PENGUMUMAN PRAKUALIFIKASI Nomor : PK.01/PULPJK/PPTKA/I/2017 Kelompok Kerja Kegiatan Jasa Konsultansi Pada Satker Kantor Pusat Ditjen Perkeretaapian TA. 2017, Kementerian Perhubungan akan melaksanakan Prakualifikasi untuk paket pekerjaan jasa konsultansi TA.2017 sebagai berikut : 1. Paket Pekerjaan a. Nama paket pekerjaan 1)
2) 3)
: KAJIAN KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALUR KA ANTARA SIANTAR – PRAPAT Lingkup pekerjaan : Melakukan kajian terhadap potensi daerah, RTRW dan Tatrawil/Tatralok wilayah studi. Melakukan kajian terhadap permintaan perjalanan di wilayah studi. Melakukan kajian alternatif rute jalur kereta api pada koridor utama/prioritas yang dapat dikembangkan dengan mempertimbangkan permintaan perjalanan, geografis, geologi, tata ruang serta aspek teknis transportasi, ekonomi, finansial dan lingkungan. Mengidentifikasi alinyemen jalur kereta api dari alternatif rute jalur KA terpilih. Melakukan kajian dalam rangka menentukan pola operasi KA yang sesuai dengan wilayah studi termasuk rencana kebutuhan sarana KA. Melakukan kajian kelayakan terhadap rute jalur kereta api terpilih baik secara teknis, finansial maupun ekonomi. Melakukan identifikasi awal terhadap dampak lingkungan yang mungkin terjadi terkait dengan rencana pembangunan jalur kereta api pada lintas tersebut. Nilai total HPS : Rp744.865.000,00 (Tujuh ratus empat puluh empat juta delapan ratus enam puluh lima ribu rupiah) Sumber pendanaan : DIPA Tahun Anggaran 2017
b. Nama paket pekerjaan 1)
: KAJIAN KEMANFAATAN REAKTIVASI LINTAS SIDOARJO-TULANGANTARIK Lingkup pekerjaan : Menelaah awal terhadap faktor-faktor yang terkait dengan manfaat reaktivasi kereta apiantara Sidoarjo-Tulangan-Tarik. Analisis manfaat reaktivasi kereta apiantara Sidoarjo-Tulangan-Tarikminimal dari aspek Transportasi, ekonomi, Sosial, Industri, Pariwisata dan Lingkungan. Peningkatan kapasitas dan kualitas perjalanan (kecepatan, keamanan, kenyamanan, kepercayaan) yang dihasilkan dari peningkatan kualitas sarana maupun teknologi infrastruktur perkeretaapian. Perubahan biaya relatif dari penggunaan moda transportasi perkeretaapian terhadap moda transportasi lainnya. Peningkatan efisiensi biaya ekonomi (biaya distribusi barang) dalam pergerakan penumpang dan barang di wilayah kajian relatif terhadap angkutan jalan raya termasuk penghematan waktu perjalanan dengan menggunakan moda kereta api yang dikonversi ke dalam rupiah. Potensi pengangkutan penumpang dan/atau barang yang dapat diintegrasikan dengan simpulsimpul transportasi lainnya. Besaran multiplier effect dengan adanya reaktivasi kereta apiantara Sidoarjo-Tulangan-Tarik, baik untuk masyarakat di sekitar lokasi maupun dampak secara nasional. Peningkatan aktivitas ekonomi yang pada akhirnya juga mempengaruhi timbulnya perubahan pola dan struktur konsumsi masyarakat, perubahan aktivitas ekonomi baru dan perilaku operasional dunia usaha setempat. Aktivitas pembangunan baru pengembangan transportasi dan infrastruktur publik serta ekspansi dari aktivitas berbagai sektor tersier (perdagangan, jasa jasa)dan pemerintah lokal. Menghitung pertumbuhan ekonomi sebagai manfaat adanya pengeluaran Pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional. Menganalisa dampak yang ditumbulkan pada simpul wilayah kajian sebagai akibat peningkatan kapasitas angkutan barang dan penumpang.
