G. Daftar pustaka
" ilii"::r"
Asatna lttlnq Berpiiekdon ,!:rprft(rk. .!i,A).:,r(,,,r,r
Sugiharto, Bambarg 2( )oB. I ILun enisnrc da l !dn.r,ior.r. yol.yn
Suseilo,^.Betrny. r_ooi.
i, 'l.r
pdltik petdi(likcn
Choir'lrt. 2oo}1. pd,rdr.ikalr
r'u5iir(,r
pi.rdirr
k
pe,rgL,asa. yogJ,rt(nr
udlrllrui!"r/
\
nli) '1.
Na.iL,rn. rws. Srsrp.z Sostu/ Jrdon,.rro..rir(i J: tia;J!t.rti pr,.ss. so|rianro. rr.or slfo,.!; rp6ld,rLudir.,rxr,n, -..j:j;:i:j. Sr.|3rno. zo6g. J,pn,7;6,tr un Muttikuthtl..,! - ""'"uru' J
*
P.ndi,likan
:iTi[l",:,
:lrnpbell
Iinsqi.
itkr<.
.zoot. ptutatisrne
]r,
rl'rrt : FirPkroral
Konflik
dan PA di
MEMPERKUAT INDONESIA BARU MELALUI PENDIDIKAN POLITIK
t,l
t{
'rl'l rn
,, rrlr,rl
rruknttta Itasiuanr
1,rm e'c4.'rtiuh teorisosi.t/. \oH/aLcrl ,: Kini.ir,". tseg.
' "?,j"i:""
D0*n fakullas
Llmu
56ial,
UNY,
emall nasiwan@unv
e
id
t,tut.,ttismr
(ton t,rot)tpnt sos;.lt. r. tttl ^!rom. *rkoloei.sosrdt Bancruns: Eresco. I j_9:' :l'*..?ni zam;ost;2oo7. ],endidikan dun Detnokr.rsi doron ?.ftr,rsrsi. J;rftnr rrr
A.
Abstrat
Memasuki paruh dckade keenam usia kemerdekaan bangsa lndonesia
penghujung tahun 2oP, bangsa ini belum berhasil yang rnenuntaskan iormulasi tentang satu sistem pendidikan nasional Indonesia' komponenbangsa tlisepakati secara pemanen oleh seluruh Inilikator tersebut dapat dilihat dari belum adanya konscDsus yang pemanen tentang fomulasi sistem pendidihan nasional yang secara yang fenomenal ilapat dibaca ilan munculnya sikap pro dan kontra sangat luas menjelang disahkannya Undang-Undang Republik lDtlonesia No. 20 talun 2oo3 tentang sistem Pendidikan Nasional' Pcrsoalan tersebut jika dilacak lebih jauh akan sampai pada akar persoalan, yaitu belum stabilnya bangunan sistem politik nasion'l state) yang menjadi payrng bagi sistem pendiclikan nasional'
di
hingga
Oloahng
;-llasl;n l66lrarrl,r(,iD:r,l
ffii,r
penqaj,' paoa [akulta5 llmu
sos'61
daf Lk0n0mi {IlsE), Univositd Negei Yosvaiarrr
iliI,IPERKUAIll{DoNt5
A EARl]
}rltLAIUlPt
D 0
KA P0lllr(|167
daj perspektif poJitik, run -D_ilibat lentdng konscpsi $hl[u peodidikao Dasional i"" ,i,"2i,61 6i,""" n,.garaan adarab me,.,,prt
Jilli
*"-"",*,',r',"";il'#;J'":;li':tenarnr
",[,i,,,it1]ll ;;;*;;:r"i'" ,"";li;;;;;;,il*" ilHil-"li:f f l"jf; ;;;;;;"il,',**"
nasional permanen bagr
menrpakan sebrah
rJ]-""
ui",.*aj"
rerwuJUdnya konsoridas,
sualu koosenour politik nasional adahh ""r,,ii]."t""parnJ d
."ui,'J""t"m
o.'n"*", * ,;"t" jl,llkah
rrospek pendjdjkan politjk akan sano nva pendictikan j,l**aI
*',"ulr'"* ,n",.il'
mehlrr{, budajr polirik banJ. sasasan
srrat€sis uDrul
djpe'ga',hi oleh hadlF
,.LTYl.*},-u .""*r* rrn,
;:S fl::::. ::: : ::t;il ;T:;:l:' #;" ;iJ'",,?i' i[;lY,: Hl; t,r,.* ol,"' i,il"i''Ji"-r""ff:;:"frl,0"'*ma Indone"ia baru. :::,.dr lT:
por
i
ur,
*r*". i,r*
;Xi':i#;1',:"#l',"ng
lf
include "'r""'J di dailmn1
Hl"-,ill,:: ;'ffffl a
jucu
*ro,-n';
"i.;
B.
