MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NOTASI BALOK MELALUI BERMAIN ALAT MUSIK REKORDER PADA SISWA KELAS VI SDN PULO GEBANG 24 PAGI JAKARTA TIMUR
Satrio
Abstrak, Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan upaya meningkatkan kemampuan membaca notasi balok melalui bermain alat musik pada siswa kelas VI SDN Pulo Gebang 24 Pagi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas sistem spiral dengan teori dari Kemmis dan Taggart. Penelitian tindakan kelas melalui tahap perencanaan,tindakan/pelaksanaan observasi, evaluasi serta refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen tes berupa data tentang kemampuan membaca not balok (hasil) dan data tentang pelaksanaan bermmain rekorder proses. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah adanya peningkatan kemampuan membaca not balok di kelas VI SDN Pulo Gebang 24 Pagi. Prosentase bermain rekorder pada siklus 1 mencapai 69,25%, pada siklus 2 mencapai 82%. Prosentase membaca not balok pada siklus 1 mencapai 67%, pada siklus 2 mencapai 79,38%.
Korelasi antara antara bermain rekorder terhadap
kemampuan
membaca not balok adalah sangat efektif dan dapat meningkatkan minat siswa terhadap pembalajaran SBK. Kata Kunci : Membaca notasi, bermain alat music recorder. dapat bermain musik dan mampu berapresiasi
LATAR BELAKANG Kurikulum SD mengandung muatan seni
musik, baik secara teori maupun praktek.
musik yaitu ansambel musik Muatan tersebut
Kendati telah dirancang dengan baik namun
disertakan untuk menjaga keseimbangan siswa
seringkali proses pelaksanaan pelajaran seni
agar memiliki karakter yang kuat. Menurut
musik di sekolah masih bermasalah. Hal ini
Safrina,
terlihat jelas pada hasil akhir yaitu prestasi seni
tujuan
pendidikan
musik
meliputi:
menanamkan dan mengembangkan potensi rasa
musik siswa. Prestasi belajar musik,
keindahan yang dimiliki anak, membantu anak
dalam hal membaca not balok umumnya dibawah
untuk
kemampuan
target yang ditentukan dalam kurikulum. Hal ini
pikirannya
tentu akan berdampak pada tahap belajar siswa
dapat
mengungkapkan
memiliki perasaan
dan
melalui musik, melalui selera intelektual dan selera artistiknya, mengembangkan kepekaan
siswa
di jenjang sekolah berikutnya yaitu SMP. Kesulitan
yang
dialami
siswa
dalam
anak terhadap lingkungannya, serta memberi
membaca not balok menyebabkan hilangnya
kesempatan
dapat
minat atau semangat siswa ketika berada dalam
dan
kelas pelajaran seni musik. Hal ini kerap terjadi
meningkatkan
pada sendiri
anak
untuk
pengetahuan
keterampilannya dalam bidang musik.
terutama pada masa awal siswa mengenal not
Secara ringkas dapat disebutkan bahwa
balok. Pada masa ini, pemehaman siswa belum
target dari muatan tersebut adalah agar siswa
terbiasa berhadapan dengan lambang-lambang
156
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
dan konsep yang serba baru. Dengan demikian
Siswa harus dapat melakukan pengulangan di
sangat diperlukan kemahiran bimbingan guru dan
luar kelas secara mandiri. Untuk itu dibutuhkan
orang tua untuk menjaga semangat dan minat
sarana atau instrumen musik yang mudah
belajar siswa. Pengalaman musik siswa dapat
dibawa antara lain: harmonika, pianika dan
digunakan menuntun pemahaman siswa dalam
rekorder. Instrumen-instrumen musik tersebut
proses belajar seni musik.
ringan dan mudah dibawa oleh siswa, sehingga
Anak-anak pada umumnya akan merasakan kurang
percaya
disebabkan
diri
oleh
yang
banyak
sangat
hal.
