PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Edisi 3
indeks >> Reaktivasi Pasar Derivatif 1 Mensukseskan
3 4 5
I
Tr i w u l a n III
l
2015
Sistem Kliring Baru Pendukung Pasar Derivatif Profil Divisi Hukum & Keanggotaan KPEI Partisipan untuk Transaksi Securities Financing
6 7
Knowledge Management (KM) Kuartal II Tahun 2015 Statistik
8
Kilas Peristiwa
art i k e l utama
Mensukseskan Reaktivasi Pasar Derivatif Pasar derivatif di bursa efek siap diaktifkan kembali dengan konsep bisnis, peraturan, dan sistem yang baru. KPEI memberi perhatian lebih dalam reaktivasi produk ini sesuai perannya sebagai LKP.
Direksi KPEI Periode 2015-2018
I
ndustri pasar modal Indonesia akan kembali diramaikan dengan perdagangan produk derivatif di bursa efek. Produk derivatif yang siap untuk diperdagangkan kem bali adalah Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) dan Kon trak Opsi saham (KOS). Berbagai pihak terkait, termasuk KPEI telah menjalankan sejumlah langkah persiapan, sesuai porsi masing-masing. Sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), KPEI terlibat aktif mempersiapkan peraturan, sistem pendukung, mekanisme bisnis terkait perubahan spesifikasi produk, mekanisme kliring dan penyelesaian, manajemen risiko, serta kesiapan para pelaku, terutama anggota bursa (broker) dan investor untuk suksesnya reaktivasi pasar de rivatif. Spesifikasi kontrak yang ‘disuguhkan’ ke pelaku pasar seharusnya mengikuti best prac tice. Untuk memastikan kesiapan pelaku pasar, kegiatan sosialisasi KPEI telah dan edukasi ke broker maupun menjalankan langsung ke investor yang sudah sejumlah langkah pernah ditempuh akan terus persiapan untuk dilanjutkan. Kegiatan ini pun meramaikan tidak akan berakhir, berjalan perdagangan seiring pengembangan pasar produk derivatif derivatif ke depan. Pemahaman di bursa efek. produk derivatif oleh pelaku
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) KPEI pada tanggal 18 Juni 2015 menetapkan susunan Direksi KPEI periode 2015-2018: 1. Hasan Fawzi (Direktur Utama) 2. Sunandar (Direktur I) 3. Indriani Darmawati (Direktur II)
pasar memang dirasa kurang, mereka cenderung menyu kai investasi yang sudah dikenalnya seperti saham dan deposito. Berbagai alasan mereka sebutkan, diantaranya derivatif merupakan investasi yang risikonya besar sekali dan sulit untuk dimengerti. Jika dijabarkan lebih jauh, ada sejumlah tugas pen ting yang menjadi tanggung jawab KPEI dalam konteks reaktivasi pasar derivatif. Tugas pertama tentu memper siapkan sistem kliring dan penyelesaian untuk disesuai
KPEI Newsletter
I
Edisi 3 Triwulan III l 2015 artikel utama EDITORIAL Para Stakeholders KPEI, kami kembali menghadirkan KPEI Newsletter Edisi III tahun 2015 dengan memfokuskan pemba hasan mengenai Reaktivasi Pas ar Derivatif di Bursa Efek dan Persiapan KPEI dalam mendu kung Reaktivasi tersebut. Terkait kolom edukasi, dibahas tentang kajian Partisipan untuk Transaksi Securities Financing, yang meru pakan perluasan layanan PME KPEI saat ini. KPEI Newsletter juga me nampilkan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh KLIKérs se lama kuartal III 2015. Selain itu, kami hadirkan juga informasi profil salah satu divisi di KPEI yakni Divisi Hukum & Keang gotaan. Bertepatan di bulan suci Ramadhan penuh berkah ini, tim Redaksi mengucapkan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1436H dan kami ucapkan selamat membaca, semoga me lalui KPEI Newsletter ini, pem baca mendapatkan pengetahu an lebih mengenai KPEI dan kegiatan perusahaan. Hormat kami, Redaksi
Penerbit: PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Penasihat: Direksi PT KPEI Penanggung Jawab: Sekretaris Perusahaan Dewan Redaksi: Suryadi, Diah Sugiretno, Andre Taufan Pratama, Vinsensia Selvia Muga, Rivanie Novalia, Liana Sofiani Alamat Redaksi & Sirkulasi: Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara I Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190 Telp : 021-5155115 Fax : 021-5155120 Toll Free : 0800-100-KPEI (5734) Email :
[email protected] Website : www.kpei.co.id
KPEI Newsletter
