MENTORING PENJELAJAH WAKTU UNTUK MEMPERSIAPKAN ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PENDIDIKAN
Saddam Wijaya Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia Jalan Babakan Jati RT 05/07 Bandung,40275, pos-el:
[email protected]
Abstrak Banyaknya program studi di perguruan tinggi menuntut calon mahasiswa dapat memilih program studi yang tepat sesuai minat, bakat, dan kepribadiannya. Jika keputusan yang diambil tidak tepat dapat membuat prestasi akademik yang rendah ketika telah menjadi mahasiswa. Hal ini berdampak luas tidak hanya bagi mahasiswa yang bersangkutan, tetapi juga pada lingkugan sampai ke level nasional, mulai dari kuliah dengan waktu yang lama, drop out, sampai menyumbang angka pengangguran terdidik. Calon mahasiswa harus mempersiapkan orientasi masa depan bidang pendidikannya secara matang sejak masih di bangku SMA/Sederajat untuk menghindari salah jurusan. Menurut Nurmi (1989) orientasi masa depan terdiri dari motivasi, perencanaan, dan evaluasi. Kerja sama sekolah dan perguruan tinggi dapat dilakukan untuk mempersiapkan kematangan orientasi masa depan bidang pendidikan. Kerja sama ini dapat dilakukan dengan organisasi kemahasiswaan melalui mentoring dalam satu periode untuk memberikan motivasi, membimbing dalam prencanaan, dan membantu siswa dalam mengevaluasi minat, bakat dan kepribadiannya untuk mempersiapkan diri untuk kuliah nantinya. Mentoring ini disebut mentoring penjelajah waktu, karena siswa diajak merasakan ruang dan waktu saat mereka seakan-akan telah menjadi mahasiswa. Kata Kunci: Orientasi Masa Depan, Pendidikan, Salah Jurusan, Mentoring Penjelajah Waktu
Abstract Many courses in college require prospective students to choose appropriate courses according to their interests, talents, and personality. If they have a wrong decision it can make low achievement of academic when they had been being a student. The impact will not only for the student, but also for their surrounding until the national level, such as take a long time to finish the program at college, drop out, until increase the number of educated unemployment. Prospective students must prepare for future orientation in a field of education since they were in high school to avoiding the wrong decision. According to Nurmi (1989) future orientation consists of motivation, planning, and evaluation. Cooperation between school and college is good thing to do to prepare for the future orientation in education. This cooperation could be done by student organizations through mentoring in one period to provide motivation, guiding the planning, and assist students in evaluating their interests, talents and personality to prepare for their college life later. Mentoring is called time travel mentoring, because students are invited to feel the space and time when they seemed to have been being a student. Keywords: Future Orientation, Education, Inappropriate College Program, Time Travel Mentoring
PENDAHULUAN
cita. Pengambilan keputusan bagi siswa kelas
Semakin banyaknya pilihan jurusan dan program studi di perguruan menuntut siswa yang akan melanjutkan studinya di pendidikan tinggi untuk memilih jurusan yang mendukungnya dalam menggapai cita-
XII
perguruan
dalam tinggi
memilih
jurusan
seringkali
di
menjadi
permasalahan dan problematika dalam diri siswa. Banyaknya siswa yang belum siap dalam memilih jurusan di perguruan tinggi,
mengakibatkan banyaknya mahasiswa yang
sangat
merugikan
merasa salah jurusan ketika telah masuk
bersangkutan karena investasi waktu dan
perguruan tinggi. Salah satu bukti tingginya
biaya yang terbuang. Jika mahasiswa salah
jumlah mahasiswa yang merasa berada di
jurusan tersebut tidak dapat menyelesaikan
jurusan yang tidak tepat diantaranya dengan
masalahnya,
adanya beberapa akun di twitter yang
mahasiswa tersebut dapat terhambat baik
bertemakan salah jurusan. Beberapa akun
dari
tersebut diantaranya bernama @himasajur
karirnya.
