Megawati Kembali ke Istana
Mengirim Pejuang ke Medan Bakti MULAI bulan Agustus, sebagai salah satu karya simbolis mengisi kemerdekaan bangsa, banyak sekali perguruan tinggi, mitra Yayasan Damandiri, mengirimkan ribuan mahasiswa untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Posdaya ke lapangan. Sebelum dikirim ke desa, mereka menerima pembekalan dari para dosen pembimbingnya selama lebih satu
facebook.com/terbittop
Oleh: Prof Dr Haryono Suyono minggu mengenai tujuan, sasaran dan hasil akhir yang diharapkan. Para peserta KKN tematik Posdaya akan tinggal, bergaul dan bekerja bersama keluarga desa di mana mereka diterjunkan. Mereka mendapat pesan yang sangat jelas. Para mahasiswa pertamatama memberikan penghormatan kepada keluarga dan masyarakat desa atas keuletan bertahan hidup rukun dan saling tolong menolong sesamanya. Para mahasiswa tidak boleh meremehkan keluarga desa yang sederhana sebagai keluarga miskin. Para mahasiswa memberikan apresiasi bahwa dalam kesederhanaannya, setiap keluarga desa
instagram.com/terbittop
terbittop
menaruh hormat dan saling menghargai. Kemiskinan keluarga desa tidak mendorong keluarga saling berkelahi tetapi tetap saling hormat menghormati. Para mahasiswa tidak boleh silau karena keluarga desa umumnya sederhana dan nampak miskin, sesungguhnya kaya akan budaya saling menghargai Bersambung ke Halaman 11
[email protected]
www.terbittop.com
Harga Rp4000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)
TAHUN KE-II EDISI L (KE-50)
KOMPAS
14 - 29 AGUSTUS 2015
JAKARTA (TERBITTOP) — Ada yang beda pada upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-70 di Istana Merdeka, Jakarta. Soalnya, mantan Presiden Megawati Soekarnoputri ikut hadir. Padahal, selama masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak sekalipun putri Bung Karno itu hadir. Artinya, selama 10 tahun Megawati absen. Sekarang, Megawati telah kembali ke Istana Merdeka! Saat kembali hadir di Istana Merdeka, Megawati yang ketika di Gedung MPR mengenakan kebaya warna gading (foto), berkebaya motif bunga warna keunguan, dipadukan dengan sarung cokelat. Senyum pun ditebar Presiden ke-5 Indonesia itu. Usai mengikuti upacara, Megawati sempat bersilaturahim dengan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana, sebelum keluar menuju lokasi makan siang. Keluar dari pintu samping Istana, Megawati menuruni tangga menggandeng sang cucu. Di sebelahnya, ada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang mengenakan kebaya berwarna hijau. Susi membawa cucu laki-lakinya yang masih di usia sekolah dasar. Sebelum naik mobil golf yang mengantarnya, Megawati pun sempat meladeni undangan yang meminta foto bersama. Ketika mobil berjalan, Mega tetap tersenyum, bahkan sempat melambaikan tangan. (bs) Megawati Soekarnoputri
MARIA FELICIA GUNAWAN
Pembawa Bendera Pusaka
Gatot Pujo Nugroho-Evy Susanti
Ade Swara-Nurlatifah
M Nazaruddin-Neneng
Budi Antoni Aljufri-Suzanna
Fahri Azhari-Lucianty
Romi Herton-Masyito
Ronaldo Ternyata YANG PALING DERMAWAN MADRID (TERBITTOP) — Megabintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, jadi pemuncak daftar atler paling dermawan sejagat. Pemilihan dilakukan oleh DoSomething.org. Pada daftar Athletes Gone Good ini, CR7 unggul dari John Cena (gulat), Maria Sharapova (tenis), dan pesaingnya di sepak bola, Neymar. Bersambung ke Halaman 11
JAKARTA (TERBITTOP) — Menjamurnya KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) di Indonesia yang melibatkan pejabat kini mulai merambah ke keluarga. Keterlibatan istri yang notabene sebagai administrator rumah tangga pun sulit disangkal. Akhirnya tak jarang seorang pejabat yang ditetapkan sebagai tersangka, ikut pula status itu disandang oleh istrinya. Setidaknya, kini sudah ada enam pasutri (pasangan suamiistri) dalam lingkaran korupsi dibongkar penyidik KPK. Bersambung ke Halaman 11
TRIGANA YANG JATUH
Nama Artis Dicatut Bisnis Online JAKARTA (TERBITTOP) — Pernah menerima tawaran barang yang dijual seseorang mengaku artis di dunia maya? Perlu waspada. Karena, nyatanya banyak artis yang namanya dicatut. Maklum, artis punya daya jual yang tinggi, sehingga jadi sasaran para pihak yang tak bertanggung jawab untuk memanfaatkannya. Salah satu artis yang dicatut namanya itu Alice Norin. ”Pernah ada chat penipuan seolah-olah dari usahaku, tapi akhirnya ketahuan bukan kita,” kata Alice, yang mengaku ada korban mengadu ke pihaknya, dan karena kasihan ia memberinya voucher. Lain halnya dengan Maia Estianty. Dia berang atas penipuan mengatasnamakan dirinya. ”Penipuan penjualan tas, memakai nama saya, hati-hati ya, dan dijual lewat Facebook. Pelaku, kalau tidak stop, akan saya tindak lanjuti ke poli-
si,” tulis Maia dalam akun Instagramnya. Ancaman yang cukup manjur, karena pelaku menghentikan aksinya. Artis lain yang dicatut namanya adalah Chelsea Olivia. ”Nama saya digunakan tidak benar dan puluhan orang kena tipu," kata Chelsea belum lama ini. Bayangkan, namanya disebut sebagai pedagang handphone. ”Nggak mungkin aku jual handphone,” kilahnya. Bagaimana dengan Tyas Mirasih? Sama seperti Chelsea, walaupun agak berbeda modus. Nama Tyas memang laris jadi endorse produk dan ada yang memanfaatkan seolah-olah orang itu adalah manajer Tyas yang melayani endorse produk. Bersambung ke Halaman 11
Angkut Uang Rp 6,5 M
Maia Estianty
Cristiano Ronaldo
Ribuan Napi Koruptor Dapat Remisi JAKARTA (TERBITTOP) — Kementerian Hukum dan HAM memberikan remisi kepada ribuan narapidana, termasuk narapidana kasus korupsi, dalam perayaan kemerdekaan RI ke-70, Senin (17/8). Kepala Subdit Komunikasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Akbar Hadi mengatakan, jumlah narapidana korupsi di Indonesia sebanyak 2.786 orang. Sementara yang mendapatkan remisi sejumlah 1.938 narapidana kasus korupsi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2006, narapidana kasus korupsi yang memperoleh remisi sebanyak 517 orang. Sedangkan berdasarkan PP Nomor 99 Tahun 2012, narapidana yang memperoleh remisi karena telah memenuhi persyaratan sebanyak 1.421 orang. ”Ini bukan obral remisi. Kalau ada orang yang telah berbuat baik dan bertobat di dalam sana maka wajar (dapat remisi)," kata Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly saat memberi sambutan dalam pidato perayaan HUT RI ke-70 di kantornya.
JAKARTA (TERBITTOP) — Pembawa baki replika bendera pusaka pada upacara peringatan detikdetik Proklamasi Kemerdekaan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8) adalah siswi SMAK Penabur Gading Serpong, Banten, Maria Felicia Gunawan. ”Aku senang, dan bersyukur dapat menyelesaikannya dengan tuntas,” ucap gadis yang biasa disapa Cia itu. Sebagai pembawa baki, dirinya sempat was-was dan takut melakukan kesalahan. ”Ya sempat takutlah, takut mengecewakan,” kata dia. Cia adalah bagian anggota Paskibraka 2015 yang berjumlah 68 orang, berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Masing-masing provinsi diwakili oleh dua orang terbaik, satu putra dan satu putri. Mereka kemudian dibagi menjadi dua kelompok yang akan bertugas pada upacara penaikan bendera pada pagi hari dan penurunan bendera pada sore hari. Pasukan pengibaran sendiri bernama Sadewa, sedangkan pasukan untuk upacara penurunan bendera diberi nama Nakula. (lie)
Selain remisi umum, tahun ini para narapidana di Indonesia juga mendapatkan remisi dasawarsa proklamasi kemerdekaan RI. Remisi sepuluh tahunan ini diberikan tanpa syarat kepada seluruh narapidana, Bersambung ke Halaman 11
BERITA6 M Nazaruddin, Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum
JAKARTA (TERBITTOP) — Pesawat Trigana Air yang jatuh di Gunung Tangok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, membawa dana pemerintah Rp 6,5 miliar. Menurut Kepala Kantor Pos Jayapura, Haryono, uang tunai itu dijinjing empat pegawai PT Pos Indonesia yang menumpang pesawat. Mereka adalah Agustinus Luarmase, Teguh Warisman, MN Aragae, dan Yustinus Hurulean. Uang itu dana program simpanan keluarga sejahtera (PSKS) dari Kementerian Sosial yang hendak disalurkan Kantor Pos Jayapura untuk masyarakat miskin di Oksibil. ”Kami memang mengutus mereka ke sana mengingat dana yang dibawa dalam jumlah besar,” ujar Haryono. (bbc)
Bang TOP... Korupsi melibatkan istri semakin marak! Kongkalikong sama keluarga aman broo!!
STOP PRESS
laporan utama
DIBUTUHKAN KORESPONDEN DI PROVINSI JAMBI, JABAR, SUMUT, DLL Koran TERBITTOP membuka kesempatan bagi Anda yang ingin bergabung. Layangkan Surat Lamaran ke Divisi HRD TERBITTOP. Telp: (021) 93116962, 99746839. Email:
[email protected] atau Kontak Person Haris Fadillah - 082299466193.
2
EDISI KELIMAPULUH / TH II 14 - 29 AGUSTUS 2015
”Rekening Istri Jadi Kantong Duit Korupsi” JAKARTA (TERBITTOP) — Selama ini, asumsi masyarakat adalah seorang laki-laki menjadi koruptor adalah karena terdesak oleh keinginan istri. Hal ini tidak sepenuhnya benar, karena kasus-kasus yang terjadi akhir-akhir ini adalah suami-istri bahumembahu dalam melakukan korupsi. Misalnya pasangan Bupati Empat Lawang, Budi Antoni dan istrinya, Suzanna, menjadi tersangka korupsi. Pasangan lainnya adalah pasangan Wali Kota Palembang Romi Herton dan istrinya, Masyito. Psikolog politik dari Universitas Indonesia Hamdi Muluk mengatakan berbagai modus dilakukan pejabat untuk menyembunyikan dana korupsi, ”Istri menjadi tempat menaruh duit, lalu istri yang akan melakukan pencucian uang,” kata Hamdi kepada wartawan baru baru ini. Istri-istri koruptor, kata Hamdi, biasanya memanfaatkan bisnis pribadi sebagai kedok menyimpan uang. Bahkan, ada pejabat yang sengaja mengambil istri muda untuk menyimpan duit hasil korupsinya. Hamdo mengatakan korupsi biasanya memang bukan kejahatan tunggal. Banyak pihak yang ikut berkongkalikong untuk menilap duit negara, termasuk kerja sama antara suami dan istri. Seperti terungkap dalam berbagai perkara yang sudah diputus pengadilan. Contoh perkara Akil Muchtar dan Ratu Rita. Mantan Ketua MK Akil Mochtar divonis bui seumur hidup lantaran menerima suap dari pihak bersengketa di MK. Dalam putusan kasasi, Mahkamah Agung memvonis Akil terbukti melanggar Pasal 12 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 6 Ayat 2. Akil terungkap menggunakan rekening perusahaan milik istrinya, Ratu Rita, sebagai kantong tabungan duit suap. Perusahaan tersebut yakni CV Ratu Samagat. Modusnya pun beragam. Da-
lam kasus Bonaran, dalam struk duit suap yang disetorkan, tertulis ’angkutan batubara’ sementara dan kasus Kabupaten Morotai, tertulis ’angkutan kelapa sawit’. Dalam sejumlah perkara lainnya, korupsi tak cuma dilakukan suami, tapi juga oleh istri. Beberapa istri pejabat bahkan telah menjadi tersangka atau menjalani masa hukuman. Keterlibatan istri pejabat ada sampai terungkap ikut dalam pemerasan dan pencucian uang. Seperti perkara perkara Bupati Karawang, Ade Swara, dan istrinya, Nurlatifah. Pasangan suami istri terjerat dan ivonis masing-masing enam dan lima tahun penjara karena terbukti memeras PT Tatar Kertabumi Rp 5 miliar, Karawang dalam pengurusan izin Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan. Selain pemerasan, pasangan suami-istri itu juga terjerat tindak pidana pencucian uang. Ambil contoh lain dalam perkara korupsi di Korlantas Polri dengan terhukum Irjen Djoko Susilo. Semua harta jarahan yang dia dapatkan, dialihkan kepemilikannya dalam berbagai bentuk dan dengan mengatasnamakan beberapa orang di lingkaran terdekatnya, beberapa istrinya, dan bahkan sampai menggunakan nama mertuanya. Dan tak kalah menggegerkan publik negeri ini, perkara suap kuota daging sapi impor yang melibatkan salah satu ketua partai, dan orang dekatnya sebut sa-
DOK OKEZONE
DIBAWA KE TAHANAN — Terhukum istri Bupati Karawang, Nur Latifah, mengumbar senyum ketika dibawa ke tahanan pada Jumat (18/7/2014). ja (AF), dengan modus yang sama dia juga mengibahkan uang hasil kejahatannya dengan cara memberikan hadiah-hadiah terhadap perempuan-perempuan yang bukan istrinya dengan nilai yang cukup besar kalau dilihat dari nilai pemberiannya. Yang pada akhirnya juga membuat perempuan-perempuan tersebut masuk ke dalam lingkaran kejahatan yang sebenarnya mereka tidak mengetahuinya. Peran Keluarga Di sinilah peran istri, anak, suami, dan sanak keluarga untuk menjadi benteng terakhir dari upaya perlawanan terhadap perilaku busuk korupsi. Keluarga besar kemungkinan akan tahu barang dan harta apa saja yang dibeli oleh keluarganya. Keluarga pasti juga paham daya beli dan kemampuan apakah layak dan mungkin membeli harta dan
barang-barang macam itu jika mengandalkan gaji dan tunjangan jabatan. Wakil Ketua PPATK, Agus Santoso mengakui, dalam kajian tipologi korupsi PPATK ada kecenderungan bahwa para pelaku korupsi melibatkan keluarga dekatnya untuk melakukan pencucian uang. Keluarga dekat dimaksud adalah istri, anak-anak dan orang-orang dekat. Pencucian uang itu bisa dalam beberapa bentuk seperti berupa rekening bank, rekening sekuritas, polis asuransi, maupun investasi berupa properti, kendaraan bermotor seperti mobil mewah atau perhiasan/emas. ”Fenomena ini aneh,” kata Agus seperti dilansir VIVAnews. Aneh kenapa? Karena dengan UndangUndang Tindak Pidana Pencucian Uang, maka pihak-pihak yang terlibat dalam proses pencucian uang juga turut serta akan dimintai pertanggungjawaban hukum. Per-
Kejagung Dinilai Salah Geledah ”Kami tidak ada hubungannya dengan Victoria Securities International Corporation. Perusahaan kami baru didirikan pada tahun 2011,” ujarnya dalam keterangan pers, Senin (17/8). Ia pun berani menjamin jika dalam akta pendirian pada notaris tidak ada unsur Victoria Securitas International Corporation. Yangky menambahkan, Victoria Securitas International Corporation merupakan badan hukum asing. ”Kami bingung kenapa justru kantor kami yang digeledah dan aset perusahaan juga disita Kejagung?” ucapnya. Seperti diketahui, Tim gabungan Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Polda Metro Jaya menggeledah Kantor PT Victoria Sekuritas (VS) Indonesia di sekitar Senayan Jakarta terkait dugaan korupsi senilai Rp469 miliar. Dalam pengeledahan
yang dipimpin Kepala Subdirektorat Penyidikan Tindak Pidana Khusus Kejagung Sarjono Turin, penyidik gabungan itu berupaya mencari barang bukti sebagai proses penyelidikan terkait dugaan korupsi penjualan hak tagih (cessie) Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Sebanyak tujuh penyidik Kejagung dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menuju kantor PT VS Indonesia yang berlokasi di Lantai 8 Gedung Panin Bank Senayan Jakarta Pusat. Dua hari sebelumnya, penyidik juga menggeledah kantor PT VS Indonesia dengan menyita barang bukti berupa seperangkat komputer dan dokumen elektronik lainnya. Sarjono menyatakan penyidik belum menetapkan tersangka dugaan korupsi itu karena masih meneliti barang bukti yang telah disita. (nt)
IPMAPUS Nilai Rumah Komunitas Warga Adat Sulbar Tidak Sesuai MAMUJU (TERBITTOP) — Ikatan Pelajar Mahasiswa Pitu Ulunna Salu (IPMAPUS) Sulbar , menilai program yang dicanangkan oleh Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat yakni Pembangunan rumah sederhana bagi Komunitas Warga Adat tahun anggaran 2014 yang semestinya diperuntukkan kepada desa terpencil,namun itu dianggap tidak tepat sasaran dan terjadi ketimpangan dalam program tersebut. Ketua Umum Pimpinan Pusat IPMAPUS Sulbar, Muh Naim, mengatakan saat ini telah melakukan advokasi terkait salah satu program Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat mengenai pembangunan rumah sederhana bagi komuntas warga adat (KAT) tahun anggaran 2014 yang menelan anggaran 3,9 milliar,dimana program tersebut sudah dijalankan di salah satu desa yakni Aralle yang notabenya adalah wilayah pak gubernur itu sendiri. ”Di sini kami melihat banyak ketimpangan serta dinilai tidak tepat sasaran,” kata Muh Naim Minggu (16/8). Menurut dia, ketidak tepat sasarannya, di mana sebenarnya nama programnya itu diperuntukkan bagi komunitas adat terpencil sementara kita ketahui bersama Desa Aralle bukan desa terpencil dan selain itu banyak hal yang kami anggap
terjadi ketmpangan. ”Yang perlu saya sampaikan bahwa, berdasarkan hasil dari Tim Advokasi IPMAPUS Sulbar sekitar 159 unit bantuan tersebut yang diperuntukkan kepada Desa Aralle yang semestinya tidak layak untuk menerima,sehingga kami menganggap dari program ini ada sebuah permainan yang sengaja di atur oleh pihak-pihak tertentu, sehingga kami berharap agar semestinya Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat untuk melakukan klarifikasi terkaiat proyek tersebut,” ungkap Muh Naim. Sekedar diketahui bahwa setelah piihak IPMAPUS Sulbar meninjau kelokasi proyek tersebut, tipe bangunan dari yang sebenarnya tidak sesuai dengan speack. Ditambahkan, IPMAPUS Sulbar akan tetap melakukan pengawalan terkait program tersebut sampai ada kejelasan, sebab sesuai dengan beberapa informasi yang dihimpun program ini sudah ditangani oleh Polda Sulselbar dan pihaknya akan tetap menelusuri sejauh mana perkembangan dari program ini. ”Sehingga kita berharap bahwa Polda Sulselbar dapat bekerja secara baik dan transparan apabila menangani kasus tersebut,” pungkas Muh Naim, baru-baru ini. (andi saputra)
TOP SOROT
Berharap dari Komjak Haris Fadillah
S
EBUAH berita di Kompas, Jumat (7/8) berjudul ’Komisi Kejaksaan Khawatir’, upperdeck-nya meminta hak imunitas saat bertugas, membuat saya tercengang. Anggota Komisi Kejaksaan (Komjak) yang baru dilantik, dan belum melaksanakan tugas apa-apa sudah meminta hak imunitas atau kekebalan hukum, sebagai pengawas dan penilai kinerja jaksa, memerlukan hak imunitas kedepan. Saya baca berita itu berkali kali sambil berdialog dengan rekan wartawan di sebuah kantin pojok Gedung Kejaksaan Agung. Rekan ini pun berkata, bagaimana dengan kita yang rakyat biasa, kalau saja yang diberi mandat mengawasi sudah ada khawatir, apalagi kita? Padahal jabatan pasti mengandung risiko? Bukankah sudah aturan main dalam menindak jaksa yang terbukti nakal?? Saya pikir mungkin berkaca dari kasus dua unsur pimpinan Komisi Yudisial Suparman Marzuki (ketua) dan Taufiqurrohman Syahuri dijadikan tersangka oleh Bareskrim Polri atas dugaan pencemaran nama baik/fitnah, yang dilaporkan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Sarpin Rizaldi terkait dengan pernyataan merekamengenai putusan Sarpin. Tentu kita faham dengan kehawatiran tersebut, karena banyak contoh anggota dari komisi lembaga negara terkena pidana atau dikriminalisasi. Namun sepanjang yang saya tahu, sejak berdirinya Komisi Kejaksan belum pernah menimbulkan kegaduhan, karena memeriksa jaksa terus dilaporkan ke polisi. Malahan yang terjadi ada konflik internal di dalam Komjak, di mana saat itu Komisioner Kamilov Sagala, yang saling melaporkan dengan Ketua Komjak Halius Hosen atas dugaan pelanggaran etik. Konflik semacam itu menjadi sorotan publik, karena yang diharap-
TARIF IKLAN DISKON
JAKARTA (TERBITTOP) — Kejaksaan Agung disebut telah menambrak prosedur saat melakukan penggeledahan PT Victoria Securities Indonesia (VSI), pada Rabu (12/8) lalu. Direktur PT Victoria Securities Indonesia, Yangky Halim menilai tim Kejagung telah salah geledah subjek dan objek hukum terkait kasus dugaan korupsi senilai Rp 469 miliar itu. Yangky menegaskan, seharusnya tim Kejagung melakukan penggeledahan ke Victoria Securities International Corporation (VSIC) sebagai perusahaan asing yang melakukan pembelian aset BTN melalui BPPN pada tahun 2003. Sebab, Victoria Securities Indonesia yang merupakan grup Victoria Investama bukanlah bagian dari Victoria Securities International Corporation (VSIC) yang melakukan Akad jual beli dengan BPPN pada 2003.
