ANALISIS PENGARUH INTERAKSI SOSIAL, PERBANDINGAN SOSIAL, INFORMASI SOSIAL DAN OBSERVASI DIRI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA Ryan Irawan Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi sosial, perbandingan sosial, informasi sosial, dan observasi diri secara bersama dan secara parsial terhadap motivasi belajar, serta menganalisis pengaruh yang lebih dominan diantara variabel interaksi sosial, perbandingan sosial, informasi sosial, dan observasi diri terhadap motivasi belajar. Dalam proses pembelajaran, konsep diri yang diperoleh dari hasil suatu pembelajaran tersebut merupakan faktor psikologis yang dapat mendorong faktor motivasi belajar para peserta didik. Oleh karena itu, memperlancar proses pembelajaran perlu diperhatikan motivasi belajar peserta didik, dan dapat dikatakan bahwa motivasi merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan pembelajaran. Kata Kunci : Interaksi Sosial, Perbandingan Sosial, Informasi Sosial, Observasi Diri, Motivasi Belajar.
ABSTRACT Research purposes this is to know influence social interactions , comparison social , information social , and observation self together and is partial against motivation learning , and analyzing influence more dominant among variables social interactions , comparison social , information social , and observation himself against motivation learn . In the learning process , self-concept obtained from the results of a learning is psychological factors that can be pushed factor motivation learn the participants didik . Hence , smoothen the learning process to be observed motivation learning learners , and can be said motivation is one factor for determining effectiveness of learning . Keywords : social interactions , social comparison, social information, observation self , motivation to learn .
tinggi semangat keilmuannya dan besar
1. PENDAHULUAN
pengabdiannya
1.1. Latar Belakang Masalah
terhadap
tugas
edukatif.
Sementara itu para mahasiswa tidak hanya Pertumbuhan ilmu di dunia ini berlangsung dengan sangat cepat sehingga di negara berkembang para cendikiawan pun harus
berjuang
keras
untuk
mengejar
ketertinggalan. Pertumbuhan ilmu yang cepat dapat diikuti oleh para mahasiswa jika mereka
memperoleh
pendidikan
dalam
perguruan tinggi yang lengkap literaturnya, menerima pengajaran dari para dosen yang
berpangku
tangan
melainkan
harus
melakukan studinya dengan sikap maju yang membara, kebiasaan akademik yang baik dan metode belajar yang tepat. Akan tetapi sikap yang demikian itu tidak banyak tampil pada diri setiap mahasiswa pada saat ini. Dikarenakan adanya kondisi yang demikian sehingga tanpa sadar mereka telah
menciptakan mata rantai masalah yang
1. Apakah interaksi sosial, perbandingan
berakar dari dalam diri yaitu problem konsep
sosial, informasi sosial, dan observasi
diri. Dalam proses pembelajaran, konsep diri
diri,
yang diperoleh dari hasil suatu pembelajaran
pengaruh yang positif signifikan terhadap
tersebut merupakan faktor psikologis yang
motivasi belajar?
secara
bersama
mempunyai
dapat mendorong faktor motivasi belajar para
2. Apakah interaksi sosial, perbandingan
peserta didik. Setiap peserta didik memiliki
sosial, informasi sosial, dan observasi
karakteristik khusus, yang satu sama lainnya
diri secara parsial mempunyai pengaruh
berbeda. Hal tersebut memerlukan perhatian
yang positif signifikan terhadap motivasi
dan pelayanan yang khusus pula, misalnya
belajar?
motivasi. Oleh karena itu, memperlancar proses
pembelajaran
perlu
3. Variabel manakah yang paling dominan
diperhatikan
dalam mempengaruhi motivasi belajar?
motivasi belajar peserta didik dan faktorfaktor lain yang mempengaruhinya dan dapat
1.3. Batasan Masalah
dikatakan bahwa motivasi merupakan salah satu
faktor
yang
turut
menentukan
keefektifan pembelajaran.