bahayakan KPEI. “Jadi prinsipnya me magari risiko dengan risk management yang lebih tertata rapih dan perhitun gan agunan lebih riil. Seperti tercermin pada kualitas agunan dan cara perhi tungannya,” terang Bambang Wido do. Ketentuan manajemen risiko yang baru pun sudah mengantisipasi risiko yang bisa saja terjadi ke depan. Perlu dicatat bahwa konsep jaminan dan pengamanan risiko ini bukan keten tuan mati. Dengan demikian, terbuka penyesuaian berdasarkan realitas pasar yang berkembang. Dengan demikian, seperti pasar saham, pas kan dengan spesifikasi ar derivatif pun menga Mantan Direktur kontrak yang baru, yang nut prinsip wajar, teratur KPEI, Bambang merupakan bagian pe dan efisien. Widodo rubahan konsep bisnis. “Tugas lainnya, mem mengatakan, Alurnya mulai dari pem persiapkan peraturan semangat dari buatan spesifikasi sistem kliring dan penyelesaian peraturan hingga tahap pengu transaksi derivatif mau derivatif yang jian, termasuk dengan pun peraturan keang baru tidak lain melibatkan sistem milik untuk mendukung gotaan,” ujar Direktur pihak eksternal terkait. suksesnya program KPEI, Sunandar. Selain reaktivasi produk Kepala Unit Surat Utang itu, ada beberapa peker KBIE dan KOS yang jaan penting lain seperti & Derivatif, Hanifah dalam beberapa mengatakan, KPEI mem menyiapkan perjanjian tahun sempat bangun sistem baru, bu dengan Anggota Kliring vakum. kan mengembangkan (AK), perjanjian kerjasa dari sistem yang saat ma antara bank pem ini digunakan. Jika sebelumnya, ma bayaran dengan KPEI, AK dan nasabah sing-masing produk derivatif punya AK. sistem sendiri, saat ini dibangun sistem Mantan Direktur KPEI, Bambang terpadu. “Jika ada produk derivatif Widodo yang sempat diwawancara baru, tinggal penyesuaian minor pada sebelum mengakhiri masa jabatan sistem induk, sehingga tidak membu nya mengatakan, semangat dari per tuhkan investasi lagi secara besar-be aturan derivatif yang baru tidak lain saran,” ujar Hanifah. Selain membuat untuk mendukung suksesnya program jadi sistem terpadu, kebutuhan untuk reaktivasi produk KBIE dan KOS yang menggunakan teknologi terbaru juga dalam beberapa tahun sempat vakum. menjadi faktor utama pengembangan “Ketentuan ini mengatur keanggo sistem ini. taan dari kedua produk tersebut yang Sistem lainnya yang juga penting menjabarkan tentang bagaimana AK dan saat ini sedang dikembangkan berdagang di pasar Kontrak Berjangka adalah terkait manajemen risiko. Sistem dan Opsi dan mengatur tentang klir ini, selain menghitung risiko yang ber ing dan penjaminan penyelesaian tran asal dari transaksi derivatif juga meng saksi Kontrak Berjangka dan Opsi yang hitung risiko transaksi saham, obligasi, disesuaikan dengan konsep bisnis yang dan pinjam meminjam efek. baru” lanjut Bambang. “Sedangkan Manajemen risiko menjadi perha aturan main menyangkut mekanisme tian serius karena ketentuan perdagan perdagangan Kontrak Berjangka dan gan derivatif yang baru mengakibat Opsi, secara umum jauh lebih detail kan pengelolaan risiko yang dinamis, dari ketentuan lama, sehingga lebih berbeda dengan ketentuan lama yang jelas buat para pihak yang terlibat sudah pasti perhitungan risikonya. dalam transaksi derivatif,” tutur Bam Tentu saja kebijakan ini butuh dipagari bang Widodo.F secara optimal, sehingga tidak mem [tim redaksi]
I
Edisi 3 Triwulan III l 2015 artikel khusus
Sistem Kliring Baru Pendukung Pasar Derivatif Pengembangan inisiatif ini mele wati proses yang cukup panjang. Peru Reaktivasi pasar derivatif bakal terealisasi sebelum bahan proses bisnis yang meliputi spesi penghujung tahun ini. KPEI bersama BEI telah fikasi kontrak, mekanisme kliring dan melakukan sejumlah perbaikan, terutama pada sisi penyelesaian sampai dengan level na risk management maupun mekanisme kliring dan sabah, mekanisme manajemen risiko, penyelesaian transaksi. aturan baru tentang liquidity provider untuk mengaktifkan transaksi di bursa, mengharuskan adanya penyesuaian terhadap sistem yang saat ini digu nakan. KPEI perlu mengembangkan sistem baru dengan teknologi terbaru agar bisa mendukung perubahan pros es bisnis di atas. Tidak hanya sistem kliring & penyelesaian, sistem internal KPEI lainnya yang mendukung produk ini juga perlu dikembangkan. Lebih jauh, menurut Kepala Unit Surat Utang & Derivatif, Hanifah, konsekuensinya ada penyesuaian sistem eaktivasi produk derivatif, ber kat,” ujar Sunandar, Di pada pihak lain yang ter Bukan hal yang tujuan menggiatkan kembali rektur KPEI. kait, yaitu anggota bursa sulit menambah jenis produk derivatif, perdagangan derivatif di bursa. Hal baru lain dan bank pembayaran. sejauh pasar bisa Ini merupakan inisiatif yang tidak ter nya berkaitan dengan Sejauh ini KPEI sudah menyerap. Tetapi mekanisme penyelesa pisahkan antara BEI sebagai front of berkoordinasi dengan yang terpenting, pihak-pihak tersebut. fice dengan KPEI sebagai back office ian. KPEI memperkenal spesifikasi sistem kan penyelesaian secara dalam aktivitas perdagangan tersebut. Berkaitan dengan yang dikembangkan produk, “Tidak ter Supaya bisa aktif dan mengikuti best fisik (physical settlement) KPEI sudah siap practice, tentu perlu ada perbaikan dan untuk penyelesaian KOS. tutup kemungkinan mengakomodasi Anggota kliring harus perubahan yang berbeda dengan yang ada penambahan jenis produk baru. pernah diberlakukan sebelumnya. menyerahkan saham se produk derivatif lainnya. Perubahan paling nyata adalah spe bagai pemenuhan kewajiban ke KPEI, Bukan hal yang sulit sejauh pasar bisa sifikasi pada Kontrak Opsi Saham (KOS). yaitu pada T+3 dihitung dari tanggal menyerap. Tetapi yang terpenting, spe Sebelumnya ada pembatasan keuntung transaksi exercise dilakukan. Hasilnya sifikasi sistem yang dikembangkan KPEI an maupun risiko kerugian. Pada atur akan di netting dengan transaksi sa sudah siap mengakomodasi produk an yang ada, sudah ditentukan batas ham pada pasar reguler atau pasar baru,” ujar Sunandar. maksimum keuntungan atau kerugian tunai, yang jatuh tempo pada tanggal dari satu opsi, misalnya jika ada kenaik penyelesaian yang sama. Lindung Nilai an atau penurunan 10% strike price Produk derivatif lainnya, Kontrak Dengan adanya pasar derivatif, suatu seri opsi terhadap harga acuan Berjangka Indeks Efek (KBIE), tidak ba investor bisa memanfaatkannya seba (weighted moving average), otomatis nyak mengalami perubahan. Penyesu gai sarana lindung nilai (hedging). aian yang dilakukan berkaitan dengan langsung terealisasi keuntungan atau Andaikan ada investor yang berinvesta kerugiannya (disebut autoexercise). penentuan harga penyelesaian di akhir si di saham, saat saham bergerak turun, Dalam konsep baru sudah tidak menge hari dan mekanisme manajemen risiko. jika tidak ingin rugi, pilihannya adalah nal pembatasan keuntungan atau keru Perhitungan risiko derivatif, baik menunggu sambil berharap harga sa gian. Peluang untung maupun risiko KOS maupun KBIE, tidak jauh berbeda ham akan kembali naik, meski belum kerugian, sesuai dengan pergerakan dengan perhitungan risiko saham yaitu pasti. Dengan adanya derivatif, potensi dari harga underlying stock. “Dengan menghitung initial margin dan varia kerugian bisa ditutup dengan melaku tidak adanya pembatasan peluang tion margin. Hanya saja ‘komponen’ kan transaksi di pasar derivatif. “Sebab, keuntungan atau kerugian, risk mana yang digunakan tidak sama. Kedepan dengan mengambil posisi kontrak di gement harus disesuaikan. Misalnya, nya, penyempurnaan perhitungan risiko pasar derivatif, baik harga saham naik terus dilakukan agar sama dengan yang saat harga underlying stock naik, untuk maupun turun, investor tetap punya berlaku di negara-negara lain atau writer Call Option harus menambah peluang mendapatkan keuntungan,” mengikuti kaidah best practice. margin, karena risiko semakin mening ujar Sunandar. F [tim redaksi]
R
KPEI Newsletter
I
Edisi 3 Triwulan III l 2015
Divisi Hukum & Keanggotaan (HKE)
P rofil