tanggungjawaban hukum mereka yang turut dalam pencucian uang itu melalui mekanisme penuntutan kumulatif atas tindak pidana asal, ”Yaitu, korupsinya dan digabungkan dengan tindak pidana pencucian uang oleh jaksa penuntut,” kata Agus. Ditempat terpisah Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Sinyo Harry Sarundajang berpendapat, pencegahan korupsi itu harus mulai dari keluarga. Dan korupsi itu harus diberantas dengan cara yang luar biasa. ”Korupsi adalah tindakan yang extra ordinary crime, yaitu perbuatan kejahatan yang luar biasa. Karena itu, penanganan tidak bisa lagi dilakukan secara biasa saja. Pemberantasannya dituntut harus dilakukan dengan cara-cara yang luar biasa juga,” ujar Sarundajang. Salah satu langkah pencegahan, menurut Sarundajang, dilakukan mulai dari dalam kehidupan
keluarga. Yaitu, dengan membangun sistem kerja dalam bingkai hukum dan ketentuan yang berlaku. ”Kegiatan ini dapat mencegah korupsi," kata dia. Dengan dilaksanakan kegiatan ini, dapat memberikan garansi yang positif bagi upaya membudayakan Sulut membangun tanpa korupsi. Nada yang sama juga disampaikan Amalia E Maulana PhD, direktur Etnomark Consulting. Dia mengusulkan agar keluarga diberdayakan sebagai solusi mencegah dan memberantas korupsi, terutama jika lembaga hukum dan pengawasan sudah tidak efektif. ”Keluarga adalah pihak yang paling terkena akibat dari tindak-tanduk ayah atau ibu yang tersandung kasus korupsi," kata Amalia beberapa waktu lalu. ”Bukankah disebut terlibat korupsi adalah hal yang menyakitkan dan memalukan? Sebagai orang yang hidup dengan kultur budaya timur, pendapat masyarakat tentang seseorang dan nama baik keluarga sangat dijunjung tinggi,” katanya. Menjamurnya pasutri dalam lingkaran korupsi suami menunjukkan bahwa keluarga sudah tak bisa lagi diandalkan sebagai benteng untuk melawan korupsi. Keluarga yang seharusnya bebas dari kepentingan politik justru dijadikan modal politik Sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Robertus Robert, menyoroti fenomena tersebut. Ia mengatakan, keluarga sudah tak bisa lagi diandalkan sebagai benteng untuk melawan korupsi. Keluarga yang seharusnya bebas dari kepentingan politik justru dijadikan modal politik. Akibatnya, lanjut Robert, jabatan politik tak lagi menjadi sarana untuk mengabdi kepada publik. Namun, jabatan tersebut justru dipakai untuk kepentingan pribadi dan keluarga. ”Seharusnya ada pemisah yang tegas antara wilayah privat dan publik. Nilai-nilai dalam keluarga yang bersifat primordial jangan masuk ke dalam wilayah politik,” kata Robert. (nt/tmp/ris)
kan adalah kinerja mengawasi perilaku jaksa dan menindaknya. Dilihat dari kewenangannya sesuai PP Nomor 18 tahun 2011 sebagai penyempurnaan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2005 menetapkan, Komjak bertugas melakukan pengawasan, pemantauan dan penilaian terhadap kinerja dan perilaku jaksa dan/atau pegawai kejaksaan dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai peraturan perundang-undangan, kode etik, baik di dalam maupun di luar tugas kedinasan, dan juga melakukan pemantauan dan penilaian atas kondisi organisasi, tata kerja, kelengkapan sarana dan prasarana, serta sumber da-
”
Aturan formal tentang imunitas belumlah diperlukan, semua bisa dikoordinasikan dengan jaksa agung, terkecuali jika jaksa agung menjadi bagian dari sebuah kesalahan, Komjak bisa berbuat melaporkan kepada Presiden. ya manusia di lingkungan kejaksaan. Komisi Kejaksaan tidak melakukan pemeriksaan sebelum pengawasan internal lebih dahulu melakukan pemeriksaan (hanya mengambil alih pemeriksaan yang dilakukan oleh pengawasan internal Kejaksaan yang dianggap gagal). Mengutip hasil jajak pendapat Kompas, 25 Juni-7 Juli 2015, citra kejaksaan naik turun. Citra kejaksaan merosot dari 65 persen dipandang positif pada Januari 2015 menjadi 53,4 persen pada April dan naik menjadi 60,3 persen pada Juni. Angka itu di bawah KPK, MK, dan MA. Bahkan jelang Hari Bhakti Adhyak-
: : : : :
HITAM PUTIH (BW) 1 Halaman Dalam ½ Halaman Dalam ¼ Halaman Dalam
: 7 kolom x 530 mm x Rp 5.000 = Rp 18.550.000 : 7 kolom x 260 mm x Rp 5.000 = Rp 9.100.000 : 3½ kolom x 260 mm x Rp 5.000 = Rp 4.550.000
Iklan Keluarga/Duka Tarif Iklan Display Berwarna Hitam Putih Sosial
: : : :
Rp Rp Rp Rp
x 530 x 260 x 260 x 260
3.000/mm 16.000/mm 9.000/mm 6.000/mm
mm mm mm mm
x Rp 7.500 x Rp 7.500 x Rp 7.500 x Rp 15.000
kolom kolom kolom kolom
= = = =
Rp Rp Rp Rp Rp
(Penulis adalah Wartawan TERBITTOP/
[email protected])
TARIF IKLAN ADVETORIAL
TARIF IKLAN DISPLAY UMUM BERWARNA (FC) 1 Halaman Belakang ½ Halaman Belakang ¼ Halaman Belakang ¼ Halaman Depan Halaman Depan (Kuping)
7 kolom 7 kolom 3½ kolom 3½ kolom
sa ke 55,kejaksaan mendapatkan kado istimewa dari Menpan RB yakni pemberian nilai jelek terkait Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2014. Menteri PAN RB, Yuddy Chrisnandi sendiri pada Rabu (1/7) langsung menemui Jaksa Agung Prasetyo. Di era keterbukaan informasi publik ini masih saja ada lembaga dapat nilai C. LAKIP Kejagung sendiri diketahui nilainya C, kalau di ekonomi ada standard investment. Nilai di bawah B itu jelas akan mempengaruhi investasi, khususnya soal penegakan hukum di Indonesia. Tentu dari dialog diatas, saya pikir, Komisi Kejaksaan harus melakukan sebuah lompatan besar melakukan pengawasan. Pro aktif dan mengambil alih cepat jika pemeriksaan internal berbau KKN. Menurut saya, aturan formal tentang imunitas belumlah diperlukan,semua bisa dikoordinasikan dengan jaksa agung, terkecuali jika jaksa agung menjadi bagian dari sebuah kesalahan, Komjak bisa berbuat melaporkan kepada Presiden. Kita melihat penyimpangan sebenarnya banyak menjadi prilaku institusi, bukan sekadar jejaring mafia. Ia adalah normalitas institusi, bukan anomali. Ia tak bekerja sembunyi-sembunyi, tetapi telah menjadi ritme dari institusi hukum itu sendiri. Karena itu, menjadi mimpi belaka jika berharap penuh kontrol internal atas perilaku yang menyimpang dari oknum penegak hukum. Publik ingin Komisi Kejaksaan bukan sekadar pelengkap pengawasan, bukan menjadi ’macan ompong’, tetapi mampu mengambil alih penyelesaian, karena publik masih ingat sejumlah jaksa ditangkap KPK. Contoh Kasus jaksa Urip Tri Gunawan, satu kasus yang mencoreng Korps Adhyaksa.
27.825.000 13.650.000 6.825.000 13.650.000 4.000.000
HITAM PUTIH (BW) 1 Halaman Dalam ½ Halaman Dalam ¼ Halaman Dalam
: Rp 10.000.000 : Rp 7.000.000 : Rp 3.000.000
BERWARNA (FC) 1 Halaman Belakang : Rp 12.500.000 ½ Halaman Belakang : Rp 7.500.000 ¼ Halaman Belakang : Rp 5.000.000
KONTAK PEMASANGAN: BUNGARIA SAPUTRI 0822 9946 6193
hukum 3
EDISI KELIMAPULUH / TH II 14 - 29 AGUSTUS 2015
SINGKAT
Pelantikan Jaksa Baru Angkatan 72 Gelombang I
Pengadilan Tinggi Bebaskan Dua Guru JIS JAKARTA (TERBITTOP) — Pengadilan Tinggi Jakarta, menerima banding dua guru Jakarta International School (JIS) Neil Bantleman serta Ferdinand Tjiong, dan memutuskan keduanya bebas atas vonis 10 tahun penjara yang dijatuhkan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, terkait tuduhan kekerasan seksual terhadap muridnya.Kuasa hukum Neil dan Ferdi, Hotman Paris Hutapea, menyambangi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, untuk mengambil surat putusan yang dikirimkan Pengadilan Tinggi Jakarta, hari ini. ”Pengadilan Tinggi telah menyatakan terdakwa tidak terbukti secara sah melakukan tindak pidana dan memulihkan harkat serta martabat terdakwa,” ujar Hotman di PN Jakarta Selatan, Jumat (14/8). (nt)
HMI Minta Kajati dan Polda Tangani Kasus Judi Sabung Ayam JDK MAMUJU (TERBITTOP) — Proses hukum terhadap persoalan kasus judi sabung ayam yang melibatkan adik Bupati Mamuju ini yakni Jalaluddin Duka atau yang akrab disapa JDK, Masyarakat sudah menunggu kejelasan atas penyelesaian kasus tersebut sebab sudah lama kasus tersebut berlarut-larut dimeja polres dan jaksa. Persoalan sabung ayam yang melibatkan JDK cs dinilai oleh aktivis HMI Cabang Manakarra terkesan ditutup-tutupi, sebab sampai saat ini belum ada kejelasannya. Ketua Umum HMI Cabang Manakarra, Nanang Wahidin mengataan, lemparmelempar tanggung jawab antara Polres Mamuju dan Kejari Mamuju masih terjadi, terus sampai kapan ada kepastian hukum serta upaya penegakan hukum mau dikemanakan? Harusnya sanksi hukum itu disamaratakan pada semua masyarakat dan tidak ada perlakuan khusus, padahal sebelumnya pelaku judi sabung ayam juga tertangkap, dan saat ini masih berada di Rutan Mamuju dan diberi sanksi hukuman penjara, sementara JDK cs masih adem-adem saja. Sementara kita ketahui bahwa beberapa pelaku judi sabung ayam yang sebelumnya tertangkap, pelanggaran hukum mereka masih jauh lebih ringan dibandingkan dengan kasus JDK yang angka perjudian serta memfasilitasi kegiatan terlarangpun masuk ke dalam bagian pelanggaran kasus itu,” imbuhnya, Minggu (16/8). (andi saputra)
WARTABADIKLAT
PELANTIKAN — Jaksa Agung HM Prasetyo SH melantik dan mengambil sumpah 320 jaksa baru peserta Diklat PPPJ Angkatan 72 Gelombang I s/d VIII Tahun 2015, dan dua jaksa PPPJ 2014 di lapangan apel Badiklat Ragunan, Jakarta, belum lam ini. Pada kesempatan itu Jaksa Agung lebih dulu menyematkan tanda pangkat, pin anggota Persatuan Jaksa Indonesia (PJI), serta mengalungkan predikat ’Adhi Adhyaksa’ kepada lulusan terbaik yaitu Nurul Istianah dari Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.
Tersangka Kasus Lahan SMKN 1 Kukar Ditahan SAMARINDA (TERBITTOP) — Penyidik Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur menahan G Asman Gilir tersangka kasus dugaan korupsi pembebasan lahan USM SMKN 1 Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Dalam kasus ini diduga negara dirugikan lebih kurang Rp 1,6 miliar.
Ahmad Djainuri SH ”Penyidik sedang mengembangkan kasus ini dan tidak tertutup kemungkinan tersangka akan bertambah,” kata Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur, Ahmad Djainuri SH
kepada TERBITTOP, Sabtu (15/8). Ahmad Djainuri mengatakan, untuk menghitung kerugian negara penyidik sudah meminta BPK melakukan audit investigasi besaran riel kerugian negara. ”Mudah-mudahan dalam waktu dekat segera diperoleh jumlah nominal kerugian negara. Karena sesuai undang-undang yang berhak menghitung dan menyampaikan kerugian Negara terhadap adanya dugaan tindak pidana korupsi ya BPK-lah,” ungkap Kajati Kaltim itu.
Dikatakan,penahanan terhadap tersangka setelah penyidik mendapatkan bukti yang cukup terkait dengan tindak pidana dalam pembebaskan lahan USM SMKN1 itu. Tersangka dijerat dengan dengan pidana penjara sebagaimana Pasal 2 dan 3 UU RI Nomor 31 tahun 1999 yang diubah dengan UU RI nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Pasal 5 Ayat 1 UU RI Nomor 8 tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). (ris)
JAKARTA (TERBITTOP) — Jaksa Agung, HM Prasetyo SH melantik sekaligus menutup Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ) Gelombang I Kelas I s/d VIII Angkatan 72 Tahun 2015 di lapangan apel Badan Diklat Kejaksaan RI Ragunan, belum lama ini. Dalam kesempatan ini Jaksa Agung lebih dulu melantik dan mengambil sumpah para jaksa baru dengan menyematkan tanda pangkat, pin anggota Persatuan Jaksa Indonesia (PJI) serta mengalungkan predikat ’Adhi Adhyaksa’ kepada lulusan terbaik yaitu Nurul Istianah dari Kejaksaan Tinggi Jabar dengan nilai 85,61. Sebelumnya dilaporkan oleh Kepala Badan Diklat Kejaksaan Muhammad Salim bahwa pelantikan dan pengambilan sumpah jaksa baru peserta Diklat PPPJ angkatan 72 gelombang I Tahun 2015 berjumlah 320 namun satu orang dinyatakan mengundurkan diri, serta ikut pula di lantik dua orang PPPJ 2014 yang sebelumnya ditunda pelantikannya. Salim menambahkan, untuk peserta yang ke 10 besar ini melalui seleksi cukup ketat, melalui rapat paripurna widyaiswara dan pejabat struktural Badan Diklat dihadiri juga Plt Jamwas dan Sesjambin. Prasetyo mengimbau kepada seluruh komponen jajaran Kejaksaan khususnya para Jaksa yang baru dilantik agar bersama-sama menyatukan pikiran, sikap, dan tindakan untuk berdiri tegak di barisan terdepan mewujudkan tercapainya program pemerintah yang dicanangkan dalam Nawa Cita khususnya di bidang hukum. ”Karena hanya dengan mengambil posisi seperti itulah, tambah Jaksa Agung, korps Adhyaksa akan kembali dikenal, diakui, diinginkan, dan dipercaya oleh masyarakat,” kata Prasetyo. (wartabadiklat)
Kapuspenkum Kejagung Jadi Kajati Yogyakarta JAKARTA (TERBITTOP) — Roda pergantian kembali terjadi di Kejaksaan Agung RI, sebanyak 93 pegawai eselon III dan 15 pegawai eselon II mendapat promosi jabatan. Salah satunya adalah Kapuspenkum Kejagung RI, Tony Tribagus Spontana yang dipromosikan menjadi Kajati DI Yogyakarta. Posisi Tony digantikan Amir Yanto yang sebelumnya adaTony T Spontana SH lah Wakajati Sumatera Utara Prasetyo juga mengganti Kajati Jambi, Banten, dan Maluku Utara. Kajati Jambi akan ditempati oleh Direktur II Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Kejagung Erbindo Saragih. Ia menggantikan posisi Bambang Sugeng Rekmono yang diangkat menjadi Inspektur IV Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan. Kemudian, posisi Kajati Banten akan ditempati oleh Wakajati Kepri Ely Syahputra. Posisi yang ditinggalkan Elly digantikan oleh Asri Agung Putra yang sebelumnya adalah Koordinator pada Jampidsus. Kajati Banten terdahulu, M. Suhardy, dirotasi menjadi Direktur II Jambin Kejagung. (ris)
opini
T AJUK RENCANA Memberantas Korupsi Keluarga
P
EMBERANTASAN korupsi di Indonesia kini sedang menjamur dilakukan oleh aparat penegak hukum. Tindakan korupsi yang terjadi di Indonesia seperti berada di segala bidang dan sektor pembangunan. Meski perekonomian sedang sulit dan di tengah perubahan kabinet dilakukan pemerintahan Jokowi, tetapi korupsi di negeri ini semakin marak terjadi. Korupsi terjadi tidak haya di tingkat pusat pemerintahan, namun di tingkat daerah terbawah juga demikian. Tak hanya para pejabat tinggi, para anggota pemerintahan yang paling kecil di daerah pun terdapat kasus yang serupa. Yang sangat ngetren kini adalah perbuatan korupsi semakin merambah ke dalam keluarga. Belum saja dua setengah pekan KPK menjerat Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho-Evy Susanti dalam kasus dugaan suap, kini giliran pasangan suami-istri Bupati Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Pahri Azhari dan istrinya, Lucianty, menjadi tersangka kasus dugaan suap kepada anggota DPRD Musi Banyuasin. Lucianty saat ini juga menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Sumsel. Korupsi kini semakin melibatkan keluarga dan setidaknya dalam dekade beberapa tahun ini sudah ada sedikitnya enam pasangan suami-istri dalam pusaran tindak korupsi. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa keluarga sudah tak bisa lagi diandalkan sebagai benteng untuk melawan korupsi. Keluarga yang seharusnya bebas dari kepentingan politik justru dijadikan modal politik. Akibatnya, jabatan politik tak lagi menjadi sarana untuk mengabdi kepada publik. Namun, jabatan tersebut justru dipakai untuk kepentingan pribadi dan keluarga. Seharusnya ada pemisah yang tegas antara wilayah privat dan publik. Nilai-nilai dalam keluarga yang bersifat primordial jangan masuk ke dalam wilayah politik. Kita tahun korupsi terjadi, apabila seorang atau pihak tertentu mempunyai hak monopoli serta di tunjang oleh keleluasaan dalam menggunakan kekuasaannya, sehingga cenderung lebih menyalahgunakan kekuasaannya dan mengabaikan kepentingan publik. Pada kasus korupsi, birokrasi atau pemerintah memiliki peranan ganda yaitu sebagai pelaku dan pemberantas korupsi itu sendiri. Kita merasa prihatin dengan kondisi penegakan hukum korupsi yang makin menjamur melibatkan keluarga seperti istri atau anak dan saudaranya. Dulu korupsi jamak dilakukan oleh laki-laki seorag diri, namun kini tidak sedikit kasus melibatkan anggota keluarga, terutama istri. Kita berharap agar penegak hukum untuk tidak ragu membongkar korupsi yang melibatkan istri. Di samping penegak hukum jangan ragu untuk membongkar kasus politik dinasti juga memperlebar peluang terjadinya korupsi yang melibatkan keluarga. Keputusan Mahkamah Konstitusi yang membolehkan keluarga ikut serta dalam perebutan kekuasaan dengan kata lain melanggengkan dinasti politik semakin membuka peluang terjadinya korupsi yang melibatkan keluarga. Menjamurnya tindak korupsi seperti itu harusnya adanya gerakan sosial untuk mengajak masyarakat masyarakat untuk mendefinisikan kembali bahwa politik sebagai pengabdian publik, bukan kepentingan pribadi dan keluarga. Yang tak kalah penting, perlu ada aturan yang jelas untuk membatasi keterlibatan keluarga dalam institusi pemerintah, terutama pada jabatan-jabatan pengambil kebijakan. Suami-istri terlibat dalam kasus korupsi karena integritas belum menjadi nilai yang membangun keluarga. Apabila salah satu pasangan korupsi, yang lain berusaha menutupi, bahkan membantu. Kita berharap penegak hukum untuk tegas dalam mengumumkan pejabat yang suami-istri terlibat korupsi. Saatnya dibangun gerakan untuk menjauhkan kepentingan pribadi dan keluarga demi kepentingan publik. *
DITERBITKAN OLEH: Karya Panjang Mediatama SIUP: 0716/10-27/PK/XII/2013 NPWP: 03.350.979.5-412.000 TDP: 10.27.3.46.05022 Website: TERBITTOP.com Email:
[email protected] Penasehat/Pelindung Tarman Azzam Penasehat Hukum Petrus Selestinus SH Pemimpin Umum/Penjab Haris Fadillah Perusahaan Aswi Matrawi Pemimpin Redaksi Endang Suherman Manajer IT Endang S Redaktur Nurcahyo Dewan Redaksi Tarman Azzam, Haris Fadillah, Endang Suherman, Mustopa Abas, Yoyok Percoyo Staf Redaksi Nainggolan Sekretaris dan Administrasi Redaksi Theos Pormes, Bungaria Saputri, Topan Husanda Manajer Iklan/Pemasaran Mulyadi Desain Grafis Sabaragama, Budhi Permana Sirkulasi Yudi Permana Sandhi, Zulaila, Bima Kamandanu Koresponden Serang: Mulyadi, Husada. Lampung: Agus Salim, Lampung Barat & Pesisir Barat: Alhadi Mb, Nasrun, Sumarlin, Suryan Effery. Palembang: Wawan Setiadi. Pekanbaru: Ikhsan. Pontianak: Yusri. Tangerang: M Nur. Depok: Abdul Azis. Cirebon: Titik Sulaksana (Kokab Cirebon), Iman Rachman, Moch Faisal Haris, Dodo Suharma, Sudirdja (Cirebon). Bengkulu: Heri. Bangkalan: Muhammad Arifin, Pamekasan: Salim. Pasuruan: Muhammad Toha, Cilacap: Mashudi, Jember: Sumardi. Sulawesi Barat: Andi Saputra. Tarif Iklan: Hitam Putih Rp9.000 (per-mm kolom), Warna (Full Color) Rp16.000 (per-mm kolom). Iklan Baris Rp9.000 (per-baris). Tarif di atas belum termasuk diskon. Bank: BRI 7202-01-002432-50-3. Alamat Redaksi Kavling BBM Asri Jl. H. Dimun Blok B-30 Sukmajaya Depok, Jawa Barat 16412 Telepon: 021-99746839, 93116962 Alamat Korespondensi Cibubur Village C-3-1 Jl. Harjamukti Cibubur, Jakarta Timur Percetakan: PT Wahana Semesta Inter Media (isi di luar tanggung jawab percetakan)
Seluruh wartawan dan koresponden Koran TERBITTOP adalah yang tercantum di dalam boks redaksi edisi terbaru. Di luar nama-nama yang dimuat, apabila mengaku sebagai wartawan Koran TERBITTOP bukan tanggung jawab redaksi.