Dalam penelitian ini ruang lingkup penelitian dibatasi hanya Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma angkatan
Untuk mencapai kemajuan studi yang pesat dan sukses, perguruan tinggi yang gemilang hendaknya mendorong mahasiswa melakukan studinya dengan minat yang besar
tahun 2007 sampai 2010. Variabel-variabel yang diteliti hanya meliputi interaksi sosial, perbandingan
sosial,
informasi
sosial,
observasi diri dan motivasi belajar.
dan mantap yang diikuti dengan kebiasaankebiasaan studi yang baik agar ia berhasil
1.4. Tujuan Penelitian
menyelesaikan studinya dengan nilai yang tinggi,
Tujuan penelitian disesuaikan dengan
kepuasan yang mendalam serta
kesiapan dan kepercayaan diri yang besar untuk menyambut dan memasuki tahap hidup
rumusan masalah, pembahasan, analisis, serta hasil-hasil yang akan dicapai. Adapun tujuan dalam penulisan adalah untuk mengetahui :
yang baru dalam masyarakat.
a.
sosial, informasi sosial, dan observasi
1.2. Rumusan Masalah
diri secara bersama terhadap motivasi
Berdasarkan uraian latar belakang masalah
tersebut,
maka
penulis
belajar.
dapat
mengambil rumusan masalah yang akan dikemukakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
Pengaruh interaksi sosial, perbandingan
b.
Pengaruh interaksi sosial, perbandingan sosial, informasi sosial, dan observasi diri secara parsial terhadap motivasi belajar.
c.
Pengaruh yang lebih dominan diantara
c. Bagi Peneliti
variabel interaksi sosial, perbandingan sosial, informasi sosial, dan observasi diri terhadap motivasi belajar.
ini
tentang
menambah
bagaimana
pengetahuan
realita
pengaruh
konsep diri terhadap motivasi belajar mahasiswa,
1.5. Manfaat Penelitian Penelitian
Dapat
khususnya
mahasiswa
fakultas ekonomi serta sebagai latihan diharapkan
dapat
memberikan manfaat, sebagai berikut:
untuk menambah kesiapan, wawasan dan pengetahuan.
1.5.1 Manfaat Teoritis Penelitian
ini
diharapkan
dapat
Interaksi Sosial
bermanfaat untuk memberikan informasi tentang pentingnya pengaruh konsep diri terhadap motivasi belajar mahasiswa. Selain
Perbandingan Sosial motivasi
itu, penelitian juga dapat digunakan sebagi literatur dalam pelaksanaan penelitian yang relevan di masa yang akan datang.
Informasi Sosial Observasi Diri
1.5.2 Manfaat Praktis a. Bagi Pendidik
Gambar 1. Model Penelitian
Dapat memberikan gambaran kepada pendidik yang mana dalam hal ini adalah
Hipotesis Penelitian :
dosen tentang proses pembelajaran yang
H1 : Terdapat pengaruh antara interasksi
terjadi dalam pendidikan sehingga mampu
sosial
memberikan solusi terbaik dalam proses
mahasiswa.
pembelajaran selanjutnya dengan cara penanaman konsep diri dan motivasi belajar pada mahasiswa.
dijadikan
bahwa
belajar
H2 : Terdapat pengaruh antara perbandingan sosial
terhadap
motivasi
belajar
H3 : Terdapat pengaruh antara informasi sebagai
bahan
evaluasi dan introspeksi diri dan sebagai masukan
motivasi
mahasiswa.
b. Bagi Mahasiswa Dapat
terhadap
penting
untuk
mengedepankan konsep diri dan motivasi belajar dalam diri mahasiswa.
sosial
terhadap
motivasi
belajar
mahasiswa. H4 : Terdapat pengaruh antara observasi diri terhadap motivasi belajar mahasiswa.
H5 : Terdapat pengaruh antara interaksi
pernyataan orang lain mengenai individu,
sosial, perbandingan sosial, informasi
melalui observasi yang cermat terhadap
sosial,
tingkah laku, pemikiran dan individu.
dan
observasi
diri
secara
bersama terhadap motivasi belajar
Pembentukan konsep diri meliputi :
mahasiswa.
a. Interaksi Sosial Interaksi
sosial
merupakan
hubungan-hubungan sosial yang menyangkut
2. TELAAH PUSTAKA
hubungan
2.1 Konsep Diri
antar
individu,
individu
(seseorang) dengan kelompok, dan kelompok Menurut Hurlock (1999) menyatakan bahwa konsep diri diartikan sebagai sikap, pandangan
dan
keyakinan
terhadap
keseluruhan dirinya dan merupakan inti dari pola kepribadian. Konsep diri (self concept) merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi interpersonal.
