JURNAL
MENINGKATKAN GERAK DASAR ROLL DEPAN PADA SENAM LANTAI MELALUI METODE BAGIAN SISWA KELAS V SDN NO. 58 DUMBO RAYA Suleman Mursalim1), Risna Podungge2), Mirdayani Pauweni3) 1
FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Suleman Mursalim)
[email protected] 2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Risna Podungge)
[email protected] 3 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (mirdayani Pauweni)
[email protected]
Abstrak Masalah yang ditemukan dalam penelitian pada senam ketangkasan di SDN No. 58 Dumbo Raya yakni siswa cenderung takut dalam melakukan gerakan roll depan pada senam lantai, sehingga gerak dasar roll depan pada senam lantai tidak sesuai dengan apa yang diharapkan serta dibutuhkan metode yang tepat sebagai penunjang keberhasilan dalam melakukan gerak dasar roll depan pada senam lantai. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan gerak dasar roll depan pada senam lantai melalui metode bagian di kelas V SDN No. 58 Dumbo Raya. Kata Kunci :
Metode Keseluruhan, Start Jongkok. Abstract
Problems found in the study on gymnastic dexterity in SDN No. 58 Dumbo Kingdom that students tend to be afraid in front of the roll movements on the gymnastics floor, so the motion on the basis of the front roll gymnastics floor is not in accordance with what is expected and required proper method as supporting success in performing basic motion roll forward on the gymnastics floor. This study aims to improve the basic motion on the front roll gymnastics floor through the methods section in class V SDN No. 58 Dumbo Kingdom. Keywords : Methods Overall, Squatting Start.
1. PENDAHULUAN Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berpikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga. Peranan pendidikan jasmani di sekolah dasar cukup unik, karena turut mengembangkan dasar-dasar keterampilan yang diperlukan anak untuk mengawasi
berbagai berbagai keterampilan dalam kehidupan dikemudian hari. Karena pada usia SD tingkat pertumbuhan sedang lambatlambatnya, maka pada usia-usia inilah kesempatan anak untuk mempelajari keterampilan gerak sedang tiba pada masa kritisnya. Pembelajaran jasmani olahraga dan kesehatan yang sesuai dengan perkembangan anak didik dan pelaksanaannya dilakukan secara baik dan secara sistematis, maka akan diperoleh hasil yang signifikan terhadap pertumbuhan dan perkembangan siswa, baik jasmani dan rohani. Hal ini dimaksudkan
untuk menyiapkan siswa secara fisiologi, baik meningkatkan kemampuan kebugaran jasmani dan rohani maupun membantu anak didik dalam mengembangkan kepribadiannya yang pada gilirannya akan tercipta generasigenerasi yang tanguh dimasa yang akan datang kelak. Pelaksanaan olahraga senam di Sekolah Dasar merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk membina kebugaran jasmani yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dalam pengembangan pembelajaran intelektual dan emosional. Senam adalah suatu gerakan jasmani yang disusun secara sistematis dan terencana untuk mencapai kesehatan jasmani dan rohani. Dengan latihan senam kita dapat mencapai daya tahan, kekuatan, kelentukan juga keseimbangan yang baik. Menurut Federation Internationale de Gymnastique (FIG) senam dapat dibagi menjadi 3 yaitu senam artistik, senam ritmik, dan senam umum. Senam lantai tergolong pada senam artistik dan senam ini dilakukan di atas matras dengan ukuran 12 x 12 m didalam gedung (Gymnasium). Hasil observasi awal di SDN No. 58 Dumbo Raya yaitu dilihat pada proses belajar mengajar mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tepatnya pada materi senam lantai dengan gerakan roll depan pada senam lantai. Akan tetapi pada saat siswa di evaluasi masing-masing siswa dengan memperagakan gerak dasar roll depan pada senam lantai, hanya sebagian kecil siswa mampu melakukannya dengan benar. Hal ini dikarenakan bahwa kurangnya latihan penunjang untuk kemampuan belajar siswa pada materi dasar roll depan pada senam lantai itu sendiri. Sehingganya hasil observasi awal menunjukan hasil yang kurang memuaskan yaitu dari 20 orang siswa kelas V di SDN No. 58 Dumbo Raya yang tergolong pada kategori baik belum ada sedangkan pada kategori cukup ada 6 orang siswa atau 30 % yang masih cukup dengan rata-rata 65,22 dan pada kategori kurang ada 14 orang siswa atau 70% yang masih kurang dengan rata-rata 50,28, sedangkan rata-rata seluruh penilaian 57,25. Pada saat siswa melakukan gerak roll depan sangat terlihat kekuatan dan