4
EDISI KELIMAPULUH / TH II 14 - 29 AGUSTUS 2015
Stop Kebijakan Wajib Paper Internasional Oleh: Prof Dr Ir Asep Saefuddin MSc KETIKA saya mengumpulkan mahasiswa S2 IPB, saya minta mereka segera masuk ke tahap seminar dan ujian. Karena mereka sudah siap. Tetapi salah seorang dari mereka mengingatkan bahwa ujian S2 baru bisa dilakukan bila sudah menulis paper di jurnal. Untuk itu, saya menyarankan segera mengirim paper ke jurnal nasional. Menurut pengalaman, proses penerimaan sampai pemberitahuan di jurnal nasional itu memakan waktu cukup lama. Bisa sekitar 3-4 bulan. Hal ini berefek pada keterlambatan ujian sehingga mahasiswa harus membayar biaya perkuliahan semester berikutnya. Ini tidak ’fair’.
J
alan keluarnya mereka mau meniru teman-temannya yang mengirim paper ke jurnal-jurnal India. Mengapa ke India? Karena kepastian penerimaan paper untuk terbit sangat cepat, sekitar satu minggu. Ketika saya tanya perihal pembayaran. Ternyata satu paper rata-rata harus bayar sekitar USD 200. Bahkan ada yang hitungannya USD 50 per lembar. Kalau satu paper 10 halaman, berarti mahasiswa harus bayar USD 500. Saya mulai merenung. Lagi-lagi, ini sama sekali tidak ’fair’. Hanya untuk masuk ke tahap ujian mereka harus mengeluarkan uang sebesar itu. Bayangkan kalau mahasiswa S2 dan S3 IPB ada sekitar 5.000 orang maka kita akan mengirim uang ke India atau negara asing lainnya sebesar 1-2,5 juta USD. Konon kebijakan ini bermuara pada kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi sekitar 3-4 tahun yang lalu gara-gara panik jumlah paper kita di bawah Malaysia. Keruan saja, ’capital flight’ ini akan terus membengkak akibat kebijakan pengiriman paper mahasiswa S2/S3 di PT Indonesia. Apalagi kewajiban
paper internasional bagi mahasiswa S3 itu minimum dua. Betapa kita telah menghambur-hamburkan uang demi kelulusan mahasiswa pascasarjana. Celakanya, biaya itu dibebankan kepada mahasiswa. Kalaupun ditanggung negara, uang itu akan lebih baik untuk beasiswa putra-putri Indonesia dari desa dan daerah tertinggal, tentunya akan sangat bermanfaat. Apakah kebijakan penulisan paper untuk jurnal perlu diberhentikan? Tentunya tidak. Hanya sebaiknya diprioritaskan atau bahkan diharuskan untuk jurnal nasional. Lalu bagaimana kalau jurnal nasional tidak ada? Penulisan paper dapat dimuat di jurnal yang dikelola oleh universitas di mana program pascasarjana itu berada. Pemerintah lebih baik mengalokasikan dana untuk pembinaan jurnal nasional daripada mewajibkan penulisan jurnal internasional. Siapkan dana pembinaan profesionalitas pengelolaan jurnal. Tumbuhkan kerjasama universitas dan asosiasi keilmuan dan profesi untuk pengelolaan jurnal bersama. Dana sekitar 2,5 juta USD itu akan bermanfaat untuk memba-
ngun sistem keilmuan Indonesia. Pada tahap awal, dapat dipetik dari pengalaman di IPB ketika mendirikan SPs (Sekolah Pascasarjana) tahun 1975 yang dibarengi dengan pembuatan jurnal Pascasarjana. Mahasiswa yang akan dan telah lulus magister atau doktor disarankan menulis sebagian dari tesis atau disertasi di jurnal tersebut. Selain mereka berlatih menulis jurnal ilmiah, menyebarkan keilmuan di kalangan para peneliti nasional, dan tidak ada uang yang terbang ke luar negeri. Dewasa ini, dimana segala sesuatu dapat dilakukan secara elektronik, kita bisa membuat jurnal elektronik yang cepat dan biaya minimal. Mahasiswa tidak perlu mengeluarkan dollar untuk kelulusannya, cukup dengan rupiah yang terjangkau. Sistem Keilmuan Sebaiknya kewajiban menulis jurnal, seminar, dan pendidikan pascasarjana dikaitkan dengan sistem keilmuan nasional. Bukan sekadar persyaratan yang cenderung administratif, kurang menyentuh esensi kewajiban itu. Kita harus mempunyai desain besar keilmuan menyangkut semua lembaga yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, seperti perguruan tinggi dan LIPI. Apakah kita sudah memiliki desain besar itu? Bagaimana rencana Indonesia dalam membentuk K-society (masyarakat ilmu pengetahuan) dan K-economy (ekonomi berbasis ilmu pengetahuan)? Kita mampu membuat kelembagaan negara yang berkaitan dengan hukum, ombudsman, politik yang berbeda dengan masa orde baru. Kita mampu membuat sistem pemilihan langsung di kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. Bahkan membuat pola pemilihan serentak. Tetapi untuk sistem keilmuan yang tidak terjebak administratif, sepertinya kita masih gamang. Bila ada kejelasan tujuan dan ruang lingkup, kita bisa membuat perencanaan yang doable (dapat dijalankan) yang dianggap impossible (tidak mungkin). Misalnya pro-
gram alih energi melalui penggunaan LPG 3 kg bagi masyarakat yang tadinya menggunakan minyak tanah. Sesuatu yang dianggap sulit, ternyata mampu. Masyarakat saat ini sudah terbiasa menggunakan LPG. Artinya, bila ada kemauan dan dituangkan dalam suatu konsep yang jelas dan terukur, maka kita bisa menjalankannya. Contoh di atas, asal ada kemauan, dapat dijalankan pada bidang ilmu pengetahuan, termasuk perihal kewajiban menulis jurnal bagi mahasiswa pascasarjana. Bagi mereka, menulis paper cukup diwajibkan di jurnal-jurnal nasional. Bila ingin disitasi oleh para peneliti asing, jurnal nasional dapat berkelas internasional. Sehingga bahasa yang dipergunakan harus bahasa asing, utamanya bahasa Inggris. Program harus ada dalam maket rancangan besar sistem keilmuan. Jangan terpilah-pilah, parsial, dan tidak berefek signifikan dalam mendongkrak kinerja penelitian nasional. Selama kita tidak memiliki sistem keilmuan yang jelas, niscaya kebijakan pun akan asal jadi, tidak matang, sporadis dan emosional. Tidak mencerminkan suatu entitas masyarakat keilmuan. Seolah-olah kita dapat langsung dipandang oleh dunia luar bila kuantitas paper kita banyak. Belum tentu. Masyarakat ilmuwan, akan memilih kualitas daripada kuantitas. Satu paper yang sangat bermutu itu bisa disitasi oleh ratusan peneliti. Sedangkan ratusan paper akan tetap tidak dilirik, bila isinya ’trivial’, asal-asalan. Ekosistem budaya mutu itulah yang harus dibangun oleh suatu universitas, terutama PTN yang telah mendapatkan dana banyak dari pajak rakyat. Dengan pola yang ada saat ini, di mana aspek administrasinya sangat menonjol, perguruan tinggi tidak lebih dari lembaga kursus. Selama ini pula PT akan miskin inovasi yang bermakna, bermanfaat, dan mencerahkan. Situasi seperti inilah yang harus dicari solusi yang cerdas, bukan sekadar administrasi. (Penulis adalah Rektor Universitas Trilogi/Guru Besar Statistika FMIPA IPB)
Terobosan Baru Pemberdayaan Keluarga Oleh: Dr Mulyono D Prawiro BERKAT kerja keras semua pihak, terutama para mahasiswa yang melakukan kegiatan KKN tematik Posdaya ke desa-desa, sampai saat ini telah terbentuk lebih dari 45.000 Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) di seluruh Indonesia. Bukan hanya para mahasiswa aja yang membentuk Posdaya, tetapi beberapa pemerintah daerah yang bupati/ wali kotanya sangat komit terhadap pemberdayaan keluarga juga tidak mau ketinggalan untuk membentuk dan pengembangkan Posdaya di wilayahnya masing-masing.
L
angkah penting setelah terbentuknya Posdaya adalah dilakukannya proses pemetaan dan pendataan keluarga, dengan tujuan agar mengetahui secara pasti keadaan keluarga-keluarga yang tergabung dalam Posdaya dan melakukan intervensi seperlunya agar keluarga-keluarga di dalam kelompok Posdaya menjadi lebih sejahtera dibanding sebelum adanya Posdaya. Terobosan baru proses pemberdayaan keluarga di Indonesia yang dipelopori oleh Yayasan Damandiri ini sungguh sangat membanggakan. Dalam upaya mengisi dan mengembangkan Posdaya yang sudah mulai terbentuk, Yayasan Damandiri berusaha keras untuk menggandeng mitra kerjanya yang antara lain adalah beberapa perguruan tinggi, khususnya perguruan tinggi yang telah melaksanakan KKN tematik Posdaya. Tidak kurang dari 300 perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta telah bekerja sama dengan Yayasan Damandiri dalam memberdayakan keluarga-keluarga, terutama keluarga prasejahtera di pedesaan. Kerja sama itu juga dibangun melalui kerja sama dengan aparat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat serta para sesepuh desa dalam upaya melakukan proses pemetaan dan pendataan keluarga, sehingga kegiatan pemetaan dan
pendataan tersebut dapat dilakukan dengan tepat dan hasilnya dapat diketahui tentang posisi tahapan keluarga dalam lingkungan Posdaya yang bersangkutan. Gagasan awal dibentuknya Posdaya adalah menghidupkan kembali semangat budaya gotong-royong dan meningkatkan kepedulian sesama anak bangsa dalam suatu kelompok, terutama kelompok-kelompok di pedesaan. Upaya itu dilakukan agar cita-cita nenek moyang pendiri bangsa ini untuk mempersatukan negeri ini agar tidak terpecah-belah satu sama lain dan bangsa Indonesia dapat hidup rukun, aman, tenteram, damai dan sejahtera. Suatu negara apabila rakyatnya bersatu, maka negara tersebut akan menjadi negara yang kuat dan tidak mudah digoyah oleh bangsa lain. Semangat gotong-royong itulah yang menjadi dasar mengapa perlu dibentuk kelompokkelompok Posdaya di Tanah Air ini. Setelah banyak kelompok-kelompok Posdaya terbentuk, tujuan dari proses pemberdayaan keluarga belumlah berakhir, masih banyak lagi tahapan yang perlu dikembangkan, termasuk di antaranya dengan mengisi berbagai kegiatan yang menguntungkan dan memberi manfaat bagi keluarga, terutama keluarga prasejahtera atau keluarga miskin. Melalui kerja sama de-
ngan berbagai kalangan, termasuk orang kaya di desa, para pengurus Posdaya, mahasiswa dan kalangan pemerintahan di tingkat desa, gerak langkah Posdaya sudah mulai terlihat hasilnya. Kerja sama dalam tim yang kokoh dalam Posdaya ternyata mampu mengangkat keluarga prasejahtera pada posisi yang lebih sejahtera. Keluarga-keluarga di desa dibantu dan diberikan kesempatan untuk mengakses permodalan melalui lembaga keuangan atau bank, dan sudah banyak lembaga keuangan atau bank yang telah bekerja sama dengan Yayasan Damandiri. Modal yang diberikan tersebut dalam bentuk kredit tanpa agunan agar keluarga yang belum pernah memiliki usaha tidak ragu-ragu untuk memulai usaha dengan bimbingan keluarga yang lebih berhasil dalam usahanya dan mereka bekerja secara bersama-sama dan gotong-royong. Dari banyak pengalaman berbagai perguruan tinggi dalam memberikan dukungan dalam bidang ekonomi kepada keluarga-keluarga di pedesaan, diperlukan adanya petunjuk sederhana dan perlu adanya pendampingan pemberdayaan agar keluarga-keluarga, khususnya keluarga prasejahtera bisa dengan mudah mengikutinya. Keluarga sederhana yang biasanya berpendidikan rendah, belum memiliki pengalaman dan belum memiliki keterampilan, mereka diharapkan bisa dengan mudah mengikuti proses pemberdayaan yang dikembangkan. Selama ini apabila mereka membutuhkan modal untuk usaha, mereka kesulitan untuk mendapatkan akses ke bank, sehingga tidak jarang yang menempuh jalan pintas dengan melalui rentenir yang bunganya sangat memberatkan. Bukan kebahagaian dan kesejahteraan yang didapatkan, tetapi justru malah sebaliknya. Kredit yang diluncurkan oleh Yayasan Damandiri dan bank mitranya sungguh merupakan terobosan baru dalam proses pemberdayaan keluarga di Indonesia, karena bertujuan untuk membantu para anggota Posdaya yang sedang memulai berusaha kecil-kecilnya dengan bimbingan para mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan. Dengan adanya
bimbingan tersebut, keluarga-keluarga prasejahtera yang di desa-desa mulai merasa bangga dan muncul rasa percaya diri yang tinggi dan mereka dapat mengolah bahan baku lokal yang jumlahnya melimpah di sekitar rumah atau kampungnya untuk dijadikan produk yang membawa manfaat dan laku jual. Bahan baku lokal yang jumlahnya melimpah tersebut, dulunya belum pernah terpikir, bahwa dengan sentuhan sedikit saja dapat dirubah menjadi produk yang memberi manfaat yang luar biasa kepada keluarga-keluarga di desa, dengan merubahnya menjadi bahan yang bermanfaat dan laku jual. Memang dibutuhkan adanya kesabaran dalam proses bimbingan ini, karena biasanya orang desa yang baru saja memulai usaha apabila terbentur dan menghadapi kendala bisa dengan mudah putus asa. Di sinilah peran para mahasiswa mulai diuji, termasuk mereka yang peduli terhadap sesamanya, apakah mereka mampu mengangkat keluarga miskin atau keluarga prasejahtera menjadi bangkit dari keterpurukan atau tidak. Mata kuliah yang diajarkan oleh para dosen di kampus hendaknya dipraktekkan di lapangan, sehingga para mahasiswa memiliki peran yang sangat penting dalam proses pemberdayaan keluarga di Tanah Air tercinta ini. Dengan adanya KKN tematik Posdaya, maka para mahasiswa yang diterjunkan ke desa-desa seolah menjadi penyelamat bagi keluarga miskin dan memberikan angin segar bagi proses pemberdayaan keluarga di Indonesia. Harapan rakyat desa, dengan diterjunkannya para mahasiswa yang melakukan KKN tematik Posdaya dan dibantu oleh para aparat desa dan para sesepuh desa yang tergabung dalam Posdaya, bisa merubah keluargakeluarga yang sebelumnya tidak memiliki keterampilan maupun usaha, menjadi keluarga yang bersatu untuk mampu mandiri dan bekerja secara gotong-royong dalam membangun kebersamaan. Mereka akan memiliki keterampilan dan usaha serta hidupnya akan lebih bahagia dan sejahtera. (Penulis adalah Dosen Pascasarjana dan Anggota Senat Universitas Satyagama dan Universitas Trilogi, Jakarta)
KIRIM TULISAN OPINI ATAU SUARA ANDA: Anda punya gagasan dan opini atau keluhan tentang kebijakan pelayanan publik? Kiriman tulisan Anda ke Redaksi Koran TERBITTOP maksimal 5.000 karakter melalui email:
[email protected], ditandatangani dan identitas lengkap.
metropolis 5
PENGIBARAN MERAH PUTIH SEA WORLD Penyelam mengibarkan bendera Merah Putih untuk memperingati HUT Ke-70 Kemerdekaan RI di Sea World, Ancol, Jakarta, Senin. Pengibaran bendera Merah Putih di bawah air tersebut guna menunjukkan semangat nasionalisme serta mengajak masyarakat untuk menjaga keberadaan ekosistem bawah laut.
EDISI KELIMAPULUH / TH II 14 - 29 AGUSTUS 2015
ANTARA
Ojek di Ibu Kota Butuh Payung Hukum
LINTAS Kepala BNN DKI Resmi Dilantik JAKARTA (TERBITTOP) — Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, secara resmi melantik Iwan A Ibrahim sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DKI Jakarta menggantikan Ali Johardi. ”Yang saya inginkan adalah semua tempat hiburan di Jakarta bebas narkoba. Karena narkoba bukan hanya menyebabkan kematian, tapi juga merusak kehidupan, jadi kacaubalau,” kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa. Selain itu, pria yang lebih akrab disapa Ahok seharihari itu mengharapkan dengan dilantiknya kepala BNN DKI yang baru, maka pemberantasan narkotika dapat dilakukan secepat mungkin. (nt)
500 Anggota Pramuka Bersihkan Ciliwung JAKARTA (TERBITTOP) — Sebanyak 500 anggota Pramuka dari Kwartir Cabang Jakarta Timur mengikuti aksi membersihkan Kali Ciliwung bersama anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat. "Yang mewakil Kwarnas adalah Kwarda DKI Jakarta yang mengerahkan anggota penegak dan pandega dari Kwarcab Jakarta Timur," kata Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Rafli Efendi di Jakarta, Sabtu. Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati ulang tahun Gerakan Pramuka yang jatuh setiap 14 Agustus. Rafli mengatakan, selain membersihkan Kali Ciliwung dari sampah, anggota Pramuka juga akan belajar cara mengolah sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kopassus. (nt)
ANTARA
NORMALISASI SUNGAI CILIWUNG Foto udara pemukiman di bantaran sungai Ciliwung kawasan Bukit Duri, Jakarta, Kamis. Pemerintah provinsi DKI Jakarta menargetkan program normalisasi Sungai Ciliwung akan selesai pada 2016 yang diharapkan mampu mengatasi persoalan banjir di wilayah Jakarta.