Memastikan KPEI Aman dari Tuntutan Hukum dan Membantu Administrasi Keanggotaan sehingga jadilah Unit KKE. Unit yang dikepalai oleh Arief Setiawan ini ber tugas menangani data administrasi AK berikut dokumen registrasi yang harus dilengkapi. Selanjutnya akan diperiksa kelengkapan persyaratan lainnya. Unit kami memonitor data tersebut, jangan sampai data itu salah karena data terse but juga dipakai divisi lain. Kami juga menangani kebutuhan sosialisasi layan an jasa yang KPEI punya. Sampai meng atur jadwal pelatihan tentang edukasi produk atau layanan jasa KPEI,” imbuh Arief. Terkait fungsi kepatuhan, lanjut Arif, unit ini memastikan kepatuhan dari pengguna jasa terhadap aturan main di KPEI. Jika ada penyimpangan terhadap aturan yang KPEI buat, but, unit ini memiliki em unit ini akan beri pem Total personel pat personel yang berla binaan. Tidak sampai ke untuk divisi ini tar belakang pendidikan terdiri dari delapan jalur hukum, namun han di bidang hukum yang ya berupa surat teguran awak. kuat”, tambah Vinie. sebagai reminder. “Kasus Tanggung jawab lainnya, membuat yang paling sering terjadi adalah keti draft atau rancangan perjanjian dan daktepatan waktu dalam menyerahkan peraturan. Dimana pekerjaan seperti kewajiban penyelesaian transaksi bursa itu tidak bisa diselesaikan dalam waktu harian AK ke KPEI. Mereka kadang le sehari. “Seringkali diperlukan pembaha wat dari time frame yang sudah ditetap san rancangan peraturan dengan divisi kan. Kalau itu terjadi KPEI akan lakukan lain yang terkait, selanjutnya membahas pembinaan, kasih surat teguran. Nanti dengan pelaku pasar, sampai pengajuan ada mekanisme lanjutan,”tutur Arief. ke OJK beserta pembahasannya”, ujar Untuk melakukan tugas-tugas tersebut Vinie. Unit ini harus memastikan semua Unit KKE dilengkapi oleh tiga personel. kegiatan KPEI aman dari sisi hukum dan Sehingga total personel untuk divisi ini tidak ada celah yang bisa mengakibat terdiri dari delapan awak. kan KPEI menghadapi tuntutan hukum, Saat ini, unit ini sedang menangani baik dari sisi operasional maupun dari satu proyek terkait struktur keangota sisi perjanjian. Jika terjadi permasalahan an baru yang namanya General Clear hukum atau tuntutan hukum dari pihak ing Member (GCM). Menurut Reynant eksternal, unit ini akan tampil mewakili Hadi, ke depan fungsi keanggotan KPEI di pengadilan. KPEI akan semakin kompleks dan juga Sementara itu, unit lain di bawah tantangannya akan semakin berat dan Divisi HKE adalah Unit Keanggotaan semakin besar. “Saat ini kami sedang dan Kepatuhan (KKE). Pekerjaan yang mengkaji dan membuat rancangan berkaitan dengan keanggotaan di KPEI peraturan GCM. Diharapkan per akhir sebelumnya menginduk pada divisi lain. tahun ini minimal drafting peraturan Saat ada restrukturisasi organisasi, pe nya sudah selesai. Setelah itu, akan di kerjaan keanggotaan masuk bagian ajukan ke SRO lainnya dan OJK,” tutup Divisi HKE dengan menambahkan fung Reynant.F si baru yaitu compliance/kepatuhan, [tim redaksi]
Aktivitas KPEI ditopang oleh berbagai divisi penting, termasuk Divisi HKE. Divisi ini bertugas memastikan bahwa KPEI aman dari berbagai persoalan hukum. Kegiatan administrasi keanggotaan serta kepastian ketaatan terhadap aturan KPEI oleh pengguna jasa juga ditangani oleh divisi ini.
D
ivisi Hukum dan Keanggotaan (HKE) bisa diibaratkan seperti pilar hukum segala aktivitas KPEI dan sebagai frontliner dalam mena ngani persyaratan menjadi Anggota Kliring (AK) KPEI. Disampaikan oleh Kepala Divisi HKE Reynant Hadi, pada awal 2013 Divisi HKE terbentuk dengan membawahi Unit Hukum dan menam bahkan satu unit baru didalamnya yaitu Unit Keanggotaan dan Kepatuhan. Unit Hukum saat ini dikepalai Vinie Vidia Ningrum. Unit ini bertugas untuk membuat dan memastikan segala aspek hukum yang terkait dengan perusa haan, akta perusahaan, serta legalitas dari perusahaan. “Juga memberikan pendapat hukum bila terdapat proyek pengembangan bisnis di perusahaan. Unit ini biasanya melakukan legal as sessment dulu sebelum mengeluarkan pendapat hukum, apakah ini berten tangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku, atau peraturan di pasar modal,” tutur Vinie. Tugas rutin lainnya yang dilakukan unit ini termasuk pengecekan dokumen agunan, surat pencabutan kuasa pen cairan, surat kuasa pencairan, format bank garansi, berikut validitas surat-su rat tersebut. “Untuk mengurus hal-hal yang berkaitan dengan hukum terse
KPEI Newsletter
I
Edisi 3 Triwulan III l 2015 edukasi
Partisipan untuk Transaksi Securities Financing KPEI melakukan kajian untuk melihat potensi hadirnya partisipasi pihak lain dalam melakukan transaksi securities financing. Kajian ini dimaksudkan agar KPEI bisa memperluas jangkauan pasar.
