MENJADI “GURU UTAMA” DENGAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN Oleh : Dra. Nuraeni T, M.H
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Guru mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Guru yang mampu memainkan peranan tersebut adalah guru profesional yang diindikasikan dari penguasaan kompetensi guru, meliputi kompetensi kepribadian, pedagogi, professional dan sosial. Guru professional diharapkan tidak hanya mampu mengajar dengan baik tetapi harus selalu meningkatkan dan mengembangkan keprofesiannya. Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) harus dilakukan oleh guru. Kegiatan PKB merupakan unjuk kerja guru dalam menjaga dan mengembangkan keprofesiannya. Selain itu dengan diberlakukannya Permen PAN / RB No. 16 Tahun 2010 mengenai jabatan fungsional guru dan angka kreditnya sebagai pengganti Permen PAN NO. 84 Tahun 1993, guru wajib melakukan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) sejak golongan IIIa. Kegiatan PKB menjadi syarat untuk kenaikan pangkat. Kenyataan banyak guru yang tidak naik pangkat di golongan IVa. Berdasarkan data Badan Kepegawaian Nasional Tahun 2005, sekitar1,4 juta guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS). Umumnya guru-guru tersebut berada di golongan pangkat IIIa sampai IIId yang jumlahnya mencapai 996.926 guru. Adapun di golongan IV ada 336.601 guru, dengan rincian golongan IVa sebanyak 334.184 guru, golongan IVb berjumlah 2.318 guru, golongan IVc sebanyak 84 guru, dan golongan IVd ada 15 guru. Data tersebut menunjukkan bahwa guru golongan IV, kurang lebih 98% berhenti di golongan IVa karena guru tersebut tidak menyusun karya tulis ilmiah untuk memenuhi 1 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=214:guruutama&catid=42:ebuletin&Itemid=215 Artikel E-Buletin Edisi Juni 2014 ISSN. 2355-3189
angka kredit pengembangan profesi. Adanya Permen PAN NO. 16 Tahun 2009 yang akan diberlakukan tahun 2013 dapat terjadi banyak guru golongan III yang sulit naik pangkat. Untuk itu guru perlu melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan
keprofesian
berkelanjutan
untuk
menjaga,
meningkatkan,
dan
mengembangkan profesionalismenya. Selain itu juga untuk memenuhi angka kredit pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) yang merupakan syarat wajib untuk naik pangkat, sehingga guru bisa mencapai golongan IVd dan IVe dengan jabatan guru utama B. Permasalahan Masalah pokok yang menjadi tantangan bagi guru dalam kenaikan pangkat adalah
“tidak
terpenuhinya
angka
berkelanjutan“. Pokok permasalahan
kredit
pengembangan
keprofesion
yang dibahas meliputi tiga bentuk yaitu
pengembangan diri, karya inovatif dan publikasi ilmiah. . C. Tujuan Untuk menambah wawasan dan pengetahuan guru mengenai kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pemenuhan angka kredit pengembangan keprofesian berkelanjutan.