ketidakpercayaan diri dalam melakukan gerakan roll depan tersebut, sehingga hasil roll depan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini di sebabkan kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan gerakan roll depan pada senam lantai serta penerapan metode pembelajaran yang diberi belum efektif. Melihat masalah yang terjadi dilapangan tepatnya di SDN No. 58 Dumbo Raya khususnya pada siswa kelas V dapat di simpulkan bahwa di kelas V SDN No. 58 Dumbo Raya ini membutuhkan metode yang tepat sebagai penunjang keberhasilan melakukan gerak roll depan pada senam lantai. Kenyataannya menunjukan bahwa di kelas V SDN No. 58 Dumbo Raya. Belum berhasil dalam gerak roll depan pada senam lantai. Hal ini disebabkan karena pembinaan dalam latihan yang kurang, oleh sebab itu perlu dipikirkan upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pembinaan pada cabang olahraga ini. Berdasarkan permasalahan diatas tepatnya pada di kelas V SDN No. 58 Dumbo Raya, maka peneliti tertarik untuk membuat suatu penelitian tindakan kelas guna meningkatkan gerak dasar roll depan pada senam lantai. Penelitian ini diberi judul “Meningkatkan gerak dasar roll depan pada senam lantai melalui metode bagian siswa kelas V SDN No. 58 Dumbo Raya” Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat di identifikasikan masalah sebagai berikut : siswa cenderung takut dalam melakukan gerakan roll depan pada senam lantai, sehingga gerak dasar roll depan pada senam lantai tidak sesuai dengan apa yang diharapkan serta dibutuhkan metode yang tepat sebagai penunjang keberhasilan dalam melakukan gerak dasar roll depan pada senam lantai. Perumusan Masalah Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut “Apakah dengan metode bagian dapat meningkatkan gerak dasar roll depan pada senam lantai di kelas V SDN No. 58 Dumbo Raya?”
Cara Pemecahan Masalah Dengan mengidentifikasi masalah yang ditemukan, maka diberikan solusi yang lebih efektif dan menyenangkan siswa. Untuk lebih efektifnya pelaksanaan tindakan, guru perlu mempertimbangkan kondisi perkembangan peserta didik yaitu potensi diri dan kemampuan dan keterampilan. Masalah tentang rendahnya gerak dasar roll depan pada senam lantai pada siswa kelas V SDN No. 58 Dumbo Raya akan dipecahkan dengan menggunakan metode bagian. Dalam metode bagian ini, guru mengajarkan gerak dasar roll depan pada senam lantai dengan menjelaskan teknikteknik gerak dasar roll depan pada senam lantai dan memperagakan contoh-contoh gerakan mulai dari berdiri di atas matras; badan membungkuk, lutut, dan kedua kaki menempel di matras; tangan di depan kaki dengan jarak setengah lengan; tekuk leher kebelakang diikuti tangan bertolak sambil berguling ke depan; dan posisi kembali seperti semula. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan gerak dasar roll depan pada senam lantai melalui metode bagian di kelas V SDN No. 58 Dumbo Raya. Manfaat Penelitian a. Manfaat teoritis 1) dapat dijadikan masukan dan evaluasi bagi guru di SDN No. 58 Dumbo Raya terhadap proses ekstrakulikuler. 2) Bisa sebagai landasan teori untuk mengukur gerak dasar roll depan. 3) Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas dapat sebagai patokan bagi yang mengukur gerak dasar roll depan pada senam lantai tingkat SD. b. Manfaat Praktis 1. Bagi Siswa : meningkatkan gerak dasar roll depan pada olahraga senam lantai di sekolah dasar khususnya kelas V SDN No. 58 Dumbo Raya Kota Gorontalo. 2. Bagi Guru : Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dan informasi dalam meningkatkan gerak dasar roll depan.
3.
4.