D
alam rangka meningkatkan likuiditas transaksi Pinjam Me minjam Efek (PME) sekaligus untuk mendukung layanan baru yakni securities financing berupa PME Bilat eral, Repurchase Agreement (REPO) dan fasilitas margin financing, diperlu kan usaha menambah partisipan. Guna melihat potensi partisipan di luar par tisipan KPEI yang ada sekarang, Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis (RPB) membuat kajian tentang perluasan partisipan PME dengan melaku kan studi literatur di negara Ko rea, Jepang, Singapura, Malaysia, dan Thailand. 5 (lima) negara Asia yang memiliki pasar modal lebih maju dibanding Indonesia serta le taknya berdekatan dengan Indo nesia dipilih sebagai negara pem banding dalam kajian ini, jelas staf Divisi RPB Pualayuka Sumihosa. Kajian yang telah ‘dirampungkan’ pada akhir tahun lalu, menemukan hasil yang ber beda-beda dari tiap negara. Di Korea, kajian mengambil Korea Securities Depository (KSD) dan Korea Securities Finance Corporation (KSFC) sebagai contoh. Layanan PME yang di fasilitasi KSD, sudah menjadi kebutuh an pasar di bursa dalam menunjang likuiditas transaksi, kepastian peny elesaian transaksi dan strategi per dagangan internasional. Pihak yang menjadi partisipan PME seperti asu ransi, dana pensiun, aset manajemen, bank, perusahaan sekuritas dan listed company. Semua partisipan tersebut dapat bertransaksi langsung melalui KSD atau perusahaan sekuritas. Sedang kan partisipan REPO terdiri dari lem baga keuangan, investor individu, dan Bank Sentral Korea. Khusus investor individu, jika ingin melakukan trans aksi REPO, harus melalui perusahaan sekuritasnya yang telah menjadi parti sipan KSD. Berbeda dengan KSD, KSFC merupakan lembaga pembiayaan yang
juga menyediakan layanan PME, REPO, dan margin financing. Pada layanan PME dan REPO, yang menjadi partisi pan adalah dana pensiun, bank, pe rusahaan sekuritas, perusahaan asing. Terkait margin financing, perusahaan efek, perusahaan, dan investor individu dapat menjadi partisipan KSFC. Hampir sama dengan Korea, di Je pang fasilitas PME, REPO, dan margin financing ditangani oleh 2 (dua) lem
baga. Layanan PME di Japan Securi ties Clearing Corporation (JSCC) hanya dapat dilakukan untuk menjamin peny elesaian transaksi terlaksana. Partisipan PME di JSCC terdiri dari perusahaan efek dan bank kustodian, sedangkan partisipan REPO ditambah dengan per usahaan keuangan. Lembaga pembi ayaan di Jepang atau sering disebut Japan Securities Finance (JSF) juga memiliki fasilitas PME dikenal dengan sebutan General Stock Lending, REPO atau Bond Service, dan margin financ ing. Perusahaan sekuritas dan inves tor institusi merupakan partisipan dari ketiga layanan tersebut, dan mereka dapat secara langsung berhubungan dengan JSF tanpa melalui kustodian. Hasil yang jauh berbeda ditemu kan di Singapura. Dengan pasar modal yang sudah jauh lebih maju dan struk tur masyarakat yang sudah ‘melek’ investasi, investor individu dapat men jadi partisipan PME, disamping ang gota bursa. Melalui Central Depository Pteyang merupakan anak Perusahaan Singapore Exchanges, investor indi
vidu dapat langsung bertransaksi PME tanpa melalui anggota bursa dengan syarat memiliki account deposit di CDP. Di Singapura, layanan PME, REPO, dan margin financing dilayani oleh institusi yang terpisah. Terkait layanan REPO, yang dapat bertransaksi di pasar Singa pore Government Securities-Monetary Autority of Singapore adalah Primary Dealer, investor institusi dan investor individu. Berbeda dengan Korea dan Jepang, layanan margin financing di tangani oleh bank komersial. Negara berikutnya adalah Malaysia, yang dapat menjadi partisipan PME di Bursa Malaysia adalah perusahaan efek dan bank kustodian. Terkait