segi
(Himpunan Mahasiswa Salah Jurusaan), @salahjurusan,
@salahjurusanku,
dan
@salahjurusan.
maka
waktu
Mahasiswa nyaman
dengan
mahasiswa
masa
depan
maupun
yang
karir
pencapaian
yang
merasa
tidak
kajian
studi
yang
dipelajarinya akan berdampak negatif tidak
Permasalahan
harus
hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi
ilmuan
lingkungan yang lebih luas. Mahasiswa
pendidikan dan psikologi, karena beberapa
salah jurusan yang menempuh waktu studi
kemungkinan
bila
yang lama dapat memengaruhi pada jumlah
mahasiswa merasa salah jurusan diantaranya
kuota bagi mahasiswa baru yang akan
motivasi berprestasi yang rendah, dan
masuk
mengakibatkan prestasi belajar yang rendah
bersangkutan, hal ini akan mempengaruhi
pula.
di
produktivitas pembelajaran di perguruan
Universitas
tinggi. Lebih buruk lagi mahasiswa yang
Padjadjaran menunjukkan bahwa konsep diri
sudah tidak memiliki semangat untuk belajar
dan motivasi berprestasi berpengaruh dalam
di perguruan tinggi berpotensi menyumbang
mendukung prestasi akademik mahasiswa
angka drop-out di perguran tinggi. Tentu hal
keperawatan Universitas Padjadjaran (Sriati,
ini merugikan pihak perguruan tinggi,
2010).
dapat
karena dengan tingginya tingkat drop-out
prestasi
dapat memengaruhi tingkat mutu perguruan
akademik seseorang diantaranya tingkat
tinggi. Undang-Undang Republik Indonesia
inteligensi, kepribadian, minat, dan motivasi
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
berprestasi (Syah, 2003). Prestasi yang
Tinggi menyebutkan pendidikan tinggi yang
rendah ini dapat mengakibatkan mahasiswa
bermutu adalah pendidikan tinggi yang
salah jurusan menempuh waktu kuliah
menghasilkan lulusan yang mampu secara
dengan lama, banyaknya mahasiswa yang
aktif
pindah jurusan di tengah masa studinya,
menghasilkan Ilmu Pengetahuan dan/atau
sampai yang paling parah mahasiswa yang
Teknologi yang berguna bagi masyarakat,
drop out dari kampusnya. Hal ini tentunya
bangsa, dan negara.
dicarikan
solusinya
yang
Berdasarkan
Fakultas
tersebut oleh
para
dapat
hasil
terjadi
penelitian
Keperawatan
Beberapa
memengaruhi
faktor
yang
keberhasilan
di
perguruan
mengembangkan
tinggi
potensinya
yang
dan
Problematika
mahasiswa
salah
KAJIAN PUSTAKA
jurusan akan berdampak pula di tingkat yang lebih luas, yaitu level nasional. Hal ini
Orientasi Masa Depan Menurut Nurmi (1989) orientasi
ditandai dengan banyaknya mahasiswa yang bekerja tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Di tingkat nasional jumlah sarjana yang menganggur berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sampai Februari 2013 mencapai 360.000 orang, atau 5,04% dari total pengangguran yang mencapai 7,17
Maslihah (2011) mengungkapkan berbagai
permasalahan
masa depan. Gambaran ini membantu individu dalam mengarahkan dirinya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Orientasi masa depan ini berkaitan dengan harapan-
khususnya siswa kelas XII terkait dengan perencanaan
masa
depan
maupun
baik
strategi pencapaian tujuan. Menurut
yang
dihadapi siswa SMA di Kota Bandung
pekerjaan
individu memandang dirinya dalam konteks
harapan, tujuan standar, perencanaan dan
juta orang.
terdapat
masa depan menggambarkan bagaimana
terkait
pendidikan.