BKR Rangkapan Jaya Juara Nasional Ketahanan Keluarga DEPOK (TERBITTOP) — Bina Keluarga Remaja (BKR) Rangkapan Jaya, Pancoranmas, Kota Depok, Jawa Barat meraih juara pertama tingkat nasional dalam peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-22 tahun 2015 di Lapangan Sumbur, Tangerang Selatan. ”Alhamdulillah kerja keras kami, juga bantuan dari Pemkot Depok, ikut mengantarkan sukses dalam Lomba Ketahanan Keluarga untuk BKR Nasional tahun ini,” ujar Lumiyah, ketua kelompok BKR Pepaya di RW 01 Kel Rangkapan Jaya, Pancoranmas, Depok, kepada wartawan, kemarin. Dikatakan, bersama 300 anggota
kelompok Pepaya, mewakili Kota Depok sejak meraih juara pertama tingkat Provinsi Jawa Barat. Kota Depok menjadi juara pertama dari lima nominasi lain berasal Kalimantan Selatan, Riau, Bali, dan Banten. BKR Pepaya menyisihkan 27 kabupaten/kota dan menjadi duta Jawa Barat di tingkat nasional. Kemenangan itu dalam evaluasi memberikan penyuluhan dan terhadap keluarga yang mempunyai anak remaja untuk memotivasi berkarya dan berprestasidalam program pengolahan sampah, mendirikankafe/ tempat nongkrong/silaturahmi dengan anggota BKR. (zis)
JAKARTA (TERBITTOP) — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, meminta pemerintah pusat segera membuat sebuah payung hukum yang khusus mengatur keberadaan ojek di Jakarta. ”Usul saya kepada pemerintah pusat, terutama Kementerian Perhubungan, sebaiknya segera dibuatkan payung hukum yang mengatur tentang ojek di wilayah Ibu Kota,” kata Djarot di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat. Menurut dia, saat ini mulai banyak tukang ojek yang bergabung dalam suatu perusahaan ojek berbasis aplikasi ponsel. Oleh karena itu, perlu dibuat payung hukum yang khusus mengatur ojek. ”Saya rasa keberadaan ojek-ojek yang berbasis aplikasi itu tidak akan menyebabkan kemacetan di Jakarta karena perusahaan itu pasti sudah menghitung kebutuhan ojek bagi warga Jakarta yang ingin bepergian dengan cepat dan aman,” ujar Djarot. Maka dari itu, dia menuturkan Kementerian Perhubungan harus segera mela-
kukan revisi atau penyempurnaan terhadap UndangUndang (UU) Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. ”Karena dalam UU tersebut tidak diatur tentang keberadaan ojek sebagai salah satu moda transportasi umum di Jakarta. Sehingga, UU tersebut masih harus disempurnakan lagi,” tutur Djarot. Pemetaan Ojek Lebih lanjut mantan Wali Kota Blitar itu mengungkapkan, dengan adanya payung hukum berupa UU, maka Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan melakukan pemetaan terhadap kebutuhan ojek di Jakarta. ”Dengan dilakukannya pemetaan kebutuhan ojek di Jakarta, maka perusahaan bisa merekrut sopir-sopir ojek sesuai dengan kebutuhan di
lapangan,” ungkap Djarot. Sementara itu, Sekretaris Organisasi Angkutan Darat (Organda) Ateng Aryono merasa keberadaan angkutan umum konvensional terancam dengan adanya sistem pemesanan alat transportasi secara online yang sedang marak saat ini. ”Jangan sampai atas nama teknologi ini mengacakacak industri kami yang sudah ada sejak dahulu,” kata Ateng di Jakarta, Jumat. Menurut Ateng, pihaknya telah mengikuti peraturan yang berlaku baik di pemerintah pusat maupun di daerah, sementara ojek atau taksi online sampai saat ini belum ada payung hukumnya. Untuk itu, dia meminta kepada pemerintah untuk melindungi industri angkutan umum yang keberadaannya dilindungi oleh undangundang. ”Kita tidak bisa menghindari kemajuan teknologi dan informasi, tapi jangan sampai keberadaan ojek atau taksi online yang tidak ada undang-undangnya malah didukung atau tidak diatur,” katanya. (nt)
1.854 Mahasiswa UNSIKA Ikuti KKN Tematik KARAWANG TERBITTOP) — Sekretaris Yayasan Damandiri, Dr Subiakto Tjakrawerdaja, bersyukur karena dapat menyaksikan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Posdaya Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) yang kedua kalinya. Kota Karawang yang dikenal sebagai Kabupaten Posdaya karena Ibu Bupati sudah disebut Ibu Posdaya. Hal itu diungkapkan Dr Subiakto Tjakrawerdaja ketika memberi sambutan pelepasan tidak kurang 1.854 mahasiswa KKN tematik Posdaya Universitas Singaperbangsa Karawang di halaman Kantor Pubati Karawang, baru-baru ini. Tahun 2015 UNSIKA selain melakukan KKN tematik Posdaya juga akan mengirimkan mahasiswa dan dosen untuk magang di luar negeri. Diantaranya ke Be-
landa, Jepang dan Taiwan. Wakil Rektor UNSIKA, Dr Zaenal Arifin mengatakan, peserta KKN tahun 2015 berjumlah 1.865 mahasiswa. Jumlah dosen pembimbing lapangan (DPL ) sebanyak 100 dosen, bertempat di 8 kecamatan dan 92 desa. Pada kesempatan itu Dr Subiakto mengatakan, KKN tematik ini adalah salah satu sarana belajar sambil bekerja. Karena peluang emas yang harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Kemudian, ini suatu peristiwa yang penting, karena KKN yang dipilih adalah KKN tematik Posdaya. Posdaya yang digagas oleh Prof Haryono Suyono dan kawan-kawan dari Yayasan Damandri salah satu programnya adalah untuk menjawab tantangan bangsa yang sangat besar dan berat, yaitu pe-
ngentasan kemiskinan. Diketahui, keluarga miskin di Karawang jumlahnya masih cukup besar dan ini menjadi tantangan kita bersama terutama tantangan mahasiswa dalam melaksanakan KKN tematik. ”Keluarga miskin saat ini bertambah berat, berbeda dengan keluarga miskin waktu orde baru dulu. Mengapa? Karena sekarang sudah miskin tapi harus menghadapi globalisasi,” katanya. Dr Subiakto mengingatkan, sebentar lagi sudah akan ada pasar bebas di negara ASEAN yang sumber daya alamnya hampir sama dengan Indonesia. Khususnya Kota Karawang akan menghadapi persaingan yang sangat berat karena petanipetani kita harus bersaing dengan petani Vietnam dan petani Thailand. Petani meraka lebih produktif dari petani kita.
”Ini adalah tujuan para mahasiswa melakukan KKN untuk membuat para petani lebih kerja keras, cerdas dan produktif untuk mengolah sawahnya sehingga menghasilkan padi dengan kualitas yang baik dengan harga relatif murah. KKN tematik Posdaya disamping menggerakan partisipasi masyarakat petani untuk bekerja keras dan cerdas mereka kita dorong untuk kembali menumbuhkembangkan modal sosial mereka, yaitu kerja sama dan gotong-royong,” ujar Dr Subiakto. Ditambahkan, tanpa kerja sama para petani kecil mikro tidak bisa menghadapi persaingan. Tidak mungkin menghadapi tantangan ini tanpa kerja sama. Apalagi pengusaha kecil/mikro, petani kecil harus bekerja sama. Plt Bupati Karawang, dr Cellica Nurach-
diana mengajak para mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang yang melakukan KKN tematik Posdaya untuk tidak main-main menjalankan tugas. Karena musuh kita adalah menghadapi perekonomian yang akan digelontorkan oleh orang asing menjajah negeri kita. ”Untuk itu hari adalah awal untuk kembangkitan kita semua melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Posdaya dengan sungguh-sungguh,” ujar dr Cellica Nurachdiana. Dikatakan, untuk membangun Karawang harus sepaham dan sepakat karena pembangunan Karawang bukan hanya ditangani oleh Pemerintah Kabupaten, jutru keberadaan Karawang adalah di tangan kalian semua seluruh mahasiswa UNSIKA Karawang. (rel/ris)
nusantara 6
EDISI KELIMAPULUH / TH II 14 - 29 AGUSTUS 2015
Proyek Asrama Siswa Madrasah Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi LAMPUNG (TERBITTOP) — Proyek Pembangunan Asrama Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Liwa Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat, yang dikerjakan CV Geasil senilai Rp 492.583.000 dengan sumber dana APBN dari Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun Anggaran 2015, diduga tak sesuai spesifikasi teknik. Suyadi (35), warga sekitar proyek menjelaskan, di lokasi pembangunan terlihat proses pelaksanaan Pembangunan dikerjakan secara asal-asalan. Dia beralasan, pasalnya pemasangan cincin pada tiang cor tak sesuai dengan ukuran yang ditentukan. ”Jarak cincin pada besi tiang, seharusnya berjarak 15 cm namun yang terdapat pada bangunan tersebut jaraknya mencapai 23 cm,” cetusnya. Dijelaskan lagi, gigitan angker besi pada tiang cor tidak ada dan tidak terlihat,meskinya angker tersebut berfungsi sebagai pengunnci dari tiang kepasangan batu bata, karena jika angker tidak ada maka pasangan batu bata tidak akan melekat pada tiang cor dan bisa dipastikan mudah retak. Suyadi melanjutkan, sepertinya menutupi hal tersebut tukang merekayasa dan menempelkan potongan besi di tiang agar terkesan angker tiang ada, hanya untuk mengelabui, selain dari itu anyaman cincin besi kolom berjarak 30 cm, sedangkan menurut aturan jarak antara cincin maksimal 17 cm. Secara terpisah, Luluk SPd selaku PPK proyek ini menjelaskan, semua pekerjaan sudah dikerjakan oleh pemborong. ”Kalau masalah mutu dan teknis pekerjaan kami tidak mengetahui, meski di sini saya sebagai PPK-nya. Walaupun kami sudah meminta bantuan pengawas dari PU Cipta Karya, Budi Santoso, untuk membantu mengawasi pekerjaan, mengingat keterbatasan di bidang teknik pembangunan,” kata Luluk. Sementara itu Budi Santoso yang ditemui membenarkan dirinya yang ditugaskan untuk mengawasi pembangunan asrama siswa itu. ”Saya baru sekali melihat pekerjaan tersebut, dan ketika saya datang tiang cor sudah selesai dikerjakan. Sementara tidak ada pemasangan angker permanen pada tiang gedung asrama siswa di lantai atas, itu sangat membahayakan dan bisa terjadi ambruk,” ujarnya. (suryan/agus)
’Stockpile’ Batubara Tak Berizin Ganggu Masyarakat CIREBON (TERBITTOP) — Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon kecewa dengan keberadaan stockpile (timbunan) batubara yang hampir semuanya tidak memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Itu diketahui setelah komisi III bersama Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) di beberapa stockpile batubara di Kecamatan Pangenan, Senin (10/8). Selain itu, banyak masyarakat Pangenan yang menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat udara yang terpolusi batubara. Karena itu, Komisi III meminta BLHD dan Satpol PP Kabupaten Cirebon untuk menutup semua stockpile batubara yang ada di Kecamatan Pangenan. ”Ya selama kami sidak di lapangan, ini (stockpile batubara-red) banyak yang tidak sesuai aturan undang-undang tentang masalah lingkungan hidup. Kami berharap kepada BLHD menindaklanjuti (temuan ini-red) dengan kerja sama Satpol PP sebagai penegak perda. Apala-
gi teguran itu sudah sering dilakukan. Nah, sekarang kami meminta ada tindakan tegas,” ungkap Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Suherman, Senin (10/8). Suherman menyatakan, kekecewaannnya terhadap lemahnya pengawasan BLHD. Sehingga terkesan membiarkan banyak stockpile batu bara di Kecamatan Pangenan yang membahayakan lingkungan dan warga sekitar. Karena itu pula menurutnya, bupati juga harus memberi teguran kepada BLHD dan Satpol PP. ”Apalagi dari 22 stockpile yang ada di Kecamatan Pangenan, hanya enam yang baru melaporkan akan amdal (analisi mengenai dampak lingkungan) dan baru mau membuat IPAL, tetapi pelaksanaannya belum. Ini namanya penjahat lingkungan,” tandasnya. Anggota Komisi III lainnya, Sofyan mengatakan, pihaknya memberi waktu satu minggu untuk Satpol PP dan BLHD menutup stockpile
batubara di Kecamatan Pangenan. ”Saya sudah telepon kadisnya (kepala BLHD-red). Kalau BLHD enggak mau menutup stockpile batu bara lebih baik kadisnya diturunkan saja. Karena ini sudah memang termasuk kejahatan lingkungan dan tidak boleh toleransi kepada para penjahat lingkungan,” tegasnya. Sementara Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan BLHD Kabupaten Cirebon, Fitri Nurliasari menyebutkan, dari 22 stockpile yang ada di Kecamatan Pangenan, baru enam yang sudah melaporkan soal amdal. Menurutnya, hampir semuanya tidak menaati Peraturan Gubernur Nomor 2 Tahun 2006 tentang Pemanfaatan Batubara. ”Mereka itu belum memiliki landasan kedap air, belum juga memiliki penampungan air. Kemudian untuk penghijauan juga sangat kurang. Terus penyiraman saat musim kemarau juga masih sangat kurang,” tuturnya. (dj)
Kadis PU Enggan Merespons Proyek Irigasi Way Seburas J Warga Setempat Ragukan Kualitas Proyek Irigasi
11 Desa Belum Ada Balon Kuwu CIREBON (TERBITTOP) — Pendaftaran calon kuwu di sebelas desa harus diperpanjang. Hal itu terjadi lantaran jumlah pendaftar hingga 7 Agustus tidak sesuai dengan ketentuan. Bahkan dari sebelas desa itu, terdapat tiga desa yang tidak ada pendaftar calon kuwu sama sekali. Ketiga desa itu adalah Ciledug Tengah, Pabuaran Wetan, dan Hulubanteng. Sementara delapan desa lainnya, hanya memiliki satu bakal calon (balon), padahal ketentuan minimal jumlah bakal calon adalah dua orang. Ditemui di ruang kerjanya, Kepala Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Adang Kurnida mengatakan untuk sebelas desa yang tidak memenuhi ketentuan, pendaftaran kembali dibuka hingga 1 September mendatang. Diharapkan, selama masa pendaftaran tahap dua, kesebelas
desa itu bisa memenuhi kuota bakal calon kuwu minimal dua orang. ”Untuk yang dibuka tahap dua (diperpanjang-red) ada 11 desa. Mereka rata-rata hanya memiliki satu calon saja, dan ada juga yang tidak ada yang mendaftar sama sekali,” tuturnya. Dijelaskan Adang, bila hingga berakhirnya masa perpanjangan pendaftaran jumlah calon kuwu masih belum memenuhi ketentuan, maka tahapan pemilihan kuwu di desa tersebut dihentikan. Artinya, desa tersebut harus rela tidak memiliki kuwu dan dipimpin oleh pejabat sementara (Pjs). Desa tersebut baru bisa kembali mengikuti tahapan pemilihan kuwu pada gelombang berikutnya atau tahun 2017. ”Jadi kalau memang sampai akhir tidak memenuhi ketentuan, maka akan dihentikan dan diikutsertakan pada pemilihan kuwu serentak 2017. Nantinya posisi kuwu akan diisi dengan pejabat sementara,” jelasnya. (ts)
Buruh Tuntut Kenaikan Upah CIREBON (TERBITTOP) — Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Singaperbangsa (FSPS) melakukan unjuk rasa di depan halaman Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon, Senin (10/8). Kedatangan mereka yakni meminta agar dewan setempat memfasilitasi dan memberikan solusi, mengingat para buruh masih mendapatkan upah di bawah nilai minimum daerahnya. Para buruh pun menuntut perusahaan yang dianggap melanggar peraturan ketenagakerjaan tersebut untuk dilakukan penindakan sesuai aturan. Sebanyak kurang lebih 300 orang buruh berkumpul di depan gerbang Gedung DPRD Kabupaten Cirebon, sambil membawa spanduk berisi tuntutannya. Mereka juga meneriakkan kecaman terhadap Bupati Cirebon yang dianggap mengingkari janjinya memperjuangkan aspirasi para buruh. ”Dari Mei kami melakukan kesepakatan dengan bupati akan menin-
dak perusahaan yang belum bayar sesuai UMK Kabupaten Cirebon. Ternyata sampai tiga bulan belum terealisasi juga,” teriak koordinator demonstan, Masna, dalam orasinya. Salah satu perusahaan yang masih membayar di bawah upah minimum, menuru dia, adalah PT Makmur Artha Sejahtera (Pt MAS). Masna menuding perusahaan yang memproduksi makanan ringan itu tidak menunjukkan niat baiknya untuk menaati peraturan ketenagakerjaan setempat. Para pekerja di pabrik yang terletak di Desa Artapada, wilayah Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon itu, mengaku dibayar Rp 38.000 sampai Rp 45.000 sehari. Meski sebagian di antaranya sudah bekerja di sana selama belasan tahun. ”Sempat ada mediasi dengan perusahaan mengenai pembayaran sesuai UMK, pihak perusahaan hanya bisa membayar sebagian kecil pekerjanya saja. Sedangkan di sana ada lebih dari 350 pekerja,” kata Masna. (man)
DIKOMPLAIN — Pemasangan batu irigasi Way Seburas menuai komplain dari masyarakat setempat. Komplain masyarakat atas pembangunan irigasi Way Seburas, Pekon Bumi Agung, Kecamatan Kenali ini tidak begitu direspons pihak Dinas Pekerjaan Umum Lampung Barat.
Oleh: Agus Salim & Sumarlin LAMPUNG (TERBITTOP) — Kepala Dinas Pekerjaan Umum Lampung Barat, Ir Ansary, tidak begitu merespons terkesan mengabaikan aspirasi warga terkait pembangunan daerah irigasi di Way Seburas, Pekon Bumi Agung, Kecamatan Kenali, yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat setempat terkait. Padahal masyarakat setempat berharap pembangunan irigasi Way Seburas jauh lebih bermutu dari sebelumnya guna menompang pengairan areal persawahan masyarakat. Ditemui di ruang kerjanya, orang nomor wahid di Dinas Pekerjaan Umum, Ir Ansary mengatakan, kalau ada masalah pembangunan, itu wewenang kepala bidang pengairan. ”Saya ini kepala dinas tugasnya di atas meja, dan kerjanya tanda tangan dan ACC. Kalau menurut Kabid ACC, ya saya tanda tangani, silakan saja ke kabid pengairan kalau ada masalah keluhan masyarakat, kalaupun ada masalah lain silakan PPK-nya dihubungi dulu jangan langsung ke saya kalau
masalah seperti itu saya kan kamu tahu kadis,” cetus Ir Ansary yang dihubungi wartawan belum lama ini. Pemkab Lampung Barat dalam program ketahanan pangan tidaklah main-main. Namun, ironis program yang dikomandoi Dinas Pekerjaan Umum, pelaksanaannya menjadi buram. Bahkan, muncul isu korupsi lantaran pembangunan daerah irigasi di Way Seburas, Pekon Bumi Agung, Kecamatan Kenali, tak sesuai dengan harapan masyarakat setempat.
Warga Tanyakan Tukar Guling Tanah CIREBON (TERBITTOP) — Lebih dari 50 warga Desa Gemulungtonggoh, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon mendatangi kantor kuwu setempat, Senin (10/8). Mereka menuntut transparansi soal tanah titisara yang ditukar guling untuk pabrik cat PT Alvian yang tidak melalui kesepakatan warga. Salah seorang perwakilan warga, Kasid, mengatakan, sebenarnya warga tidak begitu merisaukan persoalan tukar guling tanah milik pemerintah desa selama memang menguntungkan dan bisa menjadi lebih baik pemanfaatannya. Akan tetapi, proses tukar guling tersebut terselubung seperti kucing-kucingan dengan warga, sehingga membuat warga bertanyatanya, dikhawatirkan hanya akan dimanfaatkan oleh oknum yang menginginkan keuntungan di balik permasalahan tersebut. ”Sejak awal rencana tukar guling, kami sebagai warga tidak pernah diajak musyawarah, perwakilan kami di BPD juga tidak semua anggota BPD dilibatkan. Maka dari itu, wajar jika sekarang masyarakat secara spon-
tan menuntut kejelasan,” keluh Kasid. Kepala desa setempat, Andi Setiadi menjelaskan, keberadaan tanah titisara yang berlokasi di Desa Pengarengan sebenarnya sempat hilang karena surat-surat tanah yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Tanah yang juga hasil tukar guling sekitar tahun 1974 tersebut baru dicari kembali status dan luasnya tahun 2015. Sewa Hak Guna Pakai Suatu saat, sebuah perusahaan mencari lahan untuk pabrik bahkan sampai menyewa pengacara. Saat itu pihaknya mengutus Kaur Ekbang bersama BPD untuk melakukan studi kelayakan jika akan harus ditukarguling sampai mencarikan rencana lahan pengganti. ”Sebenarnya kami selalu bersama-sama dengan BPD setiap melangkah, mungkin ada sebagian warga yang ingin tahu lebih atas masalah ini. Sebenarnya kita sudah musyawarah dan aturan juga sudah ditempuh, pihak perusahaan juga bukan membeli tetapi sewa hak guna pakai.
Meski demikian, mereka membayar untuk membelikan tanah pengganti sampai proses tukar guling ini selesai dilakukan,” ungkap Andi. Dijelaskannya, tanah titisara milik desa yang seluas 2,1 hektare disewa hak guna pakai oleh PT Avian. Sementara sebagai tanah pengganti sudah dibelikan sebidang tanah seluas 3,1 hektare yang lokasinya di daerah Kecamatan Susukanlebak. Andi mengaku tidak bermaksud menutup-nutupi masalah tersebut. Namun karena proses yang dilakukan adalah sewa hak guna pakai dan pemerintah desa juga tidak memiliki status kejelasan tanah tersebut, maka pihak perusahaan menggantinya. ”Pihak perusahaan membeli tanah sekitar Rp 1,310 miliar dan dibelikan lahan baru seluas 3,1 hektare dengan harga sekitar Rp 900 juta ditambah operasional lainnya tersisa Rp 360 juta dan kami serahkan kepada masyarakat sisanya sesuai kesepakatan untuk digunakan rehab masjid Desa Gemulungtonggoh,” jelasnya. (ries)
Aparat pemerintah Pekon, Muslaini (45) memaparkan kekecewaannya. Bahwa, banyak laporan masyarakat yang telah terhimpun dan ramainya isu pemberitaan di koran, membuat pihaknya merasa gerah dan tentunya harapan masyarakat menjadi pudar. Lantaran, keinginan memperoleh irigasi dengan kualitas baik, kenyataannya berbalik sembilan puluh derajat. ”Kami mewakili masyarakat, menginginkan pembangunan daerah irigasi Way Seburas berkualitas baik. Apabila mutu pembangunan baik tentu ketahanannya akan jauh lebih lama, sehingga debit air bisa mengaliri sawah dengan sempurna,” tutur Kepala Desa ini. Dipertanyakan Secara terpisah, Yadi (34) warga sekitar proyek irigasi tersebut justru mempertanyakan, ”Apakah pembangunan irigasi dengan menggunakan material batu bulat, bukan lebih tepat dan lebih kuat menggunakan batu belah. Pernah terjadi proyek irigasi dengan batu bulat tidaklah tahan lama, baru beberapa bulan ambrol.”
