18 Media Bina Ilmiah
ISSN No. 1978-3787
MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU KELAS I DAN IV DALAM PENYUSUNAN RPP TEMATIK TERPADU MELALUI “POKINDU” DI SEKOLAH BINAAN KOTA MATARAM I DEWA NYOMAN ADA Pengawas Sekolah Dinas Dikpora Kota Mataram Abstrak: Latar belakang diadakannya Penelitian ini adalah rendahnya kompetensi guru Kelas I dan IV sekolah binaan pilotting implementasi kurikulum 2013 dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik terpadu yang berdampak kurang optimalnya kualitas proses pembelajaran. Solusinya diadakan pendampingan penyusunan RPP Tematik terpadu. Tujuannya adalah untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan pendampingan dalam upaya meningkatkan kompetensi guru menyusun RPP tematik terpadu, yang bermanfaat bagi pengawas untuk meningkatkan profesionalisme dan bagi guru untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas. Hipotesis tindakan: pelaksanaan pendampingan “Pokindu “ dapat meningkatkan kompetensi guru Kelas I dan IV sekolah binaan pilotting implementasi kurikulum 2013 di Gugus III danV Kecamatan Cakranegara dalam penyusunan RPP tematik terpadu tahun pelajaran 2013- 2014. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, masing-masing siklus tiga kali pertemuan. Tahapan setiap siklus adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Kemampuan yang dinilai dalam penelitian ini adalah: kemampuan pengawas/peneliti dalam mendampingi guru oleh teman sejawat sebagai observer, sikap guru dalam proses pendampingan dan hasil/produk RPP. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ditetapkan: penilaian dari observer untuk peneliti adalah skor ≥ 4, sikap guru dalam proses adalah skor ≥ 4, hasil penyusunan RPP adalah nilai ≥ 85 dan untuk rata – rata ketuntasan adalah 85 % dari 24 guru harus mencapai nilai 85.Hasil penelitian pada siklus I skor yang diperoleh oleh peneliti adalah 3,75, nilai rata –rata sikap guru adalah 3,57dan nilai rata- rta hasil penyusunan RPP 79,23 dengan prosentase ketuntasan 17%. Pada siklus II skor yang dicapai oleh peneliti adalah 4,33, rata-rata nilai sikap guru dalam proses 4,18 dan rata-rata nilai hasil penyusunan RPP adalah 90,07 (Baik) dengan prosentase ketuntasan (100%) dengan kategori Amat Baik. Indikator keberhasilan telah tercapai, penelitian dinyatakan berhasil dan dihentikan pada siklus II. Kata Kunci : Pendampingan Pokindu – RPP tematik terpadu. PENDAHULUAN Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berperan aktif dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan harkat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap sekolah khususnya yang dijadikan pilotting implementasi kurikulum 2013 perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan melakukan proses penilaian baik penilaian proses pembelajaran maupun penilaian hasil belajar yang mencakup ranah sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Ketiga ranah kompetensi itu mempunyai lintasan perolehan yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas “menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Dalam artian lain, sikap merupakan dampak nyata dari proses pembelajaran dalam upaya memperoleh pengetahuan bagi siswa. Pengetahuan dapat diperoleh melalui kegiatan/aktivitas “mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Ketrampilan diperoleh _____________________________________________ Volume 10, No. 5, Mei 2016
melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”. Ketiga ranah tersebut dalam kurikulum tahun 2013 mengakomodir keseimbangan antara soft skils dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan. Kompetensi dikembangkan melalui pembelajaran tematik terpadu yang dilaksanakan dengan pendekatan saintifik pada seluruh kelas di Sekolah Dasar Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu di Sekolah Dasar yang dapat mengaktualisasikan ketiga ranah kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) yang mengintegrasikan muatanmuatan pelajaran dalam satu tema sangat diperlukan penyusunan RPP tematik yang benarbenar menggambarkan proses pembelajaran yang mencakup sikap, pengetahuan dan ketrampilan, sehingga terapan kurikulum 2013 yang ditekankan pada pembentukan sikap siswa yang aktif, kreatif, inovatif, dan mampu menggunakan waktu belajar seefektif mungkin yang didasari dengan semangat belajar, dialog mendalam untuk memperoleh nilai proses dan hasil belajar sesuai dengan harapan. Kondisi nyata yang dialami oleh 24 (dua puluh empat) guru Kelas pada sekolah binaan
http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 pilotting implementasi kurikulum 2013 yaitu: SDN 2 Cakranegara, SDN 19 Cakranegara, SDN 33 Cakranegara, SD Santo Antonius Cakranegara, dan SD Model Mataram pada tahun pelajaran 20232014 masih mengalami kesulitan dalam menyusun RPP tematik terpadu sesuai dengan harapan Permendikbud No. 65 Tahun 2013 dan Permendikbud No. 81A tahun 2013. Beberapa penyebab yang dirasakan oleh guru dalam penyusunan RPP tematik sesuai Kurikulum 2013 diantaranya adalah: 1) masih belum mampu memahami makna dari hasil pendidikan dan pelatihan (Diklat) serta belum mampu mengimplementasikan harapan Permendikbud No. 65 dan No. 81A, 2) masih terkecoh dengan cara penyusunan RPP sesuai Permendikbud No. 41 Tahun 2007 tentang standar proses sesuai dengan Kurikulum 2006, 2) belum memahami pendekatan Scientific dengan pembelajaran berbasis tematik dalam upaya mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya konseptual, baik secara berkelompok maupun secara individual. Melihat kenyataan ini solusi yang dilakukan oleh pengawas pembina selaku peneliti guna mengatasi permasalahan kurangnya kompetensi guru kelas I dan IV dalam penyusunan RPP tematik terpadu sesuai dengan kurikulum 2013 (Permen Mendikbud No. 65 tahun 2013 dan Permen Mendikbud No. 81A) tentang standar proses dan implementasinya adalah mengadakan pendampingan terhadap 24 (dua puluh empat) orang guru kelas I dan IV pada Sekolah binaan pilotting implementasi kurikulum 2013 dengan “ pendampingan “Pokindu “. Kegiatan dalam pendampingan “Pokindu” berupa pendampingan terpusat dan pendampingan terpisah. Pendampingan terpusat, guru dikumpulkan secara kelompok dalam satu tempat untuk mendapatkan penjelasan materi, refleksi, curah pendapat dan tanya jawab seputar penyusunan RPP secara kelasikal, kemudian berdiskusi dan bekerja dalam kelompok , sedangkan pendampingan terpisah adalah pendampingan individual yang dilaksanakan setelah pendampingan kelompok dengan cara pengawas selaku peneliti mendatangi tempat guru mengajar di sekolah masing-masing untuk mendapat layanan secara individual sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan guru. Berdasarkan latarbelakang tersebut rumusan masalah dalam Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini adalah: “Bagaimana pendekatan pendampingan “Pokindu” dapat meningkatkan kompetensi guru kelas i dan iv sekolah binaan
