MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI KELAS VII D SMP NEGERI 3 DEMPET KABUPATEN DEMAK SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh :
Selda Agustina NIM 7101408079
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan kesidang panitia ujian skripsi pada: Hari
:
Tanggal
:
Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. Palupiningdyah, M.Si
Drs. Partono, M. Pd
NIP. 195208041980032001
NIP. 195604271982031002
Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dra. Nanik Suryani, M.Pd NIP. 195604211985032001
ii
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan didepan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada : Hari
:
Tanggal
: Penguji
Drs. Marimin, M. Pd NIP. 195202281980031003
Anggota I
Anggota II
Dra. Palupiningdyah, M.Si
Drs. Partono, M. Pd
NIP. 195208041980032001
NIP. 195604271982031002
. Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. S. Martono, M. Si. NIP. 196603081989011001
iii
PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, November 2012
Selda Agustina NIM 7101408079
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Berangkat dengan penuh keyakinan Berjalan dengan penuh keikhlasan Istiqomah dalam menghadapi cobaan “ YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH “
( TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid )
PERSEMBAHAN Dengan mengucap syukur dan rahmat Allah
SWT,
skripsi
ini
saya
persembahkan kepada: Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan do’a dan segala usaha mereka demi masa depan anakanaknya.
v
PRAKATA Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan tugas penulisan skripsi dengan judul: “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI KELAS VII D SMP NEGERI 3 DEMPET KABUPATEN DEMAK”. Dalam menyusun skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya tidak lepas dari bantuan beberapa pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk itu pada kesempatan yang baik ini dengan rasa hormat penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri Semarang
atas
kesempatan
yang
diberikan
kepada
penulis
unutk
menyelesaikan studi di Universitas Negeri Semarang 2.
Dr. S. Martono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan penelitian
3.
Dra. Nanik Suryani, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang serta selaku Dosen Penguji Utama yang telah memberikan masukan dan arahan serta memberikan kemudahan administrasi dalam menyelesaikan skripsi ini
vi
4.
Dra. Palupiningdyah M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing, memberikan arahan, gagasan, serta petunjuk yang sangat membantu dan bermanfaat hingga selesainya skripsi ini
5.
Drs. Partono, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing, memberikan arahan, petunjuk serta gagasan yang sangat bermanfaat dan membantu hingga selesainya skripsi ini
6.
Drs. Marimin
M.Pd., selaku penguji sidang skripsi saya yang telah
membimbing, memberikan arahan, gagasan, serta petunjuk yang sangat membantu dan bermanfaat hingga selesainya skripsi ini 7.
Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, khususnya Dosen Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan ilmu-ilmu dalam pengajaran dan mudah-mudahan dapat menjadi ilmu yang bermanfaat kelak bagi penulis
8.
Dra. Hanik Rasidah, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Dempet yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian
9.
Suwartini, S.Pd., selaku Guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMP Negeri 3 Dempet yang telah membantu, memberikan arahan, serta bimbingan selama penelitian berlangsung
10. Arif Kurniawan dan keluarga yang setiap saat memberikan semangat 11. Siswa-siswi kelas VII D SMP Negeri 3 Dempet atas kerjasama dan partisipasinya dalam penelitian ini 12. Rekan
seperjuangan
angkatan
2008
Perkantoran
vii
khususnya
Pend.
Administrasi
13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang belum bisa penulis sebutkan satu per satu. Semoga semua bantuan yang telah di berikan mendapat imbalan dari Allah SWT. Kritik dan saran dari semua pihak di terima dengan senang hati. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pikiran khususnya di bidang pendidikan
Semarang, November 2012
Penulis
viii
SARI Agustina, Selda. 2012. Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi Kelas VII D SMP Negeri 3 Dempet Kabupaten Demak. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dra. Palupiningdyah M.Si., Pembimbing II: Drs. Partono, M.Pd, 64 Halaman, 15 Tabel, 2 Gambar, 28 Lampiran. Kata kunci: Hasil Belajar, Snowball Throwing. Banyak siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan materi IPS Ekonomi, sehingga mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa. IPS Ekonomi merupakan materi yang sifatnya luas yang sesuai dengan keadaan sehari-hari, ini berdampak pula pada pola pembelajaran yang seharusnya lebih menekankan dalam aspek pemahaman yang lebih luas sehingga siswa menjadi mudah dalam memahami materi IPS Ekonomi khususnya materi manusia sebagai makhluk ekonomi dan makhluk sosial. Salah satu model pembelajaran yang cocok dengan materi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi adalah model pembelajaran snowball throwing. Penerapan model pembelajaran Snowball Throwing siswa pengetahuannya akan bertambah luas sebab peserta didik akan mendapat soal dari materi yang berbeda dari kelompoknya dan jawabannya. Hal tersebut akan membuat siswa mencari dan pengetahuan siswa dapat berkembang karena peserta didik tidak hanya mendapat satu materi saja. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII D yang berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) siklus, yang nantinya kelas VII D mendapat tindakan siklus. Faktor yang diteliti dalam penelitian ini yakni : faktor guru (cara guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran Snowball Throwing), faktor siswa (aktifitas dan hasil belajar siswa). Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, observasi, dan tes. Analisis datanya menggunakan metode deskriptif dengan cara hasil belajar siswa setelah tindakan. Berdasarkan hasil observasi dan refleksi siklus I menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dari nilai awal sebelum siswa diberi tindakan siklus I, berdasarkan hasil perhitungan siklus I kemampuan kognitif siswa dari 26 siswa kelas VII D terdapat 15 siswa yang tuntas dan 11 siswa yang masih belum tuntas, dengan nilai rata-rata sebesar 7,3, sedangkan pada skor awal sebelum diadakan tindakan siklus I terdapat 10 siswa yang tuntas dan 16 siswa belum tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 7,0. Akan tetapi kegiatan pada siklus I masih perlu diulang kembali agar hasil belajar dan ketuntasan belajar dapat lebih ditingkatkan. Pada siklus II terlihat jelas ada peningkatan hasil belajar yang dicapai dengan nilai ratarata mencapai 9,0 dan dari segi kognitif ada 3 siswa yang belum tuntas.
ix
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran IPS Ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII D SMP Negeri 3 Dempet pada pokok bahasan manusia sebagai makhluk ekonomi dan makhluk sosial. Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah guru hendaknya lebih menekankan model pembelajaran yang akan dipergunakan ketika akan menjelaskan materi agar disesuaikan dengan tujuan, materi, waktu, sarana, karakteristik siswa, dan evaluasi.
x
ABSTRACT
Agustina, Selda. 2012. Implementation Method of Demonstration Using Mediabased on the Local Potential to increase Learning Outcome Course in the Education Section Archives of Class VII D SMP Negeri Dempet 3 Year 2011/2012 Lessons. Final Project. Department Of Economics, Faculty Of Economics, State University Of Semarang. Supervising I: Dra. Palupiningdyah M.Si. Supervising II: Drs. Partono, M.Pd, 64 pages, 15 tables, 2 pictures, 28 attachments. Keywords: Learning Outcomes, Snowball Throwing. Many students are still having difficulties in completing Economic IPS material, thus affecting low student learning outcomes. Economic IPS is its broad material appropriate to the circumstances of everyday life, is to impact the learning patterns that should be more emphasis on understanding the broader aspects so that students become easy in understanding the material IPS Economic particular material economic and human beings as social creatures. One model of learning that matches the material human beings as social and economic beings are learning model snowball throwing. Application of Snowball Throwing learning model students will expand their knowledge because students will get questions from different material from the group and answer. This will make the students look for and knowledge students can thrive as learners not only get one material alone. The subjects of this study were students of class VII D, totaling 26 students consisting of 11 male students and 15 female students. In this type of research is a research action class (PTK) cycle, which later class of XI AP 1 got the action cycle. Factors that are examined in this study: the teacher’s factor (how teachers to implement teaching and learning activities with snowball throwing a models sstudent (student learning outcomes and activities). Data collection method using the method documentation, observation, and test. The analysis of data using the descriptive method by way of student learning outcomes after the action. Based on the results of observation and reflection cycle I showed an increase in comparison of the value of early before students are given an action cycle I, based on the results of calculation cycles I cognitive ability of students of Class XI student of 26 VII D there are 15 students who has been completed and 11 students were still not completely yet, with an average value of 7.3, whereas in the initial score before I cycle there are actions held 10 students who completed and 16 students have not finished with an average rating of 7,0. However, activities in cycle I still need to be repealing and completely learning outcome study can be further improved. In cycle II clearly visible there is improved learning outcomes achieved with average values reach 9,0 and in terms of cognitive, there are 3 students who haven't completely yet.
xi
Based on the results of the research can be drawn the conclusion that learning Archives on using the models Snowball Throwing can improve student learning outcome class VII D SMP Negeri Dempet 3 on the subject archive storage systems in alphabet storage systems. Suggestions put forward in this research is the teacher should be more emphasized learning methods that will be used when the material to be adapted will be explained with objective, material, time, means, characteristics of students, and evaluation.
xii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….i PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………………………...ii PENGESAHAN KELULUSAN………………………………………………….iii PERNYATAAN…………………………………………………………………..iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………………………………...v PRAKATA………………………………………………………………………..vi SARI………………………………………………………………………………ix ABSTRACT………………………………………………………………………xi DAFTAR ISI…………………………………………………………………….xiii DAFTAR TABEL………………………………………………………………xvii DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………..xviii DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….xix BAB I PENDAHULUAN..……………………………………………………….1 1.1
Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2
Perumusan Masalah ...................................................................................7
1.3
Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
1.4
Manfaat Penelitian .................................................................................... 7 1.4.1 Manfaat Teoritis................................................................................7 1.4.2 Manfaat Praktis.................................................................................8
BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………………..9 2.1
Belajar........................................................................................................9 xiii
2.2
Hasil Belajar ............................................................... ............................11 2.2.1 Macam-macam Hasil Belajar..........................................................11 2.2.2 Ranah Hasil Belajar........................................................................12 2.2.3 Tipe-tipe Hasil Penelitian................................................................12 2.2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.............................15 2.2.5 Peningkatan Hasil Belajar...............................................................16
2.3
Model Pembelajaran Kooperatif ............................................................ 17 2.3.1 Ciri-ciri pembelajaran kooperatif....................................................17 2.3.2 Keuntungan menggunakan pembelajaran kooperatif......................17
2.4
Snowball Throwing................................................................................. 18
2.5
Penelitian Terdahulu ............................................................................... 20
2.6
Kerangka Berpikir .................................................................................. 21
2.7
Hipotesis ................................................................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………………24 3.1
Setting Penelitian .................................................................................... 24
3.2
Subyek Penelitian ................................................................................... 24
3.3
Jenis Penelitian ....................................................................................... 24
3.4
Faktor Yang Diteliti................................................................................ 24
3.5
Rancangan Penelitian ............................................................................. 25 3.5.1 Prosedur Penelitian Siklus I............................................................26
xiv
3.5.2 Prosedur Penelitian Siklus II...........................................................29 3.6
Variabel Penelitian ................................................................................. 31 3.6.1 Variabel bebas.................................................................................32 3.6.2 Variabel Terikat..............................................................................32
3.7
Metode Pengumpulan Data .................................................................... 33
3.8
Instrumen Penelitian ............................................................................... 34
3.9
Uji Coba Instrumen ................................................................................ 34
3.10
Metode Analisis Data .. ...........................................................................40
3.11
Lembar Observasi ... ................................................................................42
3.12
Indikator Keberhasilan ........................................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………………..45 4.1
Hasil Penelitian....................................................................................... 45 4.1.1 Gambaran Umum...........................................................................45 4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I.................................................................45 4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II.................................................................51
4.2
Pembahasan ............................................................................................ 57
BAB V PENUTUP
……………………………………………………………63
5.1
Kesimpulan ............................................................................................. 63
5.2
Saran ....................................................................................................... 64
xv
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………65 LAMPIRAN ……………………………………………………………………67
xvi
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
1.1. Data ulangan harian siswa……………………………………………………6 1.2. Keaktivan siswa selama proses belajar ……………………………………...6 3.1. Uji Validitas Instrumen……………………..……………………………....36 3.2. Rekapitulasi hasil analisis tingkat kesukaran soal….……………...………..39 3.3. Rekapitulasi hasil analisis daya pembeda …..………………………………40 3.4. Kriteria penilaian keterampilan kooperatif siswa…………………………...43 3.5. Kriteria penilaian kinerja guru………………………………………………44 4.1. Hasil Analisis Siklus I……………………………………………………….48 4.2. Data Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Akhir Siklus I..…………………….48 4.3. Data Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I…………………………………..48 4.4. Data Hasil Observasi Guru Pada Siklus I……………………………...........49 4.5. Hasil Analisis Siklus II………………………………………………............53 4.6. Data Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Akhir Siklus II……………………....54 4.7. Data Hasil Observasi Siswa Pada Siklus II………………………………….55 4.8. Data Hasil Observasi Guru Pada Siklus II………………………………......55
xvii
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
2.1.Kerangka Berfikir Penelitian……...…………………….…………………...22 3.1. Skema Alur Siklus …….………………………………………………..…..25
xviii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1. Daftar Nama Siswa SMP Negeri 3 Dempet…………………………………..67 2. Daftar Nilai Siswa…………………….……………………………………....68 3. Kisi-kisi Soal Uji Coba…….…………………………………………………69 4. Soal Uji Coba ………………………..……………………………………….70 5. Kunci Jawaban Soal Uji Coba………………………………………………..73 6.Analisis Validitas,Reliabilitas,Tingkat Kesukaran,dan Daya Pembeda………74 7. Perhitungan Validitas Penelitian Soal No 1…………………………………..76 8. Perhitungan Reliabilitas Instrument……………………………………….….78 9. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal …………………………………...…....80 10. Perhitungan Daya Pembeda Soal ……………………………………………81 11. Silabus Pembelajaran……………..……………………………………….....82 12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I…………………………84 13. Kisi-kisi Penulisan Soal Siklus I…………………………………………......88 14. Soal Siklus I………………………………………………………………….89 15. Kunci Jawaban Siklus I ……………………………………………………...95 16. Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I…………………………………….96 17. Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus I…………………………………….97 18. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ……………………………….98 xix
19. Kisi-kisi Penulisan Soal Siklus II ……………………………………….…102 20. Soal Siklus II ……………………………………………………………....103 21. Kunci Jawaban Soal Siklus II …………………………….……………….109 22. Lembar Observasi Kinerja guru Siklus II …………………………………110 23. Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus II…………………….....................111 24. Rekapitulasi Hasil Nilai Per Siklus………………………………………...112 25. Dokumentasi……………….……………………………………………....113 26. Nama Kelompok………………………………………………………..….116 27. Surat Ijin Penelitian dari FE……………………….…………………….....117 28. Surat Keterangan Penelitian dari SMP Negeri 3 Dempet………………….118
xx
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah “Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Dalam interaksi ini terjadi saling pengaruh antara guru dan siswa” (Sukmadinata, 2009 : 3). Untuk itu kedua komponen dalam pendidikan tersebut harus dapat melakukan interaksi dengan baik sesuai dengan perannya guna tercapai tujuan pendidikan yang hendak dicapai. Berdasarkan Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, pasal 1 ayat 1, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Tujuan pendidikan merupakan suatu gambaran dari falsafah hidup atau pandangan hidup manusia, baik secara perorangan maupun secara kelompok (bangsa dan negara). Membicarakan tujuan pendidikan akan menyangkut sistem nilai dan norma-norma dalam suatu konteks kebudayaan, baik dalam mitos, kepercayaan dan religi,filsafat,ideologi, dan sebagainya. Tujuan pendidikan di suatu negara akan berbeda dengan tujuan pendidikan di negara lainnya, sesuai dengan dasar negara, falsafah hidup bangsa, dan ideologi negara tersebut. Pendidikan mengemban tugas untuk menghasilkan generasi yang baik, manusia-manusia yang lebih berkebudayaaan, manusia sebagai individu yang memiliki kepribadian yang lebih baik. Nilai-nilai yang hidup dan berkembang di suatu masyarakat atau negara, menggambarkan pendidikan dalam suatu konteks yang sangat luas, menyangkut kehidupan seluruh umat manusia, yang digambarkan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mencapai suatu kehidupan yang lebih baik (Munib, 2011 : 29-30).
1
2
“Dalam pembelajaran perubahan perilaku yang harus dicapai oleh pembelajar setelah melaksanakan aktifitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran” (Anni, 2007 : 5). Adapun tujuan proses pembelajaran di sekolah adalah bahwa semua siswa dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan. “Hasil belajar merupakan hasil dari interaksi tindak belajar dan tindak mengajar” (Dimyati, 2009 : 3), hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar (Rifa’i, 2010 : 85), sedangkan tingkat keberhasilan belajar siswa dapat diketahui dari sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari, yang ditunjukkan oleh nilai-nilai yang diperoleh siswa pada mata pelajaran yang bersangkutan pada setiap kali diadakan evaluasi atau penilaian. “Keberhasilan belajar ditentukan oleh banyak faktor, baik faktor intern maupun ekstern. Faktor intern meliputi jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan, sedangkan faktor ekstern meliputi lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah, dan faktor lingkungan masyarakat” (Slameto, 2010:54). Di antara ketiga lingkungan itu yang paling besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar adalah lingkungan sekolah seperti guru, sarana belajar, kurikulum, teman-teman sekelas, disiplin dan peraturan sekolah, dan lain-lain. Unsur lingkungan sekolah yang disebutkan di atas pada hakekatnya berfungsi sebagai lingkungan belajar siswa, yakni lingkungan tempat siswa berinteraksi sehingga menumbuhkan kegiatan belajar pada dirinya.