Bagi Sekolah : Sebagai bahan informasi tentang peningkatan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga kesehatan khususnya materi tentang gerak dasar roll depan. Selain itu, sebagai bahan masukkan bagi SDN No. 58 Dumbo Raya Kota Gorontalo untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Bagi peneliti : Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman berharga khususnya tentang gerak dasar roll depan pada olahraga senam lantai agar nantinya bisa mengimplementasikan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. METODE PENELITIAN Latar Dan Karasteristik Subjek Penelitian Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN No. 58 Dumbo Raya, Kota Gorontalo. Karasteristik Subjek Penelitian Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN No. 58 Dumbo Raya dengan jumlah 20 orang yang terdiri dari 12 orang siswa perempuan dan 8 orang siswa laki-laki. Variabel Penelitian Sehubungan dengan hal tersebut, maka dapat dikemukakan variable penelitian ini sebagai berikut : Variabel Input Merupakan proses sebelum pembelajaran berlangsung seperti siswa, guru, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan pembelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, media dan lingkungan belajar. Variabel Proses Variabel ini merupakan proses selama pembelajaran berlangsung yang dapat di ukur melalui : Teknik dasar melakukan roll depan (berguling ke depan) terlebih dahulu siapkan matras. Langkah-langkahnya, adalah meliputi : a. Sikap awal : Jongkok di matras kemudian meletakkan kedua tangan pada matras, tangan di
depan kedua kaki kemudian angkat pantat sampai posisi badan menungging. b. Sikap pelaksanaan : Tekuk leher sampai dagu, selanjutnya dagu menyentuh dada, pundak diletakkan di matras, kedua lengan ditekuk. c. Sikap akhir : Tolakkan kaki sampai menggelinding kemudian jongkok kembali Variabel Output Variabel output adalah proses sesudah pembelajaran berlangsung, meliputi: a. Evaluasi gerakan melakukan roll depan b. Motivasi siswa c. Sikap terhadap pengalaman belajar yang telah di gelar melalui tindakan perbaikan Tahap-Tahap Penelitian Tahap Persiapan a) Membuat lembar observasi Dalam lembar observasi tersebut peneliti mengambil data gerak dasar roll depan dalam senam lantai. b) Mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan Peneliti dan guru mitra dalam hal ini guru pendidikan jasmani yang ada di sekolah tempat penelitian mempersiapkan sarana dan prasarana olahraga yang akan digunakan selama proses tindakan. c) Menyusun langkah-langkah tindakan dan jadwal kegiatan. Peneliti dan guru mitra mendiskusikan strategi serta hari dan waktu pelaksanaan tindakan. Tahap Pelaksanaan Tindakan Tindakan dilaksanakan dengan unsur kerja sama antara peneliti dengan guru pendidikan jasmani dalam hal ini guru mitra, dimana pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dimaksud harus sesuai dengan skenario tindakan. Prosedur penelitian tindakan kelas ini untuk masing-masing siklusnya dilaksanakan dengan tiga kali pertemuan. Tahap Pemantauan dan Evaluasi Tahap pemantauan dan evaluasi dilaksanakan pada proses penelitian
berlangsung. Pada proses pelaksanaan tindakan tersebut peneliti mengadakan penilaian serta mengambil data terhadap perkembangan siswa yang ada di lapangan. Apabila pelaksanaan tindakan tersebut telah selesai, peneliti beserta guru mitra akan memberikan umpan balik untuk mengevaluasi kembali hasil tindakan. Untuk dapat mengetahui atau menggunakan hasil pembelajaran yang telah diberikan, maka penilaian standar dengan menggunakan penilaian kuantitatif dan interval 0-100 yang terinci sebagai berikut : a) Nilai 80-100 baik sekali (BS) b) Nilai 70-79 baik (B) c) Nilai 60-69 cukup (C) d) Nilai 45-59 kurang (K) e) Nilai 0-44 kurang sekali (KS). Husdarta dan Saputra (2013:110) Selanjutnya untuk menentukan kategori siswa yang tergolong mampu dan belum mampu, dalam melakukan gerak dasar roll depan dapat di lihat total dari nilai terakumulasi dari hasil penelitian dengan patokan indikator yang ditetapkan oleh peneliti yang terdiri dari : a. Sikap awal : Jongkok di matras kemudian meletakkan kedua tangan pada matras, tangan di depan kedua kaki kemudian angkat pantat sampai posisi badan menungging. b. Sikap pelaksanaan : Tekuk leher sampai dagu, selanjutnya dagu menyentuh dada, pundak diletakkan di matras, kedua lengan ditekuk. c. Sikap akhir : Tolakkan kaki sampai menggelinding kemudian jongkok kembali Tahap Analisis dan Refleksi Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis hasil yang diperoleh pada setiap tindakan, kemudian hasilnya digunakan untuk merefleksi diri, apakah siswa sudah dapat meningkatkan gerak dasar roll depan. Hasil analisis ini akan digunakan untuk merencanakan tindakan pada siklus berikutnya.