Media Bina Ilmiah 19 pilotting implementasi Kurikulum 2013 di Gugus III dan V Kecamatan Cakranegara dalam penyusunan RPP tematik terpadu?”. Adapun upaya yang dilakukan untuk memecahkan permasalahan tersebut adalah dengan pendampingan “Pokindu.” Pendampingan “Pokindu” yang dimaksud kegiatan kelompok ( Pok ), dan kegiatan individual (Indu). Kedua kegiatan tersebut menjadi satu rangkaian pendampingan yang tak terpisahkan dalam dua tahapan yang utuh untuk meningkatkan baik proses maupun hasil secara efektif terhadap sejumlah peserta pendampingan. Tujuan melaksanakan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini adalah “untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan pendampingan dalam upaya meningkatkan kompetensi guruana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tematik terpadu”. Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, yakni: (1) sebagai bahan kajian ilmiah secara mendalam terhadap pelaksanaan pendampingan dalam upaya meningkatkan kompetensi guru dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tematik berdasarkan kurikulum 2013, (2) sebagai bahan temuan dan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) selaku pengawas yang profesional dalam pelaksanaan pendampingan yang dikemas dalam bentuk Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Tahapan setiap siklus adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Kemampuan yang dinilai dalam penelitian ini adalah: Kemampuan pengawas dalam mendampingi yang dinilai oleh teman sejawat sebagai observer, sikap guru dalam proses pendampingan dan hasil penyusunan RPP. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ditetapkan: penilaian dari observer untuk peneliti adalah skor ≥ 4, sikap guru dalam proses adalah skor ≥ 4. Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dilaksanakan di wilayah Gugus III dan V Kecamatan Cakranegara, pada pertemuan pertama bertempat di SDN 02 Cakranegara, dan pertemuan kedua di SDN 19 Cakranegara. Yang menjadi subyek dalam pendampingan berjumlah 24 orang guru pada sekolah binaan pilotting implementasi kurikulum 2013 dengan rincian sebagai berikut; (1) SDN 02 Cakranegara 9 Orang Guru, (2) SDN 19 Cakranegara 4 Orang Guru, (3) SDN 33 _____________________________________
http://www.lpsdimataram.com
Volume 10, No. 5, Mei 2016
20 Media Bina Ilmiah
ISSN No. 1978-3787
Cakranegara 2 Orang Guru, (4) SD Santo Antonius Cakranegara 4 Orang Guru, (5) SDN Model Mataram 5 Orang Guru. Penelitian Tindakan Sekolah ini dilaksanakan selama 6 bulan yakni dari bulan Juli s.d Desember 2013. Dalam Penelitian Tindakan Sekolah ini variabel yang akan diteliti adalah meningkatkan kemampuan guru-guru Kelas I dan IV sekolah binaan pilotting implementasi kurikulum 2013 dalam menyusun RPP tematik terpadu untuk tahun pelajaran 2013 /2014 melalui kegiatan pendandampingan “Pokindu” . Variabel penelitian yang dilibatkan dalam penelitian ini terdiri dari variabel masalah dan variabel tindakan. Variabel masalah dalam penelitian ini adalah meningkatnya kemampuan guru-guru dalam menyusun RPP, sedangkan variabel tindakan adalah pendampingan “Pokindu.” Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel harapan adalah lembar observasi/penilaian/telaah tahapan menyusun RPP, sedangkan untuk mengukur variabel tindakan adalah lembar observasi untuk aktivitas pengawas sekolah (peneliti). Untuk mengukur kebenaran dari langkahlangkah atau tahapan penyusunan RPP dipergunakan instrumen telaah penyusunan RPP menggunakan rentangan skor 1–4, untuk mengukur keterlaksanaan pendampingan digunakan instrumen observasi aktivitas peneliti menggunakan rentangan skor 1– 4, sedangkan untuk mengukur hasil atau produk RPP guru digunakan rentang nilai berikut! Rentang nilai hasil kerja penyusunan RPP