3
“Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa dan memperhatikan perbedaan individual setiap siswa (Uno, 2008:7). Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar menunjukkan apa yang harus dilakukan siswa sebagai subyek yang menerima pembelajaran, sedangkan mengajar adalah apa yang harus dilakukan guru sebagai pengajar. Kedua konsep ini menjadi terpadu dalam suatu kegiatan belajar mengajar, dimana terjadi interaksi belajar mengajar. Mengajar pada hakekatnya merupakan proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong proses belajar mengajar. “Upaya meningkatkan kualitas pengajaran agar diperoleh hasil belajar siswa yang lebih optimal sehingga menunjang peningkatan kualitas pendidikan, menjadi tugas dan tanggung jawab semua aparat pendidikan termasuk guru” (Nana Sudjana, 2009 : 1). Mengingat posisi dan peranan guru berhadapan langsung dengan siswa melalui proses pengajaran di sekolah, maka upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil pengajaran sebagian besar menjadi tugas dan tanggung jawab guru. Salah satu diantaranya melalui pengajaran dengan model pembelajaran Snowball Throwing. “Pelajaran dimulai dengan pertanyaan salah satu cara untuk membuat peserta didik belajar secara aktif adalah dengan membuat mereka bertanya tentang materi pelajaran sebelum ada penjelasan dari pengajar. Strategi ini dapat menggugah peserta didik untuk mencapai kunci belajar, yaitu bertanya”(Zaini, 2008:44).
4
Jika pertanyaan dilakukan dengan efektif, strategi ini dapat mendorong keterlibatan, meningkatkan pembelajaran, memotivasi siswa, dan menyediakan umpan-balik tentang kemajuan pembelajaran, baik kepada guru maupun siswa (Eggen & Kauchak, 2004). Ciri-ciri pertanyaan yang efektif adalah (Cook, 1999) singkat, jelas, fokus, relevan, konstruktif, netral, dan terbuka (Jacobsen, 2009:172). Model Pembelajaran Snowball Throwing melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok. Lemparan pertanyaan tidak menggunakan tongkat seperti model pembelajaran Talking Stik akan tetapi menggunakan kertas berisi pertanyaan yang diremas menjadi sebuah bola kertas lalu dilempar-lemparkan kepada siswa lain. Siswa
yang
mendapat
bola
kertas
lalu
membuka
dan
menjawab
pertanyaannya. The research findings show that Snowball Throwing games can improve the students’ English vocabulary mastery including understanding meaning, pronunciation, spelling, and using of words. The highest improvement was the aspect of using of words. Snowball Throwing games could increase the students’ motivation and selfconfidence in learning vocabulary. Snowball Throwing games could change the students to be active learners as they involved in the activity and they automatically learned by doing. Somehow, there were some weaknesses of applying Snowball Throwing games; the students still got difficulties in aspects of pronouncing and spelling English words. Sometimes they were confused to cover the four aspects of vocabulary
5
at the same time. That’s why the improvement of the pronunciation and spelling aspects were not significant (Febrianti Indrasari. S890809308). Artinya Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan Snowball Throwing bisa meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Inggris siswa yang meliputi memahami arti, pengucapan, pengejaan, dan menggunakan kata. Peningkatan tertinggi adalah aspek menggunakan kata. Permainan Snowball Throwing bisa meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri siswa dalam belajar kosakata. Permainan Snowball Throwing bisa mengubah siswa menjadi aktif karena mereka terlibat dalam aktivitas dan mereka secara otomatis belajar sendiri. Bagaimanapun juga, ada beberapa kelemahan dalam permainan Snowball Throwing; siswa masih mengalami kesulitan di aspek pengucapan dan pengejaan kata Bahasa Inggris. Kadang-kadang mereka bingung untuk menguasai 4 aspek kosakata pada saat yang sama. Oleh karena itu, peningkatan aspek pengucapan dan pengejaan tidak signifikan (Febrianti Indrasari. S890809308). Dari hasil wawancara awal dengan guru IPS ekonomi dan observasi di kelas VII D SMP Negeri 3 Dempet kabupaten Demak, menunjukkan bahwa pembelajaran IPS ekonomi yang dilakukan oleh guru di kelas diawali dengan pemberian apersepsi kepada siswa dilanjutkan dengan memberikan motivasi kepada siswa agar siswa antusias mengikuti pembelajaran. Guru melakukan metode ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran dan menggunakan buku panduan serta menggunakan LCD pada keadaan tertentu yang masih bergantian dengan kelas lainnya, diakhir pembelajaran guru memberikan evaluasi kepada siswa dengan bentuk tanya jawab mengenai pembelajaran yang telah dilakukan. Tetapi nilai siswa cenderung rendah bahkan standar ketuntasan belajar siswa banyak yang tidak memenui kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 75.
6
Tabel 1.1 Data ulangan harian siswa Tuntas
Jumlah Kelas
keseluruhan
KKM
Belum tuntas
Jumlah %
Siswa VII D
Jumlah %
Siswa 26
75
38,4%
10
Siswa 61,6%
16
Sumber: Data SMPN 3 Dempet yang diolah Tabel 1.2 Keaktivan siswa Selama Proses Belajar Keaktifan Siswa Selama Proses Belajar Presentase
40%
Sumber: Data SMPN 3 Dempet yang diolah Terlihat pada tabel di atas nilai ulangan siswa kelas VII D dari 26 siswa, sebesar 38,4% atau 10 siswa sudah tuntas dan 61,6% atau 16 siswa belum tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih kurang optimal dari batas nilai KKM (kriteria ketuntasan minimal) sebesar 75. Pada tabel di atas juga bisa dilihat keaktifan siswa dalam pembelajaran masih sangat kurang karena menunjukkan presentase pembelajaran sebesar 40%. Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa penggunaan model pembelajaran snowball throwing dapat dijadikan satu model yang efektif dan cukup bermanfaat dan berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar siswa
7
dalam mata pelajaran Ekonomi, sehingga penulis tertarik untuk mengadakan penelitian pengaruh penggunakan model snowball throwing dengan judul : “Meningkatan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi Kelas VIID SMPN 3 Dempet Kabupaten Demak” 1.2. Rumusan Masalah Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini apakah hasil belajar dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran snowball throwing pada mata pelajaran IPS Ekomomi siswa kelas VIID di SMP Negeri 3 Dempet Kabupaten Demak. 1.3. Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran snowball throwing dalam pembelajaran IPS Ekonomi pada siswa kelas VIID di SMP Negeri 3 Dempet Kabupaten Demak. 1.4. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Sebagai masukan bagi pengelola pendidikan untuk menerapkan penggunaan
pembelajaran
IPS
Ekonomi
dengan
model
pembelajaran Snowball Throwing b. Sebagai dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut, dengan menerapkan penggunaan pembelajaran IPS Ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing
8
2. Manfaat Praktis Bagi Siswa a. Menggunakan model pembelajaran snowball throwing diharapkan dapat membantu siswa untuk mencapai hasil yang baik dalam akademik. b. Siswa mampu memberikan sikap positif terhadap mata pelajaran IPS Ekonomi. Bagi guru a. Meningkatkan profesionalitas guru. b. Sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan memilih model pembelajaran yang sesuai dan bervariasi. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam pembelajaran di sekolah khususnya pembelajaran IPS Ekonomi.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Belajar Thorndike dalam Uno (2008:11), menyatakan bahwa “belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang berupa pikiran, perasaan, respon atau gerakan), dan respon”. Stimulus hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, meskipun respon mungkin bermacam-macam bentuknya. Gagne dalam Slameto (2010:13) memberikan 2 (dua) definisi yaitu: 1) Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku. 2) Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi. Gagne dalam Suprijono (2009:2), “belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah”. Traves dalam Suprijono (2009:2), “belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku”. Cronbach dalam Suprijono (2009:2), “learning is shown by a change in behavior as a result of experience. (Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman)”. Harold Spears dalam Suprijono (2009:2), “learning is to observer, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction. (Artinya,
9
10
Bahwa belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu)”. Geogh dalam Suprijono (2009:2), “learning is change in performance as a result of practice. (Belajar adalah perubahan performance sebagai hasil latihan)”. Morgan dalam Suprijono (2009:2), “learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past experience. (Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman)”. Belajar dalam idealisme berarti kegiatan psiko-fisik-sosio menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Namun, realitas yang dipahami oleh sebagian masyarakat tidaklah demikian . belajar dianggapnya properti sekolah. Kegiatan belajar selalu dikaitkan dengan tugas-tugas sekolah. Sebagian masyarakat menganggap belajar di sekolah adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan. Anggapan tersebut tidak seluruhnya salah, sebab seperti yang dikatakan oleh Reber, belajar adalah the process of acquiring knowledge. Belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan. Belajar sebagai konsep mendapatkan pengetahuan dalam praktiknya banyak dianut. Guru bertindak sebagai pengajar yang berusaha memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan peserta didik giat mengumpulkan atau menerimanya. Proses belajar mengajar ini banyak didominasi aktivitas menghafal. Peserta didik sudah belajar jika mereka sudah hafal dengan hal-hal yang telah dipelajarinya. Sudah tentu pengertian belajar seperti ini secara esensial belum memadai. Perlu dipahami, perolehan pengetahuan maupun maupun upaya penambahan pengetahuan hanyalah salah satu bagian kecil dari kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya (Suprijono, 2009:3). Dari pandangan diatas, bahwa belajar adalah pemperolehan pengalaman baru oleh seseorang dalam bentuk perubahan tingkah laku atau perilaku yang relative menetap, sebagai akibat adanya proses dalam bentuk interaksi belajar terhadap suatu objek pengetahuan, atau melalui suatu penguatan dalam bentuk pengalaman terhadap suatu objek yang ada dalam lingkungan belajar (Uno, 2008:16-17).
11
2.2. Hasil Belajar ”Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar” (Anni, 2007:5). ”Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar” (Dimyati, 2009:3). Menurut Gerlach dan Ely dalam Anni (2007:5) “hasil belajar merupakan perubahan perilaku atau deskripsi produk yang menunjukkan bahwa belajar telah terjadi”. Menurut teori Humanistik dalam Rifa’i (2007:91) “hasil belajar adalah kemampuan siswa mengambil tanggung jawab dalam menentukan apa yang dipelajari dan menjadi individu yang mampu mengarahkan diri sendiri (selfdirecting) dan mandiri (independent)”. Menurut Gagne dalam Dimyati (2009:11) “hasil belajar merupakan proses kognitif siswa yang terdiri dari informasi verbal, keterampilan intelek, keterampilan, motorik, sikap, dan siasat kognitif”. Jadi berdasarkan lima pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang berupa perubahan perilaku pembelajar sesuai dengan kemampuan yang dipelajari setelah mengalami interaksi tindak belajar dan mengajar yang menunjukkan bahwa belajar telah terjadi yang terdiri dari informasi verbal, keterampilan intelek, keterampilan, motorik, sikap, dan siasat kognitif. 2.2.1. Macam –Macam Hasil Belajar Hings ley(dalam Sudjana, 2009:4) memberi tiga macam hasil belajar a) Ketrampilan dan kebiasaan b) Pengetahuan dan pengertian c) Sikap dan cita – cita
12
2.2.2. Ranah Hasil belajar Hasil belajar dapat dilihat dari perubahan siswa, ketrampilan meningkat, bertambah pengetahuan, sikap yang lebih baik. Benyamin S Bloom seperti yang dikutip oleh Anni (2007:7-12) membagi hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu: a) Ranah kognitif yaitu berkenaan hasil belajar intelektual terdiri dari pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian. b) Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari penerimaan, penanggapan, penilaian, pengorganisasian, pembentukkan pola hidup. c) Ranah psikomotorik adalah berkaitan dengan hasil belajar persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian, kreativitas. 2.2.3. Tipe-tipe Hasil Belajar Hasil belajar secara menyeluruh harus mencerminkan tujuan pendidikan. Benjamin S. Bloom dalam bukunya Sudjana (2009:49-54) berpendapat bahwa “tujuan pendidikan yang hendak dicapai dapat digolongkan menjadi tiga bidang atau ranah, yakni 1) bidang kognitif, 2) bidang efektif dan, 3) bidang psikomotor”, yang dapat dijelaskan sebagai berikut : A. Tipe hasil belajar bidang kognitif meliputi : (1) Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan (knowledge).
13
Termasuk dalam pengetahuan hafalan ini adalah pengetahuan yang sifatnya faktual dan pengetahuan mengenai hal-hal yang perlu di ingat kembali seperti batas peristilahan, pasal, hukum, bab, ayat, rumus dan lain-lain. (2) Tipe hasil belajar pemahaman (comprehension) Ada tiga pemahaman yang berlaku umum yaitu: a) Pemahaman terjemahan, yakni kesanggupan memahami makna yang terkandung di dalamnya. Misalnya memahami kalimat bahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia, pengertian Bhineka Tunggal ika dan lain-lain. b) Pemahaman
penafsiran
misalnya,
memahami
grafik,
menghubungkan dua konsep yang berbeda dan lain-lain. c) Pemahaman ekstrapolasi yakni kesanggupan melihat di bilik yang tertulis, tersirat, meramalkan sesuatu atau memperluas wawasan. (3) Tipe hasil belajar penerapan (aplikasi) Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan dan mengabstrakkan suatu konsep, ide, rumus dan hukum dalam situasi baru, misalnya memecahkan persoalan dengan rumus tertentu, menerapkan suatu dalit atau hukum dalam suatu persoalan, jadi dalam aplikasi harus ada konsep, teori hukum dan rumus.
14
(4) Tipe hasil belajar analisis Analisis adalah kemampuan untuk mengurangi suatu integritas (kesatuan yang utuh) menjadi unsur-unsur atau bagian yang lebih kecil dan mempunyai arti. (5) Tipe hasil belajar sintesis Sintesis adalah kesanggupan menyatukan unsur atau bagian menjadi satu integritas. (6) Tipe hasil belajar evaluasi Evaluasi adalah kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai suatu berdasar pada kemampuan yang dimilikinya dan kriteria yang dipakainya. B. Tipe hasil belajar bidang afektif Bidang efektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ada beberapa tingkatan bidang afektif yaitu : (1) Receiving atau Attending adalah semacam kepekaan dalam menerima rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang pada siswa, baik demi bentuk masalah situasi atau gejala. (2) Responding atau jawaban adalah reaksi yang diberikan seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. (3) Valuing atau penilaian adalah berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulasi. (4) Organizing atau organisasi yakni pengembangan nilai kedalam satu sistem organisasi, termasuk menentukan hubungan satu nilai
15
dengan nilai yang lain, kemantapan dan prioritas nilai yang telah dimiliki. (5) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai adalah keterpaduan dari sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. C. Tipe hasil belajar Psikomotor Hasil belajar bidang psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan ketrampilan yaitu : 1) Gerakan reflek 2) Ketrampilan pada gerakan-gerakan dasar 3) Kemampuan berseptual termasuk di dalamnya membedakan visual membedakan auditif, motorik dan lain-lain. 4) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuasaan, keharmonisan, ketetapan dan lain-lain. 5) Gerakan-gerakan skill mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang komplek. 6) Kemampuan seperti gerakan ekspresif, interprestasi dan sebagainya. 2.2.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar “Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
hasil
belajar
digolongkan menjadi dua golongan yaitu faktor intern dan faktor ekstern” (Slameto, 2010:54-71). a) Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri indvidu yang sedang belajar yaitu : faktor jasmaniah, faktor psikologis dan
16
faktor kelelahan. Faktor jasmaniah merupakan faktor yang berhubungan dengan kesehatan dan cacat tubuh. Faktor Psikologis tergolong menjadi tujuh yaitu intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kelelahan dan kematangan. Faktor kelelahan dibedakan menjadi dua yaitu kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh sehingga timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh dan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. b) Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap hasil belajar dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Faktor keluarga meliputi: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan. Faktor sekolah terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pengajaran atau media pembelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode mengajar, tugas rumah. Faktor masyarakat meliputi: kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.
2.2.5. Peningkatan Hasil Belajar “Peningkatan hasil belajar merupakan perubahan yang lebih baik dari kemampuan awal sebelum mengalami aktivitas belajar menuju kemampuan akhir setelah mengalami aktivitas belajar yang merupakan hasil belajar” (Inayah, 2008:183). “Proses belajar didalam kelas berlangsung dalam proses komunikasi yang berisi pesan-pesan yang tidak hanya berupa pengetahuan saja, tetapi juga berkaitan dengan fakta, konsep, ketrampilan dan prinsip yang digunakan dalam kehidupan seharihari”(Anni, 2007:47). Peningkatan hasil belajar yang diperhatikan dalam penelitian ini adalah berkenaan hasil belajar intelektual terdiri dari
17
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian ranah kognitif yang merupakan ranah kognitif. 2.3. Model Pembelajaran Kooperatif “Pembelajaran kooperatif (Cooperatif Learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar” (Sugiyanto, 2010:37). Panitz dalam Suprijono (2009:54-55) pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, di mana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas. 2.3.1. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat elemen-elemen yang saling terkait. Elemen-elemen pembelajaran kooperatif menurut Lie (2004) dalam Sugiyanto (2010:40) adalah: 1) Saling ketergantungan posifif 2) Interaksi tatap muka 3) Akuntabilitas individual 4) Ketrampilan menjalin hubungan antar pribadi 2.3.2. Keuntungan menggunakan pembelajaran kooperatif Ada banyak nilai pembelajaran kooperatif diantaranya adalah: 1) Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial 2) Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, ketrampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandanganpandangan
18
3) Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial 4) Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen 5) Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois 6) Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa 7) Berbagai keterampilan sosial yang diperoleh untuk memelihara hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan 8) Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia 9) Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif 10) Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik 11) Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama dan orientasi tugas (Sugiyanto, 2010:4344). 2.4. Snowball Throwing Snowball artinya bola salju sedangkan Throwing artinya melempar. Snowball Throwing secara keseluruhan dapat diartikan melempar bola salju. Model pembelajaran ini menuntut peran aktif siswa didalam kelas, namun seorang guru harus tetap berperan dalam kelas tersebut, yaitu sebagai pemberi semangat, dorongan belajar dan bimbingan siswa. Snowball Throwing adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa secara efektif, baik segi fisik, mental dan emosionalnya yang disatukan dengan kegiatan melempar bola salju. Pada model pembelajaran Snowball throwing siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru, kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar kesiswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.