Sedangkan, Yadi (34) warga sekitar proyek irigasi tersebut justru mempertanyakan, apakah pembangunan irigasi dengan mengunakan material batu bulat, apakah bukan lebih tepat dan lebih kuat mengunakan batu belah. Karena pernah terjadi proyek irigasi dengan batubulat tidaklah tahan lama baru beberapa bulan ambrol turap bangunanya. Selain itu ditambah lagi sepertinya proyek tersebut tidaklah digali dengan kedalaman tertentu melainkan menyandar pada gampengan tanah, dan pada proses pemasangan batu aliran air tidaklah dikendalikan terlebih dahulu sehingga pada bagian dasar talud irigasi tersebut kekuatanya patut diragukan. Sementara pelaksana proyek bernama Erik mengatakan, dirinya tidak mengetahui nama perusahaannya terlebih berapa besarnya nilai peroyek irigasi ini karena hanya pengawas saja. ”Kalau masyarakat dan aparat pemerintahan pekon komplain,nanti kami akan mengecek kebenaranya, jika mau tanya lebih lanjut silakan ke Dinas Pekerjaan Umum Lampung Barat,” ujarnya singkat. ***
Bantuan untuk RW Dicairkan CIREBON (TERBITTOP) — Setelah sekian lama menunggu, akhirnya 247 RW se-Kota Cirebon bisa menerima bantuan wali kota sebesar Rp 27,5 juta per RW. Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon menyerahkan bantuan tersebut Senin (10/8), dengan jumlah total anggaran yang menunggu untuk dicairkan mencapai Rp 6,6 miliar. Namun meski sudah bisa dicairkan, pemkot masih menunggu tujuh RW yang belum menyelesaikan laporan pertanggungjawaban. Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis mengungkapkan, sebenarnya pemkot siap untuk mencairkan anggaran ini sejak bulan lalu, tapi masih menunggu kesiapan dari RW yang belum membuat laporan pertanggungjawaban. ”Saya minta maaf kalau cairnya baru bisa hari ini, tapi karena syarat pencairan harus ada laporan pertanggungjawaban terlebih dahulu maka kami mau tidak mau harus menunggu dulu. Karena pada bulan lalu setelah saya berkoordinasi dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) masih banyak RW yang belum membuat laporannya, jadi bagaimana kami bisa mencairkannya pada bulan lalu,” kata Azis, Senin (10/8). Menurut Azis, pihaknya tidak bisa sembarangan dalam mencairkan anggaran bantuan tersebut tanpa persyaratan yang lengkap. ”Ini bisa jadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan, tolong pahami ini. Kalau laporan sudah lengkap, Pemkot pun dipastikan tidak akan mempersulit proses pencairan,” ujarnya. Dana bantuan wali kota sebesar Rp 27,5 juta/RW ini diberikan kepada setiap RW, untuk dialokasikan pada pembangunan fisik sebesar Rp 15 juta, non fisik Rp 5 juta, serta insentif RT dan RW Rp 7,5 juta. Disebutkan Azis, bukan tidak mungkin pihaknya akan menaikkan anggaran bantuan wali kota ini pada tahun mendatang. ”Tapi, saya ingin lihat dulu manfaatnya dari bantuan ini,” tuturnya. (ts)
nusantara 7
Pembangunan Pagar SMPN 2 Gedung Suriyan Diduga Proyek ’Siluman’
EDISI KELIMAPULUH / TH II 14 - 29 AGUSTUS 2015
Semua Kabupaten di Jatim Dapat Bonus Demografi JEMBER (TERBITTOP) — Bonus demografi (demographic deviden) sebenarnya sudah dinikmati oleh sejumlah provinsi seperti Jakarta, Yogyakarta, Riau, Jawa Tengah bahkan secara merata sudah memasuki daerah kabupaten di provinsi Jawa Timur sejak tahun 90-an. Oleh karena itu tidaklah benar pernyataan yang menyebutkan Indonesia akan mengalami bonus demografi pada 2030. ”Di Jawa Timur saja sudah mendapatkan bonus demografi sejak tahun 90-an. Hampir merata di semua kabupaten di wilayah ini sudah memasuki bonus demografi, di mana terjadinya ledakan jumlah penduduk usia 15-60 tahun. Penduduk yang sangat potensial dan siap bekerja terutama dihadapi para lulusan mahasiswa,” kata Ketua Yayasan Damandiri, Prof Dr Haryono Suyono pada kuliah umum dan pelepasan KKN tematik Posdaya Berbasis SMK (KK-MT) di Gedung Pertemuan Soetardjo Universitas Jember, baru-baru ini. [Berita terkait baca halaman 12: ”UNEJ Pelopori Posdaya Berbasis SMK”] Hadir dalam kesempatan itu Deputi Kewirausahaan Yayasan Damandiri Dr Mazwar Noerdin, Direktur Umum Yayasan Damandiri Dr Mulyono Dani Prawiro, Rektor UNEJ Moh Hasan, Dekan FKIP UNEJ Sumaryono, Ketua LPPM UNEJ Sujito, dan Ketua Panitia Sudarti.
DISAMBUT MAHASISWA — Mahasiswa Universitas Jember (UNEJ) terkesan dan menyalami Ketua Yayasan Damandiri, Prof Dr Haryono Suyono usai memberikan kuliah umum dan pelepasan KKN tematik Posdaya berbasis SMK di Gedung Soetardjo, Kampus UNEJ, barubaru ini. HARIS FADLILAH
Menurut Prof Haryono, ledakan jumlah penduduk sudah meramba di Provinsi Jawa Timur sejak tahun 90an, dan juga terjadi ledakan usia lanjutan di atas 60 tahun. Jadi bonus demografi sudah meramba di daerah ini. Terjadinya bonus demografi di sejumlah daerah tidak terjadi secara alami, melainkan banyak di pengaruhi oleh proses perpindahan penduduk muda di bawah usia 60 tahun dari daerah karena faktor ekonomi dan fasilitas penddikan. Dikatakan, periode bonus demografi biasanya hanya berlangsung 10-20 tahun, tetapi untuk daerah Jawa Timur bonus demografi mulai 1990 sampai 2030, daerah ini masih tetap dalam periode bonus demografi. Di daerah ini lama sekali lebih lebih daerah kabupaten yang maju seperti Jember, Malang, Banyuwangi dan lainnya, di mana akan kedatangan penduduk potensial dari daerah lain membuat bonus demo-
grafi meledak dari komposisi penduduk lainnya. Tetapi ada juga provinsi yang tidak mendapatkan bonus demografi seperti Provinsi NTT sampai tahun 2030-2040. Yang menyebabkan bonus demografi adalah tingkat kelahiran yang menurun secara drastis, tingkat kematian yang menurun sehingga akhirnya menjadi penduduk dewasa. Itulah sebabnya, kata Prof Haryono, proses yang ada di Indonesia banyak provinsi sudah mendahului masuk bonus demografi. ”Khusus Jatim, hampir semua kabupaten sudah mendapatkan bonus demografi,” ujarnya. Namun secara ideal Indonesia akan memasuki bonus demografi di tahun 2020. Oleh sebab itu, kata Prof Haryono, Gubernur Jawa Timur sangat menginginkan pembangunan di daerah dengan memanfaatkan tenaga profesional yang berusia muda 1-60 tahun. Karena jika tidak banyak
penduduk muda terpelajar akan menjadi masalah besar. Daerah industrinya seperti di Malang dan Banyuwangi akan kedatangan tenaga muda dari daerah lain yang kemajuannya masih meragukan. ”Oleh sebab itu Anda sebagai mahasiswa harus siap merangkul datangnya pemuda lainnya datang ke daerah saudara. Itulah ada bagian tugas dari mahasiswa membangun desa membangun kesatuan dan persatuan bangsa,” ujar Prof Haryono. Di beberapa daerah kabupaten yang lebih dahulu biasanya bupati dan aparatnya sampai desa tidak siap, karena masih berpikir keadaan mereka sama dengan keadaan sebelumnya. ”Mereka berpikir bagian penduduknya seperti itu saja, padahal sudah berubah. Kalau dulu banyak anak berusia di bawah 15 tahun, kini sekarang banyak di atas usia 15 sampai 60 tahun dan bahkan orang tua di atas 70-90 tahun,” tuturnya. (ris)
LAMPUNG (TERBITTOP) — Pembangunan pagar SMPN 2 Gedung Suriyan tahun anggaran 2015 diduga proyek ’siluman’ hal itu dibuktikan dengan tidak dipasangnya papan proyek sehingga menyulitkan bagi masyarakat untuk mengetahui sumber dana pembangunan tersebut. Saat ditemui TERBITTOP kepada salah satu pekerja, mengatakan, proyek ini punya Pak Jali anggota dewan. Sementara ketika ditanya kenapa tidak ada papan proyek, ia menjawab tidak tahu. Ditemui di ruang kerjanya Suhatmi SPd, MM, kepala sekolah SMPN 2 Gedung Suriyan mengeluhkan sikap kontraktor yang kurang koordinasi dengan pihak sekolah terkait pembangunan pagar tersebut yang seharusnya pihak kontraktor terlebih dahulu berkoordinasi dan menjelaskan perihal pembangunan. Pembangunan pagar yang berada di depan sekolah memang sudah ada pondasinya sepanjang 50 meter dan itu hasil swadaya komite dan wali murid. Sama halnya seperti kepala sekolah, Muhamad Perli, ketua Komite SMPN 2 Gedung Suriyan juga mengeluhkan hal yang sama, saat dikunjungi TERBITTOP di kediamannya. ”Bagaimana saya bisa menjelaskan ketika ditanya rekan-rekan wartawan terkait pembangunan itu, sementara kontraktornya saja belum pernah bertemu, apalagi mau berkoordinasi dengan pihak kami terkait pembangunan itu,” kata Suhatmi. Menyoroti hal itu, Kaidul Iman, wakil direktur eksekutif LSM TOPAN RI Lampung Barat, sangat menyayangkan apa yang dilakukan pihak kontraktor, semestinya pihak kontraktor duduk bersama dengan pihak sekolah agar tidak ada yang dirugikan. Dia menjelaskan bukan hanya di SMPN 2 Gedung Suriyan saja, proyeknya anggota dewan di Way Tenong ini juga ada dengan proyek pembangunan yang sama dan pengerjaannya banyak menyimpang dari aturan yang telah ditentukan. (suryan/agus)
Kris Muda Mandar Kritik Kinerja KNPI Sulbar MAMUJU (TERBITTOP) — Dalam rangka menyambut HUT RI ke-70 tahun, organisasi perjuangan Kris Muda Mandar melayangkan kritik tajam pada Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulawesi Barat. Keluarga besar organisasi perjuangan Kris Muda Mandar (Kebaktian Rahasia Islam Muda Mandar), Andi Ilham mengatakan, kelahiran KNPI tentu dengan dilandasi semangat serta komitmen moral terhadap setiap proses pembangunan baik skala nasional maupun daerah yang berujung pada kesejahteraan rakyat. Menyambut 70 tahun Indonesia lepas dari cengkraman panjajah, Andi Ilham menilai, KNPI Sulawesi Barat belum memiliki taring serta nalar kritis, masih lemah terhadap isu-isu yang ada di daerah Sulawesi Barat ini. Belum lagi kinerja KNPI Sulawesi Barat sampai saat ini belum jelas. Andi Ilham menegaskan, kita ketahui bersama bahwa pemuda selalu berpikir jernih dan bebas dalam menuangkan segala bentuk ide dan gagasannya kepada bangsa dan negara, katakanlah beberapa peristiwa penting seperti Sumpah Pemuda dan pelaksanaan kemerdekaan RI yang semuanya melibatkan peran aktif pemuda. Namun pada kenyataannya terkhusus KNPI Sulbar, kita belum bisa menyaksikan secara ril apa yang menjadi kontribusi terhadap daerah ini termasuk pada wilayah mengontrol arah kebijakan pemerintah. ”Di momentum 70 tahun Indonesia merdeka, keluarga besar organisasi perjuangan Kris Muda Mandar meminta kepada KNPI Sulbar untuk memiliki ’taring’ untuk mampu mengevaluasi kinerja proses pemerintahan yang ada di daerah kita demi kesejahteraan rakyat, terkhusus Sulawesi Barat,” kata Andi Ilham, baru baru ini. (andi saputra)
Meriahkan HUT ke-8 Kota Serang
S
Pemkot Serang Gelar Pawai Budaya dan Serang Fair mempromosikan produkproduk unggulan dan komoditi inti industri kecil menengah Kota Serang, memperluas kerja sama/ kemitraan antara industri kecil menengah Kota Serang dengan pihak swasta, dan sektor lainnya, meningkatkan penjualan produk industri kecil menengah maupun produk lainnya di Kota Serang. Diketahui, peserta pameran sebanyak 154 stand yang dikelompokan dalam SKPD pemerintah Kota Serang 31 stand, Provinsi Banten 1 stand, Dinas Pertanian 29 stand, instansi vertikal, BUMN, perbankan, lembaga pendidikan dan organisasi kemasyarakatan dan pemuda sebanyak 18 stand, stand bazar 50 stand, stand komersil 25 stand. (adv)
EBAGAI upaya memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun ke-8 Kota Serang, HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70, dan Hari Koperasi ke-68, Pemerintah Kota Serang menggelar beberapa kegiatan antara lain, pawai budaya dan Serang Fair, Selasa, (11/8). Pawai budaya tersebut membuat perhatian warga masyarakat Kota Serang, karena pawai budaya kali ini diikuti oleh ribuan peserta pawai yakni terdiri dari unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Serang, para pegawai di SKPD Se-Kota Serang, unsur Muspika Se-Kota Serang, unsur sekolah dari PAUD hingga perguruan tinggi Se-Kota Serang, para pelaku kesenian di Kota Serang, dan unsur masyarakat lainnya. Pawai budaya ini menampilkan beberapa
kesenian khas Banten, di antaranya kesenian pencak silat dan debus, seni tari, dan beberapa atraksi, kendaraan hias dari SKPD Se-Kota Serang. Selain itu, nampak para siswasiswi SD hingga perguruan tinggi yang antusias mengikuti kegiatan pawai tersebut dengan meneriakkan yel-yel sebagai bentuk semangat dalam memeriahkan HUT ke-8 Kota Serang. Pawai yang berlangsung meriah tersebut dimulai dari Alun-Alun Timur Kota Serang hingga Stadion Maulana Yusuf
Ciceri Kota Serang. Para peserta pawai budaya melewati panggung kehormatan, di mana hadir Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Serang, Wali Kota Serang Tb Haerul Jaman, Wakil Wali Kota Serang Suhi, Sekretaris Daerah Kota Serang,
para Asda, staf ahli, beberapa kepala SKPD, para pejabat lainnya. Seusai pawai budaya yang berakhir pukul 11.00 WIB ini, lalu dilanjutkan dengan kegiatan Serang Fair yang berlokasi di Stadion Maulana Yusuf Ciceri Kota Serang. Kegiatan Serang Fair tersebut dibuka oleh Wali Kota Serang Tb Haerul Jaman, di mana kegiatan ini dilaksanakan dari 11 hingga 17 Agustus. Sesuai dengan tema HUT Kota Serang tahun ini, yaitu ”Optimalisasi Pembangunan Infrastruktur dalam Rangka Meningkatkan Investasi yang Kondusif Menuju Kota Serang Madani”. Tema tersebut, menurut Wali Kota Serang Tb Haerul Jaman mengindikasikan bahwa tujuan untuk mengoptimalisasi pembangunan insfrastruktur sebagai bentuk pelayanan pemerintah kepada masyarakat dan pelaku usaha untuk dapat mensejahterakan masyarakat Kota Serang tidak pernah pudar, dan akan dilakukan terus menerus secara konkret dalam rangka
mewujudkan Kota Serang madani yang menghormati dan menjaga persaudaraan antarumat beragama, selalu menjaga persatuan dan kesatuan serta melindungi hak dan kewajiban warga negara (masyarakat). Sementara, dalam laporan kepanitiannya, Mahfud yang juga sebagai sekretaris daerah Kota Serang mengatakan, kegiatan Kota Serang Fair 2015 bertujuan untuk menginformasikan hasilhasil pembangunan Kota Serang, memperkenalkan dan
wisata-kuliner 8
EDISI KELIMAPULUH / TH II 14 - 29 AGUSTUS 2015
Rumah Makan Ramona 3 Lumajang
RASA RAWONNYA ’BRAHMANA’ LUMAJANG (TERBITTOP) — Jember-Surabaya bukan perjalanan sebentar, ditempuh kurang lebih enam jam. Tak terlalu mengherankan, jika di tengah perjalanan perut keroncongan. Sayang, tak terlalu banyak pilihan tempat kuliner. Apalagi bagi yang tidak banyak tahu tempat-tempat kuliner di sekitar sana. Walhasil, sasaran untuk mengisi ’tangki’ rumah makan sekenanya.