Permasalahan yang ditemukan diantaranya:
dasarnya,
1.
tujuan yang ingin dicapai dengan menanyakan harapan dan ketakutan individu akan masa depan. Selain itu, perluasan
konseling siswa bermasalah lebih banyak
menanyakan
karir, 3) kurangnya kerjasama antara dunia
mencari solusi untuk meminimalisir adanya mahasiswa yang merasa salah jurusan di pendidikan tinggi.
(extension)
dari
estimasi
waktu
saat
harapan dan ketakutan mungkin terjadi.
kerja dengan pihak sekolah sehingga siswa
diuraikan tersebut penyusun tertarik untuk
waktu
orientasi masa depan juga digali dengan
dibandingkan dengan layanan bimbingan
Dari berbagai permasalahan yang telah
Tahap Motivasi
dari orientasi masa depan, aspirasi, atau
konseling, alokasi waktu layanan untuk
pekerjaan dari pihak yang berkompeten.
dapat
Pada tahapan ini yang digali adalah isi
layanan yang diberikan guru bimbingan dan
tentang
depan
yaitu motivasi, perencanaan , dan evaluasi:
masa depan bidang pekerjaan, 2) dilihat dari
informasi
masa
pada
dasar yang berinteraksi dengan skemata,
sekolah terkait pengembangan orientasi
mendapatkan
orientasi
(1989)
dijelaskan dengan tiga proses psikologis
1) kurangnya informasi yang diberikan
kurang
Nurmi
2.
Tahap Perncanaan Perencanaan merealisasikan
sebagai
cara
individu
motivasi mereka
di
masa depan. Pengetahuan akan konteks masa
depan
dimana
tujuan
akan
dasar
dari
direalisasikan
menjadi
perencanaan
diantaranya
kemampuan
yang
harus
tentang dimiliki
individu untuk dapat mencapai tujuan.
3.
Tahap Evaluasi
modern mentor berasal dari mentor, nama
Tahap akhir ini merupakan tahap yang
penasihat yang bijaksana dan dipercaya
berfokus pada penilaian realitas dan
zaman Yunani (Kreitner, 2005).
tiap tujuan dan rencana yang telah dibuat dan tujuan yang pada akhirnya
Konsep
direalisasikan oleh individu. Tahap
Fenomenologi
evaluasi berfokus pada sejauh mana
Peserta didik dalam pengambilan keputusan
individu
yang tepat perlu melakukan pembayangan
dapat
mempengaruhi
dan
memiliki kontrol atas masa depannya.
Ruang
dan
Waktu
dalam
atau imagery mengenai masa depannya dalam hal peran dan bidang apa yang akan ia
Salah Jurusan
geluti di masyarakat. Pembayangan ini
Secara garis besar konflik pada mahasiswa
mengarah kepada pembayangan mengenai
salah jurusan dapat dikategorikan menjadi:
orientasi masa depan.
1) konflik psikologis; 2) konflik akademik;
Ruang
dan 3) konflik relasional (Intani, 2010).
dipenuhi
merupakan supaya
syarat
yang
harus
pengamatan
dan
pembayangan menjadi mungkin. Dimensi Rezi mengungkapkan tiga aspek penting dalam
menentukan
pilihan
jurusan.