Pengumpulan Data Teknik yang di gunakan dalam pengumpulan data adalah: a) Tes : dalam penelitian ini, tes digunakan untuk pengambilan data mengenai gerak dasar roll depan, yang meliputi aspekaspek antara lain ialah: (1) Sikap awal : Jongkok di matras kemudian meletakkan kedua tangan pada matras, tangan di depan kedua kaki kemudian angkat pantat sampai posisi badan menungging. (2) Sikap pelaksanaan : Tekuk leher sampai dagu, selanjutnya dagu menyentuh dada, pundak diletakkan di matras, kedua lengan ditekuk. (3) Sikap akhir : Tolakkan kaki sampai menggelinding kemudian jongkok kembali b) Dokumentasi : dalam dokumentasi ini untuk membuktikan data yang di peroleh selama dalam pelaksanaan penelitian. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dilakukan berdasarkan analisis dimulai dengan mempelajari seluruh data yang ada. Data tersebut direnungkan kembali berdasarkan masalah-masalah yang diteliti dan selanjutnya disusun dalam satuan-satuan dan kategorisasi. Proses analisis data dilakukan sejak awal penelitian sampai pada proses pengumpulan data selesai. Data gerak dasar roll depan, diambil melalui tes akhir siklus, kemudian di analisis untuk mencari data-data dan ketuntasan belajar siswa baik secara individu maupun klasikal. Selanjutnya, dari data tersebut disesuaikan pada kriteria ketuntasan belajar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja pada penelitian ini. Hasil analisis data diharapkan terjadinya peningkatan hasil belajar dan jika ternyata hasil pada siklus pertama belum sesuai dengan apa yang diharapkan telah ditetapkan pada indikator kinerja, maka akan dilanjutkan pada sikluss elanjutnya. Siklus dapat dihentikan apabila hasil belajar siswa telah mencapai kriteria ketuntasan, baik secara individu maupun klasikal. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN No. 58 Dumbo Raya berjumlah 20 (dua puluh) orang siswa terdiri dari 8 (delapan) orang siswa putra dan 12 (dua belas) orang siswa putri. Adapun yang menjadi ketua tim peneliti adalah peneliti sendiri dan yang menjadi mitra adalah guru pendidikan jasmani di SDN No. 67 Kota Timur. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus yang diawali dengan observasi awal yang dilaksanakan tanggal 18 april 2015. Siklus pertama dilaksanakan tanggal 20 april 2015 sampai dengan 25 april 2015, siklus kedua dari tanggal 27 april 2015 sampai dengan 14 mei 2015. Sebelum dilaksanakan tindakan pada setiap siklus, peneliti bersama guru mitra telah melakukan observasi awal terhadap subjek penelitian guna memperoleh data awal tentang hasil belajar siswa dalam melakukan gerak dasar roll depan pada olahraga senam yang dilaksanakan pada tanggal 18 april 2015 Dalam pelaksanan tindakan, peneliti berkolaborasi dengan guru pengajar mata pelajaran pendidikan jasmani sebagai pengamat. Pengamatan difokuskan dalam dua hal, pertama keragaman aktivitas guru untuk mengimplementasikan gerak dasar roll depan pada olahraga senam, kedua hasil belajar siswa setelah diberikan tindakan. Untuk lebih jelasnya hasil penelitian baik observasi awal dan hasil tindakan setiap siklus dideskripsikan sebagai berikut : Hasil Pengamatan Observasi Awal Data observasi awal mengenai hasil belajar siswa kelas V SDN No. 58 Dumbo Raya dalam melakukan gerak dasar roll depan pada olahraga senam dilaksanakan oleh peneliti dan guru mitra pada tanggal 18 april 2015. 1. Hasil Aktivitas Belajar siswa Untuk mengukur kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar roll depan dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan pembelajaran. Ada 3 (tiga) aspek yang diamati atau dinilai pada siswa dalam melakukan gerak dasar roll depan yaitu sikap awal, pelaksanaan gerak, dan sikap akhir. Dari kegiatan pembelajaran gerak dasar roll depan dengan menggunakan metode
bagian diperoleh hasil bahwa kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar roll depan sudah mulai meningkat. Adapun data hasil observasi awal dapat diuraikan berdasarkan penilaian hasil belajar siswa dalam melakukan gerak dasar roll depan diperoleh hasil sebagai berikut :a) Sikap awal diperoleh nilai rata-rata 66,5, b) Pelaksanaan gerakan diperoleh nilai rata-rata 57,45, c) Sikap akhir di peroleh nilai dengan rata-rata 47,9. data dapat dilihat pada tabel 1.