dalam
Diantaranya
adalah post traumatic event,
konsep disiplin
yang
meyiksa,
dirasakan
terlalu
kecemasan-kecemasan
individual
siswa memiliki kesempatan yang banyak untuk melakukan
pengulangan
membedakan
dalam bentuk latihan atau praktek. Dalam penelitian ini instrumen musik yang
atau
disebutkan sebagai instrumen musik yang mudah
yang
dibawa adalah rekorder. Instrumen ini dipilih
secara subjektif akan dirasakan oleh masing-
karena
masing
dibandingkan dengan instrumen
anak.
nada
Konsep pengekangan harga
harganya
yang
relatif
murah
bila
musik lainnya
diri juga bisa menjadi penyebab munculnya
dan juga sangat mudah untuk dibunyikan dengan
konsep ketidak percayaan diri dalam diri anak.
akurasi nada yang stabil.
Dari
pernyataan
tersebut
maka
dapat
dipahami bahwa siswa mengalami kesulitan A. TINJAUAN PUSTAKA membaca not balok denga menyanyikannya karena
belum
dapat
membedakan
1. Pengertian Kemampuan Membaca
tinggi
Kemampuan merupakan kepiawaian atau
rendahnya nada. Secara kognitif siswa sudah
kecakap seseorang dalam melakukan suatu
mengetahui nama-nama not balok, namun belum
kegiatan.
mampu menghasilkan suara sesuai dengan
kemampuan
frekuensi nada yang tertulis. Padahal dalam
menguasai sesuatu.
membaca not balok bukan sekedar menyebutkan
dikatakan berkemampuan apabila orang tersebut
nama-nama not, melainkan juga menghasilkan
benar-benar paham dan mampu melakukan
suara sesuai dengan frekuensi nada dari not
sesuatu. Sumber lain menyebutkan bahwa ability
yang tertulis dalam notasi balok.
is the quality of being able to performa quality
Hal ini dapat diasumsikan dengan seorang
that
DePorter
permits
adalah
of
mengatakan
bahwa
keterampilan
dalam
Artinya seseorang dapat
facilitates
achievement
or
anak yang sedang belajar bahasa, baik bahasa
accomplishment. Kalimat tersebut mengandung
daerah atau bahasa asing. Untuk menjadi mahir
makna bahwa kemampuan adalah kualitas untuk
dengan bahasa baru maka mereka harus sering
dapat melakukan sesuatu, kualitas tersebut yang
dan terbiasa mendengar dan memperhatikan
memudahkan prestasi atau kependaian.
kata-kata dan kalimat dalam bahasa yang
Berdasarkan
pendapat
kemampuan
dapat
dipelajarinya. Demikian halnya dengan belajar
disimpulkan
membedakan nada. Pengulangan membedakan
keterampilan yang dimiliki seseorang dalam
nada hanya dalam kelas ternyata tidak cukup.
memahami dan melakukan sesuatu. Siswa yang
156
bahwa
tersebut,
merupakan
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
mempunyai
kemampuan dalam
terlihat dari
belajar akan
hasil belajarnya yang lebih baik
dibandingkan
dengan
siswa
yang
tidak
mempunyai kemampuan dalam belajar. Hal tersebut dapat diketahui dari nilai yang didapat siswa dalam pembelajaran.
hubungan antara simbol dengan bunyi nada. Anak-anak simbol
belajar
grafis
menghubungkan
dengan
bunyi
simbol-
nada
untuk
memahami lagu. Produk Membaca merupakan komunikasi dari pemikiran dan emosi antara komposer dan pemain musik , yaitu pemahaman yang berupa
2. Komponen Kegiatan Membaca
aktifitas menerjemahkan simbol-simbol ke dalam
Pada dasarnya kegiatan membaca terdiri dari
nada. Pemahaman terhadap bacaan karya musik
dua bagian, yaitu proses dan produk. Untuk
sangat tergantung pada semua aspek yang
mencapai hasil membaca/menghasilkan produk
terlibat dalam proses membaca. Agar hasil
membaca secara maksimal, maka kegiatan-
membaca
kegiatan dalam proses membaca harus dikuasai.
