Vol. 1 No. 1 (2012) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 2 : Hal. 39-44
MENGGUNAKAN MIND WEB UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA Misi Yozana1), Yerizon2), dan Mirna3) 1)
FMIPA UNP, email:
[email protected] Staf Pengajar Jurusan Matematika FMIPA UNP
2),3)
Abstract Most students have difficulty in doing the practice questions given by the teacher. This is caused by the lack of students' ability to understand mathematical concepts. This studyaims to improve students' understanding of mathematical concepts using Mind Web. The study was quasi-experimental study. To obtain the data used final test and Mind Web. Data collection in the form of the final test in the form of an essay question,which includes such questions students’comprehension of mathematic concepts. Final test data were analyzed using t-test and the data obtained from the Mind Web analyzed using scoring rubric. Based on the results of data analysis using t-test can be concluded that the ability of understanding the mathematical concepts that students learn to use Mind Web better than comprehension of mathematics concepts students learn in the conventional. The results of the data analysis using the Mind Web’s scoring rubric indicates that students areable to make Mind Web about the material they have learned. Index Term- Mind Web, understanding of mathematical concepts
PENDAHULUAN Matematika merupakan sarana berpikir, alat bantu, serta pembentuk pola sikap. Salah satu tujuan matematika menurut Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 adalah agar siswa mampu memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. Berdasarkan tujuan tersebut, pembelajaran matematika diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami dan menganalisa keterkaitan antar konsep dari suatu materi. Matematika merupakan ilmu yang terstruktur sehingga dalam proses pembelajaran matematika harus melalui tahapan yang sistematis. Sebelum seorang siswa memahami konsep B maka ia harus terlebih dahulu mempelajari konsep A.
Kemampuan pemahaman matematis adalah salah satu tujuan penting dalam pembelajaran. Pemahaman matematis memberikan pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu menekankan pada pemahaman, dimana dengan pemahaman siswa akan lebih mengerti konsep dari materi pelajaran itu sendiri. Pemahaman merupakan terjemahan dari istilah understanding yang diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi yang dipelajari. Menurut Van de Walle (2008: 26) pemahaman dapat didefinisikan sebagai ukuran kualitas dan kuantitas hubungan suatu pengetahuan yang sudah ada. Semakin banyak hubungan antara pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan baru maka akan semakin baik pemahaman tersebut. Pemahaman konsep dapat terbentuk jika seseorang mampu menyampaikan kembali pengetahuan yang telah diperolehnya baik secara lisan maupun tulisan.
39
Vol. 1 No. 1 (2012) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 2 : Hal. 39-44
Pemahaman ditandai dengan kemampuan dalam menjelaskan kata-kata sendiri, membandingkan, dan membedakan informasi yang sudah ada dengan informasi yang baru diperoleh. Hal ini sejalan dengan pendapat Kurniawan (2009) bahwa pemahaman konsep dapat dipandang sebagai “suatu kemampuan memahami konsep, membedakan sejumlah konsep-konsep yang saling terpisah, serta kemampuan melakukan perhitungan secara bermakna pada situasi atau permasalahan-permasalahan yang lebih luas”. Menurut Depdiknas (2004) dalam Wardhani (2008: 10) terdapat beberapa indikator yang menunjukkan pemahaman konsep, yaitu: (a) menyatakan ulang sebuah konsep, (b) mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, (c) memberi contoh dan non contoh dari konsep, (d) menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, (e) mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu proses, (f) menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu, (g) mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah. Setiap indikator pemahaman konsep tersebut tidak bergantung satu sama lain, tetapi dapat dikombinasikan antara satu indikator dengan indikator lainnya. Pada penelitian ini, indikator pemahaman konsep yang digunakan adalah menyatakan ulang sebuah konsep; menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu; serta mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah. Berdasarkan kenyataan yang ditemukan di lapangan, masih banyak siswa yang kesulitan dalam mengerjakan soal-soal latihan dalam pembelajaran matematika. Hal ini terjadi karena siswa tidak menguasai konsep dari materi yang telah dipelajari. Siswa kurang bisa mengingat dan menganalisa saling keterkaitan antar konsep sehingga berdampak terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa. Untuk itu, perlu dilakukan suatu cara yang dapat membantu siswa agar siswa dapat memahami dan menguasai konsep dari suatu materi pembelajaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membantu siswa dalam meningkatkan
kemampuan pemahaman konsep dan memiliki kemampuan menganalisa keterkaitan antar konsep adalah dengan menggunakan Mind Web. Menurut Wartana (2012: 2) “Mind Web adalah konsep berpikir yang memanfaatkan rangkaian informasi untuk memaksimalkan kemampuan otak dengan cara yang efisien, dengan menggambarkannya dalam diagram. Informasiinformasi yang ada di memori jangka panjang dan informasi yang baru masuk ke memori jangka pendek dipelajari keterkaitannya”. Mind Web berbentuk diagram yang menyerupai jaringan laba-laba, yang memiliki cabang-cabang yang dapat dihubungkan satu sama lain. Menurut Tarerasi (2007: 19) “Otak manusia sering kali mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol, suara, bentuk-bentuk, dan perasaan”. Hal tersebut sesuai dengan kondisi siswa dimana sebagian besar siswa lebih mudah mengingat suatu materi yang memuat gambar dan simbol. Siswa akan lebih mudah untuk memahami suatu materi jika digambarkan dalam suatu diagram. Dalam hal ini, diagram Mind Web adalah salah satu bentuk diagram yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika. Manusia memerlukan sarana untuk bisa mempermudah pengertian akan sesuatu, dan mengambil kembali informasi dari pikiran bawah sadar. Salah satu cara adalah dengan melihat saling keterkaitan antara satu informasi dengan informasi lain dan menyimpannya sebagai satu set informasi. Ketika kita mengingat salah satu informasi itu dari pikiran sadar kita, secara otomatis informasi tersebut akan terhubung dengan informasi-informasi lain di dalam grup informasi itu (Wartana, 2012: 6). Sesuai dengan pendapat Wartana tersebut, Mind Web ini cocok digunakan dalam proses pembelajaran, karena selain bisa membantu siswa dalam memahami konsep dari materi pembelajaran, siswa juga dapat menganalisa keterkaitan antar konsep tersebut. Dengan adanya saling keterkaitan antar konsep tersebut, jika siswa mengingat satu informasi, maka siswa bisa menarik informasiinformasi lain secara otomatis. Proses pembuatan Mind Web diawali dengan menyiapkan topik yang akan dibahas, lalu
40
Vol. 1 No. 1 (2012) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 2 : Hal. 39-44
mencari informasi-informasi yang berhubungan dengan topik bahasan, setelah itu mengolah semua informasi yang ada dan mencari hubungannya satu sama lain, dan terakhir membuat diagramnya, kemudian menghubungkan informasi-informasi yang saling terkait (Wartana, 2012: 199). Berdasarkan beberapa hal yang dipaparkan di atas, permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah “apakah kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dengan pembelajaran menggunakan Mind Web lebih baik daripada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang belajar secara konvensional?”. METODE PENELITIAN Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, dilakukan penelitian kuasi eksperimen untuk menjawab permasalahan tersebut. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Control Group Only Design. Pada rancangan penelitian ini populasi dipilih secara acak untuk ditentukan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok penelitian diberikan perlakuan yang berbeda. Kelompok eksperimen belajar dengan menggunakan Mind Web, sedangkan kelompok kontrol belajar secara konvensional. Pada kelompok eksperimen siswa diberikan LKS berbasis konstuktivisme dan pada akhir pembelajaran siswa dibimbing untuk membuat Mind Web. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan LKS dan tidak membuat Mind Web. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMAN 9 Padang. Setelah melakukan beberapa prosedur dalam penarikan sampel maka terpilih kelas XI IPA 5 sebagai kelompok eksperimen dan kelas XI IPA 4 sebagai kelompok kontrol.Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu penggunaan Mind Web dalam pembelajaran matematika dan variabel terikat yaitu kemampuan siswa dalam memahami konsep matematika. Jenis data dalam penelitian ini ada dua yaitu data primer dan sekunder. Data primer
diambil dari sampel melalui tes, dan data sekunder tentang jumlah siswa yang menjadi populasi dan sampel serta nilai Ujian Tengah Semester II kelas XI IPA SMAN 9 Padang tahun pelajaran 2011/2012. Prosedur penelitian dibagi atas tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Instrumen yang dipakai pada penelitian adalah tes akhir dan rubrik penskoran Mind Web. Tes akhir berbentuk essay yang berjumlah 3 butir dan terdiri atas 10 item soal. Materi yang diujikan berupa materi yang diberikan selama penelitian berlangsung yaitu konsep turunan. Pengujian soal tes memberikan hasil bahwa 10 item soal tersebut dapat dipakai dan memiliki reliabilitas yang sangat tinggi. Soalsoal yang diberikan pada tes akhir yaitu berupa soal pemahaman konsep. Indikator kemampuan pemahaman konsep yang umum digunakan dalam soal tes akhir adalah menyatakan ulang sebuah konsep; menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis; menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu; serta mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah. Selanjutnya dilakukan analisis data terhadap masing-masing item soal pemahaman konsep dengan menggunakan rubrik penskoran berikut. RUBRIK PENSKORAN PEMAHAMAN KONSEP
Tingkat (Level) 4 Superior
3 Memuaskan dengan sedikit kekurangan 2 Cukup memuaskan dengan banyak kekurangan
KEMAMPUAN
Kriteria Umum Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap konsep-konsep Menggunakan strategi-strategi yang sesuai Penjelasan efektif Hasil yang diperoleh benar Menunjukkan pemahaman terhadap konsep-konsep Menggunakan strategi yang sesuai Penjelasan efektif Hasil yang diperoleh sebagian besar benar Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian konsep-konsep Strategi yang digunakan belum sesuai Penjelasan kurang efektif Hasil yang diperoleh sebagian
41
Vol. 1 No. 1 (2012) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 2 : Hal. 39-44
benar Menunjukkan pemahaman yang kurang terhadap konsep-konsep Menggunakan strategi yang tidak sesuai Penjelasan tidak efektif Hasil yang diperoleh sebagian besar salah
1 Tidak memuaskan
Teknik analisis data dalam pengujian hipotesis menggunakan uji t. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Sedangkan rubrik penskoran Mind Web digunakan untuk melihat bagaimana perkembangan kemampuan siswa dalam memahami konsep dan menganalisa keterkaitan antar konsep dari materi pembelajaran. Data yang diperoleh dari Mind Web dianalisis dengan menggunakan rubrik penskoran berikut. RUBRIK PENSKORAN MIND WEB
Skor
Tingkat (level)
(
(
)
(
B (Baik)
)
(
)
)
A (Sangat Baik)
C (Kurang Baik)
D (Tidak Baik)
Kriteria Penguasaan a. Mampu membuat Mind Web dengan rapi dan mudah dimengerti b. Konsep benar dan cabang kaitan antar konsep benar a. Mampu membuat Mind Web dengan rapi dan mudah dimengerti b. Konsep benar dan cabang kaitan antar konsep tidak benar a. Kurang mampu membuat Mind Web dengan rapi dan mudah dimengerti b. Konsep benar dan cabang kaitan antar konsep tidak benar a. Kurang mampu membuat Mind Web dengan rapi
dan mudah dimengerti b. Konsep tidak benar dan cabang kaitan antar konsep tidak benar
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa nilai rata-rata pada kelompok eksperimen untuk kemampuan pemahaman konsep adalah 74,1 dan nilai ratarata kelompok kontrol adalah 58,8. Sedangkan dilihat dari ketuntasannya, persentase siswa yang tuntas pada kelompok eksperimen adalah 58,97% dan pada kelompok kontrol adalah 28,21%. Analisis data dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang belajar dengan menggunakan Mind Web lebih baik dariapada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang belajar secara konvensional. Dari hasil tes akhir yang diperoleh siswa, terlihat bahwa sebagian besar siswa sudah dapat memenuhi indikator-indikator yang ditetapkan dengan cukup baik. Siswa sudah mampu menyatakan ulang sebuah konsep, menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, memilih operasi yang digunakan dalam penyelesaian masalah, serta mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah, dimana dalam hal ini dibantu dengan penggunaan Mind Web. Dengan konsep yang ditemukan siswa dalam membuat Mind Web, otomatis dapat membuat pemahaman siswa terhadap suatu konsep menjadi lebih meningkat. Dari hasil penilaian Mind Web diperoleh data nilai rata-rata Mind Web siswa pada setiap pertemuan. Nilai rata-rata Mind Web siswa pada empat kali pertemuan berturut-turut adalah 76,82; 77,40; 84,20; dan 84,03. Berdasarkan deskripsi dan analisis data mengenai Mind Web terlihat bahwa nilai yang diperoleh siswa dalam membuat Mind Web sudah baik dan secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa siswa sudah memiliki kemampuan dalam membuat Mind Web . Mind Web yang dibuat oleh siswa sudah rapi dan
42
Vol. 1 No. 1 (2012) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 2 : Hal. 39-44
mudah dimengerti, serta sudah menunjukkan hubungan keterkaitan yang benar. Penggunaan Mind Web ini selain membantu siswa untuk memahami konsep, juga dapat mengembangkan kreativitas yang dimiliki oleh siswa serta siswa dapat secara bebas menggunakan imajnasi mereka dalam pembuatan Mind Web ini. Berikut beberapa contoh dari Mind Web yang telah dibuat oleh siswa. Siswa 1:
Mind Web yang dibuat oleh Siswa 1 menunjukkan bahwa siswa belum terlatih dalam membuat Mind Web dan kurang menguasai konsep dari materi yang dipelajari. Hal ini dapat dilihat dari diagram Mind Web yang dibuat oleh Siswa 1 terlalu sederhana dan konsep dari materi pembelajaran masih kurang, ini menyebabakan skor yang diperoleh Siswa 1 juga belum begitu tinggi. Namun, sudah ada beberapa siswa yang sudah mampu membuat Mind Web dan memiliki kemampuan pemahaman konsep yang cukup baik seperti berikut ini. Siswa 2:
Kemampuan Siswa 2 dalam membuat Mind Web sudah dapat dikatakan baik. Terilihat dari
diagram Mind Web yang dibuat oleh siswa tersebut, siswa sudah bisa mengaitkan satu konsep dengan konsep yang lainnya. Siswa dapat menganalisa keterkaitan antar konsep sehingga siswa bisa mengingat pokok bahasan yang lalu dengan adanya cabang-cabang seperti gambar di atas. Jadi penggunaan Mind Web ini menekankan siswa untuk dapat memahami konsep serta menganalisa keterkaitan antar konsep dari suatu materi. Sesuai dengan teori pemahaman konsep menurut Van de Walle (2008: 26) bahwa pemahaman dapat didefinisikan sebagai ukuran kualitas dan kuantitas hubungan suatu pengetahuan yang sudah ada. Semakin banyak hubungan antara pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan baru maka akan semakin baik pemahaman tersebut. Dalam hal ini Mind Web adalah salah satu cara untuk mendukung teori tersebut. Karena dalam diagram Mind Web terdapat hubungan antara satu pemahaman dengan pemahaman yang lainnya. Dengan adanya kaitan antar cabang pada Mind Web siswa bisa mengingat kembali materi pada pokok bahasan yang lalu dan dapat menganalisa keterkaitan antar konsep tersebut. Pemahaman konsep dapat terbentuk juga jika seseorang mampu menyampaikan kembali pengetahuan yang telah diperolehnya baik secara lisan maupun tulisan. Diagram Mind Web yang dibuat oleh siswa disini merupakan wadah untuk menyampaikan kembali pengetahuannya secara tulisan. Dengan adanya Mind Web ini siswa dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsepnya. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang belajar dengan menggunakan Mind Web lebih baik daripada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang belajar secara konvensional. Selain itu, Mind Web yang digunakan dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Diharapkan kepada guru matematika untuk menggunakan Mind Web dalam
43
Vol. 1 No. 1 (2012) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 2 : Hal. 39-44
pembelajaran matematika tidak hanya pada materi turunan, tetapi juga pada materi selain turunan. Bagi peneliti lain yang tertarik dengan penelitian menggunakan Mind Web, diharapkan dapat menggunakan bahan ajar pendukung seperti LKS dan modul. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas (2006).Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Kurniawan, Rudy. 2009. Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah Matematika, serta Pembelajaran Kontekstual. Makalah seminar.Disajikan pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika di Sekolah Tinggi Keguruan dan Pendidikan Yasika Majalengka, 12 Januari.
Tarerasi, Hamdan W. 2007. Genius Learning Revolution. Jakarta: HDN Cipta Cendekia. Wardhani, Sri. 2008. Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Wartana, Eka. 2012. A New Way of Thinking Mind Web. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Van de Walle, John A. 2008. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta: Erlangga.
44