Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJATEMATIK TERBIMBING BERBASIS POE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS IV Oleh: Ratih Purnama Pertiwi*1, Supriyadi2,dan Hartono2 Program Studi Pendidikan Agama Islam STKIP Nurul Huda Email:
[email protected] Abstrak: Lembar kerja tematik berbasis predict, observation,explain (LKTT POE) dapat diterapkan untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa sehingga dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan Research & Development (R&D) bertujuan untuk menghasilkan produk lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa serta menguji kevalidan, kepraktisa, dan keefektifan.Produk awal divalidasi oleh ahli yang hasilnya menunjukkan valid.Subjek uji coba produk adalah siswa kelas IV SDN Plalangan 01 selama enam kali pertemuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi yaitu untuk mengamati keterampilan proses sains,Kepraktisan produk dinyatakan praktis ditunjukkan dari angket respon positif siswa terhadap LKTT POE sebesar 87.9 %. Keefektifan ditinjau dari; (1) peningkatan hasil belajar siswa menggunakan LKTT POE sebesar 1,850 termasuk dalam kategori tinggi, (2) aspek pengaruh LKTT POE terhadap keterampilan proses siswa dianalisis menggunakan uji t diperoleh p (signifikansi)= 0,00< 0,05 dengan kesimpulan bahwa H1 diterima yaitu terdapat pengaruh LKTT POE terhadap keterampilan proses siswa, (3) perbandingan antara LKTT POE dan LKS buku siswa diaanalisis menggunakan uji t diperoleh p (signifikansi)= 0,00 >0,05 dengan kesimpulan bahwa H1 diterima ada perbedaan antara LKTT POE dengan LKS buku siswa dalam meningkatkan keterampilan proses siswa dengan rata-rata keterampilan proses siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 83,33 > 61,03, (4) hasil observasi keterampilan proses sains diperoleh rata-rata 30,91 sebelum menggunakan LKTT POE dan diperoleh hasil sebesar 50,69 setelah menggunakan LKTT POE. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa produk yang dikembangkan valid, praktis, dan efektif dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa selain itu, dengan menggunakan LKTT POE dapat menjadikan pembelajaran tematik menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Kata kunci : POE, Tematik, Lembar Kerja, Keterampilan Proses Sains Siswa. PENDAHULUAN Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan dalam pembangunan bangsa khususnya dalam bidang pendidikan. Proses belajar mengajar merupakan interaksi antar anak dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak dengan pendidikan. Kegiatan pembelajaran bermakna jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman, bersifat individual dan kontekstual anak akan mengalami langsung yang dipelajarinya. Kurikulum baru untuk tingkat SD/MI sudah mulai diterapkan sejak Juli 2013 menggunakan metode pembelajaran tematik. (Khoiru dan Amri, 2014:51) pembelajaran tematik materi ajar disampaikan dalam bentuk tema-tema yang mengintegrasikan seluruh mata pelajaran. Peserta didik dituntut aktif dalam proses pembelajaran, serta mendorong peserta didik mampu lebih baik dalam melakukan observasi, 53
Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015
bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Permasalahan lain yang dijumpai pembelajaran tematik sesuai dengan Kurikulum 2013 yaitu dalam proses pembelajrannya, guru akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kreativitasnya berdasarkan pengalaman sehari-hari serta kegiatan observasi melalui sebuah percobaan. Karli (2009) dalam penelitiannya tentang pembelajaran tematik menyatakan bahwa pembelajaran tematik berorientasi pada kebutuhan perkembangan anak dan lebih menekankan keterlibatan siswa secara aktif baik kognitif maupun skill dalam proses pembelajarannya, serta pembelajaran tematik baik dilaksanakan di kelas SD dengan catatan pembelajaran dilakanakan dengan melihat sudut pandang kebutuhan dan perkembangan siswa. Pada saat ini, proses belajar mengajar di sekolah biasanya untuk melakukan kegiatan observasi yaitu guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan percobaan berdasarkan lembar kerja yang terdapat pada buku siswa. lembar kerja yang digunakan oleh siswa belum mencakup seluruh kajian materi IPA. Studi literatur yang peneliti lakukan beberapa buku tematik tema 9 ada beberapa pembelajaran yang belum memuat mata pelajaran IPA. Salah satu tugas siswa setelah mempelajari materi adalah mengerjakan lembar kerja yang telah tersedia di dalam buku siswa. Kenyataannya, belum tersedia lembar kerja yang langsung digunakan oleh