19
Snowball Throwing (bola salju) strategi ini digunakan untuk mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari diskusi peserta didik secara bertingkat. Dimulai dari kelompok kecil kemudian dilanjutkan dengan kelompok yang lebih besar sehingga pada akhirnya akan memunculkan dua atau tiga jawaban yang telah disepakati oleh peserta didik secara berkelompok. Strategi ini akan berjalan dengan baik jika materi yang dipelajari menuntut pemikiran yang mendalam atau yang menuntut peserta didik untuk berpikir analisis bahkan mungkin sintesis. Materimateri bersifat faktual, yang jawabannya sudah ada di dalam buku teks mungkin tidak tepat diajarkan dengan strategi ini (Zaini, 2008:58).
Adapun langkah-langkah dari Snowball Throwing sebagai berikut: a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan b. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masingmasing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi c. Masing-masing ketua kelompok kembali kekelompoknya masingmasing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya d. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok e. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit f. Setelah siswa dapat satu bola/satu petanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbetuk bola tersebut secara bergantian g. Evaluasi h. Penutup (suprijono, 2009:128) classroom action research by model of Snowball Throwing learning can be increase teacher skill in learning IPS, To increase the students activities in learning by applying the model ofSnowball Throwing, To increase learning quality by applying the model of Snowball Throwing. Model of Snowball Throwing can be implemented to increase learning result. Artinya penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran Snowball Throwing dapat meningkatkan ketrampilan guru IPS, pembelajaran snowball throwing mampu meningkatkan aktivitas siswa, snowball throwing mampu meningkatkan kualitas pembelajaran. Model pembelajaran Snowball throwing dapat diimplementasikan untuk meningkatkan hasil belajar (Dewi Yuni Akhiriyah, 2011, 206).
20
Melalui model pembelajaran Snowball Throwing terlatih untuk lebih siap dalam menerima materi sebab mereka dituntut mengetahui materi dan juga dalam hal melempar serta menjawab bola-bola salju yang dilemparkan. Selain itu, dengan penerapan model pembelajaran Snowball Throwing siswa pengetahuannya akan bertambah luas sebab peserta didik akan mendapat soal dari materi yang berbeda dari kelompoknya dan jawabannya. Hal tersebut akan membuat siswa mencari dan pengetahuan siswa dapat berkembang karena peserta didik tidak hanya mendapat satu materi saja. 2.5. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu pernah dilakukan oleh Setyani Widiastri (2010) dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Pokok Bahasan Mengelola Kartu Utang da Piutang pada Siswa Kelas XI Akuntansi 2 SMK PGRI Tegal” dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa kelas XI Akuntansi 2 SMK PGRI Tegal sebesar 19,04% dari penelitian siklus I sebesar 66,67% dan penelitian pada siklus II sebesar 85,71%. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Desi Puspasari (2012) yag berjudul “Peningkatan Hasil belajar Siswa pada Materi Redaksi Surat Menggunakan Model Pembelajaran Snowball Throwing Kelas XI Administrasi Perkantoran di SMK Antonius Semarang” dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing sebesar 23,37%. Dari siklus Isebesar 73,3% dan siklus II sebesar 96,67%.
21
2.6. Kerangka Berpikir Materi pelajaran Ekonomi yang digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan konsep-konsep yang masih bersifat abstrak atau masih dalam gagasan serta disampaikan dengan model yang kurang menarik. Untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam mata pelajaran Ekonomi, diperlukan model pembelajaran yang menarik siswa dalam belajar mata pelajaran ekonomi. Salah satu alternatif yang dilakukan guru untuk meningkatkan pemahaman siswa adalah dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing karena dalam model pembelajaran Snowball Throwing lebih menekankan pada keaktifan siswa dalam belajar dan kekompakan dalam kelompok. Dengan hal ini diharapkan siswa akan merasa senang, tertarik dan siswa dapat mengalami aktivitas belajar yang dilakukan oleh diri sendiri secara menyenangkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat skema kerangka berpikir berikut ini.
22
Guru
Siswa
Pembelajaran kurang bervariasi
Motivasi siswa
rendah Siswa mengalami bosan dan Pembelajaran keterlibatan siswa menghafal dalam pembelajaran rendah
cenderung
Pemahaman siswa terhadap materi rendah
Pembelajaran menggunakan Snowball Throwing
Siswa merasa senang Aktif dalam belajar
Hasil belajar meningkat Gambar 2.1. Kerangka Berpikir Penelitian 2.7. Hipotesis Penelitian “Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data terkumpul” (Suharsimi, 2006:71). Apabila peneliti telah mendalami permasalahan penelitiannya dengan seksama serta menetapkan anggapan dasar, maka kemudian membuat suatu teori sementara yang kebenarannya masih perlu diuji hipotesis.
23
Berdasarkan permasalahan yang diangkat dengan dilandasi teori maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Ada peningkatan hasil belajar melalui model pembelajaran Snowball Throwing pada mata pelajaran ekonomi di SMP Negeri 3 Dempet Kabupaten Demak”.
BAB III METODE PENELITIAN
2.1.Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Dempet yang beralamat di jalan Dempet-Sidomulyo KM 8 Dempet. 3.2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII D yang berjumlah 26 siswa. 3.3. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau Class Room Active Research: 1. Penelitian – menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti 2. Tindakan – menunjukkan pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. 3. Kelas – dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula (Suharsimi, 2009:2-3). 3.4. Faktor Yang Diteliti a. Faktor guru yaitu cara guru dalam merencanakan pembelajaran dan cara guru dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing.
24
25
b. Faktor siswa yaitu: a) Melihat aktivitas serta sikap dan tanggapan oleh siswa, pada mata pelajaran ekonomi yang telah disampaikan guru dengan penerapan model pembelajaran Snowball Throwing. b) Hasil belajar siswa setelah pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang berasal dari nilai tes pada setiap penyelenggaraan akhir siklus. 3.5. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini dirancang masing-masing siklus dengan tahapan “perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi” (Suharsimi, 2009:16). Observasi
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan SIKLUS 1 Pengamatan Perencanaan
Refleksi SIKLUS II Pengamatan Penelitian Selesai/diteruskan Gambar 3.1. Skema Alur Siklus
Pelaksanaan
26
3.5.1. Prosedur penelitian Siklus I a. Perencanaan Tahap ini didasarkan pada pembuatan rencana kegiatan (persiapan-persiapan)
pembelajaran
dengan
menggunakan
metode Snowball Throwing sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII D SMP Negeri 3 Dempet. Adapun jenis kegiatan yang dapat dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut: 1) Guru menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan materi yang akan diajarkan. 2) Guru menyiapkan sarana-prasarana 3) Guru menyiapkan lembar kerja siswa 4) Guru menyiapkan lembar observasi pembelajaran dengan menggunakan menggunakan metode Snowball Throwing. 5) Guru menyiapkan lembar observasi keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan menggunakan metode Snowball Throwing b. Tindakan Pelaksanaan dilaksanakannya
tindakan skenario
merupakan
suatu
pembelajaran
yang
kegiatan telah
direncanakan. Adapun tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
27
1) Guru membuka pelajaran dan melakukan presensi 2) Guru menginformasikan metode pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran 3) Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran 4) Guru menyampaikan materi secara garis besar dengan menggunakan metode Snowball Throwing 5) Materi dimulai dengan terlebih dahulu menjelaskan kepada siswa 6) Guru meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan. 7) Guru membantu siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari. 8) Guru memberikan soal evaluasi siklus 1 9) Guru menutup pelajaran dan memberikan angket refleksi untuk siswa dan refleksi untuk guru c.
Observasi Suatu kegiatan mengamati Kinerja guru dan aktivitas siswa sebagai berikut: 1) Guru Suatu kegiatan mengamati kinerja guru yaitu kemampuan membuka pelajaran, memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan baik, penguasaan materi, kejelasan dalam menyampaikan materi, menanggapi respon dan
28
pertanyaan siswa, menggunakan waktu secara efisien, mengelola kelas, menutup pelajaran, dan kemampuan melakukan penilaian pencapaian hasil belajar 2) Siswa Suatu
kegiatan
mendengarkan
mengamati
penjelasan
dari
aktivitas guru,
siswa
yaitu
keaktifan
siswa
memberikan komentar, antusiasme siswa mencatat materi, keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan, kemampuan siswa dalam memahami pelajaran, ketertiban siswa dalam megikuti pelajaran, ketepatan siswa menjawab pertanyaan, dan mengerjakan soal atau tugas dari guru. d. Refleksi Hasil dari tahap observasi yang meliputi aktivitas selama kegiatan belajar mengajar, cara guru mengajar, juga hasil tes pada akhir siklus yang dilakukan juga kendala yang dihadapi selama kegiatan belajar pembelajaran dikumpulkan dan dikaji sehingga diperoleh refleksi untuk mengikuti perubahan yang terjadi selam menggunakan metode Snowball Throwing. hasil analisis data yang dilaksanakan pada tahap ini digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus berikutnya. Siklus berikutnya dilaksanakan dengan tahapan yang sama dengan siklus 1.
29
3.5.2. Prosedur Penelitian Siklus II a. Revisi Perencanaan Tahap ini berupa rencana kegiatan menentukan langkahlangkah yang akan dilakukan oleh peneliti untuk memecahkan masalah yang ada pada siklus 1 yaitu sebagai berikut: 1) Guru menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan materi yang akan diajarkan. 2) Guru menyiapkan sarana-prasarana 3) Guru menyiapkan lembar kerja siswa 4) Guru menyiapkan lembar observasi pembelajaran dengan menggunakan menggunakan metode Snowball Throwing. 5) Guru menyiapkan lembar observasi keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan menggunakan metode Snowball Throwing 6) Guru menyiapkan angket refleksi siswa b. Tindakan Tindakan pada siklus 2 merupakan aktivitas yang dirancang dengan sistematis untuk menghasilkan adanya peningkatan atau perbaikan dalam proses pembelajaran. tahapan dalam tindakan siklus 2 adalah sebagai berikut: 1) Guru membuka pelajaran dan melakukan presensi 2) Guru menginformasikan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran
30
3) Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran 4) Guru menyampaikan materi secara garis besar dengan menggunakan metode Snowball Throwing tahap ini guru tidak terlalu banyak pembukaan tetapi langsung pada materi yang akan disampaikan. 5) Membantu siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. 6) Memberi soal evaluasi siklus 2 7) Guru menutup pelajaran dan memberikan angket refleksi untuk siswa dan refleksi untuk guru c. Observasi Suatu kegiatan mengamati Kinerja guru dan aktivitas siswa sebagai berikut: 1) Guru Suatu kegiatan mengamati kinerja guru yaitu kemampuan membuka pelajaran, memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan bak, penguasaan materi, kejelasan dalam menyampaikan materi, menanggapi respon dan pertanyaan siswa, menggunakan waktu secara efisien, mengelola kelas, menutup pelajaran, dan kemampuan melakukan penilaian pencapaian hasil belajar
31
a. Siswa Suatu
kegiatan
mendengarkan
mengamati
penjelasan
dari
aktivitas guru,
siswa
yaitu
keaktifan
siswa
memberikan komentar, antusisame siswa mencatat materi, keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan, kemampuan siswa dalam memahami pelajaran, ketertiban siswa dalam megikuti pelajaran, ketepatan siswa menjawab pertanyaan, dan mengerjakan soal atau tugas dari guru. d. Refleksi Pada tahap ini guru sebagai peneliti melakukan analisis terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus II dan hasil belajar dengan menggunakan metode
Snowball Throwing berupa nilai
siswa pada tes siklus II. Analisis yang dilakukan
untuk mengkaji keberhasilan dan
kelemahan tindakan. a) Analisis data yang telah diperoleh untuk menentukan langkah tindakan yang lebih baik pada pembelajaran selanjutnya. b) Mengevaluasi proses dan hasil belajar siswa. c) Mengevaluasi kinerja guru dan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mangajar. 3.6. Variabel Penelitian “Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian” (Suharsimi, 2006:118). Dalam penelitian
32
ini, ada dua macam variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Adapun veriabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 3.6.1 Variabel bebas Variabel bebas yaitu variabel yang tidak terpengaruh dengan variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Snowball Throwing. Penggunaan model pembelajaran Snowball Throwing adalah sebagai salah satu variasi model belajar, menambah
keaktifan
siswa
yang
bermanfaat
untuk
proses
pembelajaran dan meningkatkan kemampuan guru itu sendiri. Indikator model pembelajaran Snowball Throwing adalah: a. Pemahaman siswa b. Belajar mandiri siswa c. keterlibatan siswa d. Perhatian siswa 3.6.2 Variabel Terikat Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar, hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar siswa merupakan salah satu indikator keberhasilan pembelajaran karena dengan adanya hasil belajar yang baik dapat menunjukkan apakah materi pelajaran yang telah diberikan oleh guru dapat dipahami siswa dengan baik. Indikator hasil belajar sebagai berikut :
33
a. Tercapainya ketuntasan belajar siswa b. Siswa aktif dalam pembelajaran. 3.7. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 3.7.1 Metode Dokumentasi “Metode dokumentasi adalah cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, legger agenda dan sebagainya” (Suharsimi, 2006:231). Metode ini dilakukan dengan mengambil data-data pendukung penelitian yang meliputi data awal yaitu daftar nama dan nilai ulangan siswa kelas VII D. 3.7.2 Metode Observasi Metode observasi digunakan untuk mengetahui kinerja guru dan aktifitas
siswa
dalam
pelaksanaan
pembelajaran
dengan
model
pembelajaran Snowball Throwing dengan model pembelajaran yang belum pernah dilaksanakan sebelumnya. Lembar observasi berisi langkahlangkah pembelajaran bagi guru dan aktifitas siswa selama pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing. 3.7.3 Metode Tes Bentuk soal yang digunakan dalam tes ini adalah pilihan ganda. Data ini digunakan untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan terhadap hasil belajar siswa.
34
3.8. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar adalah dengan menggunakan soal objektif. “Untuk soal-soal bentuk objektif skor untuk item biasa diberikan 1 (untuk jawaban benar) dan 0 (item jawaban salah)” (Suharsimi, 2009:172) Rumus yang digunakan: S=R Keterangan: S = Skor yang diperoleh R = Jawaban yang betul 3.9. Uji Coba Instrumen Setelah tes disusun, kemudian diujicobakan untuk menentukan tingkat kevalidan, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal. Uji coba dilakukan pada siswa di luar kelas yang dijadikan penelitian yaitu kelas VII A yang berjumlah 27 siswa. 3.9.1. Validitas Suharsimi (2006:168) mengemukakan “validitas adalah satu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan sesuatu instrument”.
Suatu
instrumen
dikatakan
valid
apabila
dapat
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Rumus yang digunakan adalah product moment dari pearson, yaitu sebagai berikut:
35
N
rxy N
X2
XY ( (
X)
X )( 2
N
Y) Y2 (
Y )2
Keterangan : rxy = Koefisien Kolerasi antara variabel X dan variabel Y N = Jumlah sampel X = Skor tiap item Y = Skor Total X 2 = Jumlah kuadrat nilai X Y2
= Jumlah kuadrat nilai Y
XY
= Jumlah dari instrument X dikalikan dengan jumlah dari instrument Y (Suharsimi, 2006:170). Kemudian harga rxy yang diperoleh dibandingkan dengan rtabel product-moment dengan taraf signifikan 5%. Jika harga rhitung > rtabel, maka butir soal yang diuji bersifat valid. hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada table dibawah ini.
36
Tabel 3.1 Uji validitas instrumen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
rxy 0,559 0,693 0,084 0,471 0,685 0,488 0,578 0,331 0,629 0,514 0,525 0,524 0,574
rtabel Kriteria 0,423 Valid 0,388 Valid 0,388 TIDAK 0,388 Valid 0,388 Valid 0,388 Valid 0,388 Valid 0,388 TIDAK 0,388 Valid 0,388 Valid 0,388 Valid 0,388 Valid 0,388 Valid
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
0,392 0,369 0,579 0,469 0,438 0,461 0,528 0,392 0,292 0,535 0,133 0,579 0,649
0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,367
Valid TIDAK Valid Valid Valid Valid Valid Valid TIDAK Valid TIDAK Valid Valid
Berdasarkan table diatas diperoleh keterangan dari 25 soal banyaknya soal yang tidak valid sebanyak 5 yaitu soal nomor 3, 8, 15, 22, 24. 3.9.2. Reliabilitas Suharsimi (2006:178) berpendapat “reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Untuk mengetahui reliabilitas tentang keefektifan metode pembelajaran demonstrasi peneliti menggunakan rumus KR-20 yaitu :
dimana Vt = varian total Dengan
37
Keterangan : = Realibilitas instrumen K = Banyaknya butir pertanyaan = Jumlah skor total kuadrat = Kuadrat dari jumlah skor N = Jumlah peserta tes p = Banyaknya subjek yang skornya 1 q = Banyaknya subjek yang skornya 0 “Jika
> r tabel maka tes dikatakan reliabel” (Suharsimi, 2006:187-188).