pembaca harus menguasai kegiatan-kegiatan
Samir
Yunus
menyatakan
bahwa
proses
dapat
tercapai
secara
maksimal,
dalam proses membaca karya musik.
membaca untuk menghasilkan produk membaca terdiri atas Sembilan aspek, yaitu: sensori visual, 1. 3. Keterampilan Membaca Notasi Balok. tindakan perseptual, urutan, pengalaman, pikiran, penjelasan, asosiasi, sikap dan gagasan.
dapat
Proses membaca dimulai dengan sensori visual
yang
dapat
pengungkapan
diperoleh
simbol-simbol
grafis
Keterampilan membaca notasi musik akan membuka
pintu
bagi
anak
untuk
meningkatkan pemahamannya tentang musik.
melalui
Akan tetapi untuk mengajarkan membaca notasi
melalui
musik, anak-anak
harus sudah mempunyai
indera pengelihatan. Kegiatan berikutnya adalah
repertoar atau perbendaharaan lagu-lagu yang
tindakan perceptual, yaitu aktifitas mengenal
disenanginya
suatu
makna
digunakan dalam kegiatan pengalaman musik
Aspek
sebelumnya,
kata
berdasarkan urutan
dalam
sampai
pada
pengalaman proses
suatu
yang
lalu.
membaca
merupakan
bernyanyi,
lebih
seperti bermain
dulu,
ialah
yang
mendengarkan musik
dan
telah
musik, bergerak
kegiatan mengikuti rangkaian paranada yang
mengikuti musik. Anak-anak sebaiknya mulai
tersusun secara linear, yang umumnya tampil
memahami membaca notasi musik, anak-anak
pada suatu halaman dari kiri ke kanan.
harus sudah menguasai beberapa syarat urutan
Pengalaman merupakan aspek penting dalam
kemampuan yang kuat seperti rasa irama dan
proses membaca. Anak-anak yang memiliki
bayangan nada yang kuat.
pengalaman yang banyak akan mempunyai
dibaca dan dimainkan apabila telah ditentukan
kesempatan
oleh beberapa unsur dasar musik lainnya, yaitu:
yang
mengembangkan
lebih
luas
not
garis paranada, birama, tanda sukat dan tanda
balok dibandingkan dengan anak-anak yang
kunci. Untuk mewujudkan not yang dibaca
mempunyai
Aspek
dibutuhkan sarana aktual yaitu instrumen musik.
asosiasi dalam membaca adalah mengenal
Unsur dasar musik yang dimaksud antara lain;
156
kemampuan
dalam
pengalaman
membaca
Not balok dapat
terbatas.
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
Garis paranada dan tanda kunci, Nama nada dan
tiga bagian
yaitu bagian kepala untuk sumber
letaknya dalam garis paranada, Panjang nada
bunyi dan dua bagian badan untuk penghasil
dan panjang tanda diam/tanda isirahat.
nada.
Pertimbangan
lain
adalah
rekorder
berukuran kecil sehingga mudah untuk dibawa 4. Berain alat musik rekorder
serta dapat dibeli dengan harga yang terjangkau.
Bermain musik dengan menggunakan alat-alat musik yang biasa dipakai di kelas, memberikan
pengalaman
yang
HIPOTESIS TINDAKAN
dapat
Dari
uraian
sebelumnya,
meningkatkan minat anak-anak dalam belajar
hipotesis
musik.
mengefektifkan alat musik rekorder, diharapkan
Pada
memegang
umumnya
alat
musik
anak-anak itu
dan
ingin
mencoba
tindakan
dibangun
berikut:
dengan
kemampuan membaca not balok meningkat.
memainkannya. Bermacam-macam alat musik yang dapat digunakan di dalam kelas dapat
METODE
dikelompokkan atas tiga golongan yaitu alat
TINDAKAN
musik ritmis, alat musik melodi dan alat musik harmoni.