D. Manfaat Bagi guru
: menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB)
Bagi sekolah
: menambah wawasan dan pengetahuan dalam menyusun PKB tingkat sekolah yang menjadi dasar dalam penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah
Bagi Dinas Pendidikan: menambah wawasan dan pengetahuan dalam menyusun PKB tingkat Kab./ Kota atau Propinsi yang menjadi dasar dalam penyusunan program peningkatan kompetensi guru 2 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=214:guruutama&catid=42:ebuletin&Itemid=215 Artikel E-Buletin Edisi Juni 2014 ISSN. 2355-3189
Bagi LPMP
:
menambah
wawasan
dan
pengetahuan
dalam
penyusunan program fasilitasi peningkatan kompetensi guru
BAB. II . PEMBAHASAN Perubahan peraturan mengenai jabatan fungsional guru dan angka kreditnya dari Permen PAN NO. 84 Tahun 1993 menjadi Permen PAN / RB No. 16 Tahun 2010, jabatang fungsional guru mengalami perubahan dari tiga belas menjadi empat jabatan fungsional. Keempat jabatan tersebut adalah guru pertama, guru muda, guru madya dan guru utama. Guru pertama untuk golongan IIIa dan IIIb. Guru muda untuk golongan IIIc dan IIId. Guru Madya untuk golongan IVa, IVb, dan IVc. Sedangkan guru utama untuk golongan IVd dan IVe. Untuk menduduki pangkat/golongan dan jabatan yang lebih tinggi, guru harus mengumpulkan
angka
kredit,
pembelajaran/pembimbingan
dan
yang tugas
terdiri
dari
tambahan,
pendidikan,
pengembangan
kegiatan keprofesian
berkelanjutan serta kegiatan penunjang. Pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) merupakan perubahan dari pengembangan profesi. Angka kredit kegiatan PKB sudah harus dipenuhi oleh guru golongan IIIa. Pengembangan
keprofesian
berkelanjutan
(PKB)
merupakan
cara
atau
pendekatan dimana guru secara berkesinambungan belajar untuk pengembangan dirinya. Dengan demikian PKB menjadi tanggung jawab guru secara individu sesuai masyarakat pembelajar, karena PKB merupakan kunci untuk mengoptimalkan kesempatan pengembangan karir baik saat ini maupun ke depan. Beberapa bentuk PKB dapat meliputi unsur-unsur yang bersifat internal sekolah, eksternal, antarsekolah maupun melalui jaringan virtual. PKB yang berupa kursus, pelatihan, penataran maupun berbagai bentuk diklat yang lain dapat diselenggarakan oleh sekolah secara mandiri (sumber PKB dalam sekolah), contohnya: program Induksi, mentoring, pembinaan, observasi pembelajaran, kemitraan pembelajaran,dan berbagi pengalaman antarguru, pengembangan sekolah secara menyeluruh (WSD= whole school 3 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=214:guruutama&catid=42:ebuletin&Itemid=215 Artikel E-Buletin Edisi Juni 2014 ISSN. 2355-3189
development). Sumber PKB jaringan sekolah merupakan kegiatan PKB yang dilaksanakan melalui kerjasama antarsekolah baik dalam satu rayon (gugus), antar rayon dalam kabupaten/kota tertentu, antarprovinsi bahkan dimungkinkan melalui jaringan kerjasama sekolah antarnegara secara langsung maupun melalui teknologi informasi (sumber PKB jaringan sekolah). Proses PKB dimungkinkan menjadi lebih efektif dan efisien bila dilakukan di sekolah sendiri atau dilakukan bersama-sama dengan sekolah lain yang berdekatan (misalnya melalui KKG atau MGMP).
Kegiatan PKB dapat
dilakukan di luar lingkungan sekolah, misalnya oleh LPMP, Dinas Pendidikan, PT/LPTK atau penyedia jasa lainnya hanya untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh sekolah sendiri. Pengembanagan keprofesian berkelanjutan (PKB) mencakup tiga aspek utama, yaitu: pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif. Masing-masing aspek dijabarkan dalam penjelasan di bawah ini.