Harga r11 tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga rtabel dengan taraf signifikansi 5%, jika harga rhitung > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa soal tersebut adalah soal yang reliabel. Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang berjumlah 25 soal pilihan ganda diperoleh nilai reliabilitas soal sebesar 0,85. Dari nilai reliabilitas tersebut soal bersifat reliabel, sebab nilai reliabilitas (r11) yang diperoleh lebih besar dari rtabel yaitu 0,312. 3.9.3. Taraf kesukaran soal “Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran” (Suharsimi, 2009:207). Besarnya indeks kesukaran antar 0,0 sampai 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks 0,0 menunjukkan bahwa sal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soalnya mudah. Soal yang baik adalah tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Suharsimi
38
(2009:208) mengemukakan untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: P : Indeks kesukaran B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar Kriteria yang menunjukkan tingkat kesukaran soal adalah: 0,00 < P ≤ 0,30 maka dikategorikan soal sukar 0,30 < P ≤ 0,70 maka dikategorikan soal sedang 0,70 < P ≤ 1,00 maka dikategorikan soal mudah Hasil analisis tingkat kesukaran soal pada uji coba soal diperoleh 2 soal dikaterogrikan sukar, 15 soal dikategorikan sedang dan 8 soal dikategorikan mudah. Rekapitulasi hasil analisis tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel 3.2.
39
Tabel 3.2 Rekapitulasi Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Kriteria Nomor soal
Jumlah
Mudah
4, 8, 9, 17, 18, 21, 22, 23.
8
Sedang
1, 2, 3, 5, 6, 7, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 24, 25, 26.
15
Sukar
10, 20.
2
Keterangan Nomor soal dipakai 4, 8, 9, 17, 18, 21, 22, 23, kecuali nomor soal 8, 22. Nomor soal 1, 2, 3, 5, 6, 7, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 24, 25, 26 dipakai, kecuali nomor soal 3, 15, 24. Nomor soal dipakai semua.
3.9.4. Daya pembeda soal Analisis daya pembeda digunakan untuk mengetahui kemampuan soal tersebut dalam membedakan peserta didik yang kurang pandai. Daya pembeda digunakan untuk menguji apakah soal-soal yang dibuat tersebut dapat memberikan hasil yang beragam angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi disingkat D. Suharsimi (2009:213) mengemukakan, untuk menghitung daya pembeda item soal bentuk pilihan ganda digunakan rumus:
Keterangan : : Banyaknya peserta kelompok atas : Banyaknya kelompok peserta bawah : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
40
: Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi daya pembeda adalah: - D : 0,00 - 0,20 : jelek - D : 0,20 - 0,40 : cukup - D : 0,40 - 0,70 : baik - D : 0,70 - 1,00 : baik sekali - D : Negative, soalnya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D sebaiknya dibuang saja (Suharsimi, 2009:218). Rekapitulasi hasil analisis daya pembeda pada uji coba instrumen dapat dilihat dalam tabel 3.3. Tabel 3.3 Rekapitulasi Hasil Analisis Daya Pembeda Kriteria Baik sekali
Nomor soal
Jumlah
Keterangan
-
-
-
Baik
2, 5, 12, 13,
4
Dipakai
Cukup
1, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25
20
Dipakai
Jelek
22
1
Dipakai
3.10. Metode Analisis Data Metode analisis data pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan cara hasil belajar siswa setelah tindakan. Data dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut:
41
1. Menghitung nilai ulangan harian sebelum dilakukan tindakan dan nilai tes siklus 1 dan siklus 2 2. Menghitung nilai rerata/ presentase rerata hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan pada siklus 1 dan siklus 2 untuk mengetahui hasil belajar. 3.10.1. Menghitung rata-rata nilai
Keterangan : X : Rata-rata nilai : Jumlah seluruh Nilai N : Jumlah siswa (Suharsimi, 2009:264). 3.10.2. Menghitung Ketuntasan Belajar Uji ketuntasan belajar yaitu untuk mengetahui sejauh mana suatu metode pengajaran berperan dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran secara tuntas, sehingga metode tersebut dikatakan efektif. Seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila siswa tersebut telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 7,5. Jika siswa tersebut tidak mencapai nilai 7,5 maka siswa tersebut dikatakan tidak tuntas belajar sehingga perlu perbaikan dan pengayaan. Untuk mengetahui ketuntasan belajar digunakan rumus deskriptif sebagai berikut:
42
Keterangan : % : Tingkat presentase yang dicapai n : Jumlah siswa yang tuntas N : Jumlah seluruh siswa Dalam perhitungan ketuntasan belajar secara klasikal dengan rumus diatas maka “n” merupakan simbol dari jumlah siswa yang memiliki nilai
75 dan “N” merupakan simbol dari
seluruh siswa peserta tes. 3.10.3. Menghitung Data Hasil Belajar siswa Untuk menghitung hasil belajar secara klasikal maka dapat digunakan rumus sebagai berikut :
Menghitung Data Hasil Observasi Hasil Observasi baik siswa maupun guru, yang didapat dari hasil perolehan yang diisi pada lembar observasi dihitung dengan rumus sebagai berikut:
3.11. Lembar Observasi Lembar observasi merupakan alat untuk mengumpulkan data berisi daftar aspek-aspek yang akan diamati. Dalam proses observasi, pengamatan memberikan tanda ( ) pada kolom yang sudah tersedia sesuai dengan aspek yang diamati. 3.11.1. Lembar Observasi Keterampilan kooperatif Siswa Lembar observasi keterampilan siswa ini digunakan untuk mengukur tingkat keterampilan kooperatif siswa selama pembelajaran
43
berlangsung
di
kelas.
Keterampilan
itu
berisi
keterampilan
psikomotorik dan afektif siswa. Berikut ini rumus menghitung presentase skor perolehan:
Tabel 3.4. Kriteria Penilaian Keterampilan Kooperatif Siswa 80-100 Baik Sekali 66-79
Baik
56-65
Cukup
40-55
Kurang
0-39
Sangat Kurang
3.11.2. Lembar Observasi keterampilan Kinerja Guru Menghitung rata-rata kinerja guru
Keterangan: X
: Nilai Rerata : Jumlah Skor Total
n
: Jumlah aspek yang diamati
3.11.3. Menghitung Presentase kinerja guru x 100%
44
Tabel 3.5. Kriteria Penilaian Kinerja Guru >85 Baik 60-84
Cukup
<60
Kurang
3.12. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan yang dijadikan tolak ukur dalam penelitian ini adalah: 1. Seorang peserta didik dipandang tuntas belajar jika peserta didik mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi atau mencapai tujuan pembelajaran minimal 65% dari seluruh tujuan pembelajaran. Sedangkan keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal 65%, sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut (Mulyasa, 2006:99) 2. Untuk keberhasilan afektif dan psikomotorik adalah sekurangkurangnya 75% dari seluruh siswa yang ada di kelas (Mulyasa, 2006:101-102).
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Penelitian ini mengambil tempat di SMP Negeri 3 Dempet Kabupaten Demak sebagai subyek penelitian. SMP Negeri 3 Dempet Kabupaten Demak beralamat di jalan Dempet-Sidomulyo KM 8 Dempet. SMP Negeri 3 Dempet Kabupaten Demak terdiri dari 12 ruang kelas dari kelas VII sampai dengan kelas IX. Serta 1 ruang untuk guru, 1 ruang untuk kepala sekolah, 1 ruang untuk Tata Usaha, 1 ruang untuk BK, 1 ruang untuk perpustakaan, 1 ruang untuk komputer, 1 ruang aula. 4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, tiap pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran yang masing-masing jam terdiri dari 45 menit. Siklus I dibagi dalam beberapa tahap yaitu: a. Perencanaan Untuk persiapan mengajar guru telah menyiapkan rencana pembelajaran, lembar observasi guru dan siswa, kisi-kisi serta tes formatif yang sudah diujicobakan terlebih dahulu di kelas yang sudah pernah mendapatkan materi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi. Selain itu guru juga memberitahukan kepada siswa kelas VII D SMP Negeri 3 Dempet Kabupaten
45
46
Demak bahwa materi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi akan disampaikan dengan model pembelajaran Snowball Throwing, serta memberikan sedikit penjelasan mengenai model pembelajaran Snowball Throwing. Dalam tahap perencanaan guru juga mengupayakan agar kondisi kelas dapat terkendali, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. b.
Pelaksanaan Dalam tahap ini peneliti bertindak sebagai observer, kegiatan yang
dilakukan adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan antara lain, melihat dan mengamati proses belajar mengajar, secara klasikal guru menyampaikan tentang cara kerja model pembelajaran Snowball Throwing yang nantinya digunakan untuk melaksanakan pembelajaran pada materi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi (pertemuan pertama). Pembelajaran dilanjutkan dengan menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing, di dalam kelas guru menerangkan sekilas mengenai materi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi. Selanjutnya guru membagi peserta didik kedalam 5 kelompok secara heterogen dan setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang. Guru menerangkan bagaimana sistematika model pembelajaran Snowball Throwing. Setelah peserta didik mendapat kelompok, guru membagikan materi kepada setiap kelompok dengan materi yang berbeda di setiap kelompoknya. Materi meliputi pengertian manusia sebagai makhluk ekonomi dan
47
ciri-ciri manusia ekonomi. Setiap peserta didik dalam setiap kelompok diminta untuk membuat pertanyaan sesuai materi yang diterima dan tidak boleh sama dengan teman sekelompoknya. Setelah semua siswa selesai membuat pertanyaan, guru meminta siswa untuk membentuk kertas pertanyaan tersebut seperti bola dan dilempar kepada teman dari kelompok lain. Setelah setiap siswa memperoleh pertanyaan dari kelompok lain guru menunjuk salah satu atau lebih dari siswa untuk membaca dan menjawab pertanyaan yang sudah didapat. Setelah sebagian siswa menjawab pertanyaan yang sudah didapat, guru menawarkan pertanyaan kepada siswa bagian mana yang belum bisa dipahami. Jika semua siswa sudah mampu memahami materi yang disampaikan guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan mengenai materi manusia sebagai makhluk social dan makhluk ekonomi. Guru memberikan soal evaluasi untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru. Guru mengisi lembar observasi siswa dan guru menutup pembelajaran dan memberi motivasi kepada siswa dalam belajar (Pertemuan Kedua). c.
Pengamatan/ observasi Hasil pengamatan siklus I dicatat dalam lembar observasi yang telah
dipersiapkan. Pengamatan siklus satu diperoleh hasil sebagai berikut : a) Data hasil tes Pada siklus I dalam pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing nilai rata-rata siswa mencapai 7,3 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal adalah 57,75%.
48
Tabel 4.1. Hasil Analisis Siklus I No 1 2 3 4 5
Kategori
Hasil analisis 7,3 15 11 57,75 % 42,35 %
Rata-rata Tuntas Belum Tuntas % Ketuntasan Klasikal % Belum Tuntas
Sumber: Pengolahan Data Nilai Siswa Siklus I Perbandingan nilai hasil belajar siswa sebelum dan akhir siklus I dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.2. Data Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Akhir Siklus I Setelah Siklus No
Hasil Tes
Skor Awal I
1.
Nilai tertinggi
9
10
2.
Nilai terendah
3
5
3.
Rata-rata nilai tes
70,96
7,3
Sumber: Pengolahan Data Nilai Siswa Siklus I b) Lembar Observasi Siswa Hasil observasi siswa dengan model pembelajaran Snowball Throwing dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Keterangan
Tabel 4.3. Data Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I Kurang Sangat Cukup Kurang 5 0 14
Baik
Siklus I 7 Sumber: Pengolahan data hasil observasi siswa pada siklus I
Baik Sekali 0
49
Dari hasil observasi terhadap siswa pada siklus I diperoleh hasil 0 siswa masuk katergori sangat tidak baik, 5 siswa masuk kategori tidak baik, 14 siswa masuk kategori kurang baik, 7 siswa masuk kategori baik, serta 0 siswa masuk kategori sangat baik. c) Lembar Aktivitas Observasi Guru Aktivitas guru pada siklus I dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.4. Data Hasil Observasi Guru Pada Siklus I No 1.
2.
3.
Aspek Penilaian Pendahuluan a. Apersepsi b. Motivasi
Pengelolaan Pembelajaran a. Gerak guru didalam kelas b. Variasi guru dalam bertanya c. Interaksi dalam pembelajaran d. Penguasaan materi e. Pengelolaan kelas f. Penguatan terhadap respon siswa g. Penggunaan model pembelajaran Snowball Throwing h. Pemanfaatan waktu dan alur Pembelajaran
Penutup a. Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan
Penilaia n
Kategori
4 4
Baik Baik
4 3 4 3 2 3 4
Baik Cukup Baik Cukup Kurang Cukup Baik
3
Cukup
3
Cukup
Sumber: Pengolahan data observasi guru pada siklus I Pada siklus I, guru dalam membuka pelajaran masuk dalam kategori cukup karena relevan dengan materi. Guru juga selalu memberikan motivasi agar dalam
50
kegiatan pembelajaran nanti siswa dapat menyerap materi yang telah dipelajari. Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran masuk dalam kategori cukup, karena suasana kelas terkendali. Akan tetapi masih belum maksimal, sebab masih ada beberapa siswa yang masih kurang paham dengan model yang digunakan dalam pembelajaran. Kemampuan guru dalam menutup pelajaran termasuk dalam kategori kurang. Dalam memberikan rangkuman maupun menyimpulkan pelajaran guru masih terpacu dengan buku pelajaran, sedangkan proses selama kegiatan pembelajaran tidak disimpulkan. d.
Refleksi Siklus pertama merupakan siklus awal, suasana dalam kelas saat
pembelajaran berlangsung masih belum mengalami perkembangan yang cukup berarti, sebagai contoh masih adanya siswa yang ramai dan belum sepenuhnya memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru. Berdasarkan kegiatan pada siklus I diperoleh refleksi sebagai berikut: a) Dalam menerapakan model pembelajaran Snowball Throwing, guru masih ragu-ragu karena baru pertama melaksanakan metode tersebut sehingga
pembelajaran
masih
kurang
lancar
dan
kurang
memaksimalkan kondisi media pembelajaran tersebut. b) Karna baru pertama dilaksanakan siswa masih bingung dan sulit dikoordinir untuk melaksanakan model pembelajaran Snowball Throwing. c) Berdasarkan hasil perhitungan kemampuan kognitif siswa dari 26 siswa kelas VII D terdapat 15 siswa yang tuntas dan 11 siswa yang
51
masih belum tuntas. Dari hasil evaluasi diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 57,75% serta diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 7,3 d) Secara garis besar pelaksanaan siklus sudah cukup baik, akan tetapi kegiatan pada siklus pertama masih perlu diulang kembali agar hasil belajar dan ketuntasan belajar dapat lebih ditingkatkan. 4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II Siklus kedua dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yang terdiri dari dua jam pelajaran, masing masing jam terdiri dari 45 menit. Secara kualitas perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus kedua menjadi lebih siap dari pada siklus pertama. a.
Perencanaan Perencanaan pada siklus kedua ini dibuat berdasarkan hasil refleksi
peneliti bersama dengan guru. Masalah yang terdapat dalam siklus I yaitu belum tercapainya kompetensi dasar sesuai indikator pembelajaran. Dengan melihat hasil pada siklus I, maka diperlukan suatu perencanaan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar pada siklus II. b.
Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan sesuai dengan skenario
yang ada pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Kegiatan diawali dengan mengingat kembali materi yang lalu. Guru melanjutkan dengan memberi pertanyaan lisan kepada siswa. Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh guru, siswa sudah banyak yang dapat menjawab tetapi masih memerlukan bimbingan dari guru karena jawaban siswa masih kurang sempurna. Guru
52
mengoreksi kekurangan-kekurangan dan kembali menjelaskan materi makhluk sosial dan makhluk ekonomi sehingga siswa lebih leluasa dalam bertanya setelah mereka belajar dengan model pembelajaran Snowball Throwing pada siklus I. Guru meminta siswa untuk mengelompok sesuai dengan kelompoknya seperti pada siklus I. Selanjutnya siswa diminta untuk melanjutkan materi faktor yang mempengaruhi manusia dalam memenuhi kebutuhannya dan membagi sub bab kepada siswa serta meminta siswa membuat pertanyaan sesuai materi tersebut. Pertanyaan yang dibuat tidak boleh sama dengan teman satu kelompoknya. Setelah semua siswa selesai membuat pertanyaan, guru meminta siswa membentuk kertas pertanyaannya seperti bola dan dilempar kepada kelompok lainnya seperti yang ada disiklus I. Guru memanggil sebagian siswa untuk menjawab pertanyaan yang sudah didapat. Siklus II ini lebih terkendali karena siswa dan guru sudah memahami sistematika model pembelajaran snowball throwing (pertemuan pertama). Pada (pertemuan kedua) guru mengulang kembali materi faktor yang mempengaruhi manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Menawarkan kepada siswa bagian mana yang belum bisa dipahami untuk ditanyakan. Jika siswa tidak ada yang bertanya guru menganggap semua siswa sudah memahami materi yang disampaikan. Selanjutnya, siswa bersama-sama guru membuat kesimpulan atas materi yang telah disampaikan dan melakukan tes evaluasi untuk mengetahui seberapa besar pemahaman yang dimiliki oleh para siswa. Selanjutnya guru menutup pembelajaran dengan memberikan motivasi kepada siswa.
