JANUARI 2015 • ISSUE 008
Meningkatkan Ekspektasi Pe ng ubahan Tr e nd :
Disetiri supir tidak zaman lagi. Hari ini para elit pun mencari kesenangan mengemudikan limosin mereka. t o p i k
l a i n n y a
Kesempatan di
Indriani
masa depan: AEC
Hadiwidjaja
dan Teknologi
GM of D atsun
Hijau
Wawancara
Ind onesia
Artikel bisa diunduh di Mobil123.com
ISSUE 008
Kesempatan Ada Di Depan Bawah: Kwanchai Paphatphong, Chairman of the Organizing Committee and President of Inter-Media Consultant Co. Ltd.
Pasar mobil Thailand diperkirakan akan pulih pada tahun 2015. ASEAN Economic Community dan inovasi ramah lingkungan akan menjadi pendorong pertumbuhan
Populasi penduduk ASEAN yang melebihi 600 juta jiwa menawarkan potensi besar, dan mulai 2018
A
ntara 29 November-10 Desember 2014, Bangkok menjadi tuan rumah tahunan Thailand International Motor Expo, salah satu acara otomotif terbesar di ASEAN. Acara dibuka dengan latar belakang pasar penjualan mobil baru yang merosot di Thailand, di mana antara Januari-Oktober 2014, pasar sudah turun 25 persen dari tahun lalu. Kwanchai Paphatphong, Ketua Panitia dan Presiden Inter-Media Consultant Co, Ltd percaya bahwa pasar otomotif Thailand akan tumbuh 5-7 persen pada tahun 2015 karena ekonomi pulih dan kebuntuan politik Thailand sudah mulai terpecahkan. Lebih penting lagi, pemulihan ini akan benar-benar terjadi dan tidak artifisial karena distimulasi oleh kebijakan pemerintah lewat skema “mobil pertama”. 2
Kwanchai juga optimis terhadap ASEAN Economic Community (AEC) yang akan dimulai pada 31 Desember 2015. “Tema Motor Expo tahun ini adalah ‘Moving Forward Together....ASEAN Autos’ yang berasal dari kesadaran bahwa kerjasama multi-negara AEC bisa membawa banyak manfaat bagi industri otomotif di kawasan,” kata Kwanchai. Pada pameran ini, Thailand Automotive Journalist Association (TAJA) juga telah mengadakan seminar tentang AEC dan kedatangan struktur cukai baru Thailand yang berbasis pada emisi karbon. Ini akan diberlakukan pada 2016. Perwakilan dari Federation of Thai Industries seperti Toyota, Nissan dan Mazda hadir di antara pembicara tamu.
pasar ASEAN diproyeksikan menjual lebih dari 4,7 juta kendaraan per tahun.
AEC: Membuka Batas Wilayah Kwanchai berkomentar bahwa industri otomotif Thailand memiliki potensi tertinggi di ASEAN karena mampu menghasilkan lebih dari 2 juta kendaraan per tahun, setengahnya diekspor ke luar negeri. Thailand merupakan pusat produksi penting bagi truk pick-up 1-ton Artikel bisa diunduh di Mobil123.com
ISSUE 008
dan kendaraan sub-compact hemat bahan bakar (eco-car). Sebagai perbandingan, Kwanchai menjelaskan bahwa industri otomotif di Indonesia yang saat ini menjadi terbesar kedua di ASEAN berkembang cepat berkat promosi pemerintah lewat program low-cost green car (LCGC). Sedangkan Malaysia berada di urutan ketiga terlihat kuat dalam produksi mobil penumpang yang menyumbang 90 persen dari total output Malaysia. Di sisi lain, meski menghasilkan kurang dari 100.000 mobil per tahun, Filipina adalah produsen utama suku cadang otomotif ASEAN, sementara Vietnam telah berhasil menarik banyak investasi produsen-produsen China untuk membangun perakitan lokal kendaraan komersial yang banyak beroperasi di bawah dukungan pemerintah. “Potensi industri otomotif masingmasing negara akan berkembang dengan cepat setelah pembukaan AEC karena beberapa alasan -- aliran modal yang bebas, pengurangan dan penghapusan tarif impor antara negaranegara anggota yang menghubungkan rantai pasokan atau jaringan produk dan jasa serta mobilitas tenaga kerja terampil, fleksibilitas bagi produsen dalam pengadaan bahan baku, peralatan, mesin dan tenaga kerja.” Dikombinasikan dengan potensi besar karena total populasi ASEAN yang mencapai lebih dari 600 juta orang, pada tahun 2018 pasar otomotif ASEAN diproyeksikan untuk menjual lebih 4,7 juta mobil per tahun.
mencapai 3,5 juta unit, tertinggi kelima di dunia. “Wilayah ini menargetkan untuk menghasilkan 4,7 juta kendaraan pada tahun 2018, dan itu akan membuat ASEAN akan menjadi pusat produksi otomotif terbesar keempat di dunia. Pasar Baru seperti Vietnam dan Myanmar akan memperlihatkan banyak pertumbuhan dan Indonesia berjalan dengan baik dengan penjualan domestik 1,25 juta kendaraan dan ekspor lebih dari 100.000 kendaraan,” kata Ong-arj. Dia juga menyoroti kebutuhan produsen-produsen di ASEAN untuk meningkatkan standar produk mereka sebelum ASEAN dapat dianggap sebagai “world-class automotive manufacturing hub”. “Kami ingin melihat Thailand menjadi pusat pabrikasi kelas dunia, tapi sebelum itu dapat diwujudkan, kami perlu melakukan lebih banyak hal. Kami perlu meningkatkan standar industri kami. Sebagai contoh, kami perlu mengirim mobil-mobil kami untuk diuji oleh ASEAN NCAP. Ini akan membantu kami mencapai tujuan tersebut,” jelasnya.