DAN
DISAIN
INTERVENSI
Berdasarkan tujuan penelitian, metode
Walaupun cara memainkan alat-alat
penelitian yang digunakan adalah Penelitian
musik ini bermacammacam, tapi ada dasar yang
Tindakan Kelas (PTK). Model Proses yang
umum dalam langkah-langkah mengajarkannya.
digunakan dalam penelitian ini adalah model
Pertama kita harus memperlihatkan bagaimana
Proses Siklus yang mengacu pada model PTK
cara membunyikannya. Dalam hal ini yang
Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart. Model
diperlukan adalah memberikan contoh cara
dari
memainkan alat musik itu,
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi
bukan keterangan
siklus
siklus
luas nadanya rekorder terdiri dari sopranino,
tindakan pada siklus berikutnya. Jumlah siklus
sopran, alto, tenor dan bas, yaitu dari yang
dapat ditambah atau dikurangi sesuai dengan
terkecil hingga terbesar. Jangkauan suaranya
pencapaian
juga dari yang tinggi hingga yang rendah. Siswa
peningkatan kemampuan membaca not balok.
sekolah di Indonesia umumnya menggunakan
Rencana
rekorder sopran.
perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi dan (4) alat
musik
yang
dapat
dasar
tahapan
dan
adalah
sebagai
mengikuti
secara teori. Menurut ukuran dan jangkauan
Rekorder
refleksi
ke
keberhasilan
tindakan
siklus
pengembangan
tindakan
terdiri
dan
dari
(1)
refleksi.
menghasilkan bunyi yang merdu dan memikat. yang dimainkan dengan cara meniup lubang di
TAHAPAN INTERVENSI TINDAKAN
bagian pangkal alat musik tersebut sementara
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan dalam
ujung-ujung jari tangan membuka dan menutup
dua
lubang yang berfungsi sebagai penghasil nada.
tahapan peencanaan, pelaksanaan tindakan ,
Selain itu alat musik rekorder bentuknya kecil dan
observasi
memiliki sambungan yang dapat dipisah menjadi
pengembangan tindakan pada siklus berikutnya.
156
siklus,yang
dan
setiap
siklusnya
refleksi
mengikuti
sebagai
dasar
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
Dengan catatan jumlah siklus dapat ditambah
Tahap 3. Pengamatan Tindakan (observation)
ataupun dikurangi sesuai dengan pencapaian
Pengamatan
yang
dilakukan
dalam
keberhasilan peningkatan kemampuan membaca
penelitian ini adalah pengamatan tindakan oleh
not balok melalui bermain alat musik rekorder
guru SBK sebagai observer. Panduan yang
dalam pelajaran SBK.
digunakan berupa lembar pengamatan yang
Tahap 1: Perencanaan Tindakan (planing)
telah
Peneliti membuat perencanaan tindakan yang meliputi
perencanaan
umum
dan
khusus.
dipersiapkan/disusun
Pengamatan terhadap
tersebut
sebelumnya
meliputi
pembelajaran,
.
pengamatan
perilaku/sikap
siswa
Perencanaan umum disusun untuk keseluruhan
selama mengikuti pembelajaran dan situasi siswa
aspek
di
berdasarkan
permasalahan
penelitian
kelas
saat
berlangsungnya
yang terkait dengan peningkatan kemampuan
pembelajaran.
membaca not balok di kelas VI SDN Pulo
dibuat dalam catatan lapangan berbentuk narasi
Gebang
yang
24
Pagi
perencanaan khusus
Jakarta
Timur.
Adapun
yaitu perencanaan yang
disusun dalam setiap siklus sebagai tindakan penelitian. Kedua
memuat
kelebihan
pengamatan
serta
kekurangan
Tahap 4. Refleksi (reflection) guru
selesai
melaksanakan
disusun
pembelajaran, peneliti melakukan diskusi dengan
berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dengan
guru SBK untuk membicarakan kekurangan dan
guru dan kepala sekolah selaku observer. Pada
kelebihan pelaksanaan membaca not balok.
tahap
ini
peneliti
tersebut
hasil
pembelajaran yang telah dilakukan.