53
Dalam siklus II guru menghentikan tindakan karena siklus II dipandang sudah cukup baik dan semua indikator sudah dapat dikuasai oleh siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang diperoleh siswa dalam mengerjakan soal-soal tes yang menunjukkan adanya peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I. Oleh karena itu tindakan dalam PTK ini cukup sampai siklus II. c.
Pengamatan Hasil pengamatan siklus II dicatat dalam lembar observasi yang telah
dipersiapkan. Pengamatan siklus II diperoleh hasil sebagai berikut : a) Data hasil tes Berdasarkan pada siklus II dalam pembelajaran dengan nilai ratarata hasil tes siswa mencapai 9,00 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal adalah 88,55%. Tabel 4.5. Hasil Analisis Siklus II No
Kategori
Hasil analisis
1
Rata-rata
9
2
Tuntas
23
3
Belum Tuntas
3
4
% Ketuntasan Klasikal
88,55 %
5
% Belum Tuntas
11,55 %
Sumber: Pengolahan Data Nilai Siswa Siklus II Perbandingan nilai siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut:
54
Tabel 4.6. Data Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Akhir Siklus II No
1. 2. 3.
Skor Awal
Siklus I
Siklus II
Nilai tertinggi
9
10
10
Nilai terendah
3
5
6
7,0
7,3
9,00
Hasil Tes
Rata-rata nilai tes
Sumber : Pengolahan data nilai siswa siklus I dan siklus II b) Lembar observasi siswa Dalam siklus II terdapat perubahan-perubahan yaitu siswa sudah banyak yang paham dengan materi manusia sebagai makhluk social dan makhluk ekonomi, karena mereka sudah mendapat dasarnya pada pertemuan sebelumnya. Siswa sudah banyak yang mengerti tentang pengertian manusia ekonomi. Siswa sudah banyak yang mampu menjelaskan pengertian manusia ekonomi. Kemampuan siswa untuk memahami materi manusia sebagai makhluk ekonomi dan makhluk ekonomi sudah baik. Hasil observasi siswa dengan model pembelajaran Snowball Throwing pada siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut:
55
Tabel 4.7. Data Hasil Observasi Siswa Pada Siklus II Sangat Keterangan
Baik Kurang
Kurang Siklus II
0
Baik Cukup
0
3
Sekali 16
7
Sumber: Pengolahan data hasil observasi siswa pada siklus II Hasil observasi terhadap siswa dengan model pembelajaran snowball throwing media pada siklus II mengalami kenaikan dari siklus pertama. Observasi yang dilakukan oleh pengamat memberikan hasil 0 siswa masuk kategori sangat tidak baik, 0 siswa masuk kategori tidak baik, 3 siswa masuk kategori kurang baik, 16 siswa masuk kategori baik, 7 siswa masuk kategori sangat baik. c) Lembar Aktivitas Observasi Guru Aktivitas guru pada siklus I dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.8. Data Hasil Observasi Guru Pada Siklus II No 1.
2.
Aspek Penilaian Pendahuluan a. Apersepsi b. Motivasi
Pengelolaan Pembelajaran a. Gerak guru didalam kelas b. Variasi guru dalam bertanya c. Interaksi dalam pembelajaran d. Penguasaan materi e. Pengelolaan kelas
Penilaian
Kategori
4 5
Baik Baik Sekali
4 4
Baik Baik
5
Baik Sekali
4 5
Baik Baik Sekali
56
f.
Penguatan terhadap respon siswa
4
Baik
g. Penggunaan model pembelajaran Snowball Throwing h. Pemanfaatan waktu dan alur pembelajaran
5
Baik Sekali
4
Baik
Penutup a. Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan
3
Cukup
3.
Sumber: Pengolahan data observasi guru pada siklus II Hasil pengamatan terhadap guru pada siklus II sebesar 4,2 atau mencapai 85,45% sehingga dapat disimpulkan bahwa guru tersebut sudah mempunyai kemampuan yang baik dalam mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing. d.
Refleksi Gambaran secara umum pelaksanaan siklus II ini sudah baik. Hasil refleksi
siklus II ini sebagai berikut: a) Guru sudah terampil dalam menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing b) Peran guru dalam pembelajaran sudah bagus, hal ini tampak pada hasil yang diperoleh siswa baik secara klasikal maupun nilai ratarata kelas c) Materi yang disampaikan sudah runtut sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya
57
d) Siswa dapat memahami materi yang telah disampaikan, yaitu materi manusia sebagai makhuk sosial dan makhluk sosial Dari penelitian pada siklus II diperoleh analisis data-data yang nyata bahwa setelah pembelajaran model Snowball Throwing diterapkan secara maksimal maka terlihat secara jelas ada peningkatan hasil belajar yang dicapai. Secara keseluruhan, hasil pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut: a) Nilai rata-rata siswa pada tes evaluasi siklus II sebesar 9,00 dengan ketuntasan klasikal 88,55% b) Dari segi kognitif, ada 3 siswa yang belum tuntas c) Dilihat dari ketuntasan belajar afektif dan psikomotorik pada siklus II tidak ada siswa yang masuk kategori sangat tidak baik maupun kategori tidak baik, 3 siswa masuk kategori kurang baik, 16 siswa masuk kategori baik, 7 siswa masuk kategori sangat baik. 4.2 Pembahasan Pembahasan dalam penelitian tindakan kelas ini lebih banyak didasarkan atas hasil pengamatan yang diteruskan dengan kegiatan refleksi. Kegiatan pembelajaran dengan model Snowball Throwing bagi siswa khususnya kelas VII D SMP Negeri 3 Dempet Kabupaten Demak adalah hal yang baru. Secara umum proses pembelajaran yang berlangsung disetiap siklus sudah berlangsung dengan baik. Semua fase yang terdapat dalam model pembelajaran Snowball throwing sudah dilaksanakan dengan runtut meskipun masih belum sempurna. Proses pembelajaran yang berlangsung dalam dua siklus mengalami peningkatan dari segi kualitas.
58
Dalam menerapakan model pembelajaran Snowball Throwing, guru masih ragu-ragu karena baru pertama melaksanakan metode tersebut sehingga pembelajaran masih kurang lancar dan kurang memaksimalkan kondisi model pembelajaran tersebut. Karna baru pertama dilaksanakan siswa masih bingung dan sulit dikoordinir untuk melaksanakan model pembelajaran Snowball Throwing. Dilihat dari hasil tes yang dilaksanakan setelah siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 7,3 dengan ketuntasan klasikal 57,75%. Dari hasil observasi terhadap siswa pada siklus I diperoleh hasil 0 siswa masuk katergori sangat tidak baik, 5 siswa masuk kategori tidak baik, 14 siswa masuk kategori kurang baik, 7 siswa masuk kategori baik, serta 0 siswa masuk kategori sangat baik. Nilai ratarata sebesar 24,27 dan besar presentase 60,67% masuk dalam kategori kurang baik (cukup). Pada siklus I, guru dalam membuka pelajaran masuk dalam kategori baik karena relevan dengan materi. Guru juga selalu memberikan motivasi agar dalam kegiatan pembelajaran nanti siswa dapat menyerap materi yang telah dipelajari. Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran masuk dalam kategori tidak baik, sehingga suasana kelas kurang terkendali. Akan tetapi pembelajaran masih belum maksimal, sebab masih ada beberapa siswa yang masih kurang paham dengan model yang digunakan dalam pembelajaran. Kemampuan guru dalam menutup pelajaran termasuk dalam kategori kurang baik. Dalam memberikan rangkuman maupun menyimpulkan pelajaran guru masih terpacu dengan buku pelajaran, sedangkan proses selama kegiatan pembelajaran tidak disimpulkan.
59
Rata-rata skor kinerja guru pada siklus 1 mencapai 3,363 dan presentase aktivitas guru mencapai 67,27% dalam kategori cukup. Dalam siklus I masih ada siswa yang belum memahami dan menguasai materi sehingga siklus I harus dilanjutkan dengan siklus II. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II menunjukkan peningkatan. Hasil refleksi pada siklus II menunjukkan bahwa guru mulai terampil dalam menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar dan guru juga dapat berperan aktif dalam pembelajaran, sehingga skenario pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, selain itu siswa juga sudah mampu memahami materi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi. Dalam siklus II terdapat perubahan-perubahan yaitu siswa sudah banyak yang paham dengan materi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi, karena mereka sudah mendapat dasarnya pada pertemuan sebelumnya. Siswa sudah banyak yang mengerti tentang pengertian manusia ekonomi. Siswa sudah banyak yang mampu menjelaskan pengertian manusia ekonomi. Kemampuan siswa untuk memahami materi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi sudah baik. Hasil observasi terhadap siswa dengan model pembelajaran snowball throwing pada siklus II mengalami kenaikan dari siklus pertama. Observasi yang dilakukan oleh pengamat memberikan hasil 0 siswa masuk kategori sangat tidak baik, 0 siswa masuk kategori tidak baik, 3 siswa masuk kategori kurang baik, 16 siswa masuk kategori baik, 7 siswa masuk kategori sangat baik. Nilai rata-rata
60
hasil aktivitas siswa mencapai 30,38 dan presentase sebesar 75,95% dalam kategori baik. Hasil pengamatan terhadap kinerja guru pada siklus II sebesar 4,2 atau mencapai 85,45% sehingga dapat disimpulkan bahwa guru tersebut sudah mempunyai kemampuan yang baik dalam mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing. Kinerja guru pada siklus II masuk dalam kategori baik, karena sudah mengerti dengan sistematika model snowball throwing. Serta hasil tes pada akhir siklus II diperoleh rata-rata nilai sebesar 9,00 dengan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 88,55%. Guru sudah terampil dalam menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing. Peran guru dalam pembelajaran sudah bagus, hal ini tampak pada hasil yang diperoleh siswa baik secara klasikal maupun nilai rata-rata kelas. Materi yang disampaikan guru sudah runtut sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Siswa dapat memahami materi yang telah disampaikan, yaitu materi manusia sebagai makhuk sosial dan makhluk ekonomi. Berdasarkan hasil belajar pada akhir siklus II telah mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I. oleh karena itu, maka tindakan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini cukup sampai siklus II. Berdasarkan kajian dan pembahasan pada siklus I dan siklus II terdapat temuan sebagai berikut, Berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari siklus I dapat diketahui bahwa pelaksanaan model pembelajaran Snowball Throwing belum dapat berlangsung secara optimal. Hal ini disebabkan keterampilan guru
61
dalam menerapkan model Snowball Throwing masih kurang karena model ini merupakan model yang baru pertama kali diterapkan, kekurangan lain dalam pelaksanaan metode ini yaitu kurang tertibnya siswa dalam mengikuti pembelajaran. Namun guru tidak membiarkan hal itu berlangsung lama, guru segera mengambil tindakan dengan cara guru mempelajari model pembelajaran Snowball throwing, sehingga guru menjadi lebih terampil dalam menyampaikan materi dengan model snowball throwing. Guru dalam mengajar belum melaksanakan penekanan model pembelajaran yang sesuai dengan sifat materi yang akan dijelaskan, sehingga akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hasil observasi dan refleksi dari siklus II menunjukkan adanya perbedaan yang positif dibanding dengan siklus I. Ini terlihat dari pemahaman siswa yang mulai tertib dalam melaksanakan proses pembelajaran. Gambaran proses pelaksanaan belajar mengajar di kelas mulai terkendali dan kekurangankekurangan di siklus I dapat teratasi oleh guru, karena guru telah mempersiapkan dan merencanakan siklus II dengan lebih matang. Kegiatan aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I rata-rata sebesar 24,27 dan presentase sebesar 60,67% dalam kategori kurang baik (cukup). Pada siklus II aktivitas siswa meningkat menjadi rata-rata 30,38 dan presentase 75,95% dalam kategori baik. Siswa sudah mampu mengemukakan pendapat dan bertanya kepada guru dibanding dengan siklus I yang siswa masih cenderung memperhatikan guru. Siswa juga sudah mampu mengikuti pembelajaran dengan baik dan tenang. Serta kinerja guru mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II khususnya dalam menerapkan model pembelajaran snowball Throwing dalam
62
pembelajaran. Hal ini terbukti dari adanya peningkatan skor rata-rata pada hasil observasi tiap siklus yaitu pada siklus I skor rata-rata 3,3 dan presentase sebesar 67,27% dalam kategori cukup dan siklus II dengan skor rata-rata 4,2 dan presentase 85,45% dalam kategori baik. Guru sudah mampu mengelola kelas dengan baik dan menyampaikan materi sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Kemampuan siswa dalam materi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi bertambah meningkat. Hal ini terbukti adanya peningkatan persentase hasil observasi terhadap siswa ditiap siklus yaitu pada siklus I sebesar 57,75% dan pada siklus II meningkat sebesar 88,55%. Besar peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 30,80%. Rata-rata nilai hasil belajar dari siklus I ke siklus II telah mengalami peningkatan persentase ketuntasan klasikal yaitu pada siklus I skor rata-rata sebesar 7,3 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 57,75% dan pada silkus II rata-rata nilai 9,00 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 88,55%. Siswa lebih memahami materi yang disampaikan guru, karena guru sudah terampil menyampaikan materi dengan model pembelajaran Snowball Throwing.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam pelaksanaan pembelajaran ekonomi melalui model pembelajaran snowball throwing di SMP Negeri 3 Dempet Kabupaten Demak dapat disimpulkan sebagai berikut: Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya dari hasil masing-masing siklus dan pada tabel perbandingan antar siklus yang menunjukkan peningkatan pada proses pembelajaran. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran ekonomi materi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi menggunakan model pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan baik. Penyampaian materi dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru. Semakin sering model pembelajaran Snowball Throwing diterapkan dalam proses pembelajaran IPS Ekonomi maka siswa dapat memahami materi yang disampaikan dengan cepat dan hasil belajar siswa juga ikut meningkat. Pembelajaran Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa jika model pembelajaran tersebut diterapkan dalam setiap penyampaian materi IPS Ekonomi.
63
64
5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti memberi saran bahwa, Guru sebelum
melaksanakan
pembelajaran
hendaknya
menyampaikan
model
pembelajaran snowball throwing yang akan dipakai dalam penyampaian materi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA Akhiriyah, Dewi Yuni. 2011. Aplicating Snowball Throwing Model For Improving The Social Intructional At Fifth, SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang. Volume 1 Nomor 2. Semarang : Semarang State University Anni, Chatarina, Tri. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES Press Dimyati dan Mudjiono, 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Inayah ,Al, Siti Sundari Miswadi, dan Sigit Priatmoko. 2008. “Peningkatan Hasil Belajar Kimia melalui Pembelajaran Berbantuan Komputer dengan Media Chemo-Edutainment”. Dalam jurnal artikel jurusan Kimia. Hal 182-189. journal.unnes.ac.id/index.php/IPK/article/view/1217. (28 Desember 2011) Indrasari, Febrianti. 2012. Improving Students’ Vocabulary Mastery Using Snowball Throwing (A Classroom Action Research at the Fifth Year Students of SDN Banyuanyar I Surakarta in the 2011/2012 Academic Year). Surakarta: Sebelas Maret University Jacobsen, David A. 2009. Methods For Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Mulyasa. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Munib, Achmad. 2011. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT MKK UNNES Press Rifa’i, Achmad dan Anni, Chatarina, Tri. 2010. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES PRESS Slameto.2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 2009. Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensinde Sudjana, Nana dan Ibrahim.2009. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensinde Sugiyanto. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: FKIP UNS Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
65
66
----- ,dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi aksara ----- 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Uno, Hamzah B. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara Zaini, Hisyam, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani
67
DAFTAR NAMA SISWA SMP NEGERI 3 DEMPET No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Nama Siswa Kelas VII A ABDUL MUFID ANGGA PUTRA S AVRI YANI ZAKI AYU UYUN N. EKO SETIAWAN HANI DAHLIA INDAH M. INDAH W. KAFITA R. KHOIRUL RIZAL KHOLIDATUL K. KRISTIYANTO LUVI EFINA S. LAILATUL M. M. IKHWANIAM MISBAKUN N. M. AGFANNY H. M. ARIF M. M. SAIFUL IZZA M. THOYIB NUR FITRIYANI PUTRI RAHAYU SHOFI YULLOH SINDI YANTI SITI RUMANAH SITI SUKMA Jumlah Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-rata Ketuntasan Klasikal
Nilai 55 60 80 95 65 80 50 60 80 50 90 70 80 75 50 75 70 60 75 65 50 90 75 80 85 75 1840 9,5 50 70,7 54%
Nama Siswa Kelas VII B ARRIFARUN N. ASMA HANIK BAYU S. ERFAN M. ISLAMIAH JOKO SUSILO JUNIAR P. KHOIROTUN N LULU M. MIRANTI A OKTAVIANI S. RINATA PALUPI SAFINATUS S. SITI FAIZATUL SITI ISMATUL SINTA WATI SUMUSUL M. SYAFIRA R. SYAIFUL U ULIL ALBAB ULIN NAZIKAH ULIN NUHA ZAHROTUN H. ZUMROTUN
Nilai 80 65 60 80 80 85 80 70 80 80 75 75 70 65 75 80 75 75 70 80 45 50 65 75
1735 85 45 71,3 63%
Nama Siswa kelas VII C AHMAD K. ALFINA I. ALWI MAJID ANDIKA DWI S. ANISA ARDHY T. F. AZRUL KHANIF DENI FITRIYANI DENIAR R. DEWI ZULIANA FERI ARDIYAN FREDI MAULAN KHAFIDHOTUT LAILATUL FITRI LITA ELYFIA M. RUDIYANTO M. NAUFAL NILA K. NURUL IMAM NUR AINI RECHA A. N. RIZAL FAUZI SINTA BELA SITI SUSANIATI ULFATUS S.