Ke Yogya? Wajib Mencoba BAKSO JAWI YOGYAKARTA (TERBITTOP) — Lebaran lalu, Terbittop menyempatkan diri jalanjalan ke Yogyakarta, untuk menikmati suasana Idul Fitri di sana. Banyak oleh-oleh cerita. Salah satunya tentang Bakso Jawi Ibu Miyar Asli Jogja, yang lokasinya tak jauh dari Malioboro, tepatnya di Ruko Jogonegaran 55D Yogyakarta. Warung bakso Ibu Miyar ini disambangi secara tak sengaja ketika putar-putar sekitaran Malioboro. Maklum lokasinya cukup strategis, dengan tulisan mencolok berdasar warna kuning. Ibu Miyar memiliki dua warung bakso, yang Terbittop kunjungi di daerah Jogonegaran. Berseberangan dengan Hotel Ibis Style. Rukonya tidak terlalu besar, tapi mudah ditemukan. Dari obrolan dengan pelayan di sana, Terbittop mengetahui tentang warung bakso yang satunya lagi, yakni di Jalan Sultan Agung, berseberangan dengan supermarket Superindo. Karena lokasinya berada di tengah dua persimpangan lampu merah, agak susah kalau untuk parkir kendaraan. Karena ingin tahu
kekhasan Bakso Jawi Ibu Miyar, Terbittop memesan menu Bakso Komplit. Porsinya, ternyata tidak besar, tapi benar-benar komplit. Ada dua buah bakso, tahu iris, dua irisan bakso goreng, dan mie kuning. Dengan harga Rp13 ribu per porsi, rasanya puas. Karena, rasanya maknyosss tenan! (end)
TERBITTOP mendapati sebuah rumah makan di sisi kanan jalan, luar kota Lumajang. Namanya Ramona 3 Cabang Lumajang. Tak ada tempat parkir yang luas, layaknya rumah makan luar kota, hanya memanfaatkan bahu jalan berpasir yang lumayan lebar. Ada empat truk ukuran besar berjejer, dan beberapa kendaraan pribadi, ketika Terbittop mampir. Walaupun jam tanggung untuk makan siang, karena memang sudah lewat waktunya, suasana di ruang makan cukup ramai. Ada yang lesehan, ada yang menggunakan kursi meja biasa. Pertanda ada yang enak di rumah makan ini. Apa yang istimewa di rumah makan sederhana ini? Jawaban pelayan hanya satu: rawon Madura! Ini tentu sesuai dengan tulisan yang ada di rumah makan, yakni RM Ramona 3Rawon Khas Madura. Selain menu andalan, ada menu-menu lain yang biasa ada di rumah makan mana saja. Pilihan, pada akhirnya memang pada rawon yang ditawarkan. Rawon boleh dibilang makanan favorit di daerah Jawa Timur, yakni semacam sup daging dengan kuah khas yang berwarna cokelat kehitam-hitaman, karena olahan dari buah kluwek. Banyak versi memasak dan mengolah rawon. Tapi, sajian rawon di RM Ramona 3 Cabang Lumajang ini agak beda, dan ini malah yang membuatnya jadi luar biasa maknyoooos. Kalau di Jakarta, di rumah makan yang menyediakan rawon, umumnya disajikan terpisah. Nasi di piring tersendiri, dan rawon-
nya di mangkuk tersendiri. Tapi, yang ini malah disatukan. Walaupun agak terheran-heran, dan sedikit memprotes kenapa disatukan, TERBITTOP tetap melahapnya. Mungkin karena lapar, kali ya. Sensasi rawon khas Madura versi RM Ramona 3 Cabang Lumajang ini luar biasa. Nasi panas, rawonnya pun panas, dan di tengah-tengah sajian ada sepotong daging gepuk yang manis rasanya. Walaupun manis, tapi ketika dipadu dengan sup beraroma buah kluwek, sensasinya tak terbayangkan sebelumnya. ”Ini restoran Sudra, tapi rasanya ’Brahmana’,” kilah kawan yang menemani TERBITTOP jalan-jalan kali ini. Sudra untuk menggambarkan kesederhanaan rumah makan yang satu ini, bahkan kalau diperhatikan sedikit kumuh karena lokasinya di pinggir jalan, se-
hingga debu jalanan bisa masuk. Apalagi, debu letusan Gunung Raung rupanya sampai juga ke Lumajang. Brahmana, ya karena olahan rawonnya yang luar biasa maknyooss amat berbeda dengan rawon-rawon yang sebelumnya pernah dinikmati. Kami memberi dua jempol untuk menu rawonnya, dan karena penasaran TERBITTOP mengintip dapurnya, dan mencari
Tempe Mendoan Lembek tapi Enak PURWOKERTO (TERBITTOP) — Tempe mendoan panganan khas Purwokerto kian populer. Kata mendoan sendiri berasal dari bahasan Banyumasan: mendo yang berarti setengah matang atau lembek. Walaupun lembek, tempe ini enak bingits! Lalu, mendoan artinya memasak dengan minyak panas yang banyak dan cepat, alias tidak matang benar. Sebenarnya, makanan yang sering dimendoan tak hanya tempe, tapi juga tahu. Namun, entah kenapa yang populer adalah tempe mendoan. TERBITTOP yang jalan-jalan ke Purwokerto mencoba menikmati tempe mendoan ini, menunggu langsung proses penggorengannya. Sepuluh potong tempe mendoan Rp 35.000, siap dinikmati dengan cabe rawit atau sambal kecap. Seperti juga getuk goreng, tempe mendoan bisa dijadikan makanan teman minum teh atau kopi, seraya bersantai. Nah, jika ke Purwokerto cari mendoan ini di daerah Sawangan, Purwokerto yang merupakan pusat jajanan khas setempat. (end)
info. Ini hasilnya:
G G G G
BAHAN: G Siapkan 300 gram daging yang agak berlemak G 4 lembar daun jeruk
2 4 5 2
siung bawang putih butir kemiri buah kluwek, diambil isinya buah cabai merah
CARA MEMASAK: Potong daging sapi menjadi kotak-kotak kecil. Panaskan 2 sendok makan minyak dan tumis bumbu yang dihaluskan bersama serai, lengkuas, daun salam dan daun jeruk. Tambahkan garam dan merica secukupnya. Panaskan enam gelas air dalam sebuah panci masukkan bumbu yang telah ditumis, masukkan daging dan rebus hingga masak atau daging cukup empuk. Apabila air berkurang, tambahkan sesuai selera. Cara mengolah rawon yang biasa atau umum itu, jadi beda ketika sajiannya disertai empal daging empuk manis, plus sambal pedas. Satu lagi, makannya jangan dipisah tapi disatukan. Selamat mencoba! (end)
2 lembar daun salam 1 batang serai dimemarkan 2 cm lengkuas atau laos yang dimemarkan G Garam dan merica secukupnya G 6 gelas air G G G
BUMBU HALUS: G 4 butir bawang merah
Jalan-Jalan ke Jember? INI PILIHAN WISATANYA JAKARTA (TERBITTOP) — Untuk ke Jember, dari Jakarta menuju Surabaya. Jika menggunakan kereta api, turunnya di Stasiun Gubeng Surabaya. Perjalanan dilanjutkan selama lebih kurang tiga jam, menggunakan kereta api, pilihannya dua yakni pukul 15.30 dan 22.00. Jember memiliki pesona pantai, karena di bagian selatan ada Samudera Indonesia. Wisata alamnya pun menarik, karena ada pegunungan. Jember sarat dengan area perkebunan, peninggalan Belanda. Tembakau Jember terkenal untuk pelapis cerutu, karenanya sampai ke Jerman dan Belanda. Ini penelusuran Terbittop terkait tempat-tempat wisata di Jember. Tidak seluruhnya, tapi tidak cukup sehari merambahnya: 1. Pantai Puger: Selain tempat lelang ikan, adaCagar Alam Puger Watangan yang memiliki pesona sumber air.
2. Pantai Bandealit: Di sini bisa melakukan body surfing, dengan peralatan disediakan pengelola. Bisa juga ke Green House, untuk melihat koleksi bunga anggrek. 3. Pantai Pasir Putih Malikan/Papuma: Untuk dapat masuk, Anda hanya perlu membayar harga tiket masuk Rp 12.500 per orang. Ada Gua Lawa berkedalaman 30 meter. Gua hanya dikunjungi saat air laut sedang surut. 4. Pantai Watu Ulo: Bersebelahan dengan Pantai Papuma, sekitar 40 km dari pusat kota Jember. Nama Watu Ulo diambil dari susunan bebatuan (watu) yang memanjang seperti ular (ulo). Bebatuan tersebut tersusun mulai dari pesisir pantai sampai ke tengah laut. 5. Tiara Waterpark: Tempat wisata bermain untuk keluarga. Lokasinya hanya berjarak sekitar 2 km dari Universitas Jember dan buka hingga pukul 10 malam. (end)
Getuk Goreng Sokaraja Khas Banyumas PURWOKERTO (TERBITTOP) — Getuk goreng khas Sokaraja, Banyumas banyak dijajakan di toko oleh-oleh Purwokerto. Selain tentu saja panganan khas lainnya seperti goreng tempe mendoan, keripik tempe, dan dawet. Rasa getuk goreng yang bahan dasarnya singkong ini manis dan legit, karena campuran gula jawa. Warga setempat, atau wisatawan yang jalanjalan ke Purwokerto bisa menikmatinya sebagai teman minum teh manis atau kopi. TERBITTOP pun mencari info, bagaimana sih membuat getuk yang digoreng ini. Infonya: BAHAN G Ketela pohon atau singkong 1 kg G Gula Jawa atau gula merah 250 gram
G
G
G
G G G G
Tepung beras 75 gram Terigu 1 sendok makan Garam secukupnya Minyak goreng
CARA MEMBUAT G Kupas singkong, potong-po-
G
G
tong dan rebus hingga matang Gula Jawa diiris dan tambahkan sedikit air, rebus hingga gula tercampur dengan air Singkong yang masih panas lumatkan, dan kucurkan cai-
ran gula sedikit demi sedikit hingga tercampur merata Getuk singkong letakkan di atas nampan dan ratanya setelah 2 cm, lalu potong kotakkotak, ukurannya sesuai selera. Buat adonan dari campuran tepung terigu, tepung beras, garam dan air secukupnya. Kentalkan adonan. Celupkan getuk ke dalam adonan tadi, dan goreng dengan terlebih dahulu memanaskan minyak. Setelah warnanya menguning, angkat dan tiriskan agar sisa minyak gorengnya lepas.
Sekarang, tinggal sajikan dengan segelas teh manis atau kopi. Bagi yang ingin praktis, bisa beli dengan harga Rp 25.000 per kilogram. Tidak mahal jika dibanding nikmatnya panganan kecil ini. (end)
soccer 9
Abbey Clancy Tetap Seksi Setelah Melahirkan MALLORCA (TERBITTOP) — Para WAGs selalu menjaga bentuk tubuhnya, apalagi usai melahirkan. Inilah dilakukan Abbey Clancy. Model Inggris yang juga istri bomber Stoke City, Peter Crouch tersebut baru-baru ini memamerkan bentuk tubuh indah miliknya, ketika berlibur ke Mallorca, Spanyol. Yang menarik, tubuh seksi Abbey ini terbentuk hanya 10 pekan dari saat ia melahirkan buah hati keduanya bersama Crouch. Jadi sekitar 10 pekan lalu wanita 29 tahun ini menjalani proses bersalin untuk putri keduanya, yang diberi nama Liberty. (bln)
EDISI KELIMAPULUH / TH II 14 - 29 AGUSTUS 2015
Aline Lima, sang model, mengaku 'dirayu' Ronaldo. Tapi, ia memilih untuk menolak karena sudah mempunyai kekasih dan tak ingin berselingkuh. Model yang tinggal di Melbourne itu menolak Ronaldo melalui percakapan via WhatsApp, tulis Daily Mirror. Tentu saja megabintang Ronaldo terheran-heran setelah ajakannya untuk bertemu mendapat tanggapan dingin. Striker Real Madrid mencoba untuk merayu Aline Lima melalui serangkaian pesan singkat. Dari pembicaraan itu terungkap, Ronaldo sama sekali tak peduli jika lawan bicaranya
MELBOURNE (TERBITTOP) — Tidak banyak wanita yang menolak jika diajak kencan Cristiano Ronaldo alias CR7. Tapi, model cantik Australia ini salah satu pengecualian. telah memiliki kekasih. Lima mengatakan kepada pemenang tiga gelar Ballon d’Or jika ia telah memiliki kekasih, dann Ronaldo merespons dengan kata-kata, ”Tidak
perlihatkan kepada orang lain.” Saat Lima kembali menolak, Ronaldo menjawab dengan kata-kata yang menunjukkan jika ia tak percaya, ”Kamu serius?” Meski menolak mengirim foto, Lima tetap melanjutkan permintaannya agar Ronaldo mau bertemu dengan kekasihnya, Alex. Namun Ronaldo hanya berminat untuk bertemu dengan Lima. ”Ya, cantik. Tapi itu sulit. Aku tak ingin kenal lelaki. Aku hanya ingin bertemu denganmu,” kata Ronaldo melalui WhatsApp kepada Lima seperti dikutip Mirror. Lima adalah model Australia keturunan Brasil yang juga bekerja sebagai gadis ring dalam Australian Fighting Championships, dan memiliki penggemar sekitar 22.000 di laman Facebook dan punya pengikut sekitar 4.200 di Instagram. Ronaldo hingga kini tak diketahui punya kekasih, setelah diberitakan putus dari supermodel Rusia Irina Shayk di awal tahun ini, setelah Irina mengklaim menangkap basah Ronaldo mengkhianatinya. (dm/sep)
CR7 Ditolak Model Cantik Australia
Aline Lima
ada yang akan tahu”. Sang model sebelumnya mengirim pesan kepada Ronaldo melalui instagram dan bertanya kepada bintang sepak bola berusia 30 tahun itu apakah ia menerima pesan dari kekasihnya Alex yang merupakan penggemar CR7. Menulis dalam bahasa Portugal, Ronaldo merespons dengan meminta finalis Miss Latina Australia itu untuk mengirim foto saat Aline Lima berada di gym. Lima menolak dengan mengatakan jika kekasihnya tak akan senang jika ia melakukan permintaan Ronaldo. Yang kemudian dijawab eks Manchester United dengan mengatakan, ”Tak ada yang tahu, sayang. Tenang”. Kemudian dilanjutkan dengan kata-kata: ”Aku tak akan mem-
Lurah Pajar Bulan Keluhkan Rehabilitasi Kantornya LAMPUNG (TERBITTOP) — Dinas Pekerjaan Umum menggelontorkan dana untuk rehabilitasi gedung Kelurahan Pajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, Lampung Barat, senilai Rp 305.850.000. Namun kualitas pembangunan seperti diabaikan sehingga menuai tanggapan yang kurang baik dikalangan masyarakat yang melihat pembangunan tersebut. Ditemui di kantornya, Lurah Pajar Bulan, Suryono SE, mengucapkan terima kasih pada pihak Pemkab Lampung Barat yang telah merehab gedung kelurahan ini, meskipun pada akhir pelaksanaanya tak sebagus tujuan awalnya. ”Banyak item-item material menggunakan barang-barang toko dengan mutu kurang bagus dan terkesan murahan, sedangkan jika melihat anggarannya seharusnya kantor ini indah dan mewah apalagi ini ditengah kota tak jarang masyarakat yang mempertanyakan,” kata Suryono. Dia mempertanyakan, pemasangan engsel daun jendela saja pakai engsel Rp 3.500, ditambah pengunci pintu variatif tidak seragam, tongkat dan pengunci jendela hanya pakai satu buah. Sedangkan biar kuat pengunci jendela itu sebaiknya dua buah begitu pula tongkatnya. ”Melihat keramiknya sepertinya juga keramik murahan sementara kita tahu perkantoran di pemda saja menggunakan keramik warna putih ini dipasang keramik selir agak kebiruan, pembesian bagian depan juga mengunakan matrial besi bangunan lama,” ungkap Lurah Suryono. Sementara warga sekitar pembangunan, Arhab (48) mengatakan, yang dikatakan lurah itu banyak benarnya. ”Pemda harus meminta agar pembangunan tersebut ditinjau ulang supaya kualitasnya tahan uji lama. Pihak dinas pekerjaan umum diminta jangan takut sama pihak ketiga,kalau takut tentu pembangunan seperti inilah yang akan dihasilkan,” ujar Arhab. Baik Lurah maupun warga mempertanyakan, dari dana pembangunan yang begitu besar tetapi tidak sesuai di lapangan. (suryan/agus)
Alasan Chelsea Sesali Kepergian Petr Cech LONDON (TERBITTOP) — Petr Cech hengkang ke tim rival satu kota, Arsenal, akhir Juni lalu. Patutkah Chelsea menyesal? Yang pasti Cech pergi ke London Utara dengan tebusan 11 juta pounds (Rp 230 miliar) dan ia dibayar 100 ribu pounds (Rp 2 miliar) per pekan. Jika Chelsea menyesal, ini beberapa alasannya: Petr Cech 1. Dengan kedatangan Cech, Arsenal kini menjadi pesaing utama Chelsea dalam perburuan gelar Liga Inggris. Karena, Cech membukukan 222 clean sheet untuk Chelsea di semua kompetisi. Mantan rekan setimnya, John Terry, berkeyakinan Cech bisa mengamankan 15 poin lebih untuk Arsenal. 2. Rekor Cech mengagumkan. Cech mengemas rekor mengagumkan dengan tak kebobolan dalam 222 laga untuk Chelsea selama 11 tahun. 3. Berkat Cech, Arsenal kian percaya diri. Arsenal kehilangan keyakinan dalam beberapa tahun belakangan. Dengan kehadiran dan pengalaman Cech, pertahanan The Gunners akan jauh lebih aman. (sep)
Ketiduran, Kurt Zouma Jadi Bahan Olokan
Cristiano Ronaldo
MANCHESTER (TERBITTOP) — Ketegangan di Chelsea menyusul kisruh antara manajer Jose Mourinho dengan dokter tim Eva Carneiro dan Jon Fearn, tak terlalu dirasakan para pemain. Itu terbukti di dalam bus perjalanan skuat The Blues dari London menuju Manchester, untuk menantang tuan rumah Manchester City. Dalam bus tersebut, bek muda Chelsea, Kurt Zouma kepergok ketiduran sambil mengenakan headset. Hal ini membuat dua rekan setim Zouma, Nemanja Matic dan Radamel Falcao mengoloknya dengan memotret selfie momen tersebut. Matic pun mengunggah foto itu di akun Twitter pribadinya. (bln)
MAHASISWA LOMBA MAKAN KERUPUK Seorang mahasiswa Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 Surabaya mengikuti lomba makan krupuk bersama mahasiswa Universitas Dong Eui Korea Selatan di Universitas Tujuh Belas Agustus 1945, Surabaya, Jawa Timur, Jumat. Kegiatan tersebut dalam rangka pertukaran pelajar antara Indonesia dengan Korea Selatan sekaligus menyambut HUT ke-70 Kemerdekaan Indonesia. ANTARA
Universitas Trilogi Gelar Kegiatan Pra Kuliah JAKARTA (TERBITTOP) — Meski masa perkuliahan mahasiswa baru dimulai September nanti, Universitas Trilogi sudah menggelar beragam kegiatan pra kuliah, khusus untuk mahasiswa baru sejak Mei lalu. Agenda pra kuliah ini salah satunya agar mahasiswa memulai kuliah dengan kesiapan yang optimal. ”Kita menginginkan mahasiswa yang memilih Universitas Trilogi bisa sukses semua, baik secara akademik ataupun non akademik ketika kuliah, dan juga sukses setelah mereka lulus kuliah,” kata Kepala Bagian Kerja Sama dan Promosi Universitas Trilogi, Dian Ruslan ST, MM. Salah satu agenda pra kuliah itu adalah talk show bertemakan kiat sukses kuliah yang berlangsung beberapa waktu lalu. Ratusan mahasiswa baru antusias mengikuti acara, dan mendapat paparan langsung dari salah satu dosen Universitas Trilogi yang aktif di bidang seni kreatif yakni Oki Kurniawan SSn, MDs. Dalam paparannya, Ketua Program S1 Desain Produk ini berharap mahasiswa agar mempunyai visi dan misi yang jelas ketika telah memutuskan pilihannya. Baik itu mengenai pilihan mengapa harus kuliah, pilihan program studi, dan pilihan kampusnya. ”Ketika tujuannya sudah jelas, maka semangat untuk kuliah akan hadir. Karena kesuksesan itu sendiri sangat ditentukan oleh semangat adik-adik semua,” tutur aktivis yang juga alumni Pascasarjana Institut Teknologi Bandung (ITB) ini. Kampus Pilihan Untuk tahun ajaran 2015, Universitas Trilogi menjadi salah satu kampus pilihan. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah pendaftar di kampus yang terletak di kawasan Kalibata. Shandy Dwiki Nugraha, salah satu mahasiswa baru yang mengikuti kegiatan ini menuturkan alasannya memilih Universitas Trilogi, karena kampus ini dianggapnya paling cocok untuk mempersiapkan masa depannya. ”Pilihan saya jatuh ke Universitas Trilogi, sejak awal saya merasa kampus ini paling cocok, baik dari segi pembiayaaan serta fasilitasnya yang sangat mendukung,” ujar mahasiswa baru jurusan desain yang telah mendaftar di Universitas Trilogi sejak bulan November 2014 lalu. (rel/end)
pendidikan & kesra 10
EDISI KELIMAPULUH / TH II 14 - 29 AGUSTUS 2015
Ketekunan dan Kesungguhan adalah Kunci Sukses J Gemari Show Hadirkan Gubernur Sumbar dan Prof Haryono di Ranah Minang PADANG (TERBITTOP) — Gubernur Sumatera Barat, Prof Dr Irwan Prayitno mengungkapkan, rendah dan tinggi seseorang tidak selalu identik dengan pendidikan. Artinya lebih kepada karakter. Ada pendidikan tinggi tetapi karakternya jelek, ya tidak sukses juga. Tetapi kalau misalnya karakternya bagus, hasilnya akan bagus. Prof Irwan Prayitno menyebutkan, apa yang disebut karakter? ”Misalnya sebagai contoh, orang yang mau kerja sungguh-sungguh, kerja serius, ya rajin, kemudian juga ia ingin meningkatkan dirinya berubah menjadi lebih baik, lebih baik, belajar, belajar dan seterusnya, ini karakter mau bekerja sungguh-sungguh. Ini adalah karakter yang harus dimunculkan kepada kita sehingga dengan demikian melalui diri dia maka akan terjadi perubahan,” papar Gubernur Sumbar serius saat syuting tayangan Gemari Show Ranah Minang, belum lama ini di Padang. Gemari Show kali ini menampilkan
orang nomor satu di Sumatera barat, Prof Dr Irwan Prayitno Psi, MSc. Bersama host TVRI Sumbar Sherly, Ketua Yayasan Damandiri, Prof Dr Haryono yang saat syuting tersebut sebagai host banyak mewawancarai Gubernur Sumbar ini, yang akan ditayangkan di TVRI Pusat Jakarta secara nasional. Prof Irwan Prayitno menjelaskan, pembentukan karaktrer ini harus kita awali dari keluarga. Dari pendidikan informal dalam keluarga, kemudian pendidikan formal di sekolah. ”Karakter ini yang utama harus kita bentuk. Sehingga ketika dia sekolah, rajin, belajar sungguh-sungguh, sukses. Ketika dia bekerja sebagai PNS sungguh-sungguh berkinerja bagus. Ketika profesional dia menjadi orang yang sukses juga. Ketika dia menjadi pedagang dia juga sukses. Ketika dia bekerja di rumah tangga atau ibu rumah tangga dia juga sukses mendidik anak. Jadi, karakter ketekunan dan kesungguhan adalah kunci sukses,” urainya lugas.