Pendahuluan - NFcaru rndhbnj )ang berDama lDdooe'ia dalam baDval hal' waiahnw s.6asai LomuDit$ )ans lerba)ang prose'
r',ai. auiu-
mcDiadi lbPco'ni;9J ]ans beLum selesai-'
yarg Menc€rmah sejamh pelaksanaan pendidikan politik di lndonesia pelajaran Pendidikan ada di persekolahan tr:hususnya melalui mata partai politik' Kewarganegaraan (PKn) maupun yang dilakukan oleh pemerintahan Orde baik pa"du masa pem"tintahan Ortle Lama maupun politik memiliki pendidikan proses la.u sepunjangiampir 40 tahun,
Pelganasib yang samu yaitu lebih sebagai instrumen kekuasaan ta-un boitk p"laksuttaan pendidikan politik yang dipemlat menjadi yang panjang telah sekedar instmmen kekuasaan rezim, ilalam waktu yaitu: menimbulkal akumulasi ilampak negatif yang sangat tragrs yang sangat mulia kegagalan pe[didikan potitik mencapai tujuannya
negara 1nng baik, yarg antara lain memilila sekasikap loyal [memberikan support) kepada sistem politik nasional ligus juga memitiki sikaP kritis
uniui -"lrhi.kuo.lvu.ga
- iia*
rc4^Uny. fo"gsi pendidikan politik oleh berbagai institu-
pen si politik di Indonesia yaDg seharusnya menjalankan tugas suci serta dieikan politib tennasuk ili dalamn a partai politik, divakini
partai
secara empiris telah te$ukti melahirkan suatu kehidupan yang didem berbagai persoalan serius. Berbagai peNoalan pelik ]Eng urgenmentlera kehidupan politik di Indonesia' mempertegas tentang pilihan si pendidikan p;litik, termasuk di dalamrva tentang berbagai srategi-model pendidik n politik.a ;ika dicermati pe4alanan bangsa Indonesia selama hampir empat berdekade lebih, sikap kritjs yang berakar pada adanya kemerdekaan terpenjara' telah jantung demokrasi dari fkir (liberrg) yarg menjadi adalah sikap loyal yang tidak dimunculkan yarg lebih lain fada slsi
iEnryiiiliiniaffii i'ij, ir,i,'ii
peen
da teiis urama
buku Emedid Ande6on,lmagined Commmunitie!' lnsin
h,ni)00q. hdl87 98.llusu'nlJd 0p[ lp{anq ?dndiPolir diPerlFpangdn idlan" itrlr inrara ran rirenemut"n oahiryr betbdqdrFniJ pdndipohik *Fm ia"ar"me p"riunqdn pdndi ip'oreanit h"r'nentdruns m4qanqqdp i"-,ii. iiit"i nnlirir;.tta ke,eiu'uhdn *bdq Mhvah\erFnvd \udahmuld dit noqdrkal mdldrdH s Ma'd;kd edlr 16 Aqudus tahLn 200b tnususnvd rooik
rs
i:':i;;;;;;;;il;iJ i'i' i,' i'"i'
;;;,.1,r
' iil;i ffi;;'
i.;".