Nilai 75 65 75 80 70 70 85 60 50 75 80 80 60 75 70 75 80 85 50 55 50 75 80 70 65 1755 85 55 70,2 52%
68
DAFTAR NILAI SISWA Siklus : Pra Siklus No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
NAMA ACHMAD FARIS HIDAYAT ADI PURWANTO ADY CANDRA ALFINA ROHMAH ANANG KHOZIN ANANG MA’RUF ARIFATUN NISA AVRIYANA ZULFA AYU KARISTINA UTAMI DEVI YUNITA SARI EKO AMIN LUTFI IDA ROHMAWATI IGA MAYANTI IHDA MAULIDYA PARAMITA IKA ERLINDA ITA KURNIYAWATI JAUHARUL NU’AM KHAFIDURROFIQ MUHAMMAD HILMI LUTHFI WAFA MUHSININ NUR FAIZAH PUJIATI SHOFIYATUL MUNAWAROH SITI NUR ROHMAH SUPRIYANTI WAHYU ADI KURNIAWAN Jumlah Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-rata Ketuntasan Klasikal
Nilai 7 6 6 8,5 7 7 8,5 8,5 7 6 7,5 8 7 7 8 3 7 6 7 8 7 9 3 9 7 9 184 9 3 7,0 38,5%
Ketuntasan Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
69
Kisi-kisi soal uji coba
Kompetensi dasar
Materi pokok
Indikator
Mendiskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan
Pengertian manusia sebagai makhluk ekonomi
Mendiskripsikan pengertian manusia ekonomi
Ciri-ciri manusia sebagai makhluk ekonomi dan makhluk social
Mendiskripsikan cirri-ciri manusia sebagai makhluk ekonomi dan makhluk sosial
Aspek yang dinilai C1
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
Macam-macam faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
Mendiskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
Mendiskripsikan macam-macam faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
Keterangan : C1 : Ingatan
C4 : Analisa
C2 : Pemahaman
C5 : Sintesa
C3 : Aplikasi
C6 : Evaluasi
C2 1,2, 6
4,
7, 23
C3
3,9,
C4
C5 13,
5,8, 10,
Jumlah soal C6 12,
5
11,
7
15,
20, 22,
21,
8
24,25
19,
16, 18,
5
14, 17,
70
SOAL UJI COBA 1.
2.
3.
4.
5.
Manusia yang dalam melakukan tindakan ekonomi didorong oleh kepentingan sendiri yang bertindak berdasarkan prinsip ekonomi disebut ... a. Manusia ekonomi b. Pelaku ekonomi c. Produsen d. konsumen Semua tindakan ekonomi dilakukan atas dasar kepentingan sendiri, bukan atas dasar kepentingan atau faktor lain; pernyataan tersebut dalam manusia ekonomi termasuk bagian dari ... a. Peranan b. Ciri c. Faktor d. Tujuan Sebagai manusia ekonomi dalam melakukan tindakan ekonomi harus bertindak ... a. Efisien b. Efektif c. Hemat d. Kondusif Salah satu ciri manusia ekonomi, kecuali ... a. Bertindak efisien b. Mempertimbangkan pengorbanan dan hasil c. Karena gengsi d. Didorong oleh keinginan sendiri Toni selalu berbelanja di supermarket, tindakan Toni merupakan sifat ... a. Gengsi b. Boros c. Efisien d. Hemat
6.
Pernyataan-pernyataan berikut yang tidak sesuai dengan manusia ekonomi adalah ... a. Mempertimbangkan pengorbanan dan hasil b. Berusaha mendapatkan tambahan kebutuhan c. Melakukan tindakan secara efisien d. Tindakan didorong oleh kepentingan sendiri 7. Secara umum kelas sosial dalam masyarakat ditentukan oleh ... a. Jumlah keluarga, jabatan, pekerjaan b. Tempat, jabatan dan jumlah keluarga c. Bentuk rumah, pekerjaan, d. adat istiadat,Kekayaan, jabatan, pendidikan 8. Dalam melakukan tindakannya, manusia ekonomi harus mempergunakan pertimbanganpertimbangan yang antara lain ... a. Konsumtif b. Efisien c. Konsumerisme d. Sederhana 9. Salah satu contoh tindakan ekonomi dilakukan atas dasar kepentingan sendiri bukan karena faktor lain adalah ... a. Pelajar membeli motor b. Selalu berbelanja di supermarket c. Tukang becak yang membuka warung di rumahnya d. Bersifat boros 10. Tidak boleh menjelekkan usaha orang lain merupakan sikap yang tidak mengabaikan ... a. Etika dan norma dalam masyarakat b. Hukum dalam masyarakat
71
c. Kesopanan d. Ketaatan 11. Perhatikan bagan tersebut! MANUSI A
P
R S
EKONObagan, apabila R adalah Berdasarkan pelukis dan S adalah pelajar, maka MIyang sesuai yang akan dibeli barang untuk mengisi P adalah ... a. Freezer dan buku b. Sepeda dan tas c. Freezer dan sepeda d. Pewarna dan buku 12. Seseorang dapat disebut manusia ekonomi yang bermoral apabila dalam hidupnya ... a. Menggunakan prinsip ekonomi dan tidak merugikan lingkungannya b. Berpedoman pada motif ekonomi dan berusaha menjadi byang terbaik c. Selalu berusaha memenuhi kebutuhannya dengan menempuh berbagai cara d. Melakukan pola hidup konsumtif dan konsumerisme 13. Manusia ekonomi dan bukan manusia ekonomi dibedakan berdasarkan ... a. Cara hidupnya b. Pekerjaannya c. Jumlah hartanya d. pendapatannya 14. Untuk memenuhi kebutuhan manusia akan membeli ... a. Barang b. Jasa c. Barang dan jasa d. Bahan pangan 15. Bagi orang jawa upacara keselamatan bagi orang
16.
17.
18.
19.
meninggal mulai dari 7 hari sampai 1000 hari, kebutuhan tersebut merupakan faktor .... a. Alam b. Kelas sosial c. Adat istiadat d. Perdagangan intrnasional Kebutuhan antara petani dengan kepala desa berbeda, hal ini merupakan adanya faktor ... a. Alam b. Pekerjaan c. Kelas sosial d. Keadaan ekonomi Contoh kebutuhan yang dipengaruhi oleh sifat alami manusia adalah ... a. Prosesi pernikahan orang jawa dengan Sumatera b. Traktor tang diperlukan oleh petani c. Handphone yang sudah dimiliki oleh semua orang d. Keinginan memiliki sepatu yang berwarna-warni Contoh kebutuhan yang dipengaruhi oleh perbedaan adat istiadat antara lain, kecuali ... a. Bagi usahawan mobil merupakan kebutuhan, tapi tidak dengan petani b. Upacara pernikahanantara wilayah yang berbeda c. Upacara keselamatan bagi orang yang meninggal d. Kebiasaan meminta maaf pada saat lebaran Umumnya masyarakat yang tinggal dipantai kebanyakan bekerja sebagai nelayan, sedangkan nyang tinggal didaerah pegunungan sebagai petani, hal ini terjadi karena adanya perbedaan kebutuhan berdasarkan ... a. Keadaan ekonomi
72
b. Alam atau tempat c. Kelas sosial d. Adat istiadat 20. Seorang petani memiliki kebutuhan yang berbeda dengan kebutuhan seorang kepala desa, hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan ... a. Kelas ekonomi b. Adat istiadat c. Kelas sosial d. Sifat alam 21. Berikut ini merupakan hal-hal yang menentukan kelas sosial dalam masyarakat secara umum, kecuali ... a. Kekayaan b. Jabatan c. Pendidikan d. Keluarga
22. Perhatikan bagan berikut! JABATAN Kebutuha
W
PENDIDIK n Berdasarkan bagan “W” merupakan AN faktor ... a. Pekerjaan b. Kelas sosial c. Adat d. Tempat 23. Berikut ini yang bukan merupakan faktor yang mempengaruhi manusia dalam memenuhi kebutuhan adalah ... a. Adat istiadat dan keadaan ekonomi b. Pekerjaan dan kemajuan iptek c. Kelas sosial dan pekerjaan d. Jumlah kebutuhan dan penghasilan
24. Bagi pedagang kaki lima kebutuhan akan lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan pemilik grosir. Hal ini dibedakan karena faktor ... a. Perdagangan internasional b. Pekerjaan c. Keadaan ekonomi d. IPTEK 25. Banyaknya barang elektronik yang masuk ke Indonesia merupakan faktor adanya perbedaan... a. Tingkat pendapatan b. Keadaan ekonomi c. Perdagangan internasional d. Alam
73
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA
1. a
14. c
2. b
15. c
3. a
16. d
4. c
17. d
5. a
18. a
6. b
19. b
7. d
20. c
8. b
21. d
9. c
22. b
10. a
23. d
11. d
24. c 25. c
12. a 13. d
74
Analisis Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda Soal Kode Respon den
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
1
UC-4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
2
UC-10
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
UC-1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
4
UC-23
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
5
UC-25
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
6
UC-26
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
7
UC-6
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
8
UC-12
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
9
UC-5
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
10
UC-9
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
11
UC-2
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
12
UC-7
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
13
UC-21
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
14
UC-17
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
15
UC-3
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
16
UC-15
1
0
0
1
0
1
0
0
1
17
UC-13
0
1
0
1
0
1
0
1
18
UC-19
0
1
0
1
0
0
0
19
UC-16
1
0
1
1
0
0
20
UC-18
1
0
0
1
1
1
No
Butir soal Y
Y2
1
24
576
1
1
23
529
1
0
1
21
441
1
1
1
1
22
484
1
1
1
0
1
21
441
0
1
1
1
1
1
20
400
1
0
1
0
1
1
0
19
361
1
1
1
1
1
1
0
0
19
361
1
1
1
0
1
1
1
1
0
18
324
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
18
324
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
17
289
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
17
289
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
17
289
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
16
256
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
15
225
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
15
225
1
0
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
13
169
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
13
169
0
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
12
144
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
12
144
75
21
UC-22
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
11
121
22
UC-8
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
9
81
23
UC-11
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
9
81
24
UC-24
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
8
64
25
UC-20
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
6
36
26
UC-14
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
4
16 1592 01
SX
15
14
14
20
16
11
11
20
21
6
17
12
14
18
17
16
19
23
23
4
23
22
21
13
9
39 9
SX²
15
14
14
20
16
11
11
20
21
6
17
12
14
18
17
16
19
23
23
4
23
22
21
13
9
k=
30
0.5 77 0.4 23 26 8 0.5 61 0.4 23
0.5 38 0.4 62 26 2 0.6 93 0.3 88
0.7 69 0.2 31 33 4 0.4 71 0.3 88
0.6 15 0.3 85 29 1 0.6 85 0.3 88
0.4 23 0.5 77 20 2 0.4 92 0.3 88
0.4 23 0.5 77 20 7 0.5 67 0.3 88
0.2 31 0.7 69 12 4 0.5 55 0.3 88
0.6 54 0.3 46 29 5 0.5 26 0.3 88
0.4 62 0.5 38 21 9 0.5 12 0.3 88
0.5 38 0.4 62 25 4 0.5 76 0.3 88
0.6 92 0.3 08 30 1 0.3 93 0.3 88
0.7 31 0.2 69 32 0 0.4 70 0.3 88
0.8 85 0.1 15 37 2 0.4 37 0.3 88
0.8 85 0.1 15 37 3 0.4 60 0.3 88
0.1 54 0.8 46
0.8 08 0.1 92 35 1 0.5 34 0.3 88
4.94 8225 28.6 3538 0.85 6
M
15.3
Val ve
val id
val id
val id
val id
val id
Val id
val id
val id
val id
val id
val id
val id
val id
val id
α²b
0.2 54
0.2 58
0.1 8
0.2 5
0.2 54
0.2 54
0.1 62
0.1 85
0.2 35
0.2 58
0.2 58
0.2 22
0.2 46
0.2 05
0.1 06
0.1 06
0.1 35
0.1 06
0.1 62
0.5 00 0.5 00 20 9 0.1 39 0.3 88 TI DA K 0.2 6
0.3 46 0.6 54 17 6 0.5 84 0.3 88
val id
0.8 46 0.1 54 35 2 0.2 92 0.3 88 TI DA K 0.1 35
Sp q S2 = r11 =
0.5 20 0.3 88
0.8 85 0.1 15 37 0 0.3 91 0.3 88
val id
0.6 54 0.3 46 28 5 0.3 72 0.3 88 TI DA K 0.2 35
0.6 15 0.3 85 28 4 0.5 79 0.3 88
val id
0.7 69 0.2 31 32 6 0.3 32 0.3 88 TI DA K 0.1 85
0.8 08 0.1 92 35 6 0.6 27 0.3 88
Kriteria
0.5 38 0.4 62 22 1 0.0 90 0.3 88 TI DA K 0.2 6
BA
10
11
9
12
12
8
8
12
13
5
11
9
10
11
10
10
12
13
13
4
13
12
13
8
7
BB
5
3
5
8
4
3
3
8
8
1
6
3
4
7
7
6
7
10
10
0
10
10
8
5
2
JA
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
JB
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
D
0.3 85
0.6 15
0.3 08
0.3 08
0.6 15
0.3 85
0.3 85
0.3 08
0.3 85
0.3 08
0.3 85
0.4 62
0.4 62
0.3 08
0.2 31
0.3 08
0.3 85
0.2 31
0.2 31
0.3 08
0.2 31
0.1 54
0.3 85
0.2 31
0.3 85
VALIDITAS
P Q SXY rxy
DAYA BEDA
rtabel
TIN GK AT KE SU KA RA N
Kriteria BA + BB
87
val id
val id 0.2 35
C
B
C
C
B
C
C
C
C
C
C
B
B
C
C
C
C
C
C
C
C
J
C
C
C
15
14
14
20
16
11
11
20
21
6
17
12
14
18
17
16
19
23
23
4
23
22
21
13
9
20
76
N IK Kriteria KRITERIA SOAL
26 0.5 77 Se dan g Di pak ai
26 0.5 38 Se dan g Di pak ai
26 0.5 38 Se dan g Di bua ng
26 0.7 69 Mu dah Di pak ai
26 0.6 15 Se dan g Di pak ai
26 0.4 23 Se dan g Di pak ai
26 0.4 23 Se dan g Di pak ai
26 0.7 69
26 0.8 08
26 0.2 31
Mu dah
Mu dah
Su kar
Di bua ng
Di pak ai
Di pak ai
26 0.6 54 Se dan g Di pak ai
26 0.4 62 Se dan g Di pak ai
26 0.5 38 Se dan g Di pak ai
26 0.6 92 Se dan g Di pak ai
26 0.6 54 Se dan g Di bua ng
26 0.6 15 Se dan g Di pak ai
26 0.7 31
26 0.8 85
26 0.8 85
26 0.1 54
26 0.8 85
26 0.8 46
26 0.8 08
Mu dah
Mu dah
Mu dah
Su kar
Mu dah
Mu dah
Mu dah
Di pak ai
Di pak ai
Di pak ai
Di pak ai
Di pak ai
Di bua ng
Di pak ai
26 0.5 00 Se dan g Di bua ng
26 0.3 46 Se dan g Di pak ai
77
Perhitungan Validitas Penelitian Soal No 1 Tabulasi penelitian angkat nomor 1
rxy
2
2
2
2
No.
Butir soal no 1(X)
Skor total(Y)
X2
Y2
XY
1
1
24
1
576
24
2
1
23
1
529
23
3
1
21
1
441
21
4
1
22
1
484
22
5
1
21
1
441
21
6
1
20
1
400
20
7
1
19
1
361
19
8
1
19
1
361
19
9
0
18
0
324
0
10
0
18
0
324
0
11
0
17
0
289
0
12
1
17
1
289
17
13
1
17
1
289
17
14
0
16
0
256
0
15
1
15
1
225
15
16
1
15
1
225
15
17
0
13
0
169
0
18
0
13
0
169
0
19
1
12
1
144
12
20
1
12
1
144
12
21
1
11
1
121
11
22
0
9
0
81
0
23
0
9
0
81
0
24
0
8
0
64
0
25
0
6
0
36
0
26
0
4
0
16
0
S
15
399
15
6839
268
78
26 x 268 – 15 x 399 rxy = (26 x 6839) – 399
6968-5985
= 0,561
Pada a = 5% dengan N = 26 diperoleh r tabel = 0,388 . Karena rxy > r tabel maka dapat disimpulkan bahwa item soal no 1 Valid.
