1
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI LEMBAR KERJA SISWA BERDASARKAN KBK PADA PEMBELAJARAN IPA SD Bambang Gonggo Murcitro
Abstrak,
Di
dalam
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi
disebutkan
bahwa
sains
mengandung makna pengajuan pertanyaan, pencarian jawaban, pemahaman jawaban, penyempurnaan jawaban baik tentang gejala maupun tentang karaktersitik alam sekitar melalui cara-cara sistematis. Sains berkaitan dengan cara mencari tahu dan proses penemuan tentang alam secara sistematis, selain memahami kumpulan pengetahuan ilmiah temuan saintis yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip sains. Ini berarti bahwa belajar sains tidak sekadar belajar informasi sains tentang fakta, konsep, prinsip, hukum dalam wujud pengetahuan deklaratif (declarative knowledge). Namun, belajar sains juga belajar tentang cara memperoleh informasi sains, cara sains dan teknologi (terapan sains) bekerja dalam wujud pengetahuan prosedural (procedural knowledge), termasuk kebiasaan bekerja ilmiah dengan menerapkan metode dan sikap ilmiah.
Kata Kunci : Keterampilan proses, pembelajaran IPA.
PENDAHULUAN Belajar sains seharusnya memfokuskan pada pemberian pengalaman secara langsung (hands on activity) dengan memanfaatkan dan menerapkan konsep, prinsip, serta fakta sains temuan saintis melalui alat peraga. Dalam konteks ini, siswa perlu dilatih berpikir secara ikuiri serta mengembangkan sejumlah keterampilan ilmiah, yang disebut juga sebagai keterampilan proses sains, untuk memahami prilaku/gejala alam. Keterampilan itu antara lain, keterampilan mengamati, menggunakan alat dan bahan, mengajukan
pertanyaan,
merumuskan
hipotesis,
merencanakan
percobaan,
melaksanakan percobaan, menyimpulkan hasil percobaan, dan mengkomunikasikan temuan. Selain itu, selama kegiatan pembelajaran, siswa perlu dilatih untuk membiasakan beberapa sikap ilmiah seperti sikap ingin tahu, kerja sama, terbuka, tekun, dan peduli lingkungan. Permasalahan. Berdasarkan permintaan KBK dan pengembangan keterampilan proses sains maka timbul permasalahan: Bagaimana merencanakan alat membantu terlaksananya
pembelajaran IPA
peraga IPA untuk
yang dapat memberikan pengalaman
langsung dan melatih keterampilan proses sains?.
2
Pembahasan Terdapat beberapa keterampilan proses sains yang dapat dikembangkan dalam melaksanakan pembelajaran dengan memberikan pengalaman secara langsung kepada siswa diantaranya keterampilan proses dasar dan
keterampilan proses terpadu.
Keterampilan Proses Dasar meliputi: a. Observasi Melakukan observasi suatu obyek dan fenomena dan melalui pancaindera, yaitu: melihat, menyentuh, mengecap, mendengar, dan membau. Informasi yang diperoleh dapat merangsang keingintahuan, bertanya, berpikir, membuat interprestasi tentang lingkungan dan merangsang melakukan penyelidikan lanjutan. Keterampilan mengobservasi merupakan hal yang paling penting untuk mengembangkan keterampilan yang lain.
b. Klasifikasi Memahami sejumlah objek, peristiwa dan makluk hidup di sekitar kita sangatlah penting dan perlu diketahui juga jenisnya. Kemampuan mengklasifikasi ini dapat dilakukan mengurutkan melalui: observasi mencari kesamaan, perbedaan dan hubungan satu dengan lainnya, serta mengelompokkan berdasarkan berapa tujuan. Syarat pokok dalam sistem mengelompokkan suatu objek dalam hidup sehari-hari misalnya ‘yellow page’ dalam telepon, sistem Desimal Dewey dalam perpustakaan, dan juga klasifikasi barang di dalam toserba. Keterampilan mengklasifikasikan merupakan alat yang sangat penting untuk mengembangkan konsep dan kemampuan berpikir.
c.
Komunikasi Kemampuan mengkomunikasikan sesuatu kepada pihak lain merupakan dasar dari segala sesuatu dalam hidup kita. Grafik, serta, peta, symbol, diagram, persamaan matematis dan demontrasi visual baik melalui tulisan maupun lisan merupakan metode yang sering digunakan berkomunikasi dalam sains, komunikasi yang efektif yaitu harus jelas, tepat dan tidak ambigu.
d. Pengukuran Metrik Berapa banyak? Berapa jauh? Berapa panjang? Berapa kecepatannya? Pertanyaan ini merupakan hal yang tiap hari temui dan gunakan. Keterampilan yang baik dalam pengukuran merupakan hal penting dalam mengobservasikan kuantifikasi,
mengklasifikasikannya
mengkomunikasikannya.
Perubahan
dan
membandingkan
sistem
metric
dalam
sesuatu
serta
memudahkan
mempelajari unit untuk kehidupan sehari-hari, dan perkalian serta pembagian
3
merupakan operasi yang mudah kalau kita mengacu kepada bilangan dasar sepuluh.
e. Prediksi dan Peramalan Prediksi merupakan kegiatan menduga atau meramalkan masa yang akan datang. Keterampilan kita dalam memprediksi terhadap peristiwa dan obyek memungkinkan kita menentukan sikap yang sesuai terhadap lingkungan. Prediksi berdasarkan pada observasi dan inferensi yang dibuat dari hubungan antar peristiwa. Keteraturan di lingkungan memungkinkan kita membuat pola dan prediksinya berdasarkan pola tadi kemungkinan hal yang akan dapat diobservasikan di masa datang.
f.
Inferensi atau Penafsiran Kita dapat dikatakan mempunyai apresiasi yang lebih baik terhadap lingkungan jika dapat menginterprestasikan sesuatu yang terjadi di sekitar kita.
Belajar
mengenai pola dan memperkirakan pola yang akan terjadi lagi pada kondisi yang sama. Sebagian besar dalam perilaku sehari-hari berdasarkan pada inferensi yang di buat terhadap suatu peristiwa. Ahli sains membuat hipotesis berdasarkan inferensinya untuk selanjutnya diselidiki
Sedangkan Keterampilan Proses Sains Terpadu meliputi: a. Identifikasi Variabel Keterampilan identifikasi variabel sangat diperlukan dalam kegiatan penyelidikan atau penelitian. Variabel yang dapat diidentifikasikan, antara lain variabel yang dimanipulasikan dan variabel yang merespon. Misalnya menanam kecambah yang satu di sitaruh terkena sinar matahari yang lain di taruh pada kolong tempat tidur tidak terkena sinar matahari. Sinar matahari merupakan variabel yang dimanipulasi pertumbuhan merupakan variabel yang merespon.
b. Penyusunan Tabel Data Keterampilan menyusun tabel dari data yang diperoleh juga merupakan keterampilan yang dibutuhkan banyak dalam penelitian dan banyak digunakan oleh ahli sains. Tujuan membuat tabel dari data yang diperoleh adalah untuk menyusun atau mengorganisasi informasi dengan cara yang efisien dan mudah dibaca. Menyusun tabel dari data yang dimiliki dapat berasal dari grafik kemudian diubah menjadi tabel atau menyusun tabel dari data berupa deskripsi yang dibuat selama penyelidikan.
4
c. Penjelasan Hubungan antar variabel Keterampilan membuat hubungan antar variabel berhubungan erat dengan kegiatan mengorganisasi data baik dalam tabel ataupun grafik. Pada keterampilan ini lebih banyak menekankan pada membuat hubungan dari satu hal ke hal berikutnya atau membuat kecenderungan di antara atau berdasarkan data yang diperoleh.
d. Pencarian dan Pemrosesan Data Keterampilan ini lebih diarahkan kepada proses penyelidikan atau penelitian untuk memperoleh data atau informasi yang lainnya dapat disimpulkan
e. Penganalisisan Penyelidikan Dalam menganalisis penyelidikan dapat diajukan berbagai pertanyaan misalnya variabel yang akan dipertimbangkan, hipotesis yang akan diuji dan jenis penyelidikan yang akan dilakukan. Variabel yang dapat diidentifikasikan dalam eksperimen meliputi : variabel yang dimanipulasi, variabel yang mempengaruhi hasil eksperimen tetapi dibuat kondisi sedemikian rupa tidak berpengaruh.
f.
Penyusunan Hipotesis Hipotesis merupakan terkaan terhadap hubungan antar variabel. Hipotesis dibuat biasanya sebelum melakukan penyelidikan dan digunakan oleh penelitian sebagai patokan arah dalam mencari data yang diperlukan. Misalnya waktu yang diperlukan suatu benda pada berbagai jenis larutan untuk mencapai wadah yang berbeda.
g. Disain Penyelidikan Keterampilan ini merupakan perencanaan suatu penyelidikan yang masih dalam imajinasi saja. Walaupun demikian disain ini hendaknya telah lengkap yang memungkinkan memperoleh data atau informasi yang diperlukan. Penyelidikan digunakan untuk menguji hipotesis.
h. Eksperimen Bereksperimen merupakan kegiatan yang menerapkan keseluruhan keterampilan proses sains sebelumnya suatu eksperimen dapat dimulai dari pertanyaan dirumuskan jawaban sementara atau hipotesisnya, meliputi juga menentukan variabel, menentukan variabel yang dikontrol, membuat definisi operasional, membuat disain penelitian, mencari data dan menginterprestasikan data.
5
Keterampilan proses tersebut di atas jika dilatihkan terus pada siswa dapat meningkatkan kemampuan kognitif tingkat tinggi.
Namun
implementasinya dalam
pembelajaran guru sering mengalami kesulitan. Dibawah ini terdapat model lembar kerja siswa (LKS) yang dapat mengembangkan keterampilan proses sains pada pembelajaran IPA, diantaranya kemampuan untuk mengamati, berhipotesis, menentukan variable, membedakan, penyusunan tabel data, membuat grafik, analisis penyelidikan dan menyimpulkan. LKS yang disusun untuk mengembangkan keterampilan proses sains dan bernuansa KBK disusun sebagai berikut:
No
Aspek LKS
Dibuat guru
Dibuat Siswa
1
Judul
V
-
2
Masalah
V
-
3
Hipotesis
-
V
4
Variabel Penelitian:
Keterangan
Mula-mula dibantu guru
variable bebas,
-
V
selanjutnya
variable terikat,
-
V
dilatih mandiri
variable control
-
V
5
Alat dan bahan
V
-
6
Prosedur percobaan
V
-
7
Data pengamatan
V
8
Grafik
V
9
Analisis
V
10
Kesimpulan
V
11
Aplikasi
V
Contoh Implementasi Keterampilan Proses Sains Pembelajaran IPA pada Tingkat SD . A. Indikator Menjelaskan perubahan logam akibat perkaratan.
B. Materi: Perubahan Benda akibat Perkaratan
Pada Lembar Kerja Siswa untuk
6
C. Rumusan Masalah: Perubahan apakah yang timbul pada benda akibat perkaratan.
D. Rumusan Hipotesis Perkaratan menimbulkan perubahan ______________________
E. Alat dan Bahan
paku baik
paku berkarat F. Prosedur
1. Ambillah sebuah paku yang baik. 2. Diskusikan warna dan bentuknya, serta catat hasilnya dalam Tabel 2. 3. Ulangi langkah 2 untuk paku yang berkarat.
G. Pengamatan Lakukan pengamatan dengan seksama warna dan bentuk paku serta catat hasilnya pada Tabel 2.
Tabel 2. Perubahan Paku akibat Perkaratan Paku
Sifat Warna
Baik Berkarat
Bentuk Permukaan
7
H. Analisis Data
1.
Paku adalah salah satu jenis logam yang mengandung besi.
2.
Paku
yang
baik
memiliki
sifat
warna
_________________
dan
_____________________.
3.
Paku yang berkarat memiliki sifat warna _______________ dan bentuknya _______________________.
4.
I.
Upaya apa untuk menghambat logam dari perkaratan?
Kesimpulan
Perkaratan pada logam menyebabkan perubahan warna menjadi ______________ dan bentuknya ______________ Upaya untuk mencegah perkaratan adalah ______________ _____________________________________________
ANALISIS Benda logam seperti besi apabila dibiarkan terlalu lama kepanasan dan kedinginan akan mengalami perubahan. Perubahan apakah yang terjadi? Amati pagar besi sekolah yang catnya mengelupas. Bagaimana permukaannya? Pagar tersebut terlihat berwarna cokelat dan keropos. Perubahan pada besi ini disebut perkaratan. Perkaratan adalah perubahan pada besi menjadi berwarna cokelat dan keropos. Kesimpulan
Perkaratan pada logam menyebabkan perubahan warna menjadi kecoklatan dan bentuknya keropos. Upaya untuk mencegah perkaratan adalah dengan melakukan pengecatan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Alit, M., Keterampilan Proses Sains Sebagai Suatu Pendekatan. PPG IPA. Bandung, 1996.
Funk. J., Learning Science Process Skills, Kendal Hunt Publishing Company, 1997
Gagne, Robert M., The Conditions of Learning Fourth Edition, CBS College Publishing. New York, 1997
Silberman, Mel., Active Learning 101 Strategies to Teach Any Subject., Massachusetts: Allyn and Bacon, 1997
Sudibyo, E., Beberapa Teori yang Melandasi Pengembangan Model-Model Pengajaran., Depdiknas, 2003.
_________., Beberapa Model Pengajaran dan Strategi Belajar dalam Pembelajaran IPA., Depdiknas, 2003. Sudjana, N. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1989.
9