diantaranya potensi, minat, dan kepribadian. Mengukur
potensi
akan
memprediksi
kualitas, mengukur minat akan memprediksi tingkat
motivasi,
kepribadian
akan
sementara
mengukur
memprediksi
tingkat
kenyamanan selama berada di perguruan tinggi. Aspek-aspek inilah yang biasanya dijadikan
dasar
dalam
pengambilan
keputusan oleh sejumlah ahli psikologi dan para pendidik di sekolah dalam memberikan rekomendasi pilihan keilmuan dan jurusan yang tepat (Pikiran Rakyat. 30 Mei 2013). Mentoring
dasar dari eksistensi manusia adalah waktu, dalam fenomenologi waktu hampir sama dengan hal mengada. Waktu dari alam bukanlah waktu arloji atau kalender. Waktu alam ialah hadirat dan inti waktu alam ialah hal yang disebut “sekarang”. Dengan istilah sekarang tidak dimaksudkan batas antara sudah dan nanti, yang dimaksudkan ialah aktualitas. Sekarang artinya zaman modern, hari ini, lonceng yang berbunyi tiga kali. Kalau ayah yang meninggal dua tahun lalu masih ada dalam jiwaku, dia termasuk alam sekarang. Kalau saya sudah lupa almarhum, dia tidak ada lagi dalam waktu alam (Brouwer, 1983).
Mentoring (pelatihan) didefinisikan sebagai
Jelajah Waktu
proses membentuk dan mempertahankan hubungan
yang
berkembang
yang
Perjalanan waktu adalah sebuah konsep
berlangsung secara intensif antara karyawan
berjalan maju atau mundur ke titik berbeda
senior (si pelatih) dan karyawan junior. Kata
dalam waktu, mirip seperti kita bergerak
dalam ruang. Manusia nyatanya selalu
identifikasi dan imitasi mengenai profesi
berjalan dalam waktu, dalam cara segaris,
pilot.
dari waktu sekarang ke masa depan per satuan waktu sampai kematiannya. Beberapa teori, yang paling terkenal adalah relativitas khusus dan umum, menyarankan bahwa geometri yang tepat dari ruang-waktu, atau beberapa jenis gerakan dalam ruang, dapat memungkinkan
kita
berjalan
ke
masa
lampau dan masa depan bila geometri atau gerakan ini memungkinkan. (Wikipedia,
Namun
sayangnya
tidak
beruntung
memiliki
ditambah
dengan
semua
tujuan role
siswa
yang model
jelas yang
mendukung. Kebanyakan siswa di sekolah belum memiliki lingkungan yang baik untuk mengetahui minat dan bakatnya ke arah mana. Di sini peran sekolah dan keluarga dibutuhkan untuk mematangkan orientasi masa depan siswa.
2013)
Peran sekolah dalam membentuk calon
PEMBAHASAN
penerus
Analisis
bangsa
dituntut
agar
dapat
mengarahkan siswa perihal hendak kemana tujuan siswa setelah lulus. Bimbingan dari
Siswa
di
tingkat
Sekolah
Menengah
Atas/sederajat memiliki tingkat kesiapan orientasi masa depan yang beragam. Ada yang sudah memiliki orientasi masa depan yang baik, namun banyak pula yang belum memiliki kesiapan orientasi masa depan yang
baik
khususnya
dalam
bidang
pendidikan.
pihak sekolah sangat dibutuhkan untuk remaja yang emosinya belum stabil. Namun sayangnya peran yang identik dengan tugas guru bimbingan konseling tersebut kurang mendapatkan perhatian yang cukup dari sekolah. Alokasi waktu siswa kelas XII di sekolah hampir sebagian besar dihabiskan untuk pemantapan soal Ujian Nasional
Berdasarkan teori orientasi masa depan dari
dengan
Nurmi, orientasi masa depan terdiri dari
dibandingkan dengan proses bimbingan
motivasi, perencanaan dan evaluasi. Siswa
untuk mempersiapkan masa depan. Selain
yang memiliki orientasi masa depan yang
itu alokasi waktu guru BK di sekolah banyak
baik
yang
digunakan untuk mengurusi siswa yang
membentuknya dengan baik. Misalnya siswa
bermasalah dibandingkan untuk melakukan
yang ingin menjadi seorang pilot memiliki
bimbingan pendidikan dan karir.