2) 3)
Memberikan rekomendasi penanganan pada simpul wilayah kajianbaik dari pola operasi, gapeka, maupun bila terjadi kecelakaan. Menganalisa besaran perpindahan dari moda lain ke kereta api (mode shifting). Menghitung pengurangan kadar emisi gas buang dari moda lainnya. Menganalisa penghematan bahan bakar minyak (BBM). Menganalisa peluang kecelakaan pada perlintasan sebidang sebagai dampak peningkatan frekuensi angkutan barang dan penumpang. Nilai total HPS : Rp744.205.000,00 (Tujuh ratus empat puluh empat juta dua ratus lima juta rupiah) Sumber pendanaan : DIPA Tahun Anggaran 2017
c. Nama paket pekerjaan 1)
2) 3)
: KAJIAN KEMANFAATAN PEMBANGUNAN DOUBLE TRACK DAN ELEKTRIFIKASI LINTAS DURI-TANGERANG Lingkup pekerjaan : Menelaah awal terhadap faktor-faktor yang terkait dengan manfaat Pembangunan Double Track dan Elektrifikasi Lintas Duri-Tangerang. Analisis manfaat Pembangunan Double Track dan Elektrifikasi Lintas Duri-Tangerang minimal dari aspek Transportasi, ekonomi, Sosial, Industri, Pariwisata dan Lingkungan. Peningkatan kapasitas dan kualitas perjalanan (kecepatan, keamanan, kenyamanan, kepercayaan) yang dihasilkan dari peningkatan kualitas sarana maupun teknologi infrastruktur perkeretaapian. Perubahan biaya relatif dari penggunaan moda transportasi perkeretaapian terhadap moda transportasi lainnya. Peningkatan efisiensi biaya ekonomi (biaya distribusi barang) dalam pergerakan penumpang dan barang di wilayah kajian relatif terhadap angkutan jalan raya termasuk penghematan waktu perjalanan dengan menggunakan moda kereta api yang dikonversi ke dalam rupiah. Potensi pengangkutan penumpang dan/atau barang yang dapat diintegrasikan dengan simpulsimpul transportasi lainnya. Besaran multiplier effect dengan adanya Pembangunan Double Track dan Elektrifikasi Lintas DuriTangerang, baik untuk masyarakat di sekitar lokasi maupun dampak secara nasional. Peningkatan aktivitas ekonomi yang pada akhirnya juga mempengaruhi timbulnya perubahan pola dan struktur konsumsi masyarakat, perubahan aktivitas ekonomi baru dan perilaku operasional dunia usaha setempat. Aktivitas pembangunan baru pengembangan transportasi dan infrastruktur publik serta ekspansi dari aktivitas berbagai sektor tersier (perdagangan, jasa jasa)dan pemerintah lokal. Menghitung pertumbuhan ekonomi sebagai manfaat adanya pengeluaran Pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional. Menganalisa dampak yang ditumbulkan pada simpul wilayah kajian sebagai akibat peningkatan kapasitas angkutan barang dan penumpang. Memberikan rekomendasi penanganan pada simpul wilayah kajianbaik dari pola operasi, gapeka, maupun bila terjadi kecelakaan. Menganalisa besaran perpindahan dari moda lain ke kereta api (mode shifting). Menghitung pengurangan kadar emisi gas buang dari moda lainnya. Menganalisa penghematan bahan bakar minyak (BBM). Menganalisa peluang kecelakaan pada perlintasan sebidang sebagai dampak peningkatan frekuensi angkutan barang dan penumpang. Nilai total HPS : Rp697.510.000,00 (Enam ratus sembilan puluh tujuh juta lima ratus sepuluh ribu rupiah) Sumber pendanaan : DIPA Tahun Anggaran 2017
d. Nama paket pekerjaan : KAJIAN KEMANFAATAN REAKTIVASI LINTAS SOLO-WONOGIRI 1) Lingkup pekerjaan : Menelaah awal terhadap faktor-faktor yang terkait dengan manfaat reaktivasi kereta api antara Solo-Wonogiri.