Dalam kesempatan itu, Prof Dr Haryono Suyono bertanya, ”Jadi Bapak tadi mengatakan bahwa inti dari karakter pertama adalah percaya diri. Percaya diri. Jadi, kita lihat Mbak Sherly itu kan masih muda. Tiap-tiap kali harus menjadi pembawa acara di acara dengan gubernur, dengan menteri, dengan pejabat harus percaya diri.” ”Harus,” jawab Prof Irwan Prayitno. ”Tetapi juga barangkali karakter inti bangsa Indonesia itu juga harus berteman dan percaya kepada temannya. Karena mbak Sherly dibantu oleh para kameramen dan pimpinan seluruhnya. Betul ya pak?” tanya Prof Haryono lagi. ”Betul pak,” jawab Prof Irwan Prayitno. ”Jadi diri sendiri tetapi juga harus membangun kepercayaan kepada temannya?” pancing Prof Haryono. ”Jadi karakter itu adalah percaya diri, kemudian berafiliasi sosial atau berteman, kesungguhan, jujur, rasa kebangsaan atau nasionalisme ini karakter yang kita perlukan. Kemudian dari
segi moral beriman, bertakwa. Ini menyatu dalam diri seseorang yang akan membawa dirinya menjadi lebih baik. Dan kata kunci kesuksesannya adalah pada karakter. Biar dia profesor atau doktor, kalau karakternya jelek dia tidak akan mungkin bisa membawakan dirinya kepada yang lebih baik,” ucap Prof Irwan Prayitno yang disambut tepuk tangan meriah penonton. ”Jadi selama ini dalam karier Bapak sampai Gubernur begitu? Karakter merupakan inti kekuatan untuk memimpin masyarakat Minangkabau ini ya Pak,” tanya Prof Haryono. ”Ya, Kesungguhan, keseriusan, kejujuran, kesantunan juga nilai-nilai universal yang sulit. Karakter itu milik semua manusia, tidak hanya orang di Sumbar, tidak hanya di Indonesia. Kita lihat di dunia ini orang yang sukses pasti orang yang berkarakter. Di bidang mana pun, baik di bidang bisnis, bidang politik, seni, budaya, orang-orang yang sukses adalah orang yang berkarakter,” ujar Prof Irwan Prayitno. (gemari/ris)
GEMARI
GEMARI SHOW — Gubernur Sumatera Barat, Prof Dr Irwan Prayitno Psi, MSc (ketiga kiri), menjawab pertanyaan Ketua Yayasan Damandiri, Prof Dr Haryono Suyono (kelima kiri), yang tampil sebagai host TVRI Sumatera Barat saat syuting Gemari Show di Ranah Minang, belum lama ini.
Dosen Untri Raih Dana Hibah Penelitian JAKARTA (TERBITTOP) — Penelitian menjadi bagian yang tidak pernah lepas dari aktivitas para dosen. Demikian ditegaskan Rektor Universitas Trilogi (Untri), Prof Dr Ir Asep Saefuddin MSc, saat membuka acara presentasi usulan penelitian dosen Trilogi untuk meraih dana hibah penelitian di Ruang Damandiri Lantai IV Universitas Trilogi, belum lama ini. ”Penelitian itu sendiri merupakan bagian dari Tri Dharma perguruan tinggi. Artinya kegiatan akademik yang dilakukan di kampus haruslah menghadirkan agenda-agenda penelitian,” tambah Prof Asep. Dipaparkan, bahwa sebagai dosen perguruan tinggi, kegiatan riset harus menjadi kegiatan utama. Mengingat hal itu bukan hanya sekadar untuk memenuhi tugas akademik semata. Tetapi lebih dari itu, penelitian merupakan bentuk tanggung jawab pada dosen sebagai pendidik di lemabaga pendidikan tertinggi. Selain itu juga sebagai sumbangsih pemikiran dalam memberikan solusi terhadap berbagai persoalan kehidupan sesuai dengan bidang keilmuan dan
kompetensinya masing-masing. Pakar statatistika Indonesia ini juga berpesan, agar para dosen meningkatkan budaya disiplinnya. Karena disiplin merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki para peneliti. ”Kepada para dosen yang hari ini akan memprensetasikan usulan penelitiannya dan juga untuk semuanya, upayakan agar memiliki semangat untuk disiplin. Karena disiplin merupakan bagian yang sangat penting dimiliki oleh para peneliti. Jika sifat ini diabaikan, pastinya akan berpengaruh pada pribadi sekaligus terhadap penelitiannya itu sendiri. Bisa fatal sekali,” jelasnya. Sebagai pimpinan di Universitas Trilogi, selama ini Prof Asep selalu memberikan motivasi kepada
para dosen. Pun demikian kepada pada mahasiswa untuk terus meningkatkan kebiasaan menulisnya. Dimulai dari menulis sederhana sampai pada pembuatan paper yang bisa diterbitkan di berbagai jurnal baik berskala nasional maupun internasional. Puluhan dosen yang usulan penelitiannya lulus seleksi, diwajibkan mempresentasikan usulan penelitiannya masing-masing. Dosen-dosen yang lulus penelitiannya meraih dana hibah yang diberikan oleh salah satu yayasan terbesar, yakni Yayasan DAKAB. Salah satu dosen yang usulan penelitiannya meraih dana hibah tersebut, Dian Ruslan ST, MM menyampaikan bahwa Universitas Trilogi memang selama ini mengarahkan para dosen untuk terus menulis. Dan, baginya arahan tersebut dapat menjadi motivasi untuk terus melahirkan berbagai bentuk penelitian. ”Sebagai dosen, kami akan terus berusaha memberikan yang terbaik dalam hal implementasi Tri Dharma perguruan tinggi, termasuk di dalamnya penelitian,” ungkapnya. (rel/end)
Bupati Mamuju Kukuhkan Paskibraka MAMUJU (TERBITTOP) — Persiapan upacara peringatan detik-detik proklamasi ke-70 tahun oleh Kabupaten Mamuju nampak matang. Terbukti, dua hari sebelum upacara proklamasi kemerdekaan digelar, yakni Sabtu, 15 Agustus 2015, Bupati Mamuju, Dr H Suhardi Duka resmi mengukuhkan pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) mamuju di Ruang Pola Kantor Bupati. Pengukuhan tersebut ditandai dengan pengucapan ikrar di hadapan bendera merah putih. Dalam upacara pengukuhan Paskibraka 2015, Suhardi Duka yang bertindak sebagai inspektur upacara mengingatkan kepada anggota paskibraka, sebagai generasi muda mereka harus siap mengangkat nama Indonesia di masa depan. Atas ikrar yang telah diucapkan, bahwa akan setia kepada merah putih, setia kepada bangsa dan negara, dan kepada Undang-Undang Dasar 1945, Suhardi Duka menganggap itu merupakan bekal sekaligus kendaraan bagi anggota paskibraka untuk bergerak lebih maju di masa depan. ”Saya meyakini bahwa nantinya di tangan generasi muda saat ini, Indonesia di masa depan akan lebih baik, tidak ada lagi korupsi, tidak ada lagi kemiskinan dan ketertinggalan, dengan demikian siapkanlah diri anak-anakku sekalian untuk menjem-
put indonesia kita,” sebut Suhardi Duka. Di samping itu, untuk upacara proklamasi kemerdekaan yang oleh Kabupaten Mamuju akan dilaksanakan di Lapangan Ahmad Kirang, Bupati Mamuju berharap, anggota paskibraka tetap sehat dan mengibarkan bendera dengan sebaik-baiknya. ”Ini adalah amanah, tidak semua anak bisa melakukang pengibaran bendera di hari kemerdekaan. Mereka ini anak-anak terpilih, saya bangga pada mereka,” aku Suhardi Duka. (andi saputra)
Bupati Mamuju, Dr H Suhardi Duka, memberikan ucapan selamat kepada anggota paskibraka.
11
EDISI KELIMAPULUH / TH II 14 - 29 AGUSTUS 2015
KKN Tematik Sejahterakan Keluarga Miskin KULIAH Kerja Nyata (KKN) tematik Posdaya merupakan langkah penting untuk mencerdaskan dan menyejahterakan keluarga-keluarga miskin. ”Betapa pentingnya KKN tematik yang akan dilaksanakan ini, karena bertujuan mencerdaskan bangsa, itu tepat sekali. Terutama bagi masyarakat atau keluarga-keluarga kita yang pada saat ini dalam kondisi miskin. Dalam kondisi prasejahtera. Yang jumlahnya, saya kira di daerah-daerah kabupaten (Bogor-red) ini masih cukup besar,” kata Sekretaris Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri), Dr Subiakto Tjakrawardaja di hadapan 755 mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pakuan (Unpak) Bogor, pada pelepasan KKN tematik Posdaya untuk 18 kecamatan dan 100 desa yang tersebar di Kota dan Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, serta Cianjur.
M
enteri Koperasi pada Kabinet Pembangunan VI dan VII itu mengakui, bahwa keadaan ekonomi yang tidak terlampau baik sekarang ini, menyebabkan keluarga-keluarga yang kemarin mungkin sudah agak lebih sejahtera, sekarang menjadi miskin kembali. Keluarga miskin sekarang ini berada dalam kondisi yang sangat berat. Lebih berat mungkin dari kondisi keluarga miskin pada waktu yang lalu. ”Apa yang menambah berat keluarga miskin sekarang, yaitu bahwa keluarga miskin sekarang ini, di samping miskin, juga harus menghadapi persaingan global,” kata Dr Subiakto. Dijelaskan oleh tokoh koperasi kelahiran Cilacap 71 tahun lalu itu, bahwa sebentar lagi di Indonesia berlaku pasar bebas Asia Tenggara, yang sebetulnya Indonesia belum siap. Rakyat Indonesia belum siap bersaing dengan rakyat di negaranegara Asia Tenggara.
Contohnya saja, petani Indonesia kalah bersaing dengan petani dari Vietnam dan Thailand. Di sana, mereka bisa memproduksi beras dan menjual harga berasnya enam ribu rupiah paling mahal, di sini harganya sepuluh ribu rupiah. Kalau nanti berasnya yang murah itu masuk ke Indonesia, mati petani-petani Indonesia. Kaitannya dengan tugas-tugas KKN tematik adalah, bahwa petani-petani atau keluarga-keluarga di Indonesia harus betul-betul ditingkatkan kecerdasannya. Ditingkatkan produktivitasnya, sehingga menghasilkan padi dengan cara-cara yang lebih produktif, dan mengurangi biaya, sehingga harga dapat dikurangi. Bisa bersaing dengan petani-petani Vietnam dan Thailand. ”Itu konkretnya kenapa kita harus ikut mencerdaskan mereka. Dalam kaitan ini Yayasan Dana Sejahtera Mandiri yang diprakarsai oleh Bapak Prof Dr Haryono Suyono menawarkan gagasan pembentukan pos-pos pember-
dayaan keluarga (Posdaya-red). Jadi di samping tugas-tugas yang disampaikan Ketua LPPM tadi, juga saya ingin Anda dalam rangka KKN tematik mendorong keluarga-keluarga ini membangun atau membentuk kelompok-kelompok, bekerja sama antar mereka. Karena, kerja sama inilah kata kunci untuk menghadapi persaingan global,” kata Dr Subiakto. Karena, tanpa kerja sama, tidak mungkin mampu menghadapi persaingan global. ”Dan kerja sama ini adalah, nilai jati diri bangsa kita, yang kita kenal dengan gotong-royong. Gotong-royong itu menurut Bung Karno adalah nilai dasar Pancasila, dan berarti kalau Anda nanti ikut membangun kembali, membangkitkan semangat gotong-royong ini, berarti Anda secara konkret sudah ikut mengamalkan Pancasila,” tambahnya. Dr Subiakto berharap para mahasiswa saat ber-KKN membangkitkan dan mendorong masyarakat untuk bergotong-royong, be-
KORUPSI LIBATKAN ISTRI SEMAKIN MARAK———————————(dari halaman I) Ada yang sudah dijatuhi hukuman penjara dan kini menjadi penghuni Lembaga Pemasyarakatan dan ada yang sedang tahap penyidikan di Komisi Pemberantasan Korupsi. Menjamurnya pasutri dalam lingkaran korupsi suami menunjukkan bahwa keluarga sudah tak bisa lagi diandalkan sebagai benteng untuk melawan korupsi. Keluarga yang seharusnya bebas dari kepentingan politik justru dijadikan modal politik. Inilah Daftar Pejabat menjadi tersangka/terhukum yang melibatkan istri: G Ada dua kasus yang terbaru, yakni pasangan kasus Bupati Musi Banyuasin Pahri Azhari dan istrinya Lucianty Pahri sebagai tersangka kasus suap pengesahan APBD Muba tahun 2015. Ia adalah Bupati Musi Banyuasin 2012-2017 yang sebelumnya Wakil Bupati mendampingi Alex Noerdin. Lantas pada 2008, ia diangkat sebagai bupati menggantikan Alex yang maju sebagai Gubernur Sumatera Selatan. Tak hanya Pahri, KPK juga menjerat istrinya, Lucianty Pahri, dalam kasus ini. Wanita yang akrab disapa Luci itu diduga bersama-sama memberi suap kepada para anggota DPRD terkait Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) dan Pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) periode 2015. G Pasangan suami istri lainnya, Bupati Empat Lawang Budi Antoni Aljufri dan istrinya Suzanna ditahan KPK sejak Senin (6/7) malam. Keduanya ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar, terkait sengketa pemilihan kepala daerah Empat Lawang di MK. G Masih dalam bulan yang sama,
KPK menahan pasangan Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho dan istrinya Evy Susanti, sebagai tersangka kasus dugaan penyuapan hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan. Ada enam tersangka, yakni Tripeni Irianto Putro, Amir Fauzi, dan Dermawan Ginting yang merupakan hakim PTUN Medan, panitera PTUN Medan Syamsir Yusfan, serta dua pengacara, Gerry dan OC Kaligis. G Kasus lain di tahun 2014, pasangan Bupati Karawang Bupati Karawang Ade Swara dan istrinya, Nurlatifah, merupakan pasangan suami-istri yang ditetapkan sebagai tersangka. KPK menetapkan Ade dan Nurlatifah sebagai tersangka atas dugaan memeras PT Tatar Kertabumi terkait izin pembangunan mal di Karawang. Kedua sudah dijatuhi hukuman penjara dan sedang proses banding.Ade Swara dihukum 6 tahun penjara dan istri 5 tahun penjara. G Masih dalam tahun lalu, pasangan suami-istri, Wali Kota Palembang Romi Herton dan istri Masyito terlibat dalam perkara pemberian hadiah atau janji terkait sengketa Pemilihan Kepala Daerah Palembang. Romi dan Masyito sama-sama dihukum dalam perkara suap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. Keduanya juga didakwa menyampaikan kesaksian palsu dalam persidangan. Setelah berkekuatan hukum tetap, Romi mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung. Sementara sang istri akan dipindah ke Lapas Wanita, Bandung. Romi divonis Majelis banding Pengadilan Tinggi (PT) Tipikor DKI Jakarta dengan pidana penjara masing-masing tujuh tahun untuk Romi dan lima tahun untuk Masyito.
Keduanya terbukti dengan sengaja memberikan keterangan yang tidak benar atau keterangan palsu. G Sebelumnya, ada pasangan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dan istrinya, Neneng Sri Wahyuni yang sudah menjalani hukuman. Nazaruddin menjadi terhukum perkara suap wisma atlet SEA Games dan pencucian uang, sedangkan Neneng terjerat dalam kasus dugaan korupsi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Khusus untuk kasus Bupati Empat Lawang Budi Antoni Aljufri dan istrinya Suzanna, Pelaksana Tugas Pimpinan KPK Johan Budi Sapto Prabowo mengungkapkan penyidik telah menemukan dua bukti yang cukup kemudian disimpulkan telah terjadi dugaan tindak pidana korupsi. ”Itu dilakukan tersangka PA (Pahri Azhari) kemudian juga tersangka L (Lucianty),” kata Pelaksana Tugas Pimpinan KPK Johan Budi Sapto Pribowo di KPK, belum lama ini. Luci juga disebut sebagai orang yang menawar commitment fee yang awalnya Rp20 miliar. Kemudian ia meminta suaminya hanya memberikan Rp 13 miliar. Dari proses tawar menawar akhirnya disepakati uang yang disetorkan sebanyak Rp 17 miliar. Peran Pahri dan Luci semakin terang setelah penyidik melakukan rekonstruksi pada Senin 10 Agustus 2015 lalu. Rekonstruksi itu tidak dilakukan di tempat kejadian perkara, tetapi di Gedung KPK. Rekonstruksi tersebut melibatkan sejumlah anggota DPRD yang menjadi tersangka, juga melibatkan pasangan ini dan satu orang anggota sekertaris dewan yaitu Thabrani Rizki. Namun Thabrani dan Pahri tidak hadir. (trb/nt/ris)
RIBUAN NAPI KORUPTOR DAPAT REMISI—–———————————(dari halaman I) kecuali narapidana yang divonis hukuman mati, seumur hidup, dan melarikan diri. Namun, ICW berpendapat pemberian remisi dasawarsa bukan berarti dapat dilakukan tanpa syarat sama sekali. Beberapa syarat harus tetap diberlakukan terhadap tindak pidana luar biasa seperti korupsi, terorisme, narkotika, kejahatan HAM berat dan kejahatan transnasional. ”Semangat kemerdekaan Indonesia justru tercoreng jika para koruptor dapat memperoleh remisi dengan mudah," kata peneliti hukum ICW Lalola Easter, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis. Reaksi negatif juga datang dari guru besar Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Prof Ade Maman Suherman mengatakan
bahwa remisi dasawarsa tidak perlu diberikan kepada narapidana kasus korupsi. ”Remisi dasawarsa kalau normatifnya memang diberikan, ya diberikan saja, namun harus selektif. Untuk penjeraan, mestinya kalau yang terlibat narkoba, korupsi, menurut saya enggak usah dapat remisi," katanya di Purwokerto, Rabu. Salah satu terpidana terkenal yang mendapatkan remisi adalah terpidana kasus suap proyek pembangunan wisma atlet SEA Games, Jakabaring, Palembang, Muhammad Nazaruddin dan istrinya Neneng Sri Wahyuni. Keduanya mendapat remisi karena dianggap mau bekerjasama untuk mengungkap perkara korupsi yang lebih besar sebagai Justice Collaborator (JC). Pengakuan mantan Bendahara Umum
Partai Demokrat ini dianggap sebagai salah satu awal terungkapnya sejumlah korupsi di Kementerian Pemuda dan Olahraga era Andi Mallarangeng. ”KPK beri rekomendasi (remisi) untuk Nazaruddin dan Neneng. Mereka yang dapat JC (Justice Collaborator) Neneng, Nazzarudin, Deviardi, Kosasih Abas," ungkap Yasonna. Sementara mereka yang ditolak mendapatkan remisi adalah mantan Menpora Andi Mallarangeng, mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, mantan anggota Badan Anggaran DPR Angelina Sondakh, mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq, mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, mantan Gubernur Riau Rusli Zainal, mantan Walikota Bandung Dada Rosada, serta Ahmad Fathanah terpidana suap pengurusan impor sapi. (nt)
HARIS FADILLAH
PELEPASAN PESERTA KKN TEMATIK POSDAYA — Sekretaris Yayasan Damandiri Dr Subiakto Tjakrawerdaja, didampingi Rektor Universitas Pakuan (Unpak) Bogor Dr H Binbin Rubuni MPd, dan Wali Kota Bogor Dr Bima Arya, melepas peserta KKN tematik Posdaya Unpak di halaman kampus Unpak, Bogor, baru-baru ini. kerja sama membentuk pos-pos pemberdayaan keluarga. ”Selain beberapa hal yang harus Anda kerjakan, jangan lupa kita dorong masyarakat untuk bekerja sama membentuk kelompok-kelompok Posdaya ini, untuk meningkatkan partisipasi dari masyarakat, yang diharapkan secara bertahap mereka dapat membentuk secara formal lembaga-lembaga koperasi,” ungkapnya. Koperasi, menurut Dr Subiakto bukan pilihan lagi. Koperasi sudah
merupakan suatu keharusan bagi keluarga, untuk menghadapi globalisasi. ”Tanpa kerja sama, tanpa koperasi, mereka akan dimakan dengan persaingan bebas. Mereka akan mati menghadapi persaingan bebas itu," pungkasnya. KKN tematik Posdaya FKIP Unpak Bogor diikuti 755 mahasiswa itu terdiri atas mahasiswa prodi bahasa Inggris 144 orang, bahasa Indonesia 104 orang, Biologi 88 orang, dan PGSD 418 orang.