No. 1 2 3 4
Rentang Nilai 91,00 – 100,00 85,00 – 90,00 75,00 – 84,00 65,00 – 74,00
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Kondisi akhir yang diharapkan setelah dilakukan pendampingan adalah meningkatnya kemampuan guru-guru yang menjadi subyek penelitian dalam menyusun RPP. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka ditetapkan indikator kinerja sebagai berikut: “Pelaksanaan pendampingan terhadap guru Kelas I dan IV sekolah binaan pilotting implementasi kurikulum 2013 dinyatakan telah berhasil jika: (1) Hasil penilaian oleh observer terhadap peneliti selama pendampingan yang dilakukan oleh teman sejawat mencapai skor > 4,0 (katagori baik), (2) Hasil penilaian sikap guru selama proses pendampingan mencapai skor rata-rata > 4,0 (Kategori baik), Hasil kerja masing – masing guru dalam _____________________________________________ Volume 10, No. 5, Mei 2016
penyusunan RPP tematik mencapai nilai dari 24 orang guru mencapai nilai nilai > 85,00 ( ketuntasan ). HASIL PENELITIAN 1. Deskripsi hasil penelitian siklus I Data yang diperoleh pada siklus I adalah: (1) hasil pengamatan pengawas oleh teman sejawat, (2) hasil pengamatan sikap guru oleh peneliti, dan (3) hasil kerja individual yang dinilai oleh peneliti. a. Tabel 1: Hasil observasi aktivitas peneliti Skor
N o
Jenis Kegiatan
Ya/ Tidak
1
RPP sudah sesuai dengan pelaksanaan
Ya
4 4
2
Menyampaikan materi dengan berbagai strategi
Ya
4
3
Mampu membangkitkan motivasi guru selama pendampingan
Ya
4
Membagi peserta dalam kelompok
Ya
5
Berkeliling mendampingi membimbing kelompok
Ya
Meluruskan hasil kerja kelompok
Ya
3
Ya
3
Ya
3
6
Memfasilitasi kesulitan kelompok/individual Memberi penguatan/Reward Membuat simpulan hasil pendampingan Memberi tugas individual Refleksi akhir/Rencana Tindak Lanjut
7 8 9 10 11
Membuat catatan harian selama proses pendampingan
12
5
5 4
4 5 3
Ya
Capaian skor
4 10
Rata – rata
20
15
3,75 (Belum tuntas)
Keterangan Skor : 5 = Sangat Baik 4 = Baik 3 = Cukup 2 = Kurang
1 = Sangat Kurang
Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dalam melaksanakan pendampingan oleh observer maka pencapaian skor aktivitas peneliti (pengawas sekolah) dalam melakukan pendampingan terhadap guru dalam menyusun RPP mencapai rata-rata skor 3.75 dengan kategori Baik. b. Tabel 2: Hasil observasi nilai sikap guru ( Nilai Proses ) A
B
C
D
1 2
Kode Resp onde n A B
4 3
4 3
4 4
3
C
3
3
3
4
D
3
3
3
3
3
15
3.00
Belum tuntas
5
E
3
4
4
3
3
17
3.40
Belum tuntas
6
F
4
4
4
3
3
18
3.60
Belum tuntas
7
G
4
4
5
5
4
22
4.40
Tuntas
8
H
3
4
4
3
3
17
3.40
Belum tuntas
No
2
3
Ya Ya Ya
3
Sikap Yang diamati
Rata -rata
Ket
E
Ju ml ah
4 3
4 3
20 16
4.00 3.20
Tuntas Belum tuntas
4
4
17
3.40
Belum tuntas
http://www.lpsdimataram.com
1
Media Bina Ilmiah 21
ISSN No. 1978-3787
No 9
Kode Resp onde n I
Sikap Yang diamati A 4
B 4
C 4
D 4
E 3
Ju ml ah 19
Rata -rata 3.80
Ket
No
Belum tuntas
10
J
3
4
3
3
3
16
3.20
Belum tuntas
11
K
3
3
3
3
3
15
3.00
Belum tuntas
12
L
4
3
3
4
3
17
3.40
Belum tuntas
13
M
4
4
4
3
3
18
3.60
Belum tuntas
14
N
3
3
3
3
4
16
3.20
Belum tuntas
15
O
4
3
4
3
3
17
3.40
Belum tuntas
16
P
4 3
5 3
5 4
4.40
Tuntas
Q
4 4
22
17
4 4
18
3.60
Belum tuntas
18
R
3
3
3
3
4
16
3.20
Belum tuntas
19
S
3
4
5
4
5
21
4.20
Tuntas
20
T
3
3
3
3
3
15
3.00
Belum tuntas
21
U
4
4
4
4
4
20
4.00
Tuntas
9
22
V
4
4
3
3
4
18
3.60
Belum tuntas
10
23
W
3
4
4
3
3
17
3.40
Belum tuntas
11
24
X
5
4
5
3
4
21
4.20
Tuntas
Rata-rata
2. 5. 4. 3. 2. 1.