2) 3)
Analisis manfaat reaktivasi kereta apiantara Solo-Wonogiriminimal dari aspek Transportasi, ekonomi, Sosial, Industri, Pariwisata dan Lingkungan. Peningkatan kapasitas dan kualitas perjalanan (kecepatan, keamanan, kenyamanan, kepercayaan) yang dihasilkan dari peningkatan kualitas sarana maupun teknologi infrastruktur perkeretaapian. Perubahan biaya relatif dari penggunaan moda transportasi perkeretaapian terhadap moda transportasi lainnya. Peningkatan efisiensi biaya ekonomi (biaya distribusi barang) dalam pergerakan penumpang dan barang di wilayah kajian relatif terhadap angkutan jalan raya termasuk penghematan waktu perjalanan dengan menggunakan moda kereta api yang dikonversi ke dalam rupiah. Potensi pengangkutan penumpang dan/atau barang yang dapat diintegrasikan dengan simpulsimpul transportasi lainnya. Besaran multiplier effect dengan adanya reaktivasi kereta apiantara Solo-Wonogiri, baik untuk masyarakat di sekitar lokasi maupun dampak secara nasional. Peningkatan aktivitas ekonomi yang pada akhirnya juga mempengaruhi timbulnya perubahan pola dan struktur konsumsi masyarakat, perubahan aktivitas ekonomi baru dan perilaku operasional dunia usaha setempat. Aktivitas pembangunan baru pengembangan transportasi dan infrastruktur publik serta ekspansi dari aktivitas berbagai sektor tersier (perdagangan, jasa jasa)dan pemerintah lokal. Menghitung pertumbuhan ekonomi sebagai manfaat adanya pengeluaran Pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional. Menganalisa dampak yang ditumbulkan pada simpul wilayah kajian sebagai akibat peningkatan kapasitas angkutan barang dan penumpang. Memberikan rekomendasi penanganan pada simpul wilayah kajianbaik dari pola operasi, gapeka, maupun bila terjadi kecelakaan. Menganalisa besaran perpindahan dari moda lain ke kereta api (mode shifting). Menghitung pengurangan kadar emisi gas buang dari moda lainnya. Menganalisa penghematan bahan bakar minyak (BBM). Menganalisa peluang kecelakaan pada perlintasan sebidang sebagai dampak peningkatan frekuensi angkutan barang dan penumpang. Nilai total HPS : Rp743.050.000,00 (tujuh ratus empat puluh tiga juta lima puluh ribu rupiah) Sumber pendanaan : DIPA Tahun Anggaran 2017
e. Nama paket pekerjaan : KAJIAN EVALUASI PELAYANAN REGULATOR BIDANG PERKERETAAPIAN 1) Lingkup pekerjaan : Mengidentifikasi produk kebijakan, peraturan serta program pembangunan yang telah dilaksanakan dan dihasilkan Ditjen Perkeretaapian pasca keluarnya UU 23 Tahun 2007; Melakukan kajian dan analisa terhadap produk kebijakan, peraturan serta program pembangunan yang telah dilaksanakan dan dihasilkan Ditjen Perkeretaapian terkait kemanfaatan produk tersebut dalam mendukung arah kebijakan pembangunan nasional (jangka menengah dan panjang); Melakukan kajian dan analisa terhadap produk kebijakan, peraturan serta program pembangunan yang telah dilaksanakan dan dihasilkan Ditjen Perkeretaapian terkait kemanfaatan produk tersebut dalam mendukung peningkatan pelayanan dibidang perkeretaapian, peningkatan keselamatan bidang perkeretaapian serta peningkatan peran serta pihak swasta/badan usaha/pemda untuk terlibat aktif dalam program pembangunan perkeretaapian; Melakukan identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap produk regulasi dan kebijakan Ditjen Perkeretapaian; Menyusun strategi dan tahapan prioritas peningkatan pelayanan regulator bidang perkeretaapian; Melaksanakan pengumpulan data serta survey lapangan ke sejumlah wilayah yang telah memiliki jasa pelayanan angkutan kereta-api guna mendapatkan gambaran langsung dari stakeholder dan masyarakat terhadap kinerja pelayanan Ditjen Perkeretaapian selaku regulator bidang perkeretaapian. 2) Nilai total HPS : Rp494.230.000,00 (Empat ratus sembilan puluh empat juta dua ratus tiga puluh ribu rupiah) 3) Sumber pendanaan : DIPA Tahun Anggaran 2017
f.