REPO, par tisipan yang dapat bergabung adalah institusi keuangan. Sama dengan Singapura, fasilitas mar gin financing dapat dimanfaat kan oleh bank komersial, investor institusi, dan investor individu. Terakhir, di Thailand terdapat 2 (dua) institusi yang menjalank an layanan securities financing yaitu Thailand Securities Financ ing Corporation (TSFC) dan Thailand Clearing House Co Ltd (TCH). Pada TSFC, Layanan PME disediakan untuk investor institusi dan umum sedangkan di TCH diperuntukkan kepada anggota umum dan anggota seperti bank kustodian, bank komersial, perusahaan sekuritas, lembaga keuangan, serta pemerintah. Layanan berikutnya, REPO dan margin financing, yang dapat menjadi partisi pan dari kedua layanan ini adalah pe rusahaan sekuritas, institusi finansial, investor individu dan investor institusi. Ditambahkan oleh Kepala Divisi RPB Iding Pardi, bahwa keikutsertaan pihak lain selain anggota bursa di negara lain, menurut kajian ini sangat terbuka dan sudah menjadi praktik umum. Dari kaji an yang dilakukan, untuk tahap awal sepertinya transaksi PME dan REPO di KPEI masih harus melalui Anggota Bur sa dan Bank Kustodian. Struktur reke ning yang diterapkan di KSEI yang tidak menerapkan direct account juga menja di pertimbangan tersendiri. Demikian pula ketentuan dan payung hukumnya harus dikaji lebih jauh.F [tim redaksi]
KPEI Newsletter
I
Edisi 3 Triwulan III l 2015 edukasi
Knowledge Management (KM) Kuartal II Tahun 2015 Memasuki triwulan kedua tahun 2015, beberapa sharing knowledge yang dilakukan oleh KLIK’ers telah mewarnai kegiatan di KPEI.
K
egiatan Community of Practice (CoP) Investasi atau disebut dengan CoPIN kali ini mengundang Bapak Edrin Sunandar selaku Kepala Bagian Channel Dis tribution dari BNI Asset Management sebagai pembicara pada tanggal 5 Juni 2015. Dengan mengambil topik “Finan cial Planning”, sharing tersebut telah menyedot antusias KLIK’ers. Topik sharing ini dianggap tepat karena dalam waktu dekat seluruh karyawan akan menerima Tunjangan Hari Raya (THR). Sharing ini juga bertujuan untuk menum buhkan kesadaran KLIK’ers terhadap pentingnya perenca naan keuangan buat masa depan. Sementara itu, CoP Bahasa menga dakan sharing rutin kepada Office Sup port terkait penge nalan Basic English dengan topik “prep ositions” dalam per cakapan sehari-hari yang diselenggarakan pada tanggal 23 April dan 4 Juni 2015. Kegiatan lainnya, yakni KPEI’s Fun Corner (KFC) dengan topik “Stay Connected Through Video Conference” pada tanggal 10 April 2015 yang menjelaskan bagaimana mempersiap kan video conference secara teknis, dilanjutkan dengan live demo pemanfaatan video conference untuk online meeting dengan menggunakan cloud based video conference yaitu Cisco Webex. Dua kegiatan ini menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar sehingga KLIK’ers dapat mem praktekkan kemampuan berbahasa inggris dalam menyam paikan pendapat atau informasi. Sedangkan CoP Hobby khususnya CoP Fotografi telah mengadakan kegiatan pelatihan fotografi pada tanggal 7 Mei 2015 dengan topik “Street Photography” dengan mengundang pembicara dari eksternal, yaitu Bapak Gathot
KPEI Newsletter