6b'.iffi r;il';.u
"l,aqmmu;l Polftil
dan Perilaku
Panoli
'cnr
hal 48
168lxA$wA MEMptR(uar rl{DoNE5rA
BARIJ
f,l!l.Atu P![DlDl{4il P0tn(J 169
didasari oleh kesaalaran datr prmah
sisrcrn poiirik
nasiunarl*";;,,;;ffi
;;;"rj;;i
mtnekankrn loyaljtas relal terbukti J mcmberikan konr
ribu.i-,,*
JJf, ::i:,^?i:ijlli
i"#.lil"-il,,lij"-:1"["Jt"iilil',.:ilj y,"8;;;;; di
baDsunan sisrem }ar€ ororirer ,"^"b,,, ar
:i:lY{,'
'ir",.
p"na;i;Ln tp.ritii
selesaj
ffiil;:r|::l::tem
;ilffffil"ff #';il:$'fi
.'':i;:l:lff
ti".;,r,,hin
puritikvans oE
"'ffi
ff ililfi
Kecenderungan yang ada metruniltl _ r.nr r"p",",y,un o,,"ju,;"d;;# ili;:iiilfilli;"lilf;lffitH o,*r, dari (isrem desjoknsi. l*,,*,*",n"^"u,i* lll: l."riii repercayzan
masS,arakat pada salai sah poririr.. anrara rain dapa, "p;".
r",r"'"uun,r, pada pemilu
j
u
u"
,*ilid.i,i
f,
pem iru_resjsrc rif
polirik. vakni
paflil
il";;f, ,ililiXfi ::1itrtril"f"TlH
ii, ,. ;;;i;;;;:;"""'n
legjslatiftahrn u ooz
ptrnvai hak me-mirib
'"t?'8a
2ooa.m"","**,
masr araka t vaDs
mon'
nilihova, prdl
.""r"j!j["."baL J o"i",.-v" (p*') da*,
,",ffffi"* ffi*, G'i,1flft;fl::l ** o'on,". ," o,",ui1*l",TiT ffiffiffi:filT:Tffiff
"--.,l,W*",,r-'
nll#i*ffi
*'lm,*Nuffiffi frw,*fi ffi*ll;#,i*,li;ffi
ffi-if'#ffiH#ffid##trfr{tr#ffi
Rendahnya daya tarik siswa pada mata pelaiaratr PKn Tidakjelasnya subtansi daD rincian materi PKn 3. citm yang doktriner pada pembelajaran PI
1.
an yang menjadi pa]-ung dari Pendidikan Kewarganeganan
z
PKDmewerisidosapolitiktzim rczimotodteryangpernahadadilndon€sia-
Belajar dai kegagatan Pendidikan Kewarganegaraan selama Indonesia merdek4 menurut hemat penulis, penting sekali tlilakulan kajian oljeltifterhadap pelatsaraan pendidilan PKn di Indonesia 'ang aleDgan aclanya keterbukaan untuk menerima secara selekdisertai tif model-model pendidikan politik dari berbagai ideologi besar yang hidup di dunia modern. Kajian te$ebut tidak menempatl'n PKn tlalam flang valarm, tetapi diletakan datam konteks ilan keterkaitannya dengan setting perkembangaa sosial po)itik nasional serta pergeseran ideologi &mia. Dengan kemngka pembahasan tersebut lebih memiliki kemungkinan untuk mercmuk naltematif folmulasi pendidikan politik (PKn) yang dapat mencapai tujuan terpentirgnlt, yaitu menumbuilatr nasionafisme tetapi sekaligus iuga tetap memperhatikan perkembangan
global. Hal tersebut juga sangat mempengaruhi corak nasionalisme suatu bangsa pada dekade tertentu alan wilayah tertentu Untuk konteks Itrdonesia Dampaknya masih perlu \'€ktu untuk lahimya suatu konsensus nasional yang permanen (setlement consencus) yang memiliki pijakan kuat pada budaya politik nasional yang matang lanpa membtnuh sub_sub budaya politik lokal. Pmses integrasi untuk lahimya budaya politik nasional hingga akhir abad ke-zo
nampaknya belum bisa teftrrjud bahkan setelah refomasi politik tahun 1998, yakni setelah runhrhnya rezim Orde Baru, aala kecende-
mngal simpul integrasi lasional nampak semalin
terpecah-pecah agama, yang kedaeElan, bermotivasi dergaD berbagai motivasl ada kepentingan ekonomi lokal, kepentingat elit lokal alll Prcses untuk "Menjadi Indonesia" belum selesai. Proses menjaili Indonesia masrh
membutuhkan proses dialekil€ antar b€rbagai elemen.s Mpd;,rkd k,
1006.