79
Perhitungan Reliabilitas instrument
Rumus : dimana Vt = varian total Dengan Keterangan : = Realibilitas instrumen K
= Banyaknya butir pertanyaan = Jumlah skor total kuadrat = Kuadrat dari jumlah skor
N
= Jumlah peserta tes
p
= Banyaknya subjek yang skornya 1
q
= Banyaknya subjek yang skornya 0
Kriteria Jika
> r tabel maka tes dikatakan reliable
Berdasarkan table pada analisis uji coba diperoleh : pq = pq1 + pq2 + pq3 + … + …pq25 = 0,244 + 0,269 + 0,249 + … + … + 0,227 = 4,948 6839
2
399
-
26
S2 = 26
= 28,64 30
r11 =
r11 =
30
-
1
x
(
28.6
-
4.948 28.64
)
0.856
Pada a = 5% dengan N = 26 diperoleh r tabel = 0,388. Karena r11 > r tabel maka dapat disimpulkan bahwa angket tersebut reliabel.
80
Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
Rumus : Keterangan: P : Indeks kesukaran B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
Kriteria yang menunjukkan tingkat kesukaran soal adalah: 0,00 < P ≤ 0,30 maka dikategorikan soal sukar 0,30
< P ≤ 0,70 maka dikategorikan soal sedang
0,70
< P ≤ 1,00 maka dikategorikan soal mudah
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada table analisis butir soal. Kelompok Atas No Kode Skor 1 UC-4 1 2 UC-10 1 3 UC-1 1 4 UC-23 1 5 UC-25 1 6 UC-26 1 7 UC-6 1 8 UC-12 1 9 UC-5 0 10 UC-9 0 11 UC-2 0 12 UC-7 1 13 UC-21 1 Jumlah 10
Kelompok Atas No Kode Skor 1 UC-17 0 2 UC-3 1 3 UC-15 1 4 UC-13 0 5 UC-19 0 6 UC-16 1 7 UC-18 1 8 UC-22 1 9 UC-8 0 10 UC-11 0 11 UC-24 0 12 UC-20 0 13 UC-14 0 Jumlah 5
10
P=
+ 26 = 0.577
5
Karena IK = 0.577 maka dapat disimpulkan tingkat kesukaran pada soal nomor satu berkriteria Mudah
81
Perhitungan Daya Pembeda Soal
Rumus : Keterangan : : Banyaknya peserta kelompok atas : Banyaknya kelompok peserta bawah : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi daya pembeda adalah: - D : 0,00 - 0,20 : jelek D : 0,20 - 0,40 : cukup D : 0,40 - 0,70 : baik D : 0,70 - 1,00 : baik sekali D : Negative, soalnya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D sebaiknya dibuang saja Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Kelompok Atas Kode Skor UC-4 1 UC-10 1 UC-1 1 UC-23 1 UC-25 1 UC-26 1 UC-6 1 UC-12 1 UC-5 0 UC-9 0 UC-2 0 UC-7 1 UC-21 1 Jumlah 10 10 5
D=
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Kelompok Atas Kode Skor UC-17 0 UC-3 1 UC-15 1 UC-13 0 UC-19 0 UC-16 1 UC-18 1 UC-22 1 UC-8 0 UC-11 0 UC-24 0 UC-20 0 UC-14 0 Jumlah 5
13
13
= 0,385
Karena DP = 0,385 maka dapat disimpulkan daya beda pada soal nomor satu termasuk dalam kriteria cukup.
82
SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah
: SMP NEGERI 3 DEMPET
Kelas
: VII(tujuh)
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Semester
: 1 (satu)
Standar Kompetensi : 3. Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan. Kompetensi
Materi
Dasar
Pembelajaran
3.1. Mendeskrepsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenui kebutuh-an
Penilaian Kegiatan Pembelajaran*
Makna manusia Mendiskusikan makna sebagai makhluk sosial manusia sebagai makhluk dan makhluk ekonomi. sosial dan ekonomi yang bermoral Membaca buku referensi Ciri-ciri manusia sebagai makhluk sosial selanjutnya mendiskusikan dan makhluk ekonomi. ciri-ciri manusia sbagai makhluk sosial dan ekonomi yg bermoral
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik
Mendefinisikan makna manusia Tes tulis sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi yang bermoral Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk sosial dan makhluk ekonomi yangbermoral
Tes tulis
Bentuk
Contoh
Instrumen
Instrumen
Tes Uraian
Tes pilihan ganda
Jelaskan makna manusia sebagai
Karakter siswa yang diharapkan :
Tanya jawab cara mengaplikasikan hubungan yang harmonis antar manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral.
Disiplin ( Discipline )
Sumber
Waktu
Belajar
8 JP
Guru IPS
makhluk ekonomi yang bermoral!
Buku Materi
Berikut ini yang bukan ciri-ciri makhluk sosial adalah :
Lingkungan sekolah
a. saling tolong menolong
Lingkungan
b. setia kawan dan toleransi
Keluarga
Yang relefan
c. individual dan egois d. simpati dan empati
Menerapkan / Mengaplikasikan hubungan yang harmonis antar manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral.
Alokasi
Mewujudkan hubungan yang harmonis antarmanusia sebagai makhluk sosial & ekonomi yang bermoral Observasi
Lembar Observasi
Lakukan pengamatan pada warga di sekitar tempat tinggalmu kegiatan sosial apa yang dilakukan
Lingkungan masyarakat
83
Kompetensi
Materi
Dasar
Pembelajaran
Penilaian Kegiatan Pembelajaran*
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik
Bentuk
Contoh
Instrumen
Instrumen
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar
Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) 3.2. Mengidentifikas Tindakan i tindakan Ekonomi manusia ekonomi dalam memanfaatkan berdasarkan sumberdaya ekonomi motif dan prinsip ekonomi dalam berbagai Tindakan ekonomi yang kegiatan sehari- rasional hari Pengertian motif dan prinsip ekonomi Macam-macam motif dan prinsip ekonomi. Penerapan/Aplikasi kegiatan / tindakan ekonomi sehari-hari berdasar motif dan prinsip ekonomi. Manfaat/prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.
Mendiskusikan perilaku manusia dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi dengan melakukan tindakan ekonomi Mendiskusikan tindakan ekonomi rasional yg dila-kukan manusia Mendiskusikan pengertian motif dan prinsip ekonomi Membaca literatur dan mendiskusikan macam – macam motif dan prinsip Ekonomi Mendiskusikan tentang contoh-contoh dan
Mendeskripsikan perilaku manusia dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dengan melakukan berbagai tindakan ekonomi
Tes Lisan
Daftar pertanyaan
memanfaatkan sumberdaya
6 JP
Buku Materi yg relevan
yang terbatas ? Salah satu tindakan ekonomi
Mendeskripsikan berbagai Tes tulis tindakan ekonomi rasional yang dilakukan manusia
Tes Isian
yang rasional yg dpt kita lakukan adalah ... . Jelaskan pengertian motif ekonomi.
Mendefinisikan pengertian motif dan prinsip ekonomi. Tes tulis
Tes Uraian
Pada umumnya motif ekonomi yang dilakukan manusia adalah karena ... .
Tes tulis
Tes pilihan ganda
a. kebutuhan
Mengidentifikasi macam-macam motif dan prinsip ekonomi. Mengaplikasikan kegiatan / tindakan ekonomi sehari-hari berdasar motif dan prinsip ekonomi.
Bagaimana sikap kita dalam
c. sosial b. keuntungan d. penghargaan Amatilah kegiatan penduduk disekitarmu! Buatlah laporan tentang kegiatan sehari-hari yang dilakukan berdasarkan
Keluarga Lingkungan masyarakat
84
Kompetensi
Materi
Dasar
Pembelajaran
Penilaian Kegiatan Pembelajaran*
pentingnya kegiatan / tindakan ekonomi yang berdasarkan motif dan prinsip ekonomi
Indikator Pencapaian Kompetensi
Mengidentifikasi manfaat /pentingnya prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.
Teknik
Bentuk
Contoh
Instrumen
Instrumen
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar
motif ekonomi! Observasi
Lembar Observasi
Tanya jawab tentang manfaat/ pentingnya prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.
Tentukan 5 macam kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang dalam kehidupan sehari-hari yang berdasarkan prinsip ekonomi.
Tes tulis Tes Uraian Karakter siswa yang diharapkan : Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility )
Mengetahui, Kepala SMP Negeri 2 Dempet
Dempet, ................ 20... Guru Mapel IPS
Dra. Hanik Rasidah NIP. 19640826 198903 2 003
Suwartini, S.Pd. NIP 196706102006042006
85
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Siklus I) Sekolah
: SMP Negeri 3 Dempet
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kelas / semester
: VII / 1
Standar Kompetensi : Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan Indikator : Mendiskripsikan dan mengidentifikasi hakekat manusia dan ciri-cirinya sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit (2 x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian manusia ekonomi 2. Siswa dapat mengetahui ciri-ciri manusia ekonomi B Materi Pembelajaran Pengertian manusia ekonomi Ciri-ciri manusia ekonomi C Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Diskusi 4. Snowball Throwing 5. Penugasan D Langkah - langkah Kegiatan Pembelajaran No
Rincian Kegiatan
Waktu
Metode
10 Menit
Ceramah, Tanya jawab
Pertemuan 1 1.
Pendahuluan - Siswa dikondisikan agar siap melakukan
86
pembelajaran. - Siswa menyimak informasi materi yang akan diajarkan. - Siswa menyimak penjelasan mengenai tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan serta manfaat yang akan diperoleh siswa setelah selesai mengikuti pembelajaran tersebut. 2.
Kegiatan Inti a. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: 1) Memberikan stimulus secara inovatif dan logis berupa pemaparan materi oleh guru. 2) Secara komunikatif guru menjelaskan materi tentang manusia sebagai makhluk social dan makhluk ekonomi b. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: 1) Guru membagi peserta didik ke dalam 5 kelompok 2) Guru membagi sub bab kepada tiap kelompok 3) Guru menjelaskan bagaimana cara kerja dengan menggunakan model Snowball Throwing 4) Siswa tiap kelompok diminta untuk membuat pertanyaan masing-masing berbeda dengan teman sekelompoknya sesuai dengan materi yang diterima 5) Pertanyaan tiap kelompok dibagikan kepada kelompok lain dengan membentuk pertanyaan tersebut berbentuk bola dan dilempar kekelompok lain. 6) Guru menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan yang diterima dari kelompok lain dan seterusnya c. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: 1) Guru menawarkan pertanyaan kepada siswa jika ada yang bertanya mengenai materi yang telah disampaikan 2) Guru memberi kesimpulan atas materi yang telah disampaikan
70 Menit
Model pembelajaran Snowball Throwing
87
3.
1.
2.
3) guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik dalam melakukan diskusi Penutup 10 1) Guru bertanggungjawab melakukan penilaian Menit terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan dan menghargai prestasi siswa 2) Menyampaikan judul materi yang akan dibahas dalam pertemuan berikutnya dan mengingatkan peserta didik untuk gemar membaca dan mempelajari materi terlebih dahulu Pertemuan 2 Pendahuluan - Siswa dikondisikan agar siap melakukan pembelajaran. - Siswa menyimak informasi materi yang akan diajarkan. Kegiatan Inti a. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: 1) Memberikan stimulus secara inovatif dan logis berupa pemaparan materi oleh guru. 2) Secara komunikatif guru menjelaskan materi tentang manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi b. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: 1) guru menyuruh siswa untuk mengelompok sesuai dengan kelompoknya 2) guru mengulangi materi yang disampaikan dalam pertemuan terakhir 3) guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengingat kembali materi yang telah disampaikan 4) guru memberikan soal evaluasi c. Konfirmasi 1) Guru menyampaikan kesimpulan 2) Guru memberikan motivasi untuk belajar
10 Menit Ceramah 70 Menit Ceramah
3. 10 Menit Penutup 1) Guru bertanggungjawab melakukan penilaian
Ceramah
88
terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan dan menghargai prestasi siswa
Ceramah
E Sumber Belajar 1. Buku sumber/referensi yang relevan. 2. Papan tulis dan LKS Ekonomi kelas VII F Media -
Ruang kelas Blackboard
G Alat dan Bahan - Kapur - penggaris H Penilaian Keaktifan dalam kelompok
Dempet, Agustus 2012
Mengetahui,
Guru
Observer
Suwartini, S.Pd.
Selda Agustina
NIP 196706102006042006
NIM 7101408079
89
Kisi-kisi penulisan soal siklus I Kompetensi dasar
Mendiskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan
Materi pokok
Indikator
Pengertian manusia sebagai makhluk ekonomi
Mendiskripsikan pengertian manusia sebagai makhluk ekonomi dan makhluk social
Ciri-ciri makhluk ekonomi
Mendiskripsikan cirri-ciri manusia sebagai makhluk ekonomi
Keterangan : C1 : Ingatan
C4 : Analisa
C2 : Pemahaman
C5 : Sintesa
C3 : Aplikasi
C6 : Evaluasi
Aspek yang dinilai C1 6,7,
C2 1,2, 9,11
C3
4,10,
19,
3, 15,1 6,
C4
5, 12, 17,
Jumlah soal
C5 14,
C6 13,
8
8,20
18,
12
90
SOAL SIKLUS 1 26. Manusia yang dalam melakukan tindakan ekonomi didorong oleh kepentingan sendiri yang bertindak berdasarkan prinsip ekonomi disebut ... a. Manusia ekonomi b. Pelaku ekonomi c. Produsen d. konsumen 27. Semua tindakan ekonomi dilakukan atas dasar kepentingan sendiri, bukan atas dasar kepentingan atau faktor lain; pernyataan tersebut dalam manusia ekonomi termasuk bagian dari ... a. Peranan b. Ciri c. Faktor d. Tujuan 28. Sebagai manusia ekonomi dalam melakukan tindakan ekonomi harus bertindak ... a. Efisien b. Efektif c. Hemat d. Kondusif 29. Salah satu ciri manusia ekonomi, kecuali ... a. Bertindak efisien b. Mempertimbangkan pengorbanan dan hasil c. Karena gengsi d. Didorong oleh keinginan sendiri 30. Toni selalu berbelanja di supermarket, tindakan Toni merupakan sifat ... a. Gengsi b. Boros c. Efisien d. Hemat
91
31. Pernyataan-pernyataan berikut, yang merupakan manusia ekonomi adalah ... a. Sebagai seorangtukang becak, maka danang membeli komputer b. Agustin selalu belanja di supermarket karena sambilo melihat-lihat c. Setiap berangkat ke sekolah Arlita selalu membawa radio saku d. Untuk menambah penghasilannya, Devi membuka warung dirumahnya 32. Manusia ekonomi dalam melakukan tindakan ekonomi harus didasari dengan ... a. Kegiatan ekonomi b. Hukum ekonomi c. Prinsip ekonomi d. Perbuatan ekonomi 33. Berikut ini merupakan ciri-ciri manusia ekonomi, kecuali ... a. Selalu bertindak efisien b. Selalu mempunyai gengsi c. Mempertimbangkan prinsip ekonomi d. Didorong kepentingan sendiri 34. Pernyataan-pernyataan berikut yang tidak sesuai dengan manusia ekonomi adalah ... a. Mempertimbangkan pengorbanan dan hasil b. Berusaha mendapatkan tambahan kebutuhan c. Melakukan tindakan secara efisien d. Tindakan didorong oleh kepentingan sendiri 35. Secara umum kelas sosial dalam masyarakat ditentukan oleh ... a. Jumlah keluarga, jabatan, pekerjaan b. Tempat, jabatan dan jumlah keluarga c. Bentuk rumah, pekerjaan, adat istiadat d. Kekayaan, jabatan, pendidikan 36. Manusia yang dalam segala tindakannya didorong oleh kepentingan sendiri dan bertindak secara efisien disebut manusia ... a. Bermoral b. Bermartabat
92
c. Ekonomi d. Konsumtif 37. Dalam melakukan tindakannya, manusia ekonomi harus mempergunakan pertimbangan-pertimbangan yang antara lain ... a. Konsumtif b. Efisien c. Konsumerisme d. Sederhana 38. Seseorang dapat disebut manusia ekonomi yang bermoral apabila dalam hidupnya ... a. Menggunakan prinsip ekonomi dan tidak merugikan lingkungannya b. Berpedoman pada motif ekonomi dan berusaha menjadi byang terbaik c. Selalu berusaha memenuhi kebutuhannya dengan menempuh berbagai cara d. Melakukan pola hidup konsumtif dan konsumerisme 39. Manusia ekonomi dan bukan manusia ekonomi dibedakan berdasarkan ... a. Cara hidupnya b. Pekerjaannya c. Jumlah hartanya d. pendapatannya 40. Safira membuka usaha kelontong. dengan ketekunan dalam mengelola tokonya, ia mendapat keuntungan. Kegiatan tersebut merupakan ciri-ciri sifat... a. Teliti b. Hemat c. Efektif d. Efisien 41. Salah satu contoh tindakan ekonomi dilakukan atas dasar kepentingan sendiri bukan karena faktor lain adalah ... a. Pelajar membeli motor b. Selalu berbelanja di supermarket c. Tukang becak yang membuka warung di rumahnya
93
d. Bersifat boros 42. Tidak boleh menjelekkan usaha orang lain merupakan sikap yang tidak mengabaikan ... a. Etika dan norma dalam masyarakat b. Hukum dalam masyarakat c. Kesopanan d. Ketaatan 43. Perhatikan bagan tersebut! MANUSI
P
R
A S Berdasarkan bagan, apabila R adalah pelukis dan S adalah pelajar, maka barang EKONO yang sesuai yang akan dibeli untuk mengisi P adalah ... MI Freezer dan buku a. b. Sepeda dan tas c. Freezer dan sepeda d. Pewarna dan buku 44. Seseorang dapat dikatakan manusia ekonomi apabila dalam melakukan tindakan didasari ... a. Kepentingan sendiri b. Sesuai kemajuan c. Keadaan lingkungan d. Harta yang dimiliki 45. Jenis barang dan jasa yang diperlukan manusia berbeda-beda, hal ini secara umum dipengaruhi oleh ... a. Sifat manusia b. Alam atau tempat c. Keadaan ekonomi d. Kemajuan iptek
94
KUNCI JAWABAN SIKLUS I
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
a b a c a d c b b d c b a d d c a d c b
95
LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU SIKLUS I NO
ASPEK PENILAIAN 1
1
2
3
SKALA PENILAIAN 2 3 4
Pendahuluan c. Apersepsi d. Motivasi
√ √
Pengelolaan Pembelajaran i. Gerak guru didalam kelas j. Variasi guru dalam bertanya k. Interaksi dalam pembelajaran l. Penguasaan materi m. Pengelolaan kelas n. Penguatan terhadap respon siswa o. Penggunaan model pembelajaran Snowball Throwing p. Pemanfaatan waktu dan alur pembelajaran
√ √ √ √ √ √ √ √
Penutup b. Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan
√
2
Jumlah Skor Penilaian: Skor 1 : Sangat tidak baik Skor 2 : Tidak baik Skor 3 : Kurang baik Skor 4 : Baik Skor 5 : Sangat baik Skor maksimal ideal = 5 x 11 = 55 Rata-rata skor =
=
Presentase aktivitas guru =
= 3,363 %= 67,27%
Kriteria Penilaian Kinerja Guru >85 60-84 <60
Baik Cukup Kurang
15
20
5
96
DATA OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS 1 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Kode R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26
1
2
2 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 2 2 4 3 3 4 4 3
3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3
Aspek yang diamati 3 4 5 6 7 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 2 3 4 3 4 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 2 Rata-rata Sangat Kurang Kurang Cukup Baik Sangat baik
8 4 2 3 2 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3
Jumlah
%
Karegori
23 21 24 27 23 20 22 23 21 24 23 31 31 27 25 25 23 21 24 23 29 24 24 23 27 23 24,27 0 5 14 7 0
57,5% 52,5% 60% 67,5% 57,5% 50% 55% 57,5% 52,5% 60% 57,5% 77,5% 77,5% 67,5% 62,5% 62,5% 57,5% 52,5% 60% 57,5% 72,5% 60% 60% 57,5% 67,5% 57,5% 60,67% 0% 12,5% 35% 17,5% 0%
Cukup Kurang Cukup Baik Cukup Kurang Kurang Cukup Kurang Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup Cukup Kurang Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Cukup
97
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Siklus II) Sekolah
: SMP Negeri 3 Dempet
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kelas / semester
: VII / 1
Standar Kompetensi : Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan Indikator kebutuhan
: Mendiskripsikan faktor-faktor manusia dalam memenuhi
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit (2 x pertemuan)
B. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi manusia dalam memenuhi kebutuhannya C Materi Pembelajaran Factor-faktor yang mempengaruhi manusia dalam memenuhi kebutuhannya E Metode Pembelajaran 1. 2. 3. 4. 5. F
Ceramah Tanya jawab Diskusi Snowball Throwing Penugasan
Langkah - langkah Kegiatan Pembelajaran No Rincian Kegiatan 1.