A. Pengembangan Diri Pengembangan diri adalah upaya-upaya untuk meningkatkan profesionalisme diri agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan agar mampu
melaksanakan
tugas
pokok
dan
kewajibannya
dalam
pembelajaran/pembimbingan termasuk pelaksanaan tugas-tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/ madrasah. Kegiatan pengembangan diri terdiri dari diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru untuk mencapai dan/atau meningkatkan kompetensi profesi guru yang mencakup: kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial, dan profesional sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sedangkan untuk mampu melaksanakan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah, program PKB diorientasikan kepada kegiatan peningkatan kompetensi sesuai dengan tugas-tugas tambahan tersebut (misalnya kompetensi bagi kepala sekolah, kepala laboratorium, kepala perpustakaan, dsb). 4 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=214:guruutama&catid=42:ebuletin&Itemid=215 Artikel E-Buletin Edisi Juni 2014 ISSN. 2355-3189
Diklat fungsional adalah kegiatan guru dalam mengikuti pendidikan atau latihan yang bertujuan untuk mencapai standar kompetensi profesi yang ditetapkan dan/atau meningkatkan keprofesian untuk memiliki kompetensi di atas standar kompetensi profesi dalam kurun waktu tertentu. Besaran angka kredit untuk kegiatan mengikuti diklat fungsional adalah sebagai berikut: Lama pelaksanaan diklat (dalam satuan jam efektif pelaksanaan diklat) Lebih dari 960 jam Antara 641 s/d 960 Antara 481 s/d 640 Antara 181 s/d 480 Antara 81 s/d 180 Antara 30 s/d 80
No 1 2 3 4 5 6
Angka Kredit 15 9 6 3 2 1
Sedangkan kegiatan kolektif guru adalah kegiatan guru dalam mengikuti kegiatan pertemuan ilmiah atau kegiatan bersama yang bertujuan untuk mencapai standar atau di atas standar kompetensi profesi yang telah ditetapkan. Besaran angka kredit untuk kegiatan mengikuti kegiatan kolektif guru adalah sebagai berikut:
No. Macam Kegiatan Kolektif yang Diikuti Guru 1.
2
3.
Lokakarya atau kegiatan bersama (seperti kelompok/ musyawarah kerja guru) untuk penyusunan perangkat kurikulum dan atau pembelajaran Kegiatan ilmiah, seperti seminar, koloqium, diskusi panel atau bentuk pertemuan ilmiah yang lain: • Sebagai pembahas atau pemakalah • Sebagai peserta Kegiatan kolektif lainnya yang sesuai dengan tugas dan kewajiban guru
Angka Kredit 0,15
0,2 0,1 0,1
B. Publikasi Ilmiah Publikasi ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan kepada masyarakat sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses 5 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=214:guruutama&catid=42:ebuletin&Itemid=215 Artikel E-Buletin Edisi Juni 2014 ISSN. 2355-3189
pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan secara umum. Publikasi ilmiah mencakup 3 kelompok kegiatan, yaitu: a. Presentasi pada forum ilmiah; sebagai pemrasaran/nara sumber pada seminar, lokakarya ilmiah, koloqium atau diskusi ilmiah; publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal. Besaran angka kredit pemrasaran/nara sumber pada forum ilmiah sebagai berikut. No. Jenis Kegiatan dalam Forum Ilmiah Pemrasaran/nara sumber pada seminar atau lokakarya ilmiah Pemrasaran/nara sumber pada koloqium atau diskusi ilmiah
1. 2.
Angka Kredit 0,2 0,2
b. Publikasi ilmiah ini mencakup pembuatan: 1) karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolahnya. 2) tulisan ilmiah populer di bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikan. Besar angka kredit untuk karya tulis hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolah/madrasahnya, dapat dipublikasikan dalam berbagai bentuk, dengan perolehan angka kredit sebagai berikut. No. 1
2 3 4 5
Jenis Publikasi Ilmiah Hasil Penelitian di Bidang Pendidikan Formal Berupa buku yang diterbitkan ber ISBN dan diedarkan secara nasional atau ada pengakuan dari BSNP. Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat di jurnal ilmiah tingkat nasional yang terakreditasi Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat di jurnal ilmiah tingkat provinsi Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat di jurnal ilmiah tingkat kabupaten/kota Berupa makalah hasil penelitian dan telah diseminarkan di sekolah/madrasah penulis.
Angka Kredit 4
3 2 1 4
c. Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan dan/atau pedoman guru. Publikasi ini mencakup pembuatan: 6 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=214:guruutama&catid=42:ebuletin&Itemid=215 Artikel E-Buletin Edisi Juni 2014 ISSN. 2355-3189
1) buku pelajaran per tingkat atau buku pendidikan per judul yang 2) modul/diklat pembelajaran per semester. 3) buku dalam bidang pendidikan dicetak oleh penerbit yang ber-ISBN dan/atau tidak ber-ISBN; 4) karya hasil terjemahan yang dinyatakan oleh kepala sekolah/ madrasah tiap No. Jenis Buku Pelajaran 1 Buku pelajaran yang lolos penilaian oleh BSNP 2 Buku pelajaran yang dicetak oleh penerbit dan ber ISBN 3 Buku pelajaran yang dicetak oleh penerbit tetapi belum ber -ISBN
Angka Kredit 6 3 1
karya; 5) buku pedoman guru.