Irid
.uqa. PardIrn 1. Sinbold" VmFdrlndomsid
'Nl\lamdiEumrriu'intard hn l(ompdJ, Jdkdnd,2006
lT0lxAsrurA rlrMpgiKuAr rNDorttstA
BARu
lvELltul
PFNDlDlxAri P0uTrK
| 171
ProsespaljaDg untuk bisa menia.li
*r*ur, a"',"n
;;;;il;:it;lli;TTiil:"o;',,1iil;ilfJi
".oan"i masih mcq[x1x6lsn *r1r. r"t"rn,,,; ;,,1,;1, 1.::nla,lroscs,intccrasi nga (alr^pcmitu di e'o reformasi scjak r"ri,",r,,,,i,jiliii remlu 2oo9. meftberikan jsyalat l,ah po,lik rans di$.,u,i h,kli cmpiris uEruk bisa memb,.oruk l^l,rlr"^*"" 0",n"r,,r,;,il;;; KoatNr. DeDgan laiirnya tradisibam ner koarisi pemiru r ddan, rrr0 k sqerah tcmbcrilan pcluans ttlrlltl lcdadinyd prose" r""a".r.r,
"r,,r,*".
o,e;;;i;;# ;:iJili';,HiT*ll,lji:ilil
m,i;;;;;;;:;i:'ll''ahan
i"j," q"ib:d" c,'.,""ri"g e;;,:";ffil::,.,:::T:i:,1:1ff:^i:iillf, l:18 pemerintahan koalisi. memunekinkan,
derasi idoorosi *o'*;',;;f; {cr(uaran potitik baik yar* aLaupun yang ada pada
terjadinla proses m,,
::;"unruk
berbnarl ,anlara o"o" (thp rottins purtrJl ""-^lll::n"u"
"* ,;;;;;"''han ,.",i"
nermutrculannya partai politik r?n
parrai lang menaanarl""
oin"""i*
iu,,,- i
Itlahnla.
mencapai ttlil
n:1*:!:::.":ri[;;;il:T;il;tliF"llil,t"i,i_*, jiii; q"'uian fadi pendanarun ;;' ;."r';;fl#;|il-J::24 panai poiiril '","ri;
,.,J":;;"";;;;T;1"i"t"u"" "ff m:".;l*t tjii:"::""r;"T" ,iT1il T"*,i;tll jilx; ."r"*"'r'"uJ",ol''liffi l,:l:l: j#,#il."Jj',lifr vrns bjsi, ikur
Litfi"ii
atrmn pemikiratr politik dan sekaliqos keli
p_olirik.,{iran o"',* a,"'i"ffi "r","Indonesia hdonesia selama
;ilfll"i.r".Tff
merdeka hin.