Pendahuluan - Siswa dikondisikan agar siap melakukan pembelajaran.
Waktu 10 Menit
Metode Ceramah, Tanya jawab
98
- Siswa menyimak informasi materi yang akan diajarkan. - Siswa menyimak penjelasan mengenai tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan serta manfaat yang akan diperoleh siswa setelah selesai mengikuti pembelajaran tersebut. 2.
Kegiatan Inti a. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: 1) Memberikan stimulus secara inovatif dan logis berupa pemaparan materi oleh guru. 2) Secara komunikatif guru menjelaskan materi tentang manusia sebagai makhluk social dan makhluk ekonomi b. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: 1) Guru membagi peserta didik ke dalam 5 kelompok 2) Guru membagi sub bab kepada tiap kelompok 3) Guru menjelaskan bagaimana cara kerja dengan menggunakan model Snowball Throwing 4) Siswa tiap kelompok diminta untuk membuat pertanyaan masing-masing berbeda dengan teman sekelompoknya sesuai dengan materi yang diterima 5) Pertanyaan tiap kelompok dibagikan kepada kelompok lain dengan membentuk pertanyaan tersebut berbentuk bola dan dilempar kekelompok lain. 6) Guru menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan yang diterima dari kelompok lain dan seterusnya c. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: 1) Guru menawarkan pertanyaan kepada
70 Menit
Model pembelajaran Snowball Throwing
99
3.
1.
siswa jika ada yang bertanya mengenai materi yang telah disampaikan 2) Guru member kesimpulan atas materi yang telah disampaikan 3) guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik dalam melakukan diskusi Penutup 1) Guru bertanggungjawab melakukan penilaian terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan dan menghargai prestasi siswa 2) Menyampaikan judul materi yang akan dibahas dalam pertemuan berikutnya dan mengingatkan peserta didik untuk gemar membaca dan mempelajari materi terlebih dahulu Pertemuan 2 Pendahuluan - Siswa dikondisikan agar siap melakukan pembelajaran. - Siswa menyimak informasi materi yang akan diajarkan.
2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: 1) Memberikan stimulus secara inovatif dan logis berupa pemaparan materi oleh guru. 2) Secara komunikatif guru menjelaskan materi tentang manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi b. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: 1) guru menyuruh siswa untuk mengelompok sesuai dengan kelompoknya 2) guru mengulangi materi yang disampaikan dalam pertemuan terakhir 3) guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengingat kembali materi yang telah disampaikan 4) guru memberikan soal evaluasi c. Konfirmasi 1) Guru menyampaikan kesimpulan
Ceramah
Ceramah
Ceramah
100
2) Guru memberikan motivasi untuk belajar Ceramah
Penutup 1) Guru bertanggungjawab melakukan penilaian terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan dan menghargai prestasi siswa
F
Sumber Belajar 1. Buku sumber/referensi yang relevan. 2. Papan tulis dan LKS Ekonomi kelas VII
F Media -
Ruang kelas Blackboard
G Alat dan Bahan - Kapur - penggaris H Penilaian Keaktifan dalam kelompok
Dempet,
Agustus 2012
Mengetahui,
Guru
Observer
Suwartini, S.Pd.
Selda Agustina
NIP 196706102006042006
NIM 7101408079
101
Kisi-kisi penulisan soal siklus II Kompetensi dasar
Mendiskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan
Materi pokok
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
Macam-macam faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
Keterangan : C1 : Ingatan
C4 : Analisa
C2 : Pemahaman
C5 : Sintesa
C3 : Aplikasi
C6 : Evaluasi
Indikator
Aspek yang dinilai
C1 Mendiskripsikan faktor-faktor 3,15, yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
C2 1,9,
C3 2,6, 16, 17, 18
Mendiskripsikan macammacam faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
4,7,
5,
C4
Jumlah soal C5
11,12, 14, 19
C6 10, 13,
11
8,20
9
102
SOAL SIKLUS II 1.
Untuk memenuhi kebutuhan manusia akan membeli ... a. Barang b. Jasa c. Barang dan jasa d. Bahan pangan
2.
Banyaknya kebutuhan manusia yang semakin meningkat dipengaruhi oleh semakin majunya ... a. Pekerjaan b. Alam c. Ekonomi d. Peradapan
3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi manusia dalam memenuhi kebutuhannya kecuali ... a. Alam b. Hukum c. Adat sosial d. Pekerjaan
4.
Contoh kebutuhan yang dipengaruhi oleh keadaan alam adalah ... a. Masyarakat pantai yang menyukai baju tipis b. Prosesi pernikahan antara orang jawa dan sumatera c. Keperluan antara petani dan kepala desa d. Petani yang memerlukan traktor
103
5.
Bagi orang jawa upacara keselamatan bagi orang meninggal mulai dari 7 hari sampai 1000 hari, kebutuhan tersebut merupakan faktor .... a. Alam b. Kelas sosial c. Adat istiadat d. Perdagangan intrnasional
6.
Kebutuhan antara petani dengan kepala desa berbeda, hal ini merupakan adanya faktor ... e. Alam f. Pekerjaan g. Kelas sosial h. Keadaan ekonomi
7.
Contoh kebutuhan yang dipengaruhi oleh sifat alami manusia adalah ... a. Prosesi pernikahan orang jawa dengan Sumatera b. Traktor tang diperlukan oleh petani c. Handphone yang sudah dimiliki oleh semua orang d. Keinginan memiliki sepatu yang berwarna-warni
8.
Contoh kebutuhan yang dipengaruhi oleh perbedaan adat istiadat antara lain, kecuali ... a. Bagi usahawan mobil merupakan kebutuhan, tapi tidak dengan petani b. Upacara pernikahanantara wilayah yang berbeda c. Upacara keselamatan bagi orang yang meninggal d. Kebiasaan meminta maaf pada saat lebaran
104
9.
Penggunaan Handphone (HP) pada setiap orang dimasa sekarang merupakan contoh kebutuhan berdasarkan ... a. Pekerjaan b. IPTEK c. Adat istiadat d. Alam
10. Keadaan ekonomi seseorang akan ditentukan oleh tingkat ... a. Pendapatan b. Pendidikan c. Kekayaan d. jabatan 11. Umumnya masyarakat yang tinggal dipantai kebanyakan bekerja sebagai nelayan, sedangkan nyang tinggal didaerah pegunungan sebagai petani, hal ini terjadi karena adanya perbedaan kebutuhan berdasarkan ... a. Keadaan ekonomi b. Alam atau tempat c. Kelas sosial d. Adat istiadat 12. Seorang petani memiliki kebutuhan yang berbeda dengan kebutuhan seorang kepala desa, hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan ... a. Kelas ekonomi b. Adat istiadat c. Kelas sosial d. Sifat alam
105
13. Berikut ini merupakan hal-hal yang menentukan kelas sosial dalam masyarakat secara umum, kecuali ... a. Kekayaan b. Jabatan c. Pendidikan d. Keluarga 14. Perhatikan bagan berikut!
JABATAN Kebutuha
W
PENDIDIK n Berdasarkan bagan “W” merupakan faktor ... AN e. Pekerjaan f.Kelas sosial g. Adat h. Tempat 15. Berikut ini yang bukan merupakan faktor yang mempengaruhi manusia dalam memenuhi kebutuhan adalah ... e. Adat istiadat dan keadaan ekonomi f.Pekerjaan dan kemajuan iptek g. Kelas sosial dan pekerjaan h. Jumlah kebutuhan dan penghasilan 16. Bagi pedagang kaki lima kebutuhan akan lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan pemilik grosir. Hal ini dibedakan karena faktor ... e. Perdagangan internasional
106
f. Pekerjaan g. Keadaan ekonomi h. IPTEK 17. Banyaknya barang elektronik yang masuk ke Indonesia merupakan faktor adanya perbedaan... e. Tingkat pendapatan f. Keadaan ekonomi g. Perdagangan internasional h. Alam 18. Masyarakat yang tinggal di pantai kebanyakan bekerja sebagai nelayan sedangkan yang tinggal di pegunungan bekerja sebagai petani. Hal ini dipengaruhi oleh faktor ... a. Alam b. Tingkat sosial c. Sifat alami manusia d. Keadaan ekonomi 19. Perhatikan daftar berikut! No 1 2 3 4 5 6
Uraian Adat istiadat Gaya hidup Pekerjaan Keadaan ekonomi Kelas sosial Peran sosial
Berdasarkan data pada daftar faktor yang mempengaruhi manusia dalam memenuhi kebutuhannya ditunjukkan nomor ... a. 1,3,4,6 b. 1,2,4,5 c. 2,3,5,6
107
d. 1,3,4,5 20. Pada umumnya keadaan ekonomi seseorang ditentukan oleh ... a. Pekerjaan b. Pendapatan c. Jumlah harta d. Kendaraan
108
KUNCI JAWABAN II
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
c d b a c d d a b a b c d b d c c a a b
109
LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU SIKLUS II NO
ASPEK PENILAIAN 1
1
2
3
SKALA PENILAIAN 2 3 4
Pendahuluan e. Apersepsi f. Motivasi
5
√ √
Pengelolaan Pembelajaran q. Gerak guru didalam kelas r. Variasi guru dalam bertanya s. Interaksi dalam pembelajaran t. Penguasaan materi u. Pengelolaan kelas v. Penguatan terhadap respon siswa w. Penggunaan model pembelajaran Snowball Throwing x. Pemanfaatan waktu dan alur pembelajaran
√ √ √ √ √ √ √ √
Penutup c. Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan
√
3
Jumlah Skor Penilaian: Skor 1 : Sangat tidak baik Skor 2 : Tidak baik Skor 3 : Kurang baik Skor 4 : Baik Skor 5 : Sangat baik Skor maksimal ideal = 5 x 11 = 55 Rata-rata skor =
=
Presentase aktivitas guru =
= 4,272 %= 85,45%
Kriteria Penilaian Kinerja Guru >85 60-84 <60
Baik Cukup Kurang
24
20
110
DATA OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS 2 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Kode R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26
1
2
4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 3 4 3
4 4 4 5 3 3 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 3 3 5 4 4 3 3 3 5 3
Aspek yang diamati 3 4 5 6 7 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 5 5 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 5 4 3 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 3 5 4 5 5 3 3 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 3 3 5 5 4 4 4 5 3 5 4 5 4 3 3 4 3 4 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 5 5 3 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 3 5 3 3 4 4 4 3 4 4 4 5 3 4 3 4 5 5 3 3 3 3 3 Rata-rata Sangat Kurang Kurang Cukup Baik Baik Sekali
8 4 3 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3
Jumlah
%
Karegori
29 25 29 36 28 29 29 30 29 32 29 36 30 37 31 30 30 25 33 31 37 29 29 30 33 24 30,38 0 0 3 16 7
72,5% 62,5% 72,5% 90% 70% 72,5% 72,5% 75% 72,5% 80% 72,5% 90% 75% 92,5% 77,5% 75% 75% 62,5% 82,5% 77,5% 92,5% 72,5% 72,5% 75% 82,5% 60% 75,95% 0% 0% 7,5% 40% 17,5%
Baik Cukup Baik Baik Sekali Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sekali Baik Baik Sekali Baik Baik Sekali Baik Baik Baik Cukup Baik Sekali Baik Baik Sekali Baik Baik Baik Baik Sekali Cukup Baik
111
REKAPITULASI HASIL NILAI PER SIKLUS No
Kode Responden
1 R-01 2 R-02 3 R-03 4 R-04 5 R-05 6 R-06 7 R-07 8 R-08 9 R-09 10 R-10 11 R-11 12 R-12 13 R-13 14 R-14 15 R-15 16 R-16 17 R-17 18 R-18 19 R-19 20 R-20 21 R-21 22 R-22 23 R-23 24 R-24 25 R-25 26 R-26 Rata-rata Tuntas Belum Tuntas % Ketuntasan Klasikal % Belum Tuntas
Nilai 5 5 7 9 7 6 10 10 8 9 8 9 9 10 1 8 6 7 6 5 9 8 10 9 3 8 7,3 15 11 57,75% 42,35%
Siklus 1 Kategori Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
Kode Respo nden R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26
Nilai 10 6 9 10 8 7 9 8 9 10 9 10 10 19 5 9 10 10 9 9 10 10 8 10 10 10 9 23 3 88,55 % 11,55 %
Siklus 2 Kategori Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
112
GAMBAR SAAT MELAKUKAN PEMBELAJARAN DENGAN MODEL SNOWBALL THROWING
Kegiatan saat guru melakukan pembelajaran
Kegiatan observer saat memberikan pengarahan dalam kegiatan snowball throwing
Kegiatan saat siswa-siswa membuat pertanyaan bersama kelompoknya
113
Kegiatan saat melalukan Snowball throwing (melempar pertanyaan dengan cara dilempar)
Kegiatan saat siswa-siswi menerima soal dari anggota lain
114
Kegiatan saat guru meminta siswa untuk menjawab soal yang diperoleh didepan kelas
Kegiatan siswa saat mengerjakan soal evaluasi
Kegiatan saat melakukan penilaian soal evaluasi
115 NAMA KELOMPOK Kelompok 1 1. Anang Ma’ruf 2. Arifatun Nisa
3. Avriyana Zulfa 4. Wahyu Adi Kurniawan 5. Khafidur Rofiq
3. Ayu Karistina Utami 4. Ihda Maulidya Paramita 5. Ady Candra 6. Pujiati
Kelompok 2 1. Muhsinin
Kelompok 4 1. Achmad Faris Hidayat 2. Ida Rohmawati 3. Siti Nur Rohmah 4. Ita Kurniyawati 5. Muhammad Hilmi Luthfi Wafa
2. Anang Khozin 3. Devi Yunita Sari 4. Supriyanti 5. Eko Amin Lutfi
Kelompok 5 1. Adi Purwanto 2. Ika Erlinda 3. Iga Mayanti
Kelompok 3 1. Shofiyatul Munawaroh 2. Jauharul Nuam
4. Alfina Rohmah 5. Nur Faiza