Setelah perencanaan
Kemudian
proses
merencanakan
waktu
Butir-butir yang belum muncul dari hasil
pembelajaran, strategi pembelajaran, metode
pengamatan dijadikan acuan untuk memperbaiki
pembelajaran, menyiapkan media pembelajaran,
pelaksanaan belajar not balok melalui praktek
membuat instrumen minat, pengumpulan data
alat musik rekorder, sedang butir-butir yang
dan tes perbuatan pada setiap akhir siklusnya.
sudah muncul akan dipertahankan pada kegiatan
Tahap 2. Pelaksanaan Tindakan (action)
pelaksanaan pembelajaran berikutnya.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas
HASIL DAN PEMBAHASAN
sesuai dengan pembelajaran yang telah disusun
Hasil Penelitian
dalam skenario pembelajaran.
Data Siklus 1
Guru mempersiapkan alat musik rekorder
Berdasarkan hasil refleksi yang mengacu pada
dan alat pembelajaran yang diperlukan, setelah
pengamatan dalam pelaksanaan tindakan kelas
itu mempersiapkan media pembelajaran yang
melalui proses pembelajaran pertemuan 1 dan 2
akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
maka hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian
Dimulai dari menset alat musik
sebagai temuan-temuan pelaksanaan tindakan
kegiatan inti dan kegiatan penutup.
rekorder,
sebagai
berikut:
(1)
Dalam
melakukan
pengenalan not balok, alat musik rekorder merupakan sarana yang membangkitkan minat 156
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
siswa dalam kegiatan pembelajaran, (2) Sebisa mungkin
balok
Dari pelaksanaan tindakan 2 diperoleh data
menggunakan alat musik rekorder agar siswa
berdasarka masukan dari pengamat. Hal yang
terbiasa dengan lambang not balok, (3) Dalam
disiapkan yaitu rencana perbaikan untuk hal-hal
melakukan praktek alat musik rekorder, guru
yang dianggap kurang pada waktu tindakan 1.
melakukan
memperbaiki
Perbaikan dilakukan pada ketepatan membaca
kekurangan pada siswa, (4) Belajar not balok
not balok saat bermain rekorder. Data yang
dengan bantuan alat musik rekorder hendaknya
diperoleh dari hasil pembelajaran SBK siklus 2
dilakukan dalam 3 atau 4 kali pertemuan
pertemuan pertama dan kedua adalah sebagai
sehingga siswa terbiasa dengan lambang not
berikut:
balok.
pembelajaran
kontrol
Data
yang
tentang
sambl
diperoleh
not
Data Siklus 2
dari
hasil
Tabel 3 Prosentase Data Kegiatan Bermain
pembelajaran SBK siklus 1 pertemuan pertama
Rekorder Siklus 2
dan kedua adalah sebagai berikut: Tabel 1. Prosentase Kegiatan Bermain Rekorder Siklus 1 Pertemuan ke 1 64,50%
Pertemuan ke 2 74%
Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 2
Ratarata
76%
88%
82%
Rata-rata 69,25%
Tabel 4 Prosentase Instrumen Membaca Not Balok Siklus 2
Tabel 2. Prosentase Data Instrumen Membaca
Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 2
Ratarata
76,50%
82,25%
79,38%
Not Balok Siklus 1 Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 2
Ratarata
61,50%
72,50%
67%
Berdasarkan refleksi dan analisis data pada siklus 2, ternyata hasil keterlaksanaan kegiatan bermain rekorder mencapai 82% dan
Berdasarkan refleksi dan analisis data pada siklus 1, ternyata keterlaksanaan kegiatan bermain
rekorder mencapai
69,25%. dan
hasil instrument membaca not balok mencapai 67%
.
Pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran
SBK yang diperoleh siswa belum mencapai target
yang
karena itu siklus 2.