Subroto yang merupakan freelance photographer dan meru pakan ambassador kamera Fujifilm X. Selain itu, CoP Foto grafi melakukan pameran foto yang diikuti oleh beberapa karyawan dari kegiatan hunting fotografi sebelumnya pada tanggal 15-30 Juni 2015. Pameran foto ini bertujuan untuk membuktikan kemampuan fotografi masing-masing kar yawan setelah mendapatkan beberapa kali sesi pelatihan. Untuk CoP Bulutangkis, yang merupakan bagian dari CoP Hobby, selain melakukan latihan rutin tiap minggunya juga menyempatkan untuk melakukan kegiatan nonton bareng pertandingan Indonesia Open 2015 di Istora Senayan pada tanggal 5 Juni 2015. Latihan olahraga rutin seperti tenis meja, futsal, tenis lapangan, dan squash juga tetap diikuti oleh se bagian karyawan. Olahraga baru yang diperkenalkan CoP Hobby yakni bola basket melalui latihan perdananya tanggal 13 Mei 2015 ternya ta sangat diminati oleh karyawan. CoP lainnya yakni CoP Art Station (COPAS) yang merupakan wadah untuk menam pung bakat atau hobi karyawan KPEI dalam bermusik maupun menari telah menunjukkan performance-nya dalam acara Capacity Build ing KPEI 2015 tanggal 30-31 Mei 2015. COPAS musik men jadi pengisi acara dalam bentuk band dengan membawakan lagu-lagu pilihan dari beragam aliran musik mulai dari dang dut hingga pop masa kini yang membuat suasana menjadi lebih hidup. Sedangkan COPAS tari membawakan tarian kreasi kontemporer yang terdiri dari tari Bajidor Kahot, Gin jring dan Salsa yang dibawakan dengan ‘apik dan luwes’ oleh beberapa karyawati KPEI. Selain kegiatan CoP, kegiatan Thanks KLIK It’s Friday juga mengadakan sharing bertemakan KPEI Enterprise Architecture yang dipresentasikan oleh internal karyawan. Acara Thanks KLIK It’s Friday biasanya mengulas kegiatan seputar pekerjaan namun juga bisa mengambil topik lainnya yang dapat bermanfaat bagi karyawan.F [tim redaksi]
I
Edisi 3 Triwulan III l 2015 statistik
PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA Transaksi Bursa
Penyelesaian Transaksi Bursa
Efisiensi
Frekuensi (kali)
Volume (lembar)
Nilai (Rp)
Volume (lembar)
Nilai (Rp)
Volume (%)
27,690,759
781,767,138,759
778,630,294,997,283
263,304,708,200
341,182,858,140,100
66.32
56.18
Tertinggi harian
337,443
12,682,486,124
22,033,830,594,426
3,390,507,700
4,871,840,454,100
83.45
88.72
Rata-rata harian
225,128
6,355,830,396
6,330,327,601,604
2,140,688,685
2,773,844,375,123
65.47
55.14
Terendah harian
156,579
4,089,882,572
3,890,373,649,190
1,258,808,900
1,415,618,590,100
49.74
44.26
Total
Nilai (%)
* Data sampai dengan 30 Juni 2015
Alternate Cash Settlement (ACS) ACS
Fasilitas Intraday
Jumlah AK
Volume (lembar)
Nilai (Rp)
AK Serah
AK Terima
Total
112,519,580
23,960,009,875
14
66
Tertinggi harian
106,099,700
15,251,831,875
2
34
Rata-rata harian
914,793
194,796,828
0
1
Terendah harian
-
-
-
-
Penggunaan (Rp)
Biaya (Rp)
Total Penggunaan
93,026,814,496,100,00
2,584,078,180.00
Rata-Rata Bulanan
15,504,469,082,683.00
430,679,696.74
756,315,565,008.94
21,008,765.69
Rata-Rata Harian
* Data sampai dengan 30 Juni 2015
* Data sampai dengan 30 Juni 2015
POSISI DANA JAMINAN Jenis Pasar
Ekuiti KBIE Obligasi Total
Nilai (Rp)
Prosentase
2,905,296,639,767.30
99.96%
1,264,628,040.55
0.04%
1,087,103.00
0.00%
2,906,562,354,910.85
100.00%
POSISI CADANGAN JAMINAN Nilai (Rp)
Cadangan Jaminan
138,190,522,987.00 * Data sampai dengan 30 Juni 2015
KOMPOSISI AGUNAN ONLINE Jenis Instrumen Uang Saham Obligasi Grand Total
Nilai Agunan (Rp)
Prosentase
208,902,179,079.33
1.645%
12,118,281,391,894.40
95.44%
370,690,746,233.00
2.92%
12,697,874,317,206.73
100.00%
* Data sampai dengan 30 Juni 2015
KOMPOSISI AGUNAN OFFLINE Jenis Instrumen
Bank Garansi Deposito Agunan Minimum Kas Seat BEI Grand Total
Nilai Agunan (Rp)
Prosentase
6,375,830,000,000.00 1,335,745,338,221.66 226,583,756,308.92 11,500,000,000.00
80.20% 16.80% 2.85% 0.14%
7,949,659,094,530.59
100.0%
* Data sampai dengan 30 Juni 2015
Transaksi Pinjam Meminjam Efek Bulan
Total Nilai (Rp)
Rata-Rata Harian
Volume (lembar) Frekuensi (kali)
Nilai (Rp)
Volume (lembar)
Jumlah hari
Januari
15,293,432,000.00
2,445,400.00
19
493,336,516.13
78,884
Februari
4,802,835,300.00
4,275,200.00
18
171,529,832.14
152,686
31 28
Maret
3,588,400,500.00
650,100.00
10
115,754,854.84
20,971
31
April