peranan
kunci
sosial
maka
tidak akan
mungkin ada
kehidupan bersama. Interaksi sosial adalah sebagai peristiwa saling mempengaruhi satu sama lain ketika dua orang atau lebih hadir bersama, mereka menciptakan suatu hasil satu sama lain atau berkomunikasi satu sama
Konsep diri juga dianggap sebagai pemegang
dengan kelompok. Tanpa adanya interkasi
dalam
pengintegrasian kepribadian individu,
di
dalam memotivasi tingkah laku serta di
lain. Jadi dalam kasus interaksi, tindakan setiap orang bertujuan untuk mempengaruhi individu lain. b. Perbandingan Sosial
dalam pencapaian kesehatan mental (Burns, 1993).
Kita selalu membandingkan diri kita dengan orang lain dan kelompok kita dengan kelompok lain. Hal-hal yang dibandingkan
2.1.1
Pembentukan Konsep Diri Setelah
definisi
konsep
hampir semua yang kita miliki, mulai dari diri
status sosial, status ekonomi, kecantikan,
dikemukakan oleh beberapa ahli maka dapat
karakter
dikatakan bahwa konsep diri berkembang
Konsekuensi
dari
tentang
adanya penilaian sesuatu lebih baik atau lebih
berbagai hal mengenai dirinya dimulai dari
buruk dari yang lain. Melalui perbandingan
sejak kecil, terutama yan berkaitan dengan
sosial kita juga menyadari posisi kita di mata
perlakuan orang lain terhadap dirinya. Baron
orang lain dan masyarakat. Kesadaran akan
dan Paul (1991) mengungkapkan bahwa ada
posisi ini tidak akan melahirkan prasangka
beberapa sumber pembentukan konsep diri
bila kita menilai orang lain relatif memiliki
yang cukup akurat, yaitu : Interaksi sosial
posisi yang sama dengan kita. Prasangka
dengan orang lain, perbandingan diri sendiri
terlahir
dengan orang lain, melalui komentar atau
perbedaan yang mencolok.
pengalaman-pengalaman
kepribadian dari
ketika
dan
sebagainya.
pembandingan
orang
menilai
adalah
adanya
c. Informasi Sosial Informasi
3. METODE PENELITIAN adalah
sesuatu
yang
3.1 Populasi dan Sampel
membuat pengetahuan kita berubah, yang secara
logis
mensahkan
perubahan,
3.1.1 Populasi
memperkuat atau menemukan hubungan
Menurut Sugiyono (2010), populasi
yang ada pada pengetahuan yang kita miliki.
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
Definisi ini memberikan pengertian bahwa
objek atau subjek yang mempunyai kualitas
informasi dapat mengubah pengetahuan yang
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
dimiliki
mengganti
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
pengetahuan yang dimilikinya atau justru
ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut
memperkuat dan menambah pengetahuan
Arikunto (2006), populasi adalah keseluruhan
yang dimiliki seseorang. Dengan perubahan
objek
pengetahuan tersebut maka seseorang dapat
populasi yang digunakan adalah mahasiswa
mengubah pola hidupnya baik kearah positif
fakultas ekonomi universitas gunadarma.
maupun kearah negatif tergantung informasi
3.1.2 Sampel
seseorang,
bisa
penelitian.
Dalam
penelitian
ini
Menurut Sugiyono (2010), sampel
yang diperolehnya.
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
d. Observasi Diri observasi
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Oleh
adalah salah satu bentuk belajar dimana
karena itu sampel mewakili populasi yang
individu mempelajari tingkah laku atau
ada, jadi apapun kesimpulan yang diperoleh
pemikiran baru melalui observasi terhadap
dari sampel dianggap telah menggambarkan
orang lain. Proses ini terjadi hanya dengan
atau mewakili populasi secara keseluruhan.