i"HrT,l,i
awal ab\ad ke 2r rnrah mcnsadar.an ,"r,,, vun,l ( Pemilu ress. rq7r. re77, rq82. io87. reap. ,""r. ""ir","i"L'iTr*8a Nampakova belum mampu mendorong r","* ,""ii,"'"""li,itos) petembagaan polilik (Polincol ,nsrrna-natis,irbn]sec;
,"";,;;;;;;";r
'
;ffi:"
iF jlil.r1lr'i."-"*"
ig$;ifi
u..udon.
prcn,sddiyd porrr,r hdom(ia.
ffi ,fffi iriirm.
pM
pT
p6.atu ukmd c6n4
mr;i;;.{ f; i[ #jd"'j:ynji"j*
juga Belum matangnya proses pelembagaan politilc di Indonesia yang pernah terjadi dapat dilihat dari cairnya berbagai bentuk koalisi ilalam rezim yang pernah berkuasa setelah reformasi tahun 1999' Pcngalaman tiga kali Pemilu pasca reformasi tahun 1999 yang diikuti oleh terbentuknya kabinet hasit koalisi menunjuklQn te{adinya bentuk koalisi yang terbelah antara koalisi di kabinet dengan koalisi di parlemen. sering kali terjadi kebijakan yang dipilih oleh pemedntal irasil koafisi tidak diikuti dukungan politik oteh partai pendukung koalisi yang ada di Parlemen. Di samping persoalan belum matangnya pelembagaan politit di Indon€sia, sistem politik nasional Indonesia mengalami suatu keadaan yang disebut sebagai gei af^"Jloating state", al^'r '/dilul stafe" Yakni
politik suato t
politikjuga te{adi pada negara negaravang sudah terlebih dahulu menempkan sistem Politik demoloasi' sepcti juga halnya di lnggns ilan negara Amerika Serikat. Namur di dua regan yang sering dijadikan rcon bagi aemokrasi ini dalam perjalannya akhirnva teiadi proses harmonisasi serta proscs pelembagaan politik secara bertahap Persoalan mendasar yang dihadapi oleh masyamkat lndonesia, terkait juga adanya ilengan masalah budaya politik alan struktur politik, kebudayaan yang dengan po]itik aila kesenja[gan antara strul(ttu politik yang hidup pad,a mas}aralat yang bersangkutan Kesenjangan antara polrtrcal a.rlture dait polltical stt'ucture sedng sekali tedadi patta masyarakat Indonesia dan bertambah kompleks, masyarakat Indonesia masih dalam masa uansisi demoklasi.l' dan budaya
C. Belterapa Perspektif tentalrg Poaitical Educo'iotr Pen€gasan tentang urgensi pendidikan politik (politcal educaabn) I lain disamDaikan oleh Am) Gutnann 'tntam : ...we cin con.lorle rhot i'olinco I pduconon - ttu rulhuution Jot potinrot iiiii', inoutedse. ind skitts nPcessor! ol public ptsPoses "t oDer olhets 'ni .*"t-primacs i"iiir"i--'n* Zi"""i* n o dmorroni societe. Potinftt edurorion prPwtes i
r-Iu il;ll.ffinOo*tt
AiTs0ah T6misi, Aspek-l6pek Reformasi 5oial dar
hhun2000r
z rirriimv t*mann, oemmrali. tou.ation Pincdon Untuedtv
Press,
Princdon New
{riiit jerq'
172JilA5 w^N [irMptR(uaI
r11D0Nt5 A BAlu MELAtu PINDltiKAI
tKis' Yoqvak2ta' 1999i 287 291
l'lL]llKl 173
otizens to partic.ipatc in aonsciousty tcproducing thpir sorie| and co'rsc,or6 socrdt feptLlduction is ;he not ontu or denoarctic
'a,".n'" ut 'r" it a.ii",i"-pii:if,eot
O*,11" tentang berbagai pcrspeklif tenrang poli ical educatlon *^, sodatizarion dari para sarjana yt l^.:, ir"g ,"rl""li un perbatjan pada bidans pendidikan notirik kjran. irOr, j,,t"ila"f,,ii uraian b€rikur ini TerTn poLitical socialbation dart political educahbn menuml pandangan JohD J. palricft. adalah merupakan lerm
,.