Skor Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
Berdasarkan hasil pengamatan observer terhadap sikap responden selama kegiatan menyusun RPP, pencapaian skor mencapai ratarata skor 3.57 dengan kategori Baik dengan pencapaian ketuntasan 25% c. Tabel 3: Rekap nilai hasil kerja menyusun RPP (Produk RPP) Aspek Jumlah Responden Nilai Rata-rata Jumlah responden tuntas Jumlah responden tidak tuntas Indikator Keberhasilan
Uraian 24 orang 79.23 4 orang (16.67%) 20 orang (83.33%) 100% responden memperoleh nilai ≥75
Berdasarkan penilaian hasil menyusun RPP ternyata dari 24 orang yang telah tuntas sebanyak 4 orang (16.67%), dan yang belum tuntas sebanyak 20 orang (83.33%) 2. Deskripsi hasil penelitian siklus II a. Tabel 4: Hasil observasi aktivitas peneliti
1 2
Jenis Kegiatan
5 6 7 8
25 %
Keterangan: 1. Karakter Guru yang diamati : a. Toleransi b. Kerjasama c. Kesetiakawanan Sosial d. Rasa Ingin Tahu e. Menghargai Waktu
No
4
12
3.57
Prosentase Ketuntasan
No 1 2 3 4 5
3
Ya/ Tid ak
RPP sudah sesuai dengan pelaksanaan Menyampaikan materi
Skor 5
4
Ya
4
Ya
4
3 2 1
Ya/ Tid ak
Jenis Kegiatan dengan berbagai strategi Mampu membangkitkan motivasi guru selama pendampingan Membagi peserta dalam kelompok kecil Berkeliling mendampingi/membimbin g kelompok Meluruskan hasil kerja kelompok memfasilitasi kesulitan kelompok/individual Memberi penguatan/Reward Membuat simpulan hasil pendampingan Memberi tugas individual Refleksi akhir/Rencana Tindak Lanjut Membuat catatan harian selama proses pendampingan
Skor 5
Ya Ya
5 4 5
Ya
4
Ya
4
Ya
4
Ya
5
Ya
5
Ya
4 2 0
Jumlah:
3 2 1
4
Ya Ya
4
3 2 4,33 ( Tuntas)
Rata-rata: Keterangan Skor : 5: Sangat Baik 4: Baik 3: Cukup 2: Kurang 1: Sangat Kurang
Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dalam melaksanakan pendampingan oleh observer maka pencapaian skor aktivitas peneliti (pengawas sekolah) dalam melakukan pendampingan terhadap guru dalam menyusun RPP mencapai rata-rata skor 3.75 dengan kategori Baik. b. Tabel 5: Hasil observasi nilai sikap guru ( Nilai Proses ) No
Na ma Gur u
Sikap Yang diamati A
B
C
D
E
Ju ml ah
Rata -rata
Ket
1
A
4
4
5
4
5
22
4.40
Tuntas
2
B
4
5
4
4
4
21
4.20
Tuntas
3
C
4
4
4
4
4
20
4.00
Tuntas
4
D
5
5
4
4
3
21
4.20
Tuntas
5
E
4
4
4
4
4
20
4.00
Tuntas
6
F
4
4
4
4
4
20
4.00
Tuntas
7
G
4
4
4
4
4
20
4.00
Tuntas
8
H
4
4
4
4
4
20
4.00
Tuntas
9
I
4
4
4
4
5
21
4.20
Tuntas
10
J
3
4
4
4
3
18
4.0
Tuntas
11
K
4
4
5
4
5
22
4.40
Tuntas
12
L
4
4
5
4
3
20
4.00
Tuntas
_____________________________________ http://www.lpsdimataram.com
Volume 10, No. 5, Mei 2016
22 Media Bina Ilmiah
No
Na ma Gur u
ISSN No. 1978-3787
Sikap Yang diamati A
B
C
D
E
Ju ml ah
Rata -rata
Ket
13
M
4
4
4
5
4
21
4.20
Tuntas
14
N
4
4
4
4
4
20
4.00