Pembelajaran
melalui
Besaran
memperhatikan tingkah laku orang lain.
sampel
merupakan
banyaknya individu, subjek atau elemen dari
2.2 Motivasi Menurut M. Utsman Najati (1997),
populasi yang diambil sebagai sampel.
motivasi adalah kekuatan penggerak yang
Jumlah
membangkitkan aktivitas pada mahluk hidup
perhitungan dari rumus Roscoe (1975) dalam
dan
Sekaran (2006) sebagai berikut :
menimbulkan
tingkah
laku
serta
mengarahkannya menuju tujuan itu. Serta menurut Siswanto (2006) motivasi adalah sebagai keadaaan kejiwaan dan sikap mental manusia
yang
memberikan
energi,
mendorong kegiatan dan mengarahkan atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan.
sampel
tersebut
berdasarkan
Perhitungan sampel menurut Roscoe (1975) dalam Sekaran (2006) adalah, 5 variabel x 30 = 150 sampel. Maka penulis menetapkan sebanyak 150 responden dalam penelitiannya. 3.1.3 Teknik Penentuan Sampel Sampel adalah suatu bagian yang ditarik dari populasi. Dalam penelitian ini,
metode sampling yang digunakan adalah
(2010), variabel penelitian adalah suatu
sampling purposive, yaitu teknik penentuan
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek
sampel
tertentu,
atau kegiatan yang mempunyai variasi
sehingga sampel dalam penelitian ini adalah
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
dipelajari
Gunadarma.
kesimpulannya.
dengan
pertimbangan
Menurut
3.2 Teknik Pengumpulan Data Kuesioner (Angket)
atau
kemudian
hubungan
ditarik
antara
satu
variabel dengan variabel yang lain maka
Sekaran kuesioner
dan
(2006) angket
mengatakan, adalah
daftar
pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan jelas. Kuesioner merupakan suatu mekanisme pengumpulan data yang efisien jika peneliti mengetahui dengan tepat apa yang diperlukan dan bagaimana mengukur variabel penelitian. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet. Peneliti mendatangi langsung objek penelitian, dengan mengajukan kuesioner untuk dijawab responden yang disebarkan
macam-macam variabel dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi: a. Variabel Dependen (variabel terikat), adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah motivasi belajar. b. Variabel Independen (variabel bebas), adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Penelitian ini memiliki variabel independen yaitu interaksi sosial, perbandingan sosial, informasi sosial, dan observasi diri.
kepada mahasiswa fakultas ekonomi. 3.4 Operasional Variabel 3.3 Data Dan Variabel Yang Digunakan
Operasional
variabel
adalah
memecah variable-variabel yang terkandung Di dalam suatu penelitian atau observasi sangat dibutuhkan data yang berkualitas sebab data yang baik adalah data yang
jika
diolah
akan
didalam masalah menjadi bagian-bagian yang terkecil sehingga dapat diketahui klasifikasi ukurannya.
menghasilkan
informasi yang beragam atau bermanfaat.
3.5 Teknik Analisis Data
Data itu sendiri merupakan kumpulan dari fakta, angka atau segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai informasi yang berkaitan dengan penelitian ini. Menurut Sugiyono
Dalam menggunakan
penelitian beberapa
ini,
penulis
macam
teknik
analisis data, yaitu sebagai berikut :
3.5.1 Skala Likert
yang tetap konsisten jika pengukuran diulang
Simamora (2005) mengatakan, skala
kembali. Untuk mencapai hal tersebut,
likert banyak digunakan karena memberi
dilakukan
peluang
untuk
menggunakan metode Alpha Cronbach’s
mengekspresikan perasaan mereka dalam
diukur berdasarkan skala Alpha Cronbach 0
bentuk persetujuan terhadap suatu pernyataan
sampai 1.
kepada
responden
uji
reliabilitas
dengan
dan yang diukur adalah pendapat seseorang
Sedangkan validitas digunakan untuk
dimana orang tersebut paling mengerti dan
menguji kestabilan atau ketepatan alat ukur,
mengetahui tentang dirinnya sendiri sehingga
uji validitas dikatakan
semua
Corrected Item-Total Correlation lebih besar
interpretasi
responden
tentang
pertanyaan yang diajukan kepadanya sesuai
valid apabila nilai
dibanding 0,30.
dengan apa yang dimaksudkan peneliti, dengan
demikian
apa
yang
dikatakan
responden kepada peneliti benar. Pada skala likert setiap item berbentuk pertanyaan. Respon yang diberikan responden adalah taraf kesetujuan atau ketidaksetujuan. Dalam variasi sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KS), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Skor berkisar antara satu sampai lima. 3.5.2
3.5.4 Normalitas Uji
normalitas
bertujuan
untuk
mengetahui distribusi data variabel dalam penelitian. Pada P-P Plots suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titiktitik data searah mengikuti gari diagonal.