Besaran angka kredit untuk buku pelajaran sebagai berikut.
C. Karya Inovatif Karya inovatif adalah karya yang bersifat pengembangan, modifikasi atau penemuan baru sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan, sains/teknologi, dan seni. Karya inovatif ini mencakup: a. penemuan teknologi tepat guna kategori kompleks dan/atau sederhana; b. penemuan/peciptaan atau pengembangan karya seni kategori kompleks dan/atau sederhana; c. pembuatan/pemodifikasian alat pelajaran/peraga/praktikum kategori kompleks dan/atau sederhana;
7 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=214:guruutama&catid=42:ebuletin&Itemid=215 Artikel E-Buletin Edisi Juni 2014 ISSN. 2355-3189
d. penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya pada tingkat nasional maupun provinsi. Menemukan Teknologi Tepat Guna (Karya Sains/Teknologi) Kategori kompleks Kategori sederhana
No. 1 2
Angka Kredit 4 2
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan Untuk mencapai jabatan guru utama, guru wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB). Kegiatan PKB meliputi unsur-unsur yang bersifat internal sekolah atau eksternal sekolah, yaitu: antar sekolah maupun melalui jaringan virtual. Bentuk kegiatan PKB adalah pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif. Pengembangan diri melalui keikutsertaan dalam diklat dan kegiatan kolektif guru. Publikasi ilmiah melalui keikut sertaan dalam seminar/lokakarya, publikasi hasil penelitian dan gagasan dan publikasi buku. Karya inovatif melalui menemukan teknologi tepat guna, menciptakan karya seni, membuat alat peraga serta mengikuti pengembangan standar/pedoman/soal.
A. Saran Guru diharapkan merencanakan, melaksanakan dan merefleksi kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan, diantaranya mengikuti diklat, kegiatan kolektif guru, meningkatkan kemauan dan kemampuan menulis, dan melakukan inovasi untuk menemukan karya inovatif. Sekolah diharapkan merencanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan tingkat sekolah berdasarkan kebutuhan guru (hasil penilaian kinerja guru) dan meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak terkait dalam rangka pelaksanaan PKB. Dinas pendidikan diharapkan merencanakan PKB tingkat Kab/Kota 8 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=214:guruutama&catid=42:ebuletin&Itemid=215 Artikel E-Buletin Edisi Juni 2014 ISSN. 2355-3189
atau propinsi dan menggunakannya sebagai dasar dalam penyusunan program peningkatan kompetensi guru. LPMP diharapkan menyusun program fasilitasi peningkatan kompetensi guru sesuai kebutuhan berdasarkan hasil PKG.
DAFTAR PUSTAKA
Kemendiknas.2011. Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan Angka Kreditnya. BPSDMP dan PMP. Pusat Pengembangan Profesi Pendidik. Kemendiknas.2011. Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). BPSDMP dan PMP. Pusat Pengembangan Profesi Pendidik. Kemendiknas.2011. Pedoman Penilaian Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan Angka Kreditnya. BPSDMP dan PMP. Pusat Pengembangan Profesi Pendidik. Kemendiknas. 2011. Permendiknas no 16 Tahun 2009. Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. BPSDMP dan PMP. Pusat Pengembangan Profesi Pendidik. Kemendiknas.2011. Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. BPSDMP dan PMP. Pusat Pengembangan Profesi Pendidik. Kemendiknas. 2011. Permendiknas No. 38 Tahun 2010 tentang Penyesuaian Jabatan Fungsional Guru. BPSDMP dan PMP. Pusat Pengembangan Profesi Pendidik.
9 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=214:guruutama&catid=42:ebuletin&Itemid=215 Artikel E-Buletin Edisi Juni 2014 ISSN. 2355-3189