Tuntas
15
O
4
5
4
5
5
23
4.60
Tuntas
16
P
4
4
4
5
5
22
4.40
Tuntas
17
Q
4
4
3
4
4
19
4,40
Tuntas
18
R
4
4
4
4
4
20
4.00
Tuntas
19
S
4
4
5
4
5
22
3,80
Belum Tuntas
20
T
4
5
4
5
5
23
4.60
Tuntas
21
U
4
5
5
5
4
23
4.60
Tuntas
22
V
4
4
4
4
4
20
4.00
Tuntas
23
W
3
4
4
4
5
20
4.00
Tuntas
24
X
5
4
5
5
4
23
4.60
Tuntas
4.18
95,83%
Rata-rata / % Ketuntasan Keterangan: 1. Karakter Guru yang diamati: a. Toleransi b. Kerjasama c. Kesetiakawanan Sosial d. Rasa Ingin Tahu e. Menghargai Waktu
Skor 5. Sangat Baik 4. Baik 3. Cukup 2. Kurang 1. sangat Kurang
memahami aspek-aspek penting dalam penyusunan RPP tematik. Pendampingan secara individual mampu meningkatkan keterampilan guru kelas I dan IV sekolah binaan dalam menyusun RPP tematik terpadu. Penyusunan RPP hal yang paling prinsip yang belum dipahami dan belum mampu dilaksanakan dapat diminimalkan karena dalam pelaksanaan pendampingan ini peneliti mengunjungi sekolah tempat guru mengajar. Dengan pendampingan secara langsung semua permasalahan dapat dituntaskan sehingga kesalahan-kesalahan guru dalam menyusun RPP tematik terpadu dapat diperbaiki. Guru dengan leluasa menanyakan aspek-aspek yang harus muncul dalam RPP, guru dengan bebas tanpa malumalu mengutarakan kelemahan yang ada pada dirinya dengan harapan dapat diperbaiki dan diluruskan, termasuk hal-hal kecil yang berhubungan dengan penyusunan RPP tematik berdasarkan kurikulum 2013. Untuk lebih jelas data kemajuan hasil tindakan dari siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel sebagai berikut! Tabel : Rekap hasil pendampingan siklus I dan II
Berdasarkan hasil pengamatan observer terhadap sikap responden selama kegiatan No Jenis Kegiatan menyusun RPP, pencapaian skor mencapai ratarata skor 3.57 dengan kategori Baik dengan pencapaian ketuntasan 25% c. Tabel 6: Rekap nilai hasil kerja menyusun Hasil observasi RPP (Produk RPP) 1. No 1 2 3 4 5
Aspek Jumlah Responden Nilai Rata-rata Jumlah responden tuntas Jumlah responden tidak tuntas Indikator Keberhasilan
Uraian 24 orang 90.07 24 orang (100%)
85% responden memperoleh nilai ≥75
Berdasarkan penilaian hasil menyusun RPP ternyata dari 24 orang yang telah tuntas sebanyak 24 orang (100%), dengan pencapaian nilai rata-rata nilai 90.07 3. Pembahasan Pelaksanaan kegiatan Pendampingan “pokindu” sangat efektif untuk meningkatkan kompetensi guru kelas I dan IV sekolah binaan pilotting implementasi Kurikulum 2013 di Gugus III dan V Kecamatan Cakranegara dalam penyusunan RPP tematik terpadu. Dengan pendampingan secara Kelompok dan Individual (pokindu ) guru kelas I dan IV sekolah binaan dapat _____________________________________________ Volume 10, No. 5, Mei 2016
aktivitas peneliti
2.
Hasil observasi sikap Guru
3.