11,430,400,500.00
3,424,700.00
27
381,013,350.00
114,156.67
30
Mei
7,707,555,500.00
3,043,400.00
9
248,630,822.58
98,174.19
31
Juni
11,982,980,000.00
2,072,700.00
12
399,432,666.67
69,090.00
30
Total
54,805,603,800.00
15,911,500.00
95
302,793,391.16
87,908.84
181
* Data sampai dengan 30 Juni 2015
KPEI Newsletter
I
Edisi 3 Triwulan III l 2015 kilas peristiwa
Workshop “Securities Finance’’ dengan Japan Securities Finance (JSF) KPEI dan JSF kembali menyelenggarakan Securities Finance Workshop di Tokyo, Jepang pada tanggal 13-15 April 2015, setelah sebelumnya dilakukan di Jakarta tahun 2014. Mr. Eizo Kobayashi, Presiden JSF dan Bapak Hasan Fawzi, Direktur Utama KPEI, keduanya memberikan sambutan pada pembukaan workshop. Workshop diadakan sebagai bentuk kerjasama lanjutan pasca penandatanganan MoU dan bertujuan untuk memfasilitasi KPEI, BEI, dan KSEI agar dapat mempelajari mekanisme bisnis securities finance secara lebih mendalam dan komprehensif.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan KPEI 2015 Pada tanggal 18 Juni 2015, KPEI menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang bertempat di Hotel The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta. Salah satu hasil agenda rapat yakni menetapkan Direksi KPEI periode 2015-2018. Bapak Hasan Fawzi dan Ibu Indriani Darmawati terpilih kembali sebagai Direktur Utama dan Direktur II, sedangkan Bapak Sunandar menempati posisi Direktur I menggantikan Bapak Bambang Widodo yang telah mengakhiri masa jabatannya setelah 2 periode di KPEI.
Institutional Investor Day 2015. Dalam rangka meningkatkan pemahaman investor dan mendengarkan keterbukaan informasi dari emiten, KPEI bersama BEI dan KSEI kembali menyelenggarakan kegiatan Institutional Investor Day 2015 yang ke-7. Acara yang dihadiri oleh berbagai institusi seperti Dana Pensiun, Manajer Investasi, Perusahaan Efek, Media, dan lainnya diselenggarakan pada tanggal 22-23 April 2015 di Ruang Galeri BEI. Dalam kegiatan ini, para emiten diberi kesempatan untuk melakukan konferensi pers kepada media setelah melakukan pemaparan kondisi perusahaan kepada peserta. Bapak Suryadi selaku Sekretaris Perusahaan KPEI turut serta sebagai moderator dalam acara pemaparan emiten dari PT Wika Beton Tbk.
KPEI Newsletter
Sosialisasi Lanjutan Implementasi Institusional Delivery. KPEI menyelenggarakan sosialisasi lanjutan Implementasi Institusional Delivery di Ruang Seminar BEI, pada tanggal 13 Mei 2015. Acara yang dihadiri oleh peserta yang berasal dari Anggota Kliring dan Bank Kustodian ini menghadirkan Bapak Sunandar, General Manager dan Bapak Iding Pardi, Kepala Divisi Riset & Pengembangan Bisnis sebagai pembicara. Acara ini dilakukan untuk memberikan pemaparan mekanisme institusional delivery yang lebih detail sekaligus meminta masukan dari para peserta.
Workshop Wartawan Daerah. KPEI bersama BEI dan KSEI pada bulan April - Juni 2015 kembali melakukan road show mengadakan workshop wartawan di berbagai daerah. Workshop wartawan dilakukan di beberapa kota yaitu Papua, Semarang dan Ambon dengan tema yang diusung “Peluang Investasi di Pasar Modal Indonesia Tahun 2015”. Selain mengadakan workshop, dilakukan juga kunjungan ke kantor media lokal. Dengan adanya workshop wartawan daerah diharapkan awak media dapat mengetahui perkembangan terkini pasar modal Indonesia.
Sosialisasi AKSes KSEI Dalam rangka mensosialisasikan kartu AKSes KSEI, KPEI bersama BEI dan PPPIEI memberikan edukasi kepada perwakilan perusahaan efek yang ada di kota Semarang pada tanggal 24 April 2015. Bertempat di Hotel Novotel Semarang, Ibu Diah Sugiretno selaku Kepala Unit Komunikasi dan Informasi Publik memberikan presentasi tentang peran dan fungsi layanan KPEI.