siswa karena lembar kerja tersebut masih harus disalin oleh siswa dari buku. Hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan menunjukkan bahwa, guru belum mengembangkan metode dan model yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik sedangkan peserta didik membutuhkan pembelajaran yang menarik, bermakna dan memicu rasa ingin tau siswa. Beberapa kelemahan lembar kerja yang ada pada buku siswa, yang sering digunakan dalam pembelajaran tematik yaitu tidak ada arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan sehingga siswa sulit untuk membedakan antara materi pelajaran yang satu dengan materi pelajaran yang lain. Upaya untuk menanggulangi kelemahan dari lembar kerja yang digunakan dalam buku tematik yang digunakan oleh siswa, dibutuhkan pengembangan lembar kerja dengan model pembelajaran yang dikombinasikan. Pengembangan lembar kerja tematik
merupakan
pengembangan lembar kerja terbimbing dengan proses pembelajaran yang menggunakan POE (Predict, Observation, Explain).Model pembelajaran POE merupakan predict atau membuat prediksi dalam proses pembelajaran, kemudian observation melakukan pengamatan apa yang terjadi, dan explain memberikan penjelasan tentang apa yang telah dilakukan (Suparno, 2007).
54
Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015
METODE Merujuk pada tujuan penelitian yang ingin dicapai, penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and development (R & D). Menurut Sugiyono (2013), Research and development (R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan sekaligus menguji keefektifan produk tersebut. Langkah pengembangan ini meliputi: 1) analisis kebutuhan diawali dengan wawancara kepada guru SDN Plalangan 01 mengenai
lembar
kerja
yang
digunakan.
Berdasarkan
hasil
wawancara
guru
merekomendasikan lembar kerja yang harus dikembangkan dengan menganalisis buku siswa kemudian dijadikan lembar kerja agar pembelajaran semakin efektif, 2) data dan informasi yang diperoleh melalui analisis kebutuhan menghasilkan desain perencanaan produk awal pembuatan lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE, 3) pembuatan produk awal LKTT POE divalidasi oleh ahli yaitu ahli dalam bidang evaluasi, dan materi fisika, 4) uji coba skala terbatasadalah siswa kelas 4 berjumlah masing-masing 10 siswa untuk melihat keterbacaan LKTT POE. Selanjutnya diujicobakan ke 20 siswa untuk mencari validitas dan reliabilitas, 5) produk direvisi kembali sesuai hasil temuan pada uji coba skala terbatas, 6) setelah dilakukan revisi maka diujicoba skala luaspada kelas 4 SDN Plalangan 01 diujicobakan kepada 36 siswa. 7) evaluasi dan analisis. Teknik validitas dan reliabilitasmenggunakan uji t. Uji kepraktisan LKTT POE dianalisis melalui angket respon siswa dan guru. LKTT POE dinyatakan praktis apabila sama dengan atau lebih dari 80% responden memberikan respon positif. Keefektifan LKTT POE meliputi: 1)Peningkatan hasil belajar siswa menggunakan LKTT POE, 2) pengaruh LKTT POE terhadap keterampilan proses sains siswa, 3) perbandingan antara LKTT POE dan LKS buku siswa, 4) observasi keterampilan proses sains sebelum dan sesudah menggunakan LKTT POE.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Salah satu kriteria untuk menentukan apakah lembar kerja tematik terbimbing layak diujicobakan adalah jika perangkat tersebut memenuhi kriteria valid. Validasi ini dilakukan oleh pakar untuk menentukan kevalidan produk lembarkerja tematik terbimbing 55
Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015
berbasis POE. Lembarvalidasi ini terdiri dari 2 jenis yaitu lembar validasi produk materi tema sembilan subtema satu makananku sehat dan bergizi. Produk dan materi divalidasi oleh pakar yaitu V-1 dan V-2. Kriteria Penilaian kevalidan lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE oleh pakar dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kriteria Penilaian Pencapaian Kategori nilai (Skor) validitas 30-48 Tidak valid
Tidak boleh digunakan
49-67
Kurang valid
Tidak boleh digunakan
68- 86
Cukup Valid
Boleh digunakan setelah revisi besar
87-105
Valid
Boleh digunakan setelah revisi kecil
106-124
Sangat valid
Sangat baik untuk digunakan
Keterangan
Berdasarkan hasil validasi oleh pakar didapatkan pencaipaian nilai skor 87-105 yaitu dalam kategori boleh digunakan setelah revisi kecil.validasi pertama mencapai skor 102 dan validasi kedua mencapai skor 101. Validator 1 dan 2 adalah validator ahli yang diambil dari dosen ahli bidang matematika. Hasil validasi produk lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE dapat dilihat pada tabel 2.