Keterangan : A. Sikap Awal Jongkok di matras kemudian meletakkan kedua tangan pada matras, tangan di depan kedua kaki kemudian angkat pantat sampai posisi badan menungging B. Sikap Pelaksanaan Tekuk leher sampai dagu, selanjutnya dagu menyentuh dada, pundak diletakkan di matras, kedua lengan ditekuk C. Sikap Akhir Tolakkan kaki sampai menggelinding kemudian jongkok kembali Untuk lebih jelasnya, hasil tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Indikator penilaian A (sikap awal) dari 20 orang siswa yang memperoleh nilai sangat baik sebanyak 2 orang dengan rata-rata 84,
baik sebanyak 4 orang dengan rata-rata 75, sebanyak 9 orang siswa memperoleh nilai cukup dengan rata-rata 66, sedangkan 5 orang siswa mendapatkan nilai kurang dengan rata-rata 53,6. Skor rata-rata kelas adalah 66,5. 2. Indikator penilaian B (pelaksanaan gerak) sebanyak 3 orang siswa memperoleh nilai baik dengan rata-rata 75, sebanyak 7 orang siswa memperoleh nilai cukup dengan ratarata 63,71, sebanyak 6 orang siswa memperoleh nilai kurang dengan rata-rata 51, sedangkan 4 orang siswa memperoleh nilai sangat kurang dengan rata-rata nilai 40. Skor rata-rata kelas adalah 57,45. 3. Indikator nilai C (sikap akhir) sebanyak 1 orang siswa memperoleh nilai baik dengan nilai rata-rata 75, sebanyak 2 orang siswa memperoleh nilai cukup dengan nilai ratarata 62, sebanyak 10 orang siswa memperoleh nilai kurang dengan rata-rata 50, sedangkan 7 orang memperoleh nilai sangat kurang dengan nilai rata-rata 37. Skor rata-rata kelas adalah 47,9. Dari data hasil observasi awal tersebut dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa adalah 57,25. Berdasarkan data observasi awal, diketahui kemampuan gerak dasar roll depan pada olahraga senam siswa kelas V SDN No. 58 Dumbo Raya masih sangat rendah, yakni dari 20 orang siswa rata-rata kemampuan gerak dasar roll depan pada olahraga senam 57,25. Rendahnya kemampuan siswa tersebut, sesuai hasil pengamatan peneliti dan guru mitra, ternyata disebabkan oleh kurangnya pengetahuan siswa terhadap gerak dasar roll depan pada olahraga senam. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut.
Gambar 4.1 : Diagram hasil observasi awal kemampuan gerak dasar roll depan Berdasarkan hasil di atas, menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar roll depan masih jauh dari indikator keberhasilan yang ditetapkan. Maka peneliti mengukur kembali tingkat kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar roll depan masih perlu ditingkatkan melalui pemberian tindakan pada siklus I dengan menggunakan metode bagian. Untuk itu peneliti menyiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus I antara lembar pengamatan siswa dan guru untuk digunakan selama proses belajar mengajar berlangsung. Hasil Pengamatan Siklus I Pelaksanaan tindakan kelas pada siklus I dengan rencana pembelajaran terlampir, kegiatan yang diamati adalah kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode bagian pada gerak dasar roll depan dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan hasil belajarnya. Dari kegiatan proses pembelajaran kemampuan melakukan gerak dasar roll depan dengan menggunakan metode bagian. 1. Hasil Aktivitas Belajar siswa Untuk mengukur kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar roll depan dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan pembelajaran. Ada 3 (tiga) aspek yang diamati atau dinilai pada siswa dalam melakukan gerak dasar roll depan yaitu sikap permulaan atau awal gerakan roll depan, pelaksanaan gerakan roll depan, sikap akhir gerakan roll depan. Dari kegiatan pembelajaran gerak dasar roll depan dengan menggunakan metode bagian diperoleh hasil bahwa kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar roll depan sudah mulai meningkat. Adapun hasil dari masing-masing aspek yang diamati siswa dalam melakukan gerak dasar roll depan sebagai berikut: a) Sikap awal gerakan roll depan diperoleh nilai rata-rata 77,55, b) Pelaksanaan gerakan roll depan diperoleh nilai rata-rata 65,3, c) Sikap akhir gerakan roll depan di peroleh nilai dengan rata-rata 61,6.
Untuk lebih jelasnya, hasil tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Indikator penilaian A (sikap awal) dari 20 orang siswa yang memperoleh nilai sangat baik sebanyak 8 orang dengan rata-rata nilai 84,75, pada kategori baik sebanyak 9 orang dengan rata-rata nilai 75, sedangkan pada kategori cukup masih 3 orang siswa dengan rata-rata nilai 66, dengan skor ratarata dalam kelas adalah 77,55. 2. Indikator penilaian B (pelaksanaan gerakan) sebanyak 2 orang siswa memperoleh nilai sangat baik dengan ratarata nilai 81, sebanyak 4 orang siswa berada dalam kategori baik dengan ratarata nilai 75, sedangkan 10 orang memperoleh nilai cukup dengan rata-rata nilai 64,4, dan 4 orang siswa masih berada pada kategori kurang dengan rata-rata nilai 50. Skor rata-rata kelas adalah 65,3. 3. Indikator nilai C (sikap akhir) sebanyak 4 orang siswa dengan nilai rata-rata 75 sedangkan 11 orang siswa memperoleh nilai cukup dengan rata-rata nilai 62 dan 5 orang siswa berada pada kategori kurang
dengan rata-rata nilai 50. Skor rata-rata kelas adalah 61,6. Dari data hasil siklus I tersebut dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa adalah 71,4. Berdasarkan data hasil aktivitas belajar siswa pada siklus I, diketahui kemampuan gerak dasar roll depan pada olahraga senam siswa kelas V SDN No. 58 Dumbo Raya masih belum mencapai indicator kinerja, yakni dari 20 orang siswa rata-rata kemampuan gerak dasar roll depan pada olahraga senam 71,4. Rendahnya kemampuan siswa tersebut, sesuai hasil pengamatan peneliti dan guru mitra, ternyata disebabkan oleh kurangnya pengetahuan siswa terhadap gerak dasar roll depan pada olahraga senam”. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut :
Dari tabel II dan diagram di atas nampak bahwa keterampilan gerak dasar siswa dalam melakukan roll depan masih perlu untuk ditingkatkan. Hal ini dapat diperhatikan pada indicator kinerja yang diharapkan,dimana siswa diupayakan untuk dapat melakukan berbagai komponen dalamroll depan,akan tetapi belum sepenuhnya siswa mampu melakukan,hal ini dapat diamati pada komponen indikator yang dinilai yaitu (a) sikap awal rata-rata 77,55 (b) pelaksanaan gerak rata-rata 65,3 (c) sikap akhir rata-rata 61,6. Hasil Pengamatan Siklus II Pengambilan data pada siklus II sama dengan pengambilan data pada siklus 1, yaitu dilaksanakan oleh peneliti dan guru mitra sebagai pengamat (observer). Pada pelaksanaan tindakan siklus II ini, peneliti telah berupaya seoptimal mungkin untuk
melakukan pembelajaran gerak dasar roll depan dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran. Berbagai kekurangan yang pernah dilakukan dalam pembelajaran gerak dasar roll depan pada siklus I, diupayakan tidak berulang lagi pada siklus II. 1. Hasil Aktivitas Belajar siswa Untuk mengukur kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar roll depan dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan pembelajaran. Ada 3 (tiga) aspek yang diamati atau dinilai pada siswa dalam melakukan gerak dasar roll depan yaitu Sikap permulaan atau awal gerakan roll depan, Pelaksanaan gerakan roll depan, Sikap akhir gerakan roll depan. Dari 3 (tiga) aspek yang diamati atau dinilai pada kegiatan pembelajaran gerak dasar roll depan dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran. Adapun hasil dari masing-masing aspek yang diamati siswa dalam melakukan gerak dasar roll depan sebagai berikut : a) Sikap awal 87, b) Pelaksanaan gerakan 86,1, c) Sikap akhir 77,2. Untuk lebih jelasnya, hasil tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Indikator penilaian A (sikap awal) dari 20 orang siswa yang memperoleh nilai sangat baik sebanyak 18 orang dengan rata-rata nilai 88,33 dan sebanyak 2 orang siswa memperoleh nilai baik dengan rata-rata nilai 75. Skor rata-rata kelas adalah 87. 2. Indikator penilaian B (pelaksanaan gerak) dari 20 orang siswa sebanyak 16 orang siswa memperoleh nilai sangat baik dengan rata-rata 88,88 dan sebanyak 4 orang siswa memperoleh nilai baik dengan rata-rata 75. Skor rata-rata kelas adalah 86,1. 3. Indikator nilai C (sikap akhir) dari 20 orang siswa, sebanyak 8 orang siswa memperoleh nilai sangat baik dengan ratarata nilai 87 dan sebanyak 8 orang siswa memperoleh nilai baik dengan rata-rata nilai 75, sedangkan 4 orang memperoleh nilai cukup dengan rata-rata 62. Skor ratarata kelas adalah 77,2. Dari data hasil siklus I tersebut dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa adalah 83,43.
Berdasarkan data hasil aktivitas belajar siswa pada siklus II, diketahui kemampuan gerak dasar roll depan pada olahraga senam siswa kelas V SDN No. 58 Dumbo Raya meningkat, yakni dari 20 orang siswa rata-rata kemampuan gerak dasar roll depan pada olahraga senam 83,43. Untuk itu dapat digambarkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut :
Berdasarkan hasil yang tercantum pada tabel dan diagram 4.3 di atas jelas bahwa keterampilan gerak dasar siswa dalam melakukan roll depan rata-rata meningkat secara keseluruhan. Perolehan hasil peningkatan tersebut yaitu (a) Sikap permulaan awal melakukan gerakan roll depan rata-rata 87, (b) pelaksanaan gerakan roll depan rata-rata 86,1, (c) sikap akhir gerakan roll depan pada saat berdiri kembali rata-rata 77,2. Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa keterampilan gerak dasar siswa dalam melakukan gerakan roll depan meningkat dengan cepat dan melebihi standar indicator kinerja atau dengan rata-rata peningkatan sebesar 83,43, ini berarti bahwa siswa telah memiliki keterampilan garak dasar dalam melakukan roll depan sesuai yang diharapkan. Peningkatan kemampuan siswa terhadap gerak dasar roll depan pada olahraga senam. Sudah tidak dilanjutkan pada siklus berikut sebab telah memenuhi indikator kinerja yang telah ditetapkan yakni 80% dengan klasifikasi nilai 70-79 dengan kategori “Baik”.
PEMBAHASAN Pada dasarnya penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas V SDN No. 58 Dumbo Raya bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam melakukan gerak dasar roll depan dengan menggunakan metode bagian. Adapun yang menjadi fokus pengamatan dalam penelitian ini antara lain : Pertama adalah keragaman aktivitas guru untuk menerapkan metode bagian dalam pembelajaran gerak dasar roll depan, kedua adalah hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran gerak dasar roll depan dengan menggunakan metode bagian. Adapun yang dinilai pada siswa dalam melakukan gerak dasar roll depan adalah aspek cara sikap permulaan atau awal gerakan roll depan, pelaksanaan gerakan roll depan, sikap akhir gerakan roll depan. Keberhasilan penelitian ini ditentukan dengan indikator-indikator sebagai berikut : (1) minimal 80% siswa yang dikenai tindakan memperoleh nilai baik (70-79) dalam melakukan gerak dasar roll depan, (2) minimal 80% unsur-unsur kegiatan mengajar, baik kegiatan guru maupun kegiatan siswa memperoleh nilai pengamatan hasil cukup dan baik. Artinya bahwa hasil belajar siswa akan tergambar dari ketuntasan belajar siswa, baik ketuntasan individual maupun ketuntasan klasikal yang dicapai siswa melalui praktek gerak dasar roll depan. Maka dari itu metode bagian menjadi hal yang paling utama dalam mencapai tujuan proses pembelajaran, baik itu pada perubahan pola pikir (kognitif), pola sikap (afektif), maupun keterampilan (psikomotor) siswa ke arah yang lebih baik. Pada pembelajaran senam khususnya mengenai peningkatan hasil belajar siswa melakukan roll depan, metode yang cocok untuk diterapkan adalah metode bagian. Metode ini merupakan suatu pendekatan proses pembelajaran yang sepenuhnya didominasi oleh siswa. Berdasarkan penjelasan di atas jelas bahwa terjadinya peningkatan gerak dasar keterampilan siswa dalam melakukan roll depan semata-mata dipengaruhi oleh penggunaan metode pembelajaran yang
relevan dengan materi pembelajaran dimaksud yaitu metode bagian. Alasannya karena metode ini lebih ditekankan pada unsur belajar yang lebih bernuansa kegembiraan. Untuk itu siswa akan mendapatkan pemahaman dan mencoba untuk mengimplementasikan dalam tindakan praktek, dengan demikian akan mengakibatkan peningkatan hasil belajar siswa dalam melakukan gerakan roll depan pada olahraga senam. Melalui metode bagian ini terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam melakukan roll depan pada olahraga senam. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan dan diperoleh data sebagai berikut : pada observasi awal rata-rata kemampuan siswa dalam melakukan roll depan sebesar 57,25. Setelah diadakan tindakan siklus I terjadi peningkatan sebesar 14,15 menjadi 71,4. Namun pada nilai capaian dalam siklus satu ini belum memenuhi indikator kinerja, untuk itu diadakan siklus II. Pada tindakan siklus II ini terjadi peningkatan sebesar 12,03 menjadi 83,43. Peningkatan ini menunjukkan kemajuan sehingga tidak perlu untuk dilanjutkan ke siklus berikut. Maka rata-rata dari observasi awal sampai pada siklus II sebesar 26,18. Berdasarkan hasil capaian pada siklus II di atas, dapat disimpulkan bahwa melalui metode bagian sangat efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada saat melakukan gerak dasar roll depan. Dengan demikian maka hipotesis penelitian tindakan kelas yang menyatakan bahwa : “Jika guru menerapkan metode bagian maka kemampuan gerak dasar roll depan siswa Kelas V SDN No. 58 Dumbo Raya dapat meningkat” Dan indikator tindakan yang ditetapkan juga sudah tercapai yaitu apabila 80% dari jumlah siswa telah memiliki kemampuan melakukan gerak dasar roll depan atau tingkat penguasaan 70 - 79. Untuk lebih memudahkan dalam pengetahui peningkatan keterampilan gerak dasar siswa dimaksud, berkut ini adalah tabel proses peningkatannya keterampilan gerak dasar siswa yang disusun dalam bentuk selisih hasil peningkatan dari obsevasi awal hingga pada masing-masing pelaksanaan tindakan setiap siklus.