3.5.5 Multikolinearitas Uji
Analisis Deskriptif
multikolinearitas
diperlukan
merupakan
untuk mengetahui ada tidaknya variabel
memerlukan
independen yang memiliki kemiripan antar
pengujian secara sistematis dan statistik,
variabel independen dalam suatu model.
tetapi berdasarkan pendapat dan pemikiran
Kemiripan antar variabel independen akan
yang diperoleh dari hasil jawaban responden
mengakibatkan korelasi yang sangat kuat.
Analisis analisis
data
deskriptif yang
tidak
atas beberapa pertanyaan yang diberikan dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. 3.5.3 Uji Reliabilitas dan Validitas Menurut Azwar (2001), reliabilitas adalah merupakan penerjemahan dari kata reliability
yang
artinya
keterpercayaan,
keterandalan, konsistensi dan sebagainya. Maksudnya untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut akan mendapatkan pengukuran
3.5.6 Heteroskedastisitas Uji heteroskedasitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedasitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi.
3.5.7 Autokorelasi
bebas
yang
dimasukkan
dalam
model
Uji autokorelasi digunakan untuk
mempunyai pengaruh secara bersama-sama
mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan
terhadap variabel dependen atau terikat. Jika
asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi
probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka
yang terjadi di antara anggota observasi yang
hasilnya signifikan berarti terdapat pengaruh
terletak berderetan. Metode pengujian yang
yang signifikan dari variabel independen
sering digunakan adalah dengan Uji Durbin-
secara
Watson (Uji DW) dengan ketentuan sebagai
dependen. Nilai Fhitung akan dibandingkan
berikut :
dengan Ftabel pada tingkat = 5%, dengan
1) 1,65 < DW < 2,38 maka tidak ada
derajat kebebasan atau df1 = jumlah variabel
autokorelasi
– 1 dan df2 = jumlah responden – jumlah
2) 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW <2,79
variabel independen – 1.
bersama-sama
terhadap
variabel
maka tidak dapat disimpulkan 3) DW , < 1,21 atau DW > 2,79 maka terjadi
Kriteria pengambilan keputusan :
autokorelasi.
Ho diterima jika Fhitung < Ftabel Ha diterima jika Fhitung > Ftabel
3.5.8 Analisis Regresi Berganda Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya menurut
3.5.10 Uji t Uji t pada dasarnya menunjukkan
Anwar (2003), digunakan rumus analisis
seberapa
regresi linier berganda sebagai berikut:
independen
Y=
a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +
b4X4
jauh
pengaruh
secara
satu
variabel
individual
menerangkan variasi variabel
dalam
dependen.
Dalam hal probabilitas lebih kecil dari 0,05
Dimana :
maka hasilnya signifikan berarti terdapat
Y
=
Variabel terikat (Motivasi)
pengaruh yang signifikan dari variabel
a
=
Konstanta
independen
b
=
Koefisien
regresi
secara
individual
terhadap
yang
variabel dependen. Ho : bi = 0, artinya secara
angka
parsial tidak terdapat pengaruh yang positif
penurunan
dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2,
variabel terikat yang didasarkan
X3, X4) terhadap variabel terikat (Y). Ha bi,
pada variabel bebas.
artinya secara parsial terdapat pengaruh yang
menunjukkan peningkatan
atau
x1, x2, x3,x4, = independent variabel.
positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel terikat (Y).
3.5.9 Uji F
pada tingkat = 5%, dan df = (n-k).