156
ditetapkan
yakni 75%
oleh
peneliti melanjutkan tindakan pada
instrumen membaca not balok mencapai 79,38%. Tindakan kelas pada siklus 2 ini dihentikan dan dianggap
berhasil
karena
rata-rata
keterlaksanaan kegiatan bermain rekorder sudah mencapai 82% dan instrument membaca not balok sudah mencapai 79,38%. Prosentase pada setiap siklus menunjukkan adanya peningkatan yang cukup baik, oleh karena itu penelitian tindakan kelas ini dihentikan sampai siklus 2.
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
Pembahasan Membaca
not
balok
merupakan
pendekatan pembelajaran yang menggunakan
Kesimpulan Dari hasil penelitian di SDN Pulo Gebang 24
rekorder sebagai media pembelajaran. Siswa
Pagi dapat disimpulkan sebagai berikut:
akan mengikuti pembelajaran yang menarik dan
1. Kegiatan
menyenangkan
Pembelajaran
membaca
not
pembelajaran
menggunakan
alat
dengan
musik
balok melalui bermain rekorder ternyata dapat
membantu
meningkatkan
balok dengan membayangkan posisi
tergambar
pemahaman
pada
setiap
siswa
yang
siklusnya.
Dari
keterlaksanaan kegiatan bermain rekorder dari
siswa untuk
rekorder
memahami
not jari
tangan. 2. Bermain
rekorder
dapat
membangkitkan
siklus 1 ke siklus 2 terjadi peningkatan dari
minat dan semangat siswa untuk belajar
69,25% di siklus 1 menjadi 82% di siklus 2,
musik.
terjadi kenaikan sebesar 12,75%, sementara
3. Guru
instrument membaca not balok meningkat dari
yang
67%
bermain
ke
79,38%,
terjadi
kenaikan
sebasar
12,38%.
harus
kreatif
mencari
berhubungan dengan anak
dalam upaya
metode aktifitas
memahami
materi pelajaran.
Merujuk
pada
analisis
data
pada
penelitian baik pada instrumen membaca not balok maupun keterlaksanaan kegiatan bermain rekorder
selama
2
siklus,
maka
kriteria
keberhasilan telah tercapai dan melampaui target yang
ditetapkan
yakni
sebesar
75%.
Keterlaksanaan kegiatan bermain rekorder dari rata-rata siklus 1 sebesar 69,25% ke rata-rata siklus 2 sebesar 82%, sementara instrument minat
membaca
not
balok
pada
siklus
2
mencapai 79,38%. Dengan indikasi demikian maka penelitian ini dihentikan pada siklus 2 dan tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya karena penelitian dianggap telah berhasil.
156
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi
Aksara. 2006.
DePorter, Bobby. 2000. Quabtum Learning . Bandung: Kaifa. Jamalus 2002 Pendidikan Kesenian I (Musik). Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Kasbolah, Kasihan. 1998. Penelitian Tindakan Kelas. Malang. Depdikbud. Madya, Suwarsih. 2006. Teori dan Praktek Penelitian Tindakan / Action Research. Bandung:Alfabeta. Nickol Pieter 2007 Panduan Praktis Membaca Notasi Musik Jakarta: Gramedia Puataka Utama. Purwanto, Eko Budhi. 2000. Jurnal Psikologi Anak: Malas Belajar. Tangerang: LPT Grahita Indonesia. Safrina, Rien. 1992. Pendidikan Seni Musik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Thursan. 2006. Lagu-Lagu Wajib Dalam Permainan Suling Rekorder. Jakarta: Kawan Pustaka. Tim Penelitian Tindakan Universitas Negeri Yogyakarta. 1999 Kumpulan Materi Penelitian Tindakan (Action Research). Yogyakarta: Direktorat Menengah Umum dan Lembaga Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta. Wibawa, Basuki. 2003. Penelitian Tindakan Kelas Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. WordNet 3.0,C 2006 By Princetown University. (http://.dictionary.com\ Ability-definitions.htm)
Daftar Riwayat Hidup Peneliti: Drs, Satrio, adalah Dosen PGSD FIP UNJ
156
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
156
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011