Nama paket pekerjaan 1)
2) 3)
: KAJIAN PENYUSUNAN ROADMAP PEMANFAATAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN NASIONAL Lingkup pekerjaan : Melakukan inventarisasi terhadap implementasi teknologi perkeretaapian, kondisi SDM serta kebijakan/program serta regulasi yang ada saat ini baik dari sisi regulator maupun operator; Melakukan kajian literatur terhadap beberapa Negara terkait implementasi pemanfaatan dan pengembangan teknologi perkeretaapian dikawasannya; Melakukan inventarisasi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman terkait dengan implementasi kebijakan/program pemanfaatan dan pengembangan teknologi perkeretaapian nasional; Menyusun rumusan tahapan prioritas pemanfaatan dan pengembangan teknologi perkeretaapian termasuk melakukan identifikasi kebutuhan riset dan kompetensi SDM pendukungnya; Melakukan kajian standarisasi teknologi perkeretaapian guna mendukung pengoperasian perkeretaapian; Melakukan kajian standarisasi teknologi perkeretaapian guna mendukung fungsi-fungsi pembinaan dan pengawasan regulator; Melaksanakan GAP Analysis dan Priority Analysis terhadap kebijakan/program terkait pengembangan teknologi perkeretapaian nasional. Nilai total HPS : Rp711.920.000,00 (Tujuh ratus sebelas juta sembilan ratus dualuh ribu rupiah) Sumber pendanaan : DIPA Tahun Anggaran 2017
g. Nama paket pekerjaan 1)
2) 3)
: KAJIAN PENYUSUNAN ROADMAP PENGEMBANGAN DAN STANDARISASI INDUSTRI BIDANG PERKERETAAPIAN UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN NASIONAL Lingkup pekerjaan : Melakukan inventarisasi terhadap pencapaian industri perkeretaapian nasional, termasuk rasio kontribusi industri nasional terhadap pelaksanaan pembangunan sektor perkeretaapian; Melakukan kajian literatur terhadap beberapa Negara terkait implementasi pengembangan dan standarisasi industri di kawasannya; Melakukan kajian terhadap regulasi yang ada guna mendukung penguatan fungsi-fungsi pembinaan dan pengawasan regulator serta mendukung kebijakan pengembangan industri sektor perkeretaapian; Melakukan inventarisasi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman terkait dengan implementasi kebijakan/program pengembangan dan standarisasi industri perkeretaapian nasional; Menyusun rumusan tahapan prioritas pengembangan dan standarisasi industri termasuk melakukan identifikasi kebutuhan riset dan kompetensi SDM untuk mendukung pembangunan perkeretaapian nasional; Melakukan kajian terhadap pemenuhan dan potensi sumber bahan baku di wilayah Jawa, Sumatera dan Sulawesi guna mendukung pengembangan industri sektor perkeretaapian dimasa depan; Melakukan kajian standarisasi industri perkeretaapian yang meliputi industri bidang prasarana, sarana, keselamatan dan jasa guna mendukung pembangunan perkeretaapian nasional; Melaksanakan GAP Analysis dan Priority Analysis terhadap kebijakan/program terkait kebutuhan pengembangan dan standarisasi industri sektor perkeretaapian. Nilai total HPS : Rp763.455.000,00 (Tujuh ratus enam puluh tiga juta empat ratus lima puluh lima ribu rupiah) Sumber pendanaan : DIPA Tahun Anggaran 2017
2. Persyaratan Peserta a. Peserta harus memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Sertifikat Badan Usaha (SBU) Jasa Konsultansi Non Konstruksi Bidang Transportasi; b. Perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak sedang pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana; c. Salah satu dan atau semua pengurus badan usahanya tidak masuk dalam daftar hitam; d. Memiliki Surat Keterangan Domisili yang masih berlaku; e. memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban pajak tahun terakhir (SPT Tahunan) 2015/2016; f. Memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia jasa konsultansi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak; g. Memiliki pengalaman pada pekerjaan di bidang transportasi diutamakan bidang perkeretaapian, dengan total bobot penilaian sebesar 100 %, terdiri dari : 1) Pengalaman pada pekerjaan sejenis dengan bobot 50%; 2) Kesesuaian besaran nilai pekerjaan sejenis yang pernah diselesaikan dengan nilai pekerjaan yang akan dikompetisikan dengan bobot 35%; 3) Pengalaman Pekerjaan pada lokasi yang sama pada tingkat Kabupaten/Kota dengan bobot 10%; 4) Domisili Perusahaan Induk (tingkat Provinsi/ Kabupaten/Kota, kecuali Provinsi DKI Jakarta) dengan bobot 5%; 5) jumlah 1), 2), 3), dan 4) sama dengan 100%. h. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas / peralatan / perlengkapan untuk melaksanakan pekerjaan Jasa Konsultansi ini; i. Persyaratan selengkapnya sesuai yang tercantum dalam Dokumen Kualifikasi. 3. Pendaftaran, pengambilan/ pengunduhan dan pemasukan/ pengunggahan Dokumen Kualifikasi Pendaftaran, pengunduhan (download), dan pengunggahan (upload) dokumen dapat dilakukan melalui Website LPSE : lpse.dephub.go.id, mulai hari Selasa, tanggal 17 Januari 2017 Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian.
Jakarta, 17 Januari 2017 KELOMPOK KERJA KEGIATAN JASA KONSULTANSI PADA SATKER KANTOR PUSAT DITJEN PERKERETAAPIAN TA. 2017 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN