PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA KONSEP LARUTAN PENYANGGA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh Muhammad Iskandar Fauzi 109016200036
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
ABSTRAK
MUHAMMAD ISKANDAR FAUZI (NIM: 109016200036). PENGEMBANGAN LKS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA KONSEP LARUTAN PENYANGGA Penelitian ini merupakan penelitian tentang pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Keterampilan Proses Sains pada Konsep Larutan Penyangga, artinya LKS yang dikembangkan memuat aspek-spek Keterampilan Proses Sains yaitu aspek observasi, klasifikasi, prediksi, interpretasi, membuat pertanyaan, berhipotesis, merancang percobaan, menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep dan berkomunikasi. LKS ini dikembangkan pada materi larutan penyangga berdasarkan analisis SKKD dalam KTSP. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan LKS berbasis Keterampilan Proses Sains pada Konsep Larutan Penyangga. Penelitian ini mencakup pengembangan produk dan produk akhirnya diuji coba kepada 30 responden yaitu siswa kelas XI MA Jamiyyah Islamiyah Tangerang Selatan. LKS dikembangkan melalui 4 tahap yaitu: (1) penentuan tujuan instruksional, (2) pengumpulan materi, (3) penyusunan elemen, (4) pemeriksaan dan penyempurnaan melalui proses validasi isi LKS yang dilakukan peneliti sebelum LKS diuji coba. Dari hasil penelitian diperoleh data mengenai proses pengembangan produk LKS berupa data deskriptif meliputi langkah-langkah pengembangan LKS berbasis Keterampilan Proses Sains pada Konsep Larutan Penyangga, data hasil uji coba produk LKS dan data hasil validasi LKS dengan rincian penilaian sebagai berikut: (1) Kelayakan isi 91,67%, (2) Kebahasaan 95%, (3) Penyajian 95%, (4) Kegrafikan 100%, (5) aspek-aspek Keterampilan Proses Sains 74,90%. Persentase rata-rata sebesar 91,31%. Hasil ini menunjukkan bahwa Pengembangan LKS berbasis Keterampilan Proses Sains pada Konsep Larutan Penyangga memenuhi kriteria sangat baik. Kata kunci: Pengembangan, Lembar Kerja Siswa, Keterampilan Proses Sains, Larutan Penyangga.
i
ABSTRACT
MUHAMMAD ISKANDAR FAUZI (NIM: 109016200036). DEVELOPMENT STUDENT WORKSHET BASED ON SCIENCE PROCESS SKILL IN THE CONCEPT OF BUFFER SOLUTION. This research was about the development of student worksheet based on the science process skills In the concept of buffer solution, in significance this worksheet contains aspect of science process skills i.e. aspect of observation, classification, prediction, interpretation, making the question, hypotheses, design experiments, using tools and materials, applying concepts and communicate. This worksheet was developed in the concept of reaction rate based on the analyses of SK and KD in KTSP. The purpose of this research was to develop the worksheets based on science process skill in the concept of buffer solution. This research were include the development of the product and the product was tested by 30 students class XI MA Jamiyyah Islamiyah, South Tangerang. This worksheet developed through four phases: (1) determination of instructional objectives, (2) collecting the material, (3) the preparation of elements, (4) the examination and improvement through content validation process conducted by researcher before the worksheet is being tested. The research produce results about the data of product development process in the form of worksheets descriptive data comprising the steps of the development of science process skills worksheets in the concept of buffer solution, the result of the test and validation have assessment as follow: (1) Eligibility contents 91.67%, (2) Linguistic 95%, (3) Presentation of 95%, (4) Graphic content 100%, (5) aspects of science process skills 74.90%. The average percentage is 91.31%. The result shows that the development of the worksheets based on science process skills in the concept of buffer solution meets the criteria very well. Keywords: Development, Student Worksheet, Science Process Skills, Buffer Solution.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, dan kesehatan lahir dan bathin, serta hidayah-Nya kepada penulis selama menjalani kegiatan penelitian dan penulisan skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengembangan LKS Berbasis Keterampilan Proses Sains pada Konsep Larutan Penyangga”. Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan kepada kita umatnya semoga kita mendapat syafaatnya di hari kiamat nanti. Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar sarjana pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada: 1. Ibu Nurlena Rifa’i, M.A, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc. selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA-FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Dedi Irwandi, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia sekaligus selaku pembimbing I 4. Bapak Tonih Feronika, M.Pd. selaku pembimbing II. 5. Bapak Burhanudin Milama, M.Pd. selaku pembimbing akademis.
iii
iv
6. Segenap keluarga besar MA Jamiyyah Islamiyah, yang telah memberikan bantuan serta bimbingan selama proses penelitian berlangsung. 7. Segenap Dosen, Staf dan Karyawan Jurusan Pendidikan IPA, khususnya Prodi pendidikan Kimia. 8. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan dukungan moril dan materiil 9. Bapak Iwan Setiawan, S.Pd. Selaku laboran Laboratorium Kimia dan Biologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Atas segala ilmu, saran, dan kebaikannya selama penulis menuntut ilmu di Program Studi Kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 10. Segenap keluarga besar laboratorium Kimia-Biologi FITK UIN Syarif Hidayatullah. 11. Bangga Praharja, Dani Kurnia Wibisono, Zainal Mustakim dan Adi Ilhami sahabat seperjuangan yang menjadi tempat berbagi suka dan duka selama mengarungi perjuangan menempuh studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 12. Keluarga besar pendidikan Kimia 2009 atas kerja sama, bantuan dan kebaikan selama menempuh studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan kemampuan dan keterbatasan yang ada pada diri penulis, penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Atas segala kerendahan hati, penulis menerima kritik dan saran yang dapat menjadikan skripsi ini menjadi lebih baik. Penulis berharap semoga skripsi
ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak. Semoga Allah SWT melimpahkan ilmu, berkah, hidayah dan rahmat-Nya kepada kita semua. Amin.
Jakarta, November 2014
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................... i KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii DAFTAR ISI ............................................................................................................... v DAFTAR TABEL ................................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. ix DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. x BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ......................................................................................... 3 C. Pembatasan Masalah ........................................................................................ 3 D. Perumusan Masalah ......................................................................................... 4 E. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 4 F. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 4 BAB II DESKRIPSI TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR ....................... 5 A. Hakikat Lembar Kerja Siswa ....................................................................... 5 1. Pengertian Lembar Kerja Siswa ................................................................. 5 2. Fungsi Lembar Kerja Siswa ....................................................................... 6 3. Tujuan Penyusunan Lembar Kerja Siswa .................................................. 6 4. Penyusunan LKS ........................................................................................ 7 5. Struktur LKS ............................................................................................ 11 6. Langkah-langkah membuat Lembar Kerja Siswa .................................... 12 7. Langkah-langkah Pengembangan Lembar Kerja Siswa .......................... 13 8. Variabel Pemeriksaan dan Penyempurnaan Pengembangan (P3) LKS ... 16 B. Keterampilan Proses Sains .......................................................................... 17 1. Pengertian Keterampilan Proses Sains ..................................................... 17
v
vi
2. Kemampuan dalam Keterampilan Proses ................................................ 18 3. Penerapan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran ............................. 22 4. Penilaian Keterampilan Proses ................................................................. 23 C. Lembar Kerja Siswa berbasis Keterampilan Proses Sains ...................... 23 D. Larutan Penyangga ...................................................................................... 24 1. Pengertian Larutan Penyangga................................................................. 24 2. Komponen Larutan penyangga ................................................................ 24 3. Perhitungan pada Larutan Penyangga ...................................................... 25 E. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 25 F. Hasil Penelitian Relevan .............................................................................. 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 29 A. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................ 29 B. Metode Penelitian........................................................................................... 29 C. Desain Penelitian ............................................................................................ 29 1. Tahap Pendefinisian ................................................................................. 30 a. Analisis Kesesuaian Materi dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar .............................................................................. 30 b. Analisis Kebutuhan Lembar Kebutuhan Siswa.................................. 30 c. Menentukan Tujuan Pembelajaran ..................................................... 31 2. Tahap Perancangan .................................................................................. 31 a. Pengumpulan materi........................................................................... 31 b. Penyusunan Elemen ........................................................................... 31 3. Tahap Pengembangan. ............................................................................. 31 a. Validasi LKS yang sudah dikembangkan. ......................................... 31 b. Uji Coba Terbatas .............................................................................. 31 D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 33 E. Instrumen Penelitian....................................................................................... 33 1. Angket ...................................................................................................... 33
vii
2. Lembar Observasi .................................................................................... 34 F. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 36 A. Hasil Penelitian .............................................................................................. 36 1. Data Proses Penyusun Lembar Kerja Siswa ............................................ 36 a. Tahap Pendefinisian ........................................................................... 36 1) Analisis Kebutuhan ..................................................................... 36 2) Data Hasil Analisis SK dan KD .................................................. 38 3) Menentukan tujuan pembelajaran yang akan diturunkan dalam Lembar Kerja Siswa .................................................................... 40 b. Tahap Perancangan ............................................................................ 42 1) Pengumpulan Materi .................................................................... 42 2) Penyusunan Elemen ..................................................................... 43 c. Tahap Pengembangan. ....................................................................... 43 1) Validasi Lembar Kerja Siswa ...................................................... 43 a) Validasi awal .......................................................................... 44 b) Validasi akhir ......................................................................... 46 2) Data hasil Uji Coba Produk ......................................................... 47 a) Hasil Analisis Keterampilan Proses Sains pada LKS ............. 48 b) Hasil Observasi Kegiatan Praktikum ...................................... 49 c) Hasil Angket ........................................................................... 52 B. Pembahasan .................................................................................................... 55 1. Berdasarkan Hasil Validasi Produk ......................................................... 55 2. Berdasarkan Hasil Uji Coba Produk . ...................................................... 58 3. Berdasarkan Data Angket Respon Siswa ................................................. 63 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. .................................................................. 66 A. Kesimpulan .................................................................................................... 66
viii
B. Saran . ............................................................................................................. 67 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 68 LAMPIRAN ............................................................................................................. 70
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Analisis Kebutuhan LKS ............................................... 30 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Validitas Isi LKS ........................................................... 33 Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi Skor ........................................................................... 34 Tabel 4.1 Analisis Kebutuhan LKS ........................................................................... 35 Tabel 4.2 Analisis Standar Kompetensi ..................................................................... 38 Tabel 4.3 Analisis Indikator LKS .............................................................................. 40 Tabel 4.4 Materi yang akan Dimuat di dalam LKS ................................................... 41 Tabel 4.5 Penentuan desain LKS yang dibuat ........................................................... 42 Tabel 4.6 Hasil Validasi Awal LKS ........................................................................... 43 Tabel 4.7 Hasil Validasi Akhir LKS .......................................................................... 45 Tabel 4.8 Hasil Analisis KPS yang tertuang pada LKS ............................................. 47 Tabel 4.9 Hasil Analisis KPS yang diobservasi ......................................................... 48
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Alur Analisis Penyusunan Bahan Ajar ................................................... 27 Gambar 4.1 Diagram Hasil Validasi Awal ................................................................ 45 Gambar 4.2 Diagram Hasil Validasi Akhir ................................................................ 46 Gambar 4.3 Hasil Analisis KPS yang Terdapat di Dalam LKS ................................. 48 Gambar 4.4 Hasil Analisis KPS yang diobservasi ..................................................... 50
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Analisis Kebutuhan Bahan Ajar ............................................................. 63 Lampiran 2 Analisis Standar Kompetensi.................................................................. 66 Lampiran 3 Hasil Pengembangan Bahan Ajar ........................................................... 68 Lampiran 4 Hasil Analisis Validasi Awal .................................................................. 77 Lampiran 5 Hasil Analisis Validasi Akhir ................................................................. 80 Lampiran 6 Hasil Analisis Aspek KPS dalam LKS ................................................... 83 Lampiran 7 Hasil Analisis Aspek KPS yang Diobservasi ......................................... 84 Lampiran 8 Lembar Validitas LKS ............................................................................ 85 Lampiran 9 Rubrik Angket Penilaian Lembar Validitas............................................ 91 Lampiran 10 Lembar Observasi Aspek KPS ............................................................. 96 Lampiran 11 Rubrik Lembar Observasi..................................................................... 99 Lampiran 12 Rubrik Penilaian Produk. .................................................................... 105 Lampiran 13 Lembar Uji Referensi ......................................................................... 109
x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan alam merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah, dengan ciri: objektif, metodik, sistematis, universal, dan tentatif. Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar memahami dan menjelajahi alam sekitar secara ilmiah.1 Dalam konteks ini, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan ilmiah yang meliputi keterampilan mengamati, menggunakan alat dan bahan, merencanakan eksperimen, mengajukan pertanyaan, merumuskan hipotesa, melakukan percobaan, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan
temuan.
Agar
siswa
dapat
mengembangkan
keterampilan – keterampilan tersebut, maka pada pembelajaran sains (kimia) perlu digunakan pendekatan Keterampilan Proses Sains.2 Pendekatan keterampilan proses dapat mengembangkan kemampuan siswa baik secara intelektual, manual, dan sosial sehingga pengalaman belajarnya semakin bermakna.3 Dalam belajar IPA peserta didik diarahkan untuk membandingkan hasil prediksi peserta didik dengan teori melalui eksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya,
1
Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian Uin Jakarta, 2009) cet. 1 h. 46 2 Gebi Dwiyanti, Keterampilan Proses Sains Siswa Smu Kelas Ii Pada Pembelajaran Kesetimbangan Kimia Melalui Metode Praktikum, (Bandung: UPI) 3 Khusna Maulidiyah, Raharjo, Widowati Budijastuti, Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Berbahasa Inggris dengan Pendekatan Keterampilan Proses pada Materi Sistem Pernapasan untuk Kelas XI SMA RSBI, (Surabaya:UNESA, 2012), vol. 1 hal. 1
1
2
serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, yang didasarkan pada metode ilmiah.4 “Learning science is something that students do, not something that is done to them. “Hands –on“ activities, while essential, are not enough. Student must have” minds-on” experiences as well. “Science as process” in which students learn skills such as observing, inferring and experimenting and inquiry which are very important for science learning.”5 Dalam melakukan eksperimen, agar tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan maka perlulah dibuat LKS yang berfungsi sebagai pedoman dalam melakukan eksperimen. Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan bahan ajar cetak yang satu ini. Lembar kegiatan siswa atau biasa disingkat LKS pada umumnya dibeli dan bukan dibuat sendiri oleh guru. Padahal, LKS sebenarnya bisa dibuat sendiri oleh guru yang bersangkutan. Sehingga LKS dapat lebih menarik serta lebih konstekstual dengan situasi dan kondisi sekolah.6 Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang telah ada, lembar kegiatan siswa yang telah dimiliki oleh peserta didik selama ini belum mampu membantu dalam menemukan konsep, karena hanya berisi materi dan soalsoal. LKS yang seperti itu sangat kurang sekali dalam mendidik atau mengembangkan beberapa kecerdasan yang dimiliki siswa.7 “The text or worksheets for learning science must be based on subject matter, strategies, and must develop the student process skills as well as
4
Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian Uin Jakarta, 2009) cet. 1 h.48 5 Poppy K. Devi, D.A.R.Ts Using Work Sheets for Developing Process Skills and Critical Thinking with Pencil and Paper Tasks An Experiment Study In Chemistry Senior High School at “Colligative Properties Concept”, (Widyaiswara PPPPTK IPA. Indonesia, t.t. ), h.2 6 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press, 2011), cet. 1, h. 203 7 Muhammad Rizal dan Wasis, Pengembangan LKS Fisika Berbasis Teori Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence) Materi Alat Optik pada Kelas VIII Smp Negeri 01 Madiun, Universitas Negeri Surabaya, h. 120.
3
critical thinking”.8 Yang memiliki pengertian ialah lembar kerja untuk pembelajaran sains harus berdasarkan pada subyek masalah, strategi fdan juga harus mengembangkan keterampilan proses sains. Pembelajaran IPA bukan hanya sekedar produk saja tapi juga merupakan proses. Maka salah satu metode yang dapat digunakan dalanm pembelajaran kimia khususnya pada materi larutan penyangga adalah dengan metode eksperimen, karena dengan metode eksperimen siswa diharapkan memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode Ilmiah dan dapat mengembangkan keterampilan proses sains yang mereka miliki. Dengan demikian, perlu dikembangkan Lembar kegiatan siswa yang mampu mengembangkan keterampilan proses sains yang dimiliki siswa. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut: 1. Lembar kegiatan siswa yang telah dimiliki oleh peserta didik selama ini belum mampu membantu dalam menemukan konsep, karena hanya berisi materi dan soal-soal. 2. Pembelajaran IPA bukan hanya sekedar produk saja tapi juga merupakan proses. C. Batasan Masalah Agar penelitian lebih terfokuskan, maka penelitian ini dibatasi pada: 1. Pada bahasan sifat-sifat larutan penyangga. 2. Penelitian ini hanya sebatas untuk membuat LKS berbasis keterampilan proses sains pada materi larutan penyangga yang kemudian dilakukan penilaian oleh ahli.
8
Poppy K. Devi, D.A.R.Ts Using Work Sheets for Developing Process Skills and Critical Thinking with Pencil and Paper Tasks An Experiment Study In Chemistry Senior High School at “Colligative Properties Concept”, (Widyaiswara PPPPTK IPA. Indonesia, t.t. ), h.1.
4
3. Pengujian LKS pada siswa bertujuan untuk melihat sejauh mana keterampilan proses sains siswa dapat termunculkan dengan menggunakan LKS ini. D. Rumusan Masalah Berdasarkan
identifikasi
dan
perumusan
masalah
yang telah
dikemukakan, maka akan dikembangkan “Bagaimana mengembangkan LKS yang dapat membangun keterampilan proses sains siswa pada materi larutan penyangga? Adapun secara khusus rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana membuat LKS berbasis Keterampilan Proses Sains pada materi larutan penyangga? 2. Seberapa besarkah aspek Keterampilan Proses Sains siswa yang dapatg termunculkan dengan penggunaan LKS ini? E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan Lembar Kegiatan Siswa yang mampu mengembangkan keterampilan proses sains (science process skill) siswa pada materi larutan penyangga. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari peneliti ini adalah: 1. Menambah pengetahuan bagi peneliti dalam mengembangkan lembar kegiatan siswa (LKS). 2. Dikembangkannya lembar kegiatan siswa yang mampu mengembangkan keterampilan proses sains bagi siswa khususnya pada materi laju reaksi. 3. Mampu mengembangkan lembar kegiatan siswa yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tempat mengajar kelak.
BAB II KAJIAN TEORITIS A. Hakikat lembar kerja siswa 1. Pengertian Lembar Kerja Siswa Dalam Pedoman umum Pengembangan Bahan ajar (Diknas, 2004), lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Dan tugas tersebut haruslah jelas kompetensi dasar yang akan dicapai.1 LKS bukan merupakan singkatan dari Lembar Kegiatan Siswa, akan tetapi Lembar Kerja Siswa, yaitu materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri.2 Dalam LKS, peserta didik akan mendapatkan materi, ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu, peserta didik juga dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan. Dan pada saat yang bersamaan, peserta didik diberi materi serta tugas yang berkaitan dengan materi tersebut.3 Lembar kegiatan biasanya berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas dan tugas tersebut dapat berupa teoritis dan atau tugas-tugas praktis.4 Lembar kegiatan siswa adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. Lembar kegiatan siswa dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk
1
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press, 2011), cet. 1, h. 203-204 2 Ibid h. 204 3 Ibid h. 204 4 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2005), h. 176.
5
6
eksperimen atau demonstrasi.5 Lembar kegiatan siswa merupakan sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan siswa, baik berupa teoritis maupun praktis untuk memaksimalkan pemahaman dan pencapaian kompetensi yang harus dikuasai peserta didik.6 Berdasarkan beberapa pengertian yang telah dipaparkan, maka LKS merupakan panduan bagi siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah, LKS tersebut dapat berupa panduan untuk mengembangkan semua aspek pembelajaran meliputi, aspek kognitif dan aspek pembelajaran dalam bentuk eksperimen atau demonstrasi. 2. Fungsi Lembar Kerja Siswa Berdasarkan pengertian dan penjelasan awal mengenai LKS yang telah kita singgung pada bagian sebelumnya, dapat kita ketahui bahwa LKS memiliki setidaknya empat fungsi sebagai berikut:7 a) Sebagai bahan ajar yang lebih meminimalkan peran pendidik, namun lebih mengaktifkan peserta didik; b) Sebagai bahan ajar yang memepermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan; c) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih; serta d) Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik. 3. Tujuan penyusunan Lembar Kerja Siswa Dalam hal ini, paling tidak terdapat empat poin yang menjadi tujuan penyusunan LKS, yaitu:8 a) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan;
5
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam KTSP, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), h. 111. 6 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press, 2011), cet. 1, h. 204 7 Ibid, h. 205-206 8 Ibid, h. 206
7
b) Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang diberikan; c) Melatih kemandirian belajar peserta didik; dan d) Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari penggunaan lembar kegiatan siswa adalah sebagai berikut:9 a. Siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. b. Membantu pesrta didik dalam mengembangkan konsep. c. Melatih peserta didik menemukan dan mengembangkan keterampilan proses. d. Sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. e. Membantu siswa memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan belajar. f. Membantu siswa menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis. 4. Penyusunan LKS Lembar kegiatan siswa sebagai bahan ajar harus memperhatikan prinsip penyusunana bahan ajar atau materi pembelajaran. Prinsip yang harus diperhatikan, diantaranya:10 a. Prinsip relevansi atau keterkaitan, yaitu relevan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. b. Prinsip konsistensi atau keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus, dikuasai siswa empat macam maka bahan ajar yang akan diajarkan juga harus meliputi empat macam. c. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang akan 9
Marno, Bahan Ajar PLPG Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta: Ditpais, 2012), cet.2 h.79-80. 10 Anonim, Panduan Penyusunan KTSP Lengkap: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD, SMP, dan SMA Seri Perundangan, (Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2007), Cet. 1, h. 195
8
diajarkan. materi tidak boleh terlalu sedikit atau terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya. Untuk dapat mengembangkan LKS sendiri, seorang pendidik harus mamapu memahami langkah-langkah dalam penyusunananya. Berikut ini merupakan langkah-langkah penyusunana LKS:11 a. Menganalisis kurikulum Analisis kurikulum merupakan langkah pertama dalam penyusunan LKS. Langkah ini dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana yang memerlukan bahan ajar LKS. Umumya, penentuan materi dilakukan berdasarkan materi pokok, pengalaman belajar, serta materi yang akan diajarkan. selain itu harus pula dicermati kompetensi apa yang harus dimiliki peserta didik. b. Menyusun peta kebutuhan LKS Penyusunan peta kebutuhan sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah LKS yang harus dibuat serta melihat urutan LKS-nya. Urutan LKS sangat dibutuhkan guna menentukan prioritas penulisan. Langkah ini biasanya diawali dengan analisis kurikulum dan analisis sumber belajar. c. Menentukan judul LKS Penentuan judul LKS dilakukan berdasarkan kompetensi dasar, materi pokok, atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. Jika judul LKS telah ditentukan, langah selanjutnya adalah penulisan. d. Penulisan LKS
11
Andi Prastowo, Panduan Kreatif…, (Jogjakarta: DIVA Press,2011), Cet. 1, h. 212-215
9
Untuk menulis LKS langkah pertama yang harus dilakukan adalah merumuskan kompetensi dasar. Perumusan kompetensi dasar biasanya diturunkan langsung dari kurikulum uang berlaku. Sebagai contoh Standar kompetensi 3.1 Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan. Langkah kedua, yaitu menentukan alat penilaian dimana penilaiannya didasarkan pada penguasaan kompetensi. Langkah berikutnya adalah menyusun materi. Dalam penyusunan materi, hal penting yang harus diperhatikan adalah materi yang tertuang dalam LKS harus sesuai/menunjang kompetensi dasar yang akan dicapainya. Materi LKS dapat berupa informasi pendukung seperti gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi dapat diambil dari berbagai sumber, seperti buku, majalah, internet, jurnal penelitian atau sumber lain yang relevan. Terakhir, adalah struktur LKS. Struktur LKS harus benar-benar dipahami, karena jika salah satu dari struktur itu hilang LKS tidak akan terbentuk dengan baik. Adapun struktur tersebut terdiri dari enam komponen, yaitu judul, petunjuk belajar (petunjuk siswa), kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkahlangkah kerja, serta penilaian. Dalam penulisannya, keenam komponen itu harus ada. Lembar kegiatan siswa merupakan bahan ajar berbasis cetak, karena itu dalam penyusunannya harus memperhatikan bahan ajar atau materi pembelajaran cetak. Adapun hal yang harus diperhatikan antara lain:12 a. Konsistensi Dalam penyusunananya harus menggunakan konsistensi format dari halaman ke halaman. Jarak spasi antar judul dan baris pertama serta 12
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cet. 15, h. 87-90.
10
garis samping harus sama, begitu pula dengan jarak spasi antara judul dan teks utama. Perbedaan spasi akan membuat hasil cetakan menjadi tidak rapih. b. Format Terdapat tiga hal utama yang harus diperhatikan, pertama, Jika lebih banyak menggunakan paragraf panjang, akan lebih sesuai dibuat satu kolom. Kedua isi yang berbeda harus dipisahkan dan dilabel secara fisual. Ketiga, strategi pembelajaran yang berbeda sebaiknya dipisahkan dan diberi label secara visual. c. Organisasi Upayakan untuk selalu menginformasikan kepada siswa sejauh mana teks yang sedang dibacanya. Siswa harus mampu melihat secara sepintas berada di bab mana atau bagian apa yang sedang dibacanya. Teks harus disusun sedemikian rupa sehingga informasi mudah diperoleh. Selain itu dapat pula digunakan kotak untuk memisahkan bagian-bagian teks. d. Daya tarik Perkenalan setiap bab atau bagian baru harus dengan cara yang berbeda. Dengan ddemikian, diharapkan siswa dapat termotivasi untuk terus membaca. e. Ukuran Huruf Ukuran huruf harus dipilih sesuai dengan siswa, pesan, dan lingkungannya. Ukuran huruf yang baik untuk buku teks biasanya adalah 12 poin. Selain itu harus dihindari penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks. Hal ini akan membuat proses membaca menjadi sulit. f. Ruang (spasi) kosong Gunakan ruang kosong lowong tak berisi teks atau gambar untuk menambah kontras. Hal ini penting untuk membuat siswa beristirahat
11
pada titik-titik tertentu pada saat matanya bergerak menyusuri teks. Ruang kosong dapat berbentuk ruang kosong sekitar judul, batas tepi (margin), spasi antar kolom, permulaan paragraf diindentasi, serta penyesuaian spasi antar baris atau antar paragraf. Spasi antar baris atau antar paragraf dapat membantu meningkatkan tingkat keterbacaan. Untuk membuat teks lebih interaktif, informasi harus disajikan dalam jumlah yang selayaknya dapat dicerna, diproses dan dikuasai. Semakin kompleks informasi, maka semakin sedikit jumlah butir yang ditampilkan dalam sekali penyajian. Pertimbangan hasil pengamatan dan hasil analisis kebutuhan siswa, harus disiapkan latihan yang sesuai untuk kebutuhan tersebut. Berikan kesempatan siswa untuk latihan tambahan, menyiapkan contoh-contoh atau menyarankan bacaan tambahan. Memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar sesuai kemampuan dan kecepatan mereka. Menggunakan beragam jenis latihan dan evaluasi.13 5. Struktur LKS Adapun struktur LKS yang umum adalah sebagai berikut:14 a) Judul, Mata Pelajaran, Semester, Tempat b) Petunjuk belajar c) Kompetensi yang akan dicapai d) Indikator e) Informasi pendukung f) Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja g) Penilaian
13
Ibid., h. 90-91 Ali Mudhofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), cet. 1, hal 149 14
12
6. Langkah-langkah membuat LKS Keberadaan LKS yang inovatif dan kreatif menjadi harapan semua peserta didik. Karena LKS yang inovatif dan kreatif akan menciptakan proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.15 Untuk bisa membuat LKS sendiri, maka kita perlu memahami langkahlangkah penyusunan lembar kegiatan siswa menurut Diknas (2004),yaitu:16 a) Melakukan analisis kurikulum b) Menyusun peta kebutuhan LKS c) Menentukan judul-judul LKS d) Penulisan LKS Menurut ali mudhofir dalam bukunya, aplikasi pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan, langkah-langkah penulisan LKS sebagai berikut:17 a) Melakukan analisis kurikulum: SK, KD, indikator, dan materi pembelajaran b) Menyusun peta kebutuhan LKS c) Menentukan judul LKS d) Menulis LKS e) Menentukan alat penilaian Keberadaan LKS memberi pengaruh yang cukup besar dalam proses belajar mengajar, sehingga penyusunan LKS harus memenuhi berbagai persyaratan yaitu syarat didaktik, syarat konstruksi, dan syarat teknik.18 a) Syarat- syarat didaktik, mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat universal dapat digunakan dengan baik untuk siswa yang lamban atau
15
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press, 2011), cet. 1, h. 211 16 Andi Prastowo, Ibid, h. 212-214 17 Ali Mudhofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), cet. 1, hal.149 18 Eli Rohaeti, Endang Widjajanti LFX,dan Regina Tutik Padmaningrum, Pengembangan Lembar Kerja Siswa (Lks) Mata Pelajaran Sains Kimia Untuk Smp Kelas Vii, Viii, Dan Ix, (Jogjakarta: UNY, 2006), h. 3-4
13
yang pandai. LKS lebih menekankan pada proses untuk menemukan konsep, dan yang terpenting dalam LKS ada variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa. LKS diharapkan mengutamakan pada pengembangan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika. Pengalaman belajar yang dialami siswa ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi siswa. b) Syarat konstruksi berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam LKS. c) Syarat teknis menekankan penyajian LKS, yaitu berupa tulisan, gambar dan penampilannya dalam LKS 7. Langkah-langkah pengembangan LKS Untuk mengembangkan lembar kegiatan siswa yang kaya manfaat, maka kita harus membuat lembar kegiatan siswa yang menarik. Dengan demikian lembar kegiatan siswa akan digunakan secara maksimal dalam pembelajaran oleh peserta didik. Adapun langkah-langkah dalam pengembangan lembar kegiatan siswa adalah sebagai berikut:19 a. Menentukan tujuan pembelajaran yang akan di-breakdown dalam LKS Pada langkah ini, kita harus menentukan desain menurut tujuan pembelajaran yang kita acu. Perhatikan variabel ukuran, kepadatan halaman, penomoran halaman, dan kejelasan. Sebagai contoh, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah “Mahasiswa dapat melakukan penyusunan instrumen penilaian pembelajaran X”. Sebagai simulasi, mari kita tentukan bahwa berdasarkan tujuan tersebut, ukuran LKS adalah A4 (karena dalam rencana penelitian diperlukan bagan). Untuk memaksimalkan penggunaan halaman, maka desain LKS akan dibuat sebagai berikut:
19
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press, 2011), cet.1, h.221-225
14
Ukuran kertas: A4 Pengorganisasian 1. Penjelasan cara menghadapi LKS 2. Uraian materi 3. Kegiatan/kerja siswa b. Pengumpulan materi Dalam pengumpulan materi, hal yang perlu dilakukan adalah menentukan materi dan tugas yang akan kita masukkan ke dalam LKS. Oleh karena itu, pastikan bahwa materi dan tugas yang harus dilaksanakan peserta didik sejalan dengan tujuan pembelajaran. Kumpulkan bahan atau materi dan buat rincian tugas yang harus dilaksanakan oleh peserta didik kita. bahan yang akan dimuat dalam LKS dapat kita kembangkan sendiri atau kita dapat memanfaatkan materi yang sudah ada. Selain itu, tambahkan pula ilustrasi atau bagan untuk memperjelas penjelasan naratif yang kita sajikan. Contoh konkretnya sebagai berikut, berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan pada langkah pertama, kita menentukan materi “Konsep Dasar Penilaian” dalam LKS. Dari materi terebut tentukan rincian tugas yang harus dikerjakan peserta didik, contohnya seperti berikut: 1. Mahasiswa menjelaskan pengertian penilaian 2. Mahasiswa menjelaskan tujuan penilaian 3. Mahasiswa menjelaskan prinsip-prinsip penilaian c. Penyusunan elemen atau unsur-unsur Pada bagian inilah, saatnya kita mengintrgrasikan desain (hasil dari langkah pertama) dengan tugas (sebagai tugas dari langkah kedua). Sebagai hasilnya, kita dapat lihat pada contoh berikut.
15
LEMBAR KEGIATAN SISWA Tugas 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Baca materi “teknik penyusunan instrumen penilaian pembelajaran X” yang ada dalam LKS ini! Garis bawahi kata atau kalimatt yang menurut kalian penting! Buat ringkasan pada tempat yang sudah disebiakan! Tulis paling sedikit empat pertanyaan pada kotak yang suda disediakan! Baca kembali materi sambil menjawab pertanyaan yang kalian buat! Tuliskan jawaban pada tempat yang sudah disediakan! Jawab soal yang diberikan dalam latihan! 1
KONSEP DASAR PENILAIAN Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. A. Pengertian Penilaian Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. B. Tujuan Penilaian Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. C. Prinsip-Prinsip Penilaian Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. D. Ringkasan Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaa. 3
16
E. Pertanyaan
F. Jawaban Pertanyaan
4 G. Latihan Buatlah review tentang konsep dasar penilaian! 5
d. Pemeriksaan dan penyempurnaan Apabila kita telah berhasil menyelesaikan langkah ketiga, bukan berarti LKS dapat dibagikan langsung kepada peserta didik. Sebelum memberikannya
kepada
peserta
didik
kita
perlu
melakukan
pemeriksaan kembali terhadap LKS yang sudah kita kembangkan tersebut. 8. Variabel Pemeriksaan dan Penyempurnaaan Pengembangan LKS Terdapat empat variabel yang perlu dicermati sebelum LKS dapat dibagikan ke peserta didik. Keempat variabel terebut adalah sebagai berikut: a. Kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran yang berangkat dari kompetisi dasar Pastikan bahwa desain yang kita tentukan dapat mengakomodasi pencapaian tujuan pembelajaran. b. Kesesuaian materi dan tujuan pembelajaran Pastikan bahwa materi yang dimasukkan dalam LKS (baik materi yang kita kembangkan sendiri maupun materi yang kita dapatkan dari
17
bahan yang sudah ada) sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditentukan. c. Kesesuaian elemen dengan tujuan pembelajaran Pastikan bahwa tugas dan latihan yang kita berikan menunjang pencapaian tujuan pembelajaran. d. Kejelasan penyampaian Pastikan apakah LKS mudah dibaca dan tersedia cukup ruang untuk mengerjakan tugas yang diminta. B. Keterampilan proses sains 1. Pengertian Keterampilan Proses Sains (KPS) merupakan keterampilan-keterampilan yang biasa dilakukan ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan. KPS dibangun dari tiga keterampilan manual, intelektual, dan sosial. Sesuai dengan karakteristik sains yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, bukan hanya fakta, konsep, prinsip saja namun menekankan pada penemuan. Kemampuan siswa dalam menemukan konsep perlu dibekalkan dengan kegiatan pembelajaran yang berorientasi proses.20 Pengertian lain dari pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan pembelajaran yang bertujuan mengembangkan sejumlah kemampuan fisik dan mental sebagai dasar untuk mengembangkan kemampuan yang lebih tinggi pada diri siswa.21 Science process skills are defined as the adaptation of the skills used by scientists for composing knowledge, thinking of problems and making conclusions.22 Science process skills also defined science process skills as facilitating basic activities in regards to learning science, gaining research 20
Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009) cet. 1 h. 51-52 21 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), cet. 12 h. 149 22 Fethiye Karsli dan Çigdem Sahin, Developing Worksheet based on Science Process Skills: Factors affecting Solubility, Asia-Pacific Forum on Science Learning and Teaching, Volume 10, Issue 1, Article 15, p.1, 2009, h. 2.
18
method and techniques, helping students to be active and to make learning permanent. Science process skills are classified as basic (observation, testing, classification, relating: number with space, and recording data), causal (prediction, determination of variables, and drawing a conclusion) and experimental (making a hypothesis, modeling, doing the experiment, changing and testing the variables, and making a decision).23 Berdasarkan dari pengertian keterampilan proses sains diatas dapat disimpulkan
bahwa
keterampilan
proses
sains
adalah
pendekatan
pembelajaran yang bertujuan mengembangkan kemampuan fisik dan mental yang berdasarkan pada orientasi kemampuan. 2. Kemampuan dalam Keterampilan Proses. Berdasarkan pengertian diatas keterampilan proses sebagai suatu pendekatan dalam proses pembelajaran mengarah pada pengembangan kemampuan fisik dan mental yang mendasar sebagai pendorong untuk mengembangkan kemampuan yang lebih tinggi pada diri siswa. Adapun kemampuan proses yang dapat dikembangkan melalui proses pembelajaran menurut Oemar hamalik antara lain:24 a) Mengamati Siswa harus mampu menggunakan seluruh alat indera seperti: melihat, mendengar, meraba, mencium dan merasa. Dengan kemampuan ini siswa dapat mengumpulkan data atau informasi yang relevan dengan kepentingan belajarnya. b) Menggolongkan/ mengklasifikasikan Siswa harus terampil mengenal perbedaan dan persamaan atas hasil pengamatan atas hasil pengamatannya terhadap suatu objek, serta mengadakan klasifikasi berdasarkan ciri khussus, tujuan, atau
23 24
Ibid. Ibid, h. 150-151
19
kepentingan tertentu. Dalam pengklasifikasian tersebut. diperlukan kecermatan selama proses pengamatan. c) Menafsirkan Siswa harus memiliki kemampuan menafsirkan fakta, data, informasi, atau peristiwa. Keterampilan ini diperlukan untuk melakukan percobaan atau penelitian sederhana d) Meramalkan Siswa harus memilki keterampilan menghubungkan data, fakta dan informasi.
Siswa
juga
dituntu
terampil
mengantisipasi
atau
meramalkan kegiatan atau peristiwa yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang. e) Menerapkan Siswa harus mampu menerapkan konsep yang sudah dipelajari dan dikuasai kedalam situasi dan kondisi yang baru. Keterampilan ini digunakan untuk menjelaskan mengenai apa yang akan terjadi dan dialami oleh siswa dalam proses belajarnya. f) Merencanakan penelitian Siswa harus memnetukan masalah dan variabel-variabel yang akan diteliti, tujuan, dan ruang ligkup penelitian. Siswa harus menentukan langkah-langkah kerja, pengumpulan dan pengolahan data serta prosedur melakkukan penelitian. g) Mengkomunikasikan Siswa harus mamapu menyusu laporan ssecara sistematis dan menyampaikan hasilnya kepada orang lain. Adapun menurut Ratna Wilis Dahar, Keterampilan proses yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran IPA antara lain:25 a) Mengamati 25
Ratna Wilis Dahar, Pengelolaan Pengajaran Kimia, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1986), cet. 1 h. 1.15
20
b) Menafsirkan pengamatan c) Meramalkan d) Menggunakan alat dan bahan e) Menerapkan konsep f) Merencanakan percobaan/penelitian g) Berkomunikasi h) Mengajukan pertanyaan Adapun kemampuan atau keterampilan mendasar dalam keterampilan proses antara lain:26 a) Mengobservasi dan mengamati b) Menghitung c) Mengukur d) Mengklasifikasi e) Mencari hubungan ruang dan waktu f) Membuat hipotesis g) Merencanakan penelitian h) Mengendalikan variabel i) Menafsirkan data j) Menyusun kesimpulan sementara k) Meramalkan l) Menerapkan m) Mengkomunikasikan Sedangkan menurut Nuryani Y. Rustaman aspek Keterampilan Proses Sains meliputi:27 a) Mengamati atau observasi -
Menggunakan sebanyak mungkin indera
26
Conny Semiawan, Pendekatan Ketrampilan Proses, (Jakarta: PT. Gramedia, 1988), cet. 4 h.
27
Rustaman, Nuryani Y., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang:UM Press, 2005), cet.1
17-18 h.86-87.
21
-
Mengumpulkan atau menggunakan fakta yang relevan
b) Klasifikasi -
Mencatat setiap pengamatan secara terpisah
-
Mencari perbedaan, persamaan
-
Mengontraskan cirri-ciri
-
Membandingkan
-
Mencari dasar pengelompokan
-
Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
c) Interpretasi -
Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
-
Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan
-
Menyimpulkan
d) Prediksi -
Menggunakan pola-pola hasil pengamatan
-
Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamati
e) Mengajukan pertanyaan -
Bertanya apa, bagaimana dan mengapa
-
Bertanya untuk meminta penjelasan
-
Mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis
f) Berhipotesis -
Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dari satu kejadian
-
Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah
g) Merencanakan percobaan -
Menentukan alat/ bahan/ sumber yang digunakan
-
Menentukan variabel/ faktor penentu
22
-
Menentukan apa yang diukur, diamati, dicatat
-
Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja
h) Menggunakan alat bahan -
Memakai alat/ bahan
-
Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/ bahan
-
Mengetahui bagaimana menggunakan alat/ bahan
i) Menerapkan Konsep -
Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru
-
Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi
j) Berkomunikasi -
Mengubah bentuk penyajian
-
Menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan grafik atau tabel atau pengamatan
-
Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis
-
Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian
-
Membaca grafik atau tabel atau diagram
-
Mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah atau suatu peristiwa
3. Penerapan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Pemecahan masalah adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan suatu masalah dan memecahkannya berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat. Proses pemecahan masalah memberikan kesempatan peserta didik berperan didik berperan aktif dalam mempelajari, mencari dan menemukan sendiri informasi atau data untuk diolah menjadi konsep, prinsip, teori, atau
23
kesimpulan. Dengan kata lain, pemecahan masalah menuntut kemampuan memproses informasi untuk membuat keputusan tertentu.28 4. Penilaian keterampilan proses Penilaian merupakan usaha untuk memperoleh informasi tentang perolehan belajar siswa secara menyeluruh, baik pengetahuan, konsep, sikap, nilai, maupun keterampilan proses. Untuk menilai keterampilan proses dapat digunakan cara non tes dengan menggunakan lembar pengamatan.29 C. Lembar kerja siswa berbasis keterampilan proses sains LKS merupakan panduan bagi siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah, LKS tersebut dapat berupa panduan untuk mengembangkan semua aspek pembelajaran meliputi, aspek kognitif dan aspek pembelajaran dalam bentuk eksperimen atau demonstrasi. Salah satu manfaat dari LKS adalah untuk melatih peserta didik menemukan dan mengembangkan keterampilan proses.30 Keterampilan
Proses
Sains
(KPS)
merupakan
keterampilan-
keterampilan yang biasa dilakukan ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan. KPS dibangun dari tiga keterampilan manual, intelektual, dan sosial. Sesuai dengan karakteristik sains yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, bukan hanya fakta, konsep, prinsip saja namun menekankan pada penemuan. Adapun beberapa keterampilan proses antara lain mengamati, menggolongkan
atau
mengklasifikasikan,
menafsirkan,
meramalkan,
menerapkan, merencanakan penelitian, dan mengkomunikasikan.
28
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), cet.12 h.151-
`152 29
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), cet. 22 h. 44 30 Marno, Bahan Ajar PLPG Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta: Ditpais, 2012), cet.2 h.7980.
24
Jadi, LKS berbasis keterampilan proses sains merupakan panduan bagi siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah guna mengembangkan keterampilan proses sains melalui kegiatan eksperimen atau demonstrasi. D. Larutan Penyangga 1. Pengertian Larutan Penyangga Larutan penyangga atau buffer adalah larutan yang digunakan untuk mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia berlangsung. Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat. Larutan penyangga tersusun dari asam lemah dengan basa konjugatnya atau oleh basa lemah dengan asam konjugatnya. Reaksi di antara kedua komponen penyusun ini disebut sebagai reaksi asam-basa konjugasi. 2. Komponen larutan penyangga Larutan penyangga tersdiri dari:
Larutan penyangga yang bersifat asam Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH<7). Untuk mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang merupakan basa konjugasi dari asamnya. Adapun cara lainnya yaitu mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat dimana asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi dari asam lemah yang bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang digunakan seperti natrium (Na), kalium, barium, kalsium, dan lain-lain.
Larutan penyangga yang bersifat basa Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH>7). Untuk mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang garamnya berasal dari asam kuat. Adapun cara lainnya yaitu dengan
25
mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa lemahnya dicampurkan berlebih. 3. Perhitungan pada larutan penyangga Bila larutan penyangga bersifat asam rumus menghitung pH seperti:
Bila larutan penyangga bersifat basa rumus menghitung pH seperti:
E. Kerangka berpikir LKS merupakan panduan bagi siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah, LKS tersebut dapat berupa panduan untuk mengembangkan semua aspek pembelajaran meliputi, aspek kognitif dan aspek pembelajaran dalam bentuk eksperimen atau demonstrasi. Salah satu manfaat dari LKS adalah untuk melatih peserta didik menemukan dan mengembangkan keterampilan proses. Berdasarkan analisis kurikulum, ilmu kimia terdiri dari beberapa konsep materi, salah satunya adalah materi Larutan Penyangga. Dari konsep tersebut, terdapat standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagai landasan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa. Salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai dalam pembelajaran kimia di kelas XI semester 2 adalah Melakukan percobaan untuk mendeskripsikan sifat larutan penyangga serta peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan menghitung pHnya. Sehingga dalam pembelajarannya membutuhkan metode pembelajaran eksperimen,
yang
mana
dalam
pembelajaran
menggunakan
metode
eksperimen, dimana didalamnya metode eksperimen ini sangat kental dengan keterampilan proses sains, sehingga materi ini dipilih untuk pengembangan LKS berbasis keterampilan proses sains.
26
Adapun keterampilan Proses Sains (KPS) merupakan keterampilanketerampilan yang biasa dilakukan ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan. KPS dibangun dari tiga keterampilan manual, intelektual, dan sosial. Sesuai dengan karakteristik sains yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, bukan hanya fakta, konsep, prinsip saja namun menekankan pada penemuan. Oleh karena itu pengembangan LKS ini sangatlah penting, dan diharapkan dapat memberi solusi yang baik dalam mengembangkan bahan ajar, dapat melatih peserta didik dalam melatih dan menemukan keterampilan proses sains siwa.
27
Kimia
3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktorfaktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
Keterampilan Proses Sains
Karakteristik Keterampilan Proses Sains
Lembar kegiatan siswa
Lembar kegiatan siswa merupakan sekumpulan kegiatan mendasar yang
3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (konsentrasi, luas permukaan , suhu, dan katalis) melalui percobaan. 2. Menafsirkan grafik dari data percobaan tentang faktorfaktor yang mempenagruhi laju reaksi.
1. Observasi 2. Klasifikasi
harus dilakukan siswa, baik berupa teoritis maupun praktis untuk
3. Interpretasi 4. Prediksi
memaksimalkan pemahaman dan pencapaian kompetensi
5. Membuat pertanyaan 6. Hipotesis 7. Merancang percobaan 8. Menggunakan alat dan bahan 9. Berkomunikasi 10. Menerapkan konsep
yang harus dikuasai peserta didik. Unsur-unsur penyusun LKS antara lain: a) Judul, Mata Pelajaran, Semester, Tempat b) Petunjuk belajar c) Kompetensi yang akan dicapai d) Indikator e) Informasi pendukung f) Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja g) Penilaian
Pengembangan LKS berbasis Keterampilan Proses Sains Pada Konsep Larutan Penyannga
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
28
F. Hasil penelitian relevan 1. Hasil penelitian Fethiye Karsli dan Çigdem Sahin dalam jurnal Asia-Pacific Forum on Science Learning and Teaching, Volume 10, Issue 1, Article 15, p.1 berjudul “Developing Worksheet based on Science Process Skills: Factors affecting Solubility”, dengan kesimpulan Jurnal ini memberi gambaran untuk mengajarkan faktor yang mempengaruhi kelarutan berdasarkan prespektif sains guru untuk mengembangkan lembar kegiatan siswa berbasis keterampilan proses sains siswa. Namun masih harus dikembangkan pada topik-topik lain untuk aktifitas laboratorium dalam fisika, kimia, dan biologi sehingga efektifitas lembar kegiatan dapat diselidiki. 2. Hasil penelitian Poppy K. Devi dalam jurnal yang berjudul “D.A.R.Ts Using Work Sheets For Developing Process Skills And Critical Thinking With Pencil And Paper Tasks An Experiment Study In Chemistry Senior High School At “Colligative
Properties
Concept”.”,
dengan
kesimpulan
Jurnal
ini
memberikan kenaikan yang cukup signifikan untuk siswa dalam memahami konsep, keterampilan proses, dan kemampuan berfikir kritis. 3. Hasil penelitian Eli Rohaeti, Endang Widjajanti LFX,dan Regina Tutik Padmaningrum dalam jurnal yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Mata Pelajaran Sains Kimia Untuk SMP Kelas VII, VIII, Dan IX”, dengan kesimpulan Kualitas LKS yang telah disusun berdasarkan penilaian reviewer adalah sangat baik.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk mengetahui sejauh mana lembar kegiatan siswa yang dikembangkan dapat melatih keterampilan proses sains siswa, maka lembar kegiatan siswa akan harus diuji cobakan. Uji coba dilaksanakan di MA Jamiyyah Islamiyah, pada tahun ajaran 2013/2014. B. Metode Penelitian Penelitian
ini
merupakan
penelitian
pengembangan
yang
bertujuan
mengembangkan lembar kegiatan siswa. Penelitian ini terdiri dari 4 tahapan pengembangan yang lebih dikenal dengan metode 4-D yang terdiri dari define, design, develop dan disseminate.1 C. Desain Penelitian Penelitian dimulai dengan menentukan kriteria penilaian lembar kegiatan siswa. Tahap berikutnya adalah tahap perencanaan, dan pelaksanaan. Selanjutnya pada tahap penilaian produk, dilakukan penilaian oleh praktisi yang diwakili oleh guru serta ahli/pakar yang diwakili oleh dosen kimia untuk mengetahui kualitas lembar kegiatan siswa. Serta untuk mengetahui sejauh mana aspek keterampilan proses sains yang dapat dikembangkan dalam LKS ini dilakukan uji coba produk, penilaian dilakukan berdasarkan data hasil analisis dari LKS yang diisi oleh siswa dan hasil observasi kegiatan siswa. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 3 tahapan yaitu tahap pendefinisian, tahap perancangan dan tahap pengembangan. a. Tahap pendefinisian Dalam tahap pendefinisian terdapat 3 langkah yaitu analisis kebutuhan LKS, analisis kesesuaian materi dengan SK dan KD dan merumuskan tujuan pembelajaran 1
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif, (Jakarta: Kencana, 2009), cet. 6 h. 189192.
29
30
1) Analisis kesesuaian materi dengan SK dan KD. Pemilihan materi larutan penyangga sebagai materi yang akan diangkat dalam LKS yang dikembangkan, didasarkan pada analisis kesesuaian materi dengan SK dan KD. Analisis tersebut dilihat dari ragam pengetahuan prinsip dan prosedur. 2) Analisis kebutuhan LKS Dalam analisis kebutuhan ini instrumen yang akan digunakan adalah observasi dan wawancara. Observasi yang akan digunakan merupakan studi dokumen dengan bantuan penilaian rubrik sebagai acuan nanti dalam tahapan pengembangan instrumen penilaian. Tabel 3.1 Kisi-kisi angket analisis kebutuhan LKS. No
Komponen
Indikator
1
Kelayakan Isi
Sesuai SK/KD Kebutuhan Siswa Kebutuhan bahan ajar Dapat dibaca dengan baik Kebahasaan yang baik Sajian lengkap Kemampuan siswa Kejelasan tujuan Tampilan yang baik Memiliki aspek-aspek KPS
2
3
Kebahasaan
Sajian
4
Kegrafisan
5
Aspek KPS
Nomor pernyataan 1
Jumlah
2, 5, 6
3
3, 4
2
7, 8
2
9, 10, 11
3
13, 14, 16
3
15
1
12
1
1
17 18, 19, 20 4 21, 22, 23, 10 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30
31
3) Menentukan tujuan pembelajaran Untuk menentukan tujuan pembelajaran yang akan diperinci dalam LKS, peneliti mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar yang berkaitan dengan materi laju reaksi. Kemudian peneliti menentukan desain LKS dan pengorganisasian (sistematika) LKS. b. Tahapan perancangan Dalam tahap pengembangan ini peneliti melakukan dua tahapan, yaitu: 1) Pengumpulan materi Dalam tahap ini, peneliti melakukan proses pengumpulan materi sebagai berikut: a. Menentukan materi akan dimuat dalam LKS (terdiri dari materi apersepsi dan wacana). b. Menentukan alat dan bahan yang dapat siswa pilih untuk digunakan dalam eksperimen. 2) Penyusunan elemen Pada tahap penyusunan elemen, peneliti menyatukan desain dengan materi dan tugas. c. Tahapan pengembangan 1) Penilaian LKS yang sudah dikembangkan atau validasi LKS. Setelah elemen tersusun secara sistematis, peneliti melakukan validasi
terhadap
LKS
yang sudah dikembangkan dengan
pertimbangan pakar/ahli (dosen kimia) dan praktisi (guru kimia). 2) Uji coba terbatas atau uji coba produk. Setelah LKS divalidasi dan direvisi, peneliti melakukan pengujian berupa uji coba terbatas. Dimana LKS yang dikembangkan diujikan kepada 30 siswa kelas XI IPA MA Negeri Tangerang Selatan Semester genap. Setelah siswa menggunakan LKS sebagai panduan dalam melakukan eksperimen, LKS tersebut yang berisikan jawaban
32
dari tugas-tugas yang diberikan diperiksa dengan bantuan rubrik penilaian LKS.
Tahap Pendefinisian
Analisis Kebutuhan
Analisis Kesesuaian
Menentukan tujuan
LKS
Materi dengan SK dan KD
Pembelajaran
Tahap Perancangan
Pengumpulan Materi Penyusunan Elemen
Validasi
Validasi Uji Coba terbatas Gambar 3.1 Desain Penelitian
33
D. Teknik Pengumpulan Data Data proses pengembangan lembar kegiatan siswa berupa data deskriptif meliputi data perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian produk. Penelitian dimulai dengan menentukan kriteria penilaian lembar kegiatan siswa, dilanjutkan dengan tahap perencanaan, dan pelaksanaan. Pada tahap penilaian produk, penilaian/validitas isi dilakukan oleh guru kimia dan dosen ahli (pembimbing), dimana untuk penilaiannya menggunakan angket, untuk mengetahui sejauh mana aspek keterampilan proses sains dapat dikembangkan, dilakukan uji coba produk dimana penilaian dilakukan berdasarkan data hasil belajar menggunakan lembar kegiatan siswa. E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan adalah angket yang telah diverifikasi. Dalam penelitian ini indikator kerja yang meliputi beberapa aspek, meliputi: Segi tampilan, penyajian materi yang runtut, dan desain LKS Selain angket digunakan juga lembar observasi untuk mengetahui tingkat keterampilan proses siswa. 1. Angket Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang efisien jika peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang tidak bisa diharapkan dari responden. Angket sebagai teknik pengumpulan data sangat cocok untuk mengumpulkan data dalam jumlah besar.2 Tabel 3.2 Kisi-kisi angket validitas isi LKS No
2
Komponen
Indikator
Nomor pernyataan
Jumlah
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2007), Cet. 16, h.199
34
1
2
3
4
Kelayakan Isi
Sesuai 5 1 SK/KD Kebutuhan 6, 9, 10 3 Siswa Kebutuhan 7, 8 2 bahan ajar Kebahasaan Dapat dibaca 11, 12 2 dengan baik Kebahasaan 13, 14, 15 3 yang baik Sajian Sajian 17, 18, 20 3 lengkap Kemampuan 19 1 siswa Kejelasan 16 1 tujuan Kegrafisan Tampilan 21, 22, 23, 24 4 yang baik Tabel 3.2 merupakan kisi-kisi dari angket validitas isi LKS dimana di
dalam angket validitas isi ini terbagi menjadi empat komponen penililaian yaitu, kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan kegrafisan. 2. Lembar Observasi Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono, mengemukakan bahwa,3 “Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.”
F. Teknik Analisis Data Data yang telah diperoleh ditabulasikan dan dicari presentasinya kemudian dianalisis. Perhitungan presentase menggunakan rumus:
Analisis data yang telah dipresentasekan dikonversi ke dalam bentuk predikat agar lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan sehingga dapat dibuat 3
Ibid, 203
35
kesimpulan apakah LKS yang dibuat dapat mengembangkan aspek keterampilan proses sains dalam kategori sangat baik, baik, cukup, kurang atau sangat kurang berdasarkan pedoman penilaian yang diadaptasi dari pedoman penilaian Riduwan Sunarto, Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi Skor4 No Interval Skor Kategori 1 81-100 % Sangat baik 2 61-80 % Baik 3 41-60 % Cukup 4 21-40 % Kurang 5 1-20 % Sangat kurang Tabel 3.3 merupakan tabel Kriteria Interpretasi Skor yang nantinya akan digunakan dalam pengkategorian hasil ketercapaian dari aspek keterampilan proses sains dan hasil validitas isi.
4
Riduwan dan Sunarto, Pengantar untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi Komunikasi dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. III, h. 23.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lembar kegiatan siswa berbasis keterampilan proses sains pada konsep larutan penyangga. Berdasarkan penelitian yang telah diperoleh data mengenai proses pengmbangan produk LKS berbasis keterampilan proses sains dan data hasil uji coba produk LKS terhadap pengguna. 1. Data Proses Penyusunan LKS a. Tahap pendefinisian 1) Analisis kebutuhan Analisis kebutuhan ini dilakukan dengan menilai LKS-LKS yang sudah digunakan dalam sekolah-sekolah dilingkungan tangerang selatan. Dalam analisis kebutuhan ini LKS yang digunakan sebanyak tiga buah, adapun yang menjadi aspek penilaian dalam analisis kebutuhan ini meliputi aspek struktur LKS dan aspek keterampilan proses sains, yang dimana data hasil analisis kebutuhan LKS tertuang pada lampiran 1, yang akan disederhanakan dalam tabel 4.1 dibawah ini: Tabel 4.1 Analisis Kebutuhan LKS No. 1 2 3 4 5
Presentase Rata-rata KELAYAKAN ISI LKS sesuai dengan Standar 75 Kompetensi dan Kompetensi Dasar LKS sesuai dengan kebutuhan siswa 50 LKS sesuai dengan kebutuhan bahan 50 ajar LKS sesuai dengan substansi materi 65 LKS mampu menambah wawasan 50 pengetahuan Pernyataan
36
Keterangan Baik Cukup Cukup Baik Cukup
37
6
7 8 9 10 11
12 13 14 15
16
17 18 19
20
21
LKS memiliki kegiatan yang Kurang memungkinkan siswa dapat 32.5 mengkomunikasikan pendapat dan hasil kerja Rata-rata 53.75 Cukup KEBAHASAAN LKS dapat dibaca dengan baik Cukup 50 LKS memiliki informasi yang jelas Cukup 50 LKS sesuai dengan Kaidah Bahasa Cukup 50 Indonesia LKS menggunakan bahasa yang Kurang 25 efektif dan efisien LKS menggunakan bahasa yang Cukup sesuai dengan tingkat kemampuan 50 siswa Rata-rata 45 Cukup SAJIAN LKS memiliki tujuan kegiatan yang Baik 75 jelas LKS memiliki struktur yang lengkap 40 Kurang LKS sudah memiliki sistematika Baik 50 yang runut LKS memiliki tata urutan pelajaran Kurang yang sesuai dengan tingkat 40 kemampuan siswa LKS memiliki informasi yang Cukup 50 lengkap Rata-rata 51 Cukup KEGRAFISAN LKS menggunakan jenis dan ukuran Cukup 50 huruf yang baik dan menarik LKS memiliki lay out/ tata letak Kurang 40 yang menarik LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto Kurang yang baik dan berhubungan dengan 25 konsep LKS memiliki desain tampilan yang Kurang 25 menarik Rata-rata 27.5 Kurang ASPEK KETERAMPILAN PROSES LKS memuat aspek observasi Baik 75
38
22 23 24 25 26 27 28 29 30
LKS memuat aspek klasifikasi LKS memuat aspek interpretasi LKS memuat aspek prediksi LKS memuat aspek membuat pertanyaan LKS memuat aspek hipotesis LKS memuat aspek merancang percobaan LKS memuat aspek menggunakan alat dan bahan LKS memuat aspek mengkomunikasikan LKS memuat aspek menerapkan konsep Rata-rata
0.16 0 0 0 0 0 0 0 75 14.71
Sangat kurang Sangat kurang Sangat kurang Sangat kurang Sangat kurang Sangat kurang Sangat kurang Sangat kurang Baik Sangat Kurang
Tabel 4.1 adalah tabel analisis kebutuhan dimana pada tabel ini didapatkan bahwa untuk aspek keterampilan proses sains yang tertuang pada LKS masih sangat kurang, hanya untuk indikator observasi dan menerapkan konsep saja yang sudah dapat dikategorikan baik.Untuk aspek kelayakan isi mendapatkan presentase rata-rata sebesar 53.75% sehingga dapat dikategorikan Cukup, untuk aspek kebahasaan mendapatkan 45% sehingga dapat dokategorikan Cukup, untik aspek sajian mendapatkan presentase sebesar 51% sehingga dapat dikategorikan cukup, untuk aspek kegrafisan mendapatkan sebesar 27.5% sehingga dikategorikan kurang. 2) Data hasil analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pada tahap ini, langkah yang dilakukan peneliti adalah menjabarkan
kompetensi
kedalam
beberapa
indikator
pembelajaran guna mengetahui materi mana yang memerlukan LKS dan kegiatan pembelajaran apa yang sesuai untuk mencapai
39
kompetensi dasar tersebut. Disamping itu, ditentukan pula keterampilan proses sains yang akan dituliskan dalam LKS. Adapun Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang digunakan adalah sebagai berikut: SK
: 4 Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan terapannya
KD
: 4.4Melakukan percobaan untuk mendeskripsikan sifat larutan penyangga serta peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan menghitung pH-nya. Pada SK 4 Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan terapannya, terdapat enam kompetensi dasar tetapi peneliti hanya menggunakan KD 4.4 Melakukan percobaan untuk mendeskripsikan sifat larutan penyangga serta peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan menghitung pH-nya. Dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah ditentukan, peneliti merumuskan indikator dan materi pokok yang akan dimuat dalam LKS yaitu sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Analisis Standar Kompetensi
Standar Kompetensi
Kompetensi
Indikator
Materi
Dasar Memahami sifat-sifat
Melakukan
larutan asam basa,
percobaan untuk
larutan penyangga
metode pengukuran
mendeskripsikan
dalam tubuh makhluk
dan terapannya
sifat larutan
hidup dan kehidupan
penyangga serta
sehari-hari.
peranan larutan penyangga dalam
-
-
Mengetahui cara kerja
Membuktikan sifat larutan penyangga
- Peranan Larutan penyangga.
- Sifat larutan penyangga.
40
tubuh makhluk
melalui percobaan.
hidup dan
-
menghitung pH-
Menghitung pH
- pH larutan
larutan
nya.
Tabel 4.2 merupakan tabel penjabaran dari SK dan KD yang menghasilkan beberapa indikator yang harus dicapai. Terdapat tiga buah indikator yang akan menjadi acuan yang akan dikembangkan
dalam
LKS
berbasis
keterampilan
proses
sains.Untuk mengetahui secara lebih jelas hasil analisis SK/KD terdapat pada lampiran 2. 3) Menentukan Tujuan Pembelajaran yang akan diturunkan dalam LKS Untuk menentukan tujuan pembelajaran yang akan digunakan di dalam LKS, langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah melakukan analisis satandar isi untuk menentukan standar kompetenssi dan kompetensi dasar. Setelah standar kompetensi dan kompetensi dasar ditentukan peneliti merumuskan indicator dan materi pokok yang akan dituangkan dalam LKS. Selanjutnya indikator
tersebut
diintegrasikan
dengan
sepuluh
aspek
keterampilan proses. Dimana kesepuluh aspek tersebut diuraikan dalam kegiatan pembelajaran. Berikut ini adalah analisis indikator LKS yang diintegrasikan dengan aspek keterampilan proses, Tabel 4.3 Analisis Indikator LKS Indikator
Aktifitas Siswa
Indikator KPS
Mengetahui cara kerja
Mengeksplorasi wacana yang
-
Observasi
larutan penyangga
terdapat di dalam LKS.
-
Klasifikasi
dalam tubuh makhluk
Menjawab pertanyaan dalam
- Interpretasi
41
hidup dan kehidupan
LKS
- Prediksi
sehari-hari Membuktikan sifat
Menyiapkan alat dan bahan yang
Merancang
larutan penyangga
diperlukan.
percobaan
melalui percobaan
Memasukkan larutan sampel
Menggunakan
Menguji pH larutan pada tabung
alat dan bahan
reaksi pertama dengan cara yang tertera didalam LKS Meneteskan 1 tetes larutan HCl pada tabung kedua Menguji larutan yang terdapat pada tabung reaksi kedua sesuai dengan langkah yang tertera pada LKS Meneteskan 1 tetes larutan NaOH pada tabung reaksi ketiga Menguji larutan yang terdapat pada tabung reaksi ketiga sesuai dengan langkah yang tertera pada LKS Meneteskan 1 tetes aquades pada tabung keempat Menguji larutan yang terdapat pada tabung reaksi keempat sesuai dengan langkah yang tertera pada LKS Mencatat pH yang diamati dalam tabel yang telah
- Mengkomunikasi kan
42
disediakan Membuat grafik hubungan antara pH dengan volume
- Mengkomunikasi kan
larutan Menghitung pH larutan
Menjawab pertanyaan yang tertera dalam LKS
- Menerapkan Konsep
Tabel 4.3 merupakan tabel hasil analisis indikator LKS yang telah diintegrasikan dengan aspek keterampilan proses. Analisis indikator tersebut merupakan kerangka acuan yang akan digunakan dalam membuat LKS berbasis keterampilan proses sains b. Tahap Perancangan 1) Pengumpulan materi Materi yang akan dimuat di dalam LKS berbasis keterampilan proses sains ini yaitu: Tabel 4.4 Materi yang akan dimuat dalam LKS Indikator
Materi
Mengetahui cara kerja larutan Peranan larutan penyangga penyangga
dalam
tubuh dalam kehidupan sehari-hari
makhluk hidup dan kehidupan sehari-hari Membuktikan
sifat
larutan Sifat larutan penyangga
penyangga melalui percobaan Menghitung pH larutan
pH larutan asam basa
Tabel 4.4 merupakan materi yang akan dituangkan di dalam LKS, yang dimana materi-materi ini sudah disesuaikan dengan indikator yang diharapkan.
43
2) Penyusunan Elemen Pada tahap ini, peneliti mengintegrasikan hasil tahap pertama dan tahap kedua ke dalam LKS berbasis keterampilan proses sains. Komponen-komponen yang terdapat di dalam LKS di tampilakan dalam bentuk desain sebagai berikut: Tabel 4.5 Penentuan Desain LKS yang dibuat Ukuran kertas: letter landscape Pengorganisasian 1. Judul LKS 2. Penjelasan cara menghadapi LKS 3. SK/KD 4. Indikator 5. Tujuan, memuat tujuan yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan 6. Materi, memuat wacanaa yang digunakan di dalam LKS. 7. Alat dan bahan, memuatkan alat dan bahan yang diperlukan 8. Langkah Kerja, merupakan serangkaian kegiatan yang harus dilakukan siswa untuk membangun konsep berdasarkan pengamatan. Dalam kegiatan ini siswa dituntut membuat bagan/ gambar dari kegiatan yang mereka lakukan. 9. Tabel hasil pengamatan, berupa tabel/kolom yang disediakan untuk mencatat data hasil pengamatan. 10. Pertanyaan, berupa pertanyaan pengarah yang dapat membantu siswa mendapatkan konsep yang dari materi yang diajarkan dan membantu siswa membuat kesimpulan
Tabel 4.5 merupakan penentuan desain LKS yang dibuat, meliputi ukuran kertas dan pengorganisasian halaman yaitu judul, tujuan, materi, alat dan bahan, langkah kerja, tabel pengamatan, dan pertanyaan-pertanyaan yang diharapkan mampu membantu membangun konsep dan mengembangkan keterampilan proses sains. c. Tahap pengembangan 1) Validasi LKS oleh Ahli dan Praktisi Setelah LKS berbasis keterampilan proses sains selesai dibuat, dilakukan pengecekan dan penyempurnaan LKS melalui validasi oleh ahli dan validasi.
44
a) Validasi awal Berikut ini hasil validasi awal LKS berdasarkan penilaian ahli dan praktisi.Adapun hasil validasi awal secara lengkap terdapat pada lampiran 5. Tabel 4.6 Hasil Validasi Awal LKS oleh Ahli dan Praktisi Aspek penilaian
% rata-rata
Aspek Keterampilan Proses
Kriteria rata-rata
68,75
Baik
41.67
Cukup
Kebahasaan
5
Sangat kurang
Sajian
55
Cukup
Kegrafisan
25
Kurang
Sains Aspek Kelayakan Isi
Berdasarkan hasil validasi awal dari ahli dan praktisi, aspek keterampilan proses sains mempunyai rata-rata 68,75%, atau
dapat
dikategorikan
baik,1dimana
pada
aspek
lks
menyuguhkan skenario atau wacana masalah yang sesuai dengan SK dan KD memiliki memiliki presentase terkecil sebesar 50%. Untuk aspek kelayakan isi mempunyai presentase rata-rata sebesar 41,67% sehingga dapat dikategorikan cukup.2 Untuk aspek LKS sesuai dengan SK/KD dan LKS memiliki kegiatan yang memungkinkan siswa dapat mengkomunikasikan pendapat dan hasil kerja masing-masing memiliki presentase sebesar 25%, sementara untu aspek indikator yang lain memiliki presentase sebesar 50%. Untuk aspek kebahasan memiliki presentase rata-rata sebesar 5% sehingga dapat dimasukkan ke dalam kategori sangat 1
Riduwan dan Sunarto, Pengantar untuk Penelitian Pendiidkan, Sosial, Ekonomi Komunikasi dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta,2010), Cet. III, h.23. 2 Ibid, h.23
45
kurang.3 Untuk aspek indikator LKS memiliki informasi yang jelas memilki presentase sebesar 25%, sementara untuk aspek Indikator yang lain memilki presentase masing-masing sebesar 0%. Untuk aspek sajian memiliki presentase rata-rata sebesar 55% sehingga dapat dikategorikan cukup.4 Untuk aspek indikator LKS memiliki struktur yang lengkap memiliki presentase 100%, aspek Indikator LKS sudah memiliki sistematika yang runut sebesar presentase 75%, untuk aspek Indikator LKS memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa 50%, sementara untuk aspek Indikator LKS memiliki tujuan kegiatan yang jelas dan LKS memiliki informasi yang lengkap memiliki presentase masing-masing 25%. Untuk aspek kegrafisan memiliki presentase rata-rata 25% sehingga dapat dimasukkan ke dalam kategori kurang.5 Untuk aspek Indikator LKS memiliki layout/ tata letak yang menarik memiliki sebesar 0%, untuk aspek indikator LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto yang baik dan berhubungan dengan konsep 50%, sementara untuk aspek LKS menggunakan jenis dan ukuran huruf yang baik dan menarik dan LKS memiliki desain tampilan yang menarik. Dan untuk lebih memudahkan dalam membaca data tersebut berikut ini data disajikan dalam bentuk diagram seperti dalam gambar berikut:
3
Ibid, h.23 Riduwan dan Sunarto, Pengantar untuk Penelitian Pendiidkan, Sosial, Ekonomi Komunikasi dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta,2010), Cet. III, h.23. 5 Ibid, h. 23. 4
46
Gambar 4.1 diagram hasil validasi awal LKS Gambar 4.1 merupakan diagram hasil validasi awal LKS yang dimana menunjukkan bahwa untuk aspek KPS memperoleh presentase
tertinggi
sedangkan
untuk
aspek
kebahasaan
memperoleh presentase terendah. b) Validasi akhir Berikut ini adalah hasil dari validasi tahap akhir oleh ahli dan praktisi, adapun hasil validasi akhir secara lengkap terdapat dalam lampiran 6. Tabel 4.7 Hasil validasi akhir oleh ahli dan praktisi Aspek penilaian
% rata-
Kriteria rata-rata
rata Aspek Keterampilan Proses
100
Sangat baik
91,67
Sangat baik
Kebahasaan
95
Sangat baik
Sajian
95
Sangat baik
Sains Aspek Kelayakan Isi
47
Kegrafisan
100
Sangat baik
Berdasarkan dari hasil validasi akhir dari ahli dan praktisi, didapatkan bahwa untuk tiap aspek memiliki peningkatan menjadi sangat baik sehingga LKS ini dapat digunakan. Dengan rincian untuk aspek keterampilan proses menjadi 100 %, untuk aspek sajian menjadi 95%, untuk aspek kelayakan isi menjadi 91.67%, untuk aspek kebahasaan menjadi 95% dan untuk aspek kegrafisan menjadi 100%. Untuk lebih memudahkan dalam memahami data hasil validasi akhir LKS, data ditampilkan dalam bentuk diagram seperti pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.2 Diagram Hasil Validasi Akhir 2. Data Hasil Uji Coba Produk Terdapat sepuluh aspek keterampilan proses sains yang dikembangkan dalam LKS, yaitu observasi, klasifikasi, interpretasi, prediksi, membuat pertanyaan, membuat hipotesis, merancang percobaan, menggunakan alat dan bahan, mengkomunikasikan dan menerapkan konsep. Untuk
48
mengetahui sejauh mana aspek keterampilan proses sains tersebut dapat dikembangkan dalam LKS maka dilakukan uji coba produk, data yang diperoleh berupa data hasil anilisis produk LKS yang diisi siswa dan hasil observasi kegiatan belajar siswa. a. Hasil Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa pada LKS Analisis produk ini untuk mengetahui tujuh aspek keterampilan proses antara lain: klasifikasi, interpretasi, prediksi, membuat pertanyaan, hipotesis, mengkomunikasikan, dan menerapkan konsep. Adapun hasil analisis LKS ini diisi oleh 30 siswa, dan diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Analisis Keterampilan Proses Sains Pada LKS NO
Aspek Keterampilan Proses Sains
Rata-rata
Kriteria
Aspek (%)
1
Klasifikasi
70
Baik
2
Interpretasi
72,5
Baik
3
Prediksi
71,67
Baik
4
Membuat pertanyaan
67,5
Cukup
5
Hipotesis
50,83
Cukup
6
Mengkomunikasikan
70,83
Baik
7
Menerapkan Konsep
89,19
Sangat Baik
Rata-rata
70.36
Baik
Berdasarkan tabel 4.8 Hasil analisis keterampilan proses sains pada LKS, diperoleh hasil untuk aspek keterampilan proses sains membuat hipotesis memperoleh persentase 50,83 atau dalam kriteria tergolong cukup, namun secara umum didapatkan bahwa untuk hasil analisis dari tujuh aspek keterampilan proses dapat digolongkan kriteria baik dengan presentase 70,36 %. Adapun untuk secara lebih jelasnya hasil analisis aspek KPS yang terdapat di dalam LKS tertuang pada lampiran 7.
49
Untuk memudahkan dalam memahami data hasil analisis KPS pada LKS data hasil analisis tersebut dibuat dalam bentuk diagram yang terdapat pada gambar dibawah berikut ini:
Gambar 4.3 Hasil analisis aspek KPS yang terdapat dalam LKS Gambar 4.3 merupakan hasil analisis aspek KPS yang terdapat dalam LKS, berdasarkan grafik tersebut dapat diperoleh bahwa untuk aspek menerapkan konsep memperoleh presentase tertinggi, sedangkan untuk aspek hipotesis memperoleh presentase terendah. b. Hasil Observasi kegiatan Praktikum Observasi dilakukan untuk melihat aspek-aspek KPS yang memerlukan penilaian kinerja meliputi aspek observasi, merancang percobaan dan menggunakan alat dan bahan. Berikut ini hasil observasi dari ketiga aspek keterampilan proses sains: Tabel 4.9 Hasil Observasi Keterampilan Proses Sains
50
Aspek KPS yang
Kegiatan yang dilakukan
diamati Observasi
% rata-
Kriteria
rata aspek Membaca dan memahami wacana yang telah disediakan Mengamati seluruh proses
75,41
Baik
76,25
Baik
77,60
Baik
pengujian pH larutan dengan seksama Merancang percobaan
Mengambil alat Mengambil bahan yang digunakan
Menggunakan alat dan
Meneteskan larutan NH3/ NH4Cl/
bahan
campuran NH3 dengan NH4Cl menggunakan pipet tetes ke dalam 4 buah tabung reaksi masing – masing 20 tetes Menguji pH larutan pada tabung reaksi pertama dengan cara yang tertera didalam LKS Meneteskan 1 tetes larutan HCl pada tabung kedua Menguji larutan yang terdapat pada tabung reaksi kedua sesuai dengan langkah yang tertera pada LKS Meneteskan 1 tetes larutan NaOH pada tabung reaksi ketiga Menguji larutan yang terdapat pada tabung reaksi ketiga sesuai
51
dengan langkah yang tertera pada LKS Meneteskan 1 tetes aquades pada tabung keempat Menguji larutan yang terdapat pada tabung reaksi keempat sesuai dengan langkah yang tertera pada LKS Berdasarkan tabel 4.9 hasil observasi aspek keterampilan proses sains, didapatkan bahwa secara umum ketiga aspek keterampilan tersebut masing-masing sudah termasuk ke dalam kriteria baik dengan nilai presentase untuk masing-masing, yaitu 75,41%;76,25%;77,60%.Adapun untuk secara lebih lengkapnya pengolahan aspek KPS yang terobservasi dalam kegiatan praktikum dapat dilihat pada lampiran 8. Untuk memudahkan dalam memahami hasil analisis ini, data dituangkan dalam bentuk diagram seperti gambar berikut ini:
Gambar 4.4 Hasil analisis aspek KPS yang diobsevasi
52
Gambar 4.4 merupakan hasil analisis aspek KPS yang diobservasi dari kegiatan praktikum, berdasarkan grafik tersebut didapatkan bahwa untuk aspek menggunakan alat dan bahan memperoleh presentase tertinggi, sedangkan untuk aspek observasi memperoleh presentase terendah. c. Data respon siswa Setelah LKS ini diujicobakan, kemudian melakukan penyebaran angket untuk mengetahui respon siswa terhadap LKS yang telah dikembangkan, adapun respon siswa yang akan dinilai berdasarkan angket ini meliputi aspek kelayakan isi, sajian, kebahasaan dan kegrafisan. Tabel 4. 10 Hasil Penilaian Siswa terhadap LKS berbasis Keterampilan Proses Sains Aspek Penilaian
Persentase rata-rata
Kriteria rata-rata
Kelayakan Isi
78.19%
Baik
Kebahasaan
80.57%
Baik
Sajian
82.65%
Sangat Baik
Kegrafisan
85.22%
Sangat Baik
a. Aspek Kelayakan isi Indikator dalam aspek kelayakan isi meliputi kesesuaian dengan standar kompetensi an kompetensi dasar, perkembangan siswa, dan penambahan wawasan. Pada gaambar 4. berikut, disajikan grafik persentase penilaian siswa pada komponen kelayakan isi dalam LKS yang dikembangkan.
53
Gambar 4.5 Grafik persentase komponen aspek kelayakan isi Dari gambat 4.5 diketahui persentase untuk komponen kesesuaian SKKS, penambahan wawasan dan perkembangan siswa yaitu 82,29 %: 80% dan 72,29% b. Aspek kebahasaan Indikator dalam aspek kebahasaan meliputi keterbacaan, kaidah bahasa Indonesia, keefektifan bahasa dan mudah dipahami. Pada gambar 4.6 berikut, disajikan grafik persentase penilaian siswa pada komponen kebahasaan dalam LKS yang dikembangkan.
Gambar 4.6 Grafik persentase penilaian siswa komponen kebahasaan
54
Dari gambar 4.6 Dapat diketahui persentase masing-masing untuk komponen keterbacaan, kaidah bahasa Indonesia, mudah dipahami dan keefektifan bahasa yaitu 80%: 85%: 82,29% dan 75% c. Aspek sajian Indikator dalam aspek meliputi kejelasan judul, tujuan dan instruksi, sistematis, memotivasi siswa dan kelengkapan informasi. Pada gambar 4.7 berikut, disajikan grafik persentase penilaian siswa
pada
komponen
aspek
sajian
dalam
LKS
yang
dikembangkan.
Gambar 4.7 Grafik persentase penilaian siswa terhadap aspek sajian Dari gambar 4.7 Dapat diketahui persentase masing-masing untuk komponen kejelasan judul, tujan dan instruksi, sistematis, memotivasi siswa dan kelengkapan informasi yaitu 85,29%: 88%: 75% dan 82.29% d. Aspek kegrafisan Indicator dalam aspek kegrafisan meliputi komponen ukuran dan jenis font, ketepatan tata letak, kesesuaian gambar dan desain tampilan LKS. Pada gambar 4.8
Berikut, disajikan persentase
55
penilaian siswa pada komponen aspek kegrafisan dalam LKS yang dikembangkan.
Gambar 4.8 Grafik persentase penilaian siswa terhadap komponen aspek kegrafisan Dari gambar 4.8 Dapat diketahui persentase penilaian siswa untuk komponen ukuran dan jenis huruf, ketepatan tata letak, kesesuaian gambar dan desain tampilan LKS sebesar 88%: 85,29%: 85,29%: 82,29%. B. Pembahasan 1. Berdasarkan data hasil validasi produk Berdasarkan data hasil validasi produk, yang dimana penilaian dari validasi produk mencakup lima aspek atau komponen, yakni aspek pendekatan keterampilan proses sains, aspek kelayakan isi, aspek kebahasaan, aspek sajian, dan aspek kegrafisan. Aspek pendekatan keterampilan proses sains meliputi LKS menyuguhkan skenario atau wacana masalah yang sesuai dengan SK dan KD, LKS menyuguhkan skenario atau wacana masalah yang baik atau tidak membingungkan, seluruh pertanyaan yang terdapat di dalam LKS sudah mengarahkan aspek keterampilan proses sains, dan seluruh instruksi yang
56
terdapat di dalam LKS sudah mengarahkan kepada aspek keterampilan proses sains. Pada tahap validasi awal untuk aspek pendekatan keterampilan proses sains mendapatkan presentase sebesar 68,75%, dimana pada aspek lks menyuguhkan skenario atau wacana masalah yang sesuai dengan SK dan KD memiliki memiliki presentase terkecil sebesar 50%, hal ini dikarenakan untuk wacana yang ditampilkan didalam LKS masih memiliki kekurangan dalam hal untuk peranan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari peneliti memasukkan lebih dari dua contoh peranan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari. Adapun masukan dari validator adalah untuk mengurangi jumlah wacana yang dimasukkan ke dalam LKS agar siswa lebih terfokuskan dalam proses pengambilan data peneliti atau dalam proses pembelajaran siswa. Aspek kelayakan isi meliputi LKS sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar, LKS sesuai dengan kebutuhan siswa, LKS sesuai dengan kebutuhan bahan ajar, LKS sesuai dengan substansi materi, LKS mampu menambah wawasan pengetahuan, dan LKS memiliki kegiatan yang memungkinkan siswa dapat mengkomunikasikan pendapat dan hasil kerja. Pada tahap validasi awal aspek kelayakan isi mendapatkan persentase rata-rata sebesar 41,67%, pada aspek ini validator awal memberikan masukan untuk menambahkan pertanyaan terkait menghitung pH larutan dalam aspek menerapkan konsep. Aspek kebahasaan meliputi LKS dapat dibaca dengan baik, LKS memiliki informasi yang jelas, LKS sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, LKS menggunakan bahasa yang efektif dan efisien, serta LKS menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Untuk aspek kebahasan memiliki presentase rata-rata sebesar 5%.Untuk aspek ini validator menyarankan pengunaan bahasa yang lebih tepat seperti sebagai berikut, sebelum divalidasi, Masalah apakah yang terdapat dalam wacana di atas? Jawab: …………………………………………………………………………………………………………
57
Sesudah divalidasi menjadi
Fakta-fakta apa saja yang dapat kamu temukan dalam wacana tersebut? Jawab: ……………………………………………………………………………………………………………
Aspek sajian meliputi LKS memiliki tujuan kegiatan yang jelas, LKS memiliki struktur yang lengkap, LKS sudah memiliki sistematika yang runut,LKS memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, dan LKS memiliki informasi yang lengkap.Pada validasi awal aspek ini memiliki presentase rata-rata sebesar 55%.Untuk aspek ini validator memberikan masukan untuk memperjelas tujuan kegiatan dengan menambahkan menghitung pH larutan penyangga seperti sebagai berikut ini: Sebelum divalidasi Tujuan Pembelajaran: Membuktikan sifat larutan penyangga melalui percobaan
Mengetahui cara kerja larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan kehidupan sehari-hari
Setelah divalidasi Tujuan Pembelajaran:
Membuktikan sifat larutan penyangga melalui percobaan
Mengetahui cara kerja larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan kehidupan sehari-hari
Menghitung pH larutan penyangga. Aspek kegrafisan meliputi LKS menggunakan jenis dan ukuran huruf
yang baik dan menarik, LKS memiliki layout/ tata letak yang menarik, LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto yang baik dan berhubungan dengan konsep,
58
dan LKS memiliki desain tampilan yang menarik. Untuk aspek ini validator menyarankan untuk menambahkan background dalam LKS, dan menampilkan gambar-gambar alat yang digunakan dalam percobaan, serta menggunakan huruf times new roman ukuran dua belas. Sebelum divalidasi Alat –alat 1. Tabung reaksi 2. Indikator universal 3. Plat tetes 4. Rak tabung reaksi 5. Pipet tetes Sesudah divalidasi Alat-alat
Gambar
Tabung reaksi
2. Berdasarkan hasil uji coba produk Berdasarkan hasil uji coba produk, didapatkan data mengenai persentase dari aspek keterampilan proses sains yang terwakilkan di dalam LKS, adapun aspek-aspek keterampilan proses tersebut, yaitu Aspek Observasi, data dari aspek observasi ini diperoleh melalui proses observasi yang dibagi menjadi dua kegiatan menjadimembaca dan memahami wacana yang telah disediakan dan mengamati seluruh proses pengujian pH larutan dengan seksama, Untuk kegiatan membaca dan memahami wacana yang telah disediakan masuk ke dalam kategori baik dengan presentase sebesar 75,83%, adapun untuk aspek mengamati seluruh proses pengujian pH dengan seksama masuk ke dalam kategori baik dengan
59
persentase 75%. Dengan demikian didapatkan bahwa untuk aspek keterampilan proses mengobservasi mendapatkan presentase rata-rata sebesar 75,41%, dan dapat dikategorikan baik. Aspek Klasifikasi, data dari aspek klasifikasi ini diperoleh melalui proses analisis dari jawaban siswa dari pertanyaan yang terdapat di dalam LKS, adapun pertanyaan tersebut, yaitu “Fakta-fakta apa saja yang dapat kamu temukan dari wacana tersebut?”. Adapun jawaban yang diharapkan oleh peneliti, yaitu “Air liur memiliki pH 6,8 dan bersifat sebagai larutan penyangga yang dapat menyegah gigi keropos”. Adapun jawaban-jawaban yang diberikan oleh siswa antara lain sebagai berikut ini“Asam cuka membuat gigi kita keropos” dan “Gigi tersusun atas kalsium sehingga memudahkan untuk bereaksi dengan senyawa asam, dan mengakibatkan gigi keropos, tetapi itu tidak terjadi hal ini dikarenakan ada zat yang menetralkan yaitu air liur atau air ludah”.Berdasarkan jawaban-jawaban siswa tersebut didapatkan persentase rata-rata sebesar 70%, dengan kategori baik. Aspek Interpretasi, data dari aspek Interpretasi ini diperoleh melalui proses analisis dari jawaban siswa dari pertanyaan yang terdapat di dalam LKS, adapun pertanyaan tersebut, yaitu “Berdasarkan fakta-fakta yang telah kamu kemukakan pada poin satu dan berdasarkan wacana tersebut, apa yang dapat kalian simpulkan?”. Adapun jawaban yang diharapkan oleh peneliti, yaitu “Email gigi tidak keropos disebabkan oleh adanya air liur didalam mulut, dimana didalam air liur itu terdapat basa fosfat sehingga dapat mempertahankan pH”. Berikut ini adalah jawaban yang diberikan oleh siswa antara lain, yaitu “ketika kita memakan makanan yang terdapat asamnya maka gigi kita tidak akan keropos karena di dalam mulut kita sudah ada zat yang dapat menetralkan yaitu air liur atau air ludah”. Berdasarkan jawaban-jawaban siswa tersebut didapatkan persentase sebesar 72,5% sehingga dapat dimasukan ke dalam kategori baik.
60
Aspek Prediksi, data dari aspek Prediksi ini diperoleh melalui proses analisis dari jawaban siswa dari pertanyaan yang terdapat di dalam LKS, adapun pertanyaan tersebut, yaitu “Berdasarkan wacana tersebut, apabila kita menambahkan cuka berlebih ke dalam bakso yang kita makan, apakah larutan penyangga dalam mulut kita masih berfungsi dengan baik untuk melindungi email gigi kita?”.Adapun jawaban yang diharapkan oleh peneliti, yaitu “Larutan penyangga dalam mulut kita akan bekerja kurang baik untuk melindungi email gigi kita”. Sedangkan jawaban yang diberikan oleh siswa antara lain, yaitu “Tidak, karena larutan penyangga hanya terjadi ketika penambahan
sedikit
asam/basa”.
Berdasarkan
jawaban-jawaban
yang
diberikan oleh siswa didapatkan bahwa persentase rata-rata untuk aspek ini sebesar 71,67%, sehingga dapat dikategori dalam kategori baik. Aspek Membuat pertanyaan, data aspek ini didapatkan dari jawaban-jawaban yang telah diberikan oleh siswa dalam LKS yang telah diberikan, adapun dasar-dasar dari membuat pertanyaaan ini, yaitu pertanyaan yang dibuat harus berdasarkan pada tindak lanjut dari wacana, dan sesuai dengan materi. Berikut ini adalah contoh pertanyaan yang diberikan oleh siswa diantaranya “Apakah baik jika kita memakan makanan yang mengandung asam cuka yang berlebihan?” dan “Apakah rasa asam bermanfaat bagi tubuh?”. Adapun untuk aspek ini memiliki persentase ratarata sebesar 67,5%, dan dapat dikategorikan ke dalam kategori baik. Aspek Hipotesis, data aspek ini didapatkan dari jawaban-jawaban siswa yang diberikan dalam LKS, adapun jawaban-jawaban yang diberikan oleh siswa harus berdasarkan pada kesesuaian dengan materi atau konsep, serta berdasarkan kepada pemahaman dari siswa itu sendiri.Berikut ini adalah contoh jawaban yang diberikan oleh siswa diantaranya, “Menurut kelompok kami tidak baik, karena jika seseorang yang mempunyai asam lambung maka asam terkena penyakit”.Berdasarkan jawaban-jawaban yang diberikan oleh
61
siswa didapatkan persentase rata-rata sebesar 50,83% sehingga dapat dikategorikan ke dalam kategori cukup. Aspek Merancang percobaan, pada aspek ini data didapatkan dari dua kegiatan, adapun kegiatan yang dilakukan, yaitu mengambil seluruh alat yang digunakan dan mengambil seluruh bahan yang digunakan. Untuk kegiatan mengambil seluruh alat yang digunakan mendapat persentase ratarata sebesar 76,67% dan untuk kegiatan mengambil seluruh bahan yang digunakan mendapatkan presentase rata-rata sebesar 75,83%. Adapun dalam kegiatan mengambil seluruh alat yang digunakan beberapa siswa tidak mengambil plat tetes dan rak tabung reaksi. Adapun dalam kegiatan mengambil seluruh bahan yang digunakan tidak mengambil aquades yang nantinya akan diuji coba. Adapun untuk aspek merancang percobaan secara keseluruhan memperoleh persentase sebesar 76,25% dan dapat dikategorikan ke dalam kategori baik. Aspek Menggunakan Alat dan Bahan, untuk aspek ini data didapatkan dari kegiatan-kegiatan yang mewakilkan dari aspek ini, adapun kegiatannya sebagai berikut: Meneteskan larutan NH3 atau NH4Cl atau campuran NH3 dengan NH4Cl menggunakan pipet tetes ke dalam 4 buah tabung reaksi masing–masing 20 tetes, Menguji pH larutan pada tabung reaksi pertama dengan cara yang tertera didalam LKS, Meneteskan 1 tetes larutan HCl pada tabung kedua, Menguji pH larutan yang terdapat pada tabung reaksi kedua sesuai dengan langkah yang tertera pada LKS, Meneteskan 1 tetes larutan NaOH pada tabung reaksi ketiga, Menguji pH larutan yang terdapat pada tabung reaksi ketiga sesuai dengan langkah yang tertera pada LKS, Meneteskan 1 tetes aquades pada tabung keempat, Menguji pH larutan yang terdapat pada tabung reaksi keempat sesuai dengan langkah yang tertera pada. Untuk kegiatan meneteskan larutan NH3atau NH4Cl atau campuran NH3 dengan NH4Cl menggunakan pipet tetes ke dalam 4 buah tabung reaksi masing – masing 20 tetes mendapatkan persentase 75%, untuk kegiatan ini
62
penetesan yang dilakukan oleh siswa dilakukan bergantian, tidak semua siswa meneteskan larutan NH3. Untuk kegiatan menguji pH larutan pada tabung reaksi pertama dengan cara yang tertera didalam LKS mendapatkan presentase sebesar 70%, untuk kegiatan ini siswa juga melakukan pengujian secara bergantian.Untuk kegiatan Meneteskan 1 tetes larutan HCl pada tabung kedua mendapatkan presentase sebesar 85%, untuk kegiatan ini siswa juga melakukannya secara bergantian namun tidak seluruh siswa melakukan. Untuk kegiatan menguji pH larutan yang terdapat pada tabung reaksi kedua sesuai dengan langkah yang tertera pada LKS mendapatkan presentase sebesar 74,17%, untuk kegiatan meneteskan 1 tetes larutan NaOH pada tabung reaksi ketiga mendapatkan presentase sebesar 85%, untuk kegiatan menguji pH larutan yang terdapat pada tabung reaksi ketiga sesuai dengan langkah yang tertera pada LKS mendapatkan presentase sebesar 75%, untuk kegiatan meneteskan 1 tetes aquades pada tabung keempat mendapatkan presentase sebesar 70,83%, untuk kegiatan menguji pH larutan yang terdapat pada tabung reaksi keempat sesuai dengan langkah yang tertera pada LKS memperoleh persentase sebesar 75,83%. Adapun untuk seluruh kegiatan tersebut siswa melakukannya bergantian, namun beberapa siswa tidak melakukan kegiatan tersebuthanya sebatas mengamati saja. Aspek Mengkomunikasikan, untuk aspek ini data diperoleh melalui dua kegiatan yang tertulis di dalam LKS, kegiatan pertama ialah mencatat data hasil pengamatan, untuk kegiatan ini siswa diminta untuk menuliskan data hasil pengamatan ke dalam tabel hasil pengamatan yang telah disiapkan di dalam LKS dan kegiatan kedua membuat grafik hubungan antara volume larutan dengan pH, pada kegiatan kedua ini siswa membuat grafik antara volume larutan dengan pH, dimana siswa akan membuat tiga buah grafik yang mana tiap grafik mewakili larutan yang diujicobakan pH-nya sehingga dari kedua kegiatan yang mewakili aspek mengkomunikasikan ini memperoleh persentase sebesar 70,83% dan dapat dikategorikan ke dalam kategori baik.
63
Aspek Menerapkan Konsep, untuk aspek ini data diperoleh berdasarkan jawaban-jawaban yang dituliskan di dalam LKS yang siswa kerjakan. Adapun pertanyaan yang digunakan untuk aspek ini adalah “Hitunglah pH dari larutan NH3 0,1 M sebanyak 10 mL jika ditambahkan dengan larutan HCl 0,2 M sebanyak 4 ml!, (kb NH3= 1x10-5)”. Adapun jawaban yang diberikan oleh siswa sudah mendekati jawaban yang diingginkan oleh peneliti. Sehingga berdasarkan hasil jawaban para siswa didapatkan bahwa untuk aspek menerapkan konsep memperoleh presentase sebesar 89,17% dan dapat dikategorikan ke dalam kategori sangat baik. 3. Berdasarkan angket respon siswa Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa aspek yang memiliki persentase tertinggi adalah aspek kegrafisan dengan presentase sebesar 85,22% kemudian diikuti dengan aspek sajian sebesar 82,65%, aspek kebahasaan sebesar 80,57%, dan yang terendah adalah aspek kelayakan isi dengan persentase sebesar 78,19%. Aspek Kegrafikan, dari data persentase angket penilaian siswa pada Tabel 4.5, persentase rata-rata tertinggi ada pada komponen kegrafikan. Hal ini disebabkan karena sebagian besar responden menilai indicator indikator dalam komponen kegrafikan dengan nilai yang baik. Sebagian besar responden menyatakan ukuran dan jenis font yang digunakan yaitu Times New Roman ukuran point 12 sudah sesuai dengan standar kegrafikan BSNP tahun 2007 dimana font tersebut sesuai dengan isi LKS dan bukan termasuk huruf hias yang sulit untuk dibaca. Dan untuk indikator tata letak dan desain LKS juga dinilai dengan sangat baik oleh para responden. Ukuran bahan ajar ini adalah A4 210 x 270 mm, sesuai dengan standar ISO. Kertas yang dipilih dalam bahan ajar ini adalah 80 gram. Kulit bahan ajar bagian muka didesain dengan
menggambarkan
suasana
penelitian
di
laboratorium
untuk
memberikan kesan bahwa buku ini membelajarkan siswa untuk meneliti dan menuliskan hasil penelitiannya dalam bentuk karya ilmiah.
64
Aspek Sajian, untuk komponen tertinggi selanjutnya setelah komponen kegrafikan adalah komponen penyajian yaitu sebesar 82,65%. Mayoritas siswa menyatakan bahwa LKS sudah disusun secara sistematis dari pendahuluan berupa cover LKS, isi LKS berupa wacana, pertanyaan diskusi, adanya panduan praktikum dan penutup berupa evaluasi. Judul, tujuan, dan instruksi dalam LKS juga dinilai sangat jelas. Untuk aspek kelengkapan informasi mendapatkan nilai sebesar 82,29%. Mayoritas siswa menyatakan bahwa informasi yang tertuang didalam LKS ini sudah lengkap, hal ini dikarenakan didalam LKS ini sudah memberikan memberikan informasi yang perlu diketahui siswa diantaranya tertuang didalam wacana yang terdapat di dalam LKS. Dan indikator dengan nilai rata-rata terendah adalah memotivasi siswa dengan persentase sebesar 75%. Untuk indikator memotivasi siswa, dinilai paling rendah karena beberapa siswa tidak termotivasi untuk belajar dengan LKS berbasis keterampilan proses sains. Aspek Kebahasaan, aspek ini mendapatkan persentase sebesar 80,57%. Adapun komponen-komponen yang terdapat di dalam aspek kebahasan adalah keterbacaan, kaidah bahasa Indonesia, mudah dipahami dan keefektifan bahasa. Komponen yang memiliki persentase tertinggi diantara komponenkomponen yang terdapat didalam aspek kebahasaan adalah kaidah bahasa Indonesia dengan persentase sebesar 85%. Hal ini dikarenakan mayoritas siswa menyatakan bahasa yang digunakan didalam LKS sudah sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD). Untuk komponen keterbacaan dan mudah dipahami mendapatkan penilaian yang baik hal ini dikarenakan bahasa yang digunakan sudah sesuai dengan tingkat perkembangan siswa dan istilah-istilah yang terdapat didalam LKS sudah sesuai dengan tingkatan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Untuk komponen kefektifan bahasa mendapat persentase terendah diantara komponen aspek kebahasaan yang lain dengan persentase sebesar 75%. Hal
65
ini dikarenakan kata-kata yang digunakan didalam LKS menurut para siswa tidak langsung menuju ke inti pertanyaan yang dimaksud. Aspek Kelayakan Isi, aspek ini mendapatkan persentase rata-rata sebesar 78,19%. Adapun komponen yang terdapat didalam aspek ini meliputi kesesuaian SKKD, penambahan wawasan, dan perkembangan siswa. Untuk komponen kesesuaian dengan SKKD siswa menilai LKS sesuai dengan SKKD, hal ini menandakan LKS sudah mengacu pada SKKD yang ditentukan. Untuk komponene penambahan wawasan siswa sebagian besar siswa menyatakan bahwa LKS ini mampu menambahkan wawasan siswa karena disajikan wacana tentang larutan penyangga yang ada didalam tubuh manusia. Namun, untuk komponen perkembangan siswa memiliki persentase terendah diantara komponen aspek kelayakan isi. Hal tersebut berarti beberapa siswa menyatakan LKS kurang sesuai dengan perkembangan mereka sehingga terlalu sulit untuk diikuti oleh siswa. Hal tersebut karena siswa diharuskan merancang eksperimen terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan percobaan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan yaitu mengembangkan LKS dengan urutan sebagai berikut: 1. Menganalisis kurikulum. 2. Menyusun peta kebutuhan LKS. 3. Menentukan Judul LKS 4. Penulisan LKS 5. Uji Validitas LKS 6. Uji coba terbatas terhadap LKS. Berdasarkan hasil uji validitas isi didapatkan presentase untuk per aspek sebagai berikut: 1. Aspek keterampilan proses 100 % yang terdiri dari seluruh pertanyaan sudah mengarahkan aspek KPS dan seluruh instruksi sudah mengarahkan kepada aspek KPS. 2. Kelayakan isi 91,67% yang terdiri dari indikator kesesuaian SK/KD, sesuai kebutuhan siswa,, kesesuaian kebutuhan bahan ajar, kesesuaian materi, mampu menambah wawasan pengetahuan, memiliki kegiatan yang memungkinkan siswa dapat mengkomunikasikan pendapat dan hasil kerja. 3. Kebahasaan 95% LKS dapat dibaca dengan baik, memiliki informasi yang jelas, sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, menggunakan bahasa aktif dan efisien dan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
66
67
4. Sajian 95% yang terdiri dari indikator memiliki tujuan yang jelas, sturktur yang lengkap, sistematika yang runut, tata urutan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, informasi yang lengkap. 5. Kegrafisan 100% terdiri dari indikator jenis dan ukuran huruf yang menarik, layout yang menarik, ilustrasi atau gambar atau foto yang berhubungan dengan konsep dan memiliki desain tampilan yang menarik. 6. Aspek keterampilan proses yang diamati sebesar 74,90% yang terdiri dari aspek observasi, klasifikasi, interpretasi, prediksi, membuat pertanyaan, hipotesis, mengkomunikasikan dan menerapkan konsep. B. Saran Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, maka dapat dikemukakan beberapa saran berikut: 1. Guru kimia khususnya pada sekolah tempat dilakukannya penelitian, diasarankan dapat membuat LKS sendiri dan dapat diintegrasikan dengan kegiatan praktikum serta dapat memunculkan keterampilan proses sains siswa terutama pada konsep kimia. 2. Pihak sekolah hendaknya memberikan dukungan agar para guru dapat mengembangkan LKS sendiri yang dapat diintegrasikan dengan pendekatan keterampilan Proses Sains (KPS) yang dimana selaras dengan kurikulum 2013 berorientasikan pada proses melalui kegiatan seminar atau workshop.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Panduan Penyusunan KTSP Lengkap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD, SMP, SMA Seri Perundangan, Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2007. Arsyad, Azhar., Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011. Bungin, Burhan., Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Prenada Media Group, 2007. Dahar, Ratna Wilis., Pengelolaan Pengajaran Kimia, Jakarta: Universitas Terbuka, 1986. Hamalik, Oemar., Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2011. Majid, Abdul., Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: PT. Rosda Karya, 2005. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta, 2007. Marno. Bahan Ajar PLPG Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Ditpais. 2012. Mudhofir, Ali. Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2011.
Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press, 2011. Riduwan dan Sunarto. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2010. Rustaman, Nuryani Y., Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang:UM Press. 2005. Semiawan, Conny., Pendekatan Keterampilan Proses, Jakarta: PT. Gramedia, 1988.
68
69
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2010. Trianto. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara. 2010. Usman, Moh. Uzer., Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakaya. 2008. Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta. 2009.
Lampiran 1 Lembar Analisis Kebutuhan Bahan Ajar No. 1 2 3 4 5 6
Pernyataan LKS sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar LKS sesuai dengan kebutuhan siswa LKS sesuai dengan kebutuhan bahan ajar LKS sesuai dengan substansi materi LKS mampu menambah wawasan pengetahuan LKS memiliki kegiatan yang memungkinkan siswa dapat mengkomunikasikan pendapat dan hasil kerja
Jawaban LKS 1 4 3 2 1 0
Jawaban LKS 2 4 3 2 1 0 KELAYAKAN ISI 3
Jawaban LKS 3 4 3 2 1 0
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2 2
2.6 2
3
3
3 2 2
Ratarata 3
3
1
1
10 11
LKS dapat dibaca dengan baik LKS memiliki informasi yang jelas LKS sesuai dengan Kaidah Bahasa Indonesia LKS menggunakan bahasa yang efektif dan efisien LKS menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kemampuan
75 50 50 65 50
1.3
Keterangan Baik Cukup Cukup Baik Cukup Kurang
32.5 Rata-rata
7 8 9
Presentase
KEBAHASAAN 2 2 2
2 2 2 1 2
1 2
2 2 2
2 2 2 1 2
1 2
53.75
Cukup
50 50
Cukup Cukup Cukup
50 25 50
Kurang Cukup
siswa Rata - rata 12 13
14 15
16
LKS memiliki tujuan kegiatan yang jelas LKS memiliki struktur yang lengkap (judul, petunjuk belajar /petunjuk siswa, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah-langkah kerja, penilaian) LKS sudah memiliki sistematika yang runut LKS memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa LKS memiliki informasi yang lengkap
45 SAJIAN 3
3 2
3
3
2
1
1.6
18 19
20
LKS menggunakan jenis dan ukuran huruf yang baik dan menarik LKS memiliki lay out/ tata letak yang menarik LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto yang baik dan berhubungan dengan konsep LKS memiliki desain tampilan yang menarik
Baik Kurang
40
2
2
2
2
2
2 1
50
1.6
Baik Kurang
40 2
2
2
2
Rata - rata 17
75
Cukup
51 KEGRAFISAN 2
2
50
2
2
Cukup Cukup Cukup
50 2
2 1
1
1
1.6
1
1
40
Kurang Kurang
25 1
1
Rata - rata ASPEK KETERAMPILAN PROSES SAINS
1
1
25 27.5
Kurang Kurang
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
LKS memuat aspek observasi LKS memuat aspek klasifikasi LKS memuat aspek interpretasi LKS memuat aspek prediksi LKS memuat aspek membuat pertanyaan LKS memuat aspek hipotesis LKS memuat aspek merancang percobaan LKS memuat aspek menggunakan alat dan bahan LKS memuat aspek mengkomunikasikan LKS memuat aspek menerapkan konsep
0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
3 0.67 0 0 0
75 0.16 0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
3 2
3
3 Rata - rata
Keterangan Untuk No 1-30 4 = tersurat dan sesuai 3 = tersurat tapi kurang sesuai 2 = tersurat tapi tidak sesuai 1 = tersirat dan sesuai 0 = tidak ada
3
3
3
0
0 0 0 75 14.716
Baik Sangat kurang Sangat kurang Sangat kurang Sangat kurang Sangat kurang Sangat kurang Sangat kurang Sangat kurang Baik Sangat kurang
Lampiran 2 Analisis SK/KD Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semeter
: XI/2
Tahun Pembelajaran : 2013/2014 Standar Kompetensi : 4 Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan terapannya Kompetensi Dasar
: 4.4 Melakukan percobaan untuk mendeskripsikan sifat larutan penyangga serta peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan menghitung pH-nya.
Indikator -
Mengetahui cara kerja larutan
Materi
Aktivitas Siswa
- Peranan Larutan penyangga.
memahami wacana
penyangga dalam tubuh makhluk
-
hidup dan kehidupan seharihari. -
Membuktikan sifat larutan penyangga
Membaca dan
Aktivitas guru - Mengamati dan mengarahkan siswa
Indikator keterampilan proses yang muncul - Observasi
Alat dan Bahan - LKS
- Klasifikasi
yang terdapat di
- Interpretasi
dalam LKS.
- Prediksi
Menjawab
- Membuat
pertanyaan yang
pertanyaan
terdapat di dalam
- Berhipotesis
LKS - Sifat larutan penyangga.
- Melakukan kegiatan
- Mengamati dan
praktikum seperti:
mengarahkan
-
Merancang
- LKS
percobaan
- Larutan
melalui percobaan.
-
Mengambil alat
-
dan bahan yang digunakan. -
-
-
Menggunakan
NaOH
alat dan bahan
- Larutan HCl
Berkomunikasi
- Larutan NH3
Mengamati
- Larutan
perubahan
NH4Cl
warna pada pH
- Tabung
universal yang
Reaksi
menunjuk pH
- Plat tetes
larutan tersebut.
- Pipet tetes
Membuat tabel
- pH universal
hasil
- Rak tabung
pengamatan. -
Menghitung pH larutan
- pH larutan penyangga
- Menjawab pertanyaan di dalam LKS
reaksi - Mengamati dan mengarahkan
-
Menerapkan konsep.
-
LKS
2014
LembarKerjaSiswa LarutanPenyangga
Nama : Kelas : Kelompok
:
AnggotaKelompok
:
1. 2. 3. 4.
[Type the company name]
KD 4.11. Melakukan percobaan untuk mendeskripsikan sifat larutan penyangga serta peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan menghitung pH-nya. Tujuan Pembelajaran: 1. Membuktikan sifat larutan penyangga melalui percobaan 2. Mengetahui cara kerja larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan kehidupan sehari-hari, 3. Menghitung pH larutan. Petunjuk penggunaan LKS: 1.
Baca dan pahami setiap langkah kerja yang terdapat di dalam LKS
2.
Lakukan kegiatan percobaan dengan mengikuti langkah kerja yang terdapat di dalam LKS.
3.
Catatlah hasil pengamatan anda pada kolom yang telah disediakan.
4.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada LKS dengan benar.
Bacalah wacana berikut dengan cermat. Observasi
Sifat Larutan Penyangga Dalam Rongga Mulut Berbicara mengenai makanan, hendaknya setiap hari kita harus makanmakanan yang bergizi dan seimbang, atau dikenal sebagai 4 sehat (nasi, lauk-pauk, sayurmayur, dan buah) serta 5 sempurna (susu). Secara khusus, berkaitan dengan lauk-pauk dan sayur-mayur, di dalamnya banyak ditemukan cita rasa untuk menambah nafsu makan, salah satunya adalah rasa asam misalnya pada air perasan lemon, belimbing wuluh yang sering terdapat pada sambal, dan cuka sebagai penambah cita rasa pada bakso. Pernahkah kamu amati hubungan rasa asam tersebut dengan email gigi kita? Gigi tersusun atas unsur Kalsium. Seharusnya ketika email gigi bereaksi denagan senyawa asam, contohnya, asam cuka, maka email gigi itu akan terurai dan menyebabkan gigi keropos. Tetapi, mengapa hal itu tidak terjadi?
69
Hal ini dikarenakan, di dalam mulut kita sudah ada zat yang dapat menetralkan yaitu, air liur atau air ludah. Air liur atau air ludah dapat mempertahankan pH pada mulut sekitar 6,8 hal ini dikarenakan air liur mengandung penyangga fosfat yang dapat menetralisir asam.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan teliti berdasarkan wacana! 1. Fakta-fakta apa saja yang dapat kamu temukan dalam wacana tersebut? klasifikasi
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………….
2. Berdasarkan fakta-fakta yang telah kamu kemukakan pada poin satu dan berdasarkan wacana tersebut, apa yang dapat kalian simpulkan? interpretasi
Jawab:
…………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………
3. Berdasarkan wacana tersebut, apabila kita menambahkan cuka berlebih ke dalam bakso yang kita makan, apakah larutan penyangga dalam mulut kita masih berfungsi dengan baik untuk melindungi email gigi kita? Jawab:
Prediksi
…………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………
70
4. Berdasarkan wacana tersebut, jika masih terdapat hal lain yang ingin diketahui lebih lanjut, buatlah beberapa pertanyaan mengenai hal-hal yang ingin diketahui.
Membuat pertanyaan
Jawab: …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………
5. Setelah kalian membuat pertanyaaan tersebut, buatlah jawaban sementara Membuat hipotesis
dari pertanyaan pada poin 4. Jawab:
……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sifat larutan penyangga, marilah kita …………………………………………………… lakukan percobaan mengenai sifat larutan penyangga tersebut
Let’s do it……….
71
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan seperti yang terdapat pada Tabel 1 dan Tabel 2!
Tabel 1. Alat percobaan Alat-alat
Gambar
1. Plat tetes 1 buah
2. Indikator universal
3. Tabung reaksi
4. Rak tabung reaksi
5. Pipet tetes
72
Merancang Percobaan
Tabel 2. Bahan Bahan
Konsentrasi
1. NH3
0,1 M
2. NH4Cl
0,1 M
3. HCl
0,1 M
4. NaOH
0,1 M
5. Aquades
2. Buatlah rangkaian alat pengujian pH seperti berikut ini! Gambar 1. Meneteskan Larutan
Gambar 2. Meneteskan larutan ke dalam plat tetes
3. lakukan percobaan sesuai langkah kerja berikut ini
Menggunakan alat dan bahan
Percobaan membuktikan sifat larutan penyangga a. Teteskan larutan NH3 0,1 M masing-masing 20 teteske dalam tabung reaksi. Kemudian berilah label A-B-C-D. b. Ukur pH larutan pada tabung reaksi A dengan cara meneteskan 1 tetes larutan pada tabung reaksi A ke dalam plat tetes, lalu masukkan kertas indikator universal tersebut ke dalam plat tetes tersebut, amati apa yang terjadi, kemudian catat nilai pH yang diperoleh pada tabel pengamatan!
73
c. Tambahkan 1 tetes HCl 0,1 M pada tabung reaksi B, amati apa yang terjadi pada
larutan tersebut. Kemudian lakukan pengujian pH untuk campuran larutan yang tedapat pada tabung B seperti langkah pada poin b. d. Tambahkan 1 tetes NaOH 0,1 M pada tabung reaksi C, amati apa yang terjadi pada larutan tersebut. Kemudian lakukan pengujian pH untuk campuran larutan yang tedapat pada tabung C seperti langkah pada poin b. e. Tambahkanlah 1 tetes aquades 0,1 M pada tabung reaksi D. amati apa yang terjadi pada larutan tersebut. Kemudian lakukan pengujian pH untuk campuran larutan yang tedapat pada tabung D seperti langkah pada poin b! f. Ulangi langkah a sampai e dengan mengganti larutan NH3 0,1 M dengan larutan NH4Cl 0,1 M! g. Ulangi kembali langkah a sampai e untuk campuran larutan (10 tetes larutan NH 3 0,1 M dengan 10 tetes larutan NH4Cl 0,1 M)! Isilah tabel di bawah ini dengan hasil yang didapat dari percobaan mengkomunikasikan Tabel 3. Hasil Pengamatan No
Larutan
1
20 tetes larutan
pH awal
pH pada penambahan HCl
NH3 2
20 tetes larutan NH4Cl
3
10
tetes larutan
NH3 + 10 tetes larutan NH4Cl
74
NaOH
Aquades
Kesimpulan
Buatlah grafik sesuai dengan data hasil pengamatan
Mengkomunikasikan Buatlah grafik hubungan antara larutan NH3 0,1 M, larutan NH4Cl 0,1nM, campuran larutan NH3 0,1 M dan NH4Cl 0,1 M, dengan pH yang terukur berdasarkan percobaan (terdapat 3 kurva yang mewakili 3 sampel dalam 1 grafik).
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan larutan penyangga berdasarkan hasil percobaan yang telah kamu lakukan? Jawab: …………………………………………………………………………………… ………………………………………………........................................................ …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… Menerapkan konsep …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ………………………………………………………… .............................................................................................................................. ............................................................................................................................... 75
2. Hitunglah pH dari larutan NH3 0,1 M sebanyak 10 mL jika ditambahkan dengan larutan HCl 0,2 M sebanyak 4 mL.(kb= 1x 10-5) ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................
76
Lampiran 4 Hasil Validasi Awal
No. 1 2 3 4 5 6
7
Pernyataan Kelayakan isi LKS sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar LKS sesuai dengan kebutuhan siswa LKS sesuai dengan kebutuhan bahan ajar LKS sesuai dengan substansi materi LKS mampu menambah wawasan pengetahuan LKS memiliki kegiatan yang memungkinkan siswa dapat mengkomunikasikan pendapat dan hasil kerja Kebahasaan LKS dapat dibaca dengan baik
Jawaban LKS 1 4 3 2 1 0
Jawaban LKS 2 4 3 2 1 0
1
1
1
2
2
2
2
1
2 2 1
Ratarata
1.5
2 2
2 2
2
1.5
Presentase
25 50 37.5 50 50
Keterangan Kurang Cukup Kurang Cukup cukup Kurang
37.5
0
0
0
0
1 0
0
8 9
LKS memiliki informasi yang jelas LKS sesuai dengan Kaidah Bahasa Indonesia
10
LKS menggunakan bahasa yang efektif dan efisien
0
0
0
11
LKS menggunakan bahasa yang
0
0
0
1
1
77
0 25 0 0 0
Sangat kurang kurang Sangat kurang Sangat Kurang Sangat
78
12 13
14 15
16
17
18 19
20
21
sesuai dengan tingkat kemampuan siswa Sajian LKS memiliki tujuan kegiatan yang jelas LKS memiliki struktur yang lengkap (judul, petunjuk belajar /petunjuk siswa, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung,tugas tugas dan langkah-langkah kerja, penilaian) LKS sudah memiliki sistematika yang runut LKS memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa LKS memiliki informasi yang lengkap Kegrafisan LKS menggunakan jenis dan ukuran huruf yang baik dan menarik LKS memiliki lay out/ tata letak yang menarik LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto yang baik dan berhubungan dengan konsep LKS memiliki desain tampilan yang menarik KPS Lks menyuguhkan skenario yang
Kurang
1
2
4
1.5
3
37.5
3.5
Kurang Sangat baik
87.5
3
3 2
3 2
75
2
Baik Cukup
50 1
1
1
1
2
25
1.5
Kurang
Kurang 37.5
0
0
2
1
0
0
1.5
Sangat Kurang Kurang
37.5 1
1
2
3 78
1
2.5
25 62.5
Kurang
baik
79
sesuai dengan SK dan KD 22
LKS menyuguhkan atau wacana
3
3
3
masalah yang baik/ tidak
Baik 75
membingungkan 23
Seluruh pertanyaan yang terdapat
3
3
3
didalam LKS sudah mengarahkan
Baik 75
aspek KPS 24
Seluruh intruksi yang terdapat
3
2
didalam LKS sudah mengaraahkan
2.5
Baik 62.5
kepada aspek KPS
79
Lampiran 5 Hasil Validasi Akhir
No. 1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11
Pernyataan Kelayakan isi LKS sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar LKS sesuai dengan kebutuhan siswa LKS sesuai dengan kebutuhan bahan ajar LKS sesuai dengan substansi materi LKS mampu menambah wawasan pengetahuan LKS memiliki kegiatan yang memungkinkan siswa dapat mengkomunikasikan pendapat dan hasil kerja Kebahasaan LKS dapat dibaca dengan baik LKS memiliki informasi yang jelas LKS sesuai dengan Kaidah Bahasa Indonesia LKS menggunakan bahasa yang efektif dan efisien LKS menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa
Jawaban LKS 1 4 3 2 1 0
Jawaban LKS 2 4 3 2 1 0
3 4
Ratarata
4
3.5
4
4
3 4 4
4
4
4
3
3
3
4 3.5
Presentase
87.5 100 75 100 87.5
4
Keterangan Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
100
4 4 3.5
4 4 4
4 4
4
4
4
4
3.5
3
3
100 100 87.5 100
Sangat baik Sangat baik
87.5
80
Sangat baik Sangat baik Sangat baik
81
12 13
14 15
16
17
18 19
20
21
Sajian LKS memiliki tujuan kegiatan yang jelas LKS memiliki struktur yang lengkap (judul, petunjuk belajar /petunjuk siswa, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung,tugas tugas dan langkah-langkah kerja, penilaian) LKS sudah memiliki sistematika yang runut LKS memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa LKS memiliki informasi yang lengkap Kegrafisan LKS menggunakan jenis dan ukuran huruf yang baik dan menarik LKS memiliki lay out/ tata letak yang menarik LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto yang baik dan berhubungan dengan konsep LKS memiliki desain tampilan yang menarik KPS Lks menyuguhkan skenario yang sesuai dengan SK dan KD
4 3
4
4
4
3.5
100
Sangat baik Sangat baik
87.5
4
4
4
4 3
100
3.5
Sangat baik Sangat baik
87.5 4
4
4
4
4
4
100
Sangat baik
Sangat baik 100
4
4
4
4
4
4
100
Sangat baik Sangat baik
100 4
4
4
4
4
4
100
Sangat baik
Sangat baik 100
82
22
LKS menyuguhkan atau wacana
4
4
4
masalah yang baik/ tidak
Sangat Baik 100
membingungkan 23
Seluruh pertanyaan yang terdapat
4
4
4
didalam LKS sudah mengarahkan
Sangat Baik 100
aspek KPS 24
Seluruh intruksi yang terdapat didalam LKS sudah mengaraahkan kepada aspek KPS
4
4
4
Sangat Baik 100
Lampiran 6 Hasil analisis aspek KPS yang terdapaat pada LKS
Aspek KPS yang diamati
A A 3
A B 3
A C 4
A D 3
Jumla h
%
84
70
3
2
3
3
3
87
72.5
4
3
2
3
3
3
86
71.7
3
3
3
3
3
3
3
81
2
3
1
3
2
3
2
1
61
4
3
4
4
4
4
4
4
4
107
3
3
3
2
4
2
3
3
3
85
KLASIFIKASI
A 4
B C D E 3 3 3 3
F 3
G H I 3 3 3
J 3
K L 3 3
M N O P 3 3 3 3
Q R S 3 2 3
T 3
U V W X Y Z 3 3 3 3 3 3
INTERPRETASI
4
3
4
3
3
4
3
3
4
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
2
PREDIKSI
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
4
MENGAJUKAN PERTANYAAN
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
2
HIPOTESIS
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
3
1
3
MENERAPKAN KONSEP
4
4
4
4
4
4
2
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
BERKOMUNIKASI
4
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
2
jumlah data poins maksimal jumlah skor maksimal
30 4 120
83
67.5 50.8 89.2 70.8
Lampiran 7 Hasil analisis KPS yang diobservasi
Skor Aspek KPS yang No diamati
Kegiatan yang dilakukan
A B
1 Observasi
Membaca dan memahami 4 3 wacana yang telah disediakan Mengamati seluruh proses 3 3 pengujian pH larutan dengan 2 Merancang Mengambil plat tetes, percobaan indikator universal, tabung 3 3 (Mengambil alat) reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes Merancang Mengambil laruran NH3, percobaan NH4Cl, HCl, NaOH, Aquades. (Mengambil 3 3 bahan yang dibutuhkan) 3 Menggunakan alat Meneteskan larutan NH3 / dan bahan NH4Cl/ campuran NH3 dengan 3 3 NH4Cl menggunakan pipet tetes ke dalam 4 buah tabung reaksi masing Menguji pH – masing larutan 20pada tabung reaksi pertama dengan 4 2 cara yang tertera didalam LKS Meneteskan 1 tetes larutan 4 HCl pada tabung kedua Menguji larutan yang terdapat pada tabung reaksi kedua 3 sesuai dengan langkah yang tertera pada LKS Meneteskan 1 tetes larutan NaOH pada tabung reaksi 3 ketiga Menguji larutan yang terdapat pada tabung reaksi ketiga 3 sesuai dengan langkah yang tertera pada LKS Meneteskan 1 tetes aquades 3 pada tabung keempat Menguji larutan yang terdapat pada tabung reaksi keempat 3 sesuai dengan langkah yang tertera 30 jumlahpada data LKS skor maksimal skor total
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W X
Y
Z
AA AB AC AD
prese juml persent ntase/ ah ase aspek
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
91
75.83
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
90
75.00
4
3
3
4
3
3
4
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
2
3
3
3
92
76.67
75.42
76.25 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
4
4
3
2
3
3
3
91
75.83
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
4
3
2
3
2
4
3
4
3
3
3
90
75.00
4
2
3
2
3
3
2
3
2
3
2
2
4
3
2
3
2
3
4
3
3
3
2
3
3
3
2
4
84
70.00
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
4
2
3
4
3
102
85.00
3
3
3
3
4
3
3
3
2
2
3
4
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
89
74.17
4
4
4
3
4
2
4
3
3
3
4
2
4
4
3
4
3
4
3
4
4
3
4
2
4
3
4
3
3
102
85.00
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
2
4
2
3
3
3
90
75.00
2
3
4
3
3
2
2
3
4
3
3
3
4
2
2
3
3
3
3
3
3
2
2
4
4
3
3
3
85
70.83
4
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
2
4
3
3
3
91
75.83
4 120
presentase = (Jumlah yang didapat / Jumlah skor maksimal) *100 %
2
76.35
Lampiran 8 LEMBAR VALIDITAS ISI Petunjuk Pengisian 1. Angket penilaian ini digunakan untuk memperoleh penilaian kualitas LKS. 2. Berilah tanda check (√) pada kolom yang paling sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu. 3. Adapun petunjuk kriteria penilaian dapat Bapak/Ibu lihat pada rubrik yang telah disediakan. 4. Untuk saran dan komentar dapat Bapak/Ibu tulisakan pada kolom komentar.
NO
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21
PERNYATAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS LKS menyuguhkan skenario atau wacana masalah yang sesuai dengan SK dan KD LKS menyuguhkan skenario atau wacana masalah yang baik/tidak membingungkan Seluruh pertanyaan yang terdapat didalam LKS sudah mengarahkan aspek KPS Seluruh instruksi yang terdapat didalam LKS sudah mengarahkan kepada aspek KPS. KELAYAKAN ISI LKS sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar LKS sesuai dengan kebutuhan siswa LKS sesuai dengan kebutuhan bahan ajar LKS sesuai dengan substansi materi LKS mampu menambah wawasan pengetahuan LKS memiliki kegiatan yang memungkinkan siswa dapat mengkomunikasikan pendapat dan hasil kerja KEBAHASAAN LKS dapat dibaca dengan baik LKS memiliki informasi yang jelas LKS sesuai dengan Kaidah Bahasa Indonesia LKS menggunakan bahasa yang efektif dan efisien LKS menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa SAJIAN LKS memiliki tujuan kegiatan yang jelas LKS memiliki struktur yang lengkap (judul, petunjuk belajar /petunjuk siswa, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung,tugas tugas dan langkah-langkah kerja, penilaian) LKS sudah memiliki sistematika yang runut LKS memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa LKS memiliki informasi yang lengkap KEGRAFISAN LKS menggunakan jenis dan ukuran huruf yang baik dan menarik 85
ALTERNATIF JAWABAN 0 1 2 3 4
86
22 23 24
LKS memiliki lay out/ tata letak yang menarik LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto yang baik dan berhubungan dengan konsep LKS memiliki desain tampilan yang menarik
Komentar/saran validator: …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………..………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Jakarta, …………………………….…, 2014 Validator
(……………………………………………....)
Lampiran 9 RUBRIK ANGKET PENILAIAN LKS
No. 1.
2.
Pernyataan LKS menyuguhkan scenario/wacana masalah yang sesuai dengan SK dan KD
LKS menyuguhkan skenario atau wacana masalah yang baik/tidak membingungkan
Skor 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0
3.
Seluruh pertanyaan yang terdapat didalam LKS sudah mengarahkan aspek KPS
4 3 2 1 0
4.
LKS memuat instruksi yang sudah mengarahkan kepada aspek KPS
4 3 2 1 0
5.
LKS sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
4 3 2 1 0
Keterangan Skor Wacana sesuai dengan SK dan KD Sebagian wacana tidak sesuai dengan SK dan KD Wacana sesuai dengan SK tetapi tidak sesuai dengan KD Wacana tidak sesuai dengan SK dan KD LKS tidak menyajikan wacana Disuguhkan wacana yang dapat dipahami dengan mudah Sebagian wacana kurang dapat dipahami/membingungkan Sebagian wacana tidak dapat dipahami Seluruh wacana tidak dapat dipahami/membingungkan LKS tidak menyuguhkan scenario/wacana masalah Seluruh pertanyaan sudah mengarahkan kepada aspek KPS Sebagian pertanyaan sudah mengarahkan kepada aspek KPS (5-6 pertanyaan) Sebagian pertanyaan sudah mengarahkan kepada aspek KPS (3-4 pertanyaan) Beberapa pertanyaan sudah mengarahkan kepada aspek KPS (1-2 pertanyan) Seluruh pertanyaan tidak mengarahkan kepada aspek KPS Seluruh instruksi didalam LKS sudah mengarahkan kepada aspek KPS Sebagian besar instruksi sudah mengarahkan kepada aspek KPS. Sebagian kecil instruksi sudah mengarahkan kepada aspek KPS Beberapa instruksi sudah mengarahkan kepada aspek KPS. Seluruh instruksi tidak mengarahkan kepada aspek KPS LKS sesuai dengan SK dan KD dan dapat digunakan memenuhi SK-KD LKS sesuai dengan SK dan KD, akan tetapi kurang dapat digunakan untuk memenuhi SK-KD LKS sesuai dengan SK dan KD, akan tetapi tidak dapat digunakan untuk memenuhi SK-KD LKS sesuai dengan SK, akan tetapi tidak sesuai dengan KD LKS tidak sesuai dengan SK dan KD 91
92
6.
LKS sesuai dengan kebutuhan siswa
4
3 2
1
7.
LKS sesuai dengan kebutuhan bahan ajar
0 4 3
2 1
0 8.
LKS sesuai dengan substansi materi
4 3 2 1
9.
LKS mampu menambah wawasan pengetahuan
0 4 3 2
10.
LKS memiliki kegiatan yang memungkinkan siswa dapat mengkomunikasikan pendapat dan hasil kerja
1 0 4
3 2
1
LKS sesuai dengan kebutuhan siswa dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan belajar Konsep Larutan Penyangga dengan sangat baik LKS sesuai dengan kebutuhan siswa dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan belajar Konsep Larutan Penyangga dengan baik LKS sesuai dengan kebutuhan siswa, tetapi kurang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan belajar Konsep Larutan Penyangga LKS sesuai dengan kebutuhan siswa, tetapi sulit digunakan untuk memenuhi kebutuhan belajar Konsep Larutan Penyangga LKS tidak sesuai dengan kebutuhan siswa LKS sesuai dengan kebutuhan ajar konsep Larutan Penyangga, dan dapat digunakan sebagai bahan ajar LKS sesuai dengan kebutuhan ajar konsep Larutan Penyangga, tetapi kurang dapat digunakan sebagai bahan ajar LKS sesuai dengan kebutuhan ajar konsep Larutan Penyangga tetapi sulit digunakan sebagai bahan ajar LKS kurang sesuai dengan kebutuhan ajar konsep Larutan Penyangga, dan dapat digunakan sebagai bahan ajar LKS tidak sesuai dengan kebutuhan ajar konsep Larutan Penyangga LKS sangat sesuai dengan konsep Larutan Penyangga LKS sesuai dengan konsep Larutan Penyangga LKS cukup sesuai dengan konsep Larutan Penyangga LKS kurang sesuai dengan konsep Larutan Penyangga LKS tidak sesuai dengan konsep Larutan Penyangga LKS sangat mampu menambah wawasan pengetahuan LKS mampu menambah wawasan pengetahuan LKS cukup mampu menambah wawasan pengetahuan LKS kurang dapat menambah wawasan pengetahuan LKS tidak dapat menambah wawasan pengetahuan LKS memiliki kegiatan yang menghasilkan terjadinya komunikasi pendapat/diskusi dengan sangat intens LKS memiliki kegiatan yang menghasilkan terjadinya komunikasi pendapat/diskusi dengan baik LKS memiliki kegiatan yang menghasilkan terjadinya komunikasi pendapat/diskusi dengan cukup baik LKS memiliki kegiatan, akan tetapi kurang menghasilkan terjadinya komunikasi
93
0 11.
LKS dapat dibaca dengan baik
12.
LKS memiliki Informasi yang jelas
13.
LKS sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia
14.
LKS menggunakan bahasa yang efektif dan efisien
4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0
15.
LKS menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa
4
3
2
1 0 16.
LKS memiliki tujuan kegiatan yang jelas
4 3 2 1
17.
LKS memiliki struktur yang
0 4
pendapat/diskusi dengan cukup baik LKS tidak memiliki kegiatan yang memungkinkan terjadinya komunikasi pendapat LKS dapat dibaca dengan sangat baik LKS dapat dibaca dengan baik LKS dapat dibaca dengan cukup baik LKS kurang dapat dibaca dengan baik LKS tidak dapat dibaca dengan baik LKS memiliki Informasi yang sangat jelas LKS memiliki Informasi yang jelas LKS memiliki Informasi yang cukup jelas LKS memiliki Informasi yang kurang jelas LKS tidak memiliki Informasi yang jelas LKS sangat sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia LKS sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia LKS cukup sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia LKS kurang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia LKS tidak sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia LKS menggunakan bahasa yang sangat efektif dan efisien LKS menggunakan bahasa yang efektif dan efisien LKS menggunakan bahasa yang cukup efektif dan efisien LKS menggunakan bahasa yang kurang efektif dan efisien LKS menggunakan bahasa yang tidak efektif dan efisien LKS menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan dapat dimengerti siswa dengan sangat baik LKS menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan dapat dimengerti siswa dengan baik LKS menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa tetapi hanya sebagian siswa yang mengerti LKS menggunakan bahasa yang kurang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa LKS menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan tingkat kemampuan siswa LKS memiliki tujuan kegiatan yang jelas dan tertulis di LKS LKS memiliki tujuan kegiatan yang jelas tetapi tidak tertulis di LKS LKS memiliki tujuan kegiatan yang kurang jelas dan tertulis di LKS LKS memiliki tujuan kegiatan yang kurang jelas dan tidak tertulis di LKS LKS tidak memiliki tujuan kegiatan yang jelas LKS memiliki seluruh struktur LKS (7: judul,
94
lengkap
18.
LKS sudah memiliki sistematika yang runut
3 2 1 0 4
3 2
19.
LKS memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa
1 0 4 3 2 1 0
20.
LKS memiliki informasi yang lengkap
21.
LKS menggunakan jenis dan ukuran huruf yang baik dan menarik
4 3 2 1 0 4 3 2 1 0
22.
LKS memiliki lay out/ tata letak yang menarik
4 3 2 1 0
petunjuk belajar/petunjuk siswa, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas, langkah kerja, penilaian) LKS memiliki sebagian besar struktur LKS (5-6) LKS memiliki hanya memiliki 3-4 struktur LKS LKS hanya memiliki 1-2 struktur LKS LKS tidak memiliki struktur LKS LKS memiliki sistematika LKS yang sangat baik dan runut baik struktur maupun tahap keterampilan proses sains LKS memiliki sistematika LKS yang runut baik struktur maupun tahap keterampilan proses sains LKS memiliki sistematika LKS yang runut di salah satu aspek (struktur / tahap keterampilan proses sains) LKS kurang sistematis LKS tidak sistematis LKS memiliki tata urutan pelajaran yang sangat sesuai dengan tingkat kemampuan siswa LKS memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa LKS memiliki tata urutan pelajaran yang cukup sesuai dengan tingkat kemampuan siswa LKS memiliki tata urutan pelajaran yang kurang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa LKS memiliki tata urutan pelajaran yang tidak sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. LKS memiliki informasi yang sangat lengkap LKS memiliki informasi yang lengkap LKS memiliki informasi yang cukup lengkap LKS memiliki informasi yang kurang lengkap LKS memiliki informasi yang tidak lengkap LKS menggunakan jenis dan ukuran huruf yang baik dan sangat menarik LKS menggunakan jenis dan ukuran huruf yang baik dan menarik LKS menggunakan jenis dan ukuran huruf yang baik tetapi kurang menarik LKS menggunakan jenis dan ukuran huruf yang kurang sesuai/kurang baik tetapi menarik LKS tidak menggunakan jenis dan ukuran huruf yang baik dan menarik LKS memiliki lay out/ tata letak yang sangat menarik LKS memiliki lay out/ tata letak yang menarik LKS memiliki lay out/ tata letak yang cukup menarik LKS memiliki lay out/ tata letak yang kurang menarik LKS memiliki lay out/ tata letak yang tidak menarik
95
23.
LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto yang baik dan berhubungan dengan konsep
4 3 2 1
24.
LKS memiliki desain tampilan yang menarik
0 4 3 2 1 0
LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto yang baik dan berhubungan dengan konsep LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto yang kurang bagus tetapi berhubungan dengan konsep LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto yang baik tetapi kurang berhubungan dengan konsep LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto yang kurang baik dan kurang berhubungan dengan konsep LKS tidakmemiliki ilustrasi/gambar/foto LKS memiliki desain tampilan yang sangat menarik LKS memiliki desain tampilan yang menarik LKS memiliki desain tampilan yang cukup menarik LKS memiliki desain tampilan yang kurang menarik LKS memiliki desain tampilan yang tidak menarik
Lampiran 10 LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA Petunjuk: Berilah tanda check list pada nilai angka sesuai dengan pengamatan anda sesuai dengan rubrik yang telah terlampirkan
No 1
Aspek KPS yang
Kegiatan yang
diamati
dilakukan
Observasi
Membaca
0 dan
memahami wacana yang
telah
disediakan Mengamati seluruh proses
pengujian
pH larutan dengan seksama 2
Merancang percobaan Mengambil (Mengambil alat)
tetes,
plat
indikator
universal,
tabung
reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes Merancang percobaan Mengambil laruran (Mengambil
bahan NH3, NH4Cl, HCl,
yang dibutuhkan) 3
Menggunakan dan bahan
NaOH, Aquades. alat Meneteskan larutan NH3/
NH4Cl/
campuran dengan
NH3 NH4Cl
menggunakan pipet 96
Skor 1
2
3
4
97
tetes ke dalam 4 buah tabung reaksi masing – masing 20 tetes Menguji pH larutan pada tabung reaksi pertama
dengan
cara yang tertera didalam LKS Meneteskan 1 tetes larutan HCl pada tabung kedua Menguji
larutan
yang terdapat pada tabung
reaksi
kedua
sesuai
dengan
langkah
yang tertera pada LKS Meneteskan 1 tetes larutan NaOH pada tabung
reaksi
ketiga Menguji
larutan
yang terdapat pada tabung
reaksi
ketiga
sesuai
dengan
langkah
yang tertera pada LKS
98
Meneteskan 1 tetes aquades
pada
tabung keempat Menguji
larutan
yang terdapat pada tabung
reaksi
keempat
sesuai
dengan
langkah
yang tertera pada LKS
Lampiran 11 RUBRIK LEMBAR OBSERVASI Petunjuk: Berilah tanda check list pada nilai angka sesuai dengan pengamatan anda, dengan 4 (sangat baik), 3 (baik), 2 (cukup), 1 (kurang baik), dan 0 (sangat kurang).
No 1
Aspek KPS yang
Kegiatan yang
diamati
dilakukan
Observasi
Membaca
Skor 0
1
dan Tidak
2
3
4
Membaca
Membaca
Membaca
Membaca
memahami wacana membaca
sebagian
seluruh
dan
dan
yang
wacana
wacana yang memahami
telah dan
disediakan
memahami
yang
wacana
disediakan
yang
telah telah disediakan
telah
memahami
sebagian
wacana
wacana
yang
yang tealah disediakan
disediakan
disediakan
Mengamati seluruh Tidak
Mengamati
Mengamati
Mengamati
Mengamati
proses
sedikit
sebagian
seluruh
seluruh
pengujian mengamati
pH larutan dengan seluruh
bagian dari besar proses proses
proses
seksama
proses
proses
pengujian pH pengujian
pengujian
pengujian
pengujian
larutan
pH
99
pH larutan
larutan
100
pH larutan
pH
larutan dengan
dengan
dengan
seksama
seksama
seksama 2
Merancang percobaan Mengambil (Menggambil alat)
tetes, universal,
plat Tidak
Mengambil
indikator mengambil
satu
tabung satupun alat dua
reaksi, rak tabung yang reaksi, pipet tetes
di lima
butuhkan
Mengambil
Mengambil
Mengambil
atau tiga dari lima empat
dari seluruh alat
dari alat
alat yang
yang lima
alat dibutuhkan
yang
dibutuhkan
yang
dalam
dibutuhkan
dibutuhkan
praktikum
dalam
dalam
praktikum
praktikum Mengambil
(bahan Mengambil laruran Tidak
yang dibutuhkan)
Mengambil
Mengambil
Mengambil
NH3, NH4Cl, HCl, mengambil
satu
atau tiga dari lima empat
NaOH, Aquades.
dua
dari bahan
satupun
Mengambil
dari seluruh
yang lima bahan bahan yang
bahan yang lima bahan dibutuhkan
yang
di butuhkan
dibutuhkan
yang
dibutuhkan
dibutuhkan 2
Menggunakan dan bahan
alat Meneteskan larutan Tidak NH3/ campuran dengan
NH4Cl/ meneteskan NH3 larutan NH3 NH4Cl
Meneteskan
Meneteskan
kurang atau kurang lebih tetes
Meneteskan
Meneteskan
atau kurang atau 20
tetes
15 lebih 10 tetes lebih 5 tetes larutan NH3 dari dari
yang dari
yang dengan
101
menggunakan pipet
yang sudah sudah
di sudah
tetes ke dalam 4
di tentukan tentukan ( 20 tentukan
buah tabung reaksi
( 20 tetes )
tetes )
di pipet
20 tetes )
masing – masing
( ke
tetes dalam
tabung reaksi
20 tetes Menguji pH larutan Tidak
Menguji pH Menguji pH Menguji pH Menguji pH
pada tabung reaksi melakukan
larutan pada larutan pada larutan pada larutan pada
pertama
tabung
tabung reaksi tabung
tabung
cara yang tertera pH larutan
reaksi
menggunaka
reaksi
didalam LKS
menggunak
n
dengan pengujian
reaksi
sebagian menggunak
pertama
an langkah langkah yang an sebagian dengan cara yang
tidak tertera dalam besar
sesuai seperti
LKS di
dalam LKS
langkah
yang tertera didalam
yang tertera LKS dalam LKS
Meneteskan 1 tetes Tidak
Meneteskan
larutan HCl pada meneteskan
1
tabung kedua
larutan HCl
larutan HCl
pada tabung
pada tabung
reaksi
kedua
kedua
tetes
102
Menguji
larutan Tidak
Menguji pH Menguji pH Menguji pH Menguji
yang terdapat pada melakukan
larutan pada larutan pada larutan pada larutan yang
tabung
reaksi pengujian
tabung
tabung reaksi tabung
terdapat
kedua
sesuai pH larutan
reaksi
kedua
reaksi
pada tabung
kedua
mengguna-
kedua
reaksi
yang tertera pada
mengguna-
kan sebagian mengguna-
LKS
kan langkah langkah yang kan
sesuai
yang
dengan
dengan
langkah
tidak tertera dalam sebagian
sesuai seperti
LKS di
dalam LKS
kedua
besar
langkah
langkah
yang tertera
yang tertera pada LKS dalam LKS
Meneteskan 1 tetes Tidak
Meneteskan
larutan NaOH pada meneteskan
1
tabung
larutan
ketiga
reaksi larutan
tetes
NaOH pada
NaOH pada
tabung
tabung
reaksi
ketiga
ketiga Menguji
larutan Tidak
yang terdapat pada melakukan
Menguji pH Menguji pH Menguji pH Menguji larutan pada larutan pada larutan pada larutan yang
103
tabung
reaksi pengujian
tabung
tabung reaksi tabung
terdapat
ketiga
sesuai pH larutan
reaksi
ketiga
reaksi
pada tabung
ketiga
mengguna-
ketiga
reaksi
yang tertera pada
mengguna-
kan sebagian mengguna-
LKS
kan langkah langkah yang kan
sesuai
yang
dengan
dengan
langkah
tidak tertera dalam sebagian
sesuai seperti
LKS di
dalam LKS
ketiga
besar
langkah
langkah
yang tertera
yang tertera pada LKS dalam LKS
Meneteskan 1 tetes Tidak
Meneteskan
aquades
1
pada meneteskan
tabung keempat
1
tetes
tetes
aquades
aquades
pada tabung
pada tabung
keempat
reaksi keempat Menguji
larutan Tidak
Menguji pH Menguji pH Menguji pH Menguji
yang terdapat pada melakukan
larutan pada larutan pada larutan pada larutan yang
tabung
reaksi pengujian
tabung
tabung reaksi tabung
terdapat
keempat
sesuai pH larutan
reaksi
keempat
pada tabung
reaksi
104
dengan
langkah
keempat
mengguna-
yang tertera pada
mengguna-
kan sebagian mengguna-
LKS
kan langkah langkah yang kan
sesuai
yang
dengan
tidak tertera dalam sebagian
sesuai seperti
keempat
LKS di
dalam LKS
reaksi keempat
besar
langkah
langkah
yang tertera
yang tertera pada LKS dalam LKS
Lampiran 12 RUBRIK PENILAIAN PRODUK PENGEMBANGAN LKS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS
No
Aspek kps
2
Klasifikasi
3
Interpretasi
Kriteria Penilaian
Jawaban yang
Pertanyaan
diharapkan
0
1
2
3
4
Mengapa email gigi tidak keropos ketika bereaksi dengan asam cuka? Mengapa asam cuka dapat mempertahan kan pHnya? Dari masalah yang Email gigi tidak
Siswa tidak menuliskan seluruh masalah
Siswa hanya menulisgkan satu masalah saja namun tidak sesuai dengan yng diharapkan
Siswa menuliskan dua masalah namun tidak sesuai dengan yang diharapkan
Siswa menuliskan salah satu saja dari masalah yang diharapkan
Siswa menuliskan seluruh masalah sesuai dengan yang diharapkan.
Siswa
Siswa
Siswa
telah
dapat
membuat
membuat
membuat
membuat
kesimpulan
kesimpulan kesimpulan
Dari wacana diatas, tuliskan masalah yang terdapat di dalamnya?
kalian keropos
kemukakan diatas disebabkan dan
berdasarkan adanya
wacana apa
yang
air
liur kesimpulan
mulut,
dapat dimana
didalam
air
liur
terdapat
tidak Siswa
oleh membuat
tersebut didalam
kalian simpulkan?
Siswa
itu basa 105
kesimpulan
namun tidak namun
namun
sesuai
sesuai
hanya
dengan
kurang
dengan yang sesuai
sampai pada yang
diharapkan
dengan
email
yang
tidak
gigi diharapkan.
106
fosfat
sehingga
dapat
diharapkan
keropos
.
disebabkan
mempertahankan
oleh adanya
pH
air
liur
didalam mulut 4
Prediksi
5
Mengajukan pertanyaan
Dari wacana tersebut, apabila kita menambahkan lagi cuka kedalam bakso yang kita makan, apakah buffer dalam mulut kita masih berfungsi dengan baikkah untuk melindungi email gigi kita? Dari wacana tersebut, jika masih terdapat hal lain yang ingin dimengerti lebih lanjut, buatlah beberapa pertanyaan yang berisikan hal-hal yang ingin diketahui!
Buffer dalam Siswa tidak mulut kita akan membuat bekerja kurang prediksi baik untuk melindungi email gigi kita
Siswa membuat prediksi tidak berdasarkan wacana diatas.
Siswa membuat prediksi berdasarka n pada wacana tersebut namun tidak sesuai
Siswa membuat prediksi berdasarkan wacana tersebutn namun kurang sesuai
Siswa mampu membuat prediksi sesuai dengan yang diharapkan
Mengajukan pertanyaan berdasarkan pada wacana dan kesesuaian dengan materi serta relevan dengan tujuan pembelajaran.
Siswa mengajukan pertanyaan didasarkan pada kesesuaian dengan materi namun tidak didasarkan pada wacana dan tidak
Siswa mengajukan pertanyaan didasarkan pada wacana dan tidak disesuai dengan materi serta tidak relevan
Siswa mengajukan pertanyaan didasarkan pada wacana dan kesesuaian dengan materi namun tidak relevan dengan
Siswa mengajukan pertanyaan didasarkan pada wacana dan kesesuaian dengan materi serta relevan dengan tujuan
Siswa mengajukan pertanyaan tidak didasarkan pada wacana dan kesesuaian dengan materi serta relevan dengan
107
6
Hipotesis
tujuan relevan pembelajaran dengan tujuan pembelajaran kalian Membuat jawaban Siswa Siswa
Setelah membuat
sementara
pertanyaaan
berdasarkan
tersebut,
membuat pada jawaban
buatlah wacana
dan tidak
jawaban sementara kesesuaian dengan didasarkan dari
pertanyaan materi
diatas
relevan
dengan tujuan pembelajara n Siswa
tujuan pembelajara pembelajaran n . Siswa
Siswa
membuat
membuat
membuat
membuat
jawaban
jawaban
jawaban
jawaban
didasarkan
didasarkan
didasarkan
didasarkan
pada
pada
pada
pada
wacana
wacana dan wacana dan
serta pada wacana kesesuaian dengan dan
dengan
dan
tidak kesesuaian
disesuai
tujuan
kesesuaian
materi
pembelajaran.
dengan
namun tidak dengan
materi
serta didasarkan
materi
kesesuaian
dengan
dengan
materi
materi serta
namun tidak relevan
relevan
pada wacana serta tidak relevan
dengan
dengan
dan
dengan
tujuan
tujuan
relevan
dengan
tujuan
pembelajara
pembelajaran
dengan
tujuan
pembelajara
n
tujuan
pembelajar
n
tidak relevan
pembelajaran an 9
Menerapkan
Jelaskan apa yang Larutan
konsep
dimaksud
Siswa
tidak Siswa
dari penyangga adalah menjawab
larutan penyangga larutan
dimana apa
menjawab
Siswa
Siswa
Siswa
menjawab
menjawab
menjawab
namun
sesuai
yang namun tidak namun
108
berdasarkan
hasil ketika
dimaksud
sesuai
percobaan
yang ditambahkan
dengan
dengan yang sesuai
sampai pada jawaban
telah
kamu sedikit
diharapkan
dengan
larutan
yang diharapkan
lakukan?
asam larutan
kurang
hanya
dengan
maupun
sedikit penyangga
yang
penyangga
basa
masih
diharapkan
adalah
mampu
larutan yang
mempertahankan
mampu
pH
mempertaha
dimilikinya.
yang
nkan
pH
nya sendiri.