1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi mempunyai perencanaan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Kebutuhan komunikasi sudah ada sejak manusia dilahirkan, seorang bayi yang menangis jika ia merasakan sesuatu dari tangisan tersebut orang tua akan mengetahuinya maka telah terjadi komunikasi antara anak dengan orang tua. Lewat komunikasi manusia dapat menyampaikan isi hati, pikiran, sikap ataupun informasi kepada sesama dan mendapatkan hubungan timbal balik. Proses komunikasi dapat pada diri seorang dan organisasi atau perusahaan. Komunikasi yang berlangsung dalam organisasi dikenal juga dengan komunikasi organisasi. Komunikasi menurut Zelco dan Dance seperti yang dikutip oleh Arni Muhammad adalah suatu system yang saling bergantung yang mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Dalam suatu organisasi komunikasi berperan sangat penting untuk mendukung operasionalisasi perusahaan sehari-hari demi tercapainya tujuan organisasi. Kerjasama akan sulit tercipta karena ketiadaan komunikasi. Seorang pimpinan dalam perusahaan harus dapat melakukan komunikasi secara efektif. Seorang manajer dikatakan berkomunikasi efektif bila ia mampu membuat melakukan kegiatan tertentu dengan kesadaran kegiatan dan kegembiraan. Tanpa melakukan kegiatan tertentu dengan kesadaran kegairahan tanpa komunikasi yang baik, mustahil akan tercipta suasana kerja yang kondusif.
2
Hubungan antar sesama karyawan jadi terganggu dan itu dapat membuat karyawan merasa tidak termotivasi dalam meningkatkan kinerja. Efektifitas komunikasi diperlukan juga dalam kehidupan berorganisasi, karena proses komunikasi juga diperlukan kunci kesuksesan atau organisasi perusahaan. Efektifitas adalah hal yang berhubungan dengan apakah tujuan yang telah ditetapkan berhasil atau tidak. Dengan terciptanya komunikasi yang efektif didalam kinerja internal perusahaan atau organisasi, maka berdampak pada terciptanya hubungan internal yang baik. Komunikasi internal disini membahas khususnya komunikasi dengan karyawan, dimana karyawan dalam sebuah perusahaan bersifat heterogen, dengan latar belakang, masing-masing karyawan yang berbeda malah yang dapat menjadi masalah mendasar penyebab perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat tidak selaras dapat mengakibatkan ketidakharmonisan antara karyawan. Jika hal ini sampai terjadi, maka akan berakibat fatal bagi perusahaan. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan internal perusahaan untuk lebih mempererat hubungan antar anggota dalam berorganisasi. sekaligus sebagai mediator yang menjembatani pihak perusahaan atau top manajemen dengan karyawan. Humas perusahaan harus mampu menciptakan suasana kerja dan hubungan yang harmonis antara karyawan. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan formal maupun informal perusahaan antara lain partner kerja, ulang tahun perusahaan, makan siang bersama, family gatering kegiatan ini dilakukan agar karyawan tidak jenuh dalam melakukan pekerjaan dan dapat mengurangi kepenatan.
3
Untuk memenuhi kebutuhan para karyawan akan kebutuhan komunikasinya, terdapat fungsi manajemen yang mampu menyampaikan komunikasi secara dua arah dan terbuka antara pihak perusahaan dengan karyawan. Fungsi manajemen disini di pegang langsung oleh Direktur dan orang bekerja dibawahnya adalah bawahannya seperti staff, manajer, general manager, hingga office boy. Praktek kehumasan merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan khalayaknya dalam rangka mncapai tujuan yag spesifik yang berlandaskan saling pengertian. Dana Pensiun BNI terhadap kesejahteraan pegawai terutama yang telah memasuki masa pensiun, pada tanggal 6 April 1960 didirikan sebuah Yayasan yang bernama Dana Pensiun BNI serta janda dan anak yatim piatu yang disingkat
Yayasan
Dapenso.
Yayasan
ini
berfungsi
mengelola
dan
mengembangkan Dana sedemikian rupa, sehingga dana tersebut bisa dimanfaatkan untuk penghasilan pegawai tetap Bank BNI 46 yang telah memasuki masa pensiunan. Dana Pensiun berlokasi di Jalan Raden Saleh No. 10 Jakarta Pusat. Mulai tahun 1997 Yayasan Dapenso tidak lagi membayarakan manfaat pembayaran pensiunan tetapi membayarakan Tujuangan Hari Tua. Hal ini dituangkan dalam Anggaran Dasarnya yang Baru, sehingga berubah menjadi Undang-Undang No. 11 tentang pengaturan kelembagaan pengelolaan Dana Pensiun Dana Pensiun. Kegiatan di Dana Pensiun mempunyai hubungan khusus antara karyawan satu dengan karyawan yang lain. Dalam berkomunikasi langsung setiap karyawan harus senantiasa mengadakan kontak pribadi para karyawan memberikan respon
4
positif dengan ikut berpartisipasi dengan menjadi bagian kegiatan-kegiatan internal tersebut. Tapi dari hasil pengamatan peneliti terkadang komunikasi internal berlangsung dalam permasalahan kurang berjalan dengan baik (upward communication) komunikasi ke atas yaitu komunikasi dari bawahan ke atasan. Kepada kepala pegawai dan karyawan, dengan adanya komunikasi yang tiddak efektif, harmonis dan timbal balik secara vertikal, horizontal maupun diagonal maka diharapkan perusahaan akan mampu memecahkan kebekuan dan menciptakan keterbukaan. Meskipun system kerja yang diterapkan adalah kekeluargaan sesuai dengan motto Dana Pensiun BNI melalui system kerja yang kekeluargaan, bebas, santun dan interaktif. Tapi terkadang terdapat gap atau kesenjangan dalam komunikasi dari bawahan ke atasan. Sistem kekeluargaan disini adalah system kerja yang penuh tenggang rasa dan kebersamaan dengan kompromi yang tidak terlalu memberatkan karyawan misalnya dalam segi waktu maupun materi pekerjaan. Alur komunikasi di Dana Pensiun BNI dari bawahan ke atasan kurang berjalan dengan baik dan seimbang. Karyawan tidak secara bebas dalam menyampaikan aspirasinya, pendapat dan masukan yang berkaitan kepada atasan yang kurang leluasa dalam memberikan saran kepada atasan, di satu sisi karyawan banyak kurang respek terhadap pimpinan ketika diminta pendapat saat diadakan seminggu sekali pada awal minggu atau sesuai kebutuhan perusahaan.
5
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti uraikan diatas, maka secara spesifik rumusan masalah dari penelitian ini adalah: “Bagaimana efektifitas komunikasi antara pimpinan dengan karyawan Dana Pensiun BNI”
1.3. Tujuan Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektifitas komunikasi antara pimpinan dengan karyawan Dana pensiun BNI
1.4. Signifikansi Penelitian 1.4.1. Signifikansi Akademis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi penelitian selanjutnya, khususnya bidang Humas yang berkaitan dengan kegiatan komunikasi internal. 1.4.2. Signifikansi Praktis Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa masukan dan saran kepada Dana Pensiun BNI dalam melaksanakan kegiatan komunikasi internal khususnya upward communication yaitu komunikasi dari bawahan kepada atasan sehingga dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam memperbaiki kekurangan yang ada, baik untuk kepentingan karyawan maupun untuk kepentingan manajemen.