Dr Subiakto ikut melakukan pelepasan, bersama Wali Kota Bogor Dr Bima Arya, Rektor Unpak Dr H Bibin Rubini MPd, Ketua Panitia KKN/Dosen Pembimbing Drs H Nedin Badruzaman MAg, dengan memakaikan jas almamater dan topi Posdaya kepada empat perwakilan mahasiswa. Selain juga menyerahkan penghargaan kepada perwakilan Posdaya binaan Unpak yang dinilai berhasil dalam menjalankan program-programnya. **
MENGIRIM PEJUANG KE MEDAN BAKTI————–——————(dari halaman I) dan siap hidup gotong-royong. Apabila diperlukan keluarga desa dengan sukarela berbagi waktu untuk berkumpul, bermusyawarah dan mencari solusi yang berhubungan dengan keadaan kerabat dan lingkungannya. Oleh karena itu mahasiswa ditugasi mengumpulkan mereka dan membangun Pos-pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). Melalui forum silaturahmi Posdaya mahasiswa diimbau agar ’kedamaian yang sejuk’ dan dinikmati keluarga desa selama ini, disegarkan menjadi tekad bersama untuk mengisi kemerdekaan. Secara sederhana setiap mahasiswa perlu meyakinkan anggota Posdaya yang dibentuknya untuk mengadakan pendataan keluarga. Setiap keluarga dipilahpilah posisi proses kemajuannya sesuai tahapan sampai bisa menjadi keluarga sejahtera yang paripurna. Seperti dalam kuliah di perguruan tinggi, keadaan paripurna itu termasuk golongan keluarga sejahtera III plus. Keluarga ini adalah keluarga yang sejahtera yang sekaligus terpanggil rajin memberi perhatian, bantuan atau pendampingan kepada keluarga lain yang sedang berjuang menjadi keluarga yang sejahtera. Sebaliknya, keluarga yang belum bisa memenuhi kebutuhan dasarnya, yang menjadi perhatian utama dalam setiap Posdaya, tidak disebut sebagai keluarga miskin, tetapi sebagai keluarga prasejahtera karena sesungguhnya mereka sedang berjuang mengentaskan dirinya dari lembah kemiskinan. Keluarga seperti itu mungkin saja memiliki kendala sehingga belum siap menjadi keluarga yang sejahtera. Setiap mahasiswa perlu membantu keluarga prasejahtera mengamati unsur atau faktor apa atau kekurangan yang belum bisa dipenuhi agar bisa menjadi keluarga sejahtera. Apabila penyebabnya sudah diketahui, misalnya belum bisa menyekolahkan anak-anaknya, mahasiswa bisa membantu mencarikan jalan keluar agar keluarga yang bersangkutan bisa melepaskan diri dari ketidakmampuan itu. Artinya, keluarga yang bersangkutan dibantu menyekolahkan anaknya. Bukan diberi uang, tetapi dihubungkan dengan kepala sekolah setempat agar diberi fasilitas atau
kemudahan mengirim anaknya ke sekolah. Melalui kesempatan itu diharapkan di masa depan anak-anaknya akan memiliki kesempatan untuk makin sejahtera dan dapat memberi perhatian kepada keluarga lain untuk maju dan sejahtera. Para mahasiswa diajak untuk tidak memberikan bantuan dalam bentuk charity atau belas kasihan tetapi dalam proses pemberdayaan sehingga setiap keluarga prasejahtera bukan hanya menikmati bantuan sesaat, tetapi berubah menjadi keluarga yang tahan banting, memperoleh modal pengetahuan dan keterampilan sehingga bisa bertahan dalam hantaman gelombang kehidupan yang dahsyat dan memperoleh kemenangan dengan penuh kebanggaan. Keluarga sederhana menjadi semakin tangguh, biarpun sederhana, tetapi makin percaya diri sendiri dan akhirnya bisa mengatasi kesulitannya dengan memanfaatkan kearifan lokal, berhasil dan maju. Salah satu perguruan tinggi yang akan mengisi kemerdekaan saat ini dengan mengantar ribuan mahasiswanya ke desa adalah Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang akan menyebarkan mahasiswa yang umumnya akan menjadi guru untuk SMP dan SMA. Para mahasiswa semester tujuh atau delapan itu biasanya sudah siap lulus sebagai sarjana pendidikan. Para mahasiswa akan mendapat semacam ujian akhir yang dilakukan bukan oleh dosen di kelas tetapi oleh masyarakat luas tanpa melihat bahan kuliah apa saja yang telah ditempuh oleh mahasiswa yang bersangkutan. Mereka menghadapi pertanyaan yang sebagian besar belum diajarkan atau bukan menjadi mata kuliah atau subjek yang dipelajarinya selama masa kuliah dengan tekun. Tetapi dengan kemampuan yang ada, kalau mahasiswa siap tempur, persoalan itu hampir pasti dapat dicarikan padanannya dalam kuliah. Kehadiran para mahasiswa itu, menurut Rektor UNESA, Prof Dr Warsono MS, merupakan tes terakhir sebelum mahasiswa dilepas ke masyarakat luas. Seorang mahasiswa yang lulus dalam tes terakhir dengan baik biasanya akan menjadi guru yang tanggap dan akrab dengan masyarakat di ma-
na dia nanti mengajar dan melayani masyarakat luas. Pendidikan memadukan guru, orang tua dan masyarakat luas sehingga budaya bangsa akan terus berkelanjutan dipelihara oleh satu generasi diteruskan kepada generasi berikutnya. Pendidikan akan berkembang bukan saja sekadar anak didik mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi mahasiswa dan anak didiknya akan mengubah, setiap anak bangsa yang hari-hari ini merayakan kemerdekaannya yang ke-70, menjadi insan baru yang mampu mempraktikkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengubah keadaan, mengubah kebiasaan hidup nrimo apa adanya, menjadi kehidupan dinamis yang mampu mengubah sumber daya yang melimpah di Tanah Airnya menjadi aset bangsa yang membawa kebahagiaan. Para mahasiswa memberi semangat kepada anggota Posdaya mengembangkan budaya hidup sehat dan sejahtera bukan dengan pidato dan menawarkan slogan cemerlang, tetapi bekerja keras membersihkan saluran air dan kotoran. Mahasiswa mengajak anak-anak keluarga prasejahtera sekolah agar makin matang menyiapkan diri untuk masa depannya. Mahasiswa mengajak anggota keluarga yang telah dewasa untuk berlatih keterampilan agar kelak kemudian hari bisa mengubah bahan baku yang tersedia melimpah di desa bisa diolah menjadi produk laku jual dan menguntungkan. Mahasiswa mengajar agar keluarga desa tidak membiarkan halaman rumahnya kosong tidak berguna, tetapi mengubahnya menjadi kebun bergizi ditanami tanaman sederhana seperti kangkung, slada, cabai, piara lele, ikan dan lainnya yang laku jual dan menguntungkan. Halaman kosong berubah menjadi lahan yang membawa keberuntungan. Suatu proses sederhana yang bisa dimulai dan dikerjakan oleh setiap keluarga di desa dan di dalam lingkungan di sekitar halaman rumahnya sendiri. Suatu proses kemandirian yang tidak sulit tetapi memerlukan kesabaran dan keberlanjutan untuk berhasil dan membawa kesejahteraan dan kebahagiaan.
(Penulis adalah Ketua Yayasan Damandiri/www.haryono.com)
NAMA ARTIS DICATUT BISNIS ONLINE——————————————(dari halaman I) ”Hati2 guys ini bukan line aku. Jadi jangan sampai tertipu. Sekali lagi. Semua alamat pengiriman dan
transfer langsung ke ATAS NAMA AKU PRIBADI. Jangan sampai mau ditipu kayak gini,” tulis Tyas Mirasih, di akun
pribadinya, yang mencantumkan percakapan akun palsu atas nama Tyas. Jadi, hati-hatilah! (lie)
RONALDO TERNYATA YANG PALING DERMAWAN——————————(dari halaman I) Ronaldo selama ini dikenal suka beramal. Salah satunya menyumbang 38.000 dolar AS untuk biaya operasi otak bocah berumur 10 tahun. Dia juga pernah menyumbang 165.000 dolar AS ke sebuah yayasan kanker di Portugal. Nymar
ada di urutan kelima, antara lain terlibat dalam kampanye '11 Melawan Ebola' yang diprakarsai FIFA. Ini daftar atlet paling dermawan atau Athletes Gone Good 2015: 1. Cristiano Ronaldo (sepakbola) 2. John Cena (gulat) 3. Serena Williams (tenis)
4. Yuna Kim (ice skating) 5. Neymar (sepakbola) 6. LeBron James (basket) 7. Heather O’Reilly (sepakbola) 8. Maria Sharapova (tenis) 9. Mo’ne Davis (baseball) 10. Richard Sherman (American football). (bln)
12 UNEJ Pelopori Posdaya Berbasis SMK EDISI KELIMAPULUH / TH II 14 - 29 AGUSTUS 2015
J 986 Mahasiswa FKIP Disebar ke 67 Sekolah
HARIS FADILLAH
RAMAH TAMAH — Sebelum menyampaikan kuliah umum, Prof Dr Haryono Suyono (kiri), didampingi Deputi Umum Dr Mulyono D Prawiro (ketiga kanan) dan Deputi Kewirausahaan Yayasan Damandiri Dr Mazwar Noerdin (kedua kiri) beramah-tamah di Gedung Rektorat dengan jajaran Universitas Jember (UNEJ), baru-baru ini. Dalam kesempatan itu, Rektor UNEJ Moh Hasan (kanan), yang didampingi Dekan FKIP UNEJ Prof Sunardi, Ketua LPPM UNEJ Sujito, Ketua Panitia KKN Sudarti, serta sejumlah dosen lainnya minta Yayasan Damandiri senantiasa meningkatkan kerja sama.
UNIVERSITAS Jember (UNEJ) membuat inovasi baru dan menjadi pelopor pertama melaksanakan KKN tematik berbasis SMK di Jawa Timur bahkan se Indonesia. Dengan demikian KKN tematik, tidak saja dihubungkan dengan masyarakat mulai dari PAUD sampai SMK dan Sekolah Menengah Atas lainnya, tetapi dipadukan, sehingga apa yang diajarkan di tingkat SMK bisa dipraktikkan kepada keluarga prasejahtera yang ada di desa. ”
I
ni adalah KKN tematik Posdaya yang pertama kali melaksanakan KKN tematik berbasis SMK, sehingga pelaksanaan KKN ini tidak saja dihadiri oleh dosen pembimbing, mahasiswa tetapi kepala SMK dan sekolah lainnya yang ada di Jember dan kabupaten lain di sekitarnya. Memadukan kegiatan pendidikan menjadi upaya pemberdayaan masyarakat,” ungkap Ketua Yayasan Damandiri, Prof Dr Haryono Suyono menjawab wartawan sebelum memberikan kuliah umum pada pelepasan KKN tematik bertempat di Gedung Soetardjo UNEJ Jember, baru-baru ini. Kuliah umum yang bertemakan ”Membangun Bersama Masyarakat Melalui KKMT Posdaya Berbasis Sekolah Oleh Mahasiswa FKIP Universitas Jember”, tersebut dihadiri antara lain, Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono, Rektor UNEJ Moh Hasan, Dekan FKIP Prof Sunardi, Ketua LPPM UNEJ Sujito, Ketua Panitia KKN Sudarti, Deputi Kewirausahaan Yayasan Damandiri Dr Mazwar Noerdin dan Direktur Umum Yayasan Damandiri Dr Mulyono Dani Prawiro, para mitra UNEJ dari perbankan juga para dosen pembimbing serta para guru SMK dari Jember dan sekitarnya. Prof Haryono menambahkan, mahasiswa harus menyerap aspirasi yang ada di masyarakat dan mencoba mencari solusi yang tepat yang mungkin tidak ditemukan dalam kurikulum sekolah, tetapi akan ada di masyarakat. Untuk menjadi pe-
mimpin bangsa itu menurut Prof Haryono yang juga penggagas berdirinya Posdaya, itu tidaklah mudah dan harus dipelajari dari saat yang dini, karena berhadapan dengan masyarakat luas. Dikatakan, mahasiswa yang jumlahnya ribuan di seluruh Indonesia, bisa melakukan pemberdayaan kepada masyarakat luas, sekaligus membuat masyarakat Indonesia yang meledak generasi muda nya dan menjadi lebih cerdas dan mau berjuang untuk keluarga dan bangsa. Mahasiswa lanjutnya, memiliki peran yang sangat dominan apalagi menjelang datangnya bonus demografi di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan dalam kuliah umum dihadapan civitas UNEJ, mantan Menteri Taskim dan Ketua BKKBN itu meminta mahasiswa harus membekali diri sebelum terjun ke masyarakat, karena yang diterima di dalam kampus tentu kurikulumnya akan berbeda setelah berkiprah nanti di masyarakat. ”Jika Anda mahasiswa dapat menghadapi tantangan masyarakat maka mahasiswa bisa menjadi pemimpin,” ujar Prof Haryono disambut tepuk tangan ratusan mahasiswa. Pada kesempatan itu selain menyinggung masalah bonus demografi dan kesiapan bangsa menyikapi datangnya bonus demografi tersebut, Prof Haryono Suyono juga mengimbau para mahasiswa KKN, setidaknya mampu menguasai lima kepercayaan selama melaksanakan KKN. Ditegaskan, kelima kepercayaan itu, harus
mampu dikuasai para mahasiswa sebagai bekal selama melaksanakan KKN. ”Setiap mahasiswa harus percaya kepada diri sendiri, percaya kepada teman, percaya kepada institusi, percaya kepada masyarakat yang didatangi dan kelima mahasiswa KKN harus menjadi mahasiswa yang laku jual,” tegasnya. [Berita terkait baca halaman 7: ”Semua Kabupaten di Jatim Dapat Bonus Demografi”] Prof Haryono menganalogikan kegiatan KKN mahasiswa dengan ulat bulu dan kupukupu. Ulat bulu tidak disukai karena membuat gatal. Namun, ulat bulu yang mengubah diri menjadi kepompong lalu kupu-kupu akan memperlihatkan keindahan bagi yang melihatnya. ”Kehadiran mahasiswa harus membawa makna dan bermanfaat bagi masyarakat. Mahasiswa harus bisa menginspirasi dan terinspirasi oleh desa,” ucap Prof Haryono menegaskan. Perubahan Sementara itu Rektor Universitas Jember, Moh Hasan mengungkapkan, mahasiswa yang bakal melaksanakan KKN tematik siap memberikan perubahan kepada masyarakat. ”KKN mahasiswa ini berbasis SMK, jadi pendekatannya secara dini mulai dari PAUD, TK bahkan sampai SMK, tidak saja memberdayakan tetapi memadukan apa yang diajarkan di SMK bisa dipraktikkan dalam pemberdayaan masyarakat,” kata Moh Hasan. Rektor mengatakan, perguruan tinggi memiliki tanggung jawab moral untuk mengembangkan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian, perguruan tinggi membangun kepekaan terhadap dinamika masyarakat desa yang jumlahnya lebih lebih besar. ”Bagaimana pembinaan kepada petani yang misalnya panennya tidak waktu tertentu, tetapi diatur dan telah banyak dan berhasil dibina kampus UNEJ,” ungkap Rektor Moh Hasan. UNEJ, lanjut Rektor Moh Hasan, terus mengkaji, pelaksanaan KKN tematik dalam upaya untuk pemberdayaan masyarakat. Implementasi dari KKN tematik berbasis sekolah, kata Rektor, arahnya di mana mahasiswa yang mengikuti kuliah me-
ngajar terbimbing dapat berintegrasi dalam melakukan pemberdayaan tidak saja masyarakat, tetapi dipadukan dengan sekolah. ”Ini desain baru yang sedang dikembangkan UNEJ yang menitik beratkan pada pemberdayaan masyarakat melalui sekolah sekolah,” ucap Moh Hasan. Dengan pelaksaan KKN tematik berbasis SMK, diharapkan peran sekolah dan masyarakat akan saling bersinergi, sehingga bisa mengangkat keluarga di desa dan meningkatkan pemberdayaan secara keseluruhan bagi masyarakat luas. Senada dengan Rektor, Prof Dr Haryono Suyono mengapresiasi sambutan yang menggebu dari Gubernur Jawa Timur serta dari masyarakat lainnya, ternyata dari KKN tematik Posdaya yang biasa saja, rakyat menemukan produk baru yang bisa laku jual. ”Dengan packaging (kemasan) yang diajarkan para mahasiswa dan dosen pembimbing yang sangat modern harganya menjadi berlipat lipat,” ujar Prof Haryono. Sehingga kini kegiatan KKN Pos-
daya ini merupakan salah satu kegiatan positif untuk mempraktikkan apa yang sudah diperoleh dari bangku kuliah dalam kehidupan sosial masyarakat. Karena itu KKN tematik Posdaya semakin diminati dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Bahkan, pelaksanaannya pun kerap ditunggu-tunggu baik kalangan para mahasiswa, masyarakat maupun jajaran pemerintahan daerah. Karena selain mencerdaskan kehidupan masyarakat, juga mengangkat dan menjadi tolok ukur dalam memberdayakan masyarakat desa. Sebelum menyampaikan kuliah umum, Prof Dr Haryono Suyono didampingi Deputi Umum Dr Mulyono D Prawiro dan Deputi Kewirausahaan Yayasan Damandiri Dr Mazwar Noerdin beramah-tamah di Gedung Rektorat dengan jajaran Universitas UNEJ. Dalam kesempatan itu, Rektor UNEJ Moh Hasan yang didampingi Dekan FKIP Pof Sunardi, serta sejumlah dosen lainnya minta Yayasan Damandiri senantiasa meningkatkan kerja sama program KKN tematik. *
HARIS FADILLAH
KULIAH UMUM — Ketua Yayasan Damandiri, Prof Dr Haryono Suyono sedang menyampaikan kuliah umum yang bertema ”Membangun Bersama Masyarakat Melalui KK-MT Posdaya Berbasis Sekolah Oleh Mahasiswa FKIP Universitas Jember”di hadapan ratusan mahasiswa dan kepala sekolah SMK yang datang dari berbagai daerah di Jember dan sekitarnya, bertempat di Gedung Soetardjo UNEJ Jember.
”Mengajar Terbimbing Berdayakan Masyarakat” K
KULIAH UMUM — Rektor Universitas Jember, Moh Hasan (kiri) menjadi moderator pada kuliah umum yang bertema ”Membangun Bersama Masyarakat Melalui KK-MT Posdaya Berbasis Sekolah Oleh Mahasiswa FKIP Universitas Jember”, yang disampaikan Pof Dr Haryono Suyono (kanan). HARIS FADILLAH
KN tematik Posdaya di Univesitas Jember memiliki keistimewaan, yakni adanya pola belajar terbimbing di mana dosen memberikan bimbingan mengajar mahasiswa, dan mahasiswa menularkan pengetahuannya kepada murid-murid dari PAUD, TK bahkan sampai SMA dan SMK. Upaya ini untuk mengembangkan pemberdayaan masyarakat, termasuk kalangan sekolah, sehingga terjadi sinergi antara lingkungan sekolah dan masyarakat luas. Selain itu mahasiswa yang mengikuti KK-MT (Kuliah KerjaMengajar Terbimbing) dapat berintegrasi dalam melakukan pemberdayaan tidak saja masyarakat yang dipadukan dengan peran sekolah. Ketua Panitia Pelaksana KKN, Sudarti mengatakan, konsep KK-MT (Kuliah Kerja-Mengajar Terbimbing) merupakan wujud nyata kuliah KKN yang memiliki ciri khas yakni mengajar terbimbing dan dilaksanakan di sekolah mulai dari TK (Taman Kanak-Kanak), PAUD, SD, SMA dan SMK, sehingga sangat diperlukan kuliah umum seperti
yang disampaikan Prof Dr Haryono Suyono. Sebanyak 986 mahasiswa FKIP yang disebar ke 67 sekolah, diikuti 108 dosen pembimbing lapangan (DPL) serta para sekolah SMK dari Kabupaten Situbundo, Jember, Lumajang, Banyuwangi dan Bondowoso begitu antusias mengikuti kuliah umum yang disampaikan Prof Dr Haryono Suyono bertempat di Gedung Soetardjo UNEJ Jember, baru-baru ini. Acara yang diselenggarakan sekaligus mendengarkan kuliah umum dari Prof Dr Haryono Suyono, menarik perhatian berbagai kalangan. Bukan saja kalangan para mahasiswa dan seluruh civitas akademika UNEJ, tetapi sejumlah kepala sekolah SMK dan jajaran mitra perbankan menyambut kegiatan ini. Sehingga konsep pemberdayaan masyarakat mekalui KKN tematik Posdaya berbasis SMK yang pertama kali dilakukan ini, akan berkembang dalam memberdayakan peran masyarakat melalui sekolah-sekolah. Untuk itu diharapkan tentu kegiatan KKN ini memberikan perubahan positif bagi masyarakat dan sekolah-sekolah. Menurut Rektor UNEJ Moh Hasan, mahasiswa harus bersosialisasi dan berkomunikasi dengan masyarakat. ”Mahasiswa harus menyiapkan kemampuan sebelum turun ke masyarakat. Karena persoalan
yang dihadapi sangat kompleks sehingga cara penyampaiannya juga harus bermacam-macam caranya. Beradaptasi dengan masyarakat dengan bermacam itu harus dengan disikapi dengan diisi dengan program KKN,” kata Moh Hasan. Dikatakan, mahsiswa harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi sebelum terjun ke masyarakat, apalagi sekarang ini untuk menjadi guru tidak saja harus memiliki dengan ijazah akta IV, tetapi sekarang itu belum cukup dan harus diperdalam lagi dengan kemampuan mengajar terbimbing, sehingga mahasiswa yang akan menjadi guru bisa mempersiapkan sehingga bisa memberikan manfaat luas. ”Kegiatan KKN tematik berbasis SMK bertujuan untuk mencari pengalaman ketika di lapangan, serta ilmu yang diperoleh mahasiswa di kampus bisa diimplementasikan pada masyarakat dan sekolah,” ujar Moh Hasan. Ia juga berharap, mahasiswa dapat menyesuaikan diri dan bisa diterima oleh masyarakat. ”Saya harap mahasiswa bisa diterima dengan baik dan mengaplikasikan ilmu yang didapat di kampus kepada masyarakat melalui sekolah-sekolah, sehingga bisa membuat perubahan positif di masyarakat,” pungkas Moh Hasan seraya berpesan para mahasiswa juga menjaga nama baik UNEJ di mata masyarakat. *