,""* #;;,
MenurutJohn J. patrick:
sociatnation ret'prs to the process , --,potin.at bs uJhi.h DpoDte t: alppt, e p rm uo ies. a tti ndei.. nd beiz ;;;: ; {";i;; F-r_o lh i:",f:"nf,:,'Ji!""Uf:il:;";'n*lX;f iZil:iJif: t
a
norrlls.Jor monaging..the.t tho;tathp ana a.{'odDontoscs. . me p,a ,"*",0" ,,!::!,:i?n , oraduantases is t.he dpuehpn;nt oI lnd t;;'; ;' "L'N"n t k" pr"cess tunctions
iii;';;,,2 i"ii,!ii?i",X!,,ii,i,:ri,,! to ftu re qmiro rions
no o na ia ", hunsmit "ir" """thcse onalirwho norms
#:,
Penilapgt iaianj,€, Betr Rosemondj -porincat so.iatranon as the prccess ot the spt of ptrcesses. -, mroush uhich p@ple learn abo i nnh oaquirc.potiricnl ud.ues. t here 6 murh disp,t" out;r,iilf_lnd a*" u w * a", i i ;;X,, b? ; "t ", ;,:":;
i i"
ffiii:
l:;;;?
ni!:;H
t:T"o,11.'T
sariana tain. Bay, menlarakan hahwa polttical sr"irlrodrn. hbih potin"ot ,a.n"" aim libproting thc stud? fTom ,ln" tUra*, q,n"",tu"oioi ,at *rr"rri.f,oi Jrom politicol totprl.s and loboos. so that mo| ?b!on, make the basc choicp of hou to tiDe ond of potitirat ideot on iia",iininit percon uith optimol citical po]U]ers.,, Sedangkan meEurut praoger. menralakan bahwr -a broad .. politicol eduaotion enphasizes the orri'fa"U,U potin""t""iii, and the r.i.tizen as cr?atiue aarcr within tiis o_,i".. p""l""ranlr"g scnada dikcmukakao oteb Enrwisrte. ia bcrpen aupt Aun*u ipoi{"it
.,-. educohooD lebi_b luas dadpada pollntol menyatak?n "os uith all education,
l;oj;;;; mii
*
.I
lffi;;Ptfln
g
y*,1lolpo,,ii,d,roalu,on rhm.ya,dl.pa.h
mdr 6Fn rl0.rmond. potr,(\.
.nradu, ,ion ,n
spo;
ft .r,epprc\.ddiq\ion
td.rr0". BouhdSe. I o0don. .,00r. idt.
to cantrast to socialization, shouldhel! Aoungsters learn question basic dssumph ons of their polity and to considet altematioe eihlccrtion
,in
PerbedaaD makna anta ra polincal socializcttion deDgan
politicdl
imPlikasi educahon sebagaimana dikemukal€n di atas, memiliki polihcol antara n"or"Inb"ne* ku.iL.'lum dan desaiD instruksional' I",ahi^r;"i densan p{,litidl Pducdhon Menunrl John J PaLricL adalah' balh'a; letat ' '- Derbedaanya '";. of politcat sociolizotion shoub be concenPd
"ri thP naintenonce oI potiticat sas.tems -iiia"i", "a-iiiiitn,i*iti", "bour potit'ot oahodoxu r"a shoutd ask ho'-t, iwi tii 't statusqou sotnot socloPohncot tothe lcan toconfrm in.riDiduals ';;;;;;;";..* are otisened ond esrabtishPd potiticot rotes are
SedangkaD pendidikan politik (poliacal education) memiliki perhatian yang lebih luas. Pendidik'n politik tidal hanya membatasi tetapi idinUao onaot b"t"1r. -.odtkung tatatan politik vang berlatu' ilan merubah iuga meminta individu untuk belajar menciptakaD learn to indi'iduals ho:]., ialtan politik (they sh ould ask not merelg ask how confrom so thot politicol ord?rc endure: but lheg also should political orders) Uohn J change to iniuiduots teorn to crco\? ana!