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau
Kriteria pengambilan keputusan :
Ho diterima jika thitung < ttabel
Dari uji ANOVA atau F test, diperoleh Fhitung adalah 9,760 dengan tingkat signifikan
Ha diterima jika thitung > ttabel
0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Sedangkan nilai ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α =
3.5.11 Koefisien Determinasi
0,05) diperoleh nilai ftabel = 2,43 dengan 2
Koefisien determinasi (R ) pada
demikian fhitung > ftabel, yaitu 9,760 > 2,43.
intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
Oleh karena itu maka dapat dikatakan,
model dalam menerangkan variasi variabel
interaksi
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah
informasi sosial, dan observasi diri, secara
2
sosial,
perbandingan
sosial,
antara nol dan satu. Nilai R yang kecil
bersama-sama berpengaruh terhadap motivasi
berarti
belajar. Maka pengujian hipotesis kelima
kemampuan
independen
dalam
variabel-variabel
menjelaskan
variasi
yang
menyatakan
interaksi
sosial,
variabel dependen amat terbatas. Kelemahan
perbandingan sosial, informasi sosial, dan
mendasar penggunaan koefisien determinasi
observasi diri, secara bersama berpengaruh
adalah
signifikan
bias
terhadap
jumlah
variabel
independen yang dimasukkan ke dalam model.
Setiap
tambahan
satu
terhadap
motivasi
belajar,
hipotesis tersebut diterima.
variabel
2
independen, maka R pasti meningkat tidak
B. Uji t hitung (Uji Parsial) Uji t- (uji parsial) dilakukan untuk
peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
melihat secara individu pengaruh secara signifikan dari variabel independent yaitu interaksi
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
sosial,
perbandingan
sosial,
informasi sosial, dan observasi diri terhadap
A. Uji Simultan (F hitung)
variabel dependent yaitu motivasi belajar. Uji F (uji serentak) dilakukan untuk melihat
secara
bersama-sama
Coefficientsa
pengaruh
Standardize
secara signifikan dari variabel independent yaitu interaksi sosial, perbandingan sosial, informasi
sosial,
dan
observasi
Unstandardized
d
Coefficients
Coefficients
sosial Std.
terhadap variabel dependent yaitu motivasi.
Model
B
Error
Beta
t
Sig.
b
ANOVA Sum of Squares
Model 1
1 (Const 2.010 Mean Square
df
Regressi on
7.396
4
Residual
27.468
145
Total
34.863
149
4.573
.000
ant) F
Sig.
1.849 9.760 .000a .189
.440
x1
.161
.076
.168
2.106
.037
x2
.170
.066
.112
2.155
.027
x3
.125
.061
.159
2.050
.042
x4
.227
.058
.316
3.922
.000
a. Predictors: (Constant), x4, x2, x3, x1 b. Dependent Variable: y
a. Dependent Variable: y
Pada tabel coefficients dapat dilihat bahwa: 1. Pada variabel Interaksi Sosial hasil nilai
motivasi
belajar,
hipotesis
tersebut
diterima.
thitung sebesar 2,106 yang lebih besar dari
4. Pada variabel Observasi Diri hasil thitung
t tabelnya dengan α = 5% yaitu sebesar
sebesar 3,922 yang lebih besar dari t
1,976. Ini berarti bahwa thitung > dari ttabel,
tabelnya dengan nilai α = 5% yaitu
sehingga
bahwa
sebesar 1,976. Ini berarti bahwa thitung >
interaksi sosial mempunyai pengaruh
ttabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa
yang signifikan secara parsial terhadap
observasi diri mempunyai pengaruh yang
motivasi belajar. Maka dari pengujian
signifikan
hipotesis
motivasi belajar. Maka dari pengujian
dapat
disimpulkan
pertama
yang
menyatakan
secara
interaksi sosial berpengaruh terhadap
hipotesis
keempat
motivasi
observasi
diri
motivasi
belajar,
belajar,
hipotesis
tersebut
diterima. 2. Pada variabel Perbandingan Sosial hasil
parsial
terhadap
yang menyatakan
berpengaruh hipotesis
terhadap tersebut
diterima.
nilai thitung sebesar 2,155 yang lebih besar dari t tabelnya dengan nilai α = 5% yaitu
C. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
sebesar 1,976. Ini berarti thitung > dari ttabel,
Pengujian dengan menggunakan uji
bahwa
koefisien determinasi (R2), yaitu untuk
mempunyai
melihat besarnya pengaruh variabel bebas
pengaruh yang signifikan secara parsial
yaitu interaksi sosial, perbandingan sosial,
terhadap motivasi belajar. Maka dari
informasi sosial, dan observasi diri terhadap
pengujian
variabel terikat yaitu motivasi belajar.
sehingga
dapat
disimpulkan
perbandingan
sosial
hipotesis
menyatakan
kedua
perbandingan
yang sosial
Model Summary
berpengaruh terhadap motivasi belajar,
R
hipotesis tersebut diterima. Model
3. Pada variabel Informasi Sosial hasil nilai thitung sebesar 2,050 yang lebih besar dari
1
R
Adjusted Std. Error of
Square R Square the Estimate a
.461
.212
.190
.43524
a. Predictors: (Constant), x4, x2, x3, x1
t tabelnya dengan nilai α = 5% yaitu sebesar 1,976. Ini berarti thitung > ttabel, sehingga
dapat
bahwa
angka R square adalah 0,212. Hal ini berarti
informasi sosial mempunyai pengaruh
sekitar 21,2 % motivasi belajar dapat
yang signifikan secara parsial terhadap
dijelaskan oleh interaksi sosial, perbandingan
motivasi belajar. Maka dari pengujian
sosial, informasi sosial, dan observasi diri.
hipotesis
menyatakan
Sedangkan sisanya ( 100 % - 21,2 % = 78,8
informasi sosial berpengaruh terhadap
% ) dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Hal ini
ketiga
disimpulkan
Pada tabel koefisien determinasi
yang
dapat disimpulkan, bahwa pengaruh dari
Implikasi.
empat variabel tersebut yaitu interaksi sosial,
Menurut hasil dari penelitian yang
perbandingan sosial, informasi sosial, dan
telah dilakukan didapat suatu model dimana
observasi diri mempunyai pengaruh yang
konsep diri dapat mempengaruhi motivasi.
cukup kecil terhadap motivasi belajar. Faktor
Hanya
lain yang mempengaruhi motifasi belajar
motivasi dipengaruhi oleh variabel faktor
adalah faktor ekstrinsiknya, seperti kualitas
konsep diri, hal ini dibuktikan dengan nilai R
dosen, metode perkuliahan, ataupun suasana
square sebesar 0,212 atau hanya 21,2%
ruang
belajar
mempengaruhi variabel motivasi dan ini
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
berarti bahwa 78,8% variabel motivasi
Gunadarma masih perlu ditingkatkan agar
dipengaruhi
dapat memaksimalkan keempat faktor konsep
penelitian
diri tersebut untuk terciptanya motivasi
menganalisis
belajar mahasiswa.
kecenderungan
kuliah.
Maka
motivasi
saja
tidak
oleh
seluruhnya
variabel
yang
disajikan tentang
mahasiswa
motivasi
pada
lain.
Hasil
ini
baru
bagaimana belajar
konsep
diri.
para Maka
5. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
diharapkan
Kesimpulan
selanjutnya dapat menambahkan variabel-
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan
untuk
variabel
penelitian-penelitian
variabel lain yang belum diteliti pada penelitian ini.
sebagai berikut. 1.
Interaksi sosial, perbandingan sosial, informasi sosial, dan observasi diri secara
bersama-sama
pengaruh
yang
mempunyai
positif
signifikan
terhadap motivasi belajar. 2.
Secara
parsial,
interaksi
DAFTAR PUSTAKA Arikunto,
signifikan
terhadap
motivasi belajar. 3. Secara
Jakarta : PT Rineka Cipta.
: GRASINDO. Azwar, S. 2001. Reliabilitas dan Validitas.
variabel
tersebut,
dari
ternyata
keempat variabel
observasi diri mempunyai pengaruh yang paling besar/dominan terhadap motivasi.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Baron,
R.A.,
&
Understanding
keseluruhan
Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
dan observasi diri mempunyai pengaruh positif
2006.
Anwar, K.N., 2003. Statistika Dasar. Jakarta sosial,
perbandingan sosial, informasi sosial,
yang
Suharsimi.
Paul
B.
human
P.
1991.
relation
a
practical guide to people at work. Allign & Bacon, Heedham height. Burns, R.B. (1993). Konsep Diri : Teori, pengukuran,
perkembangan
perilaku. Jakarta. Arcan.
dan
Calhoun, F. & Acocella, Joan Ross. (1990). Psikologi Tentang Penyesuaian dan Hubungan
Kemanusiaan
Jurnal Teknologi Pendidikan. Hal. 4752.