Dari tabel di atas jelas bahwa peningkatan keterampilan gerak dasar rol depan siswa melebihi indikator kinerja yang diharapkan, artinya bahwa pada masingmasing komponen keterampilan gerak dasar pada setiap siklus sangat jelas selisih peningkatannya. Dengan demikian maka hipotesis penelitian tindakan kelas yang menyatakan bahwa “melalui metode bagian maka keterampilan gerak dasar roll depan siswa kelas V SDN No. 58 Dumbo Raya dapat ditingkatkan” dan dapat di terima. 4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Metode bagian merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam melakukan gerak dasar roll depan. Sesuai analisa data yang dilakukan peneliti diperoleh hasil sebagai berikut : observasi awal 57,25, pada siklus I 71,4, dan pada siklus II 83,43. 2. Pada silkus I hasil capaian siswa hanya meningkat 14,15 menjadi 71,4 yaitu dari hasil observasi awal 57,25 ini dikarenakan siswa belum dapat melakukan gerak dasar roll depan serta ketidak seriusan siswa dalam tugas gerak yang diberikan guru, jadi siklus I belum mencapai apa yang diharapkan dan dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II mengalami peningkatan 12,03 menjadi 83,43 dari jumlah siswa 20 orang. Jadi peningkatan dari oservasi awal sampai dengan siklus II meningkat 26,18. 3. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil pada siklus II telah sesuai dengan target capaian yang diharapkan, maka hipotesis yang telah diajukan dapat diterima, berdasarkan pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan yakni 80%. 5. REFERENSI Ahmadi, Iif Khoiru dan Sofan Amri. 2011. Paikem Gembrot (Mengembangkan
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot. Jakarta : PT Prestasi Pustakaraya Aqib Zainal. 2013. Model-Model, Media, Dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung : Yrama Widya Djamarah Syaiful Bahri, dan Aswan Zain. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Fladi
Bloggere. 2010. Metode Belajar Keterampilan Motorik. http://bahamutz. blogspot.com/2010/03/metodebelajar-ketrampilan-motorik.html. Diunggah pada hari Selasa, 25 November 2014, pukul 14.29 WITA
Hadjarati Hartono dan Rochmad Gani. 2010. Jurnal Health & Sport, Vol. 1, No. 1, Juli 2010 (Meningkatkan Penguasaan Rangkaian Jurus Tunggal Melalui Metode Bagian Keseltiri Han Pada Cabang Olahraga Pencak Silat Siswa Kelas V SD Negeri 33 Kota Selatan. Gorontalo : FIKK Universitas Negeri Gorontalo
pada hari Selasa, 25 November 2014, pukul 14.20 WITA. Maryani Eli dan J.S. Husdarta. 2010. Praktis Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Untuk SMA/MA/SMK kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional. Mitranto Edy Sih, dan Slamet. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan PenjasOrkes. Jakarta : Pusbuk, Kemdiknas. Putra Syahrofi Adi. 2012. Pengaruh Metode Bagian Dan Metode Keseluruhan Terhadap Keterampilan Renang Gaya Dada Pada Siswa Kelas VII 7 SMP N 1 RUMBIA. Bandar Lampung : UL Rosdiani, Dini. 2013. Perencanaan Pembelajaran Dalam Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Bandung : Alfabeta Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesional Guru) Edisi Kedua. Jakarta : Rajawali Pers. Sagala Syaiful. 2013. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Sani
Heryana, Dadan dan Giri Verianti. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SD/MI Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional. Husdarta JS., dan Yudha M. Saputra. 2013. Belajar Dan Pembelajaran. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung : Alfabet Isnaini Faridha, dan Sri Santoso Sabarini. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan X. Untuk SMA/MA/SMK kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional. Lestari Lia. 2013. Metode Pembelajaran Keseluruhan - Bagian. http:// pembelajar sejati etcetera. blogspot. com/2013/04/ metode-pembelajarankeseluruhan-bagian.html. Diunggah
Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara
Sarjana, Atmaja Budi dan Bambang Trijono Joko Sunarto. 2010. Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Keolahragaan SMP IX. Jakarta : Pusat perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional Solihin, Akhmad Olih dan Khairul Hadziq. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sutrisno, Budi dan Muhammad Bazin Khafadi. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional Suwarso Eso dan Sumarya. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan. Untuk SD/MI kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional Widyastuti Endang dan Agus Suci. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SD VI. Jakarta : Pusbuk, Kemdiknas.