role model di keluarganya yang sudah
diperparah pula oleh jumlah guru BK yang
menjadi pilot, sehingga ketertarikannya
terbatas dan di bawah jumlah kebutuhan
untuk menjadi pilot dapat dipenuhi dengan
yang seharusnya. Rata-rata di sekolah negeri
mendapatkan informasi untuk melakukan
Kota Bandung satu guru BK bertanggung
didukung
oleh
lingkungan
jam-jam
pelajaran
tambahan
Hal ini
jawab terhadap beberapa kelas di sekolah
untuk siswa SMA/sederajat yang khusus
tersebut, sedangkan satu kelas terdiri dari
membahas serba-serbi kehidupan kampus
rata-rata 40 siswa. Hal ini dapat lebih parah
dan berbagai pilihan program yang dapat
bila di sekolah yang lebih terpencil.
diambil. Mentoring ini disebut Mentoring Jelajah Waktu karena berdasarkan konsep
Siswa
memerlukan
komprehensif orientasi
bimbingan
terhadap
masa
depan
ketiga yaitu
yang aspek
motivasi,
perencaan, dan evaluasi khususnya dalam bidang pendidikan. Siswa diberikan ruang dan waktu untuk merasakan masa depan seperti apa yang mereka inginkan. Seperti konsep
ruang
fenomenologi
dan
siswa
waktu diajak
fenomenologi, siswa diajak untuk berwisata menuju ruang dan waktu di masa yang akan datang ketika siswa duduk di bangku kuliah. Wisata
ruang
dan
waktu
dalam
fenomenologi ini membawa pola pikir dan pengalaman imajinasi siswa sesuai apa yang siswa cita-citakan.
dalam
merasakan
Mentoring yang dilakukan selama satu
sensasi belajar di pendidikan tinggi dengan
periode untuk mempersiapkan siswa dalam
ilmu yang diajarkannya, sehingga siswa
memilih jurusan ketika kuliah nantinya.
dapat melakukan evaluasi mengenai cita-
Mentoring ini dilakukan secara terencana,
citanya dan melakukan perencanaan yang
fokus,
lebih baik lagi.
membimbing
dan
informasi, Sintesis
orientasi
masa
depan
bidang
pendidikan, sekolah dapat bekerja sama dengan
siswa
untuk
melakukan
dalam
memberikan
konseling
non-
profesional, sampai melakukan asesmen
Untuk meningkatkan pengetahuan siswa di bidang
komprehensif
organisasi
pendidikan
kemahasiswaan
tinggi.
di
Organisasi
kemahasiswaan dapat menjadikan kerja sama ini sebagai salah satu program kerja untuk pengabdian pada masyarakat yang diaplikasikan bagi siswa kelas XII untuk mempersiapkan
kematangan
siswa
di
pendidikan yang lebih tinggi.
jurusan yang tepat bagi siswa ketika kuliah. Sebagai contoh satu periode mentoring dilakukan selama tiga bulan. Bulan pertama siswa
diberikan
informasi
mengenai
berbagai jurusan yang ada di perguruan tinggi, apa saja yang dipelajari, dan prospek karirnya.
Pengetahuan
ini
memegang
peranan penting, karena siswa tidak akan menaruh minat pada suatu ranah ilmu jika ia belum pernah mengetahui bahwa ilmu tersebut ada dan dipelajari di perguruan
Mentoring Jelajah Waktu adalah bentuk
tinggi. Misalnya jurusan neuroscience, bagi
kerja sama antara sekolah dan perguruan
siswa
tinggi melalui organisasi kemahasiswaan
penelitian di bidang sains dan aplikasinya di
yang
senang
dengan
berbagai
kehidupan
sosial
manusia
dapat
2. Diperlukan kerjasama berbagai pihak,
diinformasikan mengenai program tersebut,
salah
sehingga jurusan yang ia ambil memang
pendidikan
sudah terarahkan lebih spesifik. Bulan kedua
mematangkan
siswa diajak langsung datang ke universitas
bidang pendidikan pada siswa kelas kelas
yang bersangkutan bila memungkinkan atau
XII SMA/sederajat. Salah satu program
melalui
yang
yang bisa dilakukan adalah mentoring
menjadi prototipe bagaimana kuliah di
jelajah waktu yang membawa siswa
jurusan yang diinginkan tersebut. Bulan
untuk merasakan dunia kuliah bersama
terakhir siswa diminta untuk mengasesmen
mahasiswa
dirinya
kemahasiswaan di lingkungan kampus.