(edisi
Rangkuti, Freddy. 2002. The Power of
ketiga). Semarang : Ikip Semarang
Brands, Edisi Pertama. Jakarta : PT
Press.
Gramedia Pustaka Utama.
Fits, William H. 1971. The Self Concept and Self
Actualization.
Rensi, dan Rini Lucia Sugiarti. 2010.
Western
“Dukungan Sosial, Konsep Diri, dan
Physycological Service, Los Angeles.
Prestasi Belajar Siswa SMP Kristen
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis
YSKI Semarang”. Jurnal Psikologi.
Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Keempat. Semarang : Badan Penerbit UNDIP. Harlock,
Elizabet
Hal. 148-153. Robbins,
Stephen
P.
2001.
Perilaku
Organisasi. Prenhallindo: Jakarta.
B.
1999.
Psikologi
Rola, Fasti. 2006. Hubungan Konsep Diri
Perkembangan : Suatu Pendekatan
Dengan Motivasi Berprestasi Pada
Sepanjang
Remaja. Skripsi. Program Sarjana
Rentang
Terjemahan
dari
Phsychologi
Kehidupan. Developmental
oleh
Istiwidayanti.
Erlangga, Jakarta.
dan
Mahasiswa
Santoso, Singgih. 2001. Buku Latihan SPSS. Edisi Kedua. Jakarta : PT Elex Media
Kurniawan, Romi. 2011. Pengaruh SelfEfficacy
Universitas Sumatera Utara. Medan.
Motivasi
Terhadap
Belajar
Kemandirian
Komputuindo. Santrock, John W. 1990. Adolescence. Wm C Brown Publisher, USA.
Belajar Mata Kuliah Analisis Laporan
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian
Keuangan Pada Mahasiswa Program
untuk Bisnis. Jakarta : Salemba
Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan
Empat.
2008
Fakultas
Ekonomi
Ilmu
Sosial
Universitas
dan
Setiawan, Roy. 2010. “Analisis Pengaruh
Negeri
Faktor Kemampuan Dosen, Motivasi
Yogyakarta. Skripsi. Program Sarjana
Belajar
Universitas
Mahasiswa, Serta Lingkungan Belajar
Negeri
Yogyakarta.
Yogyakarta. Morgan,
Clifford
Ekstrinsik
Terhadap T.
1995.
A
dan
Semangat
Intrinsik
Belajar
brief
Mahasiswa Di Departemen Matakuliah
introduction to psychology. Tata Mc
Umum Universitas Kristen Petra”.
Grow Hill, New Delhi.
Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen
Najati, M. Utsman. 1997. Alquran dan Ilmu Jiwa. Bandung : Pustaka. Pulungan, Intan. 2008. “Pengaruh Metode Pembelajaran dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Kimia”.
Bisnis. Hal. 229-244. Sihotang, A. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Pradnya Paramita.
Simamora, Bilson. 2005. Analisis Multivariat
Sujianto, Agus, Eko. 2007. Aplikasi Statistik
Pemasaran. Jakarta : PT Gramedia
dengan SPSS Untuk Pemula. Cetakan
Pustaka Utama.
Pertama. Jakarta : Prestasi Pustaka.
Siswanto, H.B. 2006. Pengantar Manajemen.
Sya’roni,
A.
2008.
“Pengaruh Strategi
Bandung : PT Bumi Aksara.
Pembelajaran dan Motivasi Terhadap
Sugiyono dan Eri Wibowo. 2004. Statistika
Hasil Belajar IPA/Biologi”. Jurnal
untuk
Penelitian
dan
Aplikasinya
dengan SPSS 10.0 for Windows. Cetakan
Keempat
:
November.
Bandung : ALFABETA. Sugiyono.
2010.
Metode
Teknologi Pendidikan. Hal. 99-110. Triton, P.B. 2006. SPSS 13.0 Tarapan : Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta : ANDI.
Penelitian
Widyawati, Erna. 2009. Analisis Pengaruh
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Konsep
Bandung : Alfabeta.
Belajar Mahasiswa. Skripsi. Program Sarjana Bekasi.
Diri
Terhadap
Universitas
Motivasi
Gunadarma.