Peluang Bagi Produsen Wichien Emprasertsuk, Executive Vice-
President Toyota Motor Thailand, mengatakan bahwa AEC akan menawarkan banyak kesempatan bagi industri otomotif dan masing-masing negara harus bekerjasama satu sama lain untuk mendukung pertumbuhan AEC, seraya menambahkan bahwa wilayah nirbatas akan merangsang impor dan ekspor, dan konsumen akan dapat menikmati berbagai produk yang lebih baik setelah AEC direalisasikan. “Peningkatan berbagai produk akan menyebabkan lebih banyak keluarga memiliki lebih dari satu mobil, sehingga memacu pertumbuhan industri. Pertumbuhan utama akan datang dari lima negara Great Mae Khong (Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja, Myanmar), dengan Thailand yang akan menjadi hub utama ASEAN dengan produksi diperkirakan akan mencapai 3 juta unit di masa depan,” kata Wichien. Dia juga menyebutkan bahwa Thailand menawarkan hub sangat kompetitif untuk produksi truk pickup, terutama dalam hal biaya, Wichien menggambarkannya sebagai terbaik di dunia. Rasio pekerja per kendaraan sekarang antara tujuh sampai delapan orang per kendaraan, dan jumlah ini terus menjadi lebih kecil setiap tahun.
ASEAN NCAP Meningkatkan Standar Mobil Buatan ASEAN Ong-arj Pongkijworasin, Ketua Federation of Thai Industries, memperkuat pendapat Kwanchai tadi. Dia mengatakan bahwa pada tahun 2013, ASEAN telah memproduksi 4,4 juta kendaraan, peringkat keenam terbesar di dunia, sedangkan urusan penjualan 3
Kiri: Ong-arj Pongkijworasin, Chairman of the Federation of Thai Industries. Kanan: Wichien Emprasertsuk, Executive Vice-President of Toyota Motor Thailand. Artikel bisa diunduh di Mobil123.com
ISSUE 008
Kiri: Chakramon Phasukacanich, Thailand’s Minister of Industry. Atas: Sureethip Chomthongdee LaOngthong, Vice-President of Mazda Sales Thailand.
Dibutuhkan Peraturan Bersama Sementara banyak orang telah mengatakan tentang peluang yang ditawarkan AEC, perlu diingat bahwa AEC tidak sama dengan Uni Eropa yang menggunakan satu set peraturan, standar dan proses umum yang sama di semua negara anggota. Dengan demikian, tidak realistis untuk mengharapkan banyak potensi AEC direalisasikan dalam jangka pendek. Prapat Choeychom, Senior VicePresident Nissan Motor Thailand menyarankan para aprodusen untuk mempelajari aturan dan peraturan masing-masing negara sebelum memutuskan tindakan terbaik. Dia menjelaskan bahwa sebelum Nissan memutuskan berinvestasi di negara manapun, mereka perlu mengevaluasi landscape kompetitif, potensi keuntungan, serta ukuran pasar. Dia juga menyebutkan, Indonesia telah menyatakan niatnya untuk memproduksi 4 juta kendaraan pada tahun 2025, tapi tidak ada rencana yang jelas tentang bagaimana target ini akan tercapai.
Pajak Berbasis Emisi Karbon akan Menjadi Titik Balik Bagi Industri Chakramon Phasukacanich, Menteri 4
Perindustrian Thailand, mengatakan struktur cukai baru berbasis emisi karbon dioksida akan diadopsi mulai 2016 dan akan menjadi titik balik bagi industri. “Kami percaya bahwa industri otomotif akan berubah dan beradaptasi dengan standar baru ini. Sebagai contoh, proyek eco-car kedua di Thailand telah mengubah segmen mobil kecil menjadi lebih hijau, dengan mengadopsi lebih banyak teknologi (ramah lingkungan). Setelah ini, kami dapat mempertimbangkan teknologi yang lebih canggih lainnya seperti teknologi kendaraan hybrid atau listrik,” kata menteri. Menteri juga mengatakan bahwa tantangan bagi Thailand saat ini adalah untuk menciptakan sebuah segmen baru atau inovasi untuk bersaing dengan pasar yang lebih besar seperti Indonesia. “Inilah sebabnya mengapa Kementerian hadir dengan rencana jangka panjang 5-10 tahun untuk mendukung industri,” tambahnya. Dia juga mengatakan bahwa meskipun penjualan kendaraan di Thailand telah turun sekitar 25 persen, ia percaya situasi akan membaik dan pada tahun 2015 total output kendaraan akan meningkat menjadi 2,2 juta unit, naik 13 persen dari tahun 2014.
Fokus Pada Teknologi Ramah Lingkungan Sureethip Chomthongdee La-Ongthong, Wakil Presiden Penjualan Mazda Thailand, berpendapat bahwa masa depan industri otomotif tergantung pada ‘teknologi hijau’ inovatif dalam mewujudkan transportasi ramah lingkungan. “AEC akan memulai pengubahan besar dalam industri. Misalnya, akan ada kebutuhan yang lebih besar terhadap keterampilan multi-bahasa dan Anda akan mulai melihat lebih banyak R&D yang datang bekerja ke wilayah ini karena perusahaan mobil sekarang tengah berusaha untuk mengembangkan produk untuk ASEAN. Anda juga akan lihat lebih banyak variasi produk, bukan hanya truk pick-up dan mobil penumpang biasa,” paparnya. Terakhir, Sureethip juga mengatakan bahwa agar Thailand mempertahankan posisi terdepan di ASEAN, perlu pengembangan diri lebih lanjut. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan mengadopsi standar lebih tinggi untuk hal-hal seperti keselamatan. Standar-standar minimum akan membentuk praktik umum di seluruh ASEAN ketika mengembangkan produk baru. Pisan Ittiwatanakul
Artikel bisa diunduh di Mobil123.com
ISSUE 008
Kesuksesan Datsun di Awal Kebangkitannya Datsun Go dan Datsun Go+ Mendapat Menarik Perhatian di Indonesia
E
nam bulan setelah model Datsun (baru) mulai dijual di Indonesia, divisi mobi murah Nissan yang baru-baru ini bangkit kembali langsung mencengkeram dengan cepay pasar mobil terbesar ASEAN, Indonesia (dengan penjualan 1,2 juta mobil per tahun). Ada beberapa pertimbangan awal tentang memperkenalkan Datsun ke Thailand dan Malaysia, tetapi idenya tidak berkembang. Indonesia tetap dan satu-satunya negara di ASEAN yang menjual kendaraan-kendaraan Datsun. Di tempat-tempat lain di kawasan ASEAN, Nissan Almera dan Nissan March berfungsi sebagai entry-model Nissan. Namun, perlu dicatat ketika perusahaan induk Datsun, RenaultNissan Alliance, meluncurkan kembali Dacia; awalnya ingin sebatas di pasar Eropa Timur yang sedang berkembang, tapi akhirnya meluas ke pasar Eropa Barat. Apakah Datsun akan mengikuti jalur pertumbuhan yang sama, kita akan lihat. Saat ini, Datsun hanya dijual di Indonesia, India, Afrika Selatan dan Rusia Untuk mengetahui lebih lanjut 5
tentang kemajuan Datsun, kami berbicara dengan Indriani Hadiwidjaja, General Manager atau Datsun Indonesia. Indriani menjelaskan bahwa sejak kendaraan-kendaraan Datsun mulai dijual pada Mei sampai Oktober 2014, total 12,282 unit telah terjual. Saat ini Datsun adalah merek terlaris kedua di segmen LCGC (Low Cost Green Car), dengan 20 persen pangsa pasar, pada 13 persen di belakang Toyota (Agya). Tentu saja, pangsa pasar yang besar Datsun karena memiliki dua model – GO Panca 5-seater dan Go+ Panca 7-seater. Go+ adalah satu-satunya model tujuh-seater di segmen LCGC. Pemainpemain kunci lainnya termasuk pemimpin segmen Toyota Agya (dengan 33 persen pangsa pasar), Daihatsu Ayla (20 persen), Honda Brio Satya (18 persen) dan Suzuki Karimun Wagon R (9 persen). Penjualan rata-rata antara 210-220 unit terjual per bulan.
Sebuah Mobil Dasar, dan Sedikit Lebih Ketika Nissan membahas gagasan menghidupkan kembali Datsun, tujuannya adalah untuk
Atas: Indriani Hadiwidjaja, General Manager of Datsun Indonesia.
memperkenalkan mobil murah, ditujukan kepada orang-orang yang sebelumnya tidak memiliki mobil; mengingat masa silam, mengandalkan sepedamotor dan tidak mampu membeli mobil Nissan. Masuknya Datsun Go 1.2-liter mulai dari Rp 96 juta, sekitar setengah harga dari varian termurah Nissan March dengan kapasitas mesin sama. Menurut Indriani, data survei pelanggan menunjukkan bahwa Datsun telah sangat berhasil dalam memasuki pasar baru. “Hampir 45 persen dari pelanggan kami adalah pembeli mobil pertama kali yang tidak memiliki mobil dan telah naik kelas dari sepedamotor,” kata Indriani. Dia juga menambahkan bahwa Artikel bisa diunduh di Mobil123.com
ISSUE 008
Atas: Datsun Go 5-seater dan Datsun Go+ 7-seater bermesin 1.2-liter.
jumlah sama tinggi pembeli Datsun (43 persen) yang membeli mobil Datsun sebagai mobil tambahan untuk rumah tangga mereka, padahal model Datsun tergolong dasar namun masih memenuhi ekspektasi keluargakeluarga berpendapatan lebih tinggi yang sudah memiliki mobil, tetapi mencari model lain tanpa embelembel untuk melengkapi kendaraan utama mereka. Sisanya 12 persen adalah pembeli mobil pengganti, yang membeli Datsun baru untuk menggantikan mobil yang ada.
Lebih Datsun Exclusive Showrooms Datang Saat ini, model-model Datsun dijual di 39 showroom Nissan, memanfaatkan jaringan mapan Nissan di Nusantara. Mengingat volume yang direncanakan untuk Datsun, Indriani percaya bahwa ukuran jaringan Datsun saat ini cukup, yang meliputi lokasi pedesaan dan perkotaan. Dari jumlah itu, enam dealer adalah Datsun Exclusive. Dia menambahkan bahwa perusahaan berencana untuk menambah satu lagi ruang-pamer Datsun Exclusive pada akhir tahun keuangan 2014. Pada tahap awal menghidupkan kembali
Datsun, ada beberapa kekhawatiran Datsun bisa mencopoti penjualan dari Nissan, tapi pengalaman Datsun Indonesia sejauh ini menyatakan tidak demikian meski menjual model-model Datsun di showroom sama dengan Nissan. “Kami memiliki dua kelompok pelanggan berbeda antara Nissan dan Datsun. Untuk Datsun, kami mengambil pendekatan lebih proaktif dan akar rumput, dan penjualan dan kegiatan pemasaran kami mencerminkan ini. Selanjutnya, kami akan lebih lanjut meningkatkan pendekatan kami ke pelanggan-pelanggan potensial dengan memanfaatkan jaringan yang kuat dan keahlian dalam bisnis otomotif. dengan cara ini kami dapat menghindari penjualan kanibalisasi antara Nissan dan Datsun. Lebih dari itu, perbedaan harga antara keduanya cukup signifikan, seperti,” kata Indriani. Di Rusia, Datsun menjual sedan on-Do model Seukuran Toyota Vios dan eksklusif untuk Rusia. Sebagai sedan B-segmen yang tidak terlalu populer di Indonesia (Nissan bahkan tidak menjual Almera), jajaran model Datsun kemungkinan akan terbatas hanya Go dan Go+ Panca hingga saat ini. Indra Prabowo & hans cheong
6
Artikel bisa diunduh di Mobil123.com
ISSUE 008
Membuat Motorsport Menjadi Lebih Masuk Akal Dengan sirkuit jalan raya dan peraturan ban yang mirip ban massal, Formula E menjembatani jurang antara mobil-mobil formula dan jalan raya
S
aat ini, kita sudah mulai memasuki masa di mana emisi karbon dibatasi dan peraturan konsumsi bahan bakar di Eropa, Jepang dan Amerika Serikat dibatasi. Akibatnya, produsen-produsen kendaraan mulai tidak lagi tertarik pada motorsport seperti sebelum-sebelumnya. World Rally Championship (WRC) misalnya, partisipasi langsung dari para produsen kendaraan mencapai puncaknya pada tahun 90-an. Tercatat, ada 9 tim pabrikan yang berlaga di tahun 1999, kondisi ini berbanding terbalik dengan musim kali ini yang hanya diikuti oleh 3 tim pabrikan. Masih di tahun 1999, peserta pabrikan yang ikut berlaga di Formula 1 tercatat ada 5, sementara saat ini hanya ada 3. Perusahaan ban juga mulai menarik
Atas kanan: Seri pembuka di Beijing. Atas: Ban Michelin Pilot Sport EV. 7
diri dari keikutserataannya di kejuaraan motorsport. Bridgestone, Goodyear dan Michelin telah menarik diri dari Formula 1. “Di Formula 1, ukuran ban adalah 13-inch, di mana ban memiliki dinding samping yang tebal dan terbilang luas, sehingga tidak mungkin untuk mendapatkan informasi yang berguna dari kejuaraan ini untuk ban diproduksi secara massal,” ungkap Michelin saat mengumumkan keikutsertaannya dalam Formula E tahun lalu. Formula E adalah ajang balap terbaru dari FIA yang menggunakan mobil berteknologi listrik hasil pengembangan Renault dengan menggunakan ban 18 inchi dan memiliki kesamaan dengan ban mobil pada umumnya. Tak hanya itu, ban juga harus bertahan untuk semua seri, kuat di segala cuaca dan semua seri dilakukan di sirkuit jalan
raya serta pastinya biasa digunakan juga oleh mobil penumpang. “Anda memiliki ban yang memiliki perfoma sangat baik namun tidak memiliki umur panjang. Sebagai perusahaan ban, tentu bukan itu yang ingin kita sampaikan,” ungkap Tony Menard, Marketing Director for Michelin Southeast Asia and Oceania saat ditanyakan mengenai alasan keikutserataan Michelin di ajang balapan sekelas Le Mans 24 Hours (yang didominasi oleh ban Michelin) dan bukan Formula 1. Saat ini, semua mobil Formula E menggunakan ban Michelin Pilot Sport EV berukuran 245/40R18 dan 305/40R18, masing-masing untuk depan dan belakang. Ukuran ban 18 inchi memang sangat mirip dengan ban yang digunakan oleh Artikel bisa diunduh di Mobil123.com
ISSUE 008
kebanyakan mobil produksi. Bahkan FIA menyetujui ban berukuran 18 inchi setelah mendapatkan proposal dari Michelin. “Kenapa kami meminta ukuran tersebut? Pertama adalah karena Michelin selalu menyarankan untuk menggunakan roda dan ban dengan ukuran yang mirip dengan mobil produksi massal pada ajang balapan agar transfer teknologi dari ajang balap ke jalan umum menjadi lebih mudah,” ungkapnya. “Dengan mengadopsi Michelin Pilot Sport EV 245/40R ring 18, yang banyak digunakan saat ini oleh masyarakat, Formula E menjadi kegiatan tepat
Karakter dari balap Formula E di sirkuit jalan raya juga memberikan tantangan berbeda. Tidak seperti sirkuit balap pada umumnya, kondisi permukaan pada sirkuit jalanan lebih bervariasi, namun juga mencerminkan jalan yang biasa dihadapi sehari-hari oleh masyarakat. Michelin pun menyukai peraturan Formula E yang menyatakan bahwa hanya 1 set ban yang dapat digunakan sepanjang hari, termasuk latihan, kualifikasi dan balapan, apapun cuacanya. “Inilah kekuatan dari Michelin Pilot Sport EV sebenarnya yaitu fleksibilitas yang juga berarti Michelin dapat
Kiri: Mobil balap Formula E.
untuk menguji ban Michelin yang akan digunakan di masyarakat di masa yang akan datang. Alasan kedua adalah dengan menggunakan ban berdiameter 18 inch, ban harus dilakukan dengan penelitian efisiensi energi. Ban dengan dinding samping yang lebih sedikit akan memiliki deformasi lebih sedikit ketika berjalan, sehingga berfungsi untuk mengurangi panas dan berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar,” tambahnya. Michelin juga menegaskan bahwa ban ini memiliki kesamaan dengan ban Michelin Pilot Sport Cup 2, ban standar untuk beberapa mobil seperti Ferrari 458 Speciale, Mercedes SLS-AMG Black Series, dan Porsche 918 Spyder. 8
mengurangi jumlah ban yang perlu digunakan dan kemudian dikirim ke setiap seri (sekitar 200 ban untuk 40 mobil) sehingga dapat mengurangi dampak pada lingkungan. Sebagai perbandingan, meski penggunaan ban mengalami penurunan sebesar 40% dalam 2 tahun terakhir, namun 1 event di FIA WRC membutuhkan 1.500 ban untuk jumlah kendaraan yang sama,” ungkap Michelin. Dua putaran pertama Formula E diadakan di Beijing dan Putrajaya. Putaran berikutnya akan diadakan di Buenos Aires, Argentina pada 10 Januari, kemudian ada 4 balapan lagi sebelum seri terakhir di London 27 Juni mendatang.
Dukungan Pemerintah Sangat Penting Formula E telah berlangsung satu musim dan sejauh ini partisipasi dari organisasi dan masyarakat kurang memuaskan. Ditambah lagi, ada beberapa negara akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai tuan rumah saat balapan tinggal 4 bulan lagi. Untungnya Bangkok, Roma dan Rio de Janeiro yang mengundurkan diri tersebut berhasil digantikan oleh Monaco, Hong Kong dan Punta del Este. Seri yang dilangsungkan di Putrajaya pun bisa dikatakan tidak terorganisasi dengan baik. Promosi yang dilakukan untuk balapan terbilang sangat sedikit. Banyak masyarakat Malaysia pun tidak mengetahui adanya balapan tersebut, sementara yang mengetahui balapan tersebut tidak tahu lokasi untuk membeli tiket. Keterlibatan media khususnya media otomotif terbilang sangat minim. Dan bila ada media yang hadir di event, mereka justru didatangkan oleh sponsor tim dan bukan dari pihalk penyelenggara balapan, dan mengambil lokasi saat balapan berlangsung. Itu tentu saja terlalu terlambat untuk menciptakan keramaian diajang tersebut. Michelin adalah salah satu sponsor utama balapan, tapi tidak ada aktivitas apapun dari Michelin untuk mempromosikan Formula E. ketika ditanyakan mengapa, Michelin menjelaskan bahwa seharusnya Formula E dipromosikan oleh Pemerintah Negara masing-masing. “Promosi tentang balapan memang sangat sedikit, namun kami juga khawatir jika Michelin melakukan promosi event ini, kami akan mengalami kesulitan untuk memberikan informasi mengenai tiket, transportasi parkir dan sebagaikan kepada masyarakat.” Ya, semoga saja di musim yang akan datang akan menjadi lebih baik. hans cheong
Artikel bisa diunduh di Mobil123.com
ISSUE 008
Rolls-Royce:
Gairah yang Diinginkan Showroom Mobil Bekas Provenance Rolls-Royce untuk Malaysia dan SUV sedang dipertimbangkan
J
auh dari stereotip sebagai mobil yang harus disopiri, RollsRoyce Motor Cars ternyata telah mencatat pergeseran permintaan di kalangan generasi baru dari klien mereka yang ingin sebuah mobil yang lebih berfokus pada pengendara. Hal ini terutama terlihat di kalangan pemilik mobil sporty Rolls-Royce Wraith dan Rolls-Royce Ghost. Mengambil contoh kegiatan pelanggan baru-baru ini di Singapura di mana sekelompok pemilik Rolls-Royce mengemudi dari Singapura ke Melaka di Malaysia, Sven Ritter, General Manager Asia Pasifik Rolls-Royce Motor Cars Limited, menjelaskan bahwa setiap pelanggan yang berpartisipasi dalam acara tersebut mengendarai RollsRoyce mereka sendiri. “Semua peserta merupakan pemilik Ghost, kecuali satu yang mengendarai Wraith-nya. Mereka semua memilih untuk mengemudikan Rolls-Royce mereka sendiri,” kata Ritter, yang sebelumnya bekerja di McLaren Automotive dan terlibat dalam pengembangan Mercedes SLR McLaren. 9
Dari kiri: Dato’ Michael Ong, Managing Director of Quill Motorcars, dan Sven Ritter, General Manager of Asia Pacific region at Rolls-Royce Motor Cars Limited.
Ritter telah mengambil alih posisi di Asia Pasifik dari Herfried Hasenoehrl, yang kami wawancarai di edisi Juli Automotive Industry Review. Hasenoehrl mengambil posisi baru di Kamboja sebagai CEO Group dari HGB Group, distributor mobil Rolls-Royce, Kia dan Mazda di Kamboja dan kami berharap yang terbaik untuknya dalam usaha barunya.
Meningkatnya permintaan driveroriented Rolls-Royce Berbicara pada peluncuran Rolls-Royce Ghost Series II, Ritter yang berbasis di Singapura mengatakan bahwa untuk pertama kalinya dalam model Ghost,
pelanggan dapat memilih untuk mengupgrade kendaraan mereka dengan ‘Dynamic Driving Package’. “Kami melihat pergeseran dari hanya sebagai pengantar pemilik, menjadi lebih berorientasi ke pengemudi, dan kami ingin meningkatkan hal itu. Dynamic Driving Package memiliki suspensi yang lebih tegas, memiliki pilihan roda 21inch (ukuran standar 19-inci), memiliki knalpot krom, roda kemudi lebih tebal, dan memiliki kendali lebih terasa. Jadi benar-benar untuk memberikan sesuatu yang lebih bagi pengemudi yang ingin merasakan mobil mereka, bukan hanya menjadi penumpang. Tapi Anda tahu, Anda tetap dapat menikmati kedua dunia tersebut (sebagai pengemudi dan Artikel bisa diunduh di Mobil123.com
ISSUE 008
penumpang), “kata Ritter. Bahkan tanpa Dynamic Driving Paket, Rolls-Royce Ghost standar sudah menjadi mobil yang lebih menarik untuk dikemudikan daripada sebelumnya. “Apa yang kami lakukan adalah bahwa kami telah meningkatkan sistem suspensi, jadi kami memiliki hydraulic rear axle bearings baru untuk meningkatkan kualitas dan stabilitas di bagian belakang,” jelas Ritter. Bagian dari transformasi merek RollsRoyce ini –perluasan citra dari sekedar merek untuk bangsawan—hadir Wraith yang berkekuatan 624 hp. Akselerasi dari 0 sampai 100 km/jam hanya dalam 4,4 detik menjadikan Wraith sebagai mobil paling kuat Rolls-Royce yang pernah dibangun. Meningkatnya permintaan untuk driver-oriented Rolls-Royce jelas terasa di seluruh dunia. “Kami melihat ini di seluruh dunia, terutama dengan diperkenalkannya Wraith, yang lebih dari sebuah mobil GT, lebih dari semua mobil. Jadi kami memiliki banyak pemilik baru yang datang ke merek kami untuk membeli Wraith, mereka ingin mengendarai mobil, dan kami juga bisa melihatnya hari ini dengan Ghost, terutama dengan Ghost Series II. Kami menikmati mengendarai mobil di Malaysia, Saya
merasakan jalanan. “ Ritter menambahkan lebih lanjut dengan mengatakan, “Ini adalah sebuah oase tenang di dunia bisnis yang panik. Jika Anda mengendarai mobil ini, segala sesuatu di luar menghilang di sebuah oasis tenang, apakah Anda berada di kursi pengemudi atau di kursi belakang.”
Model SUV yang sedang dipertimbangkan
Atas: Sven mengatakan Rolls-Royce SUV sedang dipertimbangkan.
tidak yakin soal persentase tapi saya akan mengatakan setidaknya 30 sampai 40 persen dari mereka mengendarai sendiri mobil (Rolls-Royce), terutama pada akhir pekan, “kata Ritter. Dato Michael Ong, Managing Director Quill Motorcars, pemilik Rolls-Royce Motor Cars Kuala Lumpur menambahkan, “Orangorang yang mengendarai mobil ini, Ghost khususnya, terguncang dan terkejut melihat bagaimana rasanya mengendara mobil ini. Kuat namun begitu halus, Anda benar-benar
Atas: Herfried Hasenoehri, bekas General Manager untuk Pasar-pasar Berkembang Asia, selama presentasi produk di 2013. 10
Hampir semua merek besar di segmen super mewah sudah atau telah mengonfirmasi bahwa mereka tengah bekerja pada sebuah model SUV. Saingan Rolls-Royce, Bentley telah mengumumkan bahwa SUV yang mengaplikasi teknologi plug-in hybrid akan diperkenalkan pada akhir-2015. Sebelumnya pada bulan April 2014, media yang masuk dalam grup kami, LiveLifeDrive.com telah berbicara dengan Robin Peel, Kepala Pemasaran dan Komunikasi untuk Bentley, yang mengatakan kepada kami bahwa SUV Bentley akan menjadi puncak dari segmen itu seraya menambahkan bahwa model itu akan jauh lebih mahal, dan menawarkan sesuatu yang jauh lebih mewah daripada SUV-SUV yang tersedia saat ini. “SUV Bentley akan menjadi contoh terbaik dari sebuah SUV yang pernah Anda lihat. Ini tidak akan mengadaptasi GT atau Mulsanne yang kami miliki di sini hari ini, tetapi akan membawa DNA Bentley yang progresif. “(SUV) ini akan sangat kuat, dan pasti berorientasi pada performa, dan Anda dapat berharap untuk melihatnya datang di akhir 2015,” kata Peel. Secara terpisah, spesialis hypercar, Lamborghini awalnya hendak untuk meluncurkan Urus, sebuah SUV pertama sejak LM002 dihentikan pada 1993. Bila Anda sudah membaca di edisi November 2014 Automotive Industry Review, kami sudah mengungkapkan bahwa peluncuran Urus akan sedikit tertunda, tapi pasti akan diluncurkan. Artikel bisa diunduh di Mobil123.com
ISSUE 008
Sementara itu, adik perusahaan Ferrari, Maserati juga akan meluncurkan SUV Levante pada tahun 2016. Ada rumor yang menyebut RollsRoyce juga tengah bekerja pada model SUV, namun sejauh ini belum ada konfirmasi resmi dari Rolls-Royce. Ketika ditanya tentang pendapat RollsRoyce pada SUV, Ritter mengatakan “Ini adalah segmen yang sangat menarik dan pasti kami akan melihat ke dalam segmen itu, tetapi sekarang kami belum membuat rencana apapun. Kami harus benar-benar mengevaluasi sebuah segmen apakah masuk akal bagi kami sebagai brand atau tidak, dan apakah layak, dan kemudian kami akan membuat keputusan.”
Provenance Centre pada tahun 2015 Peluncuran Rolls-Royce Ghost Series II diadakan di gerai terbaru Quill Motor Cars di Bukit Lanjan, dekat Porsche Centre Damansara. Dikenal sebagai Quill Provenance Cars, outlet ini akan menjadi rumah masa depan Rolls-Royce Provenance, outlet untuk mobil bekas, atau Rolls-Royce lebih suka menyebutnya mobil Rolls-Royce yang pernah dicintai. Outlet ini diharapkan akan diberi nama Rolls-Royce setelah sepenuhnya beroperasi pada tahun depan. Perluasan Rolls-Royce Motor Cars ke bisnis pre-owned (mobil bekas) sangat penting untuk Malaysia sebagai pasar yang dihuni oleh banyak Rolls-Royce impor, di mana sejarah dan dokumentasi impornya kadang-kadang samar. Menguraikan manfaat membeli RollsRoyce dari dealer resmi, Dato ‘Michael Ong mengatakan bahwa mobil yang dijual oleh dealer resmi akan menjadi pemegang pelat nomor dari Rolls-Royce Motor Cars Kuala Lumpur. “Ketika Anda membeli mobil dari ‘RollsRoyce Motor Cars Kuala Lumpur’ mobil itu adalah mobil resmi dari Rolls-Royce. Tentu saja, kedua, sekarang ada garansi regional pada semua mobil baru.” 11
Atas: Rolls-Royce Wraith. Kanan: Rolls-Royce Ghost Series II.
Garansi regional adalah garansi empat tahun dengan jarak tempuh terbatas eksklusif hanya tersedia untuk mobil Rolls-Royce yang dijual oleh dealer resmi. “Manfaat lainnya adalah layanan, seluruh pengalaman, pengalaman bespoke (dipesan lebih dulu sesuai keinginan); kami memiliki staf dan teknisi terlatih, dan wiraniaga terlatih untuk benar-benar memandu Anda melalui pengalaman bespoke. Kami akan mengundang Anda ke Goodwood (pabrik Rolls-Royce di Inggris). Ada banyak hal lebih dari sekedar
memberikan mobil atau memiliki mobil. Sebagai konsumen, saya tidak ingin melewatkan hal tersebut,” kata Ritter. Dato ‘Michael Ong mengatakan bahwa pelanggan Rolls-Royce Motor Cars Kuala Lumpur diundang untuk mengunjungi Goodwood, untuk melihat sendiri bagaimana mobil RollsRoyce sedang dibangun, dan untuk menyesuaikan kendaraan mereka dengan para pengrajin Rolls-Royce, untuk memilih warna, bahan kulit dan veneers kayu yang mereka sukai. hans cheong
Artikel bisa diunduh di Mobil123.com
ISSUE 008
Peta Powertrain Dunia Mesin bensin dominasi dunia, hybrid tumbuh cepat
Gambar: Bosch
D
i seluruh dunia, mesin bensin masih menjadi favorit. Menurut pemasok otomotif terkemuka, Bosch, dalam dua pasar mobil terbesar di dunia -- Amerika Serikat dan China--, mesin bensin menguasai 74 persen dari semua mobil yang ada dan 99 persen dari semua mobil baru yang dijual. Mesin bensin yang memiliki direct injection masih lebih banyak dari mesin 12
bensin konvensional. Selain itu, Bosch juga mengharapkan perampingan kapasitas mesin bensin menjadi lebih populer dalam waktu dekat. “Menggabungkan bensin direct injection dengan perampingan kapasitas dapat mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 15 persen. Pada saat yang sama, turbo membantu mesin dengan memberikan torsi lebih, terutama pada
putaran rendah,” kata Bosch. Mesin diesel mendominasi di India dan di Uni Eropa (UE), tetapi dengan selisih tipis di atas pangsa pasar mesin bensin itu. Di Uni Eropa, mesin diesel memiliki pangsa pasar 53 persen, sedangkan India 51 persen. Bosch memperkirakan bahwa pangsa pasar untuk mesin diesel saat ini akan meningkat dari 3 persen dan bakal menjadi 10 persen pada tahun Artikel bisa diunduh di Mobil123.com
ISSUE 008
2018, dengan AS sebagai pasar yang berpotensi memiliki pertumbuhan tinggi. Korea Selatan juga merupakan pasar di mana mesin diesel dengan cepat mendapatkan popularitas, 30 persen dari semua mobil baru yang dijual di sana. Mesin hybrid yang saat ini memasuki tahun ke-17 sejak Toyota Prius diproduksi, ketika di tahun 1997 mobil ini menjadi mobil hybrid pertama yang diproduksi dan dijual secara massal di Jepang. Jepang memang memimpin segmen hybrid, karena satu dari setiap lima mobil yang dijual adalah mobil hybrid, tetapi di pasar lain, hybrid juga mendapat respon bagus. Bosch memperkirakan bahwa pada tahun 2020, penjualan mobil baru secara global akan menembus angka 115 juta unit. Dari jumlah itu, 9,5 juta diperkirakan adalah mobil hybrid, termasuk 3 juta plug-in hybrid. Persentase pangsa pasar hybrid bakal berada di sekitar angka 8 persen, sedikit lebih rendah dari mesin diesel yang diperkirakan bakal memiliki persentase 10 persen di pasar. Di sisi lain, Bosch juga memperkirakan bahwa penjualan kendaraan listrik akan 13
menyentuh angka 2,5 juta unit pada tahun 2020. Korea Selatan saat ini memimpin dalam penerapan mesin Compressed Natural Gas (CNG). Di Korea Selatan, kendaraan CNG telah menangkap pangsa pasar hingga 11 persen. Brasil tetap menjadi pasar yang unik, di mana mesin flex-fuel merebut 75 persen dari semua mobil baru yang terjual. Banyak model yang dijual di Brazil memiliki sistem bahan bakar dan mesin yang disesuaikan untuk dapat mengonsumsi bahan bakar etanol yang berasal dari tebu atau bensin, atau kombinasi keduanya. Bosch saat ini merupakan produsen sistem injeksi bensin dan komponen untuk produsen kendaraan di seluruh dunia (Original Equipment (OE)). Mereka juga merupakan produsen terkemuka di sistem injeksi diesel. Perusahaan ini juga memasok sistem hybrid penuh untuk produsen kendaraan. Volkswagen Touareg Hybrid dan Porsche Cayenne Hybrid, misalnya, menggunakan komponen power electronics dan traction motors dari Bosch. hans cheong
Atas: BMW Group Malaysia secara aktif mempromosikan mesin diesel. Terlihat di sini adalah BMW 320d Gran Turismo.
CONTACT US iCar Asia (Indonesia) Limited Gedung Buncit 36 Jalan Warung Jati Barat No.36, Jakarta Selatan - 12550 +62 21 7808010 S a l es E n quiries
Opinus Sinuhaji
[email protected] E dit or
Hans Cheong
[email protected] Ind onesia C orresp ondent
Indra Prabowo
[email protected] T h ail and C orresp ondent
Pisan Ittiwattanakul
[email protected] Ar t D irec t or
Kam Li Mei
[email protected]
Artikel bisa diunduh di Mobil123.com
iCarAsia’s MOST VIE W E D , SORTE D BY PAGEVIE W S ( d e c e mBER )
BRANDS
MODELS
toyota
NO.
1
h onda
NO.
2
suzuki
NO.
3
1
daihatsu
NO.
4
1
n i ssan
NO.
5
NEW
Isuzu Panther
bmw
NO.
6
NEW
Daihatsu Xenia
mitsub ishi
NO.
7
merce de s-b e nz
NO.
8
i suzu
NO.
9
spot
spot
2
spots
2 spots
4
spots
che vrole t No change
NO.
10
Toyota Innova 1
Toyota Avanza
1
Honda Jazz
2
Honda CR-V
spot
spot
spots
5
Toyota Vios
2
BMW 3-Series
spots
spots
3
spots
NEW
Honda City Daihatsu Ayla