pemberian
sendiri
pembelajaran
untuk
mengevaluasi
satunya
antara tinggi
sekolah untuk
orientasi
dapat
masa
dari
dan
depan
organisasi
kemampuannya baik kemampuan personal atau
dukungan
lingkungan
mengenai
Saran
program yang akhirnya ingin di ambil. Pada
Diharapkan program ini dapat dilaksanakan
akhirnya
yang diinisiasi oleh kedua pihak baik
siswa
langkah-langkah
diarahkan apa
saja
mengenai yang
harus
sekolah maupun pendidikan tinggi, dengan
dilakukan untuk merealisasikan cita-citanya
teknis
tersebut.
disesuaikan
Diharapkan melalui pembimbingan yang komprehensif dapat menghasilkan
penerapan
yang
dengan
matang
kondisi
yang
siswa
di
lapangan. PUSTAKA RUJUKAN
siswa yang mantap dalam menentukan masa depannya, dan tahu apa saja yang perlu dilakukan
untuk
dapat
Brouwer, M. A. W., (1983). Psikologi Fenomenologis.
merealisasikan
Jakarta:
PT
Gramedia.
usahanya tersebut. Diharapkan hal ini dapat membuat kekuatan negara ini semakin
Daniel, Wahyu. (2013). 360.000 Sarjana di
kokoh melalui pemudanya yang kokoh
Indonesia Masih Menganggur. Detik
dengan tujuan hidupnya.
Finance. Accesed on September 8, 2013 from http://finance.detik.com/
SIMPULAN
read/2013/05/29/161124/ 2259348/
1. Banyak siswa yang merasa salah jurusan di
perguruan
tinggi
karena
4/360000-sarjana-di-indonesia
belum
memiliki orientasi masa depan bidang
masih-menganggur. Intani,
Farah
Sofah.,
(2010).
Coping
pendidikan yang matang ketika masih di
Strategy Pada Mahasiswa Salah
bangku SMA/sederajat.
Jurusan
(Studi
Kasus
di
Tiga
Perguruan Tinggi di Surabaya).
Diterima
dari
http://alumni.unair
Sriati, Aat. 2010. Pengaruh Konsep Diri dan
.ac.id/kumpulanfile/2536827338_ab
Motivasi
Berprestasi
Terhadap
s.pdf.
Prestasi Akademik Remaja Akhir, (Online),
Kreitner
dan
Kinicki.
2005.
Perilaku
Organisasi. Jakarta: Salemba empat. Maslihah, Sri. (2011). Pelatihan Orientasi Masa Depan untuk Meningkatkan Kemampuan
Remaja
dalam
(http://blogs.unpad.ac.id/muammar/f iles/2010/12/Artikel-Aat11.pdf), (diakses 27 Oktober 2013). Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar.2003. Jakarta : PT RajaGrafindo.
Menyusun Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan. Jurnal Abmas, 11.
Diterima
dari
http://jurnal.upi.edu/file/Jurnal_Sri1.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
pdf Wikipedia. Nurmi, J. E. 1989. Adolescent’s Orientation
(2013).
Perjalanan
Waktu.
(Online)
to The Future. Helsinki: Societas
(http://id.wikipedia.org/wiki/Perjala
Scientiarium Fennica.
nan_waktu). (diakses 27 oktober
Rezi, M. (2013, Mei 30). Memilih Jurusan di perguruan Tinggi. Pikiran Rakyat, hal. -.
2013)