56
Saran Perbaikan
Ket
Kategori
Skor
Validator
No
Tabel 2. Hasil Validasi Produk Lembar Kerja Tematik terbimbim Berbasis POE
Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015
1.1 V-1
102
Valid
Boleh Penggunakaan digunakan kaliamat dalam lembar setelah revisi kerja diperbaiki, milai keterampilan proses kecil belum begitu terlihat
2.2 V-2
101
Valid
Boleh Penggunaan digunakan warna pada lembar setelah revisi kegiatan gunakan warna yang cerah, kecil padalembar peta konsep penghantar jangan saling berhimpit.
3
Dapat digunakan setelah melalui revisi
Berdasarkan Tabel 2. menunjukkan bahwa hasil validasi lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE mendapatkan pencapai nilai skor di rentang 87-105 dengan katagori “valid”. Hal ini menunjukkan lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE dilihat dari aspek kelengkapan, perancangan kegiatan percobaan, penyajian serta bahasa pada materi tema sembilan subtema satu makananku sehat dan bergizi memenuhi kriteria valid dan siap diujicobakan. Kepraktisan lembar kerja tematik dalam penelitian ini dilihat dari respon siswa mengenai lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE. Respon siswa dan respon guru diukur menggunakan angket respon siswa terhadap lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE.
Indikator kepraktisan tes adalah hasil respon respon siswa terhadap
instrumenlembar kerja tematik terbimbing berbasis POE yang dikembangkan. Data kelas IV berjumlah 36 anak, dilaksanakan tanggal 25 April 2015 di ruang kelas IV. Subjek uji coba mengisi angket kepraktisan yang telah disediakan. Hasil analisis kepraktisan instrumen lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Analisis Kepraktisan Instrumen Lembar Kerja Tematik Terbimbing Berbasis POE Instrumen Lembar Kerja Tematik
Rata-rata persentase
57
Keterangan
Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015
Respon Guru
87 %
Praktis
Respon Siswa
87,9 %
Praktis
Keefektifan pembelajaran dalam penelitian ini dilihat dengan melihat 1) hasil ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE (LKTT POE), 2) aspek pengaruh LKTT POE terhadap keterampilan proses siswa dianalisis menggunakan uji t, 3) perbandingan antara LKTT POE dan LKS buku siswa diaanalisis menggunakan uji t, 4) hasil observasi keterampilan proses sains sebelum dan setelah menggunakan LKTT POE. Kemudian dengan melihat perbedaan lembar kerja yang ada padabuku siswa yang digunakan dalam kelas kontrol, dan lembar kerjatematik terbimbing berbasis POE yang digunakan dalam kelas eksperimen. Besarnya peningkatan hasil belajr N.Gain lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE sebesar 1,850 yang dikatagorikan tinggi dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel. 4. Rerata Hasil Belajar dan N.Gain Hasil Belajar Nilai
UH Guru
UH POE
N.Gain
75,28
80,26
1,850
Analisis hasil belajar siswa dilihat dari nilai ulangan harian yang diberikan oleh guru dan nilai hasil belajar setelah menggunakan lembar kerjatematik terbimbing berbasis POE. Untuk mengetahui pengaruh lembar kerja tematik terhadap hasil belajar dianalisis dengan menggunakan Uji t. hasil perhitungan analisis hasil belajar di lihat pada Tabel 4.6.
Tabel 5. Hasil Analisi Uji t Kelas Kelas Eksperimen
thitung
Signifikansi
6.978
0.00
58
Keputusan Ho ditolak dan H1 diterima.
Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015
Berdasarkan tabel 5. diperoleh signifikansi 0.00 < 0.05. Kesimpulan bahwa H1 diterima yaitu ada pengaruh lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE di kelas eksperimen terhadap peningktan keterampilan proes sains siswa. Lembar kerja terbimbing Berbasis POE (LKTT POE) yang dikembangkan untuk kelas eksperimen yaitu diuji cobakan di kelas IV SDN Plalangan 01. Lembar Kerja Siswa buku siswa yaitu lembar kerja siswa yang sudah adapada buku siswa diuji cobakan pada kelas kontrol SDN Purwoyoso 01. Untuk melihat perbedaan nilai keterampilan proses sains di kelas eksperimen dan di kelas kontrol dengan lembar kerja yang berbeda. Hasil analisis keterampilan proses kelas kontrol dan eksperimen dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil Analisis uji t kelas eksperimen dan kelas kontrol terhadap keterampilan proses sains siswa Mean Pair 1
Eksperimen – Kontrol
22.30 6
Paired Differences 95% Confidence Std. Std. Interval of the Deviatio Error Difference n Mean Lower Upper 15.889 2.648 16.930 27.681
T
df
Sig. (2tailed)
8.423
35
.000
Berdsarkan data pada Tabel 6. diperoleh signifikansi 0,00 <0,05 yaitu HI diterima yaitu terdapat berbedaan antara LKTT POE dengan LKS buku siswa dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Analisis keterampilan proses saians juga dapat dilihat dari nilai rata-rata menggunakan LKTT POE dan LKS buku siswa.Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Hasil Analisis Keterampilan proses Sains
Kelas Hasil_Bel Eksperimen ajar Kontrol
Group Statistics N Mean 36 83.3333 36 61.0278
Std. Deviation 11.46423 12.07000
Dari informasi di atas diketahui rata-rata kelas ekperimen (83,33) > kelas kontrol (61,03). Hal ini menunjukkan bahwa lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE dapat meningkatkan keterampilan proses sains di kelas eksperimen. Pembahasan Temuan penelitian ini adalahlembar kerja tematik terbimbing berbasis POE Proses pengembangan lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE meliputi fase investigasi awal (prelimenary
investigation),
fase
desain 59
(design),
fase
realisasi/konstruksi
Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015
(realization/construction), fase tes, evaluasi dan revisi (test, evaluation and revision) dan implementasi (implementation). Namun, pada penelitian ini hanya sampai pada tahap tes, evaluasi dan revisi saja tidak sampai pada tahap implementasi, karena untuk sampai pada tahap penyebaran maka harus dilakukan uji coba lebih dari satu kali dan dengan subyek penelitian yang berbeda, sedangkan pada penelitian ini uji coba hanya dilaksanakan satu kali sehingga tahap implementasi tidak dilakukan. Pada tahap investigasi awal (prelimenary investigation) peneliti memperoleh informasi mengenai masalah dasar dalam pembelajaran dengan menggunkan lembar kerja yang ada pada buku siswa oleh siswa kelas IV SDN Plalangan 01 Gunung Pati Semarang, meliputi suasana kelas ketika pembelajaran berlangsung dan cara penyampaian materi oleh guru dengan cara melakukan diskusi dengan guru mata pelajaran, serta memberikan lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE. Selain itu juga melakukan diskusi untuk mengetahui karakteristik dan latar belakang pengetahuan siswa kelas IV untuk menilai keterampilan proses sains yang dimiliki oleh siswa. Setelah itu yang dilakukan peneliti adalah menganalisis konsep yang relevan yang akan diajarkan, kemudian menganalisis tugas dan melakukan spesifikasi tujuan pembelajaran yang akan digunakan. Informasi yang telah diperoleh dari tahap investigasi awal, peneliti gunakan sebagai acuan untuk melaksanakan tahap selanjutnya yakni tahap perancangan (design). Tahap perancangan (design) peneliti merancang perangkat pembelajaran yang akan digunakan untuk penelitian yaitu meliputi perancangan silabus, RPP, bahan ajar, media pembelajaran dan lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE. Pada tahapan realisasi/konstruksi inilah prototype (produk awal) dihasilkan lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE, yang dalam pembelajarannya dengan memberikn lembar kerja. Tahap selanjutnya yakni test, evaluation and revision. Dalam tahap ini meliputi kegiatan validasi perangkat pembelajaran oleh ahli yang dilakukan oleh dua dosen ahli dan validasi praktisi yang berasal dosen MIPA. Hasil penilaian para ahli ini digunakan untuk merevisi lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE yang valid dan siap diujicobakan. Dalam pelaksanaan uji coba peneliti dibantu oleh tiga orang pengamat yang bertugas untuk mengamati keterampilan proses sains siswa. Selama proses belajar mengajar dengan menggunakan lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE, diperoleh data hasil respon siswa terhadap proses pembelajaran, respon siswa terhadap lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE. Diperoleh juga data hasil belajar siswa untuk melihat keterampilan proses saians yang dimiliki oleh siswa. Setelah berakhirnya proses pembelajaran selama enam kali pertemuan dan diakhiri dengan postes maka dihasilkan produk akhir berupa hasil pengembangan lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE. 60
Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015
Lembar kerja terbimbing berbasis POE merupakan lembar kerja yang dikembangkan dengan menganalisis buku siswa sesuai Kurikulum 2013. Lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE berisi sintak-sintak pembelajaran predict, observation, explain. Menggunakan lembar kerja membuat siswa untuk memunculkan ide-ide untuk menjelaskan apa yang mereka lihat, memprediksi berdasarkan pengamatan mereka dan melaksanakan sesuai dengan rancangannya. Proses pembelajaran dalam kelas siswa sangat antusias menggunakan lembar kerja, karena berbeda dengan belajar seperti biasanya yang hanya memperhatikan penjelasan guru dan kemudian menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru. Pemberian materi berupa video pembelajaran, praktikum langsung dan teks bacaan disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE memiliki kelebihan pada model pembelajaran yaitu dengan menggunakan model POE, dan dalam pemberian materi bervarian sehingga membuat anak tidak bosan. Lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE sebelelum digunakan dalam proses pembelajaran memiliki status valid. Kriteria kelayakan lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE dikatakan valid jika penilaian validator mendapatkan penilaian minimal baik. Berdasarkan hasil penilaian dapat disimpulkan bahwa produk lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE memenuhi kriteria kevalidan karena mendapat kriteria valid oleh validator.saran dalam lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE diperbaiaki sehingga berdasarkan aspek materi, penyajian dan bahasa lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE bisa digunakan. Lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE tema sembilan subtema satu makananku sehat dan bergizi di kelas IV yang sudah divalidasi, diuji cobakan pada siswa kelas IV SDN Plalangan 01 berjumlah 10 siswa mendaptkan respons yang sangat baik dari siswa. Pembelajaran dengan menggunakan lembar kerja yang ada pada buku siswa pada siswa kelas IV SDN Purwoyoso 01 sebanyak 10 siswa mendapatkan respons cukup dari peserta didik. Kemampuan siswa dalam menggunakan lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE diukur dengan menggukanan hasil belajar siswa yang diperoleh setelah menggunakan lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE. Hasil belajar yang diperoleh sebelum menggunakan lembar kerja tematik yaitu dengan melihat hasil ulangan harian yang diberikan oleh guru mendapatkan rata-rata 75,28, sedangkan hasil belajar setelah menggunakan lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE menunjukkan rata-rata 80,26 dengan gain sebesar 1,850 yang dikategorikan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mencapai KKM dari sekolaahn yaitu 70.
PENUTUP 61
Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015
LKTT POE yang dikembangkan dianalisis dari buku siswa disesuaikan dengan proses pembelajaran tematik Siswa SD. Hasil pengujian terhadapLembar kerja tematik terbimbing berbasis POEpada tema sembilan subtema satu Makananku sehat dn Bergizi yang dikembangkan dikembangkan valid, efektif dan praktis untuk digunakan. LKTT POE yang dikembangkan dapat digunakan sebagai proses pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa.Ada perbedaan lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE di kelas eksperimen dengan melihat hasil belajar ulangan harian siswa yang diberikan oleh guru dan hasil belajar siswa setelah menggunakan lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE. Kesimpulan di atas menunjukkan bahwa penerapan lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE dalam pembelajaran tematik dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa. guru kelas IV sebaiknya mempertimbangkan penerapan LKTT POE untuk di aplikasikan dalam proses pembelajaran. Agar proses pembelajaran memperoleh hasil yang baik, guru harus dapat membuat situasi belajaryangmenarik bagi siswa, merancang materi pembelajaran secarat terprogram sesuai dengan tingkat berikir siswa, pemilihan model pembelajaran dan pendekatan dalam pemberin lembar kerja harus sesuai dengan situasi siswa di kelas, sehingga membntu siswa memahamimateri secara mandiri. Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, saran yang dapat disampaikan yaitu: 1) Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pengembangan dengan hasil signifikan, sehingga dapat dikembangkan pada pokok bahasan yang lain, mata pelajaran yang lain atau ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, 2) Lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE hasil pengembangan valid. Guru disarankan menerapkan lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE sebagai alternatif dalam pembelajaran, 3) Pada penelitian ini lembar kerja tematik terbimbing berbasis POE sebagai pembanding. Penelitian sejenis dapat dilanjutkan dengan menerapkan lembar kerja tematik tertulis dalam bentuk lain sebagai pembanding, 4) Perlu dikembangkan lembar kerja yang disesuaikan dalam proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, K.L., Amri, S. 2014. Pengembangan & Model Pembalajaran Tematik Integratif. Jakarta: Prestasi Pustaka
62
Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015
Aisah. 2013. “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Ilmu Pengetahuan Alam Bermuatan Pendidikan Karakter Di Kelas IV Sekolah Dasar”. Tesis. Semarang: Program Pasca Sarjana UNNES Akpinar. 2013. “The Use of Interactive Computer Animations Based on POE as a Presentation Tool in Primary Science Teaching”. Journal of Nursing Education. 43(6), hal. 527-537. (diunduh 24 November 2014) Aydin., Deveci., Cepni & Ormanci. (2015). “A Thematic Review of Interactive Whiteboard Use in ScienceEducation: Rationales, Purposes, Methods and General Knowledge”. J Sci Educ Technol. DOI 10.1007/s10956-014-9543-3 Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran santifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Grava Media Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Reneka Cipta Darmodjo & Kaligis. (1993). Pendidikan IPA II. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas. 2003. Kurikulum 2006 Setandar Kompetensi Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas Devi. 2010. Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA. Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Erianto. 2007. Model PembelajaranTerpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka Huda, M.2014.Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka pelajar Indrawati & Setiawan. 2009. Pembelajaran Aktif, Kreatif dan menyenangkan untuk guru SD: PPPPTK IPA Indriyani, R. 2013. “Pengembangan LKS Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle) 7E Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Mengembangkan Kemampuan Berfikir Kritis Pada Siswa SMA Kelas X Pada Pokok Bahasan Elekrtomagnetik. Tesis. Yogyakarta:UAD
63
Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015
Karli, H. 2009. “Pembelajaran Tematik dan Pembelajaran Fragmented di Sekolah Dasar”. Jurnal Pendidikan Penabur . 8(13) Kearney., Matthew & David, F. Treagust. (2000). An investigation on the classroom use of Prediction-Observation-Explanation Computer Task Designed to Elicit and Promote Discussion of student’s conception of Force and Motion.Paper presented at the 2000 National Association for research in science technical meeting, April 28-31, 2000, New Orleans, LA, USA. Kirch, S. 2007. “Re/Production of science process skills and a scientificethos in an early childhood classroom”. Journal of Science Kisiel
&James,
F.
2006.
“Examining
Teacher
Choices
for
Science
Museum
Worksheets”.Journal of Science Teacher Education. Hal. 29-43 Monhardt, L & Monhardt, R 2006. “Creating a Context for the Learning of Science Process Skills Through Picture Books”. Early Childhood Education Journal. 34(1). Hal 1-5 Nulden. 1999. “Thematic Modules in an Asynchronous Learning Network:
A
Scandinavian Perspective on the Design of Introductory Courses”. Group Decision and Negotiation 8 Hal 391–408 Prastowo. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif . Yogyakarta:
I Diva Press
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Ross, S & Spector, M. 2008. “Special thematic issue on game-based learning”. Education Tech Research. Hal 56:509–510
Sudjiono,
A.
2012.
Pengantar
Evaluasi
Pendidikan.
Jakarta:
Raja
Grafindo
Persada Sugiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta
64
Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015
Suparno. 2007. Metode Pembelajaran IPA POE. On line at http://www.metode pembelajaran. WordPress.com. diunduh 8 November 2014 Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta :Bumi Aksara Wah, L, C. & Treagust, D. 2004. The Effectiveness Predict – Observe – Explain (POE) Technique in Diagnosing Studen’s Understanding of Science and Identifying Their Level of Achievement. Wisudawati & Sulistiowati. 2014. Metodologi Pembelajaram IPA. Yogyakarta: Bumi Aksara.
65