Hasil kerja guru menyusun RPP/Produk RPP
Siklus I
Siklus II % Ket unt asa n
3,7 5
% Ke tu nt as an 58 %
4,3 3
100 %
0,58 /42%
3,5 4
25 %
4,1 8
95.8 3%
0,64 /70,83%
79, 23
16. 67 %
90, 07
100 %
10,84/83,3 3%
Re ra ta
Re ra ta
Peningkat an Rerata dan %Ketunt asan
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dijelaskan sebagai berikut; • Hasil observasi aktivitas peneliti pada siklus I untuk nilai rerata mencapai 3.75 atau 75% dengan ketuntasan 58%, dan pada siklus II rerata pencapaian meningkat menjadi 88.6% dengan ketuntasan 100%. • Hasil observasi sikap guru pada siklus I rerata nilai mencapai 3.54 atau 70.8% dengan ketuntasan 25% dan pada siklus II mengalami peningkatan yang signifikan yaitu untuk nilai rerata pada siklus II telah mencapai 4.18 atau 83.6% dengan ketuntasan 95.83%.
http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 • Hasil kerja guru menyusun RPP/Produk RPP pada siklus I untuk nilai rerata mencapai peningkatan yakni dari 79,23 menjadi 90.67untuk nilai rata-rata, sedangkan untuk ketuntasan siklus I 16.67% pada siklus II meningkat menjadi 100%. Pengamatan terhadap pelaksanaan pendampingan oleh pengawas sejawat sebagai observer pada siklus I mengalami kendala yaitu aspek-aspek yang harus dilakukan oleh peneliti masih ada yang belum mencapai kriteria ketuntasan, faktor penyebabnya karena peneliti masih belum menemukan jenis tindakan yang tepat untuk mendampingi guru peserta penyusunan RPP tematik, sehingga hasil perolehan skor akhir hanya memperoleh 3,57 dengan prosentase ketuntasan 25%. Sementara pengamatan terhadap 24 (dua puluh empat) orang guru kelas I dan IV sekolah binaan oleh pengawas selaku peneliti masih rendah yakni prosentase ketercapaian dalam penyusunan RPP baru mencapai 16,66% (4 orang) yang dinyatakan tuntas. Sisanya 20 (dua puluh ) orang masih mendapatkan nilai di bawah indikator keberhasilan. Faktor penyebabnya karena kebanyakan guru baru mengenal RPP tematik terpadu berdasarkan kurikulum 2013. Solusi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengoptimalkan pelaksanaan pendampingan ini untuk kegiatan berikutnya. Capaian dalam pendampingan menyusun RPP diperoleh nilai rata-rata 79,23. Demikian pula hasil observasi nilai sikap guru selama proses pendampingan juga baru mencapai skor rata-rata 3,57 dari indikator keberhasilan > 4,0. Pada siklus II pengamatan atau observasi terhadap pelaksanaan pendampingan bagi pengawas/peneliti oleh pengawas sejawat sudah mengalami kemajuan sehingga tidak ada yang perlu di revisi sebab semua aspek yang dituangkan pada instrumen pengamatan pengawas sudah > indikator keberhasilan. Skor rata-rata hasil observasi oleh observer (4,33) dengan prosentase ketercapaian 100%. Sementara hasil pengamatan/observasi sikap guru selama pendampingan klasikal memperoleh skor rata-rata (4,18) dengan prosentase ketercapaian 95,67%. Hasil kerja individual dalam penyusunan RPP tematik dari 24 (dua puluh empat) orang peserta pendampingan seluruhnya memperoleh nilai rata-rata di atas indikator keberhasilan (100%). Nilai rata-rata seluruh peserta 90,07 ini membuktikan bahwa pelaksanaan pendampingan pada siklus II telah berhasil. Melihat kenyataan tersebut dapat dikatakan bahwa hasil kegiatan pendampingan kelompok dan individual sangat tepat dikombinasikan
