BAB VI KESIMPULAN
Dari hasil analisa konsep hemat energi pada bangunan tinggi rumah sakit kanker di Surabaya dalam usaha untuk menghemat energi, yang diperoleh melalui kajian literatur, preseden, analisa terhadap studi kasus, dan penerapan dalam sebuah rancangan, dapat ditarik sebuah kesimpulan. Kesimpulan tersebut terdiri atas mekanisme dari konsep hemat energi dan juga mengenai karakteristik banguan tinggi rumah sakit kanker di Surabaya. Beberapa
kesimpulan
yang
dapat
diperoleh
sehubungan
dalam
perancangan rumah sakit kanker di Surabaya, antara lain: 1. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi psikologis pasien rumah sakit kanker dapat digunakan sebagai acuan membuat kriteria untuk mengembangkan konsep sebuah rumah sakit kanker yang memacu semangat dan memberikan motivasi kepada penghuninya (pasien, keluarga pasien, staff rumah sakit) di Surabaya. Faktor-faktor itu antara lain: a. Bentukan bangunan dan penataan ruang dalam Dapat menambah semangat dan memberikan psikologis positif bagi pasien, keluarga pasien dan staf rumah sakit kanker yang diterapkan pada perancangan façade bangunan yang memberikan pencahayaan tak langsung dari bukaan jendela dan perancangan façade bangunan yang berintegrasi dengan penghijauan b. Penempatan elemen penghijauan dalam bangunan Diterapkan pada integrasi elemen tersebut dengan elemen arsitektur untuk memberikan semangat dan memotivasi keadaan psikologis pasien, keluarga pasien dan staf rumah sakit kanker. c. Penataan koridor dan zoning yang terorganisasi pada bangunan rumah sakit kanker Untuk dapat membantu memperbaiki psikologis pasien kanker, keluarga dan staf rumah sakit kanker sehingga bangunan tidak
154
mempunyai sirkulasi penghuninya yang berputar-putar dan penghuni bangunan mempunyai arahan secara visual dalam perjalanannya dalam mencapai unit-unit fasilitas tertentu. 2. Kriteria-kriteria kebutuhan fasilitas suatu rumah sakit kanker dapat digunakan sebagai konsep desain suatu perancangan rumah sakit kanker hemat energi yang berada di iklim tropis lembab di Surabaya dan berkarakter khas Surabaya. Penerapan konsep perancangan yang menjawab kriteria-kriteria tersebut antara lain: a. Kriteria kebutuhan fasilitas pasien: • Ruang pasin harus mempunyai pandangan visual untuk rekreasi. • Desain interior harus dapat meningkatkan semangat dan suasana positif. • Rumah sakit harus membuat ketenangan pasien sehingga berdampak pada staff kesehatan, keluarga, administrator dan dokter. • Optimalisasi penghijauan. b. Kriteria kebutuhan fasilitas keluarga pasien: • Harus ada ruang untuk konsultasi keadaan pasien. • Harus ada ruang tunggu keluarga dekat dengan pasien. • Lobby rumah sakit harus didesain untuk menambah semangat. c. Kriteria fasilitas staff medik dan non medik: • Adanya ruang staff untuk istirahat. • Ruang staff yang dapat mengurangi stress. • Koridor harus sesingkat mungkin dan tidak berliku. • Pengaturan ruang staff yang terorganisasi. d. Kriteria rumah sakit yang hemat energi: • Harus menggunakan sistem yang dapat mengurangi pemakaian energi listrik. • Harus menggunakan sistem utilitas bangunan yang membantu effisiensi pemakaian energi listrik. • Menggunakan pemanfaatan sumber daya alam.
155
• Menggunakan material yang mendukung penghematan energi. 3. Kota Surabaya dengan data iklim mikro-nya dapat menjadi batasan dalam menerapkan desain suatu perancangan rumah sakit kanker yang hemat energi di Surabaya. Perhatian utama dari iklim mikro ini didasarkan pada penyinaran matahari, pergerakan udara, dan air hujan yang merujuk pada kenyamanan termal dianalisa sehingga hasil rancangan dapat mengurangi pemakaian energi dari penghawaan buatan dan pencahayaan buatan. a. Perancangan façade dan masa bangunan Dihitung berdasarkan solar chart kota Surabaya dan integrasi dengan penghijauan di dalam dapat memberikan bentuk tersendiri dalam suatu pra rencana bangunan rumah sakit kanker yang dapat menghemat pemakaian energi dari penghematan penggunaan pencahayaan dan penghawaan buatan yang mempunyai tampak visual bangunan ciri khas Surabaya. • Dengan komposisi berbentuk kapal yang berundak membesar di lantai diatasnya, daun semanggi dan pelindung radiasi matahari vertikal maupun horizontal yang dikomposisikan pada façade bangunan rumah sakit dengan metode teknik analogi dan teselasi menjadi suatu bentuk tertentu yang khas Surabaya pada bangunan rumah sakit kanker yang hemat energi. • Penerapan sekuen dilakukan dengan integreasi komposisi pohonpohon di lahan rumah sakit dengan façade bangunan rumah sakit kanker. Yang membentuk cerita motivasi dan pemberian naungan/perlindungan fisik dan mental kepada pasien dan keluarga pada waktu berada di depan bangunan. • Penerapan void pada bangunan utama dan pembukaan jendela pada seluruh façade banguann menyebabkan sinar matahari tak langsung dapat masuk kedalam bangunan dan membantu mengurangi penghematan energi untuk penerangan buatan. b.Penempatan ruang-ruang khusus
156
Penempatan ruang-ruang khusus dalam suatu penataan zona dalam rumah sakit kanker yang terorganisasi dapat memperbaiki kualitas psikologis pasien kanker, keluarga dan staf rumah sakit, dan juga menghemat pemakaian energi dari pemakaian penghawaan buatan berbeda dengan bangunan rumah sakit umum lainnya. • Ruang kemoterapi, diposisikan berdekatan dan ada kontak visual dengan ruang tunggu. • Ruang-ruang poliklinik dan ruang-ruang laboratorium yang mempunyai bukaan visual yang menghadap langsung dengan penghijauan diluar bangunan yang memberikan psikologis positif dan membantu mengurangi pamakaian energi pencahayaan dan penghawaan buatan. • Ruang-ruang perawatan medik, ruang rawat inap mempunyai pandangan visual kearah penghijauan di void utama maupun di luar bangunan untuk memberikan psikologis positif dan membantu mengurangi pamakaian energi pencahayaan dan penghawaan buatan.
157
158