Patrick, 192: r93). polihcal Ivlenorut pendapat Freeal 1. Grcenstein, studi tentang politik Amerika di ilmu studi socializanon memiliki tempat dalam ieritat sejak tahun 1968. Dan pelacalQtr yarg
j8
1741[AJtwA MTMpER(uAT IND0NIslA BAR!
MEtAtu
PtllDlDiKAN
P0tlILi(l
]75
2.
The s.tud! of the acquisition of preuaiting nornls. Sotn(lht.I\ th e ph rose-.is use(! t o .t p ptA quil e nartuu tg to srudi"".I ll,;, ,,,,:,;,; the,pr?uuiling norms oJ a potir.:.cat systcm bp.o^" ,i,,, ,i,,,,1,,,,,i, ":^::::":-."^0"."" ,f thoL sss!en. Hffe thp u",n"
r",: ,,t,,ilimoi. g,l;,rirl
etr( ot tnp mcontngs sodototlists giu? t" the tp.rm "so.ializotion... t he potiitut subser oko somptimrs cattpd "poliricizarion."t ".a,Ui.,ril,,,,,i, ttt antg ou";,,
,;;:,;:,"r:r: ,'. of"o"*-"o,r"i"t"nt t .1 .com.rines..politi.o! soci,ttizotion. is rle(1nrcrp "ntruior.'-""'t"' broddlu h, t.ekr b t.h" studa (,1ans rctiti"or ;.;;;s..;h..,-r::::1,; conformttp or deuiance . aid ot sta,ee in th".tik rych." rinotta. 4. pan*;t i*i.i,i.:1ne t',",,. i",' ;:,:,";,::::i:.i:' " senses, takitg "t-,.iaii,: into a.,.,"", t"rn ,n" ,oiotX"iZ;O "::f:;,';":l:i;:: ;;; is on the ecquisition
;
;;;;;,;
of socialbetion.,i
densan pendidiLan ,.,..r"],: i:L'l^"* plrlri potirit ki.prd-i wajAa
oreb
saLtar unhrk metrgubalr proses
polirik )ans ditakuknrl
neaara.dimakn"i;r:;"i;*
sosial;",.
;;::;
",","r.n,""."r,,ii a"" ;;;il;il:.t13':l",ilii:::Y;:l;ffi cklam suatu sistem politil ).lanq ideal vn t*dak dibansun (Al6art pendidikan ,a8b,
23s). ;J*?;;; i:"*t"" *l*'oon pemiju daprr drarhkan seb.rgai .rrarrr kegiaran ,".", memberika n p""y,d" ;; i;;;;";;';'"' "" densir D'adar unt,,k
memirih
(Ai6an
*,,
"*rl i".""iliii, ;H: ;x"ji:ff"?:*l *;;;il;;;;
eotir ik adatah pensembangan kesadr."" l::jrr-dilaD Derbitgar problematila kekuasaan d.rn
;;;;,.*; #;;fl ffiililr,T;"n*'o*,
r"r,ia,p,n poriLil Kumusan tJin diLemukakan oteh
anru,n
r,"riuk
.d,r,r,,;;;,";;;;;"ffi
I
;il;i"'"':,"';;ff;J;lj;tfli
bail furmil mJupun non l.ndrgikan b.nluk dco.rrletrumbuhLln
tormal. Jang t ,"-ri_ "*]rf,,;;;;;; krpribadran politil, ."j"1; lang riultur pnlitiL pada sctjap .o.g, n"g"rr. l4embenruL ;";,;;;;.:
.;ffi
;+*l
{di,,,,.i#f; iil:r.r,t} illil:lfl'll j,"H1
kemampnan buhkan kesatlaran politik dengan segala tingkatannya' jkur mcmerahLan Persoalan*carn aLiir dahor bcntur partisipc"i segala masrarakarDra rlengan perubahan kepada rrr"t""tf,i"l"^'daD yaDg mcDganlarkan
ii-"t*i",.i"ar,ti.