Media Bina Ilmiah 23 sebab; 1) keduanya saling berkaitan dan saling melengkapi, 2) pemahaman awal/secara umum berupa konsep dapat dilakukan dengan pendampingan klasikal, pemahaman dan ketrampilan serta memupuk motivasi kerja semangat kerja kerberadaan kelompok sangat dibutuhkan sedangakan pemecahan masalah secara mendetail sesuai yang dihadapi individu dapat dilakukan melalui pendampingan individual. PENUTUP 1. Simpulan Pelaksanaan kegiatan Pendampingan “pokindu” sangat efektif untuk meningkatkan kompetensi guru kelas I dan IV Sekolah binaan pilotting implementasi Kurikulum 2013 di Gugus III dan V Kecamatan Cakranegara dalam penyusunan RPP tematik terpadu. Dengan pendampingan “Pokindu” guru kelas I dan IV sekolah binaan dapat memahami aspek-aspek penting dalam penyusunan RPP tematik terpadu. Pendampingan “Pokindu” mampu meningkatkan keterampilan guru kelas I dan IV sekolah binaan dalam menyusun RPP tematik terpadu. Hal ini dapat dilihat dari hasil/produk RPP dari siklus I dan II mengalami peningkatan yakni 79,23 menjadi 90.67untuk nilai rata-rata, sedangkan untuk ketuntasan siklus I 16.67% pada siklus II meningkat menjadi 100%. 2. Saran-saran Kepada pengawas sejawat disarankan untuk mengadakan pendampingan model pokindu terhadap guru pada sekolah binaan khususnya yang menerapkan kurikulum 2013 dalam penyusunan RPP tematik terpadu. Karena pendampingan secara kelompok dan secara individual telah terbukti mampu merubah mindset guru kelas I dan IV dalam penyusunan RPP tematik terpadu. Ketidaktahuan guru dapat di netralisir dengan pelaksanaan pendampingan yang sungguh-sungguh dan berkelanjutan sehingga upaya peningkatan guru dalam penyusunan RPP tematik dapat diwujudkan. Kepada guru yang sudah mendapatkan pendampingan penyusunan RPP tematik diharapkan: 1) mampu merubah mindset sebagai sosok guru yang profesional dalam perencanaan pembelajaran sehingga perencanaan yang baik dapat mewujudkan pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas khususnya pembelajaran tematik terpadu, 2) mampu menularkan kepada guru kelas I dan IV pada sekolah yang berbeda melalui wadah KKG dalam upaya meningkatkan kompetensi menyusun RPP tematik berdasarkan kurikulum 2013, 3) mampu menularkan kepada guru mata _____________________________________
http://www.lpsdimataram.com
Volume 10, No. 5, Mei 2016
24 Media Bina Ilmiah pelajaran terutama guru mata pelajaran Agama dan Olah Raga untuk membuat RPP tematik terpadu berdasarkan kurikulum 2013.
DAFTAR PUSTAKA Anonim, (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:Kemendiknas. Anonim, (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Kemendikbud Anonim, (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran. Jakarta: Kemendikbud Anonim, (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud. Anonim, (2014). Bahan Ajar Implementasi Kurikulum 2013 Supervisi Akademik Untuk Pengawas SD. Jakarta: Kemendikbud.
_____________________________________________ Volume 10, No. 5, Mei 2016
ISSN No. 1978-3787 Cahyo Wirawan, (2012). Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Inggris Dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran Melalui Mentoring. Jakarta: Jurnal PTK Dikmen. Hamatih, (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya. Mulyasa, (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya. Nana Sujana, (2009). Pendidikan Tingkat Kepengawasan Konsep Dan Aplikasinya Bagi Pengawas Sekolah, Jakarta: LPP Bina Mitra. Suharjono, 2009, Melaksanakan Sekolah Sebagai Kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah Sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi Pengawas Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Suharjono, 2012, Publikasi Ilmiah Dalam Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Guru. Jakarta: Cakrawala Indonesia. Usman, (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya.
http://www.lpsdimataram.com