan Transformasi Sosial dalam Kebudayaan Islam Penghargaan Aga Khan untuk Arsitektur 1995, Badan Sistem Informasi Arsitektur IAI, Jakarta. Tim Penulis PS, (2008), Penanganan dan Pengolahan Sampah, Penebar Swadaya, Jakarta. Thoha, Zainal Arifin, (2005), Aku menulis maka aku ada, Kutub, Yogyakarta.
MAKALAH ILMIAH Lestari, Sri dan Wiwin Dinar Pratisti, (2007), MAKNA MENARCHE DAN PENGALAMAN PSIKOLOGIS YANG MENYERTAINYA, Laporan Penelitian Reguler (tidak dipublikasikan), Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
TUGAS AKHIR [3A ’97] Maniko, Aryo Budi, (2004), INTERPRETASI ARSITEKTUR : KEBEBASAN PEMBACA dalam WACANA DEKONSTRUKSI, Tugas Akhir, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, UNS, Surakarta. NIM. I0297025 Pramono, Agus, (2004), KONTINUM RUANG WAKTU FISIKA DALAM KONTEKS IDE RUANG ARSITEKTURAL, Tugas Akhir, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, UNS, Surakarta. NIM. I0297030 Suwoto, Agung Wibowo, (2004), SEKOLAH ADALAH...(Aplikasi Kotak Hitam dalam Wacana Postmodern); Tugas Akhir, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, UNS, Surakarta. NIM. I0297024
Arsono, Rafael, (2005), PROYEK SRIWEDARI: EKSPERIMEN FUTURISTIK IMAJINER, Tugas Akhir, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. NIM. I0299064 Susilo, Dian Ariffianto Budi, (2005), BALAI SENI SALA dengan menerapkan Prinsip Frank O. Gehry; Tugas Akhir, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, UNS, Surakarta. NIM. I0200026
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Prasetyo, Purwo, (2006), SOLO CITY WALK, Tugas Akhir; Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, UNS, Surakarta. NIM. I0299069 Saputro, Dodi Aris, (2007), REDESAIN PASAR GAWOK; Tugas Akhir, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, UNS, Surakarta. NIM. I0200027 Susamtyo, Dwi Hari, (2006), MODEL RUMAH YANG HUMANIS: Merancang Dengan Pendekatan Humanis Si Perancang; Tugas Akhir, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, UNS, Surakarta. NIM. I0200029
INTERNET ARTIKEL, MAJALAH dan JURNAL
Amir, Sulfikar. Membuka Kotak Hitam Teknologi http://www.kompas.com/kompas-cetak/0403/03/Bentara/879788.htm (diakses 24 Nopember 2008) Antariksa. Arsitektur dan Kebudayaannya Sebuah Telaah Filosofis. http://antariksaarticle.blogspot.com/2007/08/arsitektur-dan-kebudayaannyasebuah.html (diakses 16 Oktober 2009) Arsitek oleh Y.B. Mangunwijaya. Kompas, 16 September 1993. (diambil dari milis IAI 24 November 2007 yang dikirimkan oleh Erwinthon P. Napitupulu) arsitek.pdf (diakses 25 Maret 2009) Djaja Bharuna, Anak Agung Gde. Arsitektur Untuk Rakyat? Suatu kajian Tentang Pendekatan Perancangan Partisipatif. Dosen Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur Universitas Udayana. E-mail:
[email protected] jaya baruna-6.pdf (diakses 9 Mei 2009) Deapati, Andi Karina. Arsitektur Indonesia, seperti Apa. http://www.forumbudaya.org/ (diakses 2 Maret 2009) Eko, Sutoro. Pembangunan Politik, Pemberdayaan Politik dan Transformasi politik. pemberdayaan_dan_transformasi_politik.pdf (diakses 8 Nopember 2009) Fakih, Mansour. NEOLIBERALISME DAN GLOBALISASI. Ekonomi Politik Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004. 3.%20Neoliberalisme%20dan%20Globalisasi.pdf (diakses 30 April 2009) Hafid, Meutya. (2007), 168 JAM DALAM SANDERA : Memoar Jurnalis Indonesia yang Disandera di Irak, Hikmah, Jakarta Selatan. Hidayat, July. DESAIN SEBAGAI FENOMENA IDEOLOGI, Jurusan Desain Interior, Fakultas Desain dan Teknik Perencanaan Universitas Pelita Harapan Jakarta. E-mail:
[email protected] INT07050104.pdf (diakses 2 Maret 2009) Hindarto, Probo. Arsitektur Untuk Kemanusiaan. http://astudioarchitect.com/2008/08/arsitektur-untuk-kemanusiaan.html (diakses 2 Februari 2009) Koespradono, Gantyo. (2008), KICK ANDY: Menonton dengan Hati, Bentang, Yogyakarta. KickAndy_Kisah_Inspiratif.pdf (diakses 31 Agustus 2008) Kurniawan, Kemas Ridwan. KITA MEMPRODUKSI RUANG. APAKAHRUANGBISADIPRODUKSIDANDIREPRODUKSI.doc (diakses 29commit Oktober 2009) to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Membaca Ruang. http://www.tulisan.scriptmania.com.html (diakses 9 Mei 2009) Miarso, Yusufhadi. LANDASAN BERPIKIR DAN PENGEMBANGAN TEORI DALAM PENELITIAN KUALITATIF. Gurubesar UNJ. landasan-berpikir-dan-pengembangan-teori1.pdf (diakses 21 Juni 2009) milis IAI. RESENSI BUKU: Arsitektur untuk Kemanusiaan- Teropong Visual Culture atas Karya-Karya Eko Prawoto. karangan Galih Widjil Pangarsa (2008). Penerbit : PT Wastu Lanas Grafika - 138 hal http://groups.yahoo.com/group/belajardesain/message/9846 (diakses 14 Oktober 2009) M.Laurens, Joyce. INTEGRASI RISET DAN DESAIN: SEBUAH PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN DI STUDIO PERANCANGAN. Universitas Kristen Petra. Email:
[email protected] [PROCEEDINGS-SEMINAR NASIONAL. Seminar Nasional Pendidikan Arsitektur MANAJEMEN STUDIO Menuju Dunia Arsitektur Profesional. Denpasar, 9-10 Februari 2008] 3.5-Joyce M.Laurens.pdf (diakses 11 Nopember 2008) Nugroho, Rino A. Pengantar Teori Pembangunan.
[email protected] pengantar-teori-teori-pembangunan.pdf (diakses 4 April 2009) Pameran Instalasi Arsitektur Leng | Lung, by Eko Prawoto http://studioarsitektur.com/forum/lainnya/pameran-instalasi-arsitektur-lenglung-by-eko-prawoto/ (diakses 2 Februari 2009) Panduan Permakultur Modul 3 . Rumah, Air & Pengolahan Limbah. MOD3-rumahair.pdf (diakses 9 Mei 2009) Panduan Permakultur Modul 12 . Teknologi Tepat Guna. MOD12-teknologitepat.pdf (diakses 9 Mei 2009) Pantur, Frans . Berfilsafat dalam Konteks Pemberdayaan Masyarakat Miskin http://www.pos-kupang.com/read/artikel/29182
(diakses 3 Nopember 2009) Putra, Yulesta. Pengelolaan Limbah Rumah Tangga (Upaya Pendekatan Dalam Arsitektur). Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatra Utara. arsitektur-yulesta.pdf (diakses 9 Mei 2009) Resmiyanto, Rachmad. Menggugat Diktum Bebas Nilai dalam Sains. http://rachmadr.web.ugm.ac.id/in/?p=20 (diakses 7 Maret 2009) Sunaryo, Rony Gunawan. MENGIKUTI LANGKAH PIKIR ROMO MANGUN - Sebuah Tinjauan Mengenai Metode Perancangan Arsitektur Yusuf Bilyarta Mangunwijaya. Staf Pengajar Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Jurusan Arsitektur, Universitas Kristen Petra, Surabaya. Email:
[email protected] ARS07350104.pdf (diakses 4 Nopember 2008) TATA CARA PERENCANAAN PENGEMBANGAN KAWASAN UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH. Direktorat Pengembangan Kawasan Khusus dan Tertinggal BAPPENAS. 2004. situs www.kawasan.or.id 9txtsyjtnk3hv.pdf (diakses 1 April 2009) commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Wildensyah, Iden. Menggugat Arsitektur. http://penakayu.blogdrive.com (diakses 7 Maret 2009) SITUS-WEB
http://id.wikipedia.org/wiki/ http://id.wikiquote.org/wiki/ http://sppqt.wordpress.com (diakses 5 April 2009) http://www.arsitektur.net (diakses 16 Oktober 2009) http://www.averroes.or.id/ (diakses 20 Juni 2009) http://www.fasilitator-masyarakat.org (diakses 3 Nopember 2009) http://www.forumbudaya.org/ (diakses 2 Maret 2009) http://www.ypr.or.id (diakses 16 April 2009) http://www.pursal.com (diakses 18 Februari 2009) http://www.kawasan.or.id (diakses 1 April 2009) BLOGSPOT-WORDPRESS
http://desakawasankonservasi.blogspot.com (diakses 23 Januari 2010) http://penakayu.blogdrive.com (diakses 7 Maret 2009) http://sppqt.wordpress.com (diakses 5 April 2009) http://wildensyah.blogspot.com (diakses 7 Maret 2009) http://www.averroes.or.id/belajar-fenomenologi/dunia-yang-kualami-lived-worldsebagai-dunia-yang-obyektif-4.html (diakses 20 Juni 2009) http://www.averroes.or.id/belajar-fenomenologi/fenomenologi-adalah-penyangkalanatas-saintisisme-sedikit-contoh-3.html (diakses 20 Juni 2009) http://www.averroes.or.id/thought/absolutisme-sains-sebuah-kontradiksi-2.html (diakses 20 Juni 2009)
FILM The God Father Trilogy Brave Heart The Last Samurai
KARYA SASTRA Novel
The Davinci Code — Dan Brown Benteng Digital — Dan Brown Kimya Sang Putri Rumi — Muriel Maufroy Bumi Manusia (Tetralogi Buru) —Pramoedya Ananta Toer Puisi dan Sajak
”Aku ingin jadi peluru” (Wiji Thukul, 1997) Puisi-puisi karya Chairil Anwar. Sajak-sajak WS.Rendra
commit to user xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DIPONEGORO Di masa pembangunan ini tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali. Pedang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tak bisa mati. MAJU Ini barisan tak bergenderang-berpalu Kepercayaan tanda menyerbu. Sekali berarti Sudah itu mati. MAJU Bagimu Negeri Menyediakan api. Punah di atas menghamba Binasa di atas ditindas Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai Jika hidup harus merasai
Maju Serbu Serang Terjang
Chairil Anwar (Februari 1943) Budaya, Th III, No. 8 Agustus 1954 http://camar.blogspot.com/
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN Keabsahan pengetahuan seseorang ditentukan oleh pembuktiannya dalam realitas tindakan atau pengalaman langsung, bukan pada retorika teoritik atau "kepintaran omong"nya (Pendidikan Populer: Membangun Kesadaran Kritis,hal:61) Rahardjo, Toto, et.al (eds), (2001), Pendidikan Popular: Membangun Kesadaran Kritis, Panduan Pendidikan untuk Rakyat, Read Books, Jakarta. hal: 61
“Harapan melihat yang tak terilhat mata, merasakan yang tak bisa diraba, dan meraih hal yang tak mungkin.” ( Charles Caleb Colton )
Mendapatkan rasa hormat dari mereka yang Anda hormati lebih berharga daripada tepuk tangan banyak orang. ( Arnold Glasow )
Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh. ( Confusius )
commit to user