;.;:;J;";;;'
i""*
menuju ]ang lebih baik."
D.
Reformasi Sistem Politik Nasional yang eksistensi pendidikan politik di Itrdonesia'
Penfidikan Politik
t".fi**
""o.t *i.""*Ir" t"**
alan
Kewaryanegaraan' iliselengarakan secara {ormal malalui Pendidikan yang luat Hal ler*t;a;s lclah memiliki landasan (PKn) unluk mengadakan Pendidjkan politj k l, a, #" ""i"i "nr*atksepakatan politik vang dibuat oleh DPR dan "" " arf"-
,lt
"t*f."t 2oo3 lcDtang ""a"i vane dituargkan dalam Ltlj No 2() laiun ".merintah iLt"J""a,a;f.r"N*i"nal. oalam undang-undaqcini khususnvapada
sufipu*t 37, "nt-u tain dinyatakan bahwa' l^:uriL:ulum pendidikanr! a*". il" .."*C"]t waiib memuat Pendidikan Kewarganegaman s"t^t i.""" at;"fi"f. t iahm penjelasan undaag-undarg ini' maksud ailalah unhrk membentuk diada"kannya Pendidikan Kewargane8araaD
ilan menjaili manusia )ans memiliki rasa kebangsaan cirta tanah air' pr" hanya dilihat dai sisi adanya dasar hukum bagi lif.^ "t"i"t"""i memang dapat dinyatakan bahya dis"lenglarakannya 'o*-atadipelajamn, lDdonesia suda-b terjamin minimal untul t"O".f"T*.-*"" pelajaraD i"U"."0, ,rt"" kedePan. Ietapi peogalamao memberit{an tidak cukup hanya t"i*"laui" ftiaup" i'x" itu sefia "prospeknya"penvelenggaraannya' bermoalalkan -emilili landasao,'uddis bagi adanya urriul *"nop"ng eksistensi ?Kn, di dalamnya dibutuhkan yang standar' mated i"i"o""J"*ia-i i""*"nsi rczim vang berkuasa' kehidupan .oJJ p"-b"lu1u.^n yang tontekstual serta hadimya diDyatakan dapat lain rumusan ooliLik raie demokratis DeDBan lerkail dengan i"i", l"f.*f'r.if"" PKn tidak dapal berdfj s'ndiri peo,tidikan oasioral serta sistem politik yang berlaku' ""^'-ofii"i"."i perpsekhf "siterrr dan prospek PKn di Inilonesia meminjam
;;;;; ;ftk
--ii--^i'.ruu*n
,' iliiil;;;
r.nddh Al[1{d" a Mush , t",brah Fsl ,idr P'mrbillnlflnedu:'ol0 /000 hd u/ dii;,ti,hln )40r re.rrnq \' rFm ra ddr\dn \d\:ondr'
euou.ttt,i
tnl iillheanulM'5lr "i;;;;;
m
Frymdn hndid'ld
m.
176JNA5rw,u,r
177 ilrMlriKLr,1r riD0lr\r]\Br\RLIMltilui?[NDt(AIrlLTll(]
ll
:-:
-
Sggf9*gtf
,
€; € FfF€igf rF,
gg€ g;s€E gEg
$ggig€€i€ E$E€ff$$jfffi$FgEFiF€Fssf$ i
:i ;Fi;.EEEgi;;
F€
gFg$g;is
sF$
gEE
r;E Ejgf t$iEEFgF
55g
F
i
ii* €EE Fs
g;FgEgsggfEFgFsFFff
ff
*;gf r iE $'gf*ssF gFF3g€$*$$f gf$$jf
s